• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Daterminan Intention terhadap Intention untuk Mengerjakan Laporan Kepribadian pada Mahasiswa PPLK Kurikulum 2008 di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Daterminan Intention terhadap Intention untuk Mengerjakan Laporan Kepribadian pada Mahasiswa PPLK Kurikulum 2008 di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha Abstrak

Pengerjaan laporan kepribadian dengan sungguh merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar mahasiswa mendapatkan nilai yang baik dalam mata kuliah PPLK, namun masih banyak mahasiswa yang merasa kesulitan untuk melakukan hal tersebut. Penelitian ini menggunakan Teori Planned Behavior (Icek Ajzen, 2005) untuk mengetahui seberapa besar kontribusi determinan intention terhadap intention untuk mengejakan laporan kepribadian dengan sungguh.

Terdapat 45 mahasiswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini yang dipilih berdasarkan teknik sample purposive sampling. Setiap partisipan mengisi kuesioner intention dan determinannya yang disusun berdasarkan teori planned behavior (Ajzen, 2005), dan terdiri dari 28 item dengan validitas yang berkisar dari 0,342-0,772. Skor ketiga determinan yaitu, attitude toward the behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control dikontribusikan dengan skor intention dengan menggunakan uji regresi linear. Skor setiap determinan juga dikorelasikan yang dilihat melalui tabel hasil regresi linear.

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik, ketiga determinan intention memberikan pengaruh sebesar (50,3%) yang signifikan terhadap derajat intention mahasiswa untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh. Attitude toward the behavior merupakan determinan yang memberikan pengaruh paling besar dan signifikan terdap intention mahasiswa untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh. Sedangkan subjective norm dan percieved behavioral control memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap derajat intention.

Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat kontribusi yang signifikan antara attitude toward the behavior dengan derajat intention. Sedangkan untuk subjective norm dan percieved behavioral control memberikan kontribusi yang tidak signifikan terhadap derajat intention mahasiswa untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh. Peneliti mengajukan saran agar dosen dapat menentukan suatu metode belajar yang dapat membuat mahasiswa merasa tertari untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh.

(2)

Universitas Kristen Maranatha The aim of this research is to knowing the contribution of determinant intention and to knowing which determinan that giving the most contribution toward intention to make personaity report in student who attending regular class Psychological Report Writing in Faculty of Psychology ‘X’ University Bandung.

Intention and its determinants are masured by using questionaire that are made based on the theory planned behavior from Icek Ajzen (2005). The validity of this questionaire is measured by using construct validity. This questionaire was made up over 32 items. The contribution of the three determinan toward intention will be counted by using linear regression. Questionaire has been given to 45 students who attending regular class Psychological Report Writing in Facul of Psychology in ‘X’ University Bandung.

Based on the analysis that have been done in this research, it was concluded that : the three determinants of intention give a significant contribution (50,3 %) toward intention to make personality report in students who attending reguler class Psychoogical Report in Faculty of Psychology ‘X’ University Bandung. Attitude toward the behavior is determinant that give the most significant contribution toward intention to make personality report. Meanwhile, subjective norm and perceived behavioral control give insignificant contribution toward intention to make personality report in students who attending reguler class Psychoogical Report in Faculty of Psychology ‘X’ University Bandung.

For the teacher and the teacher’s assistant, it is recomended to make a discussion session to disscuss about the difficulty in making personal report and the solution to over come it and for other researcher who will be researching about intention and its

determinants, researcher suggest to make a more comprehensive description about the corellation between bacground factors and the three belief that can give influence to the determinants and the intention to do something.

(3)

Universitas Kristen Maranatha HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR ORISINALITAS SKRIPSI ... iii

LEMBAR PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Maksud dan tujuan penelitian ... 7

1.3.1 Maksud Penelitian ... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

1.4.1 Kegunaan Teoretis ... 8

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 8

1.5 Kerangka Pemikiran ... 9

1.6 Asumsi Penelitian ... 16

(4)

Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Planned Behavior Theory ... 18

2.1.1 Pengertian Teori Planned Behavior ... 18

2.1.2 Intention ... 19

2.1.3 Determinan-determinan Intention ... 20

2.1.4 Pengaruh Determinan-determinan terhadap intention ... 23

2.1.5 Hubungan antara Determinan Intention ... 23

2.1.6 Background Factor ... 24

2.1.7 Target, Action, Context and Time ... 25

2.2 Dewasa Awal ... 26

2.2.1 Definisi Dewasa Awal ... 26

2.2.2 Karakteristik Dewasa Awal ... 26

2.2.3 Transisi dari Sekolah Menengah Atas ke Perguruan Tinggi ... 27

2.2.4 Perkembangan Fisik ... 28

2.2.5 Perkembangan Kognitif ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 30

3.2 Bagan Prosedur Penelitian ... 30

3.3 Variabel dan Definisi Operasional ... 31

3.3.1 Variabel Penelitian ... 31

3.3.2 Definisi Operasional ... 31

3.4 Alat Ukur ... 32

(5)

Universitas Kristen Maranatha

3.4.1.1 Prosedur Pengisian Kuesioner Intention ... 33

3.4.1.2 Sistem Penilaian Intention ... 33

3.4.2 Data Pribadi dan Data Penunjang ... 34

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 34

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 37

3.5.1 Populasi Sasaran ... 37

3.5.2 Karakteristik Sampel ... 37

3.5.2 Teknik Penarikan Sampel ... 37

3.6 Teknik Analisis Data ... 37

3.7 Hipotesis Statistik ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umun Subjek Penelitian ... 40

4.1.1 Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

4.1.2 Gambaran Subjek Berdasarkan Angkatan ... 41

4.1.3 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia ... 41

4.2 Gambaran Hasil Penelitian ... 42

4.2.1 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 42

4.2.2 Kontribusi Determinan-Determinan Intention ... 44

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 50

5.2 Saran ... 51

(6)

Universitas Kristen Maranatha

5.2.2 Saran Praktis ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

DAFTAR RUJUKAN ... 55

LAMPIRAN

(7)

Universitas Kristen Maranatha

Tabel Kisi-kisi Alat Ukur Intention ... 31

Tabel Sistem Penilaian Alat Ukur ... 32

Tabel Gambaran Jenis Kelamin Sampel ... 40

Tabel Gambaran Angkatan Sampel ... 41

Tabel Gambaran Usia Sampel ... 41

Tabel Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 43

Tabel Hasil Perhitungan Besarnya Kontribusi Ketiga Determinan Intention terhadap Intention untuk mengerjakan Laporan dengan sungguh ... 44

Tabel Hasil Kontribusi Determinan-Determinan Intention terhadap Intention untuk mengerjakan Laporan dengan sungguh ... 44

(8)

Universitas Kristen Maranatha

Bagan Kerangka Pikir ... 15

Bagan Prosedur Penelitian ... 30

(9)

Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 1 : Data Mentah Hasil Pengambilan Data

Lampiran 2 : Mata Kuliah Praktikum PPLK

Lampiran 3 : Kuesioner

Lampiran 4 : Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Lampiran 5 : Hasil Tabulasi Silang

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan formal yang mencangkup program

pendidikan Diploma, Sarjana, Magister dan Spesialis. Berdasarkan website resmi Universitas ‘X’

Bandung (htttp://psikologi-x.com), Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ Bandung merupakan

salah satu bagian dari jenjang pendidikan formal yang memiliki tujuan pembelajaran yaitu

menghasilkan mahasiswa yang mampu menguasai teori-teori psikologi dan melakukan

administrasi perangkat pemeriksaan psikologi secara akurat.

Untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang telah disebutkan, Fakultas Psikologi ‘X’ tidak

hanya memberikan mata kuliah teori, namun juga mata kuliah praktikum. Salah satu mata kuliah

praktikum yang diberikan di Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ adalah PPLK (Pedoman

Penyusunan Laporan Kepribadian) yang ditempuh pada semester 7. Kompetensi yang dituntut

untuk dimiliki oleh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah PPLK diantaranya adalah mahasiswa

mampu membuat laporan kepribadian berdasarkan observasi, anamnesa melalui metode

wawancara yang mendalam dan tes psikologi. Kemudian kompetensi dalam mengaitkan hasil

observasi, anamnesa dengan hasil tes psikologi yang didapat dan mendeskripsikan hasil dari skor

tes psikologi.

Mata PPLK memberikan gambaran mengenai hal-hal apa saja yang harus dilakukan

(11)

2

Universitas Kristen Maranatha

pengetesan, skoring dan melakukan wawancara yang mendalam. Namun, melalui wawancara

terhadap mahasiswa, PPLK masih dianggap sebagai mata kuliah yang dianggap sulit. Beberapa

mahasiswa bahkan sempat mengulang mata kuliah PPLK karena tidak memenuhi syarat

kelulusan. Mata kuliah PPLK memiliki bobot 2* SKS (Satuan Kredit Semester) dan diberikan

sebanyak dua kali dalam seminggu. Setiap minggunya, mahasiswa menghadiri kelas selama tiga

jam untuk setiap pertemuannya. Mahasiswa juga diwajibkan untuk melakukan pengetesan diluar

jam pelajaran dengan waktu pengetesan yang cukup lama. Setelah melakukan pengetesan,

mahasiswa harus melakukan wawancara mendalam (anamnesa) yang juga dilakukan diluar jam

pelajaran.

Selama mengikuti mata kuliah PPLK, cukup banyak tugas yang harus dikerjakan baik

tugas perorangan maupun tugas kelompok yang diberikan dan dikumpulkan pada setiap

pertemuan. Tugas kelompok yang biasanya di berikan adalah tugas menerjemahkan isi buku

mengenai hal-hal yang harus ditanyakan ketika akan merekrut pegawai baru di suatu perusahaan

dan mempersentasikannya di depan kelas. Tugas perorangan yang diberikan antara lain adalah

untuk mencari Sampel Penelitian (SP), melakukan pengetesan, melakukan skoring untuk hasil tes

yang dilakukan dan membuat laporan kepribadian klien yang mengintegraikan semua data yang

telah didapatkan, mulai dari hasil tes, observasi dan anamnesa.

Bobot penilaian dari mata kuliah PPLK adalah 25% untuk UTS, 40% untuk UAS dan

35% untuk tugas (KAT). Dapat dilihat bahwa nilai tugas yang dikerjakan memberikan pengaruh

yang cukup besar bagi nilai akhir mata kuliah PPLK, sehingga mengerjakan laporan kepribadian

dengan sungguh merupakan hal yang penting yang harus dilakukan oleh mahasiswa.

(12)

3

Universitas Kristen Maranatha

dengan ketentuan dari asisten dosen, mengumpulkan laporan kepribadian tepat waktu dan

memerbaiki laporan kepribadian sesuai dengan feedback yang diberikan.

Namun, masih banyak mahasiswa yang merasa kesulitan untuk mengerjakan tugas

membuat laporan kepribadian dengan sungguh. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada

tanggal 25-26 Oktober dengan 20 orang mahaiswa yang mengikuti mata kuliah PPLK, 18 orang

diantaranya beranggapan bahwa hal yang paling sulit untuk dilakukan adalah mengerjakan tugas

laporan kerpribadian. Beberapa hal yang membuat mahasiswa merasa kesulitan untuk

mengerjakan laporan kepribadian adalah kurangnya kelengkapan data hasil anamnesa yang

dilakukan oleh mahasiswa, sehingga mahasiswa merasa kesulitan untuk melengkapi data hasil

pengetasan. Hal lain yang membuat mahasiswa merasa kesulitan adalah kurangnya waktu yang

tersedia bagi mahasiswa untuk mengerjakan laporan kepribadian dan rasa malas untuk

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh. Mahasiswa cenderung mengerjakan laporan

kepribadian yang kurang sesuai dengan ketentuan dari asisten dosen dan dosen karena mahasiswa

mengerjakan laporan kepribadian pada saat waktu pengumpulannya sudah dekat. Selain itu,

beberapa mahasiswa mengumpulkan tugas laporan kepribadian melebihi batas waktu yang

diberikan. Oleh karena itu, dibutuhkan niat dalam diri mahasiswa untuk mengerjakan laporan

kepribadian dengan sungguh. Terdapat teori yang dapat menjelaskan tentang niat tersebut yaitu

intention yang dijelaskan oleh Icek Ajzen dalam teori Planned Behavior (Ajzen, 2005).

Intention didefinisikan sebagai kemungkinan individu bahwa ia akan menampilkan suatu

tingkah laku (Fishbein & Ajzen, 1975). Intention dapat digunakan untuk memprediksi seberapa

kuat keinginan individu untuk menampilkan tingkah laku dan seberapa banyak usaha yang

dikerahkan untuk menampilkan tingkah laku tersebut (Ajzen, 1988). Semakin kuat intention

(13)

4

Universitas Kristen Maranatha

dilakukan. Intention individu untuk menampilkan (atau tidak menampilkan) suatu tingkah laku

adalah penentu utama dalam tindakan yang ditampilkan individu (Ajzen, 2005). Begitu pula

dengan mahasiswa psikologi universitas ‘X’, intention mereka untuk mengerjakan (atau tidak

mengerjakan) laporan kepribadian dengan sungguh akan menjadi penentu utama apakah mereka

akan mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh atau tidak.

Terdapat tiga determinan intention yang berkontribusi dalam pembentukan intention,

yaitu : Attitude toward the behavior, subjective norm dan perceived behavioral control. Menurut

Icek Ajzen (2005), secara umum, individu berniat (intend) untuk menampilkan suatu perilaku

ketika mereka mengevaluasi tingkah laku tersebut secara positif, ketika mereka merasakan

adanya tuntutan sosial untuk menampilkan perilaku tersebut dan ketika mereka yakin bahwa

mereka memiliki cara dan kesempatan untuk melakukannya.

Attitude toward the behavior merupakan evaluasi individu mengenai konsekuensi dari

suatu perilaku. Semakin favourable tingkah laku tersebut, semakin kuat intention individu untuk

menampilkan suatu tingkah laku. Berdasarkan survei awal yang dilakukan kepada 12 orang

mahasiswa yang mengambil mata kuliah PPLK, didapatkan bahwa terdapat 5 orang (42%)

mahasiswa memiliki penilaian positif (favourable) terhadap mengerjakan laporan kepribadian

dengan sungguh. Mereka menilai bahwa dengan mengerjakan laporan kepribadian dengan

sungguh memberikan hal yang menguntungkan, seperti dapat lebih terampil dalam membuat

laporan kepribadian, dapat memahami cara membuat dinamika kepribadian secara lebih baik dan

mahasiswa tidak harus merevisi laporan yang telah dikerjakannya. Sikap positif mahasiswa

tersebut membuat mahasiswa bertanya kepada asisten dosen mengenai hal yang tidak dimengerti

(14)

5

Universitas Kristen Maranatha

Sebanyak 7 orang (58%) mahasiswa lainnya memiliki penilaian yang negatif

(unfavourable) terhadap mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh. Mereka menilai

bahwa mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh memberikan hal yang merugikan,

seperti banyaknya waktu yang digunakan untuk mengerjakan laporan kepribadian sehingga

mahasiswa kurang memilliki waktu untuk istirahat dan bermain. Selain itu, mahasiswa juga

kurang memiliki waktu untuk mengerjakan tugas lain. Penilaian negatif yang dimiliki oleh

mahasiswa ini, membuat mahasiswa mengerjakan laporan kepribadian semampunya dan

mengerjakan laporan saat hari pengumpulannya sudah dekat.

Determian kedua adalah subjective norm yaitu persepsi mahasiswa mengenai persetujuan

atau dukungan (atau ketidaksetujuan atau larangan) dari asisten dosen, dosen, orangtuan

teman-teman, dan senior untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh serta kesediaan

mahasiswa untuk memenuhi tuntutan tersebut. Berdasarkan hasil survei awal, sebanyak 8 orang

(67%) mahasiswa menyatakan bahwa orang tua, teman-teman dan seniornya memberikan

dukungan kepada mereka untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh. Dukungan

yang dipersepsikan oleh mahasiswa membuat mahasiswa merasa yakin bahwa terdapat tuntutan

dari orang-orang tersebut untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh dan mereka

bersedia untuk memenuhi tuntutan tersebut. Dukungan yang dipersepsi oleh mahasiswa ini

membuat mahasiswa berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik agar tidak mengecewakan

orang tuanya.

Sebanyak 4 orang (33%) mahasiswa menyatakan bahwa mereka tidak menerima

dukungan dari orang lain dan mengandalkan dirinya sendiri untuk mengerjakan laporan

kepribadian dengan sungguh. Keempat mahasiswa ini mempersepsi bahwa terdapat tuntutan dari

(15)

6

Universitas Kristen Maranatha

menyatakan bahwa mereka bersedia untuk memenuhi tuntutan tersebut sedangkan satu orang

lainnya tidak bersedia untuk memenuhi tuntutan tersebut. Hal ini membuat mahasiswa

mengerjakan laporan sebisa mungkin namun tidak merevisi laporan yang telah dibuatnya karena

merasa tidak adanya tuntutan dari orang lain untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan

sungguh.

Determinan ketiga adalah perceived behavioral control yaitu keyakinan mahasiswa

tentang kemampuannya untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh dan banyak

atau sedikitnya hal yang dapat membantu atau menghambat mahasiswa untuk melakukan hal

tersebut. Berdasarkan hasil survei awal, sebanyak 6 mahasiswa (50%) meyakini bahwa dirinya

mampu mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh karena mahasiswa sering melakukan

latihan membuat dinamika kepribadian sehingga ia memiliki pemahaman yang lebih baik.

Mahasiswa juga lebih sering mendapatkan nilai yang memuaskan dari laporan yang

dikerjakannya. Keyakinan mahasiswa mengenai kemampuannya untuk mengerjakan laporan

kepribadian dengan sungguh membuat mahasiswa lebih serius mengerjakan laporan kepribadian

karena merasa dirinya mampu.

Sebanyak 6 orang (50%) mahasiswa meyakini bahwa dirinya kurang mampu untuk

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh. Mahasiswa merasa kurang memahami cara

membuat dinamika kepribadian dan kurangnya data anamnesa yang dimiliki oleh mahasiswa.

Selain itu, mahasiswa sering merasa malas untuk mengerjakan laporan kepribadian. Keyakinan

mahasiswa mengenai kurangnya kemampuan dirinya untuk mengerjakan laporan kepribadian

dengan sungguh membuat mahasiswa sering mengerjakan laporan kepribadian yang kurang

(16)

7

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan fernomena yang telah dipaparkan, terdapat mahasiswa PPLK yang kurang

memiliki niat untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh meskipun mengerjakan

laporan kepribadian dengan sungguh merupakan hal yang penting. Oleh karena itu, mahasiswa

membutuhkan niat yang kuat untuk dapat mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh.

Peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana kontribusi determinan intention terhadap intention

untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh pada mahasiswa yang mengambil mata

kuliah PPLK di Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ Bandung.

1.2Identifikasi Masalah

Pada penelitian ini ingin diketahui kontribusi determinan intention terhadap intention

untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh pada mahasiswa yang mengambil mata

kuliah PPLK di Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ Bandung.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan gambaran mengenai

determinan intention dan gambaran mengenai intention untuk mengerjakan laporan kepribadian

dengan sungguh pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah PPLK di Fakultas Psikologi

(17)

8

Universitas Kristen Maranatha

1.3.2 Tujuan Penelitiaan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi determinan

attitude toward the behavior, subjective norm dan perceived behavioral control terhadap

intention untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh pada mahasiswa yang

mengambil mata kuliah PPLK di Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ Bandung.

1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoretis

1. Memberikan informasi mengenai kontribusi pengaruh determian intention terhadap intention,

khususnya bagi bidang kajian Psikologi Pendidikan.

2. Memberikan informasi kepada peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai

intention, khususnya intention untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi kepada asisten dosen dan dosen mata kuliah PPLK mengenai

kontribusi determinan perceived behavioral control terhadap intention untuk mengerjakan

laporan kepribadian dengan sungguh, agar dapat menentukan metode mengajar yang dapat

membuat mahasiswa tertarik untuk memelajari mata kuliah PPLK dengan lebih mendalam.

2. Memberikan informasi kepada asisten dosen dan dosen mata kuliah PPLK mengenai

kontribusi determinan perceived behavioral control terhadap intention untuk mengerjakan

laporan kepribadian dengan sungguh dan membuka sesi diskusi mengenai hal yang sulit

untuk dikerjakan sehingga dapat memberi dukungan lebih kepada mahasiswa dan

memberikan feedback pengerjaan laporan yang sesuai dengan laporan siswa sehingga

(18)

9

Universitas Kristen Maranatha

laporan kepribadian dengan sungguh dan merasa bahwa melakukan hal tersebut merupakan

sesuatu yang mampu untuk mereka lakukan.

3. Memberikan informasi kepada orang tua dari mahasiswa PPLK mengenai kontribusi

determinan subjective norm terhadap intention untuk mengerjakan laporan kepribadian

dengan sungguh, agar dapat berdiskusi dengan anak mengenai pentingnya membuat laporan

kepribadian yang baik sehingga mahasiswa bisa mendapatkan nilai yang baik dalam mata

kuliah PPLK.

4. Memberikan informasi bagi mahasiswa mengenai kontribusi attitude toward the behavior

terhadap derajat intention untuk mengerjakan laporan dengan sungguh, untuk dapat meminta

dan menerima feedback mengenai hal yang menguntungkan dari mengerjakan laporan

kepribadian dengan sungguh sehingga mahasiswa dapat mengerahkan usaha yang lebih

untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengerjakan laporan kepribadian dengan

sungguh.

1.5Kerangka Pemikiran

Mahasiswa berada pada tahap perkembangan dewasa awal, menurut Santrock (2002) pada

periode dewasa awal, individu melibatkan penerapan intelektualitas pada situasi yang memiliki

konsekuensi besar dalam mencapai tujuan jangka panjang. Individu melakukan penilaian

mengenai konsekuensi yang akan diterimanya saat melakukan sesuatu.

Fakultas Psikologi Universitas 'X' Bandung memiliki mata kuliah praktikum yang wajib

diikuti oleh mahasiswa psikologi yaitu PPLK (Pedoman Pembuatan Lapora Kepribadian). Bobot

penilaian untuk tugas (KAT) pada mata kuliah PPLK adalah 35%, sehingga nilai KAT

memberikan pengaruh yang cukup besar dalam nilai akhir mata kuliah PPLK. Tugas yang sering

(19)

10

Universitas Kristen Maranatha

kepribadian dengan sungguh merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Namun hal ini sulit

untuk dilakukan karena kurangnya kelengkapan data hasil anamnesa yang dilakukan oleh

mahasiswa, kurangnya waktu yang dimiliki oleh mahasiswa untuk mengerjakan laporan dan rasa

malas yang sering dirasakan oleh mahasiswa. Selain itu, mahasiswa harus mengintegrasikan

setiap data yang didapatkan memalui pengetesan dan anamnesa. Oleh karena itu, dibutuhkan niat

untuk mengerjakan laporan dengan sungguh.

Menurut Icek Ajzen (2005) dalam teori Planned behavior menyatakan bahwa individu

berperilaku berdasarkan cara-cara yang masuk akal dan mempertimbangkan dampak dari suatu

perilaku. Hal ini yang membuat individu berniat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu

perilaku. Menurut teori Planned behavior, niat individu untuk menampilkan suatu perilaku

disebut intention. Intention adalah niat mahasiswa yang mengikuti mata kuliah PPLK untuk

mengerahkan usaha untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh. Kuat atau

lemahnya Intention merupakan fungsi dari tiga determinan yaitu Attitude toward the behavior,

subjective norm dan perceived behavioral control.

Determinan yang pertama, yaitu Attitude toward the behavior adalah sikap tertarik

(favourable) atau tidak tertarik (unfavourable) untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan

sungguh pada mahasiswa yang mengikuti mata kuliah PPLK. Attitude toward the behavior pada

mahasiswa tersebut, dibentuk oleh keyakinan mengenai konsekuensi dari suatu perilaku

(behavioral belief) dan evaluasi dari setiap outcome yang diasosiasikan dengan perilaku

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh. Behavioral belief dapat dipengaruhi oleh

social background factor, yaitu education. Mahasiswa yang menghayati bahwa pendidikan

adalah hal yang penting memiliki evaluasi yang positif mengenai mengerjakan laporan

kepribadian dengan sungguh. Background factor education memengaruhi behavioral belief,

(20)

11

Universitas Kristen Maranatha

Jika mahasiswa yang mengikuti mata kuliah PPLK memiliki keyakinan bahwa

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh memberikan keuntungan, seperti dapat

memahami cara membuat dinamika kepribadian, dapat memahami cara pembuatan laporan

kepribadian secara lebih baik dan tidak perlu membuat revisi laporan kepribadian yang dibuat

serta keuntungan tersebut sesuai dengan kenyataan yang mahasiswa evaluasi, maka hal tersebut

akan menguatkan intention mahasiswa untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh.

Sebaliknya, jika mahasiswa tersebut memiliki keyakinan bahwa mengerjakan laporan

kepribadian dengan sungguh akan memberikan kerugian seperti berkurangnya waktu mahasiswa

untuk bermain dan istirahat dan membuat mahasiswa tidak mengerjakan tugas mata kuliah lain

serta kerugian tersebut sesuai dengan kenyataan maka intention mahasiswa tersebut untuk

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh akan menjadi lemah.

Determinan yang kedua adalah subjective norm yaitu persepsi mahasiswa yang mengikuti

mata kuliah PPLK mengenai persetujuan atau ketidaksetujuan orang-orang yang signifikan

baginya untuk menampilkan atau tidak menampilkan perilaku mengerjakan laporan kepribadian

dengan sungguh. Persetujuan atau ketidaksetujuan orang-orang yang signifikan bagi mahasiswa

menghasilkan tuntutan bagi mahasiswa untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku tersebut.

Subjective norm terbentuk dari hasil perkalian antara keyakinan mahasiswa bahwa terdapat

tuntutan untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh dari figur signifikan (normative

belief) dan kesediaan mahasiswa untuk memenuhi tuntutan tersebut. Persepsi yang dibentuk oleh

normative belief dan kesediaan mahasiswa untuk memenuhi tuntutan akan membentuk intention

mahasiswa untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh menjadi kuat atau lemah.

Mahasiswa yang mempersepsi bahwa terdapat tuntutan dari figur signifikan yaitu dari

asisten dosen dan dosen untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh, tuntutan untuk

(21)

12

Universitas Kristen Maranatha

senior serta bersedia untuk memenuhi tuntutan tersebut membuat intention mahasiswa untuk

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh menjadi kuat. Sebaliknya, jika terdapat

tuntutan dari figur signifikan tetapi mahasiswa tidak bersedia memenuhi tuntutan, maka intention

mahasiswa untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh menjadi lemah.

Determinan yang ketiga adalah perceived behavioral control yaitu persepsi mengenai

kemampuan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah PPLK untuk mengerjakan laporan

kepribadian dengan sungguh. Perceived behavioral control dibentuk oleh keyakinan mahasiswa

mengenai ada atau tidaknya faktor-faktor yang mendukung atau menghambat dalam mengerjakan

laporan kepribadian dengan sungguh (control belief) dan persepsi mengenai kemampuan

mahasiswa untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh. Personal background factor

yang dapat memengaruhi control belief adalah intellegence dan background factor information

yaitu experience. Mahasiswa yang memiliki pengalaman dan kecerdasan yang tinggi (dalam hal

ini, kecerdasan mahasiswa beragam), akan menghayati bahwa lebih banyak hal yang membantu

untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh, dibandingkan hal yang menghambat.

Personal background factor, intellegence dan background factor information, experience

memengaruhi control belief yang nantinya memengaruhi perceived behavior control dan

intention.

Mahasiswa yang mempersepsi bahwa terdapat banyak hal yang membantu dalam

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh seperti kelengkapan catatan, penjelasan dari

dosen dan fasilitas yang tersedia dan mahasiswa merasa yakin bahwa dirinya mampu untuk

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh maka hal ini akan membuat intention

mahasiswa untuk melakukan hal tersebut menjadi kuat. Sebaliknya, mahasiswa yang

mempersepsi bahwa terdapat banyak hambatan untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan

(22)

13

Universitas Kristen Maranatha

dan mahasiswa yakin bahwa dirinya tidak mampu untuk mengerjakan laporan kepribadian

dengan sungguh, membuat intention mahasiwa untuk mengerjakan hal tersebut menjadi lemah.

Attitude toward the behavior, subjective norm dan perceived behavioral control

memberikan pengaruh terhadap terbentuknya intention untuk mengerjakan laporan kepribadian

dengan sungguh. Pengaruh ketiga determinan ini dapat berbeda-beda kekuatannya tergantung

determinan apa yang dianggap paling penting oleh individu. Hal ini dapat diketahui melalui

determinan mana yang memberikan kontribusi signifikan terhadap intention untuk mengerjakan

laporan kepribadian dengan sungguh. Contoh, jika mahasiswa yang mengikuti mata kuliah PPLK

menganggap bahwa tuntutan dari orang tua adalah hal yang paling banyak memengaruhinya

dalam bertindak, maka terlihat bahwa subjective norm adalah determinan yang paling

memberikan pengaruh dalam terbentuknya intention dibandingkan yang lain. Artinya, meskipun

attitude toward the behavior dan perceived behavioral control mahasiswa tersebut lemah tetapi

subjective norm mahasiswa tersebut tinggi, maka ia akan memiliki intention yang tinggi karena

subjective norm merupakan hal yang paling penting bagi dirinya. Intention mahasiswa akan

menjadi lemah apabila subjective norm yang dianggap penting oleh mahasiswa tersebut memiliki

nilai yang rendah, meskipun kedua determinan lain memiliki pengaruh yang besar.

Intention individu untuk memunculkan suatu perilaku akan semakin kuat apabila attitude

toward the behavior, subjective norm dan perceived behavioral control mereka positif.

Mahasiswa yang megikuti mata kuliah PPLK merasa tertarik untuk mengerjakan laporan

kepribadian dengan sungguh, serta terdapat tuntutan dan kesediaan mahasiswa untuk

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh serta persepsi bahwa dirinya mampu untuk

melakukan hal tersebut membuat intention mahasiswa yang mengambil mata kuliah PPLK untuk

(23)

14

Universitas Kristen Maranatha Intention mahasiswa yang mengikuti mata kuliah PPLK untuk mengerjakan laporan

kepribadian dengan sungguh akan menjadi lemah apabila Attitude toward the behavior,

subjective norm dan perceived behavioral control mahasiswa negatif. Mahasiswa merasa tidak

tertarik untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh, terdapat tuntutan dari figur

signifikan untuk melakukan hal tersebut namun tidak bersedia untuk memenuhi tuntutan tersebut

serta persepsi mahasiswa bahwa dirinya tidak mampu untuk melakukan hal tersebut. Kontribusi

dari ketiga determinan ini akhirnya akan membentuk kuat atau lemahnya intention mahasiswa

tersebut untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh.

Ketiga determinan intention saling berkolerasi satu sama lain. Attitude toward the

behavior berkorelasi dengan subjective norm. Inividu yang memiliki sikap yang positif terhadap

perilaku akan bersedia untuk melakukan perilaku tersebut. Mahasiawa yang mengikuti mata

kuliah PPLK yang memiliki sikap positif untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan

sungguh akan merasa termotivasi untuk melakukan hal tersebut.

Subjective norm berkorelasi dengan perceived control behavior. Individu yang bersedia

untuk melakukan suatu hal akan mempersepsi bahwa dirinya mampu untuk melakukan hal

tersebut. Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah PPLK yang bersedia untuk mengerjakan

laporan kepribadian dengan sungguh akan berusaha untuk melewati semua hambatan yang

dihadapinya. Hal ini membuat mahasiswa merasa dirinya mampu untuk mengerjakan laporan

kepribadian dengan sungguh.

Perceived behavioral control berkorelasi dengan attitude toward behavior. Individu yang

menghayati bahwa dirinya mampu untuk melakukan suatu perilaku akan memiliki sikap yang

positif terhadap perilaku tersebut. Mahasiswa yang merasa mampu untuk mengerjakan laporan

kepribadian dengan sunguh dan mendapat hasil yang positif dari perilaku tersebut akan memiliki

(24)

15

Universitas Kristen Maranatha

Melalui penjelasan yang telah dipaparkan, dapat terlihat bahwa terdapat kontribusi dari

determinan intention terhadap intention mahasiswa yang mengikuti mata kuliah PPLK untuk

mengerjakan laporan kepribadian dengan sunguh. Skema kerangka pemikiran dapat digambarkan

sebagai berikut :

Control belief behavioral Perceived

(25)

16

Universitas Kristen Maranatha

1.6Asumsi Penelitian

1. Mata kuliah PPLK merupakan mata kuliah yang diberikan sebanyak dua kali dalam

seminggu, selain itu, mahasiswa diwajibkan untuk mengambil data sebanyak dua kali

diluar jam pelajaran. Mahasiswa dituntut untuk mengintegrasikan semua data yang

didapat saat pengambilan data dan anamnesa, sehingga mahasiswa yang mengambil mata

kuliah PPLK di Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ Bandung memerlukan intention untuk

dapat mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh.

2. Determinan intention, yaitu attitude toward the behavior, subjective norm dan perceived

behavioral control, memiliki kontribusi yang bervariasi terhadap intention mahasiswa

yang mengambil mata kuliah PPLK di Fkultas Psikologi Universitas ‘X’ Bandung untuk

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh.

3. Apabila attitude toward the behavior mahasiswa semakin favorable, maka intention untuk

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh menjadi kuat. Sebaliknya apabila

attitude toward the behavior semakin unfavorable, maka intention untuk mengerjakan

laporan kepribadian dengan sungguh menjadi lemah.

4. Apabila subjective norm mahasiswa positif terhadap tuntutan dari orang-orang signifikan,

maka intention untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh menjadi kuat.

Sebaliknya apabila subjective norm negatif, maka intention untuk mengerjakan laporan

kepribadian dengan sungguh menjadi lemah.

5. Apabila perceived behavioral control mahasiswa positif akan kemampuan dirinya, maka

intention untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh menjadi kuat.

Sebaliknya apabila perceived behavioral control mahasiswa negatif, maka intention untuk

(26)

17

Universitas Kristen Maranatha

6. Derajat kuat atau lemahnya intention mahasiswa yang mengambil mata kuliah PPLK di

Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ Bandung dalam mengerjakan laporan kepribadian

dengan sungguh dipengaruhi secara langsung oleh determinan intention, yaitu attitude

toward the behavior, subjective norm dan perceived behavioral control.

1.7Hipotesis Penelitian

Hipotesis 1

Terdapat kontribusi dari ketiga determinan intention yaitu, attitude towad the behavior,

subjective norm dan perceived behavioral control terhadap intention mahasiswa untuk

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh.

Hipotesis 2

Terdapat kontribusi determinan attitude toward the behavior terhadap intention mahasiswa untuk

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh.

Hipotesis 3

Terdapat kontribusi determinan subjective norm terhadap intention mahasiswa untuk

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh.

Hipotesis 4

Terdapat kontribusi determinan perceived behavior control terhadap intention mahasiswa untuk

(27)

50 Universitas Kriaten Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian mengenai kontribusi determinan intention terhadap intention untuk

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh pada mahasiswa Fakutas Psikologi Universitas

‘X’ yang mengambil mata kuliah PPLK reguler, dapat disimpulkan bahwa :

1. Ketiga determinan intention yaitu attitude toward the behavior, subjective norm dan

perceived behavioral control secara bersama-sama memberikan kontribusi sedang yang

signifikan terhadap derajat intention untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan

sungguh.

2. Attitude toward the behavior memberikan kontribusi sedang yang signifikan dan

merupakan determinan yang paling berpengaruh terhadap derajat intention mahasiswa yang

mengambil mata kuliah PPLK reguler untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan

sungguh.

3. Konsekuensi mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh yang dinilai

menguntungkan oleh mahasiswa antara lain : mahasiswa dapat membuat dinamika

kepribadian dan membuat laporan kepribadian dengan lebih baik, mendapatkan nilai

laporan yang lebih baik, serta mahasiswa tidak perlu merevisi laporan.

4. Konsekuensi mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh yang dinilai merugikan

oleh mahasiswa antara lain : waktu untuk bermain dan istirahat berkurang, mahasiswa

(28)

51

Universitas Kriaten Maranatha

5. Subjective norm memberikan kontribusi kecil yang tidak signifikan terhadap derajat

intention mahasiswa yang mengambil mata kuliah PPLK reguler untuk mengerjakan

laporan kepribadian dengan sungguh.

6. Orang yang memberikan pengaruh bagi mahasiswa dalam mengerjakan laporan kepribadian

dengan baik adalah asisten dosen, dosen, orang tua, senior, teman, dan diri sendiri.

7. Perceived behavioral control memberikan kontribusi kecil dan dapat dibaikan yang tidak

signifikan terhadap derajat intention mahasiswa yang mengambil mata kuliah PPLK reguler

untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh.

8. Hal yang membantu mahasiswa dalam mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh

antara lain : waktu yang cukup banyak untuk mengerjakan laporan, fasilitas yang memadai

(laptop, catatan, data yang lengkap, buku teks), dan penjelasan dari dosen.

9. Hal yang menghambat mahasiswa dalam mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh

antara lain : mahasiswa sering malas, kelelahan, data dari klien kurang lengkap, dan waktu

yang tersedia kurang mencukupi.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian mengenai kontribusi determinan intention terhadap intention untuk

mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh pada mahasiswa fakutas psikologi universitas

‘X’ yang mengambil mata kuliah PPLK reguler, peneliti menyarankan beberapa hal berikut ini :

5.2.1 Saran Teoretis

Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti lebih lanjut mengenai seberapa besar

pengaruh penilaian mahasiswa mengenai pentingnya pendidikan dan seberapa besar pengaruh rasa

(29)

52

Universitas Kriaten Maranatha

5.2.2 Saran Praktis

1. Bagi dosen mata kuliah PPLK untuk dapat mencari metode mengajar yang beragam dan

dapat membuat mahasiswa merasa tertarik untuk mengerjakan laporan kepribadian dengan

sungguh.

2. Bagi asisten dosen dan dosen mata kuliah PPLK dapat mengadakan sesi diskusi untuk

memberikan feedback mengenai revisi yang harus diperbaiki oleh mahasiswa sesuai dengan

laporan yang dikerjakannya dan membantu mahasiswa untuk lebih mengerti tentang

pentingnya membuat laporan kepribadian yang baik dan benar sesuai ketentuan mata kuliah

PPLK.

3. Bagi asisten dosen dan dosen mata kuliah PPLK untuk mengadakan sesi diskusi mengenai

kesulitan selama mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh, dan lebih memberikan

dukungan kepada mahasiswa sehingga mahasiswa merasa bahwa mengerjakan laporan

kepribadian dengan sungguh merupakan hal yang mampu untuk dilakukan.

4. Bagi orang tua dapat berdiskusi dengan mahasiswa mengenai pentingya mendapatkan nilai

yang baik agar cepat lulus, memberikan dukungan dan menekankan bahwa pendidikan

merupakan hal yang penting, sehingga intention mahasiswa untuk membuat laporan

kepribadian dengan sungguh menjadi kuat.

5. Bagi mahasiswa dapat meminta dan menerima feedback dari asisten dosen dan dosen

mengenai hal yang menguntungkan dari mengerjakan laporan kepribadian dengan sungguh

sehingga mahasiswa dapat mengerahkan usaha yang lebih untuk meningkatkan

(30)

PENGARUH DETERMINAN INTENTION TERHADAP INTENTION

UNTUK MENGERJAKAN LAPORAN KEPRIBADIAN PADA

MAHASISWA PPLK KURIKULUM 2008 DI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS

‘X’

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh sidang sarjana pada Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung

Oleh:

AGNES CECILIA AFTRIANI NRP: 1130200

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

(31)
(32)
(33)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat Nya, peneliti dapat

menyelesaikan tugas dari mata kuliah Skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen

Maranatha, dengan judul “Pengaruh Determinan Intention terhadap Intention untuk

Mengerjakan Laporan Kepribadian dengan Sungguh pada Mahasiswa Psikologi Universitas

Kristen Maranatha Bandung”. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki

kekurangan dan jauh dari sempurna, karena itu peneliti sangat terbuka untuk kritik dan saran

dari pembaca untuk menyempurnakan penelitian ini.

Dalam penyusunan tugas ini, peneliti mendapat bantuan, bimbingan, dukungan, serta

masukan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Irene P. Edwina, M.Si., Psikolog. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Kristen Maranatha

2. Dosen pembimbing utama Drs. Paulus H. Prasetya, M.Si., Psikolog yang selalu

memberikan arahan, bimbingan, bantuan, dukungan, membantu peneliti untuk

terus berkembang, dan saran – saran yang membangun dan mengembangkan

peneliti.

3. Dosen pembimbing pendamping Roseilla Nora I. S.Psi., M.A yang memberikan

dukungan, masukan, bantuan dan membantu peneliti untuk dapat lebih memahami

perhitungan pengolahan data penelitian.

4. Partisipan yang telah meluangkan waktunya untuk membantu peneliti dalam

memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti melalui survei awal dan

(34)

5. Erdita, Fine, Wulan Vensca, Jaini, Rara dan Rosy yang telah memberi banyak

bantuan, dukungan dan penjelasan mengenai perhitungan data dalam penyusunan

tugas Skripsi ini.

6. Seluruh staff perpustakaan atas bantuan dan pelayanannya untuk menyediakan

buku-buku refrensi yang peneliti butuhkan selama mengerjakan tugas mata kuliah

Skripsi ini.

7. Pihak-pihak yang telah banyak membantu peneliti yang tidak dapat peneliti

sebutkan satu persatu.

Akhir kata, peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan

pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

Bandung, Juni 2016

(35)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek. (2005). Attitudes, Personality and Behaviour 2nd edition. Berkshire and New

York : Open University Press.

Ajzen, Icek. (2006). Constructing A Theory of Planned Behavior Questionnaire : Conceptual

and Methodological Considerations.

Azwar, Saifuddin. (2000). Asumsi-Asumsi dalam Inferensi Statistika. Yogyakarta

Basuki, A., T., & Prawoto, N. (2016). Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis

: Dilengkapi Aplikasi SPSS & Eview. Jakarta : Rajawali Pers.

Davis, L. E., Ajzen, I., Sauders, J., & Williams, T., (2002). The Decission of African

American Student to Complete Highschool : An Appication of the Theory of Planned

behavior. Dalam Ajzen, Icek, Attitudes, Personality and Behavior 2nd edition

(523-524). Berkshire and New York : Open University Press.

Gulo. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo.

Hrubes, D., Ajzen, I., & Daigle, J. (2001). Predicting Hunting Intention and Behavior : An

Application of The Theory of Planned Behavior. Dalam Ajzen, Icek, Attitudes,

Personality and Behavior 2nd edition (523-524). Berkshire and New York : Open

University Press.

Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana Edisi Revisi IV. Juli 2015. Bandung : Fakultas Psikologi

Universitas Kristen Maranatha.

Santrock, J.W. (2011). Life-Span Development (13th ed). New York : University of Texas ar

Dallas.

(36)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. (Online). (htttp://psikologi-x.com/index.php/profil-fakultas/visi-misi-dan-tujuan, diakses pada tanggal 08 Oktober 2015).

Hidayat, Anwar. 2011 Transformasi Data Ordinal Menjadi Data Interval. (Online).

(http://www.statistikian.com/2012/09/transformasi-data-ordinal-menjadi.html, diakses

pada tanggal 03 Juni 2016).

Kimbal, A. P. 2003. Kontribusi Ketiga Determinan-Determinan Intention terhadap Intention untuk Membaca Textbook pada Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Psikologi di

Universitas “X” Bandung (Skripsi). Fakultas Psikologi Universitas Maranatha Bandung.

Sarwono, Jonathan. Mengubah Data Ordinal ke Data Interval dengan Metode Suksesif Interval (MSI). (Online). (www.jonathansarwono.info/teori_spss/msi.pdf,diakses pada tanggal 03 Juni 2016)

Yunita, Irma. 2011. Analisis Stress Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan Produksi Jahit Men’s Pyjama pada PT. Leading Garment Industries

Gambar

Tabel Hasil Perhitungan Besarnya Kontribusi Ketiga Determinan Intention terhadap Intention

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat kompetensi guru mata pelajaran ekonomi di SMAN Cluster 1 se-Kota Bandung (kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional) secara umum tergolong tinggi

Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang kematangan TI saat ini dan tingkat kematangan yang diharapkan oleh perusahaan, tingkat kesenjangan

Perancangan tersebut meliputi perancangan mekanik robot, board utama mikrokontroler ATmega8, driver motor utama, driver motor lengan packbot dan untai yang lainnya

utama yang dimiliki robot humanoid R2C terletak pada motion (gerakan) dan kestabilan.. robot ketika

Simpulan penelitian adalah MAAW dan losion MAAW berpotensi sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes aegypti dan durasi losion MAAW lebih lama dibandingkan MAAW.. Kata

ALIFA MAULIDA PENDIDIKAN MATEMATIKA... NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA

If there is abscess formation, incision and drainage is required followed by surgery which aimed to complete dissection of sinus by using various technique like the

Analisis Pasar Tenaga Kerja dan Migrasi di Kabupaten Bogor Tatan