ABSTRAK
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan mengadakan analisis terhadap pos-pos neraca akan dapat diketahui gambaran tentang posisi keuangannya, sedangkan analisis terhadap laporan laba ruginya akan memberikan gambaran mengenai hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.
Penelitian dilakukan pada PT Mayora Indah Tbk. yang berlokasi di Jakarta. PT Mayora Indah Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan, kembang gula, dan biskuit. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis.
Dari hasil analisis terhadap laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk. penulis dapat menilai kondisi kinerja keuangan perusahaan dengan tepat tetapi masih ada keterbatasan dalam analisis rasio tersebut. PT Mayora Indah Tbk. periode tahun 2004-2007 kondisi kinerja keuangan perusahaan tidak stabil karena ada yang meningkat dan menurun dari tahun ke tahun. Kinerja keuangan perusahaan periode tahun 2004-2007 melalui analisis likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas periode terbaik dan terburuk dapat diketahui.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PENGESAHAN...ii
HALAMAN PERNYATAAN...iii
ABSTRAK...iv
KATA PENGANTAR...v
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR GAMBAR...xi
DAFTAR TABEL...xii
DAFTAR LAMPIRAN...xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...1
1.2 Identifikasi Masalah...3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...4
1.4 Kegunaan Penelitian...4
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Laporan Keuangan...6
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan...6
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan...7
2.1.3 Pemakai Laporan Keuangan...8
4.2.1.4.5 Earnings Power of Total Invesment...78
4.2.1.4.6 Net Earnings Power Ratio/ROI...79
4.2.1.4.7 Rate of Return for The Owners...81
4.2.2 Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan...82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...84
5.2 Saran...85
DAFTAR PUSTAKA...87
LAMPIRAN...88
SURAT KETERANGAN RISET...95
RIWAYAT HIDUP...96
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Gambar Judul Gambar Halaman
DAFTAR TABEL
Nomor
Tabel Judul Tabel Halaman
I Piutang Usaha Rata-Rata PT Mayora Indah Tbk.
Tahun 2005 – 2007...67 II Persediaan Rata-Rata PT Mayora Indah Tbk
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Lampiran Judul Lampiran Halaman
A Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Mayora Indah Tbk.
Tahun 2007,2006,2005, dan 2004...89 B Neraca Konsolidasi PT Mayora Indah Tbk.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan persaingan yang ketat diantara pelaku bisnis. Para pemimpin perusahaan harus merencanakan masa depan perusahaannya yang baik dengan menemukan strategi bisnis yang tepat. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pemimpin perusahaan dalam merencanakan masa depan perusahaannya:
1. Pengaruh globalisasi yang sangat berpengaruh terhadap sektor bisnis. 2. Teknologi yang semakin berkembang.
3. Deregulasi sektor ekonomi.
Untuk menghadapi tantangan itu perusahaan harus mempunyai strategi yang unggul. Salah satu hal dalam menerapkan strategi unggul adalah melalui perencanaan dan pengendalian keuangan yang efektif.
Bab I Pendahuluan 2
Akuntansi sebagai suatu informasi menghasilkan laporan keuangan yang dapat menggambarkan kondisi kinerja keuangan perusahaan di masa lalu. Peranan akuntansi penting, karena menyediakan informasi untuk membantu berbagai individu dalam mengambil keputusan ekonomi, baik bagi pengelola perusahaan maupun bagi pengguna informasi akuntansi lainnya. Informasi tentang posisi keuangan perusahaan, dan yang relevan dengan tujuan ini disajikan dalam laporan keuangan utama perusahaan.
SFAC (Statement of Financial Accounting Concepts) No.1 Objective of Financial Reporting by Business Enterprises menjelaskan bahwa tujuan utama pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor, dan pemakai lainnya baik yang sekarang maupun yang potensial dalam pembuatan investasi, kredit, keputusan yang rasional. Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, yang dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan tersebut, yang terdiri dari: Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas Pemilik, Laporan Neraca, Laporan Arus Kas.
Bab I Pendahuluan 3
utang jangka pendek atau utang jangka panjang, menilai perusahaan dalam penawaran saham perdana, dan mengevaluasi restrukturisasi yang meliputi merger, akuisisi, dan divestasi. Pengguna laporan keuangan dapat menggunakan analisis rasio keuangan untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio yang umum dipakai dalam mengukur kinerja keuangan suatu perusahan adalah:
1. Rasio Likuiditas yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi utangnya.
2. Rasio Leverage yaitu rasio untuk mengukur sampai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.
3. Rasio Aktivitas yaitu rasio yang mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya.
4. Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang mengukur hasil akhir dari usaha perusahaan. Analisis laporan keuangan dengan rasio keuangan dapat memberikan manfaat kepada perusahaan untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan di masa lalu. Sehingga di masa sekarang dan di masa yang akan datang kinerja keuangan perusahaan semakin tinggi, baik secara finansial maupun secara operasional.
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Laporan Keuangan Terhadap Penilaian Kinerja Keuangan PT Mayora Indah Tbk.”
1.2 Identifikasi Masalah
Bab I Pendahuluan 4
keuangan perusahaan dengan tepat?
2. Bagaimana kondisi kinerja keuangan perusahaan pada periode tahun 2004-2007? 3. Pada periode mana, PT Mayora Indah Tbk. mengalami kinerja keuangan
perusahaan terbaik dan terburuk diantara tahun 2004 sampai 2007?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh analisis laporan keuangan terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah analisis laporan keuangan perusahaan dapat menilai kondisi kinerja keuangan perusahaan dengan tepat.
2. Untuk mengetahui bagaimana kondisi kinerja keuangan perusahaan pada periode tahun 2004-2007.
3. Untuk mengetahui pada periode mana, PT Mayora Indah Tbk. mengalami kinerja keuangan perusahaan terbaik dan terburuk diantara tahun 2004-2007.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi penulis
Bab I Pendahuluan 5
2. Bagi perusahaan
Perusahaan dapat menilai kondisi kinerja keuangan perusahaannya sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk periode-periode berikutnya.
3. Bagi peneliti lain
Dapat menjadikan penelitian ini sebagai dorongan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan sebagai bahan studi perbandingan.
4. Bagi pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan terhadap laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk. pada tahun 2004, 2005, 2006, dan 2007 dengan menggunakan analisis rasio, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil analisis laporan keuangan perusahaan yang sudah diukur dengan menggunakan analisis rasio, hasil analisis tersebut sudah dapat menilai kondisi kinerja keuangan perusahaan dengan tepat, walaupun masih ada keterbatasan dalam analisis rasio tersebut.
2. Hasil analisis laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk. periode tahun 2004 sampai 2007 menunjukkan kondisi kinerja keuangan perusahaan mengalami kondisi yang tidak stabil, hal ini terlihat dari seluruh aspek analisis rasio dimana adanya peningkatan dan penurunan dari tahun ke tahun.
3. Kondisi kinerja keuangan PT Mayora Indah Tbk. pada periode tahun 2004 sampai 2007 menunjukkan kondisi sebagai berikut:
Bab V Kesimpulan dan Saran 86
b. Kondisi kinerja keuangan PT Mayora Indah Tbk. melalui analisis rasio leverage terbaik pada tahun 2004 dikarenakan total debt to equity ratio, total debt to total
assets, long-term debt to equity ratio terbaiknya pada tahun 2004 (Tahun yang terbanyak) dan terburuk pada tahun 2007 dikarenakan total debt to equity ratio, total debt to total assets terburuknya pada tahun 2007 (Tahun yang terbanyak)
c. Kondisi kinerja keuangan PT Mayora Indah Tbk. melalui analisis rasio aktivitas terbaik pada tahun 2007 dikarenakan total assets turnover, receivable turnover, average collection, inventory turnover, average day’s inventory, working capital turnover terbaiknya pada tahun 2007 (Tahun yang terbanyak) dan terburuk pada tahun 2006 dikarenakan receivable turnover, average collection period, inventory turnover, average day’s inventory terburuknya pada tahun 2006 (Tahun yang terbanyak).
d. Kondisi kinerja keuangan PT Mayora Indah Tbk. melalui analisis rasio profitabilitas terbaik pada tahun 2007 dikarenakan earnings power of total invesment, net earnings power ratio/ROI, rate of return for the owners
terbaiknya pada tahun 2007 (Tahun yang terbanyak) dan terburuk pada tahun 2005 dikarenakan gross profit margin, operating income ratio, net profit margin, earnings power of total invesment, net earnings power ratio/ROI, rate of return for the owners terburuknya pada tahun 2005 (Tahun yang terbanyak).
5.2 Saran
Bab V Kesimpulan dan Saran 87
1. Dalam melakukan penilaian kinerja keuangan perusahaan dengan analisis rasio terhadap laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk. disarankan untuk memperhatikan perangkap-perangkap yang harus dihindari, karena analisis
rasio mempunyai keterbatasan.
Adapun perangkap-perangkap yang harus dihindari yaitu:
a. Jika analisis historis mencakup jumlah tahun yang tidak cukup, praktisi dapat salah menginterpretasikan tren dan prestasi masa berjalan.
b. Lalai menggunakan rata-rata atau rata-rata tertimbang yang dapat diterapkan dapat menyimpangkan rasio.
c. Memilih perbandingan yang tidak tepat (industri nonkomparatif) dapat menghasilkan kesimpulan yang potensial menyesatkan.
d. Sifat dan ukuran dari perusahaan, lokasi geografis, praktek bisnis, dan faktor-faktor lain dapat menimbulkan perubahan-perubahan dalam analisis perbandingan yang dapat mempengaruhi hasilnya.
2. Manajemen perusahaan disarankan untuk menjaga kestabilan kinerja keuangan perusahaan, terutama dalam menciptakan pendapatan, menjaga kualitas barang, memaksimalkan perolehan laba bersih, pengelolaan assets dan modal secara maksimal, menata ulang operasionalnya.
3. Perusahaan disarankan untuk menggunakan analisis laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan guna meningkatkan kinerja keuangan perusahaan menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Riyanto. (1998). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Dewi Febriani Tandana. (2008). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Bantu Manajemen Terhadap Penilaian Kinerja Keuangan PT Dynaplast Tbk.. Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha.
Dwi Prastowo D., Rifka Juliaty. (2002). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:
AMP YKPN.
Financial Accounting Standards Board (FASB). (1978). “Statement of Financial Accounting Concept No.1: Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises.” Stamford, Connecticut.
Helfert, Erich A. (1993). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Munawir. (2002). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. (2004). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Octarivany. (2008). Analisis Laporan Keuangan Terhadap Penilaian Kondisi Keuangan dan Kinerja Perusahaan. Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha.
Perpustakaan Universitas Kristen Maranatha.
Sundjaja, Ridwan S., Barlian, Inge. (2003). Manajemen Keuangan. Edisi ke-5. Jakarta: Literata Lintas Media.
www.yahoo.com Kinerja. (Anwar Prabu Mangkunegara (2000: 67), Maluyu S.P. Hasibuan (2001: 34)).