PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS KOLABORASI DENGAN
MEDIA LKS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID
Oleh :
Syarifah Tya Haliska NIM 4103131074
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL)
Berbasis Kolaborasi Dengan Media LKS Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa
Pada Materi Pokok Sistem Koloid”. Adapun penyusunan skripisi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu
Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal seminar
proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan pengolahan data hingga
penyusunan skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si,
dan ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si yang telah memberikan masukan dan
saran-saran demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan
Kimia FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah SMA
Swasta Muhammadiyah 8 Kisaran yaitu Bapak M. Thohir yang telah memberikan
izin penelitian di sekolah yang bersangkutan dan kepada Bapak Wakil Kepala
Sekolah, Guru Kimia Ibu Rahmawati, Para Pegawai dan siswa – siswi kelas XI
IPA 1 dan XI PA 2 SMA Swasta Muhammadiyah 8 Kisaran yang telah banyak
membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta
Ayahanda Said Din hidayat, Ibu Alm. Krisni dan Ibu Sri Rezeki yang telah
memberikan dukungan dan semangat, mencucurkan segala keringat, telah bekerja
v
kebahagiaan anak-anaknya, telah membimbing saya dan adik-adik menjadi anak
yang sholeh/sholeha dan tidak pernah lelah selalu memanjatkan do’a demi
selesainya studi penulis, adik-adik tersayang, Syarifah Tya Handini, Sayed
Maulana Habib, Nurmansyah Putra, abangda Sayed Ibnu Yasser dan sepupu Kiki
Amalia yang telah banyak membantu, dan memberi semangat penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada para sahabat Sofyana, Kak Lysa Rangkuti,
Rabiah, Rika Devi, Umam, Kak Imah, Lydia Pramesti, Ninda Hardina, Adry,
Yudi, Rezka, Roby dan teman – teman mahasiswa Pendidikan Kimia C 2010,
Riri, Melva, Mutia, Putri, Sulis, Sarika, Inur, Rani, Rani Purwade, Merry C,
Meriandani, Ayu, dan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang
telah memberikan nasihat, menjadi sahabat yang terbaik dan memberikan doa
kepada saya dalam menyelesaikan studi di Unimed, dan teman – teman lainnya
yang selalu ada disamping saya dan memberikan semangat, Juwita, Mona, Devi,
Kak Ririn, yang telah memotivasi dan memberi masukan penulis dalam
mengerjakan skripsi.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari
segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2014
Penulis,
Syarifah Tya Haliska
iii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS KOLABORASI DENGAN MEDIA
LKS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID
Syarifah Tya Haliska (NIM 4103131074) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran media pembelajaran Contextual Teaching And Learning berbasis kolaborasi dengan media LKS lebih tinggi dibandingkan dengan model konvensional terhadap peningkatan hasil belajar pada materi sistem koloid. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Swasta Muhammadiyah 8 Kisaran yang terdiri dari 3 kelas. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara acak (random), 1 kelas sebagai kelas eksperimen dan 1 kelas sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Instrumen adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 24 soal yang valid dengan tingkat reliabel 0,8845. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning berbasis kolaborasi dengan media LKS dan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 39,03 dan nilai rata-rata post-test adalah 87,03 sedangkan nilai rata-rata pretest kelas kontrol sebesar 33,9 dan nilai rata-rata post-test adalah 78,54. Peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada hasil belajar kimia kelas kontrol, yaitu 79,58% dan 66,72%. Hasil uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung> ttabel yakni 4,755 > 1,6703 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning berbasis kolaborasi dengan media LKS lebih tinggi dibandingkan dengan model konvensional dan aspek yang terkembangkan adalah C2 (pemahaman) 80,46%.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Daftar Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Ruang Lingkup 4
1.3. Rumusan Masalah 4
1.4. Batasan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hakekat Belajar Dan Pembelajaran 7
2.1.1. Hakekat Belajar 7
2.1.2. Pengertian Pembelajaran 7
2.2. Hasil Belajar 8
2.2.1. Taksonomi Tujuan Kognitif 9
2.3. Pembelajaran Kimia 10
2.4. Model Pembelajaran 10
2.4.1. Model Contextual Teaching Learning (CTL) 10
2.4.1.1. Penerapan Pendekatan Kontekstual Di Kelas 13
vii
2.4.1.3. Kelebihan dan Kekurangan CTL 14
2.5. Pembelajaran Berbasis Kolaborasi 15
2.5.1. Panduan Pelaksanaan Pembelajaran Kolaboratif 16
2.6. Media Pembelajaran 17
2.6.1. Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai Media Pembelajaran 19
2.7. Sistem Koloid 22
2.7.1. Dispersi 22
2.7.2. Sifat–Sifat Koloid 23
2.7.3. Kegunaan Koloid 25
2.8. Kerangka Berpikir 25
2.9. Hipotesis Penelitian 26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Peneletian 28
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 28
3.2.1. Populasi Penelitian 28
3.2.2. Sampel Penelitian 28
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 28
3.3.1. Variabel 28
3.3.2. Instrumen Penelitian 29
3.3.2.1. Validitas soal 29
3.3.2.2. Tingkat Kesukaran Soal 30
3.3.2.3. Daya Pembeda Soal 30
3.3.2.4. Reabilitas Soal 31
3.4. Rancangan Penelitian 32
3.5. Tehnik Pengumpulan Data 34
3.6. Teknik Analisis Data 35
3.6.1. Normalitas Data 35
3.6.2. Uji Homogenitas 35
3.6.3. Pengujian Hipotesis 36
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 38
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 38
4.1.2. Analisis Data Hasil Penelitian 39
4.1.2.1. Uji Normalitas Data 40
4.1.2.2. Uji Homogenitas 41
4.1.3.3. Uji Hipotesis 42
4.1.2.4. Peningkatan Hasil Belajar 42
4.1.2.5. Peningkatan Gain Ranah Kognitif 43
4.2. Pembahasan 44
4.3. Temuan Penelitian 48
BAB V KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan 50
5.2. Saran 50
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbandingan Umum Sistem Dispersi Suspensi, Koloid 22
dan Larutan
Tabel 2.2. Beberapa Jenis Koloid 23
Tabel 2.3. Aplikasi Koloid 25
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 33
Tabel 3.2. Penolong Untuk Uji Normalitas 35
Tabel 4.1. Rata-Rata Hasil Belajar 39
Table 4.2. Hasil Uji Normalitas 41
Table 4.3. Hasil Uji Homogenitas 41
Table 4.4. Hasil Uji Hipotesis 42
Table 4.5. Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa 43
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 33
Gambar 4.1. Hasil Belajar Kelas Eksperimen I dan Kelas Kontrol 40
Gambar 4.2. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 43
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 54
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 57
Lampiran 3. Kisi-Kisi instrument Tes Sebelum Divalidasi 72
Lampiran 4. Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 74
Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 81
Lampiran 6. Penyelesaian Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 82
Lampiran 7. Kisi-Kisi instrument Tes Setelah Divalidasi 88
Lampiran 8. Instrumen Tes Setelah Divalidasi 90
Lampiran 9. Lembar Jawaban Siswa 95
Lampiran 10.Kunci Jawaban Instrumen 96
Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa 97
Lampiran 12. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 103
Lampiran 13. Perhitungan Validitas Tes 108
Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran 110
Lampiran 15. Perhitungan Uji Daya Beda 112
Lampiran 16. Reabilitas 114
Lampiran 17. Tabel Validitas 116
Lampiran 18.Perhitungan Pretes dan Postes 117
Lampiran 19.Data Varians 121
Lampiran 20. Uji Normalitas 122
Lampiran 21. Uji Homogenitas 126
Lampiran 22. Uji Hipotesis 128
Lampiran 23. Data Gain 130
Lampiran 24. Normalitas Gain 133
Lampiran 25. Homogenitas Gain 135
Lampiran 26. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 136
Lampiran 27. Aspek Gain Ranah Kognitif 137
Lampiran 28. Observasi Kolaborasi 141
xii
Lampiran 30. Tabel Nilai Kritis Distribusi F 146
Lampiran 31. Tabel t 147
Lampiran 32. Tabel Nilai r-Product Moment 148
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah lemahnya
proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas
diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi. Otak anak
dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk
memahami informasi yang diingatnya itu serta menghubungkannya dengan
kehidupan sehari–hari (Sanjaya, 2011).
Mata pelajaran IPA adalah salah satu mata pelajaran utama di SMA.
Pembelajaran IPA khususnya kimia sangat erat hubungannya dengan kehidupan
sehari-hari. Ilmu kimia sangat penting dalam kehidupan karena segala sesuatu
yang terjadi di alam ini tidak bisa lepas dari zat-zat yang mengalami proses
kimiawi. Disisi lain ilmu kimia bukanlah suatu mata pelajaran yang mudah
dipahami oleh siswa karena konsepnya yang sulit dan abstrak, oleh karena itu
dalam proses pembelajaran, penyajian materi kimia perlu dibuat menarik dan
menyenangkan sehingga siswa mampu memahami konsep tersebut secara mandiri
dan dapat menghubungkannya kedalam kehidupan nyata .
Pada umumnya, pelajaran kimia mengacu pada konsep meminta yaitu
terlalu banyak tuntutan kepada siswa. Kurikulum kimia yang berlandaskan terlalu
kuat kepada teori sering melupakan dimensi manusia dan sosial, yang dapat
menyebabkan siswa segera angkat tangan untuk melanjutkan mempelajari kimia
(Agastya dalam Handayani, 2012).
Hal ini pula yang menjadi peranan penting guru dalam mengelola kelas
untuk menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Guru
harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam
meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas
mengajarnya. Guru dituntut melakukan perubahan – perubahan dalam
2
maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola belajar mengajar. Guru
dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan
kepada siswa sehingga ia mau belajar (Daryanto, 2012)
Untuk dapat memahami dan melaksanakan dengan benar, guru perlu
memiliki latar belakang pengetahuan tentang beberapa teori pembelajaran. Teori
ini merupakan dasar pemikiran untuk dikembangkan dalam bentuk kegiatan atau
teknik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan kelas. Pada kegiatan belajar
yang dilakukan ini, dimungkinkan siswa mengalami kesulitan. Dalam proses
pembelajaran kimia perlu diperhatikan karakteristik siswa yang dihadapi dan
menyesuaikan materi yang akan diajarkan, salah satu materi pelajaran kimia SMA
adalah Sistem Koloid. Sistem Koloid merupakan materi pelajaran yang sangat
penting diajarkan kepada siswa karena merupakan pokok bahasan kimia di SMA
yang membahas jenis – jenis campuran dan berkaitan erat dengan hidup dan
kehidupan sehari hari seperti cairan tubuh (darah), bahan makanan (susu, keju,
nasi, dan roti). Sistem koloid adalah materi pelajaran yang bersifat teoritis dan
hafalan, dan pada umumnya disampaikan guru dengan metode ceramah. Hal ini
mengakibatkan kebosanan pada siswa terhadap materi pelajaran sehingga
mengurangi minat siswa dalam belajar. Untuk mengatasi hal tersebut guru
hendaknya menerapkan metode dan model pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan, minat dan partisipasi aktif siswa dalam menerima
suatu materi pelajaran.
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan suatu model
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh
untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan mereka (Sanjaya, 2011)
Dalam Contextual Teaching and Learning (CTL) diperlukan sebuah
pendekatan yang lebih memberdayakan siswa dengan harapan siswa mampu
mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak mereka, bukan menghafalkan fakta.
3
pengetahuan bukan seperangkat fakta dan konsep yang siap diterima akan tetapi
sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa (Jauhari, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Debora (2012)
pembelajaran melalui model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada
pokok bahasan koloid mempunyai pengaruh peningkatan hasil belajar kimia siswa
yaitu sebesar 74,77% lebih aktif, oleh Merta (2013) ada perbedaan yang
signifikan dengan menggunakan model kontekstual, Lestari (2012) bahwa ada
pengaruh pendekatan CTL dengan metode praktikum yang dilengkapi dengan
LKS. Selanjutnya penelitian Rigiyanita (2013) dimana Efektivitas model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning disertai dengan kegiatan
demonstrasi pada materi asam, basa, dan garam mempunyai selisih prestasi
kognitif sebesar 26,40 untuk kelas eksperimen dan 17,60 untuk kelas kontrol dan
Ratri (2013) penggunaan media laboratorium dan lingkungan dengan model CTL
memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Pendekatan Kontekstual berbasis kolaboratif menciptakan komunitas
belajar atau Learning Community (LC), pendekatan kooperatif diganti dengan
pendekatan kolaboratif. Pada pendekatan kolaboratif, pencapaian belajar oleh
setiap siswa menjadi perhatian utama. Jadi guru harus menjamin hak setiap siswa
untuk belajar dan mencapai hasil belajar dalam taraf yang hampir sama, dengan
pendekatan ini kesulitan siswa dalam memahami materi ini dapat teratasi.
Penekanannya lebih kepada suatu proses komunikasi secara utuh dan adil di
dalam kelas.
Selain model berbasis kolaborasi, dalam proses pembelajaran media juga
berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa. Sebagaimana yang dikemukakan
oleh Sadirman (2009) Penggunaan media memungkinkan siswa untuk belajar
lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Fatoni (2013) ‘Penerapan
metode Teams Games Tournament (TGT) dilengkapi Lembar Kerja Siswa untuk
4
dan hasil kali kelarutan’ meningkat dari siklus 1 sebesar 58.82% dan pada siklus
II sebesar 85,29% pada aspek kognitif.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Berbasis Kolaborasi Dengan Media LKS Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid”
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah penggunaan model
pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) berbasis kolaborasi
dengan media LKS pada materi sistem koloid terhadap peningkatan hasil belajar
kimia siswa di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 8 Kisaran.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah hasil belajar yang diberi pengajaran dengan model Contextual
Teaching Learning (CTL) berbasis kolaborasi menggunakan media LKS
lebih tinggi daripada yang diberi pengajaran dengan model konvensional pada
pokok bahasan Sistem Koloid?
2. Aspek kognitif manakah yang paling berkembang melalui penerapan model
Contextual Teaching Learning (CTL) berbasis kolaborasi menggunakan
media LKS pada materi Sistem Koloid?
1.4. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model Pembelajaran yang digunakan adalah Contextual Teaching and
Learning (CTL) dengan media LKS (Lembar Kerja Siswa).
2. Materi yang dijadikan bahan dalam penelitian ini dibatasi pada Sistem
5
3. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI semester genap SMA Muhammadiyah
8 Kisaran T.A 2013/2014.
4. Ranah kognitif berdasarkan taksonomi Bloom hanya C1, C2, dan C3.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah pengajaran dengan model Contextual Teaching
Learning (CTL) berbasis kolaborasi menggunakan media LKS lebih tinggi
daripada yang diberi pengajaran dengan model konvensional pada materi
pokok Sistem Koloid
2. Untuk mengetahui aspek kognitif yang paling terkembangkan melalui
penerapan model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)
berbasis kolaborasi menggunakan media LKS terhadap hasil belajar siswa
pada materi Sistem Koloid.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Guru:
Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model pembelajaran
Contextual Teaching Learning (CTL) sebagai salah satu alternatif model
pembelajaran
2. Bagi Siswa
Lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman siswa
pada materi koloid
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolahh tempat berlangsungnya penelitian,
dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran d SMA
4. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman
6
1.7.Defenisi Operasional
1. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Contextual Teaching and Learning merupakan pendekatan pembelajaran
yang membantu guru menghubungkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilkinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari (Jauhari, 2011).
2. Kolaborasi
Proses pembelajaran yang bukan sekadar bekerjasama dalam suatu kelompok,
tetapi penekannya lebih kepada suatu proses pembelajaran yang melibatkan
proses komunikasi secara utuh dan guru menjamin hak siswa dalam menerima
pelajaran dan adil di dalam kelas (Sato dalam JICA).
3. Media Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa merupakan media berupa lembaran – lembaran yang
digunakan sebagai pedoman di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang
dikerjakan oleh peserta didik dalam kajian tertentu. (Rescha, 2007)
4. Sistem Koloid
Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaanya terletak
antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai
sifat – sifat khas yang berbeda dari sifat larutan ataupun suspensi. Koloid
dapat didefenisikan sebagai sistem heterogen, dimana suatu zat
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning berbasis
kolaborasi dengan media LKS lebih tinggi dibanding dengan model
pembelajaran konvensional dengan uji hipotesis gain harga thitung > ttabel (4,75532> 1,67013) terpenuhi.
2. Ranah kognitif yang berkembang dengan model pembelajaran Contextual
Teaching And Learning berbasis kolaborasi dengan media LKS adalah ranah
ranah kognitif pemahaman (C2) sebesar 80,46 %.
5.2. Saran
1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model Pembelajaran
Contextual Teaching and Learning berbasis kolaborasi dengan media LKS
dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang berbeda agar
dapat dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan
51
DAFTAR PUSTAKA
Anisya, N., (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode
Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid
Kelas XI Ipa Sma Negeri 1 Seisuka Tahun Pembelajaran 2011/2012,
FMIPA Unimed, Skripsi, Medan.
Arikunto, S., (2011), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara,
Jakarta.
Darmayanti, N., (2009), Psikologi Belajar, CV. Perdana Mulya Sarana, Medan.
Daryanto., (2012), Model Pembelajaran Inovatif, Gava Media, Yogyakarta.
Debora, S.N., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Pokok
Bahasan Sistem Koloid Kelas XI SMA Methodist Lubuk Pakam TA.
2011/2012, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
Djamarah, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Handayani, H., 2012.“Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Media Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Koloid Siswa Kelas XI SMA”.Skripsi. FMIPA. UNIMED. Medan.
Harjanto, (2000), Perencanaan Pengajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
http://pengawassekolahaceh.blogspot.com/2013/02/contextual-teaching-and-learning.html (diakses 5 Maret 2014).
Indah, F., (2013), Penerapan Metode Teams Games Tournament (TGT)
Dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Meningkatkan Aktivitas
dan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil
Kelarutan Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun
52
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,
Medan.
Jauhari, M., (2011), Implementasi PAIKEM, Prestasi Pustakaraya, Jakarta.
JICA, (2013), Material For ITTEP, Jepang.
Lestari, W., Pembelajaran Kimia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And
Learning (CTL) Dengan Metode Praktikum Yang Dilengkapi Dengan
Lembar Kerja Siswa (LKS) Dan Diagram Vee Ditinjau Dari Sikap
Ilmiah Siswa Pada Materi Pokok Perubahan Materi, Jurnal Pendidikan
Kimia Universitas Sebelas Maret, Vol 1, No. 1
Merta, L.M., Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Penguasaan
Konsep Koloid Dan Sikap Ilmiah Siswa, Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran, Jilid 46, No.1
Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Ratri, M.C., Komparasi Model Contextual Teaching And Learning (CTL)
Menggunakan Media Laboratorium Dan Lingkungan Terhadap Prestasi
Dan Lingkungan Terhadap Prestasi Dan Motivasi Belajar Pada Materi
Pokok Sistem Koloid Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Surakarta Tahun
Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Sebelas
Maret, Vol 2, No. 1
Rescha, (2007), Tugas Pengembangan Program Pengajaran Biologi Perbedaan
Jenis Baha Ajar,
http://www.sribd.com/doc/30102718/beda-MEDIA-PEMBELAJARAN-hand-out-LKS-dsb (diakses 5 Maret 2014).
Rigiyanita, A.I., (2013), Efektivitas Model Pembelajaran Contextual Teaching
and Learning Disertai Dengan Kegiatan Demonstrasi Terhadap Prestasi
Belajar Asam, Basa, Dan Garam, Jurnal FKIP Universitas Sebelas
53
Sadirman, (2009), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali
Pers, Jakarta.
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Medan.
Sudarmo, U., (2009), Kimia SMA Kelas 2, Erlangga, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.
Sugiharti, G., (2012), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed,
Medan.
Tambunan, M., (2011), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA Unimed, Medan.
Tarigan, S., (2011), Pengantar Metode Penelitian Ilmiah. Unimed, Medan.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,
Jakarta.
Yamin, M., (2013), Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran, GP Press
Group, Jakarta.