Mulyanto, 2012
Efektifitas Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Stad Pada Standar Kompetensi Mengidentifikasi Hama Dan Penyakit Ikan
DAFTAR ISI
2.3.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 17
2.4.Standar Kompetensi Mengidentifikasi Hama dan Penyakit ikan ... 21
2.5.Hasil Belajar ... 27
3.6.Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47
Mulyanto, 2012
Efektifitas Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Stad Pada Standar Kompetensi Mengidentifikasi Hama Dan Penyakit Ikan
4.2.Pengenalan dan Validitas Model Cooperative Learning Tipe
STAD ... 48
4.3.Deskripsi Data Observasi ... 50
4.4.Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ... 54
4.5.Hasil Analisis Data ... 57
4.6.Pembahasan ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
5.1.Kesimpulan ... 75
5.2.Saran ... 76
Mulyanto, 2012
Efektifitas Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Stad Pada Standar Kompetensi Mengidentifikasi Hama Dan Penyakit Ikan
DAFTAR TABEL
Tabel :
2.1. Fase-fase Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD ... 19
2.2. Standar Kompetensi Mengidentifikasi Hama dan Penyakit Ikan ... 22
3.1. Desain Penelitian Deskriftif ... 36
3.2. Lembar Observasi Proses pemBelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 40
3.3. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ... 42
3.4. Konversi Nilai Keterlaksanaan Pembelajaran Oleh Guru ... 44
3.5. Kategori Tafsiran Rata-rata Hasil Belajar Siswa Terhadap Materi ... 45
3.6. Kriteria Normalized Gain ... 46
4.1. Data Hasil Observaasi Cooperative Learning Tipe STAD Pertemuan 1 ... 50
4.2. Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pertemuan 1 ... 51
4.3. Data Hasil Observaasi Cooperative Learning Tipe STAD Pertemuan 2 ... 52
4.4. Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pertemuan 2 ... 54
4.5. Data Hasil Belajar Siswa Pertemuan 1 ... 55
4.6. Data Hasil Belajar Siswa Pertemuan 2 ... 56
4.7. Data Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pertemuan Ke-1 dan Ke-2 ... 57
4.8. Data Peningkatan Hasil Belajar atau N-Gain Pertemuan Ke-1 dan Ke-2 ... 59
4.9. Data Hasil Observasi Proses Pembelajaran ... 60
4.10 Data Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Ke-1 dan Ke-2 yang Relevan dengan Pembelajaran ... 61
Mulyanto, 2012
Efektifitas Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Stad Pada Standar Kompetensi Mengidentifikasi Hama Dan Penyakit Ikan
DAFTAR GAMBAR
Gambar:
3.1. Skematik penelitian ... 39 4.1. Diagram Perbandingan Nilai Rata-rata Pertemuan Ke-1 dan
Ke-2 ... 58 4.2. Diagram Nilai Rata-rata Pertemuan Ke-1 dan N-Gain
Pertemuan Ke-1 dan Ke-2 ... 60 4.3. Diagram Prosestase Nilai Rata-arta Observasi Permbelajaran .. 61 4.4. Diagram Prosentase Nilai Rata-rata Observasi Aktivitas Siswa
yang Relavan dengan Kegiatan Pembelajaran Ke-1 dan Ke-2 ... 62 4.4. Diagram Prosentase Nilai Rata-rata Observasi Aktivitas Siswa
Mulyanto, 2012
Efektifitas Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Stad Pada Standar Kompetensi Mengidentifikasi Hama Dan Penyakit Ikan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Nilai Pre-test dan Post-test Pertemuan Ke-1
Lampiran 2. Data Hasil Observasi proses pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Pertemuan Ke-1.
Lampiran 3. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Ke-1. Lampiran 4. Data Nilai Pre-test dan Post-test Pertemuan Ke-2
Lampiran 5. Data Hasil Observasi proses pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Pertemuan Ke-2.
Lampiran 6. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Ke-2. Lampiran 7. Analisis Data Post-test dan Post-test
Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Ke-1 Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Ke-2 Lampiran 10. Materi Pembelajaran
Lampiran 11. Kartu Bimbingan
Mulyanto, 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pelajaran produktif di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
merupakan suatu pelajaran tambahan yang membedakan dengan sekolah
biasa, dimana dasar-dasar tentang kejuruan yang diambil oleh siswa
diajarkan dan dipraktekkan. Idealnya pelajaran produktif khususnya pada
standar kompetensi mengidentifikasi hama dan penyakit ikan ini lebih
menitikberatkan pada kegiatan praktik di lapangan, hanya saja disebabkan
oleh keterbatasan alat, bahan, serta laboratorium maka kegiatan praktikum
tersebut tidak sepenuhnya dilaksanakan. Sebagai gantinya pembelajaran
dilakukan di dalam kelas dengan menyampaikan materi-materi yang
berkaitan.
Tidak terlaksananya kegiatan pembelajaran yang seharusnya
dibarengi dengan praktik langsung di lapangan dan hanya diganti dengan
penyampaian materi ini menyebabkan pemahaman siswa akan materi yang
disampaikan menjadi berkurang. Selain itu daya kreatifitas siswa tidak
muncul, pembelajaran cenderung monoton serta membosankan dan akhirnya
berdampak pada hasil pembelajaran yang tidak memenuhi kriteria
kompetensi minimum yang ditetapkan oleh sekolah.
Kriteria Kompetensi Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah
Mulyanto, 2012
jurusan-jurusan yang lainnya yaitu 80 pada tahun ajaran 2012/2013. Nilai
rata-rata yang diperoleh siswa-siswi jurusan Agribisnis Perikanan baru
mencapai nilai 80. Kondisi seperti ini masih dapat ditingkatkan, oleh karena
itu perlu adanya usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
mengembangkan berbagai metode dan model pembelajaran yang menarik
serta lebih menitikberatkan kepada siswa untuk mengembangkan potensi
diri yang dimiliki, sehingga nantinya diharapkan siswa dapat lebih aktif
dalam setiap pembelajaran di kelas.
Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pembelajaran yang telah
dilakukan di SMK Negeri 1 Karangtengah diantaranya adanya penyamaan
kemampuan siswa padahal sebenarnya kemampuan siswa berbeda. Proses
pembelajaran bersifat satu arah (berpusat pada guru) sehingga hanya
merupakan transfer ilmu, dan terjadinya “verbalisme” yaitu siswa hanya
memahami susunan kata-kata atau kalimatnya saja tanpa mamahami
maknanya.
Usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk memecahkan fenomena dan
masalah tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Team Achievement Division (STAD). Sesuai dengan karakter
materi pelajaran yang akan disampaikan di dalam kelas, khususnya di kelas
XI Agribisnis Perikanan (API) pada standar kompetensi mengidentifikasi
hama dan penyakit ikan yang materi pelajarannya perlu dipahami secara
mendalam. Dengan demikian diperlukan kerjasama antara guru dan siswa
Mulyanto, 2012
siswa dapat dilakukan dengan membagi kelompok-kelompok kecil. Adanya
kelompok-kelompok kecil ini terdapat kesesuaian dengan model yang akan
diterapkan, yaitu model cooperative learning tipe STAD. Alur
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini didalamnya terdapat diskusi antar
siswa yang dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.
Berdasarkan latar belakang diatas dan masalah-masalah yang didapat
dilapangan, maka cooperative learning merupakan model pembelajaran
yang mempunyai karakteristik sesuai dengan dengan masalah-masalah yang
didapatkan. Permasalahan-permasalahan tersebut merupakan permasalahan
yang harus diantisipasi dalam dunia pendidikan, oleh karena itu peneliti
tertarik untuk mencoba mengaplikasikan model pembelajaran tipe STAD
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dan bermaksud untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “Efektifitas Penerapan Model Cooperative Learning
Tipe Student Teams Achievment Divisions (STAD) Pada Standar Kompetensi
Menngidentifikasi hama dan penyakit ikan di SMKN 1 Karangtengah”.
1.2. Identifikasi Masalah
Beberapa masalah yang telah diidentifikasi oleh penulis diantaranya
adalah:
a. Kurangnya kerja sama antar individu dalam kelompok baik praktik
maupun pembelajaran dikelas.
b. Minimalnya hasil belajar yang diperoleh oleh setiap siswa dalam mata
pelajaran produktif.
Mulyanto, 2012
d. Sikap siswa terhadap pembelajaran yang kurang peduli saat
pembelajaran berlangsung.
e. Konsentrasi siswa terhadap belajar yang kurang terfokus saat proses
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
f. Kurangnya tanggung jawab siswa terhadap kerjasama kelompok kecil.
g. Kurangnya kemampuan penyampaian materi saat presentasi didepan
kelas.
h. Kurangnya analisis siswa terhadap masalah yang diberikan saat
pembelajaran dikelas.
i. Kurangnya kepercayaan diri disaat presentasi hasil diskusi didepan
kelas.
j. Proses pembelajaran kurang inovatif yang dilakukan guru saat
pembelajaran berlangsung.
1.3. Batasan Masalah
Beberapa batasan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Penelitian terfokus pada penerapan model Cooperative learning tipe
STAD pada Standar Kompetensi Mengidentifikasi Hama dan Penyakit
Ikan.
b. Penelitian ini dilakukan pada siswa XI API (Agribisnis Perikanan) di
Mulyanto, 2012
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas terdapat beberapa rumusan
masalah, diantaranya adalah:
a. Bagaimana gambaran penerapan model cooperatif learning tipe STAD
dalam proses pembelajaran untuk peningkatan nilai capaian siswa pada
Standar Kompetensi Mengidentifikasi Hama dan Penyakit Ikan?
b. Bagaimana efektifitas penerapan model cooperatif learning tipe STAD
pada Standar Kompetensi Mengidentifikasi Hama dan Penyakit Ikan?
1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui gambaran penerapan model cooperatif learning tipe
STAD pada peningkatan nilai capaian siswa Standar Kompetensi
Mengidentifikasi Hama dan Penyakit Ikan.
b. Untuk mengetahui tingkat pencapaian efektifitas dari penerapan model
cooperatif learning tipe STAD pada Standar Kompetensi
Mengidentifikasi Hama dan Penyakit Ikan.
1.6. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan
Mulyanto, 2012
a. Meningkatkan keterampilan Guru dalam menggunakan model
pembelajaran kooperatif learning tipe STAD, sebagai alternatif
penerapan strategi pembelajaran yang inovatif.
b. Memberikan masukan bagi sekolah untuk menentukan tindakan yang
tepat dalam mengantisipasi menurunya pemahaman dan hasil belajar
siswa serta menambah wawasan bagi guru-guru lain dalam lingkup
sekolah yang sama.
1.7. Penjelasan Judul Penelitian
Berikut ini adalah penjelasan dari istilah-istilah yang terdapat pada
judul proposal penelitian ini.
a. Efektifitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur,
membawa hasil dan merupakan keberhasilan (proses pembelajaran dan
hasil belajar) dari suatu usaha atau tindakan berupa penerapan model
pembelajaran cooperative learning tipe STAD, dalam hal ini efektivitas
dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan intruksional khusus yang
dicanangkan.
b. Penerapan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
menerapkan, mempraktekkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari
c. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD; merupakan salah satu
pembelajaran kooperatif yang menitikberatkan pada pemberian
motivasi kepada siswa, hal ini dimaksudkan agar dapat berinteraksi
Mulyanto, 2012
d. Standar kompetensi adalah pernyataan tentang keterampilan dan
pengetahuan serta sikap yang harus dimiliki oleh seseorang untuk
mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan unjuk kerja yang
dipersyaratkan.
Efektifitas Penerapan Model Cooperatif Learning Tipe STAD Pada
Standar Kompetensi Mengidentifikasi Hama dan Penyakit Ikan merupakan
sesuatu upaya untuk mengetahui keberhasilan dari tindakan yang diterapkan
dalam pembelajaran untuk pencapaian standar kompetensi mengidentifikasi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Karangtengah, Kecamatan
Mande, Kabupaten Cianjur.
3.2. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Deskriptif. Menurut Darmadi Hamid (2011:145) bahwa penelitian
Deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering
disebut juga dengan penelitian pra-eksperimen, karena dalam penelitian ini
peneliti melakukan eksplorasi, menggambarkan dengan tujuan untuk dapat
menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas
dasar data yang diperoleh di lapangan.
Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian
dilaksanakan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah
Pra-Eksperimen. Dalam desain ini, sebelum perlakuan diberikan terlebih
dahulu sampel diberi pretest (tes awal) dan di akhir pembelajaran sampel
Table 3.1. Desain Penelitian Deskriptif
Pre-tes Treatment Post-tes
Y1 X Y2
Sumber: Darmadi Hamid, (2011:181)
Ket:
Y1 : Tes awal (pretes) sebelum perlakuan diberikan
Y2 : Tes akhir (posttes) setelah perlakuan diberikan
X : Perlakuan terhadap kelompok eksperimen yaitu dengan model
pembelajaran STAD
3.3. Populasi Dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:80) Populasi adalah wilayah yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan kerakteristik yang dimiliki
oleh pepulasi tersebut (Sugiyono, 2010:81).
Populasi dalam penelitian ini adalah 218 atau seluruh siswa SMK
Negeri 1 Karangtengah Tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari jurusan
TPHP, ATPH, APKJT, API, NKPI, RPL.
Sampel penelitian yang diambil dari populasi tersebut adalah siswa
kelas XI API (Agribisnis Perikanan) yang berjumlah 27 orang, terdiri dari
3.4. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut (Sugiyono, 2010:81) teknik sampling adalah merupakan
teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian.
Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik bertujuan, teknik ini juga popular disebut sebagai purposive
sampling, karena teknik ini untuk menentukan seseorang atau yang lainnya
menjadi sampel atau tidak didasarkan pada tujuan tertentu, misalnya dengan
pertimbangan professional yang dimiliki oleh peneliti untuk memperoleh
informasi yang relefan dengan tujuan penelitian. Teknik pengambilan
sampling bertujuan ini termasuk dalam teknik sampling non probabilitas
atau teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang sama bagi
setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
3.5. Prosedur Penelitian
Penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu tahap persiapan penelitian,
tahap pelaksanaan dan tahap akhir penelitian.
3.5.1. Tahap persiapan penelitian
a. Studi pendahuluan
1) Melakukan studi literatur terhadap teori yang relevan
mengenai model pembelajaran yang akan digunakan.
2) Analisis kurikulum dan materi mengidentifikasi hama dan
penyakit ikan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui standar
b. Konsultasi dengan pihak sekolah dan guru bidang studi mengenai
waktu penelitian, populasi dan sampel yang akan dijadikan
sebagai subjek dalam penelitian.
c. Penyusunan perangkat pembelajaran yaitu RPP yang digunakan
untuk pembelajaran selama 2 x 45 menit dengan rincian (a)
Kegiatan awal Apersepsi 10 menit (b) Kegiatan inti berisi
pemberian tes awal , penyajian atau presentasi materi, pengerjaan
tugas kelompok siswa dengan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD, presentasi perwakilan kelompok dan pengerjaan post
test individual selama 65 menit, (c) kegiatan akhir 10 menit.
d. Pembuatan instrumen penelitian berupa tes essay untuk
mengukur pengetahuan dan hasil belajar, dan lembar observasi
untuk mengetahui aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
e. Menjudgment instrumen tes kepada dosen ahli.
3.5.2. Tahap pelaksanaan penelitian
a. Memberikan tes awal untuk mengukur pengetahuan dan hasil
belajar siswa sebelum diberi perlakuan (treatment).
b. Memberikan perlakuan atau menerapkan model pembelajaran
STAD.
c. Memberikan tes akhir untuk mengukur peningkatan pengetahuan
3.5.3. Tahap akhir penelitian
a. Mengolah data hasil pretes dan posttes.
b. Menganalisis hasil penelitian dan membahas temuan penelitian.
c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data.
d. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh.
Adapun skematik dari langkah-langkah penelitian yang dilakukan
dapat terlihat pada gambar 1.
3.6. Teknik Pengumpulan Data Dan Pengolahan Data
3.6.1. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
Observasi Digunakan untuk mendapatkan aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi
Merupakan alat penilaian kemampuan afektif dan psikomotor
sehingga dapat diolah secara kualitatif selanjutnya dapat
dikonversikan kedalam bentuk penskoran secara kuantitatif.
Observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung
dilakukan oleh pengamat yaitu guru mata pelajaran standar
kompetensi mengidentifikasi hama penyakit. Pengamatan
dilakukan oleh pengamat dari awal proses pembelajaran
berlangsung hingga pembelajaran selesai. Pengamat menilai
proses-proses pembelajaran yang mengacu pada lembar
observasi yang diberikan seperti pada tabel 3.2 dan 3.3.
Tabel 3.2. Lembar Observasi Proses Pembelajaran didik secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran Mengidentifikasi Hama dan Penyakit Ikan
* Menyampaikan tujuan
Tabel 3.3. Lembar Observasi Kegiatan Siswa
No. ASPEK YANG DIAMATI Jumlah Persentase (%)
2. Kegiatan Kerja Kelompok
* Berdiskusi dengan anggota
* Tidak terlibat aktif dalam kelompok
* Tidak mengerjakan soal tes yang diberikan oleh guru
b. Tes
Menurut Arikunto (2009 : 86) “tes merupakan alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
sudah ditentukan.” Data tes yang dihasilkan berupa rata-rata gain
skor pretes-posttes kemampuan ketrampilan pengetahuan dan
hasil belajar.
Tes yang dibuat berupa soal essai dan dilaksanakan
sebelum dan sesudah treatment dilakukan. Tes bentuk essai
adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban
yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Soal yang
digunakan pada tes awal sama dengan soal yang digunakan pada
tes akhir. Hal ini dimaksudkan supaya tidak ada pengaruh
perbedaan instrumen terhadap perubahan hasil belajar.
3.6.2. Pengolahan Data
a. Validasi Instrumen
Pelaksanaan penelitian ini instrumen yang digunakan
terlebih dahulu dilakukan validasi instrument. Dimana tujuan
vaslidasi ini adalah agar instrument yang digunakan dapat
memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga nantinya
diharapkan data yang diperoleh juga memenuhi standar yang ada.
Instrument yang digunakan berupa lembar observasi dan
soal tes subjektif berupa essay, pengujian validitas instrument
tersebut menggunakan judgement expert (validasi pakar).
Validasi pakar adalah validasi kepada para ahli (expert
judgement), tentunya para ahli yang dimaksud adalah guru mata
maka peneliti terlebih dahulu melakukan diskusi dan meminta
saran serta masukan agar instrument yang akan digunakan sesuai
dengan kriteria yang diharapkan.
b. Analisis Observasi
Data observasi diperoleh dengan melihat data pada lembar
observasi. Sudjana (2006: 77-78), Skala penilaian yang digunakan
yaitu dengan rentang nilai dalam bentuk angka 1, 2, 3, dan 4.
Angka tersebut memiliki arti:
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = baik sekali
Data yang diperoleh akan dihitung dengan rumus (Sudjana,
2006: 78),
Hasil yang diperoleh kemudian dikonfersikan seperti pada
tabel 3.4 dibawah ini,
Tabel 3.4. Konversi Nilai Keterlaksanaan Pembelajaran oleh
Guru
Nilai Keterangan
10-29 Sangat kurang
30-49 Kurang
70-89 Baik
90-100 Baik sekali
Sumber: (Sudjana,2006)
c. Analisis Tes Hasil Belajar
Data yang diperoleh dari tes yang dilakukan kemudian
diolah dengan memberi skor, menilai setiap siswa, kemudian
menghitung rata-rata dari niai yang diperoleh siswa. Adapun
untuk mengetahui nilai siswa diperoleh dengan menggunakan
rumus :
(Sukardi,2008:146)
Rata-rata nilai siswa diperoleh dengan menggunakan rumus:
̅
(Sukardi, 2008:146)
Rata-rata nilai siswa yang telah diperoleh kemudian
dikonfersikan pada tabel 3.5 dibawah ini:
Tabel 3.5. Katagori Tafsiran Rata-rata Hasil Belajar Siswa
Terhadap Materi
Nilai rata-rata Keterangan
40-55 Sangat rendah
66-75 Sedang
76-85 Tinggi
86-100 Tinggi sekali
Sumber:(Sukardi,2008)
Hasil yang diperoleh menunjukan tingkat pemahaman siswa
tentang materi pelajaran yang telah diberikan. Sedangkan untuk
mengetahui efektifitas peningkatan hasil belajar yaitu dihitung
menggunakan teknik Normalized Gain.
Normalized Gain dihitung dengan rumus:
Skala nilai yang digunakan pada data N-gain terdapat pada
tabel 3.6:
Tabel 3.6. Kriteria Normalized Gain
Skor N-gain Kriteria N-gain
0,70 < N-gain Tinggi
0,30 ≤ N-gain < 0,70 Sedang
N-gain , 0,30 Rendah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Sesuai dengan masalah yang didapatkan, penelitian yang telah
dilakukan menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD pada
standar kompetensi mengidentifikasi hama dan penyakit ikan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Pada model Cooperative Learning tipe STAD yang diterapkan pada
standar kompetensi mengidentifikasi hama dan penyakit ikan kelas XI
API dengan urutan/tahapan atau sintak dari pembelajaran tersebut, hasil
yang diperoleh bahwa siswa terlihat lebih aktif dan antusias mengikuti
kegiatan belajar dengan menggunakan tahapan-tahapan model
Cooperative Learning tipe STAD. Proses pembelajaran menjadi lebih
interaktif karena dalam penyampaian materi, guru menggunakan
beberapa metode yaitu ceramah, demonstrasi, gambar/film yang sesuai
dengan materi. Selain itu juga selama kegiatan proses pembelajaran
dengan model Cooperative Learning tipe STAD terjadi peningkatan
interaksi antara guru-siswa dan siswa-siswa dalam kelompok.
b. Penerapan model Cooperative Learning tipe STAD efektif dilakukan
pada pembelajaran standar kompetensi mengidentifikasi hama dan
penyakit ikan. Sesuai dengan indikator efektivitas yang ditetapkan oleh
dicapai melebihi 75% yang mendapat nilai 80, atau melebihi dari kriteria
kompetensi minimum yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 80.
Peningkatan hasil pemahaman belajar siswa pun menunjukkan nilai
rata-rata normalized gain pada penelitian ini dengan kategori tinggi. Hal ini
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh hake.
Selain itu minat dan motivasi yang timbul pada siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan model cooperative learning tipe STAD, siswa
cenderung tetap memperhatikan materi yang disampaikan selama proses
pembelajaran, ada rasa suka dan senang pada metode pembelajaran yang
diterapkan, dan siswa terlihat lebih aktif dalam mencari tau jawaban dari
pertanyaan yang didapat dilingkungan masyarakat atau dilingkungan luar
sekolah.
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan meliputi:
a. Sebelum melakukan pembelajaran sebaiknya terlebih dahulu guru
menyampaikan tahapan atau sintak model pembelajaran yang akan
diterapkan, hal ini dimaksudkan supaya siswa mampu mengikuti
tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan. Selain itu juga guru dapat
mengefektifkan waktu yang ditentukan dalam setiap tahapannya.
b. Untuk lembaga sekolah dapat menggunakan Model Cooperative
Learning tipe STAD pada standar kompetensi khususnya pelajaran
produktif yang berlangung dikelas, sehingga diharapkan penerapan
dilakukan untuk membantu pemahaman siswa, kemampuan siswa, serta
siswa dapat menganalisis permasalahan dilapangan ketika praktikum
Mulyanto, 2012
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari Buku:
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Dahlan, M.D. (1990). Model-model Mengajar (Beberapa Alternatif Interaksi
Belajar Mengajar). Bandung: Diponegoro.
Darmadi Hamid. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.
Ibrahim, Muslimin. Et. Al. (2000) Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.
Irma Pujiati. (2008). Peningkatan Motivasi dan Ketuntasan Belajar
Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Khazanah
Pendidikan.
Karli, Hilda dan Margaretha, Sri. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi 2. Bandung: Bina Media Informasi.
Lie, Anita. (2002) Cooverative Learning (Mempraktikan Cooverative Learning
di Ruang-ruang Kelas). Jakarta: Grasindo.
Slavin, R. E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sudjana. (2006). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R and D. Alfabeta, Bandung.
Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasional. Bumi Aksara. Yogyakarta
Mulyanto, 2012
Trianto. (2010). Mendesai Model pembelajaran Inovatif Progresif: (Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum TINGKAT satuan Pendidikan (KTSP)). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sumber dari Internet:
Ahmad muhli. [online] Tersedia di http://ahmadmuhli.wordpress.com/ 2011/08/02/ efektivitas-pembelajaran/. [diunduh pada 5 september 2012. 10.17].
Anonim. (2011). Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD [online]. Tersedia di http://www.sarjanaku.com/2011/03/pembelajaran-kooperatif-tipe-stad. html, diunduh pada Jumat 15 Juni 2012 pukul 21.00 WIB.
Hake. (1998). Interactive Engagement Methods in Introductory Mechanic
Cours. [online]. Tersedia di http://www.physis.indana/edu/IEM_2bfdf.
[diunduh pada Jumat 30 September 2012 pukul 12.33 WIB].
Munawar, Indra. (2009). Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi) [online].
Tersedia pada
http://www.indramunawir.blogspot.com/2009/10/05/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi, diunduh pada Kamis 14 Juni 2012 pukul 16.20 WIB.
Tugino. (2011). Pembelajaran Kooperatif [online]. Tersedia pada http:// tugino 230171. Wordpress. com/2011/01/18/ model- pembelajaran -kooperatif/#more-1540, diunduh pada Jumat 15 Juni 2012 pukul 20.30 WIB.
Winanto surakhamd. [online] tersedia di http://makalahbarataanpba.blogspot. com/ 2010/ 01/anggapan-dasar-n-hipotesis.html.
Yusiriza. (2011). Model Pembelajaran contextual [online]. Tersedia di http://yusiriza.wordpress.com/2011/07/20/model-pembelajaran-
kooperatif -2/. [diunduh pada Jumat 16 Juli 2012 pukul 20.30 WIB].
. [online]. Tersedia di www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf .
[diunduh pada Jumat 30 Juli 2012 pukul 12.30 WIB].
Mulyanto, 2012
. [online]. Tersedia di http://www.djlpe.esdm.go.id /modules/_ website/ files/ 52/File/Standar%20Kompetensi/glossary%20pembangkit% 20 PLTP .pdf. . [diunduh pada Jumat 30 Juli 2012 pukul 12.30 WIB].