• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU BLOK ANATOMI 1 PENUNTUN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANATOMI - HISTOLOGI SEMESTER I TAHUN AKADEMIK N I M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU BLOK ANATOMI 1 PENUNTUN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANATOMI - HISTOLOGI SEMESTER I TAHUN AKADEMIK N I M"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

LABORATORIUM ANATOMI - HISTOLOGI

BUKU

PENUNTUN PRAKTIKUM

ANATOMI 1

SEMESTER I

TAHUN AKADEMIK 2015-2016

BLOK 1.1.2

N A M A

KLP

N I M

(2)

BUKU

PENUNTUN

PRATIKUM

BLOK

1.1.2

ANATOMI 1

SEMESTER

I

TAHUN

AKADEMIK

2015-2016

P

ENYUSUN

:

Staf Pengajar Laboratorium Anatomi-Histologi FKUB

E

DITING

:

Sekretariat Blok

D

ESAIN

&

L

AYOUT

:

Tim Sekretariat Blok

C

ETAKAN

:

N

OPEMBER

,

2015

(3)

"Doctors without anatomy are like moles. They work

in the dark and the work of their hands are mounds."

(Tiedemann)

"You are going to use this information for the rest of

your career, so remember to look at the big picture.

You are learning this information so you can practice

as a physician/dentist/nurse/midwife.

You are not learning this information to pass an

exam."

(4)

PETUNJUK PRAKTIKUM ANATOMI MAKROS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI I. TUJUAN

Pembelajaran anatomi melalui Praktikum Anatomi bagi mahasiswa mempunyai tujuan sebagai berikut:

A. KOMPETENSI - MEDICAL KNOWLEDGE

Di akhir praktikum, mahasiswa mampu menjelaskan :

1. Struktur tubuh manusia, baik dengan pendekatan sistem maupun regional.

2. Struktur dan hubungan antar sistem organ

3. Relevansi anatomi tubuh dengan kesehatan dan penyakit B. KOMPETENSI - PROFESIONALISM

Mengkombinasikan pengetahuan, kecakapan dan perilaku yang baik dalam berperan sebagai paramedis

1. Mampu bekerjasama dalam tim. 2. Memiliki komitmen idealisme profesi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan praktikum yaitu :

1. Tulang-tulang atau cadaver yang digunakan untuk mempelajari ilmu anatomi ini adalah bagian tubuh manusia , YANG TIDAK BOLEH DIPERMAINKAN. Previllage menggunakan cadaver dan tulang guna mempelajari ilmu anatomi hanya dapat dipertanggung jawabkan, jika kita menggunakan kesempatan itu dengan maksud dan tujuan yang suci.

2. Dalam mempelajari cadaver dan tulang kita harus selalu ingat bahwa sebelumnya mereka juga pernah hidup, bernafas dan merasakan apa yang kita rasakan, di dalam tubuh mereka juga mengalir darah yang sama dengan kita.

(5)

3. Saat melakukan praktikum kita harus membandingkan apa yang kita lihat dan raba pada manusia hidup.

4. Penamaan struktur anatomi mempunyai arti tentang bentuk, fungsi atau lokalisasinya, sehingga harus dimengerti arti dari masing-masing nama struktur tersebut.

5. Pelajari nama nama struktur tersebut dengan tepat, baik dalam menyebutkannya maupun cara penulisannya, sesuai nomenklatur anatomi.

II. TATA TERTIB

1. Berpakaian rapi dan sopan, dan menggunakan jas lab.

2. Dilarang makan, minum dan merokok di dalam ruangan praktikum. 3. Bersikap sopan dan menjaga ketenangan serta ketertiban selama

praktikum.

4. Dilarang mengambil gambar dan dokumentasi dalam bentuk apapun di dalam ruangan praktikum.

5. Melakukan praktikum anatomi selama waktu yang telah ditetapkan. 6. Dalam hal terjadi pelanggaran tata tertib kunjungan ini pengelola

berhak memberikan peringatan sampai dengan mengeluarkan dari ruang praktikum.

(6)

PENDAHULUAN

Anatomi Makroskopis manusia, menurut cara mempelajarinya dapat dibagi dalam :

1. Anatomi sistematik

Mempelajari struktur tubuh manusia berdasarkan sistem, seperti :  Sistem musculoskeletal  Sistem saraf  Sistem cardiovascular  Sistem reproduksi  Sistem digestivus  Sistem urinarius 2. Anatomi topografik

Mempelajari struktur tubuh manusia, hubungan, dan letak organ satu sama lain.

Dikenal beberapa pengertian dalam anatomi topografik, yaitu :  Syntopi : letak alat- alat tubuh terhadap yang lain

 Skeletopi :letak alat tubuh terhadap kerangka  Holotopi : letak alat tubuh terhadap permukaan 

Sedangkan ruang lingkup yang dipelajari dalam Anatomi makroskopis manusia meliputi:

1. Anatomi segmentalis (Embryologi)

Mempelajari anatomi mudigah dan janin serta perkembangannya sejak fertilisasi

2. Anthropologi

Mempelajari ciri-ciri bentuk dan struktur tubuh manusia yang termasuk dalam satu golongan, dibandingkan dengan golongan lain yang tersebar di seluruh dunia. Juga mempelajari golongan manusia yang telah punah (fossil)

3. Anatomi komparatif

Mempelajari anatomi dengan membandingkan dengan golongan vertebrata lain.

TERMINOLOGI

Penamaan struktur anatomi manusia menggunakan istilah latin yang telah disepakati, yaitu sesuai Nomina Anatomica.

(7)

Praktikum I OSTEUM (Tulang)

1. Identifikasilah tulang-tulang yang termasuk dalam : A. Kelompok Tulang Aksial :

 Cranium

1.

Neurocranium a. os occipitalis b. os parietalis c. os frontalis d. os temporalis e. os sphenoidalis f. os ethmoidalis

2.

Splanchnocranium/ viscerocranium a. os maxillae b. os zygomaticus c. os lacrimalis d. os nasalis

e. os conchae nasalis inferior f. os palatina g. os mandibulae h. os vomer i. ossicula j. maleus k. incus l. stapes m. os hyoid  Columna vertebrae

1.

Vertebrae cervicalis : 7

2.

Vertebrae thoracalis : 12

3.

Vertebrae lumbalis : 5

4.

Vertebrae sacralis : 5

5.

Vertebrae coccygeus : 4

(8)

 Thorax 1. Os Costae

Costae vera : 1-7

Costae spurae : 8-10

Costae fluctuantes : 11-12 2. Os sternum

Sternum adalah tulang pipih yang membentuk dinding ventral thorax. Tulang ini terletak setinggi vertebra thoracalis II-III sampai dengan vertebra thoracalis XII. Sternum terdiri dari manubrium sterni, corpus sterni, dan processus xyphoideus. Sternum wanita lebih pendek, lebih lebar, dan angulus sterninya lebih kecil dibandingkan pada pria.

Dibagi menjadi:

Manubrium sterni

Corpus sterni

Processus xyphoideus B. Kelompok Tulang Appendiculair :

 Extremitas superior

1. Cingulum extremitas superior (Shoulder girdle)

a.

Os clavicula

Disebut juga sebagai tulang selangka dengan jumlah sepasang yaitu clavicula dextra dan clavikula sinistra. Clavikula bersama spatula membentuk cingulum extrimitatis superiores. Os clavikula berhubungan dengan os sternum di sebelah medial dan disebelah lateral berhubungan dengan os scapula pada acromion.

(9)

b.

Os scapula

Scapula atau tulang belikat ada sepasang yaitu scapula dextra dan scapula sinistra. Scapula bersama clavicula menyusun cingulum extremitas superioris. Scapula berbentuk segitiga dan pipih. Scapula mempunyai dua permukaan yaitu facies costalis (ventralis) dan facies dorsalis; dengan tiga sisi yaitu margo medialis, margo lateralis, dan margo superior; dan tiga sudut yaitu angulus inferior, angulus lateralis, dan angulus superior.

2. Brachium = Arm = Lengan atas Os humerus

Humerus ada sepasang dan berbentuk tulang panjang dan terletak pada brachium. Humerus berartikulasi dengan scapula di proximal dan dengan radius dan ulna di distal.

3. Antebrachium = forearm = Lengan bawah a. Os ulna

Ulna atau tulang hasta ada sepasang dan berbentuk tulang panjang dengan bagian proximal yang lebih tebal dibandingkan bagian distalnya. Ulna bersama radius terletak di antebrachium. Ulna terletak di medial radius.

b. Os radius

Radius atau tulang pengumpil ada sepasang dan berbentuk tulang panjang yang melebar di bagian distalnya. Radius bersama ulna terletak pada antebrachium. Radius terletak di lateral ulna.

(10)

4. Carpal = pergelangan tangan a. Ossa carpal

Ossa carpi dapat dibagi menjadi dua baris tulang. Baris proximal disusun oleh os naviculare manus (os scaphoideum), os lunatum, os triquetrum dan os pisiforme. Baris distal disusun oleh os multangulum majus (os trapezium), os multangulum minus (os trapezoideum), os capitatum, dan os hamatum. b. Ossa metacarpalia

c. Ossa phalanges  Extremitas inferior

1. Cingulum extremitas inferior Os coxae

Merupakan tulang yang membentuk extremitatis inferioris. Kedua os coxae bersama os sacrum dan os coccygeus membentuk pelvis. Setiap os coxae disusun oleh tiga tulang yaitu os ilium, os ischii, dan os pubis. Sebagai kesatuan, tulang-tulang ini berperan dalam melindungi organ tubuh di pelvis dan proses melahirkan anak. Os coxae sendiri mempunyai peranan penting dalam fungsinya sebagai alat gerak bawah dan penahan tubuh. Ketiga tulang pembentuk os coxae saling berhubungan pada lekukan tempat persendiaan dengan os femoris yang disebut acetabulum.

2. Femoris = thigh = tungkai atas Os femur

Merupakan tulang terpanjang dan terberat pada tubuh manusia yang terletak pada regio femoris. Os femoris di proximal

(11)

berartikulasi dengan os coxae di acetabulum dan di distal berartikulasi dengan tibia.

3. Genu = lutut Os patella

Patella merupakan os sesamoidea yang terbesar pada tubuh manusia. Patella ada sepasang berbentuk segitiga, bulat, dan pipih. Tulang ini memperkuat quadriceps tendon dan melindungipermukaan anterior sendi lutut.

4. Cruris = Legs = Tungkai a. Os tibia

Tibia atau tulang kering ada sepasang dan berbentuk tulang panjang. Tibia merupakantulang yang terpanjang kedua setelah os femoris.

b. Os fibula

Fibula atau tulang betis ada sepasang dan berbentuk tulang panjang dan lebih ramping dibandingkan tibia. Fibula bersama dengan tibia terdapat pada regio cruris. Fibula terletak di lateral tibia. Fibula berartikulasi dengan tibia dan fibula di proximal dan distal. Di distal juga berartikulasi dengan talus. Fibula berada diluar sendi lutut dan tidak ikut mentransfer berat badan ke pergelangan kaki dan kaki, tapi struktur ini penting untuk perlekatan otot.

5. Tarsalia =ankle = pergelangan kaki

Disusun oleh Talus, Calcaneus, os naviculare pedis, os cuneiforme mediale, os cuneiforme intermedium, os cuneiforme laterale ( I,II,II) dan os cuboideum.

(12)

6. Ossa. Metatarsalia

Ossa metatarsi disusun oleh lima buah tulang panjang. Tiap os metatarsal diberi nama sesuai dengan angka romawi I sampai V mulai dari os metatarsal I yang terletak paling medial dan os metatarsal V yang terletak paling lateral

7. Ossa. phalanges

Praktikum 2

Pelajari dan temukan struktur dibawah ini: Arteri:

1. Aa. Carotis communis dextra et sinistra

Arteri carotis communis dextra adalah cabang truncus brachiocephalica dan arteri carotis communis sinistra dari arcus aortae. Arteria ini dapat diraba denyut nadinya melalui penekanan pada tuberculum anterior vertebra cervicalis keenam. Pada kedudukan setinggi vertebrae cervicalis ke empat, kurang lebih sejajar dengan posisi cartilago thyroidea, arteri carotis communis bercabang dua menjadi arteri carotis interna dan arteri carotis externa. Arteri carotis interna mengurus organ intracranial (otak) sedangkan arteri carotis externa mengurus daerah luar kepala.

2. Arcus aorta

Ujung arcus aorta terletak setinggi cartilago costae kiri II. Disebelah kiri depan, arcus aorta berbatasan dengan thymus dan disilang oleh nervus phrenicus sisnistra, ramus cardiacus dan nervus vagus sinistra serta serabut simpatis. Di sebelah kanan belakang arcus aorta terdapat trachea, oesophagus, nervus laryngeus recurrens sinistra dan ductus thoracicus.

(13)

3. A. Brachialis

Merupakan lanjutan dari a. Axillaris, dimulai dari tepi inferior m. teres major. Arteri ini melanjutkan diri ke fossa cubiti dan berakhir sebagai dua cabang terminal, yaitu aa. ulnaris et radialis.

4. A. Ulnaris

Arteri ulnaris diikuti oleh v. Ulnaris dan v. Radialis yang membentuk v. Brachialis. Arteri ini yang lebih besar dari a. Radialis , dimulai di dalam fossa cubiti setinggi collum radii.

5. A. Radialis

Arteri radialis lebih kecil dibandingkan arteri brachialis dan dimulai pada fossa cubiti setinggi collum radialis melewati bawah m. brachioradialis. Vena:

6. 1. V. Jugularis interna

Vena ini berpangkal pada foramen jugulare, menampung darah dari sinus venosus. Pada leher, v. Jugularis interna bersama arteri carotis interna (dan selanjutnya dengan arteri carotis communis) dan nervus vagus didalam carotid sheath, dan bermuara pada vena anonyma (v. Brachiocephalica).

2. Vv. Brachiocephalica dextra et sinistra 3. V. Subclavia

4. V. Cava superior

Vena ini membawa darah dari semua struktur di atas diaphragma kecuali dari paru-paru. Mulai dari belakang cartilago costae I, berjalan ke bawah, bermuara ke atrium kanan yang terletak setinggi cartilago costae III. Terdapat pada sisi kanan mediastinum superius dan nervus phrenicus dextra pada bagian lateralnya. Ujung bawah vena ini terdapat

(14)

di dalam mediastinum medium. Vena ini menerima vena azygos sebelum bermuara pada atrium dextrum.

5. V. Cava inferior 6. V. Cephalica

Vena ini berjalan diantara mm. Pectoralis major et deltoideus, kemudian berbelok ke profundus di antara kedua otot ini untuk bermuara ke ujung superior v. Axillaris.

7. V. Basilica

Vena ini awalnya berada di sisi anteromedial regio antebrachii, kemudian berada di sisi medial dari m.biceps brachii.

8. V. Mediana cubiti

Vena ini menghubungkan v. Basilica dan v. Cephalica. Aliran darahnya lebih banyak ke arah v. Basilica.

SISTEM SYARAF Sistem Syaraf Pusat a. Cerebrum, Cerebellum :

1. Telencephalon (Brain Hemisphere)

2. Diencephalon (Thalamus, Epithalamus, Hypothalamus) 3. Mesencephalon (Brainstem)

4. Metencephalon (Cerebellum)

5. Myelencephalon (Medulla Oblongata) b. Medulla Spinalis

Sistem Syaraf Tepi a. Nervus cranialis :

1. N. Trigeminus (N. V)  N. Opthalmicus (V1)  N. Maxillaris (V2)

(15)

2. N. Facialis (N.VII)

3. N. Glossopharyngeus (N. IX) 4. N. Vagus (N.X)

Pelajari dan Temukan Struktur dibawah ini:

1. N. Phrenicus

Saraf ini masuk ke dalam thorax di antara arteri subclavia dan vena brachiocephalica. N. Phrenicus dextra berjalan ke bawah, posterolateral dari v. Brachiocephalica dextra dan vena cava superior. Kemudian berjalan di antara pericardium dan pleura mediastinalis, lalu di depan radix pulmonalis kanan, pada sisi kanan vena cava inferior menuju diaphragma. N. Phrenicus sinistra berjalan di antara arteri subclavia sinistra dan arteri carotis communis sinistra, menyilang permukaan kiri arcus aorta. Kemudian berjalan di sisi kiri pericardium sampai mencapai diaphragma.

2. N. Musculocutaneus

Saraf ini merupakan cabang dari fasciculus lateralis plexus brachialis. Saraf ini setelah menembus m.coracobracialis berjalan diantara mm. Biceps brachii et brachialis. N. Musculocutaneus menginervasi kedua otot ini, dan berjalan ke inferior untuk muncul di lateral dari m. biceps brachii sebagai n. Cutaneus antebrachii lateralis.

3. N. Medialis

Saraf ini terbentuk dari pertemuan radix lateralisnya yang merupakan cabang fasciculus lateralis plexus brachialis dengan radix medialisnya yang merupakan cabang fasciculus medialis plexus brachialis. Saraf ini sedikit demi sedikit menyilang di anterior a. Brachialis untuk berada di medial dari arteria ini di dalam fossa cubiti. N. Medianus bersama a. brachialis berjalan di permukaan anterior m.brachialis menuju fossa cubiti.

(16)

4. N. Radialis

Merupakan saraf terminal dari fasciculus posterior yang dapat ditemukan sepanjang sulcus nervi radialis diantara caput laterale dan caput mediale musculus triceps brachii. Saraf ini mengurus musculus triceps brachii dan kulit lengan atas bagian posterior; selanjutnya mengurus otot extensor di lengan bawah dan kulit bagian dorsal lengan serta sebagian tangan. N. Ulnaris

Saraf ini berjalan ke inferior di posteromedial dari a.brachialis, sehingga saraf ini sejajar dengan n. medianus. Sekitar di pertengahan regio brachii, n. ulnaris menjauhi a. brachilis dan n. medianus untuk berjalan ke posteroinferior menembus septum intermusculare mediale bersama a. collateralis ulnaris proximalis menuju sisi medial m. triceps brachii. Pada akhirnya nervus ini berada di sisi posterior epicondylus medialis humeri. N. Ulnaris menginervasi kulit di sisi anterior dan posterior bagian medial regio manus, articulatio cubiti, dan beberapa articulationes di regio manus. Musculus (otot)

Pelajari dan temukan struktur dibawah ini:

Musculus Origo Insertio Fungsi Platysma Mandibula Kulit di bawah

clavicula

Menegangkan kulit leher Pectoralis

major Clavicula; sternum Humerus Adduksi, rotasi medial brachium Serratus

anterior Costa I-IX Scapula Menarik scapula ke medial, menekan scapula ke thorax

(17)

Musculus Origo Insertio Fungsi Latissimus

dorsi Processus spinosus vertebra; sacrum; crista iliaca

Humerus Adduksi; rotasi medial

brachium Obliquus

externus abdominis

Costa V-XII Crista iliaca, lig. Inguinale, os pubis Rotasi dada ke arah kontralateral; fleksi columna vertebralis ke arah ipsilateral Obliquus internus abdominis Fascia thoracolumbalis, crista iliaca, lig. inguineale Cartilago costa X-XII, linea alba Rotasi dada ke arah ipsilateral, fleksi columna vertebralis ke arah ipsilateral Rectus

abdominis Cartilago costae V-VII, processus xyphoideus Os pubis “sixpack muscle”, fleksi tubuh Deltoideus Clavicula, Scapula (acromion & spina)

Humerus Abduksi, rotasi eksternal dan internal brachium

Biceps brachii Scapula Radius Sendi siku:

fleksi, supinasi Triceps brachii Humerus,

scapula Ulna Sendi siku: ekstensi

Brachialis Humerus Ulna Fleksi sendi siku

Brachioradialis Humerus Radius Fleksi sendi siku Flexor

digitorum superficialis

Humerus Phalanx media Fleksi siku, pergelangan tangan, MCP, dan jari Extensor

digitorum Humerus Aponeurosis dorsalis digiti II-V

Ekstensi sendi metacarpophala ngeal II-V

(18)

Viscera Jantung

Jantung pada dasarnya adalah dua pompa otot yang tersusun seri. Atrium berkontraksi secara bersamaan, diikuti oleh kontraksi dari dua ventriculi. Sisi kanan jantung menerima darah dari sirkulasi sistemik dan memompanya ke dalam sirkulasi paru-paru yang memasok paru-paru. Sisi kiri jantung menerima darah dari sirkulasi paru-paru dan memompanya ke dalam sirkulasi sistemik, dengan demikian memberi perfusi organ dan jaringan seluruh tubuh, termasuk jantung itu sendiri. Jantung terletak di mediastinum media. Berikut deskripsi permukaan jantung:

 Anterior (sternocostal): atrium dextra, ventriculus dextra, dan sebagian ventriculus sinistra

 Posterior (basis): atrium sinistra

 Inferior (diaphragmatic): ventriculus sinistra

 Margo acutus: tepi jantung yang lebih “tajam” (dibentuk oleh ventriculus dextra)

 Margo obtusus: tepi jantung yang lebih “tumpul” (dibentuk oleh ventriculus sinistra)

 Apex: Bagian inferolateral ventriculus sinistra, terletak di spatium intercostalis IV-V

Sulcus atrioventricularis (coronarius) memisahkan kedua atria dari ventriculi dan menandai lokasi dari A. Coronaria dextra dan r. Circumflexa a. Coronaria sinistra. Sulcus interventricularis anterior et posterior masing-masing menandai lokasi LAD (left anterior descending/ r. interventricularis anterior a. Coronaria sin dan posterior descending (r. interventricularis posterior). Jantung manusia memiliki empat ruangan, masing masing dengan tampilan dalam yang berbeda. Pada kedua ventriculi, musculus papillaris dan chordae

(19)

tendineae yan melekat di ujungnya memegang valvula (daun katup) dari valva atriventricularis sehingga mencegahnya dari terbalik keluar (prolaps dan eversi) saat sistolik. Saat diastole, m.papillaris berrelaksasi dan valva tricuspidalis dan mitralis membuka secara normal supaya darah dapat masuk kedalam ventriculi. Jantung memiliki empat valva yang bersama-sama dengan myocardium melekat pada anulus fibrosus (cincin fibrosa) jantung. Suara jantung pertama berasal dari penutupan valva mitralis dan tricuspidalis, sementara suara jantung kedua berasal dari penutupan valva semilunaris aortae et pulmonalis. Aa. coronariae dextra et sinistra muncul tepat di superior cuspis dextra dan sinistra dari valva semilunaris aortae. V.cordis magna, media, et parva mengalirkan darah menuju sinus coronarius pada aspek

(20)

A. Struktur Luar Jantung :  pericardium

 basis cordis & apex cordis  atrium sinistra et dextra  ventriculus sinistra et dextra  auriculum sinistra et dextra B. Ruangan Jantung :

 Atrium sinistra et dextra  Ventriculus sinistra et dextra C. Katup Jantung :

 valvula atrioventricularis dexter ( tricuspidalis )  valvula atrioventrikularis sinister (mitralis/bicuspidalis)  valvula semilunaris pulmonalis

 valvula semilunaris aortae D. Pembuluh Darah Jantung :

 A. Coronaria dextra  A. Coronaris sinistra

(21)

Pembuluh Darah Besar A. Aorta Carilah: 1. Aorta ascendens 2. Arcus aorta 3. Aorta thoracalis 4. Aorta abdominalis B. Vena Cava Carilah :

1. Vena cava superior 2. Vena cava inferior

Amati dan bandingkan antara arteri dengan vena : lokasi, warna, bentuk, dan konsistensi.

Pulmo

Sepasang paru-paru terbungkus oleh pleura visceralis dan menempel pada struktur mediastinal (trachea dan cor) pada hilumnya. Setiap paru-paru memiliki permukaan berikut:

 Apex

 Hilum

 Costalis

 Diaphragmatica

Pulmo dextra memiliki tiga lobus dan sedikit lebih besar daripada pulmo sinistra yang memiliki dua lobus.

(22)

A. Struktur Luar Pulmo :

• Pleura parietalis : melekat pada dinding thorax

• Pleura visceralis : melekat pada jaringan parenchym paru • Bifurcatio trachea • Facies costalis • Facies diaphragmatica • Facies mediastinalis Pulmo dexter : a. Lobus superior b. Lobus medius c. Lobus inferior Pulmo sinister : a. Lobus superior b. Lobus inferior

(23)

B. Hillus Pulmonum Pulmo dexter :

a. Bronchus lobaris superior (broncus eparterial) b. a. pulmonalis & v. pulmonalis

c. bronchus lobaris medius d. bronchus lobaris inferior Pulmo sinister :

a. a. pulmonalis & v. pulmonalis b. bronchus lobaris superior c. bronchus lobaris inferior C. Bronchial Tree

Trachea

Trachea merupakan jalan nafas tunggal yang terletak di median, berpangkal dari inferior cartilago cricoid sampai pada bifurcatio-nya setingga angulus sterni Ludovici. Trachea terletak di sebelah anterior esophagus dan patensi lumen-nya dipertahankan oleh cincin kartilago berbentuk C.

Trachea bercabang dua di bagian inferior menjadi bronchus primarius dexter et sinister yang akan memasuki hilus pulmonum dan bercabang lagi menjadi bronchus lobaris. Setiap bronchus lobaris akan bercabang lagi menjadi bronchus segmentalis yang membawahi segmen bronchopulmonalis. Segmen bronchopulmonalis adalah segmen paru yang disuplai oleh bronchus segmentalis dan arteri segmentalis dari a. pulmonaris. Bronchus akan bercabang-cabang menjadi semakin kecil sampai berakhir pada saccus alveolaris (setelah kira-kira 23 kali bercabang dan bronchus primarius).

(24)

Abdomen

* Pelajarilah pembagian regio pada Abdomen: Pembagian 4 regio

a. Pembatas : garis tegak lurus yang melewati umbilicus sebagai pusatnya

b. Regio kuadran kanan atas c. Regio kuadran kanan bawah d. Regio kuadran kiri atas e. Regio kuadran kiri bawah Oesophagus

Identifikasi batas antara pharynx, oesophagus, dengan gaster Gaster (Ventriculus)

Gaster merupakan bagian saluran pencernaan yang melebar antara oesophagus dan usus halus (int. Tenue). Gaster terletak di daerah hipochondrium kiri, epigastrium, dan daerah umbilicus.

Terbagi menjadi bagian cardia, fundus, curpus, pylorus, curvatura minor dan curvatura mayor. Pada sebelah ventral dibatasi oleh diafragma,

(25)

hepar, colon tranversum dan dinding ventral abdomen. Pada sebelah dorsal dibatasi diafragma, ren dan supra renalis sinistra, pankreas. Organ ini mendapat vaskularisasi dari A. Gastrica sinistra ( cabang arteri coeliaca), A Gastrica dextra (cabang hepatica propria), A. Gastoepiploica dextra (cabang arteri gastroduodenalis ), A. Gastroepiploika sinistra dan A. Gastrica breves cab A. lienalis. Organ ini diinervasi oleh nn. Splanchnici dan plexus coeliacus, N. vagus sinistra dan N. vagus dextra. Gaster dibagi menjadi:

 Cardiac  berbatasan dengan oesophagus, mencegah refluks isi  Fundus

 Corpus

 Pylorus M. sphincter pyloricus : mengendalikan pengosongan isi lambung ke duodenum

 Curvatora major  Curvatora minor Intestinum Tenue

Intestinum tenue terdiri dari: duodenum, jejunum, dan ileum Pembagian: - duodenum (usus 12 jari ) dari pylorus gaster ke

flexura duodenojejunalis

-

jejunum = 2/3 bagian ( oral ) intestinum tenue batas ke ileum tak jelas

-

ileum = 1/3 bagian ( anal ) intestinum tenue

Organ intraperitonial melekat pada dinding dorsal abdomen melalui mesostenium (mesenterium) yang melekat dengan radix mesosteni. Mesostenium terdiri dari 2 lapis peritoneum viscerale yang diantaranya terdapat pembuluh darah , limpha, syaraf, lemak, dan lymphonodi

(26)

Vaskularisasi: Aa. Jejunales dan Ilei cabang dari a. mesenterica cranialis. Cabang tersebut membentuk arcadent dan arteri recta ke dinding usus. Vena menuju v. mesenterica cranialis lalu ke v. porta hepatica - hepar

Bentukan khas: Villi intestinalis (microscopik ) dan kripte diantara villi pada mucosa. Plica semicirculares Krekring (macroskopik ) pada mucosa / submucosa. Kelenjar limphoid submucosa (plaque dari Peyer).

Pembagian Intestinum tenue:  Duodenum

 Jejenum  Ileum

Jelaskan tentang perbedaan jejenum dan ileum ! Intestinum Crassum

Terdiri dari:

 Caecum  appendix vermiformis  Colon ascendens

 Colon transversum  Colon descendens  Sigmoid

 Rectum

 Canalis analis  M. sphincter ani Vascularisasi intestinum crasum :

Cabang A. mesenterica cranialis: 1. A. Iliocaecal 2. A. Colica dextra 3. A. Colica media Cabang A. mesenterica caudalis: 1. A. Colica sinistra

2. A. Sigmoide

3. A. Rectalis superior (a. haemorrhoid superior)

(27)

Aliran vena menuju ke V. Mesenterica cranialis /caudalis menuju ke V. porta hepatica

Arterisasi Rectum:

1. A. haemorrhoidalis superior (cab. a. mesenterica inferior) 2. A. haemorrhoidalis medius (cab. a. iliaca interna ) 3. A. haemorrhoidalis inferior (cab. a. pudenda interna) Vena:

1. V. haemorrhoidalis superior – v. mesenterica sup - v. porta hepatica 2. V. haemorrhoidalis medius – v.iliaca interna – v. abdominalis 3. V. haemorrhoidalis inferior – v. pudenda interna – v. abdominalis Bentukan khas Colon: Taenia coli, haustra coli, plica semilunaris, appendix epiploica

Bentukan khas Intestinum tenue: Plica semi circularis , Peyer’s plaqua, papilla duodenalis

Perbandingan:

Intestinum tenue : Intestinum crassum : Lebih panjang (6-7m) Lebih pendek (1,5 m) Lebih kecil Lebih besar

Mobile/gerak Fixed/tetap tak gerak Banyak villi Tidak ada villi

Kelenjar : Sel untuk absorsi sari makanan Kelenjar : absorsi cairan saja Kelenjar limfa hanya pada ilium Banyak kelenjar limfa Terdapat Plica semisercularis Terdapat plica semilunaris Tak ada taenia dan haustra coli Terdapat taenia dan haustracoli Terdapat pembuluh darah arcaden Tidak ada arcaden hanya marginal A

(28)

Appendix vermiformis

Organ ini mengandung banyak jaringan limfoid. Panjang appendix berbeda-beda, dari 8-13 cm. Dasarnya melekat pada permukaan posteromedial caecum, sekitar 2,5 cm di bawah junctura ileocaecalis. Appendix terletak pada regio iliaca kanan, dan hubungannya dengan dinding anterior abdomen adalah pangkalnya terletak sepertiga dari garis yang menghubungkan spina iliaca anterior superior kanan dengan umbilicus.

Rectum

Bagian akhir dari intestinum crassum dan lanjutan dari colon sigmoideum, tak ada tenia coli sebagian anterior diliputi peritonium Dibagi menjadi:

1. Pars ampularis recti (pars sacralis recti )  12 cm Terdapat struktur: Plica transversalis recti (Houston’s valve ) 2. Pars analis recti ( Anal canal )  4 cm

Terdapat struktur: collumna rectalis Morgagni dan Sinus rectalis Sphincter ani internus dan sphincter ani externus Anulus Haemorrhoidalis

Arterisasi : 1. A. haemorrhoidalis superior (cab. a. mesenterica inferior) 2. A. haemorrhoidalis medius (cab. a. iliaca interna)

3. A. haemorrhoidalis inferior ( cab. a. pudenda interna ) Vena : 1. V. haemorrhoidalis superior – v. mesenterica sup – v.

porta hepatica

2. V. haemorrhoidalis medius – v. iliaca interna – v. cava inferior

3. V. haemorrhoidalis inferior – v. pudenda interna – v.cava inferior

(29)

Hepar

Hepar merupakan organ solid terbesar dalam tubuh, dan secara anatomi dibagi dalam empat lobus:

 Lobus dextra (terbesar)

 Lobus sinistra

 Lobus quadratus (antara vesica fellea dan lig. Rotundum hepatis)

 Lobus caudatus (antara vena cava inferior, ligamentum venosum, dan porta hepatis)

Secara fungsional maupun surgikal, hepar dibagi menjadi setengah bagian kanan dan kiri (lobus quadratus dan caudatus merupakan bagian dari setengah bagian kiri). Demarkasi eksternal keduanya berjalan pada bidang sagittal imajiner yang menghubungkan vena cava inferior dan vesica fellea. Hepar menerima drainase vena dari tractus digestivus, organ-organ asesorisnya, dan juga dari lien (limpa) melalui vena porta. Memiliki Porta hepatis (berisi ductus hepatic, vena porta, a. hepatis).

Vesica Felea

Vesica fellea memiliki fundus, corpus, dan collum. Fungsinya adalah menerima, menyimpan, dan mengkonsentrasikan empedu. Empedu yang

(30)

disekresikan hepatosit dalam hepar mengalir melalui sistem duktus ekstrahepatik sebagai berikut:

 Dari hepar terkumpul dalam ductus hepaticus dextra et sinistra, menuju ke ductus hepaticus communis, kemudian menuju ke ductus cysticus dan disimpan serta dikonsetrasikan dalam vesica fellea.

 Setelah ada rangsangan vagal atau kolesistokinin (CCK), empedu meninggalkan v.fellea dan memasuki kembali ductus cysticus, kemudian menuju ke ductus choledochus, kemudian memasuki ampulla hepatopancreaticus (Vateri) untuk keluar ke dalam duodenum pars II.

Ductus cysticus (membawa empedu dari vesica fellea) bergabung dengan ductus hepaticus menjadi ductus biliaris communis/ductus choledocus masuk ke duodenum.

Pancreas

Pankreas merupakan organ eksokrin dan endokrin yang terletak di posterior gaster di dasar saccus minor. Pankreas merupakan organ retroperitoneal. Bagian anatomis dari pancreas adalah:

 Caput, terletak di lengkungan berbentuk C dari duodenum,

 Collum, terletak profundus dari pylorus gastrica

 Corpus, terletak superior dari flexura duodenojejunalis dan melintang di bagian superior ren sinistra

 Cauda, berujung di hilum lienalis

Sekresi eksokrin pankreas utamanya dilewatkan ductrus pancreaticus major, yang bergabung dengan ductus choledochus pada ampulla hepatopancreaticus. Ductus pancreaticus accessorius, yang berukuran lebih kecil, juga bermuara di bagian kedua duodenum, diatas papilla duodeni

(31)

Lien

Letak: Intra peritoneal, pada regio hypochondrium sinistra. Fungsi: - Storage sel darah merah (erythrocyt)

- Menghancurkan sel darah merah yang tua (phagocitosis) tak berhubungan dg

fungsi tractus digestivus / pencernaan tapi termasuk jaringan Reticulo Endotheel Sistem.

Permukaan Lien:

1. Facies diafragmatica : licin menempel diafragma dan costa IX,X,XI 2. Facies visceralis : terdapat hillus lienalis, facies gastrica, facies

renalis, dan facies colica

3. Margo(tepi lien) : margo inferior, margo lateralis, margo superior terdpt. Incicura lienalis.

Fixatie Lien:

1. ligament lienorenal/phrenico lienalis ( berisi vasa lienalis dan cauda pancreas )

2. ligament gastrolienalis ( beisi vasa gastrica breves dan vasa gastro epiploica sinistra )

3. ligament phrenico – colica terdapat dibawah tepi caudal lien Vascularisasi : A. lienalis cabang A. coliaca

V. lienalis yang bermuara bersama

V. Mesenterica cranialis ke v. porta hepatis Ren (Ginjal)

Merupakan bagian dari sistem urinaria yang terletak di dalam ruang retroperitonum pada dinding belakang abdomen dan di kedua sisi dari columna verbralis. Letak ginjal kanan lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena adanya hepar. Ginjal terdapat di depan musculus psoas major

(32)

dengan letak agak miring antara bidang coronal dan sagital. Ukuran ginjal dapat bervariasi dengan panjang ginjal sekitar sepuluh sampai dua belas sentimeter, lebar lima sentimeter, dan tebal sekitar dua setengah sentimeter. Ginjal dikelilingi oleh kapsula fibrosa yang melekat erat dengan cortex ginjal.

Struktur ginjal terdiri dari:

1. Cortex Renalis: bagian tepi terdiri dari Corpuscle renalis Malphigi (capsula Bowman - Glomerulus)

2. Medulla Renalis: - Pyramida renalis (basis ke arah cortex-apexnya Papilla renalis. Lamina Cribrosa bermuara pd Calyx minor. Beberapa calyx minor bermuara ke Calyx mayor kemudian ke pelvis renalis

- Fasciculus Radiatus Ferreini (bagian medulla menonjol ke jar.cortex)

- Columna Renalis Bertini (bagian cortex masuk medulla antar pyramd)

Vascularisasi:

A. Renalis dan V. Renalis

Aliran lymphe: Lymphe dari jaringan ren –lnn. hillus ren.- lnn. lumbalis. Lymphe dari profundus capsula fibrosa dan caps. adiposa-

(33)

Referensi

Dykes, M., Ameerelly, P., 2002.Crash Course Anatomy. Philadelphia: Elsevier Health.

Hansen, J.T., 2009. Netter’s Clinical Anatomy. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier Johnson, D.R., Moore, W.J., 1996. Anatomy for Dental Students. 3rd ed. Oxford

Snell, R. S., 1981. Clinical Anatomy for Medical Students. 2nd ed.Boston: Little

Brown & Company.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor yang menyebabkan masyarakat Kota Pasuruan datang ke TPS untuk berpartisipasi dalam pemilu legislatif secara berturut-turut adalah karena kesadaran

a. Perasaan takut dalam kehidupan sehari-hari untuk menempatkan diri secara realistis. Cara menempatkan diri ini berbeda bagi setiap individu. Ada yang menghadapi

Dalam makalah ini kami mencoba sedikit membahas tentang ilmu Nasikh Mansukh yang cukup panjang pembahasannya namun, kami telah berusaha untuk lebih teliti dan jeli

Hari hujan merupakan jumlah hari pada suatu daerah, dimana curah hujan untuk daerah tersebut mempunyai nilai signifikan, misalnya lebih dari 0,5 mm.. Hari kering

alasan kedua adalah sifat karbohidrat secara umum adalah lebih cepat mereduksi pada suasana basa maka pemanasan tidak dibutuhkan terlalu lama dan alasan terakhir adalah

Gambar dibawah ini adalah peralatan pemancingan yang digunakan dalam Fishing  Job , nama peralatan tersebut adalah ..... Gambar berikut adalah penyelesaian sumur dengan

Faktor dari luar diri siswa meliputi: 1) Keluarga.. Keluarga memiliki peran yang besar dalam menciptakan minat belajar bagi anak. Seperti yang kita tahu, keluarga merupakan

Namun mengingat terbatasnya sumber daya dan sumber dana yang dimiliki oleh Pemerintahan Kota Baubau, maka prioritas penyelengaraan urusan pemerintahan difokuskan