• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

4.1 Profil Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 4.1.1 Sejarah

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) lahir atas amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002, terdiri atas KPI Pusat dan KPI Daerah (tingkat provinsi). Anggota KPI Pusat (9 orang) dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan KPI Daerah (7 orang) dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Selain itu, anggaran program kerja KPI Pusat dibiayai oleh APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan KPI Daerah dibiayai oleh APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah).

Dalam pelaksanaan tugasnya, KPI dibantu oleh sekretariat tingkat eselon II yang stafnya terdiri dari staf pegawai negeri sipil serta staf profesional non PNS.

KPI merupakan wujud peran serta masyarakat berfungsi mewadahi aspirasi serta mewakili kepentingan masyarakat akan penyiaran harus mengembangkan program- program kerja hingga akhir kerja dengan selalu memperhatikan tujuan yang diamanatkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2002 Pasal 3:

"Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertaqwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil, dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia."

Untuk mencapai tujuan tersebut organisasi KPI dibagi menjadi tiga bidang, yaitu bidang kelembagaan, struktur penyiaran dan pengawasan isi siaran. Bidang kelembagaan menangani persoalan hubungan antar kelembagaan KPI, koordinasi KPID serta pengembangan kelembagaan KPI. Bidang struktur penyiaran bertugas menangani perizinan, industri dan bisnis penyiaran. Sedangkan bidang pengawasan isi siaran menangani pemantauan isi siaran, pengaduan masyarakat, advokasi dan literasi media.

Anggota Bidang kelembagaan:

(2)

• Irsal Ambia (Koordinator)

• Yuliandre Darwis

• Nuning Rodiyah

• Hardly Stefano

Anggota Bidang Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran:

• Mohammad Reza (Koordinator)

• Agung Suprio (Merangkap Ketua KPI Pusat)

• Aswar Hasan

Anggota Bidang Pengawasan Isi Siaran:

• Mimah Susanti (Koordinator)

• Mulyo Hadi Purnomo (Merangkap Wakil Ketua KPI Pusat) Mekanisme pembentukan KPI dan rekrutmen anggota yang diatur oleh Undang-undang nomor 32 tahun 2002 akan menjamin bahwa pengaturan sistem penyiaran di Indonesia akan dikelola secara partisipatif, transparan, akuntabel sehingga menjamin independensi KPI.

(http://www.kpi.go.id/index.php/id/tentang-kpi/profil-kpi).

4.1.2 UU No. 32 tahun 2002

Menurut UU No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran, penyiaran di selenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar republik Indonesia tahun 1945 dengan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, kemanan, keberagaman, kemitraan, etika, kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab. Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh memperkukuh intergrasi nasional, terbinanya watak dan jatidiri bangsa yang beriman dan berwatak, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtea, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia

Indonesia mengatur penyelenggaran penyiaran di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran). Pengaturan tentang penyiaran di Indonesia bermula sejak sebelum kemerdekaan, dengan

(3)

dikeluarkannya Radiowet oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1934. Secara tidak langsung peraturan tersebut dijadikan pijakan untuk pendirian NIROM (Nederlands Indische Radio Omroep Maatschaapij) yang memperoleh hak-hak istimewa dari pemerintah Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, pengaturan radio siaran swasta berkembang seiring dengan bermunculannya radio-radio siaran dan radio komunikasi terutama pada masa peralihan orde lama ke orde baru. Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1970 tentang Radio Siaran Non Pemerintah.

Selama hampir 27 tahun, radio siaran hanya diatur oleh aturan-aturan yang tersebar di berbagai peraturan perundang-undangan. Namun memasuki tahun 1997, dengan proses yang cukup panjang. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) akhirnya menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Penyiaran yang kemudian disahkan oleh Presiden menjadi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Penyiaran pada tanggal 29 September 1997. Pada masa berlakukannya, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Penyiaran diwarnai dengan pro kontra terutama berkaitan dengan lembaga pengawas Badan Pertimbangan dan Pengendalian Penyiaran Nasional (BP3N) dan penghapusan Departemen Penerangan. Adanya BP3N dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran dianggap sebagai sebuah badan otoriter yang mengatur mengenai penyiaran. Sedangkan penghapusan Departemen Penerangan dianggap oleh Presiden ke-4 Abdurahman Wahid (Gus Dur) merupakan langkah awal bagi masyarakat dalam kebebasan berpendapat. Gus Dur berpendapat bahwa adanya Departemen Penerangan merupakan departemen yang mengancam kebebasan berpendapat. Akan tetapi dengan dibubarkannya Departemen Penerangan ini menimbulkan masalah baru, yaitu tidak adanya kontrol dari Pemerintah terhadap media, sehingga media dengan bebas mengatur mengenai opini publik, selain itu juga banyaknya pengangguran yang dihasilkan dari pembubaran Departemen Penerangan tersebut.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran saat itu dipandang tidak sesuai lagi dengan perkembangan dunia teknologi dan juga perkembangan penyelenggaran penyiaran di Indonesia. Oleh sebab itu, pada tahun

(4)

2002, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Penyiaran dicabut dan diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.

Diundangkannya UU Penyiaran sempat menjadi perbincangan pada saat itu, hal ini dikarenakan UU Penyiaran tidak ditandatangani oleh Presiden. Tidak ditandatanganinya UU Penyiaran saat itu dikarenakan adanya argumentasi dari Presiden bahwa masih banyaknya substansi yang terdapat dalam UU Penyiaran yang belum disetujui oleh Pemerintah. Adapun substansi tersebut yaitu terkait dengan keberadaan KPI dan juga kewenangan pemerintah dalam pemberian izin penyelenggaraan penyiaran. Kedua substansi ini dirasakan oleh Pemerintah tidak dapat dijalankan dikarenakan adanya pembentukan lembaga baru yaitu KPI.

Pembentukan lembaga baru ini menurut pemerintah akan menimbulkan pro kontra dari masyarakat terkait dengan kebebasan berpendapat. Pemerintah juga berpendapat bahwa izin penyelenggaraan penyiaran seharusnya berada dalam wilayah Pemerintah yang dalam hal ini yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Argumentasi Pemerintah yaitu frekuensi merupakan kekayaan negara yang harus dikelola oleh negara untuk kemakmuran rakyat. Selain itu juga banyak masyarakat menilai bahwa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran masih belum mendukung reformasi dan mengekang kebebasan pers.

Akan tetapi Pasal 20 ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD Tahun 1945) mengatakan bahwa dalam hal Rancangan Undang- Undang yang telah disetujui bersama antara DPR RI dengan Presiden tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak Rancangan Undang- Undang tersebut disetujui, Rancangan Undang-Undang tersebut sah menjadi Undang-Undang dan wajib diundangkan. Oleh karena itu UU Penyiaran sah diundangkan pada tanggal 28 Desember 2002. UU Penyiaran mempunyai semangat yang berbeda dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997. Adapun perbedaan semangat tersebut dapat dilihat pada Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran yang menyebutkan bahwa penyiaran dikuasai oleh negara yang pembinaan dan pengendaliannya dilakukan oleh pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat itu media penyiaran digunakan untuk kepentingan

(5)

pemerintah. Dengan adanya UU Penyiaran pada tahun 2002 terlihat bahwa proses demokratisasi di Indonesia menempatkan publik sebagai pemilik dan pengendali utama penyelenggara penyiaran. Sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, masih banyak ditemukan permasalahan.

Penerapan substansi dalam UU Penyiaran belum dapat dilaksanakan dengan maksimal. Selain itu juga masih banyak penafsiran dalam UU Penyiaran, sehingga belum dapat dijalankannya perintah dalam UU Penyiaran. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia bersama-sama dengan Pemerintah telah membentuk Program legislasi Nasional (Prolegnas) tahun 2010-2014. Adapun salah satu undang-undang yang masuk dalam Prolegnas tersebut yaitu Rancangan UndangUndang tentang Penyiaran. Masuknya UU Penyiaran dalam Prolegnas tahun 2010-2014 menjadi suatu momentum bagi bangsa ini untuk mengubah dan menata kembali peraturan yang mengatur mengenai penyelenggaraan penyiaran (Doly, 2016 : 215-217) .

Adapun sanksi dari KPI yang diberikan pada program acara yang melanggar Standar program siaran, berdasarkan UU No. 32 tahun 2002 pasal 55 sanksi tersebut adalah:

1. Teguran tertulis

2. Penghentian sementara mata acara yang bermasalah melalu tahap 3. Tertentu

4. Pembahasa durasi dan waktu siaran 5. Denda administratif

6. Pembekuan kegiatan siaran untuk waktu tertentu

7. Tidak diberi perpanjangan izin penyelenggraan penyiaran 8. Pencabutan izin penyelenggaraan penyiaran

4.2 Profil ANTV 4.2.1 Sejarah

PT Cakrawala Andalas Televisi atau yang lebih dikenal dengan sebutan ANTV hadir sebagai stasiun televisi swasta di Indonesia yang menyajikan beragam tayangan hiburan yang berkualitas, menarik serta menambah wawasan dan

(6)

pengetahuan masyarakat Indonesia. ANTV didirikan pada 1 Januari 1993 sebagai stasiun televisi lokal di kota Bandar Lampung. Tanggal 18 Januari 1993 ANTV mendapat izin siaran nasional melalui Keputusan Menteri Penerangan RI No.

04A/1993. Sepuluh hari setelah izin tersebut keluar, ANTV mengudara secara nasional. Meski siaran nasionalnya dilakukan pada tanggal 1 Maret 1993, siaran ANTV baru diterima secara luas dan menambah jam siarannya secara bertahap terhitung mulai Februari 1994. Studio ANTV yang semula berada di Bandar Lampung dipindahkan secara bertahap ke Jakarta setelah ditetapkan sebagai stasiun televisi nasional di Indonesia. Tepat tanggal 1 Maret 1993 ANTV untuk pertama kalinya memproduksi program sendiri berupa liputan berita aktual jalannya Sidang Umum DPR/MPR. Saat itu ANTV berhasil melakukan siaran langsung meliput jalannya kegiatan penting kenegaraan. Momen istimewa itu yang kini dijadikan sebagai hari jadi ANTV.

Stasiun televisi ini pada mulanya dikhususkan pada pemirsa remaja (usia 13–25 tahun) dan pernah menyiarkan acara-acara MTV Indonesia hingga awal tahun 2000-an, tetapi tahun 2002 stasiun ini berkembang menjadi stasiun untuk segala usia, sama dengan stasiun televisi yang lain. ANTV berhasil mencatatkan prestasi gemilang di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penyelenggara konser selama 5 jam yang diselenggarakan awal tahun 2001.Pada 30 April 2006 ANTV berhasil menjalin kerja sama strategis dengan jaringan televisi dunia STAR TV. Kerja sama ini ditandai dengan masuknya 20% saham ANTV ke STAR TV.

Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2009, Perseroan mengakuisisi 99.99% saham ANTV setelah STAR TV melepas seluruh kepemilikannya di ANTV. ANTV berhasil memperoleh sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Berstandar Internasional ISO 9001:2008 untuk lingkup Television Broadcast System pada tahun 2011.

ANTV dimiliki oleh konglomerat muda Anindya Bakrie dan sekarang dikelola oleh Erick Thohir, yang menjadi Presiden Direktur dari stasiun televisi ini sekaligus Wakil Komisaris Utama VIVA dan Direktur Utama Intermedia Capital (induk usaha ANTV). Konglomerat media asal Amerika Serikat, Rupert Murdoch, membeli sekitar 20% saham ANTV pada 30 April 2006 melalui perusahaannya di

(7)

Hong Kong, STAR TV. Pangsa pasar ANTV saat ini adalah sekitar 5% dari 180 juta penonton. ANTV telah memiliki hak siar atas ajang sepak bola bergengsi Dunia, Piala Dunia FIFA 2014 bersama tvOne. Dan Saat ini, ANTV dimiliki oleh PT Visi Media Asia Tbk (melalui PT Intermedia Capital Tbk (www.antvklik.com).

(8)

4.2.2 Logo

Gambar 7.

Logo ANTV

Pancaran yang tebal yang berwarna merah menggambarkan kekuatan dan kepercayaan diri ANTV menuju masa depan yang gemilang, yang memperlihatkan ANTV dipersembahkan sebagai kebanggaan Indonesia. Warna putih melambangkan tekat ANTV menjalankan usaha ini berdasarkan asas ketentuan yang berlaku dilandasi nilai-nilai kejujuran, ketulusan, serta menjunjung tinggi intergas bangsa.

4.2.3 Visi dan Misi

Menjadi saluran televisi keluarga terbaik untuk seluruh keluarga Indonesia.

Misi yang akan dilakukan oleh ANTV untuk dapat mencapai visi tersebut adalah memberikan program-program berkualitas terbaik setiap anggota keluarga untuk mendukung pengembangan karakter Bangsa Indonesia dengan spirit kreatifitas dan inovasi kekuatan kerjasama tim dan tata kelola perusahaan

4.2.4 Jajaran Direksi ANTV Dewan Komisaris

• Presiden Komisaris : Anindya N. Bakrie

• Komisaris : Anindra A. Bakrie

• Komisaris : Indra Uno

• Komisaris : R. Bismarka Kurniawan

Dewan Direksi

• Presiden Direktur : Erick Thohir

• Wakil Presiden Direktur : Otis Hahijary

(9)

• Direktur News, CA & Sport : H. Azkarmin Zaini

Senior Management Team

1. Wahyu Adhi Bintoro 6. Antonius kelly Da Cunha 2. Gracia Xenia 7. R. Deny Juliarto

3. Johan Honggowarsito 8. Monica Desideria 4. Kiki Zulkarnain 9. Rizki Satria Indrawan 5. Esfandry Ferdinal Syaiful

4.3 Profil Program Acara Pesbukers

Sebuah program acara variety show dengan konten komedi yang berangkat dengan nama Pesta Buka Bareng Selebriti. Pesbukers merupakan program acara televisi yang ditayangkan oleh ANTV setiap Senin hingga Jumat pada awalnya, ditayangkan pada pukul 17.00-18.30 WIB live. Acara ini pertama kali dimulai pada tanggal 18 Juli 2011 dirintis oleh almarhum Olga Syahputra, Jessica Iskandar, Raffi Ahmad, Opie Kumis, dan Qubil AJ, dengan konten berhubungan dengan anak gaul (ABG) dan disiarkan selama 60 menit (15 menit sebelum Adzan Maghrib, dan dilanjutkan 3 menit kemudian setelah iklan). Awalnya program acara Pesbukers banyak digemari oleh masyarakat, yang mana program cara ini hanya tayang selama bulan puasa, yang hanya menjadi acara unggulan selama menunggu berbuka puasa. Kemudian melihat rating dan sharenya tinggi, pihak ANTV melanjutkan program ini menjadi program unggulan di ANTV. Program Pesbukers juga sudah mendapatkan 3 kali penghargaan Panasonic Gobel Awards yaitu pada tahun 2013, 2014, dan 2015 dalam kategori komedi terbaik (Nizomi, 2018). kesuksesan ini juga tidak luput didukung oleh para pengisi acara yaitu, Raffi Ahmad, Jessica Iskandar, Opie Kumis, Ayu Ting Ting, Kartika Putri, Sapri, dan bintang tamu lainnya, juga tidak luput dari crew-crew yang bekerja didalamnya. Bintang tamu yang didatangkan pun juga artis yang sedang hangat dibicarakan atau yang sedang banyak disorot media.

Selain konten hiburan, Pesbukers juga mencampurkan konten-konten kedalam program tersebut, mulai dari Talk Show, Games, Ruming. Segmen Ruming

(10)

(Rumah Miring) panggung di set dengan miring disini para pemain harus menyeimbangkan badannya supaya tidak terjatuh kebawah. Ada juga segmen Talk Show yaitu Oscar ( Obrolan Seru Jessica Iskandar ) pada segmen ini dibawakan oleh Jessica Iskandar dan mengundang bintang tamu yang sedang dibicarakan di media. Menariknya program ini karena acara yang ditayangkan menghibur bagi masyarakat yang menonton Pesbukers. Sampai saat ini masih ditayangkan dan masih banyak penontonnya, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Namun, banyak juga yang menyangkal Pesbukers tidak layak ditayangkan karena lawakan yang digunakan tidak pantas.

Dalam Undang–Undang Penyiaran no.32 tahun 2002 yang sudah di tetapkan oleh pemerintah yaitu, isi siaran wajib mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan manfaat untuk intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan nilai– nilai agama dan budaya Indonesia. Kemudian isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan, dan mengabaikan nilai–nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional. Pada peraturan yang ada di Undang-Undang No.32 tahun 2002 program Pesbukers sudah melanggar peraturan penyiaran tersebut. Pesbukers sebelum menerima sanksi penghentian sementara dari KPI, hal ini disebabkan candaan yang diberikan oleh pemainnya sudah melanggar peraturan penyiaran (www.kpi.go.id), contohnya ketika Jupe yang sedang menjawab telepon dari pemirsa dengan kata Assalamualaikum, kemudian Olga menimpalnya dengan kata-kata “Jupe dikit-dikit Assalamualaikum terus lama-lama kayak pengemis yee..”. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas penghormatan terhadap nilai-nilai agama dan norma kesopanan.

(11)

Gambar 8.

Penghentian Sementara program Siaran Pesbukers ANTV Sumber: Web KPI, 2012

Hingga pada akhirnya KPI pusat memberikan sanksi administratif penghentian sementara selama 7 hari berturut-turut. Pelaksanaan sanksi tersebut wajib dilaksanakan mulai hari Senin tanggal 9 Juli hingga Minggu tanggal 15 Juli 2012. Selama menjalani sanksi administratif tersebut, KPI Pusat meminta ANTV untuk tidak membuat program sejenis degan format yang sama atau waktu lainnya.

Selain itu juga pelanggaran yang dilanggar oleh pemain pada episode yang lainnya, yaitu pada tanggal 28 Februari 2018 dalam tayangan tersebut kala itu Elly Sugigi yang hadir sebagai bintang tamu mengeluarkan kata-kata kasar pada temannya. KPI pun menilai kalau konten tersebut memberikan pengaruh buruk, jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas penghormatan terhadap norma kesopanan dan kesusilaan serta perlindungan anak-anak dan remaja. Hingga akhirnya KPI memutuskan kalau tayangan tersebut melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 9 dan Pasal 14 serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 9 dan Pasal 15 Ayat (1). Sanksi yang diberikan oleh KPI Pusat berupa sanksi administratif teguran tertulis.

(12)

Gambar 9.

Teguran Tertulis untuk program Pesbukers ANTV Sumber : Web KPI, 2018

Episode pada tanggal 22 februari 2019 yang menampilkan seorang wanita (Pamela Safitri) yang menggoyangkan bagian dadanya sambil menawarkan kopi yang dikerumuni oleh beberapa orang pria. KPI Pusat menilai muatan demikian cenderung bermakna asosiatif mengarah ke bagian dada wanita tersebut. Selain itu ditemukan pula pelanggaran pada tanggal 11 Februari 2019 pukul 16.16 WIB yang menampilkan seorang pria berkata, “..saya pikir RA itu ya singkatan dari Ruben Asu..”. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas kewajiban program siaran memperhatikan norma kesopanan dan kesusilaan yang dijunjung oleh keberagaman khalayak terkait budaya serta kewajiban program siaran melindungi kepentingan anak.

(13)

Gambar 10.

Penghentian Sementara program siaran Pesbukers ANTV Sumber: Web KPI, 2019

4.4 Adegan Kekerasan Dalam Pesbukers Episode 12 Segmen 4

Pada bab ini peneliti menjabarkan tampilan adegan kekerasan dalam Pesbukers episode 12 segmen 4 tayang live hari Jumat, 17 mei 2019 di ANTV.

Peneliti menganalisa kekerasan (dengan teori kekerasan Sunarto) yang terkandung dalam program acara Pesbukers episode 12 segmen 4 dengan menggunakan analisis isi agar mempermudah peneliti untuk meneliti setiap adegan yang nampak pada program acara Pesbukers. Bagaimana kekerasan yang ditampilkan seperti, mendorong, menghakimi, membentak, merendahkan, memaki, menganiaya dan sebagainya. Dalam hal ini, peneliti juga mendeskripsikan adegan-adegan setiap bentuk kekerasan yang terjadi tujuannya adalah untuk memberikan gambaran secara umum tentang isi yang nmengandung unsur kekerasan.

Adegan 1 Raffi Ahmad, Melani, Ruben Onsu dan Security menemukan jam tangan Raffi Ahmad di dalam tas Haruka (menit 14:33 – 14:37)

(14)

Gambar 11.

Jam tangan Raffi ditemukan di dalam tas Haruka

Dalam adegan tersebut Raffi Ahmad, Melani, Ruben Onsu dan Security menggeledah tas ransel Haruka yang berwarna hitam dan security menemukan jam tangan Raffi Ahmad yang sedang hilang di dalam tas tersebut.

Audio

Mbok yen : “ Itu jamnya....Nah itu jamnya”

Raffi & Melani : “Wah..woo...wooo” (Melani memegang jam tangan Raffi Ahmad yang sudah ditemukan) Melani : “Maling..Maling..”

Video : Ruang istirahat para pemain Pesbukers, tas Haruka, jam tangan Raffi

Pemain : Raffi Ahmad, Mbok yen, Melani, Ruben Onsu, Haruka, Security

(15)

Adegan 2 Muka binggung Haruka karena jam tangan Raffi Ahmad ada di dalam tasnya ditambah Melani menuduh dengan kata-kata yang kurang sopan (menit ke 14:38 -14:48)

Gambar 12.

Muka binggung Haruka karena jam tangan tersebut ada di dalam tasnya

Gambar 13.

Melani mengucapkan kata-kata yang kurang sopan sambil menunjuk-nunjuk ke arah Haruka

Haruka pun nampak bingung saat security menemukan jam tangan Raffi di dalam tasnya, tak hanya itu saja Melani, Ruben, Raffi dan yang lainnya membuat heboh suasana melalui suara mereka sehingga Haruka pun nampak semakin binggung.

Audio

Melani : “Parah Loe..”

Raffi : “Haruka..Loe, gue nggak nyangka lho” (sambil menunjuk- nunjuk ke arah Haruka)

(16)

Ruben : “Oh My God”

Raffi : “Wah..”

Melani : “Maling...Haruka Malingin jamnya Raffi, parah loe”

(sambil menunjuk-nunjuk ke arah Haruka)

Video : Ruang istirahat para pemain Pesbukers, jam tangan Raffi Pemain : Raffi Ahmad, Melani, Haruka dan Ruben Onsu

Adegan 3 Haruka kembali memeriksa isi tasnya. Semua orang yang ada di dalam ruangan pun menyudutkan Haruka bahwa ia yang mengambil jam tangan Raffi Ahmad (menit ke 14:49 – 15:06)

Gambar 14.

Haruka kembali memeriksa isi tasnya

Gambar 15.

Semua orang dalam ruangan menyudutkan Haruka Sambil menunjukan ekspresi binggung, Haruka pun memeriksa kembali isi dalam tasnya karena ia masih tak menyangka bahwa jam tangan tersebut ada di

(17)

dalam tasnya. Selain Melani, Ruben dan Raffi, semua orang dalam ruangan pun ikut menuduh Haruka kecuali Vega sehingga suasana semakin ricuh.”

Audio

Vega : “Eh...Jangan bilang maling dulu”

Melani :“Oke gak boleh..Ini namanya apa?” (sambil menunjuk- nunjuk ke arah Haruka dengan muka bahagia) Haruka : “Bukan...bukan” (melambaikan tanganya) Raffi : “Haruka, loe maksudnya apaan?

Semua orang dalam ruangan : “Wah itu jamnya...woo...woo”

Haruka : “Bukan..bukan”

Video : Ruang istirahat para pemain Pesbukers, jam tangan Raffi, tas Haruka

Pemain : Raffi Ahmad, Melani, Ruben Onsu, Haruka, Vega, Mbok Yen, dan semua bintang tanmu dalam ruangan tersebut Adegan 4 Raffi Ahmad mendorong-dorong Haruka yang sedang duduk serta Melani mengucapkan kata yang kurang sopan pada Haruka (menit 15:07 -15:17)

Gambar 16.

Raffi mendorong-dorong Haruka

Raffi Ahmad yang berada dibelakang Haruka tiba-tiba mendorong-dorong pelan Haruka sebanyak 2 kali. Haruka yang sedang menjawab pertanyaan dari Vega pun sontak menoleh ke belakang.

(18)

Audio

Vega : “Kok ada di situ? Kok ada di tas kamu?”

Haruka : “Aku juga gak tau, gak bawa tas” (dengan ekspresi binggung)

Raffi : “Kok ada di dalam tas kamu?” (sambil mendorong pelan Haruka)

Melani : “Nyolong loe..Nyolong loe” (sambil menunjuk-nunjuk ke arah Haruka)

Haruka : “Gak, biasanya tas saya dibawa sama manager”

Video : Ruang istirahat para pemain Pesbukers, jam tangan Raffi, tas Haruka

Pemain : Raffi Ahmad, Melani, Haruka, dan Vega

Adegan 5 melani memegang pundak haruka, lalu tangannya menunjuk-nunjuk ke arah Haruka dan mengucapkan kata-kata yang cenderung membentak Haruka (menit ke 15:18 -15:41)

Gambar 17.

Melani memegang pundak Haruka dan membentak Haruka Saat dituduh mencuri jam tangan Raffi Ahmad yang harganya 2 milliar rupiah, Haruka berusaha memberikan klarifikasi yang terjadi sebenarnya namun perkataan Haruka selalu dibantah dan tak di dengar oleh yang lainnya. Lalu melani memegang pundak haruka dan menunjuk-nunjuk ke arah Haruka serta mengucapkan kata-kata yang cenderung membentak Haruka

(19)

Audio

Ruben : “Diam..diam satu-satu ngomongnya, satu-satu dulu yang ngomong”

Ruben : “Haruka, kita gak tuduh kamu tapi ini jam ada di tas kamu, berarti secara otomatis kamu mau niat ngambil jamnya Raffi” (sambil menunjuk-nunjuk Haruka dan tas nya)

Melani : “Haruka maaf”

Haruka : “Tapi aku biasanya tasnya gak bawa”

Melani : “Hey Haruka, maaf gak bisa kalau di Indonesia kalau sudah tertangkap itu namanya tertangkap tangan, jadi gak bisa ngeles-ngeles” (dengan nada tinggi sambil memegang pundak Haruka dan menunjuk-nunjuk) Raffi : “Keterlaluan...Kecewa...” (sambil menggeleng-

gelengkan kepala)

Semua : “Maling...Maling!!!!” (teriak)

Video : Ruang istirahat para pemain Pesbukers, jam tangan Raffi, tas Haruka

Pemain : Raffi Ahmad, Melani, Haruka, Ruben dan bintang tamu lainnya

(20)

Adegan 6 Melani memegang pundak Haruka sambil mengangkat paksa (menit ke 15:18 -15:41)

Gambar 18.

Melani memegang pundak Haruka sambil mengangkat paksa Saat Ruben sedang memanggil satpam untuk membawa Haruka, Melani memegang pundak Haruka dan mengangkat paksa agar Haruka beranjak dari tempat duduknya.

Audio

Ruben : “Bawa, pak”

Melani : “Bawa, ayo bawa bawa” (memegang pundak Haruka) Haruka : “Tapi aku kan, aku biasanya gak bawa”

Ruben : “Bawa aja pak”

Melani : “Bawa..bawa” (memegang pundak Haruka sambil mengangkatnya)

Video : Ruang istirahat para pemain Pesbukers, jam tangan Raffi, tas Haruka

Pemain : Melani, Haruka, dan Ruben

(21)

Adegan 7 Satpam menyentuh pundak Haruka, serta Melani mengucapkan kata-kata yang terkesan menghakimi Haruka (menit 15:48 -16:11)

Gambar 19.

Satpam menyentuh pundak Haruka

Sesudah 2 orang satpam datang, Ruben, Melani dan satpam berusaha membawa Haruka untuk beranjak dari tempat duduk. Namun salah seorang satpam menyentuh pundak Haruka hingga Haruka berkata pada satpam tersebut dengan nada sedikit tinggi. Selain itu Melani juga mengucapkan kata yang menghakimi Haruka

Audio

Satpam menyentuh pundak Haruka

Haruka : “Apa sih? Enggak, aku kan gak ambil” (dengan nada sedikit tinggi berbicara dengan salah seorang satpam) Ruben & Melani : “Gak..Gak bisa”

Melani : “Gak bsia dong”

Raffi : “Gak bisa’

Melani : “Ikut prosedur”

Raffi : “ Haruka..Haruka” (memanggil) Ruben : “Sudah ikut dulu”

Haruka : “Tapi aku gak ambil”

Raffi : “Itu kamu buktinya”

Vega : “Ya udah nanti dijelasin aja, kalau kamu emang gak ambil nanti dijelasin” (semua mata tertuju pada vega)

(22)

Satpam : “ Nanti dijelasin, nanti dijelasin”

Raffi : “Kalo ke kantor polisi cepet, ini tinggal tayang recordingnya doang”

Haruka : “Gak mau”

Melani : “Udah loe, Haruka nyolong, hi Haruka nyolong”

Haruka pun menyerahkan tasnya pada satpam Satpam : “Ayo...ayo..ayo”

Video : Ruang istirahat para pemain Pesbukers, jam tangan Raffi, tas Haruka

Pemain : Melani, Haruka, Raffi, Ruben, Vega dan 2 orang satpam

Adegan 8 Satpam 1 memegang lengan Haruka lalu menarik Haruka, di menit berikutnya satpam 1 memegang pundak Haruka kemudian memegang kembali lengan Haruka lalu menarik paksa (menit ke 16:12 -16:33)

Gambar 20.

Satpam 1 memegang tangan Haruka

(23)

Gambar 21.

Satpam 1 menarik tangan Haruka dengan paksa

Gambar 22.

Satpam 1 memegang pundak Haruka

Gambar 23.

Satpam 1 kembali menarik tangan Haruka dengan paksa

(24)

Sesudah Haruka beranjak dari tempat duduk, salah seorang satpam memegang tangan Haruka lalu menariknya, di menit berikutnya satpam 1 memegang pundak Haruka kemudian memegang kembali lengan Haruka lalu menarik paksa

Audio

Haruka : “Tapi aku gak ambil..gak ambil” (sambil beranjak dari tempat duduk)

Melani : “Itu loe, ada di tas kamu”

Raffi : “Gak ambilo apa, ada di tas kamu”

Ruben : “Bawa pak, bawa’

Melani : “Bawa, bawa, bawa” (Sambil menggeret Mbok Yen) Mbok Yen : “ Salah..dia...dia” (menunjuk Haruka)

Satpam 1 : “Kita butuh penjelasan aja, kita butuh penjelasan, kita butuh penjelasan aja” (sambil memegang tangan Haruka lalu menariknya)

Haruka : “Apa sih” (dengan muka binggung) Raffi : “Urusan kita berdua sini”

Melani : “Gak bisa..gak bisa”

Haruka : “Tapi aku gak ambil”

Melani : “Ya udah..ya udah”

Raffi : “Urusan loe sama gue”

Satpam 1 : “Kita minta keterangan, kita butuh penjelasan”

(memegang pundak Haruka kemudian menarik paksa)

Video : Ruang istirahat para pemain Pesbukers, jam tangan Raffi, tas Haruka

Pemain : Melani, Haruka, Raffi, Ruben, Vega, Mbok yen dan satpam

(25)

Adegan 9 Raffi Ahmad menggepalkan tangan kananya ingin memukul Haruka, namun di relai oleh Ruben. Kemudia Raffi, Melani, Ruben menyudutkan Haruka hingga membuat Haruka sedih (menit ke 16:34 -18:10)

Gambar 24.

Raffi menggepalkan tangan kananya

Gambar 25.

Raffi menggepalkan tangan kananya, ingin memukul Haruka

(26)

Gambar 26.

Close up mata haruka, haruka menunjukan wajah sedihnya

Saat Haruka mengikuti kemauan satpam untuk memberikan keterangan, tiba-tiba Raffi Ahmad mengepalkan tangan kananya di depan Haruka untuk yang pertama kalinya. Kemudian raffi menggepalkan tangganya kembali ingin memukul Haruka namun dilerai oleh Ruben. Hal tersebut pun membuat Haruka sedih, di tambah pemain lainnya mengucapkan kata-kata yang kurang sopan

Audio

Raffi : “Ini kalo cowok udah gue ajak ribut nih” (sambil menggepalkan tangan kananya untuk pertama kalinya) Ruben : “Udah..udah” (memegang pundak Raffi)

Raffi : “Untung cewek aja, salah gue apa sama loe?”

Melani : “Gak bisa Haruka, enak aja”

Raffi : “Salah gue apaan sama loe, gue pernah gak punya masalah sama loe. Gue gsk pernah punya masalah ” (Sambil menunjuk-nunjuk ke arah Haruka)

Ruben : “Udah sabar..sabar” (memegang pundak raffi)

Raffi : “Loe kalo cowok udah gue” (tangan mengepal ingin memukul haruka namun di lerai Ruben)

Ruben & Melani : “Sabar, sabar dong’

Haruka : “Tapi aku gak ambi;”

Raffi : “ya ini ada di tas kamu dicari-cari”

(27)

Ruben : “Sabar..sabar” (memegang pundak Raffi)

Melani : “Udaha, mending Haruka ngaku aja deh minta maaf sama Raffi deh” (sambil memegang pundak haruka)

Haruka : “Gak..aku gak ambil”

Ruben : “Ya dia marah karena Haruka gak ngaku”

Raffi : “Emangnya gue punya salah apa sih sama loe?”

Haruka : “Gak ada”

Raffi : “Lha terus kenapa loe ambil jam gue?”

Melani : “Haruka udah nyolong masih ngeyel lagi”

Haruka : “Gak..aku gak ambil” (dengan wajah memelas)

Raffi : “Lha ini ada di tas loe, gimana sih?” (dengan nada tinggi) Melani : “Ada di tas kamu, enak aja”

Haruka : “Gak kok”

Raffi : “jangan sok-sok mau nangis loe, gue juga ga bakalan jadi iba sama loe. Loe untungya cewek kalo cowok udah gue ajakin ribut” (dengan nada tinggi)

Haruka : “tapi gak tau”

Raffi : “Lha loe apa cek-cek aja CCTV cek aja. Cek-cek brati loe ambil (dengan nada tinngi sambil menunjuk-nunjuk ke arah Haruka)

Ruben : “Haruka..Haruks apapun itu ada di tas kamu, barangnya ada di tas loe”

Raffi : “Lha ini ada di tas loe”

Ruben : “Brati secara otomatis loe ngambil”

Melani : “Iya bener, loe tertangkap tangan udah ambil”

Close up mata Haruka yang sayu menahan tangis Ruben : “Iya kayak gitu gak boleh”

Melani : “Gak usah ngeles, udah loe minta maaf aja sekarang”

Ruben : “Iya”

Melani : “Eh kalau di Indo ada hukumnya, mau dipegang atau dijebak gue gak ngerti”

(28)

Raffi : “dari kemarin juga gak ada gue ilang-ilang”

close up mata Haruka menahan tangis Ruben : “Iya”

Melani : “Udah ayok loe minta maaf”

Ruben : “Dah..dah bikin BAP”

Melani : “BAP dulu”

Haruka : “BAP apa?”

Raffi : “Berita Acara” (dengan nada tidak santai) Melani : “Berita Acara Pidana”

Ruben : “Lu pernah kan BAP? Perkara (sambil melihat dan menunjuk Raffi)”

Haruka : “tapi aku gak ambil” (menunjukan raut wajah sedih) Raffi : “Ya udah selesain nanti, maksud gue lue jangan bikin

gue kesel dong. Gue salah apa sama loe?”

Ruben : “ Udah..udah” (tangan Ruben melerai di dada raffi) Melani : “Udahh..udah jangan pura-pura nangis, udah..udah”

Raffi : “Ngambil-ngambil barang gue loe”

Ruben : “Loe nangis kesannya kayak jadi dia yang jahat padahal dia kehilangan”

close up wajah Haruka yang tak kuasa menahan sedih Raffi : “Iya, loe jangan sok-sok nangis”

Haruka : “Tapi aku gak ambil”

Raffi & Melani : “Lha ini ada di tas kamu” (suara Raffi dengan nada yang tinggi)

Raffi : “Gimana sih loe”

Video : Perjalanan untuk mengurus BAP Pemain : Melani, Haruka, Raffi, dan Ruben

Adegan 10 Melani mendorong paksa Haruka agar segera menandatangani BAP (menit ke 18:11 -18:44)

(29)

Gambar 27.

Melani mendorong paksa Haruka agar segera menandatangani BAP

Karena Haruka tidak merasa mengambil dan tidak mau menandatangani BAP, akhirnya Melani mendorong paksa Haruka agar segera menandatangani BAP.

Audio

Satpam 1 : “Haruka..Haruka ya udah tanda tangan dulu deh, tanda tangan dulu”

Melani : “Udah-udah..yuk,yuk..ayok ayok cepet (mendorong paksa Haruka), kita lapor keluarga loe”

Satpam 1 : “Tanda tangan dulu” (menyodorkan pena ke Haruka) Melani : “Nih pak, nama Haruka”

Raffi : “Ya gue sih pengennya loe ngaku aja kalo loe yang ngambil”

Haruka : “Tapi aku gak ambil” (mengambil pena yang tadi disodorkan oleh satpam 1)

Satpam 1 : “Udah urusan itu ntar aja, yang penting mba tanda tangan dulu”

Raffi : “Loe sapa? Loe managernya? (sambil menuju ke arah manager Haruka yang baru datang)

Manager maju

Raffi : “Eh, ini loe managernya? Loe jangan cari ribut sama gue ya”

(30)

Ruben & Melani : “Sabar aa..sabar”

Raffi : “Loe jangan cari ribut sama gue ya” (sambikl memegang pundak managernya

Ruben & Melani : “Sabar..sabar”

Melani : “Loe emosi loe”

Raffi : “Bukan, gue kesel aja”

Manager : “Haruka, tanda tangan dulu. Nama lengkap”

Haruka : “Gak ambil”

Melani : “Haruka,jangan ngomong gak ambil mulu. Itu jam ada di dalam tas loe, udah deh tulis aja minta maaf sana.

Ngeyel aja”

Video : Tempat tanda tangan BAP, pena, kertas, jam tangan Raffi, tas Haruka

Pemain : Melani, Haruka, Raffi, Ruben, Manager Haruka, dan 2 satpam

Adegan 11 Raffi memeluk Haruka sambil tertawa-tawa, kemudian Haruka menangis hingga pada akhirnya Raffi menepelkan pipinya di kepala Haruka sambil tertawa pula(menit ke 18:45 -19:37)

Gambar 28. Raffi memeluk Haruka sambil tertawa-tawa

(31)

Gambar 29.

Haruka pun akhirnya menangis

Gambar 30.

Raffi menepelkan pipinya sambil tertawa di kepala haruka yang sedang menangis

Saat Haruka sudah menandatangani BAP tersebut, ada selembar kertas yang bertuliskan “selamat anda kena prank”. Sesudah Haruka membaca tulisan tersebut, Raffi memelukn Haruka sambil tertawa-tawa hal tersebut pun akhirnya membuat Haruka tak kuasa menahan air mata, saat Haruka menangis Raffi menempelkan pipinya di kepala Haruka sambil tertawa.

Haruka akhirnya menandatangani BAP tersebut Audio

Raffi : “Ya udah, kalo ada apa-apa loe saksi ya, gue bukannya mau jatuhin Haruka ya tapi jamnya ada di tas loe”

Satpam 1 : “Haruka..Haruka (memanggil) di halaman keduanya di baca dulu”

Melani : “halaman keduanya baca dulu”

(32)

Haruka membaca lembar kedua

Satpam 1 : “Dibaca suaranya yang keras”

Haruka : (sambil terbatah-batah Haruka pun membacanya)

“Selamat anda kena prank Pesbukers”

Suara Conffeti popper....Prank Pesbukers yeee..yeee..yeee Melani : “Kasian lho, kasian”

Raffi memeluk Haruka sambil tertawa Haruka pun akhirnya menangis

Raffi : “Haruka kena prank” (menempelkan pipinya di kepala Haruka sambil tertawa)

Melani : “Kasian..kasian, sayang-sayang bercanda we just joking...Parah loe parah ponakan Musi loe kerjain”

Video : Tempat tanda tangan BAP, Conffeti popper, jam tangan Raffi

Pemain : Raffi Ahmad, Melani, Haruka, Ruben Onsu, manager Haruka, satpam

Adegan 12 Haruka menangis sejadi-jadinya atas kejadian tersebut dan Raffi pun memeluk Haruka untuk yang kedua kalinya(menit ke 19:41 -20:04)

Gambar 31.

Haruka menangis dengan suara yang kencang

(33)

Gambar 32.

Raffi kembali memeluk Haruka

Haruka menangis dengan suara yang kencang, karena kejadian tersebut.

Haruka menangis dengan suara yang kencang Audio

Melani : “Udah..udah” (sambil memeluk Haruka dan menenangkannya)

Ruben : “Dia sedih lho”

Melani : “Maaf ya, bercanda”

Raffi kembali memeluk Haruka untuk yang kedua kalinya Raffi : “Maaf ya Haruka, aku gak ada maksud apa-apa bercanda

Haruka. Itu aku disuruh"

Dari data atau potongan gambar Pesbukers episode 12 segmen 4 tayang live di ANTV yang menampilkan kekerasan dalam acara komedi. Menurut Weiner (dalam buku Sunarto, 2009:55) kekerasan merupakan sebuah ancaman, usaha atau penggunakan kekuatan fisik oleh satu orang atau lebih yang dapat menyebabkan kerusakan fisik atau non-fisik pada seseorang atau banyak orang yang mengakibatkan atau kemungkinan besar mengakibatkan memar/trauma, kematian, kerugian psikologis, kelainan perkembangan atau perampasan hak.

Kekerasan bisa dilakukan secara fisik seperti melukai, membunuh dan sejenisnya, maupun hanya lewat kata-kata seperti mengumpat dan menghina,

(34)

sebagai luapan rasa marah yang sudah mencapai puncaknya kepada orang lain atau obyek keekrasan tersebut. Kekerasan juga dapat dilakukan secara non fisik, yakni pelaku melakukan kekerasan pada korbandengan cara membentak, menyumpah, mengancam, memaki, mengatai, merendahkan, memerintah, melecehkan, menguntit atau tindakan lain yang menimbulkan rasa takut.

Gambar

Gambar 28. Raffi memeluk Haruka sambil tertawa-tawa

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah Waran Yang Ditawarkan Sebanyak-banyaknya sebesar 402.781.000 lembar Waran Seri I (32,22% dari Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan pada saat

Interaksi an- tara konsentrasi asap cair batang tembakau de- ngan lama perendaman tidak berpengaruh pada kekerasan, warna, aroma, dan total bakteri daging ikan gurami

Tidak melaksanakan program/kegiatan karena kegiatan seni sudah memenuhi syarat. Bidang Tematik dan Nontematik No. Subbidang, Program, dan Kegiatan Frekuensi & Durasi.

Pendapat Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Pada batuan yang bersifat permeabel ilit dapat terbentuk dalam jumlah yang cukup banyak, kehadiran ilit pada sumur MT-4 terdapat dalam jumlah relatif sedang (maksimum 10% dari total

Fasilitas pelayanan kesehatan yang kurang didaerah pedesaan menyebabkan sebagian besar masyarakat masih sulit mendapatkan atau memperoleh pengobatan, selain itu hal

Sesuai dengan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perencanaan pengembangan wisata desa Edelweis

Tidak boleh melakukan tindakan yang menyangkut risiko pribadi atau tanpa pelatihan yang sesuai.. Evakuasi