• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I RANGKAIAN ALUR KESEIMBANGAN Mimpi akan adanya perubahan ( Latar Belakang )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I RANGKAIAN ALUR KESEIMBANGAN Mimpi akan adanya perubahan ( Latar Belakang )"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

RANGKAIAN ALUR KESEIMBANGAN

1.1. Mimpi akan adanya perubahan ( Latar Belakang )

Bagai sebuah kenyataan dari mimpi ketika saya mendapatkan kasus proyek ini di dalam Tugas Akhir saya . Ketika dulu, saya bermimpi akan merancang bangunan yang digunakan oleh masyarakat tidak mampu saat di Tugas Akhir. Dan saat ini saya mendapatkan kesempatan untuk melihat kenyataan dari mimpi tersebut. Membuka mata untuk membantu masyarakat Nias Utara dalam pembangunan kotanya. Siapa yang tidak kenal dengan pulau kecil yang satu ini ? Nias merupakan salah satu pulau kecil yang menjadi bagian dari provinsi Sumatera Utara. Sebuah pulau yang memiliki luas area 3.495,40 km2 dan sangat kaya dengan hasil laut serta memiliki banyak wisata pantai dengan bermacam – macam nuansa, mulai dari pantai pasir putih , pasir merah dan sebagainya. Ditambah lagi dengan hamparan ombak dari Samudera Hindia yang sangat menantang para peselancar. Hal ini tentunya menjadi modal utama pada sektor pariwisata. Para wisatawan dari berbagai mancanegara juga sangat menikmati dan memanfaatkan ombak di pulau ini untuk kegiatan berselancar.

Namun tidak ada yang bisa menduga, gempa bumi menimpa pulau ini pada tahun 2005. Semua hancur dalam waktu yang tidak cukup lama. Semua potensi yang dimiliki pulau Nias juga menjadi rusak. Dampak dari bencana ini

(2)

juga adalah berkurangnya sumber daya manusia di pulau Nias. Dampak gempa ini juga dirasakan di seluruh kota di Nias, namun dampak terbesar dirasakan di kabupaten Nias Utara. Goncangan gempa meluluhlantahkan semua bangunan, termasuk bangunan bersejarah, sektor pertanian, peternakan dan sebagainya. Beberapa tahun pasca gempa sempat membuat kondisi masayarakat Nias Utara semakin terpuruk, namun semangat jiwa untuk bangkit semakin mencuat dari tahun ke tahun. Akhirnya di tahun 2008, Pemerintah bekerja sama dengan masyarakat melaksanakan Pemekaran Daerah. Pembangunan juga akan terus dilakukan pada segala bidang, yaitu : sosial, ekonomi, politik, budaya, pendidikan, dan sebagainya guna menciptakan kesejahteraan masyarakat yang menyeluruh.

Berjalan seiring waktu, akhirnya potensi alam kembali pulih dan dapat dioptimalkan kembali. Sumber Daya Manusia juga sudah cukup padat dan kedua hal tersebut dapat menjadi agen pembangunan di kota Nias Utara. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, terdapat 63.061 jiwa jenis kelamin laki-laki dan 64.183 jiwa jenis kelamin perempuan. Jumlah masyarakat yang sudah memiliki pekerjaan sebanyak 56.771 jiwa dan yang tidak mempunyai pekerjaan berjumlah 2.832 jiwa. 2.509 jiwa diantaranya memiliki usia yang produktif. Berdasarkan data pendidikan, lulusan SLTA banyak yang tidak terserap di dunia kerja. Pemerintahan Kab.Nias Utara akirnya bertekad untuk meningkatkan aspek keterampilan lulusan SLTA agar mampu mengelolah potensi daerah menjadi sumber penggerak roda pembangunan daerah. Sebuah harapan tersebut kemudian direalisasikan dengan mendirikan Akademi Komunitas Nias Utara. Pendidikan

(3)

Diploma-2 ( D2 ) dengan sistem pendidikan vokasional. Sistem yang lebih menerapkan aksi melalui kompetensi keahlian. Sistem ini sangat berbeda dengan pada umunya karena lebih sering melakukan praktek kerja lapangan. Dengan ini juga kompetensi keahlian lulusan SLTA dapat memenuhi kebutuhan pembangunan di Nias Utara.

Gambar 1.1. Masyarakat Nias Utara 2 Sumber : kepulauannias.com

Seperti kata tokoh Bob Sadino, “Pendidikan yang ada sekarang ini banyak

menghasilkan orang-orang yang arogan yang merasa pintar, namun tidak punya keterampilan dan kompetensi melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan untuk membuat Indonesia maju dan sejahtera”. Kondisi ini sepertinya sudah

menjadi permasalahan hampir di seluruh penjuru di Indonesia. Sudah sepantasnya pendidikan vokasianal diterapkan di kota Nias Utara. Perancangan kampus ini juga diharapkan dapat menyesuaikan serta mendukung sistem pendidikan yang di terapkan agar kelak terjadi keseimbangan antar segala aspek, baik pada aspek yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Pembangunan yang dilaksanakan juga merupakan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan ini disediakan bukan

(4)

hanya untuk generasi saat ini melainkan juga menyediakan pembelajaran bagi generasi mendatang. Dimana walaupun diinterpretasikan ke segala bidang juga diharapkan munculnya simbiosisme antar segala bidang. Menjadi satu kesatuan tanpa menghiraukan satupun dari segala aspek.

UU Nomor 12 Tahun 2012 adalah undang-undang yang membahas tentang pendidikan tinggi, salah satu bentuknya adalah Akademi Komunitas (AK). Dengan hadirnya AK di Nias Utara maka potensi-potensi daerah yang meliputi pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata dapat dijadikan subyek pembelajaran dan pada gilirannya lulusan yang dihasilkan akan mampu menggerakkan sektor-sektor tersebut. Pada sektor perikanan saat ini lebih menerapkan bagaimana mengembangkan budidaya perikanan air tawar. Karena pada dasarnya hanya sedikit masyarakat Nias Utara yang memiliki keahlian untuk membudidayakannya guna memenuhi kebutuhan akan ikan air tawar sehingga harus selalu mengimpor dari kota lain.

1.2. Merangkai alur sebuah harapan ( Proses terbentuknya tema )

Gambar 1.2. Masyarakat Nias Utara 2 Sumber : kepulauannias.com

(5)

Bermula dari pembangunan Sumber Daya Manusia

Lotu adalah salah satu kota di Nias Utara, lokasi ini menjadi awal pembangunan karena memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi sebuah daerah yang akan berkembang. Pemerintah Nias Utara berencana akan melakukan pengembangan di daerah tersebut terlebih dahulu sekaligus akan menjadi pusat Pemerintahan Nias Utara. Pengembangan yang dilakukan meliputi infrastruktur Pemerintahan, permukiman, industri, sekolah dan akademi, fasilitas umum dan sebagainya. Akan tetapi langkah awal yang dilakukan Pemerintah adalah dengan mendirikan Akademi Komunitas Nias Utara. Pembangunan sebuah kota ditentukan oleh 2 hal yaitu : kemampuan Sumber Daya Manusia dan kemampuan Sumber Daya Alam. Namun kemampuan Sumber Daya Manusia lebih menentukan dan diyakini dapat dengan cepat membangun kota Nias Utara.

Pada awal pembangunan, titik kosentrasi berada pada pembangunan Sumber Daya Manusia, dengan harapan akan mampu membaawa kemajuan bagi Nias Utara. Pembangunan SDM dilandasi dengan karakter agar mempunyai nilai yang berbudaya dan beradab serta bertanggung jawab terhadap tanah kelahirannya. Memiliki rasa percaya diri, rasa kemanusiaan, kepedulian, tangguh, kedisiplinan dan attitude yang baik juga harus dimiliki oleh SDM di Nias Utara. Mempunyai kecerdasan tentunya diperlukan namun belum cukup jika tidak diimbangi dengan karakter diri yang kuat. Kekuatan dan kemajuan bangsa yang ditentukan oleh karakter SDM-nya. Kekuatan Negara - negara maju, seperti Singapura, Jepang, Inggris dan sebagainya bukan terletak pada Sumber Daya

(6)

Alam tetapi lebih kepada kualitas SDM-nya. Begitu juga kenajuan sebuah kota bukan ditentukan oleh SDA atau besarnya pendapatan asli daerah tetapi ditentukan oleh kualitas SDM yaitu SDM yang berkarakter.

Akademi Komunitas dengan sistem vokasional menjadi solusi

Setelah Pemerintah melakukan pendataan terhadap masyarakat, dan ternyata dapat disimpulkan bahwa kompetensi lulusan SLTA tidak sesuai dengan kebutuhan. Tidak hanya secara kuantitas bahkan juga kualitasnya sangat memprihatinkan. Hal ini berdasarkan fakta pendidikan yang menunjukkan bahwa masyarakat lulusan SLTA banyak yang tidak terserap di dunia kerja, bukan hanya karena melainkan juga kurangnya kemampuan intelektual. Membangun kembali sistem di SLTA tentunya dilakukan namun hal itu belum cukup untuk membentuk karakter generasi penerus yang berintelektual. Pemerintah akhirnya memutuskan untuk membangun sekolah tinggi dengan jenjang 2 tahun ( Diploma-2 ). Sekolah tinggi ini lebih dikenal dengan Akademi Komunitas. Dengan pembangunan kampus ini juga diharapkan, siswa lulusan SLTA dapat menekuni pendidikan yang lebih tinggi lagi tanpa harus pergi atau berpindah ke kota – kota besar di luar pulau Nias. Sangat disayangkan juga beberapa generasi penerus dari tanah Nias yang dikirim oleh Pemerintah untuk menekuni pendidikan di luar kota Nias, tidak kembali lagi untuk membangun kota Nias Utara. Hal ini juga yang menjadi pertimbangan bagi pembangunan Akademi Komunitas ini.

(7)

Akademi Komunitas Nias Utara juga mengimplementasikan sistem pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi adalah pendidikan keahlian terapan yang diselenggarakan di perguruan tinggi berbentuk akademi, politeknik, institut dan universitas berdasarkan standar kompetensi nasional dan/atau internasional. Hal ini berfungsi untuk mengembangkan peserta didik agar memiliki keahlian terapan tertentu serta mampu beradaptasi pada bidang pekerjaan tertentu dan dapat menciptakan peluang kerja. Pendidikan ini juga berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak dan kepribadian serta berbagai kecakapan kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan dan tuntutan kebutuhan lapangan pekerjaan.

Dengan dibangunnya Akademi Komunitas ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi kota Nias Utara. Kualitas Sumber Daya Manusia yang meningkat akan mendukung pengelolaan Sumber Daya Alam yang ada di Nias Utara, meliputi: sumber daya perikanan, pertanian,perkebunan, peternakan dan pariwisata. Jika dikelola semaksimal mungkin akan meningkatkan perekonomian, kualitas hidup masyarakat, dan membantu perbaikan infrastruktur lainnya.

Akademi Komunitas yang berkelanjutan serta bersimbiosis

Sistem berkelanjutan sudah menjadi trend topik di Indonesia dan diterapkan pada berbagai fungsi bangunan. Namun pada dasarnya sistem berkelanjutan selalu berdampingan dengan konsep simbiosisme. Konsep berkelanjutan berasaskan pada kelestarian yaitu memenuhi kebutuhan saat ini dan

(8)

di masa yang akan datang. Akademi ini juga membutuhkan identitas agar dapat mempertahankan keberadaannya. Pembangunan yang berkelanjutan bukan membahas tentang penghematan energi saja melainkan ikut mempertimbangkan interaksi yang terjadi anatara manusia dengan sesamanya dan dengan lingkungannya. Dalam pembangunan sebuah kawasan terdapat enam aspek yang menjadi prinsip keberlanjutan, yaitu : Aspek ekonomi, aspek lingkungan, aspek sumber daya, spek sosial, dan aspek keterlibatan. Keenam aspek tersebut bukanlah hal yang terpisah melainkan aspek yang harus saling bersmbiosis satu sama lain atau lebih tepatnya keenam aspek tersebut akan saling mempengaruhi.

Gambar 1.3. Skematik Sustainable dan Symbiosisme Sumber : Dokumen Pribadi

Menciptakan keseimbangan pada Kampus Perikanan

Dalam pengelolaan budidaya perikanan yang berkelanjutan terdapat kode etik yaiu CCRF ( Code of Conduct for Responsible Fisheries ). Terdapat 3 aspek

(9)

yang harus ditegakkan dalam Budidaya Perikanan, yaitu : Ekologi, Sosial, dan Ekonomi. Ketiga aspek tersebut sering terjadi proses tarik ulur, seperti misalnya : suatu saat aspek ekologi yang menonjol dan pada saat yang berbeda aspek sosial dan ekonomi yang menonjol. Permasalahan ini sering terjadi di dalam budidya perikanan sehingga sangat dibutuhkan Keseimbangan di dalam mengatur proses tarik ulur. Fungsi utama dari pengelolaan budidaya perikanan adalah Stabilitas dan Konsistensi ( Keseimbangan ). Sehingga pada kampus perikanan air tawar AKNIRA yang berperan sebagai rumah perubahan sangat tepat diterapkan keseimbangan. Perancangan kampus ini bukan hanya secara fisik tetapi mampu menciptakan ketiga aspek tersebut bahkan simbiosisme antar aspek. Berikut skematik ketiga aspek serta bentuk realisasinya tersebut :

Gambar 1.4. Aspek Kode Etik Budidaya Perikanan Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar

Gambar 1.1. Masyarakat Nias Utara 2  Sumber : kepulauannias.com
Gambar 1.3. Skematik Sustainable dan Symbiosisme   Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 1.4. Aspek Kode Etik Budidaya Perikanan  Sumber : Dokumen Pribadi

Referensi

Dokumen terkait

Pondok Pesantren An-Nahdhoh, PT Indonesia Power UP Saguling menyelenggarakan acara silaturahim dengan para tokoh serta masyarakat di Kecamatan Batujajar (yang merupakan

Dari beberapa pengertian tersebut, jelas bahwa orang yang disebut pustakawan adalah orang yang benar-benar mengerti ilmu perpustakaan, setidaknya pernah mendapat pelatihan tentang

Hasil dari analisis penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan bagi Whiz Hotel Yogyakarta dalam menentukan strategi bersaing yang terintegrasi dan komprehensif untuk

Definisi audit internal oleh SAIPI menyatakan dengan jelas bahwa jenis kegiatan yang dilakukan APIP adalah pemberian keyakinan dan konsultansi, serta harus

“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh

Ada pengaruh tingkat pengetahuan tentang pengobatan kemoterapi terhadap tingkat kecemasan pada pasien kanker di Ruang Sitostatika Rumah Sakit Telogorejo Semarang,

Undang-undang ini memberikan dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi, keadilan dan menjunjung

Hasil analisa iodine number menunjukkan bahwa metode gas-treatment horizontal lebih baik dibandingkan dengan metode gas-treatment vertical dan dengan dominan waktu aktivasi yang