• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan penentuan kadar MgOH2 dan AlOH2 dalam obat maag yang beredar dipasaram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan penentuan kadar MgOH2 dan AlOH2 dalam obat maag yang beredar dipasaram"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN KADAR CAMPURAN Mg(OH)

PENENTUAN KADAR CAMPURAN Mg(OH)22 DAN Al(OH) DAN Al(OH)33 DALAM OBAT MAAG DALAM OBAT MAAG

MELALUI TITRASI ASAM-BASA MELALUI TITRASI ASAM-BASA

A.

A. Latar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah Maag

Maag adalah adalah gejalagejala penyakit penyakit yang menyerangyang menyerang lambung lambung dikarenakan terjadi lukadikarenakan terjadi luka atau

atau peradangan peradangan pada pada lambung lambung yang menyebabkan sakit,yang menyebabkan sakit, mulas, mulas,  dan perih pada  dan perih pada perut. perut. Penyebabnya bisa karena penderita

Penyebabnya bisa karena penderita makan makan secara tidak teratur, terdapat mikroorganismesecara tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengonsumsi

yang merugikan, mengonsumsi obat-obatan obat-obatan tertentu,atau sebab-sebab lainnya sepertitertentu,atau sebab-sebab lainnya seperti mengonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi mengonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan porsi yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag dengan porsi yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.

tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian. Obat-obatan untuk sakit maag umumnya dimakan dua

Obat-obatan untuk sakit maag umumnya dimakan dua  jam jam sebelum makan dansebelum makan dan dua jam sesudah makan. Tujuan obat dikonsumsi dua jam sebelum makan yaitu untuk dua jam sesudah makan. Tujuan obat dikonsumsi dua jam sebelum makan yaitu untuk menetralisir asam lambung, karena pada saat tersebut penumpukkan asam lambung sudah menetralisir asam lambung, karena pada saat tersebut penumpukkan asam lambung sudah sangat banyak dan di dalam lambung penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang sangat banyak dan di dalam lambung penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila terkena

apabila terkena asam akan asam akan terasa perih. Aterasa perih. Asam lambung sam lambung dinetralisir dinetralisir dengan zat dengan zat yangyang  bersifat

 bersifat basa. basa. Karena Karena itu, itu, obat obat maag maag selalu selalu mengandung mengandung magnesium magnesium hidroksida hidroksida dandan alumunium hidroksida.

alumunium hidroksida. Dewasa ini bany

Dewasa ini banyak beredar obat maag ak beredar obat maag di pasaran yang di pasaran yang memiliki perbedaan kadarmemiliki perbedaan kadar Mg(OH)

Mg(OH)22  dan Al(OH)  dan Al(OH)33. Oleh karena itu, diperlukan penyelidikan lebih lanjut untuk. Oleh karena itu, diperlukan penyelidikan lebih lanjut untuk

membuktikan kadar basa pada obat maag serta mengetahui obat maag yang paling efektif membuktikan kadar basa pada obat maag serta mengetahui obat maag yang paling efektif menyembuhkan penyakit maag. Efektifitas obat maag dapat dilihat dari kadar magnesium menyembuhkan penyakit maag. Efektifitas obat maag dapat dilihat dari kadar magnesium hidroksida dan alumunium hidroksida yang terkandung di dalam setiap

hidroksida dan alumunium hidroksida yang terkandung di dalam setiap tabletnya.tabletnya. Melalui praktikum penyelidikan ini, akan diperoleh kadar dari Mg(OH)

Melalui praktikum penyelidikan ini, akan diperoleh kadar dari Mg(OH)22  dan  dan

Al(OH)

Al(OH)33dalam sampel obat maag dengan cara metode titrasi asam basa. Selanjutnya, hasildalam sampel obat maag dengan cara metode titrasi asam basa. Selanjutnya, hasil

yang diperoleh dibandingkan dengan kadar yang tertera pada

yang diperoleh dibandingkan dengan kadar yang tertera pada kemasan obat maag.kemasan obat maag.

Selain membuktikan kadar obat maag dan menentukan efektifitas obat maag, Selain membuktikan kadar obat maag dan menentukan efektifitas obat maag, temuan pada praktikum penyelidikan ini diharapkan pula menjadi bahan pertimbangan temuan pada praktikum penyelidikan ini diharapkan pula menjadi bahan pertimbangan  bagi masyarakat dalam memilih produk obat maag

(2)

B. Rumusan Masalah

1. Berapakah kadar Mg(OH)2dan kadar Al(OH)3dalam 1 tablet obat maag yang ada di

 pasaran?

C. Tujuan dan Manfaat Penyelidikan

Tujuan penyelidikan ini untuk mengetahui kadar Mg(OH)2dan Al(OH)3 yang beredar

di pasaran dengan titrasi metode asam basa. Dan manfaat dari penyelidikan ini adalah untuk mengetahui apakah kadar Mg(OH)2 dan Al(OH)3yang ada dalam obat sakit maag

sesuai dengan kadar yang tertera didalam kemasan. D. Variabel Penyelidikan

Dalam penyelidikan ini yang menjadi variabel bebas adalah merk obat sakit maag yang beredar di pasaran, sedangkan variabel terikatnya adalah volume larutan NaOH 0,1 M dan variabel kontrolnya adalah massa obat maag, volume aquades, volume larutan HCl dan indikator fenolftalien.

E. Landasan Teori

Penyakit maag sering disebut juga gastritis, adalah peradangan pada permukaan mukosa lambung. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit maag misalnya infeksi, minuman beralkohol, obat-obatan yang dikonsumsi, dan alergi. Penyakit ini terjadi apabila kadar dalam asam di lambung meningkat.

Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan yang berada disekitar ulu hati,  biasanya makanan dicerna di lambung setelah melewati kerongkongan. Makanan

dihancurkan oleh cairan asam lambung yang mengandung enzim dan asam hidroklorik. Permukaan lambung mempunyai lapisan yang tahan tingkat keasaman yang tinggi dalam lambung. Apabila terjadi proses peradangan, lapisan ini menjadi rusak dan timbul gejala-gejala maag. Gejala yang timbul apabila terkena penyakit maag adalah rasa sakit di ulu hati yang tidak hilang dengan obat. Biasanya keluhan bisa terkontrol setelah penderita minum obat untuk menurunkan asam di lambung.

(Krishna, 2013:22-23) Untuk menurunkan asam lambung yang berlebihan dapat digunakan obat maag. Obat maag atau yang biasa disebut dengan istilah antasid mengandung senyawa basa atau garam yang bersifat basa. Senyawa basa dapat menetralkan kelebihan asam di lambung. Semakin banyak kadar senyawa basa di dalam obat maag, semakin banyak asam yang dapat dinetralkan sehingga lebih efektif mengatasi gejala sakit maag dengan tuntas. Senyawa basa atau garam bersifat basas yang terkandung dalam obat maag, diantaranya

(3)

magnesium hidroksida, alumunium hidroksida, alumunium karbonat, kalsium karbonat dan natrium bikarbonat.

( Muchtaridi, 2007:198)

Antasida  umumnya merupakan senyawa yang bersifat basa sehingga dapat menetralkan kelebihan asam yang terdapat di dalam cairan lambung. Beberapa senyawa yang digunakan antasida misalnya, kalsium karbonat (CaCO3), natrium bikarbonat

(NaHCO3), magnesium karbonat (MgCO3), magnesium hidroksida (Mg(OH)2),

aluminium hidroksida (Al(OH)3) atau kombinasinya.

Reaksi yang terjadi adalah:

 NaHCO3(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)

CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)

MgCO3(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2O(l) + CO2g)

Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l)

Al(OH)3(s) + 3HCl(aq) → AlCl3(aq) + 3H2O(l)

Gas CO2 yang dihasilkan dalam reaksi tersebut dapat menyebabkan tekanan gas di dalam

lambung meningkat sehingga mengeluarkan sendawa. Digunakan titrasi asam basa untuk menentukan kadar basa dalam obat maag, karena disini terjadi reaksi antara asam dengan  basa.

(Harjani, dkk, 2013: 111)

Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan konsentrasi zat dalam larutan. Titrasi ini dilakukan dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya. Reaksi dilakukan secara bertahap hingga tepat mencapai titik stokiometri. Ada bebetrapa titrasi tergantung pada jenis reaksinya seperti titrasi asam basa, titrasi permanganometri, titrasi argentometri dan titrasi iodometri.

(4)

Prinsip titrasi asam basa, titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer maupun titran. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titran ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekivalen (artinya secara stoikiometri titran dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut titik ekuivalen.

Dalam metode titrasi asam basa larutan uji, atau larutan standar ditambahkan secara eksternal, biasanya dari dalam buret bentuk larutan standar ini ditentukan sampai telah dicapai kesetaraan secara kimia dengan larutan sekunder yang telah diuji. Untuk mengetahui kapan penambahan larutan standar itu harus dihentikan, digunakan suatu zat yang berupa indikator. Analisa perhitungan molaritas larutan dilakukan pada saat sudah terjadi kesetaraan dan proses penetesan larutan penguji dihentikan.

(Mara, 2010: 21)

F. Prosedur Penyelidikan Alat dan bahan

 Alat:

o 1 set neraca analitik neraca analitik o 1 set lumpang dan alu

o 3 buah labu erlenmeyer 100 mL o 1 buah gelas kimia 200 mL o 1 buah gelas kimia 100mL o 1 buah Pipet tetes

o 1 buah batang pengaduk o 1 buah spatula

o 1 set statif dan klem

o 1 buah pipet gondok 10mL o 1 buah botol semprot

o 1 buah labu ukur 100mL o 1 buah corong kaca o 1 buah buret 50 mL

 Bahan:

o 1 tablet obat maag

(5)

o 0,401 gram NaOH

o Indikator Phenolphtalein secukupnya o Aquades secukupnya

o Kertas saring Langkah Kerja Percobaan

 Preparasi Sampel

1. Sebelum melakukan praktikum, catatlah merk dagang dan kadar Mg(OH)2 dan

Al(OH)3yang terdapat dalam kemasan obat maag yang Anda kerjakan!

2. Ambil satu tablet dan timbang dengan neraca analitik. Catatlah massanya! 3. Tumbuk tablet dengan lumpang dan alu hingga halus.

4. Masukkan obat maag yang telah dihaluskan tersebut pada 100 ml air. 5. Saring larutan tersebut dengan menggunakan corong kaca.

 Titrasi Asam Basa

1. Ambil 10 ml larutan sampel menggunakan pipet gondok dan tuangkan dalam labu Erlenmeyer.

2. Ambil pula 10 ml HCl dengan pipet gondok bersih dan tuangkan dalam Erlenmeyer yang telah berisi larutan sampel.

3. Tambahkan 3 tetes indicator PP pada titrat.

4. Masukkan 50 ml NaOH ke dalam buret. (Pastikan bahwa buret tidak bocor) 5. Titrasi titran dengan titrat dari buret.

6. Titrasi titran hingga titik akhir titrasi tercapai. 7. Catat volume NaOH yang digunakan.

8. Ulangi titrasi yang dilakukan sebanyak 3kali (triplo) G. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan/ Analisis Data

1. Menghitung massa NaOH (0,1 M) yang diperlukan M=   ×    () Massa= ××() 

2. Membuat larutan 100 ml HCl 0,1 M dengan pengenceran V1×M1 = V2×M2

3. Menghitung mmol HCl yang bereaksi dengan obat maag mmol HCl= [HCl]×VHCl

V rata-rata NaOH = V + V2

2

(6)

mmol NaOH = [NaOH] × V NaOH

 NaOH + HCl →  NaCl + H2O

M 0,1M × x mL 0,1 M × 10 mL

B -0,1 x mmol - 0,1 x mmol +0,1x mmol + 0,1 x mmol

S - (1-0,1x) mmol

HCl yang bereaksi inilah yang akan menetralkan campuran basa lemah dengan suspensi obat maag.

mol Mg(OH)2 =

 

4. Menghitung massa masing-masing suspensi obat maag yang bereaksi dengan HCl Oleh karena massa (kadar) Mg(OH)2 belum diketahui maka massa Mg(OH)2= x

Mg(OH)2 + 2 HCl → MgCl2 +2 H2O

Mol Mg(OH)2 = 2 mol HCl

mol Mg(OH)2 =   mol Mg(OH)2 =  58 mol mol HCl= 2   mol

Oleh karena adanya Al(OH)3dalam obat maag, maka kadar Al(OH)3 harus

diperhitungkan juga:

Al(OH)3+ 3 HCl → Al(Cl)3 +3 H2O

mol Al(OH)3 = 3 mol HCl

mol Al(OH)3 =   mol Al(OH)3 =  78 mol mol HCl=3   mol

Mol HCl yang bereaksi = mol HCl dari Mg(OH)2 + mol HCl dari Al(OH)3 Mol HCl yang bereaksi= 2

58 mol +3  78 mol

Mol HCl yang bereaksi= (1-0,1x) mmol Mol HCl yang bereaksi =55

754= (1-0,1x) ×10

-3 mol

x= (−,)××754

55  gram dalam 10 ml pengenceran

Maka dalam larutan (1 tablet obat/ 1 kali minum) x= (−,)××

  gram × massa 1 tablet obat

5. Menghitung persen kadar setelah diencerkan Pengenceran dari 10 ml menjadi 100 ml (10 kali) x setelah diencerkan= (−,)××754

55  gram × massa 1 tablet obat × 10

Data menunjukan mengandung 200 mg Al(OH)3dan 150 mg Mg(OH)2

persen Al(OH)3 =

  

,   × %

persen Mg(OH)2 =  

(7)

H. Pengolahan Data

1. Membuat larutan 0,1 M NaOH 100mL dengan menghitung massa NaOH yang akan ditimbang. M=   ×    () Massa= ××() 

Massa NaOH yang ditimbang: 0,401 gram, maka konsentrasi NaOH dapat diperhitungkan dengan car berikut:

M=  ×    () M= ,4  4 / ×     M= 0,10025 M

2. Membuat larutan 0,1 M HCl 100 mL dengan pengenceran. V1×M1 = V2×M2

V1×12M = 100mL×0,1M

V1= 0,83 mL

Volume HCl yang diambil sebanyak 17 tetes atau sekitar 0,85 mL. Maka dengan rumus yang sama dapat ditentukan molaritas HCl sebesar 0,102 M.

V1×M1 = V2×M2

0,85mL×12M = 100mL×M2

M2= 0,102 M

3. Menghitung mmol HCl yang bereaksi dengan obat maag.

Sampel Volume NaOH yang

dipakai Volume rata-rata Plantacid Forte 6,80 mL 6,66 mL 6,50 mL 6,70 mL Promag 6,60 mL 6,76 mL 6,70 mL 6,80 mL Mylanta 9,00 mL 8,975 mL 8,95 mL

9,20 mL (data tidak dipakai

karena melebihi TAT)

mmol HCl= [HCl]×VHCl

V rata-rata NaOH = V + V2

2

mmol NaOH~ mmol HCl

mmol NaOH = [NaOH] × V NaOH Untuk Plantacid Forte

(8)

NaOH + HCl →  NaCl + H2O

M 0,667 mmol 1,02 mmol

B -0,667 mmol -0,667 mmol +0,667 mmol + 0,667 mmol

S - (0,353) mmol

Untuk Promag

 NaOH + HCl →  NaCl + H2O

M 0,677 mmol 1,02 mmol

B -0,677 mmol -0,677 mmol +0,677 mmol + 0,677 mmol

S - (0,343) mmol

Untuk Mylanta

 NaOH + HCl →  NaCl + H2O

M 0,899 mmol 1,02 mmol

B -0,899 mmol -0,899 mmol +0,899 mmol + 0,899 mmol

S - (0,121) mmol

HCl yang bereaksi inilah yang akan menetralkan campuran basa lemah dengan suspensi obat maag.

4. Menghitung massa masing-masing suspensi obat maag yang bereaksi dengan HCl. Oleh karena massa (kadar) Mg(OH)2 belum diketahui maka massa Mg(OH)2= x

Mg(OH)2 + 2 HCl → MgCl2 +2 H2O

Mol Mg(OH)2 = 2 mol HCl

mol Mg(OH)2 =   mol Mg(OH)2 =  58 mol mol HCl= 2   mol

Oleh karena adanya Al(OH)3dalam obat maag, maka kadar Al(OH)3 harus

diperhitungkan juga:

Al(OH)3+ 3 HCl → Al(Cl)3 +3 H2O

mol Al(OH)3 = 3 mol HCl

mol Al(OH)3 =   mol Al(OH)3 =  78 mol mol HCl=3   mol

Untuk Plantacid Forte

2  58/ + 3  78/ = 0,353×10 -3mol 0,353×10-3mol=33 4.524

x=massa Mg(OH)2=massa Al(OH)3=4,839×10-3 gram

Untuk 1 tablet= 1,8985 g

(9)

Untuk Promag 2  58/ + 3  78/ = 0,343×10 -3mol 0,343×10-3mol=33 4.524

x=massa Mg(OH)2=massa Al(OH)3=4,7022×10-3 gram

Untuk 1 tablet= 0,7448 g

massa Mg(OH)2=massa Al(OH)3=4,7022×10-3gram×0,7448=3,5021×10-3g.

Untuk Mylanta 2  58/ + 3  78/ = 0,121×10 -3mol 0,353×10-3mol=33 4.524

x=massa Mg(OH)2=massa Al(OH)3=1,6588×10-3 gram

Untuk 1 tablet= 0,6990 g

massa Mg(OH)2=massa Al(OH)3=1,6588×10-3 gram×0,6990 g=1,1595×10-3g.

5. Menghitung persen kadar setelah diencerkan Pengenceran dari 10 ml menjadi 100 ml (10 kali) x setelah diencerkan= (−,)××754

55  gram × massa 1 tablet obat × 10

Data menunjukan mengandung 400 mg Al(OH)3dan 400 mg Mg(OH)2

persen Al(OH)3 =  

,   × %

persen Mg(OH)2 =

  

,   × %

Untuk Plantacid Forte

Pengenceran dari 10 ml menjadi 100 ml (10 kali) x setelah diencerkan= massa kadar × 10

x setelah diencerkan= 9,186×10-3g × 10 x setelah diencerkan= 0,09186 g

Data menunjukan Plantacid Forte mengandung 400 mg Al(OH)3dan 400 mg Mg(OH)2

persen Al(OH)3 =    ,   × %  persen Al(OH)3 = ,986  ,4   × 100% persen Al(OH)3=22,965% persen Mg(OH)2 =    ,   × %  persen Mg(OH)2 = ,986  ,4   × 100% persen Mg(OH)2=22,965% Untuk Promag

Pengenceran dari 10 ml menjadi 100 ml (10 kali) x setelah diencerkan= massa kadar × 10

(10)

x setelah diencerkan= 3,5021 g×10-3g × 10 x setelah diencerkan= 0,035021 g

Data menunjukan Plantacid Forte mengandung 200 mg Al(OH)3dan 150 mg Mg(OH)2

persen Al(OH)3 =    ,   × %  persen Al(OH)3 = ,352  ,5   × 100% persen Al(OH)3=17,51% persen Mg(OH)2 =   ,   × %  persen Mg(OH)2 = ,352  ,2   × 100% persen Mg(OH)2=23,34% Untuk Mylanta

Pengenceran dari 10 ml menjadi 100 ml (10 kali) x setelah diencerkan= massa kadar × 10

x setelah diencerkan= 1,1595×10-3g × 10 x setelah diencerkan= 0,011595 g

Data menunjukan Plantacid Forte mengandung 200 mg Al(OH)3dan 200 mg Mg(OH)2

persen Al(OH)3 =    ,   × %  persen Al(OH)3 = ,595  ,2   × 100% persen Al(OH)3=5,7975% persen Mg(OH)2 =   ,   × %  persen Mg(OH)2 = ,595  ,2   × 100% persen Mg(OH)2=5,7975% I. Daftar Pustaka

Muchtaridi, A. (2007). Kimia 2. Yudhistira: Jakarta.

Harjani, T., dkk. (2013). KIMIA: Untuk SMA/MA Kelas XI. Masmedia: Sidoarjo. Krishna, A. ( 2013). Mengenali keluhan anda. Informasi Medika : Bandung.

Mara, A. 2010.  Penuntun Praktikum Kimia Dasar I.  Inderalaya: Universitas Sriwijaya.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap orangtua terhadap perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas ( antipiretik

Uji Identifikasi Bahan Kimia Obat Dalam Sediaan Jamu Asam Urat Yang Beredar Di Kecamatan Klojen, Kota Malang Dengan Metode KLT-Densitometri.. Untuk memastikan keamanan dari

Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar atorvastatin dalam sediaan tablet yang beredar di pasaran apakah memenuhi persyaratan mutu obat, sehingga dengan

Tujuan penelitian ini untuk membuat sediaan antasida dalam bentuk beads yang dapat meningkatkan asam lambung, memperlama waktu tinggal obat dan untuk mengetahui efek penyembuhan

Tujuan fieldtrip pada praktikum Teknologi Produksi Tanaman Obat dan Aromatik ke Materia Medica, Batu, Jawa Timur adalah untuk mengetahui jenis-jenis tanaman obat

b) Penderita anemia ringan harus di programkan untuk mendapatkan pelayanan di unit spesialis (kolaborasi dengan dr.. d) Tablet Fe harus dikonsumsi satu jam sebelum makan atau sesudah

Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh validitas metode analisis untuk penentuan kadar asetosal dalam obat sakit kepala secara spektrofotometri uv dengan parameter

Penderita gastritis tidak boleh menunda waktu makan, namun jika tidak sempat makan maka makanlah kue untuk menetralkan asam lambung (Okviani, 2011). Dengan melihat latar