• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL MANAJEMEN DEWANTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL MANAJEMEN DEWANTARA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

90 PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA NMAX PADA DEALER

YAMAHA TUGU MAS BIMA

PRODI MANAJEMEN

Informasi Naskah Abstrak

Diterima: 18 Juni 2020 Revisi: 22 September 2020

Terbit: 30 Oktober 2020

The lack of field salespeople has not achieved the desired target of the company. Increasing the level of competition between brands that makes the main challenges that lead to decreased sales. The purpose of this research is to study the valuation of Brand Equity on Purchasing Decisions. The sample in this study amounted to 96 people. Data analysis using a simple linear regression test and to test its significance using the T test. The results of this study indicate that the brand research on Yamah NMAX motorcycle purchasing decisions at the Tugu Mas Dealer City of Bima. the magnitude of the effect of 65.3% is on strong relationships, meaning that larger consumers who buy NMAX motorcycles, decide to buy because this NMAX brand provides value and satisfaction dedicated to consumers.

Kata Kunci: Brand Equity, Purchasing Decisions

PENDAHULUAN

Kemajuan jaman saat ini menuntut perusahaan untuk dapat bersaing dengan kreatifitas dan teknologi yang semakin maju. Perkembangan tekhnologi yang modern tidak hanya memberi kemudahan dalam berkomunikasi tetapi juga transportasi antar penduduk sehingga terciptalah kemajuan dan tumbuh kembang suatu daerah dapat merata.

Alat trasportasi yang banyak digunakan masyarakay saat ini adalah sepeda motor. Sepeda motor menjadi sarana transportasi wajib yang harus dimiliki oleh setiap warga takterkecuali warga Bima, selain bahan bakarnya irit dan terjangkau, kondisi jalanan saat ini yang mulai padat dan dipenuhi kendaraan roda empat seperti mobil yang mulai memadati jalanannya, sehingga pilihan menggunakan sepeda motor sangat tepat. Dengan sepeda motor mobilitas masyarakatpun semakin tinggi. Salah satu alasan menggunakan sepeda motor karena bebas kemacetan. Tingginya permintaan sepeda motor menjadi peluang bagi perusahaan perusahaan sepeda motor yang ada di Bima untuk meningkatkan keutungan dengan cara memaksimalkan penjualan dan meningkatkan laba. Salah satu caranya adalah dengan pemberian merek yang tepat pada produk motor tersebut.

Pemanfaatan merek oleh produsen saat ini sangat berkembang. Merek bisa membedakan barang dari produsen yang satu dengan produsen lainnya. Merek (brand) menjadi identitas yang membedakan antara produk yang satu dengan produk lainnya yang sejenis

JURNAL

MANAJEMEN DEWANTARA

Terbit online : http://jurnal.ustjogja.ac.id

Zultilhansyah1), Intisari Haryanti2)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BIMA E-mail: ztilhansyah@gmail.com

(2)

(Kotler, 2000). Pada akhirnya merek juga dijadikan sebagai bentuk ungkapan perasaan konsumen dalam keputusan pembeliannya.

Sepeda motor yang sedang digemari masyarakat Bima saat ini adalah NMAX, yaitu sepeda motor matic baru yang dijual oleh satu dealer Yamaha dikota bima bernama tugu mas Dealer yang berlokasi di Jalan soekarno hatta. Dealer ini membuka bengkel dan menjual spare part sepeda motor yamaha. Secara nasional, penjualan Nmax paling banyak ada di daerah Jakarta dan Bali, berikutnya disusul oleh Jawa Timur. Berbeda dengan pesaingnya yaitu Honda PCX, Penjualan Nmax jauh meninggalkan Honda PCX yang lebih dulu rilis di pasar Indonesia. Berbeda dengan kenyataan di Bima, saat ini di Kota Bima terdapat beberapa distributor Yamaha, sehingga penjualan NMAX khususnya pada Dealer tugu mas mengalami penurunan. Berikut adalah laporan penjualan motor matic Nmax di Dealer Tugu Mas Bima pada tahun 2018 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Data Penjualan Motor Nmax Pada Dealer Tugu Mas Bima 2018 – 2019

(Sumber: Dealer Tugu Mas Bima )

Berdasarkan table 1.1. terlihat bahwa penjualan Yamaha Nmax selalu mengalami penurunan dari target yang di harapkan perusahaan sebesar 110 unit per tahun. Dilihat dari tahun 2018 hingga tahun 2019 penjualan Nmax tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hasil observasi yang terjadi di lapangan saat ini, terjadinya penurunan penjualan Nmax satu tahun terakhir di karenakan kurangnya tenaga sales lapangan sehingga tidak mencapai target yang diinginkan perusahaan dan juga tingkat persaingan antara merek menjadikan kendala utama yang menjadi penyebab penurunan pejualan motor Nmax dan juga presentase dp (down payment) yang hanya bermain di 10% dari harga jual nmax atau dp minim sehingga mempengaruhi banyaknya bahan tolakan dari pihak leasing atau finance yang rata rata bermain di dp 20% keatas dan menjadi salah satu penyebab turunnya penjualan sepeda motor yamaha nmax.

Dari perkembangan penjualan yang tidak sesuai dengan target perusahaan dan adanya persaingan diperlukan adanya upaya pengembangan strategi yang maksimal. Oleh karenanya, Yamaha Tugu Mas harus mengetahui sejauh mana masyarakat dan konsumennya mengenal merek dan produk produk mereka.

(3)

92 KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Ekuitas Merek (Brand Equity)

Suharyani (2015) dalam penelitiannya tentang pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian produk minuman teh botol sosro pada mahasiswa jurusan pendidikan ekonomi undiksha menyimpulkan bahwa ekuitas merek yang mana didalamnya meliputi kesadaran merek, asosiasi merek, loyalitas merek, dan persepsi kualitas merek, jika semua elemen tersebut membaik, maka keputusan konsumen juga ikut baik. sedangkan Kotler (2011) mengemukakan bahwa produk dan jasa yang memiliki nilai tambah disebut ekuitas merek. Nilai yang dimaksud tersebut merupakan cerminan dari cara konsumen dalam berfikir, mengungkapkan perasaan, dan memutuskan memilih merek, harga siapa produsennya, dan manfaatnya. Pentingnya ekuitas merek ini karena dapat meningkatkan preferensi konsumen terhadap sebuah merekyang nantinya akan membentuk konsumen yang loyal, serta mampu bersaing dengan produk pesaing lainnya.

Sementara Freddy Rangkuti (2010), yang menjelaskan bahwa ekuitas merek merupakan asset yang menjelaskan nama, merek, dan simbol-simbol yang digunakan, sehingga dapat menambah nilai produk atau jasa tersebut. Adapun aset yang dimaksud adalah kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek. Nilai nilai tersebut di tuangkan sebagai indikator dalam penelitian ini:

1. kesadaran merek merupakan kemantapan sebuah merek untuk muncul dalam ingatan

konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut di munculkan.

2. persepsi kualitas adalah pandangan pelanggan terhadap seluruh kualitas atau keunggulan

produk atau jasa yang sama dengan maksud yang di harapkan.

3. asosiasi merek adalah segala sesuatu yang terkait dengan ingatan terhadap sebuah merek.

4. loyality merek adalah suatu ukuran indikasi pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini

mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek lain yang di tawarkan oleh kompetititor, terutama jika pada merek tersebut di dapati adanya perubahan, baik menyangkut harga atau atribut lainya.

Keputusan Pembelian

Menurut Dinawan. MR (2010) dalam penelitiannya Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian (Studi kasus pada konsumen Yamaha Mio PT Harpindo Jaya Semarang) menjelaskan Informasi tentang produk mendasari proses membeli sampai munculnya suatu kebutuhan, bermula dari pertimbangan konsumen dan pemahaman tentang kebutuhan tersebut, apabila penilaian pada produk sudah jelas maka konsumen akan mencari produk yang dimaksud, yang kemudian akan berlanjut pada evaluasi produk dan akhirnya konsumen akan mengambil keputusan untuk membeli atau memutuskan untuk tidak membeli yang disebabkan produk tidak sesuai dan mempertimbangkan atau menunda pembelian pada masa yang akan datang.

Keputusan yang dilakukan oleh pembeli sekumpulan dari beberapa keputusan (Kotler, 2011). Sedangkan menurut Peter dan Olson (2013) menjelaskan bahwa keputusan pembelian itu adalah proses mengintegrasikan dan mengolah informasi produk dan jasa untuk kemudian di evaluasi sampai pada tahap pemilihan produk atau jasa yang mana yang akan dibeli. Ada tujuh komponen keputusan pembelian menurut, yang meliputi :

1. Keputusan mengenai jenis produk merupakan keputusan mengenai produk apa yang ingin

dibelinya untuk memenuhi ekspektasinya.

2. Keputusan tentang bentuk produk

merupakan kebebasan bagi konsumen dalam memutuskan untuk memilih produk dengan model dan bentuk sesuai kemauannya.

(4)

Merupakan keputusan tentang merek apa yang menjadi pilihannya karena beda merek bedapula manfaat dan nilainya bagi konsumen tersebut

4. Keputusan tentang penjualnya

konsumen bukan hanya memilih produknya tetapi juga berhak memilih pada siapa dia akan membeli atau produsen dan perusahaan asal produknya.

5. Keputusan tentang jumlah produk

yaitu keputusan yang berkaitan tentang jumlah produk yang dibelinya. 6. Keputusan tentang waktu pembelian

merupakan keputusan tentang disaat kapan akan melakukan pembelian pada produk tersebut.

7. Keputusan tentang cara pembayaran kosumen berhak memutuskan tentang cara pembayarannya, apakah akan membayar secara tunai atau kredit. Keputusan tersebut akan mempengaruhi penjualan dan jumlah pembeliannya.

Astuti dan Cahyadi (2007) keputusan pembelian adalah rasa percaya diri yang besar pada diri konsumen yang merupakan keyakinan bahwa keputusan atas pembelian yang di ambilnya benar. Hanggadhika (2010) menyatakan untuk mengukur keputusan pembelian digunakan 3 indikator sebagai berikut:

a. Kemantapan membeli

b. Pertimbangan dalam membeli

c. Kesesuaian atribut dengan keinginan dan kebutuhan

Pengembangan Hipotesis

Merek yang mampu bertahan memiliki kekuatan untuk dapat mempengaruhi konsumen dalam mengonsumsi atau menggunakan suatu produk tersebut. Sehingga keberadaan ekuitas merek harus dijaga dan ditanamkan dalam pikiran dan ingatan konsumen melalui keputusan

konsumen (Nigam & Kausik, 2011). Ungkapan serupa oleh Khasanah. I (2013) dalam

penelitiannya tentang analisis pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian mie instan sedaap di semarang mengungkapkan bahwa merek mampu menunjukkan nilai produk yang ditawarkan ke pasar dan memberikan nilai baik pada konsumen maupun perusahaan. penelitian berikutnya Suharyani (2015) dalam penelitiannya tentang pengaruh ekuitas merek.

Gambar 2. Kerangka Pikir

Dari beberapa temuan tersebut, dan kerangka pikir yang ada, maka peneliti membuat jawaban sementara (Hipotesis) sebagai berikut :

H0 : tidak Terdapat pengaruh positif dan signifikan Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor nmax pada dealer yamaha tugu mas bima

Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor nmax pada dealer yamaha tugu mas bima

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini berjenis asosiatif, yaitu menelliti hubungan dan besarnya “pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor NMAX”. Populasi yang dimksud dalam penelitian ini adalah konsumen sepeda motor Nmax Karena jumlah populasinya tidak diketahui

Ekuitas merek (Brand Equity) (X) Keputusan pembelian (Y)

(5)

94 yang menggunakan sampel sejumlah 96 orang. s Tehnik penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Lokasi penelitian ini pada Dealer Yamaha Tugu Mas bima, alamat di jalan Soekarno Hatta depan SDN 11 Kota Bima. Waktu yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan jumlah pernyataan sebanyak 21, untuk variabel kualiatas layanan sebanyak 15 pernyataan sedangkan untuk variable kepuasan sebanyak 6 pernyataan. Cara mengumpulkan data, peneliti mengacu pada Sugiyono (2008) sehingga cara pengumpulan dta yang digunakan dipakai ada 3, pertama Observasi, kedua Wawancara dan ketiga Angket / Kuesioner. dari ke tiga cara tersebut, peneliti lebih menitikberatkan pada angket, karena berkaitan dengan hasil, harus langsung berhubungan dengan konsumennya. Teknik Analisa Data adalah uji validitas, uji reliabilitas, regresi linier sederhana, uji koefisien determinasi, Koefisien Korelasi Sederhana, uji parsial /uji t (Sugiyono, 2011).

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas

Hasil uji validitas yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 22, maka dapat dinyatakan bahwa :

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Data

Pada tabel pengujian validitas di atas secara keseluruhan, baik dari instrumen ekuitas merek maupun instrument dari keputusan pembelian, semuanya dinyatakan valid, karena nilai r hitung dari setiap instrument > 0,300.

Uji Reliabilitas.

Pengukuran reabilitas Suatu Konstruk dapat dikatakan dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60.

Tabel 3. Hasil Uji Reliabel Item Hasil Uji Ketentuan Ket

X1 0.833 > 0.300 valid X2 0.829 X3 0.845 X4 0.846 X5 0.817 X6 0.825 X7 0.832 X8 0.780 Y1 0.847 > 0.300 valid Y2 0.839 Y3 0.808 Y4 0.881 Y5 0.779 Y6 0.841

Cronbach's Alpha N of Items

Ekuitas Merek ,933 8

(6)

Dari tabel di atas Cronbach Alpha (α) adalah 0,933, maka variabel Ekuitas Merek dapat dikatakan reliabel karena Cronbach Alpha (α) lebih besar dari 0,60 (0,933 > 0,60). Hasil uji

reliabilitas untuk keputusan pembelian (Y) menunjukan Cronbach Alpha (α) adalah 0,911,

maka variable keputusan pembelian dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach Alpha (α) lebih besar dari 0,60 (0,911>0,60).

Regresi Linier Sederhana.

Hasil pengolahan data mengunakan SPSS versi 22.0 di peroleh hasil sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Uji Regresi

Model regresi sederhana yang dapat di peroleh dari data di atas adalah sebagai berikut : Y = 5,347+0,595X

Berdasarkan persamaan tersebut di atas di ketahui bahwa :

a.Nilai konstanta bernilai positif sebesar 5,347, hal ini menunjukkan Kepuasan Konsumen

sebesar 5,347

b.Koefisien beta bernilai positif sebesar 0,595, menunjukan bahwa jika ekuitas merek

meningkat sebanyak satu satuan, maka meningkatkan kepuasan konsumen sebesar 0,595. Koefisien Korelasi dan Determinasi

Berdasarkan hasil pengolahan data spss versi 22.0, di peroleh hasil sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Uji Korelasi dan Determinasi

Dari pengolahan data di atas nilai korelasi sebesar 0,810a yang berarti bahwa tingkat

keeratan pengaruh ekuitas merek berada pada tingkat yang cukup kuat. Hal ini disesuaikan dengan table interprestasi koefisien korelasi di atas.

Hasil Pengujian sesuai tabel Model Summary di atas menyatakan bahwa ekuitas merek

(brand equity) terhadap keputusan pembelian berpengaruh sebesar 65,3%.Sedangkan 35,7% di pengaruhi oleh variabel lain di luar dari pada variabel yang di uji oleh peneliti pada skripsi ini.

Uji t

Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang di ajukan di terima atau di katakan signifikan, artinya secara parsial variabel bebas (x) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen (y) = hipotesis di terima, sementara jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan, artinya secara parsial variabel bebas (x) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen (y) = hipotesis ditolak, berdasarkan hasil pengolahan data mengunakan spss versi 22.0 diperoleh hasil sebagai berikut :

Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 5,347 1,277 ,810 PX ,595 ,044 model R R

Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

(7)

96 Tabel 6. Hasil Uji T

Coefficientsa

Berdasarkan hasil diatas maka nilai t hitung untuk variabel ekuitas merek (Brand Equity) Terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor nmax pada dealer yamaha tugu mas bima adalah sebesar 13,39 kemudian untuk mencari nilai t hitung dengan derajat kebebasan (dk) = n - 2 atau 96 - 2 = 94, dan taraf kesalahan 5% (0,05) untuk uji dua pihak, pihak kiri dan pihak kanan terdapat nilai t tabel (pada lampiran tabel daftar distribusi t) adalah sebesar 1,66123. Jika dibandingan antara nilai maka t hitung lebih besar dari t tabel (13,396 > 1,66123), sehingga (Ha) yang menyatakan Terdapat pengaruh positif dan signifikan Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor nmax pada dealer yamaha tugu mas bima diterima.

PENUTUP

Adapun kesimpulan yang bisa di ambil dari hasi penelitian ini bahwa ekuitas merek (brand equity) berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian sepeda motor yamaha nmax pada dealer tugu mas bima. besarnya pengaruhnya sebesar 65,3 % persen ada pada hubungan kuat, artinya bahwa sebagian besar kosumen yang membeli sepeda motor NMAX, memutuskan membeli karena merek NMAX tersebut memberikan nilai dan kepuasan tersendiri bagi konsumen, mereka sadar akan merek motor yang mereka beli dan itu membuat mereka menjadi pemilih yang baik.

Saran yang dapat penulis berikan baik bagi pemasar membuat merek itu perlu, jadi buatlah merek yang unik dan simple dan gampang di ingat oleh orang lain, karena saat ini, konsumen lebih senang membeli mereknya, bukan semata pada manfaat produknya. Kemudian saran untuk peneliti selanjutnya adalah mengembangkan penelitian ini, dengan menggunakan variable lain selain ekuitas merek, tentu saja yang tidak ada dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti dan I Gede Cahyadi, 2007, Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda, Majalah

Ekonomi. Tahun XVII No.2. Hal: 142. Agustus, Universitas Airlangga: Surabaya.

Dinawan. MR (2010) Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian (studi kasus pada konsumen yamaha mio pt harpindo jaya semarang). Jurnal sains pemasaran Indonesia. Volume ix, no. 3, halaman 335 - 369

Hanggadhika, Hardian. (2010). Ananlisis Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen pada Produk Handphone Merek Nokia di Semarang. Skripsi.

Universitas Diponegoro.

Kotler, Philip (2000). Prinsip – Prinsip Pemasaran Manajemen, Jakarta : Prenhalindo

Khasanah. I (2013) Analisis Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian Mie Instan Sedaap di Semarang. Jurnal Dinamika Manajemen (JDM). Vol 4. No 1.

Kotler, Philip.2011. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Nigam & Kausik, R. 2011. Impact of Brand Equity on Customer Purchase Decisions An Empirical Investigation with Special Reference to Hatchback Car Owners in Central Haryana. International Journal of Computational and Management. Vol. 12.

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 5,347 1,277 ,810 4,189 ,000

(8)

Peter, J. Paul & Olson, Jerry C. (2013) Consumer Behaviour & Marketing Strategy, 9th edition. Mc Graw Hil Education, Singapore

Ridwan. 2004. Metode dan Teknik Penyusunan Tesis. Bandung: Alfabeta.

Rangkuti, Freddy (2010), Strategi Promosi Yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrate

Marketing Communication, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010.

Suharyani. Komang (2015) Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Minuman Teh Botol Sosro Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Undiksha 2015. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE). Volume: 5 Nomor: 1

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Gambar

Tabel 1. Data Penjualan Motor Nmax Pada Dealer Tugu Mas Bima  2018 – 2019
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Data

Referensi

Dokumen terkait

 Siswa dapat Melengkapi pernyataan yang sesuai dengan teks  Siswa dapat Menentukan hal-hal penting dari teks yang didengarkan!.  Siswa dapat Meringkas teks yang

Namun, pertanyaannya adalah, perlukah pendidikan karakter itu diformalkan dalam satu mata pelajaran Character Building, bukankah sudah ada pelajaran Agama dan Pendidikan

Menurut Sutedi yang dikutip dari faisal (2009:164), teknik angket dilakukan dengan cara pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan basis salep ektrak daun jambu mete terhadap sifat fisik dan kimia salep serta mengetahui

Adapun permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimana bentuk perlindungan hukum yang diberikan terhadap konsumen pada usaha asuransi jiwa, apakah bentuk-bentuk

Kementerian Kehutanan dapat mencapai organisasi sukses atau unggul apabila peningkatan kinerja di atas dilakukan melalui tahapan reformasi yang diawali dengan evaluasi

Þ×ÜßÒÙ ÕÛßØÔ×ßÒ ÕØËÍËÍ ÐÛÒÜ×Ü×ÕßÒ ÌßÌß Ò×ßÙß. ÐÎÑÙÎßÓ ÍÌËÜ×

1021010009, Program Studi : Ahwal Al- Syakhshiyah, telah diujikan dalam sidang Munaqosyah Fakultas Syari’ah IAIN Raden Intan Lampung1. Muhammad