TRAUMA GINJAL
TRAUMA GINJAL
A.
A. DefinisiDefinisi
Trauma ginjal adalah cedera yang mengenai ginjal yang Trauma ginjal adalah cedera yang mengenai ginjal yang memberikan manifestasi memar, laserasi, atau kerusakan pada memberikan manifestasi memar, laserasi, atau kerusakan pada struktur.
struktur.(Arif Muttaqin, 2011)(Arif Muttaqin, 2011)..
Cedera ginjal dapat terjadi secara: Cedera ginjal dapat terjadi secara:
a.
a. Langsung akibat benturan yang mengenai daerah pinggang.Langsung akibat benturan yang mengenai daerah pinggang. b.
b. Tidak langsung yaitu merupakan cederaTidak langsung yaitu merupakan cedera deselerasideselerasi akibatakibat pergerakan
pergerakan ginjal ginjal secara secara tiba-tiba tiba-tiba didalam didalam ronggarongga retroperitoneum. retroperitoneum. (Basuki B. Purnomo, 2003). (Basuki B. Purnomo, 2003). B. B. EtiologiEtiologi
Mekanisme cedera yang dapat menyebabkan injuri pada ginjal adalah Mekanisme cedera yang dapat menyebabkan injuri pada ginjal adalah sebagai berikut.
sebagai berikut. a.
a. Trauma penetrasi benda tajam (misalnya: luka tembak, luka tusuk Trauma penetrasi benda tajam (misalnya: luka tembak, luka tusuk atau tikam) menyebabkan trauma pada ginjal sehingga terjadi syok atau tikam) menyebabkan trauma pada ginjal sehingga terjadi syok akibat trauma multisistem.
akibat trauma multisistem. b.
b. Trauma tumpul (misalnya: jatuh, cedera atletik, kecelakaan laluTrauma tumpul (misalnya: jatuh, cedera atletik, kecelakaan lalu lintas, akibat pukulan) menyebabkan ginjal malposisi, dan kontak lintas, akibat pukulan) menyebabkan ginjal malposisi, dan kontak dengan iga (tulang belakang).
dengan iga (tulang belakang). c.
c. Cedera iatrogenik (misalnya: prosedur endourologi, ESWL, biopsiCedera iatrogenik (misalnya: prosedur endourologi, ESWL, biopsi ginjal, prosedur perkutaneus pada ginjal)
ginjal, prosedur perkutaneus pada ginjal) d.
d. Intraoperatif (misalnya diagnostik peritoneal lavage).Intraoperatif (misalnya diagnostik peritoneal lavage). e.
e. Lainnya (misalnya: penolakan transplantassi ginjal, melahirkanLainnya (misalnya: penolakan transplantassi ginjal, melahirkan [dapat menyebabkan laserasi spontan ginjal]).
[dapat menyebabkan laserasi spontan ginjal]). (Arif Muttaqin, 2011)
C.
C. PatofisiologiPatofisiologi
Ginjal terletak di rongga retroperitonium dan terlindung oleh Ginjal terletak di rongga retroperitonium dan terlindung oleh otot-otot punggung di sebelah posterior dan oleh organ-organ intraperitoneal di otot punggung di sebelah posterior dan oleh organ-organ intraperitoneal di sebelah anteriornya. Karena itu cedera ginjal tidak jarang diikuti oleh sebelah anteriornya. Karena itu cedera ginjal tidak jarang diikuti oleh cedera organ-organ yang mengitarinya.
cedera organ-organ yang mengitarinya.
Adanya cedera traumatik, menyebabkan ginjal dapat tertusuk oleh Adanya cedera traumatik, menyebabkan ginjal dapat tertusuk oleh iga paling bawah sehingga terjadi konstitusi dan ruptur, fraktur iga atau iga paling bawah sehingga terjadi konstitusi dan ruptur, fraktur iga atau fraktur prosesus transversus lumbar vertebra atas dapat dihubungkan fraktur prosesus transversus lumbar vertebra atas dapat dihubungkan dengan kontusi renal atau laserasi. Cedera dapat tumpul (jatuh, cedera dengan kontusi renal atau laserasi. Cedera dapat tumpul (jatuh, cedera atletik, kecelakaan lalu lintas, akibat pukulan), dapat ditemukan jejas pada atletik, kecelakaan lalu lintas, akibat pukulan), dapat ditemukan jejas pada daerah lumbal atau penetrasi (luka tembak, luka tusuk atau tikam) tampak daerah lumbal atau penetrasi (luka tembak, luka tusuk atau tikam) tampak luka.
luka.
Kelalaian dalam menggunakan sabuk pengaman akan memberikan Kelalaian dalam menggunakan sabuk pengaman akan memberikan
reaksi goncangan ginjal didalam rongga retroperitoneum dan
reaksi goncangan ginjal didalam rongga retroperitoneum dan
menyebabkan regangan pedikel ginjal (batang pembuluh darah renal dan menyebabkan regangan pedikel ginjal (batang pembuluh darah renal dan ureter) sehingga menimbulkan robekan tunika intima arteri renalis. ureter) sehingga menimbulkan robekan tunika intima arteri renalis. Robekan ini akan memacu terbentuknya bekuan-bekuan darah yang Robekan ini akan memacu terbentuknya bekuan-bekuan darah yang selanjutnya dapat menimbulkan trombosis arteri renalis beserta selanjutnya dapat menimbulkan trombosis arteri renalis beserta cabang-cabangnya. Kondisi adanya penyakit pada ginjal seperti hidronefrosis, cabangnya. Kondisi adanya penyakit pada ginjal seperti hidronefrosis, kista ginjal, atau tumor ginjal akan memperberat suatu trauma pada kista ginjal, atau tumor ginjal akan memperberat suatu trauma pada kerusakan struktur ginjal.
kerusakan struktur ginjal.
Klasifikasi Trauma Ginjal Klasifikasi Trauma Ginjal a.
a. Mekanisme dan keparahan cedera. Trauma renal dapat digolongkanMekanisme dan keparahan cedera. Trauma renal dapat digolongkan berdasarkan
berdasarkan mekanisme mekanisme cedera cedera (tumpul (tumpul versus versus penetrasi), penetrasi), lokasilokasi anatomis, atau keparahan cedera sebagai berikut.
anatomis, atau keparahan cedera sebagai berikut. a)
a) Trauma renal minor (misalnya: contusio, hematoma, danTrauma renal minor (misalnya: contusio, hematoma, dan beberapa laserasi minor parenkim ginjal).
beberapa laserasi minor parenkim ginjal). b)
b) Trauma renal mayor seperti laserasi mayor (kerusakanTrauma renal mayor seperti laserasi mayor (kerusakan pada
pada sistem sistem kaliks) kaliks) dan dan fragmen fragmen parenkim parenkim ginjal, ginjal, ruptur ruptur kapsul ginjal akibat hematoma.
c)
c) Trauma renal kritikal meliputi laserasi multiple yang parahTrauma renal kritikal meliputi laserasi multiple yang parah pada ginjal, laserasi
pada ginjal, laserasi berat, dan cedera berat, dan cedera pedikel ginjal (cederapedikel ginjal (cedera pada pembuluh darah ginjal).
pada pembuluh darah ginjal). (Brunner dan suddarth, 2001). (Brunner dan suddarth, 2001).
b.
b. Klasifikasi trauma ginjal sebagai berikut.Klasifikasi trauma ginjal sebagai berikut. a)
a) Grade Grade I I : : Kontusio Kontusio ginjal, ginjal, terdapat terdapat perdarahan perdarahan didi ginjal tanpa adanya kerusakan jaringan, kematian jaringan ginjal tanpa adanya kerusakan jaringan, kematian jaringan maupun kerusakan kaliks (kapsul ginjal masih utuh). maupun kerusakan kaliks (kapsul ginjal masih utuh). Hematuria dapat mikroskopik atau makroskopik. Pencitraan Hematuria dapat mikroskopik atau makroskopik. Pencitraan normal.
normal. b)
b) Grade Grade II II :: Hematoma subkapsular atau perirenal yangHematoma subkapsular atau perirenal yang tidak meluas, tanpa adanya kelainan parenkim.
tidak meluas, tanpa adanya kelainan parenkim. c)
c) Garade Garade III III : : Laserasi Laserasi ginjal ginjal tidak tidak melebihi melebihi 1 1 cm cm dandan tidak mengenai pelviokaliks dan tidak terjadi ekstravasasi. tidak mengenai pelviokaliks dan tidak terjadi ekstravasasi. d)
d) Grade Grade IV IV : : Laserasi Laserasi lebih lebih dari dari 1 1 cm cm dan dan tidak tidak mengenai pelviokaliks atau ekstravasasi urin. Laserasi yang mengenai pelviokaliks atau ekstravasasi urin. Laserasi yang mengenai korteks, medulla, dan pelvio kaliks.
mengenai korteks, medulla, dan pelvio kaliks. e)
e) Grade Grade V V : : Cidera Cidera pembuluh pembuluh darah darah utama, utama, avulsiavulsi pembuluh darah
pembuluh darah yang mengakibatkan yang mengakibatkan gangguan perdarahangangguan perdarahan ginjal, laserasi luas pada beberapa tempat atau ginjal yang ginjal, laserasi luas pada beberapa tempat atau ginjal yang terbelah.
terbelah.
(R.Sjamsuhidayat, Wim de jong., 2004) (R.Sjamsuhidayat, Wim de jong., 2004)
D.
D. ManifestasManifestasi i KlinisKlinis
Cedera ginjal yang paling sering adalah kontusi, laserasi, ruptur Cedera ginjal yang paling sering adalah kontusi, laserasi, ruptur dan cedera pedikel renal atau laserasi internal kecil pada ginjal. Secara dan cedera pedikel renal atau laserasi internal kecil pada ginjal. Secara fisiologis, ginjal menerima setengah dari aliran darah aorta abdominal, fisiologis, ginjal menerima setengah dari aliran darah aorta abdominal, oleh karena itu meskipun hanya terdapat laserasi renal yang kecil, namun oleh karena itu meskipun hanya terdapat laserasi renal yang kecil, namun hal ini dapat men
hal ini dapat menyebabkan perdarahan yang banyak (perdarahan masif).yebabkan perdarahan yang banyak (perdarahan masif). Manifestasi klinis meliputi
Manifestasi klinis meliputi a.
a. Nyeri Nyeri kolik kolik renal renal (akibat (akibat bekuan bekuan darah/fragmen darah/fragmen dari dari sitemsitem duktus kolektikus yang terobstruksi).
duktus kolektikus yang terobstruksi). b.
b. Distensi abdomen.Distensi abdomen. c.
c. Hematuria.Hematuria.
Hematuria makroskopik atau mikroskopik merupakan tanda Hematuria makroskopik atau mikroskopik merupakan tanda utama cedera saluran kemih. Hematuria merupakan salah utama cedera saluran kemih. Hematuria merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan untuk tindakan satu faktor yang perlu dipertimbangkan untuk tindakan selanjutnya. Pada trauma tumpul, hematuria mikroskopik selanjutnya. Pada trauma tumpul, hematuria mikroskopik
tanpa adanya syok tidak mememerlukan pencitraan apapun tanpa adanya syok tidak mememerlukan pencitraan apapun kecuali tedapat trauma penyerta (intra abdominal atau kecuali tedapat trauma penyerta (intra abdominal atau trauma deselerasi cepat) yang memungkinkan terjadinya trauma deselerasi cepat) yang memungkinkan terjadinya cedera vaskuler. Pada trauma tajam semua hematuria (gross cedera vaskuler. Pada trauma tajam semua hematuria (gross
atau mikoskopik) memerlukan pencitraan. Derajat
atau mikoskopik) memerlukan pencitraan. Derajat
hematuria tidak berbanding langsung dengan tingkat hematuria tidak berbanding langsung dengan tingkat kerusakan ginjal. Perlu diperhatikan bahwa bila tidak ada kerusakan ginjal. Perlu diperhatikan bahwa bila tidak ada hematuria, kemungkinan cedera berat, seperti putusnya hematuria, kemungkinan cedera berat, seperti putusnya pedikel dari ginjal atau ureter dari pelvis ginjal tetap ada. pedikel dari ginjal atau ureter dari pelvis ginjal tetap ada. d.
d. Massa di rongga panggul.Massa di rongga panggul. e.
e. EkimosisEkimosis f.
f. Nyeri pada bagian punggung Nyeri pada bagian punggung.. g.
g. Hematoma di daerah pinggang .Hematoma di daerah pinggang . h.
h. Laserasi atau luka di abdomen lateral dan Laserasi atau luka di abdomen lateral dan rongga panggul.rongga panggul. i.
i. Tanda dan gejala hipovolemia.Tanda dan gejala hipovolemia. j.
j. Syok menyertai hemoragi yang harus segera di atasi. BilaSyok menyertai hemoragi yang harus segera di atasi. Bila syok tidak diatasi atau berulang-ulang, penderita dengan syok tidak diatasi atau berulang-ulang, penderita dengan dugaan cedera intraabdomen memerlukan laparatomi dugaan cedera intraabdomen memerlukan laparatomi segera.
segera. k.
k. Fraktur tulang iga terbawah sering menyertai cedera ginjal.Fraktur tulang iga terbawah sering menyertai cedera ginjal. Bila hal ini ditemukan sebaiknya diperhatikan juga keadaan Bila hal ini ditemukan sebaiknya diperhatikan juga keadaan paru
paru apakah apakah terdapat terdapat hematotoraks hematotoraks atau atau pneumotoraks pneumotoraks dandan kemungkinan ruptur limpa.
kemungkinan ruptur limpa.
E.
E. Penatalaksanaan MedisPenatalaksanaan Medis a.
a. Konservatif Konservatif a)
a) Tindakan ini ditujukan pada trauma minor. Pada keadaan iniTindakan ini ditujukan pada trauma minor. Pada keadaan ini dilakukan observasi status ginjal dengan pemeriksaan kondisi dilakukan observasi status ginjal dengan pemeriksaan kondisi lokal (tanda-tanda vital), kemungkinan adanya penambahan lokal (tanda-tanda vital), kemungkinan adanya penambahan massa di pinggang, adanya pembesaran lingkar perut, massa di pinggang, adanya pembesaran lingkar perut,
penurunan
penurunan kadar kadar hemoglobin hemoglobin darah, darah, hematokrit hematokrit dandan perubahan warna urine pada pemeriksaan urine serial.
perubahan warna urine pada pemeriksaan urine serial.
Pasien trauma minor agar dianjurkan tirah baring sampai Pasien trauma minor agar dianjurkan tirah baring sampai hematuria hilang. Infus intravena mungkin diperlukan karena hematuria hilang. Infus intravena mungkin diperlukan karena perdarahan
perdarahan retroperitoneal retroperitoneal dapat dapat menyebabkan menyebabkan reflek reflek ileusileus paralitik.
paralitik. Medikasi Medikasi antimikrobial antimikrobial dapat dapat diresepkan diresepkan untuk untuk mencegah infeksi akibat hematoma perirenal atau urinoma mencegah infeksi akibat hematoma perirenal atau urinoma (sebuah kista yang mengandung urin) pasien harus dievaluasi (sebuah kista yang mengandung urin) pasien harus dievaluasi dengan sering selama hari-hari pertama setelah cedera untuk dengan sering selama hari-hari pertama setelah cedera untuk mendeteksi nyeri panggul dan abdominal, spasme otot, serta mendeteksi nyeri panggul dan abdominal, spasme otot, serta bengkak di pangg
bengkak di panggul.ul.
Jika selama observasi didapatkan adanya tanda-tanda Jika selama observasi didapatkan adanya tanda-tanda perdarahan
perdarahan atau atau kebocoran kebocoran urine urine yang menimbulkan yang menimbulkan infeksi,infeksi, harus segera dilakukan tindakan operasi.
harus segera dilakukan tindakan operasi. b)
b) Pasien dengan cedera major dapat ditangani secaraPasien dengan cedera major dapat ditangani secara konservatif, jika cedera tidak terlalu parah. Jika kondisi konservatif, jika cedera tidak terlalu parah. Jika kondisi pasien
pasien dan dan asal asal cederanya cederanya tidak tidak dapat dapat ditangani ditangani secarasecara konservatif m
konservatif maka dapat aka dapat dilakukan dilakukan operasi.operasi. b.
b. OperasiOperasi a)
a) Trauma ginjal major dengan tujuan untuk menghentikanTrauma ginjal major dengan tujuan untuk menghentikan perdarahan.
perdarahan. Selanjutnya Selanjutnya mungkin mungkin perlu perlu dilakukandilakukan debridement, reparasi ginjal (berupa renorafi atau debridement, reparasi ginjal (berupa renorafi atau penyambungan
penyambungan vaskuler) vaskuler) atau atau tidak tidak jarang jarang harus harus dilakukandilakukan nefrektomi parsial bahkan nefrektomi total karena kerusakan nefrektomi parsial bahkan nefrektomi total karena kerusakan ginjal yang sangat berat.
ginjal yang sangat berat. b)
b) Trauma ginjal kritikal dan kebanyakan cedera penetrasiTrauma ginjal kritikal dan kebanyakan cedera penetrasi memerlukan bedah eksplorasi akibat tingginya insidens memerlukan bedah eksplorasi akibat tingginya insidens keterlibatan organ lain dan seriusnya komplikasi yang terjadi keterlibatan organ lain dan seriusnya komplikasi yang terjadi jika cedera
jika cedera tidak ditangani. tidak ditangani. Ginjal Ginjal yang rusak yang rusak harus harus diangkatdiangkat (nefrektomi).
c)
c) Komplikasi dini pasca operatif (dalam 6 bulan) mencakupKomplikasi dini pasca operatif (dalam 6 bulan) mencakup perdarahan
perdarahan ulang, ulang, abses, abses, sepsis, sepsis, ekstravasasi ekstravasasi urin, urin, dandan pembentukan
pembentukan fistula. fistula. Komplikasi Komplikasi lain lain mencakupmencakup pembentukan
pembentukan batu, batu, infeksi infeksi kista, kista, aneurisma aneurisma vaskuler, vaskuler, dandan hilangnya fungsi renal.
hilangnya fungsi renal.
F.
F. Asuhan KeperawatanAsuhan Keperawatan a.
a. Pengkajian FokusPengkajian Fokus a)
a) Biodata klien.Biodata klien. b)
b) Riwayat penyakitRiwayat penyakit (a).
(a). Keluhan utama atau alasan utama mengapa ia datangKeluhan utama atau alasan utama mengapa ia datang ke dokter atau ke rumah sakit atau kemana klien ke dokter atau ke rumah sakit atau kemana klien meminta pertolongan untuk mengatasi masalahnya. meminta pertolongan untuk mengatasi masalahnya. (b).
(b).Kaji keluhan nyeri secara PQRST: lokasi, karakter,Kaji keluhan nyeri secara PQRST: lokasi, karakter, durasi, dan hubungannya dengan urinasi, durasi, dan hubungannya dengan urinasi,
faktor-faktor yang memicu rasa nyeri dan yang
faktor yang memicu rasa nyeri dan yang
meringankannya. meringankannya. (c).
(c). Riwayat infeksi trauma urinarius:Riwayat infeksi trauma urinarius:
Terapi atau perawatan rumah sakit yangTerapi atau perawatan rumah sakit yang pernah
pernah dialami dialami untuk untuk menangani menangani infeksiinfeksi traktus urinarius.
traktus urinarius.
Adanya gejala panas atau menggigil.Adanya gejala panas atau menggigil.
Sistoskopi sebelumnya, riwayat penggunaanSistoskopi sebelumnya, riwayat penggunaan kateter urine dan hasil- hasil pemeriksaan kateter urine dan hasil- hasil pemeriksaan diagnostik renal atau urinarius.
diagnostik renal atau urinarius. (d).
(d).Gejala kelainan urinasi seperti disuria, inkontinensia.Gejala kelainan urinasi seperti disuria, inkontinensia. (e).
(e). Riwayat penyakit masa lalu, misalnya batu ginjal,Riwayat penyakit masa lalu, misalnya batu ginjal, Dm, hipertensi, dll.
Dm, hipertensi, dll. (f).
(f). Kaji pemakaian obat-obatan, alkohol, merokok Kaji pemakaian obat-obatan, alkohol, merokok sebelumnya.
(g).
(g).Kaji pengaruh cedera terhadap respon psikologisKaji pengaruh cedera terhadap respon psikologis klien.
klien.
c)
c) Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik (a).
(a). InspeksiInspeksi
Pemeriksaan secara umum, klien terlihat sangat Pemeriksaan secara umum, klien terlihat sangat kesakitan oleh adanya nyeri kolik ginjal. Pada status kesakitan oleh adanya nyeri kolik ginjal. Pada status lokalis biasanya didapatkan adanya jejas pada lokalis biasanya didapatkan adanya jejas pada pinggang
pinggang atau atau punggung punggung bawah. bawah. Terihat Terihat tandatanda ekimosis dan laserasi atu luka di abdomen lateral dan ekimosis dan laserasi atu luka di abdomen lateral dan rongga panggul. Pemeriksaan urine output didapatkan rongga panggul. Pemeriksaan urine output didapatkan adanya hematuria.
adanya hematuria.
Pada trauma ruptur pedikel, klien sering kali datang Pada trauma ruptur pedikel, klien sering kali datang dalam keadaan syok berat dan terdapat heatoma yang dalam keadaan syok berat dan terdapat heatoma yang makin lama makin membesar.
makin lama makin membesar. (b).
(b).PalpasiPalpasi
Didaptkan adanya massa pada rongga panggul. Nyeri Didaptkan adanya massa pada rongga panggul. Nyeri tekan pada regio kostovertebra.
tekan pada regio kostovertebra. (c).
(c). AuskultasiAuskultasi
Auskultasi kuadran atas abdomen dilakukan untuk Auskultasi kuadran atas abdomen dilakukan untuk mendeteksi bruit (suara vaskuler yang dapat mendeteksi bruit (suara vaskuler yang dapat menunjukkan stenosis pembuluh arteri renal).
menunjukkan stenosis pembuluh arteri renal).
b.
b. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan Diagnostik a)
a) IVP : IVP : memberikan konfirmasi memberikan konfirmasi cepat trauma cepat trauma ginjal, gunginjal, guna menilaia menilai tingkat kerusakan ginjal dan melihat keadaan ginjal kontralateral tingkat kerusakan ginjal dan melihat keadaan ginjal kontralateral yaitu caranya dengan menyuntikan zat kontras dosis tinggi ± yaitu caranya dengan menyuntikan zat kontras dosis tinggi ± 22 ml/kg/bb.
ml/kg/bb.
Indikasi : luka tusuk atau luka tembak yang mengenai ginjal., Indikasi : luka tusuk atau luka tembak yang mengenai ginjal., cedera tumpul ginjal yang memberikan tanda-tanda hematuria cedera tumpul ginjal yang memberikan tanda-tanda hematuria makroskopik., dan cedera tumpul ginjal yang memberikan makroskopik., dan cedera tumpul ginjal yang memberikan
tanda-tanda hematuria mikroskopik dengan disertai syok. tanda hematuria mikroskopik dengan disertai syok. b)
b) USG Ginjal : untuk menentukan lokasi cedera. DenganUSG Ginjal : untuk menentukan lokasi cedera. Dengan menggunakan USG diharapkan dapat menemukan adanya menggunakan USG diharapkan dapat menemukan adanya kontusio parenkim ginjal atau hematoma subkapsuler dan robekan kontusio parenkim ginjal atau hematoma subkapsuler dan robekan kapsul ginjal.
kapsul ginjal. c)
c) CT scan : pemeriksaan ini dilakukan jika pemeriksaan IVP belumCT scan : pemeriksaan ini dilakukan jika pemeriksaan IVP belum bisa
bisa menerangkan menerangkan keadaan keadaan ginjal ginjal (misalkan (misalkan pada pada ginjalginjal nonnon visualized
visualized ). Pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya robekan). Pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya robekan jaringan
jaringan ginjal, ginjal, ekstravasasi ekstravasasi kontras kontras yang yang luas, luas, adanya adanya nekrosisnekrosis jaringan ginjal dan pada organ lainnya.
jaringan ginjal dan pada organ lainnya.
c.
c. Diagnosa Diagnosa KeperawataKeperawatann a)
a) Aktual/risiko syok hipovolemik berhubungan dengan pengeluaranAktual/risiko syok hipovolemik berhubungan dengan pengeluaran darah masif pada arteri renal.
darah masif pada arteri renal. b)
b) Nyeri berhubungan d Nyeri berhubungan dengan robekan pada abdomen dan engan robekan pada abdomen dan ginjal.ginjal. c)
c) Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan kerusakan padaGangguan eliminasi urine berhubungan dengan kerusakan pada ginjal.
d.
d. Perencanaan Tindakan PerawatanPerencanaan Tindakan Perawatan
DIAGNOSA DIAGNOSA KEPERAWATAN/DATA KEPERAWATAN/DATA PENUNJANG PENUNJANG TUJUAN/KRITERIA REN
TUJUAN/KRITERIA RENCANA CANA TINDAKAN TINDAKAN RASIONALRASIONAL
Aktual/risiko syok Aktual/risiko syok hipovolemik berhubungan hipovolemik berhubungan dengan
dengan pengeluaran pengeluaran darahdarah masif pada arteri renal. masif pada arteri renal.
Tujuan : dalam waktu 1X24 Tujuan : dalam waktu 1X24 jam gangguan volume dan jam gangguan volume dan syok hipovolemi teratasi. syok hipovolemi teratasi. Kriteria evaluasi : Kriteria evaluasi : -- Klien tidak mengeluhKlien tidak mengeluh
pusing. pusing.
-- Membran mukosaMembran mukosa lembab.
lembab.
-- Turgor kulit normal.Turgor kulit normal. -- TTV dalam batasTTV dalam batas
normal. normal. -- CRT < 3 detik.CRT < 3 detik. -- Urine > 600 ml/hari.Urine > 600 ml/hari.
Mandiri Mandiri
-- Monitoring status cairan (turgor kulit,Monitoring status cairan (turgor kulit, membran mukosa, urine output). membran mukosa, urine output).
-- Kaji perdarahan dalam.Kaji perdarahan dalam.
-- Auskultasi tekanan darah, bandingkanAuskultasi tekanan darah, bandingkan kedua lengan, ukur dalam keadaan kedua lengan, ukur dalam keadaan
-- Jumlah dan tipe cairan penggantiJumlah dan tipe cairan pengganti ditentukan dari keadaan status cairan. ditentukan dari keadaan status cairan. -- Penurunan volume cairanPenurunan volume cairan
mengakibatkan menurunnya produksi mengakibatkan menurunnya produksi urine, monitoring yang ketat pada urine, monitoring yang ketat pada produksi urine <600 ml/hari karena produksi urine <600 ml/hari karena
merupakan tanda-tanda terjadinya syok merupakan tanda-tanda terjadinya syok hipovolemik
hipovolemik
-- Perdarahan harus dikendalikan.Perdarahan harus dikendalikan. -- Hipotensi dapat terjadi padaHipotensi dapat terjadi pada
hipovolemik yang memberikan hipovolemik yang memberikan
Asuhan Keperawatan Trauma Ginjal| 10 Asuhan Keperawatan Trauma Ginjal| 10
-- Laboratorium : nilaiLaboratorium : nilai hematokrit dan protein hematokrit dan protein serum meningkat. serum meningkat. -- BUN/kreatinin menurun.BUN/kreatinin menurun.
berbaring, duduk, atau berdiri bila berbaring, duduk, atau berdiri bila
memungkinkan. memungkinkan.
-- Kaji warna kulit, suhu, sianosos, nadiKaji warna kulit, suhu, sianosos, nadi perifer, dan diafore
perifer, dan diaforesis secara teratur.sis secara teratur.
-- Pantau frekuensi jantung dan irama.Pantau frekuensi jantung dan irama.
Kolaborasi Kolaborasi
-- Pertahankan pemberian cairanPertahankan pemberian cairan intravena.
intravena.
-- Pembedahan perbaikanPembedahan perbaikan
manifestasi sudah terlibatnya sistem manifestasi sudah terlibatnya sistem kardiovaskuler untuk melakukan kardiovaskuler untuk melakukan kompensasi mempertahankan tekanan kompensasi mempertahankan tekanan darah.
darah.
-- Mengetahui adanya pengaruhMengetahui adanya pengaruh peningkatan perifer.
peningkatan perifer.
-- Perubahan frekuensi dan irama jantungPerubahan frekuensi dan irama jantung menunjukkan komplikasi disritmia. menunjukkan komplikasi disritmia.
-- Jalur yang paten penting untuk Jalur yang paten penting untuk pemberian cairan cepat pemberian cairan cepat dandan
memudahkan perawat dalam melakukan memudahkan perawat dalam melakukan kontrol intake dan output cairan. kontrol intake dan output cairan.
-- Pembedahan ditujukan pada traumaPembedahan ditujukan pada trauma ginjal major dengan tujuan untuk segera ginjal major dengan tujuan untuk segera menghentikan perdarahan. Selanjutnya menghentikan perdarahan. Selanjutnya
Asuhan Keperawatan Trauma Ginjal| 11 Asuhan Keperawatan Trauma Ginjal| 11
mungkin perlu dilakukan debridement, mungkin perlu dilakukan debridement, reparasi ginjal (berupa renorafi atau reparasi ginjal (berupa renorafi atau penyambungan vaskuler) atau tidak penyambungan vaskuler) atau tidak jarang harus dilakukan nefrektomi jarang harus dilakukan nefrektomi parsial bahkan nefrektomi total kare parsial bahkan nefrektomi total karenana
kerusakan ginjal yang sangat b kerusakan ginjal yang sangat b erat.erat. Nyeri
Nyeri berhubungan berhubungan dengandengan robekan pada abdomen dan robekan pada abdomen dan ginjal.
ginjal.
Tujuan : nyeri dapat Tujuan : nyeri dapat terkontrol.
terkontrol. Kriteria hasil : Kriteria hasil :
-- Nyeri menurun sampai Nyeri menurun sampai tingkat yang dapat tingkat yang dapat diterima oleh klien atau diterima oleh klien atau sampai klien tidak sampai klien tidak mengalami nyeri. mengalami nyeri. -- Suhu tubuh normalSuhu tubuh normal
Mandiri Mandiri
-- Kaji intensitas nyeri, perhatikan lokasiKaji intensitas nyeri, perhatikan lokasi dan karakteristik.
dan karakteristik.
Bedrest dan berikan tindakan untuk Bedrest dan berikan tindakan untuk memberikan rasa nyaman seperti posisi memberikan rasa nyaman seperti posisi yang nyaman, mengelap bagian yang nyaman, mengelap bagian punggung pasien, mengganti alat tenun punggung pasien, mengganti alat tenun
yg kering setelah diaforesis, memberi yg kering setelah diaforesis, memberi minim hangat, lingkungan yg tenang minim hangat, lingkungan yg tenang dgn cahaya yg redup dan sedatif ringan dgn cahaya yg redup dan sedatif ringan jika dianjurkan berikan pelembab pada jika dianjurkan berikan pelembab pada
-- Hasil pengkajian membantu evaluasiHasil pengkajian membantu evaluasi derajat ketidaknyamanan dan derajat ketidaknyamanan dan ketidakefektifan analgesik atau ketidakefektifan analgesik atau menyatakan adanya komplikasi. menyatakan adanya komplikasi. -- posisi yang nyaman dapat membantu posisi yang nyaman dapat membantu
meminimalkan nyeri dan tindakan meminimalkan nyeri dan tindakan tersebut
tersebut akan meningkatkan akan meningkatkan relaksasi.relaksasi. Pelembab membantu mencegah Pelembab membantu mencegah kekeringan dan pecah-pecah di mulut kekeringan dan pecah-pecah di mulut dan bibir.
dan bibir.
Asuhan Keperawatan Trauma Ginjal| 12 Asuhan Keperawatan Trauma Ginjal| 12
kulit dan bibir. kulit dan bibir.
-- Kompres air hangat.Kompres air hangat.
Kolaborasi Kolaborasi
-- Berikan analgesik sesuai denganBerikan analgesik sesuai dengan resep.
resep.
-- Kompres air hangat dapat mengurangiKompres air hangat dapat mengurangi rasa nyeri karena air hangat
rasa nyeri karena air hangat memvasodilatasi vaskuler. memvasodilatasi vaskuler.
-- Analgesik Analgesik membantu membantu mengontrolmengontrol nyeri dengan memblok jalan rangsang nyeri dengan memblok jalan rangsang nyeri. Nyeri pleuritik yang berat sering nyeri. Nyeri pleuritik yang berat sering kali memerlukan analgetik narkotik kali memerlukan analgetik narkotik untuk mengontrol nyeri lebih efektif. untuk mengontrol nyeri lebih efektif. Gangguan eliminasi urine
Gangguan eliminasi urine berhubungan
berhubungan dengandengan kerusakan pada ginjal kerusakan pada ginjal
Tujuan : eliminasi urine Tujuan : eliminasi urine cukup atau kembali normal. cukup atau kembali normal.
-- Monitor intake dan output urine.Monitor intake dan output urine.
-- Monitor paralisis ileus (bising usus).Monitor paralisis ileus (bising usus).
-- hasil monitoring memberikan informasihasil monitoring memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi. Contohnya infeksi dan komplikasi. Contohnya infeksi dan perdarahan.
perdarahan.
-- Gangguan dalam kembalinya bising ususGangguan dalam kembalinya bising usus dapat mengindikasikan adanya dapat mengindikasikan adanya komplikasi, contoh peritonitis, obstruksi komplikasi, contoh peritonitis, obstruksi mekanik.
mekanik.
Asuhan Keperawatan Trauma Ginjal| 13 Asuhan Keperawatan Trauma Ginjal| 13
-- Inspeksi Inspeksi dan dan bandingkan bandingkan setiapsetiap specimen urine.
specimen urine.
-- Lakukan kateterisasi bila diindikasikan.Lakukan kateterisasi bila diindikasikan.
-- Pantau posisi selang drainase danPantau posisi selang drainase dan kantung sehingga memungkinkan ridak kantung sehingga memungkinkan ridak terhambatnya aliran urine.
terhambatnya aliran urine.
-- berguna berguna untuk untuk mengetahui mengetahui aliran aliran urineurine dan hematuria
dan hematuria
-- kateterisasi kateterisasi meminimalkan meminimalkan kegiatankegiatan berkemih pasien yang kesulitan berkemih berkemih pasien yang kesulitan berkemih
manual. manual.
-- hambatan aliran urine memungkinkanhambatan aliran urine memungkinkan terbentuknya tekanan dalam saluran terbentuknya tekanan dalam saluran perkremihan, membuat
perkremihan, membuat resiko resiko kebocorankebocoran dan kerusakan parenkim ginjal.
dan kerusakan parenkim ginjal.
Asuhan Keperawatan Trauma Ginjal| 14 Asuhan Keperawatan Trauma Ginjal| 14
e.
e. Evaluasi Evaluasi KeperawataKeperawatann a)
a) Gangguan volume dan syok hipovolemi teratasi.Gangguan volume dan syok hipovolemi teratasi. b)
b) Nyeri Nyeri menurun menurun sampai sampai tingkat tingkat yang yang dapat dapat diterima diterima oleh oleh klien klien atauatau sampai klien tidak mengalami nyeri.
sampai klien tidak mengalami nyeri. c)