i
MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA
DI SMK KARYA NUGRAHA BOYOLALI
TAHUN 2015
SKRIPSI
Disusun untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
ZULAIKHAH SRI WULANDARI
NIM.11111097
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, terutama Ibu yang senantiasa mendoakan,
mencurahkan kasih sayang, mengorbakan jiwa dan raga untuk
membahagiakan keluarga dan yang tak pernah putus memberikan nasehat.
Semoga selalu sehat dan selalu dilindungi Allah.
2. Adikku tersayang Muhammad Tohir yang senantiasa memberikan semangat
serta kebahagiaan sehingga membuatku termotivasi untuk berbuat lebih baik.
Semoga selalu sukses dan mendapat rahmat Allah.
3. Om Hanif dan Bulek Umi yang mengasuhku selama kuliah dan selalu
memberikan nasehat serta motivasi agar semangat menghadapi segala hal.
Semoga selalu mendapat keberkahan dari Allah
4. Keluarga besarku, terutama kakek nenek tersayang Mbah Abdullah dan Alm.
Mbah Muslikhah yang selalu mendoakanku. Serta adik sepupuku (Nawaf,
Faruk, Ida, Fitri, Bowo,dan Ayuk ) yang selalu memotivasiku.
5. Kepada beliau Bapak Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag selaku pembimbing skripsi
yang senantiasa selalu mengarahkan dan membimbingku dengan penuh
ketulusan dan kesabaran.
vii
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung. (QS.Ali Imran: 104)
Menjadi penting itu baik,
Tetapi menjadi baik itu lebih penting.
viii
KATA PENGANTAR
مسب
لله
نمحلا
ميحرلا
Alhamdulillahi robil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas
kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Taufiq serta Hidayah-Nya yang
tiada terhimgga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Implementasi Pembinaan Akhlak pada Siswa di SMK Karya Nugraha Boyali”.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan Uswah Khasanah
Rasulullah Muhammad S.A.W, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para
pengikutnya yang setia yang mana beliaulah sebagai Rosul utusan Allah untuk
membimbing umat manusia dari zaman jahiliyah sampai pada zaman yang
modern ini.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul “Implementasi Pembinaan Akhlak
pada Siswa (Studi Kasus di SMK Karya Nugraha Boyolali)”.
Penulisan skripsi ini pun tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
ix
4. Bapak Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag. Selaku Dosen Pembimbing skripsi
yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh
kesabaran dan ketulusan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Keluarga besar SMK Karya Nugraha Boyolali yang memberikan ijin
untuk melakukan penelitian.
6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai
ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
7. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan
serta bantuan.
8. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah mengasuh, mendidik,
membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun
spiritual.
9. Sahabatku dari SMA (Okta, Tiwik, Anjar, Fitri, Desi, Wuri, Amira &
Garini) yang selalu memberi semangat.
10. Teman sekaligus sahabatku (Daiiul, Miftah, Sinta, Ika, Andi, Wulean,
Hamidah, Bunda, Khusnul, Aulia, Yuanita, Intan, Pepy, Nunung dan
Fera) yang selalu membantu dan memberi semangat.
11.Teman KKN posko 32 (Layla, Misbah, Rizky, Heni, Puput dan Nasir)
12.Teman-teman seperjuangan IAIN Salatiga khususnya PAI angkatan
x
13.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, sehingga dapat terselesaikan dengan baik
semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan penuliasan di masa
yang akan datang. Semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi penulis
khususnnya serta para pembaca pada umumnya.
xi ABSTRAK
Sri Wulandari, Zulaikhah. 2016. Implementasi Pembinaan Akhlak pada Siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun 2015. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag.
Kata Kunci: Pembinaan dan Akhlak
Penelitian ini dilatarbelakangi pembinaan akhlak di sekolah sangat penting, terutama untuk siswa SMK. Pergaulan yang tak terkontrol serta perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong sekolah untuk melakukan kegiatan pembinaan karena sekolah merupakan lingkungan kedua dalam pembentukan akhlak setelah keluarga. Pembinaan perlu dilakukan dalam jam sekolah maupun luar sekolah. Kemampuan sekolah dalam membina akhlak siswa juga membawa dampak besar terhadap lingkungan terutama untuk siswa didik itu sendiri. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah perencanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali?, (2) Bagaimanakah pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali?, (3) Bagaimanakah evaluasi pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali? Dan (4) Bagaimanakah hasil pembinaan akhlak di SMK Karya Nugraha Boyolali?.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan menggunakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi dan teknik analisis data pengumpulan data, reduksi data, model data dan penarikan kesimpulan.
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN BERLOGO ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
HALAMAN MOTTO ... vii
KATA PENGANTAR ... ix
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI...xiii
DAFTAR TABEL...xv
DAFTAR LAMPIRAN...xvi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...3
C. Tujuan Penelitian...3
D. Manfaat Penelitian... ... 4
E. Penegasan Istilah ... 4
F. Metode Penelitian ... 5
G. Tahap Penelitian ... 9
xiii BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembinaan
1. Pengertian pembinaan ... 12
2. Fungsi pembinaan ... 12
3. Manfaat pembinaan ... 12
4. Macam pembinaan ... 13
5. Metode pembinaan ... 14
B. Akhlak 1. Pengertian akhlak...16
2. Sumber akhlak...16
3. Ruang lingkup akhlak...17
4. Ciri-ciri akhlak...19
5. Fungsi akhlak...20
6. Tujuan pembinaan akhlak...21
xiv
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan data...34
B. Temuan penelitian...46
BAB IV PEMBAHASAN A. Perencanaan program pembinan akhlak...68
B. Pelaksanaan program pembinaan akhlak...71
C. Evaluasi pembinaan akhlak...84
D. Hasil pembinaan akhlak ...87
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 88
xv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Daftar guru ... 42
2. Tabel 3.2 Daftar Staff ... 44
3. Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana ... 45
4. Tabel 3.4 Program pembinaan akhlak ... 46
5. Tabel 3.5 Jadwal Tadarus Al-Qur’an ... 54
6. Tabel 3.6 Jadwal Ekstrakulikuler ... `57
7. Tabel 3.7 Pelaksanaan Program Pembinaan ... 58
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka
2. Daftar Riwayat Hidup
3. Pedoman Wawancara
4. Hasil Wawancara
5. Surat Ijin Penelitian
6. Surat Keterangan Penelitian
7. Lembar Konsultasi Pembimbing
8. Lampiran Foto
1 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang Masalah
Akhlak merupakan sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari
karakteristik-karakteristik akal dan tingkah laku yang membuat seseorang
menjadi istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka
psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan
nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda (Mahmud,
2004: 26-27).
Pembentukan akhlak terjadi melalui pengalaman sejak kecil. Pendidik
atau pembina pertama adalah orang tua, kemudian guru. Semua pengalaman
yang dilalui oleh anak waktu kecilnya, merupakan unsur penting dalam
pribadinya. Sikap anak terhadap agama, dibentuk pertama kali di rumah
melalui pengalaman yang didapatnya dengan orang tuanya, kemudian di
sempurnakan atau diperbaiki oleh guru sekolah, terutama guru yang
disayanginya. Jika guru agama dapat disayangi murid-muridnya, maka
pembinaan sikap positif terhadap agama akan mudah terjadi. Akan tetapi,
apabila guru agama tidak disukai oleh anak, akan sukar sekali baginya
membina sikap positif anak terhadap agama (Darajat, 1993: 62-63).
Dimasa sekarang ini, akhlak mulai terkikis perkembangan jaman. Hal
ini banyak dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi. Seiring mudahnya
2
Media cetak maupun elektronik terutama televisi telah memberikan contoh
bagi masyarakat. Masuknya budaya luar juga turut menyumbang terkikisnya
moral masyarakat. Banyak masyarakat yang kemudian meninggalkan akhlak
yang telah diajarkan para pendahulu.
Usia remaja merupakan usia yang paling rentan terhadap pengikisan
akhlak. Kontrol keluarga yang kurang baik dapat menyebabkan remaja mudah
terpengaruh oleh sikap negatif. Banyaknya siswa yang terlibat perkelahian
antar sekolah, geng motor, dan lain sebagainya menyebabkan keresahan
terhadap lingkungan maupun masyarakat. Pembinaan akhlak di sekolah sangat
penting, terutama untuk siswa SMK. Pergaulan yang tak terkontrol serta
perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong sekolah untuk
melakukan kegiatan pembinaan karena sekolah merupakan lingkungan kedua
dalam pembentukan akhlak setelah keluarga. Pembinaan perlu dilakukan dalam
jam sekolah maupun luar sekolah.
Setiap sekolah mengadakan program-program pembinaan untuk
mengatasi persoalan akhlak siswa. Hal ini pasti mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perkembangan akhlak siswa di tiap-tiap sekolah. Akhlak
siswa yang baik akan membentuk persepsi masyarakat tentang kredibilitas
sekolah. Kemampuan sekolah dalam membina akhlak siswa juga membawa
dampak besar terhadap lingkungan terutama untuk siswa didik itu sendiri.
3
memilih SMK Karya Nugraha Boyolali sebagai tempat penelitian karena
beberapa alasan:
1. SMK Karya Nugraha merupakan sekolah unggulan menurut anggapan
masyarakat Kabupaten Boyolali.
2. SMK Karya Nugraha memiliki program yang berorientasi Islam.
3. Di sekolah ini pembinaan akhlak sangat diutamakan. Karena sekolah ini
mengedepankan nilai-nilai Islam dalam keseharian.
4. Lokasi penelitian memiliki banyak murid dan dapat dijadikan contoh bagi
sekolah lain dalam satu wilayah.
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Perencanaan Pembinaan akhlak siswa di SMK Karya
Nugraha Boyolali?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya
Nugraha Boyolali?
3. Bagaimanakah evaluasi pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha
Boyolali?
4. Bagaimana hasil pembinaan akhlak di SMK Karya Nugraha Boyolali?
C.Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui perencanaan Pembinaan akhlak siswa di SMK Karya
Nugraha Boyolali.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya
4
3. Untuk mengetahui evaluasi pembinaan akhlak siswa di SMK Karya
Nugraha Boyolali.
4. Untuk mengetahui hasil dari program pembinaan akhlak di SMK Karya
Nugraha Boyolali.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara praktik dan teoritik.
1. Teoritik
Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan
teori pendidikan akhlak di sekolah Indonesia.
2. Praktik
Diharapkan dapat memberi kontribusi pada sekolah dalam
membina akhlak yang baik kepada siswanya.
E.Penegasan istilah 1. Implementasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga
bahwa implementasi adalah pelaksanaan; penerapan: pertemuan kedua ini
bermaksud mencari bentuk –tt hal yang disepakati dulu. (Depdiknas,
2007:427)
2. Pembinaan
Menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga
bahwa pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang baik. (Depdiknas,
5
Pembinaan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non
formal yang dilaksanakana secara sadar, berencana, teratur dan bertanggung
jawab dalam rangka memperkenalkan, menumumbuhkan, dan
mengembangkan suatu dasar-dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan
selaras, pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat, kecenderungan
atau keinginan serta kemampuan-kemampuanya. (Sumantri, 2007:3.19)
3. Akhlak
Akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari
karakteristik-karakteristik akal dan tingkah laku yang membuat seseorang
menjadi istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka
psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan
nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda
(Mahmud, 2004: 26-27).
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Denzin dan Lincoln dalam (Moleong, 2008:5) menyatakan
penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah,
dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan
jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
6 2. Kehadiran Peneliti
Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian,
maka peneliti hadir secara langsung di lokasi penelitian sampai memperoleh
data-data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai
pengumpul data dan sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan
data-data di lapangan.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih penulis adalah SMK Karya Nugraha Boyolali
di jl. Sendanglawe Sariasih, Karanggeneng Boyolali.
4. Sumber Data
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber informasi utama adalah
bagian kesiswaan, guru BP, Guru PAI, dan siswa SMK Karya Nugraha
Boyolali, karena mereka yang terlibat langsung dan pelaku pembinaan
akhlak disekolah.
5. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data pada penelitian ini digunakan beberapa
metode sebagai berikut:
a. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah interaksi bahasa yang berlangsung antara dua
orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang, yaitu yang
melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang
yang diteliti yang berputar disekitar pendapat dan keyakinannya (Emzir,
7
Wawancara dilakukan dengan menggunakan petunjuk umum
wawancara (pedoman wawancara) secara terstruktur, maksudnya adalah
peneliti menetapkan pertanyaan-pertanyaan sendiri yang akan diajukan
kepada subjek penelitian secara ketat dan rapi (Moleong, 2008:190). Hal
ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang riil dan akurat dari
subjek penelitian. Meskipun demikian, peneliti tidak menutup
kemungkinan untuk mengajukan pertanyaan pada aspek-aspek lain yang
mendukung terhadap topik penelitian. Orang-orang yang akan
diwawancarai dalam penelitian ini adalah kesiswaan, guru, dan siswa di
SMK Karya Nugraha Boyolali. Bagaimanakah proses pembinaan akhlak
disekolah? Bagaimana metode dan evaluasi yang digunakan?
b. Dokumentasi
Dokumentasi dapat dikategorikan sebagai dokumen pribadi,
dokumen resmi dan dokumen budaya populer. Dokumen digunakan
dalam hubungannya untuk mendukung wawancara (Emzir, 2011: 75).
Data ini dapat berupa data administrasi dan foto-foto di SMK Karya
Nugraha Boyolali.
c. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik,
fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1996: 136).
Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui berlangsungnya perencanaan, proses pelaksanaan, evaluasi
8
serta sarana dan prasarana serta melihat perilaku siswa di SMK Karya
Nugraha Boyolali.
6. Analisis Data
Proses analisis data kualitatif berlangsung selama dan pasca
pengumpulan data. Proses analisis mengalir dari tahap awal hingga
penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis
data kualitatif model Miles dan Huberman. Dalam Emzir (2011: 129-133),
ada tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu:
a. Reduksi Data
Proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan
pentransformasi data mentah yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan
tertulis.
b. Model Data
Model data adalah suatu kumpulan informasi yang tersusun yang
membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan kesimpulan.
Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif adalah teks naratif.
c. Penarikan Kesimpulan
Permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan
apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,
konfigurasi yang mungkin, alur kausal dan proposisi-proposisi.
7. Pengecekan Keabsahan Data
Ada empat kriteria yang digunakan dalam pengecekan keabsahan
9
ketergantungan (dependebility), kepastian (konfermability) (Moleong, 2008 : 324).
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan yaitu
triangulasi (keabsahan). Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau perbandingan terhadap data itu.
Triangulasi dengan sumber dan metode membandingkan dan
mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini
dicapai dengan jalan :
a. Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan siswa dan apa yang dikatakan
guru.
c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
terkait.
d. Membandingkan apa yang dikatakan key informan dan informan.
8. Tahap-tahap Penelitian a. Penelitian pendahuluan
Penulis mulai datang ke lokasi penelitian serta mulai mengamati
dan menjajaki keadaan di lokasi penelitian tentang bagaimana sikap
siswa disekolah.
b. Pengembangan desain
Setelah mengamati lokasi penelitian, penulis mulai menyusun
10 c. Penelitian di lapangan
Setelah penulis mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan
penanaman pembinaan akhlak siswa di masing-masing sekololah, penulis
melakukan pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan.
G.Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan bagi para pembaca dalam mempelajari dan
memahami skripsi ini, penulis telah membagi sistematika penulisan menjadi 5
(lima) bab, yaitu:
1. BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
2. BAB II : LANDASAN TEORI
Landasan teori tentang pembinaan dan akhlak. Bab ini akan membahas
mengenai pengertian pembinaan, pengertian akhlak, macam-macam akhlak
dan acuan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
3. BAB III : LAPORAN PENELITIAN
Pada bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data lapangan dimulai dari
pemaparan gambaran umum SMK Karya Nugraha Boyolali sampai temuan
penelitian.
4. BAB IV : ANALISIS DATA
Pada bab ini berisi tentang analisis mengenai implementasi pembinaan
11 5. BAB V : PENUTUP
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.PEMBINAAN
1. Pengertian Pembinaan
Menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga
bahwa pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang baik. (Depdiknas:
2007:152)
Sedangkan Menurut Mangun Hardjana (1996:2), pembinaan adalah
suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang dimilikinya, dengan
tujuan membantu orang yang menjalaninya untuk membetulkan dan
mengembangkan pengetahuan dan kecakapan yang baru untuk mencapai
tujuan hidup dan kerja yang dijalani secara lebih efektif.
Pembinaan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah usaha atau
kegiatan yang dilakukuan pihak sekolah SMK Karya Nugraha Boyolali
dalam upaya membina kepribadian siswa menjadi kepribadian yang baik.
2. Fungsi Pembinaan
Fungsi Pokok Pembinaan menurut Mangunhardjana (1986:14) mencakup
tiga hal yaitu:
a. Penyampaian informasi dan pengetahuan
b. Perubahan dan pengembangan sikap
13
Pembinaan ketiga hal tersebut dapat diberi tekanan berbeda
dengan mengutamakan salah satu hal (Mangunhardjana, 1996:53).
3. Manfaat Pembinaan
Pembinaan jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan dapat
berjalan dengan baik, memiliki manfaat dapat membantu orang yang
menjalaninya (Mangunhardjana, 1986: 13) untuk:
a. Melihat diri dan pelaksanaan hidup dan kerjanya.
b. Menganalisis situasi hidup dan kerjanya dari segi positif dan negatifnya.
c. Menemukan masalah hidup dan masalah dalam kerjanya.
d. Menemukan hal atau bidang hidup dan kerja yang sebaiknya diubah atau
diperbaiki.
e. Merencanakan sasaran dan program di bidang hidup dan kerjanya
sesudah mengikuti pembinaan.
4. Macam-macam Pembinaan
Beberapa macam pembinaan menurut Mangunhardjana (1986:21),
diantaranya sebagai berikut:
a. Pembinaan orientasi (orientation training program), ditujukan untuk sekelompok orang yang baru masuk dalam suatu bidang hidup dan
bidang kerja.
b. Pembinaan kecakapan (skill training), diadakan untuk membantu para peserta guna mengembangkan kecakapan yang sudah dimiliki atau
mendapatkan kecakapan baru yang diperlukan untuk pelaksanaan
14
c. Pembinaan pengembangan kepribadian (personality development training), pembinaan ini disebut juga sebagai pembinaan pengembangan sikap yang menekankan pada pengembangan kepribadian dan sikap agar
mengenal dan mengembangkan diri menurut gambaran atau cita-cita
yang sehat dan benar.
d. Pembianaan kerja (in-service training), tujuan pembinaan kerja adalah dapat menganalisis kerja mereka dan membuatrencana peningkatan untuk
masa depan .
e. Pembinaan lapangan ( field training), tujuannya untuk menempatkan peserta dalam situasi nyata agar mendapatkan pengetahuan dan
memperoleh pengalaman langsung.
5. Metode Pembinaan
Adapun metode pembinaan akhlak menurut (Zuhairini, 1983: 89),
diantaranya:
a. Metode ceramah, adalah metode yang sering digunakan dalam
pembinaan yaitu suatu metode yang di dalam menyampaikan materi
dengan menerangkan dan penuturan lisan. Disini pihak terbina bertindak
pasif untuk mendengarkan keterangan-keterangan yang disampaikan oleh
Pembina. Metode ini bersifat satu arah. Akan tetapi untuk mengurangi
kecenderungan sebagai metode satu arah, dari Penceramah kepada
peserta pembinaan yang menjadi ciri khas metode ini pada akhir ceramah
para peserta dirangsang dan didorong untuk mengajukan pertanyaan. Dan
15
b. Metode tanya jawab, maksud dari metode ini adalah setelah ceramah atau
penjelasan dan penerangan selesai, peserta diberi kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan dan kemudian penceramah akan menjawab
pertanyaan tersebut dan bila perlu pertanyaan tersebut dilempar ke
peserta lain yang bisa menjawabnya. Atau sebaliknya penceramah yang
bertanya dan peserta yang menjawab.
c. Metode diskusi, adalah suatu metode di dalam mempelajari bahan atau
menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikan, sehingga berakibat
menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku anak remaja.
Disini remaja dengan kemampuanya mengutarakan pendapatnya
mengenai masalah atau materi yang sulit dipecahkan. Dan metode ini
tidak bisa berdiri sendiri, dalam pelaksanaanya selalu dibarengi dengan
metode lain.
d. Pembiasaan yang kontinyu, hendaknya setiap pendidik menyadari bahwa
dalam pembinaan pribadi (akhlak) anak sangat diperlukan
pembiasaan-pembiasaan dan latihan-latihan yang cocok dan sesuai dengan
perkembangan jiwanya. Karena pembiasaan dan latihan akan membentuk
sikap tertentu pada anak. Yang lambat laun sikap itu akan bertambah
jelas dan kuat, akhirnya tidak tergoyahkan lagi karena telah tertanam
menjadi bagian dari pribadinya.
e. Keteladanan. Akhlak yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan
pelajaran, instruksi dan larangan, sebab tabiat jiwa untuk menerima
16
mengatakan kerjaan ini dan jangan kerjakan itu. Menanamkan sopan
santun memerlukan pendidikan yang panjang dan harus dengan
pendekatan yang lestari. Pendidikan itu tidak akan sukses, melainkan jika
disertai dengan pemberian contoh yang baik dan nyata.
B.AKHLAK
1. Pengertian Akhlak
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga
dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan
dorongan dari luar (Yanuhar, 2007: 2).
Akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari
karakteristik-karakteristik akal dan tingkah laku yang membuat seseorang
menjadi istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka
psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan
nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda
(Mahmud, 2004: 26-27).
2. Sumber Akhlak
Sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau
mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlak
adalah Al-Qur’an dan Sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan
masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral. Dan bukan pula
17 3. Ruang Lingkup Akhlak
Ruang lingkup akhlak di bagi lima bagian, yaitu :
a. Akhlak pribadi (al-akhlaq al-fardiyah), meliputi : 1) Yang diperintahkan (al-awamir)
2) Yang dilarang (al-nawahi) 3) Yang dibolehkan (al-mubahat)
4) Akhlak dalam keadaan darurat (al-mukhalafah bi al-idhthirar)
b. Akhlak beragama (al-akhlaq ad-dinniyah) yaitu kewajiban terhadap Allah SWT.
Selain ruang lingkup di atas, ada beberapa bagian yang menjadi
ruang lingkup akhlak (Yanuar, 2007: 17) diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Akhlak terhadap Allah Swt
Akhlak manusia kepada Tuhan-Nya bisa dengan cara di bawah ini, antara
lain (Hamaidi, 1980: 20):
1) Beriman kepada Allah
2) Beribadah/mengabdi kepada Allah
3) Tidak mempersekutukan Allah dengan apapun juga 4) Takut kepada Allah
5) Cinta kepada Allah
6) Ridha dan Ikhlas terhadap Qadha dan Qadar 7) Bertaubat kepada Allah
b. Akhlak terhadap Rasulullah Saw, meliputi :
18 2) Mengikuti dan Menaati Rasul
3) Mengungkapkan Shalawat dalam Salam
c. Akhlak pribadi
1) Shidiq
2) Amanah
3) Istiqomah
4) Iffah
5) Mujahadah
6) Syaja’ah
7) Tawadhu’
8) Malu
9) Sabar
10) Pemaaf
d. Akhlak Bermasyarakat
1) Bertamu dan menerima tamu.
2) Berhubungan baik dengan tetangga.
3) Berhubungan baik dengan masyarakat.
Ada 5 kewajiban muslim terhadap muslim lainya:
a) Menjawab salam.
b) Mengunjungi orang sakit.
c) Mengiringkan jenazah.
d) Mengabulkan undangan.
19 4) Pergaulan muda-mudi
Dalam pergaulan sehari-hari dan di tengah-tengah masyarakat,
terutama antara muda-mudi. Ada beberapa hal yaitu: menjawab salam,
berjabat tangan dan khalwah.
5) Ukhwah Islamiyah
Ukhwah islamiyah adalah sebuah istilah yang menunjukan
persaudaraan antar sesama muslim di seluruh dunia tanpa melihat
perbedaan wanra kulit, bahasa, suku, bangsa, dan kewarganegaraan.
Yang mengikat persaudaraan itu adalah kesamaan keyakinan atau
iman kepada Allah SWT dan Rasulullah sebagai utusan-Nya.
4. Ciri-ciri Akhlak
Dalam islam akhlaq memiliki ciri khas meliputi:
a. Akhlak Rabbani
Ajaran akhlak dalam Islam bersumber dari wahyu Ilahi yang
terdapat dalam Al-Qur’an dan sunnah.
b. Akhlak Manusiawi
Ajaran akhlak dalam Islam sejalan dan memenuhi tuntunan fitrah
manusia. Yang benar-benar memelihara eksistensi manusia sebagai
makhluk terhormat, sesuai dengan fitrahnya.
c. Akhlak Universal
Ajaran akhlak dalam Islam sesuai dengan kemanusiaan yang
universal dan mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang
20 d. Akhlak Keseimbangan
Ajaran akhlak dalam Islam berada di tengah antara yang
mengkhayalkan manusia sebagai Malaikat yang menitik beratkan segi
kebaikanya dan mengkhayalkan manusia seperti hewan yang menitik
beratkan keburukanya saja.
e. Akhlak Realistik
Ajaran akhlak Islam memperhatikan kenyataan hidup manusia.
Meskipun manusia telah dinyatakan sebagai makhluk yang memiliki
kelebihan dibanding makhluk-makhluk yang lain, tetapi manusia
memiliki kelemahan-kelemahan, memiliki kecenderungan manusiawi
dan berbagai macam kebutuhan material dan spiritual.
5. Fungsi Akhlak
Akhlak memiliki manfaat dan peranya tersendiri dalam kehidupan
seorang muslim, baik bagi orang lain maupun bagi dirinya sendiri, juga bagi
masyarakat luas (Wahid, 2004: 20). Fungsi akhlak tersebut antara lain:
a. Akhlak bukti nyata keimanan
Iman dan taqwa adalah masalah hati, sehingga bagaimana proses
ketakwaan terjadi sulit dijelaskan. Untuk itu hanya perilaku, perbuatan
dan akhlak yang baik yang bisa menggambarkan keimanan.
b. Akhlak hiasan orang yang beriman
Akhlak yang Islami bagi seorang muslim bisa diibaratkan hiasan
21
yang tulus, jika tidak di barengi dengan perilaku yang baik kepada orang
lain, bisa di ibaratkan sebuah benda yang tidak bermotif.
c. Akhlak adalah amalan yang paling berat timbanganya
Amal manusia yang paling mulia di hadapan Allah dan paling berat
timbanganya disisi-Nya adalah akhlak. Dan akhlak adalah salah satu
perilaku yang paling dicintai oleh Rasulullah Saw.
d. Akhlak mulia simbol segenap kebaikan
e. Akhlak merupakan pilar bagi tegaknya masyarakat yang di
idam-idamkan.
f. Akhlak adalah tujuan akhir diturunkanya Islam.
6. Tujuan Pembinaan Akhlak
Tujuan utama dari pembinaan akhlak adalah agar manusia berada
dalam kebenaran dan senantiasa di jalan yang lurus, jalan yang telah di
gariskan oleh Allah Swt. Inilah yang akan mengantarka manusia kepada
kebahagiaan di dunia dan di akhirat (Ali Abdul, 2004: 159). Pembinaan
akhlak mempunyai tujuan antara lain:
a. Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang selalu beramal
saleh.
b. Mempersiapkan insan beriman dan salih yang menjalani kehidupannya
sesuai dengan ajaran Islam, melaksanakan apa yang diperintahkan agama
dan meninggalkan apa yang diharamkan, menikmati hal yang baik dan
dibolehkan serta menjauhi segala sesuatu yang dilarang, keji, hina, buruk,
22
c. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa berinteraksi secara
baik dengan sesamanya, baik dengan orang muslim maupun nonmuslim.
d. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mampu dan mau
mengajak orang lain ke jalan Allah, melaksanakan amar ma’ruf nahi
munkardan berjuang di jalan Allah demi tegaknya agama islam.
e. Mempersiapkan insan beriman dan beramal saleh, yang mau merasa
bangga dengan persaudaraannya sesama muslim dan selalu memberikan
hak-hak persaudaraan tersebut, mencintai dan membenci hanya karena
Allah.
f. Mempersiapkan insan beramal saleh yang merasa bahwa dia adalah
bagian dari seluruh umat islam yang berasal dari berbagai daerah, suku,
dan bahasa.
g. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bangga dengan
loyalitasnya kepada agama islam dan berusaha sekuat tenaga demi
tegaknya panji-panji islam di muka bumi.
C. ACUAN PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI 1. Perencanaan
a. Pengertian
Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. (Majid,
23
Menurut Kaufman mengatakan perencanaan adalah suatu
proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan
absah dan bernilai, di dalamnya mencakup nilai-nilai:
1) Mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan.
2) Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan.
3) Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang
diprioritaskan.
4) Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan.
5) Sekuensi hasil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang
dirasakan.
6) Identifikasi strategi alternatif yang mungkin dan alat untuk
melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan,
termasuk di dalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap
strategiyang dicapai (Harjanto, 2011:2).
Sedangkan menurut Nana Sudjana (2000:61) mengatakan bahwa
perencanaan adalah awal dari semua proses yang sistematis dalam
pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada
waktu yang akan datang. (Majid,2008:16)
b. Tahap Perencanaan
Berikut tahap perencanaan menurut Harjanto (2001:17) adalah sebagai
berikut:
1) Menciptakan atau mengadakan badan atau bagian yang bertugas
24 2) Menetapkan prosedur perencanaan.
3) Mengadakan reorganisasi struktural internal administrasi agar dapat
berpartisipasi dalam preoses perencanaan serta proses
implementasinya.
4) Menetapkan mekanisme prosedur untuk mengumpulkan dan
menganalisis data yang diperlukan dalam perencanaan.
c. Manfaat Perencanaan
Terdapat beberapa manfaat perencanaan menurut Abdul Majid
(2008:22) yaitu:
1) Sebagai petujuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2) Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi
setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3) Sebagai pedoaman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun
murid.
4) Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap
saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5) Untuk bahan penyusunan data agar terjadi kesesimbangan kerja.
6) Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
2. Pelaksanaan
a. Pengertian Pelaksanaan
Pelaksanaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
25
Menurut Hougen (1959) pelaksanaan merupakan tahap yang
melibatkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh petugas (baik
lembaga maupun individu) yang ditunjuk untuk menyebarkan informasi
dan melakukan pembinaan terkait dengan norma-norma yang telah
ditetapkan dan penyajian yang telah di susun (Muslich, 2010: 23).
Sedangkan menurut Terry dalam Moedong (199:82) pelaksanaan
adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berkenan berusaha mencapai sasaran agar sesuai perencanaan
managerial dan usaha-usaha organisasi.
b. Unsur-unsur dalam Pelaksanaan
Agar kegiatan berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, terdapat
beberapa unsur dalam pelaksanaan, diantaranya:
1) Pengorganisasan
Merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan (
hubungan kerja antar-orang), sehingga terwujud kesatuan usaha
dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah diterapkan. Dalam
pengorganisasian ada pembagian tugas, wewenang, dan
tanggungjawab secara terperinci menurut bidang-bidang dab
bagian-bagian, sehingga terciptalah hubungan yang harmonis dan lancar
menuju pencapaian tujuan yang telah diterapkan.
2) Pengarahan
Ialah suatu usaha untuk menjaga agar sesuatu yang direncanakan
26 3) Pengkoordinasian
Pengkoordinasian disekolah bermakna usaha untuk menyatupadukan
kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan
mereka berjalan selaras dengan unit lainya dalam usaha mencapai
tujuan sekolah.
4) Komunikasi
Dalam pelaksanaan suatu program pendidikan, aktivitas
menyebarkan dan menyampaikan gagasan sangat penting.
5) Pengawasan
Setiap pelaksanaan program dari program pendidikan memerlukan
adanya pengawasan atau supervisi. Pengawasan terkait erat dengan
aktivitas dari suatu program. Oleh karena itu, supervisi haruslah teliti
sekaligus mengetahui ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan
memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan (Asmani,
2011: 49-55).
c. Faktor Pelaksanaan
Menurut Edward yang dikutip oleh Abdullah (1987:40) faktor
penentu keberhasilan pelaksanaan adalah sebagai berikut:
1) Komunikasi, merupakan suatu program yang dapat dilaksanakan
dengan baik apabila jelas bagi para pelaksana. Hal ini menyangkut
proses penyampaian informasi, kejelasan informasi dan konsistensi
27
2) Sumber daya, meliputi empat komponen yaitu terpenuhinya jumlah
staf dan kualitas mutu, informasi yang diperlukan guna pengambilan
keputusan kewenangan yang cukup guna melaksanakan tugas
sebagai tanggungjawab dan fasilitas yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan.
3) Sikap dan komitmen pelaksanaan terhadap program.
4) SOP (Standar Operating Procedures) yang mengatur tata aliran progam.
Sumber: (ekhardiblogspot.com/2010/12/pelaksanaan.html?m=1)
diakses pada 5 Februari 2016 pukul 14:04 WIB.
d. Prinsip pelaksanaan 1) Prinsip kesisteman
Harus mencerminkan adanya kebulatan atau totalitas dari berbagai
komponen secara utuh, adanya saling ketergantungan antar bagian
dalam mencapai tujuannya.
2) Prinsip akuntabilitas
Setiap orang, pejabat atau pimpinan unit kerja dalam suatu
organisasi yang mempunyai atau diberi tugas harus
mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatannya untuk
mendorong terlaksananya tujuan organisasi yang baik, baik
28 3) Prinsip organisasi
Tercermin dengan sistem pelaksanaan, pemantauan dan pengawasan
selalu terdapat pada setiap pimpinan/atasan dalam berbagai tingkatan
organisasi sesuai dengan fungsi masing-masing.
4) Prinsip koordinasi
Harus dapat melaksanakan pengaturan kerjasama yang baik,sehingga
dapat mewujudkan kegiatan yang terpadu dan selaras dalam
mencapai tujuan yang di tetapkan.
5) Prinsip komunikasi
Berfungsi pula sebagai sarana hubungan antara pusat dan daerah,
antara pimpinan atau atasan dengan bawahan, sehingga terjadi
pendekatan secara pribadi untuk memupuk hubungan kerja yang
lebih baik dan harmonis.
6) Prinsip pengendalian
Harus mampu memberikan bimbingan tekad administrasi, teknis
oprasional dan bantuan pemecahan masalah untuk kelancaran dan
keberhasialan pelaksanaan tugas.
7) Prinsip intergritas
Harus didasarkan pada kepribadian yang dilandasi unsur jujur,
berani, bijaksana, teliti, serta penuh tanggung jawab, sehingga
29 8) Prinsip objektivitas
Harus di dasarkan pada fakta yang dinilai berlandaskan pada ukuran
yang ditetapkan, keahlian/ kecakapan, serta kebebasan daripengaruh
pandangan subjektif pihak yang berkepentingan.
9) Prinsip futuristik
Harus mampu melihat jauh kedepan sehingga dapat menghindarkan
secara awal/dini kemungkinan terjadinya penyimpangan atau
kebocoran.
10) Prinsip preventif
Pada dasarnya dimaksudkan untuk tidak mencari kesalahan,
melainkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan
atau kebocoran.
11) Prinsip represif
Harus bersifat tegas terhadap penyimpangan atau bentuk-bentuk
kebocoran lainya.
12) Prinsip edukatif
Selalu berusaha menunjukkan kesalahan atau kekeliruan dalam hal
terjadi penyimpangan/ kebocoran untuk selanjutnya dapat
disampaikan saran yang bersifat membangun bagi perbaikan atau
penyempurnaanya dan terhindar dari kemungkinan terulangnya
30 13) Prinsip korektif
Selalu berusaha menunjukan kesalahan atau kekeliruan penyebab
penyimpangan atau kebocoran dan cara memperbaiki atau
menyempurnakan agar tujuan atau rencana atau target yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
14) Prinsip 3E (ekonomis, efisien dan efektif)
Harus dilaksanakan secara cermat, tepat waktu, dan penuh
perhitungan dari berbagai pertimbangan, sehingga sasaran, kegiatan
dan tujuan atau kebijakan yang telah ditetepkan dapat dicapai
dengan sebaik-baiknya secara ekonomis, efisiaen dan efektif
(Akdon, 2009:196-197)
3. Evaluasi
a. Pengertian Evaluasi
Menurut Bloom dalam Daryanto (1997:1), evaluasi adalah
pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah
dalam kenyataanya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapakan
sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.
Evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan
untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan dan
menyajikan informasi tentang suatu program untuk dapat digunakan
sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun
31
memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program.
(Widoyoko, 2009:6)
Dalam skripsi ini yang dimaksud evaluasi berarti proses penilaian.
Penilaian dalam program pembinaan yang dilaksanakan sekolah untuk
mencapai tujuan pembinaan akhlak.
b. Fungsi Evaluasi
Berikut fungsi evaluasi menurut Widoyoko (2009:11-14)
1) Mengomunikasikan program kepada publik
2) Menyediakan informasi bagi pembuat keputusan.
3) Penyempurna program yang ada.
4) Meningkatkan partisipasi.
c. Tahapan Evaluasi
Menurut Widoyoko (2009:18-21) tahapan pelaksanaan evaluasi
adalah sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan
2) Menentukan desain evaluasi
3) Penyusunan instrumen penilaian
4) Pengumpulan data
5) Analisis
d. Teknik Evaluasi
Menurut Daryanto (2005:28-54), teknik evaluasi dapat
digolongkan menjadi 2 macam yaitu:
32
a) Skala bertingkat (rating scalae)
Skala menggambarkan suatu nilai berbentuk angka
terhadap suatu hasil pertimbangan.
b) Kuesioner (questionare)
Adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus di isi oleh
orang yang akan diukur responden.
c) Daftar cocok (check list)
Adalah deretan pernyataan dimana responden yang
dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok (v) di tempat yang
sudah disediakan.
d) Wawancara (interview)
Adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak.
e) Pengamatan
Adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara
sistematis.
f) Riwayat hidup
Adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam
masa kehidupanya.
33
Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi tetapi jika
dibandingkan dengan alat-alat pengumpul lain, tes ini bersifat
resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
Ditinjau dari kegunaan tes dibedakan menjadi 3 yaitu:
a) Tes diagnostik
Adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan
kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan
yang tepat.
b) Tes Formatif
Dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa
telah terbentuk setelah mengikuti program.
c) Tes Sumatif
Dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian
34 BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. PAPARAN DATA
1. Sejarah berdirinya sekolah SMK Karya Nugraha Boyolali
Masa perintisan berdirinya sekolah ( 1986-1990 )
a. Usai Muktamar NU yang ke 27 th1984 di Situbondo dimana jamiyah
Nahdlatul Ulama kembali ke Khitlah 1926 sebagai jamiyah Diniyah
Islamiyah bukan Orpol lagi, maka mulailah jamiyah berkonsentrasi
kepada azas dan arahanya pada tahun didirikanya NU tahun 1926, lepas
dari politik praktis.
Mulai bangkit kembali dalam bidang social dan keagamaan
timbullah : Ide mendirikan sekolah umum, maka dibentuklah suatu
Panitia yang diberi nama Panitia 5. Panitia Lima terdiri dari:
1) Bp. H. Moh Hasbi (Bupati Boyolali ) selaku Pelindung.
2) Bp. KH. Rohmat Zubair (alm), Rois Syuriah NU Cabang Boyolali
selaku Penasehat.
3) Bp. KH. Ali Mohsan BA, Ketua NU Cabang Boyolali selaku
pengarah.
4) Bp. Suyoto Iskandar, BA selaku pengarah teknis pendidikan.
5) Bp. H Sardjomo, Ketua LP Maarif NU Boyolali selaku Operasional
Lapangan.
6) Mendirikan Bangunan Sekolah
35
Untuk mulai membangun bangunan Sekolah sangat diperlukan
adanya:
1) Sumber daya manusia : kemauan dan tekad yang kuat.
2) Sumber dana : Dalam hal ini panitia sangat kesulitan karena belum
adanya sponsor yang memback up, sedang kas LP Maarif = 0 (nol
besar).
3) Perencanaan yang matang tahun 1986 – 1989 : Semua komponen
dalam NU terlibat dalam pembangunan gedung sekolah (STM) ini.
Antara lain:
a) Para Ulama dan santri serta masyarakat sekitar dipimpin oleh
Alm Bp. KH. Rohmat Zubair, telah bermunajad mujahadah –
Istghozah – doa – zikir mohon barokah dan ridlo Allah agar
hajad panitia bisa dikabulkan,
b) Para Aghnia berjihad dengan hartanya:
(1) Bp. H. Umar Sudarmo dari Musuk menghibahkan pondasi 5
lokal kelas dan kantor TU dan Kolah / WC
(2) Bp. H. Hartosumarjo (alm) dari Plosokerep, Winong
(3) Bp KH. Habib Masturi
(4) Bp. KH. Masykuri (alm)
(5) Bp. H.Samsul Hadi dari Dawar
c) Pengerak Tenaga Kerja antara lain:
(1) Bp. Kyai. Kamadi (alm) dari Kiringan
36
(3) Pengurus LP Maarif NU Cabang Boyolali
(4) Penasehat = Bp. Suyoto Iskandar, BA
(5) Ketua = Bp. H. Sardjomo
(6) Sekertaris = Bp. H. Drs. Muqorobin
(7) Bendahara 1 = Bp. H. Muhtarom (alm)
(8) Bendahara 2 = Bp. H. Bani Salimi
Pengerjaan bangunan dikerjakan secara gotong royong oleh
masyarakat khususnya warga Nahdhiyin dari karanggeneng,
karangkepoh, kiringan, plosokerep ( winong), karanggondang dan
lain-lain. Tahun 1989 Alhamdulillah telah berhasil diselesaikan.
Dengan modal tekad yang kuat akhirnya kami segera
membuat berkas permohonan mendirikan STM. Permohonan ijin
tersebut telah mendapat rekomendasi dari Bp. Kakandep Bud dan
Bp. Bupati Boyolali pada tahun 1990 dan diteruskan ke Kanwil
Dep Dik Bud Jateng.
(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul
10.03).
b. Tahun 1991, Atas Usaha dan Doa yang sungguh – sungguh akhirnya
Allah mengabulkanya dengan keluarnya ijin operasional STM Karya
Nugraha Boyolali dengan SK Kakanwil Dep Dik Bud Jateng No
37
Dalam mewujudkan ide dalam hal ini ide mendirikan sekolah
tidak sedikit menghadapi kendala, rintangan dan halangan baik dari
intern maupun ekstern. Bahkan pada awal – awal dari intern ada
keraguan-raguan, kurang percaya diri. Sedangkan dari luar berupa
ejekan dan cemoohan, dapatkah NU / Maarif bisa mendirikan STM
c. Masa Pertumbuhan Dan Perkembangan
1) 1991 = Setelah mendapat ijin operasional tahun 1
a) Ruang teori : 4 lokal
b) Ruang Praktik : 1 lokal
c) Ruang KS dan TU : 1 lokal
d) 1996 = Beli tanah sebelah utara, luas ± 400 m2. Dibangun 2 lokal
teori dan 2 lokal praktek di lantai 2
e) 1997 = Bagian selatan dibangun 4 lokal lantai 2. Kerjasama
dengan Suzuki Jakarta mendapat bantuan (PT Indo Mobil).
Kerjasama dengan Suzuki Gemilang Motor Solo mendapat
bantuan berupa alat-alat sepeda motor dan 1 kelas sepeda motor
dan peralatan praktek.
f) 1998 = Bangunan inti 4 lokal lantai 3
g) 2004 = Bangunan inti 6 lokal lantai 3
h) 2006 = Mendapat hibah tanah dari Ibu Hj. Marjaka seluas ± 850
m2 untuk bangun ruang Body otomotof
i) 2008 = Beli tanah dan bangunannya eks. SMA pandanaran 4
38
j) 1985 – 1995 = Sdr. H. Sardjomo (Masa Perintis)
k) 1995 – 2000 = Sdr. Sarno HW, BSc (Masa Pertumbuhan)
l) 2000 – 2010 = Sdr. Drs. Setyo Sutrisno (Masa Perkembangan)
a) Gedung local = teori dan praktek
b) Sarana dan Prasarana yang makin lengkap
c) Siswa 9 kelas masing – masing tingkatan, sekitar 1200
siswa
(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul
10.00).
5.Struktur Organisasi Sekolah Teknik Mesin (STM) Karya Nugraha
a. Kepala Sekolah : Drs. Zainudin Heryanto
b. Bidang Kurikulum : Slamet Riyadi, BA
c. Bidang Kesiswaan : Drs. Sapardi
d. Bidang Sarana / Prasarana : Sarno HW, BSc
e. Staf Tata Usaha / kantor
1) Kepala TU : Siti nur fadlilah
2) Bendahara Sekolah : Siti Mahmudah
3) Penjaga Sekolah : Parto sowarno
g. Dewan guru periode I
1) Drs. Zainudin Heryanto : Guru Teknik
2) Sarno HW, BSc : Guru Teknik
3) Drs. Wagiman : Guru Teknik
39
5) Sutrisno Hadi : Guru Teknik
6) Drs. Agung : Guru Teknik
7) Slamet Riyadi, BA : Guru Fisika
8) Drs. Sutrisno : Guru Fisika
9) Gunanto, BA : Guru PKN
10)Drs Akhiyar : Guru Sejarah
11)Drs Muqorobin : Guru BP
12)Drs Maskur : Guru Bahasa Indonesia
13)Drs Nurhudaya : Guru Bahasa Inggris
14)Drs Suwandi : Guru Sejarah
15)Sardjomo : Guru NU
16)H. Muhni, BA : Guru Agama Islam
17)Drs. Sumarno : Guru Agama Islam
6. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi Sekolah
Berdaya Guna, Standar Nasional sebagai pencetak Wirausahawan,
SDM trampil untuk memenuhi kebutuhan industri di era global
dengan dilandasi Iman dan Taqwa kepada Allah Swt.
b. Misi Sekolah
Menyelenggarakan Diklat yang dapat:
1) Menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif secara
40
2) Melaksanakan Proses Pembelajaran secara oftimal yang
berkwalitas dengan pendekatan bahasa asing sebagai pengantar
3) Membentuk tamatan yang berkepribadian luhur, yang berakar
pada sistim nilai ,adat istiadat, budaya masyarakat dengan tetap
mengikuti perkembangan dunia luar
4) Menghasilkan tenaga terampil dan profesional yang handal yang
mampu bersaing di lapangan kerja di era global
5) Menyiapkan wirausahawan-wirausahawan yang potensi
6) Menyiapkan kader kader muda yang memiliki aklak mulia yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt
7) Mengembangkan Unit Produksi dan jasa yang profesional dengan
berbagai usaha yang dapat menunjang penyelenggaraan Diklat
8) Menumbuh kembangkan potensi dan kapasitas guru karyawan
agar mampu melaksanakan pembaharuan secara terus menerus
9) Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah dengan
DU/DI dan institusi lain yang telah memiliki reputasi nasional
dan internasional, sebagai perwujudan dari prinsip demand driven
(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul
10.03).
c. Tujuan Sekolah
1) Meningkatan kualitas dan relevansi pendidikan menengah untuk
menghasilkan lulusan SMK Karya Nugraha yang memiliki sikap
41
pengetahuan, ketrampilan, kreativitas, dan memilki jiwa
kewirausahaan yang unggul.
2) Meningkatan kualitas pembelajaran dan pelayanan masyarakat
untuk:
a) Menghasilkan modal intelektual dan moral untuk meningkatkan
nilai Profesionalisme yang kuat
b) Menghasilkan penerapan dan pelayanan IPTEKS untuk
memberdayakan masyarakat dan meningkatkan mutu
pendidikan
c) Menghasilkan Program kebijakan untuk mengatasi masalah
masyarakat, bangsa dan negara
3) Menumbuhkan budaya masyarakat Islami dengan
menumbuhkembangkan:
a) Sikap toleran dan saling menghormati
b) Jiwa dan semangat keislaman,serta
c) Disiplin diri di kalangan sekolah dan masyarakat untuk
mendukung kemandirian
4) Mengembangan pengelolaan sekolah yang terstandar efisien dan
produktif untuk:
a) Menghasilkan keunggulan akademik di SMK Karya Nugraha
b) Menghasilkan pengelolaan sekolah yang bertanggungjawab
c) Menghasilkan pengelolaan Unit Produksi Secara baik dan
42
5) Menyediakan layanan sarana prasarana yang mendukung mutu
sekolah sesuai visi SMK Karya Nugraha.
6) Mengembangkan kemandirian organisasi dan jaringan kerjasama
untuk meningkatkan posisi di tingkat global dengan dukungan semua
warga sekolah, alumni, industri dan masyarakat.
(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul
10.03).
7. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa
Salah satu syarat mutlak dalam proses belajar mengajar disuatu
lembaga pendidikan yaitu adanya guru dan siswa serta para pendukung
pelaksana (Karyawan). Adapun jumlah semua guru adalah 53, staff adalah
10 dan siswa adalah 1291.
Tabel 3.1 Daftar Guru
No. Nama Tempat & tanggal lahir NUPTK
1 MONIKA DEWI
OKTAVIA BOYOLALI, 1987-10-29 2 NUR AINI AYU
PURWANINGSIH BOYOLALI, 1984-11-01 4433762663220003 3 INDRI
RAHDIATMOKO BOYOLALI, 1985-02-03 4535763663120002 4 YUSUP AS'ARI BOYOLALI, 1982-06-27
5 AMBAR
LISTIYANA BOYOLALI, 1981-01-29 1461759659120002 6 BISRI NURYADI KARANGANYAR,
1984-07-02 7 JOKO TRIAS
43
9 MUALIM BOYOLALI, 1965-12-13 1545743646120003 10 SAMSUDI BOYOLALI, 1972-05-11
11 NUR AGUS
PRASETYANTO BOYOLALI, 1988-08-10
12 SITI QODARIYAH BOYOLALI, 1970-07-05 2037748650220003 13. HERLIN DIEN
MAHMUDAH SUKOHARJO, 1989-04-11 14. HASTOWO
SOEPRIADi
SURAKARTA, 1982-12-13
15. SRI WAHYUDI
WIDAYANTO BOYOLALI, 1979-10-18 1350757660120003 16.
FARAH ARUM
WINDA MARISTa BOYOLALI, 1990-10-11 17. WAHYU SETYANI SUKOHARJO, 1986-04-03 18. AGUNG
SUMANTORO PURWOREJO, 1974-09-09 1241752654120003 19. ALI MUBAROK BOYOLALI, 1975-06-27 4959753655200002 20. ANISA LAVIATI BOYOLALI, 1983-02-16 9548761662300002 21. ANITA
AMBARSARI
BOYOLALI, 1984-09-05 1237762663220003
22. ASTANTA BOYOLALI, 1972-08-20 9152750652200003 23. BUDI WALUYO BOYOLALI, 1978-07-17 4049756659200003 24. ENY HARYATI BOYOLALI, 1977-08-30 5162755656300003 25. HANIF RAHMANI MAGELANG, 1982-0210
1542760661220002
26. HERRY EKO
ANDRIANTO BOYOLALI, 1986-02-22 2554764666210042 27. JOKO APRIYANTO BOYOLALI, 1980-04-15 6747758659200002 28. JOKO MULYONO BOYOLALI, 1964-04-20
1752742644200012
29. KRISTANTO BOYOLALI, 1986-06-18
1950764665200032
30. MAHMUDAH
HARJANTI BOYOLALI, 1966-03-05 7637744646300012 31. MARYADI BOYOLALI, 1962-12-04 3536740642200013
32. MUH YUSUF
SETIYA BUDI BOYOLALI, 1976-12-16
1548754656120003
33. MUHAMMAD
44
34. MUJITO BOYOLALI, 1974-06-08
0940752654200012
35. RIYADI KENDAL, 1952-07-27 9059730633200003 36. ROHADI BOYOLALI, 1974-08-22 7154752654200033 37. RUSDI BOYOLALI, 1962-02-05 0537740642200022 38. RUSMAN MUDHA SUKOHARJO, 1966-02-26 1558744646120002 39. RUSMAWAN
BARTO HUTOMO BOYOLALI, 1979-06-17 8949757659200002 40. SARBIYANTO BOYOLALI, 1963-10-06 0338741643200013 41. SRI KARYAWATI BOYOLALI, 1971-07-07 2039749650300003 42. SRI MUMPUNI KLATEN, 1975-03-14 4646753655300052 43. SRI NI'MATUL
HIKMAH
BOYOLALI, 1969-08-18
0150747649300033 44. SRI WAHYUNI BOYOLALI, 1982-04-06 1738760661220002 45 SRIYATI SUKOHARJO, 1956-03-26 2658734636300002
46. SUMARDI SEMARANG, 1987-04-14
1746765666200002
47. SUPARMAN KLATEN, 1976-03-10 8642754656200002 48. SUPARNO BOYOLALI, 1974-06-09
7941752654200002
49. SUPARTO BOYOLALI, 1961-04-02 5734739643200002 50. SUWANDI BOYOLALI, 1963-06-07 6939741643200012 51. TRI MULYANI BOYOLALI, 1982-11-25 9457760662300013 52. WAGIMAN KLATEN, 1961-07-12 8539739641200033 53. YAYUK
SUBIYANTI BOYOLALI, 1982-07-02 8034760661300013
Tabel 3.2 Daftar Staff
No. Nama Tempat & Tanggal lahir NUPTK
1. MUH SLAMET
ANSOR
BOYOLALI, 1970-08-01
2. UMI FAIQOH BOYOLALI, 1970-12-28
3. MUHAMAD
MUQOROBIN
BOYOLALI, 1973-01-18
4. ENDANG SRI
MARGINI
45
BOYOLALI, 1979-05-09
9. MUH. AINUL
YAQIN
BOYOLALI, 1977-10-29
10. JARWATI BOYOLALI, 1992-12-28
(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul 10.03).
8. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan pendidikan yang berada
di SMK Karya Nugraha Boyolali terdiri dari ruang kelas dan ruang
aktivitas lainnya, diantaranya adalah:
Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana
No Sarana/Prasarana Jumlah Kondisi
46
(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul 10.03).
B.TEMUAN PENELITIAN
Pembahasan tentang implementasi pembinaan akhlak pada siswa (studi
kasus di SMK Karya Nugraha Boyolali) meliputi 4 hal yaitu:
1. Perencanaan Pembinaan akhlak
Perencanaan pembinaan di sekolah ini, sekolah membuat beberapa
program guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Rusdi selaku kesiswaan
dan pembina OSIS, dia menuturkan bahwa:
“Dalam program pembinaan akhlak di sekolah ini diawali dengan adanya tata tertib yang dirumuskan oleh STP2K ( Satuan Tugas Pelaksanaan Pembinaan Kesiswaan). Yang kemudian ditangani oleh guru BP, wali kelas, guru keagamaan dan juga dilakukan dalam ekstra kulikuler, dan program tersebut meliputi aspek : pengetahuan, sikap dan perilaku.”(wawancara 20 oktober 2015).
Target Program Proses
48
49
3. siswa untuk berqurban pada saat Idul adha
Dzulhijah yang
2. Pelaksanaan Pembinaan Akhlak
Menurut bapak Rusdi pelaksanaan pembinaan Akhlak adalah:
“Pelaksanaan pembinaan sesuai jadwal setiap hari. Pembinaan tersebut di bimbing oleh guru yang terkait, seperti guru BP, guru mapel maupun guru ekstrakulikuler. Dalam pelaksanaan ada yang terlaksana dengan baik, ada pula yang tidak.”(wawancara 20 oktober 2015).
Berikut pelaksanaan program di SMK Karya Nugraha Boyolali:
a. Shalat Dhuha
Shalat dhuha dilaksanakan pada jam istirahat pertama yaitu pukul
10.00 WIB. Sebelum bel istirahat berbunyi, guru meningatkan siswa
50
keluar kelas kemudian ada yang menuju mushola dan ada yang langsung
menuju kantin. Siswa yang akan melaksanakan shalat dhuha langsung
menuju mushola untuk wudhu dan melaksanakan shalat dhuha 2 rekaat.
Shalat dilaksanakan oleh guru dan siswa.
Dari hasil wawancara dengan kesiswaan mengatakan bahwa:
“Untuk pelaksanaan program sesuai dengan jadwal yang ditentukan”.
(wawancara kesiswaan, 20 oktober 2015 09.12WIB)
Shalat dhuha bukan program yang wajib dilaksanakan, karena untuk
mewajibkan kegiatan ini terkendala tempat yang kurang memadahi.
Mengingat mushola sekolah tidak cukup menampung seluruh siswa secara
bersamaan. Ukuran mushala hanya dapat menampung maksimal 50 orang,
sedangkan jumlah siswa sekitar 1290 siswa.
Untuk program ini tidak terlaksana sesuai target program, karena
banyak siswa yang tidak melaksanakan. Banyak siswa yang cenderung
menggunakan waktu istirahat untuk jajan ke kantin.
b. Shalat Dzuhur Berjamaah
Shalat dzuhur berjamaah dilaksanakan pada jam istirahat kedua yaitu
pukul 12.30 WIB. Shalat dilaksanakan di 2 tempat yaitu mushola sekolah
dan masjid dekat sekolah. Ketika bel istirahat kedua berbunyi siswa
bergegas menuju masjid maupun mushola untuk melaksanakan shalat
dzuhur berjamaah. Shalat di pimpin salah satu guru untuk menjadi imam.
Bagi siswi yang sedang berhalangan dibolehkan untuk tidak mengikuti.
Semua guru ikut melaksanakan shalat dzuhur berjamaah. Dan guru
51
shalat agar tercipta suasana yang kondusif. Serta memantau siswa agar lebih
tertib dalam melaksanakan kegiatan.
Shalat berjamaah 4 rekaat ini berlangsung cukup baik. Pelaksanaan
cukup lancar, meski guru harus beberapa kali mengingatkan siswa di
kelas-kelas. Kendala terletak pada tempat pelaksanaan yang berpencar yang
mengakibatkan proses pengawasan guru kurang maksimal. Sehingga
beberapa siswa kabur dan tidak mengikuti shalat berjamaah.
c. Bimbingan Wali Kelas
Pembinaan ini dilaksanakan seminggu sekali. Waktu pelaksanaan
sesuai jadwal pelajaran. Bimbingan wali kelas berlangsung dalam 1 jam
pelajaran yaitu sekitar 45 menit. Bimbingan di isi oleh walikelas tiap
minggunya dan guru BP satu kali dalam sebulan.
Pembinaan dilakukan dengan berkelanjutan dan terarah sesuai RPP
(Rencana Program Pembelajaran). Guru mengisi bimbingan seperti
pelajaran biasa. Siswa duduk dan mendengarkan dengan baik. Namun,
sesekali ada yang bergurau sendiri dengan temanya. Materi yang
disampaikan guru berisi nasehat-nasehat dan motivasi.
Guru BP yang masuk ke kelas sebulan sekali memberi pengarahan
tentang masalah yang sedang terjadi pada siswa. Peristiwa yang sedang
hangat terjadi dikalangan masyarakat, sebagai bahan pelajaran bagi siswa
untuk bersikap dan berperilaku. Selain memberi nasehat dalam pembinaan