23 A. Jenis dan Tempat Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif dengan hasil belajar matematika siswa. Tujuan dari penelitian kolerasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi- variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada besarnya koefisien kolerasi (Suryabrata;
1998). Penelitian ini dilakukan di SMK Penabur Purworejo pada siswa kelas XI Akuntansi.
B. Definisi operasional 1. Kepercayaan diri
Kepercayaan diri didefinisikan sebagai perasaan atau sikap yang tidak tergantung pada orang lain, karena kekuatan, kemampuan, ketrampilan dan dapat menghasilkan suatu keyakinan akan kesuksekan dalam melakukan tugasnya tanpa harus membandingkan dirinya dengan orang lain serta tidak memerlukan dukungan orang lain.
Kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan diri sehingga individu dapat memilih hal-hal yang disukai, tidak terlalu cemas melakukan tindakan-tindakannya dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
Aspek-aspek kepercayaan diri a. Cinta diri
b. Pemahaman diri c. Tujuan hidup yang jelas d. Berpikir positif
2. Kemampuan berpikir kreatif
Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan berpikir yang sifatnya baru yang diperoleh dengan mencoba-coba dan ditandai dengan keterampilan berpikir lancar, luwes, orisinal, dan elaborasi.
Kemampuan berpikir kreatif diartikan sebagai suatu kegiatan mental
yang digunakan seorang untuk membangaun ide atau gagasan yang baru secara lancar dan luwes. Ide dalam penelitian di sini dalam memecahkan masalah matematika dengan tepat.
3. Hasil belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor melalui tes hasil belajar diakhir pembelajaran. Hasil belajar diambil dari nilai ulangan harian pada mata pelajaran matematika.
C. Variabel Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2008:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependen).
Variabel-variabel tersebut antara lain:
a.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif.
b.
Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas XI SMK Penabur Purworejo.D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti unutk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2001: 55). Sedangkan menurut (Arikunto, 2006: 130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan kedua pengertian tentang populasi, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek atau subjek pada penelitian.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi SMK Penabur Purworejo yang berjumlah 64, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.1
Jumlah siswa kelas XI Akuntansi
Kelas Jumlah
XI Akuntansi 1 32
XI Akuntansi 2 32
Jumlah 64
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007: 62). Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling (acak), yakni pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012: 120). Adapun langkah-langkahnya yakni: 1) membuat data populasi siswa kelas XI Akuntansi secara keseluruhan, 2) mengambil sampel dari setiap kelas secara random atau acak.
Pengambilan sampel didasarkan pada pendapat yang dikembangkan oleh Isac dan Michael, dimana untuk populasi 64 maka sampel yang diambil sebanyak 59 anak untuk taraf signifikansi 1%, 55 anak untuk taraf signifikansi 5% atau 53 anak untuk taraf signifikansi 10%. Penelitian ini, peneliti mengambil sampel untuk taraf signifikansi 5%, sehingga sampel yang diambil sebanyak 55 anak.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik pengumpulan data
a. Angket
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, dalam penelitian ini yaitu angket kepercayaan diri yang berupa pernyataan tertutup. Subjek memilih salah satu pernyataan sesuai dengan diri subjek yang telah tersedia pada angket yang diberikan, tanpa dipengaruhi oleh peneliti dan orang lain untuk menghasilkan data yang valid berdasarkan pilihan subjek tersebut. Dalam penelitian ini dipergunakan uji coba terpakai. Uji coba terpakai yaitu subjek yang untuk uji coba dipergunakan sebagai sekaligus untuk penelitian, guna menghemat waktu, tenaga dan biaya (Hadi, 1997).
Dalam penyusunan angket ini, pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam angket tersebut memiliki dua tipe yaitu bersifat favorable dan angket bersifat unfavorable angket kepercayaan diri, dimana penentuan skornya menurut Skala Likert.
Tabel 3.2
Kisi-kisi angket kepercayaan diri
Adopsi Angket dalam Yudha, 2010 berdasarkan teori Lauster, 1978
No Aspek Indikator
Nomor Aitem
Jumlah Favou
rable
Unfavou rable 1. Cinta diri Merupakan perilaku
individu untuk memelihara dirinya
1, 3, 23, 31, 35
5, 13, 33, 37, 39
10
2. Pemahaman diri
Percaya pada kompetensi atau kemampuan diri
sehingga tidak
membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau rasa hormat orang lain.
2, 6 4, 8
10 Berusaha untuk ingin tahu
bagaimana pendapat orang lain tentang dirinya
14, 26 12, 16
Mengahadapi penolakan orang lain yaitu dengan cara berani menjadi diri sendiri
30 28
3. Tujuan hidup yang jelas
Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri sehingga ketika harapan tersebut tidak terwujud dia tetap mampu untuk melihat sisi positif dari dirinya dan situasi yang terjadi
7, 11 9, 17 10
Mempunyai pikiran yang jelas mengapa melakukan tindakan tertentu dan mengetahui hasil apa yang didapat dan diharapkan
15,19 21,25
Tidak terdorong untuk 27 29
menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lian atau kelompok (berani menjadi diri sendiri)
4. Berpikir positif
Memiliki internal locus of control yaitu memandang sebuah keberhasilan atau kegagalan tergantung dari usaha dirinya sendiri
10, 18 20
9 Dapat melihat kehidupan
dari sisi yang cerah serta mencari pengalaman dan hasil yang terbaik
22 32
Memiliki pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)
34 36
Mempunyai cara pandang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi yang dihadapi diluar dirinya
38 24
Jumlah 20 19 39
b. Tes
Tes yang digunakan adalah dengan memberikan sejumlah soal kepada siswa untuk dijawab. Soal yang diberikan tentang materi bangun ruang kubus dan balok.
Tabel 3.3
Tabel kisi-kisi soal kemampuan berpikir kreatif matematis Aspek
Kemampuan Berpikir Kreatif
Ciri-ciri No
Soal
Skala
Kelancaran (Fluency)
Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pernyataan
Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal
Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban
1. 1-5
Luwes (fleksibel)
Menghasilakn gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi
Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda
2. 1-5
Mencari banyak alternatif pemecahan yang berbeda-beda
Mampu mengubah cara pendekatan atau pemikiran Orisinal
(Originality)
Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik
Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri
Mampu membuat kombinasi tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur
3. 1-5
Memperinci (elabarotion)
Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan
Menambah atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga lebih menarik
4. 1-5
Skala kemampuan berpikir kreatif matematis siswa
1 : Sangat Rendah 4. Tinggi
2 : Rendah 5. Sangat tinggi
3 : sedang c. Hasil belajar
Hasil belajar matematika adalah hasil belajar siswa yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan belajar matematika.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar peneliti lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002:136).
Pada penelitian ini peneliti menggunakan skala pengukuran Likert, Menurut Azwar (2002:139-140) skala Likert adalah metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya dengan menggunakan respon yang dikategorikan kedalam empat macam kategori jawaban yaitu: Selalu (S), sering (SR), kadang-kadang (KD),tidak pernah (TP).
Tabel 3.4 Skor Skala Likert
Jawaban Skor Favourable Skor Unfavourable
Selalu (S) 4 1
Sering (SR) 3 2
Kadang-Kadang (KD) 2 3
Tidak Pernah (TP) 1 4
F. Validitas dan Reabilitas Instrumen 1. Uji Validitas
a. Uji Validitas Instrumen Kepercayaan Diri
Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Arikunto dalam riduwan, 2011:97) bahwa
“validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,2010:173).
Validitas instrumen diuji dengan menggunakan kolerasi Product Moment Pearson. Butir item dikatakan valid jika memiliki nilai corrected item > rtabel. Hasil uji validitas disajikan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5
Uji coba instrument angket kepercayaan diri Item Corrected item-Total
Correlation
r-Krits Keterangan
Item 1 .306 0,20 Valid
Item 2 .143 0,20 Tidak Valid
Item 3 .567 0,20 Valid
Item 4 -.012 0,20 Tidak Valid
Item 5 .328 0,20 Valid
Item 6 .221 0,20 Tidak Valid
Item 7 .599 0,20 Valid
Item 8 .277 0,20 Valid
Item 9 .243 0,20 Tidak Valid
Item 10 .247 0,20 Tidak Valid
Item 11 .326 0,20 Valid
Item 12 .449 0,20 Valid
Item 13 .500 0,20 Valid
Item 14 .179 0,20 Tidak Valid
Item 15 .599 0,20 Valid
Item 16 .353 0,20 Valid
Item 17 .483 0,20 Valid
Item 18 .356 0,20 Valid
Item 19 .438 0,20 Valid
Item 20 .448 0,20 Valid
Item 21 .608 0,20 Valid
Item 22 .348 0,20 Valid
Item 23 .425 0,20 Valid
Item 24 .134 0,20 Tidak Valid
Item 25 -.268 0,20 Tidak Valid
Item 26 .166 0,20 Tidak Valid
Item 27 .485 0,20 Valid
Item 28 .284 0,20 Valid
Item 29 -.122 0,20 Tidak Valid
Item 30 .369 0,20 Valid
Item 31 .590 0,20 Valid
Item 32 .430 0,20 Valid
Item 33 -.128 0,20 Tidak Valid
Item 34 .568 0,20 Valid
Item 35 -.277 0,20 Tidak Valid
Item 36 .369 0,20 Valid
Item 37 .570 0,20 Valid
Item 38 -.572 0,20 Tidak Valid
Item 39 .398 0,20 Valid
Angket kepercayaan diri terdiri dari 39 item. Hasil uji validitas menunjukkan 26 item dinyatakan valid dan 13 item yang dinyakan tidak valid. Hasil analisa validitas item pernyataan pada variabel kepercayaan diri yang tidak valid yaitu item nomor 2, 4, 6, 9, 10, 14, 24, 25, 26, 29, 33, 35, dan 38 karena koefisien kolerasi yang diperoleh kurang dari rtabel.
b. Uji Validitas variabel Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Tabel 3.6
Uji Validitas Pakar
No Jenis Persyaratan
Ya Tidak A. Segi Materi
1. Butir soal sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator
√
2. Butir soal sesuai dengan materi yang diujikan
√
3. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah dan tingkat kelas
√
4. Isi materi yang ditanyakan sesuai √
dengan perkembangan peserta didik B. Segi Penyajian Soal
1. Ruang lingkup berupa batasan pertanyaan dan jawaban harus jelas dan tegas
√
2. Rumusan kalimat dalam bentuk kalimat tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai
√
3. Ada petunjuk yang jelas cara mengerjakan soal
√
4. Ada pedoman penskorannya √ 5. Tabel, grafik, diagram, kasus, atau yang
sejenisnya bermakna (jelas keterangaannya atau ada hubungannya dengan masalah yang ditanyakan)
√
C. Ranah Bahasa
1. Kalimat menggunakan bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan ragam bahasa
√
2. Rumusan, kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian
√
3. Menggunakan bahasa/kata yang umum (bukan bahasa lokal)
√
4. Rumusan soal tidak mengandung kata- kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik.
√
Petunjuk
Berilah tanda (√)untuk penilaian pada kolom yang benar.
2. Uji Reliabilitas
a. Reliabilitas angket kepercayaan diir
Reliabilitas adalah suatu instrumen yang dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik (Riduwan, 2009: 348).
Sedangkan untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh George dan Malery (dalam Mawardi 2005:67), yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach sebagai berikut.
a ≤ 0,7 :Tidak dapat diterima 0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima 0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan
Pengujian Reliabilitas instrumen menggunakan program SPSS 16 for windows. Hasil uji reabilitas item dengan bantuan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7
Reliabilitas uji coba angket kepercayaan diri
Cronbach's Alpha N of Items
.706 39
Setelah dikurangi item yang tidak valid hasil hasil uji reliabilitas angket kepercayaan diri menjadi:
Cronbach's Alpha N of Items
.830 27
Berdasarkan Tabel 3.6 tersebut didapat Alpha sebesar 0,706.
Setelah dikurangi item yang tidak valid nilai Alpha naik menjadi 0,830, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen penelitian tersebut reliabilitas bagus.
G. Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas
Persyaratan analisis data dengan menggunakan statistik parametrik adalah distribusinya harus menggunakan distribusi yang normal. Oleh karena itu sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Pengujian normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi skor pada setiap variabel penelitian, pengujian ini dilakukan dengan bantuan program Statistical Package Social Science (SPSS) for windows versi 16.00 dengan menggunakan (One Sample Kolmogorow – Smirnov) dengan α = 5%. Hasil uji normalitas dapat dikatakan berdistribusi normal jika memenuhi persyaratan (Asymp.
Sig. (2-tailed)) > 0,05.
2. Uji Linieritas
Analisis uji normalitas yang digunakan pada kedua variabel penelitian dilakukan dengan pengujian pada Statistical Package Social Science (SPSS) for windows versi 16.00 (SPSS) dengan menggunakan Test for Linearity dengan α = 5%. Hasil uji linieritas
dapat dikatakan berdistribusi linier, jika memenuhi persyaratan sig.
(linearity) < 0,05.
H. Teknik Analisis Data 1. Analisi deskriptif
Analisi deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku unutk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012: 208).
Gambaran yang dimaksud adalah nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi. Dalam rangka mengetahui penyebaran data masing-masing variabel, data yang telah terkumpul diklasifikasi dan diberi skor.
Dimana i = lebar kelas 2. Analisis Kolerasi
Metode kolerasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisi Spearman
’
s rho karena jenis data berskala interval. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif matematis sebagai variabel independen dan hasil belajar sebagai variabel dependen.Mengukur eratnya hubungan antara ketiga variabel dalam penelitian ini menggunakan analisis kolerasi ganda (multiple correlation). kolerasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independent secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2009: 39). Pengolahan data menggunakan program SPSS for windows versi 16.0 dengan taraf signifikan 5%.
Pemberian penafsiran terhadap koefisien kolerasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil dan untuk mengetahui hubungan positif maka dapat berpedoman pada ketentuan yang dikemukan oleh Sugiyono (2010: 184) adalah pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien kolerasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
Ada tidaknya hubungan (kolerasi) antara keeprcayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika siswa, dilakukan dengan menggunakan kolerasi untuk tiga variabel penelitian. Penilitian hipotesis didasarkan pada:
a. HO : artinya tidak ada hubungan antara kepercayaan diri dengan hasil belajar matematika siswa H1 : artinya ada hubungan antara kepercayaan diri
dengan hasil belajar matematika
b. HO : artinya tidak ada hubungan antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika siswa
H1 : ada hubungan antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika siswa c. HO : artinya tidak ada hubungan antara kepercayaan
diri dan kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika siswa
H1 : ada hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif matematis dengan hasil belajar matematika siswa
Kriteria pengujian adalah jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima sebaliknya jika signifikansi < 0,05 H0 ditolak.