MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP MENGENAL
MASALAH-MASALAH SOSIAL DILINGKUNGAN SETEMPAT
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
SNOWBALL THROWING
(PTK di Kelas IV SD Negeri Kedaleman IV Kecamatan Cibeber Kota
Cilegon)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
NANI WAHYU HANDAYANI
1004315
IPS
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP MENGENAL
MASALAH-MASALAH SOSIAL DILINGKUNGAN SETEMPAT
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
SNOWBALL THROWING
(PTK di Kelas IV SD Negeri Kedaleman IV Kecamatan Cibeber Kota
Cilegon)
Oleh
NANI WAHYU HANDAYANI
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan
©NANI WAHYU HANDAYANI 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
ABSTRAK
NANI WAHYU HANDAYANI, NIM 1004315. “ Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Konsep Masalah-masalah Sosial Dilingkungan Setempat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing “ (PTK
Kelas IV SD Negeri Kedaleman IV). Skripsi Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Serang.
Permasalahan yang terjadi di kelas IV SD Negeri Kedaleman IV adalah semua siswa kurang berminat terhadap pembelajaran IPS dan hasil belajar siswa sangat rendah. Semua ini disebabkan oleh kebiasaan guru dalam menyampaikan materi pelajaran sangat monoton dengan hanya menggunakan metode ceramah, tidak variatif, dan siswa tidak diberi kesempatan untuk beraktifitas dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan diatas, peneliti segera mengadakan penelitian disekolah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS pada konsep masalah-masalah sosial dilingkungan setempat dengan menggunakan metode Snowball Throwing. Dengan model Snowball Throwingsemua siswa dituntut untuk bekeja dan belajar sendiri dan guru hanya sebagai fasilitator, sehingga disini siswa lah yang banyak berperan aktiv dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Dari sebuah hipotesis yang dirumuskan bahwa jika dalam pembelajaran IPS menggunakan metode
ABSTRACT
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK………..………...…iii
KATA PENGANTAR……….…………...v
DAFTAR ISI………vii
DAFTAR TABEL………..………....x
DAFTAR GRAFIK………..………....…xi
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah…...…………..………...….1
B. Rumusan Masalah…..……….………...2
C. Tujuan Penelitian……….…………...……….3
D. Manfaat Penelitian...3
E. Definisi Istilah…..……….………..…….4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPS di SD……….5
B. Metode Snowball Throwing……….6
C. Langkah-langkah Metode Snowball Throwing………...6
D. Kelebihan Metode Snowball Throwing………...7
E. Kekurangan Metode Snowball Throwing………....7
F. Hasil Belajar……….8
G. Konsep Masalah-masalah Sosial……….9
H. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu……….11
J. Hipotesis Tindakan…...13
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian………...…14
1. Metode Penelitian Tindakan Kelas……...14
2. Model Penelitian………15
3. Rencana Pelaksanaan Tindakan………17
B. Subjek dan Lokasi Penelitian……….18
1. Subjek Penelitian………....18
2. Lokasi Penelitian………19
3. Jadwal Penelitian………19
C. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data………19
1. Instrumen Penelitian………....19
D. Prosedur dan Pengolahan Data………...27
1. Observasi……….27
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL, DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Tindakan………...….29
1. Pelaksanaan Tindakan Pra Siklus………..29
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I………..…32
3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II……….41
B. Rekapitulasi Hasil Penelitian………...48
1. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa………...48
2. Hasil Observasi Aktivitas Guru……….49
3. Hasil Tes………50
C. Pembahasan Penelitian……….….51
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan………...55
B. Rekomendasi………56
DAFTAR PUSTAKA...57
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
termuat dalam Kurikulum Sekolah Dasar. Ilmu pengetahuan Sosial menjadi
salah satu mata pelajaran yang sangat membantu peserta didik dalam
menumbuhkan pengetahuan dan pemahaman untuk melihat kenyataan sosial
yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kajian antar disiplin ilmu yang
mengkaji seperangkat peristiwa, konsep, fakta dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu-isu atau masalah-masalah sosial. Dalam mata pelajaran IPS yang
sebagian besar materinyaberisi deskriptif yang kronologis termasuk dalam
konsep masalah-masalah sosial yang ada dilingkungan setempat dan biasanya
metode pengajaran yang dilakukan oleh guru adalah metode pengajaran
ceramah. Guru dalam melakukan pembelajaran IPS sering melakukan dengan
cara menularkan pengetahuan, memberikan informasi secara lisan. Disini yang
aktif adalah guru sedangkan siswa hanya pasif mencatat dan mendengarkan
sehingga aktivitas dan kreativitas siswa kurang tampak. Cara ini menurut
peneliti dirasa membosankan dan tidak menarik perhatian siswa. Oleh karena
itu perlu adanya pendekatan pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa
dalam proses belajar mengajar sehingga tercipta suasana yang lebih hidup,
khususnya dalam pembelajaran IPS dengan konsep masalah-masalah sosial
dilingkungan setempat. Dimana dalam materi yang disampaikan ini sangat
penting bagi siswa, mengingat siswa juga merupaka seseorang yang termasuk
Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara
formal. Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga sebagai tempat
berkumpul, bermain, dan berbagai keceriaan antara siswa yang satu dengan siswa
yang lainnya sehingga terjadi interaksi di dalamnya. Begitu juga dalam kegiatan
belajar mengajar, dalam hal ini siswa mempunyai hak dan kebebasan untuk
bersuara berpendapat atau berargumen di dalam kelas yang berkaitan dengan
materi pelajaran di kelas.
Pendidikan di Indonesia diusahakan agar lebih maju dan bermutu. Upaya
peningkatan mutu pendidikan dilaksanakan antara lain dengan mengusahakan
penyempurnaan proses belajar mengajar. Berdasarkan uraian diatas peneliti
tertarik melakukan penelitian tindakan kelas dengan Materi Mengenal
Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Melalui Model Pemelajaran Snowball Throwing di
kelas IV SDN Kedaleman IV Cibeber Kota Cilegon.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diberikan diatas dapat
dirumuskan beberapa masalah yaitu :
1. Bagaimaa meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing
2. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing
dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS mengenai
masalah-masalah sosial di lingkungan setempat pada kelas IV SDN Kedaleman
IV ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang
1. Ingin meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing
2. Ingin mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran IPS pada konsep
masalah-masalah sosial dilingkungan setempat dikelas IV SDN Kedaleman IV.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam
upaya meningkatkan pembelajaran mata pelajaran IPS, khususnya pada kegiatan
belajar mengajar di kelas IV SDN Kedaleman IV. Adapun secara detail manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya :
1. Bagi Murid dapat meningkatkan motivasi belajar
2. Bagi Guru, melalui PTK ini guru dapat menjawab permasalahan yang dihadapi
di sekolah mengenai model pembelajaran yang bervariasi dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada pelajaran IPS
3. Bagi Peneliti, dapat meningkatkan pengalaman dalam menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi
E. Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran mengenai istilah yang terdapat
dalam judul penelitian ini, maka peneliti akan menguraikan beberapa istilah
sebagai berikut.
1. Metode Snowball Throwing
Metode Snowball Throwing merupakan sebuah metode pembelajaran yang
mengajak siswa nya untuk aktif dalam belajar. Metode ini melatih siswa untuk
memiliki ide kreatif dan saling bekerja sama antar kelompok untuk membuat
pertanyaan dan dilemparkan kepada kelompok yang lain.
2. Meningkatkan Hasil Belajar
Meningkatkan hasil belajar merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh
pembelajaran masalah-masalah sosial di lingkungan setempat. Hal ini disebebkan
karena dari dalam diri siswa yang tidak paham dengan materi dan rasa malas
untuk belajar.
3. Siswa
Siswa adalah peserta didik yang belajar di kelas IV SD N Kedaleman IV
Cibeber, yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki.
4. Konsep Masalah-masalah Sosial Di Lingkungan Setempat
Masalah sosial adalah suatu permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar
maupun lingkungan yang lebih luas, karena pada dasarnya manusia merupakan
mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan pertolongan orang
lain. Materi ini memperlihatkan tentang masalah kependudukan, tindak kejahatan,
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian
1. Metode Penelitian Tindakan Kelas
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
(Suharsimi Arikunto, dkk 2008:3).
Dengan adanya pelaksanaan penelitian ini, peneliti ingin adanya
perbaikan dalam proses pembelajaran, karena Penelitian Tindakan Kelas
memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dapat memperbaiki kinerja guru dalam proses belajar
mengajar.Selain untuk meningkatkan proses kegiatan belajar, penelitian
Tindakan Kelas (PTK) juga dimaksudkan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, oleh karena itu harus berkaitan dengan pembelajaran.
Menurut Kunandar (2008:63), tujuan dari penelitian tindakan
kelas, yaitu :
a) Untuk melaksanakan permasalahan nyata yang terjadi didalam kelas
yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang
b) Peningkatan kualitas praktik pembelajaran dikelas secara terus menerus
c) Peningkatan relevansi pendidikan
d) Sebagai alat training in-service, yang melengkapi guru dengan skill dan
metode baru, mempertajam kekuatananalitisnya dan mempertinggi
kesadaran dirinya
e) Sebagai alat untuk memasukan pendekatan tambahan atau inovatif
terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan
f) Peningkatan mutu hasil pendidikan
g) Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan
h) Menumbuh kembangkan budaya akademik dilingkungan sekolah
2. Model Penelitian
Dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, ada beberapa tahapan
yang dilakukan oleh peneliti yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart yang
terdiri dari :
a) Perencanaan
Pada tahapan ini peneliti akan menyusun rencana-rencana kegiatan
pembelajaran dan membuat prosedur pembelajaran, agar dalam setiap
proses pembelajaran pelaksanaannya tersusun dengan baik dan sesuai
dengan yang telah direncanakan. Pentingnya dalam tahap
perencanaan akan memudahkan suatu sistem langkah-langkah
pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang optimal.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan berupa tindakan yang akan dilakukan didalam kelas
berupa kegiatan pembelajaran dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Mengamati kegiatan yang terjadi didalam kelas selama proses
perencanaan berlangsung. Kegiatan yang diamati adalah proses
belajar siswa.
d) Refleksi
Mengingat dan merenungkan kembali mengenai tindakan yang
telah dilakukan dalam proses observasi untuk memahami proses
mengenai masalah dan kendala yang nyata, melainkan revisi
perbaikan terhadap rencana awal dan tindakan selanjutnya untuk
mendapatkan hasil yang optimal.
Identifikasi Masalah
perencanaan
Refleksi
Tindakan
Observasi
Siklus I
Refleksi
Observasi
Perencanaan ulang
Tindakan
3. Rencana Pelaksanaan Tindakan
Dalam melakukan penelitian ini ada beberapa langkah yang tersusun
dalam penelitian tindakan kelas diantaranya pra siklus, siklus I dan siklus II. Jika
belum berhasil disarankan untuk melanjutkan ke siklus berikutnya.
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas yaitu :
1. Pra Siklus
Tahap ini merupakan awal dari sebuah penelitian yang akan dilakukan,
karena pada tahap ini peneliti hanya mengamati jalannya pembelajaran
dikelas. Setelah itu peneliti melakukan observasi yang pada tahap ini
peneliti melakukan pengamatan mengenai proses kegiatan belajar
mengajar pada kelas IV dan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Setelah melakukan observasi peneliti melakukan
refleksi dengan guru yang berupa diskusi. Tujuan dilakukan diskusi ini
untuk menemukan solusi dari permasalahan yang terjadi di kelas. Setelah
berdiskusi maka solusi yang akan dilaksanakan adalah diadakannya siklus
I dengan menggunakan metode Snowball Throwing.
2. Siklus I
a. Rencana
Setelah peneliti dan guru menemukan solusinya, maka disini peneliti
akan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan metode Snowball Throwing, serta membuat instrument
berupa tes hasil belajar, dan lembar observasi.
Perencanaan ulang
b. Tindakan
Tindakan yang dilakukan berupa pelaksanaan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan yang telah direncanakan dengan menggunakan metode
Snowball Throwing berupa :
1. Guru menyampaikan materi kepada siswa
2. Guru membantu membuat kelompok dan memanggil ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan materi pada kelompoknya
3. Ketua kelompok kembali pada kelompoknya dan menjelaskan
materi yang telah disampaikan guru
4. Masing-masing siswa diberi kertas untuk menulis pertanyaan
tentang materi yang sudah dijelaskan ketua kelompok
5. Siswa membentuk bulatan kertas menyerupai bola dan
dilemparkan pada siswa atau kelompok lainnya
6. Setelah mendapat bola tersebut siswa diberi kesempatan menjawab
pertanyaan dari temannya secara bergantian.
7. Guru mengevaluasi dan menutup pelajaran.
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan pengamatan dengan
menggunakan lembarv observasi. Tujuannya untuk mengamati aktivitas
belajar siswa selama proses belajar mengajar sedang berlangsung. Hasil
observasi yang telah diperoleh dijadikan pedoman untuk membuat
rencana pembelajaran pada siklus berikutnya.
d. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan yaitu melihat hasil pengamatan yang sudah
dilakukan. Apabila belum mencapai KKM yang diharapkan maka
dilanjutkan ke siklus berikutnya.
B. Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Kedaleman IV
Cibeber, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian ini adalah SDN
Kedaleman IV Kecamatan Cibeber Kota Cilegon pada siswa kelas IV. Alas an
peneliti melakukan penelitian di sekolah ini adalah selain dekat dengan rumah
peneliti ingin memberikan inovasi dalam belajar. Selain itu tujuan utama peneliti
untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan metode Snowball
Throwing pada siswa kelas IV SD N Kedaleman IV pada konsep
masalah-masalah sosial di lingkungan setempat.
3. Jadwal penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan mei sampai dengan juni tahun 2015
dan selesai pada tanggal 3 juni 2015, di SD N Kedaleman IV Cibeber Kota
Cilegon.
C. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti
dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dengan hasil
yang lebih baik. Penjelasan mengenai instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
a. Observasi
Pengamatan ini dilakukan untuk melihat aktivitas belajar siswa dan
guru selama proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan
metode Snowball Throwing. Pedoman observasi yang digunakan dibuat
untuk membantu peneliti dalam melakukan pengamatan terhadap
aktivitas siswa di dalam kelas. Berikut format lembar observasi yang
Tabel 3.1
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No. Aspek yang di nilai Ya Tidak
1 Siswa semangat mengikuti pelajaran
2 Siswa menguasai materi yang diajarkan guru
3 Siswa menyukai cara belajar dengan
menggunakan teknik bermain
4 Siswa aktiv berkomunikasi dengan teman
kelompok
5 Siswa aktiv berdiskusi dengan kelompok
dalam membuat pertanyaan
6 Siswa memiliki keberanian dalam
melemparkan pertanyaan kepada kelompok
lain
7 Siswa bekerja sama dengan kelompoknya
untuk menjawab pertanyaan yang diperoleh
8 Siswa memiliki keberanian dalam
menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang
didapat
belajar yang menyenangkan
10 Siswa mengerjakan evaluasi dengan benar
Nilai Aspek
Persentase
Penilaian :
Persentase respon peserta didik = Aspek anak diperoleh : Jumlah aspek
keseluruhan x 100
Penilaian :
80 – 100 % : A (Sangat Baik)
67 – 79 % : B (Baik)
54 – 66 % : C (Cukup)
34 – 53 % : D (Kurang)
< 33 : E (Sangat Kurang)
Pedoman Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Guru dengan
Menggunakan Metode Snowball Throwing
No Aspek yang di nilai Ya Tidak
1 Guru menyampaikan materi pelajaran dan
melakukan tanya jawab
2 Guru membentuk kelompok yang terdiri dari
4 kelompok
3 Guru memanggil masing-masing ketua
kelompok untuk menjelaskan aturan
permainan
4 Guru memberikan kertas untuk membuat
pertanyaan
5 Guru meminta siswa membuat bola pada
pertanyaan tersebut
6 Guru meminta siswa menjawab pertanyaan
yang ada pada bola kertas tersebut
7 Guru menghitung nilai tertinggi pada
permainan tersebut
8 Guru memberi kesimpulan tentang materi
pelajaran
10 Guru menguasai tentang penerapan metode
Penilaian :
Persentase Kegiatan Belajar Mengajar Guru = Aspek diperoleh : Jumlah aspek
keseluruhan x 100
Penilaian :
80 – 100 % : A (Sangat Baik)
67 – 79 % : B (Baik)
54 – 66 % : C (Cukup)
34 – 53 % : D (Kurang)
< 33 : E (Sangat Kurang)
b. Tes
Tes merupakan alat cara untuk mengukur kemampuan siswa sejauh mana siswa
tersebut memahami materi yang diajarkan oleh guru, yang berisi pertanyaan
yang diambil dari materi yang telah diajarkan sebelumnya. Berikut bentuk tes
yang akan diberikan untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Tabel 3.3
Kisi – Kisi Soal
A. Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar !
1. Kemiskinan dan pengangguran dapat menyebabkan terjadinya masalah
d. majunya suatu bangsa
2. Salah satu masalah kependudukan adalah rendahnya kualitas penduduk.
Salah satu penyebab masalah ini adalah…
a. penduduk sudah peduli pendidikan anak
b. banyak lulusan sarjana yang menganggur
c. penduduk rajin belajar sendiri
d. tingkat pendidikan penduduk rendah
3. Manusia adalah makhluk sosial, artinya…
a. Manusia adalah seorang pribadi
b. Manusia mampu hidup tanpa orang lain
c. Manusia harus hidup bersama orang lain
d. Manusia tidak bisa berkembang bersama orang lain
4. Masalah pribadi berbeda dengan masalah social. Berikut ini yang merupakan
masalah pribadi adalah…
a. Perampokan
b. Kebakaran
c. kemacetan lalu lintas
d. tidak naik kelas
5. Berikut ini yang merupakan sifat masalah sosial adalah…
a. dampaknya dirasakan oleh masyarakat luas
b. dapat diselesaikan sendiri
d. terjadi karena kelalaian pribadi
6. Lembaga yang bertugas mengelola sampah adalah….
a. Dinas Kesehatan
b. Dinas Kehutanan
c. Dinas Perhubungan
d. Dinas Kebersihan
7. Tingginya pertumbuhan penduduk disebabkan oleh…
a. angka kelahiran lebih besar dari angka kematian
b. baik penduduk yang pindah ke Negara lain
c. banyak turis yang datang melancong
d. keberhasilan program KB
8. Tindakan yang harus diambil kalau rumah warga mengalami kebakaran
adalah…
a. menonton petugas kebakaran bekerja
b. menutup jalan masuk ke lokasi kebakaran
c. membantu memadamkan api
d. menggunakan kesempatan untuk mencuri
9. Ada bermacam-macam fasilitas umum. Contohnya adalah…
a. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
c. kolam renang pribadi
d. rumah penduduk
10. Contoh prilaku tata tertib yang tidak disiplin adalah...
a. menyalakan lampu pada malam hari
b. mengendarai motor di jalur melawan arus karena macet
c. menyebrang menggunakan jembatan penyebrangan
d. menghormati pengguna jalan kaki
D. Prosedur dan Pengolahan Data
1. Observasi
Pada analisis hasil observasi, peneliti menganalisis keaktivan siswa
selama proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode
Snowball Throwing. Analisis ini menggunakan Lembar Observasi
Aktivitas Siswa yang dimulai dari pra siklus, siklus I, siklus II dst.
2. Tes
Pada penelitian hasil tes peneliti menganalisis tentang keberhasilan siswa
dalam menjawab soal tentang masalah-masalah sosial yang terdiri dari 10
pertanyaan pilihan ganda. Analisis ini dimulai dari pra siklus, siklus I,
siklus II dan seterusnya.
Cara melakukan penilaian terhadap tes hasil belajar siswa :
Nilai rata-rata = jumlah seluruh nilai siswa
Jumlah siswa x 100
Nilai hasil tes = Jumlah jawaban yang benar
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di
SD Negeri Kedaleman IV, Kecamatan Cibeber pada bulan Juni 2015
dengan mengaambil judul : “ Meningkatkan Hasil Belajar Pada Konsep
Masalah-masalah Sosial Dilingkungan Setempat Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing“. Maka peneliti dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan peneliti yaitu
Bagaimaa meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, danbagaimana
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dalam
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS mengenai
masalah-masalah sosial di lingkungan setempat pada kelas IV SDN
Kedaleman IV. Dari rumusan masalah ini peneliti menyimpulkan :
1. Aktivitas belajar siswa meningkat setiap siklusnya. Hal ini disebabkan
oleh penggunaan metode Snowball Throwing. Peningkatan ini dapat
dilihat dari tabel rekapitulasi nilai rata-rata hasil belajar siswa.
Peningkatan tersebut menunjukan bahwa pendekatan pembelajaran
yang dikembangkan melalui metode Snowball Throwing sangat efektif
dalam meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar.
2. Hasil evaluasi belajar siswa dari pra siklus, siklus I, dan siklus II juga
mengalami peningkatan yang cukup baik. Adapun hasilnya pada
kegiatan pra siklus diperoleh nilai rata-rata 31,50. Kemudian pada
siswa kelas IV meningkat dari sebelumnya. Sehingga dari uraian diatas
disimpulkan bahwa penggunaan metode Snowball Throwing dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran, minat dan hasil belajar siswa.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil simpulan diatas, peneliti memberikan
rekomendasi yang berkaitan dengan metode Snowball Throwing yang
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada konsep mengenal
masalah-masalah sosial di lingkungan setempat. Rekomendasi ini
ditujukan kepada :
1. Guru kelas dalam pembelajaran diharapkan tidak hanya dengan
menggunakan metode ceramah saja. Karena ini akan sangat
membosankan bagi para siswa. Dalam penyampaian materi
hendaknya guru memiliki inivasi dalam menggunakan metode
belajar agar dapat lebih menyenangkan siswa. Semoga dengan
metode yang di berikan oleh peneliti bisa di pergunakan pada saat
pembelajaran yang lain pula oleh guru supaya hasil belajar siswa
pun bisa meningkat.
2. Kepala Sekolah selaku pemimpin di sekolah, agar selalu
memotivasi para guru untuk lebih aktiv dan professional dalam
kegiatan belajar mengajar terutama pada pelajaran IPS yang
kebanyakan siswa kurang berminat pada pelajaran ini. Guru bisa
menggunakan metode Snowball Throwing ini untuk membuat
57
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk.(2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Hisnu, Tanty, dkk. (2008). Ilmu Pendidikan Sosial Kelas IV. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Winata, Putra, S. Udin, dkk. (2007). Teori Belajar Dan Pembelajaran.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Sudjana, (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Rosda Karya
Yusnandar, E. Nur’aini. (2011). MetodePenelitian Pendidikan SD.
Bandung: UPI Press
Bayor. A. (2010). Snowball Throwing. Diunduh dari:
http://akmaldebayor.blogspot.com/2010/05/snowball-throwing_08.
html. Diakses pada tanggal 10 Februari 2014.
Wiriaatmadja, Rochiati. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tanty, Hisnu. P. Winardi. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah
Dasar Kelas IV. Jakarta: PT. Galaxy Puspa Mega.