• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH WONOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH WONOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017."

Copied!
198
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

LEMBAR JUDUL

Oleh:

DWI CAHYA NURANDA NIM.10403244041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

“Peliharalah visi dan impian anda, karena mereka anak anak jiwa anda dan rancangan pencapaian terbesar anda.”

(Napoleon Hill) “Jika enggan mengambil resiko, Anda tak akan pernah kalah. Tapi tanpa berani menanggung resiko anda tak akan pernah menang.”

(9)

1.

Kedua orang tuaku, Bapak M. Malikin dan Ibu Sri Wahyuni, yang telah memberikan kasih sayang, semangat, dukungan moral maupun material serta doa yang tiada henti-hentinya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(10)

Oleh :

Dwi Cahya Nuranda NIM. 10403244041

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017. (2) Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017. (3) Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017.

Jenis penelitian ini adalah Ex-post facto dengan pendekatan kuantitatif, populasi penelitian ini adalah kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari sebanyak 133 siswa. Pengumpulan data dengan metode kuesioner dan metode dokumentasi. Metode kuesioner untuk mengumpulkan data Motivasi Belajar, dan Lingkungan Keluarga, sedangkan metode dokumentasi untuk mengumpulkan data Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa yaitu nilai UTS. Uji coba instrument pada penelitian ini menggunakan uji terpakai yang dilakukan terhadap 34 siswa. Pengujian prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji linearitas dan multikolinieritas. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi sederhana untuk hipotesis pertama dan kedua serta analisis regresi ganda untuk hipotesis ketiga.

Hasil penelitian ini adalah: (1) Terdapat pengaruh positif Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017 yang ditunjukkan dengan rx1y 0,32 dan r2x1y 0,10 serta nilai thitung 3,90 > ttabel 1,97. (2) Terdapat pengaruh positif Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017 yang ditunjukkan dengan nilai rx2y 0,31 dan r2x2y 0.09, dan nilai thitung 3,80 > ttabel 1,97. (3) Terdapat pengaruh positif Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017 yang ditunjukkan dengan Ry(1,2) 0,37 dan R2y(1,2) 0,14 dan nilai Fhitung 10,69 > Ftabel 3,07.

Kata kunci: Motivasi Belajar, Lingkungan Keluarga, Prestasi Belajar

(11)

By :

Dwi Cahya Nuranda NIM. 10403244041

Abstract

This study aims to determine (1) Influence of Learning Motivation against Learning Achievement in Subjects Accounting Services Company Class X Accounting SMK Muhammadiyah Wonosari Academic Year 2016/2017. (2) Influence of Family Environment against Learning Achievement in Subjects Accounting Services Company Class X Accounting SMK Muhammadiyah Wonosari Academic Year 2016/2017. (3) Influence of Learning Motivation and Family Environment together against Learning Achievement in Subjects Accounting Services Company Class X Accounting SMK Muhammadiyah Wonosari Academic Year 2016/2017.

This type of research is Ex-post facto quantitative approach, the study population is a class X SMK Muhammadiyah Accounting Wonosari as many as 133 students. The data collection questionnaire method and documentation methods. Questionnaire method to collect data Motivation and Family Environment, while the method of documentation to collect data Learning Achievement in Subjects Accounting Services Company with the result of the UTS. Trials using the instrument in this study used a test conducted on 34 students. Testing requirements analysis in this study include linearity test and multicollinearity. Data analysis technique used is simple regression analysis technique for the first and second hypothesis as well as multiple regression analysis for the third hypothesis

The results of this study are: (1) There is a positive influence on the Learning Motivation against Learning Achievement in Subjects Accounting Services Company Class X Accounting SMK Muhammadiyah Wonosari Academic Year 2016/2017 indicated by rx1y 0,32 and r2x1y 0,10 and nilai thitung 3,90 > ttabel

1,97. (2) There is a positive influence on the Family Environment against Learning Achievement in Subjects Accounting Services Company Class X Accounting SMK Muhammadiyah Wonosari Academic Year 2016/2017 indicated with rx2y 0,31 and r2x2y 0.09, and nilai thitung 3,80 > ttabel 1,97. (3) There is a positive

influence of Learning Motivation and Family Environment together against Learning Achievement in Subjects Accounting Services Company Class X Accounting SMK Muhammadiyah Wonosari Academic Year 2016/2017 indicated

by Ry(1,2) 0,37 and R2y(1,2) 0,14 and nilai Fhitung 10,69 > Ftabel 3,07.

(12)
(13)

yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna meraih gelar Sarjana Pendidikan.

Pengerjaan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Rohmat Wahab, M.Pd. MA, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Sumarsih, M.Pd, dosen pembimbing yang telah memberikan masukan, saran, kritik dan motivasi selama menyelesaikan skripsi ini.

3. Sukanti, M.Pd., dosen narasumber yang telah memberikan masukan dan bimbingan selama menyelesaikan skripsi ini

4. Moh. Djazari M.Pd, ketua penguji yang telah bersedia menguji serta memberikan saran dalam skripsi ini.

5. Sumarsih, M.Pd., Penasehat Akademik yang telah banyak membantu dan membimbing pada masa studi.

6. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Akuntansi terima kasih atas segala bimbingan, pengalaman, dan ilmu yang bermanfaat.

(14)

dalam penelitian ini.

9. Sahabat-sahabatku, Ari, Surya, Galang, Catur, Sinto, Hohok, Niken terima kasih atas segala canda tawa, semangat, dan juga arahan yang telah kalian berikan.

10. Teman-teman terbaikku Pendidikan Akuntansi 2010, khususnya 2010 B. 11. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini dan tidak bisa

saya sebutkan satu-persatu.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik sangat penulis harapkan.

Yogyakarta, 12 Desember 2016 Penulis,

Dwi Cahya Nuranda NIM 10403244041

(15)

LEMBAR JUDUL...i

PERSETUJUAN...ii

PENGESAHAN...iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iv

MOTTO...v

PERSEMBAHAN...vi

ABSTRAK...vii

KATA PENGANTAR...ix

DAFTAR ISI...x

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR GAMBAR...xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xv

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Identifikasi Masalah...9

C. Pembatasan Masalah...10

D. Rumusan Masalah...10

E. Tujuan Penelitian...11

F. Manfaat Penelitian...12

BAB II KAJIAN PUSTAKA...14

A. Kajian Teori...14

1. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa...14

a. Pengertian Belajar...14

(16)

a. Pengertian Motivasi...21

b. Motivasi Belajar...22

c. Ciri-ciri orang yang mempunyai Motivasi Belajar tinggi...23

d. Macam-macam Motivasi Belajar...25

e. Bentuk atau Cara Menimbulkan Motivasi...27

f. Indikator Motivasi Belajar...29

3. Lingkungan Keluarga...30

a. Pengertian Lingkungan Keluarga...30

b. Fungsi Keluarga...32

c. Indikator Lingkungan Keluarga...37

B. Penelitian yang Relevan...38

C. Kerangka Berpikir...41

D. Paradigma Penelitian...44

E. Hipotesis Penelitian...45

BAB III METODE PENELITIAN...47

A. Desain Penelitian...47

B. Tempat dan Waktu Penelitian...47

C. Variabel Penelitian...48

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian...48

E. Subjek Penelitian...50

F. Teknik Pengumpulan Data...51

G. Instrumen Penelitian...51

H. Uji Coba Instrumen...54

I. Teknik Analisis Data...58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...68

(17)

C. Teknik Analisis Data...83

1. Uji Persyaratan Analisis...83

a. Uji Linearitas...83

b. Uji Multikolinieritas...84

2. Uji Hipotesis...84

a. Uji Hipotesis Pertama...85

b. Uji Hipotesis Kedua...86

c. Uji Hipotesis Ketiga...88

Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)...90

D. Pembahasan Hasil Penelitian...92

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN...101

A. Kesimpulan...101

B. Implikasi...102

C. Saran...103

DAFTAR PUSTAKA...106

(18)
(19)

1. Jumlah Populasi Penelitian...50

2. Skor Alternatif Jawaban...52

3. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar...53

4. Kisi-kisi Instrumen Lingkungan Keluarga...53

5. Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar...55

6. Hasil Uji Validitas LIngkungan Keluarga...56

7. Hasil Uji Reliabilitas...58

8. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar...71

9. Kategori Kecenderungan Variabel Motivasi Belajar...74

10. Distribusi Frekuensi Lingkungan Keluarga...76

11. Kategori Kecenderungan Variabel Lingkungan Keluarga...78

12. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar...80

13. Kategori Kecenderungan Prestasi Belajar...82

14. Hasil Perhitungan Linearitas...83

15. Perhitungan Uji Multikolinieritas...84

16. Hasil Perhitungan Analisis Regresi Sederhana (X1 – Y) ...85

17. Hasil Perhitungan Analisis Regresi Sederhana (X2 – Y) ...87 18. Hasil Perhitungan Analisis Regresi Ganda (X1X2 – Y) 88

19. Sumbangan Relatif 91 20. Sumbangan Efektif 91

(20)
(21)

1. Paradigma Penelitian...44

2. Histogram Variabel Motivasi Belajar...71

3. Diagram Pie Chart Motivasi Belajar...74

4. Histogram distribusi Frekuensi Lingkungan Keluarga...75

5. Diagram Pie Chart Lingkungan Keluarga...78

6. Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar...80

7. Diagram Pie Chart Prestasi Belajar...81

8. Ringkasan Hasil Penelitian...92

(22)

1. Angket Penelitian...109 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas...114 3. Rekapitulasi Data Angket...121 4. Data Induk dan Stastistik...130 5. Uji Prasyarat Analisis...135 6. Uji Hipotesis SE & SR...139 7. Surat Ijin Penelitian...143

(23)

Melihat perkembangan zaman pada umumnya, pendidikan harus dapat diarahkan dengan upaya pembentukan manusia yang tanggap terhadap lingkungan dan peka terhadap perubahan, di samping itu pendidikan juga harus menyentuh potensi peserta didik sebagai obyek belajar. Di Indonesia setiap pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertulis dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pembangunan Nasional dilakukan dengan tujuan membentuk manusia dan masyarakat Indonesia seutuhnya. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

(24)

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Pendidikan mempunyai peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan kehidupan suatu negara. Apalagi di era globalisasi ini sangat diperlukan adanya sumber daya manusia yang memadai. Sistem pendidikan nasional harus dapat memberikan pendidikan bagi setiap warga Republik Indonesia agar setiap orang mampu berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, karena pedidikan bertujan untuk menciptakan atau menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai keterampilan dan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, salah satunya yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Peranan sekolah kejuruan sebagai salah satu lembaga pendidikan adalah mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa agar mampu menghadapi tantangan pembangunan saat ini karena siswa sebagai manusia memiliki perbedaan dalam kemampuan, bakat, minat, motivasi, watak, dan sebagainya. Secara umum tingkat kecerdasan, kemampuan dan keterampilan setiap siswa mempunyai perbedaan yang menyebabkan prestasi belajar setiap siswa berbeda. Kualitas pendidikan siswa dapat dilihat melalui prestasi belajar, karena prestasi belajar tersebut menunjukkan sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap semua mata pelajaran yang ditempuh.

(25)

optimal adalah harapan yang ingin dicapai dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Prestasi Belajar dapat diartikan sebagai suatu penguasaan pengetahuan yang lazimnya ditunjukkan dengan angka nilai ulangan atau nilai yang diberikan oleh guru dalam bentuk rapor yang diberikan secara periodik. Suatu keberhasilan dalam tujuan pendidikan, tergantung dari siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Keberhasilan prestasi belajar siswa tentunya tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri individu siswa itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern (Slameto, 2011: 54). Faktor intern berasal dari dalam diri individu meliputi faktor psikis seperti intelegensi, Motivasi, bakat, minat dan kebiasaan, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu meliputi lingkungan sekolah, dan Lingkungan Keluarga.

Beberapa faktor tersebut dapat mempengaruhi Motivasi Belajar dari anak yang pada akhirnya siswa memperoleh prestasi belajar yang rendah. Agar memperoleh Prestasi Belajar yang tinggi perlu dukungan dari setiap guru. Guru memang memegang peranan yang sangat penting namun tidak hanya bergantung pada guru saja sebagai pengajarnya tetapi juga didukung oleh komponen lain dalam pendidikan termasuk dalam hal ini Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga.

(26)

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”. Belajar merupakan suatu proses yang timbul dari dalam, maka faktor motivasi memegang peranan penting pula. Motivasi sendiri merupakan suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai oleh timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Oemar Hamalik, 2014: 121). Jika guru atau orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada anak-anak maka dalam diri anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik. Anak dapat menyadari apa pentingnya belajar dan apa tujuan yang hendak dicapai dengan pelajaran itu jika diberi perangsang dan motivasi yang baik dan sesuai. Karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan Motivasi Belajar siswa. Pada semua usia, motivasi memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar. Siswa yang memiliki Motivasi Belajar tinggi cenderung akan mempunyai prestasi belajar yang tinggi.

(27)

dalam belajar berhubungan dengan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.

(28)

masalah yang dihadapi dalam upaya pembangunan yang serius khususnya bagi para pendidik yang berperan besar dalam proses belajar mengajar.

SMK Muhammadiyah Wonosari merupakan salah satu sekolah kejuruan yang diminati oleh masyarakat Wonosari. Siswa SMK Muhammadiyah Wonosari tidak terlepas dari keinginan untuk meningkatkan Prestasi Belajar dan tidak terlepas pula dari faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar tersebut. Prestasi belajar yang baik di SMK Muhammadiyah Wonosari merupakan dambaan semua pihak, baik siswa, orang tua dan pihak sekolah. Prestasi Belajar siswa pada SMK Muhammadiyah Wonosari khususnya pada mata pelajaran akuntansi perusahaan jasa dapat dilihat dari prestasi belajar mata pelajaran akuntansi perusahaan jasa siswa di sekolah. Pentingnya mengetahui prestasi belajar mata pelajaran akuntansi perusahaan jasa siswa di sekolah adalah untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat menguasai dan memahami materi akuntansi perusahaan jasa yang telah diajarkan guru di sekolah. Dengan demikian Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa akan mencerminkan kualitas siswa akan kemampuan, pengetahuan, dan pemahamannya terhadap mata pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa.

(29)
(30)

saat pelajaran dan lebih sering mengobrol dengan teman sebangku mereka pada saat jam pelajaran sedang berlangsung.

Tolok ukur keberhasilan pendidikan masih mengacu pada daya serap siswa terhadap bahan ajar yang telah disampaikan dengan indikator tinggi rendahnya nilai angka yang dihasilkan siswa dalam tes ulangannya. Berdasarkan nilai ulangan yang rendah dapat diketahui bahwa pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi belum optimal. Hal ini terlihat dari nilai ulangan siswa yang hampir setiap kali diadakan ulangan selalu ada siswa yang mengikuti perbaikan karena nilai yang diperoleh masih dibawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 75, jumlah rata-rata siswa yang memperoleh nilai dibawah standar KKM sebanyak 13 siswa setiap kelas untuk sekali ulangan harian dari rata-rata 33 siswa dalam satu kelas. Jadi sebanyak 39,39% siswa masih harus mengikuti remidi (perbaikan).

Berdasarkan keterangan dari guru Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa, kurang optimalnya pencapaian prestasi belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yakni sikap siswa yang kurang berminat pada Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa, hal ini terlihat dari anggapan siswa bahwa Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa itu merupakan mata pelajaran yang sulit karena siswa beranggapan Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa memerlukan penalaran – penalaran yang membingungkan.

(31)

lain yang mempengaruhi Prestasi Belajar ialah Lingkungan Keluarga, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X Akutansi SMK Muhammadiyah Wonosari, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X Akutansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi permasalahan yang akan ditelaah pemecahannya melalui penelitian. Adapun permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akutansi Perusahaan Jasa yang masih cenderung rendah.

2. Motivasi belajar siswa yang masih relatif rendah.

3. Lingkungan keluarga yang kondisinya belum optimal sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

(32)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah. Tujuannya agar penelitian mempunyai ruang lingkup yang lebih kecil dan lebih fokus dalam mengatasi masalah, juga untuk mengindari penafsiran yang berbeda. Penelitian membatasi masalah pada Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Ada berbagai masalah yang mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi di SMK Muhammadiyah Wonosari, untuk itu agar penelitian tidak terlalu luas maka peneliti memfokuskan masalah dalam dua hal, yaitu Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga dalam Proses Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017?

(33)

3. Bagaimana pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017.

2. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017.

3. Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

(34)

b. Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan referensi bagi penelitian sejenis nantinya.

2. Secara Praktis a. Bagi Sekolah

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan masukan atau pedoman bagi SMK Muhammadiyah Wonosari untuk meningkatkan Prestasi Belajar pada siswa-siswi SMK Muhammadiyah Wonosari.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sarana bagi peneliti dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah, serta menambah pengetahuan sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat dan juga sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

c. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta

(35)

1. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa

a. Pengertian Belajar

Belajar dilakukan siswa dan merupakan kegiatan yang penting untuk meraih peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Dengan adanya suatu kegiatan belajar yang baik, terjadi perubahan pada diri siswa kearah yang lebih baik. Hal ini ditegaskan oleh Oemar Hamalik (2014: 36) mengemukakan “belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”.

Menurut Sardiman A.M (2016: 22) “Belajar boleh dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya, yang mungkin berujud pribadi, fakta, konsep, ataupun teori”. Dalam hal ini terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah proses internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang belajar dan dilakukan secara aktif, dengan segenap panca indra ikut berperan. Menurut Slameto (2010: 2) menyatakan bahwa “Belajar ialah suatu proses usaha yang seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”.

(36)

Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan yang disebut belajar adalah kegiatan yang merupakan tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman dan hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, tetapi perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, lelah dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai hasil belajar.

b. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi merupakan kecakapan nyata dan dapat diukur maka bersifat sementara dan dapat diukur secara langsung dengan menggunakan test, Prestasi Belajar yang diperoleh merupakan hasil dari perubahan karena belajar. Menurut Sugihartono, dkk (2007: 130) berpendapat bahwa Prestasi merupakan suatu hasil dari belajar atas perubahan tingkah laku siswa setelah menghayati proses belajar, sedangkan menurut Winkel, W.S (2009: 58) mengemukakan bahwa prestasi itu bukti usaha yang dapat ditunjukkan

(37)

Menurut Kamus Buku Besar Bahasa Indonesia Prestasi Belajar merupakan hasil yang telah dicapai (yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya) dari penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi Belajar siswa dapat ditentukan dengan pengukuran, yang kemudian sebagai hasil akhirnya dilaporkan dalam bentuk rapor. Rapor merupakan perumusan tes akhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau Prestasi Belajar siswa selama masa tertentu (4 atau 6 bulan).

(38)

c. Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa

Menurut Elvy Maria (2011: 2) “Akuntansi Adalah proses mengidentifikasi, mengukur, mencatat dan mengkomunikasikan atau melaporkan transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan”. Menurut Haryono Yusup (2011: 4) “Akuntansi adalah sistem akuntansi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan, dan mengomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan”, sedangkan menurut Ahmed Riahi (2006: 50) “Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang, paling tidak sebagian diantaranya, memiliki sifat keuangan, dan selanjutnya menginterpresentasikan hasilnya.”

Menurut Kardiman (2007: 2) “Perusahaan Jasa adalah perusahaan yang kegiatan usahanya menjual jasa kepada konsumennya”, sedangkan menurut Hery (2013: 2) “Perusahaan Jasa adalah jenis perusahaan yang tidak menjual barang tetapi menjual jasa kepada pelanggan”.

(39)

Sekolah Menengah Pertama. Akuntansi merupakan salah satu program keahlian yang ada dalam SMK. Mata pelajaran Akuntansi terdiri dari beberapa mata pelajaran khusus, salah satunya mata pelajaran Akuntansi di SMK untuk kelas X Program Keahlian Akuntansi adalah mata pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa.

Berdasarkan teori yang ada jadi dapat ditarik kesimpulan Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa adalah ilmu yang mempelajari tentang proses mengidentifikasi, mengukur, mencatat dan mengkomunikasikan atau melaporkan transaksi-transaksi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam suatu perusahaan yang menjual jasa kepada konsumennya.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa

Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Kemudian Slameto mengemukakan bahwa “faktor intern adalah faktor-faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu” (Slameto, 2010: 54).

Faktor-faktor menurut Slameto (2010: 54-71) tersebut adalah sebagai berikut:

1) Faktor intern, meliputi:

a) Faktor jasmaniah terdiri atas faktor kesehatan dan cacat tubuh.

(40)

2) Faktor ekstern, meliputi:

a) Faktor keluarga terdiri atas cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah terdiri atas metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah. Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu juga memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya. Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap siswa dalam belajar, kurang bertanggung jawab karena bila tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi. Hal mana dalam proses belajar, siswa perlu disiplin. Dengan demikian agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan di perpustakaan. Agar siswa disiplin haruslah guru dan staf lain disiplin pula.

(41)

Muhibbin Syah (2008: 132) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menjadi tiga macam, yaitu:

1) Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri sendiri meliputi dua aspek yakni: (1) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah), (2) aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).

2) Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri sendiri terdiri atas dua macam, yakni: (1) lingkungan sosial, (2) lingkungan nonsosial.

3) Faktor Pendekatan Belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Ngalim Purwanto (2014: 102) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar pada garis besarnya meliputi dua faktor, yaitu:

1) Faktor yang ada pada diri individu itu sendiri disebut faktor individual, antara lain: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.

2) Faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial, antara lain: faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar-mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

(42)

Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa adalah sebagai berikut:

1) Faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri. Faktor ini meliputi keadaan fisik, inteligensi, perhatian, bakat, minat, disiplin, motivasi, sikap, dan kemandirian.

2) Faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri. Faktor ini meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor lingkungan atau masyarakat, dan faktor situasional seperti keadaan iklim, waktu dan tempat.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Menurut Mc Donald yang dikutip dari Oemar Hamalik (2014: 106) “Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (Pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”.

Menurut Sardiman A.M (2016: 75) bahwa:

“motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu”.

(43)

yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan).

b. Motivasi Belajar

Motivasi Belajar dianggap penting dalam setiap kegiatan terutama dalam dunia pendidikan. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam belajar siswa maka Motivasi Belajar memiliki peranan yang sangat penting. Motivasi Belajar merupakan sebuah dorongan yang mempengaruhi adanya kegiatan dalam belajar.

(44)

Motivasi Belajar yang ada pada diri seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang terarah pada tujuan yang hendak dicapai. Misalnya, Motivasi Belajar seorang siswa jurusan sekretaris, memiliki harapan untuk dapat bekerja sebagai sekretaris perusahaan internasional.

Jadi Motivasi Belajar dapat diartikan sebagai suatu kekuatan yang mendorong seseorang untuk merubah tingkah lakunya sebagai hasil pengamatannya dan interaksi dalam lingkungan.

c. Ciri-ciri orang yang mempunyai Motivasi Belajar tinggi

Ciri-ciri motivasi belajar lain diungkapkan oleh Sugihartono, dkk (2007: 78) yang dapat ditemukan dalam sifat perilaku siswa antara lain:

1) Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi.

2) Adanya perasaan dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam belajar.

3) Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar senantiasa memiliki motivasi belajar tinggi.

Menurut pendapat Hamzah B. Uno (2013: 23), indikator dari motivasi belajar, yaitu:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4) Adanya penghargaan dalam belajar

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif

(45)

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk sukses).

4) Mempunyai orientasi ke masa depan. 5) Lebih senang bekerja mandiri.

6) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 7) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan

sesuatu).

8) Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini. 9) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi belajar seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada sesuatu yang rutinitas dan mekanis. Siswa harus mampu mempertahankan pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan dipandangnya cukup rasional, bahkan lebih lanjut siswa juga harus peka dan responsif terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Hal-hal itu semua harus dipahami benar oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya, dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal. (Sardiman A.M, 2016: 84).

d. Macam-macam Motivasi Belajar

Motivasi Belajar menurut Oemar Hamalik (2014: 109-112) sebagai berikut:

(46)

Pemuasan terhadap tingkat kebutuhan tertentu dapat dilakukan jika tingkat kebutuhan sebelumnya mendapat pemuasan. Kebutuhan-kebutuhan itu adalah (1) Kebutuhan Fisiologis (2) Kebutuhan Keamanan (3) Kebutuhan Sosial (4) Kebutuhan Berprestise.

2) Pendekatan Fungsional

Pendekatan ini berdasarkan pada konsep-konsep motivasi, yakni: Penggerak, Harapan, dan Insentif.

3) Pendekatan Deskriptif

Masalah motivasi ditinjau dari pengertian-pengertian diskriptif yang ditujukan pada kejadian-kejadian yang dapat di amati dan hubungan-hubungan matematik.

Menurut Sardiman A.M (2016: 89-91) sebagai berikut:

1) Motivasi Intrinsik, yaitu motivasi yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. 2) Motivasi Ekstrinsik, yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsi

karena adanya rangsangan dari luar.

Dari kedua bentuk motivasi belajar ini keduanya sangat penting dan saling mempengaruhi, sehingga pada suatu ketika motivasi tersebut akan tumbuh pada diri si anak tersebut. Motivasi intrinsik memiliki ciri khas dan yang membedakannya dari motivasi ekstrinsik ialah kenyataan bahwa satu-satunya cara untuk mencapai tujuan yaitu dengan belajar.

(47)

intrinsik yang berasal dari dalam diri sendiri, serta sesuai dengan kesadaran diri sendiri anak tersebut. Oleh sebab itu motivasi intrinsik dianggap lebih baik dan lebih berpengaruh karena terdapat hubungan yang esensial antara kebutuhan dan harapan yang akan dipenuhi dengan kegiatan belajar, sehingga motivasi ini cenderung lebih bertahan lebih lama serta akan menimbulkan minat dan disertai perasaan yang senang.

e. Bentuk atau Cara Menimbulkan Motivasi

Menurut Wina Sanjaya (2011: 257-258) terdapat beberapa cara untuk membangkitkan Motivasi Belajar bagi siswa diantaranya:

1) Imbalan Hasil Belajar

Sesuatu yang diperoleh siswa sebagai konsekuensi dari upaya yang telah dilakukan.

2) Rasa Aman Dalam Belajar

Rasa aman seseorang dalam melakukan aktivitas akan berpengaruh pada tingkat kepuasan seseorang.

3) Situasi Lingkungan Belajar

Aktivitas belajar yang dilakukan ditempat yang baik, bersih, dan sehat dapat memberikan kepuasan yang lebih maksimal

4) Kesempatan Untuk Mengembangkan Diri

Siswa akan cederung merasa puas dalam belajar manakala memiliki harapan yang jelas untuk maa depannya.

Menurut Sardiman A.M (2016: 92) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi seorang individu sebagai berikut:

1) Memberi angka

Angka dimaksud sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik.

(48)

Dalam dunia pendidikan hadiah bisa dijadikan sebagai alat adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Ketika Ego seorang anak didik dipancing maka motivasi anak didik akan meningkat.

5) Memberi ulangan

Ulangan bisa dijadikan alat motivasi bila dilakukan secara akurat dengan teknik dan strategi yang sistematis dan terencana. 6) Mengetahui hasil

Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi, karena dengan mengetahui hasil, anak didik terdorong untuk belajar lebih giat.

7) Pujian

Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi.

8) Hukuman

Meskipun hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan dapat tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.

9) Hasrat untuk belajar

(49)

akan lebih baik dari pada anak didik yang tidak berhasrat untuk belajar.

10)Minat

Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar anak didik dalam rentangan waktu tertentu.

11)Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik merupakan alat motivasi yang sangat penting, sebab jika anak memahami tujuan yang harus dicapainya, serta anak tersebut memahami bahwa hal tersebut merupakan hal yang berguna dan menguntungkan, maka akan menimbulkan gairah untuk terus belajar.

f. Indikator Motivasi Belajar

Berdasarkan pendapat Samdiman A.M, indikator Motivasi Belajar yang dipakai dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas. 2) Ulet menghadapi kesulitan.

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. 4) Mempunyai orientasi ke masa depan.

5) Lebih senang bekerja mandiri.

6) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin. 7) Dapat mempertahankan pendapatnya.

(50)

3. Lingkungan Keluarga

a. Pengertian Lingkungan Keluarga

Menurut Sartain yang dikutip dan diterjemahkan Ngalim Purwanto (2014: 28) mengidentifikasikan Lingkungan Keluarga sebagai berikut:

Lingkungan (Environment) meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen, dan bahkan gen-gen kita dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (to provide environment) bagi gen yang lain.

Kegiatan belajar selalu berlangsung dalam suatu lingkungan. Umumnya lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar diri manusia. Lingkungan memberikan kesempatan kepada individu untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang telah diberikan oleh lingkungan tergantung dari individu yang bersangkutan.

Menurut Dwi Siswoyo, dkk (2008: 140) menyatakan:

Lingkungan keluarga sebagai pusat pendidikan yang pertama dan utama, karena dalam keluarga itulah kepribadian anak terbentuk. Keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan kepribadian anak. Pengaruh semakin berkurang jika anak semakin dewasa. Keluarga inilah yang dikenal anak sebagai kesatuan hidup bersama yang dikenal anak.

.

(51)

Menurut Arif Rohman (2009: 198) bahwa lingkungan keluarga merupakan segala sesuatu yang melingkupi proses berlangsungnya pendidikan yang pertama dan utama yang dialami oleh anak. Hasbullah (2005: 38) menyatakan bahwa “lingkungan keluarga adalah lingkungan pendidikan anak yang pertama karena di dalam keluarga inilah anak pertama mendapatkan pendidikan dan bimbingan.”

Definisi Lingkungan Keluarga juga disampaikan M. Dalyono (2009: 59) yaitu lingkungan keluarga adalah salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya situasi di rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian prestasi belajar anak. Di samping itu, faktor keadaan rumah juga turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Besar kecilnya rumah tempat tinggal, ada atau tidaknya peralatan/media belajar seperti papan tulis, gambar, peta, ada atau tidak kamar atau meja belajar, dan sebagainya, semuanya itu juga turut menentukan keberhasilan belajar seseorang.

(52)

anak, pertumbuhan dan perkembangan. Keluarga tidak hanya sebagai tempat seseorang dipelihara dan dibesarkan, namun juga tempat seorang itu hidup dan berkembang dengan didikan orang tuanya.

b. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga adalah menjalankan tugas yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga. Menurut Ki Hadjar Dewantara yang dikutip dari Moh Shochib (2000: 10), fungsi keluarga merupakan “pusat pendidikan yang pertama dan terpenting karena sejak timbulnya adab kemanusiaan sampai kini, keluarga selalu mempengaruhi budi pekerti tiap-tiap manusia.

Menurut Arif Rohman (2009: 200), fungsi keluarga meliputi beberapa hal sebagai berikut:

1) Fungsi Proteksi

Anak ada di dalam keluarga selalu mendapat perlindungan. 2) Fungsi Rekreasi

Anak di dalam keluarga selelu merasa damai, tenteram, gembira bersama anggota keluarga lainnya sehingga kehidupan keluarga menjadi sarana hiburan.

3) Fungsi Inisiasi

Dalam arti anak diperkenalkan dengan sejumlah nama-nama benda, binatang, orang yang ada di sekitar.

4) Fungsi Sosialisasi

Dalam arti anak diwarisi nilai-nilai, norma, kebiasaan, dan adat istiadat yang dimiliki keluarga dalam masyarakat.

5) Fungsi Edukasi

(53)

Hasbullah (2012: 88) mengemukakan mengenai sumbangan keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai berikut:

1) Cara orang tua melatih anak untuk menguasai cara-cara mengurus diri, seperti cara makan, buang air, berbicara, berjalan, berdoa, sungguh-sungguh membekas dalam diri anak karena berkaitan erat dengan perkembangan dirinya sebagai pribadi. 2) Sikap orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak.

Sikap menerima atau menolak, sikap kasih sayang atau acuh tak acuh, sikap sabar atau tergesa-gesa, sikap melindungi atau membiarkan secara langsung mempengaruhi reaksi emosional anak

Menurut Hasbullah (2005: 33), keluarga sebagai lembaga pendidikan yang berfungsi:

1) Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak, 2) Menjamin kehidupan emosional anak,

3) Menanamkan dasar pendidikan moral, 4) Memberikan dasar pendidikan sosial,

5) Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak Menurut Menurut Timpano yang dikutip didalam jurnal oleh Ediana Putri M, dkk (2013: 366) fungsi keluarga dalam mewujudkan kepribadian anak antara lain:

1) Kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anak-anaknya.

2) Kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenangan jiwa anak-anak.

3) Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak. 4) Mewujudkan kepercayaan.

(54)

Slameto (2010: 61-64) berpendapat bahwa faktor-faktor lingkungan keluarga yang mempengaruhi belajar anak yaitu:

1) Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan/melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain dapat menyebabkan anak tidak/kurang berhasil dalam belajarnya.

2) Relasi antaranggota keluarga

Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut. hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri.

3) Suasana rumah

(55)

belajar. Suasana rumah yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok, pertengkaran antar anggota keluarga atau dengan keluarga lain menyebabkan anak menjadi bosan di rumah, suka keluar rumah akibatnya belajarnya kacau. Sebaliknya jika di dalam suasana rumah yang tenang dan tentram selain anak kerasan/betah tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.

4) Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.

5) Pengertian orang tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah.

6) Latar belakang kebudayaan

(56)

Dalam penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan tempat pendidikan yang alami bagi perkembangan seseorang di mana seseorang itu hidup. Dalam hal ini keluarga merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan anak-anak karena sebagai kelompok primer di dalamnya terjadi interaksi dan terjadi proses sosialisasi. Dalam kehidupan nyata keluarga dituntut agar mampu menentukan sikap terhadap masa depan anak. Orang tua harus memberi bimbingan kepada anaknya dalam menentukan pilihannya termasuk pilihan dalam pendidikan.

c. Indikator Lingkungan Keluarga

Berdasarkan pendapat dari Slameto, Hasbulloh, dan TImpano didapat indikator Lingkungan Keluarga yang diteliti dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1) Suasana rumah 2) Kondisi Ekonomi

3) Cara orang tua melatih anak 4) Sikap orang tua kepada anak

5) Saling menghormati antara orang tua dan anak

6) Mewujudkan kepercayaan

B. Penelitian yang Relevan

(57)

signifikan Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas X TITL di SMK 1 Pundong yang ditunjukkan dengan nilai t hitung 6,128 > t tabel 2,668. (2) Terdapat Pengaruh positif dan signifikan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas X TITL SMK 1 Pundong yang ditunjukkan dengan nilai t hitung 9,016 > t tabel 2,668. (3) Terdapat Pengaruh positif dan signifikan Minat Memilih Kompetensi Keahlian terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas X TITL di SMK 1 Pundong yang ditunjukkan dengan nilai t hitung 8,276 > t tabel 2,668. (4) Terdapat Pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar, dan Minat Memilih kompetensi Keahlian secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas X TITL di SMK 1 Pundong yang ditunjukkan dengan harga F hitung 14,20 > F tabel 2,78 dan diperoleh Sumbangan Efektif sebesar 7,27%. Penelitian tersebut memiliki kesamaan dalam variabel bebas yaitu variabel Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar, sedangkan perbedaannya pada variabel bebas yaitu Minat Memilih Kompetensi Keahlian serta pada objek dan lokasi penelitiannya yaitu Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari.

(58)
(59)

sedangkan perbedaannya pada objek dan lokasi penelitiannya yaitu Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari.

(60)

Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari.

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa

Motivasi Belajar adalah suatu kekuatan yang mendorong seseorang untuk merubah tingkah laku dalam belajarnya sebagai hasil pengamatan belajarnya dan interaksi dalam lingkungan belajar, keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan. Motivasi Belajar merupakan salah satu faktor yang penting dalam usaha memperoleh hasil belajar yang tinggi.

(61)

Motivasi Belajar siswa maka Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa akan meningkat.

2. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa

Lingkungan Keluarga merupakan tempat yang pertama dan utama dalam pendidikan anak mulai dari dini sampai anak mulai dapat berfikir sendiri. Di Lingkungan Keluarga itulah siswa tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, tempat siswa menghabiskan sebagian besar waktunya. Suasana keluarga yang baik dan mendukung siswa untuk belajar ialah misalkan tidak menghidupkan televisi dengan volume yang tinggi, hal tersebut akan membuat siswa lebih bisa belajar dengan baik.

Lingkungan Keluarga yang begitu mendukung terutama orang tua yang bisa memberikan suasana keluarga yang baik dan kebutuhan yang dibutuhkan oleh siswa, serta adanya sikap saling menghormati antar kedua belah pihak akan meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa. Semakin baik serta mendukungnya Lingkungan Keluarga maka Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa siswa akan meningkat, begitu juga sebaliknya. 3. Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap

(62)

tujuan pembelajaran yang efektif. Motivasi Belajar yang tinggi dapat mempengaruhi segala tingkah laku belajar dalam mencapai tujuannya, dalam hal ini tingkah laku belajar ditunjukkan dengan adanya ketekunan siswa dalam pelajaran, keuletan siswa dalam menghadapi kesulitan, serta senang belajar mandiri untuk memecahkan masalah-masalah materi pelajaran, oleh sebab itu jika anak memiliki Motivasi Belajar yang tinggi maka Prestasi Belajar anak tersebut akan semakin meningkat, begit juga sebaliknya. Lingkungan Keluarga merupakan tempat pertama bagi anak dalam menempuh pendidikan, oleh sebab itu di dalam Lingkungan Keluarga jika orang tua dapat membuat kondisi yang kondusif bagi anak untuk belajar maka prestasi belajar anak akan meningkat, begitu pula sebaliknya.

(63)

D. Paradigma Penelitian

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini secara sistematis dan sederhana dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 1. Paradigma Penelitian Keterangan:

X1 = Variabel Motivasi Belajar X2 = Variabel Lingkungan Keluarga

Y = Variabel Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa

= Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa

= Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa

= Pengaruh Motivasi Belajar, dan Lingkungan Keluarga secara bersama sama terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa

Y

(64)

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017.

2. Terdapat pengaruh positif Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017.

(65)

Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai ancar-ancar kegiatan, yang akan dilaksanakan (Suharsimi Arikunto, 2010: 90). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

Ex-post facto dengan metode penelitian kuantitatif. Penelitian Ex-post Facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi, kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian-kejadian tersebut tanpa memberikan perlakuan atau manipulasi variabel yang diteliti (Sugiyono, 2010). Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu (Sugiyono, 2010: 14). Hasil penelitian yang berwujud data kuantitatif akan dianalisis dengan teknik statistika.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Wonosari yang berlokasi di Jl. Alun-Alun Barat No. 11 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan November 2016.

(66)

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 2), “variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Variabel yang diteliti adalah: 1. Variabel Terikat

Variabel terikat atau dependent variable adalah suatu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa yang diberi simbol Y.

2. Variabel Bebas

Variabel bebas atau independent variable adalah suatu variabel yang mempengaruhi, yang menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Motivasi Belajar dengan simbol X1 dan Lingkungan Keluarga dengan simbol X2.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa

(67)

UTS siswa kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari semester gasal Tahun Ajaran 2016/2017.

2. Motivasi Belajar

Motivasi Belajar adalah suatu kekuatan atau kondisi tertentu baik dari dalam maupun luar diri individu yang mendorong atau menggerakkan individu untuk melakukan kegiatan belajar yang ditandai dengan timbulnya efektivitas dan reaksi untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Jasa yang diinginkan diperlukan Motivasi Belajar yang tinggi dari dalam diri siswa. Indikator dari Motivasi Belajar yang ada pada setiap siswa memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, mempunyai orientasi ke masa depan, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

3. Lingkungan Keluarga

(68)

pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dari Lingkungan Keluarga. Indikator Lingkungan Keluarga yang mempengaruhi belajar anak yaitu: suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, cara orang tua melatih anak, sikap orang tua kepada anak, saling menghormati antara orang tua dan anak, mewujudkan kepercayaan antara orang tua dan anak.

E. Subjek Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61). Penelitian ini merupakan penelitian populasi sehingga jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017 sejumlah 133 siswa yang terbagi dalam 4 kelas yaitu kelas Akuntansi 1, Akuntansi 2, Akuntansi 3 dan kelas Akuntansi 4. Berikut ini data mengenai jumlah siswa kelas X SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017: Tabel 1. Jumlah Populasi Penelitian

Kelas Jumlah Siswa

Akuntansi 1 33

Akuntansi 2 34

Akuntansi 3 34

Akuntansi 4 32

(69)

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data mengenai Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Angket

Menurut Sugiyono (2010: 199) “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Angket digunakan untuk mendapatkan data mengenai Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga siswa kelas X SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017. 2. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 231) “Metode Dokumentasi digunakan untuk mengambil data penelitian yang bersumber pada tulisan yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya”. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai variabel terikat yang sedang diteliti yaitu Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Siswa kelas X SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017 melalui dokumen hasil Ujian Tengah Semester semester gasal.

G. Instrumen Penelitian

(70)

baik dalam arti lebih baik, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Angket

Angket yang dipergunakan dalam bentuk angket tertutup, yaitu angket yang telah dilengkapi dengan alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Instrumen angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga. Agar diperoleh data dari kedua variable bebas di atas maka dikembangkan instrumen yang merupakan pengembangan indikator-indikator dari setiap variabel. Indikator ini dibuat berdasarkan deskripsi teori yang telah disusun. Penetapan skor instrument menggunakan modifikasi skala Likert dengan empat alternatif jawaban. Responden hanya memberikan tanda centang () pada jawaban yang tersedia yang sesuai dengan keadaan dirinya.

Berikut alternatif jawaban untuk tiap butir beserta skor untuk pernyataan positif dan negatif:

Tabel 2. Skor Alternatif Jawaban

Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif Alternatif jawaban Alternatif jawaban Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1

Setuju 3 Setuju 2

(71)

Berikut kisi-kisi instrumen untuk mengukur Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga:

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar

Variabel Indikator Butir Jumlah

Motivas i Belajar

1. Tekun menghadapi tugas.

2. Ulet menghadapi kesulitan.

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.

4. Mempunyai orientasi ke masa depan.

(*) Pernyataan Negatif. Nana Listiana (2013) dengan modifikasi Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Lingkungan Keluarga

Variabel Indikator Butir Jumlah

5. Saling menghormati antara orang tua dan

(72)

2. Dokumentasi

Metode yang digunakan untuk meneliti variabel terikat Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan adalah metode dokumentasi. Alat yang digunakan adalah data yang didokumentasi dari tempat penelitian yaitu SMK Muhammadiyah Wonosari. Data itu berupa hasil UTS kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari semester gasal Tahun Ajaran 2016/2017.

H. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Dalam penelitian ini memakai uji terpakai yaitu pengambilan data hanya dilakukan satu kali, hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi (2010; 162) yang mengatakan pengambilan data terhadap subjek uji coba hanya dilakukan sebanyak satu kali. Uji coba instrumen dilakukan pada murid SMK Muhammadiyah Wonosari Kelas X Akuntansi 1 sebanyak 34 siswa yang diambil secara acak. Uji coba instrumen ini menggunakan:

1. Uji Validitas Instrumen

(73)

N ∑ X

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y ∑X = jumlah skor butir

∑Y = jumlah skor total

∑XY = jumlah perkalian antara skor X dan skor Y ∑X2 = jumlah kuadrat dari skor butir

∑Y2 = jumlah kuadrat dari skor total N = jumlah responden

(Suharsimi Arikunto, 2010: 213) Apabila rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel pada taraf signifikan 5%, maka butir pernyataan tersebut valid. Namun, jika rhitung lebih kecil dari rtabel, maka butir pernyataan tidak valid.

Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilaksanakan kepada 34 siswa SMK Muhammadiyah Wonosari kelas X Akuntansi, diperoleh hasil uji validitas instrumen penelitian sebagai berikut:

Diketahui bahwa butir 6 dan butir 9 yang digunakan untuk mengukur variabel Motivasi Belajar telah gugur, berikut table hasil uji validitas Motivasi Belajar.

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Indikator

(74)

menghadapi

bekerja mandiri 20*14 0.620.52 0.320.32 ValidValid Cepat bosan

18 0.430.50 0.320.32 ValidValid Tidak pernah

22* 0.350.41 0.320.32 ValidValid

Senang mencari

(*) Pernyataan Negatif.

Selanjutnya setelah variabel Motivasi belajar uji validitas akan dilanjutkan dengan menguji variabel Lingkungan Keluarga.

Pada pengujian validitas variabel Lingkungan Keluarga didapat bahwa butir 2, 4, 10, 13, 17, 22, dan 24 telah gugur, berikut table uji validitasi Lingkungan Keluarga.

Tabel 6. Tabel Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga Indikator Buti

r

(75)

Soal

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji dan mengetahui derajat keajegan suatu alat ukur. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut memberikan hasil yang tetap walaupun dilakukan dalam beberapa kali dalam waktu yang berlainan. Untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha. Adapun rumus Alpha adalah sebagai berikut:

(76)

σ12 = varians total

(Suharsimi Arikunto, 2010: 239) Pengambilan keputusan berdasarkan jika nilai Alpha

melebihi 0,6 maka pertanyaan variabel tersebut reliabel dan jika nilai Alpha kurang dari 0,6 maka pernyataan variabel tersebut tidak reliabel. Berikut ini merupakan ringkasan hasil uji reliabilitas instrumen penelitian:

Tabel 7: Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Alpha Keterangan

Motivasi Belajar 0.886 Reliabel

Lingkungan Keluarga 0.884 Reliabel

I. Teknik Analisis Data

Uji yang dilakukan untuk menganalisis data mencakup uji prasyarat analisis dan uji hipotesis.

1. Uji Prasyarat Analisis

Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik. Sebelum dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya. Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka diperlukan uji linearitas dan uji multikoliniearitas.

a. Uji Linearitas

(77)

menggunakan rumus seperti yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (2004: 13).

Rumus:

Freg=RKreg

RKres

Keterangan:

Freg = harga bilangan F untuk garis regresi RKreg = rerata kuadrat garis regresi

RKres = rerata kuadrat residu

(Sutrisno Hadi, 2004: 13) Selanjutnya Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikan 5%. Apabila Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel maka terdapat hubungan linier antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak linier.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas digunakan untuk memenuhi persyaratan analisi regresi ganda yaitu untuk mengetahui apakah Pengaruh variabel bebas terjadi multikolinieritas atau tidak. Mendeteksi adanya multikolinieritas dapat digunakan varian inflation factor (VIF) sebagai tolok ukur. Apabila nilai VIF ≤ 4 maka tidak terjadi multikolinieritas, dan apabila nilai VIF > 4 maka terjadi multikolinieritas (Ali Muhson: 24-26).

Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi

Gambar

Gambar 1. Paradigma Penelitian
Tabel 1. Jumlah Populasi Penelitian
Tabel 2. Skor Alternatif Jawaban
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Lingkungan Keluarga
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik biji kopi (warna, kadar air, bulk density) yang dihasilkan dari tiga perlakuan penundaan pulping yaitu

[r]

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karbon tersimpan yang terdapat pada serasah dan nekromassa pada kawasan arboretum adalah 5.02 ton/ha dan pada hutan lindung

Tugas akhir ini disusun untuk diajukan sebagai syarat dalam ujian sarjana teknik sipil bidang studi teknik sumberdaya air pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara..

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data literasi sains siswa pada topik polusi, proses pembelajaran yang dilaksanakan, dan respons siswa terhadap.. Ramli

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.984pulau dengan luas wilayah laut dan darat5.193.250 serta dengan jumlah penduduk237.641.326 jiwa (BPS

Mengingat pada kawasan tersebut banyak permukiman penduduk, maka akibat yang timbul dari dampak perencanaan penerapan sumur resapan ini sangat perlu diterapkan

Hepatoprotective Effects of Allium cepa (Onion) Extracts Against Paracetamol-Induced Liver Damage in Rats.. African Journal