• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1)

Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

MUHAMMAD SALIM NASUTION 200702020

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) LOGIKA

MEDAN 2011

(2)

SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN KEPEGAWAIAN/DOSEN PADA AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA

MEDAN SECARA ONLINE

Oleh :

MUHAMMAD SALIM NASUTION 200702020

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

(Iman Muhammad, S.E, S.Kom, M.M, M.Kes) (Riki Wanto M.Kom)

Disahkan Oleh : Ketua STMIK LOGIKA

(3)

A. IDENTITAS PENULIS

Nama : Muhammad Salim Nasution

Tempat / Tanggal Lahir : Sungai Buaya / 24 Mei 1989

Agama : Islam

Suku / Kewarganegaraan : Mandailing / Indonesia Anak Ke : Satu Dari Tiga Bersaudara

Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan No. 71 Kelurahan Galang Kota, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (20585)

Nama Orangtua

Ayah : Abdul Aziz Nasution, A.Ma.Pd

Pekerjaan : PNS

Ibu : Sri Dahani ZS

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga / Petani

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 1995 – 2001 : SD Negeri 105399 Kulasar

2. Tahun 2001 – 2004 : MTs Swasta Al-Washliyah 22 Galang Kota 3. Tahun 2004 – 2007 : SMA Negeri 1 Galang

4. Tahun 2007 – 2011 : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Logika

(4)

PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN KEPEGAWAIAN/DOSEN PADA AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA

MEDAN SECARA ONLINE

MUHAMMAD SALIM NASUTION 200702020

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah meliputi masyarakat dunia saat ini. Sebagai bagian dari masyarakat dunia, tentunya tidak ingin ketinggalan teknologi dan informasi yang sedang berkembang. Ada banyak cara yang dapat ditempuh untuk mengetahui perkembangan teknologi yang sedang terjadi. Salah satu cara adalah dengan memanfaatkan komputer sebagai sarana untuk pengolahan data dan informasi.

Akademi Kebidanan Helvetia Medan sebagai salah satu akademi kebidanan yang telah memanfaatkan media komputer sebagai pendukung dalam bekerja. Akan tetapi walaupun banyak pekerjaan yang dapat dilakukan dengan menggunakan komputer khususnya internet pada saat ini tidak sepenuhnya pihak akademik bisa memanfaatkan teknologi itu, masih ada memakai cara yang manual, misalnya saja dalam pelayanan profil pegawai/dosen. Apabila ada masyarakat yang ingin mengetahui tentang profil dari pegawai/dosen, maka masyarakat itu harus datang sendiri ke Akademi Kebidanan Helvetia Medan.

Sistem manual seperti ini apabila masyarakat yang berada di luar daerah yang lumayan jauh tentunya akan menyita waktu serta materi, belum lagi masalah yang tanpa terduga sehingga berakibat tidak didapatkannya profil pegawai/dosen. Dengan demikian Penulis bermaksud untuk mengembangkan sistem-sistem yang ada dan membuat sistem yang belum ada untuk dapat diintegrasikan ke dalam sistem yang terpadu. Agar sistem informasi pelayanan kepegawaian/dosen dapat terlaksana dengan baik, maka dilakukan proses pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada rekayasa perangkat lunak yang benar. Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan Penulis dalam penelitian ini menampilakan profil pegawai/dosen secara online. Dengan menggunakan teknologi ini, dapat memudahkan Akademi Kebidanan Helvetia Medan dalam menampilkan profil pegawai/dosen.

(5)

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi merupakan salah satu syarat bagi Mahasiswa dalam menyelesaikan program perkuliahan. Adapun judul dari skripsi ini adalah “ PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN KEPEGAWAIAN/DOSEN PADA AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA MEDAN SECARA ONLINE”.

Dalam penulisan skripsi ini Penulis lebih banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dukungan, dan nasehat-nasehat dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Hj. Anny Anwar, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Logika Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis, selaku BPH Yayasan Pendidikan Logika Medan.

3. Bapak Muhammad Hendri, S.T, S.Kom, M.M, M.Kom, selaku Ketua STMIK Logika Medan.

4. Bapak Iman Muhammad, S.E, S.Kom, M.M, M.Kes, selaku Pembantu Ketua I STMIK Logika Medan, sekaligus Dosen Pembimbing I.

5. Bapak Riki Wanto M.Kom, selaku Ketua Prodi Sistem Informasi, sekaligus Dosen Pembimbing II.

6. Seluruh karyawan dan staff pengajar Program Studi Sistem Informasi STMIK Logika Medan.

7. Seluruh staff Akademi Kebidanan Helvetia Medan, yang telah banyak membantu dan memberikan informasi sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.

(6)

dorongan dan do`a restu serta pengorbanan materi yang begitu besar yang tidak dapat Penulis balas dengan apapun, juga kepada adik Penulis yang tercinta Nur Afni Nasution dan Dewi Triana Nasution, mereka adalah bagian hidupku.

9. Pengurus dan Anggota Forum Silaturrahmi Mahasiswa Muslim Logika Medan (FORSIL) dan semua kawan-kawan jurusan Sistem Informasi.

10. Sahabat karib Penulis Diki Susandi, Rahmat Hidayat Harahap S.Kom yang selalu memberikan dukungan dengan ikhlas hati kepada Penulis.

11. Seluruh karyawan Akademi Kebidanan Helvetia Medan, tempat Penulis bekerja, Penulis akan selalu mengingat kalian.

12. Brother Haula Hakim dan Brother Iskandar di Mabes IT Helvetia yang selalu membimbing dan mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Penulis juga mengucapkan salam sayang kepada kekasih hati, Hizratin Ma’wa Hasibuan yang telah memberikan support dan menemani Penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam Penulisan skripsi ini. Oleh karena itu dengan kerendahan hati Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT, Penulis memasrahkan segalanya, semoga Allah SWT selalu senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada Penulis dan kita semua, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2011 Penulis,

(7)
(8)

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ABSTRAK

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR GAMBAR... ... viii BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Ruang Lingkup Masalah... 3

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1. Tujuan Penelitian ... 3

1.4.2. Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Metode Penelitian... 4

1.6 Sistematika Penulisan... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 7

2.1. Pengolahan Data ... 7

(9)

2.2. Sistem Informasi ... 9 2.2.1. Pengertian Sistem ... 9 2.2.2. Karakteristik Sistem ... 9 2.2.3. Pengembangan Sistem ... ...11 2.2.4. Defenisi Informasi ... 12

2.2.5. Pengertian Sistem Informasi ... 12

2.2.6. Klasifikasi Sistem Informasi ... 13

2.3. Sistem Komputer ... 14 2.3.1. Hardware ... 14 2.3.2. Software ... 14 2.3.3. Brainware ... 15 2.4. Konsep Algoritma ... 15 2.4.1. Flowchart ... 15 2.4.2. DFD ... 16 2.4.3. ERD ... 17 2.5. PHP ... 17 2.5.1. Komponen ... 18 2.5.2. Identifier ... 19 2.5.3. Tipe Data ... 20 2.5.4. Operator ... 21

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... ...23

(10)

3.1.2. Struktur Organisasi... 29

3.2. Data yang di Butuhkan ... 31

3.3. Tahapan Identifikasi... 31

3.3.1. Lingkup Sistem... 31

3.3.2. Analisa Sistem ... ...32

3.3.3. Langkah-langkah Desain Sistem ... ...33

3.3.4. Tinjauan Sistem yang Sedang Berlangsung... 35

3.3.4.1. Analisa Sistem yang Sedang Berlangsung... 35

3.3.4.2. Analisa Sistem yang Sedang di Usulkan... 35

3.4. Metode Perancangan ... 36

3.4.1. DFD ... 36

3.4.2. Perancangan Database ... 39

3.4.3. Perancangan Input Sistem ... 40

3.4.4. Perancangan Output Sistem ... 43

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 45

4.1. Implementasi Sistem ... 45

4.1.1. Komponen Utama dalam Implementasi Sistem ... 47

4.1.2. Tujuan Implementasi Sistem ... 49

4.1.3. Pemeliharaan Sistem ... 50

4.2. Flowchart Program ... 51

(11)

BAB V PENUTUP ... 69 5.1. Kesimpulan ... 69 5.2 . Saran... 70 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Listing Program Kartu Bimbingan Surat Keputusan vii

(12)

Tabel 2.1 Pengertian Simbol Flowchart ... 15

Tabel 2.2 Komponen-komponen Data Flow Diagram (DFD) ... 16

Tabel 2.3 Komponen-Komponen Entity Relational Diagram (ERD) ... 17

Tabel 2.4 Operator Matematika ... 21

Tabel 2.5 Operator Logika ... 22

Tabel 3.1 Database Administrator ... 39

Tabel 3.2 Database Komentar ... 39

Tabel 3.3 Database Pegawai/Dosen ... 39

(13)

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data Dasar ... 7

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data yang dikembangkan ... 8

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 30

Gambar 3.2 Context Diagram ... 37

Gambar 3.3 DFD Level Nol ... 38

Gambar 3.4 Rancangan Input Administrator ... 40

Gambar 3.5 Rancangan Input Dosen ... 41

Gambar 3.6 Rancangan Input Pegawai ... 42

Gambar 3.7 Rancangan Output Sistem ... 43

Gambar 4.1 Flowchart Tampilan Utama ... 50

Gambar 4.2 Flowchart Cari ... 51

Gambar 4.3 Flowchart Menu ... 52

Gambar 4.4 Flowchart Page Komentar ... 53

Gambar 4.5 Flowchart Page Login administrator ... 54

Gambar 4.6 Flowchart Browse Data Administrator ... 55

Gambar 4.7 Flowchart Tambah Data Administrator ... 56

Gambar 4.8 Flowchart Edit Data Administrator ... 57

(14)

Gambar 4.11 Tampilan Visi dan Misi ... 60

Gambar 4.12 Tampilan Komentar ... 61

Gambar 4.13 Tampilan Contact Us ... 62

Gambar 4.14 Tampilan Login Administrator ... 63

Gambar 4.15 Tampilan Mrnu Utama Administrator ... 64

Gambar 4.16 Tampilan Menu Tambah Data ... 65

Gambar 4.17 Tampilan Tambah Data Dosen/Pegawai ... 66

Gambar 4.18 Tampilan Browse Data ... 67

(15)

1.1.Latar Belakang Masalah

Saat ini internet telah banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai kebutuhan antara lain media publikasi suatu acara atau pun tempat dan masih banyak kegiatan lainnya. Cara ini dirasakan lebih mudah dan efisien dibandingkan dengan proses publikasi secara manual, hal ini sangat penting guna menghadapi dan menjawab persaingan global yang semakin sengit.

Akademi Kebidanan Helvetia Medan adalah salah satu unit dari Yayasan Helvetia Group. Pada mula, tujuan didirikannya Akademi Kebidanan Helvetia Medan adalah menghasilkan tenaga-tenaga Ahli Madya Kebidanan ( Diploma III) yang profesional dengan memiliki pengetahuan serta keahlian di bidang kesehatan dan kebidanan, untuk memenuhi kepentingan masyarakat dan pembangunan sehingga dapat bekerja pada sistem pembangunan kesehatan pada waktu kini dan masa datang dengan kompetensi sebagai tenaga profesional bidang kebidanan. Menghasilkan tenaga kesehatan (khususnya Ahli Madya Kebidanan) yang berjiwa pancasilais, nasionalis, mampu dan cakap dalam menyelesaikan masalah kesehatan, serta dapat berkompetisi di era globalisasi terutama dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang dilandasi iman dan taqwa. Menghasilkan sumber daya organisasi pendidikan yang mendukung proses kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat serta pembangunan pribadi mahasiswa melalui teori maupun praktek. Sebagai perwujudan pengabdian masyarakat dalam pembangunan, melalui penyelenggaraan pendidikan nasional, khususnya

(16)

dalam bidang pendidikan kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Dengan semakin berkembangnya Akademi Kebidanan Helvetia Medan ini tidak pernah lepas dari penggunaan teknologi informasi khususnya internet, karena Akademi Kebidanan Helvetia Medan memanfaatkan teknologi internet untuk Sistem Informasi Akademik (SIA) nya.

Akan tetapi tidak sepenuhnya kegiatan yang memungkinkan dilakukan dengan menggunakan internet telah diimplementasikan di Akademi Kebidanan Helvetia Medan tersebut, katakan saja dalam memberikan informasi mengenai profil tentang pegawai/dosen masih menggunakan cara yang manual yaitu dengan cara mendatangi langsung ke Akademi Kebidanan Helvetia Medan yang sudah pasti memakan biaya yang begitu besar dan waktu yang lama, tujuannya apabila ada seseorang ingin melihat informasi profil dari pegawai/dosen tidak perlu datang langsung, cukup membuka alamat website yang telah disediakan. Maka, informasi profil dari pegawai/dosen yang kita cari akan muncul. Hal ini tentunya akan lebih memberikan waktu yang efisien dan efektif.

Dengan demikian Penulis bermaksud mengembangkan sistem yang ada dan membuat sistem yang belum ada untuk dapat diintegrasikan ke sistem yang terpadu. Adapun dengan permasalahan yang diuraikan di atas, maka Penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN KEPEGAWAIAN/DOSEN PADA AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA MEDAN SECARA ONLINE “.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat Penulis ambil beberapa masalah yang muncul antara lain :

(17)

Sistem seperti apa yang akan kita bangun?

Seberapa efektif dan efesienkah sistem yang akan kita buat ?

1.3.Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup masalah atau batasan-batasan masalah permasalahan merupakan hal yang sangat penting untuk ditentukan terlebih dahulu sebelum sampai pada tahap pembahasan selanjutnya, sehubungan dengan keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan Penulis dan luasnya cakupan permasalahan serta untuk menghindari kesimpang siuran dalam penulisan skripsi ini agar sesuai dengan judul dan latar belakang permasalahan hanya pada penampilan informasi profil pegawai/dosen secara online dan pengaplikasian sistem yang dibuat.

1.4.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian

Tujuan utama diadakannya serta dilakukannya penelitian ini adalah untuk merancang serta mengimplementasikan suatu Sistem Informasi berbasis komputer pada Akademi Kebidanan Helvetia Medan, ini gunanya untuk memperlancar kegiatan-kegiatan didalam pemrosesan data. Secara khusus dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan profil pegawai/dosen secara online dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada selama ini. 2. Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan profil pegawai/dosen

secara online akan meningkatkan kinerja perusahaan.

3. Membangun sistem informasi untuk menggantikan sistem yang berjalan pada saat ini.

(18)

4. Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai profil pegawai/dosen Akademi Kebidanan Helvetia Medan.

1.4.2. Manfaat Penelitian

1. Memberikan alternatif baru bagi Akademi Kebidanan Helvetia Medan dalam menampilkan informasi mengenai pegawai/dosen yang selama ini masih manual.

2. Memberikan masukan kepada para pegawai Akademi Kebidanan Helvetia Medan agar memperhatikan kesempurnaan sistem yang ada selama ini.

3. Meningkatkan keterampilan dan cara berpikir mahasiswa yang nantinya diharapkan mampu mendesain sistem dengan baik.

1.5.Metode Penelitian

Pada kesempatan ini Penulis akan membahas mengenai metode penelitian yang dilakukan oleh Penulis, yaitu tahapan-tahapan yang dilalui oleh Penulis mulai dari rumusan masalah sampai pada kesimpulan, yang membentuk suatu alur sistematis. Metode penelitian ini digunakan oleh Penulis sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian ini agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun metode penelitian yang digunakan Penulis antara lain :

1. Penelitian Lapangan

Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua teknik, yaitu : a. Observasi

(19)

Melakukan pengamatan secara langsung ke bidang yang melaksanakan kegiatan atau pengamatan terhadap gejala-gejala subjek.

b. Wawancara

Teknik ini secara langsung bertatap muka dengan pihak yang bersangkutan yang melaksanakan kegiatan.

2. Penelitian Perpustakaan

Penelitian perpustakaan dilakukan untuk mendapat data agar permasalahan dapat diselesaikan secara teoritis, menunjang data-data yang telah diproses dari metode lapangan serta menguatkan pendapat dalam menganalisa hasil penelitian lapangan sehingga permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan baik.

1.6.Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, Penulis membuat sistematika penulisan yang terdiri atas lima bab yang masing-masing dirinci dalam beberapa sub bab yang secara singkat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah yang membahas tentang permasalahan secara umum, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORITIS

Pada bab ini dijelaskan mengenai landasan teori yang membahas pemecahan masalah secara teoritis yaitu teori-teori yang berkaitan dengan

(20)

penyelesaian permasalahan dan konseptual yang menjelaskan tentang kesimpulan yang diambil dari kumpulan teori yang merupakan penyelesaian permasalahan berkenaan dengan topik dan fokus kajian.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dibahas diantaranya tinjauan umum tentang perguruan, data yang dibutuhkan, tahapan identifikasi seperti analisa sistem, langkah-langkah desain dan tinjauan sistem yang sedang berjalan, metode perancangan seperti data flow diagram, perancangan database, perancangan input sistem dan juga perancangan output sistem.

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini diuraikan tentang implementasi sistem, komponen-komponen utama dalam implementasi sistem, tinjauan implementasi sistem, pemeliharaan sistem, flowchart program, tampilan hasil.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi ini, pada bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran dari peneliti, serta daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

(21)

Pada bab ini Penulis akan mengemukakan beberapa teori yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas didalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang akan dikemukakan merupakan dasar-dasar penulisan untuk mengemukakan masalah yang dihadapi Penulis pada pelaksanaan penelitian pada Akademi Kebidanan Helvetia Medan. Adapun teori- teori tersebut antara lain :

2.1.Pengolahan Data 2.1.1. Defenisi Data

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

2.1.2. Siklus Pengolahan Data

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar, yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle), yaitu input, processing, dan output.

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data Dasar

7

(22)

Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan (expanded data processing cycle) dapat ditambahkan tiga atau lebih tahapan lagi, yaitu organization, storage dan distribution.

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data yang dikembangkan

Organization. Tahap ini berhubungan dengan proses dari pengumpulan data yang biasanya merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen dasar.

Input. Tahap ini merupakan proses memasukkan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

Processing. Tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh alat pemroses (processing device), yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari di storage.

Output. Tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device), yaitu berupa informasi.

Distribution. Tahap ini merupakan proses dari distribusi output kepada pihak yang berhak dan membutuhkan informasi.

Input Processing Output Distribution Organization

(23)

2.2.Sistem Informasi 2.2.1. Pengertian Sistem

Berikut adalah beberapa pengertian sistem yang diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pengertian sistem diambil dari asal mula sistem yang berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yang memiliki pengertian bahwa ”suatu sistem merupakan suatu kesatuan yang didalamnya terdiri dari komponen atau elemen yang berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi”. (Anonim, 2008).

2. Sistem yaitu gabungan dari sekelompok komponen baik itu manusia atau bukan manusia (non-human) yang saling mendukung satu sama lain serta diatur menjadi sebuah kesatuan yang utuh untuk mencapai suatu tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir. (Kerzner, 2008).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan”.

2.2.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu antara lain :

(24)

1. Komponen Sistem (Components)

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.

4. Penghubung (Interface)

Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung, satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

(25)

7. Pengolahan (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.2.3. Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama, permasalahan yang timbul dapat berupa ketidakberesan, pertumbuhan organisasi.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities), teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya, organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambil keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efesiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan yang ada.

(26)

3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pimpinan ataupun dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.

2.2.4. Defenisi Informasi

Berikut adalah pengertian informasi sebagai berikut, antara lain :

1. Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, komunikasi, kebenaran, representasi dan rangsangan mental.

2. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

2.2.5. Pengertian Sistem Informasi

Ada beberapa pengertian sistem informasi diantaranya adalah :

1. Sistem Informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi : operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data.

2. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh

(27)

pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

3. Sistem Informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu.

2.2.6. Klasifikasi Sistem Informasi

Ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Klasifikasi yang umum dipakai antara lain didasarkan pada :

1. Level Organisasi

Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi : a. Sistem informasi departemen (depertemental information system).

b. Sistem informasi perusahaan (interprise information system)

c. Sistem informasi antar organisasi (interorganizational information system).

2. Area Fungsional

Sebuah organisasi memiliki sejumlah area fungsional seperti akuntansi, pemasaran, produksi, keuangan, manufaktur, dan sebagainya. Jadi berdasarkan area fungsional, sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam perusahaan.

(28)

Berdasarkan dukungan yang diberikan kepada pemakai, sistem informasi yang digunakan pada area fungsional dalam organisasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Sistem Pemrosesan Transaksi (transaction processing system atau TPS).

b. Sistem Informasi Manajemen (management information system atau MIS).

c. Sistem Otomasi Perkantoran (office outomation system/ OAS). d. Sistem Pendukung Keputusan (decision support system atau DSS).

e. Sistem Informasi Eksekutif (executive information system atau EIS). f. Sistem Pendukung Kelompok (group support system atau GSS).

g. Sistem Pendukung Cerdas (inteligent support system atau ISS). 4. Arsitektur Sistem

Berdasarkan arsitektur sistem yang mendasarinya, sistem informasi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Sistem berbasis mainframe

b. Sistem komputer pribadi (PC) tunggal.

c. Sistem tersebar atau sistem komputasi jaringan.

2.3.Sistem Komputer 2.3.1. Hardware

Hardware (perangkat keras/piranti keras) adalah peralatan fisik dari komputer itu sendiri. Peralatan yang secara fisik dapat dilihat, dipegang, ataupun dipindahkan. 2.3.2. Software

(29)

Software (perangkat lunak/piranti lunak) adalah suatu prosedur pengoperasian dari komputer itu sendiri ataupun sebagai prosedur dalam hal pemrosesan data yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.3.3. Brainware

Brainware (user) adalah orang-orang yang bekerja secara langsung dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu, ataupun orang-orang yang tidak bekerja secara langsung menggunakan komputer, tetapi menerima hasil kerja dari komputer yang berbentuk laporan.

2.4. Konsep Algoritma 2.4.1. Flowchart

Flowchart atau Diagram Alir adalah sekumpulan simbol-simbol atau skema yang menunjukkan atau menggambarkan rangkaian kegiatan-kegiatan program dari mulai awal hingga akhir, inti pembuatan dari flowchart atau Diagram Alir ini adalah penggambaran urutan langkah-langkah pengerjaan dari suatu algoritma. Dibawah ini merupakan simbol-simbol flowchart atau Diagram Alir :

Tabel 2.1 Pengertian Simbol Flowchart

No Simbol Fungsi

1 Terminal, untuk memulai atau mengakhiri suatu program.

2

Proses, suatu simbol yang menunjukan setiap pengolahan yang dilakukan oleh komputer

(30)

No Simbol Fungsi

ataupun menunjukan hasil dari suatu proses.

4 Decision, suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban atau pilihan.

5 Off-line connector, merupakan simbol masuk atau keluarnya suatu prosedur pada lembar kertas lainnya

6

Arus/ flow, prosedur yang dapat dilakukan dari atas kebawah, dari bawah ke atas, dari kiri ke kanan, ataupun dari kanan ke kiri.

7

Untuk menyatakan sekumpulan langkah proses yang ditulis sebagai prosedur

2.4.2. DFD

DFD (Data Flow Diagram) DFD merupakan salah satu komponen dalam serangkaian pembuatan perancangan sebuah sistem komputerisasi. DFD menggambarkan aliran data dari sumber pemberi data (input) ke penerima data (output). Aliran data itu perlu diketahui agar si pembuat sistem tahu persis kapan sebuah data harus disimpan, kapan harus ditanggapi (process), dan kapan harus didistribusikan ke bagian lain.

Tabel 2.2 Komponen-komponen Data Flow Diagram (DFD)

No Simbol Fungsi

1

External Entity, simbol ini digunakan untuk menggambarkan asal atau tujuan data.

2 atau

Proses, simbol ini digunakan untuk proses pengolahan data atau transformasi data.

(31)

3

Data Flow, simbol ini digunakan untuk menggambarkan aliran data yang berjalan.

4 atau

Data Storage, Simbol ini digunakan untuk menggambarkan data flow yang sudah disimpan atau diarsipkan.

2.4.3. ERD

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah gambaran mengenai berelasinya antar entitas. Sistem adalah kumpulan elemen yang setiap elemen memiliki fungsi masing-masing dan secara bersama-sama mencapai tujuan dari sistem tersebut. Kebersamaan dari sistem di atas dilambangkan dengan saling berelasinya antara satu entitas dengan entitas lainnya.

Entitas (entity/ entity set), memiliki banyak istilah di dalam ilmu komputer, seperti tabel (table), berkas (data file), penyimpan data (data store), dan sebagainya.

Tabel 2.3 Komponen-komponen Entity Relationship Diagram (ERD)

No Simbol Fungsi

1

Entitas, adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.

2 Relasi, menunjukkan adanya

hubungan di antara sejumlah entitas yang berbeda.

3

Atribut, berfungsi mendeskripsikan karakter entitas (atribut yg berfungsi sebagai key diberi garis bawah)

4

Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut

(32)

2.5. PHP

PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Preprocessor", yang merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.

PHP dijalankan di server, jadi konsepnya berbeda dengan JavaScript, yang dijalankan di klient, keuntungan menggunakan PHP, kode yang menyusun program tidak perlu diedarkan ke pemakai sehingga kerahasiaan kode dapat dilindungi. Hal menarik yang didukung oleh PHP tetapi tidak didukung oleh JavaScript adalah kenyataan bahwa PHP bisa digunakan untuk mengakses berbagai macam database seperti access, MySQL, Oracle, dan lain-lain.

2.5.1. Komponen

Kode PHP disimpan sebagai plain text dalam format ASCII, sehingga kode PHP dapat ditulis hampir di semua editor text seperti windows notepad, windows wordpad, dll. Kode PHP adalah kode yang disertakan di sebuah halaman HTML dan kode tersebut dijalankan oleh server sebelum dikirim ke browser.

Dalam pembuatan skripsi ini Penulis menggunakan program editor yaitu Macromedia Dreamweaver 8, sedangkan untuk databasenya Penulis menggunakan MySql, alasan Penulis menggunakan Macromedia Dreamweaver 8 karena lebih simpel dan mudah dalam mendesain halaman web.

Contoh Syntax PHP

(33)

<?

echo ("Contoh text yang menggunakan kode PHP"); ?>

</html>.

2.5.2. Identifier

Identifier dalam PHP terdiri dari fungsi, variabel dan classes. Aturan dalam identifier yang diperuntukkan pada PHP adalah :

a. Tidak boleh menggunakan tanda baca dalam mendefinisikan sebuah identifier.

b. Harus dimulai dengan huruf atau under_score (_). c. Variabel selalu di awali dengan tanda $ (dollar).

d. Identifier dalam PHP sangat sensitif, kecuali fungsi-fungsi yang telah di sediakan oleh PHP.

e. Nama fungsi yang dibuat tidak boleh sama dengan nama fungsi yang telah tersedia dalam bahasa PHP.

f. Nama variabel seharusnya tidak boleh sama dengan nama fungsi yang telah di tetapkan dalam PHP.

Sedangkan Variabel adalah tempat penyimpanan data didalam memory komputer, didalam PHP diawali dengan karakter $ diikuti dengan huruf sebagai karakter pertama setelah $, kemudian kombinasi karakter dan angka. Tidak boleh ada spasi dan tanda baca dalam penamaannya, kecuali karakter _(garis bawah, under score).

(34)

Script PHP menerapkan aturan case sensitive untuk penamaan variabel yakni adanya perbedaan Penulisan dengan huruf besar dengan huruf kecil. Setiap Penulisan didalam script harus mengikuti aturan Penulisan yang telah ditentukan.

Dengan demikian penamaan variabel pada PHP dasarnya mempunyai aturan yang sama dengan JavaScipt. Perbedaan yang menyolok, variabel pada PHP selalu diawali dengan tanda $. Contoh nama-nama variabel yang sah pada PHP :

Contoh Penulisan variabel dalam PHP yang benar : $namapemakai

$password $kota2 $kota_medan

Contoh Penulisan variabel dalam PHP yang salah : $nama pemakai

$pass/word $2kota $kota medan

2.5.3. Tipe Data

Tipe data dasar pada PHP ada tiga macam, yaitu :

1. Tipe data integer yang meliputi semua bilangan bulat, besar range data integer pada PHP sama dengan range tipe data long pada bahasa C yaitu antara –2.147.483.648 sampai 2.147.483.647 pada platform 32-bit. PHP akan secara otomatis mengkonversi data integer menjadi floating point jika

(35)

berada di luar range di atas. Integer dapat dinyatakan dengan bentuk octal, desimal dan heksadesimal.

2. Double, yaitu menyatakan tipe data bilangan real atau titik mengambang, yaitu bilangan yang mempunyai bagian pecahan.

3. String, yaitu yang menyatakan tipe data teks (sederetan karakter yang tidak menyatakan bilangan) misalnya berupa nama barang atau nama orang. 2.5.4. Operator

Operator adalah simbol yang digunakan dalam program untuk melakukan suatu operasi, misalnya penjumlahan, perkalian, dan perbandingan kesamaan dua buah nilai, atau bahkan memberikan nilai ke variabel. Nilai yang dioperasikan oleh operator (disebut operand atau argumen) bersama-sama operator membentuk ekspresi/ ungkapan sebagai berikut :

2 + 3 * 4

disebut ekspresi. Tanda + dan * disebut operator, sedangkan 2, 3 dan 4 adalah operand atau argumen.

Pada PHP terdapat sejumlah kelompok operator, Misalnya yang tergolong sebagai operator matematika dan operator logika, barikut ini adalah tabel operator Matematika.

Tabel 2.4 Operator Matematika

Operator Kegunaan Prioritas

+ Penjumlahan Ketiga

- Pengurangan Ketiga

* Perkalian Kedua

/ Pembagian Kedua

% sisa pembagaian Kedua

++ Penambahan dengan 1 Pertama

(36)

Operator logika digunakan untuk mengkombinasikan kondisi, sehingga beberapa kondisi dapat dievaluasi atau diperiksa dalam sebuah ekspresi. Sebagai contoh logika AND akan bernilai true jika semua kondisi benar. Tabel berikut ini menunjukkan semua anggota dari operator logika :

Tabel 2.5 Operator Logika

Operator Contoh Bernilai benar jika

AND/ and $i && $j atau $i AND $j $i dan $j bernilai bernilai benar

OR/ or $i || $j atau $i OR $j Salah satu atau kedua variabel bernilai benar

XOR $i XOR $j Salah satu variabel bernilai

benar, tetapi tidak keduanya benar

(37)

3.1.Tinjauan Umum Akademi Kebidanan Helvetia Medan 3.1.1. Sejarah Singkat Akademi Kebidanan Helvetia Medan

Yayasan Rumah Sakit Umum Helvetia menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan pendidikan, dalam bidang pendidikan dikhususkan pada pendidikan tinggi tenaga kesehatan. Salah satu perguruan tinggi yang diselenggarakan adalah Akademi Kebidanan Helvetia yang beralamat di Jl. Kapten Sumarsono No. 107, Helvetia, Medan yang didirikan pada tanggal 02 Januari 2002 melalui Surat Keputusan Mendiknas RI tentang Pemberian Izin Operasional Program Studi Diploma III Kebidanan Nomor: 02/D/O/2002 dan izin perpanjangan operasional No.1918/D/T/2004 selanjutnya telah di perpanjang 2 kali dan terakhir dengan nomor 3337/D/T/K-I/2010 serta telah terakreditasi oleh BAN PT dengan Nomor : 007/BAN-PT/AK-VI/DPL-III/VIII/2006 sejak tanggal 3 Agustus 2006, selain itu juga diselenggarakan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Helvetia (STIKES Helvetia).

Kegiatan perkuliahan mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sistem pendidikan berdasarkan paket, yang diberikan dalam bentuk perkuliahan, latihan-latihan tertulis dan diskusi tentang kasus-kasus pembangunan dan pelayanan kesehatan sesuai dengan program studi kebidanan, diskusi dengan dosen tamu baik akademisi maupun praktisi termasuk para birokrat, praktikum, seminar-seminar, belajar mandiri, studi kepustakaan, dan praktek lapangan.

(38)

Rencana strategis institusi yang dijabarkan dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) AKBID Helvetia tahun 2005-2010 ditujukan untuk meningkatkan komitmen dan profesionalisme penyelenggaraan pendidikan melalui pembenahan dan pengembangan yang dilakukan secara terus-menerus dalam bidang sumberdaya manusia (SDM) baik dosen maupun pegawai, sarana fisik, dan struktur organisasi serta aspek manajemen/adminsitrasi.

Rencana strategis AKBID Helvetia tersebut diatas secara ringkas adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)

a. Menyusun perencanaan jangka panjang pengembangan sumber daya manusia. b. Mengembangkan jabatan dan pangkat akademis dosen.

c. Mengembangkan kualitas SDM melalui studi lanjut, training dan program sertifikasi.

d. Meningkatkan kualitas rekruitmen SDM dengan memperhatikan latar belakang pendidikan, kemampuan akademik dan keseimbangan antara dosen yang tersedia dengan mahasiswa.

e. Meningkatkan kesejahteraan SDM.

f. Evaluasi rutin kinerja tenaga dosen dan administrasi.

Dosen Tetap Program Studi D III Kebidanan pada tahun 2005 sebesar 47 orang, akan ditambah menjadi 60 orang pada tahun kelima. Dosen tetap yang akan mengikuti pendidikan dalam jangka waktu 5 tahun pertama ini sebesar 25 orang. Adapun Dosen tidak tetap akan dipertahankan sebesar 19 orang.

(39)

Tenaga penunjang dan adminstrasi akan ditambah jumlahnya, sehingga sampai pada tahun kelima, jumlahnya mencapai 6 orang untuk tenaga administrasi dan 6 orang untuk tenaga penunjang.

2. Pengembangan Sarana dan Prasarana

a. Memberikan prioritas bagi terpenuhinya sarana dan prasarana untuk proses belajar mengajar.

b. Mengembangkan laboratorium penelitian sesuai kebutuhan kurikulum dan penelitian terapan.

c. Pengadaan laboratorium bahasa dan laboratorium penelitian terapan. d. Efisiensi, produktivitas dan efisiensi penggunaan ruangan.

e. Pengembangan kampus baru.

Jumlah ruangan yang tersedia relatif mencukupi sampai pada tahun kelima, namun demikian rencana penambahan ruangan akan tetap dilakukan, seperti ruang kuliah, ruang dosen, dan ruang tata usaha. Penambahan ruangan ini dan ruangan lainnya akan tetap berpedoman pada ketentuan pemerintah (seperti ruang kuliah 0,5 m² per mahasiswa), dan kecenderungan peningkatan jumlah mahasiswa per tahunnya. Lahan kampus akan ditambah sebagai bagian dari investasi jangka panjang. Direncanakan pada tahun ketiga akan dibeli tanah sekitar 3000 m², sehingga pada lima tahun kedua berdirinya Akademi Kebidanan Helvetia Medan akan memiliki lahan kampus seluas 6.422 m².

3. Peningkatan kualitas manajemen institusi

a. Meningkatkan pendidikan dan pelatihan manajemen bagi pimpinan dan staf administrasi.

(40)

b. Melakukan evaluasi rutin terhadap Organisasi Tata Kerja untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi organisasi.

c. Menyediakan sarana dan prasarana administrasi dengan teknologi terkini. d. Mengembangkan sistem evaluasi diri dan task force hibah kompetisi. e. Mengembangkan sistem manajemen mutu.

f. Meningkatkan fungsi unit monitoring dan evaluasi. 4. Peningkatan kualitas Sistem Informasi Insitusi

a. Menyediakan secara bertahap sarana dan prasarana sistem informasi dengan teknologi terbaru sehingga mempermudah akses informasi pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan sistem informasi manajemen. b. Menyediakan layanan internet dan intranet di dalam kampus.

c. Mengembangkan penguasaan teknologi informasi di kalangan dosen dan pegawai.

5. Peningkatan dan Pengembangan Penyelenggaraan Pendidikan

a. Meningkatkan kualitas mahasiswa baru dengan peningkatan jumlah pendaftar. b. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan administrasi akademik.

c. Mengembangan kurikulum sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat industri.

Diperkirakan penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2007/2008 sekitar 200 orang untuk program DIII Kebidanan. Sampai pada tahun sepuluh, diperkirakan jumlah mahasiswa aktif maupun yang telah menyelesaikan studi sekitar sekitar 2000 orang pada program DIII Kebidanan. Pertambahan jumlah mahasiswa sebagai dasar penambahan jumlah dosen, pegawai, dan sarana fisik pendidikan yang diperlukan. 6. Peningkatan kualitas Perpustakaan

(41)

a. Meningkatkan secara bertahap ketersediaan bahan pustaka. b. Mendorong minat membaca sivitas akademika.

c. Mempersiapkan e-library.

Pada tahun pertama telah tersedia buku dan referensi ilmiah serta umum di perpustakaan, dan diperkirakan pada tahun kesepuluh akan bertambah jumlahnya menjadi sekitar 1000 judul.

7. Peningkatan kualitas penelitian terapan dan pengabdian masyarakat a. Meningkatkan motivasi penelitian terapan bagi dosen dan mahasiswa. b. Membuka jurnal penelitian terapan.

c. Meningkatkan partisipasi dan kerjasama dalam jaringan penelitian.

a. Mengembangkan kepekaan sosial staf pengajar dan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat.

b. Mengembangkan komunikasi aktif dengan pihak eksternal, baik pemerintah maupun swasata.

c. Menerapkan IPTEK terapan untuk meningkatkan kualitas masyarakat pada umumnya.

Target tahun 2005-2006, akan dilakukan konsolidasi internal dikalangan dosen tetap dan pegawai, untuk membenahi dan memantapkan komitmen dan profesionalisme. Selanjutnya, pemantapan struktur organisasi akan dilakukan, dengan harapan posisi pada jabatan struktural dan fungsional pada semua lini organisasi (terutama yang fundamental) akan dapat diselesaikan. Dengan demikian, berbagai aspek akademik yang diperlukan untuk pelaksanaan pendidikan atau pengajaran sudah dapat diselesaikan. Penataan pegawai administrasi dan penunjang, serta sistem administrasi yang dijadikan panutan kerja juga akan dilakukan pada tahun pertama ini.

(42)

Tahun ini juga akan digunakan sebagai proses melengkapi sarana pendidikan yang diperlukan agar seluruh kegiatan akademik tidak terhambat. Dapat dikatakan bahwa pada tahun pertama, merupakan proses awal pengembangan profesionalisme, organisasi dan manajemen, serta melengkapi sarana fisik di Akademi Kebidanan Helvetia Medan.

Target tahun 2006-2007, bersamaan dengan peningkatan jumlah mahasiswa, maka berbagai kegiatan akademik dan administrasi, sudah dapat berjalan sesuai prinsip-prinsip profesionalisme, manajemen modern, dan kecukupan sarana pendidikan. Upaya untuk meingkatkan kualitas dosen dan pegawai melalui pelatihan atau kegiatan akademik jangka pendek sudah dapat dilaksanakan. Adapun untuk kegiatan pendidikan (seperti S2 untuk dosen), memasuki fase perencanaan, yang diharapkan dapat mulai direalisasikan pada tahun ketiga.

Target tahun 2008-2010, diproyeksikan seluruh unit organisasi di Akademi Kebidanan Helvetia Medan sudah berjalan sesuai dengan prinsip dasar yang telah dirintis sejak tahun pertama dan kedua. Orientasi terhadap kualitas akademik diharapkan sudah menjadi budaya organisasi dikalangan dosen, pegawai, mahasiswa, dan pengelola atau yayasan. Sarana pendidikan diharapkan sudah relatif lengkap tersedia yang akan menopang kelancaran kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian, kegiatan kemahasiswaan, dan berbagai kegiatan ilmiah lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa 5 tahun kedua sejak berdirinya Akademi Kebidanan Helvetia Medan, merupakan fase penerapan aplikasi dari profesionalisme, manajemen modern, kesiapan sarana pendidikan, struktur organisasi yang efisien dan efektif, yang secara keseluruhan akan memunculkan budaya organisasi yang berorientasi pada kualitas akademik.

(43)

Berdasarkan rancangan ini, maka diharapkan para alumni Akademi Kebidanan Helvetia Medan dapat memenuhi standar kualitas SDM yang diperlukan untuk pengembangan ilmu kesehatan masyarakat, teknologi kesehatan, dan tenaga profesional yang dikehendaki sektor pembangunan kesehatan masyarakat sesuai jenis dan jenjang pendidikan yang dipilih alumni yang bersangkutan.

3.1.2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, berikut ini adalah struktur organisasi Akademi Kebidanan Helvetia Medan.

(44)

PUDIR - II

Teguh Suharto, SE

ADMINISTRASI

Juli Khairani Mtd, AMd

ADM. RT Diki Susandi KEUANGAN Khairunnisa, SE PUDIR - I Aida Fitria, SST KOOR. KEGIATAN Siti Aisyah, SST Sarika, Am.Keb UNIT KURIKULUM Suriyani, SST Irma Handayani, SST

EVALUASI & LITBANG Endriyani Safitri, SKM Rifatul Mahmudah, SST Muhammad Salim Nst PUDIR - III Yulida Effendi Nst, SKM KEGIATAN MAHASISWA Rifaatul Mahmudah, SST KONSELING Rahmawati, S. Psi KELOMPOK DOSEN Eka Amalia, SST Sri Rintani S, SST UPT. BAHASA Aida Safitri, S. Pd PERPUSTAKAAN Afridawati, S. Sos UPT. KOMPUTER

Iskandar Muda, S. Kom

LABORATORIUM

Julita Nasution, S.Kep. Ns

ASRAMA

Juliana

(45)

3.2. Data yang di Butuhkan

Dalam rangka penyusunan skripsi ini diperlukan data guna mendukung penulisan-penulisan menuju sasaran yang hendak dicapai yaitu :

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh Penulis melalui objeknya, dalam hal ini data primer antara lain :

a. Data Pegawai Akademi Kebidanan Helvetia Medan. b. Data Dosen Akademi Kebidanan Helvetia Medan. 2. Data Skunder

Data skunder adalah data yang telah ada, yang diperoleh oleh Penulis dengan membaca buku-buku di perpustakaan yang berkaitan dengan objek tulisan yang digunakan Penulis dalam pengolahan data yang dikumpulkan dilapangan. Data Skunder dapat berbentuk buku-buku, literatur, brosur-brosur, laporan-laporan, dan catatan-catatan.

3.3.Tahapan Identifikasi 3.3.1. Lingkup Sistem

Dalam pembuatan skripsi ini, Penulis akan menjabarkan cara kerja sistem yang dibuat oleh Penulis, program yang Penulis buat adalah berfungsi sebagai media informasi tentang profil dari pegawai/dosen Akademi Kebidanan Hevetia yang selama ini berjalan adalah masih memakai cara manual. Dengan adanya profil pegawai/dosen secara online ini akan sangat memudahkan masyarakat dalam melihat profil dari pegawai/dosen Akademi Kebidanan Helvetia Medan.

(46)

Cara melihat profil pegawai/dosen secara online adalah pertama-tama dengan membuka website http://helvetia.web.id. Kemudian pilih menu profil, maka akan muncul profil tentang pegawai ataupun dosen yang ingin dilihat informasinya.

3.3.2. Analisa Sistem

Analisa sistem dibuat karena adanya pembuatan sistem yang baru menggantikan sistem yang lama, permintaan dapat datang dari seorang manejer diluar departemen sistem informasi atau dari pihak ekskutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. Namun adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem informasi, yang bermaksud mengembangkan sistem yang sudah ada atau mengatasi masalah-masalah yang belum tertangani.

Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya).

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perancanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya.

Terdapat beberapa langkah di dalam melakukan analisis sistem diantaranya adalah :

1.Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

2.Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3.Analyze, yaitu menganalisa sistem.

(47)

Desain didalam suatu sistem adalah suatu kegiatan atau kerja untuk membuat desain atau gambaran tentang sistem yang akan diimplementasikan. Didalam tahap desain yang sangat dibutuhkan adalah data yang akurat tentang sesuatu yang ingin dikembangkan. Desain yang baik tidak terlepas dari perencanaan yang matang, data yang akurat, pengembangan alternative dan pemilihan alternatif yang dianalisa dan juga sesuatu yang paling memberikan peranan penting adalah sumber daya manusia yang melakukan proses desain tersebut

3.3.3. Langkah-langkah Desain Sistem

Sistem yang dikembangkan benar-benar menjadi sistem yang memiliki kualitas informasi yang baik, akurat, tepat waktu dan relevan serta mempermudah didalam pembuatan program komputer maka sebelum membuat ataupun melakukan proses desain ada beberapa langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang harus dilalui yang tidak terlepas dari SDLC (Siclus Development Life Cycle) yaitu daur hidup sistem yang saling berkaitan, diantaranya adalah :

1.Permulaan

Survei pendahuluan 2.Studi Kelayakan

a. Prosedur yang ada b. Perkiraan biaya 3.Analisis Sistem

Perincian prosedur yang ada 4.Persyaratan Analisis

(48)

b. Pengumpulan data, volume, input, output c. Penetapan garis batas sistem (pembatasan masalah). 5. Desain Sistem

a. Desain ideal tanpa kendala

b. Revisi membuat yang ideal yang dapat diterima. 6. Spesifikasi Desain a. Desain global b. Input / Output c. Desain file d. Pengkodean e. Pemrograman f. Syarat-syarat program g. Petunjuk kerja

h. Pemilihan bahasa pemrograman yang tepat 7. Pengujian (Testing)

a. Pengujian unit (Unit test)

b. Pengujian modul gabungan (Combined module test) 8. Konversi dan Pengawasan (Implementasi)

9. Operasional

a. Pemeliharaan (Maintenance) b. Evaluasi

Dari beberapa langkah-langkah tentang desain sistem diatas maka diharapkan tujuan dari pada sistem yang dikehendaki dapat tercapai. Tujuan dari desain sistem yang pertama untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer. Tujuan kedua lebih condong kepada desain

(49)

sistem yang terinci, yaitu pembuatan desain yang jelas dan lengkap yang nantinya digunakan untuk pembuatan program komputer.

3.3.4. Tinjauan Sistem yang Sedang Berlangsung

Dalam hal melihat profil pegawai/dosen masih menggunakan sistem manual dengan cara mendatangi langsung ke Akademi Kebidanan Helvetia Medan, masalah inilah yang sering menyebabkan sasaran dari sistem tidak tercapai, terkadang profil pegawai/dosen yang ingin kita lihat harus dicari lagi berkasnya dengan berkas-berkas yang begitu banyaknya serta membutuhkan waktu yang tidak singkat.

3.3.4.1. Analisa Sistem yang Sedang Berlangsung

Sistem yang berlangsung berjalan di Akademi Kebidanan Helvetia Medan belum menggunakan program, khususnya dalam penampilan profil dari pegawai/dosen, setiap ada orang yang ingin melihat profil salah satu dari pegawai/dosen harus datang langsung ke Akademi Kebidanan Helvetia kemudian bagian administrasi membuka berkas-berkas pegawai/dosen yang ingin dilihat. Adapun cara yang sedang berjalan ini dirasa kurang efektif dan efisien, karena membutuhkan waktu yang lama, sehingga menambah suatu beban pekerjaan.

3.3.4.2. Analisa Sistem yang Sedang Diusulkan

Dalam sistem informasi penampilan profil pegawai/dosen kasus analisa sistem yang diusulkan adalah menggunakan program penampilan secara online dan dapat diperkirakan dalam penggunaan penampilan profil pegawai/dosen secara online ini akan meningkatkan kinerja Akademi Kebidanan Helvetia Medan yang dapat melakukan pengolahan data dengan cepat dan mudah.

(50)

Dengan demikian masalah yang dihadapi Akademi Kebidanan Helvetia Medan sudah dpaat terjawab, sehingga dalam pengambilan keputusan dapat terlaksana dengan cepat dan tepat sehingga hasil yang diperoleh menjadi maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dengan lengkapnya sarana pendukung perancangan sistem yang akan diterapkan, akan mendapatkan kemudahan dalam penampilan profil pegawai/dosen pada Akademi Kebidanan Helvetia Medan.

3.4.Metode Perancangan 3.4.1. DFD

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut, sedangkan Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem.

(51)

Nama Pegawai/Dosen

,

Gambar 3.2 Context Diagram

Operator Administrasi Sistem Pelayanan Dosen/Pegawai Seacara Online Biodata Pegawai/Dosen Nama Pegawai/Dosen Biodata Pegawai/Dosen Biodata Pegawai/Dosen Valid Masyarakat Biodata Pegawai/Dosen Valid

(52)

Gambar 3.3 DFD Level Nol Masyarakat Sistem Pelayanan Dosen/Pegawai Seacara Online 1.0 Sistem Pelayanan Pegawai/Dosen Copyright @ 2011 BY MSN LOGIKA Operator Administrasi Penampilan Profil Pegawai/Dosen secara Online 2.0 Biodata Pegawai/Dosen Nama Pegawai/Dosen Biodata Pegawai/Dosen

Valid Pegawai/DosenBiodata Biodata Pegawai/Dosen Valid Nama Pegawai/Dosen Tampilan Profil Pegawai/Dosen Valid Nama Pegawai/Dosen Tampilan Profil Pegawai/Dosen Valid Biodata Pegawai/Dosen Valid

(53)

3.4.2. Perancangan Database

Adapun perancangan database mengenai perancancangan sistem pelayanan dosen/pegawai secara online pada Akademi Kebidanan Helvetia Medan terdapat 3 tabel.

Tabel 3.1 Database Administrator

Field Name Type Size Description Key

id Int 4 No Primary

nama Varchar 25 Nama

pass Varchar 100 Password

Tabel 3.2 Database Komentar

Field Name Type Size Description Key

id Int 4 No Primary

nama Varchar 20 Nama

email Varchar 25 Email

pesan Text - Komentar

Tabel 3.3 Database Pegawai/Dosen

Field Name Type Size Description Key

id Int 2 no Primary

nidn Varchar 15 NIDN Dosen/NIP Pegawai

nama Varchar 30 Nama

ket Varchar 20 Tetap, Tidak Tetap, Administratif, Pegawai

3.4.3. Perancangan Input Sistem

Copyright @ 2011 BY MSN LOGIKA

(54)

Gambar 3.4 Rancangan Input Administrator Silahkan Isi Data Administrator

Nama : Password :

Simpan Admin Batal

Menu Utama AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA MEDAN JLN. KAPTEN SUMARSON NO. 107 – HELVETIA

MEDAN – SUMATERA UTARA Copyright @ 2011 BY MSN LOGIKA Navigasi Tambah Admin Tambah Dosen Tambah Pegawai Copyright @ 2011 BY MSN LOGIKA Copyright @ 2011 BY MSN LOGIKA

(55)

Gambar 3.5 Rancangan Input Dosen Silahkan Isi Data Dosen

NIDN : Nama :

Simpan Admin Batal

Menu Utama AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA MEDAN JLN. KAPTEN SUMARSON NO. 107 – HELVETIA

MEDAN – SUMATERA UTARA Copyright @ 2011 BY MSN LOGIKA Navigasi Tambah Admin Tambah Dosen Tambah Pegawai Ket : Copyright @ 2011 BY MSN LOGIKA

(56)

Gambar 3.6 Rancangan Input Pegawai Silahkan Isi Data Pegawai

NIDN : Nama :

Simpan Admin Batal

Menu Utama AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA MEDAN JLN. KAPTEN SUMARSON NO. 107 – HELVETIA

MEDAN – SUMATERA UTARA Copyright @ 2011 BY MSN LOGIKA Navigasi Tambah Admin Tambah Dosen Tambah Pegawai Ket :

(57)
(58)

4.1.Implementasi Sistem

Setelah sistem selesai di analisa dan didesain secara terperinci, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengimplementasikan atau menerapkan sistem. Tahap implementasi sistem (system implementation) merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program (source code). Tahap implementasi sistem terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut :

1. Menerapkan Rencana Implementasi

Agar kegiatan implementasi sistem dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka terlebih dahulu perlu dibuat suatu rencana implementasi. Rencana implementasi (implementation plan) merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem. Rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi.

2. Melakukan Kegiatan Implementasi

Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap implementasi ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Kegiatan dan pelatihan personil

Manusia selaku sumber daya merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam sistem informasi. Jika sistem informasi ingin berhasil diterapkan, maka personil yang terlibat harus diberi pengertian dan pengetahuan yang cukup tentang sistem informasi dan posisi serta tugas mereka.

(59)

b. Pemeliharaan

Pemeliharaan tempat dan instalasi perangkat keras serta perangkat lunak. Jika peralatan baru akan dimiliki, maka tempat atau ruangan untuk peralatan perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Selanjutnya instalasi perangkat keras dan perangkat lunak sudah dapat dilakukan untuk mendukung implementasi sistem.

c. Pemrograman

Pemrograman (programming) merupakan kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh komputer. Kode program yang ditulis oleh pemrogram (programmer) harus berdasarkan dokumentasi dari desain sistem secara terinci. Hasil program yang sesuai dengan desainnya akan menghasilkan program yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.

d. Pengetesan Program

Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan-kesalahan, oleh karena itu program harus diuji coba. Hal ini dimaksudkan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

e. Konversi Sistem

Proses konversi sistem merupakan proses untuk melakukan sistem baru supaya siap untuk dapat digunakan. Terdapat beberapa pendekatan untuk melakukan konversi sistem, seperti konversi berharap, pendekatan ini dilakukan dengan menerapkan masing-masing modul sistem yang berbeda secara urut. Tiap-tiap model dioperasikan terlebih dahulu dan jika sukses maka diusul oleh modul yang lainnya dan seterusnya sampai semua modul berhasil dioperasikan.

(60)

Setelah sistem diimplementasikan maka langkah berikutnya adalah melakukan tindak lanjut implementasi. Dalam hal ini sistem siap dioperasikan dan sudah terbebas dari kesalahan-kesalahan. Tindak lanjut implementasi dapat berupa pengetesan penerimaan sistem (systems acceptance test) yang menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang diadakan oleh analis sistem bersama-sama dengan user. Setelah pengetesan penerimaan ini selesai dilakukan, suatu rapat penerimaan (acceptance meeting) perlu diselenggarakan. Dalam rapat ini ditentukan apakah sistem yang baru dibuat diterima atau ditolak.

Selanjutnya perawatan dan pemeliharaan terhadap sistem yang digunakan juga perlu dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi ketimpangan dan kerancuan di dalam pengimplementasian sistem dan juga untuk mencegah kalau sewaktu-waktu sistem mengalami kerusakan.

4.1.1. Komponen Utama Dalam Implementasi Sistem

Faktor utama yang paling mendukung dalam implementasi sistem adalah faktor manusia (brainware) selaku sumber daya yang berperan penting dalam mengelola dan mengimplementasikan sistem yang telah dibuat. Selain itu sistem tidak akan dapat bekerja dan berjalan sebagaimana yang diharapkan kalau tidak adanya faktor pendukung seperti perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

1. Perangkat Keras (Hardware)

Hardware adalah seluruh komponen peralatan yang membentuk suatu sistem komputer dan peralatan lainnya yang memungkinkan komputer dapat melaksanakan tugasnya. Sesuai dengan fungsinya, perangkat keras (hardware) terdiri dari tiga komponen utama yaitu :

(61)

Alat Input (Input Device) adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses penginputan atau pemasukan data ke dalam sistem. Contoh Keyboard, pointing device, scanner dan lain sebagainya.

b. Central Processing Unit (CPU)

Central Processing Unit (CPU) merupakan tempat pemrosesan instruksi-instruksi program. CPU merupakan jantung dari pada komputer, komponen yang merupakan pusat pengolahan serta pusat pengontrolan dari keseluruhan sistem komputer yang sedang melaksanakan pekerjaan.

c. Alat Output (Output Device)

Alat Output (Output Device) adalah alat yang menerima hasil pengolahan data dari CPU melalui mainstorage dan akan menghasilkan output baik berupa tampilan data pada layar monitor maupun cetakan data pada kertas melalui alat printer.

2. Perangkat Lunak

Perangkat keras komputer tidak akan dapat berbuat apa-apa tanpa adanya perangkat lunak. Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi bila instruksi-instruksi tertentu telah diberikan kepadanya. Instruksi-instruksi perangkat lunak ditulis oleh manusia untuk mengaktifkan fungsi dari perangkat keras komputer.

3. Perangkat Manusia (Brainware)

Brainware adalah manusia yang terlibat langsung dalam pengoperasian komputer dan melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan dengan hardware dan software.

Pada umumnya brainware digolongkan menjadi 4 bagian yaitu :

1. System Analyst yaitu orang yang akan membentuk dan membangun fasilitas system design.

(62)

2. Programmer yaitu orang yang akan menyusun instruksi bagi komputer.

3. Engineer yaitu orang yang bertanggung jawab dalam perawatan perangkat keras dan perangkat lunak.

4. Operator yaitu mereka yang akan menangani secara langsung pengolahan data dalam komputer.

4.1.2. Tujuan Implementasi Sistem

Implementasi dimaksudkan untuk menggunakan dan menerapkan sistem yang telah di desain dan dibuat serta bebas dari kesalahan-kesalahan untuk mendukung fungsi dan kerja dari sebuah perusahaan atau organisasi. Dengan diimplementasikannya sistem yang baru maka diharapkan tujuan-tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai.

Adapun tujuan dari implementasi sistem adalah :

a. Mengatasi masalah-masalah yang ada, yang sebelumnya tidak dapat diselesaikan oleh penggunaan sistem yang lama.

b. Meningkatkan kinerja dan kualitas karyawan karena telah menggunakan dan memanfaatkan sistem yang berorientasi pada pemanfaatan teknologi komputer.

c. Mengurangi resiko-resiko kegagalan dalam pekerjaan karena sistem yang digunakan sudah diuji coba dan telah bebas dari kesalahan-kesalahan.

d. Mengurangi biaya operasional perusahaan karena dengan pemanfaatan sistem yang berorientasi pada teknologi komputer, kebutuhan-kebutuhan akan pengolahan data dapat ditekan.

4.1.3. Pemeliharaan Sistem

Login Adminis

(63)

Pemeliharaan secara berkesinambungan terhadap sistem baru dilaksanakan, menyangkut pemeliharaan akan :

a. Personil yang terlibat.

b. Uang, harga pembiayaan-pembiayaan akan tetap diatasi. c. Supplies (sumber daya), agar selalu tersedia.

d. Komunikasi antar para pelaksana dengan user serta pihak menajemen agar tetap dipelihara.

e. Fasilitas-fasilitas lainnya hendaknya diperhatikan.

Dari segi sistem analis maka tanggung jawab jalannya sistem yang baru ini senantiasa tetap diperhatikannya serta tetap melakukan pemeliharaan terhadap dokumentasi yang menjadi dasar pelaksanaan implementasi.

Login Adminis

(64)

4.2. Flowchart Program

Flowchart Tampilan Utama

Y T Y T Y T

Gambar 4.1 Flowchart Tampilan Utama (user) Start Page Depan Men u Login Adminis - trator Cari Daftar Link

Menu Link menu M

PD

Login Administrator

Cari C

Gambar

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data yang dikembangkan
Tabel 2.1 Pengertian Simbol Flowchart
Tabel 2.2 Komponen-komponen Data Flow Diagram (DFD)
Tabel 2.3 Komponen-komponen Entity Relationship Diagram (ERD)
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus diberikan atau disediakan oleh pemerintah daerah

Risiko bawaan adalah kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat pengendalian yang terkait. Setiap

7 Ibu menyimpan garam dalam wadah yang kering dan tertutup 8 Dalam penggunaan garam beriodium ibu menambahkan garam.. pada saat makanan siap untuk dihidangkan agar

logam , dan fume dalam udara.  Lingkungan kerja biologi, seperti: pemilihan dan penempatan tenaga kerja, hubungan antara pekerja dengan pekerja, pekerja dengan

Dengan idealisme dan semangat untuk memberikan informasi yang objektif kepada masyarakat, Kelompok Kompas Gramedia (KG) mengkhususkan diri untuk bergerak di

Paper of research result must be consist of (a) Title; (b) Name of author without academic degree; (c) Abstract (maximum 200 words); (d) Key words; (e) Introduction without

Secara singkat, faktor yang dapat menjadi daya tarik pusat kota bagi masyarakat untuk memilih tinggal di pusat kota tersebut yang dapat menyebabkan permukiman tumbuh

Kuat tarik bioplastik PHA yang dibuat dengan menggunakan pemlastis IPP semakin turun seiring dengan peningkatan konsentrasi IPP sebagai pemlastis. Nilai perpanjangan putus