• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Program Ruang G. Olah Raga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisa Program Ruang G. Olah Raga"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)BAB IV ANALISA. IV. 1. Faktor Manusia IV.1.1 Analisa Target Pasar Gelanggang Olahraga di Kemaggisan Jakarta – Barat ini memiliki target pasar antara lain adalah : 1. Pelajar yaitu pelajar SD, SLTP dan SMU sekitar lingkungan tapak 2. Mahasiswa khususnya Mahasiswa Universitas Bina Nusantara 3. Intitusi Pemerintah atau Swasta 4. Masyarakat Umum. IV.1.2 Klasifikasi Jenis Olahraga Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam menentukan jenis olahraga yang direncanakan sebagai aktifitas berolahraga, yaitu : •. Berdasarkan penggolongan jenis olahraga. •. Berdasarkan klasifikasi jenis aktifitas olahraga. Maka fasilitas olahraga yang direncanakan pada bangunan Gelanggang. Olahraga ini terdiri dari : •. Fasilitas Olahraga Tertutup ( Indoor ), yang meliputi : Sport Hall ( tempat pertandingan olahraga ) seperti : lapangan basket, lapangan bola voli, lapangan bulutangkis dan lapangan futsal.. 43.

(2) Olahraga lain yang masih dapat menggunakan fasilitas lapangan basket seperti : tennis meja, beladiri ( aikido dan karate ), dsb. Arena Billard. Fasilitas olahraga kebugaran : fitness, senam aerobik. Tempat latihan olahraga tertutup seperti : lapangan bola voli dan bulutangkis. •. Fasilitas Olahraga Terbuka ( Out door ), diantaranya meliputi : Jogging track Tempat bermain skate – board Kolam renang Arena Panjat Tebing ( wall – climbing ) Dan fasilitas olahraga terbuka lainnya seperti lapangan basket, lapangan bulutangkis dan lain – lain.. IV.1.3 Analisa Pelaku Kegiatan Setelah menguraikan klasifikasi jenis olahraga dan aktifitasnya, maka dapat dijabarkan dalam tabel mengenai daftar kegiatan, pelaku kegiatan dan kebutuhan ruang yang akan digunakan :. 44.

(3) 1. Kegiatan Olahraga PELAKU. KEGIATAN. Penonton. Pemain dan Pelatih. Wasit / Pertandingan. Petugas. KEBUTUHAN RUANG. Mencari Informasi Membeli karcis Menunggu di depan pintu masuk tribun Mencari tempat duduk Menonton Ke toilet Menelepon Makan dan minum Sholat. Hall / lobby Loket karcis. Ganti pakaian Menerima penjelasan pelatih Menyiapkan peralatan Pemanasan Latihan / Bertanding Istirahat Membersihkan badan Makan dan minum Sholat. R. Ganti / loker R. Ganti / loker R. Ganti / loker. Ganti pakaian dan menyiapkan diri Memberi pengarahan pertandingan Memimpin pertandingan Mengawasi pertandingan Membersihkan badan Istirahat Makan dan minum Sholat. R. Ganti / loker. Tribun penonton Toilet penonton Telepon Umum Cafetaria Musholla. Lapangan OR R. Duduk R. Bilas / toilet Café Musholla. Lapangan OR. R. Bilas / Toilet Café Musholla. Pengelola dan Karyawan. Rapat Mengatur kegiatan administrasi Mengawasi dan mengatur jalannya pertandingan Menyiapkan masalah teknis dari wal hingga akhir suatu pertandingan Mengurus pelayanan, administrasi dan pemeliharaan bangunan. Makan dan minum Sholat. R. Rapat Ruang Pengelola Lapangan OR Ruang pengelola Ruang pengelola R. makan / pantry Musholla. 45.

(4) 2. Kegiatan Olahraga Kebugaran dan kegiatan lainnya. PELAKU. KEGIATAN. Pengunjung / Pemain. KEBUTUHAN RUANG. Mendaftar Menyewa peralatan Menyimpan barang Ganti pakaian Ke toilet Berolahraga / latihan Istirahat Membeli peralatan / souvenir olahraga Membaca buku olahraga Membersihkan badan Makan dan minum Sholat. Pengelola. Memberi informasi Menjual tiket Menyewakan peralatan Mengawasi pengguna fasilitas Memberikan fasilitas P3K Sholat Menjual makanan dan minuman Menjual perlengkapan olahraga dan souvenir Ke toilet Sholat. Penyewa Retail. Kantor pengelola Tempat penyewaan peralatan Loker R. ganti Toilet Ruang olahraga R. duduk terbuka Retail / Sport – shop Perpustakaan mini R. bilas Café Musholla Melalui papan pengumuman Loket Rental alat Ruang pengawasan Ruang P3K Musholla Cafetaria Retail / shop market Toilet Musholla. IV.1.4 Analisa Aktifitas Pelaku Kegiatan Kegiatan Utama Penonton. PARKIR. Datang. Mencari informasi. Keluar / pulang. Beli makan & minum. Beli tiket. Masuk tribun. Ke toilet. Menelpon. 46.

(5) Pemain dan Pelatih Olahraga Makan & minum. PARKIR keluar Datang. Masuk Ruangan. Berolahraga. Melakukan persiapan. Pelaku Olahraga Kebugaran dan kegiatan lainnya. PARKIR Pengunjung datang Melakukan pendaftaran. Masuk ruangan. mendaftar. Mengganti, menyimpan pakaian/alat. Melakukan kegiatan kebugaran. selesai. keluar. Petugas Pertandingan Melakukan persiapan. datang. Masuk ruangan. PARKIR. Pimpin pertandingan. keluar. 47.

(6) Pengelola Melakukan kegiatan administrasi. Mengawasi pertandingan. Masuk ruangan. Datang. PARKIR. Merawat lapangan. Keluar. Berdasarkan alur / skema kegiatan tersebut, maka dapat dibuat suatu rangkuman mengenai skema ruang secara makro, yaitu : Skema Makro Pengelola Penonton / Pengguna Kantor Pengelola. Pemain dan Pelatih Entrance hall Hall. Ruang ganti. Lapangan Olahrga Out door. Cafeteria, perpustakaan, Sport - shop toilet. Sport Hall. Ruang terbuka. toilet. Keterangan: Hub.langsung Terpisah fisik. 48.

(7) IV.1.5 Analisa Waktu Kegiatan •. Pengelola Administrasi : Senin – Minggu , pkl. 08.00 s/d 17.00. •. Pengelola Operasional dan Maintainance : Senin – Minggu, pkl. 05.00 s/d 22.00. •. Keamanan : Senin – Minggu, pkl. 05.00 s/d 24.00. •. Pengunjung : Senin – Minggu, pkl. 06.00 s/d 21.00. IV.1.6 Analisa Hubungan Antar Ruang Melalui alur / skema aktifitas yang digambarkan pada butir IV.1.3, dapat digambarkan pula hubungan antar ruang baik secara makro maupun secara mikro sebagaimana digambarkan di bawah ini : 1. Skema Makro. Parkir area. H A L L. Taman. Masuk. Ruang Terbuka. Main entrance. OUT DOOR SPORT. Side entrance Service entrance. IN - DOOR SPORT. 49.

(8) 2. Skema Mikro Sport - Hall ( In – door Sport ). Sport Shop. Entrance Hall Ruang fitness. Ruang ganti. Perpustakaan Mini Ruang Areobik. Biliard. toilet. Kantor pengelola. toilet. Cafeteria. Loket toilet. Ruang ganti. Arena Olahraga ( Sport Hall ). Ruang Pemain dan Pelatih. Tribun Penonton. 1Servis area. 50.

(9) Olahraga Out Door. cafetaria. Loket. Entrance hall. Toilet. Lobby & front desk. Ruang ganti / r. bilas. Outdoor Sport Kolam renang. IV.1.7 Perhitungan Kapasitas Perhitungan kapasitas pengunjung maupun pengelola baik bagi fasilitas olahraga, olahraga rekreasi, maupun kebugaran dipertimbangkan berdasarkan : • standart kapasitas tribun • study perbandingan bangunan yang telah ada Maka perhitungan kapasitas tersebut adalah: 1. kapasitas pengunjung : •. standart kapasitas tribun ( 2 buah ) = 2 x 30 m x 8 level / 0,5 = 960 orang. •. fitness (asumsi 5 % dari total pengunjung) : 5 % x 960 = 48 orang. 2. total pengunjung. 51.

(10) 960 + 48 = 1008 orang 3. jumlah pengelola dan karyawan asumsi 5 % dari jumlah pengunjung = 5 % x 1008 = 50 orang 4. total kapasitas 1008 orang + 50 orang = 1058 orang. IV.1.8 Perhitungan Ruang Fasilitas Olahraga 1. Perhitungan Fasilitas Ruang Publik Fasilitas. Kapasitas Ruang. Standart 0,65 m²/ orang Sirkulasi 15 % 0,65 m²/ orang Sirkulasi 20 % 0,65 m²/ orang ( berdiri ) 1,4 m² / orang (duduk) Sirkulasi 10 % 1,2 m²/ orang Sirkulasi 15 % Service 30 % 1,2 m²/ orang Sirkulasi 15 % Service 30 %. Luasan Ruang. 1. Entrance Hall. 25 orang berdiri. 18 m². 2. Loket tiket. 25 orang berdiri. 3.Lobby/R. Tunggu 4. Cafetaria. Duduk 5 % x 1058 = 53 Berdiri 10 % x 1058 = 106 Total = 159 orang 10 % x 1058 = 105. 5. Perpustakaan. 10 % x 1058 = 105. 6. Sport – shop. 3 unit ruang. 15 m²/ unit. 45 m². 7. Musholla. 1 unit ( 30 org ). 50 m². 50 m². 8. Toilet Umum. Ratio ( 1 : 4 ) wanita : pria 3 org wanita ; 2 unit wc 12 org pria ; 5 unit wc. 0,6 m²/ orang Sirkulasi 20 % 2,1 m² / unit TOTAL. 22 m². 20 m² 158 m² 182 m² 182 m². 505 m². 2. Perhitungan Fasilitas Sport Hall dan Fasilitas Penunjang Sport Hall menggunakan lapangan olahraga rangkap yaitu untuk lapangan basket, lapangan bulu tangkis, bola voli dan lapangan futsal. Total luas ruangan olahraga merupakan total kebutuhan ruang terluas.. 52.

(11) 53.

(12) Ruang. Standar. Sumber. Kapasitas. Luas. Keterangan. Pemain dan Pelatih 1. Lapangan rangkap. PPBB. 1 unit. 588 m2. 2. Ruang Pemain / Atlit. a. Pria - Ruang ganti - Loker - Shower - Urinouir - Wc. 1 m2 / unit 2. Arenas. 5 unit. 5 m2. 2 m2 / unit. S. 15 unit. 12 m2. 1.26 m2 / unit. S. 5 unit. 10 m2. NAD. 3 unit. 3.78 m2. S. 3 unit. 6 m2. NAD. 3 unit. 2.88 m2. 0.80 m / unit. 2 m2 / unit 0.96 m2 / unit. - Wastafel b. Wanita - Ruang ganti - Loker - Shower - Wc. 15 0rang. 1 m2 / unit 2. 15 0rang Arenas. 5 unit. 5 m2. 2 m2 / unit. S. 15 unit. 12 m2. 0.96 m2 / unit. S. 5 unit. 10 m2. 2 m2 / unit. S. 5 unit. 4.8 m2. 0.80 m / unit. - Wastafel. 100 m2. NAD. 3 unit. 2.88 m2. 3. Ruang Pemanasan. 12 m2. Arenas. 3 unit. 300 m2. 4. Ruang P3K. 15 m2. Arenas. 1 unit. 12 m2. 5. Ruang Pelatih. 15 m2. Arenas. 2 unit. 30 m2. S. 1 unit. 15 m2. 6. Ruang Fitnes. Sub Total. 1019,34m2 x 20 % = 1223,208 m2. Penonton 1. Loket tiket 2. Tribun Biasa 3. Tribun VIP 4. Hall Pengunjung. 2 m2 / orang. NAD. 8 orang. 16 m2. 0.5 m2 / orang. TPBO. 1000 orang. 500 m2. Indoor. 30 orang. 2. Indoor. 2. 50 % kapasitas. 2. 0.8 m / orang 2. 0.55 m /orang. TPBO TPBO. 1000 orang. 24 m. 550 m. 5. Toilet Penonton VIP. Penonton. a. Pria - Wc. S 2. 2 m / unit. Perbandingan. 20 orang 2 unit. 2. 4m. Penonton pria. 54.

(13) - Wastafel. 0.96 m2 / unit. b. Wanita - Wc - Wastafel. 1 unit S. 2. 0.96 m2. & wanita 4 : 1. 10 orang. 2 m / unit. 1 unit. 2 m2. 0.96 m2 / unit. 2 unit. 1.92 m2. 6. Toilet penonton biasa a. Pria - Urinoir - Wc - Wastafel. NAD 2. - Wastafel. 2. Penonton pria. 1.26 m / unit. 15 unit. 2 m2 / unit. 8 unit. 16 m2. & wanita 4 : 1. 6 unit. 2. 1 unit wc pria. 2. 0.96 m / unit. b. Wanita - Wc. Perbandingan. 800 orang. NAD 0.96 m2 / unit 2. 2 m / unit. 18.9 m 5.76 m. = untuk 200. 200 orang 8 unit. 7.68 m2. 8 unit. 2. 16 m. org. 1 unit wc wanita = untuk 100 org. 1 unit urinoir = untuk 100 org. 1 unit wastafel pria = untuk 200 org. 1 unit wastafel wanita = untuk 100 org.. Sub Total. 1163.22 x 20 % = 1395.864 m2. Pengelola dan Komersil Area 1. Hall Penerima 2. Receptionis 3. R. Tunggu. 12 m2. S. 1unit. 12 m2. 1.5 m2 / orang. S. 2 orang. 3 m2. 9 m2. S. 1 unit. 9 m2. 4. R. Pimpinan. 24 m2 / orang. TSS. 1 orang. 24 m2. 5. R. Sekretaris. 9 m2 / orang. S. 1 orang. 9 m2. 55.

(14) 6. R. Kabag Umum. 12 m2 / orang. TSS. 1 orang. 12 m2. 7. R. Kabag Operasional. 12 m2 / orang. TSS. 1 orang. 12 m2. 8. R. Staff. 4 m2 / orang. S. 6 orang. 24 m2. 9. R. Arsip. 12 m2 / orang. TSS. 1 unit. 12 m2. 10.R. Keuangan / adm.. 12 m2 / orang. S. 1 orang. 12 m2. 24 m2. S. 1 unit. 24 m2. 100 m2. S. 1 unit. 100 m2. 20 m2. S. 1 unit. 20 m2. - Opt. score. 6 m2 / orang. S. 4 orang. 24 m2. - Opt. Lighting. 4 m2 / orang. S. 4 orang. 18 m2. 14.R. Sound System. 6 m2 / orang. S. 4 orang. 24 m2. 8 m2. S. 1 unit. 8 m2. 16.R. ME. 30 m2. S. 1 unit. 30 m2. 17.R. AHU. 12 m2. S. 1 unit. 12 m2. 18.R. P3K. 15 m2. TPBO. 1 unit. 15 m2. 11.R. Rapat 12.Gudang - Alat Olahraga - Kebersihan 13.R. Operator. 15.R. Panel. Sub Total. 404 x 20 % =484.8 m2. Wartawan / Pers 1. Hall. 0.8 m2 / orang. TPBO. 10 orang. 8 m2. 2. R. Liputan TV. 6 m2 / orang. 4 orang. 24 m2. 3. R. Liputan Radio. 4 m2 / orang. 4 orang. 16 m2. 1.5 m2 / orang. 10 orang. 15 m2. 4. R. Wartawan. Sub Total. 63 x 20 % = 75.6 m2. TOTAL KEBUTUHAN RUANG. 3179.604 m2 = 3180 m2. 56.

(15) Keterangan sumber: NAD. = Ernst Neufert, Architect Data. S. = Survey / Studi banding. TSS. = Joseph de Chiara, Time Saver Standards for Building Types. ARENAS = Sport Council, A Planning, Design and Management Guide. TPBO. = Dinas Olahraga DKI,Tata cara Perencanaan Bangunan Olahraga.. A. = Asumsi. 3. Perhitungan Fasilitas Olahraga Rekreasi dan Kebugaran Fasilitas Ruang fitness Ruang billiard Toilet, shower Ruang Ganti a. Pria Kamar ganti WC Shower Loker b. Wanita Kamar ganti WC Shower Loker. Kapasitas ruang. Standard. Luas ruang. Senam 2 % x 1058 = 22 org Fitness 8 % x 1058 = 85 org Total = 107 org 3 meja Ratio wanita : pria ( 1 : 2 ) Total = 107 org 71 org 6 unit 3 unit 6 unit 6 unit 36 orang 3 unit 2 unit 5 unit 5 unit. 2 m² / org 2,5 m² /orang. 256 m². 4mx5m. 60 m². Lobby &front desk office. 15 orang. 0,6 m²/ unit 1,2 m²/ unit 1 m² 0,42 m²/unit 0,6 m²/ unit 1,2 m²/ unit 0,42 m²/unit 0,42 m²/unit Sirkulasi 10 % 0,65 m²/orang sirkulasi 20 % TOTAL. 30 m² 12 m² 358 m². 4. Perhitungan Fasilitas Penunjang Olahraga Air ( Kolam Renang ) Fasilitas. Kapasitas. Standard 5x5m. Luas ruang 25 m². Menara Air a. Pria R ganti/ loker R. Bilas Toilet. 40 org 40 org 20 orang. 1 – 1,2 m²/ unit 0,81 m²/org 0,3 – 0,5 m²/ orang. 48 m² 32 m² 10 m². b. Wanita R. ganti / loker R. bilas Toilet. 40 org 40 org 20 org. 1 – 1,2 m²/ unit 0,81 m²/org 0,3 – 0,5 m²/. 48 m² 32 m² 10 m². Keterangan Untuk kolam dengan luas area < 1000 m². 57.

(16) Ruang Pengelola Tribun penonton Loket Lobby &front desk office Luas area kolam renang R .pompa, ME, servis Ruang P3k. 5 orang 1000 orang 2 org 15 orang 6 track 15 x 25 m² Kolam 375 m². orang 9 m² / orang 0,5 m²/orang 4 m² / org 0,65 m²/orang sirkulasi 20 % Sirkulasi Tiap sisi 2,5 m 60 % luas kolam. 225 m². 15 m² Sub total Sirkulasi 20 % TOTAL. 15 m² 1610 m² 322 m² 1932 m². 1 unit. 45 m² 500 m² 8 m² 12 m² 600 m². 5. Perhitungan Luas Ruang Servis Fasilitas Ruang ganti karyawan Ruang istirahat Ruang mesin Ruang kontrol Gudang Toilet. Kapasitas ruang. Standard. Luas ruang. 10 unit. 2,5 m² /orang. 25 m². 1 unit Genset Pompa Mesin panel 1 unit 1 unit 1 unit. 6 m². 6 m² 35m². 4m². 4 m² 20 m² 4 m² 94 m². TOTAL. Total Keseluruhan Luas Bangunan adalah : Jenis ruang. Total. 1. Fasilitas Ruang Publik. 505 m². 2. Sport Hall dan Fasilitas Penunjang lainnya. 3180 m². 3.Fasilitas Olahraga Rekreasi dan Kebugaran. 358 m². 4. Fasilitas Penunjang Olahraga Air ( Kolam Renang ) 5 . Luas Ruang Servis. 1932 m² 94 m². TOTAL. 6069 m². 58.

(17) Sumber : A. The handbook of Building Types Neufert Architect’s Data B. Sport Council ; indoor sports and outdoor sports C. Time Shaver Standart for Building Types D. survey-study banding. IV.1.9 Perhitungan Ruang Luar Dalam perencanaan bangunan Gelanggang Olahraga di Kemanggisan, Jakarta – Barat ini, direncanakan kebutuhan ruang luar yang menunjang antara lain: Area Parkir Taman dan Pedestrian Olahraga Out door Perhitungan Area Parkir a. Mobil • Pengelola 10 % x 30 orang = 3 orang. =. 3 mobil. =. 2 mobil. =. 2 mobil. ( 1 mobil = 1 orang ) • Mobil untuk kepentingan servis Asumsi 2 mobil • Pelatih dan official 2 team ( 1 team = 1 mobil ) • Penonton 20 % x 1000 orang = 200 orang. = 50 mobil. ( 1 mobil = 4 orang ). 59.

(18) • Pengunjung 20 % x 50 orang = 10 orang. =. 3 mobil. • 2 Liputan TV. =. 4 mobil. • 2 Liputan Radio. =. 2 mobil. ( 1 mobil = 4 orang ). Total = 66 mobil b. Motor • Pengelola 90 % x 30 orang = 27 orang. = 27 motor. ( 1 motor = 1 orang ) • Penonton 80 % x 1000 orang = 800 orang. = 400 motor. ( 1 motor = 2 orang ) • Pengunjung 80 % x 50 orang = 40 orang. = 20 motor. (1 motor = 2 orang ) • Wartawan 5 media cetak. = 10 motor. (1 motor = 1 orang ) Total = 452 motor c. Bus • Pemain / Atlit, Pelatih dan Official 2Team. =. 2 bus. ( 1 team = 1 bus ) 2. Kebutuhan Luasan Parkir a. Mobil, 66 unit @ 12.5 m2. = 852. b. Motor, 452 unit @ 2 m2. = 904. m2. c. Bus, 2 unit @ 30 m2. =. m2. 60. m2. Total = 1816 m2. 60.

(19) Perhitungan Luas Olahraga Outdoor Jenis kendaraan. Jumlah. Standard. Luas. Kolam renang dan sirkulasi. 1. 600 m². Lapangan basket rangkap futsal, bulutangkis Area Skate Board Tribun kapasitas 200 Panjat Tebing. 1. 15 x 25 m² (20 x 30 m²) 28 x 21 m². 588 m². 25 x 3.2 m² 2 m²/org. 90 m² 80 m² 20 m². TOTAL. 1378 m². 1 1 1 (dengan kapasitas 10 org). Perhitungan Total Luas Ruang Luar Ruang Luar. Luasan. Area Parkir. 1816 m². Olahraga Oudoor. 1378 m². TOTAL. 3194 m². Perhitungan Luasan Bangunan dan Ruang Luar Kebutuhan. Luasan. Bangunan. 6069 m². Ruang Luar. 3194 m². TOTAL. 9263 m². IV.1.10 Perlengkapan Ruang Sport - Hall A. Permukaan Lapangan Permukaan lapangan yang diperlukan adalah permukaan yang mampu memenuhi ‘standar utama’ yang dituntut oleh performa aktifitas olahraga bola basket dan faktor keamanan bagi pemain.. 61.

(20) Ada beberapa jenis permukaan yang umum dipakai, antara lain : •. Permukaan keras Seperti semen dan asphalt yang memiliki karakteristik keras, tahan lama, perawatan mudah, sangat mendukung untuk performa tinggi namun kurang aman terhadap kecelakaan atau cedera.. •. Permukaan medium Seperti kayu dan kombinasi vinyl dengan karet yang memiliki karakteristik permukaan cukup keras tetapi nyaman. Sehingga ditentukan permukaan medium sebagai alternatif pilihan untuk Gelanggang Olahraga di Kemanggisan Jakarta – Barat.. B. Inlay atau garis lapangan Ada beberapa jenis inlay, yaitu : •. Permanen,. dimana. garis. ditanam. pada. bahan. permukaan. lantai.. Keuntungannya garis lebih tahan lama, tidak mudah rusak dan perawatan mudah. Kekurangannya tidak fleksibel terhadap perubahan. •. Cat pada permukaan, Keuntungannya dapat diubah bila diinginkan dan cukup tahan lama. Kekurangannya cepat kotor dan perlu perawatan ekstra, perlu dilapis ulang tiap beberapa waktu.. •. Self adhesive. tape, Keuntungannya sangat mudah pemasangannya dan. dapat diubah dengan mudah. Kekurangannya tidak tahan lama dan mudah rusak.. 62.

(21) Dari beberapa macam jenis inlay diatas, maka ditentukan jenis inlay yang menggunakan cat sebagai garis lapangan pada Gelanggang Olahraga di Kemanggisan Jakarta – Barat. C. Plafond Untuk kegiatan olahraga yang dituntut adalah ketinggiannya agar memenuhi syarat, sehingga tidak mengganggu aktifitas. Menurut Sport Council, gelanggang dengan fasilitas olahraga ketinggian plafondnya minimal 9,1 m. D. Tata Warna Kriteria pemilihan warna untuk bangunan olahraga hendaknya : 1. berkesan sportif 2. tidak menyilaukan mata 3. memberi rasa nyaman Beberapa alternatif warna : Warna. Kesan. Hijau. Warna pohon dan rumput, memberi kesan alami. Kuning. Warna matahari, memberi kesan hidup dan gembira, selalu ceria. Biru. Warna langit dan laut, memberi kesan tenang, muda dan sporty. E. Pengaturan tribun penonton Menurut Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Olahraga ( Dinas Olahraga DKI ), tribun adalah tempat bagi penonton untuk menyaksikan. 63.

(22) pertandingan, agar fungsi tribun dapat optimal, tribun memenuhi beberapa persyaratan : •. Orientasi pandangan harus kearah lapangan.. •. Sudut kemiringan 30° - 35°, agar pandangan penonton yang dibelakang tidak terganggu.. •. Sirkulasi menyebar menuju tribun.. •. Berada pada keempat sisi lapangan.. 1. Jenis – jenis kriteria tribun a. Tribun biasa -. Ukuran tempat duduk 0.40 x 0.60 m. -. Terletak disekeliling lapangan.. -. Bahan tempat duduk keras.. -. Jumlahnya banyak. b. Tribun VIP -. Ukuran tempat duduk 0.60 x 0.80 m. -. Terletak pada arah pandang terbaik.. -. Bahan tempat duduk lebih nyaman.. -. Jumlahnya terbatas.. 64.

(23) IV. 2. Aspek Bangunan IV.2.1 Pola Massa Bangunan Dalam menentukan bentuk pola massa yang sesuai dengan perencanaan dan perancangan proyek ini, maka ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan bentuk pola massa yaitu : Pertimbangan terhadap kondisi tapak dan lingkungan sekitar. Pertimbangan terhadap berbagai jenis aktifitas yang ada didalamnya. Pertimbangan terhadap bentuk sirkulasi dan pencapaian yang direncanakan. Pertimbangan terhadap keserasian komposisi antara bangunan dan lingkungan. Melalui beberapa pertimbangan penentuan pola massa bangunan didapat beberapa analisa seperti : Pola massa yang dipakai akan disesuaikan dengan pembagian jenis kegiatan yang ada sehingga tercipta keselarasan antar bangunan. Pola yang dipakai dimaksimalkan akan memudahkan pencapaian dan sirkulasi yang terjadi di dalam tapak. Pola massa yang akan dipakai dapat memanfaatkan bentuk dan potensi tapak yang ada.. Ada 2 alternatif pemilihan pola massa bangunan yang akan digunakan, yaitu:. 65.

(24) kriteria. bobot. Kondisi tapak dan lingkungan sekitar Aktifitas yang ada di dalamnya Pencapaian Keserasian komposisi antar bangunan&lingk. total. 2. Massa Majemuk nilai poin 2 4. Massa Tunggal nilai poin 3 6. 3. 4. 12. 1. 3. 3 3. 2 2. 6 6. 4 1. 12 3. 28. 24. Keterangan: Bobot : 3 sangat menentukan. nilai : 4 sangat baik. 2 menentukan. 3 baik. 1 cukup menentukan. 2 cukup 1 kurang. Maka sesuai dengan kebutuhan, jenis kegiatan, konsep yang akan diterapkan serta komposisi bangunan, menjadikan Pola Massa Majemuk sebagai pola massa yang dipilih dalam perencanaan dan perancangan bangunan Gelanggang Olahraga ini.. IV.2.2 Bentuk Dasar Massa Bangunan Dalam buku Architecture Form, Space and Order oleh Francis D.K. Ching, disebutkan bahwa bentuk dasar bangunan secara umum ada tiga, yaitu:. Bentuk 1. Segitiga. Keuntungan Bentuk stabil dan berkarakter kuat Mudah digabungkan menjadi bentuk-bentuk geometris lain (misalnya segienam, segidelapan, dsb.) Orientasi ruang pada tiap-tiap sudutnya Pengembangan ruang pada ketiga. Kerugian Kurang efisien Fleksibilitas ruang kurang Layout ruang sulit. 66.

(25) sisinya 2. Segiempat. Bentuk statis Mudah dikembangkan ke segala arah Orientasi ruang pada keempat sisi pembatasnya Layout ruang baik dan mudah Ruang memiliki efisiensi yang tinggi, mudah digabungkan dengan bentuk lain. Orientasi ruang cenderung statis. 3. Lingkaran. Bentuk halus dan informil Orientasi ruang memusat dan statis Indah dilihat dari luar. Sulit dikembangkan Fleksibilitas ruang rendah Sulit digabungkan dengan bentuk lain Layout ruang sulit. Adapun beberapa pertimbangan dalam pemilihan bentuk dasar massa bangunan antara lain adalah : Efisiensi ruang Kesesuaian dengan fungsi utama bangunan Keterkaitan bentuk dasar massa dengan penampilan struktur dari bangunan. Ada 3 alternatif dalam pemilihan bentuk dasar massa bangunan, yaitu : kriteria Efisiensi ruang Kesesuaian dengan fungsi utama bangunan Keterkaitan bentuk dasar massa dengan penampilan struktur dari bangunan. bobot 3 2 2. Segiempat nilai poin 4 12 4 8 2. 4. Lingkaran nilai poin 2 6 2 4 3. 6. nilai 1 1. Segitiga poin 3 2. 1. 2. 67.

(26) total. 24. 16. 6. Keterangan: Bobot : 3 sangat menentukan. nilai : 4 sangat baik. 2 menentukan. 3 baik. 1 cukup menentukan. 2 cukup 1 kurang. Maka bentuk dasar dari massa bangunan yang direncanakan dalam bangunan Gelanggang Olahraga ini terbagi atas : 1. Fasilitas Olahraga In – door dan Kantor Pengelola ( Sport – Hall ) Bentuk segi empat ataupun dari pengembangan bentuk dasarnya, karena bentuk dasar dari lapangan basket, bulu tangkis, bola voli dan futsal berbentuk persegi panjang. Namun masih dapat dilakukan penggabungan bentuk dengan bentuk – bentuk dasar yang lain. Selain itu bentuk segi empat dapat mencapai efektifitas ruang, bentuk dasar dari bangunan ini didasarkan atas perlengkapan fasilitas kantor yang selalu ada di dalam ruangan kantor yaitu meja kerja. 2. Fasilitas Olahraga Out - door Bentuk dasarnya adalah segi empat namun dapat digabungkan bentuk – bentuk lain yang disesuaikan dengan bentuk dasar yang dipilih. Karena terdapat berbagai fasilitas olahraga didalamnya maka diharapkan bentuk segi empat ini memberikan suatu efisiensi ruang yang tinggi. 3. Servis area Bentuk yang direncanakan dari bangunan area servis ini adalah segi empat namun nantinya terdapat satu bentuk penggabungan dengan bentuk – bentuk dasar yang ada lainnya.. 68.

(27) IV.2.3 Gubahan Massa Adalah penempatan massa majemuk di dalam tapak. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan gubahan massa ini antara lain adalah : 1. Kesesuaian perletakkan massa dengan bentuk tapak. 2. Hubungan antara massa dengan ruang luar secara proposional. 3. Bangunan utama merupakan inti dari perletakkan massa dalam tapak. Menurut Francis D.K Ching, penataan massa dalam tapak ada beberapa sistem, yaitu : a. Sistem linear. c. Sistem radial. b. Sistem terpusat. d. Sistem cluster. 69.

(28) e. Sistem grid. Dengan melihat berbagai pertimbangan diatas, kelima sistem tersebut mempunyai beberapa segi keuntunagan dan kerugiannya, namun dengan lebih mempertimbangkan bahwa bentuk tapak yang ada adalah persegi panjang ( memanjang ), maka sistem yang dipilih adalah sistem liniear, disebabkan karena: Bentuk tapak yang memanjang, sehingga nantinya lebih mudah mengatur massa dalam sistem linear Pencapaian dari massa ke massa tidak terlalu jauh Pencapaian antar ruang tidak sulit karena sistemnya yang terarah. IV.2.4 Pola Sirkulasi Dalam Bangunan Sirkulasi dalam bangunan ada 2 macam, yaitu : 1. Sirkulasi horisontal, yaitu berupa koridor atau selasar. Untuk menentukan sistem sirkulasi harus memperhatikan apa fungsi ruang tersebut. Fungsi ruang dapat berupa : a. sebagai inti dari bangunan sehingga semua orang akan berkumpul di ruang tersebut b. hanya sebagai penunjang dimana untuk mencapai suatu ruang, orang hanya melewati ruang – ruang tersebut. 70.

(29) c. ruang yang harus dilewati untuk mencapai ruang yang dituju Dengan adanya bermacam – macam fungsi ruang, maka ada beberapa sistem sirkulasi horisontal yang digunakan, yaitu : MELEWATI RUANG. • • •. MENEMBUS RUANG. • integritas ruang dapat dipertahankan konfigurasi jalan luwes ruang – ruang perantara dapat dipergunakan untuk menghubungkan jalan dengan ruang – ruangnya. •. jalan dapat menembus sebuah ruang menurut sumbunya, miring atau sepanjang sisinya dalam memotong sebuah ruang, jalan menimbulkan pola – pola istirahat dan gerak didalamnya. BERAKHIR DI RUANG. • •. lokasi ruang menentukan jalan hubungan jalan – ruang ini digunakan untuk mencapai dan memasuki secara fungsional / melambangkan ruang – ruang yang penting. Dengan melihat keterangan diatas, maka dapat diambil kesimpulan : Massa I : berupa sport – hall untuk pertandingan bola basket, badminton, volli dan futsal dan semluruh fasilitas olahraga in – door serta kantor pengelola pusat. Untuk kegiatan utama sebagai ruang inti bangunan dipilih sirkulasi berakhir di ruang. Untuk kegiatan pengelolaan dimana orang harus melewati ruang tersebut, dipilih surkulasi menembus ruang. Untuk kegiatan penunjang dimana tanpa keharusan orang untuk melalui ruang tersebut dipilih sistem sirkulasi melewati ruang. Massa II : berupa bangunan olahraga out - door.. 71.

(30) Untuk kegiatan utama sebagai ruang inti bangunan dipilih sirkulasi berakhir di ruang. Merupakan ruang – ruang yang mempunyai privacy cukup tinggi sehingga sistem yang sirkulasi melewati ruang dan berakhir di ruang dapat digunakan untuk kegiatan ini. Untuk kegiatan olahraga air dipilih sistem sirkulasi berakhir di ruang. Untuk kegiatan pengelolaan dimana orang harus melewati ruang tersebut, dipilih sirkulasi menembus ruang. 2.. Sirkulasi vertikal, yaitu suatu sirkulasi untuk mencapai ruang dari lantai bawah ke lantai atas. Untuk menentukan sistemnya harus memperhatikan ketinggian bangunan yaitu berapa jumlah lantai yang direncanakan sehingga dapat ditentukan jenis sistem apa yang dapat digunakan. Jenis Sirkulasi. 1.. Tangga. Keuntungan. Kerugian. a. Hemat biaya pemeliharaan. a.. Butuh. tenaga. karena tidak membutuhkan. banyak. listrik. mencapainya. untuk. menggerakkannya b. Dapat digunakan untuk 2. untuk sehingga. mudah lelah b.. arah ( naik & turun ) pada 1 tangga. yang. Hanya dapat digunakan pada bangunan ≤ 4 lantai. c.. Kurang. dapat. c. Pemasangan lebih mudah. menampung orang dalam. d. Dapat digunakan dalam. waktu. yang. cepat,. keadaan apapun ( misalnya. terkadang. harus. : kebakaran ). mengantri. terlebih. dahulu.. 2.. Ramp. a. Kemajuan geraknya lebih lancar. a. Membutuhkan ruang yang cukup. luas. untuk. 72.

(31) b. Kurang dapat menampung. kemiringannya. orang dalam waktu yang cepat,. terkadang. harus. mengantri terlebih dahulu.. 3.. Eskalator. a.. Lebih. efisien. dalam. a.. Mahal. pencapaian dan waktu. perawatan. b. Dapat menampung orang. 4.. Lift. biaya. b.. Karena. digerakkan. banyak dalam ewaktu yang. oleh mesin maka ada. relatif cepat, tidak harus. biaya. antri. untuk listrik. a. Dapat mengangkut banyak. a.. orang dalam waktu cepat b. Dapat digunakan untuk bangunan ≥ 4 lantai c.. Lebih. cepat. pencapaian dan waktu. dalam. tambahan. Membutuhkan ruang yang cukup luas. b.. Keharusan menunggu. c.. Tidak. dapat. digunakan. dalam. keadaan. terdesak. (. misalnya : kebakaran ). Dengan melihat beberapa alternatif dan keuntungan serta kerugiannya, maka sistem sirkulasi vertikal dalam bangunan yang cocok digunakan dalam bangunan Gelanggang Olahraga ini adalah tangga, karena : • Bangunan tidak bertingkat tinggi • Hemat biaya • Mudah dalam pemeliharaan. 73.

(32) Perhitungan jumlah tangga: -. Untuk bangunan olahraga pada umumnya waktu yang dibutuhkan untuk pengosongan seluruh penonoton adalah dalam waktu 5 – 10 menit.. Lebar minimum tangga =. jumlah penonton Waktu keluar dalam detik x 1,25. Maka lebar tangga minimum =. 1000. = 1,66 ≈ 2 m. (8 x 60 dt ) x 1,25 Perhitungan ini merupakan perhitungan lebar tangga minimum, disamping itu faktor lain yang menentukan adalah : -. jarak tangga maksimum 25 m. -. penyebaran dan perletakkan tangga harus jelas dan mudah dicapai. -. kelandaian anak tangga ( tinggi tanjakan 15 – 17 cm atau lebar tanjakan 28 – 30 cm ). IV.2.5 Entrance Bangunan Pertimbangan – pertimbangan dalam perencanaan entrance atau pintu masuk untuk manusia dan barang berkaitan dengan : 1. Entrance Manusia ( pengunjung, penonton, pengelola, karyawan ) •. Pintu masuk pengunjung dan penonton lebih diarahkan ke pintu utama (main - entrance), diman dibagi menjadi 2 bagian yaitu untuk pengunjung atau penonton yang menggunakan kendaraan. 74.

(33) ataupun yang berjalan kaki. Pintu utama ini diusahakan dirancang dengan daya tarik tersendiri dimana nantinya dapat menarik perhatian orang yang melihatnya. Posisi dan bukaan pintu masuk utama harus mudah terlihat dan memiliki dimensi yang. cukup. lebar. sehingga. dapat. menampung. seluruh. pengunjung. •. Pintu masuk untuk pengelola dan karyawan diarahkan ke pintu sekunder (side - entrance), posisi dan bukaan pintu masuk ini lebih didekatkan dengan ruang pengelola dan karyawan. Pintu sekunder ini memiliki dimensi yang lebih kecil dari pada pintu masuk utama.. 2. Entrance Barang •. Pintu masuk ini disesuaikan dengan jenis dan ukuran baranga yang akan masuk ke dalam bangunan. Pintu masuk ini nantinya juga akan digunakan untuk pintu servis pembuangan sampah.. IV.2.6 Sistem Utilitas Bangunan 1. Analisa Pencahayaan Salah satu cara efisiensi energi adalah pegurangan pemakaian energi listrik melalui penerangan alami. Jenis Pencahayaan Pencahayaan Alami. Penyelesaian Bukaan dinding ( jendela ). Karakteristik • Daya jangkau sinar kurang merata dan terbatas • Perawatan. 75.

(34) •. Pencahayaan Buatan. mudah Tidak memerluk an energi. Bukaan plafond. • Perancangan dan perawatan agak sulit • Daya jangkau sinar merata • Tidak membutuhkan energi. Lampu pijar. • Lebih murah dan mudah perawatannya • Lebih boros energi. Lampu TL ( Fluorscent ) Lampu Halogen. • Lebih mahal • Lebih hemat energi • • • •. Daya tahan tinggi Cukup hemat energi Panas Cocok untuk ruang luar. Pencahayaan buatan pada malam hari seperti pencahayaan ruang luar dengan lampu-lampu taman dapat menggunakan energi matahari tersimpan pada siang hari dengan menggunakan solar cell. Radiasi matahari pada daerah tropis 1000 Watt/m², energi matahari dapat diserap sebesar 6% sampai 30%. Apabila daya serap solar cell 12%, output daya listrik yang dihasilkan 120 Watt. Energi ini selanjutnya akan disimpan pada batterai accu, sama seperti prinsip rechargeable battery. Energi ini selanjutnya akan diubah menjadi energi listrik pada malam hari. • Analisa penggunaan solar cell: •. Kebutuhan penerangan luar 3082 m² = 10 w/m² x 3082 m² = 30820 Watt. 76.

(35) •. Waktu penerangan malam dari jam 6 sampai jam 6 pagi = 12 jam sama dengan waktu penyimpanan energi surya pada siang hari ( jam 6 pagi sampai 6 sore).. •. Daya serap 20% dari radiasi matahari rata-rata 500 W/m² = 20% x 500 W/m² = 100 Watt. •. Tegangan baterai per m² 60 V. Berarti per m². = 60 V x 100 W = 6000 Watt. •. Perkiraan luas bidang solar cell = 30820 / 6000 Watt = 5,1 m². 2. Analisis Penghawaan Jenis Penghawaan Penghawaan Alami. Penyelesaian Bukaan dinding ( jendela ). Bukaan plafond. Penghawaan Buatan. Karakteristik • Angin merata dan terbatas • Tidak memerlukan energi listrik • Perancangan dan perawatan agak sulit • Angin merata • Tidak membutuhkan energi. AC Split. • Temperatur setiap ruangan dapat dikontrol dari masing – masing unit • Menimbulkan bising dan energi besar. AC Central. • Tidak bising dan energi secara keseluruhan lebih hemat • Butuh ruang untuk ducting, isolasi, dll. Dalam perencanaan dan perancangan proyek ini, penghawaan alami sangat dimaksimalkan dengan cara memberikan banyak bukaan – bukaan (ventilasi),. 77.

(36) namun untuk beberapa ruangan tetapa menggunankan penghawaan buatan yairu AC Split. 3. Analisa Kebutuhan Air A. Analisa Kebutuhan air bersih Total luas bangunan. : 6069 m². Kebutuhan air. : 1 m3 / hari / 100 m² ( Utilitas Bangunan :. Hartono Purbo) Kebutuhan air bersih. : 60,69 m3 / hari. Sistem distribusi air bersih dengan reservoir di atas gedung dilakukan dengan pertimbangan jaminan kelancaran distribusi air bersih khususnya pada saat aliran listrik padam. B. Analisa Kebutuhan air kotor Luas bangunan. : 6069 m². Okupansi. : 4 m²/orang. Jumlah pengunjung maksimal : 6069 / 4 = 1517 orang Standar air kotor = 30 ltr/orang /hari Volume air kotor : 1517 orang x 30 ltr = 45510 ltr = 45,51m3 Dimensi tanki aerasi = 45,51 m³ Dimensi tanki pengendapan = 1/3 x 45,51 = 15,17 m³ Sistem pengolahan air kotor : •. Kotoran padat : ditampung untuk diolah dalam tangki klorinasi, aerasi dan septic tank dan akhirnya ke riol kota. 78.

(37) •. Kotoran cair : disalurkan menuju treatment kemudian diolah dan disalurkan ke riol kota.. Sistem pemakaian kembali air hujan : Air hujan yang jatuh ke atap dikumpulkan dalam reservoir khusus yang kemudian diolah sehingga dapat digunakan untuk keperluan air non minum. 4. Analisa Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Pemadam api CO2 Water sprinkler Jumlah 6069 m² / 25 = 242 unit 1 zone = 16 unit sehingga membutuhkan 15 zone 16 x 100 ltr/menit x 30 menit = 48 000 ltr = 48 m³ Hidrant Luas bangunan. : 6069 m². Kebutuhan. : 6069 / 800 =7 unit. Kebutuhan air. : 7 x 400 ltr/menitx 30 menit = 84 m³. • Analisa Kebutuhan Listrik Jenis utilitas Penerangan ruang Penerangan ruang luar Pompa Saklar Tata suara Jumlah. Standar (watt/m²). Luas (m²). 10 watt/m² 10 watt/m². 6069 3082. 10 watt/m² 15 watt/m² 0,025 watt/m². 6069 6069 6069. Beban normal watt 60690 30820 60690 91035 151,7 243.386.7 watt. 79.

(38) IV.2.7 Analisa Sistem Struktur Struktur terpilih adalah Struktur Space – Frame dengan pertimbangan antara lain adalah : 1. Bentangan yang dihasilkan cukup lebar 2. Pemasangannya relatif cepat dan efsien 3. Dapat memberikan kesan estetika secara optimal 4. Sesuai dengan topik – tema, struktur rangka nantinya dapat menampilkan struktur secara jujur dalam perancangannya Struktur rangka ruang merupakan komposisi dari batang – batang yang masing – masing berdiri sendiri memikul gaya tekan yang sentris dan dikaitkan satu sama lain dengan sistem dalam tiga dimensi. Elemen dasar dari Struktur rangka ruang ( space - frame) adalah. ’spherical’ = volume =. meruang. Contohnya : - Limas. - Limas Segitiga. - Limas Segienam. - Kerucut. Space Frame dapat dikatakan juga pengulangan dari beberapa elemen dasar ’spherical’ tersebut hingga membentuk sebuah bidang lebar (luas). Dari keseluruhan sistem struktur yang ada, struktur rangka merupakan salah satu struktur yang paling cocok untuk bentangan besar dan dapat menopang beban yang paling berat. Bahannya terbuat dari baja atau alumunium. Struktur ini terdiri dari bentuk sudut, pipa atau bentuk – bentuk lain yang berhubungan dengan bentuk struktur tiga dimensi.. 80.

(39) Bentuk dasar dari unit – unit sistem struktur ini adalah: - Triangular. - Rectangular. -. Hexagonal. Prinsip Penyaluran Gaya : Berprinsip pada kerjasama antara batang – batangnya yang vertikal serta diagonal dalam satu rangkaian. Penyusunan elemen menjadi konfigurasi segitiga hingga menjadi bentuk stabil.. Efektif bentang. : 25 - 100 m. Bahan utama. : baja, kayu. Keuntungan : •. Efisien untuk bangunan rendah. •. Sesuai digunakan untuk bentang lebar. •. Mudah dibentuk sesuai dengan bentuk ruang yang ada. 81.

(40) •. Bentuk berkesan ringan. •. Pemasangan relatif cepat dan efisien. •. Dapat memberikan estetika secara optimal. •. Penutup. atap. dapat. dikombinasikan. dengan. fiberglass,. polycarbonate, alumunium maupun genteng Kerugian : •. Hanya efisien jika bentangannya simetris kedua arah dan biaya perawatannya cukup mahal.. Penerapan pada bangunan : •. Untuk kegiatan yang membutuhkan fleksibelitas tinggi dalam hal pengembangan dan pengurangan maupun bongkar pasang.. Dilihat dari sistemnya, space – frame dapat dibagi atas : Flat Systems ( Sistem Datar ). Folded Systems ( Sistem Patahan ). Curved Systems ( Sistem Melengkung). Beberapa bentuk aplikasi sistem struktur space frame menurut buku Structure Systems : 1997, antara lain adalah :. 82.

(41) Bentuk Dasar 1. Space – frame dengan sistem datar yang dari prisma segi – empat. • Tipe 1. Bentuk Aplikasi tersusun. • Tipe 2. • Tipe 3. 2. Space – frame dengan sistem datar yang dari prisma segi – tiga. • Tipe 1. •. tersusun. Tipe 2. 83.

(42) 3. Space – frame dengan sistem datar yang dari limas segi empat dan segi enam.. tersusun. 4. Space – frame dengan sistem datar yang berdasarkan piramid segi – enam.. tersusun. Pada buku Structure Systems, dijelaskan pula bahwa sistem struktur space – frame ini bisa digunakan sebagai atap untuk bangunan bentang lebar maupun sebagai struktur dindingnya. Seperti contoh dibawah ini : 1. Space – frame untuk atap bentang lebar. 84.

(43) 2. Space – frame untuk atap dan struktur dinding. Sedangkan dilihat dari metode pemasangannya dan sistemnya, sistem struktur space - frame ini terbagi berdasarkan jenisnya, yaitu : Unistrut Sistem dari unistrut ini adalah semua batang kisi unistrut mempunyai panjang dan penampang yang sama. Batang tersebut dirakit oleh pekerja dengan menggunakan elemen yang selalu sama, satu baut cukup untuk pemasangan satu batang.. 85.

(44) Join Sistem Unistrut ( Buku Konstruksi Daniel L. Schodeck 1991 ). Space Deck Sistem dari struktur ini adalah sistem yang terdiri atas piramida yang dipasang dengan puncak bawah. Sisi alas bujursangkar dibaut satu dengan yang lainnya, sedangkan puncaknya dihubungkan dengan batang tarik yang dilengkapi dengan baut pengencang.. Sistem Space – Deck ( Buku Konstruksi Daniel L. Schodeck 1991 ). Mero Sistem ini dibuat oleh Mengeringhausen, di Jerman. Sistem ini memiliki dua elemen dasar, yakni sebuah batang dan bola penghubung yang memiliki delapan belas lubang berulir (ball joint). Sebuah ball joint dapat menerima ujung dari delapan belas batang tanpa kesukaran. Sistem Mero sangat luwes dan mengetengahkan prefabrifikasi secara maksimum.. 86.

(45) Join Sistem Mero ( Buku Konstruksi Daniel L. Schodeck 1991 ). Oktaplatte Sistem dari oktaplatte ini adalah dilaksanakan dengan konstruksi las. Struktur ini terdiri atas bidang delapan yang berusuk pipa. Batang ini dilas listrik pada titik simpul. Keindahan dan kehalusan struktur ruang baja ini memungkinkan struktur untuk dibiarkan telanjang tanpa ditutup.. Join Sistem Oktaplatte( Buku Konstruksi Daniel L. Schodeck 1991 ). Triodetic Ciri istimewa yang dimiliki sistem ini adalah suatu metode original perakitan tanpa las, tanpa baut, dan tanpa keling. Titik simpul terdiri atas semacam tombol tempat pemasangan berbagai batang dengan sembarang profil, pemasangan terjadi karena deformasi ujung batang yang sudah dipotong menurut sudut yang sesuai, kemudian dipaksa masuk kedalam celah bergerigi. Sistem ini menyatukan dua. 87.

(46) keuntungan, yakni pemasangan yang mudah dandatya tahan yang besar.. Join Sistem Triodetic ( Buku Konstruksi Daniel L. Schodeck 1991 ). Dengan semakin berkembangnya macam – macam sistem struktur sapace – frame ini, semakin banyak pula perusahaan – perusahaan konstruksi yang mengembangkan keunggulan dari system struktur ini, salah satunya adalah Mero dimana adanya penggabungan penerapan system struktur space – frame dengan sistem peredam suara.. Bentuk Dasar. Bentuk setelah diberi peredam suara. Space – frame dengan teknologi peredam suara dan dengan metode dualapis untuk meredam suara yang lebih baik. 88.

(47) Dibawah ini terdapat tabel yang menggambarkan contoh – contoh lain dalam penggunaan system struktur space – frame : Contoh – contoh lain dari Sistem Struktur Space - Frame. IV. 3. Aspek Lingkungan IV.3.1 Analisa Kondisi Tapak A. Kondisi Eksisting Tapak •. Tapak berbentuk persegi dengan panjang 150 meter dan lebar 100 meter.. •. Luas tapak 15.000 m². •. Kontur tanah datar. •. Dekat dengan hunian, perdagangan, dan pendidikan. 89.

(48) Lokasi Tapak. B. Batas Tapak •. Batas utara. : Bangunan Usaha. •. Batas Selatan. : Bangunan Usaha. •. Batas Barat. : Kawasan Hunian. •. Batas Timur. : Bangunan Usaha. Jl. Raya Kebon Jeruk. Kampus Anggrek BINUS. 90.

(49) Kawasan Hunian. Bangunan Usaha. C. Peraturan pada Tapak •. KDB. : 60 %. Luas lantai maksimal 60 % x 15000 m² = 9000 m² Luas lantai yang direncanakan 6069 m² (memenuhi syarat) •. GSB 15 meter. •. KLB : 2.5 Setelah menganalisa kondisi tapak yang ada, maka diperoleh hasil bahwa. mayoritas penduduk merupakan penduduk kalangan menengah dimana wilayah tempat mereka tinggal merupakan kawasan yang rawan akan kemacetan dan dikelilingi bangunan – bangunan yang didominasi dengan bangunan – bangunan usaha, kawasan pemukiman dan sarana pendidikan.. IV.3.2 Analisa Entrance Tapak Pemilihan letak main entrance dilakukan berdasarkan pertimbangan: •. Kemudahan pencapaian baik untuk kendaraan umum, pribadi ataupun pejalan kaki.. •. Mudah terlihat. 91.

(50) •. Kelancaran arus lalu lintas seputar tapak. •. Kondisi lingkungan yang dilalui sebelum mencapai tapak Untuk dapat menentukan entrance kedalam tapak, maka dapat dipakai metode sebagai berikut : Alternatif. 1. Alternatif 1. Keuntungan. Kerugian. - Mudah dicapai oleh. - Harus lebih jelas. kendaraan. arahannya. maupun. pejalan kaki - Mudah terlihat - Lebih teratur karena. untuk. menentukan. yang. mana pintu masuk dan pintu keluar. ada pembedaan antara pintu masuk dan pintu keluar. 2. Alternatif 2. - Mudah terlihat. - Sulit dicapai oleh. - Lebih teratur karena. kendaraan. ada pembedaan antara. pejalan kaki. pintu masuk dan pintu. - Harus lebih jelas. keluar. arahannya. maupun. untuk. menentukan. yang. mana pintu masuk dan pintu keluar. 3.. Alternatif 3. - Mudah terlihat. -. - Lebih jelas karena. terjebak kemacetan. Kemungkinan. 92.

(51) hanya entrance. terdapat ke. satu dalam. tapak. kriteria. bobot. Kemudahan pencapaian Mudah terlihat Kelancaran lalu lintas Kondisi lingkungan. 3 2 2 1. total. -. Akan. Alt.2 poin 9 6 4 2. terjadi. crossing. Alt.1 nilai 3 3 2 2. lebih tinggi. nilai 2 3 1 2. 21. poin 6 6 2 2. nilai 1 2 1 2. 16. Alt.3 poin 3 4 2 2 11. Keterangan: Bobot : 3 sangat menentukan. nilai : 4 sangat baik. 2 menentukan. 3 baik. 1 cukup menentukan. 2 cukup 1 kurang. Berdasarkan metode di atas maka main entrance terdapat pada Alternatif 1.. IV.3.3 Analisa Zoning dalam Tapak Pertimbangan yang mendasari analisis dan perencanaan zoning dalam tapak adalah sebagai berikut: •. Pencapaian dan sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan ke dalam tapak. 93.

(52) •. Bentuk dan kondisi tapak. •. Hubungan kegiatan – kegiatan dalam tapak. •. Tata ruang luar yang ingin di capai. •. Pola tata letak bangunan. •. Karakter lingkungan bangunan di sekitar tapak Ada 2 alternatif dalam penentuan perencanaan zoning dalam tapak, yaitu : Alternatif. 1.. Alternatif 1. Keuntungan. Kerugian. - Pengunjung dapat langsung. - Area servis jauh. menuju ruang publik. dari entrance.. - Mudah terlihat dari depan. - Untuk mencapai. bangunan sehingga bangunan. area. publik yang akan ditonjolkan. harus melewati area. - Area servis dekat dengan. publik. zona publik, semi – publik. dahulu. semi. publik terlebih. dan private.. 2.. Alternatif 2. -- Area servis dekat dengan. - Area servis jauh. entrance.. dari zona private. 94.

(53) •. Kesimpulan : Pada analisa zoning dalam tapak ini didapat suatu kesimpulan bahwa area servis harus mudah dicapai, dan keberadaannya harus dekat antara area yang lain. Untuk zoning dalam tapak dipilih alternatif 1.. IV.3.4 Analisa Orientasi Matahari Matahari memiliki perputaran dari timur pada pagi hari dan menuju kearah barat pada sore hari. Matahari pagi sangat baik untuk kesehatan yaitu antara jam 07.00 – 10.00, sedangkan matahari sore kurang baik untuk kesehatan yaitu antara jam 15.00 – 17.00. Alternatif. 1. Alternatif 1. Keuntungan. Kerugian. - Didalam ruangan. -. Memerlukan. tidak panas. pencahayaan buatan. 2. Alternatif 2. -. Mendapatkan. -. Bagian. pencahayaan alami. belakang. yaitu melalui sinar. mendapat. matahari. matahari sore - Panas. 95.

(54) 3. Alternatif 3. - Di dalam ruangan. -. tidak. pencahayaan. mendapat. panas. 4. Alternatif 4. -. Memerlukan. buatan. Mendapatkan. matahari pagi -. -. Bagian. belakang Tidak. mendapat. memerlukan. matahari sore. pencahayaan pada. - Panas. siang hari. •. Kesimpulan : Pada analisa orientasi bangunan ini didapat suatu kesimpulan bahwa pencahayaan matahari yang terlalu banyak pun akan memberikan dampak kesilauan dan hal tersebut dapat mengurangi kenyamanan penonton dan konsentrasi pemain.. 96.

(55) IV.3.5 Analisa Angin Alternatif. 1. Alternatif 1. Keuntungan. Kerugian. - Sirkulasi angin. -. Memerlukan. sangat sedikit. penghawaan buatan (AC). 2. Alternatif 2. -. Mendapatkan. -. Sirkulasi. angin yang cukup. angin. - Tidak perlu Air –. berputar – putar. Conditioner (AC). didalam. dapat. ruangan. 3. Alternatif 3. - Mendapat angin. -. yang cukup. angin. - Tidak perlu Air –. berputar – putar. Conditioner (AC). didalam. Sirkulasi dapat. ruangan. 4. Alternatif 4. - Sirkulasi angin. - Perlu Air –. 97.

(56) sanagat sedikit. Conditioner (AC). •. Kesimpulan : Pada analisa angin, didapatkan suatu kesimpulan bahwa aliran udara yang diusahakan cukup sehingga tidak memerlukan pendingin buatan berupa AC. Untuk itu maka dibuatkan bukaan – bukaan berupa jendela maupun ventilasi yang sesuai, bukaan harus memiliki keseimbangan sehingga tidak terjadi cross – ventilation.. IV.3.6 Analisa Kebisingan Alternatif. 1. Alternatif 1. Keuntungan. Kerugian. - Kemungkinan sisi. -. dalam bangunan yang. adalah. bagian. terkena bising kecil.. yang. paling. Sisi. banyak. depan. terkena. sumber bising.. 2. Alternatif 2. -. Area. belakang. bangunan. tidak. - Bagian dalam bangunan. 98.

(57) terkena bising.. terkena. sumber. bising.. •. Kesimpulan : Pada analisa kebisingan, didapat kesimpulan bahwa sumber bising terdapat pada bagian pertigaan jalan dimana daerah tersebut sering rawan akan kemacetan. Untuk meredam sumber bising yang ada maka diperbanyak penghijauan dan diminimalkannya bukaan – bukaan pada bagian depan bangunan.. IV.3.7 Analisa Best – View Alternatif. 1. Alternatif 1. Keuntungan -. Massa. lebih. Kerugian. dapat. berbentuk. memanjang. ke. belakang.. - Hanya bagian depan yang. saja dapat. memperoleh view ke jalan.. 2. Alternatif 2. - Hampir seluruh bagian. dari. 99.

(58) bangunan. yaitu. bagian depan dan samping. dapat. terlihat dari muka jalan.. 3. Alternatif 3. - Bagian samping. - Tidak terlalu. dan depan dapat. cocok dengan. terlihat dari muka. bentuk tapak.. jalan.. -. Orientasi. massa. terlalu. menghadap ke kanan.. 4. Alternatif 4. - Bagian samping. - Tidak terlalu. dan depan dapat. cocok dengan. terlihat dari muka. bentuk tapak.. jalan.. -. Orientasi. massa. terlalu. menghadap ke kanan.. •. Kesimpulan : Pada analisa best - view, didapatkan suatu kesimpulan bahwa best – view bangunan harus dapat dilihat dari berbagai arah, sehingga dapat memberikan kesan menarik bagi orang yang melihatnya.. 100.

(59) Orientasi massa bangunan juga harus disesuaikan dengan bentuk tapak yang sudah ada.. IV.3.8 Analisa Sirkulasi dalam Tapak Sirkulasi dalam tapak dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : 1.. Sirkulasi manusia, yaitu gerak pencapaian dari dan ke fasilitas – fasilitas dalam tapak yang dilakukan oleh pengguna bangunan yaitu pengunjung ataupun pengelola.. 2.. Sirkulasi kendaraan, yaitu gerak kendaraan dalam tapak yang dibawa. baik oleh pengunjung maupun pihak pengelola sehingga membutuhkan jalur kendaraan dan area parkir. Dalam buku Architecture Form, Space and Order oleh Francis D.K. Ching, disebutkan bahwa pola sirkulasi memiliki beberapa jenis, yaitu: Jenis sirkulasi 1.. Keuntungan. Kerugian. Linier a. b.. Linier menerus Linier bertekuk. Sirkulasi jelas dan terarah. Kurang efisien karena. Mudah disesuaikan. membutuhkan banyak. dengan tapak yang. ruang. berkontur Mudah dalam pencapaian c.. Linier berpotongan. d.. Linier bercabang. ke bangunan. 101.

(60) e.. Linier berbelok. f. Linier melingkar. 2.. Radial. Memusatkan kegiatan /. Arah sirkulasi terpusat. orientasi. pada satu titik sehingga. Efisiensi tinggi karena. perhatian ke titik-. hanya membutuhkan. titik lainnya berkurang. ruang minimal. Sesuai untuk wadah. Langsung dan mudah. rekreasi yang ingin. untuk mencapai titik. mendapatkan vocal point.. tertentu Lintasan yang berkembang. Penyesuaian terhadap. dari atau berhenti pada suatu. kontur cukup baik. pusat titik yang sama Dapat memiliki areal yang 3. Spiral. Sulit menentukan orientasi. relative luas Dapat digunakan pada daerah berkontur Pencapaiannya relative. 4. Grid. mudah Pola sederhana. Sulit untuk menentukan orientasi karena banyaknya pertemuan – pertemuan yang sama Memberikan kesan monoton dan tidak sesuai dengan sifat rekreasi. 5. Network. Mempunyai pergerakkan yang bebas. Pola tidak sederhana dan terkesan kompleks. 102.

(61) Memilih beberapa arah. sehingga diperlukan elemen – elemen pengarah. Pengalirannya berubah – ubah.. 6. Komposit Merupakan gabungan dari bentuk. Pergerakkannya tidak membosankan. – bentuk diatas. Dapat langsung ke beberapa arah. Kemungkinan pola tidak jelas dan tidak sederhana , sehingga masih diperlukan elemen pengarah.. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses perencanaan sirkulasi di dalam tapak, seperti : Kemudahan Kejelasan Keamanan Kenyamanan Kesimpulan : Pola sirkulasi yang dapat digunakan dan dikembangkan pada perancangan Gelanggang Olahraga di Kemanggisan Jakarta – Barat ini adalah pola radial.. IV.3.9 Analisa Tata Ruang Luar Penataan ruang luar seharusnya memperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut: •. Fungsi utama bangunan sebagai gelanggang olahraga yang memerlukan kemudahan dalam pencapaian.. 103.

(62) • Ruang luar harus menciptakan suasana segar, alami yang juga dapat membantu penghijauan kota. • Ruang luar menunjang penampilan bangunan dengan pemakaian elemenelemen yang tepat. •. Penghijauan sebagai isolator terhadap debu, panas matahari, dan kebisingan dari luar tapak; sebagai pengarah dan pembatas; serta sebagai wujud interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Ada beberapa hal yang mempengaruhi perencanaan tata ruang luar ini, antara lain adalah : 1. Orientasi Bangunan 2. Elemen Pengisi Ruang Luar, yang terbagi atas : a. Elemen Lunak Merupakan elemen yang bersifat alami biasanya berupa vegetasi dari berbagai jenis dan ukuran seperti pepohonan, rumput, semak-semak dan lain-lain.. 104.

(63) b. Elemen Keras Merupakan elemen yang bersifat artifisial biasanya lebih berupa perkerasan seperti plasa, pedestrian, area parkir, area bermain, kolam air, dan lain-lain.. c. Elemen Dekorasi Merupakan elemen tambahan yang bertujuan untuk memperindah ruang luar maupun sebagai elemen pendukung, elemen tersebut dapat berupa: bangku taman, lampu taman, sculpture, petunjuk arah, pot-pot bunga.. Berdasarkan analisa tata ruang luar yang telah dilakukan, maka di dapat hasil bahwa tata ruang luar yang baik harus dicapai mengingat tapak berada pada daerah yang memiliki kondisi kebisingan yang cukup tinggi sehingga membutuhkan penyaring suara agar tidak mengganggu kegiatan didalam bangunan.. 105.

(64)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk menjamin pelaksanaan tugas unit kerja pelayanan pada Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional Pekanbaru dalam melaksanakan pelayanan terhadap pengelolaan

1. Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Tata Busana sudah menerapkan penilaian berbasis portofolio melalui penilaian dokumen desain sebagai kumpulan tugas pada

‰ PT Timah Tbk (TINS) semester I-2010 mencatat lonjakan laba bersih hingga 540% menjadi Rp180,6 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp28,2 miliar.. Pendapatan bersih

PT Sorini Corporation memiliki nilai spread yang tinggi dikarenakan pada tanggal 28 Desember hanya ada yang membeli sahamnya pada harga beli tertinggi (ASK) yang

Dan dari hasil penelitian juga dapat diketahui bahwa variable negara asal (country of origin) memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap variabel sikap

Ketiga jenis tegangan menimbulkan kegagalan pada dinding pengisi berupa kegagalan geser, kegagalan tarik diagonal dan kegagalan tekan dimana dari ketiga jenis kegagalan

Data 5 ditemukan kata mubazir yakni, penggunaan kata banyak + kata ulang. Menurut peneliti jika menggunakan satu kata sudah memenuhi maksud dari kalimat itu maka sebaiknya

Berpikir jauh ke depan, kedua subjek sampai pada kesimpulan bahwa faktor sosial (berupa teman yang baik dan jaringan) adalah sangat menentukan, jika tidak bagi keberhasilan