• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesulitan siswa SMA kelas XI IPA dalam mengerjakan soal uraian fisika yang berkaitan dengan getaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kesulitan siswa SMA kelas XI IPA dalam mengerjakan soal uraian fisika yang berkaitan dengan getaran"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

i

KESULITAN SISWA SMA KELAS XI IPA DALAM MENGERJAKAN SOAL URAIAN FISIKA YANG BERKAITAN DENGAN GETARAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh:

Hiasintus Yudha Arnoldus NIM : 081424015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2013

(2)
(3)

iii

(4)
(5)

v

(6)

ABSTRAK

Hiasintus Yudha Arnoldus, 2013. Kesulitan Siswa SMA Kelas XI IPA dalam Mengerjakan Soal Uraian Fisika yang Berkaitan dengan Getaran. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal uraian fisika yang berkaitan dengan getaran pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta kelas XI IPA pada tahun ajaran 2012/2013. Terdapat 35 siswa yang mengikuti tes dan 5 siswa yang dipilih sebagai subyek wawancara. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan cara memberikan soal tes kepada 35 siswa dan melakukan wawancara dengan 5 siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kurangnya pengetahuan dasar yang berkaitan dengan penyelesaian soal uraian pada pokok bahasan getaran, di mana kesulitan ini disebabkan oleh beberapa faktor penyebab. Ada kesulitan lain yang hanya dialami oleh beberapa siswa saja yaitu (2) kesulitan dalam memahami soal dikarenakan ada beberapa kalimat yang membuat siswa bingung dalam mengartikannya, (3) kesulitan dalam menentukan persamaan sehingga siswa tersendat untuk mengerjakan soal tersebut, (4) kesulitan dalam menggunakan persamaan terlebih untuk perkalian silang untuk memperoleh persamaan yang hendak dicapai, (5) kesulitan dalam melakukan perhitungan matematika sehingga untuk langkah pengerjaan selanjutnya salah sehingga jawaban yang diperoleh juga salah, dan (6) kurang teliti saat menyelesaikan soal sehingga melakukan kesalahan dalam penghitungan.

(7)

vii

ABSTRACT

Yudha Arnoldus, Hiasintus, 2013. Difficulties School Students Working Class XI Science in Physics Problem Description Relating to Vibrations. Thesis. Physics Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This study aims to determine the difficulties experienced by students in working on the description of the physics related to the vibration in class XI IPA SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta academic year 2012/2013.

The subjects were students of SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta class XI science in the academic year 2012/2013. There are 35 students who took the tests and 5 students were chosen as the subject of the interview. This research uses descriptive qualitative research. Collecting data in this study were obtained by providing test questions to 35 students and conducted interviews with 5 students.

Results of this study indicate that (1) the lack of basic knowledge relating to the completion of the description of the subject matter of vibration, where the trouble is caused by several factors. There are other difficulties experienced by only a few students have that (2) the difficulty in understanding the questions because there are a few sentences that make students confused the mean, (3) the difficulty in determining the equation so that the student choked to work on the problems, (4) difficulty in using especially for cross multiplication equations to obtain the equations to be achieved, (5) difficulty in performing mathematical calculations so as to move any further work that is also one of the answers obtained, and (6) less thorough when solving problems that made a mistake in calculating.

vii

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Alam, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari selama proses penyusunan skripsi ini banyak hambatan dan kesulitan yang ada. Akan tetapi, semua masalah itu dapat teratasi berkat bantuan, bimbingan, dan semangat dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA,

Kaprodi Pendidikan Fisika, dan juga selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan nasehatnya dengan sabar. Terima kasih atas segala saran, kritik, dan motivasi yang telah diberikan.

3. Dosen penguji yang telah memberi saran dan masukkan demi perbaikan skripsi ini menjadi lebih baik.

4. SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di kelas XI IPA.

5. Ibu Dyah Saraswati selaku guru mata pelajaran fisika di SMA Negeri 1 Depok yang telah membimbing penulis selama observasi kelas dan kepada siswa SMA Negeri 1 Depok kelas XI yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.

6. Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Terima kasih atas segala informasi dan pelayanan yang diberikan.

7. Keluargaku tercinta, Bapak dan Ibu, serta adiku Anes dan Chintya yang selalu setia mendoakan dan memberikan semangat serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

(9)

ix

8. Keluarga baruku di Jogja, Bapak Antonio da Vespa dan Ibu Rina, serta adik-adikku Irma dan Lita yang memberikan motivasi dan membuatku tersenyum. 9. Untuk Rosa yang telah setia membantu dalam penelitian ini mulai dari

observasi hingga penyusunan skripsi ini selesai dan selalu memberikan semangat.

10.Teman-teman seangkatan dan seperjuangan, Ganda, Mbing, Kriting, Sipit, Edwin, Fradimasanto, Bono, Ale, Yoseph, Kumkum, Mas Fer, Mas Her, Buser, Hole, Sammy, yang menemani dikala suka dan duka, semangat untuk menjadi yang terbaik.

11.Berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis baik berupa bantuan nyata, dukungan, serta bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan di masa mendatang. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Penulis

ix

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Pembatasan Masalah ... 2

D. Tujuan Penelitian ... 2

E. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

A. Tinjauan Pustaka ... 4

1. Hasil Belajar Fisika ... 4

2. Evaluasi ... 5

2.1 Definisi Evaluasi ... 5

2.2 Manfaat Evaluasi ... 6

3. Problem Solving ... 7

4. Peningkatan Pemahaman Melalui Latihan Penyelesaian Soal.. ... 8

5. Langkah-langkah Penyelesaian Soal ... 8

B. Hasil-hasil Penelitian Sebelumnya ... 9

(11)

xi

BAB III METODE PENELITIAN ... 13

A. Metode Penelitian ... 13

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 14

C. Subjek Penelitian ... 14

D. Desain Penelitian... 14

E. Instrumen Penelitian ... 15

F. Teknik Analisis Data ... 19

1. Analisis Hasil Tes Siswa ... 19

2. Analisis Hasil Wawancara Siswa ... 23

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 25

A. Deskripsi Penelitian ... 25

B. Analisis Hasil Penelitian ... 27

1. Analisis dari Hasil Tes Siswa ... 27

2. Analisis dari Hasil Wawancara dengan Siswa ... 84

BAB V PENUTUP ... 107

A. Kesimpulan ... 107

B. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian ... 109

C. Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 113

LAMPIRAN ... 115

xi

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Standar Kompetensi ... 17

Tabel 2.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ... 18

Tabel 3.3 Strategi penyelesaian soal dengan rumusan jenis kesalahan ... 20

Tabel 3.4 Kriteria penilaian (scoring) tiap soal ... 21

Tabel 3.5 Interval Skor ... 23

Tabel 3.6 Teknik Analisis Data Tes ... 23

Tabel 4.1 Analisis jawaban siswa untuk soal nomor 1 ... 28

Tabel 4.2 Banyaknya siswa yang kesulitan mengerjakan soal nomor 1 .... 36

Tabel 4.3 Analisis jawaban siswa untuk soal nomor 2 ... 37

Tabel 4.4 Banyaknya siswa yang kesulitan mengerjakan soal nomor 2 .... 49

Tabel 4.5 Analisis jawaban siswa untuk soal nomor 3 ... 50

Tabel 4.6 Banyaknya siswa yang kesulitan mengerjakan soal nomor 3 .... 62

Tabel 4.7 Analisis jawaban siswa untuk soal nomor 4 ... 63

Tabel 4.8 Banyaknya siswa yang kesulitan mengerjakan soal nomor 4 .... 70

Tabel 4.9 Analisis jawaban siswa untuk soal nomor 5 ... 72

Tabel 4.10 Banyaknya siswa yang kesulitan mengerjakan soal nomor 5 ... 83

Tabel 4.11 Jenis Kesulitan Dari Hasil Wawancara ... 106

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Desain Penelitian ... 15

Gambar 4.1 Jawaban siswa nomor absen 5 untuk soal no.2 ... 84

Gambar 4.2 Jawaban siswa nomor absen 5 untuk soal no.4 ... 86

Gambar 4.3 Jawaban siswa nomor absen 5 untuk soal no.5 ... 87

Gambar 4.4 Jawaban siswa nomor absen 26 untuk soal no.2 ... 89

Gambar 4.5 Jawaban siswa nomor absen 26 untuk soal no.3 ... 90

Gambar 4.6 Jawaban siswa nomor absen 26 untuk soal no.4 ... 92

Gambar 4.7 Jawaban siswa nomor absen 26 untuk soal no.5 ... 93

Gambar 4.8 Jawaban siswa nomor absen 30 untuk soal no.5 ... 95

Gambar 4.9 Jawaban siswa nomor absen 35 untuk soal no.3 ... 98

Gambar 4.10 Jawaban siswa nomor absen 35 untuk soal no.4 ... 99

Gambar 4.11 Jawaban siswa nomor absen 36 untuk soal no.2 ... 101

Gambar 4.12 Jawaban siswa nomor absen 36 untuk soal no.1. ... 102

Gambar 4.13 Jawaban siswa nomor absen 36 untuk soal no.4 ... 103

Gambar 4.14 Jawaban siswa nomor absen 36 untuk soal no.5. ... 104

xiii

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Soal tes penelitian untuk siswa ... 115

Kunci jawaban soal tes penelitian ... 116

Transkipsi wawancara dengan siswa ... 120

Dokumentasi ... 126

Tabel nilai hasil tes siswa ... 127

Hasil jawaban tes penelitian beberapa siswa ... 128 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Surat Izin Tentang Penelitian Kepala BPPD Surat Keterangan Penelitian

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fisika biasanya dianggap sebagai pelajaran yang sulit oleh siswa, baik siswa sekolah dasar maupun siswa di sekolah menengah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ujian nasional fisika yang tergolong rendah yaitu 6,90 di propinsi DIY(dari Dinas Dikpora DIY, 27 mei 2012).

Sehubungan dengan hal tersebut, pemberian soal-soal fisika merupakan salah satu sarana untuk mengetahui hasil belajar siswa dan mengukur tingkat pemahaman siswa pada pelajaran fisika. Apabila kemampuan menyelesaikan soal tinggi maka tingkat pemahaman siswa juga tinggi dan sebaliknya jika kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal rendah maka tingkat pemahaman siswa juga rendah. Ada hubungan timbal balik antara kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan tingkat pemahaman siswa.

Peningkatan pemahaman ini dapat ditempuh dengan latihan soal. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal, dapat ditempuh dengan mengenal kesulitan siswa terlebih dahulu. Identifikasi kesulitan akan memudahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan mengerjakan soal dan dengan demikian dapat meningkatkan pemahamannya.

Oleh karena itu, peneliti ingin mengidentifikasi kesalahan-kesalahan apa saja yang yang dialami siswa dalam mengerjakan soal

1

(16)

uraian fisika. Dari identifikasi kesalahan itu, peneliti akan mencoba mengidentifikasi kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam mengerjakan soal uraian fisika.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, rumusan masalah pada penelitian ini adalah kesulitan apakah yang dialami oleh siswa SMA Negeri 1 Depok kelas XI IPA dalam mengerjakan soal uraian fisika pada pokok bahasan getaran.

C. Pembatasan Masalah

Dengan mempertimbangkan keterbatasan kedalaman materi serta ketajaman menganalisis materi, maka masalah dalam penelitian ini hanya dibatasi pada kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa SMA Negeri 1 Depok kelas XI IPA dalam mengerjakan soal uraian fisika pada pokok bahasan getaran.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1) Mengetahui macam-macam kesalahan dan kesulitan siswa dalam mengerjakan soal uraian fisika pada pokok bahasan getaran.

(17)

3

3) Mengetahui sejauh mana siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal uraian fisika pada pokok bahasan getaran.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini nanti diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Melalui penelitian ini peneliti dapat mengetahui sejauh mana kesulitan siswa SMA dalam merumuskan konsep-konsep fisika dan penyelesaiannya. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan sebagai pengalaman menulis karya ilmiah dan melaksanakan penelitian dalam pendidikan fisika sehingga dapat menambah cakrawala pengetahuan, khususnya tentang pentingnya mengetahui kesulitan siswa dalam merumuskan konsep-konsep fisika dan penyelesaiannya.

2. Bagi guru

Dengan mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam merumuskan konsep-konsep fisika dan penyelesaiannya, diharapkan kepada guru SMA dapat mencari pemecahannya sehingga kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dapat teratasi dan dapat memperbaiki kualitas guru dalam mengajar.

(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hasil Belajar Fisika

Menurut Widiyowati (2009) hasil belajar diasumsikan sebagai keberhasilan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru maupun dalam mengiterpretasikan pemahaman materi yang dipelajarinya secara lisan atau tertulis. Hasil belajar berkaitan dengan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah berlangsung dan refleksi atas pola mengajar guru.

Hasil belajar dapat ditinjau dari dua segi yaitu segi kualitas dan segi kuantitas. Kuantitas berkaitan dengan jumlah siswa yang berhasil tes, sedangkan kualitas berkaitan dengan mutu keberhasilan siswa. Menurut Kartika Budi (1996) yang dikutip oleh Widiyowati (2009) ada empat kemampuan yaitu : (1) kuantitas dan kualitasnya rendah, (2) kuantitas rendah sedangkan kualitas tinggi, (3) kuantitas tinggi sedangkan kualitasnya rendah, dan (4) kuantitas dan kualitasnya tinggi.

Hasil belajar siswa diwujudkan dalam nilai. Nilai adalah simbol yang digunakan untuk menyatakan peringkat keberhasilan siswa selama mengikuti pelajaran. Tahap untuk menentukan nilai adalah ulangan, scoring, dan pemrosesan skor menjadi nilai.

(19)

5

2. Evaluasi

2.1.Definisi evaluasi

Menurut Subiyanto (1988: 188) evaluasi adalah suatu proses yang ditempuh seseorang untuk memperoleh informasi yang berguna untuk menentukan mana dari dua atau lebih alternatif yang diinginkan. Atau dengan kata lain evaluasi merupakan cara memperoleh informasi untuk mengambil kepustusan. Evaluasi dapat juga diartikan sebagai suatu proses ketika seseorang mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan mempergunakan patokan-patokan yang mengandung pengertian baik-tidak baik, memadai-tidak memadai, memenuhi syarat-tidak memenuhi syarat, dan sebagainya.

Menurut Djemari Mardapi (2008: 8) evaluasi juga merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja dan produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya. Evaluasi menurut Griffin & Nix, (1991) adalah judgement terhadap nilai atau implikasi dari hasil pengukuran. Menurut definisi ini kegiatan evaluasi selalu didahului dengan pengukuran dan penilaian. Menurut Tyler (1950), evaluasi adalah proses penentuan sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai. Masih banyak lagi definisi tentang evaluasi, namun semuanya memuat masalah informasi dan kebijakan, yaitu informasi tentang pelaksanaan dan keberhasilan suatu program yang selanjutnya digunakan untuk menentukan kebijakan selanjutnya. Evaluasi secara singkat juga dapat didefinisikan sebagai proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok.

(20)

2.2.Manfaat evaluasi

Djemari Mardapi (2008: 9); Melalui evaluasi akan diperoleh informasi tentang apa yang telah dicapai dan mana yang belum , dan selanjutnya informasi itu digunakan untuk perbaikan suatu program. Evaluasi diharapkan dapat mendorong pendidik untuk mengajar lebih baik dan mendorong peserta didik untuk belajar lebih baik.

Seperti dikutip Suprananto (2012: 10), Gronlund & Linn menggolongkan evaluasi ke dalam empat kelompok, yaitu evaluasi penempatan, evaluasi formatif, evaluasi diagnostik dan evaluasi sumatif.

a. Evaluasi penempatan dimaksudkan untuk menentukan kemampuan siswa di awal pembelajaran.

b. Evaluasi formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar selama pembelajaran. Tujuan evaluasi formatif untuk memberikan umpan balik (feedback) secara kontinu kepada siswa maupun guru terkait dengan keberhasilan dan kegagalan pembelajaran. Umpan balik kepada siswa memberikan penguatan tentang keberhasilan pembelajaran dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang mungkin selama pembelajaran dan harus dibetulkan. Umpan balik kepada guru memberikan informasi untuk memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan resep untuk remedial kelompok maupun individu.

(21)

7

untuk menentukan penyebab kesulitan belajar dan merumuskan suatu rencana tidakan remidiasi.

d. Evaluasi sumatif ditujukan untuk mengevaluasi prestasi siswa di akhir pembelajaran. Evaluasi jenis ini didesain untuk menentukan seberapa jauh tujuan pembelajaran telah dicapai.

Subiyanto (1988: 194) mengungkapkan ada 3 alasan utama mengapa evaluasi perlu dilaksanakan, ialah : (1) untuk mengetahui keberhasilan siswa belajar, (2) untuk mengetahui keberhasilan guru mengajar, dan (3) untuk melaporkan kemajuan siswa. Alasan terpenting untuk melaksanakan evaluasi adalah untuk mengetahui kesulitan yang dialami oleh para siswa dalam belajar, kemudian membantu mereka mengatasi kesulitan itu. Alasan lain mengapa evaluasi penting dilaksanakan adalah memungkinkan guru mengadakan perubahan praktek dan prosedur mengajarnya dengan maksud untuk memperbaiki situasi belajar siswa. Alasan yang ketiga ialah bahwa evaluasi merupakan dasar untuk melaporkan kemajuan siswa kepada orang tuanya atau kepada para guru lain berupa nilai atau huruf dengan makna yang sudah ditetapkan.

3. Problem Solving

Dalam Suparno (2007: 98) dijelaskan mengenai problem solving. Problem solving adalah model pembelajaran dengan pemecahan masalah. Salah satu bentuk problem solving adalah penyelesaian soal. Biasanya guru memberikan persoalan yang sesuai dengan topik yang mau diajarkan dan siswa diminta untuk memecahkan persoalan itu. Ini dapat dilakukan dalam kelompok maupun pribadi.

(22)

Guru meminta agar siswa mengungkapkan bagaimana cara mereka memecahkan persoalan tersebut dan bukan hanya melihat hasil akhirnya.

4. Peningkatan Pemahaman Melalui Latihan Penyelesaian Soal

Suparno (2007: 98-99) menjelaskan model problem solving dapat membantu mengatasi salah pengertian yang dialami siswa. Dengan memecahkan persoalan, siswa dilatih untuk mengorganisasikan pengertian mereka dan kemampuan mereka. Dengan melihat bagaimana cara siswa memecahkan persoalan, dapat dengan mudah dilihat siswa mempunyai salah pengertian dalam langkah yang mana. Bila salah pengertian telah diketahui, guru dapat menanyakan kepada siswa mengapa mereka mempunyai pengertian atau langkah seperti itu. Sekaligus dalam wawancara itu, guru dapat melihat sumber salah pengertian yang dibuat. Langkah selanjutnya adalah menentukan bantuan yang sesuai baik dengan mengajukan pertanyaan baru yang terkait atau pendalaman.

5. Langkah-langkah penyelesaian soal

Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan masalah pada soal fisika (Giancoli, 2001: 34), antara lain:

1) Baca dan baca ulang seluruh soal dengan teliti sebelum mencoba menyelesaikannya.

2) Buat diagram atau gambar situasi tersebut, jika mungkin dengan sumbu koordinat.

(23)

9

4) Pikirkan prisip-prinsip fisika apa saja yang berlaku pada soal ini.

5) Perimbangkan persamaan-persamaan (dan/atau definisi-definisi) apa yang berhubungan dengan besaran-besaran yang terlibat. Sebelum memakai persamaan atau definisi tersebut, pastikan lingkup validitasnya mencakup masalah anda. Jika anda menemukan persamaan yang bisa dipakai yang hanya melibatkan besaran-besaran yang diketahui dan satu yang tidak diketahui, selesaikan persamaan tersebut secara aljabar untuk mencari yang tidak diketahui.

6) Lakukan perhitungan jika soal tersebut bersifat numerik. Pakai satu atau dua digit ekstra selama perhitungan, tetapi bulatkan jumlah terakhir sampai jumlah anda signifikan yang benar.

7) Pikirkan dengan teliti mengenai hasil yang anda dapatkan : apakah masuk akal? Apakah sesuai dengan intuisi dan pengalaman anda?

8) Satu aspek yang sangat penting dalam mengerjakan soal adalah memperhatikan satuan-satuan.

B. Hasil-hasil Penelitian Sebelumnya

Dari hasil penelitian yang di lakukan oleh Suwito (2004: 70) di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tentang kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika, jenis-jenis kesalahan itu meliputi:

1. Kesalahan terkait kemampuan mengidentifikasi besaran dan satuan. a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan.

(24)

b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak transparan.

c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan.

d. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan secara tidak langsung.

e. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor. f. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar. g. Kesalahan menentukan simbol.

h. Kesalahan menuliskan satuan.

i. Kesalahan mengkonversi satuan ke dalam bentuk yang saling cocok. 2. Kesalahan terkait menggambarkan diagram bebas.

a. Kesalahan menggambarkan objek atau system.

b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada objek atau system. 3. Kesalahan terkait kemampuan mengidentifikasi formula.

a. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar. b. Kesalahan mengidentifikasi formula antara.

4. Kesalahan terkait kemampuan siswa melakukan penyelesaian secara matematik.

a. Kesalahan memanipulasi persamaan.

b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran ke dalam suatu persamaan. c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan

(25)

11

Untuk kesalahan yang terkait kemampuan mengidentifikasi besaran dan satuan secara umum 57,5% yang mengalami kesalahan, untuk kesalahan terkait dengan kemampuan menggambarkan diagram bebas secara umum ada 67%, sedangkan untuk kesalahan terkait kemampuan identifikasi formula secara umum ada 71,25% yang mengalami kesalahan, dan yang terakhir untuk kesalahan terkait kemampuan melakukan penyelesaian secara matematik jika diambil rata-rata jumlah siswa secara umum ada 85% yang mengalami kesalahan.

Dari jenis kesalahan dapat dilihat jenis kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal fisika. Dari penelitian yang dilakukan oleh Widiyanti (2009: 72), jenis-jenis kesulitan yang ditemukan meliputi:

1. Kesulitan menggunakan definisi/konsep dan persamaan (rumus) Kesulitan ini meliputi kesulitan dalam memahami konsep, menerapkan konsep untuk menyelesaikan masalah, menerapkan konsep untuk merumuskan persamaan, serta salah dalam mengutip rumus. 2. Kesulitan dalam melakukan perhitungan.

Kesulitan yang dimaksud adalah kesulitan melakukan penyelesaian secara matematik.

3. Kesulitan mengidentifikasi besaran dan satuan.

Kesulitan yang dimaksud yaitu kesulitan dalam memahami dan menerapkan besaran-besaran fisika yang sesuai dengan data/informasi yang terdapat pada rumusan soal.

4. Kesulitan memaknai soal.

(26)

Kesulitan ini meliputi kesulitan dalam menggambarkan sketsa permasalahan, menggambar grafik dan membaca grafik.

Menurut Widiyanti (2009: 73) faktor-faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal adalah:

1. Siswa kurang menguasai dan memahami materi pembelajaran. 2. Siswa tidak dapat memahami soal dan membaca grafik. 3. Siswa kurang teliti dan kurang cermat dalam mengutip soal,

memperhatikan lambang atau simbol dan satuan, mengutip persamaan, melakukan perhitungan, dan melakukan pengerjaan.

4. Siswa tidak tahu langkah yang harus digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah fisika.

(27)

13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memandang realitas sosial sebagai suatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, dan penuh makna, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi (dalam Sugiyono, 2010: 9).

Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dimaksudkan untuk melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya, dan berusaha mengungkap fenomena-fenomena yang ada dalam keadaan tersebut. Jenis penelitian ini sejalan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan kesulitan apa sajakah yang dialami siswa SMA kelas XI IPA dalam mengerjakan soal uraian fisika dan penyelesaiannya. Penelitian ini juga menggunakan jenis penelitian kuantitatif sebagai pembantu untuk menganalisis data hasil tes siswa yang bersifat kuantitatif. Hasil tes siswa akan diberi nilai sesuai dengan kriteria

13

(28)

penilaian tiap soal. Kemudian dihitung total nilai yang diperoleh tiap siswa yang akan diwawancara.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2012 di SMA Negeri 1 Depok.

C. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Depok kelas XI IPA pada tahun ajaran 2012/2013. Peneliti mengambil satu kelas fisika yang telah mempelajari materi pelajaran fisika pada pokok bahasan getaran. Peneliti memberikan soal pemahaman mengenai materi pokok bahasan getaran yang pernah dipelajari oleh siswa sebelumnya, dan siswa diminta untuk mengerjakan soal tersebut.

D. Desain Penelitian

(29)

15

Berikut ini adalah desain penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti (diagram 1) :

Dari gambar 3.1, diagram desain penelitian di atas, hal pertama yang dilakukan adalah menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini berupa tes sebanyak 5 butir soal uraian. Kemudian tes ini diujikan ke siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa seperangkat soal esai fisika dari yang sederhana sampai yang kompleks yang disusun dan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan indikator-indikator kemampuan kognitif siswa tentang konsep, hukum, teori, dan

Menyusun Instrumen

Melakukan Tes

Analisis Jawaban Tes

Melakukan Wawancara

Data Kesulitan

Pembahasan dan kesimpulan

Gambar 3.1 Diagram Desain Penelitian

(30)

penerapannya pada pelajaran fisika, panduan identifikasi kesulitan siswa mengerjakan soal uraian fisika, serta wawancara kesulitan siswa dalam mengerjakan soal tersebut.

1. Soal esai

Soal esai adalah soal dimana siswa harus mengungkapkan sendiri, menyusun sendiri, dan menulis sendiri jawabanya. Dengan melihat jawaban siswa akan diperoleh gambaran pemahaman siswa secara menyeluruh. Menurut Djemari Mardapi (2008: 73) ada beberapa kelemahan bentuk soal uraian, antara lain : (1) penskoran sering dipengaruhi oleh subyektivitas penilai, (2) memerlukan waktu yang lama untuk memeriksa lembar jawaban, (3) cakupan materi yang diujikan sangat terbatas, dan (4) adanya efek bluffing. Untuk menghindari kelemahan tersebut cara yang dapat ditempuh adalah: (1) jawaban tiap soal tidak panjang, (2) tidak melihat nama peserta ujian, (3) memeriksa tiap butir soal secara keseluruhan, dan (4) menyiapkan pedoman penskoran.

Soal esai disusun melalui langkah-langkah sebagai berikut (dalam Djemari Mardapi, 2008: 73-74):

a) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi pada indikator.

(31)

17

Tabel 3.1: Standar Kompetensi

Standar Kompetensi Materi Pelajaran Indikator Pencapaian Menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak getaran

Gerak getaran Mendeskripsikan karakteristik gerak pada getaran pegas Menjelaskan hubungan antara periode getaran dengan massa beban berdasarkan data pengamatan Menganalisis gaya simpangan, kecepatan dan percepatan pada gerak getaran

b) Mengedit pertanyaan :

Apakah pertanyaan mudah dimengerti? Apakah data yang digunakan benar? Apa tata letak keseluruhan baik?

Apakah pemberian bobot skor sudah tepat? Apakah kunci jawaban sudah benar?

Apakah waktu untuk mengerjakan tes cukup? Tes dapat dilihat pada lampiran.

(32)

2. Wawancara

Wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (dalam Sugiyono, 2010: 233). Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Pertanyaan wawancara yang akan diberikan berdasarkan pada hasil jawaban siswa saat mengerjakan tes.

Dalam wawancara yang diamati meliputi kesulitan saat mengerjakan tes, bagaimana proses berpikir siswa dalam menganggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dan bagaimana siswa mengungkapkan ide atau jalan pikirannya selama mengerjakan tes. Proses wawancara akan direkam dalam bentuk video. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi pedoman wawancara dengan siswa:

Tabel 3.2 Kisi-kisi pedoman wawancara

Kisi-kisi Indikator

Kesulitan siswa dalam menguraikan soal fisika yang berkaitan dengan getaran serta penyelesaiannya

Siswa diminta menjelaskan bagian materi mana yang menurut mereka sulit.

Siswa menjelaskan mengapa bagian materi itu menurut mereka sulit.

(33)

19

Siswa menjelaskan hasil pekerjaannya yang menurut peneliti kurang tepat dan kesulitan yang ditemui pada saat mengerjakan soal-soal tersebut dengan pertanyaan „mengapa‟.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Hasil Tes Siswa

a) Analisis data secara kualitatif

Analisis data secara kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan jawaban tes dan hasil wawancara dengan siswa. Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi kesulitan, faktor penyebab, dan sejauhmana siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal. Untuk mengidentifikasi kesulitan dengan menyusun kategori kesalahan menurut hasil jawaban siswa yaitu kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Kesalahan-kesalahan dianalisis lebih lanjut agar mendapatkan gambaran tentang kelemahan-kelemahan siswa, dan kemudian mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan siswa.

Penelitian ini menggunakan keterkaitan strategi atau langkah-langkah yang dikemukakan oleh Huffman (dalam Widiyanti, 2009: 42) dalam menyelesaikan soal dengan rumusan jenis kesalahannya. Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui dan mendeskripsikan kesulitan apa sajakah yang dialami siswa SMA kelas XI IPA dalam mengerjakan soal uraian fisika.

(34)

Tabel 3.3 Strategi penyelesaian soal dengan rumusan jenis

kesalahan

Strategi Menyelesaikan Soal Rumusan Jenis Kesalahan 1. Fokus pada permasalahan

a.Membuat sketsa permasalahan

b.Menuliskan data-data atau informasi

c.Menuliskan masalah yang ditanyakan atau pertanyaan utama

d.Menuliskan pendekatan yang digunakan untuk

menyelesaikan soal

Kesalahan data

2. Mendeskripsikan soal a. Membuat diagram b. Menuliskan variable

(menentukan variable dalam sumbu koordinat)

c. Memilih persamaan yang terkait

Kesalahan

menginterpretasikan bahasa

3. Merencanakan solusi

a. Menuliskan atau menyusun persamaan khusus

b. Memeriksa variable yang tidak diketahui

c. Menuliskan solusi pemecahan soal

Keslahan menggunakan definisi/konsep atau teorema

4. Melakukan perhitungan Kesalahan teknis 5. Mengevaluasi atau memeriksa

kevalidan jewaban, sesuai tidak dengan yang diinginkan

Kesalahan pada jawaban akhir yang ditulis siswa, Kesalahan menarik kesimpulan

(35)

21

Sedangkan untuk mengetahui faktor penyebab dan sejauhmana siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal dilakukan dengan menganalisis hasil wawancara.

b) Analisis data secara kuantitatif

Untuk mengetahui sejauhmana siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal dilakukan dengan menghitung skor yang diperoleh siswa dilihat dari kelengkapan dan kesesuaian siswa dalam menyelesaikan soal dengan strategi penyelesaian soal.

Penskoran diberikan dengan cara menganalisis jawaban siswa dari kelengkapan dan kesesuaian dalam menyelesaikan soal dengan strategi penyelesaian soal. Adapun indikator yang digunakan untuk menilai hasil tes siswa adalah sebagai berikut:

Identifikasi permasalahan

Mendeskripsikan soal

Langkah-langkah penyelesaian

Perhitungan matematika

Tabel 3.4 kriteria penilaian (scoring) tiap soal No

soal Uraian Skor

1

Siswa tidak menuliskan apapun dalam lembar kerja (tidak ada

usaha memahami soal) 0

Siswa menuliskan apa yang diketahui dan hal yang ditanyakan 2 Siswa menjawab pertanyaan bagian (a) dengan benar 5

(36)

Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tuntas dan benar

sesuai perintah dari soal 10

2

Siswa tidak menuliskan apapun dalam lembar kerja (tidak ada

usaha memahami soal) 0

Siswa menuliskan apa yang diketahui dan hal yang ditanyakan 2 Siswa dapat menjawab pertanyaan bagian (a) dengan benar 5 Siswa dapat menjawab pertanyaan bagian (a) dan (b) dengan

benar 10

Siswa dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar 15

3

Siswa tidak menuliskan apapun dalam lembar kerja (tidak ada

usaha memahami soal) 0

Siswa menuliskan apa yang diketahui dan hal yang ditanyakan 2 Siswa menjawab pertanyaan bagian (a) dengan benar 5 Siswa dapat mengerjakan seluruh soal dengan tuntas dan benar 10

4

Siswa tidak menuliskan apapun dalam lembar kerja (tidak ada

usaha memahami soal) 0

Siswa menuliskan apa yang diketahui dan hal yang ditanyakan 2 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tuntas dan benar

sesuai perintah dari soal 10

5

Siswa tidak menuliskan apapun dalam lembar kerja (tidak ada

usaha memahami soal) 0

Siswa menuliskan apa yang diketahui dan hal yang ditanyakan 2 Siswa menjawab pertanyaan bagian (a) dengan benar 5 Siswa dapat mengerjakan seluruh soal dengan tuntas dan benar 15

(37)

23

Dari prosentase ini dapat diketahui sejauhmana siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal fisika dengan menggunakan interval skor, yaitu:

Tabel 3.5 Interval Skor

Interval Skor (%) Kategori Tingkat Kesulitan

0 – 34 Kesulitan tinggi 35 – 69 Kesulitan sedang 70 – 100 Kesulitan rendah

Pengelompokan kriteria kesulitan yang dialami akan diperoleh setelah siswa mengerjakan soal yang diberikan. Pengelompokan itu diperoleh dengan menggunakan teknik analisis di bawah ini:

Tabel 3.6 Teknik analisis data tes

No Proses

1. Jawaban seluruh siswa diteliti

2. Membuat profil hasil pekerjaan tes untuk masing-masing siswa yang diuraikan per nomor soal. Jawaban siswa dianalisis lebih lanjut didasarkan pada jawaban siswa yang representatif menunjukkan kesalahan yang dibuat siswa, jawaban siswa yang menunjukkan kesalahan yang dominan dibuat siswa, atau pada kemungkinan beragam jenis jawaban siswa.

3. Mencatat jawaban-jawaban siswa yang salah

4. Mengelompokkan jawaban siswa berdasarkan jenis kesulitan yang dihadapi berdasarkan rumusan kategori jenis kesulitan.

2. Analisis Hasil Wawancara Siswa

Analisis dilakukan dengan cara membuat transkip data hasil wawancara, memberikan label/ coding pada transkip untuk mengelompokkan macam kesalahan yang dilakukan siswa,

(38)
(39)

25

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Depok pada pokok bahasan getaran. Penelitian ini dimulai dengan memberikan soal tes kepada seluruh siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Depok. Tes terdiri dari 5 soal uraian. Waktu yang diberikan untuk siswa mengerjakan soal adalah dua jam pelajaran atau 90 menit. Penelitian ini dilaksanakan setelah materi getaran selesai diberikan (bulan November – Desember 2012). Hal ini bertujuan agar siswa masih mengingat dengan baik materi tentang getaran. Siswa diminta untuk mengerjakan semua soal sesuai dengan perintah soal yang ada. Pada pelaksanaannya tes berjalan dengan cukup lancar yang diikuti seluruh siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Depok berjumlah 36 orang siswa. Setiap siswa mendapatkan soal dan lembar jawab. Setelah tes selesai dilaksanakan, peneliti mengoreksi hasil tes siswa dan memberikan skor untuk setiap nomor kemudian ditotal secara keseluruhan. Berdasarkan nilai dari tes tersebut, peneliti memilih 6 orang siswa untuk diwawancara. Satu orang siswa yang mempunyai nilai di atas rata kelas, satu orang siswa yang mempunyai nilai pada rata-rata kelas, dan empat orang yang mempunyai nilai di bawah rata-rata-rata-rata kelas. Peneliti juga memilih keenam siswa tersebut berdasarkan kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan saat mengerjakan soal mulai dari menuliskan apa saja yang diketahui dan ditanyakan, memilih persamaan

25

(40)
(41)

27

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis dari Hasil Tes Siswa

Kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal tes dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu kesulitan yang ditunjukkan dengan kesalahan saat mengerjakan soal tes dan kesulitan yang ditunjukkan dengan ketidakmampuan siswa dalam mengerjakan soal. Dalam hal ini ketidakmampuan siswa mengerjakan soal tes dapat dilihat saat ada hal yang seharusnya dilakukan siswa tetapi hal itu tidak dilakukan. Dari hasil tes siswa diperoleh kesulitan yang dialami siswa sewaktu menyelesaikan soal-soal tersebut yaitu sebagai berikut:

a. Kesulitan dalam memahami soal

Dari hasil tes siswa, peneliti melihat bahwa siswa sulit untuk memahami soal. Ini dapat ditunjukkan dengan tidak ada gambar sistem soal pada lembar jawab siswa, sehingga membuat siswa mengalami kesulitan untuk mengerjakan dan menganalisis soal. b. Kesulitan siswa dalam mengidentifikasi formula

Dari hasil tes siswa, banyak siswa yang bingung dalam memilih rumus yang digunakan. Siswa banyak yang salah memakai rumus. c. Kesulitan dalam melakukan perhitungan

Dari hasil tes siswa, sebagian besar siswa salah dalam perhitungan saat mengerjakan soal. Ini berarti siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal secara matematik.

d. Kesulitan mengidentifikasi besaran dan satuan.

(42)

Kesulitan yang dimaksud yaitu kesulitan dalam memahami dan menerapkan besaran-besaran fisika yang sesuai dengan data/informasi yang terdapat pada rumusan soal.

Berikut ini profil pekerjaan siswa SMA Negeri 1 Depok kelas XI IPA 2 beserta kesulitan yang dialami saat mengerjakan tes yang diuraikan untuk masing-masing siswa untuk soal nomor 1:

Soal :

Sebuah beban bermassa 0,2 kg diikatkan pada sebuah pegas sehingga pegas terenggang sepanjang 10 mm. Selanjutnya beban tersebut digetarkan secara harmonis. Tentukan periode dan frekuensi getaran beban tersebut! Tabel 4.1. Analisis jawaban siswa untuk soal nomor 1 Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5

1

2

(43)

29

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5

3

v

4

v

5

6

v v

(44)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5

8

9

v

10

11

(45)

31

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5

13

14

15

v

16

(46)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5

18

19

20

21 v

(47)

33

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5

23

24

25

26

(48)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5

28

29

30

(49)

35

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5

33

v

34

v

35

v

Jumlah siswa yang kesulitan 4 1 2 1 8

Keterangan jenis kesulitan :

1. Siswa kesulitan dalam memahami konsep dan menerapkannya

2. Siswa salah mengutip rumus

3. Siswa kesulitan menentukan persamaan

4. Siswa kesulitan dalam menggunakan persamaan

5. Siswa kesulitan dalam perhitungan

(50)

Dari hasil tes siswa diperoleh kesimpulan tentang kesulitan yang banyak dialami siswa dalam menyelesaikan soal tes dan banyaknya siswa yang mengalami kesulitan tersebut yang diuraikan dengan tabel sebagai berikut :

TABEL KESULITAN

Tabel 4.2. Banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan

soal nomor 1

No Jenis Kesulitan Nomor absen siswa Banyaknya

Siswa

1 Siswa kesulitan dalam memahami

konsep dan menerapkannya

12, 21, 33, 35 4

2 Siswa salah mengutip rumus 21, 1

3 Siswa kesulitan menentukan persamaan 2, 3 2

4 Siswa kesulitan dalam menggunakan

persamaan

6 1

5 Siswa kesulitan dalam perhitungan 4, 6, 9, 11, 12, 15, 22, 34 8

Berikut ini profil pekerjaan siswa SMA Negeri 1 Depok kelas XI IPA 2 beserta kesulitan yang dialami saat mengerjakan tes yang diuraikan untuk masing-masing siswa untuk soal nomor 2:

Soal :

Sebuah mobil memiliki berat 7,5 x 103 N yang didukung oleh empat buah pegas pada masing-masing roda. Pegas-pegas tersebut tertekan sejauh 0,120 m dari posisi setimbangnya untuk menopang berat mobil. Bila percepatan gravitasi g = 10 m/s2. Tentukan :

a. Konstanta gaya masing-masing pegas! b. Periode getaran sistem ini (mobil kosong)!

(51)

37

Tabel 4.3. Analisis jawaban siswa untuk soal nomor 2

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7

1

v v

2

v v

(52)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7

4

v

5

v v

6

(53)

39

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7

8

v v

9

v v

(54)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7

11

v v

v v

12

v v

13

(55)

41

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7

15

v

16

17

(56)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7

19

v

20

21

(57)

43

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7

22

v

23

v v

(58)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7

24

v

25

v v

26

(59)

45

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7

27

v

28

v v

(60)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7

29

v

(61)

47

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7

31

32

(62)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7

33

v v v

34

v

35

v v

(63)

49

Keterangan jenis kesulitan :

1. Siswa kesulitan memaknai soal

2. Siswa kesulitan dalam memahami konsep dan menerapkannya

3. Siswa salah mengutip rumus

4. Siswa kesulitan menentukan persamaan

5. Siswa kesulitan dalam menggunakan persamaan

6. Siswa kesulitan dalam perhitungan

7. Siswa kesulitan dalam menerapkan hasil perhitungan

Dari hasil tes siswa diperoleh kesimpulan tentang kesulitan yang banyak dialami siswa dalam menyelesaikan soal tes dan banyaknya siswa yang mengalami kesulitan tersebut yang diuraikan dengan tabel sebagai berikut :

TABEL KESULITAN

Tabel 4.4. Banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan

soal nomor 2

No Jenis Kesulitan Nomor absen siswa Banyaknya

Siswa

1 Siswa kesulitan memaknai soal 1, 2, 3,5, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 23,

25, 28

13

2 Siswa kesulitan dalam memahami

konsep dan menerapkannya

11, 12, 19, 21, 23, 25, 28, 35 8

3 Siswa salah mengutip rumus 33 1

4 Siswa kesulitan menentukan

persamaan

33 1

5 Siswa kesulitan dalam

menggunakan persamaan

1, 2, 3, 6 4

6 Siswa kesulitan dalam

perhitungan

4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 24, 26, 27, 29, 33, 34, 35

17

7 Siswa kesulitan dalam

menerapkan hasil perhitungan

9, 11, 22 3

(64)

Berikut ini profil pekerjaan siswa SMA Negeri 1 Depok kelas XI IPA 2 beserta kesulitan yang dialami saat mengerjakan tes yang diuraikan untuk masing-masing siswa untuk soal nomor 3:

Soal :

Sebuah bandul sederhana memiliki panjang tali 0,8 m.

a) Hitunglah periode getaran sebuah beban yang digantungkan pada ujung tali tersebut jika sistem ini berada di bumi!

b) Jika bandul sederhana ini dibawa ke planet Venus, ternyata periodenya sama dengan 1,89 s. Berapakah percepatan gravitasi di planet Venus?

Tabel 4.5. Analisis jawaban siswa untuk soal nomor 3

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6

(65)

51

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6

2

3

4

(66)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6

5

6

7

(67)

53

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6

8

v

9

10

11

(68)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6

12

13

14

(69)

55

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6

15

16

17

(70)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6

18

v

19

(71)

57

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6

21

22

v

23

24

(72)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6

25

v

26

(73)

59

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6

28

v

29

v

30

(74)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6

31

v v

32

v

33

(75)

61

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6

34

v v v

35

Jumlah siswa yang kesulitan 3 1 2 2 8 1

Keterangan jenis kesulitan :

1. Siswa kesulitan dalam memahami konsep

2. Siswa kesulitan menentukan persamaan

3. Siswa kesulitan dalam menggunakan persamaan

4. Siswa salah mengutip rumus

5. Siswa kesulitan dalam perhitungan

6. Siswa kesulitan mengidentifikasi satuan

(76)

Dari hasil tes siswa diperoleh kesimpulan tentang kesulitan yang banyak dialami siswa dalam menyelesaikan soal tes dan banyaknya siswa yang mengalami kesulitan tersebut yang diuraikan dengan tabel sebagai berikut :

TABEL KESULITAN

Tabel 4.6. Banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal

nomor 3

Berikut ini profil pekerjaan siswa SMA Negeri 1 Depok kelas XI IPA 2 beserta kesulitan yang dialami saat mengerjakan tes yang diuraikan untuk masing-masing siswa untuk soal nomor 4:

Soal :

Sebuah bandul sederhana yang memiliki beban 0,5 kg bergetar harmonis. Pada saat terjadi simpangan maksimum, ketinggian beban dari kedudukan setimbangnya sama dengan 8 cm. Tentukan kelajuan maksimum beban! No Jenis Kesulitan Nomor absen siswa Banyaknya

Siswa

1 Siswa kesulitan dalam memahami

konsep

14, 33, 34 3

2 Siswa kesulitan menentukan

persamaan

14 1

3 Siswa kesulitan dalam

menggunakan persamaan

7, 8 1

4 Siswa salah mengutip rumus 33, 34 2

5 Siswa kesulitan dalam

perhitungan

18, 22, 25,28, 29, 31, 32, 34 8

6 Siswa kesulitan mengidentifikasi

satuan

(77)

63

Tabel 4.7. Analisis jawaban siswa untuk soal nomor 4 Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

1

v v

2

v v

3

4

v v

(78)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

5

v v

6

v

7

v v v

(79)

65

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

9

10

v v v

11

v v v

12

v v

v

(80)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

13

v v v

14

v v

15

v v v

16

17

v v v

18

(81)

67

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

20

v v

21

v v v

22

v v v

23

24

v v v

25

v v v

(82)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

26

v v v

27

v v v

28

29

v v v

30

(83)

69

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

31

32

v v v

33

v

34

v v v

(84)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

35

v v v

Jumlah siswa yang kesulitan 14 5 20 5 4 18 1 1

Keterangan jenis kesulitan :

1. Siswa kesulitan dalam memahami konsep

2. Siswa kesulitan dalam menerapkan konsep

3. Siswa kesulitan menentukan persamaan

4. Siswa kesulitan dalam menggunakan persamaan

5. Siswa kesulitan memformulasikan persamaan

6. Siswa salah mengutip rumus

7. Siswa kesulitan dalam perhitungan

8. Siswa kesulitan mengidentifikasi satuan

Dari hasil tes siswa diperoleh kesimpulan tentang kesulitan yang banyak dialami siswa dalam menyelesaikan soal tes dan banyaknya siswa yang mengalami kesulitan tersebut yang diuraikan dengan tabel sebagai berikut :

TABEL KESULITAN

Tabel 4.8. Banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal

nomor 4

No Jenis Kesulitan Nomor absen siswa Banyaknya

Siswa

1 Siswa kesulitan dalam memahami

konsep

7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17,

21, 24, 25, 27, 29, 34

14

(85)

71

konsep

3 Siswa kesulitan menentukan

persamaan

1, 2, 4, 5, 7, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 17, 20, 21, 24, 25, 27, 29,

33, 34

20

4 Siswa kesulitan dalam

menggunakan persamaan

22, 26, 30, 32, 35 5

5 Siswa kesulitan

memformulasikan persamaan

22, 30, 32, 35 4

6 Siswa salah mengutip rumus 1, 2, 4, 5, 7, 10, 11, 12, 13, 17,

15, 20, 21, 24, 25, 27, 29, 35

18

7 Siswa kesulitan dalam

perhitungan

26 1

8 Siswa kesulitan mengidentifikasi

besaran dan satuan

6 1

Berikut ini profil pekerjaan siswa SMA Negeri 1 Depok kelas XI IPA 2 beserta kesulitan yang dialami saat mengerjakan tes yang diuraikan untuk masing-masing siswa untuk soal nomor 5:

Soal :

Sebuah beban bermassa m yang diikatkan pada ujung sebuah pegas yang bergetar harmonis sederhana dengan amplitudo 6,00 x 10-2 m, periode 0,6 sekon, dan energi mekanik 0,1 joule. Tentukan :

a) Konstanta gaya pegas! b) Kecepatan sudut (rad/s)!

(86)

Tabel 4.9. Analisis jawaban siswa untuk soal nomor 5

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

1

v v v

2

v v v

3

(87)

73

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

4

v v v

5

v v

6

v v v

7

v v v

(88)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

8

v v v

9

v v

10

v v v

(89)

75

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

12

v v v

13

v v v

14

v v

(90)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

15

v v v

16

v v v

17

(91)

77

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

18

v v v

19

v v v

20

v v v

21

v v v

(92)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

22

23

v v

24

(93)

79

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

25

v v v

26

v v

27

v v

(94)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

28

v v v

29

v v v

30

(95)

81

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

31

v v v

32

v v v

33

v v

(96)

Nomor

siswa Hasil pekerjaan siswa

Hasil Analisis Jawaban siswa

1 2 3 4 5 6 7 8

34

v v

35

v v v

Jumlah siswa yang kesulitan 2 21 5 33 1 23 1 1

Keterangan jenis kesulitan :

1. Siswa kesulitan dalam memahami konsep

2. Siswa kesulitan dalam menerapkan konsep

3. Siswa kesulitan menentukan persamaan

4. Siswa kesulitan dalam menggunakan persamaan

5. Siswa kesulitan memformulasikan persamaan

6. Siswa salah mengutip rumus

7. Siswa kesulitan dalam perhitungan

(97)

83

Dari hasil tes siswa diperoleh kesimpulan tentang kesulitan yang banyak dialami siswa dalam menyelesaikan soal tes dan banyaknya siswa yang mengalami kesulitan tersebut yang diuraikan dengan tabel sebagai berikut :

TABEL KESULITAN

Tabel 4.10. Banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal

nomor 5

No Jenis Kesulitan Nomor absen siswa Banyaknya

Siswa

1 Siswa kesulitan memaknai soal 1, 2 2

2 Siswa kesulitan dalam memahami

konsep

3, 4, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 25,

29, 30, 31

21

3 Siswa kesulitan menerapkan

konsep

27, 28, 32, 33, 35 5

4 Siswa kesulitan menentukan

persamaan

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12,

13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,

21, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30,

31, 32, 33, 34, 35, 36

33

5 Siswa kesulitan dalam

menggunakan persamaan

24 1

6 Siswa salah mengutip rumus 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13,

15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 25,

29, 30, 32, 33

23

7 Siswa kesulitan dalam

perhitungan

6 1

8 Siswa kesulitan mengidentifikasi

besaran dan satuan

34 1

(98)

2. Analisis dari Hasil Wawancara dengan Siswa

Dari hasil wawancara dengan 5 siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Depok yang dipilih secara acak, peneliti melihat beberapa kesulitan yang dialami siswa saat mengerjakan soal. Kesulitan tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

a. Analisis hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa

nomor absen 5

Subyek pertama adalah bernomor absen 5. Dari wawancara yang dilakukan siswa ini, peneliti melihat ada beberapa kesulitan yang dialaminya. Di antaranya soal nomor 2. Siswa ini mengalami beberapa kesulitan, antara lain kesulitan dalam memahami soal dan kesulitan dalam perhitungan matematika. Berikut ini adalah hasil pekerjaan siswa nomor absen 5 untuk soal nomer 2:

Gambar 4.1

(99)

85

Di bawah ini merupakan transkripsi dari wawancara yang dilakukan peneliti dengan siswa nomor absen 5:

Peneliti : Nomer 2 gimana? Ini kan salah diperhitungan akhir. Subyek 1 : Iya mas saya sering bingung ngitungnya mas, selain

itu saya masih bingung rumus mana yang dipakai. Peneliti :Secara keseluruhan, bagamana cara kamu

mengerjakan soal?

Subyek 1 : Ditulis apa yang diketahui dan ditanyakan, dari apa yang diketahui baru akan tahu rumus mana yang akan dipakai.

Peneliti : Apakah kamu ada kesulitan dalam menggambarkan sistem?

Subyek 1 : Lumayan susah. Peneliti : Kenapa kok susah? Subyek 1 :Aduh, bingung mas.

Dari wawancara yang dilakukan dengan siswa nomor absen 5, dapat dilihat bahwa siswa ini masih kesulitan dalam menggambarkan sistem. Siswa nomor absen 5 mengatakan bahwa dia masih bingung dalam menggambar sistem itu. Akan tetapi, siswa ini sudah bisa menentukan rumus mana yang dipakai dan sudah bisa menerapkan persamaan itu. Akan tetapi saat mengerjakan soal nomor 2, siswa ini kesulitan dalam perhitungan dan menentukan rumus mana yang akan dipakai.

Untuk soal nomor 4, siswa nomor absen 5 juga mengalami beberapa kesulitan. Berikut ini hasil pekerjaan siswa nomor absen 5 nomor 4:

(100)

Gambar 4.2

Jawaban siswa nomor absen 5 untuk soal nomor 4

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa siswa nomor absen 5 salah dalam menentukan persamaan. Di bawah ini merupakan transkripsi dari wawancara yang dilakukan peneliti dengan siswa nomor absen 5 :

Peneliti : Selain soal nomor 2, nomor berapa lagi yang

menurutmu sulit?

Subyek 1 :Nomer 4.

Peneliti : Mengapa kok sulit?

Subyek 1 :Ga tau rumusnya, gak hafal rumusnya mas.

(101)

87

Selain soal nomor 2 dan 4, siswa nomor absen 5 juga kesulitan untuk menyelesaikan soal nomor 5. Berikut ini hasil pekerjaan siswa nomor absen 5 untuk soal nomor 5:

Gambar 4.3

Jawaban siswa nomor absen 5untuk soal nomor 5

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa siswa nomor absen 5 salah menggunakan persamaan dan siswa ini tidak melanjutkan pekerjaannya. Dalam hal ini, peneliti melihat bahwa siswa ini mengalami kesulitan dalam menentukan persamaan. Berikut ini adalah transkrip hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa nomor absen 5 :

Peneliti : Dari kelima soal ini menurut kamu soal yang paling sulit nomer berapa?

Subyek 1 : Nomer 5

Peneliti : Kenapa kok menurutmu ini sulit? <

Gambar

Tabel 3.1: Standar Kompetensi
tabel kisi-kisi pedoman wawancara dengan siswa:
Tabel 3.3 Strategi penyelesaian soal dengan rumusan jenis
Tabel 3.4  kriteria penilaian (scoring) tiap soal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor sekolah dan faktor psikologis yang menyebabkan kesulitan belajar siswa pada bidang studi biologi di kelas XI IPA SMA Negeri

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui letak (ragam) kesulitan apa saja yang dialami peserta didik SMA Negeri 2 Bantul kelas XI tahun 2015/2016 dalam

Analisis Kemampuan, Kreativitas, dan Kesulitan Siswa-Siswi Kelas XA SMA BOPKRI BANGUNTAPAN dalam Mengerjakan Soal Trigonometri Tipe Open-Ended.. Skripsi,Program Studi

Berdasarkan Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal-soal posting ke buku besar adalah pada buku besar perkiraan kas,

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui jenis dan penyebab kesulitan siswa kelas XI IPA 4 di SMA Negeri 1 Ngemplak yang mempunyai kecerdasan logis

Menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang berjudul “Studi Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Fisika pada Pokok Bahasan Dinamika Rotasi Kelas XI di SMA

Berdasarkan Tabel 9 mengenai persentase hasil jawaban tes diagnostik pada 3 strata, diperoleh informasi bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal

Kesalahan penggunaan EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan) pada karangan deskripsi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 9 Palu masih banyak mengalami kesalahan dalam