• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP N 35 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP N 35 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN MACROMEDIA

FLASH 8 PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP N 35 MEDAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh: Jamilah Daulay NIM 408111066

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN MACROMEDIA

FLASH 8 PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP N 35 MEDAN

TAHUN AJARAN 2012/2013 JAMILAH DAULAY (408111066)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Negeri 35 Medan setelah menggunakan model pembelajaran langsung. (2) Mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa melalui pembelajaran langsung menggunakan Macromedia Flash 8 terhadap materi Teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Negeri 35 Medan. (3) Mengetahui respon siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Medan terhadap pembelajaran langsung menggunakan Macromedia Flash 8 khususnya pada pokok bahasan Teorema Pythagoras yang telah dibuat.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 35 Medan yang berjumlah 40 orang. Objek dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran langsung menggunakan Macromedia Flash 8 pada materi pokok Teorema Pythagoras tahun ajaran 2012/2013. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes, wawancara, dan observasi. Sedangkan analisis data yang dilakukan di dalam penelitian adalah reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil observasi pada setiap pertemuan, diperoleh rata-rata penilaian setiap pertemuan adalah 2,8 dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran termasuk kategori baik. Dari tes hasil belajar I diperoleh sebanyak 23 siswa (57,5 %) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 17 siswa (42,5 %) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Pada tes hasil belajar II diperoleh sebanyak 34 orang (85 %) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 6 orang (15%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dari siklus I dan siklus II diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal meningkat sebesar 27,5%. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran langsung menggunakan Macromedia Flash 8 sangat baik. Dari hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa siswa merasa senang dan semakin tertarik untuk belajar Teorema Pythagoras. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran langsung menggunakan Macromedia Flash 8 dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP N 35 Medan.

(4)

vi

2.1.8.1 Pengetahuan Deklaratif 17

2.1.8.2 Pengetahuan Prosedur 18

2.1.8.3 Sintaks Model Pembelajaran Langsung

2.1.8.4 Langkah-langkah Pembelajaran Model Pengajaran Langsung 2.1.8.5 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung 2.1.8.6 Model Pembelajaran Langsung yang Berorientasi pada Media

Animasi Flash 2.1.9.1 Luas Persegi dan Luas Segitiga

2.1.9.2 Menentukan Teorema Pythagoras 2.1.9.3 Penggunaan Teorema Pythagoras

2.1.9.4 Perhitungan Panjang Sisi Segitiga Siku-siku

2.1.9.5 Perbandingan Sisi Segitiga Siku-siku Untuk Sudut Istimewa 2.1.9.6 Penyelesaian Persoalan Dalam Bangun Datar dan Bangun Ruang 2.1.9.7 Penerapan Teorema Pythagoras

(5)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 55

(6)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Langsung 20 Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung 24 Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran Langsung yang Berorientasi pada

Animasi Flash 29

Tabel 3.1 Tingkat Penguasaan Siswa 51 Tabel 4.1 Hasil Observasi Siklus I 58 Tabel 4.2 Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I 61 Tabel 4.3 Nilai Terendah, Tertinggi, Rata-rata Siswa Berdasarkan Nilai

Tes Hasil Belajar I 63

Tabel 4.4 Tingkat Penguasaan Siswa pada Tes Hasil Belajar I 63 Tabel 4.5 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I 64 Tabel 4.6 Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I

Tabel 4.7 Data Kesalahan Siswa dalam Mengerjakan Tes Hasil Belajar I

65 67 Tabel 4.8 Hasil Observasi Siklus II 76 Tabel 4.9 Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II 79 Tabel 4.10 Nilai Terendah, Tertinggi, Rata-rata Siswa Berdasarkan Nilai

Tes Hasil Belajar II 80

Tabel 4.11 Tingkat Penguasaan Siswa pada Tes Hasil Belajar II 81 Tabel 4.12 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II 82 Tabel 4.13 Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II

Tabel 4.14 Data Kesalahan Siswa dalam Mengerjakan Tes Hasil Belajar II Tabel 4.15 Perkembangan Hasil Belajar untuk Siklus I dan II

(7)

viii

Gambar 2.5 Persegi Membentuk Segitiga Siku-siku 32 Gambar 2.6 Contoh Teorema Pythagoras 32 Gambar 2.7 Segitiga Siku-Siku ABC 33

Gambar 2.8 Contoh Soal 1 33

Gambar 2.9 Contoh Soal 2 34

Gambar 2.10 Segitiga siku-siku ABC Gambar 2.11 Segitiga Sama Sisi ACD Gambar 2.12 Segitiga Siku-siku ABC Gambar 2.13 Segitiga Siku-siku ABC Gambar 2.14 Segitiga Siku-siku ABC Gambar 2.15 Segitiga Siku-siku ABC Gambar 2.16 Persegi ABCD

Gambar 2.17 Gambar Kubus ABCD.EFGH Gambar 2.18 Sketsa Soal 3

Gambar 3.1 Alur dalam Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 4.1 Tingkat Penguasaan Siswa Kelas VIII pada Tes Hasil Belajar I

Gambar 4.2 Tingkat Penguasaan Siswa Kelas VIII pada Tes Hasil Belajar II Gambar 1 Peneliti menerangkan gambaran besar materi yang akan

dipelajari 189

Gambar 2 Peneliti memberikan penjelasan mengenai materi Teorema Pythagoras dengan animasi Flash.

189

Gambar 3 Observer mengobservasi proses pembelajaran 190 Gambar 4 Perwakilan siswa menuliskan hasil yang diperolehnya

di depan kelas 190

Gambar 5 Peneliti memberikan umpan balik terhadap jawaban

siswa 191

(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus I) 97 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus I) 110 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus II) 122 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus II) 133

Lampiran 5 Kisi-Kisi Tes Awal 146

Lampiran 6 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I 147 Lampiran 7 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II 148 Lampiran 8 Lembar Validasi Tes Awal 149 Lampiran 9 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I 150 Lampiran 10 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II 151

Lampiran 11 Tes Awal 152

Lampiran 12 Tes Hasil Belajar I 154

Lampiran 13 Tes Hasil Belajar II 156

Lampiran 14 Altermatif Penyelesaian Tes Awal 158 Lampiran 15 Altermatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 160 Lampiran 16 Altermatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II 164 Lampiran 17 Pedoman Penskoran Nilai Tes Awal

Lampiran 17 Pedoman Penskoran Nilai Tes Hasil Belajar I Lampiran 17 Pedoman Penskoran Nilai Tes Hasil Belajar II

168 170 172 Lampiran 18 Lembar Observasi Pembelajaran 174

Lampiran 19 Pedoman Wawancara 179

Lampiran 20 Daftar Nama Siswa Kelas VIII-I SMP Negeri 35 Medan

Tahun Ajaran 2012/2013 181

Lampiran 21 Rekapitulasi Nilai Tes Hasil Belajar Siswa 182

Lampiran 22 Hasil Wawancara Siswa 183

Lampiran 23 Dokumentasi Penelitian 189 Lampiran 24 Tampilan Macromedia Flash 8 untuk materi Teorema

Pythagoras

190

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks. Peristiwa tersebut merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia sehingga manusia itu tumbuh sebagai manusia yang utuh. Manusia bertumbuh mulai belajar. Karena itu, sebagai pengajar kalau ia berbicara tentang belajar, tidak dapat melepaskan diri dari mengajar. Mengajar dan belajar merupakan proses kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Proses kegiatan tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sangat menentukan keberhasilan belajar peserta didik.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menduduki peran penting dalam pendidikan karena dilihat dari waktu yang digunakan dalam pelajaran matematika disekolah, lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Serta pelaksanaan pendidikan diberikan pada semua jenjang pendidikan yang dimulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Corckroft (dalam Abdurrahman, 1999 : 253) mengungkapkan :

“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran kekurangan; (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang”.

(10)

2

dalam pembelajaran matematika, dimana Indonesia mendapatkan peringkat ke 39 di bawah Thailand dan Uruguay. Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011 (dalam Virus, 2011): The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia berada di bawah Brunei Darussalam (ke-34) dan Malaysia (ke-65).

Kenyataan tersebut secara jelas menyatakan bahwa pendidikan matematika di Indonesia masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Selama ini banyak siswa memandang matematika adalah bidang studi yang paling sulit. Abdurrahman (2003 : 252) mengemukakan bahwa :

“Dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika dianggap bidang studi yang paling sulit, baik yang tidak berkesulitan dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar. Hal tersebut menyebabkan nilai pelajaran matematika yang diperoleh siswa cenderung lebih rendah di bandingkan dengan mata pelajaran lain”.

(11)

3

menarik minat, semangat, kreatifitas, kemampuan dan keaktifan siswa untuk menemukan dan memecahkan permasalahan dengan upaya sendiri.

Untuk itu perlu adanya solusi yang tepat agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pemahaman konsep matematika akan berkembang apabila siswa aktif dalam mempelajari pelajaran matematika. Salah satu solusi yang perlu dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran langsung dimana guru sebagai mediator dalam mentransfer ilmu pengetahuan terhadap siswa dan dibantu dengan media pembelajaran berbasis komputer yaitu menggunakan Macromedia Flash 8.

Dalam model ini, pembelajaran berpusat pada guru. Namun bukan berarti siswa harus pasif, tetapi siswa juga harus aktif dan terlibat, terutama dalam memerhatikan, mendengarkan dan resitasi (tanyak jawab) yang terencana. Guru berperan sebagai penyampai informasi harus kreatif memilih dan menggunakan media pembelajaran yang berkesan untuk menarik minat siswa dalam belajar matematika.

Media pembelajaran yang tepat adalah salah satu cara untuk meningkatkan minat, keaktifan, dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran langsung dapat dilakukan dengan menggunakan media komputer yang ditampilkan dengan menggunakan LCD proyektor. Bahan yang diajarkan telah dikemas dan disusun semenarik mungkin menggunakan Software Macromedia Flash 8 sehingga lebih menarik dan mudah untuk dipahami siswa.

(12)

4

digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi Hamalik (dalam Arsyad, A 2011 : 2) :

“(1) media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses

belajar mengajar ; (2) fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan; (3) seluk beluk proses mengajar; (4) hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan; (5) media pendidikan dalam setiap mata

pelajaran; (6) usaha inovasi dalam media pendidikan”.

Dalam pembelajaran matematika di SMP, Teorema Pythagoras merupakan pokok bahasan yang dianggap sulit. Hal ini diketahui dari hasil observasi peneliti pada tanggal 7 September 2012 di SMP Negeri 35 Medan. Berdasarkan KKM di sekolah tersebut hanya 5 siswa dari 40 siswa yang mampu menyelesaikan soal-soal mengenai Teorema Pythagoras. Kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam memahami hubungan sisi miring (hipotenusa) dengan kedua sisi siku-siku, sehingga masih banyak siswa yang hanya menghapal rumus Teorema Pythagoras yang diberikan. Hal ini tentu saja disebabkan karena kurangnya pemahaman siswa terhadap penerapan konsep Teorema Pythagoras. Dari hasil wawancara dengan Ibu Dewi Ratna (salah satu guru matematika kelas VIII SMP Negeri 35 Medan)

yang mengatakan: “ada siswa yang cepat dalam menyelesaikan soal hitungan, tetapi kurang dalam soal yang berupa konsep, lemah dalam masalah penggunaan

persamaan dalam hitungan”. Para siswa pada umumnya dapat menerapkan rumus

(c sebagai sisi miring serta a dan b merupakan sisi-sisi tegak segitiga) dengan benar untuk menghitung panjang sisi miring suatu segitiga siku-siku bila panjang sisi lainnya diketahui ( a dan b diketahui). Tetapi, bila dalam soal yang akan dicari adalah nilai a atau b, kebanyakan siswa salah dalam melakukan perhitungan.

Teorema Pythagoras merupakan salah satu materi pokok yang diajarkan di kelas VIII SMP Negeri 35 Medan. Ibu Dewi Ratna (7 September 2012) menyatakan bahwa belum pernah ada yang melakukan penelitian dengan model pembelajaran langsung menggunakan Macromedia Flash 8 pada materi tersebut,

menurutnya : ”kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam memahami

(13)

5

banyak siswa yang hanya menghapal rumus Teorema Pythagoras yang diberikan”. Hal ini tentu saja karena kurangnya pemahaman siswa terhadap penerapan konsep Teorema Pythagoras.

Berdasarkan masalah di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Langsung Menggunakan Macromedia Flash 8 pada Materi Teorema Pythagoras di Kelas VIII SMP Negeri 35 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, adapun masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :

1. Banyak siswa yang tidak menyukai matematika karena menganggap matematika itu sulit.

2. Hasil belajar matematika siswa rendah.

3. Metode dan media pembelajaran yang digunakan guru cenderung tidak variatif, tidak menarik minat siswa untuk mempelajari matematika dan kurang melibatkan keaktifan siswa dalam kelas.

4. Siswa mengalami kesulitan dalam menerapkan rumus Teorema Pythagoras dan menyelesaikan soal-soal Teorema Pythagoras.

1.3 Batasan Masalah

(14)

6

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi fokus permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada materi Teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Negeri 35 Medan melalui model pembelajaran langsung berbantuan Macromedia Flash 8?

2. Bagaimana ketuntasan hasil belajar siswa melalui pembelajaran langsung menggunakan Macromedia Flash 8 pada materi Teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Negeri 35 Medan?

3. Bagaimana respon siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Medan terhadap pembelajaran langsung menggunakan Macromedia Flash 8 pada materi Teorema Pythagoras yang telah dibuat?

1.5 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pokok permasalahan di atas yaitu:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Negeri 35 Medan melalui model pembelajaran langsung berbantuan Macromedia Flash 8.

2. Mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa melalui pembelajaran langsung menggunakan Macromedia Flash 8 terhadap materi Teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Negeri 35 Medan.

(15)

7

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi guru : sebagai bahan masukan untuk menggunakan media berbasis ICT seperti software Macromedia Flash dengan animasi Flash nya. 2. Bagi siswa : dengan menggunakan animasi Flash dapat meningkatkan

minat dan hasil matematika siswa.

3. Bagi peneliti : sebagai bahan untuk menambah pengetahuan dalam pembelajaran sebagai calon guru.

(16)

93 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Medan pada meteri Teorema Pythagoras dilihat dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 27,5% dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 8,125 setelah diterapkan model pembelajaran langsung berbantuan Macromedia Flash 8.

2. Ketuntasan hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran langsung menggunakan Macromedia Flash pada siklus I melalui tes hasil belajar I diperoleh 23 orang (57,5%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 17 orang (42,5%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 61,375. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II melalui tes hasil belajar II diperoleh 34 orang (85%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 6 orang (15%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 69,45.

(17)

94

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Disarankan kepada guru mata pelajaran matematika untuk menggunakan model pembelajaran langsung dengan Macromedia Flash 8 pada meteri yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan minat belajar siswa. 2. Disarankan kepada guru matematika, khususnya SMP Negeri 35 Medan

untuk menggunakan model pembelajaran lanngsung dengan Macromedia Flash pada materi pokok Teorema Pythagoras.

3. Sebelum proses belajar mengajar dilakukan, guru harus mengetahui penguasaan siswa terhadap materi-materi prasyarat dari suatu topik yang akan diajarkan, karena pengetahuan siswa sebelumnya sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memahami materi baru yang akan diajarkan. 4. Dari hasil penelitian ditemukan kebanyakan siswa tidak berani mengajukan

pendapat ataupun pertanyaan tentang hal-hal yang belum dimengerti secara langsung kepada guru ketika proses pembelajaran berlangsung, maka disarankan kepada guru yang akan melaksanakan model ini diharapkan dapat mempelajari bagaimana cara memotivasi siswa untuk berani berbicara ataupun bertanya.

Referensi

Dokumen terkait

Ringinwok, Ngaliyan Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan manajemen antara lembaga dan organisasi: 1) Bagaimana perencanaan Program

Between the internal auditors and the audit committee must be established appropriate communication processes are well stated by Cohen, et.al (2007) the process

Brianita Rizki Ratna Kiyenda, J500080022, 2012, Hubungan antara Diabetes Melitus Tipe 2 dan Fungsi Kognitif Pasien Lanjut Usia , Skripsi, Fakultas

Hal ini dapat terjadi dengan atau tanpa dapat dilihat secara langsung pada permukaan kayu hingga pada suatu kondisi dimana struktur kayu tersebut betul-betul mengalami kerusakan

Proses pengolahan dengan panas akan mempengaruhi komposisi kimia keong mas, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode pengolahan terhadap kandungan

Sumartono, S.310811013, 2011, Pelarangan mengamen, meminta-minta dan memberi uang kepada pengamen, pengemis dan anak jalanan di Kota Madiun (Implementasi Pasal 8a dan 8b

Contoh keputusan dalam manajemen valuta asing adalah penjualan asset valuta asing dan menaikkan dana valas; sedangkan contoh kebijakan manajemen valuta asing antara lain

Hasil wawancara dan analisis data yang telah dilakukan dalam kajian ini, disimpulkan bahwa dengan sulitnya akses menuju Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten