• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Cicor Panatec yang berlokasi di Batam, Jl. Bringin Lot 323-324, Muka Kuning. Objek penelitian ini dilakukan lini produksi Shape Shifter Spa pada produk Nu Skin Facial. Adapun fokus dari penelitian ini adalah meyeimbangkan lini produksi Shape Shifter Spa untuk meningkatkan kapasitas produksi Nu Skin Facial.

3.2 Alur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan penelitian ini di gambarkan dalam diagram alir sebagai berikut:

(2)

Mulai

Identifikasi masalah

Pengumpulan data

Pengolahan data Studi Litelatur Menentukan Tujuan Penelitian

Perumusan masalah

Kesimpulan dan Saran Analisa dan Pembahasan Selesai Data sekunder Metode Moodie Young Data primer Observasi Lapangan Metode Ranked Positional Weight Simulasi Kondisi Awalan Verifikasi Verify? Validasi Valid? Ya Ya Tidak Tidak B Perancangan Model B A A Design Experiment Pemilihan Alternatif

Gambar 3. 1 Flowchart Penelitian

3.3 Tahap Awal Penelitian

Pada tahap awal penelitian dilakukan penentuan objek penelitian sehingga dapat dilakukannya observasi lapangan, identifikasi masalah, perumusan masalah, penetapan tujuan dari penelitian, studi literature dan studi pendahulu.

Observasi Lapangan

Pada tahap observasi lapangan ini menekankan pada pengenalan dan pemahaman kondisi perusahaan, melakukan hasil observasi langsung dan wawancara kepada pekerja PT. Cicor Panatec lini produksi Shape Shifter Spa , sehingga dirumuskan masalah sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

Identifikasi Masalah

Pada tahap identifikasi masalah bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di perusahaan. Adapun hal ini menentukan identifikasi pada suatu kondisi dan

(3)

permasalahan yang ada di lapangan meliputi situasi atau kondisi dimana terdapat perbedaan antara keadaan aktual dan keadaan ideal atau standar. Pelaksanaan tahapan ini dilakukan pengumpulan data awal dengan observasi di lapangan dan wawancara.

Perumusan Masalah

Pada tahap ini ditetapkan permasalahan yang dibahas untuk pemecahan masalahnya. Setelah melakukan observasi serta identifikasi masalah di PT. Cicor Panatec pada lini produksi Shape Shifter Spa, maka dirumuskan permaslaahan dengan evaluasi lebih lanjut yaitu menganalisi lini produksi Shape Shifter Spa dengan 2 metode menyeimbangan lini produksi sehingga diperoleh alternatif terbaik untuk penikatan kapasitas produksi.

Penetapan Tujuan

Pada tahap ini ditetapkan tujuan berdasarkan pada perumusan masalah yaitu mengetahui peningkatan penyeimbangan lini produksi hasil dari penyeimbangan kedua metode dan alternatif terbaik agar dapat menikatkan kapasitas produksi.

Studi Literatur

Pada studi literatur perlunya pemahaman studi pustaka yang merupakan tahap pemahaman teori yang melandasari penelitian. Adapun hal ini diperlukan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat secara teoritis dan digunakan untuk landasan penyelesaian masalah yang diangkat. Pengumpulan informasi ini dilakukan dengan mengumpulkan buku ataupun literatur sehingga diperoleh sebuah cara penyelesaian masalah ataupun metode untuk mengusulkan suatu yang lebih baik.

Studi Pendahuluan

Pada tahap studi pendahuluan merupakan tahap dimana peneliti melakukan perbandingan penelitian-penelitian terdahulu dengan adanya penelitian terdahulu dapat membuat peneliti bisa mengembangkan suatu permasalahan dengan sebuah metode yang sudah dilakukan sebelumnya agar dapat menghasilkan penyelesaian yang lebih baik.

(4)

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pada tahap ini data-data yang diambil merupakan inti dalam penyusunan penelitian ini. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Adapun metode pengumpulan datanya adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti melalui wawancara langsung, dan observasi langsung di lapangan.

a. Wawancara, ini dilakukan dengan cara tanya jawab atau bertatap muka langsung dengan sumber terpercaya untuk mendapatkan data. Data yang dikumpulkan berkaitan dengan masalah lini produksi yang terjadi, dan segala hal yang berhubungan dengan penyeimbangan lini.

b. Observasi langsung, ini dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung melakukan observasi di lapangan. Data diperoleh dari hasil pengumpulan data secara langsung dari perusahaan. Data yang dikumpulkan diantaranya jumlah waktu proses produksi, kapasitas produksi, kedatangan raw material, sehingga dapat menproses dalam penyeselesaian masalah.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung yang berguna untuk penunjang dalam penyusunan sebuah penelitian. Data sekunder diperoleh melalui kajian pustaka dan data historis perusahaan. Data yang dikumpulkan seperti data permintaan, data proses produksi, kapasitas produksi, alur proses prakitan.

3.5 Pengolahan Data

Pada tahap ini data yang dikumpulkan kemudian diolah untuk mencari penyelesaian dari masalah dan perbaikan. Data yang telah didapat seperti kondisi nyata lini produksi perusahaan diolah untuk mendapatkan perbaikan efisiensi dengan 2 metode yang digunakan yaitu Ranked Positional Weight dan Moodie Young.

(5)

Simulasi Kondisi Awalan

Kondisi nyata perusahaan diketahui untuk menganalisis suatu masalah yang telah dilakukan agar dapat dibandingkan dengan penyelesaian yang telah dilakukan dari kedua metode. Simulasi ini dibuat dengan gambaran nyata sebuah proses produksi yang menjadi objek dalam penelitian.

3.5.1.1 Verifikasi

Pada tahap ini verifikasi merupakan langkah untuk menguji konsistensi model internal terhadap hipotesis dinamis. Adapun upaya yang dilakukan untuk memastikan model yang dibangun telah sesuai dengan hipotesis yang telah dirancang sebelumnya sehingga menggambarkan sistem nyatanya.

3.5.1.2 Validasi

Pada tahap ini pengujian kredibitlitas model merupakan upaya untuk menjawab pertanyaan apakah model merepresentasikan masalah pada sistem nyata yang terhubung dengan tujuan penelitian ini. (Surgent, 2013) merekomendasikan delapan step dalam melakukan validasi dan verifikasi adalah sebagai berikut:

1. Membuat sebuah kesepakatan sebelum mengembangkan model antara pengembang model, sponsor model, user model simulasi yang menentukan validitas model (jika memungkinkan) dan menentukan satu set teknik validasi khusus yang digunakan untuk menentukan validitas model yang di bangun.

2. Tentukan rentang akurasi sebuah variabel yang dijadikan tolak ukur validitas model sebelum membangun model.

3. Pengujian sedapat mungkin asumsi dan teori-teori yang mendasari model simulasi. 4. Dalam setiap iterasi dari model, setidaknya melakukan face validity pada model

konseptual.

5. Dalam setiap iterasi dari model, setidaknya mengeksplorasi perilaku model simulasi dengan menggunakan model komputerisasi.

(6)

6. Setidaknya pada iterasi terakhir membuat perbandingan antara output model simulasi dengan prilaku sistem nyata untuk beberapa set kondisi eksperimental (jika memungkinkan).

7. Siapkan dokumentasi verifikasi dan validasi untuk dimasukkan dalam dokumentasi model simulasi.

8. Jika model simulasi dijalankan untuk jangka panjang, maka buatlah jadwal untuk melakukan validasi secara berkala.

Design Experiment

Pada tahap ini dilakukan proses perancangan kedua metode alternatif stasiun kerja yang terbentuk dengan desain eksperimen untuk mengetahui hasil simulasi apabila memiliki variabel dengan nilai yang berbeda. Apakah sekenario yang dibuat memberikan hasil yang lebih baik dari model awal, data yang diolah yaitu data yang telah didapatkan pada tahap pengumpulan data dan hasil dari pengolahan data kedua metode.

Pemilihan Alternatif

Pada tahap ini dilakukan pemilihan alternatif yang terbaik dari perbandingan output model awal dan kedua metode penyeimbangan lini produksi, sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik dan signifikan terhadap model awal dengan menggunakan One Way ANOVA dan Benferroni.

Analisa dan Pembahasan

Pada tahap ini dimana perbedaan performansi keseimbangan lini produksi yang telah dilakukan dengan kedua metode sehingga di dapatkan alternatif yang terbaik yang dijadikan rancangan lini produksi untuk lini Shape Shifter Spa dengan output yang mencapai kapasitas produksi dan permintaan.

Kesimpulan dan Saran

Pada tahap ini akan menjelaskan berdasarkan rumusan masalah penelitian ini. Kesimpulan dan saran pada penelitian ini dapat dijadikan referensi perusahaan dalam meninkatkan kapasitas produksi pada lini Shape Shifter Spa.

(7)

3.6 Alat Yang Digunakan

Penelitian ini menggunakan beberapa alat, tools atau software dalam pengolahan data dan pembuatan model, sebagai berikut:

1. Microsoft Excel

Microsoft excel digunakan untuk mengolah data waktu proses produksi, kapasitas produksi, tools ini digunakan untuk fungsi formula sederhana dalam pengolahan datanya dan untuk membuat grafik ataupun chart dari data yang didapat.

2. Microsoft Visio

Microsoft Visio digunakan untuk membuat diagram yang dibutuhkan dalam penelitian ini, seperti pembuatan precedence diagram dan flowchart penelitian.

3. Flexsim 6

Tools ini digunakan untuk membangun model awalan dan model alternatif dari rancangan penyeimbangan lini produksi yang menjadi objek penelitian. Selain itu tools ini dapat digunakan untuk menentukan distribusi statistik dari data waktu produksi untuk beberapa proses prakitan.

Gambar

Gambar 3. 1 Flowchart Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan

Abstrak: Perkembangan teknologi saat ini sangatlah berkembang dengan pesat, komunikasi sangat penting dan dibutuhkan, Peneltian ini bertujuan untuk merancang bangun sebuah

Media yang digunakan adalah TSA (Tryptic Soy Agar), dibuat dengan cara: 45,7 g serbuk TSA dituangkan ke dalam 1 L aquades mendidih pada labu Erlenmeyer, kemudian

Hasil pembelajaran dari pertemuan kedua dengan menggunakan tindakan satu menunjukan adanya peningkatan keterampilan bermain sepakbola pada diri siswa, selain itu

produk yang sama baikknya dengan metode lain,yang tidak terlalu produk yang sama baikknya dengan metode lain,yang tidak terlalu banyak memerlukan biaya tambahan (bahan pembantu,

Paraparesis kronik dapat terjadi sebagai akibat dari gangguan pada LMN. Alih-alih muncul tanda-tanda gangguan UMN, malah muncul  flaccid   paraparesis yang disertai dengan

Tipografi adalah suatu proses untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak, oleh karena itu menyusun meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya

Pola regangan yang terjadi untuk kayu Sengon, Meranti dan Kamper mulai dari keluar oven hingga tercapai Kadar Air Keseimbangan memiliki pola yang serupa yaitu bagian