• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 1. Peran - PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 2 SOKARAJA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - r

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 1. Peran - PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 2 SOKARAJA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - r"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

A. Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

1. Peran

(2)

Peran mungkin mencakup tiga hal, yaitu sebagai berikut:

a. Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peran dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

b. Peran merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peran juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat (Soekanto, 2009: 212-213).

Pengertian peran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan karena adanya sebuah keharusan maupun tuntutan dalam sebuah profesi atau berkaitan dengan keadaan dan kenyataan. Jadi peran merupakan perilaku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang yang sesuai dengan kedudukanya dalam suatu sistem. Jadi peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil (Fadil, 2013:3).

Dari pengertian di atas jadi peran adalah suatu sikap yang diharapkan ada pada seseorang sesuai kedudukanya atau keadaanya.

2. Pendidikan Kewarganegaraan

a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

(3)

peserta didik menjadi warga negara yang berkarakter bangsa Indonesia, cerdas, terampil, dan bertanggungjawab sehingga dapat berperan aktif dalam masyarakat sesuai ketentuan Pancasila dan UUD 1945.

Pendidikan Kewarganegaraan menurut Zamroni (dalam Taniredja, 2013:2) Pendidikan Kewarganegaraan adalah “Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktifitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.

Pendidikan kewarganegaraan membahas tentang kewarganegaraan, moral, norma, hukum, budi pekerti dll. Pendidikan kewarganegaraan membantu peserta didik untuk membentuk pola pikir dan pola sikap sebagai seorang warga negara yang mencerminkan atau selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan.Termasuk dalam pembentukan watak atau karakter karena pendidikan kewarganegaraan mencakup nilai-nilai hidup yang khas dari masyarakat sekitarnya (Fadil, 2013:3). b. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Istilah “Pembelajaran” sama dengan “Instruction” atau “Pengajaran”. Dimyati dan mudjiono dalam Lestari (2010:33)

(4)

oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap”. Menurut E.Mulyasa dalam Lestari (2010:33) “Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antar peserta didik dengan lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik”.Adapun Dasim Budimansyah dalam lestari (2010:33)

berpendapat bahwa “Pembelajaran dapat diartian sebagai perubahan

dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa yang relative permanen sebagai akibat dari pengalaman atau pelatihan”. Pembelajaran

pendidikan kewarganegaraan adalah cara atau pendekatan yang dipergunakan dalam menyajikan atau menyampaikan materi pelajaran Pendidkan Kewarganegaraan (Lestari, 2010:33).

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan tanggung jawab peserta didik.Karena dengan tanggung jawab dapat memecahkan masalah dan menumbuhkan kepercayaan diri.

c. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

(5)

sangatlah penting untuk memastikan bahwa RPP tersebut dapat memfasilitasi guru untuk mewujudkan pembelajaran dan belajar otentik serta pada giliranya dapat ditakar dengan menggunakan penilaian otentik (Permendikbud nomor 58 tentang perubahan PKn menjadi PPKn).

d. Komponen-komponen Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 1) Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah target atau hal-hal yang harus dicapai dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran biasanya berkaitan dengan dimensi kognitif, afektif, dan psikomotor.Tujuan pembelajaran bisa jika pembelajar atau peserta didik mampu menguasai dimensi kognitif dan afektif dengan baik, serta cetakan dan terampil dalam aspek psikomotornya.

Selain itu, tujuan pembelajaran akan tercapai jika pembelajar atau peserta didik mampu mengekspresikan dan menampilkan bakat serta potensinya secara optimal. Dengan demikian, ruang untuk menjadi manusia paripurna (insan kamil) pun terbuka lebar (Rahyubi, 2012:234).

2) Media Pembelajaran

(6)

Media pembelajaran merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima.Media sebagai alat komunikasi merupakan segala sesuatu yang membawa informasi (pesan) dari sumber informasi kepada penerima informasi. Oleh sebab itu media pembelajaran merupakan segala wujud yang tepat dipakai sebagai sumber belajar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, kemampuan peserta didik, sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran ke tingkat lebih efektif dan efisien (Permendikbud nomor 58 tentang perubahan PKn menjadi PPKn).

Media pada hakikatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang kita pilih (Rahyubi, 2012: 244).

b) Jenis Media Menurut Karakteristiknya sebagai berikut: (1) Media asli dan Media tiruan

(2) Media grafis

(7)

(5) Media dengar

(6) Media cetak (Printed maferials)(Permendikbud nomor 58 tentang perubahan PKn menjadi PPKn).

3) Strategi dan Metode Pembelajaran a) Strategi Pembelajaran

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan (Djamarah, 2010:5).

b) Metode Pembelajaran

(1) Definisi Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah suatu model dan cara yang dapat dlakukan untuk menggelar aktifitas belajar mengajar agar berjalan dengan baik (Rahyubi, 2012: 236). (2) Macam-Macam Metode Pembelajaran

(8)

Menurut Sagala (dalam Taniredja, 2012:45) metode ceramah adalah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraianya guru dapat menggunakan alat-alat bantu seperti gambar dan audio visual lainya. Ceramah juga sebagai kegiatan memberikan informasi dengan kata-kata yang sering mengaburkan dan kadang-kadang ditafsirkan salah.

(b) Metode Diskusi

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (dalam Taniredja, 2012:23) metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru member kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagia alternative pemecahan atas suatu masalah.

(c) Metode Bermain Peran/Simulasi

(9)

mengandung suatu problem, agar peserta didik dapat memecahkan suatu masalah yang muncul dari suatu situasi sosial.

(d) Metode Demontrasi

Metode demontrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan baik secara langsung maupun menggunakan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

(e) Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab adalah suatu metode di mana guru menggunakan atau member pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau sebalikanya murid bertanya pada guru dan guru menjawab.

(f) Metode Karya Wisata

(10)

(g) Metode Penugasan

penugasan adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar (Rahyubi, 2012: 237-241).

4) Siswa Atau Peserta didik

Siswa atau peserta didik adalah seseorang yang mengikuti suatu program pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan dibawah bimbingan seorang atau beberapa guru, pelatih, dan instruktur.Siswa jangan selalu dianggap sebagai obyek belajar yang tidak tahu apa-apa, melainkan subyek pendidikan yang punya pengetahuan, kelebihan, dan potensi tertentu.Siswa memiliki latar belakang, minat, dan kebutuhan serta kemampuan yang berbeda. (Rahyubi, 2012: 235).

5) Materi

(11)

6) Sumber belajar

Sumber belajar dapat diartikan menjadi 2 yaitu :

a) Arti sempit, sumber belajar hanya terkait dengan buku dan bahan-bahan cetak untuk memperlancar kegiatan proses belajar mengajar yang didominasi oleh pendidik.

b) Arti luas, sumber belajar adalah segala apa yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar guna memudahkan pencapaian tujuan secara efektif dan efisien (Permendikbud nomor 58).

Fungsi Sumber Belajar

a) Menimbulkan kegairahan belajar. Karena bukan guru saja yang dapat dijadikan tumpuan untuk memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar, melainkan lingkungan sekitar, manusia sumber (narasumber) juga dapat dijadikan pedoman dalam memecahkan masalah.

(12)

c) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari pengalaman-pengalaman langsung mempunyai nilai tersendiri bagi peserta didik yang tetap akan mengakar pada pikiranya untuk waktu yang relative lama.

d) Memungkinkan peserta didik untuk belajar mandiri sesuai dengan tingkat kemampuanya.

e) Menghilangkan kekacauan penafsiran yang berbeda itu akibat sumber yang digunakan belum bisa menggambarkan atau menjelaskan hakekat/pengertian dari sesuatu yang diajarkan (Permendikbud nomor 58 tentang perubahan PKn menjadi PPKn).

7) Evaluasi

a) Pengertian Evaluasi

(13)

Jadi evaluasi yaitu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai atau menyimpulkan suatu hal secara keseluruhan.

b) Tujuan Evaluasi

(1) Memperoleh informasi yang diperlukan untuk meningkatkan produktifitas serta evektifitas belajar siswa. (2) Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki

dan menyempurnakan kegiatan mengajar guru.

(3) Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki, menyempurnakan serta mengembangkan program pendidikan dan pembelajaran (Rahyubi, 2012: 245).

B. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibanya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan (Mustari, 2014: 19).

1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri

(14)

masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral namun manusia juga seorang pribadi.Karena merupakan seorang pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri angan-angan sendiri sebagai perwujudan dari pendapat perasaan dan angan-angan manusia berbuat dan bertindak.Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.

Misalnya sebagai seorang pelajar kita haruslah mengerti dan menyadari posisi kita untuk senantiasa belajar dan mengerjakan segala pekerjaan rumah dengan penuh dedikasi, karena hal-hal seperti itulah yang akan mempengaruhi kesuksesan kita sendiri pada akhirnya. Hal-hal tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan orang lain, karena yang menentukan jalan hidup kita, masa depan kita adalah kita sendiri (Jayanti.

2012. Manusia dan Tanggung Jawab.

https://putrijayantia.wordpress.com/tag/tanggung-jawab-terhadap-diri-sendiri/. diakses tanggal 5 Februari 2016).

2. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat

(15)

anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

Manusia sebagai mahkluk sosial tentunya tidak dapat hidup sendiri dan harus bermasyarakat dengan individu lainnya, oleh karena itu setiap anggota masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam masyarakat misalnya tanggung jawab untuk menjaga kebersihan, keamanan, dan ketentraman di lingkungan masyarakat tersebut (Jayanti.

2012. Manusia dan Tanggung Jawab.

https://putrijayantia.wordpress.com/tag/tanggung-jawab-terhadap-diri-sendiri/. diakses tanggal 5 Februari 2016).

3. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

(16)

Setiap manusia, dipundaknya terpikul tanggung jawab yang besar dalam hubungannya dengan pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan alam tersebut, antara lain dapat diwujudkan dengan contoh sikap dan perilaku seperti memelihara kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan,tidak mengekspolitasi alam secara berlebihan, mengingat keterbatasan sumber daya alam yang ada, menggunakan teknologi yang ramah lingkungan agar kebersihan dan kelestarian lingkungan tetap terjaga dengan baik, pemanfaatan teknologi harus mempertimbangkan lingkungan hidup dimana kita tinggal agar teknologi tersebut justru tidak merusak alam lingkungan kita (Ajim. 2015. Kewajiban dan Hak Kita. http://www.mikirbae.com/2015/02/kewajiban-dan-hak-kita-terhadap.htmldiunduh pada tanggal 5 Februari 2016).

4. Tanggung Jawab Terhadap Negara

Bahwa setiap manusia adalah warga negara suatu negara dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semuanya sendiri bila perbuatan manusia itu salah maka iaharus bertanggung jawab kepada negara.

(17)

hukum dan tata tertib berbangsa dan bernegara yang diterapkan di negara tersebut (Jayanti. 2012. Manusia dan Tanggung Jawab. https://putrijayantia.wordpress.com/tag/tanggung-jawab-terhadap-diri-sendiri/. diakses tanggal 5 Februari 2016).

Sama halnya dengan tanggung jawab terhadap negara tercantum pula pada pasal 27 hingga pasal 34 UUD 1945 yang secara singkat terurai di bawah ini:

1. Pasal 27 berisi tentang kewajiban warga negara untuk bekerja. 2. Pasal 28 berisi tentang kewajiban warga negara untuk

mempertahankan hidupnya.

3. Pasal 29 berisi tentang kewajiban warga negara untuk menjalankan agama dan kepercayaanya.

4. Pasal 30 berisi tentang kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara.

5. Pasal 31 berisi tentang kewajiban warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar.

6. Pasal 32 berisi tentang kewajiban warga negara untuk memelihara dan memajukan kebudayaan nasional.

(18)

1945).

5. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan.Sehingga dikatakan tindakan manusia tidak lepas dari hukuman-hukuman Tuhan.Yang dituangkan ke dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan.Berarti meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan terhadap Tuhan sebagai penciptanya.Bahkan untuk memenuhi tanggungjawabnya manusia harus berkorban.

(19)

https://putrijayantia.wordpress.com/tag/tanggung-jawab-terhadap-diri-sendiri/. diakses tanggal 5 Februari 2016)

Perwujudan tanggung jawab terhadap Tuhan yaitu sesuai dengan ketentuan pada pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya itu”.

Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibanya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap dirinya maupun orang lain dan lingkungan sekitar (Listyarti,2012:8).

Sukanto (1985) (dalam Mustari, 2014: 20) menyatakan bahwa diantara tanggung jawab yang mesti ada pada manusia adalah:

1. Tanggung jawab kepada Tuhan yang telah memberikan kehidupan dengan cara takut kepadaNya, bersyukur dan memohon petunjuk. Semua manusia bertanggung jawab kepada Tuhan pencipta alam semesta. Tak ada seorangpun manusia yang lepas bebas dari tanggung jawab, kecuali orang itu gila atau anak-anak.

2. Tanggung jawab untuk membela diri dari ancaman, siksaan, penindasaan dan perlakuan kejam dari manapun datangnya.

(20)

4. Tanggung jawab terhadap anak, suami/istri, dan keluarga. 5. Tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitar.

6. Tanggung jawab berpikir, tidak perlu mesti meniru orang lain dan menyetujui pendapat umum atau patuh secara membuta terhadap nilai-nilai tradisi, menyaring segala informasi untuk dipilih, mana yang berguna dan mana yang merugikan kita. Dalam kebebasan berpikir perlu ada pemupukan kreasi, yang berarti mampu mencari pemecahan dari masalah-masalah hidup yang kian rumit kita hadapi dan menciptakan alternative baru yang berguna bagi masyarakat.

7. Tanggung jawab dalam memelihara hidup dan kehidupan, termasuk kelestarian lingkungan hidup dari berbagai bentuk pencemaran.

Demikian karena bertanggung jawab berarti melaksanakan tugas secara sungguh-sungguh, berani menanggung konsekuensi dari sikap, perkataan dan tingkah lakunya. Dari sini timbul indikasi-indikasi yang diharuskan dalam diri seseorang yang bertanggung jawab. Ciri-ciri tersebut diantaranya ialah:

1. Memilih jalan lurus.

2. Selalu memajukan diri sendiri. 3. Menjaga kehormatan diri. 4. Selalu waspada.

(21)

6. Melakukan tugas dengan standar yang terbaik. 7. Mengakui semua perbuatanya.

8. Menepati janji.

9. Berani menanggung resiko atas tindakan dan ucapanya (Mustari, 2014: 22)

Nilai-nilai yang harus ada pada kita apabila berinteraksi dalam masyarakat atau dengan orang lain diantaranya adalah:

1. Senantiasa berbicara benar.

2. Menghindarkan perasaan iri dengki. 3. Tidak bakhil.

4. Bersikap pemaaf. 5. Adil.

6. Amanah.

7. Tidak sombong (Mustari, 2014: 24).

Indikator tanggung jawab peserta didik

Tabel 2.1 Indikator tanggung jawab peserta didik

Nilai Indikator Rasa Tanggung Jawab

Tanggung jawab

(22)
(23)

C. Kerangka Berpikir

Peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan tanggung jawab peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Sokaraja semester genap tahun pelajaran 2015/2016.

Gambar 2.1 Kerangka berpikir

D. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Adi Gunawan tahun 2015 berjudul Peran Pembelajan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) Dalam Meningkatkan Tanggung Jawab Peserta Didik Kelas X Keperawatan

(24)

SMKMuhammadiyah 3 Purwokerto Tahun Pelajaran 2014/2015. Jika dihubungkan dengan penelitian ini, maka kesimpulanya:

Pembelajaran PKn dalam pelaksanaanya berperan meningkatkan tanggung jawab peserta didik terhadap Tuhan YME dengan menggunakan metode ceramah.Pembelajaran PKn dalam pelaksanaanya berperan meningkatkan tanggung jawab peserta didik terhadap diri sendiri dengan menggunakan metode penugasan.Pembelajaran PKn dalam pelaksanaanya berperan meningkatkan tanggung jawab peserta didik terhadap keluarga dengan menggunakan metode ceramah dan metode diskusi.Pembelajaran PKn dalam pelaksanaanya berperan meningkatkan tanggung jawab peserta didik terhadap masyarakat sekitar dengan menggunakan metode ceramah.Pembelajaran PKn dalam pelaksanaanya berperan meningkatkan tanggung jawab peserta didik terhadap lingkungan hidup dengan menggunakan metode ceramah.Pembelajaran PKn dalam pelaksanaanya berperan meningkatkan tanggung jawab peserta didik terhadap negara dengan menggunakan media gambar.

(25)

Gambar

Tabel 2.1 Indikator tanggung jawab peserta didik
Gambar 2.1 Kerangka berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode centroid pada proses penegasan bahwa jika nilai kualitas pelayanan adalah cukup baik dan kualitas makanan adalah enak

Oleh karena itu, dalam skripsi ini akan membahas bagaimana pendekatan integral Riemann menggunakan integral Darboux dan akan diperlihatkan bahwa pada garis real R integral

It includes the characteristics of the Institutional Profile of Teacher Education Institutions (TEIs) in the Bicol Region in terms of curricular program

Berbeda dengan uji cicip dingin, uji cicip panas dilakukan dalam kondisi elemen bakar diiradiasi di teras reaktor dan radionuklida hasil fisi yang digunakan sebagai

Sehingga penulisan sejarah yang membahas mengenai perjuangan kemerdekaan RI tidak banyak ditulis oleh para sejarawan, terutama yang berkaitan dengan peran

Adapun langkah kongkret yang akan ditempuh oleh peneliti sebagai berikut: Pertama, mengklasifikasi nilai feminis tokoh dengan menggunakan teori feminisme; Kedua, mengidentifikasi

Buku Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.. Bogor: Balai Penelitian Bioteknologi

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengukusan terhadap kandungan vitamin C yang terdapat di dalam kubis dan mempelajari pola penurunan vitamin C pada kubis