• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PENETAPAN KADAR LENGAS TANAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PENETAPAN KADAR LENGAS TANAH"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

PENETAPAN KADAR LENGAS TANAH

Oleh:

Golongan H/Kelompok 2B

1. Shafira Rahmasari (161510501056) 2. Novan Imam Samudro (161510501127) 3. Muhammad Fachrur R. (161510501107) 4. Wildhan Armand Syah Putra (161510501109)

L A B O R A T O R I U M F I S I K A T A N A H PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER

(2)

1

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tanah merupakan bahan terpenting dalam kehidupan makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupan, dimana saling berhubungan satu sama lain yang berperan penting dalam semua bentuk aktivitas makhluk hidup di lingkungan sekitarnya. Tanah merupakan tampat berkembangnya mikroorganisme yang penting dalam kesuburan tanah yang berfungsi untuk pembentukan makanan yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga tanaman menghasilkan oksigen yang digunakan untuk bernapas oleh manusia maupun hewan. Lapisan kerak bumi atau yang disebut tanah terdapat berbagai kandungan atau senyawa penyusun tanah. Komponen-komponen penyusun tanah yaitu bahan air, bahan organic, bahan mineral, udara dan kehidupan makhluk hidup di dalam tanah atau mikroorganisme.

Komponen air dalam tanah yang memiliki jumlah paling banyak dari pada komponen yang lain, dimana komponen air mudah berikatan dengan tanah sehingga tanah tersebut menjadi gembur dan basah. Tanah mengalami infiltrasi oleh air yang jatuh dari permukaan tanah, dimana terjadi gerakan air dalam melewati celah-celah atau pori-pori tanah. Air memiliki fungsi sebagai sumber kebutuhan utama pada tanaman yang diserap melalui akar tanaman di dalam tanah, dimana penyerapan air tersebut bersamaan penyerrapan bahan organic dalam tanah. Bahan organic dalam tanah berguna dalam mempertahankan kelembapan tanah atau menghindari cekaman air dan juga untuk kebutuhan sekunder pada tanaman dalam proses pertumbuhan vegetative dan generative.

Kandungan air tanah dapat disimpan oleh tanah, dimana tergantung terhadap pada struktur dan tekstur tanah dan keadaan kekurangan air pada tanah tergantung pada potensial dan distribusi air serrta suhu tanah, dimana suhu yang meningkat akan mempengaruhi lengas tanah. Lengas tanah merupakan keadaan sifat fsik tanah dalam memperrtahan tanah agar tidak kekurangan air dan mempertahankan dan menjaga kelembapan tanah.

Metode dalam menetukan lengas tanah dengan melalui metode kadar lengas kering angin dan kapasitas lapang yang memiliki hubungan dengan sifat

(3)

2

fisik tanah, dimana metode tersebut memiliki hubungan untuk menentukan kelengasan tanah. Metode kadar langas kering angin merupakan hasil perhitungan atau selisih berat kelengasan tanah yang sebelum dan sesudan dikeringkan, sedangkan Kapasitas lapang digunakan untuk menentukan keadaan tanah yang memiliki kelembapan yang cukup dengan melihat dari kandungan air pada tanah atau air yang diikat oleh tanah. Metode tersebut dilakukan dengan cara gravimetri yang merupakan cara yang mudah dalam menentukan kadar lengas tanah.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui dan memahami tentang kadar lengas tanah melalui metode kadar lengas kering angin dan kapasitas lapang serta hubungannya dengan sifat fisika tanah.

(4)

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pemantauan kandungan air tanah merupakan proses penting dalam program pertanian dan ekologi, dan proses dalam pengelolahan sumner daya air dan banjir. Teknik geofisika berbasis permukaan Ground-Penetrating Radar (GPR), untuk memperkirakan kandungan air di tanah dangkal (top 0,30 m dari tanah di bawah permukaan). Rata – rata kandungan air di tanah bagian atas (0, 065 m) mengandung humus tinggi. Tanah lapisan atas menahan lebih banyak air daripada tanah di bawah karena adanya lapisan humus organik (Graham et al. 2013).

Ketersediaan kadar air dalam tanah menjadi salah satu faktor yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Kadar air dalam tanah yang berada di lapang dapat ditetapkan dengan metode yang berbeda. Menggunakan metode Alhricks, Drainnase bebas, dan pressure plate terhadap tiga kelas tekstur tanah yang berbeda meliputi liat, lempung liat berpasir, dan lempung berpasir. Kadar air kapasitas lapang (% berat) pada tekstur liat (62. 18%) lebih besar dibandingkan tekstur lempung liat berpasir (20.42%) dan lempung berpasir (10.92%). Pada perlakuaan tekstur, terlihat perbedaan respon pertumbuhan yang nyata antara tanaman bunga matahari yang ditanaman pada tekstur liat, lempung liat berpasir, dan lempung berpasir (Haridjaja et al. 2013).

Penetapan kadar air tanah dapat dilakukan secara langsung melalui pegukuran perbedaan berat tanah yaitu metode gravimetri. Secara umum, kadar air berbanding terbalik dengan nilai impedensi listrik di dalam tanah. Menurunnya kadari air dengan meningkatnya nilai impedensi terlihat konsisten pada semua tingkat kepadatan tanah ( Hermawan. 2014).

Kadar lengas gambut ditentukan oleh kematangan gambut dan jauh lebih besar dibandingkan dengan tanah mineral. Kadar lengas gambut belum mengalami perombakan berkisar 500% - 1.000% bobot, berbeda dengan tanah gambut yang sudah mengalami perombakan berkisar 200% - 600% bobot. Bandingkan dengan kadar lengas tanah mineral lempung dan pasir pada kapasitas lapang masing – masing hanya mencapai rata – rata 6% dan 35%.( Noor. 2001).

(5)

4

Pengukuran kelembaban dari tanah aluvial di buat untuk dua profil tanah. Profil A terletak di daerah yang berdekatan dengan rentetan, dimana air tanahnya terletak pada tingkat rata – rata sekitar 1 meter di bawah permukaan tanah. Profil yang ditunjuk seperti B, dimana rata – rata kedalaman tanah sekitar 3,5 meter di bawah tanah (Olszewska and Nawicka. 2015).

Kelembaban tanah (kadar lengas) sangat penting dalam menentukan waktu irigasi suatu tanaman, kedalaman pembasahan tanah, kedalaman pertumbuhan akar tanaman dan kecukupan pembasahan tanah. Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan prosentase kdar lengas (Pm) dengan menghitung nilai berat air yang dikandung (Ms), berat kering contoh tanah (Mw), didapat fraksi berat (Өm) yang menggunakan persamaan prosentase massa, diperoleh kadar lengas Pm, dalam satuan % (Prasetyo.2016).

Tegangan lengas tanah menentukan berapa banyak air yang dapat diserap oleh tanaman. Bagian lengas tanah yang tanaman mampu menyerap dinamakan air ketersediaan. Tegangan lengas tanah merujuk pada usaha yang perlu diadakan pada setiap satuan massa air untuk membuatnya berada dalam keadaan murni dan bebas (Purwantoro.2016).

(6)

5

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Sains Tanah acara 4 tentang “Penetapan Kadar Lengas Tanah” dilaksanakan pada hari Kamis, 02 November 2017 pukul 16.00-17:40 WIB di Laboratorium Sains Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat

1. Botol timbang 2. Oven

3. Timbangan analitis 4. Eksikator

5. Ring sampel tanah 6. Beaker glass 3.2.1 Bahan 1. Sampel tanah 2. Aluminium foil 3. Kertas label 3.3 Pelaksanaan Praktikum

3.3.1 Metode kadar lengas kerig angin 1. Menentukan berat botol timbang (a)g

2. Mengambil contoh tanah kering angin dan memasukkannya ke dalam botol timbang, menimbang beratnya missal (b)g

3. Memasukkan botol timbang yang berisi tanah (no.2) ke dalam oven dengan suhu (100-105)˚C selama 4 jam.

4. Mengeluarkan dari oven dan memasukkannya ke dalam eksikator selama 15 menit, kemudian menimbangnya missal (c) g

(7)

6

3.3.2 Metode kadar lengas kapasitas lapang

1. Menimbang ring sampel berisi tanah, kemudian menjenuhkannya selama 24 jam.

2. Keesokan harinya apabila sudah jenuh, meniriskan pada alas pengatus sampai tidak ada tetesan air selama 6-48 jam.

3. Mengambil bagian tanah dalam ring dan memasukkannya ke dalam aluminium foil yang sudah diketahui beratnya (a) g.

4. Menimbang tanah dalam aluminium foil (b) g.

5. Selanjutnya mengoven pada suhu (100-105)˚C selama 4 jam.

6. Mengeluarkan sampel dalam aluminium dari oven dan memasukkannya ke dalam eksikator selama 15 menit, kemudian menimbangnya (c) g.

3.4 Variabel Pengamatan

1. Kandungan prosentase kadar lengas tanah dengan metode kadar lengas kering angina.

2. Kandungan prosentase kadar lengas tanah dengan metode kadar lengas kapasitas lapang.

3. Berat kering oven sampel.

3.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan praktikum selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.

(8)

7

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil dari kadar lengas tanah dapat diketahui oleh kelompok 1 lapisan 4 mempunyai kadar lengas tanahnya 17,39%. Pada lapisan 3 yang dilakukan oleh kelompok 2 kadar lengasnya adalah 13,70%. Pada lapisan 2 yang dilakukan oleh kelompok 3 kadar lengasnya adalah 19,45%. Pada lapisan 1 oleh kelompok 4 kadar lengasnya adalah 9,99%.

(9)

8

Berdasarkan hasil yang terdapat diatas pada penetapan pori total tanah menunjukkan bahwa pada lapisan 4 oleh kelompok 1 volume ring sampel didapatkan 100,17 cm3 dan BJV sebesar 1,25 gram/cm3. Pada lapisan 3 oleh kelompok 2 volume ring sampel didapatkan 100,17 cm3 dan BJV sebesar 1,14 gram/cm3. Pada lapisan 2 volume ring sampel didapatkan 98,125 cm3 dan BJV sebesar 1,38 gram/cm3. Pada lapisan 1 oleh kelompok 4 volume ring sampel didapatkan 100,9 cm3 dan kadar lengasnya sebesar 1,19 gram/cm3.

4.2 Pembahasan

Tanah dapat mempengaruhi kehidupan yang sangat penting pada tanaman yang melalui air dan udara. Kemampuan tanah untuk menyimpan air dapat menentukan spesies apa saja yang tumbuh diatasnya. Kadar lengas merupakan salah satu dari sifat fisik pada tanah yang digunakan untuk mengetahui kemampuan menyerap air dan ketersediaan unsur hara pada jenis tanah tersebut. Praktikum yang dilakukan kali ini untuk menetapkan kadar lengas contoh tanah pada kering angin.

Hasil pengamatan yang telah didapatkan pada praktikum kali yaitu acara penetapan kadar lengas tanah perlu mengerti tentang bagaimana cara melakukan praktikum dengan metode kadar lengas tanah kering angin dan kapasitas lapang,

(10)

9

perlu diketahui juga bahwa keduanya juga mempunyai hubungan dalam sifat fisik tanah.

Kadar lengas juga dapat diketahui dengan menggunakan beberapa metode yaitu volumetric, tensiometer, dan gravimetric dan masih banyak lainnya. Praktikum yang saat ini dilakukan menggunakan metode gravimetri. Keuntungan yang didapatkan dari metode gravimetri adalah dapat mengetahui nilai kadar lengas tanah tanpa membutuhkan waktu yang lama dan terdapat juga kelemahannya yaitu timbangan yang digunakan sangat sensitif sehingga dalam penggunaannya harus ekstra dalam ketelitian agar hasilnya tidak salah.

Ketentuan yang harus dilakukan pada tanah kering oven yaitu tanah yang di oven dalam suhu 1000C-1050C dan dilakukan dalam kurun waktu 24 jam atau hingga berat tanah tidak berubah – ubah. Penetapan kadar lengas kering angin adalah dengan menimbang berat 1,5 gr, lalu mengambil contoh tanah dan memasukkan ke dalam timbang seberat 11,54 gr. Tahap selanjutnya adalah memasukkan botol timbang yang sudah terisi sampel tanah kering tersebut ke dalam oven dengan suhu 1000C-1050C dalam kurun waktu 4 jam, setelah tahap tersebut dilakukan maka mengeluarkan botol dari oven lalu memasukkan ke dalam eksikator selama 15 menit lalu menimbang dan didapatkan hasil sebesar 10,33 gr.

Metode yang dilakukan untuk mengetahui kadar lengas lapang adalah dengan cara menimbang ring sampel tanah, lalu jenuhi selama 24 jam, setelah 24 jam dan tanah sudah jenuh lalu ditiriskan di alat pengatus samapai tidak ada air dengan lama 6 – 48 jam, lalu melakukan pengembilan tanah yang terdapat dalam ring serta memasukkan kedalam alumunium foil yang diketahui berat tanpa sampel tanah adalah 1,5 gr. Tahap selanjutnya yaitu menimbang sampel tanah yang terdapat di alumunium foil dan didapatkan berat sebesar 11,5 gr.

Nilai BJV sangat berpengaruh oleh struktur tanah atau tekstur dan bahan organik tanah. Pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui penetapan pori total tanah pada Berat Jenis Volume (BJV) adalah dengan menimbang berat ring sampel yang telah terisi tanah dan ditemukan hasil yaitu 250,82 gram. Lalu memasukkan ring ke dalam oven dengan suhu 1050C dalam kurun waktu 24 jam

(11)

10

dan menimbang yang hasilnya adalah 217,17 gr. Lalu membersihkan tanah ke dalam ring, setelah itu menimbangnya dengan ring kosong dan ditemukan beratnya adalah 102,52 gr. Lalu mengukur volume ring sampel dan ditemukannya nvolume tanah sebesar 1,14 gr/cm3.

(12)

BAB 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Menghitung kadar lengas tanah dapat dilakukan dengan pengambilan sampel tanah kering angin dan menggunakan metode granimetric, dimana metode tersebut menghitung perbandingan antara massa air dalam tanah dengan massa padatan tanah yang di uji. Perbandingan tersebut masih belum sempurna dengan tepat, oleh karena itu dilakukan pengeringan total melalui penggunaan oven dengan suhu 100-105 C. sehingga mendapatkan hasil kadar air yang mutlak dari presentasekadar air dengan metode tersebut.

5.2 Saran

1. Acara praktikum sudah berjalan lancar.

2. seharusnya asldos lebih cermat kepada mahasiswa yang kurang paham tentang materi praktikumnya.

3. Seharusnya tempat duduk mahasiswa lebih ditepatkan lagi, karena posisi kurang tepat membuat kendala dalam pembelajaran.

(13)

LAMPIRAN DATA Tabel 1. Hasil pengamatan kadar lengas tanah

Kelompok Perlakuan Berat (gr) Kadar lengas (%) a B c 1 Lapisan 4 1,5 g 11,56 g 10,07 g 17,39% 2 Lapisan 3 1,5 g 11,54 g 10,33 g 13,70% 3 Lapisan 2 1,5 g 11,51 g 9,09 g 19,45% 4 Lapisan 1 1,5 g 11,52 g 10,61 g 9,99% Perhitungan : =13,70gr

(14)

Tabel 2. Hasil pengamatan BJV

Kelompok Perlakuan Berat (gr) Volume ring sampel (cm3) BJV (gram/cm3 ) a B c 1 Lapisan 4 99,6 212,25 225,76 100,17 1,24 2 Lapisan 3 102,52 250,82 217,17 100,17 1,14 3 Lapisan 2 101,49 276,59 232,9 98,97 1,38 4 Lapisan 1 100,48 269,45 200,95 100.9 1,13 Perhitungan lapisan 3: Diketahui : t ring sample = 5 cm Diameter dr = 5 cm A gr = 102,52 (wadah + ring)

B gr = 250.82 (wadah + ring + tanah) C gr = 217,17 (wadah + ring + tanah 100%) d = π.r2.t = 22/7 x 2,5 x 2,5 x 5,1 = 22/7 x 31,87 = = 100,17 cm3 BJV

(15)

(16)

DOKUMENTASI

Gambar 1. Sampel tanah

(17)

(18)

(19)
(20)
(21)
(22)

DAFTAR PUSTAKA

Graham. M. K., K. Preko., B. K. A. Boasiako. 2013. Estimating the Volumetric Soil Water Content of a Vegetable Garden using the Ground Penetrating Radar. Scientific and Research Publications. 3 (1): 1-14. Haridjaja, O., D. P. T. Baskoro., dan M. Setianingsih. 2013. Perbedaan Nilai

Kadar Aier Kapasitas Lapang Berdasarkan Metode Alhrcks, Drainase Bebas, dan Pressure plate pada Berbagai Tekstur Tanah dan Hubungannya dengan Pertumbuhan Bunga Matahari (Helianthus

annuus L.). Tanah Lingkungan. 15(1): 52 – 59.

Hermawan, B. . 2014. Penetapan Kadar Air Tanah Melalui Pengukuran Sifat Dielektrik Pada Berbagai Tingkat Kepadatan. JIPI. 6(69): 66 – 74. Noor, M. 2001. Pertanian Lahan Gambut. Yogyakarta: Kanisius.

Purwantoro, S. R., 2016. Vegetative and Generative Dynamics of Ixora Pseudojavanica and I. Coccinea Respons to several Climatic Factors.

Biodiv. 2(1):65-70.

Prasetyo, A., E. Firmamsyah., dan L. Sutiarso. Perancangan dan Pengujian Unjuk Kerja Siste Monitoring Kadar Lengas Berbasis Gypsum Block untuk Memamntau Dinamika Tanah Polietilen, Polistiren dan Other.

Teknologi Technoscientia.8():100 – 106.

Olszewska, B., and E. Nowicka. 2015. Comparison of Gravimetric Method and Tdr Method Applied to Medium Alluvial Soils Of The Valley of The Oder River in The Region of Brzed Dolny In The Period 2010 – 2014. Ecological Engineering. 16(104): 44-48.

(23)

LITERATUR

Graham. M. K., K. Preko., B. K. A. Boasiako. 2013. Estimating the Volumetric Soil Water Content of a Vegetable Garden using the Ground Penetrating Radar. Scientific and Research Publications. 3 (1): 1-14.

(24)

Haridjaja, O., D. P. T. Baskoro., dan M. Setianingsih. 2013. Perbedaan Nilai Kadar Aier Kapasitas Lapang Berdasarkan Metode Alhrcks, Drainase Bebas, dan Pressure plate pada Berbagai Tekstur Tanah dan Hubungannya dengan Pertumbuhan Bunga Matahari (Helianthus

(25)

Hermawan, B. . 2014. Penetapan Kadar Air Tanah Melalui Pengukuran Sifat Dielektrik Pada Berbagai Tingkat Kepadatan. JIPI. 6(69): 66 – 74.

(26)

(27)

Prasetyo, A., E. Firmamsyah., dan L. Sutiarso. Perancangan dan Pengujian Unjuk Kerja Siste Monitoring Kadar Lengas Berbasis Gypsum Block untuk Memamntau Dinamika Tanah Polietilen, Polistiren dan Other.

(28)

Purwantoro, S. R., 2016. Vegetative and Generative Dynamics of Ixora Pseudojavanica and I. Coccinea Respons to several Climatic Factors.

(29)

Olszewska, B., and E. Nowicka. 2015. Comparison of Gravimetric Method and Tdr Method Applied to Medium Alluvial Soils Of The Valley of The Oder River in The Region of Brzed Dolny In The Period 2010 – 2014. Ecological Engineering. 16(): 44-48.

Gambar

Tabel 2. Hasil pengamatan BJV
Gambar 2. Alumunium foil
Gambar 3. Sampel tanah yang ditimbang

Referensi

Dokumen terkait

berjudul “ Penetapan Kadar Air Kapasitas Lapang dengan Metode Alhricks, Drainase Bebas, dan Pressure plate pada Berbagai Tekstur Tanah untuk Tanaman Bunga Matahari

Skripsi yang berjudul “Penetapan Kadar Air Kapasitas Lapang dengan Metode Alhricks, Drainase Bebas, dan Pressure plate pada Berbagai Tekstur Tanah untuk Tanaman Bunga

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah untuk menemukan kadar air optimum pada berat volume kering maksimum

Seperti telah dikemukan oleh Dexter dan Bird (2001), bahwa batas pengolahan tanah terendah dalam keadaan kering dicirikan oleh kadar air dengan tingkat kekerasan tanah dua kali

Untuk suatu kadar air tertentu, berat volume kering maksimum secara teorotis didapat bila pori-pori tanah sudah tidak ada udaranya lagi, yaitu pada saat di

Berdasarkan hasil perhitungan sampel tanah dilahan, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode pengeringan oven hasil perhitungan kadar air tanah lebih akurat

Penurunan tingkat kadar air tanah 75% kapasi- tas lapang mulai menghambat pertumbuhan tinggi tanaman, berat kering pupus tanaman, jumlah polong berisi per tanaman dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bulk density berat isi,merupakan perbandingan antara berat tanah kering dengan satuan volume tanah yang di dalamnya termasuk volume pada pori tanah dan