• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isi Makalah Kolonoskopi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Isi Makalah Kolonoskopi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 LataLatar Ber Belakanlakangg Kol

Kolonoonoskoskopi pi saat saat ini ini mermerupaupakan kan salasalah h satsatu u alat alat diadiagnognostik stik dan dan terteraupaupetik etik yayangng sangat penting

sangat penting untuuntuk k menanmenangani gani pasienpasien-pasien dengan -pasien dengan penypenyakit akit saluran pencernaansaluran pencernaan  bagian

 bagian bawah. bawah. Selain Selain mempunyai mempunyai kemampuan kemampuan diagnostik diagnostik visual, visual, alat alat kolonoskopi kolonoskopi bisabisa digunakan untuk pengambilan sampel jaringan (biopsi) untuk konfirmasi histologis dan digunakan untuk pengambilan sampel jaringan (biopsi) untuk konfirmasi histologis dan  juga

 juga bisa bisa digunakan sebagai digunakan sebagai alat alat terapi terapi pada pada kasus kasus polip polip atau atau reseksi reseksi kanker skanker secara ecara dinidini (han, !"##). Selain itu alat kolonoskopi telah mengalami perubahan dari yang tadinya (han, !"##). Selain itu alat kolonoskopi telah mengalami perubahan dari yang tadinya sangat kaku menjadi lebih lentur sehingga lebih nyaman bagi pasien. $leh karena itu alat sangat kaku menjadi lebih lentur sehingga lebih nyaman bagi pasien. $leh karena itu alat kolonoskopi saat ini sudah mempunyai akurasi yang tinggi dalam mendeteksi awal suatu kolonoskopi saat ini sudah mempunyai akurasi yang tinggi dalam mendeteksi awal suatu  penyakit saluran pencernaan

 penyakit saluran pencernaan bagian bawah terutama pada bagian bawah terutama pada kasus keganasan (Simadibrata,kasus keganasan (Simadibrata, !""%).

!""%).

Kolonoskopi merupakan metode standar untuk memeriksa usus besar. Ketepatan Kolonoskopi merupakan metode standar untuk memeriksa usus besar. Ketepatan di

diagagnonostistik k dadan n kekeamamananan an terterapapi i kokololononoskskopopi i sasangngat at tertergagantntunung g papada da kukualialitatass  pembersihan kolon atau persiapan usus.

 pembersihan kolon atau persiapan usus. &ersiapan usus yang kurang telah ter&ersiapan usus yang kurang telah terbukti secarabukti secara signif

signifikan ikan mengmenghalanghalangi i kemampkemampuan uan diagndiagnostik ostik kolokolonoskonoskopi pi standstandar. &enelitian ar. &enelitian telahtelah mela

melaporporkan kan bahbahwa wa detdetekseksi i tumtumor or kecikecil l atau atau polpolip ip berberkurkurang ang secsecara ara sigsignifnifikaikan n padpadaa  pasien

 pasien dengan dengan persiapan persiapan usus usus yang yang kurang kurang bagus. bagus. Sementara Sementara beberapa beberapa penelitian penelitian lainlain melaporkan bahwa persiapan usus kurang baik akan mengurangi deteksi tumor kolon melaporkan bahwa persiapan usus kurang baik akan mengurangi deteksi tumor kolon kecil (polip '  mm). $leh karena itu persiapan kebersihan usus yang baik merupakan kecil (polip '  mm). $leh karena itu persiapan kebersihan usus yang baik merupakan  persyaratan untuk suksesnya tindakan kolono

 persyaratan untuk suksesnya tindakan kolonoskopi.skopi. 1.2

1.2 TuTujuanjuan #.

#. ntntuk *enuk *engetgetahuahui &engi &engertertian Kolian Kolonoonoskoskopipi !.

!. ntntuk *enuk *engetgetahuahui +ndii +ndikasi Kkasi Koloolonosnoskopkopii .

. ntuntuk k *enget*engetahui ahui KontrKontraindiaindikasi kasi KolonKolonoskoposkopii .

. ntuntuk *ek *engetahngetahui &ui &ersiapaersiapan n iindakndakan Kan Koloskoloskopiopi /.

/. ntuntuk *ek *engetahngetahui &ui &rosedrosedur ur iindakan ndakan KolosKoloskopikopi 0.

0. ntuntuk *enk *engetahgetahui Koui Komplikmplikasi asi indaindakan kan KolonKolonoskoposkopii

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN

(2)

2.1 Pengertian

Kolonoskopi adalah suatu pemeriksaan kolon (usus besar) mulai dari anus, rectum, sigmoid, kolon desendens, kolon transversum, kolon asendens, sampai dengan sekum dan ileum terminale. Selama kolonoskopi dilakukan, tube kamera teleskop fleksibel yang halus dimasukkan melalui anus dan masuk ke dalam menuju rektum dan kolon.

Kolonoskopi biasanya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin untuk kanker  kolorektum atau pada pasien yang memiliki riwayat kolorektal polip. +ni juga dilakukan untuk mengevaluasi gejala masalah usus seperti perubahan kebiasaan buang air besar  atau pendarahan.

ujuan pemeriksaan bagian dalam usus besar ini adalah bertujuan untuk  menegakkan diagnosa pemeriksaan sebelumnya. *eneliti suatu  penyakit pada mukosa kolon, rectum, polip di usus besar, atau follow up operasi atau evaluasi kanker pada usus  besar, menilai keganasan atau evaluasi polipektomi. ntuk mengevaluasi adanya kelainan pada saluran cerna bagian bawah dan untuk pemeriksaan lebih lanjut adanya  perdarahan yang cukup lama dari anus.

2.2 Indikasi

a. *enyelidiki darah dalam tinja b.  1yeri perut

. 2iare atau adanya perubahan kebiasaan 343

d. 4danya suatu kelainan yang ditemukan pada sinar 5 6 kolon atau tomografi terkomputerisasi ( -S41 )

e. &asien dengan riwayat polip atau kanker usus besar 

!. 7iwayat keluarga dengan beberapa jenis masalah kolon yang mungkin terkait dengan kanker usus besar ( seperti ulcerative colitis dan polip kolon

g. erapeutik seperti polipektomi, pengambilan benda asing

2." #$ntraindikasi

a. +nfark jantung dan kardiopulmoner berat b. &enyakit anal atau perianal

. 4neurisma aorta abdominal atau aneurisma iliakal

d.  1yeri perut demam, distensi perut dan adanya penurunan tekanan darah sewaktu  pembersihan kolon

(3)

e. Kehamilan trimester +, penyakit radang panggul 2.% Persia&an

Kolonoskopi merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk  mendiagnosa kelainan-kelainan yang terjadi pada kolon. &ersiapan yang dilakukan untuk tindakan kolonoskopi adalah kolon harus bersih dari feses sehingga visualisai mukosa kolon dapat dilakukan dengan baik dan menjadi hal yang harus diperhatikan karena dengan persiapan yang baik  akan menentukan kualitas kolonoskopi yang dilakukan. &ersiapan kolon yang kurang  baik dapat menyebabkan hasil pemeriksaan yang kurang  baik juga, terjadinya  pembatalan tindakan, waktu tindakan yang lebih lama, serta meningkatkan angka

terjadinya komplikasi.

&ersiapan kolon yang ideal adalah pembersihan kolon dari materi feses dengan cepat, mudah tanpa menyebabkan perubahan makroskopis dan mikroskopis mukosa kolon, dapat dikonsumsi dan dievaluasi dalam waktu singkat, nyaman dan tidak  menyebabkan gangguan elektrolit (Simadibrata, !"##).

Secara umum klien diminta untuk diet rendah serat selama #-! hari sebelum  pemeriksaan, istilah yang sering digunakan adalah makan bubur  kecap, malam sebelum tindakan klien diberi obat laksan dan diberikan enema #-! jam sebelum tindakan kolonoskopi.

a. *alam hari sebelum tindakan, makan malam terakhir jam #."" 8+3 (0 - % jam sebelum tindakan dilakukan)

b. 9am !."" 8+3 minum 2ulcola6  tablet

. &asien puasa, pada pagi hari sebelum tindakan, hanya boleh minum air putih saja atau air manis

d. idak diperbolehkan minum air susu

e. &agi hari buang air besar terlebih dahulu sebelum datang ke ruangan pemeriksaan !. Sesuai jam perjanjian pasien datang ke nit :ndoskopi untuk minum cairan &:;

sebanyak # liter untuk membersihkan sisa kotoran yang masih ada di usus besar 

g. Setelah minum cairan &:; pasien akan buang air besar, tunggu sampai ! jam atau sampai cairan feses berwarna sama dengan cairan &:; yang diminum. ntuk  menunjukkan daerah usus sudah bersih dari sisa-sisa kotoran.

(4)

&ada saat tindakan, dokter biasanya memberikan obat suntikan untuk relaksasi untuk mengurangi rasa sakit tidak menyenangkan selama tindakan, yang kadang-kadang hanya berupa rasa kembung, tekanan di  perut atau kram perut ringan. &asien diinstruksikan untuk berbaring terlentang atau menghadap kesamping. Kemudian lensa serat optic akan dimasukan perlahan-lahan kedalam usus besar melalui anus ( dubur ) yang sebelumnya diberi jelly bagian luar scope.

3agian dalam saluran usus besar akan terpantau secara jelas dan cermat oleh kamera pada ujung serat optic, yang akan menyalurkan gambar hasil pemeriksaan ke layar monitor untuk dianalisa oleh dokter  dan gambar daapat direkam dalam rekaman video tape. &rosedur ini  biasanya memakan waktu sekitar !" menit atau bias lebih dilanjutkan dengan tindakan pengangkatan polip. 3ila dalam pemeriksaan ditemukan adanya polip atau bagian usus besar yang harus diperiksa lebih detail, dokter akan melakukan pengambilan polip atau contoh jaringan pada  bagian yang dicurigai adanya kelainan tersebut, dengan menggunakan alat yang sama. ontoh jaringan, selanjutnya akan diperiksa di laboratorium patologi-anatomi untuk menentukan ada tidaknya sel-sel ganas.

Setelah tindakan &asien diistirahatkan< berbaring = # jam untuk menghilangkan  pengaruh obat penenang yang diberikan. Kemudian dokter  akan menerangkan >asil  pemeriksaan secara jelas dengan menggunakan foto atau hasil rekaman ?ideo ape. 2ianjurkan pasien waktu pulang tidak  sendiri (ditemani anggota keluarga atau orang lain), terutama jangan mengemudikan kendaraan bermotor dalam waktu  jam setelah tindakan Kolonoskopi. Setelah ! jam kemudian pasien bisa segera makan. Selain itu aktifitas dan diet diatur, bila saat dilaksanakan tindakan Kolonoskopi dilakukan juga  pengangkatan jaringan atau &olip (&olipektomi).

2.( #$)&likasi

a. ;angguan kardiovaskuler dan pernafasan b. &erforasi kolon

. &erdarahan

d. 7eaksi vasovagal

e. 2istensi pasca kolonoskopi !. &hlebitis

(5)

*. ?olvulus

BAB III PENUTUP

".1 #esi)&ulan

Kolonoskopi adalah suatu pemeriksaan kolon (usus besar) mulai dari anus, rectum, sigmoid, kolon desendens, kolon transversum, kolon asendens, sampai dengan sekum

(6)

dan ileum terminale. Selama kolonoskopi dilakukan, tube kamera teleskop fleksibel yang halus dimasukkan melalui anus dan masuk ke dalam menuju rektum dan kolom.

Kolonoskopi biasanya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin untuk kanker  kolorektum atau pada pasien yang memiliki riwayat kolorektal polip. +ni juga dilakukan untuk mengevaluasi gejala masalah usus seperti perubahan kebiasaan buang air besar  atau pendarahan.

DA+TA, PUSTA#A

3artiansyah, :ko. !""%. Panduan Lengkap : Membaca Tes Kesehatan.  9akarta @ &enebar  &lus

(7)

Kee, 9oyce AeBever. #C.  Buku Saku Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik  dengan mplikasi Keperawatan. 4lih bahasa :aster 

&riyanto, 4gus dan Sri, Aestari. !""%.  Endoskopi !astrointestinal.  9akarta @ Salemba *edika

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PENAMBAHAN CAIRAN KOLON PSEUDORUMINANSIA PADA KULTUR MIKROBA SELULOLITIK SUPER UNTUK FERMENTASI FESES.. SAPI PFH TERHADAP

PENGARUH SUBTITUSI CAIRAN KOLON PSEUDORUMINANSIA PADA KULTUR MIKROBA SELULOLITIK SUPER UNTUK FERMENTASI FESES SAPI PFH TERHADAP PEROMBAKAN

Kondisi patologis mukosa usus dibedakan menjadi beberapa kategori antara lain 'normal' yaitu mukosa berwarna merah muda dan bersih, 'perlukaan ringan' yaitu mukosa

Teori pilihan rasional tidak menghiraukan apa yang menjadi pilihan atau apa yang menjadi sumber pilihan aktor, yang penting adalah kenyataan bahwa tindakan dilakukan untuk

Histerektomi adalah tindakan operatif yang dilakukan untuk mengangkat rahim, baik sebahagian (subtotal) tanpa serviks uteri ataupun seluruhnya (total)

Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan

Memberikan huknah rendah merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan cairan hangat ke dalam kolon desenden dengan menggunakan kanula rekti melalui anus,

PENGARUH PENAMBAHAN CAIRAN KOLON PSEUDORUMINANSIA PADA KULTUR MIKROBA SELULOLITIK SUPER UNTUK FERMENTASI FESES.. SAPI PFH TERHADAP