• Tidak ada hasil yang ditemukan

ea77a564caf897db27d31118040bd5be

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ea77a564caf897db27d31118040bd5be"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PETUNJUK TEKNIS

BANTUAN BIAYA PERSONAL PENDIDIKAN

MELALUI KARTU JAKARTA PINTAR

(2)
(3)

DAFTAR ISI

1.5 Sitematika Penulisan 7

BAB II MEKANISME PELAKSANAAN 9

2.1 Sasaran dan Kriteria Penerima Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan

9

2.2 Persyaratan Penerima Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan

10

2.3 Besaran Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan 11 2.4 Penentuan dan Penetapan Kuota Penerima Dana

Bantuan Biaya Personal Pendidikan

12

2.5 Penetapan penerima dana bantuan Biaya Personal Pendidikan

13

2.6 Pembatalan Penerima Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan

16

BAB III PENYALURAN BANTUAN BIAYA PERSONAL PENDIDIKAN

MELALUI KJP

20

3.1 Mekanisme Penyaluran Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP

20

3.2 Mekanisme Pengambilan Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP

23

3.3 Pemanfaatan/Penggunaan Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP

25

BAB IV ORGANISASI PELAKSANA 27

4.1 Tim Pelaksana Program Penyaluran Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP Tingkat Provinsi DKI Jakarta

27

4.2 Tim Pelaksana Program Penyaluran Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP Tingkat Kotamadya/Kabupaten

28

4.3 Tim Pelaksana Program Penyaluran Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP Tingkat Satuan Pendidikan

(4)

BAB V PENGADUAN MASYARAKAT 31

5.1 Media 31

5.2 Tugas dan Fungsi Layanan 32

BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN 34

6.1 Monitoring 34

6.2 Evaluasi 38

6.3 Pelaporan 38

BAB VII PENUTUP 42

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar telah menjadi program uggulan Gubenur Jokowi (sekarang Presiden RI) dan sekaligus ikon baru strategi pembangunan Jakarta yang berpihak pada warga marjinal ibukota. Di samping itu, anggaran yang telah dicanangkan untuk Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar ini juga sangat besar, dimana untuk tahun 2015 telah dianggarkan sebesar 2,3 Triliun rupiah.

Program ini juga merupakan janji politik Jokowi-Ahok pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang lalu yang telah dikuatkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 190 tahun 2012 tentang Pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan bagi Peserta Didik dari Keluarga tidak Mampu/Miskin melalui Kartu Jakarta Pintar.

Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar telah menjadi bagian dari kegiatan dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang ditandai dengan adanya kegiatan ini dalam RPJMD tahun 2013-2017 dan juga telah mendapatkan dukungan anggaran dalam APBD dimulai sejakt tahun 2013. Di mana pemberian BPSM bagi peserta didik SD/SDLB/MI,

Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar diharapkan mampu menjamin peserta didik dapat melanjutkan pendidikan sampai tamat pendidikan dasar hingga menengah, dan menarik siswa putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan agar kembali mendapatkan layanan pendidikan.

(6)

tinggi dibandingkan dengan APK keluarga tidak mampu. Salah satu alasannya adalah tingginya biaya pendidikan baik biaya langsung maupun tidak langsung yang ditanggung oleh peserta didik. Biaya langsung peserta didik antara lain iuran sekolah, buku, seragam, dan alat tulis, sementara biaya tidak langsung yang ditanggung oleh peserta didik antara lain biaya transportasi, kursus, uang saku dan biaya lain-lain. Tingginya biaya pendidikan tersebut menyebabkan tingginya angka tidak melanjutkan sekolah dan tingginya angka putus sekolah (drop out), sehingga berpengaruh terhadap APK.

Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar adalah pemberian bantuan biaya personal pendidikan untuk pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan menggunakan kartu. Program ini khusus diperuntukkan bagi anak usia sekolah SD hingga SMA atau yang sederajat yang berasal dari keluarga yang tidak mampu.

Dari berbagai liputan media, dalam penerapannya dijumpai berbagai hambatan, penyimpangan dan ukuran indikator keberhasilan pelaksanaan Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar. Oleh karena itu, untuk memperlancar serta menghindari penyimpangan pada saat pelaksanaan program, maka perlu petunjuk teknis pelaksanaan Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar.

(7)

1.2

Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang–Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia;

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

6. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin;

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

8. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Negara antara Pemerintah, Pemerintahan

Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kotamadya;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

13. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana beberapa kalo diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

(8)

telah diubah dengan Perturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012;

15. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;

16. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan; 17. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi

Perangkat Daerah;

18. Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pemberian Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

19. Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 161 Tahun 2014;

20. Peraturan Daerah Nomor 162 Tahun 2013 tentang Pedoman Penatausahaan Keuangan Daerah;

21. Peraturan Daerah Nomor 133 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Perencanaan dan Pengendalian Pendanaan Pendidikan Personal dan Operasional;

22. Peraturan Gubernur Nomor 252 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan;

23. Peraturan Gubernur Nomor 174 Tahun 2015 tentang Bantuan Biaya Personal Pendidikan Bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu Melalui Kartu Jakarta Pintar.

1.3

Maksud dan Tujuan Tujuan

Petunjuk teknis program bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar bermaksud untuk memberikan panduan agar terdapat kesamaan pemahaman dan langkah dalam melaksankan program.

(9)

Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

1.4

Sasaran

Sasaran yang diharapkan dapat dicapai melalui penyusunan buku Petunjuk Teknis program bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar ini adalah adalah:

a. Memudahkan para pengelola dan pelaksana program bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar dalam melaksankan seluruh rangkaian kegiatan/aktivitas;

b. Melaksanakan program bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar secara tertib dan disiplin;

c. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan kepada masyarakat.

1.5

Hasil yang Diharapkan

Dengan disusunnya Petunjuk Teknis bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar, diharapkan :

1. Para pelaku pendidikan di Provinsi DKI Jakarta semakin memahami tentang alur/proses pelaksanaan program bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar;

2. Para pengelola program, mampu menjabarkan secara rinci tahapan-tahapan dalam pelaksanaan pemberian bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar;

3. Para pelaksana program menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari;

4. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan beserta dengan pihak-pihak yang terkat dapat melaksanakan program bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar secara tepat dan cermat.

(10)

1.6

Sistematika Penulisan

Buku Petunjuk Teknis ini terdiri dari 7 (tujuh) bab dengan deskripsi masing-masing bab sebagai berikut:

a. Bab I – PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, sasaran, hasil yang diharapkan dan sistematika penulisan. b. Bab II – MEKANISME PELAKSANAAN

Membahas tentang sasaran dan kriteria penerima bantuan Biaya Personal Pendidikan, persyaratan penerima bantuan Biaya Personal Pendidikan, besaran dana bantuan Biaya Personal Pendidikan, penerima bantuan Biaya Personal Pendidikan dan Penentuan dan Penetapan Kuota Penerima bantuan Biaya Personal Pendidikan, penetapan dan pembatalan penerima bantuan Biaya Personal Pendidikan.

c. Bab III – PENYALURAN BANGTUAN BIAYA PERSONALA PENDIDIKAN MELALUI KJP

Membahas tentang mekanisme penyaluran bantuan Biaya Personal Pendidikan, mekanisme Pengambilan Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan, dan Pemanfaatan/Penggunaan Dana bantuan Biaya Personal Pendidikan

d. Bab IV – ORGANISASI PELAKSANA

Membahas tentang organisasi pelaksana program dari tingkat daerah (provinsi) hingga ke satuan pendidikan (sekolah).

e. Bab V – PENGADUAN MASYARAKAT

Membahas tentang mekanisme pengaduan masyarakat terkait pelaksanaan program bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar

f. Bab VI – MONITORING, EVALUASI DAN LAPORAN

Membahas tentang mekanisme monitoring, evaluasi , dan evaluasi pelaksanaan program bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar.

g. Bab VII – PENUTUP

(11)

BAB II

MEKANISME PELAKSANAAN

2.1

Sasaran dan Kriteria Penerima Dana Bantuan Biaya Personal

Pendidikan

Sasaran penerima program bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar adalah peserta didik yang sedang menempuh pendidikan di jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Dikatakan kurang mampu baik secara materi maupun penghasilan orang tuanya yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar pendidikan. Kebutuhan dasar pendidikan yang dimaksud mencakup : seragam, sepatu, dan tas sekolah, biaya transportasi, makanan serta biaya ekstrakurikuler

Berdasarkan sasaran tersebut, maka untuk kepentingan pemenuhan kriteria program pemberian BPSM bagi peserta didik SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA melalui Kartu Jakarta Pintar Tahun Anggaran 2015 sebagai berikut :

1. Tidak merokok dan atau mengkonsumsi narkoba 2. Orang tua tidak memiliki penghasilan yang memadai 3. Menggunakan angkutan umum

4. Daya beli untuk sepatu dan pakaian seragam sekolah/pribadi rendah

5. Daya beli untuk buku, tas, dan alat tulis rendah 6. Daya beli untuk konsumsi makan/jajan rendah 7. Daya pemanfaatan internet rendah

8. Tidak dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang berpotensi mengeluarkan biaya

(12)

dana bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar dengan kriteria sebagai berikut :

1. Siswa yang orang tuanya terdaftar sebagai Peserta PKH (Program Keluarga Harapan);

2. Siswa yang berasal dari Panti Sosial/Panti Asuhan/ yang dikelola oleh Kementerian Sosial;

3. Siswa Yatim dan/atau Piatu;

4. Siswa yang berasal dari rumah tangga yang memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kelurahan;

5. Siswa korban musibah bencana alam;

i. Siswa terancam putus sekolah karena kesulitan biaya, atau;

6. Pertimbangan lain (misalnya kelainan fisik, korban musibah berkepanjangan dan siswa berasal dari rumah tangga miskin dan memiliki lebih dari 3 (tiga) orang bersaudara yang berusia dibawah 18 tahun).

2.2

Persyaratan Penerima Dana Bantuan Biaya Personal

Pendidikan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada setiap Tahun Anggaran, akan memberikan Bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA melalui Kartu Jakarta Pintar dengan persyaratan sebagai berikut :

1. Warga DKI Jakarta yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga atau surat keterangan lain yang dapat dipertanggung jawabkan.

2. Membuat surat pernyataan tidak mampu/miskin yang diketahui orang tua dan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.

3. Terdaftar dan masih aktif disalah satu satuan pendidikan di Provinsi DKI Jakarta.

4. Diusulkan oleh sekolah yang telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan Kepala Seksi Dikdas/Dikmen Kecamatan setempat yang selanjutnya diajukan ke Suku Dinas/Dinas Pendidikan setempat.

(13)

2.3

Besaran Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan

Kepada peserta didik yang menerima dana bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar atau yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berhak menerima bantuan dengan besaran sebagai berikut:

a. Peserta didik dari Sekolah Negeri

Jenjang Pendidikan Biaya Personal Pendidikan/Bulan

SD/Sederajat Rp. 210.000 SMP/Sederajat Rp. 260.000 SMA/Sederajat Rp. 375.000 SMK/Sederajat Rp. 390.000

PKBM Rp. 210.000

b. Peserta didik dari Sekolah Swasta

Jenjang Pendidikan Biaya Personal

Pendidikan/Bulan SPP

SD/Sederajat Rp. 210.000 Rp. 130.000 SMP/Sederajat Rp. 260.000 Rp. 170.000 SMA/Sederajat Rp. 390.000 Rp. 275.000 SMK/Sederajat Rp. 390.000 Rp. 240.000

2.4

Penentuan dan Penetapan Kuota Penerima Dana Bantuan

Biaya Personal Pendidikan

Penentuan kuota untuk pemberian program Bantuan Biaya Personal Pendidikan didasarkan pada hal standar, yaitu proporsional luas wilayah, jumlah sekolah, dan jumlah peserta didik. Dalam hal jumlah peserta didik miskin yang ada di suatu wilayah (akurasi data dapat dipertanggung jawabkan), akan memperoleh prioritas dengan persentase yang lebih besar.

(14)

sekolah negeri dan 197.250 (40,33 persen) calon penerima dari sekolah swasta.

Adapaun penetapan kuota penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP adalah sebagai berikut:

a. Dinas Pendidikan DKI Jakarta

Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui UPT Pusat Perencanaan dan Pengendalian Pendanaan Pendidikan Personal dan Operasional menetapkan kuota penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP untuk masing-masing wilayah administratif Provinsi DKI Jakarta dengan memprioritaskan jumlah siswa yang menerima KIP dan orang tua siswa yang memiliki KKS/KPS.

b. UPT P6O

UPT P6O menyampaikan pemberitahuan kuota tersebut ke Suku Dinas Pendidikan di masing-masing wilayah administratif Provinsi DKI Jakarta. Selanjutnya menyampaikan kuota tersebut ke setiap satuan pendidikan (SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/ SMALB/SMK/SMKLB/MA) di wilayahnya

c. Satuan Pendidikan

Kepala Satuan Pendidikan (Kepala Sekolah) dan Komite Sekolah mengusulkan nama-nama calon penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP berdasarkan pengalokasian kuota selanjutnya diproses sesuai dengan kelengkapan persyaratan yang telah dipersyaratkan oleh organisasai pemerintah di tingkat kelurahan, kecamatan, dan kotamadya. Selanjutnya diserahkan kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui UPT P6O untuk ditetapkan sebagai penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP.

2.5

Penetapan penerima dana bantuan Biaya Personal

Pendidikan

(15)

melalui KJP di satuan pendidikan (sekolah) adapun tahapannya adalah sebagai berikut:

No Tahapan Pelaksanaan Penanggung

Jawab

1 Sekolah mendata peserta didik miskin sesuai

standar format data individu Bank DKI setelah diberikan kuota oleh Sudin Pendidikan setempat.

Kepala Sekolah

2 Sekolah mengusulkan peserta didik calon

penerima dana bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP yang memenuhi persyaratan, ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan Ketua Komite Sekolah.

Data diserahkan ke Kasi Dikdas/Dikmen

Kecamatan dalam bentuk printout dan softcopy (CD)

Kepala Sekolah

3 Data peserta didik calon penerima dana

bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP, selanjutnya diverifikasi oleh Kasi Dikdas/Dikmen Kecamatan setempat.

Kasi Dikdas /Dikmen Kec

4 Rekapitulasi data berdasarkan kelompok jenjang

pendidikan tersebut selanjutnya dikirim ke Sudin Dikdas/Dikmen masing-masing wilayah.

Kepala Sekolah

5 Sudin/Dinas Pendidikan setempat mengesahkan

kuota jumlah penerima dana bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP untuk

SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/ SMALB/SMK/SMKLB/MA.

Kasudin Pendidikan

6 Sudin/Dinas Pendidikan mengajukan daftar

nama-nama siswa penerima dana bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP untuk pembuatan aplikasi ATM ke Bank DKI.

Kasudin Pendidikan

7 Rekap data penerima penerima dana bantuan

Biaya Personal Pendidikan melalui KJP dikirim ke Dinas Pendidikan melalui Seksi Kerja Sama Antar Lembaga (KAL)/Persekolahan.

Dinas Pendidikan (UPT P6O)

8 Penetapan penerima dana bantuan Biaya

Personal Pendidikan melalui KJP.

Dinas Pendidikan (UPT P6O)

Process flow( alur proses) pendataan sampai penetapan calon

(16)

melalui KJP. Pada masing-masing pelaksana program diuraian proses/aktivitas yang terkait dengan lembaganya.

Bagan alur bagi siswa calon penerima bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP dan pihak satuan pendidika (sekolah) adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Alur pendataan calon penerima Biaya Personal Pendidikan melalui KJP

2.6

Pembatalan Penerima Dana Bantuan Biaya Personal

Pendidikan

Pasal 46 Pergub DKI Jakarta No 174 menyatakan dengan jelas bahwa penerima Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP dilarang:

a. membelanjakan bantuan Biaya Personai Pendidikan di luar penggunaan yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur ;

(17)

c. menggunakan dan mengedarkan narkotika dan obat-obatan terlarang;

d. melakukan perbuatan asusila/pergaulan bebas/pelecehan seksual;

e. terlibat dalamkekerasan/bullying; f. terlibat tawuran;

g. terlibat geng motor/geng sekolah;

h. minum minuman keras/minuman beralkohol; i. terlibat pencurian;

j. melakukan pemalakan/pemerasan/penjambretan; k. terlibat perkelahian;

I. terlibat penipuan; l. terlibat nyontek massal;

m. membocorkan soal/kunci jawaban; n. terlibat pornoaksif/pornografi;

o. menyebarluaskan gambar tidak senonoh baik secara konvensional maupun melalui media online;

p. membawa senjata tajam dan peralatan lain yang membahayakan;

q. sering bolos sekolah minimal 4 (empat) kali dalam 1 (satu) bulan; r. sering terlarnbat tiba di sekolah turut atau tidak

berturut-turut minimal 6 (enam) kali dalarn 1 (satu) bulan; s. meminjamkan penggunaan KJP;

t. rnenggadaikan/menjaminkan KJP dan/atau buku tabungan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu melalui KJP kepada pihak manapun dan dalam bentuk apapun;

u. menghabiskan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak mampu melalui KJP untuk belanja penggunaan yang tidak secara nyata dibutuhkan oleh Peserta Didik yang bersangkutan;

v. meminjamkan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu melalui KJP kepada pihak manapun; dan

(18)

Peserta Didik penerima bantuan Biaya Personal Pendidikan yang melanggar salah satu atau secara kumulatif larangan sebagaimana disebutkan di atas, akan dikenakan sanksi berupa penarikah KJP dan penghentian bantuan Biaya Personal Pendidikan selanjutnya

Selain peserta didik, sanksi pembatalan/pencabutan bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP dapat diterapkan apabila orang tua siswa melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. memnbelanjakan dana bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu rnelalui KJP di luar pengnunaan yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur No. 174 Tahun 2015

b. mengkoordinir pelaksanaan pencairan/pemindahbukuan rekening dana dengan imbalan/jasa tertentu;

c. memalsukan bukti belanja penggunaan dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu melalui KJP;

d. mengoordinir bukti penggunaan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu melalui KJP sebagai pertanggungjawaban;

e. mengunakan jasa pihak ketiga termasuk sekolah/madrasah untuk rnalakukan pencairan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu melalui KJP dengan janji memberikan imbalan tertentu;

f. menggadaikan/rnenjaminkan KJP dan/atau buku tabungan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu melalui KJP kepada pihak manapun dan dalam bentuk apapun;

g. menghabiskan dana bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP untuk belanja penggunaan yang secara nyata dibutuhkan oleh peserta didik yang bersangkutan; dan

(19)

Pemberian dana bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP secara otomatis dapat dibatalkan jika penerima:

a. Berhenti sekolah;

b. Telah didakwa dan terbukti melakukan tindakan kriminal dan atau perbuatan asusila;

c. Menkonsumsi minuman keras/narkoba atau sejenisnya;

d. Mengggundurkan diri sebagai penerima dana bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP;

e. Tidak lagi masuk dalam kriteria siswa miskin; f. Meninggal dunia.

(20)

BAB III

PENYALURAN BANTUAN BIAYA PERSONAL

PENDIDIKAN MELALUI KJP

3.1

Mekanisme Penyaluran Bantuan Biaya Personal Pendidikan

Melalui KJP

Mekanisme Penyaluran Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP disalurkan dalam bentuk uang melalui Pembayaran Langsung (LS) kepada penerima berdasarkan Peraturan Gubernur No. 174 Tahun 2015 tentang Bantuan Biaya Personal Pendidikan Bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu Melalui KJP.

Adapun mekanisme penyalurannya dapat dilakukan dengan cara pemindahan kas dari Rekening Kas Umum Daerah ke rekening Bank DKI. Dalam hal ini Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) membuka rekening pada Bank DKI. Penyaluran dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP sebagaimana dimaksud dapat disalurkan dengan cara Pemindahbukuan dari rekening Bank DKI ke rekening siswa penerima bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

Berikut ini alur proses penyaluran dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP oleh masing-masing pihak yang secara langsung berperan di dalam pelaksanaan program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP. Pihak-pihak tersebut diantaranya: Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui UPT P6O, Kepala Satuan Pendidikan (Kepala Sekolah) dan Peserta didik penerima bantuan.

1. Bank DKI

a.Menerima Daftar Tetap Calon Penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP dan besaran masing-masing penerima dari Dinas Pendidikan.

(21)

Penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP sesuai ketentuan Perundang-undangan mengenai perbankan.

c.Menyerahkan Daftar Nomor Rekening peserta didik penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP ke Kepala Dinas Pendidikan (P6O) dan Kepala Satuan Pendidikan.

d.Menerima hasil verifikasi bahwa daftar nomor rekening peserta didik telah sesuai Daftar Tetap Calon Penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

e.Mencetak/menerbitkan KJP berdasarkan daftar nomor rekening yang telah diverifikasi oleh P6O dan Kepala Satuan Pendidikan. f. Menyusun jadwal dan tempat penyerahan nomor rekening

penerima (KJP) Peserta didik penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

g.Menyerahkan dan menerima form pembukaan rekening dan pengkinian data nasabah kepada pihak Bank DKI.

h. Melakukan proses administrasi pembukaan rekening berikut dengan atm,pencetakan buku tabungan, pin mailer.

i. Menyerahkan KJP sekaligus memberikan pengarahan tentang kegunaan dan cara pemakaian KJP sesuai dengan peraturan dan ketentuuan yang ada.

2. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui UPT P6O

a.Menerima daftar nomor rekening peserta didik sesuai Daftar Tetap Calon Penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

b.Memverifikasi daftar nomor rekening peserta didik sesuai dengan daftar tetap calon penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

c.Menyusun jadwal dan tempat penyerahan nomor rekening penerima (KJP) Peserta didik penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

d.Mengumumkan jadwal dan tempat penyerahan KJP ke masing-masing Satuan Pendidikan.

(22)

3. Kepala Satuan Pendidikan (Kepala Sekolah)

a.Menerima daftar nomor rekening peserta didik sesuai Daftar Tetap Calon Penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

b.Memverifikasi daftar nomor rekening peserta didik sesuai dengan daftar tetap calon penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

c.Memberitahukan jadwal penyerahan KJP ke Peserta Didik dan Orang tua/wali Peserta Didik Penerima BBPP

d.Bersama dengan Bank DKI dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyerahkan KJP sekaligus memberikan pengarahan tentang kegunaan dan cara pemakaian KJP sesuai dengan peraturan dan ketentuuan yang ada.

4. Peserta Didik Penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan

a.Mendatangi lokasi penyerahan KJP sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan membawa dokumen yang diperlukan (copy KTP dan KK orang tua).

b.Mengisi dan menyerahkan form pembukaan rekening dan pengkinian data nasabah kepada pihak Bank DKI.

c.Menerima KJP dan sekaligus mendapat penjelasan serta pengarahan tentang kegunaan dan penggunaan KJP sesuai dengan Pergub nomor 174 tahun 2015.

3.2

Mekanisme Pengambilan Dana Bantuan Biaya Personal

Pendidikan Melalui KJP

Pengambilan/pencairan dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP oleh penerima bantuan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Dana kjp masuk ke rekening tabungan monas siswa untuk 1 semester sekaligus

b. Pengambilan dana dibatasi per 2 minggu sesuai tingkatan masing-masing siswa (setiap tanggal 1~15 setiap bulan)

(23)

d. Siswa hanya dapat mengambil dana melalui ATM bank DKI tidak melalui counter/teller, pengambilan melalui ATM bank lain di kenakan biaya sesuai ketentuan antar bank.

e. Pada akhir semester dana dapat di cairkan keseluruhan untuk pembelian perllengkapaan sekolah tahun ajaran baru.

f. Pembelian dapat di lakukan dengan debit di merchant~merchant jaringan prima (ATM~BCA).

g. Adapun nominal pencairan dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP

Maksima Nominal KJP/Bulan Sekolah Negeri

Maksimal Nominal KJP/Bulan untuk Sekolah Swasta

Tingkat Max Nominal

KJP/Bulan

Sederajat Rp 100.000 Rp. 130.000

Via Counter (teller) dan ATM Bank DKI SMP

Sederajat Rp. 150.000 Rp. 170.000

SMA

Sederajat Rp. 200.000 Rp. 275.000

SMK Rp. 200.000 Rp. 240.000

Tingkat Max Nominal

KJP/Bulan

Sederajat Rp. 200.000

(24)

Sementara penarikan untuk biaya keperluan alat tulis dan perlengkapan alat tulis sebesar Rp 500.000 tidak dapat diambil secara tunai dan harus dibelanjakan serta tidak memiliki jangka waktu untuk pencairannya

h. Peruntukan/penggunaan dana KJP harus sesuai dengan Pergub DKI Jakarta No. 174 Tahun 2015.

3.3

Pemanfaatan/Penggunaan Dana Bantuan Biaya Personal

Pendidikan Melalui KJP

Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 174 tentang Bantuan Biaya Personal Pendidikan Bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu Melalui KJP secara jelas mengatur jenis-jenis pemanfaatan/penggunaan dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP

a. buku tulis; b. buku gambar; c. buku pelajaran;

d. alat tulis seperti pensil, pulpen, penghapus dan rautan;

e. alat gambar seperti macam-macam penggaris, pensil warna, spidol, cat kertas warna, buku dan/atau kertas garnbar dan jangka;

f. alat dan/atau bahan praktik;

g. seragam sekolah dan kelengkapannya; h. sepatu dan kaos kaki sekolah;

i. tas sekolah;

j. ongkos transportasi dari rumah ke sekolah dan sebaliknya; k. pakaian olahraga sekolah;

Tingkat Biaya Keperluan

Alat Tulis/Semester Mekanisme Pencairan

SD Sederajat Rp 500.000

Dilakukan secara non tunai, tidak memiliki jangka waktu

SMP Sederajat Rp 500.000

SMA Sederajat Rp 500.000

(25)

l. buku pelajaran penunjang; m. kudapan bergizi di sekolah;

n. kacamata sebagai alat bantu penglihatan; o. alat bantu pendengaran;

p. kalkulator scientific;

q. USB flash disk sebagai alat simpan data;

r. seragam pramuka dan kelengkapannya; dan/atau

(26)

BAB IV

ORGANISASI PELAKSANA

Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar maka perludibentuk Tim Pelaksana yang terdiri dari:

4.1

Tim Pelaksana Progra Penyaluran Bantuan Biaya Personal

Pendidikan Melalui KJP Tingkat Provinsi DKI Jakarta

Terdiri atas unsur Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui UPT P6O, yang mempunyai tugas:

a. Melakukan koordinasi dengan Tim Pelaksanaan Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP Tingkat Sudin Pendidikan di seluruh Kotamadya/Kabupaten di DKI Jakarta.

b. Melakukan pembinaan dan sosialisasi ke Tingkat Sudin Pendidikan di seluruh Kotamadya/Kabupaten di DKI Jakarta dengan mekanisme Penetapan Sasaran, Target, serta Waktu Pelaksanaan c. Menetapkan siswa penerima manfaat Bantuan Biaya Personal

Pendidikan Melalui KJP.

d. Menyalurkan dana Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP dari kas daerag ke pihak Bank DKI.

e. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pertanggungjawaban Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

f. Menyusun laporan dan realisasi Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

g. Melaporkan pelaksanaan dan realisasi Program Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP kepada Sekretaris Daerah, Gubernur DKI Jakarta, dan kepada instansi terkait.

h. Berkoordinasi dengan instansi/pihak terkait.

(27)

4.2

Tim Pelaksana Program Penyaluran Bantuan Biaya Personal

Pendidikan Melalui KJP Tingkat Kotamadya/Kabupaten

Terdiri atas unsur Suku Dinas Pendidikan Kotamadya/Kabupaten yang ada dalam wilayah administratif DKI Jakarta, yang mempunyai tugas: a. Melakukan koordinasi dengan Satuan Pendidikan terkait

pelaksanaan Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP di tingkat Satuan Pendidikan.

b. Melakukan pembinaan dan sosialisasi Satuan Pendidikan terkait pelaksanaan Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP di tingkat Satuan Pendidikan dengan mekanisme Penetapan Sasaran, Target, serta Waktu Pelaksanaan.

c. Menyusun dan menetapkan rekapitulasi siswa penerima Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

d. Menetapkan siswa penerima manfaat Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

e. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pertanggungjawaban Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

f. Menyusun laporan dan realisasi Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

g. Melaporkan pelaksanaan dan realisasi Program Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP kepada Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan kepada instansi terkait.

h. Memberikan pelayanan dan informasi kepada masyarakat. i. Mengelola program secara bertanggungjawab dan transparan. j. Berkoordinasi dengan instansi/pihak terkait.

k. Mengelola Program Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP secara akuntabel dan transparan.

4.3

Tim Pelaksana Program Penyaluran Bantuan Biaya Personal

Pendidikan Melalui KJP Tingkat Satuan Pendidikan

Terdiri atas unsur Kepala Sekolah dan Guru dalam satu satuan pendidikan, yang mempunyai tugas:

(28)

b. Mensosialisasikan Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP kepada para peserta didik dan orang tua siswa.

c. Mengadakan seleksi calon penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP sesuai kriteria dan ketentuan.

d. Melakukan verifikasi terhadap calon penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP

e. Mendata siswa calon penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

f. Membuat surat penetapan usulan calon penerima Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

g. Melakukan input data di sistem informasi KJP terhadap seluruh peserta didik calon penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

h. Bersama Komite Sekolah menetapkan calon penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP.

i. Mengumumkan calon penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP pada papan pengumuman

j. Menyusun laporan pelaksanaan dan realisasi Program BSM/Indonesia Pintar.

k. Mengawasi dan bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP di satuan pendidikan.

l. Menginformasikan kepada siswa penerima manfaat Program BSM/Indonesia Pintar apabila manfaat sudah dapat diambil di Bank DKI serta memberikan arahan pemanfaatan/penggunaan dana bantuan.

m. Menyusun laporan pelaksanaan Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui KJP berkenaan dengan jumlah penerima bantuan.

n. Diharuskan mengelola program secara bertanggungjawab dan transparan.

(29)

BAB V

PENGADUAN MASYARAKAT

Program yang baik akan memastikan bahwa setiap pertanyaan, usulan dan keluhan mendapatkan respon. Pengelolaan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Masyarakat dalam program Bantuan Biaya Personal Pendidikan ditujukan untuk:

1. Mengatur alur informasi pengaduan/temuan masalah agar dapat diterima oleh pihak yang tepat;

2. Memastikan bahwa pengelola program akan menindaklanjuti setiap pengaduan yang masuk;

3. Memastikan setiap progres penanganan akan didokumentasikan secara jelas;

4. Menyediakan bentuk informasi dan data base yang harus disajikan dan dapat diakses publik.

5.1

Media

Informasi, pertanyaan, atau pengaduan dapat disampaikan secara langsung, atau melalui SMS, telepon, surat atau email. Berikut adalah media yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasiterhadap program baik yang bersifat masukan/saran, pertanyaan, maupun keluhan, adalah:

1. Alamat web : http://kjp.jakarta.go.id

2. Lembaga : Pusat Perencanaan dan Pengendalian Pendanaan Pendidikan Personal dan Operasional (P6O).

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Jl. Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt.3 Jakarta Selatan

3. Telp/Fax : 021 5266535

4. SMS : 089525767869

(30)

5.2

Tugas Dan Fungsi Layanan

Penanganan pengaduan masyarakat terkait pelaksanaan program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar terpusat di UPT P6O Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Adapun tugas dan fungsi dari tim penanganan pengaduan masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Menerima dan mencatat semua informasi (saran, pertanyaan, dan

pengaduan) dari masyarakat baik yang disampaikan melalui telepon, email, surat, fax, termasuk hasil temuan audit ke dalam sistem pengaduan KJP di laman http://kjp.jakarta.go.id;

2. Menjawab pertanyaan dan menindaklanjuti usul/saran/masukan dari masyarakat, termasuk yang disampaikan melalui sistem pengaduan online dan sms di laman KJP;

3. Melakukan penanganan yang diperlukan dan memonitor kemajuan dan hasil penanganan pengaduan;

4. Memperbarui status kemajuan dan hasil tindaklanjut pengaduan KJP secara online di laman KJP;

5. Membuat laporan perkembangan status pengaduan secara reguler sesuai dengan periode laporan program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP. Laporan tersebut bersumber dari sistem pengaduan di laman KJP;

6. Menyelenggarakan rapat koordinasi secara berkala dengan agenda menyampaikan status kemajuan dan hasil tindaklanjut pengaduan untuk mendorong penyelesaiannya;

7. Mendokumentasian segala bentuk pengaduan, usulan, saran, serta

(31)

BAB VI

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Monitoring program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan baik jumlah sasaran, waktu dan manfaat. Hasil dari monitoring digunakan sebagai bahan evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan-kelemahan dari pelaksanaan program sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan program tahun berikutnya yang disusun dalam bentuk laporan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan.

6.1

Monitoring

Monitoring program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar terbagi menjadi dua, yakni penerima bantuan dan pelaksana/pengelolan program.

a. Penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta

Pintar

Peserta didik penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar wajib melaporkan penggunaan dana bantuan. Adapun mekanisme pelaporan dan pengawasan serta sanksi diuraikan sebagai berikut:

1) Mekanisme Pengawasan Pembelanjaan Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar

No Sasaran Pengawasan Petugas

Pengawas

Dokumen Pendukung

1 Siswa membuat rencana

pembelanjaan Bantuan Biaya Personal

Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar Triwulan I, II, III, IV

Sekolah Rencana Belanja

Siswa (RBS)

2 Siswa dan orang tua

siswa menandatangani

(32)

No Sasaran Pengawasan Petugas

3 Siswa menyerahkan

laporan pembelanjaan Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar setiap bulan.

Sekolah Laporan Bulanan

Pembelanjaan

4 Sekolah membuat

rekapitulasi

5 Sekolah melaporkan

pembelanjaan Bantuan Biaya Personal

Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar untuk seluruh siswa penerima KJP setiap Triwulan I, II, III, IV ke Sudin.

Sudin Laporan Sekolah

tentang Belanja

2)Jenis sanksi terhadap pelanggaran pembelanjaan Mekanisme Pengawasan Pembelanjaan Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar

No Jenis Pelanggaran Sanksi Tindak Lanjut

1 Siswa membelanjakan

(33)

2 Orang tua

3) Mekanisme pelaporan pembelanjaan Pembelanjaan Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar

Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar dicairkan oleh Bank DKI setiap tiga bulan (triwulan) sekali dan bagi siswa penerima Kartu Jakarta Pintar dapat melakukan penarikan Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar untuk dibelanjakan guna memenuhi kebutuhan sekolah.

Setiap siswa pemegang KJP diwajibkan membuat laporan tertulis tentang pembelanjaan Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar setiap bulan sebagai bentuk pelaporan dan sekaligus pertanggung jawaban penggunaan dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar.

Laporan penggunaan Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar setiap bulan diserahkan siswa kepada sekolah dan selanjutnya seluruh rekapitulasi penggunaan Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar dilaporkan oleh Kepala Sekolah kepada Sudin.

a. Pengelola dan pelaksana program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar

(34)

Kabupaten/Kota di wilayah administratif Provinsi DKI Jakarta dan Satuan Pendidikan. Komponen yang dimonitor :

1) Informasi Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar.

2) Alokasi anggaran dan jumlah siswa penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar.

3) Penentuan calon siswa penerima manfaat Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar di Satuan Pendidikan.

4) Pengajuan usulan siswa penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar.

5) Penyaluran dan pengambilan Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar melalui Bank DKI.

6) Realisasi pencairan manfaat Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar.

7) Pelaporan

6.2

Evaluasi

Evaluasi pelaksanaan Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar dilakukan oleh UPT P6O bersama dengan Suku Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di wilayah administratif Provinsi DKI Jakarta dan Satuan Pendidikan sebagai pelaksana kegiatan berdasarkan :

1) Hasil monitoring yang dilakukan.

2) Masukan mengenai pelaksanaan program.

3) Pengamatan yang dilakukan selama program berlangsung. 4) Laporan dari Bank/lembaga Penyalur.

5) Pengaduan atau laporan dari masyarakat.

6.3

Pelaporan

Pelaporan disusun sebagai bahan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar dan dibuat oleh:

1) Satuan Pendidikan

(35)

Kabupaten/Kota mencakup:

a. Kuota penerima manfaat Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar dan alokasi anggaran. b. Data siswa calon penerima manfaat Program Bantuan Biaya

Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar seluruh salinan form usulan).

c. Realisasi penerimaan manfaat Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar yang menjelaskan tentang jumlah siswa yang menerima manfaat berikut jumlah manfaat yang diterima.

d. Salinan penetapan peneria Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar.

e. Sampel fotocopy buku rekening siswa penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar atau bukti tanda terima lainnya.

f. Kendala dan permasalahan.

2) Suku Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Kepala Suku Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuat laporan pelaksanaan Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta melalui UPT P6O mencakup:

a. Kuota penerima dan alokasi anggaran Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar untuk Sastuan Pendidikan negeri dan swasta.

b. Data siswa calon penerima Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar melalui pengsian data pada Sistem Informasi KJP.

c. Realisasi penyaluran manfaat Program BSM/Indonesia Pintar yang menjelaskan tentang jumlah siswa yang menerima manfaat berikut jumlah manfaat yang disalurkan secara rinci perjenjang pendidikan baik di sekolah negeri maupun swasta. d. Salinan penetapan peneria Bantuan Biaya Personal Pendidikan

melalui Kartu Jakarta Pintar.

(36)

3) UPT P6O

Pelaporan UPT P6O ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan mencakup:

a. Kuota penerima dan alokasi anggaran Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar Satuan Pendidika negeri dan swasta.

b. Data siswa dan realisasi penyaluran manfaat Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar yang menjelaskan tentang jumlah siswa yang menerima berikut jumlah manfaat yang diterima (Satuan Pendidikan negeri dan swasta).

c. Salinan SK penetapan Siswa Penerima manfaat Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar Pintar.

g. Kendala dan permasalahan dan solusi yang sudah dilakukan.

4) Bank DKI

Bank DKI sebagai penyalur dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar membuat laporan penyaluran manfaat Program yang berisi:

b. Jumlah siswa dan daya serap penyaluran manfaat Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar secara berkala sesuai perjanjian kerjasama.

c. Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar yang belum tersalurkan.

d. Permasalahan-permasalahan dan saran-saran yang berhubungan dengan penyaluran dana Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar.

5) Dinas Pendidikan DKI Jakarta

(37)

BAB VII

PENUTUP

Pelaksanan program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar memiliki jumlah sasaran yang sangat banyak dan anggaran yang besar. Hal ini tentu akan menarik perhatian dari berbagai instansi dan masyarakat luas dari berbagai kalangan. Untuk itu diharapkan pelaksanan Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar dapat berjalan transparan dan akuntabel.

Terwujudnya pelaksanaan Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar yang transparan dan akuntabel mencerminkan keberhasilan pemerintah DKI Jakatrta dan berbagai pihak yang terlibat dalam upayanya meningkatkan kualitas generasi bangsa dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat terutama siswa dari keluarga yang kurang mampu untuk mengikuti pendidikan dan terhindar dari putus sekolah serta anak-anak usia sekolah yang belum bersekolah untuk dapat bersekolah kembali.

Keberhasilan pelaksanaan program ini diharapkan mampu menaikkan pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) yang menjadi indikator keberhasilan program wajib belajar pendidikan dua belas tahun.

(38)

Lampiran 1

SURAT PERMOHONAN SEBAGAI PENERIMA BANTUAN SOSIAL

(BANSOS) KARTU JAKARTA PINTAR (KJP)

Kepada

Yth. Gubernur DKI Jakarta

Dengan hormat, sehubungan dengan kondisi ekonomi keluarga kami yang pada saat ini benar-benar tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, dan demi kelangsungan pendidikan anak kami, maka dengan ini Saya mengajukan permohonan kepada Bapak Gubernur Provinsi DKI Jakarta, untuk mendapatkan Dana Bantuan Sosial (Bansos) Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun Anggaran 2016, guna memenuhi kebutuhan biaya personal pendidikan bagi anak kami atas nama:

Nama : ....

Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) : ....

Kelas : ....

Nama Sekolah : ....

Alamat Sekolah : ....

Nomor Induk Kependudukan (NIK) : ....

Alamat Rumah : ....

Nomor Kartu Keluarga (KK) : ....

Saya mempersilahkan Bapak Gubernur untuk mengirimkan petugas bila diperlukan guna melakukan verifikasi dan tinjauan lapangan untuk memastikan bahwa keluarga kami benar-benar termasuk kategori tidak mampu dan layak untuk mendapatkan Bansos KJP.

Demikian surat permohonan ini Saya sampaikan dengan harapan agar Bapak Gubernur berkenan menyetujui permohonan ini.

Atas perhatian Bapak Gubernur, saya ucapkan terima kasih.

Jakarta,

(……….)

Hormat Saya

(……….)

(39)

Lampiran 2

PERNYATAAN KETAATAN PENGGUNAAN BANTUAN SOSIAL

BIAYA PERSONAL PENDIDIKAN BAGI PESERTA DIDIK DARI

KELUARGA TIDAK MAMPU MELALUI KARTU JAKARTA PINTAR

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

N a m a : ………...

No. KTP : ………..………

Pekerjaan : ………..

Alamat rumah : …..………

Adalah benar orang tua/wali dari peserta didik

Nama : …..………

NISN : …..………

Kelas : …..………

Sekolah : …..………

NIK dalam KK : …..………

1. Dengan ini menyatakan secara sungguh-sungguh akan menggunakan dana Bantuan SosialBiaya Personal Pendidikan Melalui KJP yang diterima atas nama anak saya untuk pemenuhan kebutuhan personal pendidikan seperti pakaian seragam sekolah, tassekolah,sepatu sekolah, buku penunjang mata pelajaran, alat tulis, transportasi, dan tambahan gizi;

2. Apabila kemudian hari atau sewaktu-waktu ditemukan/terbukti bahwa saya menyalahgunakan dana Bantuan Sosial KJP, maka saya bertanggung jawab secara administrasi, perdata maupun pidana, serta siap menerima sanksi dan seketika itu pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) dihentikan.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat, sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Jakarta,

Yang membuat pernyataan: Orangtua/Wali,

(40)

Lampiran 3

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

N a m a : ………...

No. KTP : ………..………

Pekerjaan : ………..

Alamat rumah : …..………

Adalah benar orang tua/wali dari peserta didik

Nama : …..……….………

Tempat/Tgl Lahir : …..……….………

NISN : …..……….…

Kelas : …..……….………

Sekolah : …..……….………

Alamat tempat tinggal : …..……….………

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya benar dan nyata termasuk keluarga tidakmampu yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang

dikeluarkan oleh Kelurahan ………. di mana saya

berdomisili.

Apabila kemudian hari atau sewaktu-waktu ditemukan/terbukti bahwa pernyataan tidak mamputernyata tidak benar dan tidak sesuai dengan kondisi factual saya, maka saya bertanggungjawab secara administrasi, perdata maupun pidana, serta seketika itu pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi siswa miskin melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) dihentikan.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat, sadar dan tanpa paksaan dari

pihak manapun.

Jakarta,

Yang membuat pernyataan: Orangtua/Wali,

(41)

Lampiran 4

Format Kuitansi Kartu Jakarta Pintar (KJP) :

1. Untuk Jenjang SD/MI/SDLB Negeri

No : ...

Terima dari : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Sebesar : Satu Juta Dua Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah

Untuk pembayaran

: Pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun Anggaran 2015.

Nama peserta didik : ...

Nama sekolah : ...

Kelas : ...

Selama 6 (Enam) bulan (Juli s.d Desember 2015) @Rp. 210.000,-

diterima melalui rekening Bank DKI Nomor : ...

Jumlah : Rp. 1.260.000,-

2. Untuk Jenjang SD/MI/SDLB Swasta

No : ...

Terima dari : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Sebesar : Dua Juta Empat Puluh Ribu Rupiah

Untuk pembayaran

: Pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun Anggaran 2015.

Nama peserta didik : ...

Nama sekolah : ...

Kelas : ...

Selama 6 (Enam) bulan (Juli s.d Desember 2015) @Rp. 340.000,-

diterima melalui rekening Bank DKI Nomor : ...

(42)

Lampiran 4

3. Untuk Jenjang SMP/MTs/SMPLB Negeri

No : ...

Terima dari : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Sebesar : Satu Juta Lima Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah

Untuk pembayaran

: Pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun Anggaran 2015.

Nama peserta didik : ...

Nama sekolah : ...

Kelas : ...

Selama 6 (Enam) bulan (Juli s.d Desember 2015) @Rp. 260.000,-

diterima melalui rekening Bank DKI Nomor : ...

Jumlah : Rp. 1.560.000,-

4. Untuk Jenjang SMP/MTs/SMPLB Swasta

No : ...

Terima dari : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Sebesar : Dua Juta Lima Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah

Untuk pembayaran

: Pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun Anggaran 2015.

Nama peserta didik : ...

Nama sekolah : ...

Kelas : ...

Selama 6 (Enam) bulan (Juli s.d Desember 2015) @Rp. 430.000,-

diterima melalui rekening Bank DKI Nomor : ...

(43)

Lampiran 4

5. Untuk Jenjang SMA/MA/SMALB Negeri

No : ...

Terima dari : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Sebesar : Dua Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah

Untuk pembayaran

: Pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun Anggaran 2015.

Nama peserta didik : ...

Nama sekolah : ...

Kelas : ...

Selama 6 (Enam) bulan (Juli s.d Desember 2015) @Rp. 375.000,-

diterima melalui rekening Bank DKI Nomor : ...

Jumlah : Rp. 2.250.000,-

6. Untuk Jenjang SMA/MA/SMALB Swasta

No : ...

Terima dari : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Sebesar : Tiga Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah

Untuk pembayaran

: Pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun Anggaran 2015.

Nama peserta didik : ...

Nama sekolah : ...

Kelas : ...

Selama 6 (Enam) bulan (Juli s.d Desember 2015) @Rp. 665.000,-

diterima melalui rekening Bank DKI Nomor : ...

(44)

Lampiran 4

7. Untuk Jenjang SMK Negeri

No : ...

Terima dari : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Sebesar : Dua Juta Tiga Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah

Untuk pembayaran

: Pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun Anggaran 2015.

Nama peserta didik : ...

Nama sekolah : ...

Kelas : ...

Selama 6 (Enam) bulan (Juli s.d Desember 2015) @Rp. 390.000,-

diterima melalui rekening Bank DKI Nomor : ...

Jumlah : Rp. 2.340.000,-

8. Untuk Jenjang SMK Swasta

No : ...

Terima dari : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Sebesar : Tiga Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah

Untuk pembayaran

: Pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun Anggaran 2015.

Nama peserta didik : ...

Nama sekolah : ...

Kelas : ...

Selama 6 (Enam) bulan (Juli s.d Desember 2015) @Rp. 630.000,-

diterima melalui rekening Bank DKI Nomor : ...

(45)

Lampiran 4

9. Untuk Jenjang PKBM Negeri/Swasta

No : ...

Terima dari : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Sebesar : Satu Juta Dua Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah

Untuk pembayaran

: Pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun Anggaran 2015.

Nama peserta didik : ...

Nama sekolah : ...

Kelas : ...

Selama 6 (Enam) bulan (Juli s.d Desember 2015) @Rp. 210.000,-

diterima melalui rekening Bank DKI Nomor : ...

Jumlah : Rp. 1.260.000,-

Jakarta, ... 2015 Penerima

Materai

(46)
(47)
(48)

Lampiran 6

FORMULIR LAPORAN PENGGUNAAN DANA BANTUAN

BIAYA PERSONAL PENDIDIKAN

MELALUI KARTU JAKARTA PINTAR (KJP)

Bulan :

Nama Sekolah :

Nama Peserta Didik :

Kelas :

No. Kebutuhan Personal Peserta

Didik

Besar Dana Keterangan

1 Transportasi Rp.

2 Buku Tulis Rp.

3 Alat Tulis Rp.

4 Sepatu Rp.

5 Seragam Rp.

6 Lain-lain : (sebutkan)

a. Rp.

b. Rp.

c. Rp.

d. Rp.

e. Rp.

f. Rp.

g. Rp.

h. Rp.

JUMLAH Rp.

Jakarta, ...20...

Penerima Kartu Jakarta Pintar

(49)

Lampiran 7

LAPORAN

REKAPITULASI PELAKSANAAN

BANTUAN BIAYA PERSONAL PENDIDIKAN (BBPP)

MELALUI KARTU JAKARTA PINTAR

Triwulan :

Nama Sekolah :

Jumlah Peserta Didik Penerima KJP :

Total Kumulatif Dana BBPP/KJP :

No. Nama Peserta Didik

Penerima KJP

Kebutuhan Personal yang Dibelanjakan Peserta

Didik

1

2

3

4

5

Permasalahan yang dihadapi dalam program BBPP/KJP :

No. Permasalahan Penyebab

Permasalahan

Solusi Tindak

Lanjut

Jakarta, ...20...

Kepala Sekolah

Gambar

Gambar 2.1 Alur pendataan calon penerima Biaya Personal

Referensi

Dokumen terkait

“Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materi yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Siswa yang hidup di lingkungan keluarga di mana secara ekonomi orang tuanya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, karena tidak dapatlah dipungkiri bahwa salah satu yang

Lingkungan ekonomi adalah lingkungan manusia dan hubungan antara sesamanya guna memenuhi kebutuhan hidup. Dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia melakukan kegiatan

Pengejaran kebutuhan materi dan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga dapat menjadi akibat dari segala macam tuntutan, pada saat suami istri sedang

Rumah tangga keluarga atau konsumen, merupakan pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri

Dengan hormat, Sehubungan dengan adanya program kerja kami yaitu Zakat, Infaq, Shodaqoh, kami selaku perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah HMP EKSYAR Fakultas

Faktor Ekonomi Faktor ekonomi merupakan hal yang paling dasar dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan akibat tidak terpenuhnya kebutuhan dalam keluarga, akan terjadi sesuatu yang membuat

Dari segi ekonomi, dampak perubahan iklim membuat masyarakat nelayan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup dan rentan terhadap kemiskinan, sedangkan permasalahan sosial, khususnya