• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paper Seminar Pjb Gresik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Paper Seminar Pjb Gresik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KETRAMPILAN PENGOPERASIAN

KETRAMPILAN PENGOPERASIAN WATER TREATMEWATER TREATME NT PNT PLALA NTNT PADA PROSESPADA PROSES DEMINERALISASI DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN

DEMINERALISASI DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

GRESIK

 – 

 – 

 JAWA TIMUR JAWA TIMUR

(Ir. Apriani Kusumawardhani, MSc, Soraya Rizqimufidah 2411 031 002) (Ir. Apriani Kusumawardhani, MSc, Soraya Rizqimufidah 2411 031 002) Program Studi D3 Metrologi & Instrumentasi Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi

Program Studi D3 Metrologi & Instrumentasi Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi IndustriIndustri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih Sukolilo - Surabaya 60111 Kampus ITS Keputih Sukolilo - Surabaya 60111

ABSTRAK ABSTRAK

Air merupakan salah satu komponen lingkungan yang mempunyai peran yang cukup besar Air merupakan salah satu komponen lingkungan yang mempunyai peran yang cukup besar dalam kehidupan. Bagi manusia, air berperan dalam kegiatan pertanian, industri, dan pemenuhan dalam kehidupan. Bagi manusia, air berperan dalam kegiatan pertanian, industri, dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun kebutuhan rumah tangga. Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisik, kimia, dan biologi. Kualitas air yang baik kuantitasnya. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisik, kimia, dan biologi. Kualitas air yang baik tidak selamanya tersedia di alam. Perkembangan industri dan pemukiman dapat mengancam tidak selamanya tersedia di alam. Perkembangan industri dan pemukiman dapat mengancam kelestarian air bersih.

kelestarian air bersih. Water Treatment Water Treatment  adalah suatu cara/bentuk pengolahan air dengan cara-cara adalah suatu cara/bentuk pengolahan air dengan cara-cara tertentu dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan sesuai kebutuhan.

tertentu dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan sesuai kebutuhan.Water TreatmentWater Treatment  Plant 

 Plant  adalah sebuah sistem yang difungsikan untuk mengolah air dari kualitas air baku ( adalah sebuah sistem yang difungsikan untuk mengolah air dari kualitas air baku (influent influent )) yang kurang bagus agar mendapatkan kualitas air pengolahan (

yang kurang bagus agar mendapatkan kualitas air pengolahan (effluent effluent ) standar yang di) standar yang di inginkan/ditentukan atau siap untuk dikonsumsi atau diproses.

inginkan/ditentukan atau siap untuk dikonsumsi atau diproses. Kata kunci

Kata kunci : : Water Treatment Plant Water Treatment Plant , Pengolahan kualitas air, Pengolahan kualitas air PENDAHULUAN

PENDAHULUAN 1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Pada saat ini perkembangan teknologi di Pada saat ini perkembangan teknologi di Indonesia cukup pesat. Dan disamping itu Indonesia cukup pesat. Dan disamping itu dengan adanya perguruan tinggi yang dengan adanya perguruan tinggi yang menghasilkan sumber daya manusia yang menghasilkan sumber daya manusia yang  berkualitas

 berkualitas dengan dengan berbagai berbagai kemampuankemampuan intelektual dan merasa telah terpanggil untuk intelektual dan merasa telah terpanggil untuk semakin meningkatkan mutu output-nya. semakin meningkatkan mutu output-nya.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTGU) merupakan suatu sistem (PLTGU) merupakan suatu sistem terintegrasi untuk membangkitkan listrik terintegrasi untuk membangkitkan listrik dengan uap air dan gas (thermal dengan uap air dan gas (thermal

 – 

 – 

mechanics). PT. PJB UP Gresik merupakan mechanics). PT. PJB UP Gresik merupakan  perusahaan

 perusahaan yang yang bergerak bergerak dalam dalam bidangbidang  pemasok

 pemasok sumber sumber listrik listrik di di daerah daerah JawaJawa Timur dan dibawah naungan PLN. PT. PJB Timur dan dibawah naungan PLN. PT. PJB UP, Gresik mengoperasikan 4 unit PLTG, 4 UP, Gresik mengoperasikan 4 unit PLTG, 4 unit PLTU dan 3 blok PLTGU dan dengan unit PLTU dan 3 blok PLTGU dan dengan total daya 2160MW

total daya 2160MW[1][1]  yang dihasilkan oleh  yang dihasilkan oleh unit 3. Peralatan utama pada PLTU Gresik unit 3. Peralatan utama pada PLTU Gresik adalah Boiler, Turbin, dan Generator dan adalah Boiler, Turbin, dan Generator dan  peralatan

 peralatan bantunya bantunya seperti seperti desalinasiondesalinasion  plant

 plant dan dan water water treatment. treatment. Pada Pada PLTGUPLTGU Gresik ini berbahan bakar MFO (Marine Gresik ini berbahan bakar MFO (Marine Fuel Oil ) dan Gas Alam. Selama setahun, Fuel Oil ) dan Gas Alam. Selama setahun, UP Gresik membutuhkan bahan bakar

UP Gresik membutuhkan bahan bakar gas 108.739.449 MMBTU, MFO 80.617 gas 108.739.449 MMBTU, MFO 80.617 kiloliter, HSD 500.000 kiloliter, air kiloliter, HSD 500.000 kiloliter, air  penambahan

 penambahan boiler boiler 360.000 360.000 Ton, Ton, dan dan airair servis berasal dari proses distilasi air laut servis berasal dari proses distilasi air laut atau bisa juga menggunakan air PDAM. atau bisa juga menggunakan air PDAM.

Sebelumnya, pada tahun 2011, Ahmad Sebelumnya, pada tahun 2011, Ahmad F

F.[2].[2]melakukan melakukan kerja kerja praktek praktek dengandengan melakukan Penerapan

melakukan Penerapan Fault  Fault Tree Tree AnalysisAnalysis,, Ratih D.

Ratih D.[3][3]melakukan kerja praktek denganmelakukan kerja praktek dengan melakukan PID pada Boiler. Selain itu, melakukan PID pada Boiler. Selain itu, Rizka W

Rizka W.[4].[4]melakukan kerja praktek denganmelakukan kerja praktek dengan melakukan

melakukan  Preventive  Preventive Maintenance Maintenance LeakLeak Oil 

Oil , Rizal Rifaldi, Rizal Rifaldi [5][5]melakukan kerja praktekmelakukan kerja praktek dengan melakukan ketrampilan dengan melakukan ketrampilan  pengoperasian

 pengoperasian multi stage flashmulti stage flash dengandengan metode pengendalian laju aliran air.

metode pengendalian laju aliran air. Secara umum fungsi dari

Secara umum fungsi dari WaterWater Treatment Plant

Treatment Plant tersebut adalah pengolahantersebut adalah pengolahan dari sumber air menjadi air bersih, terutama dari sumber air menjadi air bersih, terutama  pada

 pada hal hal ini ini perubahan perubahan atau atau penguranganpengurangan mineral atau zat garam pada air laut. Dari mineral atau zat garam pada air laut. Dari water treatment perubahan air garam yang water treatment perubahan air garam yang

 berasal

 berasal dari dari air air laut laut dirubah dirubah menjadi menjadi airair murni. Permasalahan yang akan dibahas dan murni. Permasalahan yang akan dibahas dan dijadikan sebagai topik pembahasan adalah dijadikan sebagai topik pembahasan adalah mengenai bagaimana cara pengoperasian mengenai bagaimana cara pengoperasian Water Treatment Plant 

Water Treatment Plant , oleh karena itu,, oleh karena itu, kami mengambil topik tentang ketrampilan kami mengambil topik tentang ketrampilan  pengoperasian

 pengoperasian Water Water TreatmentTreatment yangyang dinaungi oleh unit PLTGU PT. PJB Gresik. dinaungi oleh unit PLTGU PT. PJB Gresik. Penentuan topik ini dikarenakan peranan Penentuan topik ini dikarenakan peranan Water Ttreatment

Water Ttreatment tersebut sangat pentingtersebut sangat penting untuk menunjang pengoperasian boiler untuk menunjang pengoperasian boiler tersebut sehingga unit dapat beroperasi tersebut sehingga unit dapat beroperasi dengan baik.

dengan baik. 1.2

1.2 PermasalahanPermasalahan

Dalam Pelaksanaan Kerja Praktek ini Dalam Pelaksanaan Kerja Praktek ini melakukan pengamatan secara umum melakukan pengamatan secara umum sebagai berikut :

sebagai berikut : 1

1 Bagaimana proses pengoperasianBagaimana proses pengoperasian WaterWater Treatment 

Treatment  pada proses demineralisasi? pada proses demineralisasi? 2

2 Bagaimana parameter kualitas air yangBagaimana parameter kualitas air yang dihasilkan dari proses tersebut?

(2)

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari dilakukannya kerja  praktek ini adalah sebagai berikut :

1 Untuk memahami proses kerja PLTU secara umum terutama pada bagian turbin.

2 Untuk mengetahui parameter kualitas air yang dihasilkan dari proses Water Treatment .

1.4 Sistematika Laporan.

Sistematika penulisan laporan kerja  praktek ini adalah halaman judul, lembar  pengesahan perusahaan, lembar pengesahan  jurusan, abstrak, abstract , kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, lima  bab, daftar pustaka dan lampiran. Bab I  berisi pendahuluan yang terdiri dari latar  belakang, permasalahan, tujuan, dan sistematika laporan. Bab II berisi tinjauan umum PT. PJB UP Gresik yang meliputi struktur organisasi, instansi yang menaungi dan lain sebagainya yang menyangkut tentang PT. PJB UP Gresik. Bab III berisi materi tentang pengoperasian water treatment dan bagian-bagian dari mesin tersebut yang terdapat di PT. PJB UP Gresik. Bab terakhir adalah Bab IV berisi penutup, terdiri dari kesimpulan yang merupakan ringkasan dari laporan ini dan saran dari kerja praktek yang telah dilakukan.

Tinjauan Umum

2.1 Profil PT. Indonesia Power Perak Grati Sub Unit Perak

UP PT PJB ini merupakan anak  perusahaan dari Perusahaan Listrik Negara, PT PLN (Persero), yang dibangun diatas tanah seluas sekitar 78 ha. PT PJB ini terletak di lokasi desa Sidorukun, Jalan Harun Tohir nomor 1, Kota Gresik, Propinsi Jawa Timur atau sekitar 20 km arah barat laut kota Surabaya. Berikut letak lokasi UP PT PJB Gresik

Sebagai salah unit pembangkit, PT PJB Unit Pembangkit Gresik mengoprasikan tiga  jenis mesin pembangkit yaitu sebagai  berikut:

1. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) kapasitas 600 MW

2. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) kapasitas 103 MW

3. PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas

 – 

 Uap) kapasitas 1578 MW

Total kapasitas 2280 MW (terdiri dari 21 Generator).

Dalam proses penyaluran daya listrik yang dihasilkan, PT PJB menggunakan

sistem interkoneksi dengan Unit unit Pembangkit yang ada di Jawa

 – 

 Bali dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen yang ada. Adapun strukturnya dapat dilihat di  bagan di bawah ini:

Gambar 2.1 Struktur PLN

2.1.1 Struktur PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

Pimpinan tetinggi di PT PJB UP Gresik adalah seorang General Manager. Dalam menjalankan tugas-tugasnya seorang General Manager dibantu oleh beberapa Manger yang diantaranya adalah sebagai  berikut:

 Manager Engineering & Quality Assurance

 Manager Operasi

 Manager Pemeliharaan  Manager Logistik

 Manager Kuangan & Administrasi

GENERAL MANAJER  UP GRESIK 

1. MANAJER ENVIRING & QUALITY ASSURANCE

2. MANAJER PEMELIHARAAN 3. MANAJER LOGISTIK  4. MANAJER KEUANGAN & ADMINISTRASI

MANAJER OPERASI SPV Senior Rendal Operasi PLTGU,

PLTU

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. PJB UP Gresik

Dalam pelaksanaan tugasnya, Manager membawahi beberapa Supervisor yang membatu proses pelaksanaan, berikut  bagan struktur organisasi PT PJB UP Gresik

dapat dilihat pada gambar diatas. 2.2 Unit PLTGU PT. PJB UP Gresik

Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) adalah pembangkit siklus ganda (combined cycle) yang peralatan utamanya terdiri dari turbin dengan generatornya, HRSG ( Heat Recovery Steam Generator ), turbin uap dengan generatornya dan alat  pendukung lainnya.

(3)

a. Turbin Gas

Turbin gas berfungsi sebagai pembangkit listrik tahap pertama yang mempunyai  peralatan utama kompresor, ruang  pembakaran (combuser ), turbin dan generator serta penggerak mula ( starting

device). Proses pembangkitan diawalai

dengan menjalan motor starter sebagai  penggerak mula sampai udara masuk ke ruang kompresor dan mengalami proses  pemampatan sehingga menjadi udara  bertekanan. Bersamaan dengan proses  pemampatan udara, pada ruang bakar diinjeksikan bahan bakar. Setelah udara  bertekanan dan bahan bakar masuk, kemudian dinyalakan dengan igniter yang  berfungsi seperti busi, sehingga terjadilah  pembakaran yang mengakibatkan kenaikan temperature dan tekanan dalam ruang bakar. Tekanan ini akan menekan sudu-sudu turbin gas, sehingga timbullah energy mekanik yang menggerakkan sudu turbin dan memutar turbin. Lalu energy mekanik ini dikopel ke generator, menimbulkan fluks listrik, sehingga mengubah enrgi mekanik menjadi energy listrik. Sedangkan motor starter secara otomatis akan mati pada  putaran 2100 rpm. Setelah gas hasil  pembakaran mampu memutar turbin, kompresor, dan generator. Sementara itu,  putaran kompresor turbin terus naik sampai 3000 rpm (full speed no load), pada putaran ini generator diberikan arus, maka generator akan membangkitkan energy listrik yang  bertegangan 10,15 KV kemudian dinaikkan menjadi 150 KV atau 500 KV melalui trafo utama yang kemudian diteruskan dengan  jaringan interkoneksi Jawa-Bali.

b. HRSG

Gas buang pembakaran dari turbin dilewatkan dalam HRSG untuk menghasilkan uap tekanan tinggi (High Pressure / HP) dan tekanan rendah (Low Pressure / LP), ketel ini tanpa pembakaran,  jadi murni dari gas buang pembakaran dari

turbin gas. c. Turbin Uap

Uap hasil produksi dari HRSG digunakan untuk menggerakkan turbin uap. Turbin uap ini adalah jenis compound tandem yang terdiri dari turbin tekanan tinggi dan turbin tekanan rendah. Uap dari saluran tekanan tinggi masuk ke turbin tekanan tinggi, selanjutnya bersama-sama uap dari tekanan rendah dikondensasikan dikondensor, air kondensasi dipanaskan kembali ke ketel (HRSG) sehingga kembali terbentuk uap

untuk memutar turbin. Energy mekanik turbin digunakan memutar generator yang kemudian dihasilkan energy listrik dan diparalelkan dengan jaringan interkoneksi Jawa-Bali.

3.1.1 Unit-unit pendukungnya

Sebagai unit penunjang pusat listrik  baik PLTU, PLTG, maupun PLTGU Gresik

terdapat beberapa peralatan penting antara lain sebagai berikut:

a. Pelabuhan / Jetty 

Sebagai sarana penerimaan BBM dari Pertamina

b. Gas Station

Suatu peralatan kelengkapan penerimaan BBG dari Pertamina

c. Desalin ation Plant

Suatau peralatan desalinasi air laut menjadi air tawar dengan sistem evaporator sebagai pengisi ketel yang harus diolah lagi melalui peralatan water

treatment .

d. Water Tr eatment 

Suatu unit pengolahan air pengisi ketel (HRSG) yang prosesnya dengan sistem  penukar anion dan kation sampai air  pengisi ketel (HRSG) tersebut memenuhi

syarat.

e. Waste Water Tr eatment Plant

Suatu pengolahan air limbah yang merupakan upaya mengatasi terjadinya  pencemaran air limbah dengan indikator

ikan hidup.

f. Clorination Plant

Suatau alat yang memproduksi clor untuk injeksi pada air laut sebagai media  pendingin kondensor agar zat-zat renik tidak menempel pada saluran pipa  pendingin.

g. Fuel / Oil Tr eatment Plant

Unit pengolahan minyak untuk mendapatkan kondisi BBM/HSD yang  berkualitas baik dan memenuhi syarat.

h. Gas H 2  H ydrogen Pl ant

Suatu unit pengolahan untuk memproduksi gas H2 melalui proses elektrolisa dengan media pendingin generator.

i. Sistem Pembinaan

Pembinaan diluar kedinasan oleh Bakorsiroh dan Persatuan Ibu-Ibu sub unit PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik, seperti pembinaan mental spiritual, olahraga dan lain-lain.

(4)

3.1 Pengoperasian Water Treatment dalam Proses Demineralisasi

Gambar 3.1 Water System PLTGU Gresik Secara teoritis, air di dalam siklus PLTGU akan terus bersirkulasi tanpa terjadi  pengurangan massa air sehingga tidak memerlukan penambah dari luar siklus. Tetapi pada prakteknya, banyak terjadi kehilangan massa air yang antara lain disebabkan oleh adanya kebocoran-kebocoran di dalam sistem, spray (Tempering) dan pembuangan gas yang masih mengandung air oleh karena itu harus ada tambahan air.

Sistem air penambah berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan tambahan fluida kerja tersebut. Mengingat bahwa kualitas air  penambah harus sama baiknya dengan kualitas air yang telah berada dalam siklus tersebut, maka sistem air penambah dilengkapi dengan unit pengolahan air (water treatment plant ) yang berfungsi untuk mengolah air sumber (raw water tank ) menjadi air penambah (make up water ). 3.2 Water Treatment Plant

Gambar 3.2 Control Diagram Water Treatment System

Water Treatment Plant merupakan instalasi yang berfungsi untuk mengurangi kadar garam (conductivity) dan total  dissolved solid   (TDS) dari air. Air yang diproses di instalasi water treatment plant   berasal dari  Raw Water Tank   yang

merupakan hasil desalinasi dari Desalination  Plant . Air dari desalinasi ini masih memiliki kandungan elektrolit yang cukup tinggi

sehingga perlu di-treatment   terlebih dahulu oleh instalasi water treatment .

3.2.1 Parameter Air Murni dari Water Treatment

Pada umumnya gangguan terhadap suatu peralatan/ sistem yang bermedia air disebabkan oleh zat-zat pengotor dalam air yang disebut kontaminan. Kontaminan tersebut dapat berbentuk gas, cair, padatan, dan mikroorganisme.

Table 3.1 Parameter Kadar Murni Air yang Dibutuhkan Parameter Konsentrasi (mg/L) COD 100 –  300 BOD 50 –  150 Minyak Nabati 5 –  10 Minyak Mineral 10 –  50 Zat padat tersupensi

(TSS) 200 –  400  pH 6.0 –  9.0 Temperatur 38 –  40 [°C] Ammonia bebas (NH3) 1.0 –  5.0  Nitrat (NO3-N] 20 –  30

Senyawa aktif biru metilen 5.0 –  10 Sulfida (H2S) 0.05 –  0.1 Fenol 0.5 –  1.0 Sianida (CN) 0.05 –  0.5 3.2.2 Komponen-komponen Water Treatment

Pada proses water treatment perlu diketahui bahwa pada sistem  pengoperasiannya ada komponen-komponen  pendukung untuk melengkapi jalannya  pengoperasian yaitu sebagai berikut:

a. Water Treatment Supply Pump Pompa ini digunakan untuk

menyalurkan air dariraw water tank  yang kemudian dimaksukkan ke dalam  proses water treatment yang selanjutnya

hasil dari proses tersebut dimasukkan ke dalam Make up water tank .

 b.  Prefilter

Gambar 3.3 Prefilter

Merupakan komponen dari water treatment   yang berfungsi untuk atau menyaring partikel padat yang masih terkandung dalam raw water , prefilter  ini dibutuhkan untuk mencegah

(5)

terjadinya endapan pada elemen penukar ion yang ada didalam mixed bed  polisher .

c.  Mixed Bed Polisher

Untuk menghilangkan total kandungan padat terlarut (TDS) yang terkandung dalam air dengan menggunakan penukar ion resin untuk mendapatkan hasil air demineralisasi d. Conductivity Meter

Gambar 3.4Comductivity Meter Untuk mengukur konduktivitas dari air yang di-treatment . Konduktivitas dari air bebas mineral tertinggi yang diperingatkan 1,0 µsiemens/cm. jadi apabila konduktivitas dari air bebas air mineral gyang dihasilkan pada water treatment palnt   melebihi 1,0 µsiemens/cm, maka produk water treatment plant  tersebut tidak masuk ke dalam tangkimake up water .

e.  NaOH Storage Tank

Gambar 3.5 NaOH Storage Tank  Tangki ini digunakan untuk memberikan NaOH terkonsentrasi setiap satu minggu untuk dimasukkan ke dalam NaOH metering tank.

f. HClStorage Tank 

Gambar 3.6 HCl Storage Tank  Tangki ini digunakan untuk memberikan HCl terkonsentrasi setiap

satu minggu untuk dimasukkan ke dalam HClmetering tank .

g. Sump Pump

Merupakan pompa yang digunakan untuk memompakan keluar air hasil regenerasi menuju ke waste water treatment plant .

3.2.3 Proses Kerja Water Treatment Plant  Raw water   merupakan hasil dari desalinasi sebelum diproses di dalam mixed bed polisher   terlebih dahulu dilewatkan menuju prefilter . Dimana prefilter   ini berisi serat-serat propilin yang berfungsi menghilangkan partikel-partikel padatan yang masih terlarut dalam raw water   yang dapat mengotori resin di dalam mixed bed  polisher .

 Mixed bed polisher   berisi resin asam (RH) dan resin basa (ROH). Resin asam  berfungsi untuk mengikat ion-ion  positif/kation (misalnya: Mg+, Mg++, Ca+, Ca++, Na+  dan resin basa berfungsi untuk mengikat ion-ion negatif, misalnya: SO4-, Cl -). Selama proses pertukaran ion, air yang diolah akan memliki ion-ion hydrogen (H+) dan hidro oksida (OH-) yang akan berikatan membentuk H2O (air murni). Semakin murni air yg dihasilkan, total dissolved solids & conductivity-nya semakin rendah.

Sistem kontrol pada water treatment  secara umum yaitu pada debit air yang dihasilkan atau pada perbedaan tekanan yang cukup tinggi antara sisi masuk dan keluarnya, ketika hal itu terjadi, maka ada kemungkinan  prefilter   kotor atau terjadi kejenuhan pada resin di dalam mixed bed  polisher . Jika prefilter kotor maka catridge filter harus diganti dan disarankan dilakukan regenerasi. Adapun regenerasi untuk resin kation digunakan asam hidroklorit (HCl), sedangkan untuk resin kation digunakan caustic soda (NaOH).

Air buangan regenerasi akan ditampung dalam neutralizing sump (diambil sample untuk mengetahui tingkat keasamannya/pH). Setelah itu air buangan ini dipompakan ke unit  Neutralizing Regenerator Waste. Pada unit pengolahan air ini dilengkapi dengan suatu unit control panel untuk mengontrol motor-motor seuruh sistem. Sistem control  proses pengolahan ini menggunakan  progamable logic diagram  sebagai  pengganti sistem control  Normal  Electromechanical relay danSwitch.

Adapun syarat make up water sebagai  produk dari water treatment plant ini adalah

(6)

- Konduktivitas :<1 µSiemens/cm2 (pada 25°C)

- Kandungan benda padat : 0,1 ppm

sebagai CaCO3

- Kandungan Silika : 0,2 ppm

sebagai SiO2

3.2.4 Proses Regenerasi

Regenerasi bertujuan untuk

menjadikan resin yang berada di dalam mixed bed polisher yang telah jenuh menjadi aktif lagi.

Urutan dari proses regenerasi adalah sebagai berikut:

a. Backwash

 Polisher  di-backwash  untuk memisahkan resin kation dan anion, dengan resin anion berada di lapisan atas. Pada proses ini juga berfungsi untuk membuang partikel padat yang terperangkapn pada resin.

 b. Settle

Resin kation dan anion dibiarkan terpencar dan terpisah sebelum menuju  proses selanjutnya. Pemisahan ini didasarkan pada perbedaan berat jenis ( specific gravity) antara kation dan anion.

c. Chemical Injection

Regenerasi resin menggunakan HCl dan NaOH yang telah ditentukan

konsentrasinya. Dimana sebelum

diinjeksikan pada ion exchanger ,

 bahan kimia ini diencerkan dan dilakukan pemanasan pada NaOH agar lebih efisien menghilangkan silica.

Sisa dari regenerasi kemudian

dikumpulkan pada bagian header dan dialirkan menujuneutalisation sump. d. Slow Rinse

Chemical   metering  pump di- stop, tetapi di-lution water   dijaga tetap mengalir dari step sebelumnya, air dilewatkan melalui polisher   pada arah yang sama dengan regenerant   untuk

memindahkan bahan kimia dari

 polisher . e. Drain Down

Air dikurangi dari polisher hingga 100mm diatas level resin. Drain down dilakukan untuk mencegah resin keluar dari polisher selama air mix step.

f. Air Mix

Udara ditiupkan dari bawah untuk mengaduk-aduk resin dan mencampur kedua resin tersebut.

g. Refill

Air dimasukkan kembali ke dalam mixed bed polisher melalui bagian

atas, sementara udara dikeluarkan dari mixed bed polisher.

h. Final Rinse

Polisher akhirnya dibilas hingga mencapai kualitas air yang diingikan.

3.2.5 Instruments dan Set Values

Adanya sistem control pada instalasi water treatment sangat berguna dalam mengoptimalkan kinerja dari instalasi ini. Komponen instrumentasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1.  Regeneration Timer

Digunakan untuk setting lamanya waktu yang digunakan dalam proses regenerasi resin yang telah jenuh di dalam mixed  bed polisher.

2. Conductivity Meter

Merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur nilai konduktivitas air yang telah dilakukan proses treatment.

Besarnya kandungan konduktivitas

dinyatakan dengan satuan µ/cm. 3.  Flow Recorder

Flow Recorder merupakan komponen yang digunakan untuk merekam atau mencatat jumlah kapasitas yang telah

dihasilkan oleh instalasi water

treatment .

4. Temperatus Indicating Controller Alarm

Merupakan sensor temperature

digunakan untuk mengetahui suhu air yang diproses, sehingga apabila suhu air tidak sesuai dengan yang di- setting , maka alarm akan berbunyi.

5.  Level Indicator

Merupakan sensor ketinggian yang

ditempatkan pada  Raw Water Tank ,

dimana sensor ini berguna untuk menunjukkan ketinggian air pada kedua tank tersebut.

Set Value :

a.  Kualitas/Konduktivitas air hasil  pengolahan

Set Value 1 µ/cm

 Normal Value < 1 µ/cm  b.  Pressure

Differential Pressure pada Pre Filter

Set Value 0,7 kg/cm2

 Normal Value < 0,7 kg/cm2 c.  Instrument air Pressure

Set Value 5 kg/cm2

 Normal Value 5,6

 – 

 7 kg/cm2 d. Temperature

Temperature NaOH terlarut

Set Value 50°C

 Normal Value 40°C

(7)

Ketika dalam proses operasi, maka  pompa akan ON dan pompa ini akan  beroperasi selama 148 jam. Pada saat setelah  pompa on maka air dari raw water tank 

mulai dipompakan menuju proses  pengolahan air dan valve pada prefilter  akan secara otomatis membuka sehingga air dapat mengalir melewati  prefilter   untuk dihilangkan kandungan padatan yang masih terkandung dalam air tersebut. Pada saat yang bersamaan juga valve  pada mixed bed  polisher   akan membuka, dimana dalam

mixed bed polisher   ini nilai konduktivitas dari air akan dikurangi lagi menjadi kurang dari 1 µ/cm. setelah air diproses pada mixed bed polisher , maka nilai konduktivitas dari air akan diukur oleh conductivity meter 

untuk diukur apakah air telah layak untuk ditampung dalam make up water tank   atau tidak.

3.2.7  Maintenance danTroubleshooting 

Perlu adanya proses maintenance dan troubleshooting yang terjadwal sehingga kondisi peralatan selalu terpantau sehingga dapat mendeteksi adanya kerusakan dini  pada suatu peralatan.

a. Jadwal Pengecekan

Tabel 3.2 Jadwal Pengecekan / Control Schedule

ITEM CHECK FREKUE

NSI Pompa Tekanan  pemompaan, temperature motor, suara, vibrasi, level oli

1x /hari Chemical Tank Level, kebocoran 1x /hari  Raw Water Konduktivitas Full Analysis 1x /hari 1x /bulan Treated Water Konduktivitas, SiO2 PH 1x /hari  Resin  Amount Ketinggian

Packed Resin 1x /bulan

 Resin tower  Pressure Tekanan Inlet dan Outlet 1x selama regenerasi  Instrumen ts  Adjustment 1x /6bulan Resin Perhitungan kapasitas  pengisian ulang Lebih dari 6 bulan

 Painting Karat, goresan,

dll 1x /tahun

 b. Penyesuaian Musim

Karena temperature  dari  Raw water 

 bervariasi tergantung dari musim,

 penyesuaian ulang (readjustment ) harus dilakukan. Penyesuaian ulang ini dilakukan pada saat operasi backwash. Apabila tidak dilakukan re-adjustment 

maka resin akan habis pada saat operasi

backwash.

c. Inspeksi Kapasitas Resin

Ketika menggunakan ion exchange resin akan terjadi penurun kemampuan dari resin untuk mengikat ion yang terkandung dari Raw Water  atau tercemar dengan kandungan padat yang terbawa dari  Raw Water , menyebabkan tidak memungkinkan mandapatkan hasil yang maksimal. Sehingga perlu dilakukan

 performance confirmation  test dan  pengambilan sample dari resin setiap 6  bulan sekali.

d. Troubleshooting

Setelah regenerasi, konduktivitas tidak berubah

Mengecek pandangan luar dari resin bed

Memvariasikan aliran  pada detector dari conductivity meter Hancurnya resin Tidak  berubah Konsentrasi regenerasi yang terlalu tinggi

Rusaknya conductivity meter  Diagram 3.1 Regenerasi 1

Sedikitnya air yang didapat setelah proses pengolahan

Melihat ketinggian resin

Melihat ketinggian resin

Sedikit

Banyak

Mengecek kadar kation yang digunakan

Sedikitnya resin yang digunakan

meningkat Tingginya kandungan kation pada raw water 

Terlalu banyak resin yang digunakan

(8)

Aliran ketika servis kecil

Mengecek tekanan  pompa

Cek vibrasi pada pompa

Terlalu tinggi

Timbul vibrasi, serta panas

Cek tekanan udara pada saat operasi

Clogging pada service system Tekanan rendah Rendahnya tekanan udara kerja Trouble pompa Mengecek apakah adanya kapur atau adanya endapan dari subtansi padat atau tidak 

Adanya  partikel  padat

Penyaluran resin bed yang menonjol

Diagram 3.3 Regenerasi 3

3.2.8 Sistem K3 pada area Water

Treatment Plant 

Instalasi water treatment   termasuk dalam instalasi outdoor atau diluar lapangan. Pada instalasi ini minim sekali adanya kabel-kabel listrik yang melintang ataupun ruang gerak yang sempit. Meskipun begitu, bekerja  pada instalasi ini harus memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi, dikarenakan pada instalasi ini terdapat bahan kimia yang sangat berbahay bagi manusia dan juga mudah terbakar. Oleh karena itu, penting adanya sistem K3 dalam bekerja pada area instalasi ini.

Lambang-lambang peringatan yang  perlu diperhatikan pada area ini adalah

sebagai berikut:

i. Zat Kimia Korosif

Simbol zat kimia korosif pada area water treatment  diperlukan karena terdapat HCl NaOH yang berupa asam kuat dan basa kuat. Kedua zat ini dapat melukai dan merusak jaringan tubuh apabila terjadi kontak secara fisik.bau dari kedua zat tersebut zat kimia ini sangat tajam hingga dapat menyebabkan tidak sadarkan sendiri.

Gambar 3.7 Simbol Korosi

ii. Zat Karsiogenik

Bahan kimia ini menyebabkan

karsiogenik yaitu penyebab sel kanker, tetragenik yaitu bahan yang dapat

mempengaruhi pembentukan dan

 pertumbuhan embrio, mutagenic yaitu sifat  bahan yang menyebabkan perubahan

kromosom yang berarti dapat merubah genetika.

Gambar 3.8 Simbol Karsiogenik

iii. Zat Beracun/Toxic

Bahan kimia dengan simbol ini dapat menyebabkan keracunan atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui  pernafasan, kulit atau mulut.

Gambar 3.9 Simbol zat beracun

Oleh karena bekerja pada lingkungan water treatment begitu berbahaya akan kontaminasi zat kimia, maka perlu adanya kewajiban menggunakan alat pelindung diri  bagi siapa saja yang berada disekitar lokasi

tersebut.

Alat  safety  yang wajib digunakan adalah: 1. BajuSafety 2. Sepatu safety 3. Safety helm 4. Kacamata safety 5. Masker 6. Sarung tangan

Alat pelindung diri diatas dapat meminimalisir adanya kontak langsung dengan zat kimia berbahaya, sehingga kecelakaan kerja dapat dihindari.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada penjelasan yang sudah dijelaskan mengenai pengoperasian water treatment plant, didapatkan  permasalahan tentang hasil produksi berupa air murni yang terkadang menyisakan limbah berupa hewan-hewan mikroba yang sering menyumbat pipa penyaluran awal air dari air laut. Penyelesaian dari permasalahan tersebut hanya seringnya pengecekan di setiap pertemuan pipa untuk memastikan tidak ada lagi penyumbatan oleh hewan mikroba yang dikarenakan lolos dari  penyaringan.

Gambar

Gambar 2.1  Struktur PLN
Table 3.1 Parameter Kadar Murni Air yang Dibutuhkan Parameter  Konsentrasi (mg/L) COD  100  –   300 BOD  50  –   150 Minyak Nabati  5  –   10 Minyak Mineral  10  –   50 Zat padat tersupensi
Gambar 3.5  NaOH Storage Tank  Tangki  ini  digunakan  untuk memberikan NaOH terkonsentrasi setiap satu  minggu  untuk  dimasukkan  ke dalam NaOH metering tank.
Tabel  3.2  Jadwal  Pengecekan  / Control Schedule
+2

Referensi

Dokumen terkait

Metode Penelitian dapat diartikan sebagi cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan oleh

meujudkan suasana beajar dan proses pembeajaran agar peserta didik se/ara akti#  mengembangkan potensi dirinya untuk memiiki kekuatan spritua

Fungsi uji autokorelasi adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu

Perlakuan P4 (ransum berbentuk pellet yang dibuat dengan temperatur 40 0 C dengan kadar air 30%) menghasilkan nilai kecernaan yang sama dengan perlakuan P5 (ransum yang

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam atau Tarikh di

Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa: (1) Pelaksanaan pembelajaran PAI dengan menggunakan penilaian autentik pada kompetensi sikap, didahului

Salah satu gagasan Al-Ghazali yang paling penting mengenai urusan ekonomi dan bisnis ialah bahwasannya segala kerja keras yang dilakukan di dunia ini bukan hanya untuk