• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPRESENTASI KESUKSESAN DALAM IKLAN MEDIA BISNIS INDONESIA (Studi Semiotik Representasi Kesuksesan Bisnis dalam Iklan Media Bisnis Indonesia Versi Buah Durian Isi Buah Pisang di Media Billboard).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REPRESENTASI KESUKSESAN DALAM IKLAN MEDIA BISNIS INDONESIA (Studi Semiotik Representasi Kesuksesan Bisnis dalam Iklan Media Bisnis Indonesia Versi Buah Durian Isi Buah Pisang di Media Billboard)."

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

Media Bisnis I ndonesia Versi Buah Durian I si Buah Pisang di Media Billboard)

S K R I P S I

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FI SI P UPN : “Veteran” Jaw a Timur

OLEH :

M. RI ZKY FAHREZA

NPM. 0643010001

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDI DI KAN DAN PERUMAHAN UNI VERSI TAS PEMBANGUNAN NASI ONAL “VETERAN” JAWA TI MUR

FAKULTAS I LMU SOSI AL DAN I LMU POLI TI K JURUSAN I LMU KOMUNI KASI

(2)

Oleh :

M. RIZKY FAHREZA NPM. 0643010001

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 15 April 2010

Pembimbing, Tim Penguji,

1. KETUA

Drs. Kusnarto, M.Si Juwito, S.Sos, M.Si NIP. 030.176.735 NPT. 3.6704.95.0036.1

2. SEKRETARIS

Drs. Kusnarto, M.Si NIP. 030.176.735

3.

Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed NPT. 3.7303.99.0170.1

Mengetahui, DEKAN

(3)

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan

YME, yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini.

Keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis membuat

Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Berkat usaha, dorongan serta

bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan Skripsi ini, maka pada akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan.

Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Bapak

Drs. Kusnarto, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang selama ini telah

membimbing serta memberikan pengarahan kepada penulis dengan penuh

kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan bimbingannya kepada :

1. Dra. Hj. Suparwati, M. Si, Dekan FISIP UPN Veteran JATIM

2. Bapak Juwito, S.Sos., M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP

UPN Veteran JATIM

3. Drs. Saiffudin Zuhri, M.Si, Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi

FISIP UPN Veteran JATIM

4. Drs. Kusnarto, M.Si, Membimbing Peneliti Sampai Selesainya Penelitian

Ini.

(4)

iv

Agus serta keluarga besar penulis terima kasih atas segala dorongan,

bimbingan, nasihat-nasihat, serta doa yang terus menerus

8. Sahabat dan teman-teman dekat penulis, Mamed, Eraz, Cris, Rizal, Rizky

Bhaskara, Jatmiko, Olla, Rafli, Boo

9. Annisa Permata Sari, terimakasih atas dukungan dan senyumannya ya, serta

yang selalu memberikan motivasi, baik motivasi dalam menyelesiakan

skripsi ini dan juga motivasi dalam hidupku ini

10. Om Rifa’i, Tante Leli, Ade’ Fadli, Ade’ Ninin, serta keluarga besar dari

Ninis, terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini

11. Seluruh pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dan memberikan semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Akhir kata, penulis memohon kehadirat Tuhan YME semoga segala

bantuan yang telah mereka berikan kepada penulis mendapatkan balasan dari

Tuhan YME.

Harapan penulis, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang

menggunakannya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Surabaya, Maret 2010

(5)

JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

ABSTRAKSI... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah...

1.2. Perumusan Masalah...

1.3. Tujuan Penelitian...

1.4. Manfaat Penelitian... 1

5

5

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori...

2.1.1. Periklanan...

2.1.2. Representasi...

2.1.3. Kesuksesan dan Bisnis...

2.1.4. Iklan Media Bisnis Indonesia Versi Buah Durian

Isi Buah Pisang di Media Billboard...

(6)

2.1.8. Model Semiotik...

2.1.9. Warna...

2.2. Kerangka Berpikir...

30

34

34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian...

3.2. Kerangka Konseptual...

3.2.1. Corpus...

3.2.2. Unit Analisis...

3.3. Teknik Pengumpulan Data...

3.4. Metode Analisis Data...

36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek...

4.1.1. Bisnis Indonesia...

4.2. Penyajian Data...

4.3. Gambar Iklan Media Bisnis Indonesia Versi Buah Durian

Isi Buah Pisang...

4.4. Iklan Media Bisnis Indonesia Versi Buah Durian Isi Buah

Pisang Dalam Kategori Tanda Pierce...

4.5. Analisis Iklan Media Bisnis Indonesia...

(7)

vii

4.6.Representasi Kesuksesan Bisnis Dalam Iklan Media Bisnis

Indonesia Versi Buah Durian Isi Buah Pisang Di Billboard

Dalam Model Triangle Of Meaning... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan...

5.2. Saran...

63

64

DAFTAR PUSTAKA... 65

(8)

Gambar 1. Model Semiotik Pierce... 32

Gambar 2. Model Kategori Tanda... 33

Gambar 3. Iklan Media Bisnis Indonesia di Media Billboard………... 41

Gambar 4. Hubungan Antara Objek, Tanda dan Interpretant Dalam Semiotik Pierce... 51 Gambar 5. Gambar Iklan Media Bisnis Indonesia Dalam Kategori

Tanda Pierce... 52

(9)

Lampiran 1. Iklan Media Bisnis Indonesia versi Buah Durian Isi Buah

Pisang... 67

(10)

fruit durian fruit content in the media billboards)

The purpose of this study is to determine how the representation of business success in business media Bisnis Indonesia version banana durian fruit in the media content into a communication system in the form of billboard signs and symbols.

This study uses the theory of advertising, representation, depiction of durian fruit contains bananas, writing and tagline, color in advertising, and communication as a symbolic process.

Business media advertising will be examined using semiotic study approach, the theory of semiotics by Charles S. Pierce. Based on Pierce's semiotic theory of the media advertising Bisnis Indonesia is examined based on the grouping of signs Pierce Icon, Index and Symbol.

Based on the writer's observation of media advertising, Bisnis Indonesia represents an icon is a picture of the durian fruit content of bananas. Index in these ads is writing "karena bisnis tak selalu pasti" and the tagline "langkah sukses anda". And the symbol is the symbol of the durian fruit which contains banana, green background color and images Bisnis Indonesian writing.

Based on observations and research on media advertising Bisnis Indonesia, it can be concluded that the ad was to convey a message to a broad audience that is if you want to succeed in business or the business world read Bisnis Indonesia, do not read other media, especially in facing the development of the business world not always certain at the present time.

Keywords: Representation and Discovery, Durian and Fruit Bananas, Success, Business.

(11)

billboard)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi kesuksesan bisnis dalam iklan media Bisnis Indonesia versi buah durian isi pisang di media billboard kedalam sistem komunikasi berupa tanda dan lambang.

Penelitian ini menggunakan teori periklanan, representasi, penggambaran buah durian berisi buah pisang, tulisan dan tagline, warna dalam iklan, dan komunikasi sebagai suatu proses simbolik.

Iklan media Bisnis tersebut akan diteliti dengan menggunakan pendekatan studi semiotik, yaitu teori semiotik menurut Charles S. Pierce. Berdasarkan teori semiotik Pierce maka iklan media Bisnis Indonesia tersebut diteliti berdasarkan pengelompokan tanda Pierce antara lain Ikon , Indeks dan Simbol.

Berdasarkan pengamatan penulis terhadap iklan media Bisnis Indonesia maka penulis merepresentasikan ikon Bisnis Indonesia adalah gambar buah durian isi buah pisang. Indeks dalam iklan tersebut adalah tulisan “karena bisnis tak selalu pasti” dan tagline “langkah sukses anda”. Sedangka simbol adalah simbol buah durian yang berisi buah pisang, background warna hijau dan gambar tulisan Bisnis Indonesia.

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian pada iklan media Bisnis Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan bahwa iklan ini ingin menyampaikan pesan kepada khalayak luas yaitu jika ingin sukses dalam berbisnis atau dunia bisnis bacalah media Bisnis Indonesia, jangan membaca media lainnya, apalagi dalam menghadapi perkembangan dunia bisnis yang tak selalu pasti pada saat sekarang ini.

Kata Kunci : Representasi dan Penggambaran, Buah Durian dan Buah Pisang, Kesuksesan, Bisnis.

(12)

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi sekarang ini banyaknya perkembangan diberbagai

bidang, termasuk dibidang media. Media pada sekarang ini sudah mulai

berkembang dengan lebih baik lagi. Dulu media yang kita ketahui hanyalah media

cetak (koran, majalah, tabloid) dan media elektronik (televisi dan radio). Pada

sekarang ini ada lagi media yang muncul, seperti media elektronik yaitu media

internet (on-line) dan media cetak yang lebih spesifik lagi yang dinamakan media

luar ruangan. Iklan media luar ruangan (outdoor) terdiri dari dari poster-poster

dalam berbagai ukuran, dan papan-papan yang bercat, entah itu terbuat dari besi,

kayu, atau bambu, serta dihias dan dipajang di jalan-jalan dan atau pada

tempat-tempat yang terbuka atau yang sekiranya cukup strategis untuk dilihat sebanyak

mungkin orang yang lewat. (Jefkins, 1994 : 127)

Karena banyaknya macam media yang bermunculan, maka khalayak juga

berperan dalam pemilihan medianya, seperti model Uses and Gratifications,

dikatakan bahwa semakin banyak media yang bermunculan maka khalayak juga

semakin bisa memilih media yang akan digunakannya sesuai dengan kebutuhan

dan keinginannya agar mencapai suatu tujuannya. Model Uses and Gratifications

menunjukan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana

media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi

(13)

kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi bobotnya ialah pada khalayak yang

aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. (Effendy,

2003 : 289)

Berkembangnya media juga mempengaruhi khalayaknya, mereka lebih

aktif untuk memilih media mana yang tepat untuk digunakan sesuai dengan

kebutuhan dan keinginannya, tetapi tidak banyak juga yang salah dalam memilih

media yang tepat untuk mereka, seperti halnya para konsumen (pembaca) media

tentang dunia bisnis.

Pada zaman sekarang ini banyak masyarakat yang berlomba-lomba untuk

sukses didunia bisnis, ada yang berbisnis kecil-kecilan dengan modal yang sedikit

ada pula yang berbisnis besar-besaran dengan modal yang banyak. Modal sedikit

atau banyak bukan menjadi patokan dalam kesuksesan berbisnis. Lihat saja

pebisnis kecil yang meraih sukses, Soto Pak Sadi. Pak Sadi awalnya berjualan

dengan menggunakan gerobak dorong pada tahun 1971, terus berkembang dan

semakin maju sampai memiliki cabang dimana mana dan tidak menggunakan

gerobak lagi melainkan dalam bentuk rumah makan pada sekarang ini. Ada juga

pebisnis besar yang semakin sukses sekarang ini, yaitu Yap Chwee Hock yang

perusahaannya bergerak dibidang Logistic dengan nama YCH. Dari awal berdiri

sampai sekarang perusahaan tersebut terus berkembang. Tapi ada juga perusahaan

yang sudah gulung tikar (tutup/bangkrut), salah satu perusahaan besar ternama

adalah EGL yang begerak dibidang Logistic, banyak juga perusahaan-perusaahan

kecil yang tutup dan bangkrut. Kesuksesan berbisnis tidak dilihat dari modal awal

(14)

bisnis itu. Ada individu yang sukses karena kehebatannya sendiri karena

berbisnis, tapi ada juga karena referensi-referensi kesuksesan dalam berbisnis,

salah satunya adalah melalui media bisnis.

Sekarang ini banyak media yang berisi tentang dunia bisnis, tetapi banyak

juga yang tidak berkaitan dengan bisnis, maka dari itu para produsen media bisnis

bersaing saling merebut hati khalayaknya dengan adanya strategi pemasaran yaitu

iklan yang bertujuan membantu konsumennya (pebisnis) agar tidak salah dalam

memilih referensi dalam berbisnis (media bisnis).

Iklan = Sihir. Iklan = Berhala. Iklan adalah sihir bagi konsumen dan iklan

juga sudah menjadi berhala karena tidak ada satupun media yang bisa hidup tanpa

ada iklan. Sebuah iklan mampu mengintimidasi, memprovokasi dan memanipulasi

kita. Konsep periklanan negara kita dengan negara maju sangatlah berbeda dan

terkadang tema sebuah iklan itu tidak ada hubungannya dengan produk. Iklan juga

merupakan sebuah proses komunikasi karena iklan adalah cara dari produsen

untuk memasarkan produk, karena produsen harus mengkomunikasikan kepada

konsumen tentang produk tersebut melalui iklan.

Iklan adalah sebuah produk yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan

pemasang iklan, karena itulah pengiklan memanfaatkan kekuatan pencitraan

terhadap suatu produk atau gaya yang akan dipasarkan dengan perantara media

massa, sehingga iklan menjadi “realitas baru” dari produk komoditas yang

dimediakan. Bahasa dan tanda merupakan instrumennya, seperti yang

(15)

“Produk iklan harus dipahami lebih dari sekedar hasil kreatifitas

pemasang iklan dalam melakukan improvisasi seperti melalui

trik-trik iklan, bahasa atau kata-kata” (Jamaludin, 1997 : 180)

Pesan iklan yang ideal menurut Philip Kotler harus mampu menarik

perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan

keinginan (desire) dan menggerakkan tindakan (action). (Darmadi Durianto, 2003

: 105)

Dalam sebuah iklan tidak harus seluruhnya berharap sosok iklannya akan

diingat konsumennya. Jika konsumen bisa mengingat sebagian dari

tanda-tandanya, seperti gambar yang menarik sudah cukup, karena pada akhirnya jika

seseorang mengingat tanda-tanda khas dari suatu iklan ia akan terdorong untuk

mengingat dan mengidentifikasi hal-hal penting lainnya yang tertera pada iklan

tersebut. (Jefkins, 1994 : 16)

Salah satunya adalah iklan media Bisnis Indonesia yang berada di Jl.

Embong Malang Surabaya, jalan yang sangat ramai setiap harinya.

Iklan ini mengiklankan media Bisnis Indonesia, namun yang ditampilkan

bukan medianya tetapi gambar buah durian berisi buah pisang.

Dari Uraian tersebut diatas menarik minat penulis untuk meneliti maksud

gambar dan tulisan didalam iklan media Bisnis Indonesia tersebut, yang

dituangkan dalam sistem tanda dan lambang, dengan menggunakan pendekatan

(16)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan

permasalah penelitian sebagai berikut :

“Bagaimana representasi kesuksesan bisnis dalam iklan media Bisnis

Indonesia versi buah durian isi pisang di media billboard?”

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana representasi kesuksesan bisnis dalam iklan

media Bisnis Indonesia versi buah durian isi pisang di media billboard kedalam

sistem komunikasi berupa tanda dan lambang.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini secara teoritis dan praktis adalah sebagai

berikut :

a. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi tentang semiotik

dalam periklanan dan media massa.

b. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur tentang iklan dengan

menggunakan pendekatan semiotik, terutama yang berkaitan dengan konsep

gambar dan mengapa gambar buah durian isi buah pisang digunakan sebagai

(17)

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Periklanan

Periklanan adalah suatu usaha untuk mengenalkan produk atau jasa kepada

masyarakat luas yang bertujuan untuk memasarkan dan menjual. Iklan juga

memiliki arti suatu pesan dari perusahaan yang berupa tulisan atau gambar yang

disampaikan melalui media yang bersifat persuasif. Tidak ada perusahaan yang

mau maju dan bersaing dalam kompetisi bisnis tanpa menggunakan iklan, karena

periklanan merupakan salah satu strategi dalam pemasaran yang sangat penting

peranannya.

Beberapa pandangan tentang pengertian iklan telah dituliskan, misalnya

oleh Dunn dan Barban (1978) yang menuliskan bahwa iklan merupakan bentuk

kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan

membayar ruang yang dipakai untuk menyampaikan pesan yang bersifat

membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga

non-komersial, maupun pribadi yang berkepentingan. (Widyatama, 2007 : 15)

Menurut Alo Liliweri dalam kutipan bukunya, menuliskan bahwa iklan

juga merupakan sebentuk penyampaian pesan sebagaimana kegiatan komunikasi

lainnya. Secara lengkap, ia menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses

komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran

(18)

yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide

melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif. (Widyatama,

2007 : 15)

Iklan juga memiliki fungsi, seperti yang dikatakan oleh Alo Liliweri

(1998) yaitu :

1. Fungsi Pemasaran

Fungsi iklan yang diharapkan untuk membantu pemasaran atau menjual

produk. Iklan digunakan untuk mempengaruhi khalayak untuk membeli dan

mengkonsumsi produk.

2. Fungsi Komunikasi

Iklan sebenarnya merupakan sebentuk pesan dari komunikator kepada

komunikan (khalayak).

3. Fungsi Pendidikan

Iklan merupakan alat membantu mendidik khalayak mengenai sesuatu, agar

mengetahui dan mampu melakukan sesuatu. Mendidik dalam hal ini dimaksud

agar khalayak siap menerima produk yang dihasilkan produsen.

4. Fungsi Ekonomi

Iklan mampu menjadi penggerak ekonomi agar kegiatan ekonomi dapat tetap

(19)

5. Fungsi Sosial

Iklan mampu menghasilkan dampak sosial psikologis yang cukup besar. Iklan

membawa berbagai pengaruh dalam masyarakat, misalnya muncul budaya

konsumerisme, menciptakan status sosial baru.

Periklanan juga memiliki berbagai jenis, jika kita bedakan secara umum

maka dibagi mencadi 2, yaitu iklan above the line dan iklan bellow the line. Iklan

media above the line adalah media yang bersifat massa. Massa yang dimaksud

adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah besar, antara satu sama lain tidak saling

kenal dan menerpa pesan iklan secara serempak. Sedangkan iklan media bellow

the line adalah iklan yang menggunakan media khusus.

Media itu sendiri adalah suatu alat (sarana) komunikasi yang berfungsi

sebagai perantara antara kamunikator dengan komunikan-nya dalam penyampaian

pesan. Media yang kita ketahui ada media cetak (koran, majalah) dan elektronik

(tv, radio) yang kita spesifikasikan dengan media massa. Karena semakin

banyaknya media maka khalayak / komunikan-nya juga berperan dalam pemilihan

medianya, seperti model Uses and Gratifications, dikatakan bahwa semakin

banyak media yang bermunculan maka khalayak juga semakin bisa memilih

media yang akan digunakannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya agar

mencapai suatu tujuannya. Model Uses and Gratifications menunjukan bahwa

yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap

(20)

sosial khalayak. Jadi bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja

menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. (Effendy, 2003 : 289)

Pembagian periklanan secara umum seperti yang sudah disebutkan diatas

tadi salah satunya adalah Iklan above the line. Iklan above the line ada 5 media,

yaitu pers (koran dan majalah), radio, televisi, lembaga jasa iklan luar-ruang

(outdoor),dan sinema/bioskop (Jefkins, 1997 : 86), dan billboard adalah iklan

outdoor.

Iklan luar ruangan (outdoor) terdiri dari poster-poster dalam berbagai

ukuran, dan papan-papan yang bercat, entah itu terbuat dari besi, kayu atau

bambu, serta dihias dan dipajang di jalan-jalan dan atau pada tempat-tempat yang

terbuka atau yang sekiranya cukup strategis untuk dilihat sebanyak mungkin

orang yang lewat. (Jefkins, 1997 : 127)

iklan luar ruangan juga memiliki beberapa karakteristik, antara lain :

1. Ukuran dan Dominasi

Karena ukurannya yang pada umumnya cukup besar, maka poster

mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian.

2. Warna

Kebanyakan poster dihiasi dengan aneka warna, dengan gambar-gambar dan

pemandangan yang realistis sehingga memudahkan pemirsa untuk mengingat

produk yang diwakilinya.

3. Pesan-pesan Singkat

Karena dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang yang sedang

(21)

atau pesan-pesan tertulis, biasanya terbatas pada slogan singkat atau sekedar

satu nama yang sengaja dicetak dengan huruf yang besar-besar dan mencolok.

4. Zoning

Kampanye iklan secara umum dapat diorganisir dalam suatu daerah atau kota

tertentu. Tetapi sebuah kampanye yang berskala nasional dapat dirancang

secara lebih rinci jika pengiklannya menggunakan poster. Pemasangan poster

dalam jumlah minimum bisa diatur disetiap kota untuk menjamin kesempatan

penyimak yang maksimum dari pemirsa. Penempatan poster secara strategis

dapat menciptakan suatu kampanye iklan yang sangat ekonomis. Dalam

perencanaan kampanye yang memakai aneka rupa media, wilayah siaran

televisi regional biasanya digunakan sebagai basis pemilahan masing-masing

media iklan.

5. Efek Mencolok

Mungkin karakteristik poster yang paling penting adalah kemampuannya

dalam menciptakan kesan atau ingatan pemirsa melalui penebalan, warna,

ukuran dan pengulangan. (Jefkins, 1997 : 128)

Poster juga memiliki beberapa ukuran standar salah satunya adalah double

crown. Double Crown : 762 mm x 508 mm (30 inci x 20 inci). Ini adalah unit

ukuran yang lebih besar. Misalnya saja 16 sheet adalah setara 16 double crown.

Double Crown digunakan pada billboard dan pada panel informasi umum yang

(22)

poster yang berukuran besar dan sesuai dengan ketentuan diatas tadi dapat

dikatakan sebagai billboard.

2.1.2. Representasi

Representasi berasal dari kata “represent” yang bermakna stand for artinya

berarti atau juga “act as delegate for” yang bertindak sebagai perlambang atas

sesuatu. Representasi juga dapat berarti sebagai suatu tindakan yang

menghadirkan atau mempresentasikan sesuatu lewat sesuatu yang lain diluar

dirinya, biasanya berupa tanda atau simbol (Piliang, 2003 : 21).

Representasi juga biasanya dipahami sebagai penggambaran sesuatu yang

akurat atau realita yang terdistorsi. Representasi adalah sebuah cara dimana

memaknai apa yang diberikan pada benda yang digambarkan.

(http://yolagani.wordpress.com/2007/11/18)

Representasi menunjukan baik pada proses maupun produk dari

pemaknaan suatu tanda. Representasi juga bisa berarti proses perubahan

konsep-konsep ideologi yang digunakan dalam bentuk-bentuk yang kongkrit.

Representasi adalah konsep yang digunakan dalam proses sosial pemaknaan

melalui sistem penandaan yang tersedia : dialog, tulisan, video, film, fotografi,

dsb. Secara ringkas representasi adalah produksi makna melalui bahasa.

Menurut Struat Hall (1997), representasi adalah salah satu praktek penting

yang memproduksi kebudayaan. Kebudayaan merupakan konsep yang sangat

luas, kebudayaan menyangkut “pengalaman berbagai”. Sedangkan dikatakan

(23)

tempat membagi pengalaman yang sama, membagi kode-kode kebudayaan yang

sama, berbicara dalam “bahasa” yang sama dan saling berbagi konsep-konsep

yang sama.

Menurut Stuart Hall (1997), ada 2 proses representasi. Pertama,

representasi mental, yaitu konsep tentang “sesuatu” yang ada dikepala kita

masing-masing (peta konseptual). Representasi mental ini masih berbentuk

sesuatu yang abstrak. Kedua, “bahasa” yang berperan penting dalam proses

konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus

diterjemahkan dalam “bahasa” yang lazim, supaya kita dapat menghubungkan

konsep dan ide-ide tentang sesuatu dan simbol-simbol tertentu.

Proses pertama memungkinkan kita memaknai dunia dengan

mengkonstruksi antar sesuatu dengan sistem “peta konseptual” kita. Dalam proses

kedua, kita mengkonstruksi seperangkat rantai korespondensi antara “peta

konseptual” dengan bahasa atau simbol yang berfungsi merepresentasikan

konsep-konsep kita tentang sesuatu. Relasi antara “sesuatu”, “peta konseptual”,

dan “bahasa atau simbol” adalah jantung dari produksi makna lewat bahasa.

Proses yang menghubungkan ketiga elemen ini secara bersama itulah yang

dinamakan representasi. (www.kunci.co.id)

Bahasa adalah medium yang menjadi perantara kita dalam memaknai

sesuatu. Memproduksi dan mengubah makna. Bahasa mampu melakukan semua

ini karena bahasa beroprasi sebagai sistem representasi. Lewat bahasa

(simbol-simbol dan tanda tulis, lesan, atau gambar). Kita mengungkapkan pikiran, konsep

(24)

cara kita mempresentasikannya dengan mengamati kata-kata yang kita gunakan

dan imej-imej yang kita gunakan dalam mempresentasikan sesuatu bisa terlihat

jelas nilai-nilai yang kita berikan pada sesuatu tersebut.

Untuk menjelaskan bagaimana makna representasi lewat bahasa bekerja

kita bisa memaknai tiga teori representasi yang dipakai sebagai usaha untuk

menjawab pertanyaan dari mana suatu makna berasal atau bagaimana

membedakan antara makna yang sebenarnya dari sesuatu atau imej dari sesuatu

yang pertama adalah pendekatan efektif. Disini bahasa berfungsi sebagai cermin

yang merefleksikan makna yang sebenarnya dari segala sesuatu yang ada didunia.

Kedua adalah pendekatan internasional dimana kita menggunakan bahasa untuk

mengkomunikasikan sesuatu sesuai dengan cara pandang kita terhadap sesuatu.

Sedangkan yang ketiga adalah pendekatan konstruksions, dalam pendekatan ini

kita pecaya bahwa kita mengkonstruksi lewat bahasa yang kita pakai. Proses yang

menghubungkan ketiga elemen ini secara bersama-sama itulah yang kita namakan

representasi.

Konsep representasi bisa berubah-ubah. Selalu ada pemaknaan baru dan

pandangan baru dalam konsep representasi yang sudah pernah ada. Karena makna

sendiri juga tidak pernah tetap, ia selalu berada dalam proses negosiasi dan

disesuaikan dengan situasi yang baru. Intinya adalah makna akan inheren dalam

suatu dunia ini, ia selalu dikonstruksikan, diproduksi, lewat proses representasi. Ia

adalah hasil dari praktek penandaan. Praktek yang membuat sesuatu hal bermakna

(25)

Representasi berasumsi bahwa praktik pemaknaan berbentuk menjelaskan

atau praktik lain di dunia secara sosial kepada dan oleh individu. Mengharuskan

adanya eksplorasi pembentukan makna tekstual, serta menghendaki penyelidikan

tentang cara dihasilkannya makna pada beragam konteks. Representasi memiliki

materialitas tertentu yang melekat pada bunyi, prasasti, objek, citra, buku,

majalah, dan program televisi. Representasi diproduksi, ditampilkan, digunakan

dan dipahami dalam konteks tertentu.

Dalam penelitian ini, representasi menunjukan pada pemaknaan

tanda-tanda dan simbol-simbol yang terdapat pada gambar iklan media Bisnis Indonesia.

2.1.3. Kesuksesan dan Bisnis

Semua manusia pasti ingin menjadi sukses. Kesuksesan yang ingin dicapai

manusia tersebut pasti sesuai dengan apa yang diharapkan atau diimpikan.

Kesuksesan adalah keinginan dari setiap manusia pada hidupnya. Kesuksesan itu

sendiri berasal dari kata sukses yang berarti berhasil (berhasil menggapai sesuatu).

Sedangkan kesuksesan adalah suatu keberhasilan, keberuntungan, kebanyakan

orang senang mempelajari orang lain untuk ditiru

(http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/). Kesuksesan dalam penelitian ini adalah

kesuksesan dalam dunia bisnis, memiliki maksud keberhasilan seseorang dalam

bisnis

Bisnis itu sendiri adalah usaha komersial di dunia perdagangan, bidang

(26)

Jadi, secara keseluruhan, kesuksesan dalam bisnis adalah keberhasilan

seseorang dalam menggapai suatu usaha komersial di dunia perdagangan, bidang

usaha, usaha dagang.

2.1.4. Iklan Media Bisnis Indonesia Versi Buah Durian Isi Buah Pisang di Media

Billboard

Iklan media Bisnis Indonesia versi buah durian berisi buah pisang di

media billboard sangat menarik perhatian. Dengan menampilkan gambar buah

yang cukup besar (buah durian berisi buah pisang) dan adanya tulisan yaitu

“karena bisnis tak selalu pasti”.

Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara,

sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit

buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan

populernya adalah "King of Fruit" (raja dari segala buah), dan durian adalah buah

yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya, sebagian yang lain

muak dengan aromanya.

Durian adalah malay dan nama Indonesia, berasal dari kata "Duri" yang

berarti tulang belakang. Durian memiliki bau serangan yang kuat, yang Murray,

yang pertama kali mendeskripsikan spesies, dibandingkan dengan bahwa dari

musang (zibethinus). Oleh karena itu, nama ilmiah durian berarti "buah berduri

yang memiliki bau yang sangat kuat". Bagi Thailand, hal itu disebut "Turian". Ini

(27)

daerah di Sumatera seperti Tapah dan para petani dari Salang.

(http://www.dit.go.th/agriculture/durian/history.htm)

Durian berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei, meskipun pohonnya

dapat tumbuh di sembarang cuaca yang serupa. Pusat keragaman biologi dan

ekologi durian adalah Borneo (Pulau Kalimantan). Dari mana pun asal buah

durian, tetap saja banyak orang menganggap buah durian sebagai buah yang enak.

Masyarakat sering menyebutnya “raja buah-buahan”. Akan tetapi sebagian orang

tidak tahan akan baunya yang menyengat. Karena baunya yang keras, sejumlah

perusahaan melarang orang membawa durian, misalnya di kabin pesawat udara, di

kendaraan angkutan umum ataupun dibawa ke hotel.

Durian dikenal sebagai ”Raja” dari segala buah. Jika kita memiliki kebun

dan tidak ditamai dengan pohon durian, maka kebun tersebut terasa ”hampa”,

tidak memiliki aura layaknya sebuah kebun buah.

(http://www.vivaborneo.com/bertanam-“raja-buah”-di-kebun.htm)

Buah durian berbentuk bulat lonjong, dengan ukuran mulai sebesar 3 kepal

tangan laki-laki dewasa berukuran badan rata-rata, sampai ada yang lebih besar

dari kepala manusia laki-laki dewasa. Berat total buah durian dapat bervariasi dari

1 kilogram sampai dengan 5 kilogram. Buah yang sangat besar dapat mencapai

timbangan seberat 10 kilogram atau lebih. Kulit buah dapat berwarna hijau,

kuning, kuning kemerahan atau coklat kayu, tergantung jenis tanaman-nya

(species dan varietas), keras dan memiliki tonjolan-tonjolan tajam diseluruh

permukaan buah. Bagi orang-orang Eropa di masa lalu bentuk buah itu sangat

(28)

dengan permukaan penuh tonjolan-tonjolan tajam yang diikat oleh rantai besi,

yang digunakan oleh petarung-petarung Inggris abad pertengahan untuk

berperang. Dengan bentuk fisik seperti itu, sudah tentu tidak ada buah lain yang

dapat menyamainya apabila saling diadu. Ungkapan “seperti mentimun diadu

dengan durian” langsung dapat menggambarkan apa yang akan dapat dilihat bila

itu benar terjadi, karena mentimun pasti akan berantakan seketika. Daging buah

durian adalah lembut, dan membalut biji durian didalamnya, dapat berwarna

keputihan, atau kuning, dan ada yang merah. Terletak didalam cekungan dibagian

dalam kulit buah, yang sering disebut dengan “kamar”, apabila masak rasanya

amat manis. Dan kadang disertai rasa pahit “keras” pertanda kandungan alkohol

yang tinggi. Aroma daging buah ini sangat spesifik, sangat semerbak dan amat

kuat, sehingga bau ini dapat menjangkau beberapa puluh meter. Sungguh tak ada

buah lain yang dapat menandingi. Dan karena semua alasan diatas durian pun

“dinobatkan” sebagai “Raja Dari Segala Buah”.

(http://bermutu.wordpress.com/2009/09/09)

The Durian adalah buah yang dibentuk oleh Malvaceae, tanaman yang ada

dalam keluarga yang sama dengan kembang sepatu, okra, dan pohon kapas

keluarga. Buah ini secara luas dikenal dan digunakan di Asia Tenggara. The Asia

menganggap ini sebagai "Raja Buah" karena ukuran khas, bau, dan sekam. Anda

mungkin terkejut mengetahui bahwa Durian adalah nama yang berarti "buah

berduri". Sebenarnya ada tiga puluh spesies dari Durian di Asia Tenggara

walaupun hanya sembilan dari spesies-spesies ini dapat dimakan. The Durian

(29)

dengan gemuk di dalamnya. Durian kaya dengan sejarah dan legenda, bagian dari

sejarah buah ini termasuk sebuah kutipan dari Alfred Russel Wallace, seorang

naturalis Inggris tahun 1856, dia mengatakan puding buah berwarna dengan rasa

almond. Jika Anda kembali lebih jauh lagi anda akan menemukan bahwa selama

zaman prasejarah di Asia Tenggara buah ini untuk dikonsumsi oleh orang

pribumi. Dari referensi zaman prasejarah di abad ke-15 melalui ke 1700 adalah

mungkin untuk mengatakan bahwa telah ada minat khusus buah ini. Seorang ahli

botani Jerman yang disediakan beberapa deskripsi yang paling akurat dari buah

dan selera. Dia juga menciptakan taksonomi genius Durian untuk generasi nanti.

Beberapa nutrisi dan informasi medis menunjukkan bahwa buah

mengandung jumlah gula yang tinggi, vitamin C, kalium, dan triptofan. Hal ini

dianggap sangat "rave makanan". Di Malaysia daun dan akar telah digunakan

sebagai antipiretik dan jus daun sering diterapkan pada kepala seorang pasien

demam untuk mengurangi demam dan membantu pasien kembali normal lagi

kesehatan. Kegunaan lain dan tayangan yang berasal dari obat Cina. Durian buah

yang dianggap memiliki sifat dan menyebabkan pemanasan berkeringat. Mereka

yang memiliki tekanan darah tinggi atau sedang hamil tidak boleh memiliki buah

Durian seperti seharusnya berbahaya bagi kesehatan mereka karena efek

pemanasan ini. Kepercayaan lain adalah bahwa Durian adalah berbahaya ketika

Anda makan dengan kopi atau minuman beralkohol. Dengan kata lain, legenda

Cina mengatakan bahwa Anda seharusnya tidak pernah hal-hal itu digabungkan.

Sebuah teori abad ke-18 adalah bahwa gangguan pencernaan dan bau mulut akan

(30)

tidak memakan buah Durian ketika mengkonsumsi brendi karena dapat beracun

bagi kesehatan Anda.

(http://www.freshplaza.com/news_detail.asp%3Fid%3D7990)

Secara garis besarnya, buah durian merupakan raja dari segala buah, sama

halnya makna gambar buah durian dalam iklan media Bisnis Indonesia tersebut.

Media Bisnis Indonesia ingin menjadi raja dari semua media yang ada, serta

Bisnis Indonesia membantu pebisnis agar dapat menjadi raja dari semua pebisnis

yang ada.

Raja itu sendiri memiliki arti penguasa tertinggi pada suatu kerajaan

(biasanya diperoleh sbg warisan), orang yg mengepalai dan memerintah suatu

bangsa atau negara: negara kerajaan diperintah oleh seorang, kepala daerah

istimewa, kepala suku, sultan. Atau juga sebutan untuk penguasa tertinggi dari

suatu kerajaan. Dapat diartikan sebagai orang yg besar kekuasaannya

(pengaruhnya) dalam suatu lingkungan (perusahaan). Raja juga orang yang

mempunyai keistimewaan khusus (seperti sifat, kepandaian, kelicikan).

(http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php)

Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa

berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa

acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi

yang dinamakan sama. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber

(31)

Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan

energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral

seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung

vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai

neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Secara rinci, kandungan gizi yang

terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah sebagai berikut: kalori 99 kalori,

protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 miligram (mg), serat 0,7 gram,

kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, Vitamin B 0,08 mg,

Vitamin C 3 mg dan air 72 gram.

Dalam "Medicinal Uses of Bananas" (www.banana.com, 2002)

menyebutkan, bahwa pisang mempunyai manfaat dalam penyembuhan anemia,

menurunkan tekanan darah, tenaga untuk berpikir, kaya serat untuk membantu

diet, kulit pisang dapat digunakan sebagai cream anti nyamuk, membantu sistem

syaraf, dapat membantu perokok untuk menghilangkan pengaruh nikotin, stres,

mencegah stroke, mengontrol temperatur badan terutama bagi ibu hamil,

menetralkan keasaman lambung, dan sebagainya.

Tanaman pisang secara genetis dapat menghasilkan vaksin yang murah

dan sebagai alternatif untuk pertahanan anak dari serangan penyakit. Para peneliti

sedang mencoba dari pisang untuk memproduksi antigen untuk coating Virus

Hepatitis B. Apabila vaksin Hepatitis B tersebut berhasil akan menjadi sangat

(32)

Peneliti lain mengembangkan pisang yang dapat membantu dalam

melawan penyakit campak/cacar air, penyakit kuning, polio, dan dipteri. Saat ini,

peneliti telah mencoba pada relawan, di mana diperlihatkan 10 persen tekanan

darah turun dengan mengonsumsi dua buah pisang setiap hari.

(http://rakasmuda.com/new/media-info/berita-berita/63)

Pisang juga terdapat banyak macamnya, salah satunya adalah pisang

Cavendish seperti jenis pisang yang terdapat dalam gambar iklan media Bisnis

Indonesia tersebut. Walau ada berbagai macam jenis, tetapi kandungan gizi pisang

tetap sama semuanya.

Pisang Cavendish adalah kultivar pisang yang paling banyak tumbuh.

Perkebunan yang ditujukan untuk pisang ini dapat ditemukan di Amerika Latin,

Afrika, dan Asia Tenggara, dan sebagian besar pisang di rak-rak supermarket

Barat pisang Cavendish. Kemungkinan yang cukup tinggi bahwa Anda telah

melihat pisang Cavendish baru-baru ini, karena pisang ini di mana-mana,

murah-tersedia sepanjang tahun dalam bentuk segar.

Pisang Cavendish awalnya dikembangkan untuk menggantikan peranan

pisang kultivar yang rentang terhadap penyakit panama pada tahun 1950. Pisang

Cavendish menggantikan perannya dengan baik dan dapat tumbuh diseluruh dunia

secara identik. Tetapi 50 tahun kemudian pisang jenis ini pun mulai terancam,

pisang Cavendish dan pisang pada umumnya sangat rentan terhadap penyakit

karena tanaman klon satu sama lain. Pisang budidaya subang direproduksi oleh

(33)

pisang Cavendish di seluruh dunia secara genetik identik. Ini berarti bahwa ketika

penyakit berevolusi untuk menyerang kultivar pisang Cavendish, ini berpotensi

memberikan dampak pada setiap tanaman Cavendish di dunia, menghapus

kultivar keluar dalam waktu yang sangat singkat. (http://www.wisegekk.com)

Dibawah gambar iklan media Bisnis Indonesia terdapat tanda verbal

(tulisan) “karena bisnis tak selalu pasti”, selain itu terdapat tulisan sebagai logo

yaitu Bisnis Indonesia dan terdapat slogan juga “langkah sukses anda”. Tanda

verbal tersebut bertujuan sebagai pelengkap dan pendukung dari gambar yang

ada, sebagai penekanan dari gambar buah durian isi buah pisang diatas tadi.

Visual image untuk mengekspresikan kesan, serta memiliki sifat sangat natural,

sangat mewakili realitas yang membuat erat muatan ideologi pesan dengan

khalayak. Van Djik menandakan, fungsi visual image adalah untuk memanipulasi

fakta agar bermakna legitimate. Sebab, kata stuart Allan dalam sobur, visual

image lebih berdaya memindahkan realitas dalam wacana dibanding teks

(polysemi). (Sobur, 2001 : 180)

2.1.5. Tagline/Slogan Dalam Iklan Media Bisnis Indonesia

Dalam sebuah iklan tidak harus seluruhnya berharap sosok iklannya akan

diingat konsumennya. Jika konsumen bisa mengingat sebagian dari

tanda-tandanya, seperti gambar yang menarik sudah cukup, karena pada akhirnya jika

seseorang mengingat tanda-tanda khas dari suatu iklan ia akan terdorong untuk

mengingat dan mengidentifikasi hal-hal penting lainnya yang tertera pada iklan

(34)

verbal) bisa menjadi poin penting juga dalam iklan, tanda verbal tersebut

bertujuan sebagai pelengkap dan pendukung dari gambar yang ada, sebagai

penekanan dari gambar yang ada.

Pada iklan Bisnis Indonesia sudah adanya gambar buah durian isi buah

pisang yang dimana cukup aneh dan menarik perhatian, serta memiliki maksud

tertentu. Serta ditambah dengan tulisan (tanda verbal) yang cukup unik dan

membuat khalayak berpikir dan mengkaitkannya dengan gambar yang ada yaitu

gambar buah durian berisi buah pisang tadi. Tulisan dalam iklan biasanya dalam

bentuk teks ataupun slogan/tagline. Bisnis Indonesia dalam iklannya terdapat

tulisan dalam bentuk teks dan tagline/slogan iklan. Dalam pembuatan tagline

harus mudah diucapkan, diingat dan dipahami. Tagline/slogan sama dengan janji

dan biasanya tidak jauh dari rumusan positioning. Tagline/slogan merupakan

kumpulan kata-kata yang khusus digolongkan menjadi kata umum yang mewakili

perusahaan. Tagline/slogan Bisnis Indonesia adalah “langkah sukses anda”.

Makna “langkah” adalah gerakan kaki (ke samping, depan belakang), tetapi

makna dalam iklan ini berkaitan dengan tindakan dan perbuatan yang artinya

mengambil suatu tindakan (bertindak terhadap sesuatu). Kata “sukses” dalam

iklan ini memiliki makna berhasil (berhasil menggapai sesuatu). Dalam iklan

Bisnis Indonesia terdapat bentuk tanda verbal / cath phrase teks juga yaitu “jika

bisnis tak selalu pasti”, sangat berkaitan dengan gambarnya yaitu buah durian isi

buah yang tidak semestinya yaitu buah pisang. Cath phrase teks juga memiliki

keterkaitan dengan tagline/slogan tersebut, dimana slogannya memiliki maksud

(35)

menjadi sukses, dalam hal ini sukses dalam bisnis. Bisnis adalah usaha komersial

di dunia perdagangan, bidang usaha, usaha dagang, sedangkan bagaimana kita

bisa meraih kesuksesan bila kita salah dalam langkah berbisnis dan tidak bisa

meraih sesuatu jika tidak pasti atau tidak jelas bisnis tersebut. Tagline/slogan iklan

media Bisnis Indonesia memberitahukan bahwa Bisnis Indonesia mempunyai

kejelasan dalam memberikan referensi dunia bisnis kepada khlayaknya dan

meberikan pencapaian menuju sukses dalam dunia bisnis, tidak memikirkan

perubahan-prubahan tetapi lebih memikirkan kepada langkah suskse berbisnis dari

para khalayaknya.

Teks menurut Aart Van Zoest, tak pernah lepas dari ideologi dan memiliki

kemampuan untuk memanipulasi pembaca kearah suatu ideologi (Zoest, 1991 :

70). Ideologi adalah sistem ide-ide yang diungkapkan dalam komunikasi.

Tipografi juga merupakan bagian dari teks. Tipografi, atau sering juga

disebut jenis huruf. Biasanya, jenis huruf yang dipakai dalam pembuatan poster

tidak banyak, maksimal 3 jenis. Itu pun, huruf-huruf yang jelas-tegas, tidak

berkaitan. Teorinya: jangan menyulitkan audience memahami pesan anda! Dibuat

mudah saja orang sering malas membaca, apalagi kalau tulisannya tidak jelas dan

ada baying-bayangnya. (Putra, 2007 : 74)

Perancang poster dapat memilih jenis-jenis huruf yang tersedia, ada begitu

banyak pilihan, dengan mempertimbangkan keindahan dan karakternya.

Sebagai contoh :

1. Broadway

(36)

3. AvantGarde Md BT

4. Bodoni MT Black

5. Gill Sans Ultra Bold

6. Century, Century Gothic

7. Britanic Bold (Putra, 2007 : 74)

Jenis tulisan yang digunakan pada iklan media Bisnis Indonesia tersebut

ada 2 macam, arial black dan old English teks mt. Arial Black sama karakternya

dengan arial. Arial dirancang untuk jenis yang satu pada tahun 1982 oleh Robin

Saunders Patricia Nicholas dan desain A kontemporer sans serif, Arial berisi

karakteristik lebih humanis daripada banyak dari pendahulunya dan sebagai

tersebut lebih cocok dengan suasana dekade terakhir abad kedua puluh. Perlakuan

keseluruhan kurva adalah lebih lembut dan lebih lengkap dibandingkan di

sebagian besar industri gaya sans serif wajah. stroke Terminal yang dipotong

diagonal yang membantu untuk memberikan wajah penampilan kurang mekanis.

Arial adalah sebuah keluarga yang sangat serbaguna dari tipografi yang dapat

digunakan dengan keberhasilan yang sama bagi teks pengaturan dalam laporan,

presentasi, majalah dll, dan untuk menampilkan digunakan dalam surat kabar,

periklanan dan promosi (http://www.searchfreefonts.com/font/arial-black.htm).

Font ini digunakan pada tulisan “karena bisnis tak selalu pasti” dan tagline

“langkah sukses anda”.

Old English Teks MT melambangkan keklasikan inggris, identik dengan

(37)

tampilan bersejarah dan agung dan umumnya digunakan dalam dokumen legal,

iklan, sertifikat, diploma, undangan, kartu ucapan, tato, atau di mana pun sebuah

blackletter formal atau terukir melihat diperlukan. Old English Text adalah

"Blackletter" gaya font script. Lama font Teks Inggris adalah salah satu font yang

paling populer dari kategori ini. Ini adalah model setelah font Cloister Black

dirancang Morris Fuller Benton pada tahun 1904

(http://www.searchfreefonts.com), seperti jenis tulisan yang digunakan pada

gambar lambing Bisnis Indonesia.

2.1.6. Pendekatan Semiotik

Komunikasi adalah usaha memperoleh makna dan komuniaksi merupakan

transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan

menggunakan simbol-simbol -- kata-kata, gambar, figur, grafik dan sebagainya.

Proses komuniaksi merupakan suatu proses dimana pengirim

(komunikator) menyampaikan pesan kepada penerima (komunikan) dan pesan

yang disampaikan itu dinyatakan kedalam sisitem tanda, supaya pesan dapat

diterima dengan baik. Pesan membutuhkan konteks yang idacu yang dapat

diterima oleh komunikan. Kode yang dikenal oleh komunikator dan komunikan

itu akhirnya menjadi suatu konteks yang menghasilkan komunikasi yang efektif.

Komunikasi menjadi efektif ketika tanda-tanda dipahami dengan baik (common)

berdasarkan pengalaman pengirim maupun penerima. Sebuah pengalaman, yang

disebut juga perceptual field, adalah jumlah total berbagai pengalaman yang

(38)

dengan perceptual field si penerima pesan, semakin besar tanda-tanda dapat

diartikan sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh pihak pengirim. (Shimp, 1999

: 166)

Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna, kitalah yang memberi

makna pada lambang tersebut. Makna sebenarnya ada dalam kepala kita bukan

terletak pada lambang itu sendiri. Kalaupun ada orang yang mengatakan bahwa

kata-kata mempuyai makna, yang ia maksudkan sebenarnya bahwa kata-kata itu

mendorong orang untuk memberi makna (yang telah disepakati bersama) terhadap

kata-kata itu. Dengan kata lain, sebenarnya tidak ada hubungan yang dialami

antara lambang dengan referent (objek yang dirujuknya).

Dalam hal ini penekanan yang ada pada sistem tanda dan lambang lebih

pada pemaknaan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator tersebut dapat

mendorong komunikanya untuk memaknai pesan yang disampaikan. Semakin

banyak tanda yang sama digunakan, maka pemaknaan terhadap sesuatu hal itupun

akan menjadi relatif sama.

Secara estimologis, istilah semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang

berarti “tanda”. Tanda didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi

sosial yang terbangun sebelumnya dan dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain

(Eco, 1979 : 16). Secara terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu

yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa dan seluruh

kebudayaan sebagai tanda (Eco, 1979 : 6).

Semiologi atau semiotika adalah “ilmu umum tentang tanda” (Pierce,

(39)

keluar kaidah tata bahasa dan sintaksis yang mengatur arti teks yang rumit,

tersembunyi dan bergantung pada kebudayaan. Hal ini kemudian menimbulkan

perhatian pada makna tambahan (konotatif) dan arti penunjukkan (denotatif) –

kaitan dan kesan yang ditimbulkan dan diungkapkan melalui penggunaan dan

kombinasi tanda.

Beberapa pakar memiliki pandangan yang bermacam-macam tentang

makna semiotik, seperti :

1. Van Zoest (1996: 5) mengartikan semiotik “ilmu tanda (sign) dan segala yang

berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan kata lain,

pengirimannya oleh mereka yang mempergunakannya”.

2. Preminger (2001 : 89) mengartikan semiotik sebagai ilmu tentang tanda-tanda.

Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan

kebudayaan merupakan tanda-tanda.

3. Saussure (Budiman, 1999 : 107) mengartikan semiotik sebagai sebuah ilmu

yang mengkaji kehidupan tanda-tanda ditengah masyarakat.

4. Dick Hartoko (1984) memberi semiotik adalah bagaimana karya itu

ditafsirkan oleh para pengamat dan masyarakat lewat tanda-tanda atau

lambang-lambang.

Semiologi juga mencakup strukturalisme. Secara umum, strukturalisme

merupakan sebuah paham filsafat yang memandang dunia sebagai realitas

berstruktur. Strukturalisme merupakan suatu perkembangan ilmu bahasa yang

(40)

antropologi struktural dengan ilmu bahasa. Strukturalisme berbeda dengan ilmu

bahasa dalam dua hal; strukturalisme tidak hanya menaruh perhatian pada bahasa

verbal tapi juga pada setiap sistem tanda yang mengandung sifat seperti bahasa,

strukturalisme kurang mengarahkan perhatian pada sistem tanda itu sendiri dan

lebih memusatkan perhatian pada upaya pemilik teks dan artinya dalam

hubungannya dengan kebudayaan “tuan rumah”. Ia menekankan perhatian pada

penjelasan kebudayaan dan juga arti dari sudut ilmu bahasa, dan ia merupakan

suatu aktifitas untuk mana pengetahuan tentang sistem tanda merupakan hal yang

instrumental tetapi tidak memadai.

Pendekatan semiotik memiliki tiga bidang studi utama, yaitu :

1. Tanda itu sendiri (the sign itself)

Terdiri dari studi tentang beragam perbedaan dari tanda, perbedaan cara

tersebut dimaknai dari berbagai cara tanda tersebut berhubungan dengan

penggunaannya. Tanda merupakan hasil buatan manusia dan hanya bisa

dimengerti oleh orang yang menggunakannya.

2. Kode-kode atau sistem-sistem dimana tanda-tanda tersebut diorganisir. Studi

ini meliputi cara-cara dari beragam kode-kode yang telah dikembangkan

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau budaya ataupun penggunaan dari

saluran komunikasi yang dipakai untuk transmisinya.

3. Budaya dimana kode-kode dan tanda-tanda digunakan dalam hal ini tergantung

pada penggunaan kode dan tanda bagi eksistensi dan bentuknya sendiri.

(41)

2.1.7. Semiotik Iklan

Seperti yang kita tahu, semiotika adalah cabang dar ilmu pengetahuan

yang mempelajari tentang tanda. Dalam kaitannya dengan iklan adalah semiotik

banyak digunakan oleh para pengiklan dalam proses eksekusi iklan. Iklan

memiliki pengertian sebagai proses penyampaian pesan kepada komunikan

melalui media dengan tujuan agar komunikan tertarik memilih dan membeli.

Menurut Hoed (1992) Iklan tidak hanya memberikan informasi tentang suatu

produk (ide, jasa dan barang) tetapi iklan sekaligus memiliki sifat mendorong dan

membujuk agar orang menyukai, memilih kemudian membeli.

Iklan pada umumnya memiliki fungsi komunikasi secara langsung

sehingga unsur pesan merupakan aspek utama dalam iklan. Dari sudut pandang

semiotik, setiap pesan pemasaran mempunyai 3 komponen dasar, yaitu : objek,

tanda, interpretan. Iklan yang dirancang harus memperhatikan simbol dan tanda

yang akan digunakan untuk menyampaikan pengertian kepada konsumen.

(Sutisna, 2002 : 182)

Semiotik bagi para pengiklan sangat penting, terlebih lagi dalam membuat

iklan dan sasaran produk. Semiotik penting untuk memahami perilaku konsumen,

karena konsumen menggunakan produk untuk mengekpresikan identitas sosial

mereka. (Setiadi, 2003 : 178)

2.1.8. Model Semiotik

Semiotik modern mempunyai dua Bapak : yang satu adalah Charles

(42)

Mereka tidak saling mengenal (Zoest, 1996 : 1). Kenyataan bahwa mereka tidak

saling mengenal, menurut Zoest, menyebabkan adanya perbedaan – perbedaan

yang penting , terutama dalam penerapan konsep – konsep, antara hasil karya para

ahli semiotik yang berkiblat pada Pierce disatu pihak dan hasil pengikut karya De

Saussure dipihak yang lain. Ketidak samaan itu, mungkin disebabkan oleh dua hal

yang mendasar : Pierce adalah seorang ahli Filsafat dan logika, sedangkan De

Saussure adalah cikal bakal linguistik umum. Pierce menjelaskan modelnya

sebagai berikut :

“ A sign is something which stand to somebody for somethingin

same respect of capacity” sesuatu yang digunakan agar tanda bisa

berfungsi, oleh pierce disebut ground. Konsekuensinya, tanda

(sign atau representamen) selalu terdapat didalam hubungan

triadic, yakni ground, object, dan interpretant” (Pateda, 2001: 44)

Pierce menjelaskan tanda yang dikaitkan dengan ground dibaginya

menjadi Qualisign (kualitas yang ada pada tanda), Sinsign (eksistensi aktual

benda atau peristiwa yang ada pada tanda), Legisign (Norma yang dikandung

oleh tanda).

Berdasarkan interpretant, tanda (sign, representament) dibagi atas rheme

(tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan), dicent sign

(tanda sesuai kenyataan) dan argumen (tanda yang langsung memberikan alasan

(43)

Gambar 1.

Model Semiotik Pierce

Sign

Objek Interpretant

(Fiske, 1990 : 42)

Garis – garis berpanah tersebut hanya bisa dimengerti dalam hubungannya

antara satu elemen dengan elemen yang lain. Tanda merujuk pada sesuatu diluar

tanda itu sendiri yaitu obyek yang dipahami oleh interpretant.

Istilah tanda (sign) yang merupakan representasi dari sesuatu diluar tanda

itu sendiri yang disebut object, dimana berdasarkan object Pierce membagi tanda

atas icon, index, dan symbol.

Icon : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan

obyeknya.

Index : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang mengisyaratkan

petandanya

Symbol : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang oleh kaidah

(44)

Gambar 2.

Model Kategori Tanda

Icon

Symbol Index

(Fiske, 1990 : 47)

Dengan mengacu pada model Pierce, makna dalam suatu teks tidak terjadi

dengan sendirinya, tetapi diproduksi dalam hubungan antara teks dengan

pengguna tanda. Hal ini merupakan suatu tindakan dinamis, kedua elemen (teks

dan pengguna tanda) saling memberikan sesuatu yang sejajar. Bila suatu teks dan

pengguna tanda berasal dari budaya yang relatif sama, interaksi keduanya akan

lebih mudah terjadi, konotasi (pengertian tambahan) dan mitos (cara pencapaian

suatu pengertian) dalam teks elah menjadi referensi pengguna tanda yang

bersangkutan. (Fiske 1990 143)

Penelitian ini mengutamakan pemaknaan pesan yang ditampilkan didalam

sebuah iklan. Peristiwa tersebut dipaparkan secara implisit dalam pembentukan

tanda – tanda (gambar, kata – kata, pewarnaan dan lain lain ), dalam format

(45)

2.1.9. Warna

Dalam suatu iklan, selain menampilkan gambar, tulisan ataupun

produk-nya ada juga yang harus diperhatikan, yaitu warna.

Kekuatan pemikat stimulus dapat ditingkatkan tajam melalui media warna.

Warna miliki kemampuan untuk mengkomunikasikan banyak hal. Strategi

pemanfaatan warna dalam kemasan cukup efektif karena warna mempengaruhi

orang secara emosional. Ada beberapa konsep mengenai warna, diantara lain

adalah Hijau yang seringkali diasumsikan sebagai warna alam yang mendominasi

semua warna dipermukaan bumi. Wana hijau dapat berguna untuk

menyeimbangkan energi, mondorong timbulnya rasa kasih sayang dan

sensitivitas, juga menghadirkan kemurnian, harmoni dan juga efek tenang. Selain

itu, warna hijau juga berarti kesuburan, kesegaran, kemakmuran, kehidupan,

kesehatan, keseimbangan, ketenangan,kekayaan, kemudaan dan perdamaian.

Warna hijau pada background iklan tersebut adalah warna hijau muda

(hijau terang) yang memiliki makna yang sama dengan warna hijau pada

umumnya, yaitu kesuburan dan kemakmuran.

2.2. Kerangka Berpikir

Setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda-beda dalam

memahami suatu peristiwa objek. Hal ini dikarenakan latar belakang pengalaman

dan pengetahuan yang berbeda-beda pada setiap individu. Begitu juga penelitian

dalam memahami tanda dan lambang dalam objek, yang berdasarkan pengalaman

(46)

Pada penelitian ini akan menganalisa iklan media Bisnis Indonesia yang

melalui media billboard (outdoor), beberapa kelebihan dalam iklan cetak adalah

mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian, serta sasaran dari

penyebaran pesannya secara luas dan serempak yang khalayaknya bersifat

heterogen. Melalui media billboard, iklan media Bisnis Indonesia ditampilkan

dengan menggunakan gambar yang cukup unik yaitu buah durian isi buah pisang

dengan diikuti pesan verbal berupa teks “karena bisnis tak selalu pasti”. Serta

dibawah pesan verbal tadi terdapat logo Bisnis Indonesia dan dibawah kanan

terdapat gambar koran dengan logo Bisnis Indonesia dan adanya slogan “langkah

sukses anda”.

Dalam penelitian ini peneliti merepresentasikan pesan komunikasi yang

disampaikan dalam iklan media Bisnis Indonesia versi buah durian isi buah

pisang, dengan pendekatan semiotik pierce. Berdasarkan tanda verbal dan tanda

visual maka bisa dicermati pesan dalam proses representasi melalui petanda dan

penandaan, tanpa disadari pembaca sebenarnya dapat merepresentasikan maksud

dari iklan tersebut. Maka, pendekatan semiotik pierce digunakan membedah iklan

media Bisnis Indonesia sehingga didapat maksud yang menyeluruh dari tampilan

(47)

3.1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif

deskriptif dengan pendekatan semiotik. Penelitian ini mendeskripsikan

representasi media Bisnis Indonesia dalam iklan cetak di media outdoor yaitu

billboard versi buah durian isi buah pisang. Pendekatan semiotik merupakan

bagian dari Sign and Meaning Theory, yaitu teori yang mempelajari tanda-tanda

beserta maknanya. Penggunaan pendekatan semiotik ini didasarkan pada

pernyataan Pierce :

“Tanda-tanda memungkinkan kita berfikir, berhubungan dengan

orang lain dan memberi makna pada apa yang ditampilkan oleh

alam semesta. Kita mempunyai kemungkinan yang luas dalam

keanekaragaman tanda diantaranya tanda-tanda linguistik

merupakan kategori yang penting tetapi bukan satu-satunya

kategori” (Zoest, 1996 : 1-2).

Dengan menggunakan pendekatan semiotik, penelitian ini berusaha

mengetahui bagaimana representasi kesuksesan bisnis dalam iklan media Bisnis

Indonesia versi buah durian isi buah pisang.

(48)

3.2. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah bagaimana hubungan konsep-konsep atau

variabel dengan penelitian, dalam hal ini maka konsep-konsep adalah iklan media

Bisnis Indonesia di media billboard dan gambar buah durian isi buah pisang pada

iklan tersebut.

Dalam beriklan, pemilihan media juga harus diperhatikan, tidak asal

memilih tetapi dilihat dari sasarannya juga. Khalayak yang luas dan heterogen

adalah hal yang harus diperhatikan yitu penggunaan medianya juga harus tepat.

Media adalah suatu alat (sarana) komunikasi yang berfungsi sebagai

perantara antara kamunikator dengan komunikan-nya dalam penyampaian pesan.

Media yang kita ketahui ada media cetak (koran, majalah) dan elektronik (tv,

radio).

Karena banyaknya media, maka khalayak sekarang lebih aktif dalam

memilih media sesuai dengan kebutuhannya, seperti model Uses and

Gratifications, salah satu media yang tepat dalam beriklan adalah media billboard.

Billboard merupakan media yang digunakan untuk beriklan dengan

sasaran khalayak yang luas dan heterogen, karena billboard memiliki beberapa

karakteristik, yaitu berukuran besar, terdapat tanda verbal atau nonverbal, dan

penyampaiannya secara langsung dan serempak, serta dapat dilihat berulang kali.

Selain penggunaan media yang tepat, penggunaan iklan yang menarik bisa

menjadi nilai lebih dalam membantu memasarkan dan menjual produk (ide, jasa

(49)

menggunakan gambar buah durian isi buah pisang sangat menarik yang menjadi

poin penting dalam periklanan.

Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara,

sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit

buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan

populernya adalah "King of Fruit" (raja dari segala buah), dan durian adalah buah

yang kontroversial.

Raja itu sendiri memiliki arti penguasa tertinggi, orang yg mengepalai dan

memerintah suatu bangsa atau negara. Dapat diartikan sebagai orang yg besar

kekuasaannya (pengaruhnya) dalam suatu lingkungan (perusahaan). Raja juga

orang yang mempunyai keistimewaan khusus (seperti sifat, kepandaian,

kelicikan). Penguasa tertinggi disini merupakan penguasa tertinggi didunia bisnis

dan besar kekuasaannya dalam lingkungan perusahaan (bisnis).

Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan ternak raksasa

berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa

acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi

yang dinamakan sama. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber

energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.

Pisang Cavendish adalah kultivar pisang yang paling banyak tumbuh.

Perkebunan yang ditujukan untuk pisang ini dapat ditemukan di Amerika Latin,

(50)

Barat pisang Cavendish. Kemungkinan yang cukup tinggi bahwa Anda telah

melihat pisang Cavendish baru-baru ini, karena pisang ini di mana-mana,

murah-tersedia sepanjang tahun dalam bentuk segar.

Selain adanya gambar yang unik, penggunaan warna pada background

juga menjadi salah satu daya tarik bagi khalayak luas, sama halnya warna hijau

pada background iklan media Bisnis Indonesia tersebut. Warna hijau pada

background iklan tersebut adalah warna hijau muda (hijau terang) yang memiliki

makna yang sama dengan warna hijau pada umumnya, yaitu kesuburan dan

kemakmuran.

Dalam iklan tersebut terdapat gambar dan juga warna yang

merepresentasikan sesuatu. Representasi itu sendiri adalah suatu tindakan yang

menghadirkan sesuatu lewat sesuatu yang lain diluar dirinya, biasanya berupa

tanda atau simbol.

Jenis tulisan juga sangat penting peranannya. Seperti yang terdapat dalam

iklan media Bisnis Indonesia. Arial Black digunakan dengan keberhasilan yang

sama bagi teks pengaturan dalam laporan, presentasi, majalah dll, dan untuk

menampilkan digunakan dalam surat kabar, periklanan dan promosi.

Old English Teks MT melambangkan keklasikan inggris, identik dengan

kerjaaan dan kemewahan. Old English Teks atau Teks Inggris Kuno memiliki

tampilan bersejarah dan agung dan umumnya digunakan dalam dokumen legal,

iklan, sertifikat, diploma, undangan, kartu ucapan, tato, atau di mana pun sebuah

(51)

Model Uses and Gratifications juga dapat kita lihat dalam pemilihan

“merk” media-nya. Yang dimaksud dengan media disini adalah koran (media

cetak) dan karena banyaknya merk media (koran) yang berkaitan dengan dunia

bisnis, maka khalayak lebih aktif dalam memilih media (koran) dengan merk apa

yang tepat untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya dalam dunia bisnis.

Bisnis itu sendiri adalah usaha komersial di dunia perdagangan, bidang

usaha, usaha dagang, tapi tidak sedikit pula yang salah dalam memilih merk

media (koran) sebagai referensi ber-bisnis, maka dari itu Bisnis Indonesia

membuat suatu iklan yang menarik seperti tadi diatas agar dapat memikat

perhatian khalayak luas agar tidak salah memilih suatu merk media (koran)

sebagai referensi untuk ber-bisnis.

Kesuksesan adalah suatu keberhasilan, keberuntungan, kebanyakan orang

senang mempelajari orang lain untuk ditiru. Kesuksesan dalam bisnis adalah

keberhasilan seseorang dalam menggapai suatu usaha komersial di dunia

perdagangan, bidang usaha, usaha dagang.

3.2.1. Corpus

Corpus ialah kata lain dari sampel dan khusus digunakan untuk analisis

semiotik dan analisis wacana. Corpus dalam penelitian ini adalah iklan billboard

(52)

Gambar 3.

(53)

3.2.2. Unit Analisis

Unit analisis dari penelitian ini adalah tanda-tanda berupa gambar dan

tulisan pada iklan media Bisnis Indonesia versi buah durian isi buah pisang yang

kemudian diintrepretasikan dengan menggunakan pendekatan semiotik Pierce.

Tanda yang meliputi gambar adalah gambar buah durian berisi buah pisang, serta

adanya tulisan “karena bisnis tak selalu pasti”. Serta adanya simbol berupa logo

Bisnis Indonesia.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengamati iklan media Bisnis Indonesia versi buah durian isi buah pisang yang

dipasang dimedia outdoor yaitu billboard. Data tersebut merupakan data awal

(primer) penelitian yang nantinya akan dianalisis berdasarkan semiotik Pierce.

Data dari penelitian tersebut akan digunakan untuk mengetahui bagaimana

representasi kesuksesan bisnis dalam iklan media Bisnis Indonesia versi buah

durian isi buah pisang kedalam sistem tanda komunikasi berupa gambar.

3.4. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan berdasarkan model semiotik Sanders Pierce yaitu

Sistem tanda dalam iklan yang dijadikan sampel penelitian ini dikategorikan

kedalam hubungan tanda dengan acuannya yang terdiri dari tiga kategori yaitu

ikon, indeks dan simbol. Sistem tanda yang terdapat didalam iklan akan

(54)

referensi pengguna tanda melalui interaksi sosial yang dilakukan oleh pengguna

(55)

4.1. Gambaran Umum Objek

4.1.1. Bisnis Indonesia

Bisnis Indonesia adalah surat kabar harian dengan segmentasi pemberitaan

bisnis dan ekonomi berbahasa Indonesia yang diterbitkan di Jakarta, Indonesia,

sejak 14 Desember 1985. Bisnis Indonesia diterbitkan oleh PT. Jurnalindo Aksara

Grafika (PT. JAG) yang merupakan kongsi bisnis empat pengusaha Sukamdani

Sahid Gitosardjono (Grup Sahid), Ciputra (Grup Ciputra), Anthony Salim (Grup

Salim), dan Eric Samola. Pemimpin Redaksi saat ini adalah Arief Budisusilo

dengan Wakil Pemred Linda Tangdialla.

Awalnya, koran ini berkantor di bekas bengkel reparasi mesin jahit Singer

di Jalan Kramat V/8, Jakarta Pusat. Koran yang fokus pada berita bisnis, ekonomi,

dan umum ini meroket berkat booming yang melanda lantai Bursa Efek Jakarta

pada tahun 1987 dan akibat maraknya industri perbankan sebagai hasil penerapan

kebijakan Paket Oktober (Pakto) 1988.

Pertumbuhan yang baik tersebut membuat koran ini mampu membangun

gedung sendiri dan kantor pun pindah ke Wisma Bisnis Indonesia (WBI) di Jalan

Letjen S. Parman Kav. 12A Slipi, Jakarta Barat, pada akhir 1990. Namun

Gambar

Gambar 1. Model Semiotik Pierce
Gambar 2. Model Kategori Tanda
Gambar 3.

Referensi

Dokumen terkait

The researcher describes the findings of this research based on the research purpose was mentioned in chapter I that some students were lack of vocabularies, it is

[r]

Tujuan dari tugas akhir ini adalah memperbaiki fasilitas fisik yang terdapat di stasiun kereta api, serta memberikan rancangan usulan berupa display yang

Kecamatan Jumantono mempunyai usaha peternakan rakyat ayam petelur yang paling besar di Kabupaten Karanganyar sebanyak 564.000 ekor, sehingga usaha peternakan ayam

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 37 Tahun 2016 tentang Pengelolaan dan Tata Cara Pembagian Dana Bagi Hasil Pajak

Kemudian untuk hipotesis kedua yaitu variabel pengalaman auditor (X 2 ) diperoleh bahwa nilai signifikansi sebesar 0,847 lebih besar dari α = 0,05 atau 0,847 > 0,05 Sehingga, H 0

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para investor tentang bagaimana kinerja reksadana terproteksi dibandingkan dengan pembandingnya