• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KE UANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KE UANGAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KE UANGAN

DI SUSUN OLEH : 1.MARIA MELANI NDORA ( 14310029 ) 2. FARIANI LA ODE DAI ( 15310007) 3. HARTINI ( 15310027 )

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Yogyakarta, 16 juli 2018

(3)

Kata pengantar ...i

Daftar isi ...ii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar belakang ...2

B. Rumusan masalah ...3

C. Tujuan penulisan...4

BAB II PEMBAHASAN ...5

A. Pengertian uang ...6

B. Sejarah uang ...7

C. Fungsi uang ...8

D. Jenis uang ...9

E. Nilai uang ...10

F. Teori Permintaan Nilai Uang...11

G. Lembaga Keuangan...12

H. Bank ...13

I. Lembaga Keuangan Bukan Bank...14

BAB III PENUTUP ...15

A. Kesimpulan ...16

B. Saran ...17

Daftar pustaka ...18

(4)

1.1 latar belakang masalah

Uang merupakan alat pembayaran yang berlaku sekarang untuk semuatransaksi jual-beli baik secara langsung maupun tidak secara langsung.Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah dari padabarter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalamsistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginanyang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai.Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akanmendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akanmeningkatkan produktifitas dan kemakmuran.

Pada umumnya bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatanutamanya menerima simpanan, giro, tabungan dan deposito. Kemudian bankdikenal juga sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yangmembutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal untuk menukar uang, ataumenerima segala bentuk pembayaran seperti pembayaran listrik, telepon, air,pajak, uang kuliah dan sebagainya.

Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpundana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masayarakatserta memberikan jasanya dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang. Daripengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada tiga fungsi utama bank yaitu:

1. bank sebagai lembaga yang mungumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpana

2. bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya

(5)

1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang di maksud dengan uang 2. apa saja jenis jenis uang

3. Apa yang di maksud dengan uang 4.Apa yang di maksud dengan bank

5. Apa saja jenis lembaga keuangan nonbank 1.3. tujuan penulisan

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pengenalan Ilmu Ekonomi serta bertujuan agar para pembaca tahu tentang uang, bank serta percetakan uang di indonesia.

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian uang

(6)

benda apapunyang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaranbarang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang adalah suatu benda yangditerima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, danmelakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, dan pada waktu yangbersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.. Beberapa ahli jugamenyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.

2.1.1.Sejarah uang

Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembanganyang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karenasetiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusiaberburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana,mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnyaitulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.

Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataanbahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruhkebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkansendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikidengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistembarter’, yaitu barang yang ditukar dengan barang.

Pertukaran barang dengan barang dapat terjadi jika syarat-syarat dapatdipenuhi :

(7)

2.Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus saling membutuhkan barang yang akan dipertukarkan tersebut pada waktu yang sama.

3. Barang-barang yang akan dipertukarkan harus mempunyai nilai yang sama.

Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengansistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yangmempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yangdimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkansatu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir samanilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untukmenggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yangditerima oleh umum (generally accepted), benda-benda yang dipilih bernilai tinggi(sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yangmerupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orangromawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah.Pengaruh orang romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang inggrismenyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa latin salarium yang berartigaram.

Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang, pernahdijadikan sebagai alat tukar sebelum manusia menemukan uang logam. Meskipunalat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada :

(8)

d. Nilainya tidak tetap.

e. Sulit dibagi tanpa mengurangi nilainya. f. Bersifat lokal.

2.1.2. fungsi uang

A. Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai

1. Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan- kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang. 2. Satuan hitung (unit of account) digunakan untuk menunjukan nilai

berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman, juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga).

B. Fungsi turunan uang antara lain : 1. Uang sebagai alat pembayaran 2. Uang sebagai alat untuk menabung 3. Uang sebagai pemindah kekayaan

4. Uang sebagai pembentuk/penimbun kekayaan 5. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi

(9)

a. Dapat Diterima oleh Masyarakat Umum b. Mudah Disimpan dan Nilainya Tetap c. Mudah Dibawa ke Mana-mana

d. Mudah Dibagi Tanpa Mengurangi Nilai e. Jumlahny terbatas nanmun tetap nerharga. 2,1,3. Jenis-jenis uang

1. Berdasarkan bahan yang digunakan a. Uang logam

b. Uang kertas

2. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan a. Uang kartal (kepercayaan)

Uang kartal di negara kita terdiri atas uang logam dan uang kertas b. Uang giral (simpanan di bank)

yaitu dana yang disimpan pada rekening koran di bank-bank umum yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran dengan perantara cek, bilyet giro, atau perintah membayar. Uang giral dikeluarkan oleh bank umum dan merupakan uang yang tidak berujud karena hanya berupa saldo tagihan di bank.

3. Berdasarkan nilainya

(10)

b. Uang tidak bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) lebih rendah daripada nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang tidak bernilai penuh terbuat dari kertas.

2.1.4.. Nilai Uang

Nilai uang adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengansejumlah barang tertentu. Nilai uang tersebut dapat dibedakan menjadi tigamacam.

a. Nilai Nominal

Nilai nominal uang adalah nilai yang tertera/tertulis pada setiap mata uang yang bersangkutan.

b. Nilai Intrinsik

Nilai intrinsik uang adalah nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang.

c. Nilai Riil

Nilai riil uang adalah nilai yang dapat diukur dengan jumlah barang dan jasa yang dapat ditukar dengan uang itu.

2.1.5. Teori Permintaan Nilai Uang

Ada beberapa teori yang digunakan untuk menjelaskan prilaku uang dalamekonomi konvensional, antara lain:

1. Teori Moneter Klasik. Teori permintaan uang klasik tercermin dalam teori kuantitas uang (MV = PT). Keberadaan uang tidak dipengaruhi oleh suku bunga, tetapi ditentukan oleh kecepatan perputaran uang tersebut.

(11)

Keynes mengatakan untuk transaksi dan berjaga-jaga permintaan uang merupakan fungsi dari pendapatan, tapi untuk tujuan spekulasi dipengaruhi oleh tingkat bunga. Sehingga fungsi Liquidity Preference digambarkan sebagai berikut :

Md = Md(r, Y)

Di mana Md = total permintaan uang r = tingkat bunga

Y = pendapatan

Pada ekonomi konvensional, alternative penggunaan uang lebih kepada fungsi lending daripada investasi.

2.2..Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan adalah lembaga yang kegiatannya menghimpun danadari masyarakat dan menyalurkannya lagi kepada masyarakat. Lembaga keuanganmerupakan perantara antara pihakpihak yang mempunyai kelebihan dana denganpihak yang memerlukan dana. Lembaga keuangan terdiri atas bank dan lembagakeuangan bukan bank.

2.2.1. Bank

(12)

A. Asas, Fungsi, dan Tujuan Bank

Menurut Pasal 2 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,dalam melakukan usahanya, perbankan di Indonesia berasaskan demokrasiekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomidilaksanakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Menurutpasal 3 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992, fungsi utama Perbankan Indonesiaadalah sebagai penghimpun dan sebagai penyalur dana masyarakat. Menurut Pasal4 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Perbankan Indonesia bertujuan menunjangpelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas ekonomi ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

Sesuai dengan fungsi dan tujuan bank tersebut, ada tiga tugas utamabank yang juga dikenal dengan produk-produk bank :

1. Bank sebagai Penghimpun Dana Masyarakat (Kredit Pasif)Penghimpunan dana dari masyarakat yang dilakukan oleh bank dapat dengancara-cara sebagai berikut.

a). Rekening koran/giro (demand deposit), yaitu simpanan yang dapat diambil atau digunakan untuk membayar sewaktu-waktu.

b) Deposito berjangka (time deposit), yaitu simpanan pada bank yang penarikannya hanya boleh dilakukan setelah jatuh tempo.

c) Sertifikat deposito, yaitu deposito berjangka yang sertifikatnya dapat diperjualbelikan.

d) Tabungan, yaitu simpanan di bank yang penarikannya dapat sewaktu- waktu.

(13)

f) Deposit automatic roll over, yaitu deposito yang sudah jatuh tempo tetapi diperpanjang secara otomatis selama belum diambil.

2. Bank sebagai Penyalur Dana Masyarakat (Kredit Aktif) Bank dapat menyalurkan dananya kepada masyarakat dengan cara-cara sebagai berikut.

a) Kredit rekening koran, yaitu peminjaman kepada nasabah yang pengambilannya disesuaikan dengan kebutuhan nasabah tersebut. b) Kredit reimburse (letter of credit), yaitu kredit yang diberikan kepada

nasabah atas pembelian sejumlah barang dan yang membayar adalah pihak bank.

c) Kredit aksep, yaitu pinjaman yang diberikan bank kepada nasabah dengan mengeluarkan wesel. Wesel tersebut selanjutnya dapat diperdagangkan.

d) Kredit dokumenter, yaitu pinjaman yang diberikan oleh bank kepada nasabah setelah nasabah menyerahkan dokumen pengiriman barang yang telah disetujui oleh kapten kapal yang mengangkut barang tersebut.

e) Kredit dengan jaminan surat berharga, yaitu pinjaman yang diberikan oleh bank kepada nasabah untuk membeli surat-surat berharga, dan sekaligus surat-surat berharga tersebut sebagai jaminan kreditnya 3. Bank sebagai Perantara dalam Lalu Lintas Pembayaran Bank dapat bertindak

sebagai perantara lalu lintas pembayaran dengan memberikan jasa sebagai berikut.

a) Transfer (pengiriman) uang, yakni pengiriman uang antardaerah atau antarnegara yang dilakukan oleh bank, atas permintaan nasabah atau masyarakat.

(14)

c) Menerbitkan kartu kredit (credit card). Bank menerbitkan kartu kredit untuk nasabah sehingga nasabah dapat melakukan transaksi pembelian di supermarket tanpa perlu membawa uang tunai.

d) Mendiskonto. Bank menjamin jual beli surat berharga yang terjadi di masyarakat.

e) Mengeluarkan cek perjalanan (traveler’s check).Untuk memudahkan transaksi dalam perjalanan, bank menyediakan cek perjalanan. f) Automated teller machine (ATM), yaitu tempat nasabah mengambil

uang tunai yang ditangani oleh mesin.

g) Pembayaran gaji karyawan. Suatu perusahaan/instansi dapat membayar gaji karyawannya melalui bank. h) Save Deposit Box (SDB), yaitu tempat penyimpanan surat/dokumen penting/ berharga. B. Jenis-Jenis Bank

Menurut Pasal 5 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, jenis bank terdiriatas bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Selain itu, juga terdapatBank Sentral yaitu Bank Indonesia.

1) Bank Sentral Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999, Bank Sentral (Bank Indonesia) merupakan lembaga negara yang independen/mandiri, bebas dari campur tanganpemerintah dan pihak-pihak lain kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diaturdalam undang-undang. Bank Indonesia merupakan bank sentral di Indonesia yangdidirikan berdasarkan undang-undang.

(15)

a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter b). Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. c). Mengatur dan mengawasi bank.

d). Sebagai penyedia dana terakhir bagi bank umum, dalam bentuk bantuanlikuiditas Bank Indonesia.

2) Bank Umum

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank umumberdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Bank umum memiliki bentuk hukum yaitu

a) perseroan terbatas (PT)

 Milik negara : Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).

 Milik swasta :

 Swasta nasional : Bank Central Asia (BCA), Lippo Bank, Bank Danamon, dan Bank Internasional Indonesia (BII).

 Swasta asing : First National City Bank (Citibank). Bank of America, Chase Manhattan Bank, Standard Chartered Bank

b) koperasi : Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin),

c.) perusahaan daerah : Bank Nagari (Sumatra Barat), BPD Bali, Bank DKI, Bank Jabar

(16)

a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya.

b) Memberikan kredit

c) .c) Menerbitkan surat pengakuan utang.

d) d) Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingandan atas perintah nasabahnya

e) .e) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingannasabah

f) .f) Menempatkan dana pada peminjam atau meminjamkan dana pada bank lainbaik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan cek atausarana lainnya.

g) g) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukanperhitungan dengan atau antarpihak ketiga

h) .h) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga (safe depositbox)

i) .i) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatukontrak

j) .j) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalambentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. 3) . Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

(17)

a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu

b) Memberikan kredit kepada masyarakat

c) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil. C. percetakan uang di indonesia.

Perusahaan umum percetakan uang republik indonesia (perum peruri)adalah badan usaha milik negara (bumn) yang ditugasi untuk mencetak uangrupiah (baik uang kertas maupun uang logam) bagi republik indonesia, sesuaidengan peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2006. Selain mencetak uang rupiahrepublik indonesia, juga mencetak produk sekuriti lainnya, termasuk cetakankertas berharga non uang dan logam non uang.

Perum peruri didirikan pada tanggal 15 september 1971, dan merupakangabungan dari dua perusahaan yaitu pn. Pertjetakan kebajoran atau pn. Perkeba,dan pn. Artha yasa. Pendirian ini sesuai dengan peraturan pemerintah nomor : 60tahun 1971, selanjutnya diubah dengan peraturan pemerintah nomor: 25 tahun1982, kemudian diubah dengan peraturan pemerintah nomor 34 tahun 2000 dandisempurnakan untuk terakhir kalinya melalui peraturan pemerintah nomor 32tahun 2006.

(18)

2.3 Lembaga Keuangan Bukan Bank

Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-38/MK/IV/I972, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah semua lembaga(badan) yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsungatau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi perusahaan-perusahaan.

Lembaga keuangan bukan bank dapat mendorong pengembangan pasaruang dan pasar modal serta membantu permodalan sejumlah perusahaan yang dimiliki pengusaha golongan ekonomi lemah. Kegiatan usaha yang dilakukan olehlembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut :

a. Menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga. b. Memberikan kredit jangka menengah dan panjang kepada perusahaan

atau proyek yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta.

c. Menjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan Indonesia dan badan hukum pemerintah untuk mendapatkan kredit dari dalam maupun luar negeri.

d. Melakukan penyertaan modal di perusahaan-perusahaan dan penjualan saham-saham di pasar modal.

e. Melakukan usaha lain di bidang keuangan setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.

Adapun beberapa contoh lembaga keuangan bukan bank yang terdapatdalam masyarakat antara lain adalah perusahaan perasuransian, koperasi kredit,perusahaan umum pegadaian, dana pensiun, dan perusahaan sewa guna a. Asuransi

(19)

uangsebagai ganti rugi kepada pihak yang membayar premi (tertanggung) apabilaterjadi suatu peristiwa yang merugikan pembayar premi tersebut.

Lembaga asuransi memiliki peranan ganda, yaitu sebagai lembagapelimpahan risiko dan sebagai lembaga penyerap dana dari masyarakat. Contohperusahaan asuransi adalah Asuransi Jiwasraya, Asuransi Bumi Putra, AsuransiSosial Tenaga Kerja, Asuransi Kesehatan Indonesia (Askes), dan AsuransiKerugian Jasa Raharja.

b. Koperasi Kredit

Kegiatan koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah menerimasimpanan dan memberikan pinjaman uang kepada para anggota yang memerlukandengan syarat-syarat yang mudah dan bunga ringan. Untuk meminjam uang,anggota tidak perlu menyerahkan jaminan.

c. Perusahaan Umum Pegadaian (Perum Pegadaian)

Perum Pegadaian merupakan perusahaan umum milik pemerintah yangtujuannya memberikan pinjaman kepada perseorangan atau golongan ekonomilemah. Pinjaman yang diberikan oleh Perum Pegadaian didasarkan pada nilai barang jaminannya.

Dalam memberikan kreditnya, pegadaian tidak memerhatikan penggunaan uang tersebut. Jaminan kredit dapat berupa benda-benda bergerak dantidak bergerak. Jaminan tersebut diserahkan oleh peminjam untuk dikuasaipemberi kredit tanpa akta notaris. Apabila peminjam terlambat melunasi pinjamannya, maka ia dikenai peringatan. Jika ternyata tetap tidak dapat melunasi,barulah barang jaminannya dilelang. Jika nilai jual jaminan lebih tinggi daripadanilai utang, kelebihannya dikembalikan kepada pihak peminjam.

d. Lembaga Dana Pensiun

(20)

sebagian gaji dengan masa pembayaran saat pegawai/karyawan pensiun, dana yang terkumpul tersebut disalurkan kepada masyarakat.

Dewasa ini banyak penjual barang yang menggunakan cara sewa guna(leasing) agar menarik minat pembeli. Leasing merupakan pembelian secaraangsuran, namun sebelum angsurannya selesai (lunas), hak barang yang diperjua lbelikan masih di miliki oleh penjual. Namun demikian, begitu kontrak leasing ditanda tangani, segala fasilitas dan kegunaan barang tersebut boleh digunakan oleh pembeli.

BAB III

(21)

3.1 Kasus Pada Bank Umum (bank century)

Perbankan nasional kembali diguncang kasus. Adalah Bank Century yangpada akhir November 2008 diselamatkan pemerintah, karena dianggap berpoten simemicu krisis sistemik, menyusul kalah kliring yang di alaminya. Mengenai masalah gagal Kliring Bank Century, Boediono (Gubernur BI) waktu itu menegaskan bahwa hal itu disebabkan oleh factor teknis berupa keterlambatan penyetoran prefund.

Menurut Menteri keuangan Sri mulyani Indrawati, keputusanmenyelamatkan Bank Century pada tanggal 21 November 2008 adalah untukmenghindari terjadinya krisis secara berantai pada perbankan yang dampaknyajauh lebih mahal dan lebih dashyat dari 1998. dengan meminimalkan ongkosnyadan dikelola oleh manajemen yang baik maka Bank Century punya potensi untukbisa dijual dengan harga yang baik. Maka, mulai hari jumat 21 November 2008PT. Bank Century telah diambil alih oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),untuk selanjutnya tetap beroperasi sebagai Bank Devisa penuh yang melayaniberbagai kebutuhan Jasa Perbankan bagi para nasabah.

Pengambilalihan Bank tersebut oleh Lembaga Pemerintah inidimaksudkan untuk lebih meningkatan keamanan dan kualitas pelayanan bagipara nasabah. Tim manajemen baru yang terdiri dari para professional telahditunjuk hari itu juga untuk mengelola dan meningkatkan Kinerja Bank.

Meskipun sudah diambil alih pemerintah melalui Lembaga PenjaminSimpanan (LPS), bank yang membukukan laba Rp 139 miliar per semesterpertama 2009 tersebut, kini disoroti DPR dan public. Pangkal persoalannya adalahkucuran dana talangan hingga mencapai Rp 6,762 trilliun yang dianggapterlampau besar dan tidak procedural, serta adanya potensi moral hazard demimelindungi dana milik deposan kakap yang disimpan di bank itu.

(22)

2008,suntikan dana mencapai Rp 2,776 triliun, untuk menutup kebutuhan modal agarrasio kecukupan modal terdongkrak hingga 10 persen. Tak lama berselang, yaknipada 5 Desember 2008, kembali disuntik Rp 2,201 triliun. Dengan demikiandalam rentang 15 hari total dana talangan yang disuntikan mencapai Rp 4,977triliun. Tak berhenti disitu, dana talangan terus mengucur yakni pada 3 Februari2009 sebesar Rp 1,155 triliun, disusul pada 21 Juli 2009 sebanyak Rp 630 miliar.Total dana suntikan (bailout) menjadi Rp 6,726 triliun. Suatu jumlah yangfantastis dan tidak mengherankan jika kini disoroti, dan DPR menuntutpertanggungjawaban pemerintah, LPS dan Bank Indonesia (BI).

Mengurai persoalan yang kini menghangat mau tak mau kita harusmenengok ke belakang. Perlu diketahui, pemegang saham pengendali BankCentury adalah Rafat Ali Rizvi dan Hesyam Al Warraq. Adapun pemegang sahammayoritasnya Robert Tantular. Setelah merger ternyata tidak ada perbaikan. Sejak2005 hingga 5 November 2008, bank itu bolak balik masuk pengawasan intensif BI. Penyebabnya adalah exposure pada surat berharga valuta asing (valas) bodongatau tidak berperingkat senilai US$ 203 juta, serta asset tidak produktif senilai Rp477 miliar, yang menekan modal bank.

Sebagai tindak lanjut pengawasan intensif BI meminta bank menjual tunaisurat berharga valasnya paling lambat akhir Desember 2005. Namun, bankmengajukan proposal penyelesaian melalui skema penjaminan tunai (assetsmanagement agreement/ AMA), dan disetujui BI pada 21 Februari 2006.Kemudian BI juga meminta bank menambah modal Rp 500 miliar. Permintaan inidipenuhi pemilik bank sebesar US$ 10,5 juta dan US$ 14,85 juta. Terakhi bankmelakukan right issue dan meraup dana Rp 442 miliar.

(23)

depositonya padajuli 2008, dan berlanjut menjadi penarikan dana besar-besaran triliun untuk menyelamatkan nbank tersebut.Ada 5 (lima) criteria bank century masuk kategori sistemik antara lain::

1. Bagaimana dampak terhadap sector riil jika bank century ditutup. Dalam parameter pertama itu Bank century yang memiliki 65 ribu nasabah tersebut memang tidak berdampak luas. Istilahnya low impact. Tapi ini hanya salah satu parameter.

2. Bagaimana dampak terhadap bank-bank lain jika Bank Century ditutup. Dalam parameter tersebut BI menilai imbasnya bias sangat besar. Sebab data BI menunjukkan saat Bank Century sekarat (November 2008), ada beberapa bank kecil yang memiliki exposure besar di Bank Century. Artinya, dana bank-bank tersebut kecantol di Bank Century melalui fasilitas Pasar Uang Antar Bank (PUAB). Berdasarkan kalkulasi BI jika dana bank-bank tersebut tidak bias kembali, bank-bank-bank-bank itu bakal mengalami kesulitan likuiditas, rasio kecukupan modal (CAR)-nya turun, dan akhirnya harus masuk dalam pengawasan khusus. Jika bank-bank tersebut masuk pengawasan khusus, bank-bank lain yang memiliki exposure juga akan demikian. Karena itu, bisa menimbulkan efek berantai ke seluruh perbankan.

(24)

Kalau bank-bank tadi adalah listed company ( perusahaan tercatat dibursa saham ) itu akan menggoyang pasar saham.

4. Dampak kepada system pembayaran antar bank. Kalau ditutup, bank- bank lain yang memiliki tagihan ke Bank Century sulit menagih dan ini tidak dijamin. Ini bisa mengakibatkan system pembayaran chaos. Dalam artian adanya imbas psikologis masyarakat jika Bank Century ditutup. Semua menunjukkan imbasnya mulai medium to high impact hingga high impact. 5. Sejak pertengahan 2008, saat krisis ekonomi global mulai menghebat system

keuangan di Indonesia mengalami tekanan hebat. Dana perbankan di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang biasanya mencapai Rp 200 triliun tiba-tiba menyusust tinggal Rp 89 triliun. Artinya ada indikasi penarikan dana masyarakat dari bank dalam jumlah besar. Untuk membayar itu, bank harus mencairkan dana mereka yang disimpan di SBI.

Indikator lain anjloknya dana deposito masyarakat. Akibatnya untukmenarik dana masyarakat bank mulai menaikkan suku bunga simpanan hinggaterjadi perang suku bunga. Bahkan bank-bank besar yang sebelumnya menjadisupplier dalam fasilitas Pasar Uang Antar Bank (PUAb) mulai menahan dana. Halitu mengakibatkan bank-bank kecil dan menengah mengalami kesulitan likuiditas.Saat itu PUAB sangat tegang. Selain itu resiko gagal kredit ( credit default swap)Indonesia melonjak dari angka normal 200 basis poin (bps) menjadi 1.400 bps.Ditambah pencairan dana investor asing sekitar USD 6 miliar. Intinya ada tekananbesar di pasar uang.

B. Penggelapan

(25)

yang dijual terselubung di Bank Century. Kedua, menyalurkan sejumlah kredit fiktif. Ketiga, menerbitkan letter of Credit ( L/C ) Fiktif. Modusnya yaitu pemilik Bank Century membuat perusahaan atas nama orang lain untuk kelompok mereka. Lantas mereka mengajukan permohonan kredit, tanpa prosedur semestinya serta jaminan yang memadai mereka dengan mudah mendapatkan kredit. Bahkan ada kredit Rp. 98 Milyar yang cair hanya dalam 2 (dua ) jam. Jaminan mereka tambahnya hanya surat berharga yang ternyata bodong.

Selain itu Robert Tantular juga menyalahgunakan kewenangan memindah bukukan dan mencairkan dana deposito valas sebesar Rp. 18 Juta Dollar AS tanpa izin sang pemilik dana, Budi Sampoerna. Robert juga mengucurkan kredit kepada PT Wibowo wadah Rezeki Rp. 121 Milyar dan PT Accent Investindo Rp. 60 Milyar. Pengucuran dana ini diduga tidak sesuai prosedur. Robert Tantular juga melanggar Letter Of Commitmen dfengan tidak mengembalikan surat – surat berharga Bank Century di luar negri dan menambah modal Bank

C. Permasalahan Yang Ditimbulkan Oleh Bank Century

1. Bahwa masalah di Bank Century disebabkan lemahnya Bank Indonesia mengawasi pengoperasian perbankan nasional, sehingga merugikan keuangan Negara. BI dinilai lalai dalam pengawasan, sehingga direksi dan pemilik Bank Century sejak 2005 leluasa melarikan dana milik nasabah ke luar negri melalui penerbitan Obligasi bodong.

2. DPR merasa dilangkahi pemerintah, karena pemerintah dan DPR hanya bersepakat mengeluarkan dana rekap sebesar 1,3 Trilyun, nyatanya 6,7 trilyun.

(26)

4. Saat ini muncul dugaan dana rekap Bank Century bukan hanya 6,7 trilyun tetapi mencapai hingga 9 Trilyun

3.2 Penyelesaian Kasus Bank Century

1. Masih banyak misteri yang melingkupi kasus penyelamatan Bank Century. Karena itu audit investigasi BPK harus dilakukan dengan tuntas. Jangan sampai ada penumpang gelap yang bermain dengan mengatasnamakan penyelamatan ekonomi nasional. Misteri itulah yang ditindaklanjuti komisi pemberantasan Korupsi (KPK) dengan meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit investigasi terhadap bank. Tidak hanya KPK, DPR pun minta KPK mengaudit proses bailout tersebut. Itu karena sebelumnya DPR pada tanggal 18 Desember 2008 telah menolak peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 4 Tahun 2008 tentang jaringan pengaman sector keuangan ( JPSK ) sebagai payung hukum dari penyelamatan bank milik pengusaha Robert Tantular itu. 2. Pemerintah terus memburu asset Robert Tantular dan pemegang saham

(27)

22. AS, Standard Chartered Bank senilai 650 ribu dolar AS dan sejumlah SGD 4.006, di ING Bank sebesar 388 ribu dolar AS.

3. Dalam proses hukum bank Century, pemilik bank century Robert tantular beserta pejabat bank century telah ditetapkan sebagai terdakwa kasus penggelapan dana nasabah. Bahkan manajemen Bank Century telah terlibat dalam memasarkan produk reksadana PT Antaboga Sekuritas yang jelas-jelas dalam pasal 10 UU Perbankan telah dilarang. Prinsip the five C’s of credit analysis yang menjadi dasar pemberian dana talangan rupanya tidak diterapkan oleh LPS. LPS harusnya meneliti Character (kejujuran pemilik bank), collateral (jaminan utang bank), capital (modal), capacity ( kemampuan mengelola bank ) dan condition of economy sebelum bailout diberikan. Artinya dari segi the five C;s of credit analysis Bank Century sebenarnya tidak layak sama sekali mendapatkan dana talangan dari LPS. Ironisnya LPS justru mengucurkan dana sampai 6,7 triliun ke bank itu.

4. Solusi untuk mengatasi bank-bank bermasalah bukan dengan memberikan penjaminan penuh ( blanket guarantee atau bailout ) seperti yang diberikan ke Bank Century. Hal itu berdasar pengalaman krisis keuangan 1998 yang akhirnya mengakibatkan munculnya bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI) hingga Rp 600 triliun.

(28)

PENUTUP 3.3 Kesimpulan

Pemberian bailout atau dana talangan oleh pemerintah kepada bank century yang membengkak hingga Rp 6,7 triliun dari semula 1,3 triliun harus menjadi bahkan pembicaraan dan perdebatan seru. Bukan hanyua dimedia massa dikalangan para ahli dan birokrasi pemerintah, tapi juga departemen karena hal ini menyangkut dua aspek yaitu politik dan hukum. Pemberian dana bailout century yang sekarang terus diperjualkan bisa berakibat buruk terhadap bank tersebut. Dimana akan mengurangirasa percaya nasabah pada dunia perbankan

Kasus Bank Century mencerminkan lemahnya pengawasan Bank Indonesia ( BI ) sebagai bank sentral terhadap bank umum. Bank-bank umumnya hendaknya mendapat pengawasan ketat dari bank Central.

3.4 Saran

• Dalam menghadapi kasus bank Cemtury perlunnya kerjasama dengan baik antara pemerrintah, DPR-RI dan Bank Indonesia

• Pemerintah harus bertanggung jawab kepadanasabah Bank Century agar bisa uangnyya dicairkan.

• Harus ada trasparansi public dalam menyelesaikan kasus Bank century sehingga tidak terjadi korupsi

• Audit infestasi BPK harus dilakukan dengan tuntas dan dibantu oleh Polri, kejaksaan, Pemerintah Bank Indonesia.

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Aktiva produktif terdiri atas giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, obligasi pemerintah, kredit yang diberikan, penyertaan serta

 Kredit yang diberikan, adalah semua kredit berdasarkan akad kredit dalam rupiah maupun valas yang diberikan bank pada bank lain di dalam maupun di luar negeri.. Surat berharga

Sebagai lembaga keuangan non bank milik pemerintahan yang berhak memberikan pinjaman kredit kepada masyarakat atas dasar hokum gadai yang bertujuan agar masyarakat tidak dirugikan

Placement in Bank Indonesia and other bank 1.000.150.000.000 Surat-surat berharga / Securities 716.225.632.797 Kredit yang diberikan / Loans

Variabel pertumbuhan giro, tabungan, deposito, pinjaman yang diterima, penempatan pada bank lain, surat berharga dan kredit secara bersama–sama mempunyai pengaruh

Apakah pertumbuhan giro, tabungan, deposito, pinjaman diterima, surat berharga, penempatan pada bank lain, dan kredit secara bersama- sama mempunyai pengaruh

Aktiva valas terdiri dari giro pada BI, surat berharga, kredit yang diberikan. Pasiva valas terdiri dari, simpanan berjangka, giro, sertifikat

aktiva produktif adalah kredit yang diberikan, penempatan pada bank lain, surat-. surat berharga dan