• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISALAH RESMI RDP KOMISI V DPR RI DENGAN DENGAN SEKJEN, IRJEN, KEPALA BALITBANG DAN KEPALA BPSDM KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISALAH RESMI RDP KOMISI V DPR RI DENGAN DENGAN SEKJEN, IRJEN, KEPALA BALITBANG DAN KEPALA BPSDM KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

RISALAH RESMI RDP KOMISI V DPR RI DENGAN

DENGAN SEKJEN, IRJEN, KEPALA BALITBANG DAN KEPALA BPSDM KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Tahun Sidang : 2020-2021 Masa Persidangan : I

Rapat ke- : 14

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Rabu, 9 September 2020 Waktu : Pukul 14.00 s.d. 17.15 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI (KK V) Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta

Ketua Rapat : H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.E.,M.Si./ Wakil Ketua Komisi V DPR RI / F-P.Gerindra

Sekretaris Rapat : Nanik Sulistyawati, S.A.P.

Acara : Pembahasan Alokasi Anggaran menurut Fungsi dan Program Anggaran K/L 2021 masing-masing Unit Eselon I K/L Mitra Kerja Komisi V DPR RI dalam Nota Keuangan RAPBN T.A. 2021.

Hadir Mitra : 1. Sekertaris Jenderal 2. Inspektur Jenderal

3. Kabadan Litbag Perhubungan

4. Kabadan Pengembangan SDM Perhubungan Kementerian Perhubungan RI

Hadir : 46 orang Anggota hadir dari 53 orang Anggota DPR RI dengan rincian sebagai berikut:

A. Anggota DPR RI: PIMPINAN :

1. Lasarus, S.Sos, M.Si 2. Ir. Ridwan Bae

3. H. Andi Iwan Darmawan Aras.,SE.,M.Si 4. Hj. Nurhayati

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

11 orang Anggota dari 11 Anggota: 1. H. Herson Mayulu.,S.IP

2. H. Sadarestuwati.,SP.,MMA 3. Ir. Sudjadi

(2)

5. Mochamad Herviano

6. Bob Andika Mamana Sitepu.,SH 7. Sarce Bandaso Tandiasik, SH 8. H.M. Rifqinizamy Karyasuda 9. Jimmy Demianus Ijie

10. Bambang Suryadi.,SH.,MH 11. H. Irmadi Lubis

2. FRAKSI PARTAI GOLKAR: 5 orang Anggota dari 7 Anggota: 1. Drs. Hamka B Kady, MS

2. Dr. H. Gatot Sudjito.,M.Si 3. H. Hasan Basri Agus 4. H. Anang Susanto.,M.Si

5. H.Tubagus Haerul Jaman.,SE 3 FRAKSI PARTAI GERINDRA: 6 orang Anggota dari 6 Anggota: 1. Hj. Novita Wijayanti.,SE.,MM 2. Sudewo.,ST.,MT

3. Iis Edhy Prabowo.,S.Hum.,MM 4. Drs. H. Mulyadi.,M.Ma

5. Ir. Eddy Santana Putra,MT 6. Ir. Sumail Abdullah

4 FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT:

3 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. Drs.H. Soehartono

2. Sri Wahyuni 3. Roberth Rouw

5 FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA : 6 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, S.Th 2. H. Irmawan.,S.Sos.,MM

3. Ruslan M.Daud

4. Sofyan Ali.,S.Ag.,SH.,M.Pd 5. H. Dedi Wahidi.,S.Pd

6. H. Syafiuddin.,S.Sos

6 FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 4 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. Willem Wandik.,S.Sos

2. H. Irwan.,S.IP.,MP

3. Drh. Jhoni Allen Marbun 4. Lasmi Indaryani.,SE

(3)

7 FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA:

3 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. Ahmad Syaikhu

2. H. Syahrul Aidi Maazat.,Lc.,MA 3. H. Suryadi Jaya Purnama.,ST

8 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 3 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. H.A.Bakri H.M.,SE 2. H.Boyman Harun.,SH 3. Athari Ghauthi Ardi

9 FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:

1 orang Anggota dari 1 Anggota: 1. H. Muh Aras, S.Pd,MM

B. LEMBAGA NEGARA/ PEMERINTAH:

1. Sekertaris Jenderal Kementerian Perhubungan RI (Djoko Sasono)

2. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan RI (Gede Pasek Suwardika)

3. Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan (Sugihardjo)

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E.,M.Si./F-P.GERINDRA):

Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dengan Sekjen, Irjen, Kabadan Litbang, Kabadan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan, hari Rabu 9 September 2020 Pukul 14.00 WIB sampai selesai.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI. Yang terhormat Saudara Sekjen, Irjen,

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan yang diwakili oleh Sekjen, beliau saat ini kita doakan agar segera diberi kesembuhan, Dan kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia beserta jajarannya,

Serta hadirin yang kami hormati.

Mengawali rapat hari ini, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga pada hari ini kita dapat bertemu untuk

(4)

melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita dalam keadaan sehat wal'afiat secara fisik dan virtual zoom cloud meeting dari tempat masing-masing.

Menurut laporan dari Sekretariat Komisi V DPR RI, saat ini Rapat Komisi V DPR RI telah diikuti oleh 28 orang yang secara fisik sorry, ya 28 orang secara fisik dan virtual dari 53 Anggota dan terdiri dari lebih separuh Fraksi dalam hal ini 9 Fraksi, sehingga telah memenuhi kuorum.

Oleh karena itu sebagai ketentuan yang diatur dalam Pasal 281 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izinkanlah kami membuka Rapat Dengar Pendapat pada hari ini dan sesuai ketentuan Pasal 276 Ayat (1) Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI pada hari ini dinyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 14.00 WIB)

Kami ucapkan terima kasih kepada Sekjen, Irjen dan Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Kementerian Perhubungan beserta jajarannya yang telah memenuhi undangan kami dalam Rapat Dengar Pendapat pada hari ini. Diagendakan acara Membahas Alokasi Anggaran menurut Fungsi dan Program Masing-masing Unit Eselon I Mitra Kerja Komisi V DPR RI dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2021.

Pimpinan, Anggota Komisi V DPR RI dan para Pejabat Eselon I Kementerian Perhubungan yang kami hormati.

Sebelum kita membahas lebih lanjut pokok acara pada hari ini, perlu kiranya kami informasikan hasil kesimpulan yang telah disepakati dalam rapat kerja dengan Menteri PUPR, Menteri Perhubungan dan Menteri Desa PDTT pada tanggal 2 September 2020 antara lain yaitu:

Satu, Komisi V DPR RI memahami penjelasan Kementerian Perhubungan terhadap Alokasi Anggaran Masing-masing Kementerian dalam RAPBN Tahun 2021 berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor S-692/MK.02/2020 dan B.636/M.PPM/D.8/KU.01.01/08/2020, tanggal 5 Agustus 2020 perihal Pagu Anggaran Kementerian/Lembaga dan Penyelesaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2021 sebagai berikut: Kementerian Perhubungan Pagu Kebutuhan Rp.75.754.039.461.000,- Nota Keuangan RAPBN Tahun 2021 Rp.45.664.041.141.000,- terdapat selisih sebanyak Rp.30.089.998.320.000,-.

Dua, Komisi V DPR RI bersama Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi sepakat bahwa program-program strategis nasional yang bermanfaat bagi rakyat pada umumnya. Serta program Padat Karya akan disesuaikan dengan saran pendapat dan usulan Komisi V DPR RI sebagaimana yang disampaikan dalam rangkaian Rapat Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2021 serta disesuaikan dengan hasil pembahasan alokasi anggaran untuk

(5)

fungsi dan program masing-masing unit Eselon I dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2021 pada Rapat Dengar Pendapat mendatang.

Dalam rangka penataan sistem angkutan umum berkeadilan dan mengutamakan keselamatan di seluruh pelosok wilayah Indonesia, kami berharap perhatian serius dalam program riset kebijakan transportasi yang dilakukan Balitbang dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Transportasi oleh BPSDM Kementerian Perhubungan.

Saudara-saudara yang kami hormati.

Selanjutnya kami berikan kesempatan kepada para Pejabat Eselon I Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan alokasi anggaran menurut fungsi dan program masing-masing unit Eselon I mitra kerja Komisi V DPR RI dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2021.

Saya persilahkan kepada Pak Sekjen.

SEKJEN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI (DJOKO SASONO):

Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI serta Hadirin yang berbahagia.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua,

Om Swastiastu,

Namo buddhaya, Salam kebajikan.

Pada hari yang berbahagia ini, terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kita dapat bertemu kembali dalam Rapat Dengar Pendapat sebagai bagian dari tindak lanjut pelaksanaan Rapat Kerja antara Kementerian Perhubungan dengan Komisi V DPR RI pada tanggal 2 September 2021 dalam kondisi yang sehat walafiat.

Selanjutnya perkenankan kami menyampaikan penjelasan secara garis besar pokok-pokok kebijakan dalam rangka penyusunan rencana kerja dan anggaran sebagai agenda Rapat Dengar Pendapat dengan Pimpinan serta Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat dengan agenda Pembahasan Rincian Program Sekretaris Jenderal dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun 2021.

Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat serta Hadirin yang berbahagia.

Pertama-tama kami lanjut pak ya, izinkan kami menyampaikan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 112 Tahun 2018. Yaitu melaksanakan penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas pembinaan dan pemberian dukungan

(6)

administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Perhubungan yang terdiri dari 12 unit kerja Eselon II yang meliputi:

1. Biro Perencanaan;

2. Biro Kepegawaian dan Organisasi; 3. Biro keuangan;

4. Biro hukum; 5. Biro Umum;

6. Biro komunikasi dan informasi publik;

7. Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN;

8. Pusat Fasilitas Kemitraan dan Kelembagaan Internasional; 9. Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan;

10. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Perhubungan; 11. Mahkamah Pelayaran; dan

12. Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

Selanjutnya izinkan kami menyampaikan perkembangan anggaran Kementerian Perhubungan Tahun 2020, di mana sesuai Perpres Nomor 54 Tahun 2020 terdapat perubahan postur anggaran dengan pengurangan alokasi sumber pendanaan yang berasal dari rupiah murni sebesar Rp.10,36 Triliun serta penyesuaian target PNBP sebesar Rp.71,72 Miliar dan BLU sebesar Rp.1,98 Miliar.

Pada tahun 2020 anggaran Kementerian Perhubungan mengalami perkembangan dari luncuran PHLN dan SBSN sebesar Rp.2,83 Triliun serta PNBP dan BLU sebesar Rp.616,84 miliar, sehingga total pagu Kementerian Perhubungan menjadi Rp.36,11 Triliun.

Adapun alokasi Sekretariat Jenderal Tahun Anggaran 2020 mengalami penyesuaian sebesar Rp.101,23 Miliar, sehingga total pagu Sekretariat Jenderal menjadi Rp.608,07 Miliar dengan realisasi anggaran sampai dengan bulan September adalah sebesar Rp.315,05 Miliar atau 51,81%.

Dengan rincian pagu dan realisasi per jenis belanja sebagai berikut: 1. Belanja pegawai dengan pagu sebesar Rp.126 Miliar dengan realisasi

sebesar Rp.89,79 Miliar atau 71,25% dari belanja pegawai;

2. Belanja barang sebesar Rp.353,75 Miliar dengan realisasi sebesar Rp.151,61 Miliar atau 42,86% dari belanja barang;

3. Belanja modal sebesar Rp.128,29 Miliar, dengan realisasi sebesar Rp.73,64 Miliar atau 57,40% dari belanja modal.

Berdasarkan laporan kinerja yang terbit tahun 2020 realisasi kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2019 diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Persentase indeks reformasi birokrasi sebesar 85%;

2. Nilai akuntabilitas kinerja Kementerian Perhubungan berdasarkan hasil evaluasi Kemenpan dan RB sebesar 72 atau dengan nilai BB;

3. Opini BPK atas laporan keuangan Kementerian Perhubungan yaitu WTP;

(7)

4. Keterbukaan Informasi Publik sebesar 100%;

5. Persentase penyerapan anggaran Kementerian Perhubungan sebesar 89,48%.

Bapak Ibu Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat, Hadirin yang berbahagia.

Berdasarkan Surat Bersama Pagu Anggaran Tahun 2021 yang diterbitkan tanggal 5 agustus 2020, pagu anggaran Kementerian Perhubungan adalah Rp.45,6 Triliun. Di mana pagu anggaran Sekretariat Jenderal dengan program dukungan manajemen sebesar Rp.716,03 Miliar. Sejalan dengan penyusunan rencana kerja dan anggaran tahun 2021 dapat kami sampaikan sasaran indikator kinerja tahun 2021 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Indeks birokrasi, indeks reformasi birokrasi sebesar 85%;

2. Nilai akuntabilitas kinerja Kementerian Perhubungan berdasarkan hasil evaluasi Kemenpan RB sebesar 76;

3. Reputasi positif kementerian Perhubungan sebesar 70%; 4. Nilai maturitas SPIP Kementerian Perhubungan sebesar 3,3;

5. serta indeks tata kelola manajemen ASN Sekretariat Jenderal sebesar 90%.

Kemudian target indikator kinerja yang lainnya dapat dilihat pada paparan di atas.

Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat serta Hadirin yang berbahagia. Kronologis penyusunan anggaran tahun anggaran 2021 di Sekretariat Jenderal dapat kami gambarkan bahwa usulan pagu kebutuhan sebesar Rp.1,19 Triliun. Selanjutnya pagu indikatif sebesar Rp.716,03 Miliar dan pagu anggaran dengan komposisi yang sama dengan pagu indikatif dengan komposisi anggaran per belanja sebagai berikut:

1. Belanja operasional adalah Rp.261,72 Miliar, dengan rincian:

a. Belanja pegawai sebesar Rp.129,03 Miliar atau 18,02% dari total anggaran;

b. Belanja barang mengikat sebesar Rp.132,69 Miliar atau 18,53% dari total anggaran.

2. Belanja non-operasional sebesar Rp.454,31 Miliar, dengan rincian: a. Belanja barang tidak mengikat sebesar Rp.346,54 Miliar atau

48,40% dari total anggaran;

b. Belanja barang modal sebesar Rp.107,77 Miliar atau 15,05% dari total anggaran.

Pimpinan dan para Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat.

Dalam penyusunan RKA Tahun Anggaran 2021, Sekretariat Jenderal senantiasa berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dengan kegiatan-kegiatan strategis berdasarkan unit Eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan yaitu:

(8)

1. Biro Umum antara lain; adalah pekerjaan penggantian sistem tata udara, pengembangan sistem pengamanan, building automatic system, serta panel utama tegangan rendah. Renovasi lobby gedung kantor pusat.

2. Biro Kepegawaian dan organisasi antara lain; adalah rekruitmen dan pengangkatan pegawai serta asessment kompetensi jabatan pegawai di lingkungan Kementerian Perhubungan.

3. Biro Komunikasi dan Informasi Publik antara lain; kegiatan komunikasi publik melalui pemanfaatan media sosial dan jejaring komunikasi serta pelaksanaan kegiatan komunikasi dan informasi publik melalui pemberitaan.

4. Biro Perencanaan antara lain; monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan tarif, dokumen RKA-K/L dan di hibah Kementerian Perhubungan.

5. Biro Hukum antara lain; penyusunan regulasi di bidang transportasi, uji petik tentang regulasi dan peraturan pelaksanaannya di bidang transportasi.

6. Biro Keuangan antara lain; pemantauan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran dan pembinaan administrasi serta pengelolaan keuangan.

7. Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN antara lain; monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang jasa dan pelaksanaan pemilihan penyediaan barang jasa.

8. Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan antara lain; penyiapan pengelolaan kebijakan lingkungan hidup, dampak sektor transportasi, adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim serta penyiapan pengelolaan kebijakan peningkatan sistem dan inovasi pelayanan prasarana transportasi.

9. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain; perancangan pembangunan pengembangan dan pengujian aplikasi dan basis data dan pembinaan layanan operasional sistem teknologi informasi dan komunikasi.

10. Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional antara lain; kerjasama kemitraan dalam negeri dengan instansi pemerintah pusat dan daerah, BUMN, swasta dan masyarakat atau KPBU, pelayanan kerja sama luar negeri dalam kerangka regional/sub regional, bilateral dan multilateral serta bantuan delegasi RI ke Sidang nasional dan internasional, perwakilan Kementerian Perhubungan di luar negeri Atase Perhubungan.

11. Komite Nasional Keselamatan Transportasi antara lain; investigasi kecelakaan transportasi pada semua moda transportasi, kerjasama investigasi kecelakaan transportasi dalam dan luar negeri.

12. Mahkamah Pelayaran antara lain; verifikasi dan penelitian informasi data awal kecelakaan kapal serta sidang Majelis pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal Mahkamah Pelayaran.

Pimpinan dan para Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat, Serta Hadirin yang berbahagia.

(9)

Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan tentang Rencana Kerja Dan Anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan dalam RAPBN Tahun 2021.

Dan selanjutnya kami mohon perkenan arahan dan dukungan dari pimpinan serta Anggota Dewan yang terhormat agar rencana kerja Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan dalam RAPBN tahun 2021 dapat terlaksana dengan baik dalam rangka peningkatan pelayanan transportasi kepada masyarakat.

Sekian dan terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh, Salam sejahtera.

KETUA RAPAT (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E.,M.S) : Wa'alaikumsalam warrahmatullaahi wabarakatuh.

Selanjutnya kami persilakan kepada Pak Irjen.

IRJEN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI (GEDE PASEK SUARDIKA): Terima kasih.

Yang kami hormati Bapak Ketua, para Wakil Ketua beserta Anggota Komisi V DPR RI,

Para Pejabat Tinggi Madya, Pratama di lingkungan Kementerian Perhubungan,

Serta Hadirin yang berbahagia.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua,

Shaloom, Selamat sore, Om swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan.

Pertama-tama izinkan kami sekali lagi menghaturkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena atas segala nikmat dan rahmat-Nya kita semua dapat menghadiri kegiatan Rapat Dengar Pendapat pada hari ini dalam keadaan sehat dan walafiat dalam rangka pembahasan Alokasi Anggaran menurut Fungsi dan Program Kementerian Lembaga Tahun Anggaran 2021.

Selanjutnya izinkan pula kami untuk menyampaikan beberapa hal terkait pembahasan Alokasi Anggaran menurut Fungsi dan Program

(10)

Inspektorat Jenderal Tahun Anggaran 2021 dengan beberapa agenda sebagai berikut.

Pertama mengenai fungsi Inspektorat Jenderal, kedua mengenai kinerja anggaran tahun 2020, peningkatan fungsi Inspektorat Jenderal, yang keempat mengenai rencana kerja anggaran RKA-K/L Tahun 2021 dan Program Kerja Tahun Anggaran 2021.

Bapak Ketua, para Wakil Ketua beserta Anggota Komisi V yang kami hormati. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) Inspektorat Jenderal melaksanakan fungsi pengawasan intern terhadap seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Negara atau Lembaga yang didanai dengan APBN.

Kegiatan-kegiatan pengawasan tersebut dilakukan dengan melakukan pengawasan fungsional terhadap auditee atau dikenal dengan istilah Watch Stop. Kemudian memberikan bimbingan dan konsultasi terhadap peningkatan kinerja (consulting). Kemudian mendorong terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih (good governance) selaku catalist.

Ke depannya kami laporkan Inspektorat Jenderal sebagai pengawas intern dituntut untuk berperan aktif dalam mengawal implementasi kebijakan dan program Kementerian Perhubungan, selain peran dan fungsi Watch Stop melalui pelaksanaan pengawasan.

Peran Inspektorat Jenderal terus mulai ditingkatkan menjadi strategic

partner dan trusted advisor melalui peningkatan peran assurance dan

consulting. Sehingga kegiatan-kegiatan pengawasan yang dilakukan dapat berdampak terhadap peningkatan kinerja organisasi, memberikan keyakinan yang memadai bahwa proses kegiatan yang dijalankan menghasilkan output

dan outcome, bertindak sebagai mitra manajemen serta juga dapat berperan

sebagai penasihat yang memberikan pendapat tambahan sebelum Pimpinan memutuskan sebuah kebijakan.

Bapak Ketua, para Wakil Ketua beserta Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.122 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, Inspektorat Jenderal memiliki 6 unit kerja Eselon II dengan 4 Inspektur yang melaksanakan tugas-tugas pengawasan berbasis moda dan wilayah. 1 Inspektur yang melaksanakan tugas pengawasan di bidang investigasi dan 1 Sekretaris Direktorat Jenderal yang melaksanakan tugas dukungan manajemen Eselon I, melalui layanan perkantoran dan tata kelola pengawasan.

Jumlah objek pengawasan Inspektorat Jenderal sebanyak 580 objek pengawasan yang tersebar di seluruh Indonesia dan terdiri dari Kantor Pusat

(11)

dan UPT di daerah-daerah dengan jumlah pegawai sebanyak 262 orang. Yang terdiri dari auditor sebanyak 140 orang atau 54% dan 124 orang dengan tugas-tugas hubungan administrasi atau non-auditor.

Bapak Ketua, para Wakil Ketua beserta Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Pada Tahun Anggaran 2020, Inspektorat Jenderal mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp.124,6 Miliar dan sebagai dampak pandemi Covid-19 telah dilakukan realokasi dan refocusing dalam rangka penanganan dan pencegahan Covid-19 sebesar Rp.35,5 Miliar. Sehingga alokasi anggaran Inspektorat Jenderal menjadi Rp.89 Miliar atau 0,25% dari total alokasi anggaran Kementerian Perhubungan yang sebesar Rp.36,1 Triliun. Adapun penyerapan anggaran tahun 2020 Inspektorat Jenderal sampai dengan tanggal 8 September 2020 sebesar Rp.54,59 Miliar atau 61,28% dengan komposisi 68,5% pada belanja pegawai, 60,7% pada belanja barang, dan 4,6% pada belanja modal.

Bapak Ketua dan para Wakil Ketua beserta Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat.

Inspektorat Jenderal ke depan terus berupaya meningkatkan fungsi sebagai pengawas intern dalam rangka memperkuat peran Itjen sebagai strategic partner dan trusted advisor antara lain melalui:

1. Penambahan tugas pelaksanaan pengawasan melalui audit kemanfaatan, audit pengadaan barang dan jasa atau dikenal dengan istilah probity audit dan audit kepegawaian;

2. Peningkatan kompetensi auditor dengan pemenuhan jam wajib Diklat sebanyak minimal 10 hari kerja kumulatif dalam 1 tahun anggaran; dan 3. Mengoptimalkan dukungan teknologi informasi dalam pelaksanaan

pengawasan atau audit.

Dukungan teknologi informasi dalam pelaksanaan pengawasan, kami lakukan melalui inovasi pengembangan dan pembangunan sistem dan informasi. Antara lain pengembangan sistem informasi audit atau dikenal dengan istilah SiAU dan sistem informasi manajemen pengaduan atau SiMADU yang berbasis aplikasi mobile. Serta pembangunan sistem informasi tanya dan konsultasi atau SiTAKON dan yang terakhir sistem informasi prestasi dan cela atau SiSILA.

Bapak Ketua, para Wakil Ketua beserta Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Sebagai upaya peran meningkatkan peran fungsi APIP Inspektorat Jenderal Tahun 2021 mendapat pagu anggaran sebesar Rp.121,5 Miliar atau meningkat sedikit sebesar 0,27% dari total pagu anggaran Kementerian Perhubungan yang sebesar Rp.45,6 Triliun dengan komposisi anggaran per belanja sebagai berikut: belanja pegawai sebesar Rp.39,7 Miliar atau 32,74% ini untuk belanja gaji dan tunjangan 262 pegawai. Kemudian belanja barang operasional atau mengikat sebesar Rp.5,32 Miliar hanya 4,38%.

(12)

Ini antara lain untuk belanja pemeliharaan, pengadaan pakaian dinas, langganan daya jasa, honorarium dan juga termasuk pengelolaan yang lain. Kemudian belanja barang non-operasional sebesar Rp.72,9 Miliar atau 60% yang terdiri dari Rp.51,36 Miliar atau 42,26% untuk pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dan Rp.21,61 Miliar atau 17,8% antara lain untuk pengembangan kompetensi SDM, dukungan teknologi informasi pengawasan, kemitraan kerja sama dengan bidang pengawasan, dan tata kelola pengawasan intern.

Yang terakhir belanja barang modal sebesar Rp.3,5 Miliar atau 2,8% antara lain untuk pengadaan sarana bantu audit, pengadaan peralatan ruang rapat dan pengadaan sarana kantor.

Sedangkan komposisi anggaran per unit kerja pada pagu anggaran tahun 2021 sebagai berikut: Inspektorat I sebesar Rp.10,66 Miliar Inspektorat II Rp.10,2 Miliar; Inspektorat III Rp.10,52 Miliar; Inspektorat IV Rp.10,69 Miliar, Inspektorat Investigasi sebesar Rp.9,28 Miliar dan Sekretariat Inspektorat Jenderal Rp.70,18 Miliar ini di dalamnya ada gaji Rp.39 Miliar.

Total anggaran untuk pelaksanaan pengawasan pada Inspektorat ini sebesar Rp.51,36 Miliar atau lebih besar 24,21% dibandingkan alokasi anggaran pada tahun 2020. Sedangkan anggaran pada Sekretariat Inspektorat Jenderal dialokasikan untuk kegiatan antara lain; pengembangan kompetensi SDM, dukungan teknologi informasi dan kemitraan dan pembinaan pengawasan.

Bapak Ketua, para Wakil Ketua, beserta Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Dalam rangka mendukung kebijakan dan program kerja Kementerian Perhubungan tahun 2021, maka fokus pengawasan Inspektorat Jenderal antara lain:

Yang pertama yang sifatnya mandatory itu pengawasan internal, ini merupakan kegiatan pengawasan yang telah diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan antara lain; me-review laporan keuangan, review RKA-K/L, review SAKIP, evaluasi maturitas SPIP dan evaluasi SAKIP.

Yang kedua pengawasan internal berbasis prioritas, ini merupakan kegiatan pengawasan dalam mengawal program strategis Kementerian Perhubungan antara lain Proyek Strategis Nasional (PSN), pengawasan di program infrastruktur yang mendukung pemulihan sektor riil dan pengawasan kesehatan masyarakat, pengembangan multimoda dan konektivitas antar wilayah ibukota negara dan pengawasan pengembangan SDM unggul.

Yang ketiga, pengawasan internal dalam rangka meningkatkan tata kelola yang merupakan kegiatan untuk bertujuan meningkatkan kualitas tata kelola dan sistem pelaporan serta efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran negara antara lain melalui audit kinerja bagi objek audit yang

(13)

memiliki profil risiko tinggi dan penilaian evaluasi reformasi birokrasi, zona integritas serta survei kepuasan hasil pengawasan intern.

Bapak Ketua, para Wakil Ketua beserta Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Demikian yang dapat kami laporkan tentang pembahasan alokasi anggaran menurut fungsi dan program Inspektorat Jenderal pada Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun 2021 pada Rapat Dengar Pendapat hari ini. Selanjutnya kami mohon berkenan dukungan, saran dan masukan Pimpinan beserta Anggota Dewan yang terhormat guna penyempurnaan penyusunan RKA tahun 2021 ini.

Sekian dan terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh, Om Swastiastu,

Namo buddhaya, Salam kebajikan.

KETUA RAPAT (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E.,M.Si): Wa'alaikumsalam warrahmatullaahi wabarakatuh.

Terima kasih Pak Irjen.

Selanjutnya kami persilakan kepada Bapak Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan.

Silakan pak.

KEPALA BPSDM KEMENTERIAN PERHUBUNGAN R.I. (SUGIHARDJO): Yang kami hormati dan kami muliakan Bapak Ketua serta Anggota Komisi V DPR RI yang berbahagia.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semuanya, Om swastiastu.

Pertama, kami menyampaikan permohonan maaf pada Bapak Ketua dan Anggota, kami lebih fokus pada penyusunan program dan kegiatan tidak melampirkan narasi.

Dapat Kami laporkan bahwa sesuai dengan tugas pokok dan fungsi bahwa BPSDM memang fokus pada dukungan SDM untuk menunjang tugas dan fungsi Kementerian Perhubungan di dalam penyelenggaraan transportasi.

(14)

Sehingga lingkup pembinaannya bukan hanya pada Aparatur Kementerian Perhubungan, tetapi juga luas baik kepada operator maupun pada masyarakat dalam bentuk Diklat Pemberdayaan Masyarakat maupun pelatihan-pelatihan lainnya.

Dapat kami laporkan kepada Pimpinan bahwa dari 32 unit organisasi di bawah BPSDM, 5 dalam bentuk sekretariat badan dan 4 pusat-pusat, sementara 27 dalam bentuk UPT, dimana dari 27 tersebut 25 Satker BLU. Nah kami laporkan terkait dengan ini kronologi usulan anggaran bisa dilihat di halaman 3.

Berdasarkan pagu kebutuhan BPSDM sebesar Rp.8,7 Triliun di dalam pagu anggaran untuk BPSDM dialokasikan Rp.3,5 Triliun sebagaimana Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas.

Next lanjut kalau berdasarkan perbandingan anggaran dilihat di tahun 2019 ini realisasi di lingkungan BPSDM adalah Rp.3,7 Triliun sehingga pada pagu awal Dipa 2020 alokasi untuk BPSDM adalah Rp.3,9 Triliun. Namun karena kondisi pandemi Covid mendapatkan pemotongan sehingga pagu akhir sebagaimana tadi dilaporkan oleh Pak Sekjen adalah 3 Triliun 66 Miliar.

Sedangkan pagu anggarannya ada Rp.3,541 Triliun dari pagu anggaran tahun 2020 ini terlihat porsi BLU mengalami kenaikan bisa dilihat dalam postur dan komposisi pagu anggaran BPSDM di halaman 6. Halaman 6, ya kalau tadi dilaporkan bahwa pagu anggaran Kemenhub Rp.45,6 Triliun, alokasi untuk BPSDM adalah 7,76% atau Rp.3,54 Triliun dengan belanja terdiri dari belanja modal 7,74% atau Rp.273,9 Miliar; belanja pegawai 9,79% atau Rp.346 Miliar; belanja operasional barang operasional 20% atau Rp.719 Miliar dan yang terbesar adalah belanja barang non-operasional sebesar 62% atau Rp.2,2 Triliun. Karena ini melakukan fungsi pendidikan dalam bentuk honor-honor baik untuk Diklat pembentukan maupun Diklat-diklat yang lainnya.

Nah kalau kita melihat sumber dananya dengan adanya 25 BLU di lingkungan BPSDM, maka porsi rupiah murni semakin berkurang di tahun 2021 porsi rupiah murni sekitar dua pertiganya atau 64,8%. Sementara porsi BLU naik menjadi sepertiga lebih atau 34,34% dengan nilai Rp.1,2 Triliun.

Berikutnya kami laporkan Bapak Ketua untuk sebaran belanja tadi sudah dilaporkan untuk belanja non-operasional atau meliputi beberapa kegiatan di sini dilihat baik untuk Diklat pembentukan targetnya adalah 28.204 orang. Diklat peningkatan kompetensi 62.799 orang. Diklat teknis 174.638 orang. Diklat S2 terapan 113 orang, Diklat aparatur 14.080 orang, Diklat pemberdayaan masyarakat 44.170 orang. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik 1.306 orang dan peningkatan kompetensi tenaga kependidikan atau di luar dosen 1.619 orang.

Lanjut, next ini kami paparkan bahwa kalau di dalam pola penyusunan anggaran yang lama itu BPSDM termasuk bagian dari 20% anggaran pendidikan senilai Rp.2,971 Triliun dan anggaran untuk non-pendidikan

(15)

Rp.575 Miliar. Namun di dalam komposisi penyusunan anggaran sebagian anggaran pendidikan khususnya yang berfungsi dalam hal ini sebagai perencanaan dan sebagainya itu masuk di dalam dukungan manajemen. Sehingga kalau dengan struktur baru program pendidikan dan pelatihan vokasi senilai 2 Triliun Rp.96 Miliar, program dukungan manajemen 1 Triliun 445 Miliar didalamnya ada fungsi pendidikan.

Lanjut next, ini adalah sebaran anggaran untuk masing-masing Satker. Ada 32 lanjut. Target sesuai rancangan kerja pemerintah tahun 2021 kami laporkan yang terhormat Bapak Ketua, prioritas nasional di lingkup BPSDM meliputi tiga hal. Yang pertama berkaitan dengan Diklat vokasi pendidikan, tadi targetnya adalah 28.204 orang dengan nilai anggarannya 1 Triliun 86 Miliar, terbagi untuk setiap matra darat laut dan udara. Ini ada surat edarannya pagu indikatif.

Kemudian berkaitan dengan sarana, kebutuhan sarana dan prasarana penunjang Diklat transportasi di 21 lokasi dengan alokasi Rp.210 Miliar untuk 6 lokasi matra darat, 7 lokasi matra laut dan 8 lokasi matra udara berdasarkan SEB pagu indikatif adalah sebesar Rp.400 Miliar, terjadi penurunan sebesar Rp.189 Miliar.

Yang terakhir atau yang ketiga Diklat Pemberdayaan Masyarakat, ini memang kegiatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Ini dari anggaran 2021 hanya tersedia alokasi untuk 44.170 orang dengan anggaran Rp.101,9 Miliar.

Padahal berdasarkan SEB tiga Menteri targetnya di 2021 adalah 100 ribu 6 orang, dengan keterbatasan ada pengurangan dan ini mungkin dalam pembahasan kami mohon dukungannya ini situasinya agak berbeda. Dalam hal ini kalau kita melihat situasi sebelum Covid, ini kegiatan ini memang sangat-sangat diperlukan.

Hanya kemarin ada penurunan karena Diklat Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan di tahun 2020 ini masih menggunakan pola tatap muka. Sehingga kegiatannya berkurang tapi dengan harapan tahun depan Covid bisa segera berakhir atau jauh berkurang. Maka barangkali dari 4 puluhan ribu tahun ini bisa meningkat walaupun tidak sebesar 111.000 sesuai target.

Kami laporkan di halaman 12 sebaran Diklat Pembentukan Vokasi BPSDM tahun 2021. Artinya dengan menggunakan alokasi yang ada, ini yang hijau adalah matra darat, yang ungu adalah matra laut dan yang orange matra udara. Ini Diklat Pembentukan Vokasi untuk masing-masing sekolah dengan target lulusannya 28.204 orang dengan anggaran 1 Triliun 86 Miliar.

Kami ingin laporkan capaian DPM Diklat Pemberdayaan Masyarakat kalau untuk matra darat selalu meningkat dari 2018, 19.950 targetnya lebih tinggi demikian juga tahun lalu di 2019 dari 40.000 realisasinya 43.000. Hanya di tahun ini terjadi pengurangan karena pandemi Covid. Demikian pula

(16)

untuk matra udara dan matra laut jumlah terbesar peserta DPM itu adalah untuk di matra laut.

Berikutnya sebaran Diklat Pemberdayaan Masyarakat ini bisa dilihat bahwa dalam rencana anggaran 2021 dengan target 44.170 orang dan anggaran 1 Triliun 86 Miliar ini tersebar di 27 UPT. Namun dalam pelaksanaannya setiap UPT tidak berarti harus melekat pada wilayahnya, sebagai contoh untuk SPIP yang wilayahnya di Jakarta, mereka bisa menyelenggarakan DPM di Kepulauan Meranti. Karena di wilayah sana sesuai permintaan Bupati masyarakatnya sangat membutuhkan di Kepulauan Riau.

Lanjut, pemenuhan fokus penganggaran, standar kelayakan, peningkatan pemberdayaan. Lanjut, next. Nah kalau untuk Padat Karya di BPSDM ini tidak bisa lebih besar. Karena memang kegiatannya hanya untuk 7 kegiatan sebagaimana tertera dan ini di sekitar lokasi kampus. Sehingga anggarannya dari Rp.7 Miliar tahun 2020 turun menjadi 5,788 di tahun 2021 dengan jumlah Satker yang lebih besar dengan fokus dari BPSDM, bukan di Padat Karya tapi justru yang dibutuhkan adalah Diklat Pemberdayaan Masyarakat.

Lanjut, lanjut, ya untuk sarana dan prasarana ini tergambarkan ini melekat di UPT dari Rp.210 Miliar, ini sebarannya di masing-masing UPT dan ingin kami laporkan, memang dalam 2 tahun terakhir ini belanja modal di BPSDM memang dikendalikan lebih kepada pelaksanaan Diklat.

Lanjut, next.

Bapak Ketua yang kami hormati serta para Anggota.

Sebagaimana tadi dipaparkan dari total kebutuhan teralokasi 3,5 sehingga nanti apabila dimungkinkan ada kekurangan anggaran khususnya untuk yang pertama belanja pegawai sebesar hampir Rp6 Miliar. Ini karena untuk dua UPT itu belum bisa dibayarkan pakai renumerasi BLU di bulan 6 sampai 8 bulan pertama masih bersumber pada Tunkin, sehingga ini diperlukan Tunkin.

Kemudian untuk belanja DPM dari 100 anggaran 101 Miliar untuk 44.700 ini didorong untuk 100.000 peserta sehingga ada kekurangan Rp.128 Miliar. Kemudian belanja non-operasional dan belanja modal ini beberapa kami akan sampaikan rinciannya.

Lanjut, bukan, kembali ya. Ini tadi untuk belanja pegawai di 2 UPT, belanja pendidikan Rp.123 Miliar, ini kepada yang khususnya adalah di poin pengembangan Diklat. Karena selama Covid ini kami tidak bisa menyelenggarakan Diklat khusus untuk materi praktek. Karena belum mengembangkan polasibiti jadi belajar online hanya efektif untuk teori sementara prakteknya belum. Nah ini prioritas di sini.

(17)

Lanjut, penambahan Diklat Pemberdayaan Masyarakat ini diusulkan ada rencana 100.000 peserta. Kemudian untuk beberapa belanja modal di sini khususnya di Poltek Pos Jayapura. Karena keterbatasan selama ini gedung asrama antara putra dan putri masih bercampur. Nah ini kami merencanakan untuk pendidikan sebaiknya itu dipisah antara asrama putra dan putri.

Terakhir di lampiran halaman 100, halaman 100 langsung, halaman 100, terus halaman 100, halaman 100. Ya kami laporkan pak dari total kekurangan Rp.296 Miliar. Kami khusus untuk di belanja modal, kami mencoba membuat prioritas. Prioritas 1, 2, 3 dan 4. Untuk prioritas 1 itu nilainya Rp,236 Miliar.

Demikian Bapak Ketua, Anggota yang kami hormati. Selanjutnya tentu kami mohon koreksi dan masukan serta arahan dari Bapak Ketua dan para Anggota Komisi V yang terhormat.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh, Om shanti shanti om.

KETUA RAPAT (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E.,M.S) : Terima kasih Pak Kepala Badan Pengembangan SDM.

Selanjutnya untuk Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan mungkin diwakili oleh Pak Sekjen.

Silakan pak.

SEKJEN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI (DJOKO SASONO): Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI,

Hadirin sekalian.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang,

Salam sejahtera bagi kita semua, Om Swastiastu,

Namo buddhaya, Salam kebajikan.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan puji syukur kehadirat Allah

Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

kesehatan kepada kita semua. Dan juga terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi V dan jajarannya atas kesempatan pada siang hari ini. Atas izinnya kami mewakili Kepala Badan Litbang untuk menyampaikan Rencana Anggaran dan Program Kegiatan Badan Litbang Perhubungan Tahun 2021.

(18)

Pimpinan dan Anggota Komisi V yang kami hormati.

Dapat kami sampaikan bahwa dalam pengusulan awal pagu kebutuhan Badan Litbang tahun 2021 diusulkan sebesar Rp.309 Miliar lebih. Di mana struktur anggaran pada pagu kebutuhan masih menggunakan sistem penganggaran yang lama.

Kemudian sesuai dengan Surat Bersama antara Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas tentang Pagu Indikatif yang terbit pada tanggal 8 Mei 2020, ditetapkan besaran program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi di Kementerian Perhubungan adalah sebesar Rp.197,9 Miliar. Di mana dalam pagu indikatif ini sudah dikenalkan nomenklatur struktur program terbaru sesuai dengan redesign sistem perencanaan dan penganggaran RSPP yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dan Bappenas.

Selanjutnya sesuai dengan Surat Bersama antara Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas tentang Pagu Anggaran yang terbit pada tanggal 5 Agustus Tahun 2020 ditetapkan besaran alokasi pagu anggaran untuk Badan Litbang Perhubungan sebesar Rp.197,9 Miliar.

Pimpinan dan Anggota Komisi V yang terhormat.

Jika dibandingkan dengan posisi DIPA Badan Litbang Tahun 2020 setelah pemotongan Pada bulan April 2020, maka besaran pagu anggaran Tahun Anggaran 2021 mengalami kenaikan sebesar 21%. Secara lebih terperinci dapat kami sampaikan komposisi pagu anggaran tahun 2021 berdasarkan jenis belanja, berdasarkan program dan berdasarkan pagu di tiap-tiap unit Eselon II yang merupakan pelaksana kegiatan.

Komposisi pagu anggaran Badan Litbang 2021 terdiri dari dua program yaitu; program dukungan manajemen sebesar Rp.85,8 Miliar, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi sebesar Rp.112,09 Miliar. Adapun detail komposisi per program adalah sebagai berikut:

1. Program dukungan manajemen secara garis besar terdiri atas; belanja operasional meliputi gaji, tunjangan dan pemeliharaan perkantoran dengan total alokasi sebesar Rp.45,3 Miliar dan belanja non-operasional mencakup kegiatan pengelolaan organisasi dan SDM, kegiatan perencanaan keuangan BMN dan umum, kegiatan pengelolaan kemitraan dan kerja sama serta kegiatan pengelolaan informasi publik dengan total alokasi sebesar Rp.40,5 Miliar.

2. Program riset dan inovasi Iptek secara detail terdiri atas kegiatan riset dan rekomendasi transportasi dengan alokasi Rp.62 Miliar dan kegiatan penunjang teknik riset sebesar Rp.109,9 Miliar.

(19)

Rancangan kegiatan penelitian Badan Litbang tahun 2021 merupakan turunan dari fokus kegiatan dan agenda prioritas RPJMN dan Renstra Kementerian Perhubungan tahun 2020-2024. Selain itu rancangan kegiatan 2021 juga harus sejalan dengan tema rencana kerja pemerintah untuk tahun 2021. Yaitu mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial dengan fokus pemulihan industri pariwisata dan investasi.

Selanjutnya peran Badan Litbang Perhubungan dalam menunjang RPJMN dan Renstra Kemenhub adalah sebagai berikut. Badan Litbang Perhubungan merupakan bagian dari supporting system Kementerian Perhubungan untuk mewujudkan sasaran strategis peningkatan tata kelola kebijakan, regulasi dan hukum melalui kegiatan pengkajian tiga fokus utama dan lima agenda prioritas Kementerian Perhubungan dengan sasaran program optimalnya pemanfaatan rekomendasi kebijakan di bidang perhubungan.

Dalam mewujudkan sasaran tersebut, Badan Litbang Perhubungan melaksanakan penelitian dengan mengambil tema dengan tiga fokus utama Kementerian Perhubungan yaitu konektivitas nasional, kinerja pelayanan dan keselamatan transportasi, serta lima agenda prioritas Kementerian Perhubungan. Yaitu pariwisata atau...(rekaman suara kurang jelas), daerah 3T dan perbatasan, IKN baru dan SDM transportasi. Di mana selanjutnya tema-tema tersebut kami turunkan dalam kerangka peningkatan Balitbanghub tahun 2020-2024.

Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi V yang terhormat.

Berikut kami laporkan kinerja penyerapan anggaran Badan Litbang Perhubungan tahun 2020 pada posisi minggu pertama September yaitu sebesar 45,10% atau setara dengan Rp.73,8 Miliar. Di mana pada akhir tahun ditargetkan akan terserap sebesar 95 sampai 96%. Posisi ini disebabkan karena terdapat beberapa kendala.

Yaitu adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan beberapa kegiatan seperti sebagian dari survei lapangan, perjalanan dinas dan FGD atau seminar lainnya tidak dapat dilaksanakan secara langsung dan harus diganti dengan melakukan e-survei dan virtual meeting. Sehingga perlu dilakukan beberapa penyesuaian melalui revisi kegiatan efisiensi dan optimalisasi.

Salah satu optimalisasi anggaran adalah untuk mendukung kegiatan pencegahan dan penanganan pandemi covid-19 di lingkungan Badan Litbang Perhubungan sebesar Rp.4,9 miliar. Diantaranya untuk pembelian peralatan APD, hand sanitizer dan masker untuk pegawai dan sterilisasi ruangan, serta kegiatan sosialisasi tentang pencegahan covid-19 kepada pegawai dan masyarakat di lingkungan sekitar Kantor Badan Litbang Perhubungan.

Di samping itu kegiatan penelitian Badan Litbang juga diarahkan untuk mendukung beberapa kebijakan pemerintah yang diperlukan dalam merespon isu-isu strategis tentang penanganan pandemi covid-19 di sektor transportasi.

(20)

Beberapa kegiatan penelitian tersebut diantaranya dengan melaksanakan beberapa survei untuk memberikan masukan kepada regulator dan Satgas Nasional Pencegahan Penyebaran dan Penanganan Pandemi Covid-19 di dalam hal kebijakan transportasi selama masa PSBB maupun upaya untuk recovery atau pemulihan.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Badan Litbang Perhubungan berkolaborasi dengan 4 perguruan tinggi yaitu UI, ITB, UGM, ITS serta berbagai stakeholders lainnya.

Pimpinan dan para Anggota Komisi V yang terhormat.

Perkenankan kami untuk menyampaikan sejumlah highlight program penelitian dan analisa kebijakan yang kami rancang di tahun 2021. Program penelitian kami kelompokkan ke dalam tiga fokus utama dan 5 agenda prioritas Kementerian Perhubungan dengan tujuan agar setiap tema penelitian yang ditetapkan inline dengan kebijakan Kementerian Perhubungan.

Terdapat 59 kegiatan prioritas penelitian di mana 4 diantaranya adalah kajian yang dilaksanakan Sekertaris Badan untuk memperkuat Tupoksi Badan Litbang Perhubungan. Sementara 55 kegiatan lainnya telah disusun berdasarkan tema dan isu strategis yang berkembang di sektor transportasi.

Selain itu secara pemetaan terhadap fokus dan agenda utama Kementerian Perhubungan, maka pada tahun 2021 telah disusun sebuah tema terkait fokus konektivitas dan aksesibilitas, 12 tema terkait dengan fokus pelayanan transportasi, 14 tema terkait fokus keselamatan dan keamanan, 1 tema terkait dengan agenda utama kawasan strategis pariwisata, 7 tema terkait agenda utama logistik, 3 tema terkait agenda utama dukungan terhadap kawasan 3TP, 7 tema terkait agenda utama perencanaan sistem transportasi IKN, 5 Tema terkait agenda utama SDM transportasi. Serta 4 kegiatan untuk kajian isu strategis dan penugasan Pimpinan dan 4 kegiatan tema kajian yang bersifat internal Badan Litbang Perhubungan.

Pimpinan dan Anggota Komisi V yang terhormat.

Berdasarkan sebaran kegiatan juga sudah kami petakan, di mana sebaran ini menggambarkan lokasi observasi lapangan, survei serta lokasi kajian perencanaan dan evaluasi kegiatan yang tersebar di 34 provinsi. Badan Litbang Perhubungan berperan sesuai tugas tentunya mendukung unit-unit kerja yang ada di lingkungan Kementerian Perhubungan, melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi dan stakeholders lainnya dalam melaksanakan kajian yang berorientasi riset gate and evidence gate dalam memberikan rekomendasi kebijakan transportasi yang diperlukan.

Oleh karenanya Badan Litbang masih terus berbenah dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaannya antara lain dengan melakukan kerja sama dan kolaborasi yang lebih intensif sebagaimana tersebut di atas.

(21)

Beberapa kegiatan lain yang diusulkan menjadi prioritas tahun 2021 diantaranya adalah penerbitan jurnal transportasi, Book Knowledge Sharing Programme serta kegiatan evaluasi terhadap standar ISO di bidang manajemen yang sudah diperoleh Badan Litbang Perhubungan pada tahun 2019 untuk meningkatkan kualitas dan good governance.

Sehubungan dengan hal tersebut kami mengucapkan banyak terima kasih atas saran dan arahan serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pimpinan dan Anggota Komisi V yang selama ini memberikan dukungan dan motivasi kepada Badan Litbang Perhubungan, agar lebih baik lagi. Serta kami mohon dukungan dan arahan terhadap usulan program-program yang diusulkan pada tahun 2021.

Pimpinan dan para Anggota Komisi V yang terhormat.

Mohon maaf atas ketidakhadiran dari Kepala Badan Litbang. Demikianlah pemaparan program kegiatan Badan Litbang Perhubungan tahun 2021. Dan selanjutnya kami mohon arahan tanggapan dan masukan serta dukungan dari Bapak Ibu sekalian Anggota Dewan yang terhormat. Terima kasih.

Wabillaahittaufik Walhidayah,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. Om Shanti Shanti Om.

KETUA RAPAT (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E.,M.S) : Terima kasih pak.

Demikian penjelasan yang telah disampaikan oleh para Pejabat Eselon I Kementerian Perhubungan.

Selanjutnya kami persilakan kepada Anggota Komisi V DPR RI untuk menyampaikan pendapat dan pertanyaan. Untuk kesempatan pertama akan kami berikan kepada Pak Pak Jimmy.

Silakan pak.

F-PDIP (JIMMY DEMIANUS IJIE): Terima kasih Pimpinan.

Tumben ini giliran pertama saya.

KETUA RAPAT (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E.,M.S) : Mulai dari Timur pak.

(22)

Baik, ya memang harus dari Timur karena Timur yang memberi cahaya.

Terima kasih Pimpinan.

Pimpinan dan Rekan-rekan Anggota Komisi V yang kami hormati, Bapak Sekjen, Bapak Irjen,

Kepala Badan Pengembangan SDM, Balitbang serta jajaran yang kami hormati.

Saya mungkin hanya fokus di Badan Pengembangan SDM saja, karena kebetulan di wilayah saya ada satu Politeknik, Politeknik Perhubungan Laut ya, di Sorong ya. Mungkin juga saya dengar ada Politeknik Penerbangan di Jayapura, terima kasih buat kehadiran dua lembaga ini. Cuma pertanyaan saya sudah berapa anak-anak asli Papua yang dididik di situ? Karena terus terang pak, saya berapa tahun lalu, 2 tahun lalu saya ditugaskan ke Afrika Selatan bertemu dengan seorang tokoh berpengaruh di sana Jasmon Tutu ini soal diplomasi soal Papua.

Jadi kami kalah data dengan data yang dipakai oleh Benny Wenda yang sedang berkampanye soal Papua merdeka ini. Itu bahwa pemerintah Indonesia ini tidak bikin apa-apa untuk orang Papua. Bahkan ini juga untuk Pak Sekjen Pak, katanya di Kementerian Perhubungan ini sulit sekali bagi orang Papua untuk menempati Eselon IV, III apakah mungkin Eselon II, apalagi Eselon I.

Tidak tahu apa yang dibangun dipersiapkan untuk anak-anak Papua. Karena yang kami tahu di sana adalah lebih diprioritaskan saudara-saudara kami yang dari daerah-daerah lain yang kebetulan lahir hidup dan besar di Papua. Sementara orang Papua yang seperti saya yang hitam kriting ini, ini terbatas.

Kebetulan bulan lalu saya mendapat kesempatan untuk memberikan kuliah umum di kampus itu, di kampus itu. Nah saya berharap pak, mudah-mudahan ini ke depan. Jadi kami punya modal untuk bicara sama teman-teman kami di Pasifik. Seperti Vanuatu yang vokal bicara Papua atau Papua Nugini atau apa bahwa ini loh buktinya bahwa pemerintah membangun orang Papua.

Jadi di kampus-kampus ini kalau boleh ada porsi yang cukup besar buat anak-anak asli Papua. Bukan berarti kami menutup diri buat saudara-saudara kami belajar di sana. Karena saya melihat di bidang yang lain misalnya bidang pemerintahan dalam negeri itu STPDN ada di Jayapura tapi siswanya itu hampir sedikit sekali anak asli Papua. Jangan sampai di Perhubungan seperti itu.

Jadi tolong saya dibantu ketika saya dapat penugasan untuk berdiplomasi keluar, saya bisa memberikan gambaran-gambaran ini bahwa

(23)

Kementerian Perhubungan juga mempersiapkan anak-anak Papua untuk jadi pelaut, jadi penerbang.

Kami punya beberapa senior-senior yang pernah terdidik di bidang ini waktu itu masih di Cilacap, di Cilacap tapi mereka sudah uzur semua sudah tua. Tapi kami berharap ada tumbuh generasi-generasi baru Papua yang juga kami bangga kalau mereka jalan dengan pakaian lengkap Perhubungan itu kami banggalah lihat mereka gitu. Jangan sampai tidak ada, saya berharap pak kalau boleh dan kebetulan Kepala itunya di Sorong komunikasi kami baik.

Saya berharap itu sehingga mungkin kami juga nanti bisa membantu mempromosikan kepada negara-negara sahabat kami di Papua Nugini apa di Pasifik ini supaya bisa memilih kampus ini untuk mereka belajar. Sehingga mereka melihat sendiri perkembangan Papua karena itu jangan sampai kita kalah dalam soal diplomasi ini.

Terima kasih Pak. Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E.,M.S) : Terima kasih Pak Jimmy.

Selanjutnya kita Pak Hasan Basri, siap-siap Pak Aras. F-PG (H. HASAN BASRI AGUS):

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Pak Wakil Ketua dan Anggota Komisi V yang kami hormati.

Sebenarnya tidak banyak yang bisa kami ingin pertanyakan. Jadi dalam rangka Rapat Dengar Pendapat pada hari ini. Pertama kami ingin menyoroti masalah SDM pak. Kami mohon ya kalau dilihat nanti saya lihat memang pendidikan dan latihan di sektor perhubungan ini cukup banyak, baik udara, laut dan darat.

Nah yang ingin kami pertanyaan yang ingin kami harapkan agar ke depan sebagaimana tadi Irian, teman-teman dari Papua tolong dialokasikan nanti supaya merata. Masing-masing anak-anak kita di daerah bisa diikutsertakan dalam kegiatan pendidikan itu. Sebab pendidikan ini adalah pendidikan ikatan dinas dan InshaAllah mereka begitu tamat dari sana bisa apa bisa dapat kerja langsung di sektor Perhubungan. Sebab terus terang kalau tidak dikasih kesempatan kepada anak-anak di daerah ini kapan lagi mereka mendapat kesempatan untuk menyicip pendidikan ikatan dinas dari sektor Perhubungan ini.

Kemudian yang kedua itu masalah Badan Penelitian dan Pengembangan. Kami ingin tanya seberapa persyaratannya gitu, seberapa besar persyaratan dan kemudian kajian penelitian dari segi peningkatan bandara dari bandara dalam negeri menjadi internasional.

(24)

Sebab terus terang Jambi kalau dilihat dari terminalnya sekarang peningkatannya sudah cukup baik dan tinggal lagi yang diharapkan adalah yaitu menjadi internasional gitu, terutama di negara-negara Asia Tenggara ke Malaysia dan ke Singapura.

Banyak sekali karena memang suasana Covid sekarang memang ya kemana saja penerbangan memang tertutup gitu. Tapi kalau biasa sudah hari-hari biasa anak-anak daerah dari Jambi atau orang-orang tua kita banyak berobatnya ke Singapura, ke apa ke Malaysia. Termasuk juga KL dan termasuk juga di daerah apa namanya itu berbatasan dengan Singapura ini. Itu salah satu. Melaka maksud saya, jadi kalau memang kita buka apa jalur penerbangan ke negara-negara tetangga ini saya pikir perkembangannya akan lebih baik. Apalagi sebenarnya di Malaysia itu ada Kampung Kerinci namanya.

Kampung Kerinci itu banyak penduduk masyarakat dari di Malaysia yang namanya Kampung Kerinci itu banyak dari masyarakat Jambi keturunan Kerinci. Jadi mereka kadang-kadang sangat kesulitan memang bila pulang kampung kadang-kadang melalui Sumatera Barat, melalui Palembang dan sebagainya dan itu banyak pertanyaan-pertanyaan disampaikan kepada kami.

Jadi ada dua hal itu yang kami harapkan membuka pelabuhan internasional dan persyaratan dari segi Badan Penelitian Pengembangan, mungkin sampai sejauh mana kita bisa kami dapatkan persyaratan untuk itu. Demikian terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E.,M.S) :

Wa'alaikumsalam Pak Hasan.

Selanjutnya Pak Aras.

F-PPP (Dr.H. MUH ARAS, S.Pd.,M.M.): Siap.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua.

Yang terhormat Pimpinan dan Kawan-kawan Anggota Komisi V, Yang terhormat Pak Sekjen, Pak Irjen,

(25)

Pertama-tama tentu kita mengapresiasi paparan yang telah diberikan kepada kita dan sesungguhnya anggaran yang cukup besar juga di Kementerian Perhubungan ini, tentu bisa dimanfaatkan dan digunakan sebaik-baiknya tentu untuk kepentingan dari jajaran Kementerian Perhubungan.

Kemudian yang selanjutnya adalah ke BPSDM tentu banyak sekali pelatihan-pelatihan yang akan dilakukan, terkhusus di Sulawesi Selatan ada tiga tempat. Nah tentu berharap bahwa apa yang bisa diakses untuk bisa melihat sejauh mana proses yang terjadi di sana. Sehingga tentu kami juga memberikan penilaian dan tentu yang paling utama adalah pengawasan dari kami agar tentu semua berjalan dengan baik.

Yang kedua adalah terkait dengan Balitbang, ini di beberapa daerah ini marak yang disampaikan oleh Pak Menteri Odol. Ini seolah-olah jembatan timbang itu tidak dimanfaatkan. Sehingga kita tentu ingin melihat sejauh mana kemanfaatan jembatan timbang yang ada. Apakah masih dibutuhkan atau memang masih perlu juga harus ditingkatkan.

Yang kedua terkait dengan terminal. Terminal ini hampir seluruh kabupaten itu ada, bahkan di provinsi ada, tapi fungsinya juga sampai hari ini tidak jelas seperti apa fungsinya. Sehingga proses transportasi antar-daerah seolah-olah bahwa terminal itu tidak menjadi penting buat mereka.

Kemudian yang terakhir adalah Pak Irjen ini tentu terkait dengan pengawasan dari seluruh badan-badan dan Dirjen yang ada di Kementerian Perhubungan. Tentu kita ingin tahu bahwa sejauh mana sistem pengawasan yang ada dan tentu akses yang dari Komisi V sejauh mana yang harus kita lakukan untuk bisa memastikan bahwa seluruh proses pelaksanaan kegiatan yang ada di Kementerian Perhubungan, tentu bisa kita akses sebagai tugas kami sebagai fungsi pengawasan.

Dan yang paling terakhir adalah seluruh anggaran yang tentu yang menjadi kebutuhan kita terus dukung ya. Semoga ke depan kinerja dari Kementerian Perhubungan semakin memberikan hasil yang terbaik untuk bangsa. Barangkali itu Pak Ketua.

Terima kasih atas kesempatannya. Wabillaahittaufik Walhidayah, Wallaahulmuafik illa aqwamittoriq,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E.,M.S) : Terima kasih Ayah Aras.

Pak Sekjen, beliau ini nama saya Iwan Aras, beliau Pak Aras jadi dan saya dari Dapil yang sama hanya beda partai.

(26)

F-P.GERINDRA (Ir. EDDY SANTANA PUTRA, M.T.): Terima kasih Pimpinan.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Pimpinan Komisi V beserta Anggota Komisi V yang saya cintai,

Pak Sekjen Kementerian Perhubungan,

Irjen, dan Kepala BPSDM Pengembangan Sumber Daya Manusia, Teman-teman Eselon II yang mengikuti rapat hari ini.

Tentu yang sangat menarik bagi saya kalau Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal biasa, harusnya banyak rutinitasnya saja belanja pegawai, kemudian operasional. Tapi penting gitu, inilah yang mengendalikan gitu. Pak Sekjen itu mengendalikan semuanya, Irjen mengawasi.

Nah saya tertarik ke Pengembangan SDM. Ini Kementerian Perhubungan kita apresiasi luar biasa saya kira, ada di mana-mana gitu, Poltek-nya juga Poltek Trans. Termasuk di Dapil saya Palembang itu sebetulnya bukan di Palembang Banyuasin ada Poltrans SDP Palembang, SDP ini untuk danau penyeberangan gitu pak, S-nya apa Sungai Danau Penyeberangan.

Kemudian ada juga Poltekbang ini penerbangan. Nah saya ingin tahu lebih lanjut yang disekolahkan atau dididik di sini untuk Poltekbang misalnya itu jadi apa? Apakah pilot atau ahli madya di bidang mesinnya atau sebagainya? Ini karena saya tidak tahu, ini sama pak tempatnya? Beda? Beda kan?

Kalau yang di Mariana itu saya lihat megah sekali itu pak ya. Barangkali 10 hektar lebih bangunannya indah itu kan, memang di pinggiran. Nah tapi saya setuju pak dengan Pak Jimmy tadi dari Papua, artinya keberadaan kampus Poltrans itu harusnya bermanfaat bagi masyarakat sekitar itu dulu kan terutama daerah juga. Karena ini ada di Sumatera Selatan ya harusnya sangat bermanfaat untuk masyarakat Sumatera Selatan. Terutama anak-anak kami itu di Sumatera Selatan itu mereka banyak sekali yang berkeinginan untuk sekolah di situ.

Nah pertanyaan saya apakah ada sosialisasi di SMA, SMK gitu ya di Sumatera Selatan khususnya atau yang dekat-dekat situ sajalah 2 Kilo dari situ ada, 3 Kilo dari situ ada SMA Negeri itu ya. Nah tapi ini tempatnya pinggiran dan saya khawatir banyak yang belum tahu pak. Karena kalau tidak dikasih tahu ada Poltrans ini nah ini juga banyak. Saya sendiri tidak tahu pak kalau tidak lewat-lewat situ gitu dalam masa masa kampanye gitu kan. oh ini ada sekolah ini Politeknik luar biasa saya bilang.

Nah ini pertanyaan saya. Saya kira kalau pun sudah ada bagus pak, tapi kalau belum ada mari kita lakukan itu sosialisasi untuk seluruh anak-anak

(27)

kita pelajar-pelajar yang ingin berminat masuk ke Poltrans itu, dia mereka di kelas 3 SMA SMK gitu kan, saya kira ini penting.

Nah kemudian ada tawaran pak, tawaran menarik dari Bupati Musi Banyuasin, oleh karena bangunan-bangunan sudah ada mungkin, ada lapangan terbang tapi nggak terpakai pak tidak tahu saya. Nah ini perlu juga di Litbang itu dilihat juga walaupun bukan miliknya Perhubungan tapi kenapa sampai tidak ada, ada lapangan terbang tapi tidak ada pesawat terbang yang terbang.

Mungkin ada yang terbang tapi burung apa capung gitu kan. Jadi tidak ada kapal terbangnya pak, tidak ada pesawat tapi mereka menawarkan baiknya ada sekolah penerbangan di situ, jadi bisa bermanfaat. Barang yang sudah apa maksudnya biaya yang sudah dikeluarkan negara walaupun itu melalui APBD, nah ini kita kita dukung untuk bisa dimanfaatkan.

Jadi ada runway di situ, kemudian banyak juga bangunan-bangunan xphone gitu ya yang bisa dipakai untuk asrama dan sebagainya. Ini bisa dijadikan Perguruan Tinggi ataupun Poltek ataupun sekolah penerbangan.

Nah ini saja mungkin masukkan saya. Saya kira ya terakhir ada Litbang juga perlu pak. Litbang ini meriset tadi sudah disampaikan timbangan, terminal. Kami juga ada terminal yang kosong, besar sekali tipe A tapi Kosong. nah kenapa ya? Ini harusnya Litbang turun juga dan kemudian apakah masih perlu Stasiun Timbangan itu kami perlu tahu juga nanti hasilnya dari riset penelitian dan pengembangan dari Litbang.

Terima kasih.

Wabillaahittaufik Walhidayah,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E.,M.S) :

Wa'alaikumsalam Pak Eddy Santana.

Saya minta ini operator tolong dong nanti kalau boleh yang di layar ini yang ditampilkan itu yang ikut secara virtual. Supaya Bos-bos ini Pak Sekjen dan Pak Kepala Badan ini bisa melihat. Coba contoh ini PPI Curug sampai sekarang cuma tidur-tiduran tidak jelas itu, bapak menyimak dengan baik atau tidak? Kalau memang tidak niat virtual bapak tidak usah ikut. Jadi maksud saya bapak ikut virtual supaya mendengarkan apa yang disampaikan oleh seluruh Anggota yang ada di sini.

Jadi bukan hanya sekedar nampang saja, ada fotonya semua kami bisa lihat dari sini, ya mungkin begitu. Jadi begini saja supaya kami yang ada di sini tidak perlu pakai tidak perlu masuk di layar karena kita bisa saling melihat saling saling menatap langsung. Tapi yang di virtual saya minta ditampilkan di layar supaya Pak Sekjen ataupun Pak Irjen bisa melihat atau Pak Kepala Badan ya itu mungkin.

(28)

Yang selanjutnya Pak setelah Pak Eddy Santana, Pak Suryadi. Saya persilakan kepada Pak Suryadi.

F-PKS (H. SURYADI JAYA PURNAMA, S.T.): Terima kasih Pimpinan.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua. Pimpinan dan para Anggota Komisi V,

Bapak Sekjen, Pak Irjen dan Pak Kepala Badan beserta seluruh jajaran Pejabat Eselon II.

Beberapa hal yang perlu kami respon setelah mendengar presentasi dari Pak Sekjen, Pak Irjen dan Bapak Kepala Badan. Pertama terkait dengan anggaran karena ketiga lembaga ini sesungguhnya merupakan supporting

system dari unit kerja yang lain. Sehingga sebagian besar kegiatan

merupakan kegiatan rutin yang pada umumnya anggarannya itu sudah merupakan berdasarkan standar harga barang dan jasa.

Jadi tidak perlu banyak yang kita utak-atik ya. Hanya saja mungkin perlu disisir ulang supaya ada penghematan karena tadi di BPSDM ada kekurangan anggaran yang cukup besar. Sebelum kita meminta tambahan nanti dari pagu secara keseluruhan mungkin bisa dia atur dulu secara internal, misalnya anggaran di Sekjen kemudian Dirjen dan seterusnya, disesuaikan kembali dengan standar harga barang dan jasa. Jadi itu saran saya, adapun anggaran secara keseluruhan relatif sudah memadai ya.

Kemudian yang kedua kepada Pak Irjen tadi ada Inspektur ya yang menangani bidang investigasi. Nah kami sebagai Anggota selain ketika turun reses menerima masukan aspirasi dari masyarakat kita juga dalam rangka melakukan pengawasan.

Kadang-kadang kita mendapatkan informasi awal dari masyarakat yang mungkin perlu ditindaklanjuti dengan investigasi. Nah kita perlu penjelasan nanti dari Anggota Komisi V ketika menemukan data-data awal. Nah bagaimana mekanisme kita untuk menyampaikan ke Irjen khususnya yang membidangi investigasi. Walaupun kita tahu bahwa Irjen ini adalah pengawasan internal, tetapi sebagai mitra saya kira stakeholders dari DPR, khususnya Komisi V, kalaupun ada informasi awal bisa segera direspon ya dengan investigasi. Karena anggarannya juga terjadi kenaikan ya untuk investigasi, kan ini kan sesuatu yang sifatnya insidentil nantinya begitu.

Jadi ini mungkin perlu kita diberitahu mekanismenya ketika misalnya saya turun ke lapangan dan ada laporan masyarakat, tentu kami tidak mungkin akan melakukan pengawasan secara teknis. Kami akan meminta

(29)

bantuan BPK atau mungkin lebih gampang di lingkup mitra kita langsung ke Pak Irjen, itu yang kedua.

Berikutnya kembali ke BPSDM, tadi dari paparan tadi kalau Pak Eddy Santana sudah puas ya karena di Dapil beliau ada sekolah gitu. Kalau dari pemaparan tadi sesungguhnya memang sangat timpang, seluruhnya ada di Jawa, di Banten ada, Jakarta beberapa, di Curug, kemudian di Semarang, di Surabaya, Banyuwangi dan Bali.

Di Kalimantan jarang bahkan sedikit sekali, kemudian wilayah Timur juga di provinsi saya di NTB, NTT, ini saya lihat tadi tidak nampak. Oleh karena itu padahal sesungguhnya kebutuhan akan transportasi yang lebih beragam itu ada di luar Jawa.

Kalau di Jawa ini kan transportasinya lebih banyak transportasi darat, yang komplikasinya karena kepadatan arus lalu lintas, tetapi di luar Jawa ini lebih beragam ada sungai, ada danau ya penyebrangan banyak sekali. Sehingga menurut kami lebih membutuhkan sekolah-sekolah itu ada di daerah-daerah.

Nah barangkali ini perlu menjadi perhatian nanti bagaimana ke depan, agar lokasi sekolah-sekolah vokasi ini juga bisa lebih didekatkan kepada daerah yang membutuhkan transportasi.

Kemudian yang kedua tadi juga sempat disinggung oleh rekan-rekan yang lain tentang mekanisme rekruitmen ya. Baik itu pendidikan vokasi maupun pelatihan-pelatihan oleh apa yang mengikutsertakan masyarakat. Karena kami di daerah pemilihan masing-masing tentu juga membantu bapak-bapak untuk mensosialisasikan program ini, sehingga partisipasi masyarakat ini bisa lebih banyak kita libatkan. Oleh karena itu kita perlu penjelasan lebih teknis tentang pola rekruitmen ya persyaratan dan lain sebagainya.

Terakhir kepada Balitbang, saya hanya “menagih” pada rapat di awal tahun dengan Bapak Menteri saya pernah menanyakan. Karena ada program tentang penelitian ya riset korelasi antara pembatasan transportasi terhadap penyebaran Covid. Nah hasil ini kan sangat penting sebagai dasar untuk mengambil kebijakan, terutama penanggulangan Covid ini. Nah sampai saat ini kita belum mendapatkan, waktu itu Pak Menteri menyampaikan penelitian yang sedang berlangsung nanti ketika hasilnya sudah ada akan diberikan ke Komisi V.

Nah sejauh mana penelitian ini dan kita minta Komisi V agar mendapatkan, karena ini Covid sudah berlangsung lama, tapi kita belum punya basic akademis yang memadai untuk mengambil keputusan. Relevansi misalnya kita membatasi bandara gitu menutup pintu gerbang di saat musuh itu sudah ada di dalam.

(30)

Bahkan ada wacana saya tidak tahu nanti di komisi yang membidangi kesehatan, konon katanya Menteri Kesehatan sudah tidak mewajibkan rapid test di bandara-bandara ya, saya belum tahu ini. Tapi setidaknya riset yang dilakukan oleh Balitbang Kementerian Perhubungan ini sangat penting dan kita perlu dapatkan itu di awal. Bukan setelah Covid selesai baru risetnya kita dapatkan, karena ini adalah data awal untuk mengambil kebijakan.

Mungkin itu Pak Ketua. Adapun yang terkait dengan anggaran saya kira ini sudah seperti yang saya sampaikan tadi merupakan kegiatan rutin biasanya sudah mengacu kepada standar harga barang dan jasa.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E.,M.S) : Wa'alaikumsalam warrahmatullaahi wabarakatuh.

Selanjutnya Pak Jhonni Allen, oh ya ke Pak Haji Bakri. Silakan pak.

F-PAN (H.A. BAKRI H.M., S.E.): Terima kasih.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Pak Pimpinan, Anggota Komisi V yang saya banggakan,

Pak Sekjen, Pak Irjen dan Kepala BPSDM yang saya hormati dan seluruh jajarannya yang saya banggakan.

Saya mungkin fokus terhadap masalah Pak Irjen ini. Saya ke Dapil saya saja pak. Ada beberapa kegiatan di Jambi itu yang dulu komitmennya itu antara Pemerintah Kabupaten dengan Kementerian itu ada kerja sama membuat satu pelabuhan kecil.

Contoh tadi dari Nipah Panjang itu Pak Nipah Panjang ada Pelabuhan selesai pelabuhan laut. Komitmennya kemarin awal-awalnya Pemerintah Kabupaten itu akan membangunkan jalan. Nah sampai hari ini pelabuhan itu selesai tapi jalannya tidak ada. Sehingga pelabuhan tersebut terbengkalai, mau diserahterimakan bagaimana tidak diserahterimakan bagaimana. Nah ini mungkin perlu masukan dari saya ke Pak Irjen untuk dicek.

Kedua, daerah yang sama juga yaitu ada pelabuhan di Mendahara Hilir begitu juga pak. Ada pelabuhannya yang selesai, komitmen dengan Pemerintah Kabupaten akan bikin jalan, ternyata sudah selesai belum

Referensi

Dokumen terkait

Ada lagunya itu katanya...(rekaman suara kurang jelas). Pak Sudewo, siap-siap Pak Willem. Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Saya sangat salut kepada

3.2 Activity Diagram Konfigurasi IP 41 3.3 Activity Diagram Konfigurasi Alokasi Cache 41 3.4 Activity Diagram Konfigurasi Proses Pemblokiran 42 3.5 Activity Diagram

Berbagai hal yang diinginkan istri selama memberikan ASI. Jenguk anak atau istri ke sini tuh udah senang. Juga perhatian sama moral juga ya tapi itu ngga di

Untuk memahami perubahan panas total pada cooling tower, kita asumsi tower yang didesain untuk mendinginkan 120 gpm (1000lb/min) water dari 85 F ke 70 F dengan temperatur bola basah

Sejak tahun berdirinya 1998 Program Studi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (EPI FAI UMY) berkembang menyesuaikan

Bahwa klien berkeinginan agar Barberpop ini memiliki identitas maupun karakter khusus, serta memiliki pelayanan yang bagus dan beda dari Barbershop, Store, dan Coffee

Data pressure drop yang diperoleh, dapat digunakan untuk menghitung shear stress pada dinding pipa ( t. rz

Terima kasih Pak Ilham dari Poksi Golkar.. Selanjutnya dari Gerindra silakan Mas Dewo. Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Yang saya hormati Pimpinan, Pak Menteri