ABSTRAK
Perkembangan industri yang pesat saat ini menuntut perusahaan menghadapi persaingan terutama pada industri makanan. Persaingan yang ketat mengharuskan perusahaan melakukan produksi dengan sempurna tentunya dengan meningkatkan nilai efisiensi industri. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi pemborosan yang terjadi selama proses produksi berlangsung. PT. Charoen Pokphand Indonesia (Food Division Medan) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan daging ayam. Salah satu produk yang dihasilkan adalah sosis (sausage). Pemborosan yang terjadi antara lain adalah adanya produk yang harus di-rework (karena tidak sesuai dengan kriteria perusahaan) pada saat produksi. Produk rework tersebut harus ditumpuk terlebih dahulu untuk diproses ulang kembali. Lama waktu pemrosesan kembali produk yang cukup lama dengan melakukan proses yang sama. Pemborosan waktu merupakan pemborosan yang harus diatasi sehingga process lead time menjadi lebih pendek dan terjadinya pengunduran waktu pengiriman barang kepada pelanggan dapat dihindari sehingga nama perusahaan tetap baik di mata pelanggan.
Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi terjadinya waste selama proses produksi berlangsung adalah metode lean manufacturing. Lean manufacturing memiliki tool untuk memetakan aliran nilai sepanjang proses produksi, yaitu value stream mapping. Berdasarkan value stream mapping dapat diketahui aktivitas mana yang dapat memberikan nilai tambah dan yang tidak memberikan nilai tambah, Pemborosan yang terjadi selama proses produksi dapat dilihat pada
current state map sehingga dapat diambil langkah untuk mengeliminasi pemborosan tersebut. Hasil analisis yang dilakukan kemudian dipetakan pada
future state map dimana diperoleh perbaikan persentase non value added activity dari 67% menjadi 54% serta process lead time dari 27.515 detik menjadi 26.515 detik.