• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE MAGELANG. Skripsi. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE MAGELANG. Skripsi. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE

MAGELANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Program Studi S1 Manajemen

Oleh:

Diah Pinky Dewanti NIM: 172214167

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(2)

i

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE

MAGELANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Program Studi S1 Manajemen

Oleh:

Diah Pinky Dewanti NIM: 172214167

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(3)
(4)

31 Januari 2022

(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memanfaatkannya dengan baik, maka ia akan memanfaatkanmu.

HR. Muslim

Ilmu pengetahuan itu bukanlah dihafal, melainkan yang memberi manfaat.

Imam Syafi’i

Jangan tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tapi tuntut dirimu karena menunda adabmu kepada-Nya.

Ibnu Atha’illah As-Sakandari

Dan aku ingin menjadi seseorang, bukan icon Valentino Rossi

Skripsi ini dipersembahkan kepada

 Bapak dan Ibuku tercinta,

atas segala dukungan dan perhatiannya

 Kakek dan Nenekku tercinta dan tersayang, penyemangat hidupku

 Adik-adikku, yang tersayang

 Teman special yang tercinta

(6)

31 Januari 2022

(7)

, 31 Januari 2022

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjuduk Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Matahari Department Store Magelang. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk Itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Tiberius Handono Eko Prabowo, M.B.A. Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Patrick Vivid Adinata, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen dan Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Patrick Vivid Adinata, M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis, dengan kesungguhan hati.

4. Bapak Drs. Rubiyatno, M.M., selaku dosen pembimbing II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

5. Fransisca Desiana Pranatasari S.E., M.M., selaku anggota tim penguji yang telah memberi masukan yang sangat berguna.

6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

7. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku. Terima Kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam menyikapi hidup.

(9)

31 Januari 2022

(10)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

ABSTRAK ... xvii

ABSTRACT ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 13

C. Pembatasan Masalah ... 13

D. Tujuan Penelitian ... 14

E. Manfaat Penelitian ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 16

A. Landasan Teori ... 16

1. Bauran Pemasaran ... 16

a. Produk ... 17

(11)

x

b. Harga ... 19

c. Distribusi ... 22

d. Promosi ... 25

2. Minat Beli ... 29

B. Penelitian Sebelumnya ... 31

C. Kerangka Konseptual ... 38

D. Hipotesis ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 43

A. Jenis Penelitian ... 43

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 44

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 44

D. Variabel Penelitian ... 44

E. Definisi Operasional ... 51

F. Populasi dan Sampel ... 55

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 55

H. Sumber Data ... 56

I. Teknik Pengumpulan Data ... 56

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 57

K. Teknik Analisis Data ... 59

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 62

A. Sejarah Perusahaan ... 62

B. Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan ... 64

C. Logo Perusahaan ... 65

D. Struktur Organisasi ... 66

E. Model Bisnis ... 66

(12)

xi

F. Gerai ... 67

G. Pemasaran ... 67

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 73

A. Uji Instrumen ... 73

1. Uji Validitas ... 73

2. Uji Reliabilitas ... 74

B. Teknik Analisis Data ... 75

1. Analisis Deskriptif ... 75

a. Analisis Deskriptif Responden ... 75

b. Analisis Deskriptif Variabel ... 79

2. Uji Asumsi Klasik ... 86

a. Uji Normalitas ... 86

b. Uji Multikolinearitas ... 87

c. Uji Heteroskedastisitas ... 88

3. Uji Hipotesis ... 89

a. Regresi Linear Berganda ... 89

b. Uji F ... 91

c. Uji T ... 92

d. Koefisien Determinasi ... 94

C. Pembahasan ... 95

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 100

A. Kesimpulan ... 100

B. Saran ... 101

a. Bagi Perusahaan ... 101

b. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 102

(13)

xii

C. Keterbatasan ... 103 DAFTAR REFERENSI ... 104 LAMPIRAN ... 108

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel I.1 Kinerja Penjualan Kotor ... 5

Tabel II.1 Penelitian Sebelumnya ... 31

Tabel III.1 Skala Instrumen... 46

Tabel III.2 Indikator Variabel ... 47

Tabel III.3 Definisi Operasional ... 51

Tabel III.4 Skala Instrumen... 56

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas ... 73

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 75

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 75

Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 76

Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 77

Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku ... 77

Tabel V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Informan ... 78

Tabel V.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan ... 78

Tabel V.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Berbelanja ... 79

Tabel V.10 Kategori Skala Data ... 80

Tabel V.11 Analisis Deskriptif Variabel Minat Beli ... 80

Tabel V.12Analisis Deskriptif Variabel Kualitas Produk ... 82

Tabel V.13Analisis Deskriptif Variabel Harga ... 83

Tabel V.14Analisis Deskriptif Variabel Distribusi ... 84

Tabel V.15Analisis Deskriptif Variabel Promosi ... 85

Tabel V.16 Hasil Uji Normalitas ... 87

Tabel V.17 Hasil Uji Multikolinearitas ... 88

(15)

xiv

Tabel V.18 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda ... 89

Tabel V.19 Hasil Uji F ... 91

Tabel V.20 Hasil Uji t ... 92

Tabel V.21 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 94

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar I.1 Laba Kotor ... 6

Gambar I.2 Rugi/Laba Sebelum Pajak Penghasilan ... 7

Gambar I.3 Rugi/Pendapatan Komprehensif ... 7

Gambar I.4 Rugi/Laba Bersih Per Saham ... 8

Gambar I.1 Laba/Rugi Bersih ... 9

Gambar II.1 Kerangka Konseptual ... 38

Gambar IV.1 Logo Perusahaan ... 65

Gambar IV.2 Struktur Organisasi ... 66

Gambar IV.3 Contoh Produk ... 68

Gambar IV.4 Contoh Harga ... 69

Gambar IV.5 Gerai Magelang ... 69

Gambar IV.6 Marketplace (Matahari.com) ... 70

Gambar IV.7 Promosi melalui Instagram ... 70

Gambar IV.8 Instagram ... 71

Gambar IV.9 Facebook ... 71

Gambar IV.10 Twitter ... 72

Gambar V.1 Hasil Uji Normalitas ... 86

Gambar V.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 89

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

LAMPIRAN I LembarKuesioner ... 108

LAMPIRAN II Karakteristik Responden... 115

LAMPIRAN IIITabulasi Data ... 122

LAMPIRAN IV Hasil Uji SPSS ... 140

LAMPIRAN V Jaringan Gerai... 148

(18)

xvii ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE

MAGELANG

Diah Pinky Dewanti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, distribusi, dan promosi secara simultan terhadap minat beli konsumen, (2) pengaruh kualitas produk secara parsial terhadap minat beli konsumen, (3) pengaruh harga secara parsial terhadap minat beli konsumen, (4) pengaruh distribusi secara parsial terhadap minat beli konsumen, (5) pengaruh promosi secara parsial terhadap minat beli pada Matahari Department Store.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Matahari Department Store yang pernah berbelanja minimal satu kali. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Data penelitian diperoleh dengan cara membagikan kuesioner kepada 100 responden. Penelitian ini menggunakan teknik Analisis Regresi Linear Berganda menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistik 22. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas produk, harga, distribusi, dan promosi berpengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen. Pada uji pengaruh parsial hanya kualitas produk yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen, sedangkan variabel harga, distribusi, dan promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dalam penelitian ini.

Kata kunci : Kualitas Produk, Harga, Distribusi, Promosi

(19)

xviii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE MARKETING MIX ON BUYING INTEREST CONSUMERS AT MATAHARI DEPARTMENT STORE

MAGELANG

Diah Pinky Dewanti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2021

This study aims to determine (1) to determine the effect of product quality, price, distribution, and promotion simultaneously on consumer buying interest, (2) partial effect of product quality on consumer buying interest, (3) partial effect of price on buying interest consumers, (4) partial effect of distribution on consumer buying interest, (5) partial effect of promotion on buying interest at Matahari Department Store. The population in this study are Matahari Department Store consumers who have shopped at least once. The sampling technique used was purposive sampling. Research data was obtained by distributing questionnaires to 100 respondents. This study uses the Multiple Linear Regression Analysis technique using the IBM SPSS Statistics 22 application. The results show that product quality, price, distribution, and promotion simultaneously affected consumer buying interest. In the partial effect test, only product quality shows a significant effect on consumer buying interest, while price, distribution, and promotion variables have no significant effect on the dependent variable in this study.

Keywords: Product Quality, Price, Distribution, Promotion

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini masyarakat Indonesia sangat dimanjakan oleh kehadiran pusat perbelanjaan, bahkan lokasinya dapat dijangkau hanya dengan berjalan kaki. Kondisi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat karena tidak harus mengeluarkan biaya. Masyarakatpun mempunyai kebebasan dalam memilih gerai yang akan dijadikan tempat untuk berbelanja, karena keberadaan ritel di Indonesia saat ini sangat menjamur.

Ritel merupakan mata rantai terakhir dalam proses kegiatan distribusi. Retail atau lebih dikenal dengan eceran adalah kegiatan penjualan barang atau jasa untuk pemakaian pribadi atau rumah tangga kepada konsumen akhir dan tidak untuk kepentingan bisnis. Ritel berperan sebagai perantara antara produsen utama atau grosir besar dengan konsumen akhir. Industri ritel sangat berperan penting di Indonesia selain berkontribusi besar pada perekonomian nasional, industri ini juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Bisnis ritel berfungsi sebagai ujung tombak pemasaran produk, memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk, membantu promosi produk, dan mengobservasi pasar.

Menurut sifatnya, ritel di Indonesia dibedakan menjadi dua kategori, yaitu ritel tradisional dan ritel modern. Ritel tradisional mengacu pada pengecer berukuran kecil seperti kios, butik dan toko kecil. Ritel tradisional memiliki modal yang kecil sehingga fasilitas yang diterima juga sederhana. Ritel modern mengacu pada pengecer berukuran besar seperti department store, supermarket, mini-market, dan lain-lain. Ritel modern memiliki modal yang sangat besar, sehingga fasilitas yang diterima juga mewah.

Karakteristik bisnis ritel adalah menjual barang dalam jumlah satuan, berhadapan langsung dengan konsumen, dan memiliki berbagai

(21)

jenis kebutuhan konsumen. Berikut adalah jenis-jenis bisnis retail, pertama toko serba ada, jenis bisnis ritel ini menyediakan banyak kategori produk yang umumnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumen, beberapa kategori produk yang tersedia antara lain makanan segar, makanan kalengan, snack, minuman, kosmetik, kebutuhan dapur, kebutuhan kamar mandi, serta kebutuhan rumah tangga lainnya. Contoh fisik dari toko serba ada adalah department store, supermarket, mini- market, dan lain sebagainya. Kedua, toko khusus yang menjual satu jenis produk atau jasa. Bisnis ritel ini biasanya memiliki rentang kategori yang sempit namun fokus. Contohnya adalah bengkel, showroom mobil, restoran, toko obat, toko mainan, toko perhiasan, toko pakaian, dan masih banyak lainnya. Ketiga pengejer non-toko. Bisnis ritel non-toko memanfaatkan email, website, aplikasi mobile, hingga telepon untuk menjual produk eceran mereka.

Retail di Indonesia sudah ada sejak tahun 1960. Toko retail pertama terletak di gedung Sarinah di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta pada 23 April 1963. Gagasan pembangunan toko retail pertama kali diinisiasi oleh Presiden Soekarno saat itu yang mengadopsi konsep penjualan di negara-negara Barat dan Jepang. Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), bisnis ritel atau usaha eceran di Indonesia mulai berkembang pada kisaran tahun 1980 an seiring dengan mulai dikembangkannya perekonomian Indonesia. Pada tahun 1990, perkembangan toko retail mengalami banyak peningkatan hingga saat ini.

Hal ini diakibatkan oleh adanya pertumbuhan yang terjadi pada masyarakat kalangan menengah ke atas. Pertumbuhan tersebut yang menyebabkan timbulnya banyak permintaan terhadap supermarket dan department store yang kemudian terus bermunculan dan terus berinovasi sehingga menjadi sebuah kebutuhan baru bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup. Perubahan gaya hidup masyarakat kalangan menengah ke atas, terutama di kawasan perkotaan, akan lebih cenderung memilih berbelanja di ritel modern, karena selain memenuhi

(22)

kebutuhan, tetapi ritel modern juga dapat dimanfaatkan untuk tempat nongkrong, jalan-jalan, dan mencari hiburan. Contoh bisnis ritel modern di Indonesia adalah Matahari, Ramayana, Carrefour, Hero, dan lain-lain.

Adanya pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini mengakibatkan pemerintah menerapkan peraturan yang sangat berdampak bagi industri ritel. Bisnis ritel adalah salah satu bisnis yang paling terpuruk, sehingga mengalami kerugian yang sangat besar. Penjualan ritel mengalami penurunan yang sangat drastis bahkan mencapai angka 80 persen. Tidak hanya itu, jumlah pengunjung juga mengalami menurunan sampai 50 persen. Sepanjang tahun 2020 industri ritel seperti mal, supermarket, dan minimarket mengalami pertumbuhan negatif. Data Bank Indonesia menunjukkan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Desember 2020 minus 13,4 persen secara tahunan (yoy) berkontraksi 2,9 persen dari bulan November menjadi minus 16,3 persen dan minus 14,9 persen pada Oktober 2020. Kemudian pada 2021, secara tahunan, penjualan eceran Juli 2021 juga diperkirakan turun sebesar 6,2% yoy dari IPR Juli 2020 yang sebesar 194,1.

Adanya peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tahun 2020 sampai 2021, mengakibatkan sekitar 2.000 ritel modern harus terpaksa tutup sementara, bahkan beberapa ritel raksasa tumbang, diantaranya PT Hero Supermarket Tbk, yang pada akhir Juli 2021 memutuskan untuk menutup semua gerai Giant. Hal itu juga terjadi pada PT Matahari Department Store Tbk yang akhirnya menutup beberapa gerai yang berada di beberapa kota seperti di kota Palembang, Bogor, Jakarta, Balikpapan, Bali, Padang dan Cirebon.

Matahari adalah salah satu ritel ternama di Indonesia dan merupakan Department store modern pertama di Indonesia pada tahun 1972. Matahari mempunyai sejarah panjang dalam meniti karirnya sebelum menjadi terkenal seperti sekarang ini. Pada tanggal 24 Oktober 1958, Matahari hanya membuka gerai pertamanya berupa toko fashion anak-anak di daerah Pasar Baru Jakarta. Sekarang ini Matahari

(23)

mempunyai 147 gerai yang terdapat kota-kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama perjalanan selama 62 tahun, Matahari selalu menyediakan banyak pilihan fashion terkini seperti pakaian dan mode, produk kecantikan, dan barang keperluan rumah tangga. Matahari juga sangat berperan penting terhadap perekonomian Indonesia, karena dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan dapat mempekerjakan 40.000 karyawan lebih (2020). Matahari juga bekerjasama dengan kurang lebih 700 pemasok lokal serta pemasok internasional (2019), tetapi akhir tahun 2020 mengalami penurunan pemasok, dan hanya terdiri dari 400 samapi 500 pemasok. Merek-merek yang terdapat di Matahari berulangkali terpilih menjadi merek fashion terfavorit di Indonesia.

Matahari juga sering memenangkan berbagai Penghargaan baik nasional maupun internasional. Penghargaan tersebut antara lain peringkat ke-3 di antara peritel Indonesia dalam Top 500 Retail Asia Pacific; Brand Asia 2018 – Top 3 Most Powerful Retail Brand in Indonesia dari Nikkei BP Consulting, Inc. dan WoW Brand Award 2019 – Gold Champion dari MarkPlus Inc. Di samping itu, Perseroan juga meraih penghargaan Indonesia Netizen Brand Choice Award 2018 dari Warta Ekonomi. Tahun 2020, perseroan mendapatkan penghargaan dan sertifikat Top 5 Most Admired Companies : Retail, 100 Best Listed Companies, To 10 Mid Capitalization Public Listed Company, Best Non Finalcial Sector – 3nd Winner, dan Pelaksanaan Kepatuhan Pajak serta Peran dan Kontribusi dalam Merealisasikan Penerimaan KPP Pratama Cikupa Tahun Pajak 2020. Penghargaan tersebut pastinya dapat menunjukkan bahwa Matahari mempunyai reputasi yang baik.

Di Kota Magelang terdapat beberapa pesaing Matahari diantaranya Gardena yang berada di Jl. Jend Ahmad Yani 10 Magelang, Trio Plaza yang berada di Jalan Alun-Alun Utara No. 6, Kota Magelang, serta Giant yang berada diJalan Tidar No. 23, KotaMagelang,tetapi pada akhir Juli 2021 Giant sudah tutup permanen, jadi bukan lagi saingan Matahari. Di Kota Magelang Matahari mempunyai dua gerai yang berada di Mataharidi

(24)

Jl. Jend. A. Yani No. 4, Magelang dan pada Armada Town Square yang berada diArtos Mall, Jl. Mayjen Bambang Soegeng No.1, Kedungdowo, Mertoyudan, Kec. Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah 56172. Seiiring dengan pertumbuhan dan pekembangan bisnis di dunia ritel, maka persaingannya semakin ketat. Persaingan usaha tersebut membuat perusahaan harus memutar otak mereka untuk dapat menarik perhatian konsumen.

Per 31 Desember 2020, Matahari hanya memiliki 147 gerai yang awalnya terdapat 169 gerai. Matahari terpaksa menutup 13 gerai besar dan 12 gerai khusus yang memiliki performa kurang baik, tetapi di waktu yang bersamaan perseroan juga membuka 3 gerai baru yaitu di Tangerang, Depok, dan Palembang. Setiap gerai Matahari mempunyai luas kira-kira 5.000 hingga 9.000 meter persegi. Total luas ritel saat ini mencapai 949.776 meter persegi.

Gerai Matahari yang berada di Jawa-Bali yang merupakan wilayah diterapkannya PPKM Darurat terpaksa ditutup, dari peraturan tersebut mencapai 89 gerai, padahal secara kolektif, pendapatan dari gerai tersebut dapat mencapai 56 persen. Gerai sisanya hanya mengalami pembatasan dalam jam operasional. Tabel di bawah menunjukkan Kinerja Penjualan Kotor per Segmen Matahari.

Tabel I.1

Kinerja Penjualan Kotor per Segmen Dalam Miliar Rupiah

Tahun/Wilayah Jawa Sumatra Kalimantan, Sulawesi, dan

Maluku

Lainnya

2019 10913.6 3176.4 3010.6 934.4

2020 4862.3 1715.4 1569.1 451.9

Sumber Data : Annual Report Matahari Department Store, 2020

(25)

Tabel di atas menunjukkan bahwa semua segmen mengalami penurunan penjualan. Hal ini dikarenakan adanya penutupan gerai, pembatasan jam operasional, serta pembatasan jumlah pelanggan.

Sumber Data : Annual Report Matahari Department Store, 2020 Gambar I.1

Laba Kotor

Gambar di atas menunjukkan laba kotor setiap tahun mengalami penurunan. Tahun 2018 ke tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 221,7 miliar rupiah. Sementara pada tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat besar bahkan mencapai 3325,9 miliar rupiah.

6378 6156.3

2830.4 0

2000 4000 6000 8000

2018 2019 2020

Laba Kotor

Dalam Miliar Rupiah

(26)

Sumber Data : Annual Report Matahari Department Store, 2020 Gambar I.2

Rugi/Laba Sebelum Pajak Penghasilan

Gambar diatas menunjukkan bahwa laba pada tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 187,7 miliar rupiah. Hal ini berbanding terbalik pada tahun 2020 yang mengalami kerugian sebelum pajak penghasilan yang sangat besar, bahkan mencapai 934,4 miliar rupiah.

Sumber Data : Annual Report Matahari Department Store, 2020 Gambar I.3

Rugi/Pendapatan Komprehensif

1575.3 1763

-934.4

-1500 -1000 -500 0 500 1000 1500 2000

2018 2019 2020

Rugi/Laba Sebelum Pajak Penghasilan

Dalam Miliar Rupiah

1146.2 1400.2

-828.7 -1000

-500 0 500 1000 1500 2000

2018 2019 2020

Rugi/Pendapatan Komprehensif

Dalam Miliar Rupiah

(27)

Gambar di atas menunjukkan adalanya peningkatan pendapatan sebesar 254 miliar rupiah dari tahun 2018 ke tahun 2019. Pada tahun 2020 Matahari mengalami kerugian komprehensif sebanyak 828,7 miliar rupiah.

Sumber Data : Annual Report Matahari Department Store, 2020 Gambar I.4

Rugi/Laba Bersih Per Saham

Gambar di atas menunjukkan bahwa Matahari mendapatkan kenaikan laba sebesar 115 miliar rupiah pada tahun 2019, tetapi pada tahun 2020 Matahari mengalami kerugian bersih per salam mencapai 332 miliar rupiah.

377 492

-332

-400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 500 600

2018 2019 2020

Rugi/Laba Bersih per Saham

Dalam Miliar Rupiah

(28)

Sumber Data : Annual Report Matahari Department Store, 2020 Gambar I.5

Laba/Rugi Bersih

Gambar di atas menunjukkan laba/rugi bersih Matahari. Dapat dilihat bahwa tahun 2019, Matahari mendapatkan laba bersih sebesar 1366,9 miliar rupiah. Hal ini berbanding terbalik dengan tahun 020 yang mengalami kerugian bersih yang sangat tajam, bahkan mencapai 873,2 miliar rupiah.

Seiiring dengan pertumbuhan dan pekembangan bisnis di dunia ritel, maka persaingannya semakin ketat. Persaingan usahat tersebut membuat perusahaan harus memutar otak mereka untuk menentukan bauran pemasaran yang paling sesuai dengan segmen yang dituju.

Di dalam perusahaan bauran pemasaran memegang peranan yang sangat penting, oleh karena itu perusahaan harus mengelola bauran pemasaran dengan sangat baik agar dapat diterima oleh konsumen.

Menurut Setiawardi et al. (2013:10) bauran pemasaran merupakan bentuk dari pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen yang ada dalam konsep pemasaran. Bauran pemasaran merupakan kombinasi dari tujuh variabel penting dalam konsep pemasaran yang digunakan oleh

1366.9

-873.2 -1000

-500 0 500 1000 1500

2019 2020

Laba/Rugi Bersih

Dalam MIliar Rupiah

(29)

perusahaan variabel tersebut meliputi produk, harga, tempat dan promosi.

Banyaknya peritel di Indonesia, membuat persaingan bisnis semakin ketat.

Perusahaan bersaing dalam menentukan produk yang akan dijual, harga yang akan dipatok, distribusi produk, serta promosi apa yang akan dipakai untuk mempromosikan produk tersebut. Variabel-variabel ini harus diterapkan oleh semua perusahaan termasuk Matahari Department Store.

Di dalam perusahaan kualitas produk memegang peranan yang sangat penting. Tingginya kualitas produk dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli produk tersebut. Produk yang berkualitas juga akan menciptakan kepuasan bagi konsumen, sementara rendahnya kualitas produk dapat mengecewakan konsumen, maka dari itu perusahaan harus memiliki strategi yang kuat agar dapat menciptakan kualitas produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Kotler dan Armstrong (2014:11) kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya. Perusahaan yang mempunyai produk yang berkualitas pastinya dapat mengalahkan produk dari pesaing. Baik buruknya kualitas produk yang dijual juga akan berpengaruh terhadap reputasi perusahaan, maka dari itu perusahaan harus menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Bauran selain kualitas produk, perusahaan juga harus memperhatikan harga yang dipatok. Sudaryono (2016:216) harga merupakan suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang didapatkan dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu. Strategi untuk memenangkan persaingan perusahaan harus mampu menentukan kebijakan harga secara tepat. Harga merupakan salah satu pertimbangan bagi konsumen dalam memunculkan minat beli konsumen. Harga pada Matahari sangat bervariasi, mulai dari yang termurah hingga yang termahal. Hal ini dipengaruhi oleh kualitas dari produk tersebut. Harga di

(30)

Matahari juga dapat dijangkau oleh masyarakat bawah, menengah dan atas.

Bauran selain kualitas produk dan harga, perusahaan juga harus memperhatikan distribusi. Menurut Assauri (2012:118) penempatan atau penyaluran merupakan mekanisme distribusi yang dipergunakan untuk menyampaikan produk dari titik produksi ke konsumen. Sempit luasnya saluran distribusi juga berpengaruh sangat penting dalam perusahaan.

Semakin luas saluran distribusi maka semakin mudah konsumen mendapatkan produk tersebut. Lokasi Matahari di Kota Magelang sangat strategis, sehingga mudah dijangkau oleh konsumen. Gerai ini juga berada di pusat Kota Magelang, jadi kendaraan besar dapat dengan mudah dalam menyalurkan produk-produk yang akan di jual pada gerai Matahari.

Bauran selain kualitas produk, harga, dan distribusi, perusahaan juga harus memperhatikan strategi promosi yang akan digunakan. Menurut Sanusi (2015:156) promosi yaitu unsur dalam bauran pemasaran yang digunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk. Promosi sangat penting bagi perusahaan karena dengan adanya promosi akan membuat merek perusahaan semakin terkenal. Promosi juga bertujuan untuk meningkatkan loyalitas konsumen. Matahari melakukan promosi dengan berbagai cara, seperti media sosial (instagram, facebook), face to face, dan lain-lain, tidak hanya itu Matahari juga sering menerapkan banyak diskon pada hari-hari tertentu. Hal ini bertujuan untuk menarik minat beli konsumen.

Bauran pemasaran yang tepat akan mempermudah perusahaan dalam mencapai tujuan. Bauran pemasaran yang dirancang oleh Matahari pastinya bertujuan untuk menarik minat beli konsumen. Dengan adanya minat beli dari konsumen pada Matahari, diharapkan dapat meningkatkan penjualan.

Menurut Hasan (2013:173) Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan guna berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan

(31)

konsumen melakukan pembelian. Matahari tentunya memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen, maka dari itu banyak konsumen yang awalnya hanya sekedar jalan-jalan tetapi pada akhirnya mempunyai minat untuk beli. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kualitas produk, harga, distribusi, serta promosi yang diterapkan oleh Matahari.

Ketatnya persaingan bisnis ritel membuat para manager harus menentukan strategi pemasaran yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keiinginan konsumen. Hal ini bertujuan agar saat konsumen mengunjungi gerai dapat berlama-lama, yang nantinya dapat menimbulkan minat beli pada konsumen. Pendapatan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sepanjang sembilan bulan pertama 2020 merosot 57,5% secara tahunan.

LPPF hanya mengantongi pendapatan sebesar Rp 3,33 triliun, dari Rp 7,83 triliun pada periode sama tahun 2019. Penjualan eceran yang berkontribusi 64% terhadap total pendapatan LPPF turun 57,6% year on year (yoy), dari Rp 5,03 triliun menjadi Rp 2,13 triliun. Penjualan konsinyasi (bersih) berkurang 57,7% yoy menjadi Rp 1,15 triliun dan pendapatan jasa terkoreksi 44,4% yoy menjadi Rp 50 miliar. Penurunan penjualan turut membuat bottom line LPPF berkinerja negatif. Sepanjang sembilan bulan pertama 2020, LPPF mencatatkan rugi bersih Rp 616,61 miliar, padahal pada periode sama tahun 2019, LPPF masih membukukan laba bersih Rp 1,19 triliun. (Qolbi, 2020).

Matahari Department Store menarik untuk diteliti, karena Matahari telah menerapkan strategi-strategi pemasaran yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhan dan keiinginan konsumen, tetapi pada kenyataanya Matahari mengalami penurunan pendapatan (LPPF) yang mencapai 57,5%, hal itu juga, menyebabkan kerugian sebesar hingga mencapai Rp 616,61 miliar (rugi bersih). Berdasarakan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian mengenai Pengaruh Bauran Pemasaran (kualitas produk, harga, distribusi, dan promosi) terhadap minat beli konsumen di Matahari Depatemen Store Magelang. Studi kasus pada konsumen Matahari Departemen Store di Magelang.

(32)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang terdapat di penelitian ini adalah :

1. Apakah kualitas produk, harga, promosi, dan distribusi berpengaruh secara simultan terhadap minat beli pada Matahari Department Store?

2. Apakah kualitas produk berpengaruh secara parsial terhadap minat beli pada Matahari Department Store?

3. Apakah harga berpengaruh secara parsial terhadap minat beli pada Matahari Department Store?

4. Apakah distribusi berpengaruh secara parsial terhadap minat beli pada Matahari Department Store?

5. Apakah promosi berpengaruh secara parsial terhadap minat beli pada Matahari Department Store?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah : .

1. Variabel produk, harga, distribusi, dan promosi akan dilihat dari persepsi konsumen atas produk, harga, distribusi, dan promosi.

a. Kualitas produk dengan indikator kinerja, keindahan, kemudahan perawatan dan perbaikan, keunikan, reabilitas,daya tahan, kualitas kesesuaian, dan kegunaan yang sesuai

b. Harga dengan indikator keterjangkauan harga, daya saing harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, dan kesesuaian harga dengan manfaat.

c. Distribusi dengan indikator lokasi produk dan ketersediaan produk.

d. Promosi dengan indikator iklan, penjualan personal, promosi penjualan, hubungan pelanggan, dan pemasaran langsung.

(33)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan dari penelitian iniadalah:

1. Mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, distribusi, dan promosi secara simultan terhadap minat beli pada Matahari Department Store.

2. Mengetahui pengaruh kualitas produk secara parsial terhadap minat beli pada Matahari Department Store.

3. Mengetahui pengaruh harga secara parsial terhadap minat beli pada Matahari Department Store.

4. Mengetahui pengaruh distribusi secara parsial terhadap minat beli pada Matahari Department Store.

5. Mengetahui pengaruh promosi secara parsial terhadap minat beli pada Matahari Department Store.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, diantaranya:

1. Manfaat Ilmiah

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa untuk mengetahui pentingnya pengaruh kualitas produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap minat beli konsumen.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk meningkatkan strategi pemasaran (kualitas produk, harga, promosi, dan distribusi) yang lebih baik, agar dapat meningkatkan penjualan dimasa yang akan datang serta menambah informasi bagi perusahaan.

b. Bagi Peneliti

(34)

1. Untuk memperbanyak pengetahuan teoritis serta menambah wawasan untuk belajar secara langsung.

2. Dapat mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, promosi, dan distribusi secara simultan terhadap minat beli konsumen di Matahari Department Store

3. Dapat mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, promosi, dan distribusi secara parsial terhadap minat beli konsumen di Matahari Department Store

c. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dapat menjadi informasi tambahan bagi pembaca untuk menambah referensi bagi penelitiannya terkait dengan pengaruh kualitas produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap minat beli konsumen di Matahari Department Store

(35)

16 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Bauran Pemasaran

Menurut Setiawardi et al. (2013:10) bauran pemasaran merupakan bentuk dari pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen yang ada dalam konsep pemasaran. Bauran pemasaran merupakan kombinasi dari tujuh variabel penting dalam konsep pemasaran yang digunakan oleh perusahaan variabel tersebut meliputi produk, harga, tempat dan promosi. Bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2012) adalah cara menganalisis data dari berbagai sumber, seperti data pemindai barang, data pengiriman barang, harga, media dan promosi untuk memahami atau dampak dari sebuah kegiatan pemasaran. Menurut Sunyoto (2013:8) bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel bauran pemasaran tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Keempat unsur bauran pemasaran adalah strateg produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi.

Menurut Assauri (2013) bahwa bauran pemasaran merupakan sekumpulan keputusan tentang harga, produk, saluran distribusi, komunikasi dan manajemen hubungan pelanggan. Sehingga dapat dikatakan bahwa bauran pemasaran merupakan strategi, taktik, instrument atau alat pemasaran yang tersedia guna mempengaruhi

(36)

pembeli. Menurut Assauri (2015) keempat unsur atau variabel strategi acuan/bauran pemasaran tersebut adalah :

a. Strategi produk, b. Strategi harga,

c. Strategi penyaluran/distribusi, dan d. Strategi promosi

Keempat strategi tersebut diatas saling mempengaruhi, sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi, yaitu trategi acuan/bauran. Sedangkan strategi bauran pemasaran ini merupakan bagian dari strategi pemasaran, dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran.

Berdasarkan definisi dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah strategi pemasaran yang variabelnya saling berkaitan, guna untuk mencapai tujuan perusahaan seperti variabel produk, harga, distribusi, dan promosi.

a. Produk

Kotler dan keller (2016) kualitas produk adalah totalitas fitur dan karateristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Menurut Kotler dan Armstrong (2014:11) kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya. Adapun menurut Kotler dan Keller (2016:

164) kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi daripada keiinginan pelanggan. Menurut Hasan (2013:27) konsep

(37)

produk merupakan bentuk tawaran produsen baik tangible (barang) maupun intangible (jasa) untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Berdasarkan definisi dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah tingkat baik buruknya sebuah produk dimata konsumen, sehingga suatu produk sesuai dengan harapan konsumen.

Tingkatan produk menurut Assauri (2015;202) pada dasarnya produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan :

a. Produk Inti, yang merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.

b. Produk formal, yang merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merek dan kemasan yang menyertai produk tersebut.

c. Produk tambahan, adalah tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya. Seperti pelayanan, pemeliharaan, dan pengangkutan.

Menurut Tony Wijaya (2011:13), Produk yang berkualitas harus mampu memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan.

Ekspektasi pelanggan dapat dijelaskan melalui atribut- atributkualitas atau hal-hal yang sering disebut dimensi kualitas.

Ada 8 dimensi kualitas yaitu :

a. Kinerja (performance) adalah tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk.

b. Keindahan (esthetics) berhubungan dengan penampilan wujud produk.

c. Kemudahan perawatan dan perbaikan (Service ability) berkaitan dengan tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk

(38)

d. Keunikan (features) adalah karakteristik produk yang berbeda secara fungsional dari produk-produk sejenis.

e. Reliabilitas adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi yang dimaksud dalam jangka waktu tertentu.

f. Daya tahan (durability) didefinisikan sebagai umur manfaat dari fungsi produk.

g. Kualitas kesesuaian (quality of comformence) adalah ukuran mengenai apakah produk telah memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.

h. Kegunaan yang sesuai (fitness for use) adalah kecocokan dari produk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang diiklankan atau dijanjikan.

b. Harga

Menurut Tjiptono & Chandra (2012:315) secara sederhana harga bisa diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non moneter) yang mengandung kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah produk. Menurut Sudaryono (2016:216) harga merupakan suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang didapatkan dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu. Menurut Kotler dan Situmorang (2012) Harga adalah jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

Berdasarkan definisi dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa harga adalah suatu nilai tukar dari pembeli yang diberikan kepada penjual untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa yang diinginkan oleh pembeli.

Macam-macam harga menurut Sunyoto (2015:130) mengemukakan bahwa macam – macam harga sebagai berikut :

(39)

1. Harga daftar

Harga yang diberitahukan atau dipublikasikan, dari harga inibiasanya pembeli memperoleh potongan harga.

2. Harga netto

Harga yangharus dibayar, biasanya merupkan harga daftar dikurangi potongan dan kemurahan.

3. Harga zone

Harga yang sama untuk suatu daerah zone atau daerah geogrfis tertentu.

4. Harga titik dasar

Harga yang didasarkan atas titik lokasi atau titik basis tertentu.

5. Harga stempel pos

Harga yang sama untuk semua daerah pasarnya disebut juga harga uniform.

6. Harga pabrik

Dalam hal ini pembeli membayar di pabrik atau tempat pembuatan, sedangakan amgkutan ditanggung oleh pembeli.

Dapat juga pihak penjual menyerahkan sampai atas alat angkutan yang disedikan pembeli.

7. Harga F.A.S ( free alongside price )

Untuk barang yang dikirim lewat laut. Biaya angkutan ditanggung oleh penjual sampai kapal merapat dipelabuhan tujuan. Pembongkaran ditanggung pembeli.

8. Harga C.I.F ( cost, insurance and freight )

Harga barang yang diekspor sudah termasuk biaya asuransi, biaya pengiriman barang dan lain – lain sampai diserahkannya barang itu kepada pembeli dipelabuhan yang dituju.

9. Harga gasal

Harga yang angkanya tidak bulat atau mendekati bulat, misalnya Rp 9.999 cara ini bermaksud mempengaruhi pandangan pembeli supaya kelihatan murah, meskipun hanya

(40)

sedikit perbedaannya tapi dapat merangsang pembeli konsumen.

Adapun tujuan-tujuan tersebut menurut Payne dalam Lupiyoadi (2013:138-139) antara lain sebagai berikut :

1. Bertahan

Merupakan usaha untuk tidak melaksanakan tindakan-tindakan yang meningkatkan laba ketika perusahaan sedang dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Usaha tersebut cenderung dilakukan untuk bertahan, demi kelangsungan hidup perusahaan.

2. Memaksimalkan Laba

Penentuan harga bertujuan untuk memaksimalkan laba dalam periode tertentu.

3. Memaksimalkan Penjualan

Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.

4. Prestise

Tujuan penentuan harga di sini adalah untuk memposisikan jasa perusahaan tersebut sebagai jasa yang eksklusif.

5. ROI

Tujuan penentuan harga didasarkan atas pencapaian tingkat pengembalian investasi (return on investment-ROI) yang diinginkan.

Menurut Sunyoto (2015: 133) faktor yang mempengaruhi yang mempengaruhi harga itu ada dua yaitu :

1. Memperkirakan permintaan produk

Harga yang secara sadar atau tidak sadar dinilai oleh konsumen atau pelanggan, dalam hal ini para penjual harus dapat memperkirakan bagaiman reaksi pelanggan atau konsumen, apabila suatu produk hrganya dinaikan atau diturunkan.

(41)

Manjemen eksekutif harus juga dapat mempekirakan volume pejualan dengan harga yang berbeda, sehigga dapat ditentukan jumlah permintaan.

2. Reaksi pesaing

Pesaing merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penciptaan harga terutama sekali ancaman pesaing yang potnsial. Sumber persaingan tersebut berasal dari produk yang serupa, produk pengganti, dan produk yang tidak serupa.

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:314) Indikator yang mencirikan harga yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Keterjangkauan harga 2. Daya saing harga

3. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 4. Kesesuaian harga dengan manfaat

c. Distribusi

Menurut Assauri (2012:118) penempatan atau penyaluran merupakan mekanisme distribusi yang dipergunakan untuk menyampaikan produk dari titik produksi ke konsumen. Menurut Tjiptono (2012;77) tempat merupakan tempat dimana biasanya konsumen membeli suatu produk. Menurut Swasta (2013:76) distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen yang menyalurkan barang tersebut dari produsen kepada konsumen atau pemakai industry.

Berdasarkan definisi dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi adalah penyaluran sebuah produk atau jasa dari produsen ke konsumen.

Menurut Abubakar (2018:67) saluran distribusi dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :

1. Saluran distribusi barang konsumsi

(42)

Saluran distribusi ini biasanya produsen menggunakan saluran langsung degan penjualnya dari rumah ke rumah. Produsen juga menggunakan perantara agen untuk mencapai para pengecer besar maupun pengecer kecil di pasar. Untuk mencapai pengecer kecil, produsen biasanya menggunakan perantara agen dengan menggunakan pedagang besar untuk menyalurkan ke para pengecer kecil.

2. Saluran distribusi barang industri

Saluran distribusi ini biasanya digunakan untuk produk industri.

Untuk suatu produk baru atau memasuki pasar baru produsen menggunakan agen atau tenaga penjual sendiri. Produen juga biasanya menggunaka jasa distributor untuk dijul kepada pemakai.

Menurut Kotler dan Amstrong dalam Swasta (2013:32) saluran pemasaran ada beberapa fungsi distribusi sebgai berikut : a. Dapat dijadikan sebagai informasi, mengumpulkan dan

menditribusikan pemasaran serta informasi.

b. Sebagai promosi, mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasif mengenai suatu penawaran.

c. Sebagai kontak, menentukan dan berkomunikasi dengan calon pembeli

d. Penyesuaian, membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli.

Menurut Sunyoto (2015:198) karena saluran distribusi itu ditentukan oleh pola pembelian konsumen, maka sifat daripada pasar merupakan faktor penentu yang mempengaruhi saluran distribusi, faktor- faktor tersebut yaitu :

1. Pertimbangan pasar

(43)

Pasar merupakan faktor penentu atau faktor kunci yang mempengaruhi dalam pemilihan saluran distribusi. Jika pasarnya berupa pasar industri maka pengecer jarang atau tidak pernah digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya berupa konsumen akhir dan pasar industri, maka perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.

2. Pertimbangan produk

Pertimbangan produk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi saluran distribusi. Jika produk yang dijualmudah rusak maka produsen tidak prlu menggunaka perantara dalam saluran distribusinya, atau kalau ingin menggunakannya maka harus diilih perantara yang mempuyai fasilitas yang baik.

3. Pertimbangan perusahaan

Sering keputusan – keputusan saluran distribusi dipengaruhi oleh jasa – jasa pemasaran yang bisa diberikan kepada perantara. Maka perusahaan kadang – kadang memilih saluran distribusi yang pendek karena ingin mengawasi penyaluran produknya walaupun ongkosnya tinggi. Dengan melakukan pengawasan atas saluran distribusinya, produsen akan lebih agresif dalam promosinya.

4. Pertimbangan perantara

Jika perantara mau memberikan servis yang lebih baik, maka produsen akan bersedia menggunakannya sebagai penyalur.

Produsen lebih cenderung menggunakan penyalur yang tidak menjual barang saingan lain namun dapat membawa produsennya dalam persaingan dan bersedia menjualkan lebih banyak macam produk perusahaan.

(44)

Menurut Tjiptono (2012;92), pemilihan tempat fisik memerlukan pertimbangan cermat terhadap indikator-indikator berikut:

1. Mudah dijangkau, yaitu lokasi yang dilalui mudah dijangkau oleh sarana transportasi umum

2. Tempat parkir yang luas adalah sarana tempat parkir yang aman, luas dan terjamin

3. Lokasi yang strategis adalah lokasi yang sangat baik dan menguntungkan untuk wilayah tersebut

Menurut Winardi (dalam Ompusunggu 2018) Tempat maupun distribusi diukur melalui :

a. Lokasi Produk b. Ketersediaan Produk c. Distribusi Pesaing d. Daerah-daerah penjualan e. Variasi alat pengiriman f. Lama waktu pengiriman

Terdapat 2 indikator yang dipilih sesuai dengan objek penelitian diantaranya :

a. Lokasi produk b. Ketersediaan produk d. Promosi

Menurut (Alma, 2016:181) Promosi adalah jenis komunikasi yang memberikan penjelasan yang meyakinkan bagi pelanggan potensial tentang barang dan jasa. Menurut Mursid (2015:95) promosi merupakan komunikasi yang persuasif,

(45)

mengajak, mendesak, membujuk, meyakinkan. Menurut Sanusi (2015:156) promosi yaitu unsur dalam bauran pemasaran yang digunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk. Sedangkan menurut Lupiyoadi (2013:89) Promosi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Kotler & Armstrong (2012:62) Promosi merupakan suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui:

1. Iklan.

2. Penjualan pribadi.

3. Promosi penjualan.

4. Publikasi.

Berdasarkan definisi dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu strategi pemasaran yang menyediakan informasi tentang suatu produk atau jasa, agar konsumen dapat mengenali dan kemudian tertarik untuk membeli produk atau jasa tersebut.

Menurut Sunyoto (2015:159) macam – macam promosi adalah sebagai berikut:

1. Penjualan tatap muka

Suatu penyajian produk kepadakonsumen akhir yang dilakukan oleh tenaga penjual perusahaan yang resprensetatif.

2. Periklanan

Suatu bentuk penyajian yang bukan dengan orang pribadi, dengan pembayaran oleh sponsor tertentu.

3. Promosi penjualan

(46)

Suatu perencanaan untuk membantu atau elengkapi koordinator periklanan dan penjulan pribadi.

4. Publisitas

Semacam periklanan yang dilakukan dengan sejumlah komunikasi untuk merangsang permintaan. Pulisitas tidak dibayar oleh sponsor.

5. Hubungan masyarakat

Usaha yang terencana oleh suatu organisasi untuk mempengaruhi sikap atau golongan.

Perusahaan melakukan promosi dengan adanya tujuan tertentu (Abda, Nabilatul & Sutrisna, 2018). Adapun tujuan dari promosi adalah:

1. Untuk menyebarkan informasi tentang suatu produk kepada pelanggan potensial.

2. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan loyalitas pelanggan.

3. Untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan / keuntungan.

4. Untuk membedakan dan memihak produknya dibandingkan dengan produk pesaing.

5. Untuk branding atau membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan apa yang diinginkan untuk mengubah perilaku dan pendapat konsumen tentang suatu produk.

Menurut Lupiyoadi (2013) strategi-strategi dalam melaksanakan kegiatan promosi yaitu:

1. Difensif (bertahan), suatu strategi yang bersifat agar konsumen tidak melupakan suatu produk atau berpaling kepada produk lain sejenis.

(47)

2. Attack (ekspansi), strategi yang dilakukan jika perusahaan dalam kegiatan pemasaran berupaya melakukan ekspansi atau berupaya merebut pangsa pasar yang ada.

3. Develop (berkembang), strategi yang digunakan pada perusahaan yang memiliki market share besar namun diiringi dengan tingkat market growth yang rendah.

4. Observe (observasi), jika perusahaan menghadapi pasar dengan market share dan market growth yang rendah.

Menurut Sunyoto (2015:165) faktor – faktor yang mempengaruhi promosi adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh kebijakan merek

Seorang pengusha mungkin memilih menjual dengan memakai mereknya sendiri atau dengan merek sendiri dari para perantara atau tanpa memakai merek. Keputusan mengenai pernyataan ini akan berpengaruh terhadap sifat perpadu promosi.

2. Pengaruh saluran distribusi

Keputusan – keputusan mendasar mengenai kebijakan distribusi juga akan mempengaruhi strategi penjualan. Karena saluran distribusi itu oleh pola pembelian konsumen, maka merupakan faktor penentu dalam pemilihan promosi.

3. Pengaruh kebijakan harga

Dalam menetapkan harga bagi suatu produk, bnyak perbedan praktik dapat dijalankan. Pada suatu pihak, seorang pengusaha mungkin memutusakan untuk bersaing terutama berdasarkan harga, dengan akibat hanya margin kecilsaja yang dapat diperoleh dari ativitas penjualan tersebut.

Menurut (Kotler dan Armstrong, 2012:440) promosi dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Advertising atau (Iklan)

(48)

2. Personal Selling atau (Penjualan Personal).

3. Sales Promotion atau (Promosi Penjualan) 4. Public Relation atau (Hubungan Pelanggan).

5. Direct Marketing atau (Pemasaran Langsung).

2. Minat Beli

Menurut Hasan (2013:173) Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan guna berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Berdasarkan definisi dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah ketertarikan konsumen terhadap suatu produk atau jasa, sehingga terdapat keinginan untuk membeli produk atau jasa tersebut.

Menurut Super dan crites (2012) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat yaitu:

a. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya dan lain-lain.

b. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah untuk mencapai apa yang diinginkan dari pada yang mempunyai sosial ekonomi yang rendah.

c. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.

d. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja.

(49)

e. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.

Menurut Ferdinand (2015) minat beli dapat didefinisikan melalui indikator indikator sebagai berikut:

a. Minat Transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk

b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

c. Minat preferensial, adalah minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.

d. Minat eksploratif, adalah minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

(50)

B. Penelitian Sebelumnya

Tabel II.1

Penelitian Sebelumnya Yang Relevan Tahun Nama

Peneliti

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Perbedaan dengan penelitian ini

2018 Widya Cicilia Ompus unggu

Pengaruh Produk, Distribusi, dan Digital Marketing Terhadap Minat Beli Album Musik Korean Pop

Jenis Penelitian : Kuantitatif Analisis data : Regresi Linier Berganda

Persepsi terhadap produk berpengaruh terhadap minat beli.

Persepsi terhadap distribusi tidak berpengaruh terhadap minat beli.

Persepsi terhadap digital marketing berpengaruh terhadap minat beli.

Tidak ada perbedaan persepsi minat beli album musik K-Pop berdasarkan uang saku.

Lokasi penelitian : penelitian ini akan dilakukan di Matahari Department Store Magelang sementara penelitian terdahulu dilakukan pada album musik K-Pop.

Variabel independen : penelitian ini menggunakan empat variabel independen, yaitu kualitas produk, harga, distribusi, dan promosi.

Sementara penelitian

sebelumnya hanya

(51)

menggunakan tiga variabel yaitu produk, distribusi, dan digital marketing.

2017 Wimpi Diah Saputri

Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi Penjualan Ramayana Departme nt Store Terhadap Minat Beli Konsumen

Jenis Penelitian : Kuantitatif Analisis data : Regresi Linier Berganda

Kualitas Produk berpengaruh positif terhadap minat beli. Promosi penjualan berpengaruh positif terhadap minat beli. Kualitas produk dan promosi penjualan berpengaruh positif terhadap minat beli secara simultan.

Lokasi penelitian : penelitian ini akan dilakukan di Matahari Department Store Magelang sementara penelitian terdahulu dilakukan pada Ramayana Department Store.

Variabel independen : penelitian ini menggunakan empat variabel independen, yaitu kualitas produk, harga, distribusi, dan promosi.

Sementara penelitian

sebelumnya hanya

menggunakan dua variabel yaitu kualitas produk dan

(52)

promosi penjualan.

2017 Nilam Ayu Widyan ingrum

Dampak Bauran Pemasaran Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Crispy Rice Crackers

Jenis Penelitian : Kuantitatif Skala Pengukuran : Likert dengan 5 skala

Analisis data : Regresi Linier Berganda

Variabel produk dan variabel harga tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Sedangkan promosi dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap minat beli.

Lokasi penelitian : penelitian ini akan dilakukan di Matahari Department Store Magelang sementara penelitian terdahulu dilakukan pada Produk Crispy Rice Crackers.

2019 Puput Tri Lestari, Bahran syah, Ali

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Beli Pada

Jenis Penelitian : Kuantitatif Analisis data : Regresi

Berganda

Hipotesis yang diajukan peneliti yaitu, diduga harga, produk, promosi dan lokasi berpengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen pada Counter Hamdalah Pulsa Tronik di Tenggarong.

Lokasi penelitian : penelitian ini akan dilakukan di Matahari Department Store Magelang sementara penelitian terdahulu dilakukan Pada Counter Hamdalah Pulsa Tronik Di

(53)

Akbar Counter Hamdalah Pulsa Tronik Di Tenggaron g

diterima dan terbukti kebenarannya.

Dari hasil uji korelasi parsial terlihat nilai variabel harga yang paling besar pengaruhnya dimana hasil uji penelitian t hitung untuk variabel harga diikuti variabel promosi, produk, tempat, sehingga variabel harga merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Counter Hamdalah Pulsa Tronik di Tenggarong

Tenggarong

2019 Yosin Rahma wati

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi

Jenis Penelitian : Kuantitatif Skala pengukuran : Skala Likert dengan 5 skala Analisis data : Regresi Linear

Variabel

produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Sedangkan

variabel harga, lokasi dan promosi tidak berpengaruh terhadap

minat beli. Tetapi, secara simultan produk, harga, lokasi dan

Lokasi penelitian : penelitian ini akan dilakukan di Matahari Department Store Magelang sementara penelitian terdahulu dilakukan di Toko Cahaya Murah Kecamatan Jenangan

(54)

Kasus Toko Cahaya Murah Kecamata n

Jenangan)

Berganda promosi (bauran pemasaran) berpengaruh terhadap minat beli.

2017 Hana Dwinta

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Membeli Barang Online (Studi Kasus Mahasisw a Fakultas

Jenis Penelitian : Kuantitatif Skala pengukuran : Skala Likert dengan 5 skala Analisis data : F- test dan Uji regresi parsial (t- test)

Variabel produk, harga, distribusi, dan promosi berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap minat mahasiswa

Lokasi penelitian : penelitian ini akan dilakukan di Matahari Department Store Magelang sementara penelitian terdahulu pada minat barang online

(55)

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palemban g)

2019 Nur Halimat us Sakdiya h

Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Minat Beli Konsumen Busana Muslim pada Toko El-Sagaff Moslem Shop

Jenis Penelitian : Kuantitatif Skala pengukuran : Skala Likert dengan 5 skala Analisis data : Regresi Berganda

Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen, harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen, promosi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat beli konsumen, tempat berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, dan secara simultan bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Lokasi penelitian : penelitian ini akan dilakukan di Matahari Department Store Magelang sementara penelitian terdahulu dilakukan pada Toko El-Sagaff Moslem Shop Tulungagung

(56)

Tulungagu ng

minat beli konsumen.

2017 Nisa Dwi Noorm a Aulia

Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Minat Beli Konsumen Muslin di Butik Chacha Collection Tukungag ung

Jenis Penelitian : Kuantitatif Skala pengukuran : Skala Likert dengan 5 skala Analisis data : Regresi Linier Berganda

Produk secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap minat beli konsumen muslim, harga secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap minat beli konsumen muslim, tempat secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap minat beli konsumen muslim, promosi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen muslim, secara simultan produk, harga, tempat dan promosi berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen muslim.

Lokasi penelitian : penelitian ini akan dilakukan di Matahari Department Store Magelang sementara penelitian terdahulu dilakukan di Butik Chacha Collection Tukungagung

(57)

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Gambar II.1 Kerangka Konseptual Keterangan :

Parsial : Simultan :

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, dapat dijelaskan bahwa penelitian ini menggunakan empat variabel independen (produk, harga, distribusi, dan promosi) dan satu variabel dependen (minat beli). Menurut Sekaran & Bougie (2017) Kerangka teoritis merupakan fondasi di mana seluruh proyek penelitian didasarkan. Kerangka teoritis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan dielaborasii secara logis antarvariabel yang dianggap relevan dengan situasi masalah dan diidentifikasi melalui proses seperti wawancara, pengamatan, dan tinjauan literatur. Pengalaman dan intuisi juga berperan dalam menyusun kerangka teoritis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari keempat

Produk (X1)

Harga (X2) Distribusi (X3)

Promosi (X4)

Minat Beli (Y)

(58)

variabel independent terhadap variabel dependent secara parsial dan simultan.

Hal tersebut diidentifikasikan bahwa pengaruh secara parsial yaitu :

1. Pengaruh produk terhadap minat beli konsumen pada Matahari Department Store Magelang

Produk yang ditawarkan oleh Matahari Department Store Magelang mempunyai kualitas yang berbeda-beda. Kualitas produk ini yang akan menjadi pertimbangan konsumen untuk memunculkan minat beli konsumen.

2. Pengaruh harga terhadap minat beli konsumen pada Matahari Department Store Magelang

Harga yang ditawarkan oleh Matahari Department Store Magelang sangat bervariasi, mulai dari yang termurah sampai dengan termahal. Harga sangat berpengaruh dalam memunculkan minat beli konsumen.

3. Pengaruh distribusi terhadap minat beli konsumen pada Matahari Department Store Magelang

Distribusi merupakan salah satu faktor yang sangat berpegaruh dalam memunculkan minat beli konsumen. Karena kedekatan produk dengan konsumen akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi konsumen.

4. Pengaruh promosi terhadap minat beli konsumen pada Matahari Department Store Magelang

Banyak promosi yang ditawarkan oleh Matahari Department Store mulai dari diskon, beli dua gratis satu, kartu member dan lain-lain.

Promosi ini akan menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk memunculkan minat beli.

Gambar

Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  semua  segmen  mengalami  penurunan  penjualan.  Hal  ini  dikarenakan  adanya  penutupan  gerai,  pembatasan jam operasional, serta pembatasan jumlah pelanggan
Gambar  diatas  menunjukkan  bahwa  laba  pada  tahun  2019  mengalami  peningkatan  sebesar  187,7  miliar  rupiah
Gambar  di  atas  menunjukkan  adalanya  peningkatan  pendapatan  sebesar 254 miliar rupiah dari tahun 2018 ke tahun 2019
Gambar  di  atas  menunjukkan  laba/rugi  bersih  Matahari.  Dapat  dilihat  bahwa  tahun  2019,  Matahari  mendapatkan  laba  bersih  sebesar  1366,9  miliar rupiah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini sama seperti yang didapatkan oleh Harold Wanebo pada penelitian 347 penderita kanker tiroid yang diobati dari tahun 1975 sampai 1992 di Divisi Bedah

Menurut Rochman Natawijaya (dalam Rosna, 2006:43) “Belajar adalah proses pembinaan yang terus menerus terjadi dalam diri individu yang tidak ditentukan oleh

makanan ini hanya mencari solusi dari masalah yang sudah terjadi yaitu mengantisipasi resiko yang ada sebelum timbulnya masalah atau gangguan kesehatan yang

As matter with spiritual characteristics or body first manifested in the universe, and if we admit that it gave origin to animals of the lower world, it becomes possible for

Perseroan memiliki tonggak sejarah yang baik atas pengembangan perusahaan jasa transportasi Jakarta- Bandung, bersamaan dengan dibukanya akses tol Cipularang mulai tahun 2005,

Dengan dikembangkan dan digunakannya Sistem Informasi Data Pasien di Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya penulis berharap akan dapat mengefisienkan kegiatan yang

Telah dilakukan uji daya antijamur dari minyak atsiri rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dengan pengeringan sinar matahari langsung terhadap pertumbuhan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dalam rangka melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang- Undang Nomor 8 tahun