• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Ilmu Tanaman Pakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Ilmu Tanaman Pakan"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang 1.1.1

1.1.1 Pengenalan Jenis PupukPengenalan Jenis Pupuk

Pupuk adalah bahan sumber unsur hara yang secara sengaja Pupuk adalah bahan sumber unsur hara yang secara sengaja diberikan/disajikan pada media tanam agar

diberikan/disajikan pada media tanam agar tanaman dapat memperoleh kesehatan,tanaman dapat memperoleh kesehatan, pertumbuhan dan produksi yang lebih baik. Menurut asal terjadinya, pupuk  pertumbuhan dan produksi yang lebih baik. Menurut asal terjadinya, pupuk  dikenal dengan sebutan pupuk pabrik (buatan) dan pupuk alam. Pupuk buatan dikenal dengan sebutan pupuk pabrik (buatan) dan pupuk alam. Pupuk buatan yakni pupuk yang dibuat di pabrik melalui proses kimiawi, misalnya urea, TSP, yakni pupuk yang dibuat di pabrik melalui proses kimiawi, misalnya urea, TSP, KCL, NPK dan DS. Pupuk alam ialah pupuk yang terbentuk secara alami KCL, NPK dan DS. Pupuk alam ialah pupuk yang terbentuk secara alami contohnya pupuk kandang, kotoran kelelawar dan hasil utama produk tanaman contohnya pupuk kandang, kotoran kelelawar dan hasil utama produk tanaman misalnya pupuk hijau.Menurut zat hara yang dikandung dikenal dengan sebutan misalnya pupuk hijau.Menurut zat hara yang dikandung dikenal dengan sebutan pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik ialah pupuk yang berasal dari pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik ialah pupuk yang berasal dari hasil utama atau ikatan jasad hidup misalnya pupuk kandang, pupuk hijau, hasil utama atau ikatan jasad hidup misalnya pupuk kandang, pupuk hijau, kotoran burung guano dan kompos. Pupuk anorganik ialah pupuk yang dihasilkan kotoran burung guano dan kompos. Pupuk anorganik ialah pupuk yang dihasilkan dari garam bahan-bahan kimia, contoh : TSP, KCL dan NPK.

dari garam bahan-bahan kimia, contoh : TSP, KCL dan NPK. Menurut tingkat kecepatan proses terurainya menjadi zat

Menurut tingkat kecepatan proses terurainya menjadi zat yanyang siap dg siap diserapiserap oleh tanaman dikenal dengan nama pupuk labil dan stabil. Pupuk stabil contohnya oleh tanaman dikenal dengan nama pupuk labil dan stabil. Pupuk stabil contohnya TSP dan pupuk kandang. Pupuk labil contohnya urea dan NPK. Ditinjau dari TSP dan pupuk kandang. Pupuk labil contohnya urea dan NPK. Ditinjau dari kandungan unsur hara maka dikenal dengan sebutan pupuk tunggal dan pupuk  kandungan unsur hara maka dikenal dengan sebutan pupuk tunggal dan pupuk  majemuk. Pupuk tunggal yakni pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur majemuk. Pupuk tunggal yakni pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara, contohnya urea hanya mengandung nitrogen. Pupuk majemuk yakni pupuk  hara, contohnya urea hanya mengandung nitrogen. Pupuk majemuk yakni pupuk  yang mengandung unsure hara lebih dari dua jenis unsure hara, missal NPK dan yang mengandung unsure hara lebih dari dua jenis unsure hara, missal NPK dan pupuk kandang. Tanaman membutuhkan sedikitnya 17 unsur hara yang dapat pupuk kandang. Tanaman membutuhkan sedikitnya 17 unsur hara yang dapat dikelompokkan menjadi hara makro dan hara mikro. Zat hara yang diperlukan dikelompokkan menjadi hara makro dan hara mikro. Zat hara yang diperlukan bagi pertumbuhan dan produksi tanaman disebut hara esensial (hara penting). bagi pertumbuhan dan produksi tanaman disebut hara esensial (hara penting). Hara makro yakni zat hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, tetapi Hara makro yakni zat hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, tetapi umumnya hanya tersedia terbatas pada mediun tanah. Sedangkan hara mikro umumnya hanya tersedia terbatas pada mediun tanah. Sedangkan hara mikro yakni zat hara yang hanya diperlukan jumlah yang sedikit, tetapi umumnya yakni zat hara yang hanya diperlukan jumlah yang sedikit, tetapi umumnya tersedia lebih di dalam medium tanah.

(2)

1.1.2

1.1.2 Penyemaian Biji LegumePenyemaian Biji Legume

Pada umumnya biji digunakan sebagai bahan untuk penanaman’karena Pada umumnya biji digunakan sebagai bahan untuk penanaman’karena dangan biji dapat memperoleh proses perkecanbahan dengan sempurna. Ada dua dangan biji dapat memperoleh proses perkecanbahan dengan sempurna. Ada dua  jenis

 jenis bibit bibit tanaman tanaman yakni yakni bibit bibit vegetatif vegetatif dan dan generatif. generatif. Pertumbuhan Pertumbuhan tanamantanaman sangat tergantung dari potensi bibit dan kondisi lingkungan habitatnya. Cahaya sangat tergantung dari potensi bibit dan kondisi lingkungan habitatnya. Cahaya sinar matahari merupakan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan sinar matahari merupakan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui proses fotosintesis. Kadang kita menggunakan bibit vegetatif  tanaman melalui proses fotosintesis. Kadang kita menggunakan bibit vegetatif  karena tanaman yang bersangkutan tidak menghasilkan biji. Tanaman karena tanaman yang bersangkutan tidak menghasilkan biji. Tanaman menghasilkan biji tapi sulit dikecambahkan. Tanaman diharapkan cepat menghasilkan biji tapi sulit dikecambahkan. Tanaman diharapkan cepat berproduksi untuk mempertahankan keadaan heteozigot.

berproduksi untuk mempertahankan keadaan heteozigot. Keuntungan

Keuntungan dilaksanakannydilaksanakannya pembiakan a pembiakan generatif antara lgeneratif antara lain : ain : tanamantanaman yang diperoleh lebih sehat, cepat menyimpan benih, lebih praktis, mudah dan yang diperoleh lebih sehat, cepat menyimpan benih, lebih praktis, mudah dan murah. Adapun kekurang

murah. Adapun kekurangannya antara lain : dannya antara lain : diberikan waktu lama dari saat tiberikan waktu lama dari saat t anamanam sampai bereproduksi, pada tanaman yang menyerbuk silang, mungkin sampai bereproduksi, pada tanaman yang menyerbuk silang, mungkin penyerbukan silang sehingga terjadinya spesies yang lebih jelek.

penyerbukan silang sehingga terjadinya spesies yang lebih jelek.

1.1.3

1.1.3 Pembuatan Amoniasi Jerami PadiPembuatan Amoniasi Jerami Padi Disekitar kita banyak terdapat

Disekitar kita banyak terdapat jenis hijauan untuk makanan ternak Limbahjenis hijauan untuk makanan ternak Limbah pertanian nonlegum umumnya mempunyai nilai nutrisi dan kecernaannya rendah, pertanian nonlegum umumnya mempunyai nilai nutrisi dan kecernaannya rendah,  jika

 jika limbah limbah pertanian pertanian tersebut tersebut akan akan digunakan digunakan sebagai sebagai hijauan hijauan pakan pakan sebaiknyasebaiknya diberi perlakuan terlebih dahulu untuk meningkatkan nilai nutrisi maupun diberi perlakuan terlebih dahulu untuk meningkatkan nilai nutrisi maupun kecernaannya.Limbah pertanian yang potensial khususnya di Jawa adalah jerami kecernaannya.Limbah pertanian yang potensial khususnya di Jawa adalah jerami padi. Salah satu cara untuk meningkatkan kecernaan dan nilai nutrisi tersebut padi. Salah satu cara untuk meningkatkan kecernaan dan nilai nutrisi tersebut adalah dengan tehnik amoniasi.

adalah dengan tehnik amoniasi.

Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi yang besar dalam Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi yang besar dalam sektor pertanian, sebagian besar masyarakat Indonesia masih menjadikan sektor pertanian, sebagian besar masyarakat Indonesia masih menjadikan pertanian sebagai komoditas usaha dan potensi. Hal tersebut terlihat dari pertanian sebagai komoditas usaha dan potensi. Hal tersebut terlihat dari banyaknya daerah-daerah di Indonesia yang dijuluki sebagai lumbung padi. banyaknya daerah-daerah di Indonesia yang dijuluki sebagai lumbung padi. Jerami padi merupakan limbah pertanian terbesar, sebagian besar jerami padi Jerami padi merupakan limbah pertanian terbesar, sebagian besar jerami padi tidak dimanfaatkan, karena selalu d

(3)

1.1.4

1.1.4 Agronomi Tanaman PakanAgronomi Tanaman Pakan

Agronomi adalah suatu usaha cocok tanam yang akan menghasilkan Agronomi adalah suatu usaha cocok tanam yang akan menghasilkan hijauan sebagai sumber pakan. Pertumbuhan dan produksi hijauan sangat hijauan sebagai sumber pakan. Pertumbuhan dan produksi hijauan sangat bergantung pada media yang digunakan untuk bercocok tanam, disamping media, bergantung pada media yang digunakan untuk bercocok tanam, disamping media, yang tidak kalah penting adalah lingkungan. Media adalah tempat tumbuhnya yang tidak kalah penting adalah lingkungan. Media adalah tempat tumbuhnya tanaman dan dari media tersebut tanaman memperoleh air dan hara yang tanaman dan dari media tersebut tanaman memperoleh air dan hara yang diperlukan jaringan dalam pembangunannya, pertumbuhannya dan produksi diperlukan jaringan dalam pembangunannya, pertumbuhannya dan produksi tanaman. Tekstur dan tekstur media (tanah) akan mempengaruhi komponen air, tanaman. Tekstur dan tekstur media (tanah) akan mempengaruhi komponen air, udara, dan kehidupan mikrobiologi tanah. Faktor pertumbuhan tanaman utama udara, dan kehidupan mikrobiologi tanah. Faktor pertumbuhan tanaman utama yang lain adalah cahaya, suhu dan kelembaban udara.

yang lain adalah cahaya, suhu dan kelembaban udara.

Media tanah dapat berasal dari satu media utama atau kombinasi dari dua Media tanah dapat berasal dari satu media utama atau kombinasi dari dua  jenis

 jenis atau atau tiga tiga komponen komponen utama. utama. Komponen Komponen tanah tanah yang yang berbeda berbeda akanakan mengakibatkan kondisi dan proporsi tekstur, struktur, tingkat keasaman dan mengakibatkan kondisi dan proporsi tekstur, struktur, tingkat keasaman dan kandungan hara yang berbeda yang akan berdampak kepada pertumbuhan dan kandungan hara yang berbeda yang akan berdampak kepada pertumbuhan dan produksi hijauan pakan yang berbeda pula.

produksi hijauan pakan yang berbeda pula.

1.1.5

1.1.5 Pembuatan Hijauan Awetan Kering (Hay)Pembuatan Hijauan Awetan Kering (Hay)

Hay atau hijauan awetan kering adalah hijauan ternak baik dari jenis Hay atau hijauan awetan kering adalah hijauan ternak baik dari jenis rumput-rumputan, kacang-kacangan atau hijauan lainnya yang sengaja dipotong rumput-rumputan, kacang-kacangan atau hijauan lainnya yang sengaja dipotong sebelum fase generatif, untuk persediaan pakan ternak pada saat sulit mencari sebelum fase generatif, untuk persediaan pakan ternak pada saat sulit mencari pakan. Jenis hijauan untuk dibuat hay umumnya memiliki batang tipis atau halus pakan. Jenis hijauan untuk dibuat hay umumnya memiliki batang tipis atau halus atau hijauan yang bertekstur halus.

atau hijauan yang bertekstur halus.

Hay merupakan hijauan makanan ternak yang sengaja dipotong dan Hay merupakan hijauan makanan ternak yang sengaja dipotong dan dikeringkan agar bisa diberikan kepada ternak pada kesempatan yang lain. Hay dikeringkan agar bisa diberikan kepada ternak pada kesempatan yang lain. Hay dibuat dengan maksud untuk penyediaan makanan ternak pada saat-saat tertentu, dibuat dengan maksud untuk penyediaan makanan ternak pada saat-saat tertentu, misalnya di masa-masa paceklik dan bagi ternak selama perjalanan.

misalnya di masa-masa paceklik dan bagi ternak selama perjalanan.

1.1.6

1.1.6 Analisis Produksi Rumput PotonganAnalisis Produksi Rumput Potongan

Produksi hijauan adalah produksi fisik tanaman pakan, dapat saja terdiri Produksi hijauan adalah produksi fisik tanaman pakan, dapat saja terdiri dari jumlah tunasatau batang, bobot hijauan (segar, kering) dan produksi bagian dari jumlah tunasatau batang, bobot hijauan (segar, kering) dan produksi bagian atau seluruh komponen nutrisi (bahan kering, protein, kalori, dll). Rumput atau seluruh komponen nutrisi (bahan kering, protein, kalori, dll). Rumput

(4)

potongan ialah usaha cocok tanam rumput

potongan ialah usaha cocok tanam rumput yanyang cara g cara pemanenannypemanenannya dilaksanakana dilaksanakan dengan cara dipangkas/disabit. Umumnya jenis rumput yang dimanfaatkan dengan cara dipangkas/disabit. Umumnya jenis rumput yang dimanfaatkan sebagai rumput potongan adalah berbagai jenis tanaman rumput yang memiliki sebagai rumput potongan adalah berbagai jenis tanaman rumput yang memiliki ukuran kasar atau medium seperti jenis rumput gajah, meksiko, benggala atau ukuran kasar atau medium seperti jenis rumput gajah, meksiko, benggala atau setaria. Namun demikian rumput jenis bentuk halus dapat saja digunakan sebagai setaria. Namun demikian rumput jenis bentuk halus dapat saja digunakan sebagai rumput potongan, baik untuk disajikan dalam bentuk segar ataupun awetan. Agar rumput potongan, baik untuk disajikan dalam bentuk segar ataupun awetan. Agar diperoleh usaha yang efektif dan efisien, maka diperlukan analisis antara diperoleh usaha yang efektif dan efisien, maka diperlukan analisis antara kebutuhan dan produksi hijaun yang seimbang. Pengetahuan tentang pengenalan kebutuhan dan produksi hijaun yang seimbang. Pengetahuan tentang pengenalan dan potensi sebagai jenis tanaman serta kebutuhan hijauan pakan pada berbagai dan potensi sebagai jenis tanaman serta kebutuhan hijauan pakan pada berbagai  jenis ternak akan

 jenis ternak akan sangat memsangat membantu perencanaan kbantu perencanaan kebutuhan paebutuhan pakan hijauan.kan hijauan.

1.1.7

1.1.7 Pemupukan Tanaman PakanPemupukan Tanaman Pakan

Pemupukan merupakan kegiatan memberikan unsur hara ke dalam medim Pemupukan merupakan kegiatan memberikan unsur hara ke dalam medim tanaman yang diperlukan untuk memacu pertumbuhan , kesehatan dan produksi tanaman yang diperlukan untuk memacu pertumbuhan , kesehatan dan produksi tanaman pakan. Unsur hara sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan produksi tanaman pakan. Unsur hara sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan produksi tanaman khususnya unsur hara makro, hara makro yakni unsur hara yang banyak  tanaman khususnya unsur hara makro, hara makro yakni unsur hara yang banyak  diperlukan bagi pertumbuhan dan produksi tanaman terapi u

diperlukan bagi pertumbuhan dan produksi tanaman terapi u mumnya secara alamimumnya secara alami hanya tersedia sedikit atau terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai hanya tersedia sedikit atau terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai diperlukan usaha pemupukan. Jenis dan jumlah unsur hara yang ditambahkan diperlukan usaha pemupukan. Jenis dan jumlah unsur hara yang ditambahkan sebagai pupuk harus disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman agar dicapai sebagai pupuk harus disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman agar dicapai kegiatan pemupukan yang efektif dan efisien.

kegiatan pemupukan yang efektif dan efisien.

Ada beberapa cara pemberian atau penempatan pupuk antara lain ialah Ada beberapa cara pemberian atau penempatan pupuk antara lain ialah ditabur di atas tanah di dekat rumpun tanaman, ditanam atau ditugalkan ke dalam ditabur di atas tanah di dekat rumpun tanaman, ditanam atau ditugalkan ke dalam tanah, disemprotkan melalui permukaan daun. Saat pemupukan juga harus tanah, disemprotkan melalui permukaan daun. Saat pemupukan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan unsur hara dan sifat kimiawi pupuk. Pupuk yang disesuaikan dengan kebutuhan unsur hara dan sifat kimiawi pupuk. Pupuk yang sifatnya lama terurai harus diberikan pada saat yang tepat.

sifatnya lama terurai harus diberikan pada saat yang tepat. ..

1.1.8

1.1.8 Analisis Produksi Rumput Alam (Lapang)Analisis Produksi Rumput Alam (Lapang)

Hijauan lapang adalah tumbuhan rerumputan, kekacangan dan herba yang Hijauan lapang adalah tumbuhan rerumputan, kekacangan dan herba yang tumbuh secara alami. Hijauan alam mungkin saja dimanfaatkan atau bahkan tumbuh secara alami. Hijauan alam mungkin saja dimanfaatkan atau bahkan dikembangkan sebagai sumber hijauan pakan. Hijauan alam adalah tumbuhan dikembangkan sebagai sumber hijauan pakan. Hijauan alam adalah tumbuhan

(5)

yang secara alami telah mengalami seleksi dan adaptasi lingkungan selama yang secara alami telah mengalami seleksi dan adaptasi lingkungan selama bertahun-tahun dan beberapa jenis dapat dikategorikan sebagai hijauan unggul bertahun-tahun dan beberapa jenis dapat dikategorikan sebagai hijauan unggul lokal. Daerah dengan kondisi lahan yang luas dan jarang penduduk maka lokal. Daerah dengan kondisi lahan yang luas dan jarang penduduk maka hamparan hijauan lapang dapat dimanfaatkan sebagai hamparan padang hamparan hijauan lapang dapat dimanfaatkan sebagai hamparan padang penggembalaan.

penggembalaan.

Umumnya hijauan alam dimanfaatkan sebagai hijauan padang Umumnya hijauan alam dimanfaatkan sebagai hijauan padang penggembalaan ternak. Penggembalaan ternak sengaja hanya dilaksanakan pada penggembalaan ternak. Penggembalaan ternak sengaja hanya dilaksanakan pada musim penghujan saja, mengingat pada musim kemarau pertumbuhan dan musim penghujan saja, mengingat pada musim kemarau pertumbuhan dan produksi hijauan sangat menurun. Bila pada musim kemarau dilaksanakan produksi hijauan sangat menurun. Bila pada musim kemarau dilaksanakan penggembalaan sangat dikhawatirkan akan terjadi kekurangan hijauan, kerusakan penggembalaan sangat dikhawatirkan akan terjadi kekurangan hijauan, kerusakan padang penggembalaan dan kesehatan ternak akan terganggu. Musim yang tidak  padang penggembalaan dan kesehatan ternak akan terganggu. Musim yang tidak  dilaksanakan penggembalaan dikenal dengan istilah periode istirahat. Periode dilaksanakan penggembalaan dikenal dengan istilah periode istirahat. Periode istirahat untuk daerah dengan musim kemarau sekitar empat bulan. Periode istirahat untuk daerah dengan musim kemarau sekitar empat bulan. Periode istirahat akan lebih lama lagi kalau musim kemarau lebih dari empat bulan.

istirahat akan lebih lama lagi kalau musim kemarau lebih dari empat bulan.

1.1.9

1.1.9 Pengenalan Jenis Hijauan PakanPengenalan Jenis Hijauan Pakan

Hijaun adalah semua jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai Hijaun adalah semua jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan. Terdapat empat golongan tanaman pakan yang secara umum telah sumber pakan. Terdapat empat golongan tanaman pakan yang secara umum telah dikenal sebagai sumber pakan ruminansia, yakni jenis rerumputan, kekacangan, dikenal sebagai sumber pakan ruminansia, yakni jenis rerumputan, kekacangan, ramban dan hijauan limbah pertanian. Tanaman kekacangan adalah tanaman ramban dan hijauan limbah pertanian. Tanaman kekacangan adalah tanaman hijauan pakan yang memiliki ciri sistem akar tunjang. Tanaman ramban adalah hijauan pakan yang memiliki ciri sistem akar tunjang. Tanaman ramban adalah tanaman sumber hijauan pakan yang terbentuk perdu atau pohon baik termasuk  tanaman sumber hijauan pakan yang terbentuk perdu atau pohon baik termasuk  famili kekacangan maupun non kekacangan. Hijauan limbah pertanian adalah famili kekacangan maupun non kekacangan. Hijauan limbah pertanian adalah bagian areal hijauan pangan yang ditinggalkan setelah dipetik hasil utamanya bagian areal hijauan pangan yang ditinggalkan setelah dipetik hasil utamanya berupa biji-bijian, polong atau

berupa biji-bijian, polong atau umbiumbi..

Beberapa jenis rumput dari tiga kelompok antara lain : Beberapa jenis rumput dari tiga kelompok antara lain : a.

a. Kelompok rerumputan bentuk kasar :Kelompok rerumputan bentuk kasar : Pennisetum purpureum, P.purpuroides,Pennisetum purpureum, P.purpuroides, Panicum maximum, Euclaena mexicana.

Panicum maximum, Euclaena mexicana. b.

b. Kelompok rerumputan bentuk medium :Kelompok rerumputan bentuk medium : Setaria sphcelata, S.splendida,Setaria sphcelata, S.splendida, Cenchrus siliaris, Digitaria decumbens, Panicum muticum.

(6)

c.

c. Kelompok rerumputan bentuk halus :Kelompok rerumputan bentuk halus :  Axonopus  Axonopus compressus, compressus, BrachiariaBrachiaria decumbens, B.brizantah, B.ruzizinsis, Cynodon dactylon, C.plectostachyus, decumbens, B.brizantah, B.ruzizinsis, Cynodon dactylon, C.plectostachyus, Paspalum conjugatum.

Paspalum conjugatum.

1.1.10

1.1.10 Pembuatan Hijauan Awetan Segar (Silase)Pembuatan Hijauan Awetan Segar (Silase)

Silase adalah hijauan makan ternak yang disimpan dalam keadaan segar Silase adalah hijauan makan ternak yang disimpan dalam keadaan segar (kadar air 60-70 %), didalam suatu tempat yang disebut silo. Karena hijauan yang (kadar air 60-70 %), didalam suatu tempat yang disebut silo. Karena hijauan yang baru dipotong kadar airnya sekitar 75-85 %, maka untuk bisa memperoleh hasil baru dipotong kadar airnya sekitar 75-85 %, maka untuk bisa memperoleh hasil silase yang baik, hijauan tersebut bisa dilayukan terlebih dahulu 2-4 jam.

silase yang baik, hijauan tersebut bisa dilayukan terlebih dahulu 2-4 jam.

Silo adalah tempat penyimpanan makanan ternak (hijauan), baik yang Silo adalah tempat penyimpanan makanan ternak (hijauan), baik yang dibuat didalam tanah maupun diatas tanah.

dibuat didalam tanah maupun diatas tanah. (AAK,1985)

(AAK,1985)

Tanaman yang cocok dibuat awetan segar (silase) adalah tanaman yang Tanaman yang cocok dibuat awetan segar (silase) adalah tanaman yang banyak mengandun

banyak mengandung air(sukulen). g air(sukulen). Pembuatan silase merupakan proses fermentasiPembuatan silase merupakan proses fermentasi yang pada prinsipnya memanfaatkan sejumlah bakteri an aerob (bakteri asam yang pada prinsipnya memanfaatkan sejumlah bakteri an aerob (bakteri asam laktat) unutk memproduksi asam laktat sehingga dalam waktu singkat pH laktat) unutk memproduksi asam laktat sehingga dalam waktu singkat pH mendekati 3,5 sampai 4,2

(7)

1.2

1.2 TujuanTujuan 1.2.1

1.2.1 Pengenalan Jenis PupukPengenalan Jenis Pupuk 1.

1. Praktikan mengetahui berbagai jenis pupuk secara visual, kandunganPraktikan mengetahui berbagai jenis pupuk secara visual, kandungan hara

hara mineral mineral serta serta aplikasinya.aplikasinya. 2.

2. Praktikan mengetahui sifat fisik pupuk.Praktikan mengetahui sifat fisik pupuk. 3.

3. Praktikan mengetahui kandungan zat hara bagi spesifikasi sifatPraktikan mengetahui kandungan zat hara bagi spesifikasi sifat pertumbuhan dan produksi tanaman pakanksnfg

pertumbuhan dan produksi tanaman pakanksnfg

1.2.2

1.2.2 Penyemaian Biji LegumePenyemaian Biji Legume 1.

1. Menjelaskan tingkat perkecambahan bibit tanaman Menjelaskan tingkat perkecambahan bibit tanaman pakanpakan

1.2.3

1.2.3 Pembuatan Amoniasi Jerami PadiPembuatan Amoniasi Jerami Padi 1.

1. Mengtahui alat dan bahan pembuatan jerami amoniasi.Mengtahui alat dan bahan pembuatan jerami amoniasi. 2.

2. Melaksanakan cara pembuatan jerami amoniasi.Melaksanakan cara pembuatan jerami amoniasi. 3.

3. Mengetahui proses amoniasi.Mengetahui proses amoniasi. 4.

4. Mengevaluasi hasil amoniasi jerami secara visual.Mengevaluasi hasil amoniasi jerami secara visual.

1.2.4

1.2.4 Agronomi Tanaman PakanAgronomi Tanaman Pakan 1.

1. Mengtahui alat dan bahan pembuatan jerami amoniasi.Mengtahui alat dan bahan pembuatan jerami amoniasi. 2.

2. Melaksanakan cara pembuatan jerami amoniasi.Melaksanakan cara pembuatan jerami amoniasi. 3.

3. Mengetahui proses amoniasi.Mengetahui proses amoniasi. 4.

4. Mengevaluasi hasil amoniasi jerami secara visual.Mengevaluasi hasil amoniasi jerami secara visual.

1.2.5

1.2.5 Pembuatan Hijauan Awetan Kering (Hay)Pembuatan Hijauan Awetan Kering (Hay) 1.

1. Dapat mengetahui pembuatan hayDapat mengetahui pembuatan hay 2.

2. Dapat melaksanakan pembuatan hayDapat melaksanakan pembuatan hay 3.

3. Dapat menilai pembuatan hay secara visualDapat menilai pembuatan hay secara visual 4.

(8)

1.2.6

1.2.6 Analisis Produksi Rumput PotonganAnalisis Produksi Rumput Potongan 1.

1. Dapat menganalisis produksi hijauan berdasarkan berbagai faktor yangDapat menganalisis produksi hijauan berdasarkan berbagai faktor yang mempenga

mempengaruhi pruhi pertumbuhan tanaman pakan.ertumbuhan tanaman pakan.

1.2.7

1.2.7 Pemupukan Tanaman PakanPemupukan Tanaman Pakan 1.

1. Dapat melaksanakan kegiatan pemupukan yang sesuai dengan kebutuhanDapat melaksanakan kegiatan pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan sifat pertumbuhan tanaman pakan.

sifat pertumbuhan tanaman pakan.

1.2.8

1.2.8 Analisis Produksi Rumput Alam (Lapang)Analisis Produksi Rumput Alam (Lapang) 1.

1. Dapat menganalisi produksi hijauan alam sebagai gambaran padaDapat menganalisi produksi hijauan alam sebagai gambaran pada penggembalaan.

penggembalaan.

1.2.9

1.2.9 Pengenalan Jenis Hijauan PakanPengenalan Jenis Hijauan Pakan 1.

1. Dapat mengenal jenis hijauan, tDapat mengenal jenis hijauan, teksekstur hijauan dan tur hijauan dan produksi hijauan.produksi hijauan.

1.2.10

1.2.10 Pembuatan Hijauan Awetan Segar (Silase)Pembuatan Hijauan Awetan Segar (Silase) 1.

1. Pada akhir pembelajaran praktikum Pada akhir pembelajaran praktikum mahasiswa dapat melaksanakanmahasiswa dapat melaksanakan kegiatan pengawe

kegiatan pengawetan hijauan pakan dalam tan hijauan pakan dalam bentuk segar (silase) unutk bentuk segar (silase) unutk  menangg

(9)

BAB II

BAB II

MATERI DAN CARA KERJA

MATERI DAN CARA KERJA

2.1.

2.1. MateriMateri 2.1.1

2.1.1 Pengenalan Jenis PupukPengenalan Jenis Pupuk 1.

1. AlatAlat a.

a. Kantong plastik Kantong plastik  b.

b. Buku petunjuk praktikumBuku petunjuk praktikum c.

c. NampanNampan 2.

2. Bahan :Bahan :

pupuk organic : Pupuk pusri pupuk organic : Pupuk pusri Pupuk Anorganik :

Pupuk Anorganik : 1.

1. NPK NPK Mutiara Mutiara 6. 6. UreaUrea 2.

2. ZA ZA 7. 7. SP SP 3636 3.

3. NPK NPK Ponska Ponska 8. 8. Organik Organik PusriPusri 4.

4. NPK NPK Tani Tani 9. 9. Nitrophoska Nitrophoska Blue Blue SpecielSpeciel 5. KCL

5. KCL

2.1.2

2.1.2 Penyemaian Biji LegumPenyemaian Biji Legum 1. 1. AlatAlat a. a. CangkulCangkul b. b. Polybak Polybak  c. c. TimbanganTimbangan 2. 2. BahanBahan Biji Albasia Biji Albasia

(10)

2.1.3

2.1.3 Amoniasi Jerami PadiAmoniasi Jerami Padi 1. 1. AlatAlat a. a. TimbanganTimbangan b. b. EmberEmber c.

c. Kantong Plastik ukuran 60 x 90 cmKantong Plastik ukuran 60 x 90 cm d.

d. RafiaRafia 2.

2. BahanBahan a.

a. Jerami padi kering.Jerami padi kering. b.

b. Pupuk UreaPupuk Urea c.

c. Air TawarAir Tawar

2.1.4

2.1.4 Agronomi Tanaman PakanAgronomi Tanaman Pakan 1. 1. Alat :Alat : a. Pisau a. Pisau b. b. CangkulCangkul c. c. TimbanganTimbangan d.

d. Tali rafiaTali rafia e.

e. MeteranMeteran f.

f. Alat tulisAlat tulis

2.1.5

2.1.5 PemupukanPemupukan Tanaman PakanTanaman Pakan 1.

1. Alat :Alat : a.

a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gramTimbangan dengan ketelitian 0,1 gram b.

b. Alat tugalAlat tugal c.

c. Sendok pupuk Sendok pupuk  2.

2. BahanBahan a.

a. Tanaman pakanTanaman pakan b.

b. Pupuk ureaPupuk urea c.

c. Tanah / lahan luas + 25mTanah / lahan luas + 25m22 d.

d. Bibit tanaman pakan (StBibit tanaman pakan (Stek dan anakan rumput)ek dan anakan rumput) e.

(11)

Analisis Produksi Rumput Potongan Analisis Produksi Rumput Potongan 1.

1. Alat :Alat : a.

a. Quadrat ukuran 100 x 100 cmQuadrat ukuran 100 x 100 cm b.

b. SabitSabit c.

c. Tali rafiaTali rafia d.

d. TimbanganTimbangan 2.

2. BahanBahan

Tanaman rumput jenis potongan yang ada dilahan teaching farm. Tanaman rumput jenis potongan yang ada dilahan teaching farm.

2.1.7

2.1.7 Analisis Produksi Rumput (Lapang)Analisis Produksi Rumput (Lapang) 1.

1. Alat :Alat : a.

a. Quadrat ukuran 100 x 100 cmQuadrat ukuran 100 x 100 cm b.

b. Sabit, kntong plastik dan tali rafiaSabit, kntong plastik dan tali rafia c.

c. Timbangan kapasiTimbangan kapasitas < 5 tas < 5 kgkg d.

d. Buku petunjuk praktikumBuku petunjuk praktikum 2.

2. BahanBahan

Tumbuhan alam yang ada dikawasan Teaching Farm Fakultas Tumbuhan alam yang ada dikawasan Teaching Farm Fakultas Peternakan

Peternakan

Pembuatan hijauan awetan kering (Hay) Pembuatan hijauan awetan kering (Hay) 1.

1. Alat :Alat : a.

a. Tampah / tampi, sabit dan lembaran koran.Tampah / tampi, sabit dan lembaran koran. b.

b. Timbangan kapasitas 1-10 kgTimbangan kapasitas 1-10 kg c.

c. Sumber panas (alami, butan.Sumber panas (alami, butan. 2.

2. Bahan :Bahan :

Hijauan rumput, legume, ramban dan limbah pertanian. Hijauan rumput, legume, ramban dan limbah pertanian.

Pengenalan Jenis Hijauan Pakan Pengenalan Jenis Hijauan Pakan 1.

1. AlatAlat a.

a. Pisau / sabitPisau / sabit b.

(12)

2.

2. BahanBahan a.

a. Tanaman jenis kekacangan : centre, puero dan kalopo,Tanaman jenis kekacangan : centre, puero dan kalopo, gliriside, kaliandra, lamtoro, albasia.

gliriside, kaliandra, lamtoro, albasia. b.

b. Tanaman jenis ramban : Dadap, nangka, waru, tetean,Tanaman jenis ramban : Dadap, nangka, waru, tetean, kembang sepatu. kembang sepatu. Pembuatan Silase Pembuatan Silase 1. 1. AlatAlat a.

a. Timbangan dengan keteliTimbangan dengan ketelitian 100 tian 100 gramgram b.

b. Ember plastik Ember plastik  c.

c. Kantong plastik Kantong plastik  d.

d. Tali raffiaTali raffia 2.

2. BahanBahan a.

a. Hijauan rumput gajahHijauan rumput gajah b.

b. BekatulBekatul c.

(13)

2.2 Cara Kerja 2.2 Cara Kerja

2.2.1

2.2.1 Pengenalan Pengenalan Jenis Jenis PupukPupuk a.

a. Semua jenis pupuk diamati secara berurutanSemua jenis pupuk diamati secara berurutan b.

b. Bentuk fisik pupuk Bentuk fisik pupuk digambardigambar c.

c. Sifat fisik, warna, bau, kandungan dan kadar zat hara dicatatSifat fisik, warna, bau, kandungan dan kadar zat hara dicatat d.

d. Kegunaan zat hara bagi spesifikasi sifat pertumbuhan danKegunaan zat hara bagi spesifikasi sifat pertumbuhan dan produksi

produksi tanaman tanaman dicatat.dicatat.

2.2.2

2.2.2 Penyemaian Biji LegumPenyemaian Biji Legum a.

a. Disiapkan buku praktikumDisiapkan buku praktikum b.

b. Media tanah ditata kemudian dimasukkan ke plastik Media tanah ditata kemudian dimasukkan ke plastik  c.

c. Kemurnian biji dihitungKemurnian biji dihitung d.

d. Benih yang akan diuji disiapkanBenih yang akan diuji disiapkan e.

e. Benih ditanamBenih ditanam f.

f. Jumlah benih yang tumbuh dan yang mati dicatatJumlah benih yang tumbuh dan yang mati dicatat g.

g. Benih yang diuji dipeliharaBenih yang diuji dipelihara h.

h. Dibuat analisis proporsi viability atau daya tumbuhDibuat analisis proporsi viability atau daya tumbuh i.

i. Dibuat gambar contoh benih yang tumbuh dan matiDibuat gambar contoh benih yang tumbuh dan mati

2.2.3

2.2.3 Pembuatan Amoniasi Jerami PadiPembuatan Amoniasi Jerami Padi a.

a. Jerami padi kering ditimbang masing-masing 5 kg, yang satuJerami padi kering ditimbang masing-masing 5 kg, yang satu diacah dan yang 5 kg berikunya tanpa dicacah.

diacah dan yang 5 kg berikunya tanpa dicacah. b.

b. Urea ditimbang sebanyak 6% dari bobot jerami padi kering,Urea ditimbang sebanyak 6% dari bobot jerami padi kering, kemudian dilarutkan dengan air tawar sebanyak 100 – 300% dari kemudian dilarutkan dengan air tawar sebanyak 100 – 300% dari bobot urea atau sebanyak 30% dari bobot jerami kering.

bobot urea atau sebanyak 30% dari bobot jerami kering. c.

c. Jerami dimasukkan ke dalam kantong plastik secara bertahapJerami dimasukkan ke dalam kantong plastik secara bertahap secara bertahap sambil diperciki / dibasahi larutan urea, secara bertahap sambil diperciki / dibasahi larutan urea, kemudian kantong plastik diikat dengan tali ra

kemudian kantong plastik diikat dengan tali raffia.ffia. d.

d. Jerami disimpan di tempat yang teduh dan terlindung dari hujanJerami disimpan di tempat yang teduh dan terlindung dari hujan sekkurang-kurangnya tiga minggu.

(14)

e.

e. Jerami dibongkar dan diamati bau, warna dan tekstur setaJerami dibongkar dan diamati bau, warna dan tekstur seta disajikan pada ternak (uji palatabilitas).

disajikan pada ternak (uji palatabilitas).

2.2.4

2.2.4 Agronomi Tanaman PakanAgronomi Tanaman Pakan a.

a. Rumput dan tanaman pengganggu dibersihkan dulu dengan sabitRumput dan tanaman pengganggu dibersihkan dulu dengan sabit dan cangkul.

dan cangkul. b.

b. Tanah dicanngkul dengan kedalaman 30 cm yang bertujuanTanah dicanngkul dengan kedalaman 30 cm yang bertujuan untuk menggemburkan tanah.

untuk menggemburkan tanah. c.

c. Sesudah tanah bersih dibuat guludan.Sesudah tanah bersih dibuat guludan. d.

d. Penanaman dilakukan dengan menggunakan stek dari tanamanPenanaman dilakukan dengan menggunakan stek dari tanaman rumput gajah.

rumput gajah. e.

e. Rumput gajah ditanam di dalam perit dengan posisi miring 30Rumput gajah ditanam di dalam perit dengan posisi miring 3000 f.

f. Stek rumput gajah dipelihara hingga tuStek rumput gajah dipelihara hingga tumbuh.mbuh.

2.2.5

2.2.5 Pemupukan Tanaman PakanPemupukan Tanaman Pakan a.

a. Pupuk yang digunakan ditimbang terlebih dahulu sesuaiPupuk yang digunakan ditimbang terlebih dahulu sesuai kebutuhan

kebutuhan b.

b. Dilakukan pmupukan dengan cara diletakkan/dikubur di alamDilakukan pmupukan dengan cara diletakkan/dikubur di alam tanah dengan posisi diantara 2 tanaman.

tanah dengan posisi diantara 2 tanaman.

2.2.6

2.2.6 Analisis Produksi Rumput PotonganAnalisis Produksi Rumput Potongan a.

a. Rumput dan tanaman pengganggu dibersihkan dulu denganRumput dan tanaman pengganggu dibersihkan dulu dengan sabit dan cangkul.

sabit dan cangkul. b.

b. Tanah dicanngkul dengan kedalaman 30 cm yang bertujuanTanah dicanngkul dengan kedalaman 30 cm yang bertujuan untuk menggemburkan tanah.

untuk menggemburkan tanah. c.

c. Sesudah tanah bersih dibuat guludan.Sesudah tanah bersih dibuat guludan. d.

d. Penanaman dilakukan dengan menggunakan stek dari tanamanPenanaman dilakukan dengan menggunakan stek dari tanaman rumput gajah.

rumput gajah. e.

e. Rumput gajah ditanam di dalam perit dengan posisi miring 30Rumput gajah ditanam di dalam perit dengan posisi miring 3000 f.

(15)

2.2.7

2.2.7 Analisis Produksi Rumput Alam (Lapang)Analisis Produksi Rumput Alam (Lapang) a.

a. Quadran diletakkan secara acak.Quadran diletakkan secara acak. b.

b. Diamati dan diatat Diamati dan diatat masmasa hijauan dalam kuadran ta hijauan dalam kuadran tentang tinggientang tinggi tanaman, kerapatan, ketegaran dan

tanaman, kerapatan, ketegaran dan komponen rerumputan,komponen rerumputan, kekangan dan weed.

kekangan dan weed. c.

c. Masa hijauan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat dipisahkanMasa hijauan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat dipisahkan sebagai sumber pakan atau ditaksir bobot kering dari tiga

sebagai sumber pakan atau ditaksir bobot kering dari tiga kelompok.

kelompok. d.

d. Ditimbang bagian rerumputan, kekacangan dan herba yangDitimbang bagian rerumputan, kekacangan dan herba yang bermanfaat sebagai hijauan pakan.

bermanfaat sebagai hijauan pakan. e.

e. Produk hijauan dianalisis tanpa menyertakan bobot herba.Produk hijauan dianalisis tanpa menyertakan bobot herba.

2.2.8

2.2.8 Pembuatan Hijauan Awetan Kering (Hay)Pembuatan Hijauan Awetan Kering (Hay) a.

a. Hijauan dari analisis rumput lapang ditimbang (1 kg).Hijauan dari analisis rumput lapang ditimbang (1 kg). b.

b. Sampel diambil dari hijauan tSampel diambil dari hijauan tersebut masinng-mersebut masinng-masing 500 gr,asing 500 gr, tiap sampel diulang tiga kali. Hijauan tersebut dijemur pada tiap sampel diulang tiga kali. Hijauan tersebut dijemur pada tampir atau tampah atau hamparan kertas atau alat lain hingga tampir atau tampah atau hamparan kertas atau alat lain hingga kering (kadar air 15-20

kering (kadar air 15-20 %) dan ditimbang, kemudian dihitung%) dan ditimbang, kemudian dihitung persen bahan kering.

persen bahan kering. c.

c. Lama penjemuran dicatat dan cuaca dicatat Lama penjemuran dicatat dan cuaca dicatat (saat panen dan(saat panen dan penjemuran) penjemuran tidak lebih dari 7 hari.

penjemuran) penjemuran tidak lebih dari 7 hari. d.

d. Kualitas hay diamati secara visual (warna, Kualitas hay diamati secara visual (warna, bau dan struktur).bau dan struktur). e.

e. Sampel hijauan yang telah dikeringkan dengan sinar matahariSampel hijauan yang telah dikeringkan dengan sinar matahari diambuil 50 gr, t

diambuil 50 gr, t iap regu tiga ulangan dan diap regu tiga ulangan dan dikeringnkan padaikeringnkan pada suhu 105 C, selama 8 jam dan ditimbang, selanjutnya dihitung suhu 105 C, selama 8 jam dan ditimbang, selanjutnya dihitung persen bahn keringnya.

persen bahn keringnya. f.

f. Bahan kering yang sebenarnya dari hijauan terrsenut diperolehBahan kering yang sebenarnya dari hijauan terrsenut diperoleh dengan mengalihkan persen bahan kering dari kedua

dengan mengalihkan persen bahan kering dari kedua pengama

(16)

2.2.9

2.2.9 Pengenalan Jenis Hijauan PakanPengenalan Jenis Hijauan Pakan a.

a. Diamati jenis rumput satu – persatu.Diamati jenis rumput satu – persatu. b.

b. Digambar setiap jenis rumput dan hijauan lain.Digambar setiap jenis rumput dan hijauan lain. c.

c. Dicatat setiap bagian rumput dan hijauan lapang.Dicatat setiap bagian rumput dan hijauan lapang.

2.2.10

2.2.10 Pembuatan SilasePembuatan Silase a.

a. Memotong dan mencacah hijauan rumput gajah.Memotong dan mencacah hijauan rumput gajah. b.

b. menimbang bahan tambahan (pengawet) yang akan menimbang bahan tambahan (pengawet) yang akan dicampurkandicampurkan dengan hijauan jagung 5 % katul 10 % dari bobot hijauan.

dengan hijauan jagung 5 % katul 10 % dari bobot hijauan. c.

c. MencampuMencampur r hijauan dan bahan pengawet dan masukan ke dalamhijauan dan bahan pengawet dan masukan ke dalam plastic kemudian padatkan sampai padat sehingga udara sedikit. plastic kemudian padatkan sampai padat sehingga udara sedikit.

(17)

BAB III

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1

3.1 HasilHasil 3.1.1

3.1.1 Pengenalan Jenis PupukPengenalan Jenis Pupuk Nama

Nama Kandungan Kandungan Tekstur Tekstur Warna Warna Gambar Gambar FungsiFungsi Kompos Kompos NPK organik  NPK organik  KCl KCl Semar Semar NPK pelangi NPK pelangi K: 0,619 % K: 0,619 % N: 1,213 % N: 1,213 % P: 1,333 % P: 1,333 % N: 9 % N: 9 % P: 9 % P: 9 % K: 9 % K: 9 % 60 % K2O 60 % K2O N: 10 % N: 10 % P: 5 % P: 5 % K: 5 % K: 5 % N: 20 % N: 20 % P: 10 % P: 10 % K: 10 % K: 10 % Serbuk  Serbuk  Bulat Bulat Kristal Kristal Silinder Silinder Bulat Bulat Hitam Hitam Hitam Hitam Putih orange Putih orange Coklat Coklat Hitam, Hitam, merah, merah, orange orange abu-abu abu-abu Memperpanjang Memperpanjang fase vegetatif, fase vegetatif, meningkat- kan meningkat- kan kualitas daun, kualitas daun, merangsang merangsang partum-buhan tanaman buhan tanaman Untuk pertumbuhan Untuk pertumbuhan generatif dan generatif dan vege-tatif  tatif  Untuk pertumbuhan Untuk pertumbuhan tanaman perkebunan tanaman perkebunan Merangsang Merangsang pertumbuhan pertumbuhan tanam-an, mempercepat an, mempercepat per-tumbuhan per-tumbuhan batang batang Pertumbuhan Pertumbuhan genera-tif dan genera-tif dan vegetatif  vegetatif 

(18)

TSP TSP NPK NPK Urea Urea P205: 36 % P205: 36 % S: 5 % S: 5 % N: 15 % N: 15 % P: 15 % P: 15 % K:15 % K:15 % N: 46 % N: 46 % Bulat Bulat Bulat Bulat Kristal Kristal Putih merah Putih merah Putih Putih Memperpanjang Memperpanjang fase vegetatif, fase vegetatif, memperce-pat memperce-pat partumbuhan partumbuhan ba-tang tang Mempercepa Mempercepat t per- per-tumbuhan batang, tumbuhan batang, merangsang merangsang karbohi-drat karbohi-drat Penitrifikasian yang Penitrifikasian yang cepat untuk tanah cepat untuk tanah

3.1.2

3.1.2 Penyemaian Biji LegumePenyemaian Biji Legume

Biji yang diamati ialah biji kacang hijau dan kacang kedelai Biji yang diamati ialah biji kacang hijau dan kacang kedelai Berat awal biji = 101 gram

Berat awal biji = 101 gram Berat biji kacang hijau = 8,8 gr Berat biji kacang hijau = 8,8 gramam Berat biji kotor = 91,2 gram

Berat biji kotor = 91,2 gram KB

KB kacang kacang hijau hijau = = Berat bBerat bersihersih Berat kotor Berat kotor = 8,8 = 8,8 101 101 = = 8,713 8,713 %% KB

KB kacang kacang kedelai kedelai = = Berat Berat bersihbersih Berat kotor Berat kotor = 91,2 = 91,2 101 101 = = 90,297 90,297 %% X 100 % X 100 % X 100 % X 100 % X 100 % X 100 % X 100 % X 100 %

(19)

3.1.3

3.1.3 Amoniasi Jerami PadiAmoniasi Jerami Padi

 Amoniasi jerami yang dicacahAmoniasi jerami yang dicacah Tekstur

Tekstur : : halushalus Warna

Warna : : coklatcoklat Bau

Bau : : menyengamenyengatt

 Amoniasi jerami yang tAmoniasi jerami yang tidak dicacahidak dicacah Tekstur

Tekstur : : agak agak halushalus Warna

Warna : : coklatcoklat Bau

Bau : : lebih lebih menyengatmenyengat

3.1.4

3.1.4 Agronomi Tanaman PakanAgronomi Tanaman Pakan Luas lahan : 6 m x 6 m = 36 m Luas lahan : 6 m x 6 m = 36 m22 Jarak tanam :40 cm x 50 cm Jarak tanam :40 cm x 50 cm Stek yang dibutuhkan : Stek yang dibutuhkan :

Stek/m

Stek/m = = LuasLuas

Jarak tanam Jarak tanam = = 6 6 x x 66 0,4 x 0,5 0,4 x 0,5 = = 180 180 stek/mstek/m22

Rumput gajah ditanam dengan kemiringan

Rumput gajah ditanam dengan kemiringan 20-3020-30 ke arah utara.ke arah utara.

3.1.5

3.1.5 Pembuatan Hijauan Awetan Kering (Hay)Pembuatan Hijauan Awetan Kering (Hay) Berat

Berat awal awal = = 950 950 grgr Berat

Berat kerinkering g = = 230 230 grgr %penyusu

%penyusutan (rutan (rumput)= berat awal- berat akhir mput)= berat awal- berat akhir x 100%x 100% Berat awal Berat awal =950-230 x =950-230 x 100% 100% = = 75.79%75.79% 950 950

BK penyusutan= 100%-%penyusutan (rumput) =100%-

(20)

3.1.6

3.1.6 Analisis Produksi Rumput PotonganAnalisis Produksi Rumput Potongan Produksi : 2m Produksi : 2m22 1m1m22 = 2Kg= 2Kg 2m 2m22 = 4Kg= 4Kg Luas 1,8 ha =18.000 m Luas 1,8 ha =18.000 m22

Defoliasi bulan basah = 40 hari Defoliasi bulan basah = 40 hari Defoliasi bulan kering = 60 hari Defoliasi bulan kering = 60 hari

Kebutuhan per ekor per hari = 30 Kg/hari Kebutuhan per ekor per hari = 30 Kg/hari Produksi bulan kering ¾ bulan basah Produksi bulan kering ¾ bulan basah Bulan basah = 8 bulan

Bulan basah = 8 bulan Bulan kering = 4 bulan Bulan kering = 4 bulan BB = 2Kg BB = 2Kg Ybasah Ybasah = = 18000x30x2x818000x30x2x8 40 40 = = 216.000 216.000 Kg/thKg/th KT KT basah basah = = 216.000216.000 30x30x8 30x30x8 = = 30 30 ekorekor Ykering Ykering = = 18000x30x6/418000x30x6/4x8x8 60 60 = = 54.000 54.000 Kg/thKg/th KT KT kering kering = = 54.00054.000 30x30x4 30x30x4 = = 15 15 ekorekor

(21)

3.1.7

3.1.7 Pemupukan Tanaman PakanPemupukan Tanaman Pakan Lahan : lahan praktikum agronomi t

Lahan : lahan praktikum agronomi tanaman pakananaman pakan Dosis

Dosis pupuk pupuk : : 200Kg/ha200Kg/ha Luas

Luas lahan lahan : : 36 36 mm22

Kebutuhan per lahan per kelompok :

Kebutuhan per lahan per kelompok : 720 gram/urea/lahan720 gram/urea/lahan

Kebutuhan

Kebutuhan tiap tiap stek stek = = Kebutuhan Kebutuhan tiap tiap lahanlahan Jumlah stek  Jumlah stek  KT KT basah basah = = 720720 105 105 = 6,86 = 6,86 = = 7 7 gram/bibgram/bibitit 3.1.8

3.1.8 Analisis Produksi Rumput Alam (Lapang)Analisis Produksi Rumput Alam (Lapang) No

No I I II II III III BeratBerat 1 1 R R L L W W 550 550 grgr 2 2 R R W W L L 250 250 grgr 3 3 R R W W L L 250 250 grgr 4 4 W W R R L L 280 280 grgr Perhitungan Perhitungan R R == ¾ x 70.02 + ¼ x 21.1 + 0 x 8.7¾ x 70.02 + ¼ x 21.1 + 0 x 8.7 = = 52.52 52.52 + + 5.3 5.3 +0+0 = = 57.82 57.82 %% L L == 0 x 70.02 + ¼ x 21.1 +3/4 x 8.70 x 70.02 + ¼ x 21.1 +3/4 x 8.7 = = 0 0 + + 5.3 5.3 + + 6.536.53 = = 11.83 11.83 %% W W = = ¼ ¼ x x 70.02 70.02 + + 2/4 2/4 x x 21.1 21.1 + + ¼ ¼ x x 8.78.7 = = 17.505 17.505 + + 10.55 10.55 + + 2.1752.175 = = 30.23 30.23 %%

(22)

3.1.9

(23)

3.1.10

3.1.10 Pembuatan Awetan Hijauan Segar (Silase)Pembuatan Awetan Hijauan Segar (Silase)

Bobot hijauan r

Bobot hijauan rumput umput = 19 = 19 kgkg Bobot beka

Bobot bekatul (10 %) tul (10 %) = = 1,9 kg1,9 kg Bobot hijauan rumput = 20 kg Bobot hijauan rumput = 20 kg Bobot

(24)

3.2

3.2 PembahasanPembahasan 3.2.1

3.2.1 Pengenalan Jenis PupukPengenalan Jenis Pupuk

Tanaman sedikitnya membutuhkan 17 unsur hara yang dapat Tanaman sedikitnya membutuhkan 17 unsur hara yang dapat dikelompokkan menjadi hara makro dan hara mikro. Hara makro yakni zat dikelompokkan menjadi hara makro dan hara mikro. Hara makro yakni zat hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, tetapi umumnya hanya tersedia hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, tetapi umumnya hanya tersedia terbatas pada medium tanah. Hara mikro adalah zat hara yang hanya terbatas pada medium tanah. Hara mikro adalah zat hara yang hanya diperlukan dalam jumlah sedikit, tetapi tersedia lebih di dalam tanah. diperlukan dalam jumlah sedikit, tetapi tersedia lebih di dalam tanah. Contoh hara makro adalah carbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, fosfor, Contoh hara makro adalah carbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, fosfor, kalium, calsium, magnesium, dan sulfur atau belerang. Sedangkan contoh kalium, calsium, magnesium, dan sulfur atau belerang. Sedangkan contoh hara mikro adalah besi, borium, mangan, tembaga, seng, khlor, mo, dan co. hara mikro adalah besi, borium, mangan, tembaga, seng, khlor, mo, dan co.

Pupuk merupakan sumber unsur hara yang secara sengaja diberikan Pupuk merupakan sumber unsur hara yang secara sengaja diberikan pada media tanam agar

pada media tanam agar tanaman dapat tanaman dapat mempememperolseh kesehatan,pertumbrolseh kesehatan,pertumbuhanuhan dan produksi yang lebih baik Unsur hara dikatakan esensial apabila :

dan produksi yang lebih baik Unsur hara dikatakan esensial apabila : a.

a. Kekurangan unsur hara tersebut dapat menghambat dan menggangguKekurangan unsur hara tersebut dapat menghambat dan mengganggu pertumbuhan baik vegetatif maupun generatif.

pertumbuhan baik vegetatif maupun generatif. b.

b. Kekurangan unsur tersebut tidak dapat diganti dengan unsur lain.Kekurangan unsur tersebut tidak dapat diganti dengan unsur lain. c.

c. Unsur tersebut harus secara langsung terlibat dalam gizi makananUnsur tersebut harus secara langsung terlibat dalam gizi makanan tanaman.

tanaman.

Berdasarkan kebutuhannya unsur hara esensial dapat dibagi menjadi Berdasarkan kebutuhannya unsur hara esensial dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu hara makro dan hara mikro (Hakim, 1986).

dua kelompok yaitu hara makro dan hara mikro (Hakim, 1986).

Kebutuhan tanaman akan zat hara pelengkap dan hara makro adalah Kebutuhan tanaman akan zat hara pelengkap dan hara makro adalah sedikit sekali. Umumnya kebutuhan akan zat-zat hara tersebut dapat sedikit sekali. Umumnya kebutuhan akan zat-zat hara tersebut dapat dipenuhi oleh persediaannya yang ada dalam alam (tanah). Berlainan dipenuhi oleh persediaannya yang ada dalam alam (tanah). Berlainan dengan zat hara utama N, P dan K yang tersedia dalam tanah yang sering dengan zat hara utama N, P dan K yang tersedia dalam tanah yang sering tidak tercukupi kebutuhan tanaman sehingga memerlukan tambahan dari tidak tercukupi kebutuhan tanaman sehingga memerlukan tambahan dari luar berupa pembuatan pemberian pupuk buatan yang mengandung salah luar berupa pembuatan pemberian pupuk buatan yang mengandung salah satu zat hara tersebut. Praktikum pengenalan jenis pupuk, pupuk yang satu zat hara tersebut. Praktikum pengenalan jenis pupuk, pupuk yang biasanya digunakan adalah KCL, NPK, urea dan TSP yang banyak  biasanya digunakan adalah KCL, NPK, urea dan TSP yang banyak  mengand

mengandung salah satu ung salah satu zat hara (Sutejo, 1987).zat hara (Sutejo, 1987).

Rinsema (1983) menyatakan bahwa pupuk organik (pupuk buatan) Rinsema (1983) menyatakan bahwa pupuk organik (pupuk buatan) berguna untuk :

(25)

a.

a. Mengganti hara tanaman dalam tanah yang makin makin lama makinMengganti hara tanaman dalam tanah yang makin makin lama makin berkurang, karena terus menerus ditanami.

berkurang, karena terus menerus ditanami. b.

b. Membuat tanah yang kurus menjadi tanah yang produktif.Membuat tanah yang kurus menjadi tanah yang produktif. c.

c. Memperbaiki tanah-tanah yang kekurangan (miskin) akan unsur-unsurMemperbaiki tanah-tanah yang kekurangan (miskin) akan unsur-unsur hara tanaman tertentu.

hara tanaman tertentu. d.

d. Meningkatkan hasil terutama pada tanah-tanah yang kekurangan akanMeningkatkan hasil terutama pada tanah-tanah yang kekurangan akan unsur-unsur hara yang terkandung didalam pupuk yang kita gunakan. unsur-unsur hara yang terkandung didalam pupuk yang kita gunakan.

Pada saat praktikum, telah dikenalkan beberapa macam pupuk  Pada saat praktikum, telah dikenalkan beberapa macam pupuk  diantaranya:

diantaranya: -- UreaUrea

Urea merupakan pupuk buatan yaitu pupuk yang dibuat oleh pabrik  Urea merupakan pupuk buatan yaitu pupuk yang dibuat oleh pabrik  dengan proses kimiawi. Urea juga termasuk pupuk labil dan pupuk  dengan proses kimiawi. Urea juga termasuk pupuk labil dan pupuk  tunggal. Menurut Rinsuma WT (1983) urea mempunayi kadar N 30% tunggal. Menurut Rinsuma WT (1983) urea mempunayi kadar N 30% yang terdiri dari 15%N-amida;7.5%N-amonium dan 7.5%N-nitrat.

yang terdiri dari 15%N-amida;7.5%N-amonium dan 7.5%N-nitrat.

Merupakan pengandung nitrogen sintesis lain yang mempunyai Merupakan pengandung nitrogen sintesis lain yang mempunyai harapan; mengandung hampir tiga kali nitrogen yang dikandung natrium harapan; mengandung hampir tiga kali nitrogen yang dikandung natrium nitrat. Sudah mengalami hidrolisa dalam tanah menghasilkan amonium nitrat. Sudah mengalami hidrolisa dalam tanah menghasilkan amonium karbonat. Amonium karbonat yang dihasilkan sangat baik untuk nitr

karbonat. Amonium karbonat yang dihasilkan sangat baik untuk nitr ifikasiifikasi yang cepat terutama jika terdapat cukup banyak kation dapat tertukar. yang cepat terutama jika terdapat cukup banyak kation dapat tertukar. Salah satu kelemahannya adalah sangat mudah menyerap air, hal ini Salah satu kelemahannya adalah sangat mudah menyerap air, hal ini sebagian besar ditanggulangi dengan melapisi butir urea itu dengan bubuk  sebagian besar ditanggulangi dengan melapisi butir urea itu dengan bubuk  kering.

kering.

-- KomposKompos

Bahan yang berasal dari sisa-sisa organik apa saja (sampah sisa Bahan yang berasal dari sisa-sisa organik apa saja (sampah sisa hijauan dan lain-lain) yang ditumpuk akan mengalami perubahan sehingga hijauan dan lain-lain) yang ditumpuk akan mengalami perubahan sehingga dapat dipakai sebagai pupuk, disebut kompos. Pembuatan kompos adalah dapat dipakai sebagai pupuk, disebut kompos. Pembuatan kompos adalah suatu proses dekomposisi sisa-sisa tanaman. Sisa-sisa hasil pertanian, suatu proses dekomposisi sisa-sisa tanaman. Sisa-sisa hasil pertanian, tanaman, kotoran ternak, urine ternak, sisa makanan ternak, batang dan tanaman, kotoran ternak, urine ternak, sisa makanan ternak, batang dan ranting, daun-daun yang jatuh, sampah kesemunya dapat dijadikan ranting, daun-daun yang jatuh, sampah kesemunya dapat dijadikan kompos.

(26)

-- Pupuk TSPPupuk TSP

Pupuk TSP sangat dianjurkan sebagai pupuk dasar, yaitu digunakan Pupuk TSP sangat dianjurkan sebagai pupuk dasar, yaitu digunakan pada saat tanam atau sebelum tanam. Hal ini disebabkan karena pupuk ini pada saat tanam atau sebelum tanam. Hal ini disebabkan karena pupuk ini merupakan pupuk yang unsurnya tidak cepat atau segara tersedia dan juga merupakan pupuk yang unsurnya tidak cepat atau segara tersedia dan juga sangat dibutuhkan pada stadia permulaan tumbuh. Kandungan P dalam sangat dibutuhkan pada stadia permulaan tumbuh. Kandungan P dalam pupuk ini adalah berkisar antara 16%-21%

pupuk ini adalah berkisar antara 16%-21% -- Pupuk KCLPupuk KCL

Sebagai bahan baku dari pupuk KCL biasanya adalah deposit garam Sebagai bahan baku dari pupuk KCL biasanya adalah deposit garam kalium yang larut dalam air dan umumnya berasosiasi dengan magnesium, kalium yang larut dalam air dan umumnya berasosiasi dengan magnesium, sulfat dan chlor. Salah satu deposit atau mineral ini adalah silvit (KCl). sulfat dan chlor. Salah satu deposit atau mineral ini adalah silvit (KCl). Dari segi praktis yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pupuk kalium Dari segi praktis yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pupuk kalium adalah : dosis pupuk, frekuensi penggunaan, penempatan, bentuk dari adalah : dosis pupuk, frekuensi penggunaan, penempatan, bentuk dari bahan-bahan pupuk dan adanya pengaruh garam dari pupuk.

bahan-bahan pupuk dan adanya pengaruh garam dari pupuk. -- Pupuk ammoniasiPupuk ammoniasi

a.

a. Ammonium sulfat atau Ammonium sulfat atau sulphate ammonia mengandunsulphate ammonia mengandung 21-22,5% N.g 21-22,5% N. Kandungan 23% sulfur merupakan jumlah yang besar, memasamkan Kandungan 23% sulfur merupakan jumlah yang besar, memasamkan tanah apabila dipakai terus menerus.

tanah apabila dipakai terus menerus. b.

b. Ammonium clorida yang mengandung 26% N.Ammonium clorida yang mengandung 26% N. c.

c. Ammonium nitrat yang mengandung 33,5 sampai 35%.Ammonium nitrat yang mengandung 33,5 sampai 35%. d.

d. Calsium ammonium nitrat mrngandung 15,5 – 27,5 N, kandunganCalsium ammonium nitrat mrngandung 15,5 – 27,5 N, kandungan batu kapur pada pupuk ini antara 40 – 55%.

batu kapur pada pupuk ini antara 40 – 55%. -- Pupuk PhospatPupuk Phospat

Pupuk ini diambil akar tanaman dalam bentuk ion PO4 dan H2P2O4 Pupuk ini diambil akar tanaman dalam bentuk ion PO4 dan H2P2O4 pupuk ini berguna untuk pembentukan biji dalam bentuk yang sempurna. pupuk ini berguna untuk pembentukan biji dalam bentuk yang sempurna. Pospat juga berguna untuk mempercepat masaknya dan juga menstimulir Pospat juga berguna untuk mempercepat masaknya dan juga menstimulir pembentukan akar pada pertumbuhan permulaan. Pupuk P yang baik  pembentukan akar pada pertumbuhan permulaan. Pupuk P yang baik  adalah super pospat yang mengandung kira-kira 16 – 20% P yang larut adalah super pospat yang mengandung kira-kira 16 – 20% P yang larut dalam air.

(27)

Tinjauan utama dari pemupukan dengan pupuk organik adalah untuk  Tinjauan utama dari pemupukan dengan pupuk organik adalah untuk  menambah kandungan humus tanah untuk memperbaiki keadaan fisik, menambah kandungan humus tanah untuk memperbaiki keadaan fisik, kimia dan biologis dari dalam tanah untuk menaikkan jumlah hara tanaman kimia dan biologis dari dalam tanah untuk menaikkan jumlah hara tanaman yang dapat diambil tanaman. Tanah-tanah yang berstruktur baik, dan bahan yang dapat diambil tanaman. Tanah-tanah yang berstruktur baik, dan bahan organik sendiri akan memperbaiki erasi, daya menahan air dan organik sendiri akan memperbaiki erasi, daya menahan air dan permeabilitas, juga akan tahan erosi. (

permeabilitas, juga akan tahan erosi. (BuckmanBuckman, 1982)., 1982).

Petani dapat memberikan sejumlah pupuk organik yang dapat Petani dapat memberikan sejumlah pupuk organik yang dapat membentuk humus kedalam tanah dengan memberikan pupuk kandang, membentuk humus kedalam tanah dengan memberikan pupuk kandang, pupuk hijau aatau kompos. Pupuk kandang merupakan pupuk organik yang pupuk hijau aatau kompos. Pupuk kandang merupakan pupuk organik yang paling baik. Kompisisi rata-rata dari kotoran kuda dan sapi yang berkisar paling baik. Kompisisi rata-rata dari kotoran kuda dan sapi yang berkisar antara 20 – 25% bahan kering, terdapat didalamnya sebanyak 0,30 – 0,60% antara 20 – 25% bahan kering, terdapat didalamnya sebanyak 0,30 – 0,60% nitrogen, 0,20 – 0,35% asam pospat dan 0,15 – 0,70% K2O, disamping itu nitrogen, 0,20 – 0,35% asam pospat dan 0,15 – 0,70% K2O, disamping itu pupuk kandang mengandung unsur hara mikro dalam jumlah yang cukup. pupuk kandang mengandung unsur hara mikro dalam jumlah yang cukup.

Pupuk binatang dapat dibagi dalam pupuk padat, pupuk cair dan Pupuk binatang dapat dibagi dalam pupuk padat, pupuk cair dan pupuk encer. Pupuk dapat terdiri dari kotoran yang padat bercampur dengan pupuk encer. Pupuk dapat terdiri dari kotoran yang padat bercampur dengan sedikit jerami. Jerami ini ikut juga menyerap sebagian dari kotoran yang sedikit jerami. Jerami ini ikut juga menyerap sebagian dari kotoran yang cair. Pupuk hijau maksud pemupukannya adalah untuk memelihara dan cair. Pupuk hijau maksud pemupukannya adalah untuk memelihara dan memperbaiki struktur t

memperbaiki struktur tanah dengan pemberian suplai bahan organik. Akibatanah dengan pemberian suplai bahan organik. Akibat negatif pemupukan dengan pupuk hijau adalah lapangan untuk ditanami negatif pemupukan dengan pupuk hijau adalah lapangan untuk ditanami menjadi kotor, t

menjadi kotor, timbulnyimbulnya pengganggu pemakan daun dan penyakit, ta pengganggu pemakan daun dan penyakit, tanamananaman tumbuh tidak merata (Rinsema, 1983).

tumbuh tidak merata (Rinsema, 1983).

3.2.2

3.2.2 Penyemaian Biji LegumePenyemaian Biji Legume

Daya kecambah adalah daya untuk berkecambah pada keadaan biasa Daya kecambah adalah daya untuk berkecambah pada keadaan biasa yang dinyatakan dalam prosentae benih yang berkecambah dalam waktu yang dinyatakan dalam prosentae benih yang berkecambah dalam waktu tertentu. Tenaga kecambah adalah banyaknya biji dihitung dalam prosen tertentu. Tenaga kecambah adalah banyaknya biji dihitung dalam prosen yang berkecambah dalam waktu yang lebih pendek dari pada untuk  yang berkecambah dalam waktu yang lebih pendek dari pada untuk  menetapkan gaya kecambah

(28)

Biji hijauan dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu: Biji hijauan dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu: a.

a. Ukuran besar,dibenamkan sampai kurang lebih 3 cm kedalam tanah.Ukuran besar,dibenamkan sampai kurang lebih 3 cm kedalam tanah. b.

b. Ukuran sedang,di benamkan sedalam 1,2 cm kedalam tanah.Ukuran sedang,di benamkan sedalam 1,2 cm kedalam tanah. c.

c. Ukuran lembut (halus), dibenamkan sedalam kira-kira 1 cm.Ukuran lembut (halus), dibenamkan sedalam kira-kira 1 cm. (Soenardi,1968)

(Soenardi,1968)

Biji yang mutunya tinggi merupakan syarat utama untuk mendapat Biji yang mutunya tinggi merupakan syarat utama untuk mendapat hasil panen yang tinggi. Benih yang mutunya rendah merupakan banyak  hasil panen yang tinggi. Benih yang mutunya rendah merupakan banyak  benih yang tidak tumbuh sehingga populasi tanaman kurang dari benih yang tidak tumbuh sehingga populasi tanaman kurang dari semestinya. Banyak spesies-spesies tanaman legum makanan manusia dan semestinya. Banyak spesies-spesies tanaman legum makanan manusia dan ternak dalam sub familia papilionaseae. Genus-genus tanaman legum ternak dalam sub familia papilionaseae. Genus-genus tanaman legum dengan spesiesnya yang termasuk sub famili papilionaseae ialah

dengan spesiesnya yang termasuk sub famili papilionaseae ialah  Arechis Arechis hipogea

hipogea (kacang tanah),(kacang tanah), Glicine sovaGlicine sova (kacang kedelai), Phaseolus radiatus(kacang kedelai), Phaseolus radiatus (kacang hijau) dan lain-lain. Praktikum kali ini menggunakan kacang (kacang hijau) dan lain-lain. Praktikum kali ini menggunakan kacang kedelai sebagai biji legum yang akan ditanam.

kedelai sebagai biji legum yang akan ditanam.

Biji kedelai yang akan ditanam dipisahkan terlebih dahulu dari Biji kedelai yang akan ditanam dipisahkan terlebih dahulu dari kotoran seperti batu, kedelai yang rusak dan biji lain selain biji kedelai kotoran seperti batu, kedelai yang rusak dan biji lain selain biji kedelai hitam. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumarno (1987) yang menyatakan hitam. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumarno (1987) yang menyatakan bahwa pembijian dilakukan bila kadar air biji telah mencapai sekitar 20%. bahwa pembijian dilakukan bila kadar air biji telah mencapai sekitar 20%. Setelah dibijikan harus dijemur lagi hingga kadar air biji mencapai sekitar Setelah dibijikan harus dijemur lagi hingga kadar air biji mencapai sekitar 10%. Biji yang rusak, berkeriput, pecah kulitnya dan patah harus 10%. Biji yang rusak, berkeriput, pecah kulitnya dan patah harus dipisahkan. Biji yang rusak karena dimakan hama juga perlu dibuang.

dipisahkan. Biji yang rusak karena dimakan hama juga perlu dibuang.

Tanah yang gembur dimasukkan kedalam plastik kemudian biji Tanah yang gembur dimasukkan kedalam plastik kemudian biji ditanam didalamnya, tanah tersebut harus subur. Hal ini sesuai dengan ditanam didalamnya, tanah tersebut harus subur. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumarmono (1987) yang menyatakan bahwa penangkaran benih pendapat Sumarmono (1987) yang menyatakan bahwa penangkaran benih hendaknya dilakukan pada tanah yang gembur, kesuburannya sedang hendaknya dilakukan pada tanah yang gembur, kesuburannya sedang sampai baik, PH tanah 5,5 – 6,5, cukup pengairan, terletak ddidataran sampai baik, PH tanah 5,5 – 6,5, cukup pengairan, terletak ddidataran rendah – sedang (10 – 600 m diatas permukaan laut). Penanaman hendaknya rendah – sedang (10 – 600 m diatas permukaan laut). Penanaman hendaknya disesuaikan dengan iklim, sehingga pada saat panen biji yang dihasilkan disesuaikan dengan iklim, sehingga pada saat panen biji yang dihasilkan dapat dijemur. Lantai jemur dari semen sangat diperlukan agar dapat dapat dijemur. Lantai jemur dari semen sangat diperlukan agar dapat dihasilkan benih yang bermutu tinggi.

(29)

Legum tropik yang bersifat perennial (hidup lebih dari satu tahun). Legum tropik yang bersifat perennial (hidup lebih dari satu tahun). Biasanya kemampuan mengikat nitrogen bebas dari udara legum tropik  Biasanya kemampuan mengikat nitrogen bebas dari udara legum tropik  perennial juga lebih besar dari pada legum tropik perennial juga lebih besar perennial juga lebih besar dari pada legum tropik perennial juga lebih besar dari pada legum tropik annual. Beberaaapa legum tropik perennial adalah dari pada legum tropik annual. Beberaaapa legum tropik perennial adalah spesies

spesies Glycine wightiiGlycine wightii,,  Lotononis  Lotononis bainessiibainessii, berasal dari Afrika, genus-, berasal dari Afrika, genus-gennus Desmodium, jenis Leucaena, Siratro, Stylo, dan Centro berasal dari gennus Desmodium, jenis Leucaena, Siratro, Stylo, dan Centro berasal dari Amerika tengah dan selatan, sedangkan puero berasssal dari Asia timur Amerika tengah dan selatan, sedangkan puero berasssal dari Asia timur (Raksohadiproj

(Raksohadiprojo, o, 1981).1981).

Praktikum persemaian biji legume, langkah awal sebelum Praktikum persemaian biji legume, langkah awal sebelum penanaman biji legume ke dalam kantong plastik adalah terlebih dahulu penanaman biji legume ke dalam kantong plastik adalah terlebih dahulu memilih biji yang baik, kemudian dilanjutkan dengan memurnikan biji itu memilih biji yang baik, kemudian dilanjutkan dengan memurnikan biji itu dengan

dengan cara: cara: - - menimbang menimbang berat berat benih benih awalawal - memisahkan biji murni dengan kotoran atau biji lain - memisahkan biji murni dengan kotoran atau biji lain

- menimbang biji murni - menimbang biji murni

- untuk mengetahui persen biji murni dapat dilakukan dengan menghitung - untuk mengetahui persen biji murni dapat dilakukan dengan menghitung

%

% biji biji murni murni = = 100100%% awal awal biji biji murni murni biji biji  x  x

Cara atau metode penanaman setiap jenis tanaman berbeda-beda, Cara atau metode penanaman setiap jenis tanaman berbeda-beda, namun untuk waktu penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim namun untuk waktu penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Bagi daerah yang senantiasa tersedia air, karena sistem irigasinya hujan. Bagi daerah yang senantiasa tersedia air, karena sistem irigasinya baik, waktu tanam menjadi masalah asal pada saat penanaman, tanah tidak  baik, waktu tanam menjadi masalah asal pada saat penanaman, tanah tidak  dalam kondisi kering agar selama proses pertumbuhan awal kelembaban dalam kondisi kering agar selama proses pertumbuhan awal kelembaban tanah dapat terjamin. Penanaman dengan penyebaran biji hanya tinggal tanah dapat terjamin. Penanaman dengan penyebaran biji hanya tinggal menunggu biji tumbuh menjadi tanaman, tanpa memperhatikan jarak tanam. menunggu biji tumbuh menjadi tanaman, tanpa memperhatikan jarak tanam. Biji yang sulit tumbuh, sebelum disebar ke area, biji dapat diberi perlakuan Biji yang sulit tumbuh, sebelum disebar ke area, biji dapat diberi perlakuan skarifikasi antara lain dengan cara perendaman pada air panas beberapa skarifikasi antara lain dengan cara perendaman pada air panas beberapa menit, diampelas atau memberikan inokulum (Aminudin, 1999).

menit, diampelas atau memberikan inokulum (Aminudin, 1999).

Hijauan makanan ternak yang meliputi bentuk rumput-rumputan, Hijauan makanan ternak yang meliputi bentuk rumput-rumputan, kacang-kacangan, rambanan dan sisa limbah pertanian sangat mendukung kacang-kacangan, rambanan dan sisa limbah pertanian sangat mendukung usaha peternakan terutama ternak herbivore. Potensi yang ada pada setiap usaha peternakan terutama ternak herbivore. Potensi yang ada pada setiap daerah berbeda-beda berhubun

(30)

suatu luasan yang didominasi penggunaan tanah berupa padang rumput, suatu luasan yang didominasi penggunaan tanah berupa padang rumput, maka ketersediaan rumput sangat mendukung usaha peternakan (Hendarto, maka ketersediaan rumput sangat mendukung usaha peternakan (Hendarto, 1996). Turunnya nilai gizi dan palatabilitas. Pengeringan yang cepat dengan 1996). Turunnya nilai gizi dan palatabilitas. Pengeringan yang cepat dengan penyinaran matahari minimal dan mencegah kehujanan sagat penting untuk  penyinaran matahari minimal dan mencegah kehujanan sagat penting untuk  menghindarkan kehilangan zat – zat makanan yang terlampau besar. menghindarkan kehilangan zat – zat makanan yang terlampau besar. Kehilangan lebih lanjut terjadi pada waktu pembuatan dan penyimpanan. Kehilangan lebih lanjut terjadi pada waktu pembuatan dan penyimpanan. Pembuatan yang tidak hai – hati menyebabkan kerontokan daun dan Pembuatan yang tidak hai – hati menyebabkan kerontokan daun dan penyimpanan dalam keadaan lembab menyebabkan timbulnya jamur penyimpanan dalam keadaan lembab menyebabkan timbulnya jamur (Soegiri, 1980)

(Soegiri, 1980)

Menurut Aminudin (1999) faktor – faktor yang perlu diperhatikan Menurut Aminudin (1999) faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih hay untuk makanan ternak antara lain warna, jenis hay, dalam memilih hay untuk makanan ternak antara lain warna, jenis hay, perbandingan antara daun dan batang dan umur pemotongan. Warna hijauan perbandingan antara daun dan batang dan umur pemotongan. Warna hijauan pada hay biasanya banyak mengandung vitamin (terutama pro vitamin A pada hay biasanya banyak mengandung vitamin (terutama pro vitamin A dan riboflafin) dibanding dengan hay yang warna hijaunya sudah hilang. dan riboflafin) dibanding dengan hay yang warna hijaunya sudah hilang. Umur pemotongan merupakan indikator terbaik untuk menilai baik atau Umur pemotongan merupakan indikator terbaik untuk menilai baik atau tidaknya suatu hay apabila peternak dapat mengetahuinya karena dengan tidaknya suatu hay apabila peternak dapat mengetahuinya karena dengan bertambahtuanya hay tersebut maka kadar protein dan P akan menurun, bertambahtuanya hay tersebut maka kadar protein dan P akan menurun, kadar zat – zat yang merendahkan

kadar zat – zat yang merendahkan kecernaan bertambah.kecernaan bertambah.

Keuntungan-keuntungan: Keuntungan-keuntungan: a.

a. Hijauan (rumput) akan Hijauan (rumput) akan lebih kuat atau tlebih kuat atau tahan terhadap rengguahan terhadap renggutan;tan; b.

b. Biji dapat disimpan dengan mudah dan tahan lama;Biji dapat disimpan dengan mudah dan tahan lama; c.

c. Cara penanaman biji lebih mudah dari pada pot dan stek;Cara penanaman biji lebih mudah dari pada pot dan stek; d.

d. Menghemat tenaga, waktu, Menghemat tenaga, waktu, dan biaya.dan biaya. Kerugian-kerugian:

Kerugian-kerugian: a.

a. Penanaman biji diperlukan suatu persiapan awal yang lebih mantapPenanaman biji diperlukan suatu persiapan awal yang lebih mantap ataupun pengelolaan lebih cermat dan tekun;

ataupun pengelolaan lebih cermat dan tekun; b.

b. Biji lebih memerlukan waktu penanaman yang tepat;Biji lebih memerlukan waktu penanaman yang tepat; c.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor tanaman dapat mempengaruhi masa kerja ketika panen, ketika tanamannya baik dan sehat waktu yang dibutuhkan cukup cepat. Jika tanamannya kurang baik

Perbedaan ini disebabkan karena pada benih Centrosema pubescens yang diberi perlakuan dengan direndam pada air panas 100 0 C, pada waktu peretasan telah termasuki air

Laporan Praktikum Ilmu Tanaman: Fisiologi Tumbuhan 8 Perkecambahan merupakan suatu proses dimana radikula (akar embrionik) memanjang keluar menembus kulit biji (Salibury,

Serangga hama dengan tipe alat mulutnya menusuk dan mengisap gejala serangan yang ditimbulkan yaitu pada bagian tanaman akan ditemukan bekas tusukan stilet yang

Faktor tanaman dapat mempengaruhi masa kerja ketika panen, ketika tanamannya baik dan sehat waktu yang dibutuhkan cukup cepat. Jika tanamannya kurang baik

IV.3 Umur Panen Data hasil pengamatan umur panen tanaman jagung dengan perlakuan jarak tanam 85 cm x 42,5 cm Sampel Umur Panen Hari 1 72 2 72 3 72 4-15 - Rata-rata Dapat

IV.4 Jumlah Buah Per Tanaman Data hasil pengamatan jumlah buah per tanaman jagung dengan perlakuan pola tanam 3 Sampel Umur Panen Hari 1 1 2 1 5 1 3,4,6-15 - Rata-rata 1 Buah

Efisiensi pemupukan dapat tercapai secara setinggi-tingginya, harus memperhatikan beberapa hal yaitu: 1 kebutuhan tanaman akan hara untuk mencapai hasil tertentu, 2 tingkat ketersediaan