• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola penggunaan obat rasional menurut Kemenkes pada pengobatan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada pasien anak di Instalasi Rawat Inap RSUD Wonosari periode 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pola penggunaan obat rasional menurut Kemenkes pada pengobatan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada pasien anak di Instalasi Rawat Inap RSUD Wonosari periode 2018"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. POLA PENGGUNAAN OBAT RASIONAL MENURUT KEMENKES PADA PENGOBATAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD WONOSARI PERIODE 2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi. Oleh: Misty Fa Wijaya NIM : 158114035. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. POLA PENGGUNAAN OBAT RASIONAL MENURUT KEMENKES PADA PENGOBATAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD WONOSARI PERIODE 2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi. Oleh: Misty Fa Wijaya NIM : 158114035. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber pengharapanku Papa, Mama, Opa, Emak, dan Adik serta keluarga tercinta sebagai motivatorku Sahabat dan teman-teman yang ku kasihi Almamaterku Universitas Sanata Dharma. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat cinta kasih, penyertaan serta pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pola Penggunaan Obat Rasional Menurut Kemenkes pada Pengobatan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Pasien Anak di Instalasi Rawat Inap RSUD Wonosari Periode 2018” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan apabila tidak ada bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan penyertaan-Nya yang luar biasa, penulis diberikan kelancaran untuk menyelesaikan skripsi ini. 2. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt., selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik, 3. Bapak Septimawanto. Dwi Prasetyo,. M.Si.,. Apt.,. selaku dosen. pembimbing skripsi yang dengan sabar telah memberikan bimbingan, arahan, waktu saran, dan doa selama proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. 4. Bapak Dr. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. dan Ibu Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji yang telah member masukan, waktu, kritik, dan saran yang membangun selama proses penyelesaian skripsi ini. 5. Direktur, Staf Diklat, Staf Rekam Medis dan Apoteker di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari yang telah memberikan izin dan kepercayaan kepada penulis untuk melakukan penelitian di tempat bersangkutan. 6. Tim Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana yang telah memberikan arahan dan izin terkait pembuatan Ethical Clearens kepada penulis.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7. Kedua orang tuaku Papa Pit-Pit Wijaya dan Mama Dewi, Adikku Kelvin Wijaya Putra, serta Opa Sumaryoto dan Emak Susilowati yang senantiasa selalu mendoakan, memberikan dorongan, semangat, dan kasih sayang kepada penulis terutama selama proses studi dan penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. 8. Motivatorku yang selalu mendorongku untuk selalu semangat dalam mengerjakan dan menyusun naskah ini, yang selalu mendengar segala keluh kesah, David Leonardo Sagala. 9. Sahabat-sahabatku di FSM A 2015 Claudia Evita, Giacinta Hestia, Stefanus Leonardo, Tommy Aditya, dan teman-temanku yang lain yang senantiasa menghibur serta memberikan semangat, dukungan, doa, dan bantuan selama proses perkuliahan, terutama dalam penyusunan proposal hingga skripsi ini. 10. Teman-teman Dampok INSADHA 2017 terutama untuk Bertha, Gristi, Kak Anas, dan Mas Wimba yang selalu memberikan semangat serta menghibur penulis selama penyusunan naskah skripsi. 11. Rekan-rekan skripsi “Geng Pak Wawan” Claresta, Alberta, Indian, Graciella, Kak Nia, dan Marju yang selalu menopang satu sama lain dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Semua pihak yang memberikan dukungan doa dan semangat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan meminta maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan kata terkait dengan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik lagi. Yogyakarta, 27 Desember 2018. Penulis. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. INTISARI Penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau disebut dengue haemorrhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga dapat menyebabkan pendarahan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data rekam medis pasien dan dilakukan evaluasi kerasionalannya berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Kemenkes pada tahun 2011 yang meliputi tepat indikasi penyakit, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat interval waktu pemberian, tepat lama pemberian, dan tepat tindak lanjut yang disesuaikan dengan literature “Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit” oleh World Health Organization Indonesia bekerjasama dengan Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2009, “Drug Information Handbook ed” oleh APA tahun 2015, serta standar pelayanan medik RSUD Wonosari sebagai acuan pola terapi pada pasien anak demam berdarah dengue. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa obat yang paling banyak digunakan adalah cairan rehidrasi yakni INF Asering (100%). Pada hasil penelitian pola penggunaan obat DBD pada pasien anak di RSUD Wonosari sudah memenuhi beberapa kriteria penggunaan obat rasional menurut Kemenkes. Namun, ada beberapa kriteria yang masih belum terpenuhi, yaitu pada penelitian ini masih ditemukan penggunaan obat yang tidak tepat dosis dan tidak tepat indikasi. Kata kunci : Demam berdarah dengue, pola pengobatan, rasionalitas.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT Dengue Hemorragic Fever (DHF) is a disease caused by dengue virus which is transmitted through the bite of Aedes aegypti and Aedes albopictus, which causes interference with the capillary arteries and in the blood clotting system, which can cause bleeding. This study was conducted using the patient’s medical records and its evaluation was based on the Kemenke’s criterias in 2011 which includes the exact indication of the disease, right selection of drugs, right interval dosage, exact interval of administration’s time, the exact length of administration, and the exact follow-up adjust to literatures “Pocket Book of Hospital Care for Children, Guidelines for the Management of Common Illnesses with Limited Resources” by World Health Organization supported by Departement Kesehatan Republik Indonesia in 2009, “Drug Information Handbook ed” by APA 2015, as well as the standart of medical care RSUD Wonosari as references pattern of therapy in patients children with Dengue Hemorragic Fever. Based in the result of the study, it can be concluded that the most widely used drug is rehydration liquid namely Asering (100%). The results of the study about the pattern of drugs for DHF in pediatric patients in RSUD Wonosari period 2018 has met several criterias for rational drug use according to Kemenkes.However, there are several criteria that are still not fulfilled, namely in this study found the use of drugs that aren’t propely indicated and not the right dose. Key words : Dengue Hemorraghic Fever, Pattern of medication, Rationality.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………iii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iv HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………..v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………...vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………...….vii PRAKATA………………………………………………………………………viii INTISARI………………………………………………………………………....ix ABSTRACT…………………………………………………………………….....x DAFTAR ISI……………………………………………………………..…….…xi DAFTAR TABEL………………………………………………………………...xi DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….xii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xiii PENDAHULUAN………………………………………………………...……….1 METODE PENELITIAN…………………………………………………..……...2 Desain dan Subjek Penelitian……………………………………….……..2 Pengambilan Data……………………………………………….…….…..3 Analisis Data…………………………………………………………..…..3 HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………….….…4 KESIMPULAN…………………………………………………………….…….13 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………....…14 LAMPIRAN……………………..………………………………………….……16 BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………….…..50. x.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel I. Persentase Jenis Terapi yang Digunakan pada Pasien Anak DBD Tahun 2018 di RSUD Wonosari……………………………………..…………4 Tabel II. Distribusi Cara Pemberian Terapi pada Pasien Anak dengan DBD Tahun 2018 di RSUD Wonosari…………………………….………..8 Tabel III. Distribusi Interval Waktu Pemberian Terapi pada Pasien Anak dengan DBD Tahun 2018 di RSUD Wonosari……………………………….9 Tabel IV. Distribusi Lama Pemberian Terapi pada Pasien Anak dengan DBD Tahun 2018 di RSUD Wonosari……………………………………..10 Tabel V. Rasionalitas Terapi pada Pasien Anak dengan DBD Tahun 2018 di RSUD Wonosari……………………………………………………..12. xi.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bagan Populasi Penelitian Pasien Anak DBD di RSUD Wonosari Tahun 2018……………………………………………………….2. xii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Ethical Clearence…………………………………………………16 Lampiran 2. Surat Perizinan Penelitian RSUD Wonosari………………………17 Lampiran 3. Surat Perizinan Penelitian Dinas Penanaman Modal dan Perizinan…………………………………………………………..18 Lampiran 4. Definisi Operasional……………………………………...……….19 Lampiran 5. Kasus 1…………………………………………………………….20 Lampiran 6. Kasus 2…………………………………………………………….22 Lampiran 7. Kasus 3…………………………………………………………….24 Lampiran 8. Kasus 4…………………………………………………………….26 Lampiran 9. Kasus 5…………………………………………………………….28 Lampiran 10. Kasus 6…………………………………………………………..30 Lampiran 11. Kasus 7…………………………………………………………..32 Lampiran 12. Kasus 8…………………………………………………………..34 Lampiran 13. Kasus 9…………………………………………………………..36 Lampiran 14. Kasus 10…………………………………………………………38 Lampiran 15. Kasus 11………………………………………………………….40 Lampiran 16. Kasus 12………………………………………………………….42 Lampiran 17. Kasus 13……………………………………………………….…44 Lampiran 18. Kasus 14………………………………………………………….46 Lampiran 19. Kasus 15………………………………………………………….48. xiii.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENDAHULUAN Penyakit. demam berdarah. dengue. (DBD). atau disebut. dengue. hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga dapat menyebabkan pendarahan (Mansjoer, dkk, 2016). Penyakit demam berdarah dengue termasuk ke dalam sepuluh penyebab perawatan di rumah sakit dan kematian pada anak-anak pada sedikitnya delapan Negara-negara tropis yang ada (WHO, 2009). Penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang ada di Indonesia, hal ini tampak dari kenyataan yang ada. Laporan yang adasampai saat inipenyakit demam berdarah dengue sudah menjadi masalah yang endemis pada 122 daerah tingkat II, 605 daerah kecamatan, dan 1.800 kelurahan di Indonesia (Darmanto, 2009). Berdasarkan data pada tahun 2007, jumlah penderita DBD tercatat korban meninggal rata-rata adalah bayi di bawah lima tahun (Balita). Data dari Dinas Kesehatan Gunungkidul, jumlah penderita DBD secara umum selama 2016 hingga 28 Januari lalu hanya tercatat ada 49 orang. Namun selang em0pat hari kemudian, kasus DBD menjadi 71 kasus (Tribun, 2017). Salah satu sasaran dari pembangunan kesehatan adalah pelayanan pengobatan dimana cakupan dari pelayanan tersebut adalah pelayanan untuk rawat jalan sebesar 1,5%, dan pelayanan untuk rawat inap sebesar 1,5% (Dinkes, 2007). Pengobatan DBD hanya bersifat simtomatik dan suportif. Secara simtomatik yaitu dengan cara memberikan cairan yang cukup. Cairan diberikan untuk mengurangi rasa haus dan dehidrasi akibat demam tinggi, anoreksia, dan muntah. Pada prinsipnya pengobatan yang utama dan yang terpenting adalah mengatasi penyakit dasarnya kemudian pertimbangan mengenai pengobatan simtomatik DBD. Adapun pemantauan yang dilakukan meliputi keadaan umum, suhu, tekanan darah, pernapasan, monitoring hematokrit dan trombosit (Kementrian Kesehatan, 2011b). Oleh karena itu sangat penting penelitian ini dilakukan untuk. 1.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengevaluasi maupun memonitoring terapi dalam mengatasi penyakit ini, khususnya pada pasien anak yang memerlukan tindakan khusus baik dari cara perlakuan pengobatan, dosis yang diberikan, maupun monitoring hasil pola pengobatan.. METODE PENELITIAN Desain dan Subjek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif evaluative dengan data retrospektif. Pengambilan data dilakukan dengan melihat data rekam medis pasien anak dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang memenuhi kriteria inklusi di RSUD Wonosari. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) kelompok anak (2-12 tahun) baik laki-laki dan perempuan yang menjalani rawat inap minimal 2 hari dengan periode perawatan bulan Januari-Desember tahun 2018, dan pasien dengan rekam medis lengkap dengan hasil laboratorium trombosit dan hematokrit. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah pasien dengan data rekam medis yang hilang, tidak lengkap dan tidak bisa dikonfirmasi dan pasien dengan penyakit utama lain (komorbiditas).. Jumlah pasien DBD periode Januari 2018Desember 2018 sebanyak 67 pasien. Eksklusi = 4 (1 rekam medis tidak lengkap, 3 rekam medis tidak tersedia karena digunakan klaim asuransi). Rekam medis yang ditemukan dan sesuai kriteria inklusi sebanyak 19. Gambar 1. Bagan Populasi Penelitian Pasien Anak DBD di RSUD Wonosari Tahun 2018. 2. Jumlah rekam medis yang digunakan dalam penelitian sebanyak 15.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pengambilan Data Pengambilan data rekam medis dilakukan dengan mengambil seluruh populasi pasien anak dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menjalani rawat inap di RSUD Wonosari periode tahun 2018 yang sudah memenuhi kriteria inklusi. Data yang diambil terdiri dari nomor rekam medis, jenis kelamin, usia, berat badan, tanggal masuk, dan pulang, riwayat penyakit dan pengobatan, riwayat alergi, status pulang, diagnose utama, tanda vital, pemeriksaan hematologi, dan terapi yang diberikan selama rawat inap. Penelitian ini telah mendapatkan izin dari Pemerintahan Gunungkidul dengan nomor surat 0703/PEN/X/2018 dan Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana dengan nomor surat 880/C.16/FK/2019 serta pihak RSUD Wonosari dengan nomor surat 800/2958/2018.. Analisis Data Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif menjadi dua bagian yaitu pola pengobatan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang digunakan dan kerasionalan pola pengobatan menurut Kemenkes. Pada pola pengobaan DBD yang digunakan dilakukan dengan mengelompokkan jenis/golongan terapi yang digunakan, setelah itu dihitung jumlah kasus berdasarkan jenis/golongan terapinya kemudian dibagi jumlah seluruh kasus dan dikali 100%. Tahap selanjutnya, melihat pola kerasionalan terapi yang diberikan berdasarkan modul Kemenkes pada tahun 2011 yang meliputi tepat indikasi penyakit, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat interval waktu pemberian, tepat lama pemberian, waspada efek samping, pengobatan efektif dan aman, dan tepat tindak lanjut pasien yang disesuaikan dengan literature “Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit” oleh World Health Organization Indonesia bekerjasama dengan Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2009,”Drug Information Handbook. ed” oleh APA pada tahun 2015, serta standar pelayanan medik. RSUD Wonosari sebagai acuan pola terapi pada pasien anak demam berdarah. 3.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dengue. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk persentase dalam tabel. Pada penelitian ini dilakukan tahap penelusuran informasi dimana pada tahap ini peneliti hanya dapat melakukan wawancara dengan Apoteker.. HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Pengobatan DBD Anak di RSUD Wonosari Tabel I. Persentase Jenis Terapi yang Digunakan pada Pasien Anak DBD Tahun 2018 di RSUD Wonosari. No.. Terapi. 1.. Golongan Obat Rehidrasi. 2.. Analgesik-Antipiretik. Jenis Obat INF Asering. Jumlah. Persentase (%). 15. 100. Parasetamol. 14. 93,3. Ranitidin. 5. 33,3. 3.. Antitukak. Antasid. 1. 6,7. 4.. Antibiotik. Ceftriaxone. 2. 13,3. 5.. Suplemen. Curcuma. 1. 6,7. 6.. Antiemetik. Domperidon. 1. 6,7. 7.. Antihistamin. Cetirizin. 1. 6,7. Berdasarkan tabel I didapatkan gambaran golongan obat yang paling banyak digunakan untuk pasien DBD Anak di instalasi rawat inap RSUD Wonosari adalah rehidrasi sebanyak 15 kasus (100%). Selanjutnya diikuti pemberian analgesic-antipiretik sebanyak 14 kasus dari total 15 kasus (93,3%). Pada kasus ini juga diberikan antitukak yang berupa ranitidine sebanyak 5 kasus dari total 15 kasus (33,3%) dan Antasid sebanyak 1 kasus dari 15 kasus (6,7%). Suplemen juga diberikan sebanyak 1 kasus dari total 15 kasus (6,7%). Antiemetik dan antihistamin juga diberikan masing-masing sebanyak 1 kasus dari total 15 kasus (6,7%). Pada pengobatan DBD anak tidak ada terapi khusus selain mempertahankan terapi suportif dan terapi cairan secara bijaksana.. 4.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(66)

Gambar

Tabel I. Persentase Jenis Terapi  yang Digunakan pada Pasien Anak DBD Tahun  2018 di RSUD Wonosari……………………………………..…………4  Tabel  II
Gambar 1. Bagan Populasi Penelitian Pasien Anak DBD di RSUD Wonosari  Tahun 2018……………………………………………………….2
Gambar 1.  Bagan Populasi Penelitian Pasien Anak DBD   di RSUD Wonosari Tahun 2018
Tabel I. Persentase Jenis Terapi yang Digunakan pada Pasien   Anak DBD Tahun 2018 di RSUD Wonosari

Referensi

Dokumen terkait

Demikianlah Berita Acara Pembukaan (download) file II penawaran pekerjaan Penyusunan Masterplan Kawasan Industri Nasional di Kecamatan Gelumbang ini dibuat dengan

Conclusions: The finding that women and men with major depressive disorder demonstrated a similar therapeutic outcome after placebo administration suggests that gender is not

[r]

Dalam konteks penilaian hasil belajar, depdiknas ( 2003 ) mengemukakan prinsip-prinsip umum penilaian adalah mengukur hasil-hasil belajar yang telah ditentukan dengan jelas dan

(3) Peserta didik PAUD pada jalur pendidikan non formal adalah anak usia 0 (nol) sampai dengan 6 (enam) tahun yang tidak terlayani pada PAUD jalur pendidikan formal..

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang terdapat pada perusahaan adalah tingkat kebisingan mesin yang melebihi nilai ambang batas pada

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektifitas penambahan garam pada media yang telah diberi minyak cengkeh, zeolit dan karbon aktif dalam mempertahankan

APBN yang diserahkan diserahkan kepada daerah dalam rangka kepada daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. pelaksanaan otonomi daerah