• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PENDISTRIBUSIAN DANA ZIS MELALUI PROGRAM BANYUWANGI MAKMUR MASA PANDEMI COVID-19 DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MANAJEMEN PENDISTRIBUSIAN DANA ZIS MELALUI PROGRAM BANYUWANGI MAKMUR MASA PANDEMI COVID-19 DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI"

Copied!
167
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Oleh :

Ajeng Vina Aprillia NIM. E20184004

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

202 3

(2)

ii

MANAJEMEN PENDISTRIBUSIAN DANA ZIS MELALUI PROGRAM BANYUWANGI MAKMUR MASA PANDEMI COVID-19 DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

KABUPATEN BANYUWANGI

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Oleh :

Ajeng Vina Aprillia NIM. E20184004

Disetujui Pembimbing :

Dr. M.F.Hidayatullah, S.H.I., M.S.I NIP. 197608122008011015

(3)

iii

MANAJEMEN PENDISTRIBUSIAN DANA ZIS MELALUI PROGRAM BANYUWANGI MAKMUR MASA PANDEMI COVID-19 DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

KABUPATEN BANYUWANGI

SKRIPSI

telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Hari : Senin

Tanggal : 02 Januari 2023

Tim Penguji

Ketua Sekretaris

Dr. H. Saihan, S.Ag., M.Pd.I H. Muzayyin, M.E NIP. 197202172005011001 NIP. 20111135 Anggota:

1. Dr. Hersa Farida Qoriani, M.E.I ( )

2. Dr. M.F Hidayatullah, S.H.I., M.S.I ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dr. Khamdan Rifa’i, S.E., M.Si NIP. 19680807 200003 1

(4)

iv MOTTO





























Artinya: “Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)”.(Al-Maidah 55)1

1Al-Qur’an, 5:55.

(5)

v

PERSEMBAHAN

Pertama saya panjatkan segala puji syukur terhadap Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar, kedua kalinya sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga kita semua bisa terbebas dari alam kebodohan menuju alam yang terang benderang, yakni Addinul Islam.

Dalam hal ini penulis persembahkan skripsi ini untuk:

1. Terutama untuk Kedua orang tua, Ibunda saya Neni Jubaidah, Ayah saya Hariyanto yang tidak ada hentinya selalu menyilipkan do’a disetiap sholat, menyayangi, mendukung dan memberikan motivasi serta semangat untuk tidak putus asa dan terus berjuang dalam meraih masa depan. Dengan ketulusan dan perjuangan mereka sehingga penulis bisa berada ditahap ini dan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan baik.

2. Untuk keluarga besar saya yang ada di Jember dan Banyuwangi, sanak family, serta keponakan yang telah memberikan dukungan dan motivasi untuk saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Untuk seluruh guru-guru saya dari TK, SD, MTsN 3 Banyuwangi, MAN 2 Banyuwangi dan para Dosen-dosen di UIN KHAS Jember yang telah memberikan ilmunya dan memberikan bimbingan serta arahan sehingga saya bisa berada di tahap ini.

4. Untuk Keluarga Besar KSEI FEBI UIN KHAS JEMBER.

5. Untuk Teman-teman kelas MAZAWA Angkatan 2018.

6. Untuk seluruh keluarga besar MAZAWA.

(6)

vi

7. Untuk keluarga besar KKN Posko 39 Desa Sumberjo Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo beserta seluruh masyarakat.

8. Untuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi yang telah memberikan ruang untuk saya dalam mengeksplor berbagai pelajaran yang saya dapatkan diperkuliahan, dan memberikan pengalaman besar bagi penulis dan menjadi obyek penelitian bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Untuk sahabat saya mbak Dwi Fitriani dan Ferriza Nur Rofiqa Nasri yang telah memberikan saya semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Untuk kakak tingkat saya mbak Alvia Raudatul Zannah yang telah memberikan semangat, solusi, masukan dan saran untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Untuk almameter tercinta “UIN KHAS Jember”.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamiin. Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh barokah ilmu pengetahuan yakni addinul islam.

Skripsi yang berjudul “Manajemen Pendistribusian Dana ZIS melalui Program Banyuwangi Makmur Masa Pandemi Covid-19 di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi” disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata-1 (S-1) Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M selaku rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

2. Bapak Dr. Khamdan Rifa’i, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

3. Ibu Dr. Nurul Widyawati Islami Rahayu, S.Sos., M.Si. selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kelembagaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

(8)

viii

4. Bapak Dr. Abdul Rokhim, S. Ag., M.E.I selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

5. Bapak Dr. H. Saihan, S. Ag., M.Pd.I. selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

6. Bapak Dr. H. Fauzan, S.Pd., M.Si.selaku Ketua Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf.

7. Bapak Dr. M.F. Hidayatullah, S.H.I., M.S.I. selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

Akhirnya, semoga segala amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat balasan yang baik dari Allah SWT. Aamiin

Jember,

Penulis, 17 November 2022

Ajeng Vina Aprillia NIM. E20184004

(9)

ix ABSTRAK

Ajeng Vina Aprillia, Dr. M.F. Hidayatullah, S.H.I., M.S.I. 2022: Manajemen Pendistribusian Dana ZIS Melalui Program Banyuwangi Makmur Masa Pandemi Covid-19 di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi.

Salah satu dari program BAZNAS Kabupaten Banyuwangi yang dikategorikan pemberdayaan pengelolaan zakat dengan program distribusi adalah program Banyuwangi Makmur yang dimana program ini terdiri dari bantuan modal usaha mikro dan bantuan alat kerja, dan implementasi dari program ini agar dapat membantu menstabilkan perekonomian mustahik masa pandemi covid-19.

Dalam skripsi ini terdapat fokus penelitian yaitu sebagai berikut:1.

Bagaimana manajemen pendistribusian dana ZIS di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi? 2. Bagaimana manajemen pendistribusian dana ZIS melalui program Banyuwangi Makmur masa covid-19 di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi?.

Sehingga penelitian ini mempunyai tujuan yaitu: 1) Mengetahui manajemen pendistribusian dana ZIS di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi? 2) Mengetahui manajemen pendistribusian dana ZIS melalui program Banyuwangi Makmur masa pandemi covid-19 di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan (field research).

Subjek penelitian menggunakan data primer dan sekunder, serta teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Untuk keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber.

Kesimpulan: 1) Manajemen pendistribusian dana zakat, infaq dan shadaqah di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi berupaya untuk meningkatkan kestabilan perekonomian mustahik, dengan dukungan program-program yang ada di dalamnya. Agar program kerja tersebut berjalan dengan efektif, maka BAZNAS Kabupaten Banyuwangi harus menerapkan konsep manajemen didalamnya. 2) Manajemen pendistribusian dana ZIS melalui Program Banyuwangi Makmur masa Pandemi Covid-19 di BAZNAS Banyuwangi sudah efisien. Hal ini terbukti dari data mustahik yang meningkat dari tahun 2019-2021 yang mana di tahun tersebut masih maraknya pandemi covid-19 dimana perekonomian mustahik melemah, merosot dan banyak lapangan pekerjaan hilang. Untuk itu manajemen diterapkan agar pendistribusiannya tidak semena- mena. Dan juga pendistribusian selama pandemi covid-19 berjalan dengan baik dan mengikuti protokol kesehatan.

Kata Kunci: Manajemen Pendistribusian ZIS, Banyuwangi Makmur, Covid-19, BAZNAS.

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Istilah ... 9

F. Sistematika Pembahasan ... 12

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 13

A. Penelitian Terdahulu ... 13

B. Kajian Teori ... 28

1. Pengertian Manajemen ... 28

(11)

xi

2. Zakat ... 34

3. Pendistribusian ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 44

B. Lokasi Penelitian ... 44

C. Subyek Penelitian ... 45

D. Teknik Pengumpulan Data ... 46

E. Analisis Data ... 48

F. Teknik Keabsahan Data ... 50

G. Tahapan-tahapan Penelitian ... 50

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ... 53

A. Gambaran Objek Penelitian ... 53

1. Sejarah BAZNAS Kabupaten Banyuwangi ... 53

2. Lokasi/Letak Geografis BAZNAS Kabupaten Banyuwangi . 56 3. Visi dan Misi BAZNAS Kabupaten Banyuwangi ... 56

4. Tujuan BAZNAS Kabupaten Banyuwangi ... 57

5. Legalitas BAZNAS Kabupaten Banyuwangi ... 57

6. Struktur Organisasi BAZNAS Kabupaten Banyuwangi... 59

7. Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan pada BAZNAS Kabupaten Banyuwangi ... 61

8. Program-program BAZNAS Kabupaten Banyuwangi ... 64

9. Layanan Donatur (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi ... 65

10. Profil Program Banyuwangi Makmur ... 66

(12)

xii

11. Tujuan Program Banyuwangi Makmur ... 67

12. Sasaran Program Banyuwangi Makmur ... 67

13. Syarat Mustahik Program Banyuwangi Makmur ... 68

14. Daftar Penerima Manfaat Program Banyuwangi Makmur .... 69

B. Penyajian Data dan Analisis ... 74

1. Manajemen Pendistribusian Dana ZIS di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi ... 74

2. Manajemen Pendistribusian Dana ZIS melalui Program Banyuwangi Makmur Masa Pandemi Covid-19 di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi ... 119

C. Pembahasan Temuan ... 128

1. Manajemen Pendistribusian Dana ZIS di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi ... 128

2. Manajemen Pendistribusian Dana ZIS melalui Program Banyuwangi Makmur Masa Pandemi Covid-19 di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi ... 132

BAB V PENUTUP ... 136

A. Kesimpulan ... 136

B. Saran ... 136

DAFTAR PUSTAKA ... 138 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan 2. Surat Ijin Penelitian

(13)

xiii 3. Jurnal Penelitian

4. Pedoman Wawancara

5. Surat Keterangan Selesai Penelitian 6. Surat Keterangan Selesai Bimbingan 7. Dokumentasi

8. Surat lulus turnitin 9. Biodata Penulis

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian terdahulu ... 25

4.2 Penerima Manfaat dana ZIS program Banyuwangi Makmur Tahun 2021-2022 ... 69

4.3 Model Pendistribusian dana Zakat, Infaq dan shodaqoh di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi ... 75

4.4 Mekanisme Pendistribusian Dana ZIS BAZNAS Banyuwangi Tahun -2021 2020 ... 76

4.5 Kutipan Rencana Kerja Anggaran Tahunan di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi Tahun 2020 ... 84

4.6 Kutipan Rencana Kerja Anggaran Tahunan di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi Tahun 2021 ... 85

4.10 Laporan Keuangan dan Penerimaan ZIS Tahun 2020 ... 98

4.11 Laporan Keuangan dan Penerimaan ZIS Tahun 2021 ... 109

4.12 Laporan Pendistribusian Zakat Produktif Tahun 2020 ... 127

4.13 Laporan Pendistribusian Zakat Produktif Tahun 2021... ... 127

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal.

1.1 Alur pengajuan bantuan ... 6

4.1 Struktur Organisasi BAZNAS Kabupaten Banyuwangi ... 60

4.2 Penghimpunan dana ZIS dalam bentuk brosur ... 91

4.3 Penghimpunan dana ZIS outdoor ... 91

4.4 Bantuan Modal Usaha Mikro ... 119

4.5 Bantuan Alat Kerja ... 119

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Menurut Islam, setiap muslim wajib mengeluarkan zakat. Zakat ditujukan untuk berperang kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Allah menyatakan hal ini dalam QS At-Taubah, ayat 103:



































Artinya: “Ambillah zakat dari harta mereka, sucikan dan sucikan mereka dan doakan mereka. Sesungguhnya shalatmu (menumbuhkan) ketenangan jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”2

Zakat memiliki dampak yang signifikan bagi mereka yang membutuhkannya dalam kehidupan sehari-hari. Zakat juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat ekonomi mustahik dalam memerangi kemiskinan.

Oleh karena itu, harus dilakukan upaya untuk menjadikannya sebagai basis kekuatan ekonomi umat Islam.3

Infaq dan shadaqah merupakan dua komponen tambahan dalam sistem perekonomian umat selain zakat. Meskipun kedua aspek ini dianjurkan, tetapi tidak wajib, namun berpengaruh positif terhadap perkembangan kemampuan para mustahik. Setiap aspek zakat, termasuk muzakki dan mustahiq, menarik.

Memastikan dana Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS) dapat digunakan dengan

2Al-Qur'an, 9:103.

3Eli Husniyati, “Analisis Distribusi Dana Zakat Mall di LAZISNU Boja”, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2019).

(17)

baik untuk membawa banyak manfaat bagi masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi.4

Indonesia dikenal sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim dengan potensi zakat yang besar. Potensi ini akan sangat berguna untuk memperluas perekonomian nasional, serta untuk memperluas kemungkinan perekonomian nasional. Ini juga merupakan sumber pendanaan potensial.5

Poin penting dalam pengelolaan dana ZIS adalah bagaimana menghimpun dan menyalurkan dana ZIS untuk peruntukannya sesuai dengan kebijakan hukum yang berlaku.6 Berdasarkan undang-undang saat ini, dana zakat tidak secara langsung dikelola oleh pemerintah dalam hal pengumpulan dan distribusi dana. Pemerintah berpartisipasi dalam pengelolaan zakat melalui BAZNAS dan LAZ sebagai regulator, motivator, dan koordinator.7

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 8 Tahun 2001, BAZNAS merupakan satu-satunya badan resmi yang dibentuk oleh pemerintah yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) ke seluruh tanah air. Kalaupun komunitas membentuk LAZ, menteri atau wakil yang dipilih menteri harus menyetujui

4Muzakkir Zabir, "Manajemen Pendistribusian Zakat Melalui Program Unggulan Beasiswa Oleh Baitul Mal Aceh", Al-Idarah: Jurnal Pemerintahan dan Administrasi Islam, Vol. 1 No. 1, 2017, 132.

5Kementrian Agama RI, Panduan Zakat Praktis (Jakarta: Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam dan Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2013), 2.

6Siti Arofatul Oktaviani, “Manajemen Pendistribusian Dana Zakat pada Program Berkah Preneur (UKM Tangguh) di Daarut Tauhiid Peduli Cabang Semarang”, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2019).

7Kementrian Agama RI, Panduan Zakat Praktis (Jakarta: Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam dan Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2013), 2.

(18)

pembentukannya.8 Dengan demikian, BAZNAS dan pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa zakat dikelola sesuai dengan hukum Islam, dengan menekankan keadilan, kepastian hukum, kemanfaatan, dan akuntabilitas.9

Organisasi yang dibentuk oleh pemerintah, Badan Amil Zakat Nasional, dan Lembaga Amil Zakat bertanggung jawab menjalankan seluruh operasional organisasi. Untuk memastikan bahwa organisasi bergantung pada sistem organisasi dan bukan pada kepemimpinan, aturan khusus dirumuskan.

Jika ada perubahan manajemen baru setiap saat.

Ketika pendapatan dan pengeluaran tidak cocok dapat berkontribusi pada peningkatan kemiskinan yang berkelanjutan, masalah yang sering dihadapi negara dan tidak akan pernah hilang. Kepada orang-orang yang berhak menerima dana ZIS, untuk mendistribusikannya tepat waktu.10 Sebagaimana firman Allah dalam QS At-Taubah, ayat 60:















































Artinya: “Sesungguhnya zakat itu hanya untuk orang-orang yang membutuhkan, fakir miskin, pengurus zakat, orang-orang murtad yang beriman hatinya, (membebaskan) budak, orang-orang yang terlilit hutang, di jalan Allah dan untuk orang-orang yang berzakat, sudah

8Kementrian Agama RI, Manajemen Pengelolaan Zakat (Jakarta: Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam dan Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2012), 30.

9Kementrian Agama RI, Panduan Zakat Praktis (Jakarta: Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam dan Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2013), 98.

10Siti Arofatul Oktaviani, “Manajemen Pendistribusian Dana Zakat pada Program Berkah Preneur (UKM Tangguh) di Daarut Tauhiid Peduli Cabang Semarang”, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2019).

(19)

dalam perjalanan, seperti yang telah ditetapkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Bijaksana.”11

Ayat tersebut mengatakan bahwa zakat harus dikeluarkan delapan jenis fakir miskin, antara lain asnaf, fakir miskin, amil, muallaf, riqab, garimin, ibnu sabil dan fi sabilillah. Tujuannya untuk mengentaskan kemiskinan dan menstabilkan perekonomian masyarakat miskin sehingga mereka dapat menjalani kehidupan sehari-hari.

Selain itu, agar dana ZIS sampai kepada mustahik, proses penyaluran dan pemanfaatannya harus optimal, serta proses pengelolaannya harus dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku. Dana ZIS harus ditangani dengan benar dan semaksimal mungkin agar tidak terjadi pada saat proses pendistribusian masalah negatif. Dengan pengelolaan yang baik dan efisien, organisasi zakat dapat menyalurkan dana zakat seefisien mungkin.12

LAZ dan BAZ ada tingkat provinsi, kabupaten atau kota dengan tujuan membantu mereka yang membutuhkan. Manajemen memberikan perhatian khusus pada aspek kreativitas dan inovasi. Dengan membuat program dan struktur otoritatif yang terarah dan terstruktur.

Apakah seseorang memiliki usaha atau tidak, zakat, infaq dan shadaqah harus digunakan sebagai tambahan pendapatan permanen untuk pelaksanaan yang tepat, terutama bagi mereka yang tidak dapat memperoleh penghasilan yang cukup. Oleh karena itu, BAZNAS harus memberikan ruang khusus, pelatihan khusus, dan modal kepada masyarakat agar para mustahiq dapat

11Al-Quran, 9:60.

12Muhamad Ridho Alhamdi, “Manajemen Pendistribusian Dana Zakat Infak dalam Program Kesehatan di LAZNAS Yatim Mandiri Lampung”, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2021).

(20)

memaksimalkan pengembangan usaha kecilnya dan membangun masyarakat yang inovatif dan berorientasi.13

BAZNAS Kabupaten Banyuwangi memiliki berbagai program kerja yaitu Program Banyuwangi Makmur, Program Banyuwangi Cerdas, Program Banyuwangi Peduli, Program Banyuwangi Taqwa dan Program Banyuwangi Sehat. Tujuan dari program ini adalah untuk mengurangi kemiskinan dan memecahkan masalah sosial di Banyuwangi.14

Salah satu program yang menjadi sorotan ialah Banyuwangi Makmur yang meliputi pendampingan yaitu bantuan modal usaha mikro dan bantuan alat kerja. Dimana program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah yang dianggap masih mampu berkembang dalam arti memiliki usaha kecil atau UMKM. Pertama, Mustahik dibayar bantuan bulanan dalam jumlah sekitar Rp. 300.000 tergantung survei yang dilakukan BAZNAS dengan model coaching, dan juga ada beberapa UMKM peserta program modal kerja BAZNAS Banyuwangi mulai tahun 2021. Mereka diberikan pinjaman modal tanpa bunga, dan angsuran dibayarkan secara bertahap selama 4 bulan dan dilakukan dalam 2 tahap. Bantuan kedua tidak hanya berupa modal usaha, tetapi juga berupa alat-alat kerja. Bantuan peralatan kerja yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan para mustahik,

13Siti Arofatul Oktaviani, “Manajemen Pendistribusian Dana Zakat pada Program Sukses Berkah Preneur (UKM Tangguh) di Daarut Tauhiid Peduli Cabang Semarang”, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2019).

14www.baznasbanyuwangi.id, diakses 30 Oktober 2021 15:41.

(21)

seperti peralatan kerja yang diberikan oleh BAZNAS Banyuwangi berupa gerobak beroda.15

Wajar jika perekonomian masyarakat melemah, merosot, dan banyak lapangan pekerjaan yang hilang di masa pandemi COVID-19 ini. Alhasil, program ini sangat bagus dan layak dijadikan program utama. Warga terdampak pandemi COVID-19 khususnya fuqoro dan masakin. Hal ini juga diharapkan dapat membantu para mustahik meningkatkan taraf hidup dan ekonomi mereka. Untuk itulah program ini ada. Selain itu, BAZNAS Banyuwangi berjanji akan memberikan dana ZIS kepada Mustahik tanpa diwakilkan. Oleh karena itu, BAZNAS Banyuwangi tetap akan menerimanya, terlepas dari kerumitan medannya, untuk dapat bertemu dan memberikan bantuan langsung. BAZNAS Banyuwangi juga mengajak para donatur dan pemerintah terkait untuk berpartisipasi langsung dalam penyalurannya.16 Adapun proses pengajuan bantuan di BAZNAS Kabupaten Banyuwangi dibuat sebelum proses distribusi:

Gambar 1.1 Alur pengajuan bantuan

15www.baznasbanyuwangi.id , diakses pada 02 Maret 2022, 22.30.

16Gebrina Rizki Amanda dkk, “Pendayagunaan Zakat Pada Masa Pandemi Covid-19”. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 7 No. 1, 2021, 217.

(22)

Dilihat dari gambar 1.1, proses pendistribusian BAZNAS Banyuwangi adalah sebagai berikut: Pertama, masyarakat mengajukan ke UPZ Kecamatan yang mereka tinggali, lalu sebelum UPZ Kecamatan mengajukan ke BAZNAS disurvei terlebih dahulu apakah layak mendapatkan bantuan, setelah itu jika sudah layak UPZ Kecamatan mengajukan ke BAZNAS lalu melaksanakan rapat bersama pimpinan untuk persetujuan pengajuan, lalu pencairan dana, setelah itu BAZNAS menghubungi UPZ Kecamatan untuk merealisasikan bantuan tersebut untuk didistribusikan ke masyarakat.

Alasan di atas cukup baik dapat digunakan sebagai latar belakang penelitian dengan judul “Manajemen Pendistribusian dana ZIS melalui Program Banyuwangi Makmur Masa Pandemi Covid-19 di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi.”

B. Fokus penelitian

Dalam penelitian kualitatif, frase topik disebut sebagai “fokus penelitian”. Bagian ini berisi daftar pertanyaan yang perlu ditangani dalam proses penelitian. Selain itu, seperti yang ditunjukkan dalam kalimat tanya, topik penelitian harus didefinisikan secara singkat, jelas, ringkas, khusus dan segera.17

1. Bagaimana manajemen pendistribusian dana ZIS di BAZNAS Banyuwangi?

2. Bagaimana manajemen pendistribusian dana ZIS melalui program Banyuwangi Makmur masa pandemi covid-19 di BAZNAS Banyuwangi?

17Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember : IAIN Jember Press , 2018), 44.

(23)

C. Tujuan penelitian

Melalui aplikasi teoritis dan praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, institusi, dan masyarakat luas. Kegunaan penelitian harus didasarkan pada kenyataan.18 Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui manajemen pendistribusian dana ZIS di BAZNAS Banyuwangi.

2. Untuk mengetahui manajemen pendistribusian dana ZIS melalui program Makmur Banyuwangi masa pandemi covid-19 di BAZNAS Banyuwangi.

D. Manfaat Studi

Manfaat penelitian ini terletak pada kontribusi yang akan diberikan setelah penelitian selesai. Kegunaan penelitian ini dapat bersifat teoritis maupun praktis, seperti bermanfaat bagi peneliti, lembaga (institut) dan masyarakat luas. Kegunaan penelitian harus masuk akal.19 Manfaat yang didapat dari hasil penelitian sebagai berikut:

1. Manfaat Teoreiis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang manajemen zakat, khususnya di bidang pendistribusian zakat. dengan maksud untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk efektifitas pendistribusian zakat.

18Ibid., 45.

19Ibid., 45.

(24)

2. Manfaat Praktis a. Untuk peneliti

Dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan pemahaman bagaimana mengelola penyaluran dana ZIS BAZNAS Banyuwangi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

b. Untuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi

Sebagai sumber informasi, masukan dan motivasi bagi Badan Nasional Amil Zakat Banyuwangi kedepannya dalam mengevaluasi pengelolaan penyaluran dana ZIS.

c. Untuk ilmuwan

Sebagai sumber informasi tentang pandangan Lembaga Amil Zakat dan program-programnya bagi para ilmuwan. Tentang manajemen distribusi untuk peneliti selanjutnya.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah memberikan gambaran tentang istilah-istilah penting yang digunakan oleh peneliti untuk merancang judul penelitian. Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahpahaman maksud peneliti sehubungan dengan istilah tersebut.20

1. Manajemen

Manajemen berasal dari kata bahasa Inggris “manage”, yang masing-masing berarti “mengendalikan” dan “sukses”. Manajemen

20Ibid., 45.

(25)

merupakan serapan dari kata bahasa Inggris “manage”. Penggunaan kata ini tampaknya sangat tepat, dapat diasumsikan bahwa perwujudan eksekutif adalah manajemen untuk mencapai cita-cita kemajuan. Eri Sudevo mengutip definisi Stoner tentang manajemen sebagai proses pengorganisasian, penggerakan, pengarahan dan pengendalian usaha-usaha para anggota suatu organisasi untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.21

2. Distribusi

Dalam hal distribusi, ini mengacu pada proses mendistribusikan sesuatu kepada sejumlah besar orang atau langsung.22 Dalam ekonomi Islam, distribusi kekayaan di antara individu, komunitas, dan negara lebih penting dari sebelumnya.23

3. ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah)

Zakat berasal dari kata zaka, yang berarti “suci”, “baik”, “berkah”,

“tumbuh” dan “berkembang”.24 Zakat, berarti penghapusan sebagian dari harta yang diperintahkan Allah untuk dibagikan kepada mereka yang berhak menerimanya, dengan kadar, haul tertentu dan memenuhi syarat dan rukunnya.25

21Muzakkir Zabir, “Manajemen Pendistribusian Zakat Melalui Program Unggulan Beasiswa Oleh Baitul Mal Acel”, Al-Idarah:Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam, Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017, 133.

22Hamidah, Syahril Romli, “Pendistribusian Zakat Berbasis Ekonomi Pada Dompet Dhuafa Provinsi Riau”, Idarotuna, Vol. 1, No. 2, April 2019, 71.

23Idri, HADIS EKONOMI: Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi (Jakarta: Kencana, 2015), 130.

24Riyantama Wiradifa , Desmadi Saharuddin, “Strategi Pendistribusian Zakat, Infak, Dan Sedekah (ZIS) Di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Tangerang Selatan”, Al-Tijary:Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 3, No. 1, Desember 2017, 3.

25Kementrian Agama RI, Panduan Zakat Praktis(Jakarta: Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam dan Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2013), 12.

(26)

Sedekah, menurut sebagian ulama fiqih, mencakup semua bentuk pembagian harta dengan niat Allah SWT, termasuk yang wajib (zakat) dan sunnah. Tidak ada pantangan atau syarat khusus yang harus diperhatikan saat melakukan sedekah. Tidak harus dalam bentuk harta (maal), tetapi bisa berupa sumbangan tenaga atau pikiran. Nabi menegaskan hal ini dalam haditsnya.26

Sedekah, berasal dari kata “shadaqah”, yang berarti “benar”. Orang yang benar-benar beriman dan suka bersedekah. Jika infaq mengacu pada hal-hal materi, sedekah mengacu pada hal-hal immaterial dalam arti yang lebih luas, Sunnah adalah hukum sedekah. Sedekah memiliki arti yang sama dengan informasi, yang meliputi hukum dan ketentuannya. Sedekah, di sisi lain, mengacu pada hal-hal materi dan non-materi.27

Sedekah dan zakat sering digunakan secara bergantian dalam syariah. “Sedekah terkadang berarti zakat dan zakat yang dimaksud adalah shadaqah, dua kata yang berbeda tetapi memiliki kandungan yang sama,”.28

26Lintang Titian Purbasari, Raditya Sukmana, Ririn Tri Ratnasari, “Efektivitas Zakat, Infaq dan Shodaqoh dalam Mengentaskan Kemiskinan di Indonesia: Menggunakan Teknik Basic Needs Deficiency Index”, Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, Vol. 7, No. 2, Februari 2020, 225.

27Riyantama Wiradifa , Desmadi Saharuddin, “Strategi Pendistribusian Zakat, Infak, Dan Sedekah (ZIS) Di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Tangerang Selatan”, Al-Tijary:Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam,Vol. 3, No. 1, Desember 2017, 4.

28Lintang Titian Purbasari, Raditya Sukmana, Ririn Tri Ratnasari, “Efektivitas Zakat, Infaq dan Shodaqoh dalam Mengentaskan Kemiskinan di Indonesia: Menggunakan Teknik Basic Needs Deficiency Index”, Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, Vol. 7, tidak. 2 Februari 2020, 225

(27)

4. Banyuwangi Makmur

Salah satu program BAZNAS Kabupaten Banyuwangi yang tergolong Pemberdayaan Pengelolaan Zakat dengan program penyaluran yang terdiri dari bantuan modal usaha mikro dan bantuan alat kerja.29 F. Sistematika Pembahasan

Uraian perkembangan pembahasan dari bab pertama sampai bab terakhir termasuk dalam sistematika pembahasan. Sebuah cerita deskriptif, bukan daftar isi, adalah format diskusi yang sistematis.30 Sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan: Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Istilah, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan.

Bab II Tinjauan Pustaka: Bab ini membahas tinjauan pustaka, yang meliputi kajian teoritis dan kajian-kajian sebelumnya.

Bab III Metode penelitian: pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, pokok bahasan, pengumpulan data, analisis data, reliabilitas data dan tahapan penelitian.

Bab IV Penyajian dan analisis data: meliputi deskripsi objek, penyajian dan analisis data, serta pembahasan hasil, merupakan topik yang dibahas dalam Bab IV.

Bab V Penutup, yang mencakup rekomendasi dan kesimpulan, merupakan pokok bahasan bab ini.

29www.baznasbanyuwangi.id, diakses 30 Oktober 2021 15:41.

30Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember : IAIN Jember Press , 2018), 48.

(28)

13 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini, peneliti menyusun daftar temuan penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian masa depan, kemudian membuat ringkasan penelitian baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan (skripsi, tesis, disertasi, dll). Dengan mengambil langkah ini, kondisi penelitian ini akan terpenuhi.31 Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti duplikasi karya orang lain, maka perlu penulis jelaskan perbedaan dan persamaan judul setiap skripsi yang akan penulis bahas, sebagai berikut:

1. Ahmad Mabrurin, 2018, berjudul “Strategi Pengumpulan dan Pendistribusian Zakat, Infaq dan Shodaqoh Dalam meningkatkan Kepuasan Muzakki (Studi Kasus Badan Amil Zakat Tulungagung)”IAIN Tulungagung.32

Fokus penelitian dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimana strategi penggalangan dana Badan Amil Zakat Nasional Tulungagung? 2) Bagaimana penyaluran zakat, infaq, shodaqoh pada Badan Amil Zakat Nasional di Tulungagung? 3) Bagaimana kepuasan para muzakki di Badan Amil Zakat Nasional Tulungagung?

31Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember : IAIN Jember Press , 2018), 45.

32Achmad Mabrurin, “Strategi Pengumpulan Dana dan Pendistribusian Zakat, Infaq, Shodaqoh Dalam Meningkatkan Kepuasan Muzakki (Studi Kasus Badan Amil Zakat Nasional Tulungagung)”, (Skripsi: Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2018).

(29)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi penggalangan dana di Badan Amil Zakat Nasional Tulungagung, memahami penyaluran zakat, infaq, shodaqoh di Badan Amil Zakat Nasional Tulungagung, dan mendeskripsikan tingkat kepuasan para muzakki di Badan Amil Zakat Nasional Tulungagung.

Penelitian kualitatif deskriptif adalah jenis penelitian yang dimaksud. Wawancara, observasi, dan dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Kesimpulannya adalah strategi penggalangan dana Zakat Infaq dan Shodaqoh (ZIS), BAZNAS Tulungagung menerapkan strategi tersebut dengan membentuk Kelompok Pengumpul Zakat (UPZ). Dengan adanya UPZ, BAZNAS dapat dengan mudah mendapatkan dana dari Zakat, Infaq dan Shodaqoh. Saat menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS), BAZNAS menyalurkan hanya untuk kemaslahatan umat, hal ini dilakukan hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Sedangkan untuk meningkatkan kepuasan Muzakki, BAZNAS Tulungagung selalu transparan dalam penyaluran dana zakat.

2. Putri Novianti, 2018, berjudul “Manajemen Dana Zakat Pada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bogor Dalam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Umat” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.33

33Putri Novianti, “Manajemen Dana Zakat Pada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bogor Dalam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Umat”, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018).

(30)

Fokus penelitian penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pengelolaan dana zakat pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Kota Bogor?

2) Bagaimana pemberdayaan masyarakat di Kota Bogor berjalan?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana masyarakat mengetahui dan memahami zakat serta bagaimana pengelolaan dana zakat di BAZNAS Kota Bogor dalam rangka pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, Teknik pengumpulan datanya adalah wawancara.

Hasil penelitian ini adalah pemanfaatan dana zakat BAZNAS Kota Bogor, penyaluran dana zakat sebagai yayasan amal (bantuan sementara) dan berpegang pada prinsip profit atau produktifitas, dalam pengelolaan BAZNAS Kota Bogor yang diupayakan sangat kuat. Dalam rangka menarik dan menjaga kepercayaan muzakki dalam menyalurkan zakat secara cuma-cuma. Model penyaluran juga dapat dimanfaatkan secara produktif dengan memberikan zakat secara optimal (mulai dari pemetaan data muzzaki, pencatatan muzzaki, penggalangan dana/objek zakat, pemetaan dan pendataan penerima zakat), yaitu selalu diperbarui.

3. Muhammad Abduh Kafa, 2019, berjudul “Manajemen Distribusi Dana Zakat pada Program Bedah Rumah di Badan Amil Zakat, Infaq dan

(31)

Shodaqoh (BAZIS) Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2017” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.34

Fokus penelitian dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimana alur penyaluran dana zakat dalam program bedah rumah di BAZIS Jakarta Barat? 2) Bagaimana pengelolaan dana zakat pada program bedah rumah di BAZIS Jakarta Barat?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan penyaluran dana zakat di BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat sebagai bagian dari program bedah rumah.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini adalah untuk memperjelas proses yang dilakukan oleh pemerintah BAZIS kota Jakarta Barat dalam menyalurkan dana zakat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan undang-undang.

4. Siti Arofatul Oktaviani, 2019, berjudul “Manajemen Pendistribusian Dana Zakat pada Program Sukses Berkah Preneur (UKM Tangguh) di Daarut Tauhiid Peduli Cabang Semarang” UIN Walisongo Semarang.35

Fokus penelitian penelitian ini adalah: 1) Bagaimana manajemen pendistribusian dana zakat pada program sukses berkah preneur (UKM

34Muhammad Abduh Kafa, “Manajemen Distribusi Dana Zakat pada Program Bedah Rumah di Badan Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh (BAZIS) Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2017”, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019).

35Siti Arofatul Oktaviani, “Manajemen Pendistribusian Dana Zakat pada Program Sukses Berkah Preneur (UKM Tangguh) di Daarut Tauhiid Peduli Cabang Semarang”, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2019).

(32)

Tangguh) di Daarut Tauhiid Peduli Cabang Semarang?. 2) Bagaimana Faktor pendukung dan penghambat dalam pendistribusian dana zakat pada program sukses berkah preneur (UKM Tangguh) di Daarut Tauhid Peduli Cabang Semarang?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan penyaluran dana zakat pada program Sukses Berkah Preneur (UKM Tangguh) pada Daarut Tauhiid Peduli cabang Semarang, untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penyaluran dana zakat pada program sukses berkah preneur (UKM Tangguh) di Daarut Tauhiid Peduli Cabang Semarang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, penelitian ini meliputi penelitian lapangan. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan inferensi.

Hasil dari penelitian ini adalah pertama, bahwa penyaluran dana Zakat dalam program Sukses Berkah Preneur (UKM Tangguh) Cabang Daarut Tauhiid Peduli Semarang ditinjau dari fungsinya dalam tahap perencanaan, memenuhi kriteria perencanaan dengan rencana jangka panjang dan rencana pertumbuhan yang mampu mengembangkan distribusi program. Kedua, faktor pendukung penyaluran dana zakat dalam program Sukses Berkah Preneur (UKM Tangguh) adalah lepasnya usaha mustahik, bekerjasama dengan Hands Up Community (TDA) Semarang

(33)

yang juga mendapatkan ilmu spiritual dengan individu dan pelaksanaan rencana program yang terstruktur.

5. Nurul Magfira, 2020, berjudul “Analisis Strategi Pendistribusian Dana Zakat, Infak, dan Sedekah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Mustahik Pada Baitul Maal Hidayatullah Kabupaten Bulukumba” Universitas Muhammadiyah Makassar.36

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: 1) Di Baitul Maal Hidayatullah Bulukumba, apakah variabel zakat, infaq, dan sedekah dipengaruhi oleh variabel distribusi? 2) Apakah kekayaan mustahiq di Baitul Maal Hidayatullah Bulukumba tergantung pada faktor zakat, infaq, dan sedekah? 3) Di Baitul Maal Hidayatullah Bulukumba, apakah variabel distribusi berpengaruh terhadap kesejahteraan mustahik?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi dan penyaluran dana zakat, infaq, dan sedekah terhadap kesejahteraan mustahik di Baitul Maal Hidayatullah Bulukumba. Jenis penelitian yang dimaksud adalah penelitian kuantitatif.

Fakta bahwa variabel Zakat, Infaq, dan Sedekah memiliki nilai positif yang signifikan dan bahwa thitung = 4,115982 lebih besar dari ttabel = 1,99085 menunjukkan bahwa variabel distribusi berpengaruh signifikan dalam penelitian ini. Pada variabel kesejahteraan mustahik berpengaruh dengan thitung = 2,313777 lebih besar dari ttabel = 1,99085.

Selain itu, jika ttabel variabel kesejahteraan mustahik = 1,99085 lebih

36Nurul Maghfira, “Analisis Strategi Pendistribusian Dana Zakat, Infak, dan Sedekah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Mustahik Pada Baitul Maal Hidayatullah Kabupaten Bulukumba”, (Skripsi: Universitas Muhammadiyah Makassar, 2020).

(34)

besar dari nilai thitung = 21,19474, hubungan antar variabel distribusi berpengaruh signifikan.

6. Rahmatul Izzah, 2020, dengan judul “Analisis Strategi Pendistribusian Dana Zakat, Infaq, Dan Shodaqoh Pada LAZISMU Kota Yogyakarta”

Universitas Alma Ata Yogyakarta.37

Fokus penelitian dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimana cara penyaluran dana ZIS oleh LAZISMU? 2) Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penyaluran dana ZIS di LAZISMU Yogyakarta?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan strategi LAZISNU dan LAZISMU dalam menyalurkan dana ZIS kepada warga Kabupaten Yogyakarta, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang membantu dan menghambat LAZISMU.

Observasi, wawancara, dan dokumentasi adalah metode yang digunakan. Menggunakan analisis reduksi data, penyajian data, analisis SWOT dan membuat kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini menggunakan diagram SWOT yang menunjukkan situasi dengan organisasi yang berada di kuadran I, dan itu menyiratkan bahwa teknik penyebaran cadangan ZIS di LASISNU kota Yogyakarta memiliki pintu terbuka. Alokasi dana ZIS LAZISMU kota Yogyakarta adalah benar, seperti yang ditunjukkan oleh posisi ini. Faktor pendukung penyebaran LAZISMU di Yogyakarta antara lain: a) sponsor Muhammadiyah; b) peningkatan produktivitas karyawan; dan c) citra

37Rahmatul Izzah, “Analisis Strategi Pendistribusian Dana Zakat, Infaq, Dan Shodaqoh Pada LAZISMU Kota Yogyakarta”, (Skripsi: Universitas Alma Ata Yogyakarta, 2020).

(35)

publik yang positif. Penyaluran zakat terkendala oleh kurangnya tenaga yang mumpuni di bidangnya, yang biasanya termasuk anda.

7. Riza Miatul Husna, 2020, dengan judul “Efektivitas Pendistribusian Dana Zakat Di BAZNAS Kabupaten Kepulauan Meranti” UIN Sultan Syarif Kasim Riau.38

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah 1) Seberapa efektif penyaluran dana zakat pada BAZNAS di Kabupaten Kepulauan Meranti?

Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penyaluran dana zakat di BAZNAS Kabupaten Kepulauan Meranti sudah efektif atau belum.

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi, angket dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan angka atau data yang dapat dihitung.

Hasil dari penelitian ini adalah penyaluran dana zakat di BAZNAS Kabupaten Kepulauan Meranti tergolong efisien. Persentase hasil yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden mustahik BAZNAS di Kabupaten Kepulauan Meranti untuk indikator input yaitu 85,7%, kepada responden mustahiq BAZNAS di Kabupaten Kepulauan Meranti untuk indikator proses yaitu 84,3%, kepada responden mustahiq BAZNAS di Kabupaten Kepulauan Meranti. dari segi output yaitu sebesar 79,3%, dan mustahiq responden BAZNAS Kepulauan Meranti dari segi

38Riza Miatul Husna, “Efektivitas Pendistribusian Dana Zakat Di BAZNAS Kabupaten Kepulauan Meranti”, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2020).

(36)

produktivitas sebesar 73,4%. Pengambilan keputusan ini sesuai dengan apa yang penulis masukkan dalam metodologi penelitian, dimana kriteria efektif berada pada rentang skor 76% sampai 100%.

8. Subhan, 2020, berjudul “Pendistribusian Dana Zakat Produktif Bantuan Diklat Kerja Di BAZNAS Kabupaten Lumajang” IAIN Jember.39

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana penyaluran dana zakat produktif bantuan diklat kerja di BAZNAS Kabupaten Lumajang? 2) Apa kendala penyaluran dana zakat produktif untuk membantu pelatihan vokasi di BAZNAS Kabupaten Lumajang? . 3) Bagaimana mengatasi permasalahan penyaluran dana zakat produktif untuk bantuan diklat kerja di BAZNAS Kabupaten Lumajang?

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dan merupakan bagian dari penelitian lapangan. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif.

Subyek penelitian menggunakan teknik purposive dan menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, dan triangulasi sumber digunakan untuk memvalidasi data dalam penelitian ini.

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penyaluran dana zakat produktif bantuan diklat kerja di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kabupaten Lumajang, untuk mendeskripsikan kendala penyaluran dana

39Subhan, “Pendistribusian Dana Zakat Produktif Bantuan Diklat Kerja Di BAZNAS Kabupaten Lumajang”, (Skripsi: Institut Agama Islam Negeri Jember, 2020).

(37)

zakat produktif bantuan diklat kerja di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Lumajang dan memaparkan solusi permasalahan penyaluran dana Zakat produktif untuk bantuan diklat kerja di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Lumajang.

Hasil penelitian ini adalah penyaluran dana zakat bantuan pelatihan kerja di BAZNAS Lumajang merupakan program yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran di Indonesia, dan mengajarkan keterampilan yang dimiliki peserta khususnya masyarakat miskin dengan memberikan teori dan praktek di bidang otomotif, dengan harapan nantinya dapat mengembangkan perekonomiannya.

9. Yolanda Berti, 2020, berjudul “Strategi Pendistribusian Zakat Infaq Dan Shadaqah (ZIS) Melalui Program Bandar Lampung Cerdas Dalam Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bandar Lampung” UIN Raden Intan Lampung.40

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana strategi penyaluran Zakat Infaq dan Sedekah (ZIS) yang dilaksanakan melalui program Bandar Lampung Cerdas dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada Badan Amil Zakat (BAZNAS) Kota Bandar Lampung?

Tujuan penelitian ini adalah melalui program Bandar Lampung Cerdas dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Badan Amil

40Yolanda Berti, “Strategi Pendistribusian Zakat Infaq Dan Shadaqah (ZIS) Melalui Program Bandar Lampung Cerdas Dalam Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bandar Lampung”, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2020).

(38)

Zakat (BAZNAS) kota Bandar Lampung untuk mempelajari tentang strategi pendistribusian informasi zakat dan sedekah (ZIS) dan apakah sudah sesuai dengan pedoman Syariat Islam, sesuai target dan tujuan serta bekerja secara efisien.

Metode yang digunakan adalah studi lapangan dengan menggunakan penelitian kualitatif, yang memberikan penelitian dalam bentuk deskriptif daripada numerik. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini adalah program Bandar Lampung Cerdas yang diberikan oleh lembaga BAZNAS Kota Bandar Lampung pada tahap strategi berjalan dengan baik, namun pada tahap pendistribusian dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia belum dapat dikatakan berhasil karena mengacu pada untuk distribusi dan penggunaan hanya pendidikan dapat mengalokasikan dana ZIS pada tingkat sekitar 3,7% per tahun.

Namun dengan program Bandar Lampung Cerdas ini, ia memberikan sedikit bantuan kepada mahasiswa dalam bentuk sementara yaitu 1 tahun berturut-turut.

10. Alvia Raudatul Zannah, 2021, berjudul “Manajemen Distribusi Zakat Pada Lembaga Amil Zakat Azka Al-Baitul Amien Jember Dalam Upaya Mengentaskan Kemiskinan Di Kota Jember” IAIN Jember.41

Fokus penelitian dari ini adalah: 1) Bagaimana pendistribusian zakat yang dikelola di Lembaga Amil Zakat Azka Al-Baitul Amien

41Alvia Raudatul Zannah, “Manajemen Distribusi Zakat Pada Lembaga Amil Zakat Azka Al- Baitul Amien Jember Dalam Upaya Mengentaskan Kemiskinan Di Kota Jember”, (Skripsi:

Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember, 2021).

(39)

Jember? 2) Bagaimana upaya Lembaga Amil Zakat Azka Al-Baitul Amien dalam memerangi kemiskinan di kota Jember?

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengelolaan penyaluran zakat di Lembaga Amil Zakat Azka Al-Baitul Amien Amil Jamber dan mendeskripsikan upaya Lembaga Amil Zakat Azka Al-Baitul Amien dalam memerangi kemiskinan di kota Jember.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis studi lapangan (field research), dan metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pengelolaan penyaluran zakat pada Lembaga Amil Zakat Azka Al-Baitul Amien Jember selalu berusaha untuk mengutamakan aspek kebutuhan masyarakat Jember, melakukan segala upaya untuk mengelola dana zakat secara handal, profesional, dan transparan, dengan mengutamakan akuntabilitas dan transparansi yang baik. Dan selalu berpedoman pada hukum Islam dan hukum zakat, yang diatur oleh pemerintah. Upaya Lembaga Amil Zakat Azka Al-Baitul Amien Jember untuk memerangi kemiskinan di kota Jember dilakukan melalui program unggulan dengan harapan dapat mengurangi kemiskinan di kota Jember, salah satunya adalah program Azka untuk usaha kecil dan menengah. usaha berupa pemberian bantuan modal usaha yang produktif,

(40)

Tabel 2.1

Persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya

No Nama/tahun Judul Persamaan Perbedaan 1 Achmad

Mabrurin, 2018.

Strategi Pengumpulan

Dana dan

Pendistribusian Zakat, Infaq, Shodaqoh Dalam Meningkatkan Kepuasan Muzakki (Studi Kasus Badan Amil Zakat Nasional Tulungagung)

Penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti sama- sama meneliti tentang

pendistribusian

Terletak pada tempat

penelitian dan segi

pembahasan.

2 Putri Novianti, 2018.

Manajemen Dana Zakat Pada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bogor

Dalam Upaya

Pemberdayaan Ekonomi Umat

Penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti sama- sama membahas tentang

manajemen dan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.

Terletak pada objek, subjek penelitian dan penerapannya

3 Muhammad Abduh Kafa, 2019.

Manajemen Distribusi Dana Zakat pada Program Bedah Rumah di Badan Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh (BAZIS) Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2017

Penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti sama- sama

menggunakan penelitian kualitatif.

Terletak pada objek, dan subjek penelitian.

4 Siti Arofatul Oktaviani, 2019.

Manajemen

Pendistribusian Dana Zakat pada Program Sukses Berkah

Preneur (UKM

Tangguh) di Daarut Tauhiid Peduli Cabang Semarang

Penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti sama- sama

menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dan sama-sama membahas

Terletak pada subjek dan objek penelitian.

(41)

No Nama/tahun Judul Persamaan Perbedaan tentang

manajemen pendistribusian 5 Nurul Maghfira,

2020.

Analisis Strategi Pendistribusian Dana Zakat, Infak, dan Sedekah Dalam Meningkatkan

Kesejahteraan

Mustahik Pada Baitul Maal Hidayatullah Kabupaten

Bulukumba

Penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti subjek penelitiannya sama-sama pendistribusian dana ZIS.

Terletak pada objek, segi pembahasan dan jenis penelitian.

6 Rahmatul Izzah, 2020.

Analisis Strategi Pendistribusian Dana Zakat, Infaq, Dan Shodaqoh Pada

LAZISMU Kota

Yogyakarta

Penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti subjek penelitiannya sama-sama membahas tentang

pendistribusian dana ZIS dan menggunakan penelitian kualitatif.

Terletak pada objek dan segi pembahasanny a.

7 Riza Miatul Husna, 2020.

Efektivitas

Pendistribusian Dana Zakat Di BAZNAS Kabupaten Kepulauan Meranti

Penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti sama- sama membahas tentang

pendistribusian.

Terletak pada objek, subjek, penerapan dan jenis penelitian.

8 Subhan, 2020. Pendistribusian Dana Zakat Produktif Bantuan Diklat Kerja

Di BAZNAS

Kabupaten Lumajang

Penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti sama- sama membahas tentang

pendistribusian

Terletak pada fokus

penelitian dan objek

penelitian.

(42)

No Nama/tahun Judul Persamaan Perbedaan dan metode

penelitiannya kualitatif deskriptif.

9 Yolanda Berti, 2020.

Strategi

Pendistribusian Zakat Infaq Dan Shadaqah (ZIS) Melalui Program Bandar Lampung Cerdas Dalam Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bandar Lampung

Penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti sama- sama membahas tentang

pendistribusian ZIS dan metode penelitiannya kualitatif deskriptif.

Terletak pada objek

penelitian dan penerapannya.

10 Alvia Raudatul Zannah, 2021.

Manajemen Distribusi Zakat Pada Lembaga Amil Zakat Azka Al- Baitul Amien Jember Dalam Upaya

Mengentaskan Kemiskinan Di Kota Jember

Penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti sama- sama membahas tentang

pendistribusian dan metode penelitiannya kualitatif deskriptif.

Terletak pada fokus

penelitian dan objek

penelitian.

Sumber: data diolah

Pada Tabel 2.1 di atas menjelaskan perbedaan dan persamaan, terutama perbedaan penelitian ini dengan penelitian secara keseluruhan adalah keduanya tidak membahas mengenai manajemen pendistribusian dana ZIS dan pelaksanaan program Banyuwangi Makmur di masa pandemi COVID-19. Terlepas dari kesamaan dalam penelitian sebelumnya, ada beberapa LAZ dan BAZ yang membahas tentang manajemen pendistribusian dana ZIS.

(43)

B. Kajian Teori 1. Manajemen

Kemajuan organisasi sangat ditentukan oleh sistem manajemen yang diterapkan pada organisasi tersebut karena penerapan manajemen modern kini telah menjadi dasar untuk mengelola lembaga publik dan swasta, serta lembaga sosial nirlaba.42 Dari sini perlu dipahami apa itu manajemen? Dan apa fungsinya? Dan apa saja unsur-unsur dalam manajemen ini.

a. Definisi Manajemen

Manajemen berasal dari kata kerja bahasa Inggris to manage, yang biasanya diterjemahkan to care of (mengurusi). Definisi manajemen menurut Lauren A. Apley, yang dikutip oleh Tanthowi, menyatakan bahwa manajemen adalah "seni melakukan pekerjaan melalui orang-orang" atau seni melakukan pekerjaan dengan bantuan orang lain.43

Menurut Oxford Expanded Dictionary of Modern English yang dikutip oleh Sudirman, manajemen ini berasal dari kata “govern” yang artinya menguasai dan berhasil.

Menurut Sukarna, kata "manajemen" dalam kamus memiliki arti sebagai berikut:

42Kementrian Agama RI, Manajemen Pengelolaan Zakat (Jakarta: Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam dan Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2012), 3.

43Sindu Mulianto, Eko Ruddy Cahyadi, Muhammad Karebet Widjajakusuma, Panduan Lengkap Supervisi Diperkaya Perspektif Syariah, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2006), 69.

(44)

1) To direct and control (membimbing dan mengawasi) 2) To treat and control (memperlakukan dengan seksama) 3) To carry on business or affairs (manajemen bisnis) 4) To achieve one's purpose (pencapaian tujuan tertentu)

Pengertian manajemen dalam Islam tidak terlalu jauh dari penjelasan di atas. Manajemen dianggap sebagai ilmu sekaligus teknik (seni) kepemimpinan.

Dari definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses, untuk mencapai tujuan melalui kolaborasi dengan orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.

Proses tersebut terdiri dari kegiatan manajerial, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.44

b. Fungsi Manajemen

Jika kita perhatikan proses-proses kata manajemen memiliki arti yang sama yaitu pengelolaan, dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, yang menjelaskan bahwa pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam hal pengumpulan, pendistribusian dan penggunaan zakat.45

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, setiap organisasi memerlukan suatu sistem yang memungkinkan organisasi tersebut menjalankan fungsinya, yaitu:

44Rahmawati Muin, Manajemen Pengelolaan Zakat (Sulawesi Selatan: Pusaka Almaida, 2020), 103-104.

45Ibid., 104-105.

(45)

1) Perencanaan (Planning)

Perencanaan (Planning) adalah apa yang akan dilakukan dan dicapai pada awalnya, atau proses untuk mengelola usaha dan menyediakan segala sesuatu yang berguna untuk mendukung proses tersebut, seperti bahan baku, alat, modal, dan tenaga. Dalam suatu kelompok atau organisasi perlu untuk berhasil, tentu ada yang namanya perencanaan atau planning dalam hal ini.46 Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Hasyr ayat 18, yaitu:





































Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.47

2) Pengorganisasian (Organizing)

Secara konseptual, dua kata perlu ditegaskan, yaitu istilah organizing sebagai kata benda dan organizing sebagai kata kerja, yang menunjukkan rangkaian tindakan yang harus dilakukan secara sistematis.

Secara umum, istilah organisasi memiliki dua arti: pertama, mengacu pada lembaga atau kelompok fungsional. Kedua, ia mengacu pada proses organisasi sebagai salah satu fungsi

46Sunarji Harahap, “Implementasi Manajemen Syariah dalam Fungsi-fungsi Manajemen”, At- Tawassuth, Vol. 2, No. 1, 2017, 218.

47Al-Qur’an, 59:18.

(46)

manajemen. Dalam pengertiannya, organisasi adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih, secara formal untuk tujuan kerjasama dengan pembagian atau pemisahan tugas dan tanggung jawab tertentu dalam suatu sistem koordinasi, kerjasama, dorongan dan pengaturan untuk memperlancar pencapaian. proses yang ditentukan.48

Organisasi dalam hal pengelompokan dan penempatan, orang dapat bergerak secara keseluruhan sesuai tujuannya. Bagian dari unsur pengorganisasian adalah pembagian tugas (Division of Work), tentunya tugas ini disesuaikan dengan bidang masing- masing.49

Organisasi diciptakan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

Adanya kebutuhan tersebut turut andil dalam lahirnya organisasi, sehingga masyarakat mau menjadi pelanggannya. Semua organisasi membutuhkan stabilitas dan kesinambungan dalam misi mereka. Fungsi sistem manajemen organisasi adalah untuk menjelaskan dan mengkomunikasikan hal ini kepada pelanggannya.50

48Paruhuman Tampubolon, “Pengorganisasian dan Kepemimpinan Kajian Terhadap Fungsi-fungsi Manajemen Organisasi dalam Upaya Untuk Mencapai Tujuan Organisasi”, Jurnal Stindo Profesional, Vol. IV, No. 3, 2018, 23-24.

49Sunarji Harahap, “Implementasi Manajemen Syariah dalam Fungsi-fungsi Manajemen”, At- Tawassuth, Vol. 2, No. 1, 2017, 218.

50Kementrian Agama RI, Manajemen Pengelolaan Zakat (Jakarta: Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam dan Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2012), 12

Referensi

Dokumen terkait

Ketika penghindaran yang tidak dapat dilakukan, proyek akan meminimalkan, mengurangi atau mengkompensasi dampak ini dengan cara yang sesuai dengan sosial budaya

Lembaga penyiaran televisi adalah sebuah lembaga yang melakukan kegiatan untuk pengolahan jasa pemancar program-program televise melalui sarana transmisi dengan

Pada kedua desa penelitian terdapat responden perempuan yang mengalami penyingkiran dari pekerjaan produktif (marginalisasi tipe 1), akan tetapi industrialisasi

Beberapa nilai parameter kesesuaian kegiatan diving seperti jenis lifeform, ikan karang dan tutupan komunitas karang disesuaikan dengan kondisi potensi terumbu karang dan jenis

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan butuh waktu untuk mencapai semua itu, begitu juga pada Perusahaan Daerah

Bagi program studi yang mengajukan Akreditasi ulang maka status, peringkat dan nilai Akreditasi yang sah adalah yang.. ditetapkan pada keputusan ini, sehingga

Cara Karnoto dan Farida dalam mengimprovisasi gerak yaitu dengan cara memperagakan ragam gerak yang ada pada tari Gambyong, pada setiap ragam geraknya kemudian

Dengan adanya pendistribusian zakat berupa kebutuhan makanan pokok dari BAZNAS sangat tepat sekali dimana kondisi sekarang ini banyak di Kabupaten Cirebon yang terpapar