PRODUCT UTILITY LULUSAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ADMINISTRASI UMUM
DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI
JAWA BARAT
(Studi Kasus lulusan Diklat Administrasi Umum pada Departemen Agama Propinsi Jawa Barat)
TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Bidang Studi Administrasi Pendidikan
Oleh
Drs. SUBHAN SOFHIAN
NIM: 969619
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN
OLEH
PROF. DR. H. S U P A N D I
PEMBIMBING I
PROF. DR. HE. KUSMANA, M.Pd
DISETUJUI DAN DISAHKAN
OLEH
KETUA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
"JLttah a£an meninggi^an orang-orang yang 6eriman diantaramu dan orang-orang yang di6eri ifmupengetaduan 6e6erapa derajat"
(Jtf-Qur'am SuratM-MujadaOah 11)
ABSTRAKSI
Product Utility lulusan Diklat Administrasi Umum Departemen Agama Propinsi Jawa Barat
Oleh: Subban Sofhian
Administrasi Pendidikan
Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan dan menganalisis Product Utility
lulusan Diklat Administrasi Umum. Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis
tersebut akan diketahui keberhasilan program Diklat Administrasi Umum yang
sesuai dengan kriteria akademis dan tuntutan jabatan esselon V dan IV.
Untuk memperoleh pemahaman dan pengertian yang mendalam terhadap masalah tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan yang dijadikan sumber informasi adalah (1) Alumni Diklat Administrasi Umum (2)
Pimpinan/ atasan langsung alumni (3) Mitra kerja esselon V dan IV.
Disimpulkan bahwa hasil Diklat Administrasi Umum menunjukan, hasilnya
sudah sesuai dengan kriteria akademis dan tuntutan jabatan esselon V dan IV,
sehingga product utility lulusannya dipandang sudah memiliki kredibilitas di
lapangan. Hal ini dapat dilihat dari (1) Tingkat ketercapaian pemanfaatan product utility (2) Pendayagunaan sumber daya yang ada pada unit-unit kerja dimana
alumni berada (3) Tingkat kepuasan individu alumni dalam menerapkan kinerja
product utility Diklat Administrasi Umum.
Berdasarkan hasil temuan penelitian, diajukan beberapa rekomendasi
Panama : Pimpinan/ atasan langsung sebagai penanggung jawab pemanfaatan product utility lulusan Diklat Administrasi Umum diharapkan (1) memberikan motivasi, kerjasama dan mengalokasikan dana, agar rencana kerja alumni dapat
terlaksana (2) meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait baik
untuk pemanfaatan product utility maupun untuk pelaksanaan Diklat (3) mengupayakan agar eksistensi Balai Diklat tetap solid, sehingga kredibilitasnya diakui (4) kinerja penyelenggara dan widyaiswara sebaiknya dilakukan secara
proforsional dan profesional.
Kedua : Untuk mengetahui pemanfaatan product utility lulusan Diklat Administrasi Umum dilapangan, diharapkan Pusdiklat Departemen Agama memantau dan
mengevaluasi langsung, agar pelaksanaan Diklat Administrasi Umum akan lebih baik dimasa datang, juga mengupayakan masalah pendanaan untuk pelaksanaannya
ditambah, agar secepatnya esselon V dan IV dapat mengikuti Diklat Administrasi
Umum.
Ketiga : Agar pelaksanaan Diklat Administrasi Umum sesuai dengan kriteria akademis dan tuntutan jabatan esselon V dan IV, Lembaga Administrasi Negara
sebagai lembaga pembina Diklat lebih intensif lagi mengadakan pembinaan baik
terhadap alumni maupunterhadapDiklat.
Keempat: Untuk lebih memberdayakan alumni yang proforsional; kepada Kanwil Departemen Agama Propinsi Jawa Barat, Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat
dan IAIN SGD Bandung, hendaknya dalam promosi jabatan mempertimbangkan
Tabel 1 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 DAFTAR TABEL Halaman
: £ampel Responden Penelitian 80
: Data tentang Koordinasi &Kerjasama, hasil wawancara dengan
pimpinan/ atasan 94
: Data tentang dokumen landasan hukum penyelenggaraan Diklat
Administrasi Umum 97
: Data tentang hal-hal yang dilakukan penyelenggara, jawaban
hasil questioner dari alumni 99
: Data tentang hal-hal yang dilakukan oleh Widyaiswara, jawaban
hasil questioner dari alumni 100
: Data tentang pemanfaatan pengetahuan, keterampilan dan sikap
prilaku, jawaban questioner dari alumni 115 : Data tentang pemanfaatan pengetahuan, keterampilan dan sikap
prilaku, jawaban hasil wawancara dengan pimpinan/ atasan 117
: Data tentang pemanfaatan pengetahuan, keterampilan dan sikap
prilaku, jawaban hasil wawancara dengan Mitra Kerja 118 : Data tentang hal-hal yang mempengaruhi product utility lulusan
Diklat Administrasi Umum 119
: Rekapitulasi pejabat esselon V dan IV yang sudah dan belum
mengikuti Diklat Administrasi Umum 121
:Data pejabat kepegawaian yang sudah dan belum mengikuti
DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR
Halaman
Bagan
1
:Proses Perkembangan Penyelenggaraan Training
37
Bagan 2 : Produktivitas = Efisiensi, effektivitas dan kualitas 64
Gambar 1 : Paradigma Penelitian 10
Gambar 2 : Proses Kegiatan Seleksi 20
Gambar 3 : Kelompok Materi Semangat pengabdian 107
Gambar 4 : Kelompok Materi Piranti Admmistrasi 108
Gambar 5 :Kelompok Materi Wawasan Lingkungan Tugas 108
Gambar 6 : Kelompok Materi Penerapan 109
Gambar 7 : Kelompok MateriLain-lain 109
DAFTAR ISI
Hal am an
ABSTRAKSI i
KATA PENGANTAR ii
UCAPAN TERIMAKASIH in
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR v
DAFTAR ISI vi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah 1
B. Permasalahan 6
C. Tujuan Penelitian 8
D. Pentingnya Penelitian 9
E. Paradigma Penelitian 10
BAB II: PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SERTA PENGUKURAN PRODUCT UTILITY LULUSANNYA.
A. Konsep dasar Pendidikan dan Pelatihan 13 B. Seleksi Calon peserta Pendidikan dan Pelatihan 19 C. Program Pendidikan dan Pelatihan 24 D. Perencanaan Proses Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan 35
E. Produtivitas organisasi (Diklat) 59
F. Kerangka analisis output (produk) 68
G. Pengukuran output (produk) organisasi (Diklat) 70
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan terhadap Masalah 76
B. Populasidan Sampel 78
C. Instrumen Penelitian 82
D. Teknik Pengumpulan data 83
E. Tahap-tahap Penelitian 85
F. Prosedur Analisis Data 87
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN 92
1. Gambaran umum tentang penyelenggaraan Diklat Adum 92
a.Koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait 92
b. Landasan hukum Diklat Administrasi Umum 95 c. Hal-hal yang dilaksanakan oleh penyelenggara,widyaiswara 98
d Kinerja yang ditampilkan oleh Balai Diklat PTK Bandung 101
2. Perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku. 115
3. Faktor-faktoryang mempengaruhi product utility lulusan
Diklat Administrasi Umum 119
4. Product utility lulusan Diklat Adum dalam hal kinerja
pelayanan intern dan ekstern 120
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 126
1. Gambaran umum tentang penyelenggaraan Diklat Adum 126
2. Perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku 134
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi product utility lulusan
Dikla Aaministrasi Umum 137
5. Product Utility dalam hal kinerja pelayanan 139
BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan 143
1. Gambaran umum tentang penyelenggaraan Diklat Adum 143 2. Pemanfaatan sikap, keterampilan dan sikap prilaku 144 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi product utility lulusan Diklat
Administrasi Umum 145
4. Kinerja pelayanan Product Utility lulusan Diklat Adum 145
B. Rekomendasi 146
1. Kepada pihak internal 146
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tabel 2
Tabel 3 Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
: Responden Alumni Diklat Administrasi Umum 153
: Responden pimpinan/atasan melalui wawancara 156
: Responden Mitra Kerja Esselon V & IV 157
: Hasil Penelitian melalui wawancara dengan pimpinan/
atasan dan Mitra Kerja 158
: Rekapitulasi Jawaban Responden alumni melalui questioner 160
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pegawai Negeri merupakan aparatur pemerintah yang melaksanakan
tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan secaramenyeluruh.
Untuk menjamin terselenggaranya rugas-tugas umum pemerintah dan
pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna dan dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur baik material maupun spiritual, diperlukan adanya Pegawai Negeri sebagai unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang
penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,
bersih berwibawa, berdaya guna, bermutu tinggi dan sadar akan tugas serta
tanggung-jawabnya.
Dalam hubungan ini Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 telah meletakkan
landasan yang kokoh untuk mewujudkan Pegawai Negeri seperti dimaksud di atas
dengan cara mengatur kedudukan, kewajiban, hak dan pembinaan Pegawai Negeri sebagai salah satu kebijaksanaan dan langkah usaha penyempurnaan aparatur negara
dibidang kepegawaian.
Pembinaan kepegawaian diarahkan pada makin terwujudnya kepegawaian negara yang mantap dengan pengembangan karier berdasarkan prestasi kerja,
Salah satu bentuk pembinaan yang dirasakan effektif adalah melalui
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri, yang diawali dengan pre service training
atau pra jabatan sampai pada Diklat untuk menduduki jabatan atau diklat struktural. Dalam hal ini Diklat Struktural yang dimulai dari Pendidikan dan Pelatihan Administrasi Umum (DIKLAT ADUM), Pendidikan dan Pelatihan Staf dan Pimpinan Administrasi Tingkat Pertama (DIKLAT SPAMA), Pendidikan dan Pelatihan Staf dan Pimpinan Administrasi Tingkat Menengah (DIKLAT SPAMEN) dan Pendidikan dan Pelatihan Staf dan Pimpinan Administrasi Tingkat Tinggi (DIKLAT SPATI).
Demikian pula untuk meningkatkan pendayagunaan aparatur negara guna mewujudkan pemerintah yang bersih dan berwibawa, maka salah satu langkah yang
diambil oleh pemerintah adalah meningkatkan kemampuan profesional Pegawai
Negeri melalui Pendidikan dan Pelatihan tersebut.
Pendidikan dan Pelatihan pegawai negeri merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pembinaan pegawai negeri secara keseluruhan. Pada dasarnya
pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup.
Tujuan pendidikan nasional tertuang dalam Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional Bab II, pasal 4 ( 1994 : 4 ) sebagai berikut:
"Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rokhani, kepribadian yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggung-jawab kemasyarakatan dan kebangsaan".
Dalam Kepres No. 34 Tahun 1972 telah ditetapkan ruang lingkup tugas dan
tanggung-jawab pembinaan pendidikan dan pelatihan sebagai berikut:
1) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bertugas dan bertanggung-jawab atas pembinaan pendidikan dan pelatihan secara menyeluruh, khususnya pendidikan
umum dan kejuruan.
2) Menteri Tenaga Kerja bertugas dan bertanggung-jawab atas pembinaan dan
pelatihan keahlian dan kejuruan tenaga kerja bukan pegawai negeri.
3) Ketua Lembaga Administrasi Negara bertugas dan bertanggung-jawab atas
pembinaan pendidikan dan pelatihan khusus untuk pegawai negeri
Dalam PP 14 Tahun 1994 tersebut disebutkan bahwa tujuan dan sasaran dari
pendidikan dan pelatihan adalah :
a. meningkatkan kesetiaan dan ketaatan pegawai negeri sipil kepada Pancasila,
Undang-undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah Republik Indonesia.
b. menanamkan kesamaan pola pikir yang dinamis dan bernalar agar memiliki
wawasan yang komprehensif untuk melaksanakan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan.
c. memantapkan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan,
pengayoman, dan pengembangan partisipasi masyarakat.
d. meningkatkan pengetahuan, keahlian dan/atau keterampilan serta pembentukan
sedini mungkin kepribadian pegawai negeri sipil.
Tujuan dan sasaran dari pendidikan dan pelatihan tersebut adalah agar tersedia
pegawai negeri sipil yang memiliki kualitas tertentu guna memenuhi salah satu persyaratan untuk diangkat dalam jabatan tertentu. Dengan demikian Diklat
penjenjangan yang dilaksanakan erat kaitannya dengan usaha penyiapan dan
penyediaan serta pemberdayaan sumber daya manusia.
Pendidikan dan Pelatihan diberikan peran yang sangat penting dan strategis
dalam mengembangkan sumber daya manusia yang diperlukan bagi pembangunan disegala bidang kehidupan bangsa. Sasaran khususnya adalah menyediakan
tenaga-tenaga handal di jajaran birokrasi pegawai negeri sipil, khususnya esselon Vdan IV. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tidak terpisah dari upaya untuk
Penyiapan tenaga yang berkualitas untuk sasaran tersebut di atas harus
disesuaikan dengan kualifikasi yang melekat pada tugas dan fungsmya sebagai
pejabat esselon Vdan IV Hal ini penting agar hasil pendidikan dan pelatihan dapat
diterapkan dan dapat meningkatkan effektivitas pekerjaan yang menjadi tugasnya.
Pejabat esselon Vdan IV merupakan pejabat level bawah yang langsung
menangani pekerjaan yang berkaitan langsung dengan pelayanan terhadap
masyarakat, dan sekaligus juga sebagai penentu keberhasilan kebijakan dari
lembaganya.
Hal tersebut perlu mendapat perhatian yang serius dan para pembuat
kebijaksanaan agar kecendrungan masyarakat yang menuntut pelayanan yang semakin
berkualitas, profesional dan berkesinambungan dapat dipenuhi. Tuntutan tersebut
kiranya dapat diantisipasi oleh lulusan Diklat Administrasi Umum (Adum) yang
memiliki product utility yang sesuai. Diklat tersebut juga dipandang sebagai Diklat
dasar untuk meniti karier dalam upaya mencapai peningkatan jenjang Diklat
struktural yaitu ke tingkat SPAMA untuk esselon III, SPAMEN untuk esselon II, dan
SPATI untuk esselon I.
Diklat Administrasi Umum dapat memberikan bekal kemampuan administrasi
dasar sehingga para peserta mampu mengenali kedudukan organisasi dan peran
instansi masing-masing dalam pemerintahan negara, serta mampu melaksanakan tugas
Diklat Administrasi Umum yang selama ini dilaksanakan dipandang sangat urgent bagi kepentingan pemenuhan tuntutan akan mutu layanan yang semakin tinggi
juga bagi perbaikan kualitas dan kemampuan aparatur pemerintah mengemban tugas
masing-masing.
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Perhatian penulis pada penelitian ini akan difokuskan pada masalah yang
berkaitan dengan Product Utility lulusan Diklat Administrasi Umum (Adum) bagi
pegawai negeri dilingkungan Departemen Agama Propinsi Jawa Barat.
Dengan penelitian ini penulis akan mencoba mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan product utility lulusan Diklat Administrasi Umum
a. Dengan adanya tuntutan pelayanan dari masyarakat yang semakin kritis, maka
lulusan Diklat administrasi Umum dituntut pula untuk siap memanfaatkan hasil
yang didapatkan dari Diklat tersebut.
b. Para lulusan Diklat Administrasi Umum sampai saat ini dalam memanfaatkan hasil Diklat belum maksimal sesuai dengan job description pejabat esselon V dan IV. c. Peningkatan kualitas pelayanan terhadap masyarakat serta dapat mengaplikasikan
ilmu pengetahuan, keterampilan yang didapat dari Diklat Administrasi umum
diharapkan dapat mengakomodasikan harapan-harapan yang telah diprogramkan
2. Rumusan Masalah
Untuk menghindarkan penelitian yang meluas, maka perlu adanya pembatasan
masalah dimaksudkan agar ruang lingkup dalam pembahasannya nanti dapat terarah
dan berhasil.
Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
" Bagaimana product utility lulusan Diklat Administrasi umum
Departemen Agama Propinsi Jawa Barat ? "
3. Pertanyaan Penelitian
Dengan memperhatikan rumusan masalah tersebut di atas maka dapat
dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimana gambaran umum tentang penyelenggaraan Diklat Administrasi Umum, mulai dari koordinasi & kerjasama, landasan hukum, hal-hal yang dilakukan penyelenggara dan widyaiswara serta kinerja Balai Diklat PTK Bandung
b. Apakah ada perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku product utility
lulusan Diklat Administrasi Umum pada pekerjaan sesuai dengan tuntutan jabatan
esselon V dan IV
c. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi product utility lulusan Diklat Administrasi Umum ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Sesuai dengan rumusan masalah, maka secara umum tujuan penelitian ini
adalah:
a. Untuk memperoleh gambaran empirik mengenai Product Utility lulusan Diklat
Administrasi Umum dilihat dari kinerjanya.
Sasaran utamanya adalah, mengenali kekurangan-kekurangan atau
hambatan-hambatan dalam Product Utility, terutama dalam hal pemanfaatan hasil Diklat, agar dapat dilakukan perbaikan-perbaikan dan pemantapan guna peningkatan sehingga lebih effektif sesuai kondisi dan situasi di lapangan
b. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis alternatif langkah pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan yang dapat mengatasi hambatan dan kekurangan dalam
Pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang diselenggarakan melalui Pendidikan dan
Pelatihan Administrasi Umum (Adum) tersebut dalam rangka meningkatkan kemampuan kerja esselon V dan IV.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan penelitian ini ditujukan untuk :
a. Mengetahui gambaran umum proses Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Administrasi Umum (Adum) Departemen Agama yang dilaksanakan oleh Balai
b. Mengetahui product utility lulusan dalam bentuk pemanfaatan hasil Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) Administrasi Umum (Adum) Departemen Agama Jawa Barat.
D. Pentingnya Penelitian
Pendidikan dan Pelatihan bagi para calon dan pejabat esselon V dan IV sangat
diperlukan, agar pegawai yang bersangkutan cakap dan terampil dalam melaksanakan tugas sesuai dengan pekerjaan yang diembannya.
Namun penelitian juga dirasa sangat penting untuk mengetahui product utility
outputnya. Oleh karena itu penelitian ini akan mempunyai kegunaan teoritis maupun praktis. Dari segi teoritis penelitian ini mempunyai kegunaan dalam mengembangkan ilmu administrasi, terutama dalam mendidik dan melatih serta mengembangkan sumber daya manusia, dalam hal ini adalah pegawai negeri sipil para pejabat dan
calon pejabat esselon V dan IV.
Apakah product utility lulusan Diklat Adum itu sudah memanfaatkan hasil
Diklat atau belum, akan dicoba diteliti dalam penelitian ini. Kegunaan praktis dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan lulusan Diklat Administrasi
Umum yang berada dilingkungan Departemen Agama Jawa Barat. Karena
sepengetahuan penulis penelitian ini masih langka di negeri ini, maka diharapkan cara-cara dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian yang sejenis, yaitu untuk mengetahui product utility lulusan dari lulusan
E. Paradigma Penelitian
Pokok-pokok pikiran yang menjadi landasan dalam penelitian ini dan seperti telah diuraikan sebelumnya yang memberikan suatu gambaran bahwa Product Utility lulusan Diklat Administrasi Umum akan tinggi, apabila outputnya sesuai dengan kriteria akademik dan tuntutan jabatan esselon Vdan IV tercapai, sehingga ada umpan
balik antara product utility dengan program Diklat Adum yang merupakan kekuatan
pengawasan atau pengendalian dan kegiatan sistem Diklat. Sebagaimana terlihat pada gambar sebagai berikut:
KRITERIA AKADEMIK
DIKLAT ADUM
r
:—* PROGRAM
DDiLAT ADUM t
OUTPUT
DIKLAT ADUM
TUNTUTAN JABATAN ESSELON V & IV
,, ,''
FEED BACK MENGUKUR
PRODUCT UTDJTY
Gambar 1
Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian tersebut di atas merupakan jalan pikiran yang ditempuh dalam
[image:21.595.53.506.245.598.2]Paradigma penelitian ini menggambarkan :
Bahwa upaya meningkatkan kemampuan para calon pejabat dan para pejabat
esselon Vdan IV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program Pendidikan
dan Pelatihan. Hal demikian pula dalam upaya meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya.
Kemampuan dalam mengelola dan menyelenggarakan Pendidikan dan
Pelatihan tidak luput dari program pelaksanaan Diklat dengan peran panitia
penyelenggara, peserta dan widyaiswara yang sekaligus menentukan keberhasilan
Pendidikan dan Pelatihan tersebut. Pendidikan dan Pelatihan merupakan satu
persyaratan bagi pegawai negeri sipil yang akan diangkat menjadi pejabat esselon V
dan IV, hal ini berdasarkan PP 14 Tahun 1994.
Dengan demikian Pendidikan dan Pelatihan di Balai Diklat Pegawai Teknis
Keagamaan Bandung yang selama ini dilaksanakan merupakan tugas yang terus
menerus dilaksanakan, baik berupa Diklat Administrasi Umum Reguler mapun Diklat
Administrasi Umum Crash Program yang masing-masing di danai oleh APBN
maupun Swadana peserta.
Kriteria akademik yang menjadi dasar perencanaan pengajaran sebagai silabus
dari pendidikan dan pelatihan Diklat Administrasi Umum baik intra Kurikuler
maupun Ekstra Kurikuler, menjadi bagian yang berada dalam keseluruhan kegiatan
Diklat.
Sedangkan output (lulusan) Diklat Administrasi Umum yang menjadi harapan
organisasi/Instansi pengirim, selanjutnya dapat mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh selama mengikuti Diklat Administrasi Umum.
Sebagai hasil dari Diklat Administrasi Umum merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh pejabat esselon Vdan IV dalam melaksanakan tugas sesuai dengan job descriptionnya.
Kegunaan produk (product utility) dari sebuah organisasi (Diklat) akan
berdampak positifterhadap pelaksanaan proses pekerjaan dilapangan.
Demikianlah paradigma penelitian yang penulis kemukakan sebagai gambaran
untuk langkah penelitian berikutnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatanterhadap Masalah
Penelitian ini diarahkan untuk menemukan pemanfaatan Product Utility
lulusan Diklat Administrasi Umum pada pegawai Departemen Agama Propinsi
Jawa Barat. Dan selanjutnya diharapkan akan bermanfaat bagi pemantapan Product Utility dari lulusan suatu Diklat Adum itu sendiri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, tidak bermaksud
menguji suatu hipotesis, namun akan mendiskripsikan data, sehingga
ditemukan sesuatu yang dapat dijadikan bahan kajian selanjutnya. Peneliti
merupakan instrumen utamanya, dan datanya dianalisis secara kualitatif dan
juga menggunakan pendekatan kualitatif, berarti peneliti langsung melakukan
penelitian terhadap para lulusan Diklat Administrasi Umum yang berada di
lingkungan Kantor wilayah Departemen Agama, khususnya di Kandep-kandep
Agama, Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama, IAIN Sunan
Gunung Djati Bandung, serta Balai Diklat Pegawai Teknis Keagamaan
Bandung. Responden penelitian ini selain alumni, juga diarahkan kepada
pimpinan/ atasan dan mitra kerja.
Penelitian kualitatif sering disebut metode naturalistik. Metode
penelitian macam ini mempunyai karakteristik, sebagaimana dikemukakan
oleh Nasution ( 1982 : 9 ) sebagai berikut:
a. Data langsungdiambil dari setting alami; b. Penentuan sampel dilakukan secara purposif;
c. Peneliti sebagai instrumen pokok;
d. Lebih menekankan padaproses daripada hasil, sehingga bersifat descriptif analitik;
e. Analisis data secara induktif atau interpretasi bersifat idiografik; f. Mengutamakan makna dibalik data
Penelitian kualitatif memiliki ciri dari karakteristik :
Pertama : mengandung arti bahwa seorang peneliti mencari informasi atau
menggali data langsung dari sumber data yang refresentatif tanpa memberikan
suatu treatment seperti yang biasa dilakukan dalam penelitian eksperimen,
dengan tujuan agar memperoleh suatu gambaran tentang fenomena product utility lulusan Diklat Administrasi Umum seperti apa adanya tanpa rekayasa.
Kedua :mengandung arti bahwa dalam menentukan sampel harus disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Oleh karena jumlahnya sangat tergantung kepada pertimbangan kelengkapan informasi yang dibutuhkan. Sebagaimana dijelaskan oleh Nasution ( 1988 : 32-33 ) " Untuk memperoleh informasi
sampling dapat diteruskan sampai dicapai tingkat redundancy, ketuntasan
atau kejenuhan". Artinya bahwa sampel telah dianggap memadai apabila telah
ditemukan polatertentu dari data/ informasi yang dikumpulkan.
Ketiga : yaitu menempatkan peneliti sebagai instrumen rasional dari karakteristik ini adalah karena manusia (peneliti) mempunyai adaptabilitas
yang tinggi, dengan begitu senantiasa dapat terus menerus menyesuaikan diri terhadap situasi yang berubah-ubah, serta senantiasa bisa memperhalus pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data secara rinci dan mendalam sesuai dengan tujuan yang akan dicapai (Nasution : 1988; 54-55 ). Disamping itu manusia (peneliti) sebagai instrumen pokok memiliki senjata dapat memutuskan secara luwes dan dapat digunakan serta dapat menilai keadaan
dan dapat mengambil keputusan (Maleong ; 1993 : 19 )
Keempat :mengandung makna terhadap penekanan proses daripada produk, sehingga bersifat descriptif analitik, berimplikasi bahwa data yang dikumpulkan dalam penelitian ini lebih cenderung dalam bentuk kata-kata (
Miles dan Huberman; 1984 : 15 ). Laporan kulaitatif kaya dengan descripsi dan
penjelasan tentang aspek-aspek masalah yang menjadi fokus penelitian, walaupun demikian bukan berarti bahwa dalam penelitian kualitatif bebas dari
laporan yang berbentuk angka-angka.
B. Populasi dan Sampel.
Populasi atau sampel penelitian merupakan sumber data yang dapat
memberikan informasi pada suatu penelitian. Goetz dan Lecomte ( 1984 : 67 ) menjelaskan populasi sebagai berikut:
Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh Goetz dan Lecomte
tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi itu pada umumnya adalah para
responden atau orang yang sedang dipelajan atau sekelompok orang yang
sedang melakukan aktivitas dalam suatu kondisi. Selain itu populasi dapat
pula yang bukan manusia seperti objek, waktu dan lingkungan tertentu.
Peneliti seringkali tidak berhadapan dengan populasi, akan tetapi dipilih
sampel dengan teknik sampling.
Teknik sampling pada umumnya dapat dibagi dua, yaitu probability
dan non probability sampling. Probability sampling adalah random sampling
proportionate, stratified random sampling, disproportionate stratified random
sampling, dan area sampling. Sedangkan yang termasuk dalam non probability
sampling adalah sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental,
purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling (Nasution, 1982 :
64).
Penelitian kualitatif menggunakan teknik "
purposive sampling "
dan
"
snowball sampling ",
yakni meminta responden dan menunjuk orang lain
yang dapat memberikan informasi.
Lincoln dan Guba ( 1985 : 202 ) manyatakan " naturalistic inquiry is
often critiezed on the gounds that it cannot zeild generalization, because at
sampling flow ". Jadi penggunaan purposif sampling adalah untuk
mendapatkan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Dalam meneliti product utility lulusan Diklat Adum pegawai
Departemen Agama, digunakan dua tipe sumber data yaitu sumber data
manusia dan sumber data dokumentasi. Sumber data manusia terdiri dari
pimpinan/ atasan, alumni Diklat Adum dan Mitra kerja sesama esselon IV atau
esselon V. Dan ini sekaligus menjadi sampel. Sedangkan sumber data
dokumentasi meneliti data-data atau dokumen yang erat relevansinya dengan product utility Diklat Adum, terutama yang erat dengan Pembinaan
sumberdaya pegawai melalui Diklat.
Untuk sumber data manusia responden dapat dilihat dalam tabel berikut: TABEL 1
RESPONDEN PENELITIAN PRODUCT UTILITY
( Pimpinan, Alumni dan Mitra Kerja)
NO WILAYAH
Kanwil Dep. Agama Propinsi Jawa Barat
Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat
IAIN SGD Bandung
Balai Diklat PTK Bandung
Kandep. Agama Kab.
Bogor
Kandep. Agama Kab. Sukabumi
Kandep Agama Kab. Cianjur
RESPONDEN 1. Ka Subag TU Kepegawaian 2. Alumni Diklat Adum
3. Kepala Seksi Madrasah Aliyah
(Mitra Kerja /(MK) l.SekretarisPTA 2. Alumni Diklat Adum
3. Ka Subag TU Kepeg. (MK) 1. Ka Subag TU Kepegawaian
2. Alumni Diklat Adum 3. Ka Subag Perlengkap. (MK)
1. Kepala Balai
2. Alumni Diklat Adum
3. Kasi Tenaga Teknis (MK) l.Ka Subag Tata Usaha 2. Alumni Diklat Adum
3. Kasi Penda Islam (MK)
l.Ka Subag Tata Usaha 2. Alumni Diklat adum 3. Kasi Penda Islam (MK) 1. Kasubag Tata Usaha 2. Alumni Diklat Adum 3. Kasi Penda Islam (MK)
JUMLAH
8 Kandep. Agama Kab. 1. Kasubag Tata Usaha 1
Bandung 2. Alumni Diklat Adum 3
3. Kasi Penda Islam (MK) 1 9 Kandep Agama Kodya 1. Kasubag Tata Usaha 1
Bandung 2. Alumni Diklat Adum 6
3. Kasi Penda Islam (MK) 1 10 Kandep Agama Kab. 1. Kasubag Tata Usaha 1
Sumedang 2. Alumni Diklat adum 3
3. Kasi Ura Islam (MK) 1 11 Kandep Agama Kab. 1. Kasubag Tata Usaha 1
Majalengka 2. Alumni Diklat adum 5
3. Kasi Penda Islam (MK) 1 12 Kandep Agama Kab. 1. Kasubag Tata Usaha 1
Cirebon 2. alumni Diklat Adum 4
3. Kasi Ura Islam (MK) 1 13 Kandep Agama Kab. 1. Kasubag Tata Usaha 1
Subang 2. Alumni Diklat Adum 11
3. Kasi Pendais (MK) 1
14 Kandep Agama Kab. 1. Kasubag Tata Usaha 1 Purwakarta 2. Alumni Diklat Adum 3
3. Kasi Pena Islam (MK) 1 15 Pengadilan Agama 1. Panitera/ sekretaris 1
Bandung 2. Alumni Dilat adum 1
3. Ka Subag Kepegawaian (MK) 1 16 Pengadilan Agama 1. Panitera/ sekretaris 1
Cimahi 2. Alumni Diklat Adum I
3. Panietera Penggami (MK) 1 17 Pengadilan Agama 1. Panitera/ Sekretaris 1
Sumedang 2. alumni Diklat Adum 2
3. Ka Subag Kepegawaian (MK) 1 18 Pengadilan Agama 1. Panitera/ Seretaris 1
Purwakarta 2. Alumni Dklat Adum 1
3. Ka Ur. Kepewaian (MK) 1 19 Pengadilan Agama 1. Panitera/ sekretaris 1
Subang 2. Alumni Diklat Adum 1
3. Kasubag Kepegawaian (MK) 1 20 Pengadilan Agama 1. Panitera/ Sekretaris 1
Bogor 2. Alumni Diklat Adum 1
3. Ka Subag Kepegawaian (MK) 1
JUMLAH 114
Dipilihnya sampel-sampel tersebut dianggap sudah mewakili, baik dan segi
C. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian kualitatif dapat pula berubah, disesuaikan
dengan kenyataan yang ada di lapangan. Dalam hal demikian, instrumen
lebih bersifat lentur tidak ketat atau kaku. Hal tersebut disebabkan antara lain; adanya realitas ganda di lapangan yang secara persis belum diketahui dan tidak dapat diramalkan sebelumnya, apa yang berubah sebagai akibat
interaksi antara peneliti, realitas dan bermacam sistem nilai yang terkait dengan cara yang tidak dapat diramalkan ( Moleong, 1989 : 8).
Dan uraian karaktenstik di atas dapat disimpulkan bahwa metode
penelitian kualitatif menekankan peneliti sebagai instrumen utama, dimana
peneliti mengadakan penelitian yang terjun langsung ke lapangan untuk
mengadakan wawancara. Peneliti dapat langsung menarik kesimpulan dari
"natural setting" sebagaimana adanya tanpa ada yang mempengaruhi secara
sengaja.
Rancangan dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan terus
berkembang sesuai dengan situasi di lapangan untuk mendapatkan data
bersifat " emic "(segi pandangan responden). Sesuatu yang akan dican dan
objek penelitian belum jelas dan pasti dari sumber datanya yang diharapkan.
Penelitian kualitatif memandang realitas itu bersifat balistik (menyeluruh) tidak dapat dipisah-pisahkan dalam variabel penelitian.
Instrumen yang utama adalah peneliti sendiri sesuai dengan fokus
penelitian.
Instrumen dalam bentuk wawancara yang sudah ada dapat berkembang terus, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkannya dengan yang telah ditemukan melalui penjajakan penelitian. Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai instrumen penelitian dipandang sangat tepat karena (1) Peneliti dapat bereaksi dengan peka terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakan bermakna atau tidak bagi penelitian (2) Peneliti dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus (3) Interaksi yang melibatkan responden dari pejabat/ pimpinan dapat difahami dan dirasakan berdasarkan penghayatan (4) Peneliti dapat segera menganalisis dan
menafsirkan data yang diperoleh, sehingga melahirkan hipotesis dan
sekaligus mengetesnya sebagai temuan penelitian dan selanjutnya dapat
menyimpulkan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Bogdan dan Biklen ( 1982 : 72-74 ) menjelaskan " keberhasilan suatu
penelitian sangat tergantung kepada ketelitian kelengkapan catatan lapangan
yang disusun peneliti " . Catatan lapangan ini disusun melalui teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Questioner
Questioner .dilakukan. kepada subjek penelitian yaitu para alumni Diklat
Adum dimaksudkan untuk menjanng data tentang product utility lulusan,
dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang menyangkut pemanfaatan
pengetahuan, keterampilan,
sikap prilaku,
kinerja penyelenggara
dan widyaiswara serta faktor-faktor yang mempengaruhi product utility
lulusan Diklat Adum.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada subjek penelitian yaitu para alumni Diklat
Administrasi Umum, pimpinan/ atasan, serta mitra kerja sesama esselon V
dan TV pada Kantor Wilayah Departemen Agama dan Kantor-kantor
Departemen Agama, Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama,
IAIN SGD Bandung, serta Balai Diklat PTK Bandung.
c.Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi dilakukan untuk menjaring data tentang
dokumen
mengenai kntena akademik Diklat Adum, Job Description Pejabat esselon
IV dan V, serta kebijaksanaan baik yang berkaitan dengan peningkatan dan
pembinaan pegawai negen sipil melalui Diklat Administrasi Umum, maupun
dengan kebijaksanaan intern Kantor Departemen Agama.
E.Tahap-tahap Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, tahapan-tahapan penelitian belum memiliki
batas-batas yang tegas, akan tetapi Lincoln dan Cuba ( 1985 . 235-236 ) dan
Nasution (1988 :33 )mengemukakan ada tiga tahapan penelitian yaitu :
1. Tahap Orientasi
Tahapan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap dan
jelas tentang masalah yang akan diteliti, juga berguna untuk lebih
memantapkan desain serta menentukan fokus penelitian beserta nara
sumbernya. Pada tahap ini peneliti telah menjajagi kunjungan secara informal
ke Kantor wilayah Departemen agama Propinsi Jawa Barat, PTA Jawa Barat,
Balai Diklat Pegawai Teknis Keagamaan Bandung dan Kandep Agama
Kabupaten/ Kotamadya Bandung, Kabupaten Garat dan Kabupaten Subang.
Peneliti mencoba mencari informasi awal guna menentukan permasalahan apa
yang akan diteliti atau fokus penelitian. Setelah itu dimatangkan dalam suatu
seminar desain sesuai dengan program Pasca Sarjana dengan pembimbing yang
telah ditentukan.
2. Tahap Eksplorasi
Pada tahapan ini merupakan tahap penelitian yang sebenarnya, yakni
dengan mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian yang
telah ditetapkan. Tahap mi dapat dilaksanakan setelah mendapatkan ijin
rekomendasidari instansi/ Organisasi yang berwenang.
Untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan, maka
dilakukan wawancara dengan nara sumber yang dipandang refresentatif dengan
menggunakan instrumen yang dipersiapkan sebelumnya, agar pembicaraan tidak keluar dari fokus penelitian.
Untuk lebih melengkapi data yang diperlukan peneliti juga mengadakan
studi dokumentasi berfungsi untuk mengecek atau triangulasi, serta digunakan
sebagai acuan penilaian hasil penelitian. Dan untuk menjaring data atau
informasi secara lengkap digunakan buku catatan, alat perekam.
Untuk mengetahui data yang masuk, maka pada tahap ini juga dilakukan analisis dengan cara mereduksi catatan lapangan yang terkumpul
serta merangkum masalah-masalah yang dianggap penting secara lebih
sistematis.
3. Tahap Member Check
Pada tahap ini dimaksudkan untuk mengecek tentang kebenaran data
dan informasi yang telah terkumpul, agar hasilnya dapat lebih akurat dan
terpercaya. Pengecekan dilakukan dengan cara mengkomfirmasikan yang ada. Selanjutnya untuk lebih memantapkan dan meyakinkan kebenaran data dan informasi dilakukan pula observasi dan dokumentasi serta triangulasi
kepada responden ataupun nara sumber lain yang dapat memberikan gambaran
bersamaan dengan tahap eksplorasi, sehingga baik waktu maupun data dan
informasi akan didapat secara bersamaan pula.
Tahap member chek dilakukan terhadap atasan, dan mitra kerja, dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana data dan informasi yang sudah
terkumpul dapatdipercaya1 absah.
F. Prosedur Analisis Data
Mengingat penelitian ini dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif,
maka analisis dilakukan semenjak data pertama dikumpulkan sampai
penelitian berakhir secara terus meneras. Dan untuk membenkan makna terhadap data yang telah dikumpulkan, maka dilakukan analisis dan
interpretasi.
Unit-unit analisis data yang menjadi responden di lapangan yaitu:
1. Alumni Diklat Adum.
Alumni Diklat Adum sebagai responden objek penelitian melalui wawancara dan questioner, bersebaran pada Kantor Wilayah Departemen
Agama Propinsi, Kantor Departemen Agama Kabupaten/ Kotamadya,
Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat, Pengadilan Agama, IAIN AGD
Bandung serta Balai Diklat PTK Bandung.
Adapun nama-nama alumni yang menjadi responden dan instansi tempat kerja dapat dilihat pada tabel 2 sebagai lampiran.
2. Pimpinan/ atasan.
Responden yang menjadi objek penelitian lainnya adalah para pimpinan/atasan yang berada dilingkungan Kantor wilayah Departemen
Agama Propinsi Jawa Barat dan Kantor Departemen Agama Tk. II, Pengadilan
Tinggi Agama Jawa Barat dan Pengadilan Agama, IAIN SGD Bandung, serta para pimpinan/ atasan yang berada di Balai Diklat PTK Bandung.
Secara rinci dapat dilihat dalam tabel 3 sebagai lampiran.
3. Mitra Kerja
Untuk mempeoleh data yang diperlukan dalam menunjang hasil
penelitian ini, disamping data yang diperoleh dari alumni dan pimpinan/
atasan, juga responden yang dapat memberikan data adalah melalui mitra kerja
sesama esselon V atau IV dimana alumni itu berada, agar data yang diperoleh
menjadi valid.
Adapun responden tersebut dapat dilihat pada tabel 4 sebagai
lampiran.
Analisis data dilakukan dengan berpedoman pada prosedur yang
disarankan oleh Nasution ( 1988 : 129-130 ) dan Huberman ( 1984 : 21) yakni :
1) Reduksi Data 2) Display Data
3) Mengambil kesimpulan dan Verifikasi data
• Reduksi data ialah kegiatan merangkum dan meringkas catatan-catatan
dan berhubungan dengan fokus penelitian tentang product utility lulusan Diklat
Administrasi Umum.
Untuk lebih memantapkan data dan informasi yang terkumpul dan agar
lebih grounded ( berdasar pada data ), maka verifikasi dilakukan selama peneltian berlangsung. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin tingkat
kepercayaan hasil penelitian.
• Display Data ialah suatu kegiatan merangkum hasil penelitian dalam susunan yang sistematis untuk mengetahui produktivitas lulusan Diklat
Administarsi Umum dilihat dari Product Utility yaitu :
(1) membuat rangkuman secara descriptif dan sistematis, sehingga dengan
mudah diketahui tema sentral.
(2) memberi makna sesuai dengan fokus penelitian
• Verfikasi ialah suatu kegiatan pengujian tentang kesimpulan yang telah diambil dengan data pembanding yang bersumber dari pra survey dan data lainnya, dimaksudkan untuk melihat kebenaran hasil analisis sehingga
menghasilkan kesimpulan yang akurat.
G. Cara-cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian
Banyak kriteria yang lazim dipergunakan untuk menetapkan validitas
( keabsahan/ tingkat kepercayaan ) hasil penelitian dari penelitian kualitatif ' Seperti dikemukakan oleh Lincoln dan Guba ( 1985 : 301 - 304 ) menjelaskan
bahwa tingkat kepercayaan suatu penelitian naturalistik diukur oleh kriteria
antara lain kredibilitas ( validitas internal) dalam penelitian.
• Kredibilitas ( Validitas internal)
Kriteria ini merupakan ukuran tentang kebenaran data yang dikumpulkan, dalam penelitian kualitatif lazim disebut Validitas Internal yang menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan konsep yang ada pada responden maupun nara sumber. Persoalan yang menyatakan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya, ini berkaitan dengan kredibilitas (validitas internal). Oleh karena itu kredibilitas mengungkap
kenyataan-kenyataan hasil penelitian yang sesungguhnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini dilakukan
hal-hal sebagai berikut:
a. Triangulasi yaitu mengecek kebenaran data dengan cara imembandingkani dengan data atau informasi yang di dapat dari sumber lain, pada berbagai
fase lapangan dengan memakai metode yang berlainan. b. Peer Debreifing( pembicaraan dengan kolega)
. Kegiatan ini dilakukan untuk membicarakan catatan-catatan lapangan baik dengan kolega ataupun sama satu profesi umpamanya dengan
sama-sama Widyaiswara. Diharapkan ada masukan -masukan dan pandangan yang objektifdan netral, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas
hasil penelitian.
c. Pengumpulan bahan referensi
Bahan referensi yang dimaksudkan adalah hasil rekaman atau kamera
foto, untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang informasi yang
diberikan oleh nara sumber dan diupayakan untuk memahami apa yang
disampaikan, agar kemungkinan kesalahan sangat kecil.
d. Mengadakan membercheck
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan keyakinan terhadap data/ informasi yang diberikan oleh nara sumber selalu dikonfirmasikan sehingga tidak terjadi kekeliruan yang berarti, dan data/ informasi yang di dapat
apabila ada kekurangan akan ditambah dan diperbaiki bersama nara sumber.
Demikianlah metodologi yang digunakan dalam penelitian ini sesuai
dengan kondisi yang ada di lapangan, dan relevansi antara penelitian yang
dilaksanakan dengan tujuan penelitian yang akan diperoleh.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Hasil temuan penelitian yang disertai dengan pembahasannya telah disajikan dalam Bab IV. Selanjutnya dalam Bab V ini, peneliti akan membuat suatu
kesimpulan dan rekomendasi sebagai hasil dari suatu kajian berdasarkan questioner,
data dan fakta serta hasil wawancara dan studi dokumentasi yang ditemui di
lapangan, adalah sebagai berikut:
1. Gambaran umum tentang penyelenggaraan Diklat Administrasi Umum
Penyelenggaraan Diklat Administrasi Umum yang dilakukan oleh Balai Diklat Pegawai Teknis Keagamaan Bandung menunjukan keberhasilan yang tinggi.
Hal ini dapat dilihat dari :
• Koordinasi dan kerjasama yang dilakukan berkaitan dengan Diklat Adum antara
Balai Diklat PTK Bandung, Kanwil Depag Propinsi Jawa Barat, PTA Jawa Barat
dan IAIN SGD Bandung, Cirebon dan Serang menunjukan skor yang tinggi, artinya sudah berjalan baik.
• Landasan hukum penyelenggaraan Diklat Adum sudah sesuai dengan peraturan
yang berlaku seperti Undang-undang Kepegawaian Nomor 14 Tahun 1974. PP
Nomor 14, 15, dan 16 Tahun 1994, KMA Nomor 46 dan Nomor 68 Tahun 1998,
SKEP LAN Nomor 304/A/6/4/1995, juga Juklak dan Juknis yang dikeluarkan oleh Pusdiklat Departemen Agama.
• Penyelenggara dan widyaiswara dalam menjalankan tugas dan fungsinya dipandang sudah memenuhi kriteria yang dikeluarkan oleh Pusdiklat. Temtama widyaiswara dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan Surat Edaran
bersama Kepala LAN dan BAKN.
• Kinerja Balai Diklat pegawai Teknis Keagamaan Bandung dalam merencanakan Pendidikan dan Pelatihan dinilai sudah menunjukan kemampuannya, begitupun dalam pelaksanaan dan pengendalian serta pelaporan, sebagai suatu instansi yang menangani kediklatan menunjukan kemampuan yang profesional baik penyeleggara maupun widyaiswara.
2. Pemanfaatan Pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku
Product Utility lulusan Diklat Adum yang berada dilingkungan Kanwil Departemen Agama, Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat, IAIN SGD Bandung, Serang dan Cirebon, juga Balai Diklat Pegawai Teknis Keagamaan Bandung yang berwujud pemanfaatan pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku yang diaplikasikan di lapangan dipandang sebagai suatu kebutuhan yang mendasar pada
umumnya sudah efektif.
Product Utility lulusan Diklat Adum lebih bempa kemampuan mengelola proses administrasi perkantoran karena kebutuhan akan hal ini dipandang sangat mendesak
untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi pada penataan manajemen
perkantoran.
Yang tersentuh dalam pemanfaatan keterampilan yang diperoleh dari Diklat
Adum adalah keterampilan kepemimpinan, peningkatan keterampilan kerja,
peningkatan volume kerja, dan keterampilan mengantisipasi suasana kerja yang lebih
kondusif pemanfaatan keterampilan yang diterapkan di lapangan dinilai tinggi.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi product utility lulusan Diklat Adum.
Faktor internal ( diri pribadi alumni) sangat mempengamhi terhadap product
utility lulusan Diklat Adum itu sendiri, karena dari segi pengalaman, kemampuan,
eksistensi serta faktor lam seperti sesama mitra kerja pejabat esselon V dan TV masih
ada yang belum mengiktui Diklat Adum, sehingga dalam menjabarkan visi dan misi
belum seragam.
Namun disamping faktor tersebut di atas, sebagai faktor pendukung yang
mempengamhi product utility lulusan Diklat Adum dalam kiprahnya terhadap pekerjaan, adalah besarnya dukungan dan komitment pimpinan yang memberikan peluang besar untuk dapat mengaplikasikan hasil Diklat Adum baik secara intern maupun ekstern.
4. Kinerja pelayanan Product Utility lulusan Diklat Adum
Pelayanan intern Departemen Agama lebih terfokus pada masalah pelayanan
kepegawaian dan keuangan, dalam menangani pelayanan tersebut alumni Diklat
Adum sudah mampu membuktikan kemampuannya dalam mengaplikasikan
pengetahuan yang didapat dari Diklat Adum
Sedangkan pelayanan ekstern lebih terfokus pada pelayanan masyarakat secara langsung seperti lingkungan Kanwil Depag dengan pelayanan Nikah Rujuk
(NR) dan umsan haji, lingkungan Pengadilan Tinggi Agama dengan pelayanan terhadap orang berperkara, IAIN dengan pelayanan terhadap mahasiswa serta
pengabdian terhadap masyarakat dan Balai Diklat dengan pelayanan terhadap peserta
Diklat.
Dengan demikian product utility lulusan Diklat Adum dalam bentuk pelayanan intern dan ekstern sesuai dengan tugas dan fungsinya dinilai sangat tinggi
Jadi kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian tentang product utiliry
lulusan Diklat Administrasi Umum mengenai perubahan pemanfaatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku serta faktor yang mempengaruhi
product utility lulusan Diklat Adum dan Kinerja pelayanannya menunjukan
utility yang tinggi
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang dibuat, agar product utility lulusan Diklat
Adum sesuai dengan tuntutan jabatan esselon Vdan IV, serta sesuai dengan kriteria
akademis penyelenggaraan Diklat Adum bisa terlaksana dengan baik. maka berikut
ini direkomendasikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kepada pihak internal.
a. Masalah koordinasi dan kerjasama.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara para pengelola program Diklat di
tingkat propinsi dalam melihat permasalahan, maka sebaiknya pertemuan-pertemuan
dilakukan secara mtin dan berkesinambungan untuk mensosialisasikan peraturan dan kebijaksanaan yang ada dari berbagai pihak yang teriibat dalam program pengelolaan
Diklat, khususnya Diklat Adum. Dengan demikian diharapkan akan tercipta kominikasi yang baik diantara para pengelola sehingga program Diklat berjalan
dengan baik.
b. Kinerja Balai Diklat termasuk penyelenggara dan widyaiswara.
Balai Diklat pegawai teknis keagamaan Bandung sebagai unit pelaksana
teknis hendaknya betul-betul eksis, temtama dalam menjalankan KMA Nomor 46
Tahun 1998. Untuk itu kepada instansi terkait hendaknya saling mendukung dan
memberi peluang yang sama untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Hal ini mengingat harapan-harapan yang muncul dari berbagai pihak terkait, sehingga dalam pelaksanaan Diklat akan semakin jelas. Untuk penataan tugas dan fungsi tenaga
stTuktural/ penyelenggara dan widyaiswara, sebaiknya ditempatkan secara
proforsional, sehingga pada ahirnya menuju profesional.
c. Masalah pemanfaatan pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku.
Mengingat product utility lulusan Diklat Adum dalam memanfaatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku mempakan harapan semua pihak, maka
sebaiknya kepada semua unsur yang teriibat mendukung dengan motivasi, kerjasama
serta dana yang tersedia, sehingga apa yang direncanakan alumni Diklat Adum dapat
direalisasikan dan diaplikasikan dengan kemampuan masing-masing.
2. Kepada pihak eksternal.
a. Kepada Pusdiklat Departemen Agama.
Masalah evaluasi dan pemantauan kegiatan serta penelitian hasil Diklat
dilaksanakan langsung oleh Pusdiklat secara berkala. Hal ini agar tidak
menimbulkan kesenjangan dalam hal penyelenggaraannya, diharapkan pula
pengelolaan akademis Diklat Adum bisa lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Juga masalah dana yang diproyeksikan hendaknya jumlahnya ditambah agar calon peserta, temtama para pejabat esselon Vdan IV yang belum mengikuti Diklat Adum
dapat dipercepat mengingat jumlahnya masih banyak.
b. KepadaLembaga Administrasi Negara.
Dengan tidak mengurangi tugas dan fungsinya sebagai lembaga pembina ; Diklat, masalah koordinasi dan kerjasama yang harmonis akan sangat baik apabila J
pembinaan dilakukan secara berkala baik terhadap alumni, maupun Diklat-diklat , yang berada dalam wilayahnya.
c. Kepada Kanwil, PTA dan IAIN.
Untuk lebih memberdayakan alumni yang telah dihasilkan dan pemanfaatan
product utility nya, temtama kemampuan manajerialnya bagus, Baperjakat mempertimbangkan hasil Diklat, agar calon yang dipromosikan dalam jabatan
tertentu, Balai Diklat dapat memberikan konstribusinya temtama yang berkaitan
dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku dengan prestasi hasil Diklat. Dan selanjutnya akan meningkatkan kredibilitas Balai Diklat dimasa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
Ametambun, NA(1973 ), Latihan dan Pengembangan- Personal. FIP IKIP
Bandung,
Arikunto Suharsimi ( 1987 ), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Barthor Basir ( 1990),Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
BP -7Pusat (1993),Garis-garis Besar Haluan Negara,Ghalia Indonesia, Jakarta.
Broad ML & JW. Nestrom ( 1992 ), Transfer of Training, Addison Wisley
Publishing Company, Ontario-Canada.
Casteter. WB, ( 1981 ), The Personal Function in Educational Administration, New York, MC Millan Publishing Co Inc.
Engkoswara(1987),Dasar-dasar Administrasi Pendidikan, Dirjen Dikti, Jakarta.
( 1986 ),Kecendrungan Kehidupan di Indonesia menjelang Tahun
2000, dan Implikasinya terhadap Pendidikan di Indonesia, Intermedia, Jakarta.
Flippo B. Edwin ( 1961 ), Principle of Personeel Management, Hill Book
Company Inc. New York, Toronto, Canada, London.
Handoko Hani T. ( 1997 ),Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.
Hasibuan Melayu, SP. ( 1990 ), Manajemen Sumber Daya Manusia, CV.
Masagung, Jakarta.
International City Manger Association ( 1960 ), Municipal Personal
Administration, sixth edition, Brock and Rankin, Inc. Cicago,
Illinois.
Immegart L. Glen Pileck, J. Prancis, ( 1972 ), An Introduction Sistem for The Educaional Administrator, Edition Publishing Company,
Menlo Park California
Jucius Michael. J( 1962 ), Personal Management, Fourth Edition, Charles E.
Turtle Company Tokyo.
Klippo Edwin Broodly ( 1970 ), Manajemen Bechavioral Approach, Second
Edition, Boston.
Kusmiadi, Rachmat (1995 ),Teori dan Teknik Perencanaan, Ilham Jaya,Bandung
Lembaga Administrasi Negera Republik Indonesia (1997 ),Sistem adiministrasi
Negara RI,Jilid I, Toko Gunung Agung, Jakarta.
Linton Ralf P. dan Udai Pareek ( 1992 ),Pelatihan dan Pengembangan Tenaga
Kerja, seri Manajemen No. 101, Pustaka Binaman Pressindo,
Jakarta
Moleong J. Lexi ( 1996 ), Metodologi Penelitian Kualitatif Remaja
Rosdakarya,Bandung.
MPR, TAP-TAP MPR ( 1998 ), Garis-garis Besar Haluan Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Moekijat ( 1976 ), Latihan dan pengembangan sumber Daya Manusia, Mandar
maju, Bandung
Marvin Karlin (Joko Suyitno ) ( 1993 ),Pendayagunaan Sumber Daya Manusia
secara Manusiawi, Erlangga.
Nawawi, Hadari ( 1988),Administrasi Pendidikan, Haji Masagaung Jakarta.
Notoatmodjo Soekidjo ( 1992 ), Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka
Cipta, Jakarta.
Nasution S. ( 1988),Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Tarsito Bandung.
Phillips Jack J. ( 1991 ), Training Evaluation and Measurement Method, Gulf
Publishing Company, Houston, London, Paris, Jurich, Tokyo.
Peraturan Pemerintah Nomor 14(1994),Diklat Jabatan Struktural, Jakarta
Pusdiklat Departemen Agama ( 1995 ) Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan Administrasi Umum,Jakarta.
Pusdiklat Departemen agama ( 1993 \Pedoman Pengadaan dan Pembinaan
Widyaiswara di Lingkungan Departemen Agama,Jakarta.
Pigors, Paul & Charles A. Meyers ( 1961 ), Personal Administration, Fourth Edition, Mc. Graw Hillbook, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Riyanto Yatim ( 1996 ), Metodologi Penelitian Kualitai7/] Suatu Tinjauan Dasar,
SIC, Surabaya.
Rae Leslie (1990 ),Mengukur Effektivitas Pelatihan, Pustaka, Binaman Pressindo,
Jakarta.
Starr Martin K & David N. Miller ( 1978),Executive Decision And Operation
Research, Prentice Hall of India, Private Limited, New Delhi,
India.
Supriadi, Dedi ( 1997 ), Membangun Bangsa Melalui Pendidikan, Beberapa
Tantangan dan Agenda Pendidikan Nasional, PPS IKIP
Bandung.
Sinungan, Muchdarsyah ( 1997 ), Produktivitas Apa dan Bagaimana, Bumi aksara, Jakarta.
Syarif, Rusli ( 1987 ), Teknik Manajemen Latihan dan Pembinaan, Angkasa, Bandung.
Suparna, Stefan ( 1986), Teknik menyeleksi dan merekrut Karyawan profesional,
Intermedia Jakarta.
Scott, William G.D.B.A ( 1962 ),Human Relation and Manajement, Richard D.
Irwin, Inc. Homewood, Illinois.
Siagian, SP ( 1987 ), Pengembangan Sumber Daya Manusia, Gunung Agung, Jakrata.
Schuler, Randall S ( 1987 ), Personal Human Resources management. West
Publishing Co. New York.
Simamora, Henry ( 1995 ),Manajemen Sumber Daya Manusia, Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Sedarmayanti ( 1995 ),Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Ilham Jaya, Bandung.
Thorne AR. Neale CW ( 1975 ), Decision Analysis in Educationjhe Open
University Press.
Tilaar, HAR dan Suryadi, Ace ( 1993 ),Analisis Kebijakan Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung.
( 1997 ), Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era
Globalisasi, Grassindo, Jakarta.
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Sinar Grafika, Jakarta.
Zainul Asmawi, Nasution Noehi ( 1993 ), Penilaian Hasil Belajar, Depdikbud, Dirjen Dikti, Jakarta.
Zainun Buchori ( 1994), Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia,
Haji Masagung, Jakarta.