Media Bisnis I ndonesia Versi Buah Durian I si Buah Pisang di Media Billboard)
S K R I P S I
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FI SI P UPN : “Veteran” Jaw a Timur
OLEH :
M. RI ZKY FAHREZA
NPM. 0643010001
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDI DI KAN DAN PERUMAHAN UNI VERSI TAS PEMBANGUNAN NASI ONAL “VETERAN” JAWA TI MUR
FAKULTAS I LMU SOSI AL DAN I LMU POLI TI K JURUSAN I LMU KOMUNI KASI
Oleh :
M. RIZKY FAHREZA NPM. 0643010001
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 15 April 2010
Pembimbing, Tim Penguji,
1. KETUA
Drs. Kusnarto, M.Si Juwito, S.Sos, M.Si NIP. 030.176.735 NPT. 3.6704.95.0036.1
2. SEKRETARIS
Drs. Kusnarto, M.Si NIP. 030.176.735
3.
Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed NPT. 3.7303.99.0170.1
Mengetahui, DEKAN
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan
YME, yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini.
Keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis membuat
Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Berkat usaha, dorongan serta
bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan Skripsi ini, maka pada akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan.
Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Bapak
Drs. Kusnarto, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang selama ini telah
membimbing serta memberikan pengarahan kepada penulis dengan penuh
kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan bimbingannya kepada :
1. Dra. Hj. Suparwati, M. Si, Dekan FISIP UPN Veteran JATIM
2. Bapak Juwito, S.Sos., M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP
UPN Veteran JATIM
3. Drs. Saiffudin Zuhri, M.Si, Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi
FISIP UPN Veteran JATIM
4. Drs. Kusnarto, M.Si, Membimbing Peneliti Sampai Selesainya Penelitian
Ini.
iv
Agus serta keluarga besar penulis terima kasih atas segala dorongan,
bimbingan, nasihat-nasihat, serta doa yang terus menerus
8. Sahabat dan teman-teman dekat penulis, Mamed, Eraz, Cris, Rizal, Rizky
Bhaskara, Jatmiko, Olla, Rafli, Boo
9. Annisa Permata Sari, terimakasih atas dukungan dan senyumannya ya, serta
yang selalu memberikan motivasi, baik motivasi dalam menyelesiakan
skripsi ini dan juga motivasi dalam hidupku ini
10. Om Rifa’i, Tante Leli, Ade’ Fadli, Ade’ Ninin, serta keluarga besar dari
Ninis, terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini
11. Seluruh pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan memberikan semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Akhir kata, penulis memohon kehadirat Tuhan YME semoga segala
bantuan yang telah mereka berikan kepada penulis mendapatkan balasan dari
Tuhan YME.
Harapan penulis, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang
menggunakannya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Surabaya, Maret 2010
JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... ... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR LAMPIRAN... ix
ABSTRAKSI... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah...
1.2. Perumusan Masalah...
1.3. Tujuan Penelitian...
1.4. Manfaat Penelitian... 1
5
5
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori...
2.1.1. Periklanan...
2.1.2. Representasi...
2.1.3. Kesuksesan dan Bisnis...
2.1.4. Iklan Media Bisnis Indonesia Versi Buah Durian
Isi Buah Pisang di Media Billboard...
2.1.8. Model Semiotik...
2.1.9. Warna...
2.2. Kerangka Berpikir...
30
34
34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian...
3.2. Kerangka Konseptual...
3.2.1. Corpus...
3.2.2. Unit Analisis...
3.3. Teknik Pengumpulan Data...
3.4. Metode Analisis Data...
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek...
4.1.1. Bisnis Indonesia...
4.2. Penyajian Data...
4.3. Gambar Iklan Media Bisnis Indonesia Versi Buah Durian
Isi Buah Pisang...
4.4. Iklan Media Bisnis Indonesia Versi Buah Durian Isi Buah
Pisang Dalam Kategori Tanda Pierce...
4.5. Analisis Iklan Media Bisnis Indonesia...
vii
4.6.Representasi Kesuksesan Bisnis Dalam Iklan Media Bisnis
Indonesia Versi Buah Durian Isi Buah Pisang Di Billboard
Dalam Model Triangle Of Meaning... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan...
5.2. Saran...
63
64
DAFTAR PUSTAKA... 65
Gambar 1. Model Semiotik Pierce... 32
Gambar 2. Model Kategori Tanda... 33
Gambar 3. Iklan Media Bisnis Indonesia di Media Billboard………... 41
Gambar 4. Hubungan Antara Objek, Tanda dan Interpretant Dalam Semiotik Pierce... 51 Gambar 5. Gambar Iklan Media Bisnis Indonesia Dalam Kategori
Tanda Pierce... 52
Lampiran 1. Iklan Media Bisnis Indonesia versi Buah Durian Isi Buah
Pisang... 67
fruit durian fruit content in the media billboards)
The purpose of this study is to determine how the representation of business success in business media Bisnis Indonesia version banana durian fruit in the media content into a communication system in the form of billboard signs and symbols.
This study uses the theory of advertising, representation, depiction of durian fruit contains bananas, writing and tagline, color in advertising, and communication as a symbolic process.
Business media advertising will be examined using semiotic study approach, the theory of semiotics by Charles S. Pierce. Based on Pierce's semiotic theory of the media advertising Bisnis Indonesia is examined based on the grouping of signs Pierce Icon, Index and Symbol.
Based on the writer's observation of media advertising, Bisnis Indonesia represents an icon is a picture of the durian fruit content of bananas. Index in these ads is writing "karena bisnis tak selalu pasti" and the tagline "langkah sukses anda". And the symbol is the symbol of the durian fruit which contains banana, green background color and images Bisnis Indonesian writing.
Based on observations and research on media advertising Bisnis Indonesia, it can be concluded that the ad was to convey a message to a broad audience that is if you want to succeed in business or the business world read Bisnis Indonesia, do not read other media, especially in facing the development of the business world not always certain at the present time.
Keywords: Representation and Discovery, Durian and Fruit Bananas, Success, Business.
x
billboard)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi kesuksesan bisnis dalam iklan media Bisnis Indonesia versi buah durian isi pisang di media billboard kedalam sistem komunikasi berupa tanda dan lambang.
Penelitian ini menggunakan teori periklanan, representasi, penggambaran buah durian berisi buah pisang, tulisan dan tagline, warna dalam iklan, dan komunikasi sebagai suatu proses simbolik.
Iklan media Bisnis tersebut akan diteliti dengan menggunakan pendekatan studi semiotik, yaitu teori semiotik menurut Charles S. Pierce. Berdasarkan teori semiotik Pierce maka iklan media Bisnis Indonesia tersebut diteliti berdasarkan pengelompokan tanda Pierce antara lain Ikon , Indeks dan Simbol.
Berdasarkan pengamatan penulis terhadap iklan media Bisnis Indonesia maka penulis merepresentasikan ikon Bisnis Indonesia adalah gambar buah durian isi buah pisang. Indeks dalam iklan tersebut adalah tulisan “karena bisnis tak selalu pasti” dan tagline “langkah sukses anda”. Sedangka simbol adalah simbol buah durian yang berisi buah pisang, background warna hijau dan gambar tulisan Bisnis Indonesia.
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian pada iklan media Bisnis Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan bahwa iklan ini ingin menyampaikan pesan kepada khalayak luas yaitu jika ingin sukses dalam berbisnis atau dunia bisnis bacalah media Bisnis Indonesia, jangan membaca media lainnya, apalagi dalam menghadapi perkembangan dunia bisnis yang tak selalu pasti pada saat sekarang ini.
Kata Kunci : Representasi dan Penggambaran, Buah Durian dan Buah Pisang, Kesuksesan, Bisnis.
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi sekarang ini banyaknya perkembangan diberbagai
bidang, termasuk dibidang media. Media pada sekarang ini sudah mulai
berkembang dengan lebih baik lagi. Dulu media yang kita ketahui hanyalah media
cetak (koran, majalah, tabloid) dan media elektronik (televisi dan radio). Pada
sekarang ini ada lagi media yang muncul, seperti media elektronik yaitu media
internet (on-line) dan media cetak yang lebih spesifik lagi yang dinamakan media
luar ruangan. Iklan media luar ruangan (outdoor) terdiri dari dari poster-poster
dalam berbagai ukuran, dan papan-papan yang bercat, entah itu terbuat dari besi,
kayu, atau bambu, serta dihias dan dipajang di jalan-jalan dan atau pada
tempat-tempat yang terbuka atau yang sekiranya cukup strategis untuk dilihat sebanyak
mungkin orang yang lewat. (Jefkins, 1994 : 127)
Karena banyaknya macam media yang bermunculan, maka khalayak juga
berperan dalam pemilihan medianya, seperti model Uses and Gratifications,
dikatakan bahwa semakin banyak media yang bermunculan maka khalayak juga
semakin bisa memilih media yang akan digunakannya sesuai dengan kebutuhan
dan keinginannya agar mencapai suatu tujuannya. Model Uses and Gratifications
menunjukan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana
media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi
kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi bobotnya ialah pada khalayak yang
aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. (Effendy,
2003 : 289)
Berkembangnya media juga mempengaruhi khalayaknya, mereka lebih
aktif untuk memilih media mana yang tepat untuk digunakan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, tetapi tidak banyak juga yang salah dalam memilih
media yang tepat untuk mereka, seperti halnya para konsumen (pembaca) media
tentang dunia bisnis.
Pada zaman sekarang ini banyak masyarakat yang berlomba-lomba untuk
sukses didunia bisnis, ada yang berbisnis kecil-kecilan dengan modal yang sedikit
ada pula yang berbisnis besar-besaran dengan modal yang banyak. Modal sedikit
atau banyak bukan menjadi patokan dalam kesuksesan berbisnis. Lihat saja
pebisnis kecil yang meraih sukses, Soto Pak Sadi. Pak Sadi awalnya berjualan
dengan menggunakan gerobak dorong pada tahun 1971, terus berkembang dan
semakin maju sampai memiliki cabang dimana mana dan tidak menggunakan
gerobak lagi melainkan dalam bentuk rumah makan pada sekarang ini. Ada juga
pebisnis besar yang semakin sukses sekarang ini, yaitu Yap Chwee Hock yang
perusahaannya bergerak dibidang Logistic dengan nama YCH. Dari awal berdiri
sampai sekarang perusahaan tersebut terus berkembang. Tapi ada juga perusahaan
yang sudah gulung tikar (tutup/bangkrut), salah satu perusahaan besar ternama
adalah EGL yang begerak dibidang Logistic, banyak juga perusahaan-perusaahan
kecil yang tutup dan bangkrut. Kesuksesan berbisnis tidak dilihat dari modal awal
bisnis itu. Ada individu yang sukses karena kehebatannya sendiri karena
berbisnis, tapi ada juga karena referensi-referensi kesuksesan dalam berbisnis,
salah satunya adalah melalui media bisnis.
Sekarang ini banyak media yang berisi tentang dunia bisnis, tetapi banyak
juga yang tidak berkaitan dengan bisnis, maka dari itu para produsen media bisnis
bersaing saling merebut hati khalayaknya dengan adanya strategi pemasaran yaitu
iklan yang bertujuan membantu konsumennya (pebisnis) agar tidak salah dalam
memilih referensi dalam berbisnis (media bisnis).
Iklan = Sihir. Iklan = Berhala. Iklan adalah sihir bagi konsumen dan iklan
juga sudah menjadi berhala karena tidak ada satupun media yang bisa hidup tanpa
ada iklan. Sebuah iklan mampu mengintimidasi, memprovokasi dan memanipulasi
kita. Konsep periklanan negara kita dengan negara maju sangatlah berbeda dan
terkadang tema sebuah iklan itu tidak ada hubungannya dengan produk. Iklan juga
merupakan sebuah proses komunikasi karena iklan adalah cara dari produsen
untuk memasarkan produk, karena produsen harus mengkomunikasikan kepada
konsumen tentang produk tersebut melalui iklan.
Iklan adalah sebuah produk yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan
pemasang iklan, karena itulah pengiklan memanfaatkan kekuatan pencitraan
terhadap suatu produk atau gaya yang akan dipasarkan dengan perantara media
massa, sehingga iklan menjadi “realitas baru” dari produk komoditas yang
dimediakan. Bahasa dan tanda merupakan instrumennya, seperti yang
“Produk iklan harus dipahami lebih dari sekedar hasil kreatifitas
pemasang iklan dalam melakukan improvisasi seperti melalui
trik-trik iklan, bahasa atau kata-kata” (Jamaludin, 1997 : 180)
Pesan iklan yang ideal menurut Philip Kotler harus mampu menarik
perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan
keinginan (desire) dan menggerakkan tindakan (action). (Darmadi Durianto, 2003
: 105)
Dalam sebuah iklan tidak harus seluruhnya berharap sosok iklannya akan
diingat konsumennya. Jika konsumen bisa mengingat sebagian dari
tanda-tandanya, seperti gambar yang menarik sudah cukup, karena pada akhirnya jika
seseorang mengingat tanda-tanda khas dari suatu iklan ia akan terdorong untuk
mengingat dan mengidentifikasi hal-hal penting lainnya yang tertera pada iklan
tersebut. (Jefkins, 1994 : 16)
Salah satunya adalah iklan media Bisnis Indonesia yang berada di Jl.
Embong Malang Surabaya, jalan yang sangat ramai setiap harinya.
Iklan ini mengiklankan media Bisnis Indonesia, namun yang ditampilkan
bukan medianya tetapi gambar buah durian berisi buah pisang.
Dari Uraian tersebut diatas menarik minat penulis untuk meneliti maksud
gambar dan tulisan didalam iklan media Bisnis Indonesia tersebut, yang
dituangkan dalam sistem tanda dan lambang, dengan menggunakan pendekatan
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan
permasalah penelitian sebagai berikut :
“Bagaimana representasi kesuksesan bisnis dalam iklan media Bisnis
Indonesia versi buah durian isi pisang di media billboard?”
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana representasi kesuksesan bisnis dalam iklan
media Bisnis Indonesia versi buah durian isi pisang di media billboard kedalam
sistem komunikasi berupa tanda dan lambang.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini secara teoritis dan praktis adalah sebagai
berikut :
a. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi tentang semiotik
dalam periklanan dan media massa.
b. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur tentang iklan dengan
menggunakan pendekatan semiotik, terutama yang berkaitan dengan konsep
gambar dan mengapa gambar buah durian isi buah pisang digunakan sebagai
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Periklanan
Periklanan adalah suatu usaha untuk mengenalkan produk atau jasa kepada
masyarakat luas yang bertujuan untuk memasarkan dan menjual. Iklan juga
memiliki arti suatu pesan dari perusahaan yang berupa tulisan atau gambar yang
disampaikan melalui media yang bersifat persuasif. Tidak ada perusahaan yang
mau maju dan bersaing dalam kompetisi bisnis tanpa menggunakan iklan, karena
periklanan merupakan salah satu strategi dalam pemasaran yang sangat penting
peranannya.
Beberapa pandangan tentang pengertian iklan telah dituliskan, misalnya
oleh Dunn dan Barban (1978) yang menuliskan bahwa iklan merupakan bentuk
kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan
membayar ruang yang dipakai untuk menyampaikan pesan yang bersifat
membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga
non-komersial, maupun pribadi yang berkepentingan. (Widyatama, 2007 : 15)
Menurut Alo Liliweri dalam kutipan bukunya, menuliskan bahwa iklan
juga merupakan sebentuk penyampaian pesan sebagaimana kegiatan komunikasi
lainnya. Secara lengkap, ia menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses
komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran
yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide
melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif. (Widyatama,
2007 : 15)
Iklan juga memiliki fungsi, seperti yang dikatakan oleh Alo Liliweri
(1998) yaitu :
1. Fungsi Pemasaran
Fungsi iklan yang diharapkan untuk membantu pemasaran atau menjual
produk. Iklan digunakan untuk mempengaruhi khalayak untuk membeli dan
mengkonsumsi produk.
2. Fungsi Komunikasi
Iklan sebenarnya merupakan sebentuk pesan dari komunikator kepada
komunikan (khalayak).
3. Fungsi Pendidikan
Iklan merupakan alat membantu mendidik khalayak mengenai sesuatu, agar
mengetahui dan mampu melakukan sesuatu. Mendidik dalam hal ini dimaksud
agar khalayak siap menerima produk yang dihasilkan produsen.
4. Fungsi Ekonomi
Iklan mampu menjadi penggerak ekonomi agar kegiatan ekonomi dapat tetap
5. Fungsi Sosial
Iklan mampu menghasilkan dampak sosial psikologis yang cukup besar. Iklan
membawa berbagai pengaruh dalam masyarakat, misalnya muncul budaya
konsumerisme, menciptakan status sosial baru.
Periklanan juga memiliki berbagai jenis, jika kita bedakan secara umum
maka dibagi mencadi 2, yaitu iklan above the line dan iklan bellow the line. Iklan
media above the line adalah media yang bersifat massa. Massa yang dimaksud
adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah besar, antara satu sama lain tidak saling
kenal dan menerpa pesan iklan secara serempak. Sedangkan iklan media bellow
the line adalah iklan yang menggunakan media khusus.
Media itu sendiri adalah suatu alat (sarana) komunikasi yang berfungsi
sebagai perantara antara kamunikator dengan komunikan-nya dalam penyampaian
pesan. Media yang kita ketahui ada media cetak (koran, majalah) dan elektronik
(tv, radio) yang kita spesifikasikan dengan media massa. Karena semakin
banyaknya media maka khalayak / komunikan-nya juga berperan dalam pemilihan
medianya, seperti model Uses and Gratifications, dikatakan bahwa semakin
banyak media yang bermunculan maka khalayak juga semakin bisa memilih
media yang akan digunakannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya agar
mencapai suatu tujuannya. Model Uses and Gratifications menunjukan bahwa
yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap
sosial khalayak. Jadi bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja
menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. (Effendy, 2003 : 289)
Pembagian periklanan secara umum seperti yang sudah disebutkan diatas
tadi salah satunya adalah Iklan above the line. Iklan above the line ada 5 media,
yaitu pers (koran dan majalah), radio, televisi, lembaga jasa iklan luar-ruang
(outdoor),dan sinema/bioskop (Jefkins, 1997 : 86), dan billboard adalah iklan
outdoor.
Iklan luar ruangan (outdoor) terdiri dari poster-poster dalam berbagai
ukuran, dan papan-papan yang bercat, entah itu terbuat dari besi, kayu atau
bambu, serta dihias dan dipajang di jalan-jalan dan atau pada tempat-tempat yang
terbuka atau yang sekiranya cukup strategis untuk dilihat sebanyak mungkin
orang yang lewat. (Jefkins, 1997 : 127)
iklan luar ruangan juga memiliki beberapa karakteristik, antara lain :
1. Ukuran dan Dominasi
Karena ukurannya yang pada umumnya cukup besar, maka poster
mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian.
2. Warna
Kebanyakan poster dihiasi dengan aneka warna, dengan gambar-gambar dan
pemandangan yang realistis sehingga memudahkan pemirsa untuk mengingat
produk yang diwakilinya.
3. Pesan-pesan Singkat
Karena dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang yang sedang
atau pesan-pesan tertulis, biasanya terbatas pada slogan singkat atau sekedar
satu nama yang sengaja dicetak dengan huruf yang besar-besar dan mencolok.
4. Zoning
Kampanye iklan secara umum dapat diorganisir dalam suatu daerah atau kota
tertentu. Tetapi sebuah kampanye yang berskala nasional dapat dirancang
secara lebih rinci jika pengiklannya menggunakan poster. Pemasangan poster
dalam jumlah minimum bisa diatur disetiap kota untuk menjamin kesempatan
penyimak yang maksimum dari pemirsa. Penempatan poster secara strategis
dapat menciptakan suatu kampanye iklan yang sangat ekonomis. Dalam
perencanaan kampanye yang memakai aneka rupa media, wilayah siaran
televisi regional biasanya digunakan sebagai basis pemilahan masing-masing
media iklan.
5. Efek Mencolok
Mungkin karakteristik poster yang paling penting adalah kemampuannya
dalam menciptakan kesan atau ingatan pemirsa melalui penebalan, warna,
ukuran dan pengulangan. (Jefkins, 1997 : 128)
Poster juga memiliki beberapa ukuran standar salah satunya adalah double
crown. Double Crown : 762 mm x 508 mm (30 inci x 20 inci). Ini adalah unit
ukuran yang lebih besar. Misalnya saja 16 sheet adalah setara 16 double crown.
Double Crown digunakan pada billboard dan pada panel informasi umum yang
poster yang berukuran besar dan sesuai dengan ketentuan diatas tadi dapat
dikatakan sebagai billboard.
2.1.2. Representasi
Representasi berasal dari kata “represent” yang bermakna stand for artinya
berarti atau juga “act as delegate for” yang bertindak sebagai perlambang atas
sesuatu. Representasi juga dapat berarti sebagai suatu tindakan yang
menghadirkan atau mempresentasikan sesuatu lewat sesuatu yang lain diluar
dirinya, biasanya berupa tanda atau simbol (Piliang, 2003 : 21).
Representasi juga biasanya dipahami sebagai penggambaran sesuatu yang
akurat atau realita yang terdistorsi. Representasi adalah sebuah cara dimana
memaknai apa yang diberikan pada benda yang digambarkan.
(http://yolagani.wordpress.com/2007/11/18)
Representasi menunjukan baik pada proses maupun produk dari
pemaknaan suatu tanda. Representasi juga bisa berarti proses perubahan
konsep-konsep ideologi yang digunakan dalam bentuk-bentuk yang kongkrit.
Representasi adalah konsep yang digunakan dalam proses sosial pemaknaan
melalui sistem penandaan yang tersedia : dialog, tulisan, video, film, fotografi,
dsb. Secara ringkas representasi adalah produksi makna melalui bahasa.
Menurut Struat Hall (1997), representasi adalah salah satu praktek penting
yang memproduksi kebudayaan. Kebudayaan merupakan konsep yang sangat
luas, kebudayaan menyangkut “pengalaman berbagai”. Sedangkan dikatakan
tempat membagi pengalaman yang sama, membagi kode-kode kebudayaan yang
sama, berbicara dalam “bahasa” yang sama dan saling berbagi konsep-konsep
yang sama.
Menurut Stuart Hall (1997), ada 2 proses representasi. Pertama,
representasi mental, yaitu konsep tentang “sesuatu” yang ada dikepala kita
masing-masing (peta konseptual). Representasi mental ini masih berbentuk
sesuatu yang abstrak. Kedua, “bahasa” yang berperan penting dalam proses
konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus
diterjemahkan dalam “bahasa” yang lazim, supaya kita dapat menghubungkan
konsep dan ide-ide tentang sesuatu dan simbol-simbol tertentu.
Proses pertama memungkinkan kita memaknai dunia dengan
mengkonstruksi antar sesuatu dengan sistem “peta konseptual” kita. Dalam proses
kedua, kita mengkonstruksi seperangkat rantai korespondensi antara “peta
konseptual” dengan bahasa atau simbol yang berfungsi merepresentasikan
konsep-konsep kita tentang sesuatu. Relasi antara “sesuatu”, “peta konseptual”,
dan “bahasa atau simbol” adalah jantung dari produksi makna lewat bahasa.
Proses yang menghubungkan ketiga elemen ini secara bersama itulah yang
dinamakan representasi. (www.kunci.co.id)
Bahasa adalah medium yang menjadi perantara kita dalam memaknai
sesuatu. Memproduksi dan mengubah makna. Bahasa mampu melakukan semua
ini karena bahasa beroprasi sebagai sistem representasi. Lewat bahasa
(simbol-simbol dan tanda tulis, lesan, atau gambar). Kita mengungkapkan pikiran, konsep
cara kita mempresentasikannya dengan mengamati kata-kata yang kita gunakan
dan imej-imej yang kita gunakan dalam mempresentasikan sesuatu bisa terlihat
jelas nilai-nilai yang kita berikan pada sesuatu tersebut.
Untuk menjelaskan bagaimana makna representasi lewat bahasa bekerja
kita bisa memaknai tiga teori representasi yang dipakai sebagai usaha untuk
menjawab pertanyaan dari mana suatu makna berasal atau bagaimana
membedakan antara makna yang sebenarnya dari sesuatu atau imej dari sesuatu
yang pertama adalah pendekatan efektif. Disini bahasa berfungsi sebagai cermin
yang merefleksikan makna yang sebenarnya dari segala sesuatu yang ada didunia.
Kedua adalah pendekatan internasional dimana kita menggunakan bahasa untuk
mengkomunikasikan sesuatu sesuai dengan cara pandang kita terhadap sesuatu.
Sedangkan yang ketiga adalah pendekatan konstruksions, dalam pendekatan ini
kita pecaya bahwa kita mengkonstruksi lewat bahasa yang kita pakai. Proses yang
menghubungkan ketiga elemen ini secara bersama-sama itulah yang kita namakan
representasi.
Konsep representasi bisa berubah-ubah. Selalu ada pemaknaan baru dan
pandangan baru dalam konsep representasi yang sudah pernah ada. Karena makna
sendiri juga tidak pernah tetap, ia selalu berada dalam proses negosiasi dan
disesuaikan dengan situasi yang baru. Intinya adalah makna akan inheren dalam
suatu dunia ini, ia selalu dikonstruksikan, diproduksi, lewat proses representasi. Ia
adalah hasil dari praktek penandaan. Praktek yang membuat sesuatu hal bermakna
Representasi berasumsi bahwa praktik pemaknaan berbentuk menjelaskan
atau praktik lain di dunia secara sosial kepada dan oleh individu. Mengharuskan
adanya eksplorasi pembentukan makna tekstual, serta menghendaki penyelidikan
tentang cara dihasilkannya makna pada beragam konteks. Representasi memiliki
materialitas tertentu yang melekat pada bunyi, prasasti, objek, citra, buku,
majalah, dan program televisi. Representasi diproduksi, ditampilkan, digunakan
dan dipahami dalam konteks tertentu.
Dalam penelitian ini, representasi menunjukan pada pemaknaan
tanda-tanda dan simbol-simbol yang terdapat pada gambar iklan media Bisnis Indonesia.
2.1.3. Kesuksesan dan Bisnis
Semua manusia pasti ingin menjadi sukses. Kesuksesan yang ingin dicapai
manusia tersebut pasti sesuai dengan apa yang diharapkan atau diimpikan.
Kesuksesan adalah keinginan dari setiap manusia pada hidupnya. Kesuksesan itu
sendiri berasal dari kata sukses yang berarti berhasil (berhasil menggapai sesuatu).
Sedangkan kesuksesan adalah suatu keberhasilan, keberuntungan, kebanyakan
orang senang mempelajari orang lain untuk ditiru
(http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/). Kesuksesan dalam penelitian ini adalah
kesuksesan dalam dunia bisnis, memiliki maksud keberhasilan seseorang dalam
bisnis
Bisnis itu sendiri adalah usaha komersial di dunia perdagangan, bidang
Jadi, secara keseluruhan, kesuksesan dalam bisnis adalah keberhasilan
seseorang dalam menggapai suatu usaha komersial di dunia perdagangan, bidang
usaha, usaha dagang.
2.1.4. Iklan Media Bisnis Indonesia Versi Buah Durian Isi Buah Pisang di Media
Billboard
Iklan media Bisnis Indonesia versi buah durian berisi buah pisang di
media billboard sangat menarik perhatian. Dengan menampilkan gambar buah
yang cukup besar (buah durian berisi buah pisang) dan adanya tulisan yaitu
“karena bisnis tak selalu pasti”.
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara,
sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit
buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan
populernya adalah "King of Fruit" (raja dari segala buah), dan durian adalah buah
yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya, sebagian yang lain
muak dengan aromanya.
Durian adalah malay dan nama Indonesia, berasal dari kata "Duri" yang
berarti tulang belakang. Durian memiliki bau serangan yang kuat, yang Murray,
yang pertama kali mendeskripsikan spesies, dibandingkan dengan bahwa dari
musang (zibethinus). Oleh karena itu, nama ilmiah durian berarti "buah berduri
yang memiliki bau yang sangat kuat". Bagi Thailand, hal itu disebut "Turian". Ini
daerah di Sumatera seperti Tapah dan para petani dari Salang.
(http://www.dit.go.th/agriculture/durian/history.htm)
Durian berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei, meskipun pohonnya
dapat tumbuh di sembarang cuaca yang serupa. Pusat keragaman biologi dan
ekologi durian adalah Borneo (Pulau Kalimantan). Dari mana pun asal buah
durian, tetap saja banyak orang menganggap buah durian sebagai buah yang enak.
Masyarakat sering menyebutnya “raja buah-buahan”. Akan tetapi sebagian orang
tidak tahan akan baunya yang menyengat. Karena baunya yang keras, sejumlah
perusahaan melarang orang membawa durian, misalnya di kabin pesawat udara, di
kendaraan angkutan umum ataupun dibawa ke hotel.
Durian dikenal sebagai ”Raja” dari segala buah. Jika kita memiliki kebun
dan tidak ditamai dengan pohon durian, maka kebun tersebut terasa ”hampa”,
tidak memiliki aura layaknya sebuah kebun buah.
(http://www.vivaborneo.com/bertanam-“raja-buah”-di-kebun.htm)
Buah durian berbentuk bulat lonjong, dengan ukuran mulai sebesar 3 kepal
tangan laki-laki dewasa berukuran badan rata-rata, sampai ada yang lebih besar
dari kepala manusia laki-laki dewasa. Berat total buah durian dapat bervariasi dari
1 kilogram sampai dengan 5 kilogram. Buah yang sangat besar dapat mencapai
timbangan seberat 10 kilogram atau lebih. Kulit buah dapat berwarna hijau,
kuning, kuning kemerahan atau coklat kayu, tergantung jenis tanaman-nya
(species dan varietas), keras dan memiliki tonjolan-tonjolan tajam diseluruh
permukaan buah. Bagi orang-orang Eropa di masa lalu bentuk buah itu sangat
dengan permukaan penuh tonjolan-tonjolan tajam yang diikat oleh rantai besi,
yang digunakan oleh petarung-petarung Inggris abad pertengahan untuk
berperang. Dengan bentuk fisik seperti itu, sudah tentu tidak ada buah lain yang
dapat menyamainya apabila saling diadu. Ungkapan “seperti mentimun diadu
dengan durian” langsung dapat menggambarkan apa yang akan dapat dilihat bila
itu benar terjadi, karena mentimun pasti akan berantakan seketika. Daging buah
durian adalah lembut, dan membalut biji durian didalamnya, dapat berwarna
keputihan, atau kuning, dan ada yang merah. Terletak didalam cekungan dibagian
dalam kulit buah, yang sering disebut dengan “kamar”, apabila masak rasanya
amat manis. Dan kadang disertai rasa pahit “keras” pertanda kandungan alkohol
yang tinggi. Aroma daging buah ini sangat spesifik, sangat semerbak dan amat
kuat, sehingga bau ini dapat menjangkau beberapa puluh meter. Sungguh tak ada
buah lain yang dapat menandingi. Dan karena semua alasan diatas durian pun
“dinobatkan” sebagai “Raja Dari Segala Buah”.
(http://bermutu.wordpress.com/2009/09/09)
The Durian adalah buah yang dibentuk oleh Malvaceae, tanaman yang ada
dalam keluarga yang sama dengan kembang sepatu, okra, dan pohon kapas
keluarga. Buah ini secara luas dikenal dan digunakan di Asia Tenggara. The Asia
menganggap ini sebagai "Raja Buah" karena ukuran khas, bau, dan sekam. Anda
mungkin terkejut mengetahui bahwa Durian adalah nama yang berarti "buah
berduri". Sebenarnya ada tiga puluh spesies dari Durian di Asia Tenggara
walaupun hanya sembilan dari spesies-spesies ini dapat dimakan. The Durian
dengan gemuk di dalamnya. Durian kaya dengan sejarah dan legenda, bagian dari
sejarah buah ini termasuk sebuah kutipan dari Alfred Russel Wallace, seorang
naturalis Inggris tahun 1856, dia mengatakan puding buah berwarna dengan rasa
almond. Jika Anda kembali lebih jauh lagi anda akan menemukan bahwa selama
zaman prasejarah di Asia Tenggara buah ini untuk dikonsumsi oleh orang
pribumi. Dari referensi zaman prasejarah di abad ke-15 melalui ke 1700 adalah
mungkin untuk mengatakan bahwa telah ada minat khusus buah ini. Seorang ahli
botani Jerman yang disediakan beberapa deskripsi yang paling akurat dari buah
dan selera. Dia juga menciptakan taksonomi genius Durian untuk generasi nanti.
Beberapa nutrisi dan informasi medis menunjukkan bahwa buah
mengandung jumlah gula yang tinggi, vitamin C, kalium, dan triptofan. Hal ini
dianggap sangat "rave makanan". Di Malaysia daun dan akar telah digunakan
sebagai antipiretik dan jus daun sering diterapkan pada kepala seorang pasien
demam untuk mengurangi demam dan membantu pasien kembali normal lagi
kesehatan. Kegunaan lain dan tayangan yang berasal dari obat Cina. Durian buah
yang dianggap memiliki sifat dan menyebabkan pemanasan berkeringat. Mereka
yang memiliki tekanan darah tinggi atau sedang hamil tidak boleh memiliki buah
Durian seperti seharusnya berbahaya bagi kesehatan mereka karena efek
pemanasan ini. Kepercayaan lain adalah bahwa Durian adalah berbahaya ketika
Anda makan dengan kopi atau minuman beralkohol. Dengan kata lain, legenda
Cina mengatakan bahwa Anda seharusnya tidak pernah hal-hal itu digabungkan.
Sebuah teori abad ke-18 adalah bahwa gangguan pencernaan dan bau mulut akan
tidak memakan buah Durian ketika mengkonsumsi brendi karena dapat beracun
bagi kesehatan Anda.
(http://www.freshplaza.com/news_detail.asp%3Fid%3D7990)
Secara garis besarnya, buah durian merupakan raja dari segala buah, sama
halnya makna gambar buah durian dalam iklan media Bisnis Indonesia tersebut.
Media Bisnis Indonesia ingin menjadi raja dari semua media yang ada, serta
Bisnis Indonesia membantu pebisnis agar dapat menjadi raja dari semua pebisnis
yang ada.
Raja itu sendiri memiliki arti penguasa tertinggi pada suatu kerajaan
(biasanya diperoleh sbg warisan), orang yg mengepalai dan memerintah suatu
bangsa atau negara: negara kerajaan diperintah oleh seorang, kepala daerah
istimewa, kepala suku, sultan. Atau juga sebutan untuk penguasa tertinggi dari
suatu kerajaan. Dapat diartikan sebagai orang yg besar kekuasaannya
(pengaruhnya) dalam suatu lingkungan (perusahaan). Raja juga orang yang
mempunyai keistimewaan khusus (seperti sifat, kepandaian, kelicikan).
(http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php)
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa
berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa
acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi
yang dinamakan sama. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan
energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral
seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung
vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai
neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Secara rinci, kandungan gizi yang
terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah sebagai berikut: kalori 99 kalori,
protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 miligram (mg), serat 0,7 gram,
kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, Vitamin B 0,08 mg,
Vitamin C 3 mg dan air 72 gram.
Dalam "Medicinal Uses of Bananas" (www.banana.com, 2002)
menyebutkan, bahwa pisang mempunyai manfaat dalam penyembuhan anemia,
menurunkan tekanan darah, tenaga untuk berpikir, kaya serat untuk membantu
diet, kulit pisang dapat digunakan sebagai cream anti nyamuk, membantu sistem
syaraf, dapat membantu perokok untuk menghilangkan pengaruh nikotin, stres,
mencegah stroke, mengontrol temperatur badan terutama bagi ibu hamil,
menetralkan keasaman lambung, dan sebagainya.
Tanaman pisang secara genetis dapat menghasilkan vaksin yang murah
dan sebagai alternatif untuk pertahanan anak dari serangan penyakit. Para peneliti
sedang mencoba dari pisang untuk memproduksi antigen untuk coating Virus
Hepatitis B. Apabila vaksin Hepatitis B tersebut berhasil akan menjadi sangat
Peneliti lain mengembangkan pisang yang dapat membantu dalam
melawan penyakit campak/cacar air, penyakit kuning, polio, dan dipteri. Saat ini,
peneliti telah mencoba pada relawan, di mana diperlihatkan 10 persen tekanan
darah turun dengan mengonsumsi dua buah pisang setiap hari.
(http://rakasmuda.com/new/media-info/berita-berita/63)
Pisang juga terdapat banyak macamnya, salah satunya adalah pisang
Cavendish seperti jenis pisang yang terdapat dalam gambar iklan media Bisnis
Indonesia tersebut. Walau ada berbagai macam jenis, tetapi kandungan gizi pisang
tetap sama semuanya.
Pisang Cavendish adalah kultivar pisang yang paling banyak tumbuh.
Perkebunan yang ditujukan untuk pisang ini dapat ditemukan di Amerika Latin,
Afrika, dan Asia Tenggara, dan sebagian besar pisang di rak-rak supermarket
Barat pisang Cavendish. Kemungkinan yang cukup tinggi bahwa Anda telah
melihat pisang Cavendish baru-baru ini, karena pisang ini di mana-mana,
murah-tersedia sepanjang tahun dalam bentuk segar.
Pisang Cavendish awalnya dikembangkan untuk menggantikan peranan
pisang kultivar yang rentang terhadap penyakit panama pada tahun 1950. Pisang
Cavendish menggantikan perannya dengan baik dan dapat tumbuh diseluruh dunia
secara identik. Tetapi 50 tahun kemudian pisang jenis ini pun mulai terancam,
pisang Cavendish dan pisang pada umumnya sangat rentan terhadap penyakit
karena tanaman klon satu sama lain. Pisang budidaya subang direproduksi oleh
pisang Cavendish di seluruh dunia secara genetik identik. Ini berarti bahwa ketika
penyakit berevolusi untuk menyerang kultivar pisang Cavendish, ini berpotensi
memberikan dampak pada setiap tanaman Cavendish di dunia, menghapus
kultivar keluar dalam waktu yang sangat singkat. (http://www.wisegekk.com)
Dibawah gambar iklan media Bisnis Indonesia terdapat tanda verbal
(tulisan) “karena bisnis tak selalu pasti”, selain itu terdapat tulisan sebagai logo
yaitu Bisnis Indonesia dan terdapat slogan juga “langkah sukses anda”. Tanda
verbal tersebut bertujuan sebagai pelengkap dan pendukung dari gambar yang
ada, sebagai penekanan dari gambar buah durian isi buah pisang diatas tadi.
Visual image untuk mengekspresikan kesan, serta memiliki sifat sangat natural,
sangat mewakili realitas yang membuat erat muatan ideologi pesan dengan
khalayak. Van Djik menandakan, fungsi visual image adalah untuk memanipulasi
fakta agar bermakna legitimate. Sebab, kata stuart Allan dalam sobur, visual
image lebih berdaya memindahkan realitas dalam wacana dibanding teks
(polysemi). (Sobur, 2001 : 180)
2.1.5. Tagline/Slogan Dalam Iklan Media Bisnis Indonesia
Dalam sebuah iklan tidak harus seluruhnya berharap sosok iklannya akan
diingat konsumennya. Jika konsumen bisa mengingat sebagian dari
tanda-tandanya, seperti gambar yang menarik sudah cukup, karena pada akhirnya jika
seseorang mengingat tanda-tanda khas dari suatu iklan ia akan terdorong untuk
mengingat dan mengidentifikasi hal-hal penting lainnya yang tertera pada iklan
verbal) bisa menjadi poin penting juga dalam iklan, tanda verbal tersebut
bertujuan sebagai pelengkap dan pendukung dari gambar yang ada, sebagai
penekanan dari gambar yang ada.
Pada iklan Bisnis Indonesia sudah adanya gambar buah durian isi buah
pisang yang dimana cukup aneh dan menarik perhatian, serta memiliki maksud
tertentu. Serta ditambah dengan tulisan (tanda verbal) yang cukup unik dan
membuat khalayak berpikir dan mengkaitkannya dengan gambar yang ada yaitu
gambar buah durian berisi buah pisang tadi. Tulisan dalam iklan biasanya dalam
bentuk teks ataupun slogan/tagline. Bisnis Indonesia dalam iklannya terdapat
tulisan dalam bentuk teks dan tagline/slogan iklan. Dalam pembuatan tagline
harus mudah diucapkan, diingat dan dipahami. Tagline/slogan sama dengan janji
dan biasanya tidak jauh dari rumusan positioning. Tagline/slogan merupakan
kumpulan kata-kata yang khusus digolongkan menjadi kata umum yang mewakili
perusahaan. Tagline/slogan Bisnis Indonesia adalah “langkah sukses anda”.
Makna “langkah” adalah gerakan kaki (ke samping, depan belakang), tetapi
makna dalam iklan ini berkaitan dengan tindakan dan perbuatan yang artinya
mengambil suatu tindakan (bertindak terhadap sesuatu). Kata “sukses” dalam
iklan ini memiliki makna berhasil (berhasil menggapai sesuatu). Dalam iklan
Bisnis Indonesia terdapat bentuk tanda verbal / cath phrase teks juga yaitu “jika
bisnis tak selalu pasti”, sangat berkaitan dengan gambarnya yaitu buah durian isi
buah yang tidak semestinya yaitu buah pisang. Cath phrase teks juga memiliki
keterkaitan dengan tagline/slogan tersebut, dimana slogannya memiliki maksud
menjadi sukses, dalam hal ini sukses dalam bisnis. Bisnis adalah usaha komersial
di dunia perdagangan, bidang usaha, usaha dagang, sedangkan bagaimana kita
bisa meraih kesuksesan bila kita salah dalam langkah berbisnis dan tidak bisa
meraih sesuatu jika tidak pasti atau tidak jelas bisnis tersebut. Tagline/slogan iklan
media Bisnis Indonesia memberitahukan bahwa Bisnis Indonesia mempunyai
kejelasan dalam memberikan referensi dunia bisnis kepada khlayaknya dan
meberikan pencapaian menuju sukses dalam dunia bisnis, tidak memikirkan
perubahan-prubahan tetapi lebih memikirkan kepada langkah suskse berbisnis dari
para khalayaknya.
Teks menurut Aart Van Zoest, tak pernah lepas dari ideologi dan memiliki
kemampuan untuk memanipulasi pembaca kearah suatu ideologi (Zoest, 1991 :
70). Ideologi adalah sistem ide-ide yang diungkapkan dalam komunikasi.
Tipografi juga merupakan bagian dari teks. Tipografi, atau sering juga
disebut jenis huruf. Biasanya, jenis huruf yang dipakai dalam pembuatan poster
tidak banyak, maksimal 3 jenis. Itu pun, huruf-huruf yang jelas-tegas, tidak
berkaitan. Teorinya: jangan menyulitkan audience memahami pesan anda! Dibuat
mudah saja orang sering malas membaca, apalagi kalau tulisannya tidak jelas dan
ada baying-bayangnya. (Putra, 2007 : 74)
Perancang poster dapat memilih jenis-jenis huruf yang tersedia, ada begitu
banyak pilihan, dengan mempertimbangkan keindahan dan karakternya.
Sebagai contoh :
1. Broadway
3. AvantGarde Md BT
4. Bodoni MT Black
5. Gill Sans Ultra Bold
6. Century, Century Gothic
7. Britanic Bold (Putra, 2007 : 74)
Jenis tulisan yang digunakan pada iklan media Bisnis Indonesia tersebut
ada 2 macam, arial black dan old English teks mt. Arial Black sama karakternya
dengan arial. Arial dirancang untuk jenis yang satu pada tahun 1982 oleh Robin
Saunders Patricia Nicholas dan desain A kontemporer sans serif, Arial berisi
karakteristik lebih humanis daripada banyak dari pendahulunya dan sebagai
tersebut lebih cocok dengan suasana dekade terakhir abad kedua puluh. Perlakuan
keseluruhan kurva adalah lebih lembut dan lebih lengkap dibandingkan di
sebagian besar industri gaya sans serif wajah. stroke Terminal yang dipotong
diagonal yang membantu untuk memberikan wajah penampilan kurang mekanis.
Arial adalah sebuah keluarga yang sangat serbaguna dari tipografi yang dapat
digunakan dengan keberhasilan yang sama bagi teks pengaturan dalam laporan,
presentasi, majalah dll, dan untuk menampilkan digunakan dalam surat kabar,
periklanan dan promosi (http://www.searchfreefonts.com/font/arial-black.htm).
Font ini digunakan pada tulisan “karena bisnis tak selalu pasti” dan tagline
“langkah sukses anda”.
Old English Teks MT melambangkan keklasikan inggris, identik dengan
tampilan bersejarah dan agung dan umumnya digunakan dalam dokumen legal,
iklan, sertifikat, diploma, undangan, kartu ucapan, tato, atau di mana pun sebuah
blackletter formal atau terukir melihat diperlukan. Old English Text adalah
"Blackletter" gaya font script. Lama font Teks Inggris adalah salah satu font yang
paling populer dari kategori ini. Ini adalah model setelah font Cloister Black
dirancang Morris Fuller Benton pada tahun 1904
(http://www.searchfreefonts.com), seperti jenis tulisan yang digunakan pada
gambar lambing Bisnis Indonesia.
2.1.6. Pendekatan Semiotik
Komunikasi adalah usaha memperoleh makna dan komuniaksi merupakan
transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan
menggunakan simbol-simbol -- kata-kata, gambar, figur, grafik dan sebagainya.
Proses komuniaksi merupakan suatu proses dimana pengirim
(komunikator) menyampaikan pesan kepada penerima (komunikan) dan pesan
yang disampaikan itu dinyatakan kedalam sisitem tanda, supaya pesan dapat
diterima dengan baik. Pesan membutuhkan konteks yang idacu yang dapat
diterima oleh komunikan. Kode yang dikenal oleh komunikator dan komunikan
itu akhirnya menjadi suatu konteks yang menghasilkan komunikasi yang efektif.
Komunikasi menjadi efektif ketika tanda-tanda dipahami dengan baik (common)
berdasarkan pengalaman pengirim maupun penerima. Sebuah pengalaman, yang
disebut juga perceptual field, adalah jumlah total berbagai pengalaman yang
dengan perceptual field si penerima pesan, semakin besar tanda-tanda dapat
diartikan sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh pihak pengirim. (Shimp, 1999
: 166)
Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna, kitalah yang memberi
makna pada lambang tersebut. Makna sebenarnya ada dalam kepala kita bukan
terletak pada lambang itu sendiri. Kalaupun ada orang yang mengatakan bahwa
kata-kata mempuyai makna, yang ia maksudkan sebenarnya bahwa kata-kata itu
mendorong orang untuk memberi makna (yang telah disepakati bersama) terhadap
kata-kata itu. Dengan kata lain, sebenarnya tidak ada hubungan yang dialami
antara lambang dengan referent (objek yang dirujuknya).
Dalam hal ini penekanan yang ada pada sistem tanda dan lambang lebih
pada pemaknaan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator tersebut dapat
mendorong komunikanya untuk memaknai pesan yang disampaikan. Semakin
banyak tanda yang sama digunakan, maka pemaknaan terhadap sesuatu hal itupun
akan menjadi relatif sama.
Secara estimologis, istilah semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang
berarti “tanda”. Tanda didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi
sosial yang terbangun sebelumnya dan dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain
(Eco, 1979 : 16). Secara terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu
yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa dan seluruh
kebudayaan sebagai tanda (Eco, 1979 : 6).
Semiologi atau semiotika adalah “ilmu umum tentang tanda” (Pierce,
keluar kaidah tata bahasa dan sintaksis yang mengatur arti teks yang rumit,
tersembunyi dan bergantung pada kebudayaan. Hal ini kemudian menimbulkan
perhatian pada makna tambahan (konotatif) dan arti penunjukkan (denotatif) –
kaitan dan kesan yang ditimbulkan dan diungkapkan melalui penggunaan dan
kombinasi tanda.
Beberapa pakar memiliki pandangan yang bermacam-macam tentang
makna semiotik, seperti :
1. Van Zoest (1996: 5) mengartikan semiotik “ilmu tanda (sign) dan segala yang
berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan kata lain,
pengirimannya oleh mereka yang mempergunakannya”.
2. Preminger (2001 : 89) mengartikan semiotik sebagai ilmu tentang tanda-tanda.
Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan
kebudayaan merupakan tanda-tanda.
3. Saussure (Budiman, 1999 : 107) mengartikan semiotik sebagai sebuah ilmu
yang mengkaji kehidupan tanda-tanda ditengah masyarakat.
4. Dick Hartoko (1984) memberi semiotik adalah bagaimana karya itu
ditafsirkan oleh para pengamat dan masyarakat lewat tanda-tanda atau
lambang-lambang.
Semiologi juga mencakup strukturalisme. Secara umum, strukturalisme
merupakan sebuah paham filsafat yang memandang dunia sebagai realitas
berstruktur. Strukturalisme merupakan suatu perkembangan ilmu bahasa yang
antropologi struktural dengan ilmu bahasa. Strukturalisme berbeda dengan ilmu
bahasa dalam dua hal; strukturalisme tidak hanya menaruh perhatian pada bahasa
verbal tapi juga pada setiap sistem tanda yang mengandung sifat seperti bahasa,
strukturalisme kurang mengarahkan perhatian pada sistem tanda itu sendiri dan
lebih memusatkan perhatian pada upaya pemilik teks dan artinya dalam
hubungannya dengan kebudayaan “tuan rumah”. Ia menekankan perhatian pada
penjelasan kebudayaan dan juga arti dari sudut ilmu bahasa, dan ia merupakan
suatu aktifitas untuk mana pengetahuan tentang sistem tanda merupakan hal yang
instrumental tetapi tidak memadai.
Pendekatan semiotik memiliki tiga bidang studi utama, yaitu :
1. Tanda itu sendiri (the sign itself)
Terdiri dari studi tentang beragam perbedaan dari tanda, perbedaan cara
tersebut dimaknai dari berbagai cara tanda tersebut berhubungan dengan
penggunaannya. Tanda merupakan hasil buatan manusia dan hanya bisa
dimengerti oleh orang yang menggunakannya.
2. Kode-kode atau sistem-sistem dimana tanda-tanda tersebut diorganisir. Studi
ini meliputi cara-cara dari beragam kode-kode yang telah dikembangkan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau budaya ataupun penggunaan dari
saluran komunikasi yang dipakai untuk transmisinya.
3. Budaya dimana kode-kode dan tanda-tanda digunakan dalam hal ini tergantung
pada penggunaan kode dan tanda bagi eksistensi dan bentuknya sendiri.
2.1.7. Semiotik Iklan
Seperti yang kita tahu, semiotika adalah cabang dar ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang tanda. Dalam kaitannya dengan iklan adalah semiotik
banyak digunakan oleh para pengiklan dalam proses eksekusi iklan. Iklan
memiliki pengertian sebagai proses penyampaian pesan kepada komunikan
melalui media dengan tujuan agar komunikan tertarik memilih dan membeli.
Menurut Hoed (1992) Iklan tidak hanya memberikan informasi tentang suatu
produk (ide, jasa dan barang) tetapi iklan sekaligus memiliki sifat mendorong dan
membujuk agar orang menyukai, memilih kemudian membeli.
Iklan pada umumnya memiliki fungsi komunikasi secara langsung
sehingga unsur pesan merupakan aspek utama dalam iklan. Dari sudut pandang
semiotik, setiap pesan pemasaran mempunyai 3 komponen dasar, yaitu : objek,
tanda, interpretan. Iklan yang dirancang harus memperhatikan simbol dan tanda
yang akan digunakan untuk menyampaikan pengertian kepada konsumen.
(Sutisna, 2002 : 182)
Semiotik bagi para pengiklan sangat penting, terlebih lagi dalam membuat
iklan dan sasaran produk. Semiotik penting untuk memahami perilaku konsumen,
karena konsumen menggunakan produk untuk mengekpresikan identitas sosial
mereka. (Setiadi, 2003 : 178)
2.1.8. Model Semiotik
Semiotik modern mempunyai dua Bapak : yang satu adalah Charles
Mereka tidak saling mengenal (Zoest, 1996 : 1). Kenyataan bahwa mereka tidak
saling mengenal, menurut Zoest, menyebabkan adanya perbedaan – perbedaan
yang penting , terutama dalam penerapan konsep – konsep, antara hasil karya para
ahli semiotik yang berkiblat pada Pierce disatu pihak dan hasil pengikut karya De
Saussure dipihak yang lain. Ketidak samaan itu, mungkin disebabkan oleh dua hal
yang mendasar : Pierce adalah seorang ahli Filsafat dan logika, sedangkan De
Saussure adalah cikal bakal linguistik umum. Pierce menjelaskan modelnya
sebagai berikut :
“ A sign is something which stand to somebody for somethingin
same respect of capacity” sesuatu yang digunakan agar tanda bisa
berfungsi, oleh pierce disebut ground. Konsekuensinya, tanda
(sign atau representamen) selalu terdapat didalam hubungan
triadic, yakni ground, object, dan interpretant” (Pateda, 2001: 44)
Pierce menjelaskan tanda yang dikaitkan dengan ground dibaginya
menjadi Qualisign (kualitas yang ada pada tanda), Sinsign (eksistensi aktual
benda atau peristiwa yang ada pada tanda), Legisign (Norma yang dikandung
oleh tanda).
Berdasarkan interpretant, tanda (sign, representament) dibagi atas rheme
(tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan), dicent sign
(tanda sesuai kenyataan) dan argumen (tanda yang langsung memberikan alasan
Gambar 1.
Model Semiotik Pierce
Sign
Objek Interpretant
(Fiske, 1990 : 42)
Garis – garis berpanah tersebut hanya bisa dimengerti dalam hubungannya
antara satu elemen dengan elemen yang lain. Tanda merujuk pada sesuatu diluar
tanda itu sendiri yaitu obyek yang dipahami oleh interpretant.
Istilah tanda (sign) yang merupakan representasi dari sesuatu diluar tanda
itu sendiri yang disebut object, dimana berdasarkan object Pierce membagi tanda
atas icon, index, dan symbol.
Icon : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan
obyeknya.
Index : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang mengisyaratkan
petandanya
Symbol : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang oleh kaidah
Gambar 2.
Model Kategori Tanda
Icon
Symbol Index
(Fiske, 1990 : 47)
Dengan mengacu pada model Pierce, makna dalam suatu teks tidak terjadi
dengan sendirinya, tetapi diproduksi dalam hubungan antara teks dengan
pengguna tanda. Hal ini merupakan suatu tindakan dinamis, kedua elemen (teks
dan pengguna tanda) saling memberikan sesuatu yang sejajar. Bila suatu teks dan
pengguna tanda berasal dari budaya yang relatif sama, interaksi keduanya akan
lebih mudah terjadi, konotasi (pengertian tambahan) dan mitos (cara pencapaian
suatu pengertian) dalam teks elah menjadi referensi pengguna tanda yang
bersangkutan. (Fiske 1990 143)
Penelitian ini mengutamakan pemaknaan pesan yang ditampilkan didalam
sebuah iklan. Peristiwa tersebut dipaparkan secara implisit dalam pembentukan
tanda – tanda (gambar, kata – kata, pewarnaan dan lain lain ), dalam format
2.1.9. Warna
Dalam suatu iklan, selain menampilkan gambar, tulisan ataupun
produk-nya ada juga yang harus diperhatikan, yaitu warna.
Kekuatan pemikat stimulus dapat ditingkatkan tajam melalui media warna.
Warna miliki kemampuan untuk mengkomunikasikan banyak hal. Strategi
pemanfaatan warna dalam kemasan cukup efektif karena warna mempengaruhi
orang secara emosional. Ada beberapa konsep mengenai warna, diantara lain
adalah Hijau yang seringkali diasumsikan sebagai warna alam yang mendominasi
semua warna dipermukaan bumi. Wana hijau dapat berguna untuk
menyeimbangkan energi, mondorong timbulnya rasa kasih sayang dan
sensitivitas, juga menghadirkan kemurnian, harmoni dan juga efek tenang. Selain
itu, warna hijau juga berarti kesuburan, kesegaran, kemakmuran, kehidupan,
kesehatan, keseimbangan, ketenangan,kekayaan, kemudaan dan perdamaian.
Warna hijau pada background iklan tersebut adalah warna hijau muda
(hijau terang) yang memiliki makna yang sama dengan warna hijau pada
umumnya, yaitu kesuburan dan kemakmuran.
2.2. Kerangka Berpikir
Setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda-beda dalam
memahami suatu peristiwa objek. Hal ini dikarenakan latar belakang pengalaman
dan pengetahuan yang berbeda-beda pada setiap individu. Begitu juga penelitian
dalam memahami tanda dan lambang dalam objek, yang berdasarkan pengalaman
Pada penelitian ini akan menganalisa iklan media Bisnis Indonesia yang
melalui media billboard (outdoor), beberapa kelebihan dalam iklan cetak adalah
mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian, serta sasaran dari
penyebaran pesannya secara luas dan serempak yang khalayaknya bersifat
heterogen. Melalui media billboard, iklan media Bisnis Indonesia ditampilkan
dengan menggunakan gambar yang cukup unik yaitu buah durian isi buah pisang
dengan diikuti pesan verbal berupa teks “karena bisnis tak selalu pasti”. Serta
dibawah pesan verbal tadi terdapat logo Bisnis Indonesia dan dibawah kanan
terdapat gambar koran dengan logo Bisnis Indonesia dan adanya slogan “langkah
sukses anda”.
Dalam penelitian ini peneliti merepresentasikan pesan komunikasi yang
disampaikan dalam iklan media Bisnis Indonesia versi buah durian isi buah
pisang, dengan pendekatan semiotik pierce. Berdasarkan tanda verbal dan tanda
visual maka bisa dicermati pesan dalam proses representasi melalui petanda dan
penandaan, tanpa disadari pembaca sebenarnya dapat merepresentasikan maksud
dari iklan tersebut. Maka, pendekatan semiotik pierce digunakan membedah iklan
media Bisnis Indonesia sehingga didapat maksud yang menyeluruh dari tampilan
3.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriptif dengan pendekatan semiotik. Penelitian ini mendeskripsikan
representasi media Bisnis Indonesia dalam iklan cetak di media outdoor yaitu
billboard versi buah durian isi buah pisang. Pendekatan semiotik merupakan
bagian dari Sign and Meaning Theory, yaitu teori yang mempelajari tanda-tanda
beserta maknanya. Penggunaan pendekatan semiotik ini didasarkan pada
pernyataan Pierce :
“Tanda-tanda memungkinkan kita berfikir, berhubungan dengan
orang lain dan memberi makna pada apa yang ditampilkan oleh
alam semesta. Kita mempunyai kemungkinan yang luas dalam
keanekaragaman tanda diantaranya tanda-tanda linguistik
merupakan kategori yang penting tetapi bukan satu-satunya
kategori” (Zoest, 1996 : 1-2).
Dengan menggunakan pendekatan semiotik, penelitian ini berusaha
mengetahui bagaimana representasi kesuksesan bisnis dalam iklan media Bisnis
Indonesia versi buah durian isi buah pisang.
3.2. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah bagaimana hubungan konsep-konsep atau
variabel dengan penelitian, dalam hal ini maka konsep-konsep adalah iklan media
Bisnis Indonesia di media billboard dan gambar buah durian isi buah pisang pada
iklan tersebut.
Dalam beriklan, pemilihan media juga harus diperhatikan, tidak asal
memilih tetapi dilihat dari sasarannya juga. Khalayak yang luas dan heterogen
adalah hal yang harus diperhatikan yitu penggunaan medianya juga harus tepat.
Media adalah suatu alat (sarana) komunikasi yang berfungsi sebagai
perantara antara kamunikator dengan komunikan-nya dalam penyampaian pesan.
Media yang kita ketahui ada media cetak (koran, majalah) dan elektronik (tv,
radio).
Karena banyaknya media, maka khalayak sekarang lebih aktif dalam
memilih media sesuai dengan kebutuhannya, seperti model Uses and
Gratifications, salah satu media yang tepat dalam beriklan adalah media billboard.
Billboard merupakan media yang digunakan untuk beriklan dengan
sasaran khalayak yang luas dan heterogen, karena billboard memiliki beberapa
karakteristik, yaitu berukuran besar, terdapat tanda verbal atau nonverbal, dan
penyampaiannya secara langsung dan serempak, serta dapat dilihat berulang kali.
Selain penggunaan media yang tepat, penggunaan iklan yang menarik bisa
menjadi nilai lebih dalam membantu memasarkan dan menjual produk (ide, jasa
menggunakan gambar buah durian isi buah pisang sangat menarik yang menjadi
poin penting dalam periklanan.
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara,
sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit
buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan
populernya adalah "King of Fruit" (raja dari segala buah), dan durian adalah buah
yang kontroversial.
Raja itu sendiri memiliki arti penguasa tertinggi, orang yg mengepalai dan
memerintah suatu bangsa atau negara. Dapat diartikan sebagai orang yg besar
kekuasaannya (pengaruhnya) dalam suatu lingkungan (perusahaan). Raja juga
orang yang mempunyai keistimewaan khusus (seperti sifat, kepandaian,
kelicikan). Penguasa tertinggi disini merupakan penguasa tertinggi didunia bisnis
dan besar kekuasaannya dalam lingkungan perusahaan (bisnis).
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan ternak raksasa
berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa
acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi
yang dinamakan sama. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber
energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Pisang Cavendish adalah kultivar pisang yang paling banyak tumbuh.
Perkebunan yang ditujukan untuk pisang ini dapat ditemukan di Amerika Latin,
Barat pisang Cavendish. Kemungkinan yang cukup tinggi bahwa Anda telah
melihat pisang Cavendish baru-baru ini, karena pisang ini di mana-mana,
murah-tersedia sepanjang tahun dalam bentuk segar.
Selain adanya gambar yang unik, penggunaan warna pada background
juga menjadi salah satu daya tarik bagi khalayak luas, sama halnya warna hijau
pada background iklan media Bisnis Indonesia tersebut. Warna hijau pada
background iklan tersebut adalah warna hijau muda (hijau terang) yang memiliki
makna yang sama dengan warna hijau pada umumnya, yaitu kesuburan dan
kemakmuran.
Dalam iklan tersebut terdapat gambar dan juga warna yang
merepresentasikan sesuatu. Representasi itu sendiri adalah suatu tindakan yang
menghadirkan sesuatu lewat sesuatu yang lain diluar dirinya, biasanya berupa
tanda atau simbol.
Jenis tulisan juga sangat penting peranannya. Seperti yang terdapat dalam
iklan media Bisnis Indonesia. Arial Black digunakan dengan keberhasilan yang
sama bagi teks pengaturan dalam laporan, presentasi, majalah dll, dan untuk
menampilkan digunakan dalam surat kabar, periklanan dan promosi.
Old English Teks MT melambangkan keklasikan inggris, identik dengan
kerjaaan dan kemewahan. Old English Teks atau Teks Inggris Kuno memiliki
tampilan bersejarah dan agung dan umumnya digunakan dalam dokumen legal,
iklan, sertifikat, diploma, undangan, kartu ucapan, tato, atau di mana pun sebuah
Model Uses and Gratifications juga dapat kita lihat dalam pemilihan
“merk” media-nya. Yang dimaksud dengan media disini adalah koran (media
cetak) dan karena banyaknya merk media (koran) yang berkaitan dengan dunia
bisnis, maka khalayak lebih aktif dalam memilih media (koran) dengan merk apa
yang tepat untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya dalam dunia bisnis.
Bisnis itu sendiri adalah usaha komersial di dunia perdagangan, bidang
usaha, usaha dagang, tapi tidak sedikit pula yang salah dalam memilih merk
media (koran) sebagai referensi ber-bisnis, maka dari itu Bisnis Indonesia
membuat suatu iklan yang menarik seperti tadi diatas agar dapat memikat
perhatian khalayak luas agar tidak salah memilih suatu merk media (koran)
sebagai referensi untuk ber-bisnis.
Kesuksesan adalah suatu keberhasilan, keberuntungan, kebanyakan orang
senang mempelajari orang lain untuk ditiru. Kesuksesan dalam bisnis adalah
keberhasilan seseorang dalam menggapai suatu usaha komersial di dunia
perdagangan, bidang usaha, usaha dagang.
3.2.1. Corpus
Corpus ialah kata lain dari sampel dan khusus digunakan untuk analisis
semiotik dan analisis wacana. Corpus dalam penelitian ini adalah iklan billboard
Gambar 3.
3.2.2. Unit Analisis
Unit analisis dari penelitian ini adalah tanda-tanda berupa gambar dan
tulisan pada iklan media Bisnis Indonesia versi buah durian isi buah pisang yang
kemudian diintrepretasikan dengan menggunakan pendekatan semiotik Pierce.
Tanda yang meliputi gambar adalah gambar buah durian berisi buah pisang, serta
adanya tulisan “karena bisnis tak selalu pasti”. Serta adanya simbol berupa logo
Bisnis Indonesia.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengamati iklan media Bisnis Indonesia versi buah durian isi buah pisang yang
dipasang dimedia outdoor yaitu billboard. Data tersebut merupakan data awal
(primer) penelitian yang nantinya akan dianalisis berdasarkan semiotik Pierce.
Data dari penelitian tersebut akan digunakan untuk mengetahui bagaimana
representasi kesuksesan bisnis dalam iklan media Bisnis Indonesia versi buah
durian isi buah pisang kedalam sistem tanda komunikasi berupa gambar.
3.4. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan berdasarkan model semiotik Sanders Pierce yaitu
Sistem tanda dalam iklan yang dijadikan sampel penelitian ini dikategorikan
kedalam hubungan tanda dengan acuannya yang terdiri dari tiga kategori yaitu
ikon, indeks dan simbol. Sistem tanda yang terdapat didalam iklan akan
referensi pengguna tanda melalui interaksi sosial yang dilakukan oleh pengguna
4.1. Gambaran Umum Objek
4.1.1. Bisnis Indonesia
Bisnis Indonesia adalah surat kabar harian dengan segmentasi pemberitaan
bisnis dan ekonomi berbahasa Indonesia yang diterbitkan di Jakarta, Indonesia,
sejak 14 Desember 1985. Bisnis Indonesia diterbitkan oleh PT. Jurnalindo Aksara
Grafika (PT. JAG) yang merupakan kongsi bisnis empat pengusaha Sukamdani
Sahid Gitosardjono (Grup Sahid), Ciputra (Grup Ciputra), Anthony Salim (Grup
Salim), dan Eric Samola. Pemimpin Redaksi saat ini adalah Arief Budisusilo
dengan Wakil Pemred Linda Tangdialla.
Awalnya, koran ini berkantor di bekas bengkel reparasi mesin jahit Singer
di Jalan Kramat V/8, Jakarta Pusat. Koran yang fokus pada berita bisnis, ekonomi,
dan umum ini meroket berkat booming yang melanda lantai Bursa Efek Jakarta
pada tahun 1987 dan akibat maraknya industri perbankan sebagai hasil penerapan
kebijakan Paket Oktober (Pakto) 1988.
Pertumbuhan yang baik tersebut membuat koran ini mampu membangun
gedung sendiri dan kantor pun pindah ke Wisma Bisnis Indonesia (WBI) di Jalan
Letjen S. Parman Kav. 12A Slipi, Jakarta Barat, pada akhir 1990. Namun