• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS KOLABORASI DENGAN MEDIA LKS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS KOLABORASI DENGAN MEDIA LKS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS KOLABORASI DENGAN

MEDIA LKS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID

Oleh :

Syarifah Tya Haliska NIM 4103131074

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL)

Berbasis Kolaborasi Dengan Media LKS Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa

Pada Materi Pokok Sistem Koloid”. Adapun penyusunan skripisi ini merupakan

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu

Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal seminar

proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan pengolahan data hingga

penyusunan skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si,

dan ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si yang telah memberikan masukan dan

saran-saran demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih

disampaikan kepada bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing

Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan

Kimia FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah SMA

Swasta Muhammadiyah 8 Kisaran yaitu Bapak M. Thohir yang telah memberikan

izin penelitian di sekolah yang bersangkutan dan kepada Bapak Wakil Kepala

Sekolah, Guru Kimia Ibu Rahmawati, Para Pegawai dan siswa – siswi kelas XI

IPA 1 dan XI PA 2 SMA Swasta Muhammadiyah 8 Kisaran yang telah banyak

membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta

Ayahanda Said Din hidayat, Ibu Alm. Krisni dan Ibu Sri Rezeki yang telah

memberikan dukungan dan semangat, mencucurkan segala keringat, telah bekerja

(4)

v

kebahagiaan anak-anaknya, telah membimbing saya dan adik-adik menjadi anak

yang sholeh/sholeha dan tidak pernah lelah selalu memanjatkan do’a demi

selesainya studi penulis, adik-adik tersayang, Syarifah Tya Handini, Sayed

Maulana Habib, Nurmansyah Putra, abangda Sayed Ibnu Yasser dan sepupu Kiki

Amalia yang telah banyak membantu, dan memberi semangat penulis. Penulis

juga mengucapkan terima kasih kepada para sahabat Sofyana, Kak Lysa Rangkuti,

Rabiah, Rika Devi, Umam, Kak Imah, Lydia Pramesti, Ninda Hardina, Adry,

Yudi, Rezka, Roby dan teman – teman mahasiswa Pendidikan Kimia C 2010,

Riri, Melva, Mutia, Putri, Sulis, Sarika, Inur, Rani, Rani Purwade, Merry C,

Meriandani, Ayu, dan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang

telah memberikan nasihat, menjadi sahabat yang terbaik dan memberikan doa

kepada saya dalam menyelesaikan studi di Unimed, dan teman – teman lainnya

yang selalu ada disamping saya dan memberikan semangat, Juwita, Mona, Devi,

Kak Ririn, yang telah memotivasi dan memberi masukan penulis dalam

mengerjakan skripsi.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari

segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2014

Penulis,

Syarifah Tya Haliska

(5)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS KOLABORASI DENGAN MEDIA

LKS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID

Syarifah Tya Haliska (NIM 4103131074) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran media pembelajaran Contextual Teaching And Learning berbasis kolaborasi dengan media LKS lebih tinggi dibandingkan dengan model konvensional terhadap peningkatan hasil belajar pada materi sistem koloid. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Swasta Muhammadiyah 8 Kisaran yang terdiri dari 3 kelas. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara acak (random), 1 kelas sebagai kelas eksperimen dan 1 kelas sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Instrumen adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 24 soal yang valid dengan tingkat reliabel 0,8845. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning berbasis kolaborasi dengan media LKS dan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 39,03 dan nilai rata-rata post-test adalah 87,03 sedangkan nilai rata-rata pretest kelas kontrol sebesar 33,9 dan nilai rata-rata post-test adalah 78,54. Peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada hasil belajar kimia kelas kontrol, yaitu 79,58% dan 66,72%. Hasil uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung> ttabel yakni 4,755 > 1,6703 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning berbasis kolaborasi dengan media LKS lebih tinggi dibandingkan dengan model konvensional dan aspek yang terkembangkan adalah C2 (pemahaman) 80,46%.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 4

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4. Batasan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hakekat Belajar Dan Pembelajaran 7

2.1.1. Hakekat Belajar 7

2.1.2. Pengertian Pembelajaran 7

2.2. Hasil Belajar 8

2.2.1. Taksonomi Tujuan Kognitif 9

2.3. Pembelajaran Kimia 10

2.4. Model Pembelajaran 10

2.4.1. Model Contextual Teaching Learning (CTL) 10

2.4.1.1. Penerapan Pendekatan Kontekstual Di Kelas 13

(7)

vii

2.4.1.3. Kelebihan dan Kekurangan CTL 14

2.5. Pembelajaran Berbasis Kolaborasi 15

2.5.1. Panduan Pelaksanaan Pembelajaran Kolaboratif 16

2.6. Media Pembelajaran 17

2.6.1. Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai Media Pembelajaran 19

2.7. Sistem Koloid 22

2.7.1. Dispersi 22

2.7.2. Sifat–Sifat Koloid 23

2.7.3. Kegunaan Koloid 25

2.8. Kerangka Berpikir 25

2.9. Hipotesis Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Peneletian 28

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 28

3.2.1. Populasi Penelitian 28

3.2.2. Sampel Penelitian 28

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 28

3.3.1. Variabel 28

3.3.2. Instrumen Penelitian 29

3.3.2.1. Validitas soal 29

3.3.2.2. Tingkat Kesukaran Soal 30

3.3.2.3. Daya Pembeda Soal 30

3.3.2.4. Reabilitas Soal 31

3.4. Rancangan Penelitian 32

3.5. Tehnik Pengumpulan Data 34

3.6. Teknik Analisis Data 35

3.6.1. Normalitas Data 35

3.6.2. Uji Homogenitas 35

3.6.3. Pengujian Hipotesis 36

(8)

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 38

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 38

4.1.2. Analisis Data Hasil Penelitian 39

4.1.2.1. Uji Normalitas Data 40

4.1.2.2. Uji Homogenitas 41

4.1.3.3. Uji Hipotesis 42

4.1.2.4. Peningkatan Hasil Belajar 42

4.1.2.5. Peningkatan Gain Ranah Kognitif 43

4.2. Pembahasan 44

4.3. Temuan Penelitian 48

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan 50

5.2. Saran 50

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perbandingan Umum Sistem Dispersi Suspensi, Koloid 22

dan Larutan

Tabel 2.2. Beberapa Jenis Koloid 23

Tabel 2.3. Aplikasi Koloid 25

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 33

Tabel 3.2. Penolong Untuk Uji Normalitas 35

Tabel 4.1. Rata-Rata Hasil Belajar 39

Table 4.2. Hasil Uji Normalitas 41

Table 4.3. Hasil Uji Homogenitas 41

Table 4.4. Hasil Uji Hipotesis 42

Table 4.5. Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa 43

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 33

Gambar 4.1. Hasil Belajar Kelas Eksperimen I dan Kelas Kontrol 40

Gambar 4.2. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 43

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 54

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 57

Lampiran 3. Kisi-Kisi instrument Tes Sebelum Divalidasi 72

Lampiran 4. Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 74

Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 81

Lampiran 6. Penyelesaian Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 82

Lampiran 7. Kisi-Kisi instrument Tes Setelah Divalidasi 88

Lampiran 8. Instrumen Tes Setelah Divalidasi 90

Lampiran 9. Lembar Jawaban Siswa 95

Lampiran 10.Kunci Jawaban Instrumen 96

Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa 97

Lampiran 12. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 103

Lampiran 13. Perhitungan Validitas Tes 108

Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran 110

Lampiran 15. Perhitungan Uji Daya Beda 112

Lampiran 16. Reabilitas 114

Lampiran 17. Tabel Validitas 116

Lampiran 18.Perhitungan Pretes dan Postes 117

Lampiran 19.Data Varians 121

Lampiran 20. Uji Normalitas 122

Lampiran 21. Uji Homogenitas 126

Lampiran 22. Uji Hipotesis 128

Lampiran 23. Data Gain 130

Lampiran 24. Normalitas Gain 133

Lampiran 25. Homogenitas Gain 135

Lampiran 26. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 136

Lampiran 27. Aspek Gain Ranah Kognitif 137

Lampiran 28. Observasi Kolaborasi 141

(12)

xii

Lampiran 30. Tabel Nilai Kritis Distribusi F 146

Lampiran 31. Tabel t 147

Lampiran 32. Tabel Nilai r-Product Moment 148

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah lemahnya

proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk

mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas

diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi. Otak anak

dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk

memahami informasi yang diingatnya itu serta menghubungkannya dengan

kehidupan sehari–hari (Sanjaya, 2011).

Mata pelajaran IPA adalah salah satu mata pelajaran utama di SMA.

Pembelajaran IPA khususnya kimia sangat erat hubungannya dengan kehidupan

sehari-hari. Ilmu kimia sangat penting dalam kehidupan karena segala sesuatu

yang terjadi di alam ini tidak bisa lepas dari zat-zat yang mengalami proses

kimiawi. Disisi lain ilmu kimia bukanlah suatu mata pelajaran yang mudah

dipahami oleh siswa karena konsepnya yang sulit dan abstrak, oleh karena itu

dalam proses pembelajaran, penyajian materi kimia perlu dibuat menarik dan

menyenangkan sehingga siswa mampu memahami konsep tersebut secara mandiri

dan dapat menghubungkannya kedalam kehidupan nyata .

Pada umumnya, pelajaran kimia mengacu pada konsep meminta yaitu

terlalu banyak tuntutan kepada siswa. Kurikulum kimia yang berlandaskan terlalu

kuat kepada teori sering melupakan dimensi manusia dan sosial, yang dapat

menyebabkan siswa segera angkat tangan untuk melanjutkan mempelajari kimia

(Agastya dalam Handayani, 2012).

Hal ini pula yang menjadi peranan penting guru dalam mengelola kelas

untuk menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Guru

harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam

meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas

mengajarnya. Guru dituntut melakukan perubahan – perubahan dalam

(14)

2

maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola belajar mengajar. Guru

dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan

kepada siswa sehingga ia mau belajar (Daryanto, 2012)

Untuk dapat memahami dan melaksanakan dengan benar, guru perlu

memiliki latar belakang pengetahuan tentang beberapa teori pembelajaran. Teori

ini merupakan dasar pemikiran untuk dikembangkan dalam bentuk kegiatan atau

teknik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan kelas. Pada kegiatan belajar

yang dilakukan ini, dimungkinkan siswa mengalami kesulitan. Dalam proses

pembelajaran kimia perlu diperhatikan karakteristik siswa yang dihadapi dan

menyesuaikan materi yang akan diajarkan, salah satu materi pelajaran kimia SMA

adalah Sistem Koloid. Sistem Koloid merupakan materi pelajaran yang sangat

penting diajarkan kepada siswa karena merupakan pokok bahasan kimia di SMA

yang membahas jenis – jenis campuran dan berkaitan erat dengan hidup dan

kehidupan sehari hari seperti cairan tubuh (darah), bahan makanan (susu, keju,

nasi, dan roti). Sistem koloid adalah materi pelajaran yang bersifat teoritis dan

hafalan, dan pada umumnya disampaikan guru dengan metode ceramah. Hal ini

mengakibatkan kebosanan pada siswa terhadap materi pelajaran sehingga

mengurangi minat siswa dalam belajar. Untuk mengatasi hal tersebut guru

hendaknya menerapkan metode dan model pembelajaran yang dapat

meningkatkan kemampuan, minat dan partisipasi aktif siswa dalam menerima

suatu materi pelajaran.

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan suatu model

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh

untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan

situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya

dalam kehidupan mereka (Sanjaya, 2011)

Dalam Contextual Teaching and Learning (CTL) diperlukan sebuah

pendekatan yang lebih memberdayakan siswa dengan harapan siswa mampu

mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak mereka, bukan menghafalkan fakta.

(15)

3

pengetahuan bukan seperangkat fakta dan konsep yang siap diterima akan tetapi

sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa (Jauhari, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Debora (2012)

pembelajaran melalui model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada

pokok bahasan koloid mempunyai pengaruh peningkatan hasil belajar kimia siswa

yaitu sebesar 74,77% lebih aktif, oleh Merta (2013) ada perbedaan yang

signifikan dengan menggunakan model kontekstual, Lestari (2012) bahwa ada

pengaruh pendekatan CTL dengan metode praktikum yang dilengkapi dengan

LKS. Selanjutnya penelitian Rigiyanita (2013) dimana Efektivitas model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning disertai dengan kegiatan

demonstrasi pada materi asam, basa, dan garam mempunyai selisih prestasi

kognitif sebesar 26,40 untuk kelas eksperimen dan 17,60 untuk kelas kontrol dan

Ratri (2013) penggunaan media laboratorium dan lingkungan dengan model CTL

memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Pendekatan Kontekstual berbasis kolaboratif menciptakan komunitas

belajar atau Learning Community (LC), pendekatan kooperatif diganti dengan

pendekatan kolaboratif. Pada pendekatan kolaboratif, pencapaian belajar oleh

setiap siswa menjadi perhatian utama. Jadi guru harus menjamin hak setiap siswa

untuk belajar dan mencapai hasil belajar dalam taraf yang hampir sama, dengan

pendekatan ini kesulitan siswa dalam memahami materi ini dapat teratasi.

Penekanannya lebih kepada suatu proses komunikasi secara utuh dan adil di

dalam kelas.

Selain model berbasis kolaborasi, dalam proses pembelajaran media juga

berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa. Sebagaimana yang dikemukakan

oleh Sadirman (2009) Penggunaan media memungkinkan siswa untuk belajar

lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai. Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Fatoni (2013) ‘Penerapan

metode Teams Games Tournament (TGT) dilengkapi Lembar Kerja Siswa untuk

(16)

4

dan hasil kali kelarutan’ meningkat dari siklus 1 sebesar 58.82% dan pada siklus

II sebesar 85,29% pada aspek kognitif.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Berbasis Kolaborasi Dengan Media LKS Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid”

1.2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah penggunaan model

pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) berbasis kolaborasi

dengan media LKS pada materi sistem koloid terhadap peningkatan hasil belajar

kimia siswa di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah hasil belajar yang diberi pengajaran dengan model Contextual

Teaching Learning (CTL) berbasis kolaborasi menggunakan media LKS

lebih tinggi daripada yang diberi pengajaran dengan model konvensional pada

pokok bahasan Sistem Koloid?

2. Aspek kognitif manakah yang paling berkembang melalui penerapan model

Contextual Teaching Learning (CTL) berbasis kolaborasi menggunakan

media LKS pada materi Sistem Koloid?

1.4. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Model Pembelajaran yang digunakan adalah Contextual Teaching and

Learning (CTL) dengan media LKS (Lembar Kerja Siswa).

2. Materi yang dijadikan bahan dalam penelitian ini dibatasi pada Sistem

(17)

5

3. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI semester genap SMA Muhammadiyah

8 Kisaran T.A 2013/2014.

4. Ranah kognitif berdasarkan taksonomi Bloom hanya C1, C2, dan C3.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah pengajaran dengan model Contextual Teaching

Learning (CTL) berbasis kolaborasi menggunakan media LKS lebih tinggi

daripada yang diberi pengajaran dengan model konvensional pada materi

pokok Sistem Koloid

2. Untuk mengetahui aspek kognitif yang paling terkembangkan melalui

penerapan model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)

berbasis kolaborasi menggunakan media LKS terhadap hasil belajar siswa

pada materi Sistem Koloid.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Guru:

Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model pembelajaran

Contextual Teaching Learning (CTL) sebagai salah satu alternatif model

pembelajaran

2. Bagi Siswa

Lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman siswa

pada materi koloid

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolahh tempat berlangsungnya penelitian,

dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran d SMA

4. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman

(18)

6

1.7.Defenisi Operasional

1. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Contextual Teaching and Learning merupakan pendekatan pembelajaran

yang membantu guru menghubungkan antara materi yang diajarkannya

dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilkinya dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka sehari-hari (Jauhari, 2011).

2. Kolaborasi

Proses pembelajaran yang bukan sekadar bekerjasama dalam suatu kelompok,

tetapi penekannya lebih kepada suatu proses pembelajaran yang melibatkan

proses komunikasi secara utuh dan guru menjamin hak siswa dalam menerima

pelajaran dan adil di dalam kelas (Sato dalam JICA).

3. Media Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa merupakan media berupa lembaran – lembaran yang

digunakan sebagai pedoman di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang

dikerjakan oleh peserta didik dalam kajian tertentu. (Rescha, 2007)

4. Sistem Koloid

Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaanya terletak

antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai

sifat – sifat khas yang berbeda dari sifat larutan ataupun suspensi. Koloid

dapat didefenisikan sebagai sistem heterogen, dimana suatu zat

(19)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning berbasis

kolaborasi dengan media LKS lebih tinggi dibanding dengan model

pembelajaran konvensional dengan uji hipotesis gain harga thitung > ttabel (4,75532> 1,67013) terpenuhi.

2. Ranah kognitif yang berkembang dengan model pembelajaran Contextual

Teaching And Learning berbasis kolaborasi dengan media LKS adalah ranah

ranah kognitif pemahaman (C2) sebesar 80,46 %.

5.2. Saran

1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning berbasis kolaborasi dengan media LKS

dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut

disarankan melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang berbeda agar

dapat dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan

(20)

51

DAFTAR PUSTAKA

Anisya, N., (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode

Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid

Kelas XI Ipa Sma Negeri 1 Seisuka Tahun Pembelajaran 2011/2012,

FMIPA Unimed, Skripsi, Medan.

Arikunto, S., (2011), Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara,

Jakarta.

Darmayanti, N., (2009), Psikologi Belajar, CV. Perdana Mulya Sarana, Medan.

Daryanto., (2012), Model Pembelajaran Inovatif, Gava Media, Yogyakarta.

Debora, S.N., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Pokok

Bahasan Sistem Koloid Kelas XI SMA Methodist Lubuk Pakam TA.

2011/2012, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Djamarah, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Handayani, H., 2012.Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Media Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Koloid Siswa Kelas XI SMA”.Skripsi. FMIPA. UNIMED. Medan.

Harjanto, (2000), Perencanaan Pengajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

http://pengawassekolahaceh.blogspot.com/2013/02/contextual-teaching-and-learning.html (diakses 5 Maret 2014).

Indah, F., (2013), Penerapan Metode Teams Games Tournament (TGT)

Dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Meningkatkan Aktivitas

dan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil

Kelarutan Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun

(21)

52

Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,

Medan.

Jauhari, M., (2011), Implementasi PAIKEM, Prestasi Pustakaraya, Jakarta.

JICA, (2013), Material For ITTEP, Jepang.

Lestari, W., Pembelajaran Kimia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And

Learning (CTL) Dengan Metode Praktikum Yang Dilengkapi Dengan

Lembar Kerja Siswa (LKS) Dan Diagram Vee Ditinjau Dari Sikap

Ilmiah Siswa Pada Materi Pokok Perubahan Materi, Jurnal Pendidikan

Kimia Universitas Sebelas Maret, Vol 1, No. 1

Merta, L.M., Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Penguasaan

Konsep Koloid Dan Sikap Ilmiah Siswa, Jurnal Pendidikan dan

Pengajaran, Jilid 46, No.1

Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.

Ratri, M.C., Komparasi Model Contextual Teaching And Learning (CTL)

Menggunakan Media Laboratorium Dan Lingkungan Terhadap Prestasi

Dan Lingkungan Terhadap Prestasi Dan Motivasi Belajar Pada Materi

Pokok Sistem Koloid Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Surakarta Tahun

Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Sebelas

Maret, Vol 2, No. 1

Rescha, (2007), Tugas Pengembangan Program Pengajaran Biologi Perbedaan

Jenis Baha Ajar,

http://www.sribd.com/doc/30102718/beda-MEDIA-PEMBELAJARAN-hand-out-LKS-dsb (diakses 5 Maret 2014).

Rigiyanita, A.I., (2013), Efektivitas Model Pembelajaran Contextual Teaching

and Learning Disertai Dengan Kegiatan Demonstrasi Terhadap Prestasi

Belajar Asam, Basa, Dan Garam, Jurnal FKIP Universitas Sebelas

(22)

53

Sadirman, (2009), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali

Pers, Jakarta.

Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta.

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri

Medan.

Sudarmo, U., (2009), Kimia SMA Kelas 2, Erlangga, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.

Sugiharti, G., (2012), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed,

Medan.

Tambunan, M., (2011), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA Unimed, Medan.

Tarigan, S., (2011), Pengantar Metode Penelitian Ilmiah. Unimed, Medan.

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,

Jakarta.

Yamin, M., (2013), Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran, GP Press

Group, Jakarta.

Gambar

Tabel 2.1. Perbandingan Umum Sistem Dispersi Suspensi, Koloid
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan pompa sehingga tekanan umpan metanol naik sampai dengan 1,3 atm.Pada alat vaporizer , metanol diubah fasenya dari bentuk cair ke dalam bentuk gas pada suhu

Untuk membuka ( decrypt ) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi (untuk kasus private key.. cryptography ) atau dengan kunci

Tumbuhan berduri yang kebanyakan tumbuh pada daerah gersang seperti gurun adalah (Kaktus)3. Negara terluas keempat di dunia adalah

Untuk meraih gelar sarjana S1, Dianing menulis skripsi dengan judul Gaya Hidup Posmodern Tokoh- Tokoh Dalam Novel Mata Matahari Karya Ana Maryam Sebuah Tinjauan

Fakta yang menjadi ciri model pembelajaran Problem Based Learning sesuai dengan pembelajaran ini, karena pada pembelajaran satu ini guru meminta siswa

Sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c)

Bentuk salah saji yang material akibat dari sistem informasi akuntansi serta pengendalian yang tidak efektif sangat penting untuk dihindari,

Wawancara adalah cara pengumpulan data yang digunakan untuk. memperoleh informasi langsung dari