• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD NEGERI NO 101670 AEK HARUAYA DESA LANTOSAN KEC. PORTIBI KAB. PADANG LAWAS UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD NEGERI NO 101670 AEK HARUAYA DESA LANTOSAN KEC. PORTIBI KAB. PADANG LAWAS UTARA."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS III SD N 101670 AEKHARUAYA DESA LANTOSAN KEC. PORTIBI KAB. PALUTA

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar Oleh :

SITI AMSAH SIREGAR

8136181027

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

SITI AMSAH SIREGAR (2015). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri No 101670 Aek Haruaya Desa Lantosan Kec. Portibi Kab. Padang Lawas Utara. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja siswa berbasis pendekatan matematika realisitk pada materi pecahan di kelas III SD Negeri No 101670 Aek Haruaya Desa Lantosan Kec. Portibi Kab. Padang Lawas Utara.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan terhadap perangkat pembelajaran melalui model 3-D oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel. Model pengembangan pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik siswa dalam belajar. Prosedur penelitianl ini meliputi 3 tahapan, yakni : Tahap I yaitu: studi pendahuluan yang terdiri dari studi literature, studi literature pendekatan matematika realsitik, studi literature LKS, analisis materi pecahan, analisis pendekatan matematika realistic dalam mengembangkan LKS, kemudian hasil pecetakan , dan analisi kelemahan; Tahap II yaitu pengembangan LKS, menentukan alat pengumpulan data, validasi awal, revisi hasil validasi awal, uji coba, hasil uji coba; Tahap III yaitu pemberian tes awal, dilihat kontribusi pengembangan lembar kerja siswa yang telah diberikan kepada siswa, pemberian tes akhir kemudian dihasilkan lembar kerja siswa berbasis pendektan matematika realistik yang efektif pada materi pecahan. Subjek uji coba terdiri dari satu ahli materi, satu ahli desain pembelajaran, tiga orang guru sejawat siswa untuk uji perorangan, Sembilan siswa untuk uji coba kelompok kecil dan tiga puluh. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket atau kuesioner. Data-data dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Uji coba ahli materi pada penilaian kelayakan ini berada pada kriteria baik; (2) Uji coba ahli desain pembelajaran berada pada kriteria baik ; (3) Uji coba kepada guru dan kepala sekolah berada pada kriteria sangat baik. Demikian pula dengan uji efektifitas produk berada pada kategori sangat baik (87,5%), dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa menggunakan lembar kerja siswa berbasis pendekatan matematika realistik pada materi pecahan.

(5)

ABSTRACT

SITI AMSAH SIREGAR 8136181027, Developing of worksheet with based of Math Realistic to increasing Students’ Learning Achivement at 3rd Grade SD Negeri No 101670 Aek Haruaya Desa Lantosan Kec. Portibi Kab. Padang Lawas Utara.

The aims of this research is to developing the worksheet based on Math Realistic on Fractions topic at 3rd Grade SD Negeri No 101670 Aek Haruaya Desa Lantosan Kec. Portibi Kab. Padang Lawas Utara. The type of this research design is Reserch and Development (R&D) at learning tools through 3-D model by Thiagarajan, Semmel and Semmel. The Developing of this learning model systematic arranged with well organized and appropriate with student characteristic in learning.

The prosedural in 3 step, are: Step is: introduce study. That are literature study,literature study of realistic math approach, study literature of worksheet, analyze the fraction topic, analyze realistic math approachon developing of worksheet, then print, and analyze the weakness; step two are developed worksheet, definite the instrument, first validation, revisi the validation, testing; Step III are giving first test, looked at the constribution of development of worksheet that were given to the learner, giving the last test then the effective worksheet based on realistic math approach on fraction topic was produced. The subject of test are an expert of the topic, an expert of design learning, three theacher, some student are nine for small group test, and thirty for medium group test. The data of quality this product development collected with quetioner. The datas collected and analyzed with kuantitatif deskriptif technic |result of this research show (1) test of an expert the topic on valuing the proper is good; (2) test of an expert of designe learning is good (3) test on teacher and head master is very good. Such with the test of efectivity the product is very good (87,5%), and the students’ learning achivement are increasing with use worksheet based on realistic math approach on fraction topic.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam proses penyelesaian tesis ini, penulis

banyak menghadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat arahan, bimbingan dan motivasi

dosen pembimbing dan narasumber, serta rekan-rekan mahasiswa pascasarjana akhirnya

penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah bagi

mereka dan mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus ikhlas penulis sampaikan kepada bapak

Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd.,

M.A., M.Sc., Ph.D selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan ilmu

pengetahuan, pengarahan, bimbingan, motivasi dan saran dalam penyusunan tesis ini. Ucapan

terima kasih juga kepada bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, bapak Dr. Edi Surya, M.Si dan ibu Dr.

Anita Yus, M.Pd sebagai narasumber yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran

sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam penyempurnaan penulisan tesis ini.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak

Prof. Dr. Abdul Muin Hasibuea, M.Pd selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas

Negeri Medan beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan

administrasi dengan baik.

2. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, Ibu Dr.

(7)

dan Ibu dosen di lingkungan Program Studi Pendidikan Dasar yang telah memberikan

motivasi, serta membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

3. Kepala Sekolah Dasar No 101670 Aek Haruaya Desa Lantosan Kec. Portibi Kab. Padang

Lawas Utara, yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian di

sekolah yang beliau pimpin termasuk pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah, serta

guru-guru dan staf administrasi sekolah yang telah banyak membantu penulis dalam

melakukan penelitian ini.

4. Khususnya kepada orang tua tercinta ayahanda Abu Kasim Siregar dan Ibunda Masitah

Harahap, adik-adik dan seluruh keluarga yang memberikan motivasi dan dukungan

kepada penulis baik secara moril maupun materil.

5. Kepada suami tersayang Ahmad Parulian Harahap S.H yang selalu hadir menemani

penulis memberikan motivasi dan semangat sampai terselesaikannya studi ini, dan

kepada gadis kecil bunda tercinta Bilqis Assiva Harahap yang selalu memberikan

kebahagiaan di setiap harinya.

6. Kepada Yusra Nasution, Adrini Novianti, Rafidah Hannum, Dewi, Kak Ida, Ulfa,

Mardhatillah, bang Dedi, bang Septian, Riza, Pak Eko, Mahyar, dan seluruh teman

mahasiswa kelas A-1 Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas

Negeri Medan yang telah banyak memberikan motivasi dan masukan-masukan dalam

penyelesaian tesis ini.

7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam kesempatan ini

yang telah banyak memberikan motivasi maupun kontribusi dalam penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dari tesis ini. Untuk

(8)

kesempurnaannya. Terlepas dari kelemahan dan kekurangan yang ada, semoga tesis ini

bermanfaat bagi pengembangan pendidikan dimasa kini dan yang akan datang. Amin.

Lubuk Pakam, Agustus 2015 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Subjek dan Objek Penelitan ... 48

3.2Jenis Penelitian... 48

3.3Lokasi dan Waktu Penelitian. ... 48

(10)

3.5 Prosedur Penelitian Pengembangan ... 51

3.6 Alat Pengumpulan Data ... 53

3.7 Teknik Analisis Data... 54

3.8 Interpretasi Data ... 57

3.9 Paparan Data ... 59

3.10 Analisis ... 59

3.11 Simpulan Data ... 59

3.12 Kriteria Keberhasilan ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembagan LKS. ... 61

4.1.1 Deskripsi Tahap Pendefinisian. ... 61

4.1.2 Deskripsi Tahap Perencanaan. ... 65

4.1.3 Data Hasil Pengembangang. ... 67

4.1.4 Analisis ... 78

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 81

4.3 Temuan Penelitian ... 82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan. ... 85

5.2. Saran. ... 85

DAFTAR PUSTAKA. ... 88

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Jawaban Item Instrumen validasi. ... 54

Tabel 3.2 Persentase Waktu Ideal Aktifitas Siswa ... 55

Tabel 4.1 Hasil Validasi LKS ... 67

Tabel 4.2 Revisi LKS ... 68

(12)

DAFTAR GAMBAR

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Silabus ... 91 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 94 Lampiran 2

Lembar Kerja Siswa ... 115 Lampiran 3

Lembar Validasi LKS ... 147 Lampiran 4

Hasil Angket Respon Siswa ... 158 Lampiran 5

Daftar Nilai ... 163 Lampiran 6

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu sektor yang mendapatkan banyak pengaruh dari laju

perkembangan teknologi. Pendidikan juga merupakan usaha dan kegiatan yang bertujuan

untuk mendewasakan dan menanamkan nilai-nilai yang terbaik bagi manusia yang

dilaksanakan dan dikembangkan secara sistematis melalui proses pembelajaran yang

terencana dengan baik. Lebih jelasnya lagi dimuat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional tahun 2003, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirimnya, masyarakat, bangsa

dan negara.

Perkembangan dan kemajuan teknologi dewasa ini tidak terlepas dari perkembangan

dan kemajuan ilmu pengetahuan. Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu

pengetahuan tersebut maka Matematika sebagai suatu ilmu, yang peranannya sangat

berkontribusi dalam kehidupan. Matematika terbentuk dari pegalaman manusia di dunianya

secara empiris, kemudian pengalaman itu diproses didalam dunia rasio, diolah secara analisis

dengan penalaran didalam struktur kognitif sehingga sampai terbentuk konsep-konsep

matematika supaya konsep-konsep matematika yang terbentuk itu mudah dipahami oleh

orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat. Konsep matematika didapat karena proses

berfikir, karena itu logika adalah dasar terbentuknya matematika.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengidentifikasikan bahwa seorang

peserta didik dapat menjadikan dirinya sebagai sumber daya manusia yang handal dan

(15)

2 tinggi yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif, serta mampu bekerja sama

secara efektif dan efisien. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menyarankan dalam

penggunaan strategi pembelajaran hendaknya dimulai dengan pengenalan yang sesuai dengan

situasi. Untuk meningkatkan keefektivan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan

teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu, konstruktivisme dipandang sebagai alternatif

pendekatan yang sesuai. Diasumsikan bahwa siswa sudah memiliki pengetahuan tentang

lingkungan dan peristiwa/gejala disekitarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli

pendidikan bahwa inti kegiatan pendidikan adalah melalaui pelajaran dari “apa yang

diketahui siswa”. Jadi siswa membangun sendiri pengetahuan dan pemahamannya, dimulai

dari gagasan non ilmiah menjadi pengethauan ilmiah.

Adapun tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan National Council

of Teacher of Mathematics (NCTM) yaitu: (1) belajar untuk berkomunikasi (mathematical

communication), (2) belajar untuk bernalar (mathematical reasoning), (3) belajar untuk

memecahkan masalah (mathematical problem solving), (4) belajar untuk mengaitkan ide

(mathematical connections), dan (5) pembentukan sikap positif terhadap matematika (positive

attitudes toward mathematics), (Lestari Hidayah, 2011:2). Tujuan tersebut menunjukkan

betapa pentingnya belajar matematika, karena dengan belajar matematika sejumlah

kemampuan dan keterampilan tertentu berguna tidak hanya saat belajar matematika namun

dapat diaplikasikan dalam memecahkan berbagai masalah sehari-hari. Senada dengan tujuan

umum pembelajaran matematika yang dirumuskan NCTM, menurut Depdiknas (dalam

Herman, 2010:1) adalah:

1. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,

2. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan

dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat

(16)

3

3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, dan

4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi dan mengkomunikasikan

gagasan.

Berdasarkan hasil observasi di SD N 101670 Aek Haruaya Desa Lantosan Kec.

Portibi Kab. Padang Lawas Utara, peneliti mengamati hasil pretest siswa kelas IV dengan

materi pecahan, yaitu dengan jumlah pretest yang diberikan terdapat 5 soal. Dari beberapa

soal ternyata banyak siswa yang kurang paham dengan konsep pecahan, membandingkan

nilai pecahan lebih besar dan lebih kecil, dan hasil belajar yang dibawah dari nilai KKM.

Jumlah siswa yang melakukan pretest adalah 23 orang dan hanya 3 siswa saja yang nilainya

sesuai dengan nilai KKM (skor 70). Terdapat 10 siswa yang memperoleh nilai diatas 50

namun tetap dibawah nilai KKM, dan yang memperoleh nilai 50 kebawah terdiri dari 10

orang.

Berdasarkan data hasil pretest tersebut siswa tergolong tidak paham dan tidak

memenuhi nilai KKM yang sudah ditentukan. Beberapa catatan yang diperoleh peneliti

selama melakukan pretes yaitu (1) dalam mengerjakan soal siswa tidak menanyakan apapun

kepada guru, terkesan bingung dan kurang aktif dalam pembelajaran, (2) peneliti

menanyakan kepada siswa, pernahkah guru memberikan soal berupa pretest, dan siswa

menjawab tidak pernah. Pretest merupakan kegiatan yang sebaiknya dilakukan guru setelah

melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam 1 Standar Kompetensi yang terdiri dari beberapa

Kompetensi Dasar dan beberapa indikator. Dalam pretest yang dilakukan dapat terlihat

bagian setiap Kompetensi Dasar yang belum dan sudah dikuasai siswa, itu menjadi bahan

acuan untuk guru.

Berdasarkan 5 soal yang diberikan peneliti, kategori siswa yang memahami konsep

pecahan yang merupakan KD 1 yang terdiri dari 3 soal yaitu soal no 1, 2, dan 3 hanya nomor

(17)

4 sedangkan soal no 1 yaitu menentukan pecahan berdasarkan gambar siswa kurang mampu

menyelesaikannya dengan tepat. Hal tersebut tampak dengan siswa menentukan nilai pecahan

berdasarkan bagian yang diarsir sedangkan gambar tersebut bukan merupakan gambar

pecahan. Pada soal nomor 4 yang merupakan KD 2 berupa menentukan lebih dari dan

kurang dari, siswa kurang paham, sebahagian siswa tidak menjawab soal tersebut. Peneliti

juga menemukan siswa yang tidak tahu membaca tanda (<) dan (>). Hal lain yang terlihat

yaitu dari cara siswa menuliskan tanda tersebut dalam lembar jawaban siswa. Dari beberapa

hal tersebut peneliti menyimpulkan siswa hanya menebak-nebak dalam menjawabnya. Pada

soal nomor 5 yang tergolong dalam KD 3 yang merupakan soal cerita, hanya 3 orang saja

yang mampu menjawab benar. Siswa tidak mampu mengubah kalimat soal cerita menjadi

kalimat matematika.

Dengan penjabaran diatas tergambar hasil nilai siswa yang sebahagian besar siswa

masih dibawah nilain KKM yang sudah ditentukan yaitu 70,00. Kenyataan ini dinilai bahwa

hasil belajar matematika siswa masih rendah dan dirasa matematika masih dianggap pelajaran

yang kurang diminati bagi sebahagian besar siswa. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa

hasil belajar siswa dipengaruhi beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam maupun dari

luar diri siswa.

Peran guru adalah sebagai fasilitator, dimana pengadaan Lembar Kerja Siswa (LKS)

diharapkan mampu mengubah kondisi pembelajaran dari yang biasanya guru berberan

menentukan “apa yang dipelajari” menjadi “bagaimana menyediakan dan memperkaya

pengalaman belajar siswa” dalam suatu pembelajaran matematika. Lembar Kerja Siswa

merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang tepat bagi siswa karena LKS membantu

peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegitan

belajar yang sistematis. Lembar Kerja Siswa adalah suatu bahan cetak berupa lembar-lembar

(18)

5 harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai

(Andi Prastowo, 2011:204).

Penyajian pembelajaran matematika dengan menggunakan LKS menuntut adanya

partisipasi aktif dari para siswa, karena LKS merupakan bentuk usaha guru untuk

membimbing siswa secara terstruktur, melalui kegiatan yang mampu memberikan daya tarik

kepada siswa untuk mempelajari matematika. Melalui pembelajaran dengan LKS keefektifan

proses belajar mengajar dapat ditingkatkan.

Selain itu, pembelajaran dititik beratkan pada bagaimana peserta didik dapat

memahami konsep tersebut untuk melakukan berbagai aktivitas belajar seperti mengamati

masalah yang nyata, mendaapatkan pengalaman, sehingga dapat menemukan dan memahami

konsep. Dengan mengkaitkan pengalaman kehidupan nyata dengan materi dapat menemukan

sebuah konsep. Dalam pembelajaran matematika model yang sesuai dengan filosofi

konstruktivisme dan kontekstual adalah Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Model ini

dikembangkan di Belanda, bertumpu pada filosopi Freudenthal yang menyatakan bahwa

matematika adalah aktivitas manusia dan semua unsur matematika dalam kehidupan

sehari-hari harus diberdaya gunakan untuk membelajarkan matematika dikelas. Jadi dengan

melibatkan aktifitas sehari hari dalam pemebalajaran matematika didalam kelas maka akan

lebih bermakna kegiatan pembelajaran yang ada dikelas, interaksi antara guru dan siswa akan

terjalin dengan baik, dengan guru menjadi fasilitator dan siswa menjadi aktif.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah

sebagai berikut :

1. Pembelajaran tidak dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa

(19)

6

3. Guru masih jarang memberikan LKS kepada siswa

4. Guru belum pernah menggunakan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran

5. Aktifitas siswa dalam pembelajaran tergolong monoton atau tidak aktif.

6. Hasil belajar siswa masih berada dibawah nilai KKM

7. Siswa kurang mampu menerapkan konsep dalam menyelesaikan masalah matematika

8. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pecahan masih rendah

9. Siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran

10. Model pembelajaran yang kurang efektif membuat siswa kurang aktif dalam belajar

1.3 Pembatasan Masalah

Dari penguraian identifikasi masalah yang telah dipaparkan tersebut, maka peneliti

membatasi permasalahan dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah yang dimaksud

adalah:

1. Peningkatan hasil belajar siswa melalui pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

berbasis Pendekatan Matematika Realistik (PMR) pada materi pecahan di kelas III SD

Negeri No 101670 Aek Haruaya Desa Lantosan Kec. Portibi Kab. PALUTA

2. Efektifitas Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Pendekatan Matematika Realistik (PMR)

pada materi pecahan di kelas III SD Negeri No 101670 Aek Haruaya Desa Lantosan

Kec. Portibi Kab. PALUTA

3. Respon siswa terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis menggunakan Pendekatan

Matematika Realistik (PMR) pada materi pecahan

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah yang

(20)

7 mengembangkan perangkat pembelajaran matematika realistic untuk meningkatkan

pemahaman konsep siswa terhadap materi pecahan di SD Negeri 101670 Aekharuaya Desa

Lantosan” dari permasalahan tersebut dapat dirinci beberapa pertanyaan penelitian yaitu:

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan mengembangkan Lembar Kerja

Siswa (LKS) berbasis pendekatan matematika realistic (PMR)?

2. Bagaimana efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pendekatan matematika

realistik (PMR)?

1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi pecahan dengan Lembar

Kerja Siswa (LKS) berbasis Pendekatan Matematika Realistik (PMR).

2. Mengetahui efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan pada materi

pecahan berbasis Pendekatan Matematika Realistik (PMR).

3. Mengetahui respon siswa terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dikembangkan

melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR).

1.6 Manfaat Penelitian

Penulis berharap dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pembelajaran

matematika dikemudian hari. Berikut ini peneliti paparkan beberapa manfaat dari penelitian

ini yaitu:

1. Bagi guru, sebagai bahan masukan mengenai LKS berbasis Pendekatan Matematika

(21)

8 2. Bagi siswa, melalui penggunaan LKS berbasis Pendekatan Matematika Realistik

(PMR) dapat meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar siswa

3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan yang akan

pengadakan penelitian yang sama

4. Bagi pihak sekolah, sebagai bahan masukan kepada pengelola sekolah dalam

pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan.

1.7. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalah pahaman terhdadap penafsiran istilah yang digunakan, akan

dijelaskan beberapa istilah yang didefinisikan secara operasional dengan tujuan penelitian ini

lehih terarah. Beberapa konsep atau istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian pengembangan adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan

ssuatu porduk dan menguji keefektifan produk tersebut.

2. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran – lembaran berisi tugas yang harus

dikerjakan oleh siswa. Struktur LKS diantarnya : Judul, mata pelajaran, petunuuk

penggunaan, konpetensi yang akan dicapai, indikator, tugas – tugas dan langkah kerja.

Sarana pembelajaran yang dapat digunakan guru, dapat membantu siswa belajar secara

terarah dan meningkatkan keterlibatan atau aktivitas dalam proses pembelajaran

3. Pendekatan Matematika Realistik (PMR) adalah suatu pendekatan pembelajaran

matematika yang memiliki karakteristik: menggunakan masalah kontekstual,

menggunakan model, menggunakan konstribusi siswa, terjadinya interaksi dalam proses

pembelajaran, menggunakan berbagai teori belajar yang relevan, saling terkait, dan

terintegrasi dalam topik pembelajaran lainnya.

4. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa mengalami proses

(22)

9 afektif, dan psikomotor. Informasi kepada guru tentang kemajuan peserta didik dalam

upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui proses kegiatan pembelajaran.

5. Pecahan adalah bilangan yang menggambarkan bagian dari suatu keseluruhan, bagian dari

(23)

85 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian pengembangan ini adalah:

1. Pengembangan lembar kerja siswa dengan menggunakan pendekatakan matematika realistik pada materi pecahan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 101670 Aek Haruaya Desa Lantosan Kec. Portibi Kab. Padang Lawas Utara. Hal ini diketahui dari pemerolehan skor sebelum dilakukan percobaan yang mampu memperoleh nilai diatas KKM yaitu 75 adalah 2 orang siswa., sedangkan setelah mengunakan lembar kerja siswa yang telah dikembangkan terjadi peningkatan yaitu terdapat 21 orang siswa yang memperoleh nilai diatas KKM, yang diantaranya 16 orang siswa memperoleh nilai pada kategori tinggi dan 5 orang siswa memperoleh nilai pada kategori sangat tinggi. Hal tersebut membuktikan bahwasanya telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa untuk materi pecahan dari tes sebelum diberikan/dilakukan ujicoba lembar kerja siswa dengan rata – rata 67,18. Maka kedua uji coba membuktikan bahwasanya telah terjadi peningkatan hasil belajar untuk materi pecahan dari tes awal dan terst akhir dengan rata – rata sebesar dengan tes setelah diberikan/dilakukan uji coba, yang 83,02.

2. Nilai rata – rata yang ditunjukkan terhadap efektivitas penggunaan lembar kerja siswa yang diproleh pada pertemuan satu dan pertemuan 2 adalah 87,5 yang berada pada criteria tinggi. Jadi tingkat keefektifan lembar kerja siswa yang dikembangkan menyebabkan hasil belajar adalah tinggi.

3. Respom siswa terhadap LKS Matematika berbasis Pendekatan Matematika Realistik untuk siswa SD pada uji coba terbatas diperoleh persentase 75%, sedangkan pada uji coba lapangan diperoleh persentase 90,60%. Berdasarkan nilai persentase tersebut respon yang ditunjukkan siswa kelas III adalah positif.

B. Saran

(24)

86

Saran – saran tersebut antara lain, : Bagi guru :

 Agar dapat menggunakan LKS yang sudah dikembangkan oleh penulis pada materi pecahan. Agar dapat terlihat efektivitas dari LKS yang sudah dikembangkan ini.

 Agar guru selalui melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dengan demikian siswa merasa dirinya ikut serta dalam setiap pembelajaran yang didesain guru. Rasa percaya diri siswa juga akan timbul.

Bagi siswa :

 Dengan menggunakan LKS berbasis pendekatan matematika realistik yang dikembangkan oleh guru diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan aktifitas siswa belajar dikelas maupun dirumah.

Bagi sekolah :

 Dapat menggunakan LKS yang sudah dikembangkan oleh guru.

 Memberikan sumbangan, pemikiran, ide, dan saran bagi perabikan mutu sekolah

Bagi peneliti lain:

 Dapat dijadikan masukan pada penelitian selanjutnya dengan materi yang berbeda dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, pengembangan perangkat pembelajaran matematika.

Saran tambahan :

 Pada awal pembelajaran guru hendaknya lebih banyak memberikan appersepsi dan cerita mengenai masalah dunia nyata yang berkaitan dengan materi yang dipelajari unutk menumbuhkan ketertarikan siswa sebelum mempelajari materi.

 Guru agar menyediakan benda-benda konkret yang cukup dan disesuaikan dengan materi yang dipelajari supaya memudahkan siswa mengkonstruksi konsep dan memudahkan siswa dalam memahami materi

 Jika kelas berdominan siswa yang banyak hendaknya disiasati dengan cara sering mengadakan pembelajaran melalaui diskusi kelompok sehingga interaksi antarsiswa lebih mendominasi dalam pembelajaran.

(25)

87

Oleh karena itu lembar kerja siswa matematika tersebut memungkinkan untuk dilakukan uji coba disekolah-sekolah lain dengan berbagai kondisi agar diperoleh lembar kerja siswa yang benar-benar berkualitas atau dapat dijadikan sebagai salah satu alternative lembar kerja siswa bagi guru dalam mengajarkan materi pecahan dikelas III SD.

 Pengembangan lembar kerja siswa seperti ini hendaknya juga dilakukan pada materi lainnya untuk membuat siswa berminat/tertarik, senang, dan aktif dalam belajar matermatika.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. LKS E Learning. Tersedia pada (http://romusha-belajar.blogspot.com/2007/12/lembar-kerja-siswa-lks-mtk.html. diakses tanggal 10 Desember 2014

Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (edisi revisi).

Penerbit Rineka Cipta : Jakarta

, 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Penerbit

Bumi Aksara : Jakarta

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Penertbit

Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Fajar Shadiq. 2010. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Matematika

Realistik di SMP. Yogyakarta. P4TK

Frisnoiry.2013.Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Membelajarkan

Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematika Melalui Pendekatan Matematika Realistik di SMP N.7 Binjai.Medan:Program Pascasarjana UNIMED.

Hadi, Sutarto. 2005. Pendidikan Matematika Realistik. Banjarmasin: Penerbit

Tulip.

Hamalik, Oemar.2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara.

Hartono.2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik

untuk Mengingkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa SMP Melalui Strategi Kemampuan Pemecahan Masalah.Medan:Program Pascasarjana UNIMED

Hasratuddin .2002. Pembelajaran Matematika Unit Geometri dengan Pendekatan Realistik di SLTP 6 Medan. Surabaya:Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Matematika

Hasratuddin.2010. Mengingkatkan dKemampuan Berfikir Kritis Siswa SMP

Melalui Pendekatan Matematika Realistik, JURNAL PENDIDIKAN

MATEMATIKA VOLUME 4 N0.2 DESEMBER 2010.

(27)

Hidayat. 2004. Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII SMP N 2 dalam Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education pada Sub Materi Pokok Bahasan Persegi Panjang. Skripsi.

Ikhsan Wakhid Sumaryono. 2010. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik untuk Melatih Kemampuan Berfikir Kritis. skripsi Krisna. 2006. Pembelajaran Matematika Realistik di Kelas VII Topik Persamaan

Garis Lurus. Tesis

Marsigit.2008. Pengembangan Model Pembelajaran. Tersedia pada (http://pbnmatmarsigit.blogspot.com/2008/12/Pengembangan-model-pembelajaranhtml. diakses tanggal 10 Desember 2014)

Mansur dan Muclish.2007. Kiat Sukses Mengajar. Jakarta: PT Nimas Utama.

Mulyasa, E., 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Penerbit

PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Nuh, M., 2013. http://abkin.org/download/lampiran-iv-pedoman-umum-pembelajaran.pdf (diakses tanggal 3 Desember 2014)

Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jakarta: Diva Remaja Rosdakarya.

Roslina. 2008. Perangkat Pembelajaran. Tersedia pada

(http://anrusmath.workpress.com/2008/09/29/perangkat-pembelajaran.html diakses tanggal 12 Desember 2014

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar. Penerbit

Rineka Cipta : Jakarta

Soetarno. 2001. Beberapa Masalah yang Terkait dengan Upaya Implementasi Pendidikan Matematika Realistik di Indonesia. Makalah. Yogyakarta

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.

Jakarta:Kencana Prenada Media Group

Walgito, 2004. Pengantar Psikologi Umum. PT. Rosdakarya : Bandung

(28)

Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/MAK”. FMIPA Universitas negeri Yogyakarta.

Widyantini.Th dan Sigit TG. 2010. Artikel Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sebagai Bahan Ajar, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik danTenaga Kependidikan (PPPPTK) matematika

http://www.google.co.id/#sclient=psyb&q=Pedoman+Umum+Penulisan+ Bahan+Ajar+PDKLP&oq=Pedoman+Umum+Penulisan+Bahan+Ajar+PD KLP …. Diakses tanggal 4 Desemb3r 2014

Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik cetakan satu.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Yusuf, Muhammad. 2011. Pengembangan LKS Matematika.

http://drsyusup.wordpress.com/pengembangan-lks-matematika/ Tanggal 25 Desember 2014

Yuwono, I. 2007. Model-model pembelajaran inovatif. Surabaya: UM Press.Malang

Gambar

Tabel 3.1 Kriteria Jawaban Item Instrumen validasi. ........................................
Gambar 4.2. Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran .............................................

Referensi

Dokumen terkait

Di daerah sebagian tempat, di depan stasiun dan tempat lainnya, dan memparkir sepeda dan motor dengan berbaris di tempat wilayah yang dilarang (Area yang dilarang

Berdasarkan uraian tentang pembelajaran dengan menggunakan jenis latihan yang berbeda memberikan gambaran bahwa jenis soal turut menentukan terhadap prestasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan: bagi guru yang akan melakukan pembelajaran dengan menggunakan Modular Object-Oriented

[r]

Tujuannya, untuk mengetahui Karakteristik Pasien Bakterial Vaginosis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Periode 2009 – 2012 berdasarkan usia, agama, ras atau

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Lombok, jumlah wisatawan Pulau Lombok pada tahun 2016 mencapai 3.094.437 orang namun jumlah kapal yacht yang beroperasi hanya

Ketika BRR bersiap menutup kantornya, proyek portofolio mereka bisa dikategorikan sebagai berikut dalam hubungannya dengan skenario pelimpahan: proyek tahun jamak (dari IRFF,

Untuk membatasi permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini, maka penulis hanya membatasi permasalahan pada proses transaksi penjualan mulai dari pemesanan,