• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERSIAPAN KEMERDEKAAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERSIAPAN KEMERDEKAAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PERSIAPAN KEMERDEKAAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

RIKA SAMROTUL HUDA 0903585

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya)

Oleh

Rika Samrotul Huda

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Rika Samrotul Huda 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

RIKA SAMROTUL HUDA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PERSIAPAN KEMERDEKAAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Drs. Sumardi, M.Pd. NIP. 195707191984031001

Pembimbing II

Dra. Ade Rokhayati, M.Pd. NIP. 19520101198212001

Diketahui Oleh:

Ketua Program Studi SI PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

(4)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Type

Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Persiapan

Kemerdekaan”. Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), karena berdasarkan data dilapangan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kec. Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal itu disebabkan oleh kegiatan pembelajaran yang diciptakan guru kurang dapat menarik minat siswa untuk belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan, salah satu penyebabnya yaitu kurang variatifnya model pembelajaran selama proses pembelajaran. Dari beberapa asumsi yang dihadapi, maka diperlukan metode mengajar yang relevan, model pembelajaran cooperative type jigsaw dipilih untuk melakukan penelitia ini. Pembelajaran cooperative learning berhubungan dengan pengelompokan siswa dan pemupukan semangat gotong royong. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran cooperative type jigsaw, dan mengetahui adakah peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran

cooperative type jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar tentang persiapan

kemerdekaan pada pembelajaran IPS kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kec.

Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain penelitian model spiral (Kemmis dan Mc. Taggart. 1988). Penelitian ini terbagi dalam empat tahap (fase) kegiatan pada satu putaran (siklus) yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Subjek penelitian berjumlah 27 orang siswa kelas V di SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Instrumen pengumpulan datanya adalah observasi dan tes. Dari data yang diperoleh didapatkan bahwa hasil belajar dan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemahaman siswa pada siklus I sebesar 68,48% dan siklus II sebesar 82,96%. Hasil tersebut telah mencapai atau melampaui batas minimal ketuntasan yang telah ditentukan yaitu 75%. Hasil lainya ialah data nilai proses pembelajaran IPS model cooperative

tyype jigsaw, ditunjukan dengan keaktifan dalam kelompok diskusi, kerjasama

dengan kelompok, komunikatif, sikap tanggung jawab individu dan pengetahuan juga mengalami peningkatan yang cukup baik. Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa model cooperative type jigsaw terbukti efektif digunakan dalam meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS tentang persiapan kemerdekaan di kelas V SDN 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

1. Identifikasi Masalah ... 5

2. Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A.Landasan Teori ... 9

1. Hakikat Pembelajaran IPS ... 9

a. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... 10

b. Ruang Lingkup dan Pembelajaran IPS ... 10

c. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPS ... 11

2. Hakikat Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw... 11

a. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

(6)

3. Hasil Belajar ... 18

4. Aktivitas Siswa ... 19

5. Deskripsi tentang Persiapan Kemerdekaan ... 20

B.Kerangka Berpikir ... 25

C.Anggapan Dasar ... 25

D.Hipotesis Tindakan ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian ... 27

B.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 29

1. Lokasi Penelitian ... 29

2. Subjek Penelitian ... 30

C.Fokus Tindakan ... 30

D.Definisi Operasional ... 31

E. Prosedur Penelitian ... 32

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah ... 32

2. Perencanaan Tindakan ... 33

a. Penetapan Jumlah Siklus dan Waktu Tindakan Penelitian .. 33

b. Penetapan Skenario ... 33

c. Penyediaan Fasilitas Pembelajaran ... 34

d. Menyusun Instrumen Pengumpulan Data Penelitian ... 34

3. Pelaksanaan Tindakan ... 34

4. Observasi ... 37

5. Refleksi ... 37

F. Teknik dan Instumen Pengumpulan Data ... 37

1. Teknik Observasi ... 38

2. Teknik Tes ... 38

G.Teknik Analisis Data ... 39

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian ... 41

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah ... 41

a. Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran IPS 41 b. Kemampuan dan Minat Siswa dalam Pembelajaran IPS .... 42

c. Fasilitas Pembelajaran IPS ... 42

d. Program dan Pelaksanaan Pembelajaran IPS ... 43

2. Perencanaan Tindakan Penelitian ... 45

a. Penetapan Jumlah Siklus dan Waktu Tindakan Penelitian .. 45

b. Penetapan Skenario ... 45

c. Penyediaan Fasilitas Pembelajaran ... 46

d. Menyusun Instrumen Pengumpulan Data Penelitian ... 48

3. Hasil Pelaksanaan Tindakan Penelitian ... 48

a. Hasil Tindakan Pembelajaran Siklus I ... 48

1) Perencanaan Pembelajaran Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa ... 48

2) Proses Pelaksanaan Pembelajaran ... 52

3) Kemampuan Siswa Pada Pembelajaran IPS ... 55

4) Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I ... 59

b. Hasil Tindakan Pembelajaran Siklus II ... 61

1) Perencanaan Pembelajaran Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw Tentang Persiapan Kemerdekaan ... 61

2) Proses Pelaksanaan Pembelajaran ... 64

a) Kegitan Awal Pembelajaran ... 65

b) Kegiatan Inti Pembelajaran ... 66

c) Kegiatan Akhir Pembelajaran ... 67

3) Kemampuan Siswa Pada Pembelajaran IPS ... 67

4) Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus II ... 71

(8)

1. Perencanaan Pembelajaran Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw Tentang

Persiapan Kemerdekaan ... 73

2. Proses Pembelajaran Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw Tentang Persiapan Kemerdekaan ... 77

3. Kemampuan Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw Tentang Persiapan Kemerdekaan ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 83

B.Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jenis Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 38 4.1 Hasil Kegiatan Orientasi dan Identifikasi Masalah Pembelajaran IPS

di kelas V SD N 4 Cilangkap Manonjaya ... 44 4.2 Rekapitulasi Nilai Proses Pembelajaran IPS Cooperativ Type Jigsaw

pada Siklus I ... 55 4.3 Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Model Cooperative Type

Jigsaw pada Siklus I ... 57 4.4 Refleksi Tindakan Penelitian Siklus I ... 59 4.5 Rekapitulasi Nilai Proses Pembelajaran IPS Cooperative Type Jigsaw

pada Siklus II ... 68 4.6 Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Model Cooperative Type

Jigsaw pada Siklus II ... 69 4.7 Refleksi Tindakan Penelitian Siklus II ... 72 4.8 Perubahan Aspek Proses Pembelajaran IPS Model Cooperative Type

Jigsaw pada Siklus I dan Siklus II ... 79 4.9 Peningkatan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Model

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Model faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan pembelajaran dalam

pembelajaran kooperatif ... 14

2.2 Ilustrasi Kelompok Jigsaw ... 16

2.3 Contoh pembentukan kelompok jigsaw ... 17

2.4 Suasana persidangan BPUPKI ... 20

2.5 3 Tokoh Sidang Pertama BPUPKI ... 21

3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ... 29

4.1 3 Tokoh Indonesia Pada Sidang Pertama BPUPKI ... 47

(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran IPS Model Cooperative

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Keputusan Direktur UPI Kampus Tasikmalaya ... 87

2. Surat Permohonan Izin Penelitian dari UPI Kampus Tasikmalaya ... 88

3. Surat Izin Penelitian dari Badan Kesbang, Politik dan Linmas ... 89

4. Surat Penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya ... 90

5. Surat Penelitian dari Dinas Pendidikan UPTD Kecamatan Manonjaya .. 91

6. Surat Keterangan Penelitian dari SDN 4 Cilangkap Manonjaya ... 92

7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 93

8. Pembagian Kelompok Asal dan Kelompok Asli Siklus I ... 98

9. Bahan Bacaan Kelompok Ahli Siklus I ... 99

10. Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 104

11. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I ... 107

12. Lembar Tes Siklus I ... 109

13. Kunci Jawaban Tes Siklus I ... 110

14. Hasil Tes Siswa Siklus I ... 111

15. Lembar Observasi Hasil Belajar Siklus I ... 113

16. Lembar Observasi Hasil Proses Belajar Siklus I ... 115

17. Rekapitulasi Hasil Proses Belajar Siklus I ... 117

18. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 118

19. Pembagian Kelompok Asal dan Kelompok Asli Siklus II ... 122

20. Bahan Bacaan Kelompok Ahli Siklus II ... 124

21. Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 130

22. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus II ... 133

23. Lembar Tes Siklus II ... 135

24. Kunci Jawaban Tes Siklus II ... 136

25. Hasil Tes Siswa Siklus II ... 137

26. Lembar Observasi Hasil Belajar Siklus II ... 139

27. Lembar Observasi Hasil Proses Belajar Siklus II ... 141

(13)

29. Profil Sekolah ... 144

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dewasa ini merupakan sesuatu yang wajib dipenuhi, dunia pendidikan seyogianya berperan dalam mempersiapkan anak didik untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu upaya yang disengaja dan terencana untuk mengembangkan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam rangka meningkatkan derajat dan martabat manusia baik individu maupun bangsa. SDM yang berkualitas tercipta melalui mutu pendidikan yang diperoleh di sekolah. SDM berkualitas juga mampu membuat suatu negara menjadi kuat dan bermartabat. Oleh karena itu pendidikan merupakan kiprah yang wajib dilakukan, ketertinggalan dalam bidang pendidikan akan menyebabkan berbagi persoalan seperti kebodohan dan kemiskinan. Menyikapi hal tersebut berarti pendidikan harus diposisikan pada suatu prioritas pertama dan utama yang penting dalam pembangunan bangsa, agar terciptanya kemakmuran, kesejahteraan, dan kemajuan disegala bidang.

Sagala (2005:4) mengemukan bahwa pendidikan adalah proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan yang akan menimbulkan perubahahan pada dirinya yang memungkinkan sehingga berfungsi sesuai kompetensinya dalam kehidupan masyarakat.

(15)

Pembelajaran mempunyai dua karakteristik yaitu, Pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, bukan hanya menuntut siswa sekedar mendengar, mencatat, akan tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam proses berpikir. Kedua, dalam pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka kontruksi sendiri (Sagala, 2005:63).

Oleh karena itu, secara tidak langsung guru dituntut untuk lebih profesional, inovatif, perspektif, dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Guru harus berusaha meningkatkan kinerjanya, baik kaitannya dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran sehingga diperoleh hasil kerja yang optimal.

Komponen penting dari sistem pendidikan salah satunya adalah kurikulum. Sejak tahun 1964 sampai dengan tahun 2004 sudah tujuh kali mengalami perubahan kurikulum. Kurikulum dibuat oleh pemerintah pusat yang merupakan seperangkat rencana sebagi pedoman kegiatan pembelajaran, maka setiap satuan pendidikan diharuskan melaksanakan sesuai petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaannya. Kurikulum apapun yang dikembangkan haruslah mampu mencapai tujuan pendidikan nasional, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 yang dikembangkan sekarang, merupakan upaya menyempurnakan kurikulum agar lebih familiar dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan dan diharapkan memiliki tanggung jawab yang memadai (Isjoni et al, 2007:63).

(16)

3

“Beberapa alasan pentingnya IPS di SD (Sekolah Dasar), karena siswa

sebagai manusia yang tergantung kepada lingkungannya, baik lingkungan alam dan lingkungan sosial” (Team Dosen Pengajar IPS, 2011:9).

Pendidikan yang diharapkan bangsa yang sedang berkembang ini, selalu dihadapkan pada suatu permasalahan yang harus kita pecahkan bersama. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Permasalahan dilapangan seperti siswa merasa bosan, kurang memahami materi dan adanya siswa yang tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sering kita jumpai. Hal itu disebabkan oleh kegiatan pembelajaran yang diciptakan guru kurang dapat menarik minat siswa untuk belajar dalam menyampaikan tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.

Hal itu merupakan permasalahan pendidikan yang muncul terutama dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Oleh karena itu, bidang pendidikan perlu dan harus mendapatkan perhatian, penanganan dan prioritas secara sungguh-sungguh baik oleh pemerintah, masyarakat pada umumnya dan para pengelola pendidikan pada khususnya. Guru harus mampu mengembangkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk berfikir kritis dan memungkinkan siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasarnya. Banyak pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang dapat dipilih guru.

(17)

Dari beberapa asumsi yang dihadapi dalam pendidikan, maka

diperlukan metode mengajar yang relevan untuk mengantarkan siswa

mencapai tujuan pendidikan melalui pengajaran. Untuk bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, guru harus mengetahui bagaimana model dan proses pembelajaran itu berlangsung. Model yang disarankan dalam pembelajaran yaitu harus mampu mengembangkan kemampuan siswa, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran cooperative learning ini berhubungan dengan pengelompokan siswa dan pemupukan semangat gotong royong. Pembelajaran kooperatif itu banyak macamnya salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (cooperative type jigsaw).

Menurut Lie (2002:18) jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, Siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan,

keinginan peneliti untuk memperbaiki permasalahan diatas akan

direalisasikan dalam sebuah penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Dengan diterapkannya model pembelajaran

cooperative type jigsaw diharapkan hasil belajar IPS siswa dapat lebih

meningkat, tentunya diimbangi dengan kemampuan guru dalam menguasai

metode tersebut.

Bertolak dari permasalahan tersebut penulis terdorong untuk melaksanakan suatu Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya dengan judul: “Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Persiapan

(18)

5

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Beranjak dari latar belakang yang telah dibahas, penulis mengidentifikasi permasalahan-permasalahan diantaranya.

a. Pembelajaran IPS di SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya pada umumnya masih dilaksanakan secara klasikal, penggunaan mayoritas menggunakan metode ceramah.

b. Siswa kurang terlibat langsung dalam proses pembelajaran, perlu inovasi model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam belajar.

c. Kemanpuan peserta didik dalam pemahaman persiapan kemerdekaan masih rendah, terbukti dengan masih banyaknya nilai dibawah KKM yaitu 70 yang telah ditentukan. Model cooperative type jigsaw yang melibatkan siswa bekerjasama dengan siswa lain pada pembelajaran IPS dirasa tepat dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar.

2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut.

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning type jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar tentang Persiapan Kemerdekaan pada pembelajaran IPS kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kec. Manonjaya?

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning type jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar tentang Persiapan Kemerdekaan pada pembelajaran IPS kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kec. Manonjaya?

(19)

C. Tujuan Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian yang jelas dan terarah, maka perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan masalah yang diteliti. Sejalan dengan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini, yaitu.

1. Mengetahui perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning type jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar tentang Persiapan Kemerdekaan pada pembelajaran IPS kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kec. Manonjaya.

2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning type jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar tentang Persiapan Kemerdekaan pada pembelajaran IPS kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kec. Manonjaya.

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang Persiapan Kemerdekaan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative

learning type jigsaw pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 4

Cilangkap Kec. Manonjaya.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah dapat mendukung, memperkaya, dan mengembangkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang sudah ada sebelumnya, dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran cooperative type jigsaw.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis penilitian ini yaitu sebagai berikut: a. Untuk Guru

(20)

7

2) Diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi dan mendapat tambahan wawasan serta keterampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajarannya.

b. Untuk Siswa

1) Diharapkan dapat memperoleh pelajaran IPS yang lebih menarik, menyenangkan, dan memungkinkan memperoleh pemahaman terhadap konsep IPS yang akan berguna bagi kehidupannya.

2) Mendorong siswa untuk mengembangkan dan meningkatkan

beberapa kecakapan hidup diantaranya kecakapan berkomunikasi dan kecakapan bekerjasama, sehingga pencapaian hasil belajar menjadi maksimal.

c. Untuk Sekolah

Hasil penelitian akan memberikan kontribusi positif pada sekolah dalam rangka perbaikan kualitas proses dan hasil belajar.

d. Untuk Peneliti

1) Untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam

merencanakan serta melaksanakan proses pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran cooperative type jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang persiapan kemerdekaan. 2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai acuan terhadap

proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan dikemudian hari.

E. Struktur Organisasi Skripsi

(21)

sesuai dengan fokus dari setiap bab, isi penelitian ini disampaikan dalam lima bab.

Bab I pendahuluan, pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II merupakan kajian pustaka kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Pada bab ini dipaparkan tentang pembahasan teori yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Kemudian dipaparkan pula mengenai kerangka pemikiran dari penelitian terhadap permasalahan, anggapan dasar dan hipotesis penelitian.

Bab III merupakan metode penelitian, bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang penulis tempuh dalam melakukan penelitian guna mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji. Beberapa komponen dalam bab III yaitu, metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, definisi operasional, prosedur penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, teknik analisis data dan kriteria keberhasilan.

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan seluruh hasil penelitian yang diperoleh penulis. Didalamnya berisi tentang pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan. Pada bab IV ini pula, hipotesis dijawab.

Bab V adalah kesimpulan dan saran, bab ini mengemukakan tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan dan saran yang diteliti oleh penulis beserta saran untuk masalah dalam penelitian ini.

(22)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan unjuk kerja guru yang dilakukan guru di dalam kelas. Model Penelitian Tindakan Kelas dipilih sebagai metode penelitian karena metode ini dianggap relevan dengan tujuan penelitian. PTK itu sendiri bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efisien dan efektif. Dengan PTK, pendidik (guru) dapat mengetahui secara jelas masalah-masalah yang ada dikelasnya dan bagaimana mengatasinya. PTK atau Classroom Action Research (CAR) menurut Arikunto (2007: 3):

PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

Hal senada dengan pendapat di atas diungkapkan oleh O’Brien (2001)

dalam Mulyatiningsih (2012:60) menyatakan bahwa “Penelitian tindakan dilakukan ketika sekelompok orang (siswa) diidentifikasi permasalahannya,

kemudian peneliti (guru) menetapkan suatu tindakan untuk mengatasinya”.

Dengan demikian ada hubungan timbal balik antara pembelajaran dan perbaikan hasil belajar siswa. PTK juga dapat menganalisis dan memperbaiki kesalahan dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas, hal ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa.

Apabila dirumuskan, karakteristik PTK (Muslich, 2012:12) dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Masalah PTK berawal dari guru. PTK haruslah diilhami oleh permasalahan praktis yang dihayati oleh guru sebagai pelaku pembelajaran di kelas.

2. Tujuan PTK adalah memperbaiki pembelajaran. Dengan PTK, guru akan berupaya untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar menjadi lebih efektif.

3. PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif.

(23)

tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.

5. PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan.

Dapat disimpulkan, jenis penelitian tindakan kelas (PTK) ini mampu menawarkan pendekatan dan prosedur baru yang lebih menjanjikan

dampak langsung dalam bentuk perbaikan dan peningkatan

profesionalisme guru dalam mengelola proses belajar mengajar di kelas. Penelitian tindakan kelas cukup menggunakan satu kelas, tetapi tindakan dapat dilakukan beberapa kali sehingga menghasilkan perubahan tentunya dengan sebuah pebaikan. Penelitian (reserch) yang dilakukan diharapkan menjadi sebuah renungan, ketika kelemahan dan kekuatan dari tindakan tersebut terjadi. Peneliti harus bisa mencoba memperbaiki, mengulang dan bahkan menyempurnakan kekurangan tersebut.

Model PTK yang dijadikan landasan dalam penelitian ini diadaptasi dari Kemmis & Mc. Taggart. Kemmis dan Mc. Taggart (1988) dalam Muslich (2012:80) berpendapat “PTK adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri”. Kemmis dan Taggart membagi prosedur penelitian tindakan dalam empat tahap (fase) kegiatan pada satu putaran (siklus) yaitu; perencanaan (planing), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).

(24)

29

Siklus I

Refleksi I

Tindakan dan Observasi I

Perbaikan Rencana

Siklus II

Refleksi II

Tindakan dan Observasi II

Perbaikan Rencana

Siklus III

Refleksi III

Tindakan dan Observasi III

Kesimpulan

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas

Model Kemmis & Mc. Taggart (Kasbolah, 1998:114)

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di Kelas IV SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kab. Tasikmalaya. Yang menjadi bahan pertimbangan menggunakan sekolah tersebut sebagai lokasi penelitian adalah peneliti pernah melakukan observasi di sekolah tersebut

(25)

dan lokasi dekat dengan tempat tinggal peneliti, sehingga mempermudah bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya dengan materi pokok Persiapan Kemerdekaan dengan penggunaan model pembelajaran cooperative type jigsaw. Jumlah siswa sebanyak 27 orang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Dalam PTK ini penulis dibantu satu orang guru sebagai observer yaitu guru kelas (guru pamong). Pemilihan guru kelas V sebagai observer pada proses penelitian ini dengan pertimbangan bahwa yang bersangkutan sudah berpengalaman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

C. Fokus Tindakan

Penelitian tindakan ini berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas, yaitu menyangkut kinerja guru dan aktivitas siswa serta hasil belajar siswa.

1. Kinerja Guru

a. Meningkatkan perencanaan dalam pembelajaran IPS tentang persiapan kemerdekaan melalui penggunaan model pembelajaran cooperative type

jigsaw di kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya

Kabupaten Tasikmalaya.

b. Meningkatkan proses pembelajaran IPS tentang persiapan kemerdekaan melalui penggunaan model pembelajaran cooperative type jigsaw di kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.

2. Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Siswa

(26)

31

b. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang persiapan kemerdekaan melalui penggunaan model pembelajaran cooperative type jigsaw.

D. Definisi Operasional

Supaya tidak menimbulkan penafsiran dan pemahaman yang salah terhadap istilah yang ada dalam penelitian ini, maka perlu didefinisikan beberapa istilah penting sebagai berikut:

1. Pembelajaran

Menurut Sagala (2005:61) “Pembelajaran merupakan proses

komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai

pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid”.

2. Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang mengajarkan pada siswa SD agar mereka kelak mengenal fenomena alam dan fenomeana sosial mulai dari lingkungan yang dekat sampai kepada lingkungan yang lebih jauh (dunia), (Team Dosen Pengajar IPS, 2011:5).

Oleh karena itu IPS dirancang untuk mengembangkan, pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

3. Model

“Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai

pedoman dalam melaksanakan kegiatan” (Sagala, 2005 : 175). Jadi model adalah desain yang dipergunakan untuk membantu menjelaskan atau menunjukkan proses dalam melaksanakan kegiatan.

4. Cooperative Type Jigsaw

(27)

kesempatan pada siswa untuk saling berinteraksi, dimana siswa belajar dengan kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda.

Dalam model cooperative type jigsaw, siswa bekerja kelompok selama dua kali, yakni dalam kelompok mereka sendiri (kelompok asal) dan dalam kelompok ahli. Setelah masing-masing anggota menjelaskan bagiannya masing-masing kepada teman-teman satu kelompoknya, mereka mulai bersiap untuk diuji secara individual (Huda, 2012:121).

5. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Pengertian berikut senada dengan pendapat (Sudjana, 2011: 22) “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya”.

E. Prosedur Penelitian

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Orientasi merupakan tahap awal dalam kegiatan penelitian, kegiatan dengan tujuan menjalin kedekatan yang lebih erat antara peneliti dan subjek. Orientasi dilakukan berfokus pada menganalisis pembelajaran dan hasil pembelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Hal yang penting dalam orientasi yaitu menyamakan persepsi antara peneliti, observer (guru kelas V), dan kepala sekolah tentang Penelitian Tindakan Kelas, dalam metode dan strategi pembelajaran, serta teknik jigsaw yang akan diterapkan.

Mengidentifikasi pengalaman mengelola proses pembelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, terutama berkaitan dengan kelemahan dan hambatan dalam proses pembelajaran yang dialami guru. Hal ini bertujuan dalam upaya menentukan langkah/tindakan dalam penelitian ini.

(28)

33

program dan pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Manonjaya.

2. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Pada tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan berdasarkan identifikasi masalah pada obeservasi awal sebelum penelitian dilaksanakan. Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci. Pada tahap ini segala keperluan pelaksanaan peneliti tindakan kelas dipersiapkan, mulai penetapan jumlah siklus dan waktu tindakan penelitian, penetapan skenario, penyediaan fasilitas pembelajaran dan menyusun instrumen pengumpulan data penelitian. Pemaparan perencanaan tindakan ini ialah sebagai berikut:

a. Penetapan Jumlah Siklus dan Waktu Tindakan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam proses berdaur (siklus). Jenis PTK yang akan digunakan adalah model Kemmis dan Mc.Taggart. Siklus Tindakan Penelitian dilaksanakan untuk tiga siklus. Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu hari Kamis pada jam pertama dan kedua. Pelaksanaan penelitian dimulai dari minggu pertama bulan april 2013, yaitu tanggal 4 April 2013sampai dengan selesai.

b. Penetapan Skenario

(29)

pembelajaran; (5) materi pembelajaran; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (7) Alat/media dan sumber belajar; (8) penilaian hasil dan proses belajar.

c. Penyediaan Fasilitas Pembelajaran

Tugas guru yang professional dalam menyusun kegiatan belajar mengajar, harus dibarengi dengan kemampuan menentukan media pengajaran yang relevan. Media/alat peraga adalah salah satu faktor penunjang dalam kegiatan pembelajaran.

d. Menyusun Instrumen Pengumpulan Data Penelitian

Sebelum memasuki lapangan, instrumen seluruhnya harus dibuat oleh peneliti untuk memperoleh data di lapangan dalam langkah pengumpulan informasi, peneliti menggunakan instrumen untuk membantu mengambil informasi dari objek atau subjek yang diteliti.

Membuat berbagai instrumen tindakan berupa instrumen observasi dalam KBM dengan tindakan cooperative type jigsaw, membuat instrumen untuk tes tertulis/kuis yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran khusus seperti termuat dalam perangkat pembelajaran khususnya rencana pengajaran. Aspek yang di observasi diantaranya yaitu, observasi perencanaan pembelajaran, observasi terhadap aktivitas guru dan siswa, observasi terhadap proses belajar siswa dan observasi hasil belajar siswa.

3. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat

sebelumnya. Pelaksanaan tindakan merupakan proses kegiatan

(30)

35

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan secara kolaboratif. Peneliti bertindak sebagai pelaku tindakan, guru kelas V SD Negeri Clangkap Kec. Manonjaya yaitu Ibu Yuliani Yuyuningsih, S.Pd. M.Pd. sebagai observer dan Ibu Eris Riswati, S.Pd. yaitu kepala sekolah sebagai super viser yang membantu dalam kelancaran pelaksanaan penelitian ini.

Penelitian dipusatkan pada pelaksaan serangkaian pembelajaran yang dipilah ke dalam tiga siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi, dievaluasi dan direfleksi data-data atau temuan yang berhubungan dengan aktivitas dan hasil belajar dalam menggunakan model pembelajaran cooperative type jigsaw. Dalam penelitian ini direncanakan tiga siklus, jika siklus I belum tercapai 75% dari jumlah keseluruhan siswa dilanjutkan ke siklus selanjutnya, dan apabila dalam siklus II mencapai 75% maka penelitian dihentikan karena mengingat tercapainya hasil penelitian.

a. Pelaksanaan tindakan pada siklus I 1) Perencanaan Pembelajaran

-Menyusun skenario pembelajaran -Penyediaan fasilitas pembelajaran

-Membuat instrumen pengumulan data penelitian 2) Pelaksaan proses pembelajaran

-Melakukan skenario pembelajaran tindakan pertama -Melaksanakan tes dengan instrumen tindakan pertama 3) Observasi

Mengobservasi pelaksanaan tindakan I sesuai dengan lembar observasi.

4) Refleksi hasil pembelajaran siklus I -Merefleksi rencana pembelajaran

-Merefleksi kegiatan guru dalam proses pembelajaran -Merefleksi hasil proses belajar siswa

(31)

-Menyusun skenario pembelajaran -Penyediaan fasilitas pembelajaran

-Membuat instrumen pengumulan data penelitian 2) Pelaksanaan Proses Pembelajaran

-Melaksanakan skenario pembelajaran tindakan

-Melaksanakan tes dengan instrumen tindakan pertama 3) Observasi

Mengobservasi pelaksanaan tindakan 2 sesuai dengan lembar observasi

4) Refleksi hasil pembelajaran siklus 2 -Merefleksi rencana pembelajaran

-Merefleksi kegiatan guru dalam proses pembelajaran -Merefleksi hasil proses belajar siswa

c. Pelaksanaan Tindakan Penelitian pada Siklus 3 1) Perencanaan pembelajaran

-Menyusun skenario pembelajaran -Penyediaan fasilitas pembelajaran

-Membuat instrumen pengumulan data penelitian 2) Pelaksanaan proses pembelajaran

-Melaksanakan skenario pembelajaran tindakan pertama -Melaksanakan tes dengan istrumen tindakan pertama 3) Observasi

Mengobservasi pelaksanaan tindkan 3 sesuai dengan lembar observasi

4) Refleksi hasil pembelajaran siklus 3 -Merefleksi rencana pembelajaran

(32)

37

4. Observasi

Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Obervasi dilakukan terhadap

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat penilaian

kemampuan guru mengajar. Baik itu dalam tahap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Tujuan pokok observasi adalah untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung.

5. Refleksi

Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, serta apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Hasil refleksi keseluruhan tindakan penelitian kemudian direkomendasikan sebagai hasil tindakan penelitian sesuai dengan perumusan masalah penelitian.

Refleksi dilakukan (1) pada saat memikirkan tindakan yang akan dilakukan (2) ketika tindakan sedang dilakukan (3) setelah tindakan dilakukan. Ketiga kontek kegiatan refleksi ini oleh (Killion dan Todnem dalam Kasbolah, 1998: 100) dinamakan refflection for action, reflection in action, reflection on action.

Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal. Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji, dilihat dan direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran antara guru dan siswa, model, alat peraga maupun evaluasi.

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

(33)

1. Teknik Observasi

[image:33.595.120.517.214.624.2]

Observasi adalah suatu pengamatan langsung terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakunya. Kegiatan observasi dimaksudkan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran IPS oleh guru pelajaran IPS di kelas V SD N 4 Cilangkap Kec. Manonjaya, mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Demikian pula terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam proses pembelajaran IPS melalui model pembelajaran cooperative type jigsaw. Observasi yang dilakuakan di tuangkan pada instrumen.Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh dan mendapatkan data sebagai upaya untuk mendeskripsikan jawaban atas rumusan masalah. Jenis data, instrumen dan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Jenis Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

No. Jenis Data

Teknik Pengumpulan

Data

Instrumen

1. Perencanaan Pembelajaran

Observasi Lembar

Observasi 2. Aktivitas guru dan aktivitas

siswa dalam proses

pembelajaran

Observasi Lembar

Observasi

3. Hasil proses siswa dalam

pembelajaran IPS setiap siklus Observasi Lembar Penilaian

4. Hasil pembelajaran siswa dalam

pembelajaran IPS setiap siklus Tes Lembar Penilaian

2. Teknik Tes

(34)

39

Peneliti akan melaksanakan tes tertulis untuk melihat kemampuan siswa setelah proses pembelajaran mata pelajaran IPS tentang Persiapan Kemerdekaan.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tahap sebagai berikut:

1. Pengumpulan data hasil penelitian.

2. Pengelompokan data (kinerja guru, kinerja siswa dan kemampuan siswa tentang materi ajar).

3. Interpretasi dan refleksi data berdasarkan tingkat pencapaiannya, misalnya: sangat baik, baik, cukup dan kurang.

4. Rekomendasi dan tindak lanjut, hal ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi data, apakah perlu atau tidaknya diadakan siklus pembelajaran berikutnya.

H. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan adalah sebagai berikut.

1. Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun rencana, dan melaksanaan

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

cooperative type jigsaw dengan baik dan benar sesuai dengan penggunaan

standar kurikulum dan penggunaan model cooperative learning type

jigsaw dalam mata pelajaran IPS tentang persiapan kemerdekaan.

2. Peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS tentang Persiapan Kemerdekaan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative type jigsaw. Siswa mampu mencapai hasil belajar yang baik

(tuntas), jika dapat mencapai 75% kriteria ketuntasan ideal dan kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 70,00.

(35)

cooperative type jigsaw. Kriteria keberhasilan dalam penggunaan proses

(36)

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan mengenai

penggunaan model pembelajaran cooperative type jigsaw untuk

meningkatkan hasil belajar siswa tentang persiapan kemerdekaan pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, penulis menyusun beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Langkah-langkah perencanaan tindakan penelitian penggunaan model pembelajaran cooperative type jigsaw pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kec. Manonjaya meliputi: (a) penetapan jumlah siklus dan waktu tindakan penelitian; (b) penetapan skenario pembelajaran dan membuat media bahan ajar; (c) penyediaan fasilitas pembelajaran; (d) menyusun instrumen pengumpulan data penelitian.

2. Pada tahap pelaksanaan penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran cooperative type jigsaw pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kec. Manonjaya, berjalan sesuai dengan skenario pembelajaran yang disusun dalam RPP. Supaya antusias dan pemahaman awal siswa lebih baik, peneliti menerangkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran cooperative type jigsaw. Langkah-langkah teknik Jigsaw (Mulyatiningsih, 2012:242) sebagai berikut:

a. Peserta didik dikelompokan ke dalam beberapa kelompok/tim.

b. Setiap anggota kelompok diberi tugas mempelajari materi yang berbeda.

c. Anggota yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama untuk membentuk kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab yang mereka pelajari.

d. Setelah selesai diskusi dengan tim ahli, tiap anggota tim ahli kembali ke kelompok asalnya masing-masing dan menyampaikan hasil diskusinya secara bergantian sampai semua anggota kelompok menguasai semua materi yang didiskusikan.

(37)

3. Penggunaan model pembelajaran cooperative type jigsaw memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kec. Manonjaya, terlihat pada pencapaian nilai di siklus I dan siklus II, padahal pembelajaran sebelum penelitian penggunaan model pembelajaran cooperative type jigsaw pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kec. Manonjaya, kemampuan peserta didik dalam pemahaman persiapan kemerdekaan masih rendah, terbukti dengan masih banyaknya nilai dibawah KKM yaitu 70,00 yang telah ditentukan.

Berdasarkan data nilai proses pembelajaran IPS model cooperative tyype

jigsaw, dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu keaktifan dalam

kelompok diskusi, kerjasama dengan kelompok, komunikatif, sikap

tanggung jawab individu dan pengetahuan terjadi peningkatan, dari

65,18% di siklus I ke 88,14% di siklus II peningkatan sebesar 22,96%

pada nilai baik sekali dan nilai baik. Peningkatan nilai hasil belajar siswa

pada pembelajaran IPS Model Cooperative Type Jigsaw pada Siklus I dan Siklus II, terjadi peningkatan yang signifikan dari 68,48% ke 82,96%, peningkatan sebesar 14,48%. Berdasarkan pencapaian hasil tindakan penelitian pada siklus II sebesar 82,96%, tindakan penelitian diberhentikan pada siklus II mengingat pencapaian telah melampaui batas minimal 75% yang ditargetkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian telah berhasil, pernyataan ini didasarkan perolehan nilai rata-rata hasil belajar pada tindakan ke II sebesar 82,96% dan peningkatan hasil proses belajar. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran

cooperative type jigsaw tentang persiapan kemerdekaan tersebut dapat

(38)

85

B. Saran

Atas dasar kesimpulan di atas, dalam upaya perbaikan hasil pembelajaran serta meningkatkan keterampilan proses siswa terhadap pembelajaran IPS pada penggunaan model pembelajaran cooperative type jigsaw tentang persiapan kemerdekaan, ada beberapa hal yang perlu disampaikan antara lain: 1. Untuk mendapat hasil yang baik dalam pembelajaran, hendaknya guru

mempersiapkan skenario pembelajaran dan memahami terlebih dahulu langkah-langkah pembelajaran, agar pembelajaran efektif sesuai tujuan yang diharapkan.

2. Dalam pelakasanaan pembelajaran yang berlangsung di kelas, sebaiknya guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Oleh karena itu, guru hendaknya selalu mengembangkan kreatifitas dan wawasan yang dimiliki sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan dewasa ini.

3. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, hendaknya siswa bersungguh-sungguh dan aktif dalam kegiatan pembelajaran, karena hal ini sangat penting pada peningkatan kemampuan siswa.

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

E. Slavin, Robert. (2005). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Hamalik, Oemar. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Isjoni, dkk. (2007). Paradigma Pembelajaran Bermakna. Bandung: Falah Production.

Kasbolah, Kasihani. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.

Lie, Anita. (2002). Mempraktikkan Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia.

Mulyatiningsih, Endang. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang

Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Muslich, Masnur. (2012). Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.

Sagala, Syaiful. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sapriya. (2012). Pendidikan IPS. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Team Dosen Pengajar IPS. (2011). Bahan Ajar Pendidikan IPS Sekolah

Dasar. Tasikmalaya: UPI Kampus Tasikmalaya.

Yuliati, Reny dan Ade Munajat. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial SD dan MI

Gambar

Tabel
Gambar
Grafik
Gambar 3.1
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian lanjutan mengenai identifikasi marka terkait daya tahan penyakit Streptococcosis pada ikan nila dapat dilakukan menggunakan ikan perlakuan persilangan betina

Hal inilah yang menjadi suatu ketertarikan sendiri bagi penulis untuk menelusuri masalah ini, sehingga penulis memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul

Sedangkan klasifikasi trauma okuli berdasarkan mekanisme trauma terbagi atas trauma mekanik (trauma tumpul dan trauma tajam), dan trauma non mekanik yaitu, trauma radiasi

Marketing Public Relations sebagai suatu proses perencanaan, pelakasanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen melalui

Beberapa atribut yang dianggap berpengaruh diantaranya (1) pendapatan rumah tangga (skor 1 yang berarti pendapatan masyarakat setara UMR), (2) ketersediaan modal usaha

We offer you lots of varieties of link to get guide Battlemage (Age Of Darkness) By Stephen Aryan On is as you require this Battlemage (Age Of Darkness) By Stephen Aryan You can

[r]

[r]