• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 060967 MEDAN BELAWAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 060967 MEDAN BELAWAN TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD

NEGERI 060967 MEDAN BELAWAN

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pada Jurusan S-1 PGSD

Oleh

KRISTIN SIMBOLON

109811068

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

karuniaNya yang dilimpahkan kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dengan judul

“Penerapan Strategi Belajar Tuntas Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 060967 Medan Belawan Tahun Ajaran 2011/2012.

Penulis menyadari banyak kendala dan hambatan dalam menyelesaikan skripsi ini. Tetapi

berkat bantuan beberapa pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Unimed

2. Bapak Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd selaku dekan FIP Unimed

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Nasrun Nasution,M.S

selaku Pembantu Dekan II, dan BApak Aman Simare-mare, M.Pd selaku Pembantu Dekan

III.

4. Bapak Drs. Kairul Anwar, M.Pd selaku ketua jurusan.

5. Bapak Drs. Demu Karo-karo, M.Pd selaku Pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan, saran, dan kritikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Akden Manihuruk, M.Pd, Dra Pasteria Sembiring, M.Pd, dan Drs. Khairul

Anwar, M.Pd sebagai penguji skripsi.

7. Bapak dan ibu dosen FIP Unimed dan sweluruh staf administrasi yang telah banyak

memberikan informasi dan memberikan layanan demi terselesainya skripsi ini.

8. Ibu Hj. Dermawati, S.Pd selaku kepala Sekolah SD Negeri 060967 Medan Belawan dan Ibu

(6)

9. Teristimewa kepada orangtua tercinta Ayahanda H.Simbolon dan Ibunda E.br.Nainggolan

yang banyak memberikan dorongan, doa, bantuan moril dan material serta seluruh keluarga,

terima kasih buat bantuan dan motivasinya.

10.Teman-temanku semua Lydia Veronika Marbun, Nursondang, Betrix, Lydia Sitepu,

Syahrianita Tarigan dan Sondang Evi Simanjuntak, teerima kasih buat motivasi dan

bantuannya.

11.Dan kepada semua pihak yang telah ikut membantu saya dalam menyusun skripsi ini.

Penulis menyadari, masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan skripsi ini,

untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripssi ini

bermanfaat bagi penulis, pembaca dan bagi kita semua.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Tuhan Memberkati.

Medan, Juli 2012

Penulis

(Kristin Simbolon)

(7)

ABSTRAK

Kristin Simbolon, Nim :109811068, “Penerapan Strategi Belajar Tuntas Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri

060967 Medan Belawan Tahun Ajaran 2011/2012”.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 060967 Medan Belawan, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menerapkan strategi belajar tuntas dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengidentifikasi kesulitan belajar siswa.

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama dua silkus terdiri ddari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Instrument penelitian yang dilaksanakan adalah lembar observasi berupa daftar ceklist.

Subjek dalam penelitiaan ini adalah siswa kelas V SD Negeri 060967 Medan Belawan Tahun Ajaran 2011/2012. Dengan jumlah siswa 33 orang, terdiri atas 14 orang laki-laki dan 19 orang perempuan. Penelitian ini dilakukan sesuai jadwal pelajaran IPA dikelas tersebut.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, maka peneliti melakukan observasi. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar ceklist dengan indicator sebagai berikut : a) Tekun dan ulet, b) Menekankan minat yang tinggi, c) Mandiri, d)Dapat mempertahankan pendapat dan berpendirian teguh, e) Bekerja sama dalam mencari dan memecahkan masalah, f) Ego-involvement, g) Hasrat untuk belajar.

Hasil penelitian diperoleh jumlah skor pada kondisi awal yang tuntas ada 4 orang dengan persentase 12,12% dan 26 orang yang belum tuntas dengan persentase 78,78%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, siswa yang tuntas meningkat hanya sebanyak 6 orang yang sudah tuntas pada kondisi awal atau hanya 17% dan yang belum tuntas 26 orang dengan persentase 83%. Selanjutnya peneliti melakukan siklus II agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan dan pembelajaran lebih optimal. Dari siklus II diperoleh siswa yang tuntas semakin meningkat dengan nilai rata-rata 66,80%. Sedangkan hasil motivasi pada siklus I pada lembar observasi dengan 7 indikator adalah : a) 56,06%, b) 58,34%, c) 57,57%, d) 45,46%, e) 59,08%, f) 54,54%, g) 39,41%. Dan pada siklus II motivasi belajar siswa meningkat menjadi a) 66,66%, b) 71,21%, c) 69,69%, d) 57,60%, e) 72,00%, f) 71,20%, g) 65,16%.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran IPA dengan menerapkan strategi belajar tuntas dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 060967 Medan Belawan pada materi pesawat sederhana tahun ajaran 2011/2012.

(8)
(9)
(10)
(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Salah satu di antara masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak

diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata

prestasi belajar. Masalah lain adalah bahwa strategi dalam pembelajaran masih terlalu

didominasi peran guru ( teacher centered ). Guru lebih banyak menempatkan peserta didik

sebagai objek dan bukan sebagai subjek didik. Pendidikan kita kurang memberikan kesempatan

kepada peserta didik dalam meningkatkan motivasi belajarnya sehingga peserta didik cenderung

malas.

Demikian juga proses pendidikan dalam system persekolahan kita, umumnya belum

menerapkan pembelajaran sampai peserta didik menguasai materi pembelajaran secara tuntas.

Akibatnya, banyak peserta didik yang tidak menguasai materi pembelajaran meskipun sudah

dinyatakan tamat dari sekolah. Tidak heran kalau mutu pendidikan secara nasional masih rendah.

Upaya-upaya dalam rangka perbaikan dan pengembangan Kurikulum Berbasis

Kompetensi meliputi : kewenangan pengembangan, pendekatan pembelajaran, penataan isi atau

konten, serta model sosialisasi, lebih disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi serta

era yang terjadi saat ini. Strategi pembelajaran diarahkan pada upaya mengembangkan

kemampuan peserta didik dalam mengelola perolehan belajar (kompetensi) yang paling sesuai

dengan kondisi masing-masing. Dengan demikian proses pembelajaran lebih mengacu kepada

bagaimana peserta didik belajar dan bukan lagi pada apa yang dipelajari.

Berbicara tentang rendahnya daya serap dan motivasi belajar siswa, atau belum

(12)

didik, inti persoalannya adalah pada masalah “Ketuntasan Belajar” yakni pencapaian taraf

penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap kompetensi secara perorangan. Masalah

ketuntasan belajar merupakan masalah penting, sebab menyangkut masa depan peserta didik,

terutama mereka yang mengalami kesulitan belajar.

Stratesi Belajar Tuntas adalah salah satu usaha dalam pendidikan yang bertujuan untuk

memotivasi peserta didik mencapai penguasaan ( mastery level ) terhadap kompetensi tertentu.

Dengan menempatkan pembelajaran tuntas (mastery learning) sebagai salah satu prinsip utama

dalam mendukung pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi, berarti pembelajaran tuntas

merupakan sesuatu yang harus dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh

warga sekolah. Untuk itu perlu adanya panduan yang memberikan arah serta petunjuk bagi guru

dan warga sekolah tentang bagaimana pembelajaran tuntas seharusnya dilaksanakan.

Untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik , maka diperlukan suatu strategi

pembelajaran yang tepat, salah satunya adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Namun kenyataannya masih banyak siswa yang belum termotivasi dalam proses pembelajaran

yang diharapkan khususnya pada mata pelajaran IPA. Menurut pengamatan yang telah dilakukan

di SD NEGERI 060967 kelas V-B, rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan oleh : 1)

Adanya ketidak sesuaian antara bakat yang ada pada diri siswa dengan pelajaran yang ada di

sekolah dengan kata lain masing-masing peserta didik mempunyai bakat yang berbeda pada

beberapa mata pelajaran, misalnya ada bakat khusus untuk mata pelajaran tertentu yaitu

Matematika atau IPA dsb. Jadi, yang tidak berbakat pada mata Pelajaran Matematika misalnya

tidak termotivasi dalam belajar. 2) Waktu yang sangat kurang dalam proses pembelajaran. 3)

Rendahnya kemampuan siswa dalam mengingat atau menguasai materi pelajaran yang telah

(13)

memperhatikan, berbicara, mengantuk dan mengganggu temannya yang lain saat proses

pembelajaran berlangsung. 4) Penggunaan strategi pembelajaran kurang tepat dilaksanakan guru

dan strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak bervariasi sehingga siswa cenderung malas

dan mengantuk serta bosan. 5) Kadang guru terlalu monoton dalam proses pembelajaran ( kurang

professional ). 6) Kurang lengkapnya alat peraga di sekolah.

Karena adanya masalah-masalah di atas menyebabkan siswa tidak termotivasi dalam

belajar sehingga siswa tidak mampu menguasai materi pelajaran dengan baik. Hal ini dibuktikan

dengan nilai rata-rata Ujian Akhir Sekolah siswa SD NEGERI 060967 Medan Belawan T.P.

2010/2011 hanya mencapai 70% yang menyatakan bahwa batas nilai Ketuntasan belajar untuk

mata pelajaran IPA adalah 60.

Dalam hal ini, guru diharapkan mampu melakukan perbaikan terhadap masalah yang

dihadapi agar siswa lebih termotivasi dalam belajar sehingga dengan demikian siswa dapat

menguasai materi pelajaran secara tuntas.

Salah satu upaya yang dilakukan seorang guru adalah dengan menggunakan Strategi

Belajar Tuntas. Strategi Belajar Tuntas adalah strategi dalam pembelajaran yang

mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun

kompetensi dasar mata pelajaran tertentu. Dalam model paling sederhana, dikemukakan bahwa

jika setiap peserta didik diberikan waktu sesuai dengan yang diperlukan untuk mencapai suatu

tingkat penguasaan, dan jika dia menghabiskan waktu yang diperlukan, maka besar

kemungkinan peserta didik akan mencapai tingkat penguasaan kompetensi. Tetapi jika peserta

didik tidak diberi cukup waktu atau dia tidak dapat menggunakan waktu yang diperlukan secara

(14)

Atas dasar ini, system penyampaian pembelajaran ( delivery system ) dilakukan dengan

mengarah kepada siswa belajar secara individual. Strategi Belajar Tuntas dilakukan dengan

harapan agar siswa SD NEGERI 060967 Medan Belawan lebih termotivasi dalam pembelajaran

sehingga siswa dapat menguasai materi pelajaran secara penuh dan ketuntasan dalam belajar

tercapai.

Berdasarkan hal yang telah dijelaskan diatas, maka penulis tertarik utnuk mengadakan

penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Belajar Tuntas Untuk meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD NEGERI 060967 Medan Belawan T.P. 2010/2011”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini

adalah :

1. Rendahnya motivasi belajar siswa.

2. Kurangnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari.

3. Waktu yang diberikan kurang optimal dalam belajar.

4. Adanya perbedaan bakat peserta didik yang sangat mempengaruhinya dalam proses

pembelajaran.

5. Kurangnya kompetensi profesionalisme guru.

(15)

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah Penerapan Strategi Belajar Tuntas

untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Pesawat Sederhana di kelas V-B SD

NEGERI 060967 Medan Belawan.

1.4. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

: “Apakah Strategi Belajar Tuntas dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD

NEGERI 060967 Medan Belawan pada materi pesawat sederhana?”

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitin adalah : “Untuk mengetahui

apakah Penerapan Strategi Belajar Tuntas dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD

NEGERI 060967 Medan Belawan pada materi Pesawat Sederhana

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan beberapa

manfaat yaitu :

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga siswa menguasai materi

pelajaran secara penuh.

2. Bagi guru, sebagai masukan bagi guru dalam meningkatkan proses belajar-mengajar di

sekolah dengan menggunakan strategi belajar tuntas dan dapat menerapkan strategi belajar

(16)

3. Bagi sekolah, sebagai acuan/referensi atau evaluasi guna meningkatkan mutu dan kualitas

pendidikan di sekolah serta mengetahui bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa

dengan menggunakan strategi belajar tuntas.

4. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan peneliti dalam menjalankan tugas sebagai seorang

guru dan berkemampuan menerapkan strategi belajar tuntas untuk meningkatkan motivasi

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dalam siklus I dan siklus II tersebut maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

a. Motivasi belajar siswa meningkat dengan diterapkannya strategi belajar tuntas. Hal ini

dapat terlihat dari hasil rata-rata ketujuh indicator yang mencapai 66,80%. Untuk

indicator tekun dan ulet dalam belajar memiliki rata-rata sebesar 66,66%, menekankan

minat yang tinggi dengan rata-rata sebesar 71,21%, mandiri sebesar 69,70%, dapat

mempertahankan pendapat dan teguh pendirian sebesar 57,6%, bekerja sama dalam

mencari dan memecahkan masalah dengan rata-rata sebesar 72%, ego-involvement

sebesar 65,15%, dan hasrat untuk belajar sebesar 65,16%.

b. Metode strategi belajar tuntas dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan

tugas dan meningkatkan interaksi antara gru dan siswa.

c. Kendala yang sering dihadapai siswa ialah siswa sulit untuk mengingat kembali pelajaran

sehingga merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas ataupun test yang diberikan guru di

akhir pembelajaran.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode strategi belajar tuntas

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, maka perlu disarankan:

a. Setiap guru mata pelajaran apapun dapat mengembangkan perangkat-perangkat

pembelajaran dengan menerapkan strategi belajar tuntas dalam proses belajar mengajar.

b. Penerapan metode strategi belajar tuntas mampu menunjukkan motivasi belajar yang

meningkat dan diharapkan dapat dilaksanakan oleh guru karena dapat menjamin

peningkatan hasil belajar siswa.

c. Dan orang tua juga hendaknya ikut serta memberikan perhatian kepada anaknya dalam

memotivasi siswa dengan memberikan arahan dan bimbingan yang baik serta

(18)

67

DAFTAR PUSTAKA

Arya. 2011 (online) http://pengertian strategi belajar tuntas.com

Carrol, john B. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Chung dan Meggison (kuliahkomunikasi.blogspot.com/.../teori-motivasi-mcclelland-teori diakses tanggal 03 April 2003(www.google.com)

Ensiklopedia Iptek. 2007 (online) http://Penyesuaian Bentuk Tubuh Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya.

Hamalik, oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara.

Nasution, S,2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan mengajar, Jakarta : Bumi Aksara

Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Dian

Rakyat

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Siagian, sondang P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Sulistyanto, heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5 SD/MI, Jakarta: Pusat

Perbukuan.

Sumiati dan asra. 2009. Metode Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima

Wena, made. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi

Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan terhadap tingkah laku estrus menunjukkan bahwa saat-saat menjelang ovulasi akan ditandai dengan pencapaian skor maksimal, pada nilai 3, yang

Berdasarkan analisa sifat kemagnetan, untuk sampel dengan variasi konsen- trasi NaOH menunjukkan bahwa ketika ukuran butir semakin kecil maka nilai koersivitasnya juga semakin kecil

b) Obyek yang kedua adalah motivasi belajar siswa adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan siswa tergerak hatinya untuk belajar karena ingin mencapai prestasi yang

PERAN GURU PEMBIMBING KHUSUS (GPK) TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMK NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN 2013.. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pemberian motivasi belajar dari orang tua adalah dorongan yang berasal dari orang tua untuk membantu dalam memperoleh prestasi belajar yang baikb. Karena siswa

Distribusi hasil tangkapan ikan yaitu untuk konsumen luar kota (Jakarta dan Bogor) dan lokal (sekitar Serang). Aspek sosial berkaitan erat dengan kehidupan

Renewable raw materials have several own advantages such as availability, and regeneration. The use of adhesives from renewable raw materials will replace the petroleum

Beberapa mekanisme tanaman obat dalam menurunkan kadar glukosa darah yang telah teridentifikasi diantaranya adalah merangsang sel pulau langerhans pankreas untuk melepaskan