• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Pedoman 5S_content

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku Pedoman 5S_content"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. PENDAHULUAN Umunya orang berpendapat bahwa pengurusan rumah tangga yang baik (Good House Keeping) adalah persoalan sepele taka da pengaruhnya yang nyata terhadap produktivitas, cukup hanya dikerjakan oleh embantu, ibu rumah tangga atau cleaning service. Anggapan diatas saat ini tidak lagi relevan, terlebih dalam konteks industri atau bisnis yang membutuhkan kecepatan, efisiensi, produktivitas dan efektivitas tinggi.Pernahkah anda mencoba membersihkan dan menata salah satu ruangan dirumah anda?darimana anda memulai? dan hal apa saja yang diutamakan untuk dirapikan? Sebelum memulai, pasti anda akan berhadapan dengan berbagai masalah yang cukup membingungkan. Banyak barang yang rusak tergeletak dan tidak tahu kapan tersedia waktu anda untuk memperbaikinya, barang yang lain tidak diperlukan sekarang tetapi mungkin anda perlukan dikemudian hari. Waktu anda banyak habis untuk mempertimbangkan kemungkinan – kemungkinan diatas. Akhirnya, anda mengambil keputusan untuk membiarkannya ditempat yang sama atau memindahkannya ketempat lain, tanpa melakukan penataan. Atau pernahkah anda merasa kesulitan mencari file yang pernah anda tahu sebelumnya, ketika anda butuhkan tidak dapat temukan? pernahkah anda merasa tidak bersemangat bekerja sebelum bekerja dikarenakan melihat tumpukan data / pekerjaan diatas meja?. 5Smemberikan. solusi terbaik bagi anda! karena5Smerupakan teknik penanganan rumah tangga yang baik (Good House Keeping) dirumah, sekolah, di tempat kerja atau dimana saja.. 5S menjawab tantangan kecepatan, efisiensi,. produktivitas dan efektivitas tinggi bagi perusahaan.. 5S ini akan menjelaskan secara detail panduan penerapan 5S ditempat kerja. Selamat Mencoba ! Buku Pedoman. dan memberikan. 1.

(2) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. APAKAH 5S ITU? 5S adalah suatu Sistem Manajemen Tata Graha/ Manajemen Ketata Rumah Tanggaan / Good House Keeping Managementyang dilakukan dalam rangka mengelola tempat kerja, dimana tempat yang dimaksud dalam hal ini adalah tempat / lingkungan dimana kita bekerja baik itu di area kerja perkantoran, gudang, bengkel / workshop , pembangkit atau fasilitas publik. Konsep. 5S. muncul pertama kali dari negara yang terkenal dengan etos. kerjanya yang tinggi, Jepang.5S sendiri merupakan singkatan dari bahasa kanji Jepang, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke , lalu diadopsi dan diserap istilahnya dalam Bahasa Indonesia menjadi 5R atau 5P atau 5K. JEPANG 5S Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke. EROPA/AMERIKA 5S Sort Set in Order Shine Standardise Sustain. INDONESIA 5R 5P Ringkas Pemilihan Rapi Penataan Resik Pembersihan Rawat Pemantapan Rajin Pembiasaan. 2.

(3) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. MANFAAT 5S MANFAAT 5S Pelaksanan 5S yang baik di perusahaan akan memberikan manfaat yang baik kepada karyawan itu sendiri, perusahaan, pemasok, maupun pemegang saham. Secara umum manfaat 5S adlah untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, kepuasaan pelanggan dan kesejahteraan karyawan : 1. Bagi pekerja akan merasakan :  Keamanan  Kenyamanan  Kesehatan  Motivasi kerja dan tidak cepat jenuh  Sikap kerja yang positif / membangun. 2. Bagi perusahaan akan meningkatkan :  Citra perusahaan  Kecepatan bisnis  Perolehan laba.  Produktivitas 3. Bagi pelanggan akan memperoleh kepuasan karena :  Meminimalisir kesalahan / kekeliruan  Kecepatan dan ketepatan layanan 4. bagi pemasok akan memperoleh kepuasan kerena :  Meminimalisir kesalahan / kekeliruan  Kecepatan dan ketepatan layanan 5. Bagi pemegang saham akan memperoleh kepuasan karena :  Keyakinan atau kepercayaan akan usahanya  Percontohan usaha. 3.

(4) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. APAKAH 5S5SITU? TUJUAN “ Meningkatkan budaya kerja karyawan melalui perubahan perilaku, kebiasaan dan sikap kerja di tempat kerja”. BUDAYA KERJA SIKAP KERJA KEBIASAAN KERJA PERILAKU KERJA TEMPAT KERJA. SASARAN 5S 1. Terciptanya tempat kerja yang bersih, rapi, aman, nyaman dan menyenangkan. 2. Peralatan dan perlengkapan serta bangunan selama proses kerja. 3. Disiplin yang dibutuhkan untuk mencapai standar kerja. 4. Keselamatan dan kestabilan kerja serta mutu produk selama operasi berlangsung. 5. Peningkatan mutu kerja dengan mengurangi keragaman hasil kerja. 6. Peningkatan efisiensi masing – masing bagian. 7. Suasana kerja yang nyaman dan menyenangkan, disiplin dan saling menghargai. 8. Citra perusahaan yang baik dimata pelanggan.. 4.

(5) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. SASARAN 5S 1. ZERO WASTE “Mengurangi biaya melalui peningkatan efisiensi” 2. ZERO INJURY “Keselamatan kerja lebih terjamin” 3. ZERO BREAKDOWN “Pemeliharaan kerja lebih baik” 4. ZERO DEFECT “Kualitas produk lebeih baik” 5. ZERO SET UP TIME “Efektivitas waktu / tidak ada waktu terbuang percuma” 6. ZERO LATE DELIVERY “Tepat waktu dalam pemenuhan permintaan pelanggan” 7. ZERO CUSTOMER CLAIM “Tidak ada keluhan dari pelanggan” 8. ZERO DEFISIT “Mengurangi kerugian perusahan”. KUNCI SUKSES PENERAPAN 5S 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.. Peran serta semua orang Program 5S menuntut tanggung jawab dan komitmen Manajemen Puncak Manajemen harus menjadi pimpinan pelaksana program Program 5S harus didukung oleh semua pihak Program 5S harus mandiri Manajemen harus melakukan tour pribadi secara berkala ke area kerja. Pada tahap pertama harus memperlihatkan dampak yang memadai. Pelaksanaan program 5S harus sejalan dengan program peningkatan berkelanjutan serta program / sistem lain yang sedang berjalan.. 5.

(6) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. KUNCI SUKSES PENERAPAN 5S 5S baru dapat dilaksanakan dengan baik jika dilaksanakan oleh seluruh karyawan, dari manajemen tingkat atas, menengah, bawah sampai dengan staf.Agar dapat dilaksanakan oleh seluruh karyawan, pihak manajemen puncak harus mendukung sepenuhnya program 5S ini.Dengan kata lain komitmen perusahaan dibutuhkan untuk pelaksanaan program 5S.Tanpa adanya dukungan dari pihak manajemen puncak, penerapan 5S angat sulit berhasil.Agar penerapan 5S dapat mencapai sasarannya, perlu diketahui aktivitas atau kegiatab yang berkaitan dengan 5S sehingga dapat mengetahui arahan pelaksanaan 5S ini bagi dirinya sendiri dan perusaha. 6.

(7) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. SEIRI (RINGKAS / PEMILAHAN / KETERATURAN). KEGIATAN MEMISAHKAN / MEMILAH BARANG DI TEMPAT KERJA MENJADI : “DIPERLUKAN”, “TIDAK DIPERLUKAN”, “RAGU – RAGU”DAN DI TEMPAT KERJA HANYA TERSEDIA BARANG YG DIPERLUKAN. LANGKAH – LANGKAH PENERAPAN. SEIRI (RINGKAS / PEMILAHAN) 7.

(8) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. 1. Membuat Rencana/ Jadwal Pelaksanaan SEIRI. 2. Menyiapkan label / tag warna hijau, merah dan kuning dalam rangka melakukan pemilahan.. 3. Menetapkan area tempat penyimpanan sementara (TPS) di area tanggung jawabnya. 4. Melaksanakan inventarisasi barang-barang yang ada di area tanggung jawabnya ke dalam kategori / kelompok : diperlukan, tidak diperlukan dan ragu-ragu.. 5. Memberikan label / tag pada masing-masing barang yang sudah dilakukan pemilahan  Tag / label hijau pada barang-barang yang diperlukan di area kerja  Tag / label merah pada barang-barang yang tidak diperlukan di area kerja  Tag / label kuning pada barang-barang yang ragu-ragu. 8.

(9) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. 6. Menindaklanjuti hasil pemilahan barang-barang (diperlukan, tidakdiperlukan dan ragu-ragu ) sesuai ketentuan 5S, barang yang dibutuhkan disimpan di area kerja, barang yang tidak dibutuhkan dikeluarkan / dibuang ke tempat sampah dan barang ragu – ragu dimasukkan ke TPS (Tempat Penyimpanan Sementara) 7. Menetapkan Daftar SEIRI di area kerja. 8. Mengeliminasi hasil pemilahan barang-barang yang diperlukan di area kerja yang menjadi tanggung jawabnya dengan jumlah sesuai kebutuhan di area kerja. 7. Mengelompokkan / mengkategorikan barang-barang yang sudah dipilah dan dibutuhkan di area kerja menurut frekuensi pemakaian (sering, kadangkadang,jarang) digunakan. 8. Menyimpan barang-barang yang sering digunakan di dekat tempat kerja, sedangkan barang-barang yang kadang dipakai diletakkan di rak/lemari dan untuk barang-barang yang jarang digunakan diletakkan di gudang. 9. Memisahkan barang-barang yang tidak diperlukan menurut kelompok /kategori barang bernilai, barang tidak bernilai dan B3. 10. Memisahkan barang-barang bernilai sesuai kategori / kelompok barang (logam, plastik, kertas, dll) 11. Mengeluarkan barang-barang yang tidak diperlukan di area kerja ke :  Tempat sampah barang bernilai untuk barang yang tidak diperlukan namun masih bernilai sesuai kelompok / kategori ( logam, plastik, kertas, dll)  Tempat sampah tidak bernilai untuk barang-barang yang tidak diperlukan dan tidak bernilai jual.  Gudang B3 untuk bahan-bahan / sisa bahan B3 yang tidak diperlukan. 12. Mengeluarkan barang ragu-ragu ke area TPS. 13. Menyerahkan barang ragu-ragu yang ada di area TPS ke TPS perusahaan /pusat / induk. 14. Membuat progress report implementasi SEIRI.. 9.

(10) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. SEITON (RAPI / PENATAAN / KERAPIHAN). KEGIATAN MENATA / MERAPIKAN BARANG DI TEMPAT KERJA, SEHINGGA TEMPAT KERJA MENJADI RAPI DAN MUDAH MENEMUKAN BARANG YANG DIPERLUKAN. 10.

(11) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. LANGKAH – LANGKAP PENERAPAN. SEITON (RAPI / PENATAAN). 1. Membuat Rencana/ Jadwal Pelaksanaan Seiton 2. Membuat Klasifikasi tempat simpan dan item-itemnya. Pengelompokan Contoh Barang Sejenis Kelompok Obeng, Kelompok Kunci Pas, Kelompok Kunci L, dll. Fungsi Kelompok Kunci Untuk Mesin A, Kelompok Kunci Untuk Mesin B, dll. Frekwensi Sering digunakan, Jarang Digunakan, Kadang – Pemakaian Kadang Digunakan. Periode / Waktu Laporan Keuangan Periode 2011 – 2013, Laporan Pengusahaan 2012 – 2013, dll.. Fungsi. Sejenis. Frekwensi Pakai. 3. Mengatur tata letak tempat simpan. Kriteria Tempat Contoh Simpan Terbuka Tool untuk mesin A digantung didekat mesin A, Forklift disimpan di area parker, dll Tertutup Di Lemari, Laci, dll. 11.

(12) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. 4. Menyiapkan tempat simpan 5. Memberi Tanda Batas/ Marka. 6. Memberi label/ identitas pada alat, barang, mesin, ruangan dll. 7. Menyusun aturan / tata tertib Rapi 8. Membuat progress report implementasi Seiton.. 12.

(13) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. SEISO (RESIK / PEMBERSIHAN / KEBERSIHAN). KEGIATAN MEMBERSIHKAN DI TEMPAT KERJA SEHINGGA TEMPAT KERJA BERSIH, BERSINAR SEHINGGA MUDAH MENEMUKAN KEKURANGAN DI TEMPAT KERJA.. 13.

(14) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. LANGKAH – LANGKAP PENERAPAN. SEISO (RESIK/ PEMBERSIHAN). 1. Membuat dan menetapkan jadwal kebersihan di area kerja. 2. Menyediakan alat dan sarana kebersihan yang diperlukan untuk kegiatan kebersihan di area kerja (termasuk tempat sampah).. 3. Menetapkan dan membagi area tanggung jawab pembersihan kepada seluruh personil di area kerja. 4. Membuat dan menetapkan kebiasaan setiap hari selama 5 menit untuk pembersihan. 5. Menetapkan tempat penyimpanan alat-alat / sarana kebersihan serta menata alat-alat / sarana kebersihan sesuai ketentuan 5S. 6. Eliminasi / menghilangkan sumber penyebab kotor. 7. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan pembersihan di area kerja. 8. Memberikan visual kontrol pada sarana / peralatan kerja, rak, mesin dll untuk mempermudah penerapan dan pengecekan pembersihan. 9. Menetapkan check list Seiso / resik di area kerja. 10. Penentuan Tanggung Jawab pada Mesin / area.. 11. Membuat Progress Report Implementasi Seiso/ Pembersihan.. 14.

(15) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. SEIKETSU (RAWAT / PEMANTAPAN / KEPATUHAN). KEGIATAN MEMELIHARA DAN MEMATUHI STANDAR PEMILAHAN/PEMISAHAN (SEIRI) , PENATAAN (SEISO) DAN PEMBERSIHAN (SEISO) DI TEMPAT KERJA TERUS MENERUS.. 15.

(16) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. LANGKAH – LANGKAP PENERAPAN. SEIKETSU(PEMANTAPAN /. KEPATUHAN) 1. Pembuatan Jadwal Penerapan Seiketsu/ Rawat. 2. Membuat Standarisasi Seiri, Seiton dan Seiso. 16.

(17) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. 3. Membuat Tanda Benar dan Salah. 4. Membuat tanda Bahaya. 5. 6. 7. 8. 9. 10.. Membuat Label Suhu Ruangan Membuat Petunjuk Arah jalur Evakuasi Membuat Label/ marka membuka/ Menutup Membuat Label Voltase Membuat Standar warna dan arah Pipa Membuat Rambu Rambu Peringatan/ bahaya/ petunjuk arah dll. 17.

(18) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. SHITSUKE (RAJIN / PEMBIASAAN / KEDISIPLINAN). KEGIATAN MEMBUDAYAKAN, MEMBIASAKAN DAN MENDISIPLINKAN DIRI DALAM PENERAPAN STANDAR – STANDAR DI TEMPAT KERJA. 18.

(19) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. LANGKAH – LANGKAP PENERAPAN. SHITSUKE(PEMBIASAAN /. PEMBUDAYAAN/ KEDISIPLINAN) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.. Melaksanakan pertemuan rutin terjadwal dan periodik. Penentuan Jadwal dan Periode Pelaksanaan Shitsuke. Pelaksanaan Kesepakatan Bersama di area kerja masing-masing Melaksanakan Pelatihan Guna Meningkatkan Kompetensi (up grading 5S, Audit internal 5S dll) Membuat sistem audit/ penilaian / lomba 5S Melaksanakan/ mengaktifkan sistim saran (SS) Mengaktifkan Gugus Kendali Mutu (GKM) / CoP / Knowledge Sharing Pemotretan Berkala Hasil Shitsuke dan Standarisasi Hasil shitsuke. 19.

(20) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. AUDIT DAN EVALUASI 5S Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan 5S perlu disusun suatu evaluasi atau audit 5S yang merupakan suatu pemeriksaan terhadap baik tidaknya pelaksanaan program tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap karyawan.. Pelaksanaan audit 5S dilakukan oleh suatu tim yangbertugas menilai pelaksanaan 5S. Tim ini juga melakukan dokumentasi/ pemotretan pad atempat yang perlu mendapat perhatian. Audit 5S mnimal dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan waktu pengontrolan setiap minggu untuk kemudian kepada area/bagian/kelompok yang palin gberhasil menerapkan program 5S diberikan penghargaan, sedangkan untuk yang terendah dalam penilaiannya diberikan peringatan. Pengumuman hasil audit 5S dilakukan didepan seluruh karyawan dan direksi sehingga akan memacu pelaksanaan 5S untuk lebih tinggi lagi.. 20.

(21) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. STANDAR PENILAIAN IMPLEMENTASI 5S KRITERIA IMPLEMENTASI SEIRI / PEMILAHAN 1. Area kerja sudah tidak menyimpan barang yang tidak dibutuhkan. a. Area kerja sudah tidak sama sekali tidak menyimpan barang yang tidak dibutuhkan lagi dan jumlah barang yang dibutuhkan jumlahnya sesuai kebutuhan serta barang dalam keadaan siap pakai. b. Area kerja sudah tidak sama sekali tidak menyimpan barang yang tidak dibutuhkan lagi dan jumlah barang yang dibutuhkan jumlahnya sesuai kebutuhan saja. c. Area kerja sudah tidak sama sekali tidak menyimpan barang yang tidak dibutuhkan lagi saja. d. Area kerja masih menyimpan / ada barang yang tidak diperlukan / dibutuhkan e. Belum dilakukan pemilahan 2. Sudah ada prosedur/ tata cara membuang barang-barang yang tidak diperlukan (bernilai dan tidak bernilai) a. Sudah ada prosedur /tata cara mengeluarkan/ membuang barang yang tidak dibutuhkan dan mengetahui, mengerti , memahami prosedur tersebut serta form – form penerapan sudah ada. b. Sudah ada prosedur /tata cara mengeluarkan/ membuang barang yang tidak dibutuhkan dan mengetahui, mengerti , memahami prosedur tersebut. c. Sudah ada prosedur /tata cara mengeluarkan/ membuang barang yang tidak dibutuhkan. d. Sudah ada prosedur /tata cara mengeluarkan/ membuang barang yang tidak dibutuhkan tapi tidak jelas. e. Belum ada prosedur /tata cara mengeluarkan/ membuang barang yang tidak dibutuhkan. 3. Barang yang dibutuhkan berada di dekat area kerja, jumlah dan jenis sesuai kebutuhan kerja bidang/ bagian tersebut. a. Daftar ringkas sudah ada dan lengkap di area kerja serta sudah memeprtimbangkan frekwensi pemakaian. b. Daftar ringkas sudah ada dan lengkap di area kerja. c. Barang yang dibutuhkan telah berada didekat area kerja dan jumlahnya sesuai kebutuhan namun daftar ringkas belum ada. d. Barang yang dibutuhkan tidak berdsarkan atas frekwensi pemakaian. e. Barang yang dibutuhkan tidak berada didekat area kerja serta jumlahnya tidak sesuai kebutuhan. 4. Tidak ada barang rusak / peralatan kerja rusak yang dibiarkan begitu saja dibiarkan di area kerja. a. Mesin /peralatan / barang yang berada di area kerja siap pakai serta dalam kondisi optimal (siap pakai dan handal). b. Mesin/peralatan/ barang yang berada di area kerja siap pakai. c. Mesin/peralatan/ barang yang berada di area kerja sebagian ada yang perlu perhatian/perlakuan khusus (barang tdk rusak).. KRITERIA NILAI. RANGE KUALITAS. 5. 91-100. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4 3. 76-90 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4 3. 76-90 56-75. 21.

(22) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. d. Masih ada sebagian Mesin/peralatan/ barang yang berada di area kerja dalam keadaan rusak. e. Sebagain besar / seluruh mesin/peralatan/ barang yang berada di area kerja dalam kondisi rusak. 5. Lokasi penyimpanan (termasuk alat ukur/ pemeriksaan) sudah ditentukan serta mudah dan cepat untuk mendapatkan dan mengembalikannya. a. Lokasi penyimpanan sudah ditentukan serta barang mudah dan cepat untuk mendapatkan / mengembalikannya. b. Lokasi penyimpanan sudah ditentukan tapi kadang – kadang barang masih sulit untuk mendapatkan dan mengembalikannya. c. Lokasi penyimpanan sudah ditentukan untuk seluruh barang. d. Hanya sebagian barang yang telah ditentukan lokasi penympanannya. e. Belum dilakukan penentuan lokasi penyimpanan barang, SEITON / RAPI 1. Barang / dokumen telah disimpan di tempatnya sesuai klasifikasi. a. Barang / dokumen telah tersimpan rapi sesuai dengan klasifikasinya serta mudah dimengerti / dipahami pengklasifikasiannya. b. Barang / dokumen telah tersimpan rapi sesuai dengan klasifikasinya. c. Barang / dokumen telah tersimpan rapi tapi belum diklasifikasikan. d. Masih ada sebagian barang / dokumen yang belum tersimpan rapi (berserakan). e. Barang / dokumen tidak disimpan rapid an tidak diklasifikasikan. 2. Layout / tata letak tempat kerja telah ditentukan dan telah diberi batas yang jelas (garis kuning). a. Layout / tata letak tempat kerja telah ditentukan dan telah diberi batas yang jelas serta dipatuhi. b. Layout / tata letak tempat kerja telah ditentukan dan telah diberi batas yang jelas. c. Layout / tata letak tempat kerja telah ditentukan namun belum diberi batas yang jelas. d. Masih ada sebagian tempat kerja yang belum ditentukan. e. Belum ada penentuan layout / tata letak. 3. Semua barang, dokumen, tempat simpan, alat angkut peralatan, mesin,dll telah ada label / identitas. a. Semua barang, dokumen, tempat simpan, alat angkut peralatan, mesin,dll telah ada label / identitas serta mudah dalam mendapatkan dan mengembalikannya. b. Semua barang, dokumen, tempat simpan, alat angkut peralatan, mesin,dll telah ada label / identitas c. Semua barang, dokumen, tempat simpan, alat angkut peralatan, mesin,dll telah ada label / identitas namun implementasi standar identitasnyanya belum konsisten. d. Sebagian barang, dokumen, tempat simpan, alat angkut peralatan, mesin,dll telah ada label / identitas. e. Belum dilakukan pelabelan / pemberian identitas terhadap barang, dokumen, tempat simpan, alat angkut peralatan, mesin,dll.. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3 2. 56-75 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3 2. 56-75 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3 2. 56-75 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 22.

(23) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. 4. Penyimpanan dokumen (rekaman, SOP, IK, form, daily control, notulen, dll) sudah ditentukan dan memudahkan setiap orang untuk mendapatkannya. a. Penyimpanan dokumen (rekaman, SOP, IK, form, daily control, notulen, dll) sudah ditentukan dan memudahkan setiap orang untuk mendapatkannya serta ada sistem kontrolnya (minimal – maksimal). b. Penyimpanan dokumen (rekaman, SOP, IK, form, daily control, notulen, dll) sudah ditentukan dan memudahkan setiap orang untuk mendapatkannya. c. Penyimpanan dokumen (rekaman, SOP, IK, form, daily control, notulen, dll) sudah ditentukan. d. Sebagian penyimpanan dokumen (rekaman, SOP, IK, form, daily control, notulen, dll) belum ditentukan. e. Tidak ada ketentuan tentang penyimpanan dokumen (rekaman, SOP, IK, form, daily control, notulen, dll). 5. Semua personil mentaati aturan penyimpanan dan layout yang telah ditetapkan. a. Semua personil di area kerja telah mengetahui, memahami dan mentaati aturan penyimpanan dan lay out yang telah ditetapkan serta memberikan kemudahan bagi setiap orang dalam mentaatinya. b. Semua personil di area kerja telah mengetahui, memahami dan mentaati aturan penyimpanan dan lay out yang telah ditetapkan. c. Semua personil di area kerja telah mengetahui, memahami dan mentaati aturan penyimpanan dan lay out yang telah ditetapkan namun belum konsisten. d. Sebagian personil di area kerja telah mengetahui, memahami dan mentaati aturan penyimpanan dan lay out yang telah ditetapkan e. Semua personil di area kerja tidak mengetahui, memahami dan mentaati aturan penyimpanan dan lay out yang telah ditetapkan. SEISO / PEMBERSIHAN 1. Sarana / alat kebersihan sudah tersedia sesuai jenis dan jumlahnya, serta penempatannya sudah sesuai ketentuan. a. Sarana / alat kebersihan sudah tersedia sesuai jenis dan jumlahnya, serta penempatannya sudah sesuai ketentuan dalam kondisi bersih dan siap pakai. b. Sarana / alat kebersihan sudah tersedia sesuai jenis dan jumlahnya, serta penempatannya sudah sesuai ketentuan c. Sarana / alat kebersihan sudah tersedia sesuai jenis dan jumlahnya d. Sebagian sarana / alat kebersihan belum tersedia sesuai jenis dan jumlahnya e. Tidak tersedia sarana / alat kebersihan di area kerja 2. Pembersihan area kerja sudah dilakukan secara rutin dan terjadwal sesuai ketentuan. a. Pembersihan area kerja sudah dilakukan secara rutin dan terjadwal sesuai ketentuan serta sudah ada standar kebersihan dan personil yang bertanggung jawab melakukaknnya. b. Pembersihan area kerja sudah dilakukan secara rutin dan terjadwal sesuai ketentuan.. 5. 91-100. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 23.

(24) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. c. Pembersihan area kerja sudah dilakukan secara rutin namun belum terjadwal. d. Pembersihan area kerja hanya dilakukan dengan perintah atasan. e. Tidak pernah dilakukan pembersihan area kerja. 3. Area tanggung jawab 5S sudah ditentukan dan pelaksanaannya telah sesuai ketentuan. a. Pembagian area tanggung jawab pembersihan sudah ditentukan, pelaksanaanya sesuai ketentuan serta semua personil terlibat dan kebagian area tanggung jawab. b. Pembagian area tanggung jawab pembersihan sudah ditentukan, pelaksanaanya sesuai ketentuan. c. Pembagian area tanggung jawab pembersihan sudah ditentukan d. Pembagian area tanggung jawab pembersihan belum ditentukan e. Tidak ada pembagian area tanggung jawab pembersihan. 4. APD dan alat K3 dibersihkan dan diperiksa secara teratur dan tidak kadaluarsa (out of date). a. APD dan alat K3 dibersihkan dan diperiksa secara teratur dan tidak kadaluarsa serta dalam kondisi mudah siap pakai. b. APD dan alat K3 dibersihkan dan diperiksa secara teratur dan tidak kadaluarsa. c. APD dan alat K3 dibersihkan dan diperiksa secara teratur. d. APD dan alat K3 dibersihkan saja tapi tidak diperiksa secara teratur. e. APD dan alat – alat K3 tidak pernah dibersihkan dna diperiksa. 5. Tidak ada tempelan, tulisan dan coretan yang tidak relevan dengan pekerjaan dan area kerja. a. Pada area kerja tidak ada tempelan, tulisan dan coretan yang tidak relevan dengan pekerjaan dan area kerja.Media sosialisasi dan program yang ditampilkan ditempatkan sesuai ketentuan serta diperbaharui (up to date). b. Pada area kerja tidak ada tempelan, tulisan dan coretan yang tidak relevan dengan pekerjaan dan area kerja.Media sosialisasi dan program yang ditampilkan ditempatkan sesuai ketentuan. c. Pada area kerja tidak ada tempelan, tulisan dan coretan yang tidak relevan dengan pekerjaan dan area kerja. d. Pada area kerja masih ada tempelan, tulisan dan coretan yang tidak relevan dengan pekerjaan dan area kerja. e. Pada area kerja banyak tempelan, tulisan dan coretan yang tidak relevan dengan pekerjaan dan area kerja. SEIKETSU / KEPATUHAN 1. Standarisasi SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE sudah diterapkan di seluruh area kerja. a. Standarisasi SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE sudah diterapkan di seluruh area kerja serta selalu dilakukan perbaikan secara berkesinambungan. b. Standarisasi SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE sudah diterapkan di seluruh area kerja c. Standarisasi SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE sudah diterapkan. d. Standarisasi SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE belum seluruhnya ada dan diterapkan.. 3. 56-75. 2 1. 31-55 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3 2 1. 56-75 31-55 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3 2. 56-75 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 24.

(25) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. e. Tidak ada standarisasi SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE. 2. Eliminasi / penghilangan sumber kotor dan penyederhanaan proses serta prosedur sudah dibahas, dilaksanakan dan dimonitor serta dievaluasi. a. Eliminasi / penghilangan sumber kotor dan penyederhanaan proses serta prosedur sudah dibahas, dilaksanakan dan dimonitor serta dievaluasi serta ditindaklanjuti dengan perbaikan – perbaikan berkesinambungan. b. Eliminasi / penghilangan sumber kotor dan penyederhanaan proses serta prosedur sudah dibahas, dilaksanakan dan dimonitor serta dievaluasi serta belum ditindaklanjuti dengan perbaikan – perbaikan berkesinambungan. c. Eliminasi / penghilangan sumber kotor dan penyederhanaan proses serta prosedur sudah dibahas, dilaksanakan . d. Eliminasi / penghilangan sumber kotor dan penyederhanaan proses serta prosedur hanya dibahas saat ada kejadian / kasus tertentu. e. Eliminasi / penghilangan sumber kotor dan penyederhanaan proses serta prosedur tidak pernah dibahas dan tidak dilakukan perubahan. 3. Penerapan visual control, anti salah telah dilaksanakan di seluruh area kerja. a. Penerapan visual control, anti salah telah dilaksanakan di seluruh area kerja dan dilakukan perbaikan berkesinambungan. b. Penerapan visual control, anti salah telah dilaksanakan di seluruh area kerja . c. Sebagain area kerja belum menerapkan visual control, anti salah. d. Seluruh area kerja tidak menerapkan visual control, anti salah. e. Area bersangkutan tidak memahami tentang visual control dan anti salah. 4. Pemeriksaan berkala dan evaluasi / audit penerapan 5S telah dilaksanakan secara periodic. a. Pemeriksaan berkala dan evaluasi/audit penerapan 5S telah dilaksanakan secara periodik, dilaksanakan oleh personil yang berkompeten dan temuan – temuannya selalu ditindaklanjuti. b. Pemeriksaan berkala dan evaluasi/audit penerapan 5S telah dilaksanakan secara periodik, dilaksanakan oleh personil yang berkompeten. c. Pemeriksaan berkala dan evaluasi/audit penerapan 5S telah dilaksanakan secara periodik. d. Pemeriksaan berkala dan evaluasi/audit penerapan 5S hanya dilaksanakan jika ada event – event tertentu. e. Tidak pernah dilakukan pemeriksaan berkala dan evaluasi/audit penerapan 5S. 5. Sistem sumbang saran / umpan balik/ perbaikan berkelanjutan / Kaizen telah diterapkan di semua area dan semua personil telah melaksanakannya. a. Sistem sumbang saran / umpan balik/ perbaikan berkelanjutan / Kaizen telah diterapkan di semua area dan semua personil telah melaksanakannya, sudah ada prosedur lengkap dengan form serta. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3 2 1. 56-75 31-55 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 25.

(26) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. ada kewajiban bagi setiap personil untuk memberikan sumbang saran secara periodik. b. Sistem sumbang saran / umpan balik/ perbaikan berkelanjutan / Kaizen telah diterapkan di semua area dan semua personil telah melaksanakannya, sudah ada prosedur lengkap dengan form. c. Sistem sumbang saran / umpan balik/ perbaikan berkelanjutan / Kaizen telah diterapkan di semua area dan semua personil telah melaksanakannya. d. Sudah ada prosedur sumbang saran sudah ada tapi belum dilaksanakan. e. Belum ada prosedur tentang sistem sumbang saran. SHITSUKE / DISIPLIN / BUDAYA 1. Sikap kerja semua personil sudah menunjukan kebiasaan positif (atribut kerja, tepat waktu, disiplin, dll). a. Setiap personil dalam organisasi / area kerja sudah menunjukan sikap kerja, kebiasaan positif, disiplin dan memiliki budaya malu. b. Setiap personil dalam organisasi / area kerja sudah menunjukan sikap kerja, kebiasaan positif, disiplin. c. Setiap personil dalam organisasi / area kerja sudah menunjukan sikap kerja, kebiasaan positif, disiplin tapi masih harus diikuti dengan metode reward (hadiah) dan punishment (hukuman). d. Sebagian personil organisasi / area kerja belum mempunyai sikap kerja / kebiasaan positif dna disiplin. e. Sebagian besar personil organisasi / area kerja belum mempunyai sikap kerja / kebiasaan positif dan disiplin. 2. Semua personil secara aktif dan kreatif memberikan saran – saran perbaikan baik kelompok maupun perorangan. a. Semua personil organisasi / area kerja secara aktif dan kreatif memberikan saran – saran perbaikan / kaizen secara rutin baik menyangkut area kerjanya maupun area lain atas dasar kesadaran sendiri (tidak mengharapkan hadiah/imbalan), serta saling mendorong / mengingatkan satu sama lain. b. Semua personil organisasi / area kerja secara aktif dan kreatif memberikan saran – saran perbaikan / kaizen secara rutin baik menyangkut area kerjanya maupun area lain atas dasar kesadaran sendiri (tidak mengharapkan hadiah/imbalan), c. Semua personil organisasi / area kerja secara aktif dan kreatif memberikan saran – saran perbaikan / kaizen hanya pada waktu – waktu tertentu saja. d. Personil organisasi / area kerja hamper tidak pernah memberikan saran – saran perbaikan. e. Personil organisasi / area kerja belum tahumengerti tentang sistem sumbang saran dan tidak pernah memberikan saran – saran perbaikan / kaizen. 3. Target / sasaran / quality objective perusahaan, department, bagian kelompuk, perorangan telah ada dan disosialisasikan serta pencapaiannya telah direkam, dimonitor, dievaluasi, ditindaklanjuti dan disosialisasikan. a. Target / sasaran / quality objective perusahaan, department, bagian kelompuk, perorangan telah ada dan disosialisasikan serta pencapaiannya telah direkam, dimonitor, dievaluasi, ditindaklanjuti. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 26.

(27) PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Pandan. dengan perbaikan serta pencegahan dan disosialisasikan. b. Target / sasaran / quality objective perusahaan, department, bagian kelompuk, perorangan telah ada dan disosialisasikan serta pencapaiannya telah direkam, dimonitor, dievaluasi, ditindaklanjuti dengan perbaikan. c. Target / sasaran / quality objective perusahaan, department, bagian kelompuk, perorangan telah ada dan disosialisasikan serta pencapaiannya telah direkam, dimonitor. d. Target / sasaran / quality objective perusahaan, department, bagian kelompuk, perorangan telah ada tapi belum disosialisasikan. e. Belum ada Target / sasaran / quality objective perusahaan, department, bagian kelompuk, perorangan. 4. Sudah ada workplan board (papan rencana kerja) dan activity board (hasil perbaikan, pencapaian kinerja, hasil audit, kegiatan 5S dan K3, informasi lain terkait dengan pekerjaan) di masing – masing area kerja. a. Workplan board (papan rencana kerja) dan activity board (hasil perbaikan, pencapaian kinerja, hasil audit, kegiatan 5S dan K3, informasi lain terkait dengan pekerjaan) di masing – masing area kerja serta diperbaharui (Up to date) b. Workplan board (papan rencana kerja) dan activity board (hasil perbaikan, pencapaian kinerja, hasil audit, kegiatan 5S informasi lain terkait dengan pekerjaan) di masing – masing area kerja (belum up to date). c. Workplan board (papan rencana kerja) dan activity board hanya menampilkan informasi terkait 5S. d. Ada Work Plan dan Activity Board, tapi informasi yang disampaikan tidak terkait dengan pekerjaan / 5S serta tidak up to date. e. Tidak ada work plan dan activity board di tempat kerja. 5. Kegiatan / Penerapan 5S sudah di selaraskan / dimasukan dengan program manajemen lainnya, seperti Sistem Manajemen Terpadu, Job Description, Knowledge Sharing, dll . a. Kegiatan / Penerapan 5S sudah di selaraskan / dimasukan dengan program manajemen lainnya, seperti Sistem Manajemen Terpadu, Job Description, Knowledge Sharing, dll serta tercantum dalam Kebjiakan Perusahaan / Manajemen. b. Kegiatan / Penerapan 5S sudah di selaraskan / dimasukan dengan program manajemen lainnya, seperti Sistem Manajemen Terpadu, Job Description, Knowledge Sharing, dll, namun belum tercantum dalam Kebijakan Perusahaan / Manajemen. c. Kegiatan / Penerapan 5S hanya dimasukan sebagian ke program perusahaan / manajemen. d. Kegiatan / Penerapan 5S hanya bersifat parsial tidak terkait dengan program perusahaan / manajemen lainnya. e. Kegiatan / Penerapan 5S hanya untuk kepentingan estetika saja bukan untuk budaya peningkatan produktivitas perusahaan.. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 5. 91-100. 4. 76-90. 3. 56-75. 2. 31-55. 1. 10-30. 27.

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Perumusan masalah yang kabur atau abstrak Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data

Untuk semua pihak yang telah membantu penulis baik dari segi moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih, mohon maaf jika saya

Bahan makanan berupa fruit leather merupakan salah satu jenis makanan sehat yang berbahan alami, kaya vitamin dan dapat dijadikan alternatif pangan olahan yang dibuat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengobatan antihipertensi pada pasien hipertensi dengan GGK beserta kerasionalan terapi di RSUD Pandan

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pemanfaatan Limbah Padat Industri Kertas

Tautan untuk mengunduh buku Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman ada pada tautan

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD). Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan

Pada proses pengolahan laporan, sistem mendapat masukan dari apoteker dan pegawai berupa data periode dengan keluaran berupa informasi laporan.. Proses 5