• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA DI SMK KARYA NUGRAHA BOYOLALI TAHUN 2015 SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA DI SMK KARYA NUGRAHA BOYOLALI TAHUN 2015 SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

i

MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA

DI SMK KARYA NUGRAHA BOYOLALI

TAHUN 2015

SKRIPSI

Disusun untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

ZULAIKHAH SRI WULANDARI

NIM.11111097

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, terutama Ibu yang senantiasa mendoakan,

mencurahkan kasih sayang, mengorbakan jiwa dan raga untuk

membahagiakan keluarga dan yang tak pernah putus memberikan nasehat.

Semoga selalu sehat dan selalu dilindungi Allah.

2. Adikku tersayang Muhammad Tohir yang senantiasa memberikan semangat

serta kebahagiaan sehingga membuatku termotivasi untuk berbuat lebih baik.

Semoga selalu sukses dan mendapat rahmat Allah.

3. Om Hanif dan Bulek Umi yang mengasuhku selama kuliah dan selalu

memberikan nasehat serta motivasi agar semangat menghadapi segala hal.

Semoga selalu mendapat keberkahan dari Allah

4. Keluarga besarku, terutama kakek nenek tersayang Mbah Abdullah dan Alm.

Mbah Muslikhah yang selalu mendoakanku. Serta adik sepupuku (Nawaf,

Faruk, Ida, Fitri, Bowo,dan Ayuk ) yang selalu memotivasiku.

5. Kepada beliau Bapak Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag selaku pembimbing skripsi

yang senantiasa selalu mengarahkan dan membimbingku dengan penuh

ketulusan dan kesabaran.

(7)

vii

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan

mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang

beruntung. (QS.Ali Imran: 104)

Menjadi penting itu baik,

Tetapi menjadi baik itu lebih penting.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

مسب

لله

نمحلا

ميحرلا

Alhamdulillahi robil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas

kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Taufiq serta Hidayah-Nya yang

tiada terhimgga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Implementasi Pembinaan Akhlak pada Siswa di SMK Karya Nugraha Boyali”.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan Uswah Khasanah

Rasulullah Muhammad S.A.W, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para

pengikutnya yang setia yang mana beliaulah sebagai Rosul utusan Allah untuk

membimbing umat manusia dari zaman jahiliyah sampai pada zaman yang

modern ini.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul “Implementasi Pembinaan Akhlak

pada Siswa (Studi Kasus di SMK Karya Nugraha Boyolali)”.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

(9)

ix

4. Bapak Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag. Selaku Dosen Pembimbing skripsi

yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh

kesabaran dan ketulusan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Keluarga besar SMK Karya Nugraha Boyolali yang memberikan ijin

untuk melakukan penelitian.

6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai

ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

7. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan

serta bantuan.

8. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah mengasuh, mendidik,

membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun

spiritual.

9. Sahabatku dari SMA (Okta, Tiwik, Anjar, Fitri, Desi, Wuri, Amira &

Garini) yang selalu memberi semangat.

10. Teman sekaligus sahabatku (Daiiul, Miftah, Sinta, Ika, Andi, Wulean,

Hamidah, Bunda, Khusnul, Aulia, Yuanita, Intan, Pepy, Nunung dan

Fera) yang selalu membantu dan memberi semangat.

11.Teman KKN posko 32 (Layla, Misbah, Rizky, Heni, Puput dan Nasir)

12.Teman-teman seperjuangan IAIN Salatiga khususnya PAI angkatan

(10)

x

13.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini yang tidak bisa

disebutkan satu persatu, sehingga dapat terselesaikan dengan baik

semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan yang perlu

diperbaiki baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan penuliasan di masa

yang akan datang. Semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi penulis

khususnnya serta para pembaca pada umumnya.

(11)

xi ABSTRAK

Sri Wulandari, Zulaikhah. 2016. Implementasi Pembinaan Akhlak pada Siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali Tahun 2015. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag.

Kata Kunci: Pembinaan dan Akhlak

Penelitian ini dilatarbelakangi pembinaan akhlak di sekolah sangat penting, terutama untuk siswa SMK. Pergaulan yang tak terkontrol serta perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong sekolah untuk melakukan kegiatan pembinaan karena sekolah merupakan lingkungan kedua dalam pembentukan akhlak setelah keluarga. Pembinaan perlu dilakukan dalam jam sekolah maupun luar sekolah. Kemampuan sekolah dalam membina akhlak siswa juga membawa dampak besar terhadap lingkungan terutama untuk siswa didik itu sendiri. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah perencanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali?, (2) Bagaimanakah pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali?, (3) Bagaimanakah evaluasi pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha Boyolali? Dan (4) Bagaimanakah hasil pembinaan akhlak di SMK Karya Nugraha Boyolali?.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan menggunakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi dan teknik analisis data pengumpulan data, reduksi data, model data dan penarikan kesimpulan.

(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN BERLOGO ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI...xiii

DAFTAR TABEL...xv

DAFTAR LAMPIRAN...xvi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...3

C. Tujuan Penelitian...3

D. Manfaat Penelitian... ... 4

E. Penegasan Istilah ... 4

F. Metode Penelitian ... 5

G. Tahap Penelitian ... 9

(13)

xiii BAB II LANDASAN TEORI

A. Pembinaan

1. Pengertian pembinaan ... 12

2. Fungsi pembinaan ... 12

3. Manfaat pembinaan ... 12

4. Macam pembinaan ... 13

5. Metode pembinaan ... 14

B. Akhlak 1. Pengertian akhlak...16

2. Sumber akhlak...16

3. Ruang lingkup akhlak...17

4. Ciri-ciri akhlak...19

5. Fungsi akhlak...20

6. Tujuan pembinaan akhlak...21

(14)

xiv

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan data...34

B. Temuan penelitian...46

BAB IV PEMBAHASAN A. Perencanaan program pembinan akhlak...68

B. Pelaksanaan program pembinaan akhlak...71

C. Evaluasi pembinaan akhlak...84

D. Hasil pembinaan akhlak ...87

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 88

(15)

xv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Daftar guru ... 42

2. Tabel 3.2 Daftar Staff ... 44

3. Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana ... 45

4. Tabel 3.4 Program pembinaan akhlak ... 46

5. Tabel 3.5 Jadwal Tadarus Al-Qur’an ... 54

6. Tabel 3.6 Jadwal Ekstrakulikuler ... `57

7. Tabel 3.7 Pelaksanaan Program Pembinaan ... 58

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Pustaka

2. Daftar Riwayat Hidup

3. Pedoman Wawancara

4. Hasil Wawancara

5. Surat Ijin Penelitian

6. Surat Keterangan Penelitian

7. Lembar Konsultasi Pembimbing

8. Lampiran Foto

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang Masalah

Akhlak merupakan sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari

karakteristik-karakteristik akal dan tingkah laku yang membuat seseorang

menjadi istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka

psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan

nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda (Mahmud,

2004: 26-27).

Pembentukan akhlak terjadi melalui pengalaman sejak kecil. Pendidik

atau pembina pertama adalah orang tua, kemudian guru. Semua pengalaman

yang dilalui oleh anak waktu kecilnya, merupakan unsur penting dalam

pribadinya. Sikap anak terhadap agama, dibentuk pertama kali di rumah

melalui pengalaman yang didapatnya dengan orang tuanya, kemudian di

sempurnakan atau diperbaiki oleh guru sekolah, terutama guru yang

disayanginya. Jika guru agama dapat disayangi murid-muridnya, maka

pembinaan sikap positif terhadap agama akan mudah terjadi. Akan tetapi,

apabila guru agama tidak disukai oleh anak, akan sukar sekali baginya

membina sikap positif anak terhadap agama (Darajat, 1993: 62-63).

Dimasa sekarang ini, akhlak mulai terkikis perkembangan jaman. Hal

ini banyak dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi. Seiring mudahnya

(18)

2

Media cetak maupun elektronik terutama televisi telah memberikan contoh

bagi masyarakat. Masuknya budaya luar juga turut menyumbang terkikisnya

moral masyarakat. Banyak masyarakat yang kemudian meninggalkan akhlak

yang telah diajarkan para pendahulu.

Usia remaja merupakan usia yang paling rentan terhadap pengikisan

akhlak. Kontrol keluarga yang kurang baik dapat menyebabkan remaja mudah

terpengaruh oleh sikap negatif. Banyaknya siswa yang terlibat perkelahian

antar sekolah, geng motor, dan lain sebagainya menyebabkan keresahan

terhadap lingkungan maupun masyarakat. Pembinaan akhlak di sekolah sangat

penting, terutama untuk siswa SMK. Pergaulan yang tak terkontrol serta

perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong sekolah untuk

melakukan kegiatan pembinaan karena sekolah merupakan lingkungan kedua

dalam pembentukan akhlak setelah keluarga. Pembinaan perlu dilakukan dalam

jam sekolah maupun luar sekolah.

Setiap sekolah mengadakan program-program pembinaan untuk

mengatasi persoalan akhlak siswa. Hal ini pasti mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap perkembangan akhlak siswa di tiap-tiap sekolah. Akhlak

siswa yang baik akan membentuk persepsi masyarakat tentang kredibilitas

sekolah. Kemampuan sekolah dalam membina akhlak siswa juga membawa

dampak besar terhadap lingkungan terutama untuk siswa didik itu sendiri.

(19)

3

memilih SMK Karya Nugraha Boyolali sebagai tempat penelitian karena

beberapa alasan:

1. SMK Karya Nugraha merupakan sekolah unggulan menurut anggapan

masyarakat Kabupaten Boyolali.

2. SMK Karya Nugraha memiliki program yang berorientasi Islam.

3. Di sekolah ini pembinaan akhlak sangat diutamakan. Karena sekolah ini

mengedepankan nilai-nilai Islam dalam keseharian.

4. Lokasi penelitian memiliki banyak murid dan dapat dijadikan contoh bagi

sekolah lain dalam satu wilayah.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Perencanaan Pembinaan akhlak siswa di SMK Karya

Nugraha Boyolali?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya

Nugraha Boyolali?

3. Bagaimanakah evaluasi pembinaan akhlak siswa di SMK Karya Nugraha

Boyolali?

4. Bagaimana hasil pembinaan akhlak di SMK Karya Nugraha Boyolali?

C.Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui perencanaan Pembinaan akhlak siswa di SMK Karya

Nugraha Boyolali.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di SMK Karya

(20)

4

3. Untuk mengetahui evaluasi pembinaan akhlak siswa di SMK Karya

Nugraha Boyolali.

4. Untuk mengetahui hasil dari program pembinaan akhlak di SMK Karya

Nugraha Boyolali.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara praktik dan teoritik.

1. Teoritik

Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan

teori pendidikan akhlak di sekolah Indonesia.

2. Praktik

Diharapkan dapat memberi kontribusi pada sekolah dalam

membina akhlak yang baik kepada siswanya.

E.Penegasan istilah 1. Implementasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga

bahwa implementasi adalah pelaksanaan; penerapan: pertemuan kedua ini

bermaksud mencari bentuk –tt hal yang disepakati dulu. (Depdiknas,

2007:427)

2. Pembinaan

Menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga

bahwa pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan

secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang baik. (Depdiknas,

(21)

5

Pembinaan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non

formal yang dilaksanakana secara sadar, berencana, teratur dan bertanggung

jawab dalam rangka memperkenalkan, menumumbuhkan, dan

mengembangkan suatu dasar-dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan

selaras, pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat, kecenderungan

atau keinginan serta kemampuan-kemampuanya. (Sumantri, 2007:3.19)

3. Akhlak

Akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari

karakteristik-karakteristik akal dan tingkah laku yang membuat seseorang

menjadi istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka

psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan

nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda

(Mahmud, 2004: 26-27).

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Denzin dan Lincoln dalam (Moleong, 2008:5) menyatakan

penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah,

dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan

jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

(22)

6 2. Kehadiran Peneliti

Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian,

maka peneliti hadir secara langsung di lokasi penelitian sampai memperoleh

data-data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai

pengumpul data dan sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan

data-data di lapangan.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih penulis adalah SMK Karya Nugraha Boyolali

di jl. Sendanglawe Sariasih, Karanggeneng Boyolali.

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber informasi utama adalah

bagian kesiswaan, guru BP, Guru PAI, dan siswa SMK Karya Nugraha

Boyolali, karena mereka yang terlibat langsung dan pelaku pembinaan

akhlak disekolah.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data pada penelitian ini digunakan beberapa

metode sebagai berikut:

a. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah interaksi bahasa yang berlangsung antara dua

orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang, yaitu yang

melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang

yang diteliti yang berputar disekitar pendapat dan keyakinannya (Emzir,

(23)

7

Wawancara dilakukan dengan menggunakan petunjuk umum

wawancara (pedoman wawancara) secara terstruktur, maksudnya adalah

peneliti menetapkan pertanyaan-pertanyaan sendiri yang akan diajukan

kepada subjek penelitian secara ketat dan rapi (Moleong, 2008:190). Hal

ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang riil dan akurat dari

subjek penelitian. Meskipun demikian, peneliti tidak menutup

kemungkinan untuk mengajukan pertanyaan pada aspek-aspek lain yang

mendukung terhadap topik penelitian. Orang-orang yang akan

diwawancarai dalam penelitian ini adalah kesiswaan, guru, dan siswa di

SMK Karya Nugraha Boyolali. Bagaimanakah proses pembinaan akhlak

disekolah? Bagaimana metode dan evaluasi yang digunakan?

b. Dokumentasi

Dokumentasi dapat dikategorikan sebagai dokumen pribadi,

dokumen resmi dan dokumen budaya populer. Dokumen digunakan

dalam hubungannya untuk mendukung wawancara (Emzir, 2011: 75).

Data ini dapat berupa data administrasi dan foto-foto di SMK Karya

Nugraha Boyolali.

c. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik,

fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1996: 136).

Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui berlangsungnya perencanaan, proses pelaksanaan, evaluasi

(24)

8

serta sarana dan prasarana serta melihat perilaku siswa di SMK Karya

Nugraha Boyolali.

6. Analisis Data

Proses analisis data kualitatif berlangsung selama dan pasca

pengumpulan data. Proses analisis mengalir dari tahap awal hingga

penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis

data kualitatif model Miles dan Huberman. Dalam Emzir (2011: 129-133),

ada tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu:

a. Reduksi Data

Proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan

pentransformasi data mentah yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan

tertulis.

b. Model Data

Model data adalah suatu kumpulan informasi yang tersusun yang

membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan kesimpulan.

Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif adalah teks naratif.

c. Penarikan Kesimpulan

Permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan

apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,

konfigurasi yang mungkin, alur kausal dan proposisi-proposisi.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Ada empat kriteria yang digunakan dalam pengecekan keabsahan

(25)

9

ketergantungan (dependebility), kepastian (konfermability) (Moleong, 2008 : 324).

Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan yaitu

triangulasi (keabsahan). Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau perbandingan terhadap data itu.

Triangulasi dengan sumber dan metode membandingkan dan

mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini

dicapai dengan jalan :

a. Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan siswa dan apa yang dikatakan

guru.

c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

terkait.

d. Membandingkan apa yang dikatakan key informan dan informan.

8. Tahap-tahap Penelitian a. Penelitian pendahuluan

Penulis mulai datang ke lokasi penelitian serta mulai mengamati

dan menjajaki keadaan di lokasi penelitian tentang bagaimana sikap

siswa disekolah.

b. Pengembangan desain

Setelah mengamati lokasi penelitian, penulis mulai menyusun

(26)

10 c. Penelitian di lapangan

Setelah penulis mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan

penanaman pembinaan akhlak siswa di masing-masing sekololah, penulis

melakukan pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan.

G.Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan bagi para pembaca dalam mempelajari dan

memahami skripsi ini, penulis telah membagi sistematika penulisan menjadi 5

(lima) bab, yaitu:

1. BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

2. BAB II : LANDASAN TEORI

Landasan teori tentang pembinaan dan akhlak. Bab ini akan membahas

mengenai pengertian pembinaan, pengertian akhlak, macam-macam akhlak

dan acuan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

3. BAB III : LAPORAN PENELITIAN

Pada bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data lapangan dimulai dari

pemaparan gambaran umum SMK Karya Nugraha Boyolali sampai temuan

penelitian.

4. BAB IV : ANALISIS DATA

Pada bab ini berisi tentang analisis mengenai implementasi pembinaan

(27)

11 5. BAB V : PENUTUP

(28)

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.PEMBINAAN

1. Pengertian Pembinaan

Menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga

bahwa pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan

secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang baik. (Depdiknas:

2007:152)

Sedangkan Menurut Mangun Hardjana (1996:2), pembinaan adalah

suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang dimilikinya, dengan

tujuan membantu orang yang menjalaninya untuk membetulkan dan

mengembangkan pengetahuan dan kecakapan yang baru untuk mencapai

tujuan hidup dan kerja yang dijalani secara lebih efektif.

Pembinaan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah usaha atau

kegiatan yang dilakukuan pihak sekolah SMK Karya Nugraha Boyolali

dalam upaya membina kepribadian siswa menjadi kepribadian yang baik.

2. Fungsi Pembinaan

Fungsi Pokok Pembinaan menurut Mangunhardjana (1986:14) mencakup

tiga hal yaitu:

a. Penyampaian informasi dan pengetahuan

b. Perubahan dan pengembangan sikap

(29)

13

Pembinaan ketiga hal tersebut dapat diberi tekanan berbeda

dengan mengutamakan salah satu hal (Mangunhardjana, 1996:53).

3. Manfaat Pembinaan

Pembinaan jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan dapat

berjalan dengan baik, memiliki manfaat dapat membantu orang yang

menjalaninya (Mangunhardjana, 1986: 13) untuk:

a. Melihat diri dan pelaksanaan hidup dan kerjanya.

b. Menganalisis situasi hidup dan kerjanya dari segi positif dan negatifnya.

c. Menemukan masalah hidup dan masalah dalam kerjanya.

d. Menemukan hal atau bidang hidup dan kerja yang sebaiknya diubah atau

diperbaiki.

e. Merencanakan sasaran dan program di bidang hidup dan kerjanya

sesudah mengikuti pembinaan.

4. Macam-macam Pembinaan

Beberapa macam pembinaan menurut Mangunhardjana (1986:21),

diantaranya sebagai berikut:

a. Pembinaan orientasi (orientation training program), ditujukan untuk sekelompok orang yang baru masuk dalam suatu bidang hidup dan

bidang kerja.

b. Pembinaan kecakapan (skill training), diadakan untuk membantu para peserta guna mengembangkan kecakapan yang sudah dimiliki atau

mendapatkan kecakapan baru yang diperlukan untuk pelaksanaan

(30)

14

c. Pembinaan pengembangan kepribadian (personality development training), pembinaan ini disebut juga sebagai pembinaan pengembangan sikap yang menekankan pada pengembangan kepribadian dan sikap agar

mengenal dan mengembangkan diri menurut gambaran atau cita-cita

yang sehat dan benar.

d. Pembianaan kerja (in-service training), tujuan pembinaan kerja adalah dapat menganalisis kerja mereka dan membuatrencana peningkatan untuk

masa depan .

e. Pembinaan lapangan ( field training), tujuannya untuk menempatkan peserta dalam situasi nyata agar mendapatkan pengetahuan dan

memperoleh pengalaman langsung.

5. Metode Pembinaan

Adapun metode pembinaan akhlak menurut (Zuhairini, 1983: 89),

diantaranya:

a. Metode ceramah, adalah metode yang sering digunakan dalam

pembinaan yaitu suatu metode yang di dalam menyampaikan materi

dengan menerangkan dan penuturan lisan. Disini pihak terbina bertindak

pasif untuk mendengarkan keterangan-keterangan yang disampaikan oleh

Pembina. Metode ini bersifat satu arah. Akan tetapi untuk mengurangi

kecenderungan sebagai metode satu arah, dari Penceramah kepada

peserta pembinaan yang menjadi ciri khas metode ini pada akhir ceramah

para peserta dirangsang dan didorong untuk mengajukan pertanyaan. Dan

(31)

15

b. Metode tanya jawab, maksud dari metode ini adalah setelah ceramah atau

penjelasan dan penerangan selesai, peserta diberi kesempatan untuk

mengajukan pertanyaan dan kemudian penceramah akan menjawab

pertanyaan tersebut dan bila perlu pertanyaan tersebut dilempar ke

peserta lain yang bisa menjawabnya. Atau sebaliknya penceramah yang

bertanya dan peserta yang menjawab.

c. Metode diskusi, adalah suatu metode di dalam mempelajari bahan atau

menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikan, sehingga berakibat

menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku anak remaja.

Disini remaja dengan kemampuanya mengutarakan pendapatnya

mengenai masalah atau materi yang sulit dipecahkan. Dan metode ini

tidak bisa berdiri sendiri, dalam pelaksanaanya selalu dibarengi dengan

metode lain.

d. Pembiasaan yang kontinyu, hendaknya setiap pendidik menyadari bahwa

dalam pembinaan pribadi (akhlak) anak sangat diperlukan

pembiasaan-pembiasaan dan latihan-latihan yang cocok dan sesuai dengan

perkembangan jiwanya. Karena pembiasaan dan latihan akan membentuk

sikap tertentu pada anak. Yang lambat laun sikap itu akan bertambah

jelas dan kuat, akhirnya tidak tergoyahkan lagi karena telah tertanam

menjadi bagian dari pribadinya.

e. Keteladanan. Akhlak yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan

pelajaran, instruksi dan larangan, sebab tabiat jiwa untuk menerima

(32)

16

mengatakan kerjaan ini dan jangan kerjakan itu. Menanamkan sopan

santun memerlukan pendidikan yang panjang dan harus dengan

pendekatan yang lestari. Pendidikan itu tidak akan sukses, melainkan jika

disertai dengan pemberian contoh yang baik dan nyata.

B.AKHLAK

1. Pengertian Akhlak

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga

dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan

dorongan dari luar (Yanuhar, 2007: 2).

Akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari

karakteristik-karakteristik akal dan tingkah laku yang membuat seseorang

menjadi istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka

psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan

nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda

(Mahmud, 2004: 26-27).

2. Sumber Akhlak

Sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau

mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlak

adalah Al-Qur’an dan Sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan

masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral. Dan bukan pula

(33)

17 3. Ruang Lingkup Akhlak

Ruang lingkup akhlak di bagi lima bagian, yaitu :

a. Akhlak pribadi (al-akhlaq al-fardiyah), meliputi : 1) Yang diperintahkan (al-awamir)

2) Yang dilarang (al-nawahi) 3) Yang dibolehkan (al-mubahat)

4) Akhlak dalam keadaan darurat (al-mukhalafah bi al-idhthirar)

b. Akhlak beragama (al-akhlaq ad-dinniyah) yaitu kewajiban terhadap Allah SWT.

Selain ruang lingkup di atas, ada beberapa bagian yang menjadi

ruang lingkup akhlak (Yanuar, 2007: 17) diantaranya adalah sebagai

berikut:

a. Akhlak terhadap Allah Swt

Akhlak manusia kepada Tuhan-Nya bisa dengan cara di bawah ini, antara

lain (Hamaidi, 1980: 20):

1) Beriman kepada Allah

2) Beribadah/mengabdi kepada Allah

3) Tidak mempersekutukan Allah dengan apapun juga 4) Takut kepada Allah

5) Cinta kepada Allah

6) Ridha dan Ikhlas terhadap Qadha dan Qadar 7) Bertaubat kepada Allah

b. Akhlak terhadap Rasulullah Saw, meliputi :

(34)

18 2) Mengikuti dan Menaati Rasul

3) Mengungkapkan Shalawat dalam Salam

c. Akhlak pribadi

1) Shidiq

2) Amanah

3) Istiqomah

4) Iffah

5) Mujahadah

6) Syaja’ah

7) Tawadhu’

8) Malu

9) Sabar

10) Pemaaf

d. Akhlak Bermasyarakat

1) Bertamu dan menerima tamu.

2) Berhubungan baik dengan tetangga.

3) Berhubungan baik dengan masyarakat.

Ada 5 kewajiban muslim terhadap muslim lainya:

a) Menjawab salam.

b) Mengunjungi orang sakit.

c) Mengiringkan jenazah.

d) Mengabulkan undangan.

(35)

19 4) Pergaulan muda-mudi

Dalam pergaulan sehari-hari dan di tengah-tengah masyarakat,

terutama antara muda-mudi. Ada beberapa hal yaitu: menjawab salam,

berjabat tangan dan khalwah.

5) Ukhwah Islamiyah

Ukhwah islamiyah adalah sebuah istilah yang menunjukan

persaudaraan antar sesama muslim di seluruh dunia tanpa melihat

perbedaan wanra kulit, bahasa, suku, bangsa, dan kewarganegaraan.

Yang mengikat persaudaraan itu adalah kesamaan keyakinan atau

iman kepada Allah SWT dan Rasulullah sebagai utusan-Nya.

4. Ciri-ciri Akhlak

Dalam islam akhlaq memiliki ciri khas meliputi:

a. Akhlak Rabbani

Ajaran akhlak dalam Islam bersumber dari wahyu Ilahi yang

terdapat dalam Al-Qur’an dan sunnah.

b. Akhlak Manusiawi

Ajaran akhlak dalam Islam sejalan dan memenuhi tuntunan fitrah

manusia. Yang benar-benar memelihara eksistensi manusia sebagai

makhluk terhormat, sesuai dengan fitrahnya.

c. Akhlak Universal

Ajaran akhlak dalam Islam sesuai dengan kemanusiaan yang

universal dan mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang

(36)

20 d. Akhlak Keseimbangan

Ajaran akhlak dalam Islam berada di tengah antara yang

mengkhayalkan manusia sebagai Malaikat yang menitik beratkan segi

kebaikanya dan mengkhayalkan manusia seperti hewan yang menitik

beratkan keburukanya saja.

e. Akhlak Realistik

Ajaran akhlak Islam memperhatikan kenyataan hidup manusia.

Meskipun manusia telah dinyatakan sebagai makhluk yang memiliki

kelebihan dibanding makhluk-makhluk yang lain, tetapi manusia

memiliki kelemahan-kelemahan, memiliki kecenderungan manusiawi

dan berbagai macam kebutuhan material dan spiritual.

5. Fungsi Akhlak

Akhlak memiliki manfaat dan peranya tersendiri dalam kehidupan

seorang muslim, baik bagi orang lain maupun bagi dirinya sendiri, juga bagi

masyarakat luas (Wahid, 2004: 20). Fungsi akhlak tersebut antara lain:

a. Akhlak bukti nyata keimanan

Iman dan taqwa adalah masalah hati, sehingga bagaimana proses

ketakwaan terjadi sulit dijelaskan. Untuk itu hanya perilaku, perbuatan

dan akhlak yang baik yang bisa menggambarkan keimanan.

b. Akhlak hiasan orang yang beriman

Akhlak yang Islami bagi seorang muslim bisa diibaratkan hiasan

(37)

21

yang tulus, jika tidak di barengi dengan perilaku yang baik kepada orang

lain, bisa di ibaratkan sebuah benda yang tidak bermotif.

c. Akhlak adalah amalan yang paling berat timbanganya

Amal manusia yang paling mulia di hadapan Allah dan paling berat

timbanganya disisi-Nya adalah akhlak. Dan akhlak adalah salah satu

perilaku yang paling dicintai oleh Rasulullah Saw.

d. Akhlak mulia simbol segenap kebaikan

e. Akhlak merupakan pilar bagi tegaknya masyarakat yang di

idam-idamkan.

f. Akhlak adalah tujuan akhir diturunkanya Islam.

6. Tujuan Pembinaan Akhlak

Tujuan utama dari pembinaan akhlak adalah agar manusia berada

dalam kebenaran dan senantiasa di jalan yang lurus, jalan yang telah di

gariskan oleh Allah Swt. Inilah yang akan mengantarka manusia kepada

kebahagiaan di dunia dan di akhirat (Ali Abdul, 2004: 159). Pembinaan

akhlak mempunyai tujuan antara lain:

a. Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang selalu beramal

saleh.

b. Mempersiapkan insan beriman dan salih yang menjalani kehidupannya

sesuai dengan ajaran Islam, melaksanakan apa yang diperintahkan agama

dan meninggalkan apa yang diharamkan, menikmati hal yang baik dan

dibolehkan serta menjauhi segala sesuatu yang dilarang, keji, hina, buruk,

(38)

22

c. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa berinteraksi secara

baik dengan sesamanya, baik dengan orang muslim maupun nonmuslim.

d. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mampu dan mau

mengajak orang lain ke jalan Allah, melaksanakan amar ma’ruf nahi

munkardan berjuang di jalan Allah demi tegaknya agama islam.

e. Mempersiapkan insan beriman dan beramal saleh, yang mau merasa

bangga dengan persaudaraannya sesama muslim dan selalu memberikan

hak-hak persaudaraan tersebut, mencintai dan membenci hanya karena

Allah.

f. Mempersiapkan insan beramal saleh yang merasa bahwa dia adalah

bagian dari seluruh umat islam yang berasal dari berbagai daerah, suku,

dan bahasa.

g. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bangga dengan

loyalitasnya kepada agama islam dan berusaha sekuat tenaga demi

tegaknya panji-panji islam di muka bumi.

C. ACUAN PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI 1. Perencanaan

a. Pengertian

Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan

dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. (Majid,

(39)

23

Menurut Kaufman mengatakan perencanaan adalah suatu

proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan

absah dan bernilai, di dalamnya mencakup nilai-nilai:

1) Mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan.

2) Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan.

3) Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang

diprioritaskan.

4) Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan.

5) Sekuensi hasil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang

dirasakan.

6) Identifikasi strategi alternatif yang mungkin dan alat untuk

melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan,

termasuk di dalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap

strategiyang dicapai (Harjanto, 2011:2).

Sedangkan menurut Nana Sudjana (2000:61) mengatakan bahwa

perencanaan adalah awal dari semua proses yang sistematis dalam

pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada

waktu yang akan datang. (Majid,2008:16)

b. Tahap Perencanaan

Berikut tahap perencanaan menurut Harjanto (2001:17) adalah sebagai

berikut:

1) Menciptakan atau mengadakan badan atau bagian yang bertugas

(40)

24 2) Menetapkan prosedur perencanaan.

3) Mengadakan reorganisasi struktural internal administrasi agar dapat

berpartisipasi dalam preoses perencanaan serta proses

implementasinya.

4) Menetapkan mekanisme prosedur untuk mengumpulkan dan

menganalisis data yang diperlukan dalam perencanaan.

c. Manfaat Perencanaan

Terdapat beberapa manfaat perencanaan menurut Abdul Majid

(2008:22) yaitu:

1) Sebagai petujuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.

2) Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi

setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.

3) Sebagai pedoaman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun

murid.

4) Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap

saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.

5) Untuk bahan penyusunan data agar terjadi kesesimbangan kerja.

6) Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.

2. Pelaksanaan

a. Pengertian Pelaksanaan

Pelaksanaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

(41)

25

Menurut Hougen (1959) pelaksanaan merupakan tahap yang

melibatkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh petugas (baik

lembaga maupun individu) yang ditunjuk untuk menyebarkan informasi

dan melakukan pembinaan terkait dengan norma-norma yang telah

ditetapkan dan penyajian yang telah di susun (Muslich, 2010: 23).

Sedangkan menurut Terry dalam Moedong (199:82) pelaksanaan

adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok

berkenan berusaha mencapai sasaran agar sesuai perencanaan

managerial dan usaha-usaha organisasi.

b. Unsur-unsur dalam Pelaksanaan

Agar kegiatan berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, terdapat

beberapa unsur dalam pelaksanaan, diantaranya:

1) Pengorganisasan

Merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan (

hubungan kerja antar-orang), sehingga terwujud kesatuan usaha

dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah diterapkan. Dalam

pengorganisasian ada pembagian tugas, wewenang, dan

tanggungjawab secara terperinci menurut bidang-bidang dab

bagian-bagian, sehingga terciptalah hubungan yang harmonis dan lancar

menuju pencapaian tujuan yang telah diterapkan.

2) Pengarahan

Ialah suatu usaha untuk menjaga agar sesuatu yang direncanakan

(42)

26 3) Pengkoordinasian

Pengkoordinasian disekolah bermakna usaha untuk menyatupadukan

kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan

mereka berjalan selaras dengan unit lainya dalam usaha mencapai

tujuan sekolah.

4) Komunikasi

Dalam pelaksanaan suatu program pendidikan, aktivitas

menyebarkan dan menyampaikan gagasan sangat penting.

5) Pengawasan

Setiap pelaksanaan program dari program pendidikan memerlukan

adanya pengawasan atau supervisi. Pengawasan terkait erat dengan

aktivitas dari suatu program. Oleh karena itu, supervisi haruslah teliti

sekaligus mengetahui ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan

memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan (Asmani,

2011: 49-55).

c. Faktor Pelaksanaan

Menurut Edward yang dikutip oleh Abdullah (1987:40) faktor

penentu keberhasilan pelaksanaan adalah sebagai berikut:

1) Komunikasi, merupakan suatu program yang dapat dilaksanakan

dengan baik apabila jelas bagi para pelaksana. Hal ini menyangkut

proses penyampaian informasi, kejelasan informasi dan konsistensi

(43)

27

2) Sumber daya, meliputi empat komponen yaitu terpenuhinya jumlah

staf dan kualitas mutu, informasi yang diperlukan guna pengambilan

keputusan kewenangan yang cukup guna melaksanakan tugas

sebagai tanggungjawab dan fasilitas yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan.

3) Sikap dan komitmen pelaksanaan terhadap program.

4) SOP (Standar Operating Procedures) yang mengatur tata aliran progam.

Sumber: (ekhardiblogspot.com/2010/12/pelaksanaan.html?m=1)

diakses pada 5 Februari 2016 pukul 14:04 WIB.

d. Prinsip pelaksanaan 1) Prinsip kesisteman

Harus mencerminkan adanya kebulatan atau totalitas dari berbagai

komponen secara utuh, adanya saling ketergantungan antar bagian

dalam mencapai tujuannya.

2) Prinsip akuntabilitas

Setiap orang, pejabat atau pimpinan unit kerja dalam suatu

organisasi yang mempunyai atau diberi tugas harus

mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatannya untuk

mendorong terlaksananya tujuan organisasi yang baik, baik

(44)

28 3) Prinsip organisasi

Tercermin dengan sistem pelaksanaan, pemantauan dan pengawasan

selalu terdapat pada setiap pimpinan/atasan dalam berbagai tingkatan

organisasi sesuai dengan fungsi masing-masing.

4) Prinsip koordinasi

Harus dapat melaksanakan pengaturan kerjasama yang baik,sehingga

dapat mewujudkan kegiatan yang terpadu dan selaras dalam

mencapai tujuan yang di tetapkan.

5) Prinsip komunikasi

Berfungsi pula sebagai sarana hubungan antara pusat dan daerah,

antara pimpinan atau atasan dengan bawahan, sehingga terjadi

pendekatan secara pribadi untuk memupuk hubungan kerja yang

lebih baik dan harmonis.

6) Prinsip pengendalian

Harus mampu memberikan bimbingan tekad administrasi, teknis

oprasional dan bantuan pemecahan masalah untuk kelancaran dan

keberhasialan pelaksanaan tugas.

7) Prinsip intergritas

Harus didasarkan pada kepribadian yang dilandasi unsur jujur,

berani, bijaksana, teliti, serta penuh tanggung jawab, sehingga

(45)

29 8) Prinsip objektivitas

Harus di dasarkan pada fakta yang dinilai berlandaskan pada ukuran

yang ditetapkan, keahlian/ kecakapan, serta kebebasan daripengaruh

pandangan subjektif pihak yang berkepentingan.

9) Prinsip futuristik

Harus mampu melihat jauh kedepan sehingga dapat menghindarkan

secara awal/dini kemungkinan terjadinya penyimpangan atau

kebocoran.

10) Prinsip preventif

Pada dasarnya dimaksudkan untuk tidak mencari kesalahan,

melainkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan

atau kebocoran.

11) Prinsip represif

Harus bersifat tegas terhadap penyimpangan atau bentuk-bentuk

kebocoran lainya.

12) Prinsip edukatif

Selalu berusaha menunjukkan kesalahan atau kekeliruan dalam hal

terjadi penyimpangan/ kebocoran untuk selanjutnya dapat

disampaikan saran yang bersifat membangun bagi perbaikan atau

penyempurnaanya dan terhindar dari kemungkinan terulangnya

(46)

30 13) Prinsip korektif

Selalu berusaha menunjukan kesalahan atau kekeliruan penyebab

penyimpangan atau kebocoran dan cara memperbaiki atau

menyempurnakan agar tujuan atau rencana atau target yang telah

ditetapkan dapat tercapai.

14) Prinsip 3E (ekonomis, efisien dan efektif)

Harus dilaksanakan secara cermat, tepat waktu, dan penuh

perhitungan dari berbagai pertimbangan, sehingga sasaran, kegiatan

dan tujuan atau kebijakan yang telah ditetepkan dapat dicapai

dengan sebaik-baiknya secara ekonomis, efisiaen dan efektif

(Akdon, 2009:196-197)

3. Evaluasi

a. Pengertian Evaluasi

Menurut Bloom dalam Daryanto (1997:1), evaluasi adalah

pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah

dalam kenyataanya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapakan

sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.

Evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan

untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan dan

menyajikan informasi tentang suatu program untuk dapat digunakan

sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun

(47)

31

memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program.

(Widoyoko, 2009:6)

Dalam skripsi ini yang dimaksud evaluasi berarti proses penilaian.

Penilaian dalam program pembinaan yang dilaksanakan sekolah untuk

mencapai tujuan pembinaan akhlak.

b. Fungsi Evaluasi

Berikut fungsi evaluasi menurut Widoyoko (2009:11-14)

1) Mengomunikasikan program kepada publik

2) Menyediakan informasi bagi pembuat keputusan.

3) Penyempurna program yang ada.

4) Meningkatkan partisipasi.

c. Tahapan Evaluasi

Menurut Widoyoko (2009:18-21) tahapan pelaksanaan evaluasi

adalah sebagai berikut:

1) Menentukan tujuan

2) Menentukan desain evaluasi

3) Penyusunan instrumen penilaian

4) Pengumpulan data

5) Analisis

d. Teknik Evaluasi

Menurut Daryanto (2005:28-54), teknik evaluasi dapat

digolongkan menjadi 2 macam yaitu:

(48)

32

a) Skala bertingkat (rating scalae)

Skala menggambarkan suatu nilai berbentuk angka

terhadap suatu hasil pertimbangan.

b) Kuesioner (questionare)

Adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus di isi oleh

orang yang akan diukur responden.

c) Daftar cocok (check list)

Adalah deretan pernyataan dimana responden yang

dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok (v) di tempat yang

sudah disediakan.

d) Wawancara (interview)

Adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan

jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak.

e) Pengamatan

Adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara

sistematis.

f) Riwayat hidup

Adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam

masa kehidupanya.

(49)

33

Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi tetapi jika

dibandingkan dengan alat-alat pengumpul lain, tes ini bersifat

resmi karena penuh dengan batasan-batasan.

Ditinjau dari kegunaan tes dibedakan menjadi 3 yaitu:

a) Tes diagnostik

Adalah tes yang digunakan untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan

kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan

yang tepat.

b) Tes Formatif

Dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa

telah terbentuk setelah mengikuti program.

c) Tes Sumatif

Dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian

(50)

34 BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. PAPARAN DATA

1. Sejarah berdirinya sekolah SMK Karya Nugraha Boyolali

Masa perintisan berdirinya sekolah ( 1986-1990 )

a. Usai Muktamar NU yang ke 27 th1984 di Situbondo dimana jamiyah

Nahdlatul Ulama kembali ke Khitlah 1926 sebagai jamiyah Diniyah

Islamiyah bukan Orpol lagi, maka mulailah jamiyah berkonsentrasi

kepada azas dan arahanya pada tahun didirikanya NU tahun 1926, lepas

dari politik praktis.

Mulai bangkit kembali dalam bidang social dan keagamaan

timbullah : Ide mendirikan sekolah umum, maka dibentuklah suatu

Panitia yang diberi nama Panitia 5. Panitia Lima terdiri dari:

1) Bp. H. Moh Hasbi (Bupati Boyolali ) selaku Pelindung.

2) Bp. KH. Rohmat Zubair (alm), Rois Syuriah NU Cabang Boyolali

selaku Penasehat.

3) Bp. KH. Ali Mohsan BA, Ketua NU Cabang Boyolali selaku

pengarah.

4) Bp. Suyoto Iskandar, BA selaku pengarah teknis pendidikan.

5) Bp. H Sardjomo, Ketua LP Maarif NU Boyolali selaku Operasional

Lapangan.

6) Mendirikan Bangunan Sekolah

(51)

35

Untuk mulai membangun bangunan Sekolah sangat diperlukan

adanya:

1) Sumber daya manusia : kemauan dan tekad yang kuat.

2) Sumber dana : Dalam hal ini panitia sangat kesulitan karena belum

adanya sponsor yang memback up, sedang kas LP Maarif = 0 (nol

besar).

3) Perencanaan yang matang tahun 1986 – 1989 : Semua komponen

dalam NU terlibat dalam pembangunan gedung sekolah (STM) ini.

Antara lain:

a) Para Ulama dan santri serta masyarakat sekitar dipimpin oleh

Alm Bp. KH. Rohmat Zubair, telah bermunajad mujahadah –

Istghozah – doa – zikir mohon barokah dan ridlo Allah agar

hajad panitia bisa dikabulkan,

b) Para Aghnia berjihad dengan hartanya:

(1) Bp. H. Umar Sudarmo dari Musuk menghibahkan pondasi 5

lokal kelas dan kantor TU dan Kolah / WC

(2) Bp. H. Hartosumarjo (alm) dari Plosokerep, Winong

(3) Bp KH. Habib Masturi

(4) Bp. KH. Masykuri (alm)

(5) Bp. H.Samsul Hadi dari Dawar

c) Pengerak Tenaga Kerja antara lain:

(1) Bp. Kyai. Kamadi (alm) dari Kiringan

(52)

36

(3) Pengurus LP Maarif NU Cabang Boyolali

(4) Penasehat = Bp. Suyoto Iskandar, BA

(5) Ketua = Bp. H. Sardjomo

(6) Sekertaris = Bp. H. Drs. Muqorobin

(7) Bendahara 1 = Bp. H. Muhtarom (alm)

(8) Bendahara 2 = Bp. H. Bani Salimi

Pengerjaan bangunan dikerjakan secara gotong royong oleh

masyarakat khususnya warga Nahdhiyin dari karanggeneng,

karangkepoh, kiringan, plosokerep ( winong), karanggondang dan

lain-lain. Tahun 1989 Alhamdulillah telah berhasil diselesaikan.

Dengan modal tekad yang kuat akhirnya kami segera

membuat berkas permohonan mendirikan STM. Permohonan ijin

tersebut telah mendapat rekomendasi dari Bp. Kakandep Bud dan

Bp. Bupati Boyolali pada tahun 1990 dan diteruskan ke Kanwil

Dep Dik Bud Jateng.

(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul

10.03).

b. Tahun 1991, Atas Usaha dan Doa yang sungguh – sungguh akhirnya

Allah mengabulkanya dengan keluarnya ijin operasional STM Karya

Nugraha Boyolali dengan SK Kakanwil Dep Dik Bud Jateng No

(53)

37

Dalam mewujudkan ide dalam hal ini ide mendirikan sekolah

tidak sedikit menghadapi kendala, rintangan dan halangan baik dari

intern maupun ekstern. Bahkan pada awal – awal dari intern ada

keraguan-raguan, kurang percaya diri. Sedangkan dari luar berupa

ejekan dan cemoohan, dapatkah NU / Maarif bisa mendirikan STM

c. Masa Pertumbuhan Dan Perkembangan

1) 1991 = Setelah mendapat ijin operasional tahun 1

a) Ruang teori : 4 lokal

b) Ruang Praktik : 1 lokal

c) Ruang KS dan TU : 1 lokal

d) 1996 = Beli tanah sebelah utara, luas ± 400 m2. Dibangun 2 lokal

teori dan 2 lokal praktek di lantai 2

e) 1997 = Bagian selatan dibangun 4 lokal lantai 2. Kerjasama

dengan Suzuki Jakarta mendapat bantuan (PT Indo Mobil).

Kerjasama dengan Suzuki Gemilang Motor Solo mendapat

bantuan berupa alat-alat sepeda motor dan 1 kelas sepeda motor

dan peralatan praktek.

f) 1998 = Bangunan inti 4 lokal lantai 3

g) 2004 = Bangunan inti 6 lokal lantai 3

h) 2006 = Mendapat hibah tanah dari Ibu Hj. Marjaka seluas ± 850

m2 untuk bangun ruang Body otomotof

i) 2008 = Beli tanah dan bangunannya eks. SMA pandanaran 4

(54)

38

j) 1985 – 1995 = Sdr. H. Sardjomo (Masa Perintis)

k) 1995 – 2000 = Sdr. Sarno HW, BSc (Masa Pertumbuhan)

l) 2000 – 2010 = Sdr. Drs. Setyo Sutrisno (Masa Perkembangan)

a) Gedung local = teori dan praktek

b) Sarana dan Prasarana yang makin lengkap

c) Siswa 9 kelas masing – masing tingkatan, sekitar 1200

siswa

(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul

10.00).

5.Struktur Organisasi Sekolah Teknik Mesin (STM) Karya Nugraha

a. Kepala Sekolah : Drs. Zainudin Heryanto

b. Bidang Kurikulum : Slamet Riyadi, BA

c. Bidang Kesiswaan : Drs. Sapardi

d. Bidang Sarana / Prasarana : Sarno HW, BSc

e. Staf Tata Usaha / kantor

1) Kepala TU : Siti nur fadlilah

2) Bendahara Sekolah : Siti Mahmudah

3) Penjaga Sekolah : Parto sowarno

g. Dewan guru periode I

1) Drs. Zainudin Heryanto : Guru Teknik

2) Sarno HW, BSc : Guru Teknik

3) Drs. Wagiman : Guru Teknik

(55)

39

5) Sutrisno Hadi : Guru Teknik

6) Drs. Agung : Guru Teknik

7) Slamet Riyadi, BA : Guru Fisika

8) Drs. Sutrisno : Guru Fisika

9) Gunanto, BA : Guru PKN

10)Drs Akhiyar : Guru Sejarah

11)Drs Muqorobin : Guru BP

12)Drs Maskur : Guru Bahasa Indonesia

13)Drs Nurhudaya : Guru Bahasa Inggris

14)Drs Suwandi : Guru Sejarah

15)Sardjomo : Guru NU

16)H. Muhni, BA : Guru Agama Islam

17)Drs. Sumarno : Guru Agama Islam

6. Visi, Misi, dan Tujuan

a. Visi Sekolah

Berdaya Guna, Standar Nasional sebagai pencetak Wirausahawan,

SDM trampil untuk memenuhi kebutuhan industri di era global

dengan dilandasi Iman dan Taqwa kepada Allah Swt.

b. Misi Sekolah

Menyelenggarakan Diklat yang dapat:

1) Menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif secara

(56)

40

2) Melaksanakan Proses Pembelajaran secara oftimal yang

berkwalitas dengan pendekatan bahasa asing sebagai pengantar

3) Membentuk tamatan yang berkepribadian luhur, yang berakar

pada sistim nilai ,adat istiadat, budaya masyarakat dengan tetap

mengikuti perkembangan dunia luar

4) Menghasilkan tenaga terampil dan profesional yang handal yang

mampu bersaing di lapangan kerja di era global

5) Menyiapkan wirausahawan-wirausahawan yang potensi

6) Menyiapkan kader kader muda yang memiliki aklak mulia yang

beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt

7) Mengembangkan Unit Produksi dan jasa yang profesional dengan

berbagai usaha yang dapat menunjang penyelenggaraan Diklat

8) Menumbuh kembangkan potensi dan kapasitas guru karyawan

agar mampu melaksanakan pembaharuan secara terus menerus

9) Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah dengan

DU/DI dan institusi lain yang telah memiliki reputasi nasional

dan internasional, sebagai perwujudan dari prinsip demand driven

(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul

10.03).

c. Tujuan Sekolah

1) Meningkatan kualitas dan relevansi pendidikan menengah untuk

menghasilkan lulusan SMK Karya Nugraha yang memiliki sikap

(57)

41

pengetahuan, ketrampilan, kreativitas, dan memilki jiwa

kewirausahaan yang unggul.

2) Meningkatan kualitas pembelajaran dan pelayanan masyarakat

untuk:

a) Menghasilkan modal intelektual dan moral untuk meningkatkan

nilai Profesionalisme yang kuat

b) Menghasilkan penerapan dan pelayanan IPTEKS untuk

memberdayakan masyarakat dan meningkatkan mutu

pendidikan

c) Menghasilkan Program kebijakan untuk mengatasi masalah

masyarakat, bangsa dan negara

3) Menumbuhkan budaya masyarakat Islami dengan

menumbuhkembangkan:

a) Sikap toleran dan saling menghormati

b) Jiwa dan semangat keislaman,serta

c) Disiplin diri di kalangan sekolah dan masyarakat untuk

mendukung kemandirian

4) Mengembangan pengelolaan sekolah yang terstandar efisien dan

produktif untuk:

a) Menghasilkan keunggulan akademik di SMK Karya Nugraha

b) Menghasilkan pengelolaan sekolah yang bertanggungjawab

c) Menghasilkan pengelolaan Unit Produksi Secara baik dan

(58)

42

5) Menyediakan layanan sarana prasarana yang mendukung mutu

sekolah sesuai visi SMK Karya Nugraha.

6) Mengembangkan kemandirian organisasi dan jaringan kerjasama

untuk meningkatkan posisi di tingkat global dengan dukungan semua

warga sekolah, alumni, industri dan masyarakat.

(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul

10.03).

7. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa

Salah satu syarat mutlak dalam proses belajar mengajar disuatu

lembaga pendidikan yaitu adanya guru dan siswa serta para pendukung

pelaksana (Karyawan). Adapun jumlah semua guru adalah 53, staff adalah

10 dan siswa adalah 1291.

Tabel 3.1 Daftar Guru

No. Nama Tempat & tanggal lahir NUPTK

1 MONIKA DEWI

OKTAVIA BOYOLALI, 1987-10-29 2 NUR AINI AYU

PURWANINGSIH BOYOLALI, 1984-11-01 4433762663220003 3 INDRI

RAHDIATMOKO BOYOLALI, 1985-02-03 4535763663120002 4 YUSUP AS'ARI BOYOLALI, 1982-06-27

5 AMBAR

LISTIYANA BOYOLALI, 1981-01-29 1461759659120002 6 BISRI NURYADI KARANGANYAR,

1984-07-02 7 JOKO TRIAS

(59)

43

9 MUALIM BOYOLALI, 1965-12-13 1545743646120003 10 SAMSUDI BOYOLALI, 1972-05-11

11 NUR AGUS

PRASETYANTO BOYOLALI, 1988-08-10

12 SITI QODARIYAH BOYOLALI, 1970-07-05 2037748650220003 13. HERLIN DIEN

MAHMUDAH SUKOHARJO, 1989-04-11 14. HASTOWO

SOEPRIADi

SURAKARTA, 1982-12-13

15. SRI WAHYUDI

WIDAYANTO BOYOLALI, 1979-10-18 1350757660120003 16.

FARAH ARUM

WINDA MARISTa BOYOLALI, 1990-10-11 17. WAHYU SETYANI SUKOHARJO, 1986-04-03 18. AGUNG

SUMANTORO PURWOREJO, 1974-09-09 1241752654120003 19. ALI MUBAROK BOYOLALI, 1975-06-27 4959753655200002 20. ANISA LAVIATI BOYOLALI, 1983-02-16 9548761662300002 21. ANITA

AMBARSARI

BOYOLALI, 1984-09-05 1237762663220003

22. ASTANTA BOYOLALI, 1972-08-20 9152750652200003 23. BUDI WALUYO BOYOLALI, 1978-07-17 4049756659200003 24. ENY HARYATI BOYOLALI, 1977-08-30 5162755656300003 25. HANIF RAHMANI MAGELANG, 1982-0210

1542760661220002

26. HERRY EKO

ANDRIANTO BOYOLALI, 1986-02-22 2554764666210042 27. JOKO APRIYANTO BOYOLALI, 1980-04-15 6747758659200002 28. JOKO MULYONO BOYOLALI, 1964-04-20

1752742644200012

29. KRISTANTO BOYOLALI, 1986-06-18

1950764665200032

30. MAHMUDAH

HARJANTI BOYOLALI, 1966-03-05 7637744646300012 31. MARYADI BOYOLALI, 1962-12-04 3536740642200013

32. MUH YUSUF

SETIYA BUDI BOYOLALI, 1976-12-16

1548754656120003

33. MUHAMMAD

(60)

44

34. MUJITO BOYOLALI, 1974-06-08

0940752654200012

35. RIYADI KENDAL, 1952-07-27 9059730633200003 36. ROHADI BOYOLALI, 1974-08-22 7154752654200033 37. RUSDI BOYOLALI, 1962-02-05 0537740642200022 38. RUSMAN MUDHA SUKOHARJO, 1966-02-26 1558744646120002 39. RUSMAWAN

BARTO HUTOMO BOYOLALI, 1979-06-17 8949757659200002 40. SARBIYANTO BOYOLALI, 1963-10-06 0338741643200013 41. SRI KARYAWATI BOYOLALI, 1971-07-07 2039749650300003 42. SRI MUMPUNI KLATEN, 1975-03-14 4646753655300052 43. SRI NI'MATUL

HIKMAH

BOYOLALI, 1969-08-18

0150747649300033 44. SRI WAHYUNI BOYOLALI, 1982-04-06 1738760661220002 45 SRIYATI SUKOHARJO, 1956-03-26 2658734636300002

46. SUMARDI SEMARANG, 1987-04-14

1746765666200002

47. SUPARMAN KLATEN, 1976-03-10 8642754656200002 48. SUPARNO BOYOLALI, 1974-06-09

7941752654200002

49. SUPARTO BOYOLALI, 1961-04-02 5734739643200002 50. SUWANDI BOYOLALI, 1963-06-07 6939741643200012 51. TRI MULYANI BOYOLALI, 1982-11-25 9457760662300013 52. WAGIMAN KLATEN, 1961-07-12 8539739641200033 53. YAYUK

SUBIYANTI BOYOLALI, 1982-07-02 8034760661300013

Tabel 3.2 Daftar Staff

No. Nama Tempat & Tanggal lahir NUPTK

1. MUH SLAMET

ANSOR

BOYOLALI, 1970-08-01

2. UMI FAIQOH BOYOLALI, 1970-12-28

3. MUHAMAD

MUQOROBIN

BOYOLALI, 1973-01-18

4. ENDANG SRI

MARGINI

(61)

45

BOYOLALI, 1979-05-09

9. MUH. AINUL

YAQIN

BOYOLALI, 1977-10-29

10. JARWATI BOYOLALI, 1992-12-28

(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul 10.03).

8. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan pendidikan yang berada

di SMK Karya Nugraha Boyolali terdiri dari ruang kelas dan ruang

aktivitas lainnya, diantaranya adalah:

Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana

No Sarana/Prasarana Jumlah Kondisi

(62)

46

(smkknbi.sch.id/ diambil pada tanggal 22 Oktober 2015 Pukul 10.03).

B.TEMUAN PENELITIAN

Pembahasan tentang implementasi pembinaan akhlak pada siswa (studi

kasus di SMK Karya Nugraha Boyolali) meliputi 4 hal yaitu:

1. Perencanaan Pembinaan akhlak

Perencanaan pembinaan di sekolah ini, sekolah membuat beberapa

program guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Rusdi selaku kesiswaan

dan pembina OSIS, dia menuturkan bahwa:

Dalam program pembinaan akhlak di sekolah ini diawali dengan adanya tata tertib yang dirumuskan oleh STP2K ( Satuan Tugas Pelaksanaan Pembinaan Kesiswaan). Yang kemudian ditangani oleh guru BP, wali kelas, guru keagamaan dan juga dilakukan dalam ekstra kulikuler, dan program tersebut meliputi aspek : pengetahuan, sikap dan perilaku.”(wawancara 20 oktober 2015).

Target Program Proses

(63)
(64)

48

(65)

49

3. siswa untuk berqurban pada saat Idul adha

Dzulhijah yang

2. Pelaksanaan Pembinaan Akhlak

Menurut bapak Rusdi pelaksanaan pembinaan Akhlak adalah:

Pelaksanaan pembinaan sesuai jadwal setiap hari. Pembinaan tersebut di bimbing oleh guru yang terkait, seperti guru BP, guru mapel maupun guru ekstrakulikuler. Dalam pelaksanaan ada yang terlaksana dengan baik, ada pula yang tidak.”(wawancara 20 oktober 2015).

Berikut pelaksanaan program di SMK Karya Nugraha Boyolali:

a. Shalat Dhuha

Shalat dhuha dilaksanakan pada jam istirahat pertama yaitu pukul

10.00 WIB. Sebelum bel istirahat berbunyi, guru meningatkan siswa

(66)

50

keluar kelas kemudian ada yang menuju mushola dan ada yang langsung

menuju kantin. Siswa yang akan melaksanakan shalat dhuha langsung

menuju mushola untuk wudhu dan melaksanakan shalat dhuha 2 rekaat.

Shalat dilaksanakan oleh guru dan siswa.

Dari hasil wawancara dengan kesiswaan mengatakan bahwa:

Untuk pelaksanaan program sesuai dengan jadwal yang ditentukan”.

(wawancara kesiswaan, 20 oktober 2015 09.12WIB)

Shalat dhuha bukan program yang wajib dilaksanakan, karena untuk

mewajibkan kegiatan ini terkendala tempat yang kurang memadahi.

Mengingat mushola sekolah tidak cukup menampung seluruh siswa secara

bersamaan. Ukuran mushala hanya dapat menampung maksimal 50 orang,

sedangkan jumlah siswa sekitar 1290 siswa.

Untuk program ini tidak terlaksana sesuai target program, karena

banyak siswa yang tidak melaksanakan. Banyak siswa yang cenderung

menggunakan waktu istirahat untuk jajan ke kantin.

b. Shalat Dzuhur Berjamaah

Shalat dzuhur berjamaah dilaksanakan pada jam istirahat kedua yaitu

pukul 12.30 WIB. Shalat dilaksanakan di 2 tempat yaitu mushola sekolah

dan masjid dekat sekolah. Ketika bel istirahat kedua berbunyi siswa

bergegas menuju masjid maupun mushola untuk melaksanakan shalat

dzuhur berjamaah. Shalat di pimpin salah satu guru untuk menjadi imam.

Bagi siswi yang sedang berhalangan dibolehkan untuk tidak mengikuti.

Semua guru ikut melaksanakan shalat dzuhur berjamaah. Dan guru

(67)

51

shalat agar tercipta suasana yang kondusif. Serta memantau siswa agar lebih

tertib dalam melaksanakan kegiatan.

Shalat berjamaah 4 rekaat ini berlangsung cukup baik. Pelaksanaan

cukup lancar, meski guru harus beberapa kali mengingatkan siswa di

kelas-kelas. Kendala terletak pada tempat pelaksanaan yang berpencar yang

mengakibatkan proses pengawasan guru kurang maksimal. Sehingga

beberapa siswa kabur dan tidak mengikuti shalat berjamaah.

c. Bimbingan Wali Kelas

Pembinaan ini dilaksanakan seminggu sekali. Waktu pelaksanaan

sesuai jadwal pelajaran. Bimbingan wali kelas berlangsung dalam 1 jam

pelajaran yaitu sekitar 45 menit. Bimbingan di isi oleh walikelas tiap

minggunya dan guru BP satu kali dalam sebulan.

Pembinaan dilakukan dengan berkelanjutan dan terarah sesuai RPP

(Rencana Program Pembelajaran). Guru mengisi bimbingan seperti

pelajaran biasa. Siswa duduk dan mendengarkan dengan baik. Namun,

sesekali ada yang bergurau sendiri dengan temanya. Materi yang

disampaikan guru berisi nasehat-nasehat dan motivasi.

Guru BP yang masuk ke kelas sebulan sekali memberi pengarahan

tentang masalah yang sedang terjadi pada siswa. Peristiwa yang sedang

hangat terjadi dikalangan masyarakat, sebagai bahan pelajaran bagi siswa

untuk bersikap dan berperilaku. Selain memberi nasehat dalam pembinaan

Gambar

Tabel 3.1 Daftar Guru
Tabel 3.2 Daftar Staff
Tabel 3.3
Tabel 3.4
+5

Referensi

Dokumen terkait

BBMCNK adalah salah satu lembaga organisasi pendidikan nonformal yang sangat peduli terhadap perencanaan pembinaan akhlak remaja. Untuk mencapai visi, misi dan tujuan

Ada tiga tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yakni: (a) mendeskripsikan struktur novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari yang terdiri dari tokoh, alur, latar,

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Peran Ikatan Remaja Masjid (Irmas) Jami‟ Babussalam dalam Pembinaan Akhlak Remaja di Desa Kedongdong

Temuan penelitian ini, menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada dalam kitab Risalatul Mu’awanah karya Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kemampuan siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak dengan metode Al-Bayan pada siswa kelas X OI SMK Saraswati Kota

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penjiwaan profesi dan kemampuan mengajar terhadap kinerja guru MI di Kecamatan Klego

ii HUBUNGAN SELF CONFIDENCE DENGAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA KELAS XII JURUSAN PERHOTELAN DI SMK NEGERI 1 NGASEM KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan kepada Institut Agama