• Tidak ada hasil yang ditemukan

KALIMAT EFEKTIF. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KALIMAT EFEKTIF. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KALIMAT EFEKTIF

Makalah

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih

Disusun Oleh :

Mukoyimah (1601016060)

Laila Shoimatu N. R. (1601016061) Laeli Uzlifa (1601016062)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2016

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap kalimat yang disusun oleh seorang penulis hendaknya mudah dipahami, singkat, dan jelas. Dalam menulis, penulis seyogyanya menyampaikan pikirannya dalam kalimat efektif. Kalimat efektif merupakan suatu hal penting dalam materi Bahasa Indonesia yang harus dipahami. Untuk dapat memahaminya, kita tidak boleh menganggap gampang materi ini. Sebab, dalam materi ini kita dituntut untuk tekun dan teliti. Oleh karena itu kami akan mencoba membahas kalimat efektif dalam makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH a. Pengertian Kalimat Efektif b. Kriteria Kalimat Efektif c. Ciri-Ciri Kalimat Efektif d. Unsur-Unsur Kalimat

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif merupakan kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat dapat terjamin.

B. Kriteria Kalimat Efektif

Kriteria kalimat efektif adalah kalimat yang kaidah gramatikalnya menggunakan pilihan kata (diksi) yang tepat. Kaidah gramatikal yaitu kalimat yang menerima proses imbuhan, reduplikasi, dan komposisi. Sedangkan diksi meliputi: pemakaian kata tutur, pemakaian kata bersinonim, pemakaian kata bernilai rasa, pemakaian istilah asing, pemakaian kata konkret dan abstrak, pemakaian kata umum dan khusus, pemakaian idiom dan kata lugas.

Kaidah gramatikal meliputi:

1. Terjadinya proses pengimbuhan (afiksasi)

a. Afikasi prefiks adalah awalan yang melekat pada sebuah morfem dasar untuk membentuk kata yang berfungsi dalam ujaran.

Contoh: Luncur-meluncur Juang-berjuang Rusak-merusak

b. Afiksasi ifiks (sisipan) awalan yang harus melekat ditengah morfem dasar.

Contoh: Ah + dulu = dahulu Em + tali = menali

c. Afiksasi sufiks (akhiran) awalan yang melekat diakhir moferm dasar.

Contoh: Jadi + kan = jadikan Tembak + i = tembaki

d. Afiksasi konfliks (campuran/gabungan) adalah awalan yang melekat pada awal dan akhir moferm dasar.

Contoh: Bersenjatakan Kedatangan

(4)

2. Menerima bentuk pengulangan (reduplikasi)

3. Menerima bentuk kata gabung atau kata majemuk (komposisi)

Menurut Keraf (1980:36), kalimat efektif yang memenuhi syarat-syarat adalah:

1. Secara tepat dapat mewakili gagasan, pikiran,atau perasaan pembicara atau penulis.

2. Sanggup meninmbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.

C. Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Kepadanan struktur

Yang dimaksud kepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan)dan struktur bahasa yang digunakan.kesepadanan kalimat ini dperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan yang baik .setiap kalimat yang baik harus jelas memperlihatkan kesatuan gagasan,yaitu mengandung satu ide tunggal.Bisa terjadi bahwa kesatuan gagasan itu terbentuk dari dua gagasan pokok atau lebih.

Kesepadanan kalimat memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini:

a) Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas.

b) Tidak terdapat subjek yang ganda.

c) Kata penghubung antarkalimat tidak digunakan pada kalimat tunggal.

d) Predikat kalimat tidak didahului kata yang.

2. Keparalelan/Paralelisme

Keparalelan/paralelisme adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu.artinya kalau bentuk pertama menggunakan verba bentuk kedua juga harus menggunakan verba.

3. Penegasan/penekaan

Penegasan /penekaan adalah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang ditonjolkan. Kalimat itu memberikan penekanan atau penegasan pada penonjolan itu.

(5)

4. Kehematan

Kehematan kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Cara untuk menghemat kata adalah dengan tidak mengulang subjek, tidak memakai bentuk superordinat, tidak menggunakan kata bersinonim, dan tidak menjamakkan kata yang sudah menggunakan bentuk jamak.

5. Kecermatan

Cermat dalam kalimat efektif adalah, bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata.

6. Kohesi/Kepaduan yang baik dan kompak

Kohesi atau kepaduan yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu.

7. Koherensi (penalaran atau logika)

Struktural gramatikal yang baik bukan merupakan tujuan dalam komunikasi, melainkan sekedar merupakan suatu alat untuk merangkaikan sebuah pikiran atau maksud dengan sejelas-jelasnya. Dalam pemakaian suatu bahasa, unsur lain ini adalah segi penalaran atau logika. Jalan pikiran pembicara turut menentukan baik tidaknya kalimat seseorang, mudah tidaknya pikiran dapat dipahami. Jadi, yang dimaksud koherensi adalah gagasan yang tersusun secara runtut dan logis.

D. Unsur-Unsur Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam bentuk lisan maupun tulisan yang memiliki arti. Kalimat yang baik dan benar memiliki unsur-unsur yang terdiri atas:

1. Subjek (S)

Subjek adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis.

Contoh: Toro sedang tidur.

Tujuan dan ambisi mereka berbeda jauh dengan getaran jiwaku.

2. Predikat (P)

Predikat adalah unsur kalimat yang menyatakan kegiatan yang dilakukan subjek.

Contoh: Kemal sedang tidur.

(6)

Rasa jemu mengamuk jua dalam jiwaku.

3. Objek (O)

Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi kata kerja sebagai hasil perbuatan yang dikenai perbuatan penerima atau yang diuntungkan oleh perbuatan.

Contoh: Mahasiswa mengibarkan Sang Saka.

Ibu membaca berita di teras rumah.

4. Keterangan (K)

Keterangan (K) adalah bagian kalimat yang bukan merupakan inti kalimat.

Fungsinya meluaskan atau membatasi makna subjek atau predikat. Keterangan menjelaskan bagaimana, kapan, atau di mana peristiwa yang dinyatakan dalam kalimat tersebut.

Contoh: Sukreni tinggal di Surabaya.

Setiap hari Minggu kami berwisata kuliner.

5. Pelengkap

Pelengkap adalah unsur kalimat yang fungsinya seperti objek tetapi yang membedakannya adala pelengkap tidak bisa diubah menjadi subjek pada kalimat pasif. Pelengkap biasanya terletak setelah predikat atau objek.

Contoh: Sinta duduk yang paling belakang.

Ibu memasak daging yang ada di dalam lemari es.

6. Kata Perangkai

Unsur perangkai berfungsi merangkaikan dua unsur subjek, dua unsur predikat, atau dua unsur pelengkap dalam suatu kalimat. Unsur kalimat yang berfungsi sebagai kata perangkai sering diawali dengan kata-kata dan, dengan, serta, bersama, beserta, dan kata juga.

Contoh: Kegemaranku adalah menulis dan melukis.

Aku tidak puas dan keadaanku jauh dari bahagia.

7. Kata Penghubung

Adakalanya kata penghubung terdiri atas satu kata sekelompok kata yang berfungsi untuk menghubungkan (jika perlu) dua buah informasi dalam satu kalimat.

Contoh: Pekerjaan itu tidak kusukai, tetapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya.

(7)

Penghasilanku cukup, sungguhpun demikian aku tetap merasakan suatu kekurangan di dalam jiwaku.

8. Kata Modalitas

Unsur modalitas berfungsi untuk mengubah keseluruhan arti sebuah kalimat sehinga sering disebut ‘pewarna’ dalam kalimat.

Contoh: Ibunya seorang penari

Akan menjadi sangat lain bila sudah dimasuki unsur modalitas - Ibunya memang seorang penari.

- Ibunya betul-betul seorang penari.

9. Frase

Frase adalah sekelompok kata yang tidak membentuk sebuah kalimat dan menempati salah satu jabatan dalam kalimat.

Contoh: Karena tidak setuju, ia terpaksa mencari jalan lain.

Rapat akan dilanjutkan lagi, sehabis makan siang.

10. Klausa

Klausa juga berbentuk kelompok kata. Klausa berbeda dengan frase karena klausa mempunyai unsur-unsur subjek dan predikat.

Contoh: Buku itu tidak jadi saya beli karena harganya mahal.

Sementara hujan masih turun, pekerja terpaksa dihentikan.

(8)

BAB III KESIMPULAN

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca. Kriteria kalimat efektif adalah kalimat yang kaidah gramatikalnya menggunakan pilihan kata yang tepat. Kaidah gramatikal meliputi:

1. Terjadinya proses pengimbuhan (afiksasi) berupa: awalan, sisipan, akhiran, dan gabungan.

2. Menerima bentuk pengulangan (reduplikasi).

3. Menerima bentuk kata gabung atau kata majemuk(komposisi) Ciri-ciri kalimat efektif:

a. Kesepadanan struktur b. Keparaleran bentuk c. Ketegasan makna d. Kehematan kata e. Kecermatan kenalaran f. Kepaduan gagasan g. Kelogisan bahasa

Unsur-unsur kalimat:

 Subjek

 Predikat

 Objek

 Keterangan

 Pelengkap

 Kata perangkai

 Kata penghubung

 Frase

 Klausa

(9)

BAB IV PENUTUP

Demikian makalah ini kami susun. Terimakasih kepada pembaca yang telah bersedia menelaah dan mengimplementasikan isi makalah ini. Saran dan kritik tetap kami harapkan dari pembaca sekalian guna bahan perbaikan untuk kami. Sekian dan terimakasih.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Rumaningsih, Endang dkk. 2016. Bahasa Indonesia Bangsaku. Semarang:Pusat Pengembangan Bahasa.

Wijayanti, Sri Hapsari dkk. 2013. Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Peserta didik yang hidup di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang mendukung aktivitas belajar anak akan cenderung memiliki prestasi belajar yang baik

Pengaruh Persepsi Pembelajaran Matematika terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Bidang Matematika di Sekolah Sma N 1 Curup Timur T.P 2015/2016 , Jurnal EduTech

kependudukan/demografi terhadap strategi pemasaran usaha kecil sektor industri pengolahan.. Menganalisis pengaruh tingkat pertimbangan manajemen dalam

Data nickname dan nama room yang telah tersimpan di dalam socket telah mengalami proses enkripsi dengan menggunakan algoritma Rijndael. Data password yang telah tersimpan

Hal tersebut di atas sesuai dengan hasil penelitian dari Helmi Ramlan (2014) bahwa terdapat kontribusi kinerja manajerial kepala sekolah dan kinerja komite sekolah terhadap

Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Students Teams Chievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Tata Hidang Siswa Kelas X Jurusan Jasa Boga

Menjalankan , Mengawasi dan Bertanggung jawab penuh atas seluruh jalannya proyek inovasi otomasi industri dari riset hingga implementasi 23. Menganalisa gap dan membuat