ANALISIS EFISIENSI KOMBINASI ALAT BERAT
DALAM PEKERJAAN NORMALISASI SUNGAI DAN WADUK
DI DKI JAKARTA
(Studi Kasus : Perencanaan Jakarta Urgent Flood Mitigation Project
(JUFMP)- Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Wendy Extrada
AbstrakSemakin banyaknya infrastruktur permanen dapat memperluas lapisan kedap air di permukaan tanah DKI Jakarta. Sebagian besar air hujan tidak terserap tanah, tetapi menjadi run off dan langsung masuk ke sungai. Limpasan hujan yang membawa sedimen, tercampur dengan sampah yang tidak terkelola, menyebabkan alur sungai dan waduk mengalami penyempitan, pendangkalan, dan aliran limpasan yang melebihi kapasitas alur sungai tersebut dapat menyebabkan banjir di Jakarta.
Pemerintah akan melakukan pengerukan beberapa sungai dan waduk di wilayah DKI Jakarta, melalui Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) – Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Pada kegiatan ini dibutuhkan pengkajian terhadap penggunaan dan kombinasi alat berat yang sesuai dengan tingkat kesulitan pada kondisi wilayah sekitar sungai dan waduk yang padat penduduk.
Kombinasi alat berat terbaik untuk sungai adalah excavator back hoe PC 220, wheel loader WA -120, dump truck kapasitas 22 m3, dan untuk waduk berupa kapal keruk Ellicott 370 HP Dragon, wheel loader WA – 120, dump truck kapasitas 22 m3. Penggunaan kombinasi alat berat yang efektif pada normalisasi sungai dan waduk dapat meminimalkan biaya dalam proyek ini sebesar 12,04 % pada waduk dan 23,78% pada sungai. Secara keseluruhan nilai rata-rata efisiensi biaya yang dihasilkan untuk JUFMP-JEDI adalah 20,65 %.
Abstrack
Increasing permanent buildings and infrastructures expands the impervious layer on the land surface in Jakarta. It caused most of the rain water are not absorbed by the soil. The run off will go straight into the river, along with sediment and unmanaged solid waste. The result is narrowing and silted rivers and reservoirs. Run off that exceeds the capacity of the river channel causing floods in Jakarta.
Goverment willing to execute the dredging of the rivers and reservoirs in some areas, through Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) - Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) plan. It needs assessment of the use and combination of heavy equipment in accordance with the level of difficulty on the condition around the river and reservoirs which are densely populated.
The best combination of heavy equipment for rivers is back hoe excavator PC 220, wheel loader WA -120 and dump truck with capacity of 22 m3, while for reservoirs is Ellicott 370 HP Dragon dredger, wheel loader WA – 120 and the dump truck with capacity of 22 m3.
The use of effective heavy equipment combination on rivers and reservoirs normalization are able to minimize the costs of the project amounted to 12.04% for reservoirs and 23.78% for rivers. Overall average efficiency value of JUMFD-JEDI is 20,65%.
Keywords:
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) - Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI), river and reservoirs normalization, efficiency of combination heavy equipment.
1. Pendahuluan
Luas Provinsi Jakarta adalah 66.152 hektar dengan luasan daerah terbangun mencapai 85% dari luas daratan 650 Km2. 40% wilayah DKI Jakarta mempunyai elevasi antara +0,8 m sampai dengan +1,2 m yang berada dibawah muka laut pasang. DKI Jakarta dialiri 13 Sungai dan sering terjadi pasang air laut terutama pada bagian daerah tangkapan air Ciliwung dan sebagai daerah hilir DKI Jakarta memiliki potensi timbulnya erosi dari bagian hulu dan sedimentasi selama proses gerakan air yang menyebabkan makin menyempitnya luasan sungai. Selain itu penyebab banjir yang utama di DKI Jakarta adalah akibat peningkatan debit air sungai-sungai di Jakarta pada musim hujan. Faktor lain penyebab memburuknya kondisi banjir Jakarta ialah 1. Pertumbuhan permukiman yang tidak terkendali disepanjang bantaran sungai,
2. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam memelihara lingkungan, 3. Tingginya sedimentasi serta tidak
berfungsinya kanal-kanal dan sistem drainase karena rendahnya pemeliharaan.
4. Kerusakan lingkungan daerah tangkapan air dibagian hulu daerah aliran sungai akibat pemanfaatan yang kurang terkendali yang berada diluar kendali Pemerintah Provinsi Jakarta.
Hal ini mengakibatkan Jakarta terutama di bantaran sungai menjadi sangat rentan terhadap banjir.
Untuk mengatasi banjir, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, DPU DKI Jakarta Bidang Sumber Daya Air dan Cipta karya akan melakukan pengerukan sungai-sungai dan beberapa waduk di wilayah DKI Jakarta. Pekerjaan pengerukan sungai dan waduk ini merupakan salah satu jenis pekerjaan struktural pada perencanaan Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) – Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Dengan kondisi wilayah DKI
Jakarta yang padat penduduk pekerjaan pengerukan ini memiliki tingkat kesulitan tersendiri, seperti keterbatasan area untuk melaksanakan pekerjaan pengerukan karena sulitnya pembebasan lahan disekitar sungai dan waduk. Oleh karena itu dibutuhkan pengkajian terhadap pemilihan penggunaan kombinasi alat berat yang sesuai dengan tingkat kesulitan pada kondisi wilayah DKI Jakarta. Pengkajian ini dibatasi hanya pada wilayah sekitar sungai dan waduk pada perencanaan Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) – Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI).
Dengan adanya pekerjaan
pengerukan terhadap sedimen yang ada di sungai dan waduk pada proyek Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) – Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) diharapkan dapat mengurangi luasan dan lama genangan yang menyebabkan banjir di DKI Jakarta.
2. Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengumpulan Data Sekunder
Data lokasi, volume pekerjaan pengerukan, kapasitas volume tempat pembuangan akhir sedimen dan Bill Of Quantity Konsultan dari tiap sungai dan waduk terpilih pada proyek JUFMP-JEDI dari konsultan. Data jenis sedimen pada pekerjaan pengerukan dari tiap sungai dan waduk terpilih pada proyek JUFMP-JEDI dari data Word Bank.
b. Perhitungan dan Pemilihan
Kombinasi Alat Berat yang
Efisien
Perhitungan produktivitas dari tiap alat berat dan perhitungan biaya operasional dari kombinasi alat berat yang sesuai dengan kondisi sekitar sungai dan waduk terpilih pada proyek JUFMP-JEDI.
Produktifitas didasarkan pada pelaksanaan volume yang dikerjakan per siklus waktu dan jumlah siklus dalam satu jamnya.
Rumus-rumus yang akan digunakan dalam perhitungan
Produktivitas kapal keruk (Tipe Cutter Suction Dregder Ellicott 370 HP Dragon)
Q = A V = ¼ × π × d2 × V
Dimana :
Q = Produktifitas / jam A = Luas penampang pipa V = Kecepatan aliran dalam pipa
Rumus umum produktivitas alat berat selain kapal keruk dapat dijabarkan sebagai berikut:
Q = q N E = q E
Dimana :
Q = Produktifitas / jam q = Produksi dalam satu siklus
kemampuan alat berat untuk memindahkan
N = Jumlah siklus dalam satu jam ( N = 60/Cm)
E = Efisiensi kerja
Cm = Waktu siklus per menit
Waktu siklus Excavator yaitu :
Ct = tm + tpb + tb + tpk (menit) Waktu siklus masih dipengaruhi faktor kedalaman galian yaitu :
R =
Sehingga waktu siklus diperhitungkan adalah :
Cta = Ct x R (menit)
Prosentasi kedalaman optimum adalah
Waktu siklus Loader
Waktu siklus yang digunakan adalah waktu siklus dengan cara pemuatan Cara pemuatan V loading atau ┴ Loading
Ct=
Dimana :
Vg = kecepatan gusur (Km/jam) Vm = kecepatan mundur (Km/jam) D = jarak gusur atau mundur (m)
Ft = waktu tetap untuk tukar gigi (menit)
Waktu siklus Dump Truck adalah :
Ct = + + +tb+tt (menit) Dimana
Qdt = Kapasitas rata-rata Dump Truck (m3)
Ql = Kapasitas rata-rata alat angkut (m3) Cu = Waktu siklus alat muat (menit) D = Jarak Angkut (Km)
Vam = Kecepatan rata-rata alat angkut bermuatan (Km/jam)
Vk = Kecepatan rata-rata alat angkut kosong (Km/jam)
tb = Waktu buang muatan (menit)
tt = Waktu tunggu dimuati (menit)
Untuk menilai keserasian alat muat dan alat angkut ditentukan Macth Factor yang dirumuskan :
MF = Dimana
nH = Jumlah Dump Truck (unit)
Lt = Waktu yang dibutuhkan alat muat untuk mengisi material ke alat angkut sampai penuh (menit) nL = Jumlah alat muat (unit)
cH = Waktu siklus alat angkut diluar waktu tunggu (menit)
Bila MF = 1 , berarti alat muat dan angkut bekerja 100%, sehingga tidak terjadi waktu tunggu dari kedua jenis alat tersebut. Bila MF > 1 , berarti alat muat bekerja 100%, sedangkan alat angkut bekerja < 100%, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut dan sebaliknya.
c. Perbandingan Biaya Penggunaan
Kombinasi Alat berat
Penentuan kombinasi yang paling efektif untuk pekerjaan normalisasi sungai dan waduk terpilih pada proyek JUFMP-JEDI.
Perbandingan total biaya dari
konsultan dengan analisa yang telah dijalankan pada proyek JUFMP-JEDI d. Efisiensi dari Kombinasi Alat Berat
Dari perbandingan akan didapatkan nilai efisiensi biaya yang dapat dihemat dengan penggunaan kombinasi alat yang efektif.
3. Hasil dan Pembahasan
Perhitungan produktivitas masing-masing alat berat dilakukan pada kondisi yang berbeda-beda di tiap sungai maupun waduk dimana kombinasi produktivitas alat berat yang dipakai adalah sebagai berikut :
a. Kombinasi Alat Berat 1
Kapal Keruk sebagai alat pengeruk sedimen sungai
Excavator back hoe sebagai alat
muat sedimen ke dump truck
Dump truck sebagai alat angkut muat
sedimen dari lokasi pengerukan ke tempat pembuangan akhir.
b. Kombinasi Alat Berat 2
Kapal Keruk sebagai alat pengeruk sedimen sungai
Wheel loader sebagai alat muat
sedimen ke dump truck
Dump Truck sebagai alat angkut
muat sedimen dari lokasi pengerukan ke tempat pembuangan akhir.
c. Kombinasi Alat Berat 3
Excavator back hoe sebagai alat
pengeruk sedimen sungai
Excavator back hoe sebagai alat
muat sedimen ke dump truck
Dump truck sebagai alat angkut muat
sedimen dari lokasi pengerukan ke tempat pembuangan akhir.
d. Kombinasi Alat Berat 4
Excavator back hoe sebagai alat
pengeruk sedimen sungai
Wheel loader sebagai alat muat
sedimen ke dump truck
Dump truck sebagai alat angkut muat
sedimen dari lokasi pengerukan ke tempat pembuangan akhir.
Untuk penjelasan secara rinci penulis mengambil satu contoh perhitungan produktivitas tiap alat berat yang terdapat pada Sungai Tanjungan
1. Excavator back hoe PC 200 sebagai Alat Keruk
Jenis tanah sedimen = Tanah lanau
berpasir
Bucket faktor = 1,1 -1,2 → 1,1 Kapasitas bucket = 0,75 m3
Waktu Siklus
Sudut putar 450-900 =13-16 detik →13 detik
Faktor kedalaman galian diatas 75% →0,9
Jadi waktu siklus = 13×0,9 → 12 detik.
Faktor efisiensi
Faktor efisiensi (1) = 0,83 Faktor efisiensi (2) = 0,715 Faktor efisiensi (3) = 0,75 Faktor
efisiensi (4) = 1
Faktor efisiensi
= 0,83×0,715×0,75×1 = 0,45
Produktivitas excavator back hoe PC 200 → Q= q E
Q = (0,75 0,45 = 110,16
m3/jam
2. Wheel loader WA 170
Jenis tanah sedimen = Tanah lanau berpasir Bucket faktor = 0,8 -1,0 → 0,8 Kapasitas Bucket = 3,5 m3. Faktor pengisian = 0,95 – 1 → 0,95 Waktu Siklus
Waktu tetap, cara muat ┴ loading = 0,25 menit.
Asumsi jarak angkut Efektif = 10 meter.
Faktor penambahan dan
pengurangan waktu tetap Material campuran → - 0,02 menit
Pengoperasian tidak tetap → + 0,05 menit
Sasaran pembuangan kecil → + 0,05 menit
Faktor penambah waktu tetap = (-0,02)+0,05+0,05 = 0,08
Kecepatan maju = 7 – 40 km/jam → 40 km/jam
Kecepatan mundur = 7 – 40 km/jam → 40 km/jam Waktu siklus WA 170 = Ct = = = 0,39 menit Faktor efisiensi Faktor efisiensi (1) = 0,83 Faktor efisiensi (2) = 0,715 Faktor efisiensi (3) = 0,75 Faktor efisiensi = 0,83×0,715×0,75 = 0,45
Jadi Produktivitas wheel loader WA 170 → Q = q E
Q = (3,5 0,45
= 182,14 m3/jam
3. Dump truck Hino Dutro 130 HD 20 m3
Asumsi waktu buang dan waktu tunggu berdasarkan kondisi operasi
Waktu buang = 0,5 – 0,7 → 0,6 menit
Waktu tunggu pengisian = 0,1 – 0,2 → 0,2 menit
Jarak dan waktu berdasarkan data dari google map
Rata-rata jarak angkut = 5,26 Km Rata-rata waktu angkut = 10,2 menit Rata-rata jarak kembali kosong = 4,6 Km
Rata-rata waktu kembali kosong = 9,8 menit
Kecepatan angkut = = 30,94 km/jam
Kecepatan kembali kosong
= = 28,16 km/jam
Kecepatan bermuatan saat start =0,8×40= 32 Km/jam
Kecepatan kembali kosong tiap seksi =0,8×60= 48 Km/jam. Faktor efisiensi Faktor efisiensi (1) = 0,83 Faktor efisiensi (2) =0,715 Faktor efisiensi (3) = 0,75 Faktor efisiensi = 0,83×0,715×0,75 = 0,45
Produktivitas dump truck tergantung dengan alat muat yang digunakan untuk memasukkan muatan ke dalam bak
dump truck jadi terdapat 2 alternatif
yaitu
a. Dump truck dengan alat muat
excavator back hoe PC 200
Kapasitas rata-rata dump truck (qdt) = 20 m3
Kapasitas rata-rata PC 200 (ql) = 0,75 m3
Waktu siklus PC 200 (cu) = 0,39 menit
Jarak angkut (D) = 5,26 Km Jarak kembali (D) = 4,6 Km Kecepatan alat angkut bermuatan (Vam) = 30,94 Km/jam
Kecepatan alat angkut kosong (Vk) = 28,16 Km/jam
Waktu siklus dump truck dengan PC 200 adalah
Ct = + + + tb+ tt
= + + +
0,6 + 0,2 = 25,65 menit
Produktivitas dump truck dengan PC 200 → Q =q E
Q = 20 0,45 = 20,82 m3/jam
Untuk mencapai macth factor =1, maka 1 excavator back hoe PC 200 membutuhkan dump truck 20 m3
sebanyak = = =
5,29 → 6 buah
b. Dump truck dengan alat muat wheel
loader WA 170
Kapasitas rata-rata dump truck (qdt) = 20 m3
Kapasitas rata-rata WA 170 (ql) = 3,5 m3
Waktu siklus Wa 170 (Cu) = 0,39 menit Jarak angkut (D) = 5,26 Km
Jarak kembali (D) = 4,6 Km
Kecepatan alat angkut bermuatan (Vam) = 30,94 Km/jam
Kecepatan alat angkut kosong (Vk) = 28,16 Km/jam
Waktu siklus dump truck dengan WA 170 adalah
Ct = + + + tb+ tt
= + + +
0,6 + 0,2 = 23,73 menit
Produktivitas dump truck dengan WA
170→Q =q E
Q = 20 0,45 = 22,51 m3/jam
Untuk mencapai macth factor =1, maka 1 wheel loader WA 170 membutuhkan dump truck 20 m3 sebanyak =
= = 8,09 → 9 buah
Berikut ini adalah hasil perhitungan terhadap produktivitas tiap alat berat yang terdapat pada Sungai dan Waduk
di JUMFP – JEDI: 0,715 0,75 1 0.9 0.83 0,9 0,83 Faktor - Faktor Excavator Back Hoe
Faktor gabugan kondisi alat cukup dan medan berat
Faktor gabungan cuaca terang kadang gerimis dengan operator baik Faktor Pemuat
Faktor kedalaman diatas 75 % dan kondisi galian mudah
Faktor operasi Excavator dengan waktu effektif 50 detik per menit Faktor kedalaman diatas 75 % dan kondisi galian mudah
Faktor operasi Excavator dengan waktu effektif 50 detik per menit (Sumber : PT. United Tractor, 1993; Tim Penyusun P2HSPP, 1998; R.L. Peurifoy, 1979 & Perhitungan Biaya Pelaksanaan dengan Menggunakan Alat-Alat Berat, Ir. Rochmanhadi, 1984)
Faktor gabungan kondisi alat cukup dan medan berat 0,715 0,75 0,83 0,95 0,8 0,25 menit 10 meter 0,08 menit - 0,02 menit + 0,05 menit + 0,05 menit 0,41 menit 0,39 menit 0,41 menit 0,41 menit Pengoperasian tidak tetap
Sasaran pembuangan kecil
Faktor penambah dan pengurangan Waktu tetap Waktu tetap dengan cara muat ┴ Loading direct drive Jarak angkut efektif (asumsi)
Waktu Siklus WA- 170 Waktu Siklus WA- 260 Material campuran
Waktu Siklus WA- 90 Waktu Siklus WA- 120
Faktor bucket tanah pasir campur tanah liat Faktor pengisian bucket basah tercampur
Faktor - Faktor Wheel Loader Faktor gabungan cuaca terang kadang gerimis dengan operator baik Faktor operasi loader dengan waktu effektif 50 detik per menit
(Sumber : Alat-Alat Berat dan Penggunaannya, Ir. Rochmanhadi, 1989; Tim Penyusun P2HSPP, 1998)
PC 100 PC 120 PC 200 PC 220 PC 300 PC 200 PC 220 PC 300 WA - 90 WA - 120 WA - 170 WA - 260 Sedimen + air Sedimen
1 Sugai Tanjungan Tanah lanau
lempung berpasir 1,1 0,95 34,100 70,50 73,44 110,16 125,90 143,21 73,44 94,42 110,16 113,86 163,36 182,14 282,16 2 Sungai Angke BawahTanah lempung
lanau berpasir 1,1 0,95 521,000 70,50 73,44 110,16 125,90 143,21 73,44 94,42 110,16 113,86 163,36 182,14 282,16 3Sungai Cideng -
Tamrin
Tanah lanau
lempung berpasir 1,1 0,95 63,220 70,50 73,44 110,16 125,90 143,21 73,44 94,42 110,16 113,86 163,36 182,14 282,16 4 Cengkareng Drain Tanah Lanau
lempung berpasir 1,15 0,95 1,225,500 73,71 76,78 115,17 131.62 149,72 76.78 94,42 110,16 113,86 163,36 182,14 282,16 5 Banjir Kanal Barat Tanah lempung
lanau 1,2 0,95 569,980 76,91 80,12 120,17 137.34 156,23 80,12 103,01 120,17 113,86 163,36 182,14 282,16 6 Sunter Floodway Tanah lempung
lanau berpasir 1,3 0,95 481,250 72,10 75,11 112,66 128.76 146,46 75,11 96,57 112,66 113,86 163,36 182,14 282,16 7Sungai Grogol - Sekretaris Tanah lempung lanau 1,1 0,95 40,500 70,50 73,44 110,16 125,90 143,21 73,44 94,42 110,16 113,86 163,36 182,14 282,16 8Sungai Krukut - Cideng Tanah lempung lanau berpasir 1,2 0,95 43,600 70,50 73,44 110,16 125,90 143,21 73,44 94,42 110,16 113,86 163,36 182,14 282,16 9Sungai Pasar Ikan -
Kali Besar - Jelakeng
Tanah lempung lanau berpasir 1,3 0,95 100,000 70,50 73,44 110,16 125,90 143,21 73,44 94,42 110,16 113,86 163,36 182,14 282,16 10Sungai Ciliwung - Gunung Sahari Tanah lempung lanau berpasir 1,4 0,95 156,970 70,50 73,44 110,16 125,90 143,21 73,44 94,42 110,16 113,86 163,36 182,14 282,16 11Sungai Sentiong - Sunter
Tanah pasir lanau
berlempung 1,5 0,95 140,150 70,50 73,44 110,16 125,90 143,21 73,44 94,42 110,16 113,86 163,36 182,14 282,16 12 Waduk Melati Tanah lempung
pasir yang lanau 1,6 0,95 101,422 70,50 73,44 110,16 125,90 143,21 73,44 94,42 110,16 113,86 163,36 182,14 282,16 706,5 105,98 13 Waduk Sunter Utara Tanah lempung
lanau berpasir 1,7 0,95 416,877 70,50 73,44 110,16 125,90 143,21 73,44 94,42 110,16 113,86 163,36 182,14 282,16 618,19 92,73 14Waduk Sunter
Selatan
Tanah lempung
lanau berpasir 1,8 0,95 48,200 70,50 73,44 110,16 125,90 143,21 73,44 94,42 110,16 113,86 163,36 182,14 282,16 618,19 92,73 15 Waduk Sunter Timur Tanah lempung
lanau berpasir 1,9 0,95 51,100 70,50 73,44 110,16 125,90 143,21 73,44 94,42 110,16 113,86 163,36 182,14 282,16 618,19 92,73 Jenis Sedimen No Lokasi Pengerukan Volume pengerukan (m3)
Produktivitas dari Tiap Tipe Alat Berat (m3/jam) Faktor Bucket
Excavator Back Hoe
Wheel Loader
Excavator Back Hoe Standar Excavator Back Hoe
Long Arm Wheel Loader
Kapal Keruk Ellicott 370 HP Dragon
Jarak (Km) Waktu (menit) Jarak (Km) Waktu (menit) 15 m 320 m322 m325 m315 m320 m322 m325 m315 m320 m322 m325 m315 m320 m322 m325 m3 1 Sugai Tanjungan 6,23 13,4 6,51 14,6 16,5 21 22,6 25 17,2 22,2 24,1 26,8 17,4 22,5 24,5 27,3 18 23,5 25,7 28,8 2 Sungai Angke Bawah 5,94 12,14 6,24 13,14 13,5 17,4 18,8 20,9 14 18,2 19,8 22,1 14,2 18,4 20 22,4 14,6 19,1 20,9 23,5 3 Sungai Cideng - Tamrin 13,55 23 14,5 28 7,24 9,45 10,3 11,6 7,38 9,7 10,6 11,9 7,42 9,76 10,7 12 7,53 9,95 10,9 12,3 4 Cengkareng Drain 5,81 11,57 5,73 12,29 14,2 18,2 19,7 21,9 14,8 19,1 20,8 23,2 14,9 19,4 21,1 23,6 15,4 20,1 22 24,7 5 Banjir Kanal Barat 3,82 8,6 4,32 9 18,3 23,1 24,9 27,5 19,2 24,6 26,7 29,7 19,4 25 27,2 30,3 20,2 26,3 28,7 32,2 6 Sunter Floodway 13,9 20,5 14,55 22 8,56 11,1 12,1 13,6 8,76 11,5 12,5 14,1 8,8 11,6 12,6 14,2 8,96 11,8 12,9 14,6 7 Sungai Grogol - Sekretaris 7,71 14,2 6,89 14,4 12,2 15,7 17 18,9 12,6 16,3 17,8 19,9 12,7 16,5 18 20,2 13 17,1 18,7 21 8 Sungai Krukut - Cideng 11,3 20,5 11 19,5 9,04 11,7 12,8 14,3 9,26 12,1 13,2 14,9 9,32 12,2 13,3 15 9,49 12,5 13,7 15,5 9 Sungai Pasar ikan - kali besar - Jelakeng 4,76 10,5 4,78 10,3 15,9 20,3 22 24,3 16,7 21,5 23,3 26 16,8 21,8 23,7 26,4 17,4 22,7 24,8 27,9 10 Sungai Ciliwung - Gunung Sahari 7,55 14 7,4 17 11,3 14,6 15,9 17,7 11,7 15,2 16,6 18,6 11,8 15,4 16,8 18,88 12,1 15,9 17,3 19,5 11 Sungai Sentiong - Sunter 5,26 10,2 4,6 9,8 3,52 4,69 5,16 5,86 2,45 3,27 3,6 4,09 2,2 2,93 3,23 3,67 1,42 1,89 2,08 2,37 12 Waduk Melati 14,7 25 24 26 7,24 9,45 10,3 11,6 7,38 9,7 10,6 11,9 7,42 9,76 10,7 12 7,53 9,95 10,9 12,3 13 Waduk Sunter Utara 3,7 9 2,9 7 19,7 24,9 26,8 29,5 20,8 26,6 28,8 32.00 21,1 27,1 29,3 32,6 22 28,6 31,1 34,8 14 Waduk Sunter Selatan 6,7 13 7,3 16 12 15,5 16,8 18,7 12,4 16,2 17,6 19,7 12,5 16,3 17,8 19,9 12,8 16,9 18,4 20,8 15 Waduk Sunter Timur 6,9 14 6,9 14 12,4 15,9 17,3 19,3 12,8 16,7 18,1 20,3 12,9 16,8 18,3 20,6 13,3 17,4 19 21,4
Rata-rata Angkut Rata-rata Kembali Kosong No Lokasi Pengerukan Wheel Loader WA - 90 WA - 120 WA - 170 WA - 260
Produktivitas dari Tiap Kapasitas Dump Truck dengan Alat Berat Muat (m3/jam)
15 m3 20 m3 22 m3 25 m3 15 m320 m322 m325 m315 m320 m322 m325 m315 m320 m322 m325 m315 m320 m322 m325 m3
1 Sugai Tanjungan 15,13 18,82 20,17 22,06 15,26 19,03 20,4 22,34 16,39 20,82 22,48 24,86 16,7 21,33 23,07 25,58 16,98 21,77 23,59 26,22 2 Sungai Angke Bawah 12,61 15,87 17,07 18,78 12,7 16,02 17,24 18,78 13,48 17,27 18,7 20,77 13,69 17,61 19,11 21,27 13,87 17,92 19,47 21,72 3 Sungai Cideng - Tamrin 6,97 8,995 9,77 10,9 6,996 9,041 9,825 10,96 7,23 9,43 10,28 11,54 7,29 9,53 10,4 11,69 7,34 9,62 10,51 11,82 4 Cengkareng Drain 13,31 16,74 18 19,8 13,41 16,89 18,18 20,02 14,24 18,23 19,74 21,92 14,46 18,6 20,17 22,45 14,65 18,92 20,55 22,93 5 Banjir Kanal Barat 16,72 20,7 22,13 24,14 16,88 20,94 22,41 24,47 18,24 23,08 24,88 27,45 18,62 23,69 25,59 28,31 18,95 24,23 26,22 29,08 6 Sunter Floodway 8,199 10,53 11,42 12,7 8,237 10,59 11,49 12,79 8,55 11,12 12,11 13,56 8,63 11,26 12,27 13,77 8,70 11,38 12,42 13,95 7 Sungai Grogol - Sekretaris 11,42 14,44 15,57 17,18 11,49 14,56 15,71 17,35 12,13 15,59 16,92 18,83 12,29 15,88 17,25 19,24 12,44 16,12 17,54 19,6 8 Sungai Krukut - Cideng 8,618 11,04 11,96 13,28 8,66 11,11 12,04 13,38 9,02 11,7 12,74 14,25 9,11 11,86 12,92 14,48 9,19 11,99 13,08 14,69 9 Sungai Pasar ikan - kali besar - Jelakeng 14,68 18,31 19,63 21,49 14,81 18,5 19,85 21,75 15,87 20,19 21,81 24,14 16,16 20,67 22,37 24,82 16,42 21,09 22,86 25,42 10 Sungai Ciliwung - Gunung Sahari 10,69 13,56 14,64 16,18 10,75 13,67 14,76 16,33 11,33 14,57 15,82 17,63 11,45 14,82 16,11 17,99 11,58 15,03 16,36 18,31 11 Sungai Sentiong - Sunter 11,62 14,68 15,82 17,45 11,69 14,81 15,97 17,62 12,35 15,87 17,21 19,15 12,53 16,16 17,56 19,58 12,68 16,42 17,86 19,95 12 Waduk Melati 6,97 8,995 9,77 10,9 6,996 9,041 9,825 10,96 7,23 9,43 10,28 11,54 7,29 9,53 10,4 11,69 7,34 9,62 10,51 11,82 13 Waduk Sunter Utara 17,82 21,91 23,38 25,41 18.00 22,19 23,69 25,79 19,6 24,67 26,54 29,2 20,05 25,38 27,37 30,21 20,44 26,02 28,11 31,11 14 Waduk Sunter Selatan 11,29 14,29 15,41 17.00 11,36 14,41 15,54 17,17 11,98 15,41 16,72 18,62 12,15 15,69 17,05 19,02 12,29 15,93 17,33 19,37 15 Waduk Sunter Timur 11,62 14,68 15,82 17,45 11,69 14,81 15,97 17,62 12,35 15,87 17,21 19,15 12,35 16,16 17,56 19,58 12,68 16,42 17,86 19,95
No Lokasi Pengerukan
Produktivitas dari Tiap Kapasitas Dump Truck dengan Alat Berat Muat (m3/jam) Excavator Back Hoe Standar
PC 200 PC 220 PC 300
Contoh Perhitungan Biaya Operasional Per Jam Dump Truck Hino Dutro 130 HD kapasitas 20 m3 (rupiah)
Uraian Kode Koefisien Satuan Ket. Uraian Peralatan Jenis Peralatan Tenaga Kapasitas Alat Baru Umur Ekonomis
Jam Kerja Dalam 1 Tahun Harga Alat
Alat Yang Dipakai
Umur Ekonomis
Jam Kerja Dalam 1 Tahun Harga Alat
Biaya Pasti Per Jam Kerja
Nilai Sisa Alat
Faktor Angsuran Modal
Biaya Pasti per Jam :
Biaya Pengembalian Modal
Asuransi Biaya Pasti per Jam (E+F)
Biaya Operasi Per Jam Kerja
Bahan Bakar
(0.12-0.15 ltr/Hp/Jam) x Pw x Ms Pelumas
(0.025-0.03 ltr/Hp/Jam) x Pw x Mp Perawatan dan Perbaikan
Sopir/ Operator 1 org/jam x U1
Pembantu Sopir/Operator 1org/jam x U2
Biaya Operasional per Jam (H+I+K+L+M)
Total Biaya Sewa Alat/Jam (G+P) Lain-Lain
Tingkat Suku Bunga
Upah Operator/ Sopir/Mekanik Upah Pembantu Operator Bahan Bakar Bensin Bahan Bakar Solar Minyak Pelumas DUMP TRUCK 20 M3 Pw Cp A W B A’ W’ B’ C D E F G H I K L M P S ins U1 U2 Mb Ms Mp 127.4 30 5 2000 859.000.000 5 2000 773.100.000 85.900.000 0,2012 69.132,87 773,1 69.905,97 114.660 133.770 67.646,25 18.797,75 14.432,13 349.306,13 419.212,09 0,2 18.797,75 14.432,13 6000 4500 35000 HP Ton Tahun Jam Rupiah Tahun Jam Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah %/Tahun Rp/jam Rp/jam Rp/Ltr Rp/Ltr Rp/Ltr 90%
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Selain biaya operasional yang terdapat pada contoh tabel diatas, diperhitungkan biaya mobilisasi demobilisasi tiap alat berat
yang secara lumpsum dan biaya sewa lahan disekitar sungai maupun waduk sebagai tempat pembuangan sementara sebelum
diangkut oleh dump truck dengan beberapa persiapan khusus agar tidak mencemari lingkungan disekitarnya.
Dari berbagai banyak kemungkinan kombinasi penulis menyajikan hasil perhitungan yang dinilai paling efisien untuk sungai adalah kombinasi alat berat
excavator back hoe PC 220, wheel loader
WA -120 dan dump truck dengan kapasitas 22 m3 sedangkan untuk pengerukan waduk kombinasi alat berat yaitu Kapal keruk Ellicott 370 HP Dragon, wheel loader WA- 120 dan dump truck dengan kapasitas 22 m3.
Tabel Rekapitulasi Nilai Efisiensi dari Perbandingan antara Bill Of Quantity Konsultan dengan Biaya Operasional Hasil Analisis
Lokasi Pengerukan Waktu (hari) Biaya Operasional (rupiah) Bill Of Quantity Konsultan (rupiah) Efisiensi (%) Sungai Tanjungan 41 2.630.314.711 3.235.413.456 18,70
Sungai Angke Bawah 161 2.016.605.931 49.432.342.465 35,23
Sungai Cideng -Tamrin 54 4.487.149.155 5.968.474.626 24,82
Cengkareng Drain 353 91.382.400.570 114.122.179.400 19,93
Banjir kanal Barat 353 43.534.028.566 54.460.392.042 20,06
Sungai Sunter 324 36.299.294.513 45.167.003.937 19,63
Sungai Grogol -Sekretaris 34 2.670.932.454 3.842.646.480 30,49
Sungai Krukut-Cideng 35 2.603.863.105 4.136.774.976 37,05
Sungai Pasar Ikan, Kali Besar dan Jelakeng 96 10.891.240.458 13.319.023.960 18,23
Sungai Ciliwung-Gunung Sahari 149 10.929.230.250 14.635.802.356 13,15
Sungai Sentiong-Sunter 129 10.151.515.764 13.412.552.178 24,31
Waduk Melati 88 8.329.494.088 9.593.067.837 9,85
Waduk Sunter Utara 204 34.055.028.092 39.210.875.330 13,15
Waduk Sunter Selatan 61 3.959.027.957 4.533.625.484 12,67
Waduk Timur III 65 4.206.816.251 4.806.395.482 12,47
4. Kesimpulan
1. Dengan mengetahui tahapan pemilihan dan pengelolaan alat berat yang digunakan dalam proses pengerukan sungai dan waduk didapatkan produktivitas, metode dan manajemen alat berat yang berupa kombinasi alat berat yang sesuai dengan kondisi sekitar sungai dan waduk di DKI Jakarta. Kombinasi alat berat terbaik yang dapat digunakan adalah:
Kombinasi alat berat excavator
back hoe PC 220, wheel loader
WA -120 dan dump truck dengan kapasitas 22 m3 untuk sungai, dan
Kombinasi alat berat kapal
keruk Ellicott 370 HP Dragon,
wheel loader WA - 120 dan dump truck dengan kapasitas
22 m3 untuk pengerukan waduk.
2. Kombinasi alat berat ini dipilih karena memiliki nilai efisiensi yang cukup besar dari Bill Of Quantity yang di perhitungkan Konsultan, dimana hasil perhitungan membentuk beberapa pola penghematan yang berbeda yaitu:
Nilai efisiensi biaya untuk
pengerukan waduk lebih kecil dibanding dengan nilai efisiensi biaya pengerukan sungai. Nilai rata-rata efisiensi dalam JUFMP-JEDI pada waduk adalah 12,04 % dan sungai adalah 23,78%.
Secara keseluruhan nilai
rata-rata efisiensi biaya yang dihasilkan untuk JUFMP-JEDI adalah 20,65 %.
5. Saran
1. Untuk mendapatkan nilai yang tepat pada nilai waktu siklus sebelum proyek dilaksanakan,
sebaiknya diadakan simulasi alat agar hasil produktivitas alat berat lebih rinci dan sesuai dengan kondisi sebenarnya.
2. Untuk meminimalkan biaya pengeluaran pada pengoperasian alat berat, sebaiknya dilakukan evaluasi kombinasi alat berat dengan mencoba beberapa kombinasi alat berat dari beberapa alat yang tersedia sehingga penggunaan alat berat dapat dimaksimalkan.
3. Untuk mendapatkan nilai efisiensi secara tepat, dibutuhkan perhitungan lebih lanjut terhadap kombinasi alat berat pada tempat pembuangan akhir di pekerjaan reklamasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Persentasi BBWS Ciliwung
Cisadane (Mei 2012).
Pengendalian Banjir di Wilayah DKI Jakarta.
2. Marsudiantoro, Dwita Sutjiningsih (2010). Introduction to urban
flood management (Pengantar
Pengelolaaan Banjir Perkotaan). 3. Sosrodarsono, Suyono (1985).
Perbaikan dan Pengaturan Sungai. Jakarta: PT. Pradnya Paramita 4. Halpin, Daniel W dan Woodhead,
Ronald W (1998). Construction Management, Second Edition. 5. Peurifoy (1979). Construction
Planning Equipment, and Methods. Mc Graw Hill Inc, Third Edition. 6. Rochmanhadi (1985). Perhitungan
Biaya Pelaksanaan Pekerjaan
Dengan Menggunakan Alat-Alat
Berat. Departemen pekerjaan
umum.
7. Rochmanhadi (1989). Alat-Alat
Berat Dan Penggunaannya.
Departemen pekerjaan umum. 8. Soemardikatmodjo, Igig (2003).
Diktat Kuliah Alat-Alat Berat 9. Soemarto. Hidrologi Teknik
10. Tenriajeng, Andi Tenrisukki (2003). Pemindahan Tanah
Mekanis. Jakarta : Gunadarma.
11. Hendra Suryadharma (1998).
Alat-Alat Berat.
12. Final Report Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) –
Jakarta Emergency Dredging
Initiative (JEDI). Konsultan PT Indra Karya (Persero)
13. Final Report Preliminary Assessment of Sediment Quality. World Bank, 28 Oktober 2008
\Pedoman Penataan Ruang Tepi Pantai Di Kawasan Perkotaan.
Departemen Pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal Penataan Ruang
14. Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil tentang Analisa Harga Satuan
Pekerjaan. Bidang Pekerjaan
Umum
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 38 tahun 2011
Tentang Sungai.
http://www.google.com/
16. Peraturan Menteri Perhubungan No PM 52 Tahun 2011 tentang
Pengerukan dan Reklamasi.