• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM RESPONDEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM RESPONDEN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

GAMBARAN UMUM RESPONDEN

3.1 Profil Responden

Pada awalnya PT. Mitra Bintara Perkasa yang merupakan perseroan terbatas ini didirikan oleh Pak Teddy Setiawan pada tanggal 17 Januari 1994 berdasarkan Akte Pendirian No. 114 yang dibuat dihadapan Notaris Siti Pertiwi Henny, SH Notaris Jakarta, yang disyahkan oleh Menteri Kehakiman RI No. Keputusan C2-3278-HT.01.01.Th.94, tertanggal 23 Februari 1994. PT. Mitra Bintara Perkasa ini merupakan perusahaan yang bergerak dibidang properti dan perusahaan tersebut merencanakan proyek perumahan dengan nama Grand Prima Bintara. Adapun berikut di bawah ini data–data proyek / area tanah Grand Prima Bintara :

• Luas Tanah : 170.000 m2 (17 ha)

• Harga Tanah : Rp. 8.500.000.000

• Lokasi Proyek : Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Bekasi, Jawa Barat • Batas Proyek : Sebelah Utara : Rel kereta api/Perumahan Harapan Baru

: Sebelah Timur : Perumahan Griya Bintara : Sebelah Selatan: Jl. Bintara Raya

: Sebelah Barat : Pemukiman Penduduk • Akses Lokasi : Jl. I Gusti Ngurah Rai–Pondok Kopi

: Jl. Kali Malang–Bintara IX : Jl. Tol Cakung Cilincing : Kranji, Bintara Raya : Jl. Pulo Gebang

(2)

Setelah itu PT. Mitra Bintara Perkasa melakukan pembangunan atas area tanah seluas 17 ha tersebut dan terus berlangsung, hingga pada awal tahun 1996 dapat dikatakan proyek Grand Prima Bintara ini telah mencapai tahap awal pembangunan dengan membangun unit rumah tipe 68/183 (tipe khusus), tipe 58/105 (tipe Seruni), tipe 93/180 (tipe Mawar) dan seterusnya. Beberapa unit dari berbagai tipe rumah tersebut pun terjual, semakin meningkatnya penjualan unit rumah, kemudian proyek Grand Prima Bintara ini mengembangkan pembangunannya dengan membangun beberapa tipe unit rumah lainnya.

Pada tahun 1997–1998 yang merupakan masa–masa krisis perekonomian di Indonesia menjadi suatu kendala dan pertimbangan bagi PT. Mitra Bintara Perkasa untuk melanjutkan pembangunan proyek Grand Prima Bintara tersebut. Kemudian pada tanggal 5 Mei 1999 berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Para Pemeggang Saham Luar Biasa PT. Mitra Bintara Perkasa memutuskan untuk menjual saham dari perusahaan tersebut kepada 2 pihak pemeggang saham, yaitu :

1. TONG YANG MAJOR CORPORATION, berkedudukan di Seoul, Republik Korea, sebanyak 2.400 saham, dan

2. PASSAGE (H.K.) LIMITED, berkedudukan di Hong Kong, sebanyak 3.600 saham.

Kemudian pada tahun 2004 hingga saat ini kepemilikan jumlah saham PT. Mitra Bintara Perkasa lebih banyak dimiliki oleh TONG YANG MAJOR CORPORATION yang berkedudukan di Seoul, Korea yang semula lebih banyak dimiliki oleh PASSAGE (H.K.) LIMITED.

(3)

3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan

Menjadi salah satu perumahan real estat yang terbaik, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Misi Perusahaan

1. Menyediakan perumahan yang terbaik kepada konsumennya. 2. Mengutamakan pelayanan terbaik terhadap kepuasan konsumen.

3.1.2 Produk Perusahaan

Adapun berikut di bawah ini adalah berbagai produk perusahaan yang dijual, yaitu berupa unit rumah dengan type, ukuran tanah serta ukuran bangunan, baik yang telah terealisasi maupun masih dalam tahap perencanaan :

Tabel 3.1 : Produk Perusahaan PT. Mitra Bintara Perkasa

(4)

3.1.3 Struktur Organisasi, Wewenang dan Tugas

Berikut di bawah ini adalah gambar yang menjelaskan struktur organisasi yang terdapat pada PT. Mitra Bintara Perkasa.

KOMISARIS

GENERAL MANAGER DIREKTUR

Manajer

Pemasaran ManajerTehnik KeuanganManajer

Gudang KA.

Tehnik Kasir

Sales /

Sales Adm Agen Umum

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Mitra Bintara Perkasa Sumber : PT. Mitra Bintara Perkasa

Sesuai dengan gambar yang terdapat di atas, berikut akan dijelaskan wewenang dan tugas dari masing–masing bagian yang terdapat di dalam perusahaan.

Komisaris :

• Menentukan visi, misi dan perencanaan bagi perusahaan untuk jangka panjang. • Mengawasi proses bisnis perusahaan secara keseluruhan.

(5)

Direktur :

• Membuat laporan kerja perusahaan serta bertanggungjawab atas laporan kerja perusahaan secara keseluruhan.

• Mengawasi dan mengatur departemen–departemen yang terdapat di dalam perusahaan agar tetap pada visi, misi dan perencanaan bisnis perusahaan.

General Manager :

• Merupakan pimpinan dari masing–masing divisi yang terdapat di bawahnya.

• Mengkoordinasi divisi–divisi yang terdapat di bawahnya dalam menjalankan tugas– tugas yang telah ditetapkan.

Manajer Marketing :

• Merupakan pimpinan dari divisi yang terdapat di bawahnya, yaitu Sales dan Agen. • Menerima laporan dari divisi yang terdapat di bawahnya dan melaporkannya serta

bertanggung jawab atas laporan pemasarannya kepada General Manager. • Mengadakan pameran perumahan, baik dari perencanaan hingga pelaksanaan. Sales/Sales Administrasi:

• Memasarkan dan menjual produk perusahaan kepada konsumen, dalam hal ini berbagai tipe dan jenis rumah dari perumahan Grand Prima Bintara.

• Membuat laporan penjualan dari produk perusahaan dan mempertanggungjawabkan kepada Manajer Marketing. Dalam hal ini laporan penjualan rumah Grand Prima Bintara.

Agen :

• Merupakan perusahaan jasa penjualan perumahan yang direkrut PT. Mitra Bintara Perkasa, dalam hal ini adalah PT. Indoland Realty

• Memasarkan serta menjual produk perusahaan, yaitu berbagai tipe dan jenis rumah pada perumahan Grand Prima Bintara.

(6)

Manajer Tehnik :

• Merupakan pimpinan dari divisi yang terdapat di bawahnya, yaitu KA. Tehnik dan Gudang.

• Membuat perencanaan dan desain bentuk rumah yang disesuaikan dengan lahan yang tersedia.

• Membuat RAB (Rancangan Anggaran Bangunan) dan bertanggung jawab sepenuhnya.

• Melakukan negosiasi dengan pihak–pihak pemasok bahan–bahan baku atau bahan bangunan yang diperlukan untuk menjalankan proses pembangunan rumah.

KA. Tehnik :

• Melakukan pengawasan kegiatan pembangunan, kualitas dan kondisi rumah secara rutin.

• Membuat laporan pembangunan rumah dan mempertanggungjawabkannya kepada Manajer Tehnik.

Gudang :

• Melakukan pengawasan barang, dalam hal ini pengawasan terhadap keluar– masuknya bahan baku yang terdapat di gudang.

• Membuat laporan bahan baku keluar–masuk dan mempertanggungjawabkannya kepada Manajer Tehnik.

Manajer Keuangan :

• Merupakan pimpinan dari divisi yang terdapat di bawahnya, yaitu Kasir, Account dan Umum.

• Membuat laporan keuangan serta laporan pajak dan meyerahkan laporan langsung ke Direktur.

(7)

Kasir :

• Membuat pembukuan, dalam hal ini administrasi keuangan dan mempertanggungjawabkannya ke Manajer Keuangan.

• Melakukan pembayaran gaji karyawan dan bertanggungjawab dalam kas kantor. Umum :

• Pada bagian ini terdapat beberapa petugas, seperti : - Office Boy/Office Girl dan Petugas Harian

Memiliki tanggungjawab dalam hal kebersihan dan perawatan kantor perusahaan. Petugas Harian bertanggungjawab atas kebersihan lingkungan perumahan Grand Prima Bintara.

- Petugas Keamanan

Memiliki tanggungjawab dalam hal keamanan dan kenyamanan perumahan.

3.1.4 Kondisi Bisnis Perusahaan Saat Ini

Diawali pada pembelian tanah seluas 170.000 m2 (17 ha) pada tahun 1994 oleh Pak Teddy Setiawan dengan nama perusahaan PT. Mitra Bintara Perkasa yang bergerak dalam bidang perumahan real estat dengan proyek perumahan bernama Grand Prima Bintara. Sejak tahun 1994 setelah tanah tersebut menjadi kepemilikan PT. Mitra Bintara Perkasa hingga tahun 1998 perusahaan telah melakukan pembangunan serta pengembangan, ditandai dengan dibangunnya unit rumah dengan berbagai tipe dan terjual. Namun pada tahun 1999 perumahan Grand Prima Bintara ini beralih kepemilikan kepada 2 pihak pemeggang saham asing, yaitu TONG YANG MAJOR CORPORATION dan PASSAGE (H.K.) LIMITED. Hal tersebut terjadi karena terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan di Indonesia pada tahun 1997–1998.

Kemudian pada tahun 1999 setelah kepemilikan PT. Mitra Bintara Perkasa beralih kepada pemeggang saham asing tersebut mereka segera melakukan pengembangan

(8)

terhadap perumahan Grand Prima BIntara dengan tetap menempatkan Pak Teddy Setiawan sebagai Direktur Utama perusahaan tersebut.

Setelah pembangunan terhadap unit rumah Grand Prima Bintara dikembangkan menjadi banyak dan bervariasi berdasrkan bentuk dan tipe unit rumah adapun pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan masih bersifat konvensional. Hal tersebut dikarenakan perusahaan masih lebih mengutamakan SDM (Sumber Daya Manusia) dibandingkan teknologi dalam sektor pemasarannya. Berikut di bawah ini adalah strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan :

• Periklanan melalui media cetak, media elektronik (radio dan televisi) • Pameran

• Mengadakan acara di lokasi untuk event–event tertentu • Merekrut agen penjualan rumah

• Program member get member

Periklanan yang dilakukan banyak melalui media cetak seperti pada majalah– majalah properti, koran serta tabloid sedangkan pada media elektronik lebih sering melalui media radio. Pameran dilakukan 1 tahun sekali, PT. Mitra Bintara Perkasa melakukan pameran pada beberapa event–event pameran properti, contohnya seperti pada event tahunan PRJ. Perusahaan ini juga merekrut agen penjualan rumah serta menjalankan program member get member.

3.2 Model Pemasaran Berjalan dan Proses Bisnis

Berikut ini adalah gambar model pemasaran berjalan saat ini yang terdapat pada PT. Mitra Bintara Perkasa :

(9)

Periklanan ( Media Cetak )

Pameran

Agen Penjualan Rumah

Program Member Get Member

Divisi Pemasaran PT. Mitra Bintara

Perkasa Konsumen

Gambar 3.2 Model Pemasaran Berjalan PT. Mitra Bintara Perkasa Sumber : Hasil Penelitian, 2007

Beberapa langkah yang dilakukan dalam pemasaran perumahan Grand Prima Bintara dilakukan oleh divisi pemasaran, dalam hal ini adalah manajer pemasaran PT. Mitra Bintara Perkasa adalah :

• Periklanan (media cetak)

PT. Mitra Bintara Perkasa dengan proyek perumahannya, yaitu Grand Prima Bintara menjalankan pemasarannya dengan periklanan. Periklanan yang dilakukan adalah periklanan melalui media cetak (tabloid, majalah, koran).

(10)

• Pameran

PT. Mitra Bintara Perkasa dengan proyek perumahannya, yaitu Grand Prima Bintara menjalankan pemasarannya dengan mengadakan pameran. Pameran yang dilakukan

terutama pada event–event khusus dan diadakan setahun sekali, yaitu (data waktu dan lokasi pameran yang diadakan 3 tahun terakhir) :

- Oktober 2004 pameran diadakan di JCC (Jakarta Convention Center). - Oktober 2005 pameran diadakan di ITC Cempaka Mas.

- Oktober 2006 pameran diadakan di Metropolitan Mall, Bekasi. • Agen penjualan rumah

PT. Mitra Bintara Perkasa dengan proyek perumahannya, yaitu Grand Prima Bintara menjalankan pemasarannya dengan merekrut atau menggunakan agen penjualan rumah, dalam hal ini adalah PT. Indoland Realty

• Program member get member

PT. Mitra Bintara Perkasa dengan proyek perumahannya, yaitu Grand Prima Bintara menjalankan pemasarannya dengan program member get member, yaitu konsumen yang telah membeli rumah di Grand Prima Bintara dengan mencari konsumen lainnya sehingga membeli rumah di Grand Prima Bintara, maka konsumen yang awal tersebut akan mendapatkan komisi sebesar 2,5 % dari harga rumah yang dibeli konsumen baru. Dengan catatan komisi akan diserahkan setelah pelunasan administrasi rumah oleh konsumen baru.

(11)

Berikut di bawah ini merupakan gambar proses bisnis dari PT. Mitra Bintara Perkasa pada saat ini :

KONSUMEN

Datang & Pesan Produk

AGEN Menerima Data Konsumen

Menyerahkan Data Konsumen

SALES / SALES ADM. Menerima Data Konsumen

Menerbitkan Surat Persetujuan Penjualan, Pemesanan & Perjanjian

Jual - Beli

MANAJER PEMASARAN

DIREKTUR

Persetujuan

Penjualan ? SETUJU /TIDAK Menyerahkan Data

Konsumen

Menyerahkan Surat Persetujuan Penjualan, Pemesanan & Perjanjian

Jual - Beli

Menerima Surat Persetujuan Penjualan, Pemesanan &

Perjanjian Jual - Beli Menyerahkan Surat Persetujuan Penjualan Menerima Surat Persetujuan Penjualan SETUJU / TIDAK

Menerima & Memberitahukan Persetujuan / Penolakan Surat Menerima & Memberitahukan Persetujuan / Penolakan Surat

Persetujuan Penjualan Penolakan Penjualan Konsumen Menyerahkan BF SALES / SALES ADM. Menerima BF Konsumen Menyerahkan BF Konsumen MANAJER KEUANGAN Menyerahkan BF Konsumen KASIR Menerima BF Konsumen Menerima BF Konsumen Menerbitkan & Menyerahkan Kwitansi Pembayaran Menerima & Menyerahkan Kwitansi Pembayaran Menerima Kwitansi

Gambar 3.3 Proses Bisnis PT. Mitra Bintara Perkasa Sumber : Hasil Penelitian, 2007

(12)

Setelah gambar dari proses bisnis yang telah ditampilkan di atas, adapun berikut

langkah–langkah beserta penjelasan prosedur dari gambar proses bisnis PT. Mitra Bintara Perkasa.

1. Proses bisnis dimulai dari kedatangan konsumen ke kantor pemasaran Grand Prima Bintara. Konsumen dapat melihat bentuk bangunan rumah, tipe, luas bangunan, letak dan harga rumah dari brosur yang disediakan di kantor pemasaran. Adapaun konsumen juga dapat langsung melihat contoh bangunan rumah yang telah jadi secara langsung.

2. Jika konsumen tertarik, konsumen diharuskan menyerahkan data pribadi (KTP) ke pihak agen Grand Prima Bintara.

3. Data pribadi konsumen yang diserahkan konsumen ke agen, akan diserahkan agen ke bagian sales/sales Adm.

4. Kemudian sales/sales Adm. akan menerbitkan surat, seperti : - Surat Persetujuan Penjualan

- Surat Pemesanan Kavling - Surat Perjanjian Jual–Beli

5. Setelah itu surat tersebut dari bagian sales/sales adm. diserahkan ke manajer pemasaran. Manajer pemasaran akan mengecek kelengkapan surat–surat tersebut dan kemudian diserahkan ke direktur.

6. Surat–surat yang diterima direktur akan di periksa kembali. Setuju atau tidaknya keputusan direktur atas persetujuan surat–surat tersebut akan diberitahukan kembali ke manajer pemasaran, dari manajer pemasaran akan memberitahukan kepada bagian sales/sales adm.

7. Selanjutnya bagian sales/sales adm. akan memberitahukan ke agen, yang kemudian persetujuan penjualan atau tidak akan diketahui konsumen melalui agen. Apabila persetujuan telah disepakati, maka surat–surat tersebut akan disimpan oleh bagian sales/sales adm.

(13)

8. Setelah persetujuan tersebut, maka akan dilanjutkan ke proses pembayaran booking fee (BF), yaitu uang muka minimal sebesar Rp. 5.000.000,- yang diserahkan konsumen ke bagian sales/sales adm.

9. Booking fee yang diterima sales/sales adm. akan diserahkan ke manajer keuangan. Dari manajer keuangan, booking fee tersebut diserahkan ke bagian kasir dan diproses.

10. Bagian Kasir memproses pembayaran booking fee tersebut dan kemudian menerbitkan kwitansi pembayaran booking fee dan menyerahkan ke sales/sales adm.

11. Kemudian kwitansi pembayaran booking fee akan diserahkan ke konsumen, sebagai tanda pelunasan uang muka.

12. Setelah itu sales/sales adm. merundingkan dengan konsumen pilhan pembayaran seperti apa yang diinginkan oleh konsumen. Adapun pilhannya pembayarannya adalah :

- Pembayaran secara tunai - Pembayaran secara betahap

- Pembayaran secara KPR (Kredit Pemilikan Rumah)

13. Jika kesepakatan telah tercapai tentang pembayaran selanjutnya antara sales/sales adm. dengan kosumen, maka konsumen dapat melakukan pembayaran sesuai kesepakatan dan jadwal pembayaran jatuh tempo hingga pembayaran lunas.

Ketentuan–ketentuan pembayaran oleh konsumen secara KPR (Kredit Pemilikan Rumah) :

- Pihak developer (Grand Prima Bintara) menyediakan alternatif bank untuk pembayaran KPR. Bank yang disediakan adalah BII, BTN, Bank Niaga dan Bank Panin. Adapun syarat dari KPR ini sendiri adalah Uang Muka 30 % dan KPR 70 %.

Yang dimaksud disini adalah , apabila konsumen membeli rumah seharga Rp. 500.000.000,- . Maka pihak developer akan menerima pembayaran :

(14)

Developer = (30% - BF)Konsumen + (70%)Bank

Developer = (Rp. 150.000.000 – Rp. 5.000.000) + Rp. Rp. 350.000.000 Developer = Rp. 495.000.000,-

- Konsumen diwajibkan menyerahkan data konsumen untuk permohonan KPR, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Slip Gaji dan Rekening Koran ke developer, kemudian developer akan menyerahkan ke bank-bank yang tersedia tersebut. Pihak bank akan melihat data konsumen dan akan melakukan survei dan akan mengirimkan kembali kepada developer keputusan diterima atau tidaknya permohonan KPR konsumen beserta ketentuan bank yang lebih lengkap. Jika masing–masing bank menerima permohonan KPR konsumen, maka konsumen yang berhak untuk menentukan pilihan bank.

- Selanjutnya jadwal pembayaran KPR konsumen ke pihak bank akan ditentukan setelah pembayaran uang muka sebesar 30 % - BF telah dilunasi kepada pihak developer.

- Pada hari akad kredit akan dihadiri oleh developer, notaris, kjonsumen dan pihak bank. Setelah pencairan dana 70 % dari bank untuk pembayaran ke developer dan penandatanganan akad kredit, maka serah terima kunci dapat dilakukan.

Untuk pembayaran secara tunai atau bertahap, jika konsumen sudah membayar lunas, maka penandatanganan Akte Jual–Beli dapat dilakukan di notaris dan pada saat itu juga dapat dilakukan serah terima kunci.

(15)

3.3 Analisis Porter Lima Kekuatan Persaingan Perusahaan

Dalam hal menganalisis kondisi bisnis serta pemasaran dari PT. Mitra Bintara Perkasa digunakan Analisis Porter yang memiliki fungsi untuk mengetahui kondisi lingkungan bisnis perusahaan dari 5 ancaman yang terjadi, yaitu ancaman yang berasal dari persaingan antar perusahaan sejenis, pendatang baru, produk subsitusi, kekuatan daya tawar pembeli serta dari kekuatan daya tawar pemasok / supplier.

Berikut di bawah ini adalah gambar Analisis Porter PT. Mitra Bintara Perkasa :

Gambar 3.4 Lima Kekuatan Persaingan PT. MITRA BINTARA PERKASA Sumber : Hasil Penelitian, 2007

Persaingan Antar Perusahaan

Sejenis: -. Bintara Loka -. Mas Naga Bintara -. Duta Kranji

Ancaman Pendatang Baru: -. Puri Bintara Regency -. Bintara Alam Permai -. Royal Residence Daya Tawar Pemasok

(Supplier) : - Perusahaan memiliki beberapa pilihan pemasok, yaitu ; 1. Budi Putera 2. Logam Murni 3. Yaya 4. Iqbal Kusen 5. Bp. Budi 6. PT. Lavarge

Daya Tawar Pembeli: - Pembelian per unit oleh konsumen - Fasilitas & pelayanan lebih yang diberikan perusahaan dibanding pesaing

Ancaman Produk Subsitusi (Produk Pengganti) : - Hotel

(16)

3.3.1 Persaingan Antar Perusahaan Sejenis

Untuk pertumbuhan industri properti khsususnya perumahan tidak secepat industri–industri lainnya. Hal ini dikarenakan untuk membangun suatu perumahan dibutuhkan lahan serta modal yang lebih besar jika dibandingkan dengan industri lainnya secara mayoritas. Selain membutuhkan lahan proyek yang luas dan modal dalam jumlah yang besar, tentunya juga harus memiliki kualitas manajemen yang tepat, efektif serta efisien.

Persaingan antar perusahaan sejenis dengan perumahan Grand Prima Bintara ini kuat, hal ini bisa terjadi karena sudah terdapat tiga perumahan pendahulunya sebelum perumahan Grand Prima Bintara ini dibangun. Dapat dikatakan masyarakat terlebih dahulu mengenal perumahan yang telah berdiri sebelumnya, seperti perumahan Bintara Loka, perumahan Mas Naga Bintara dan perumahan Duta Kranji.

3.3.2 Ancaman Pendatang Baru

Ancaman pendatang baru dalam hal ini tentunya bergerak pada bidang yang sama, yaitu dalam bidang properti perumahan. Ancaman pendatang baru ini berasal dari perumahan–perumahan seperti perumahan Puri Bintara Regency, perumahan Bintara Alam Permai dan perumahan Royal Residence. Ketiga perumahan tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah ancaman pendatang baru yang lemah. Ancaman pendatang baru dapat dikatakan lemah, apabila bagi perusahaan-perusahaan pendatang tersebut memiliki hambatan–hambatan yang besar untuk memasuki persaingan yang ada. Berikut di bawah ini adalah beberapa hambatan bagi perusahaan pendatang baru :

• Diferensiasi Produk

Adapun produk–produk yang ditawarkan oleh PT. Mitra Bintara Perkasa dengan proyek perumahannya yaitu Grand Prima Bintara sangat bervariasi. Grand Prima Bintara memiliki konsep perumahan taman yang menarik. Selain itu area perumahan sangat luas dan memiliki keunggulan lokasi yang strategis.

(17)

• Kekuatan Modal

Untuk modal yang dimiliki oleh PT. Mitra Bintara Perkasa ini sangat kuat, hal tersebut dikarenakan PT. Mitra Bintara Perkasa merupakan salah satu dari grup perusahaan besar yang berada di Korea Selatan. Dapat dikatakan untuk perusahaan pendatang baru tentunya menjadi sebuah hambatan dalam hal permodalan pembangunan. Berikut di bawah ini adalah contoh data perbandingan harga antara perumahan Grand Prima dengan perumahan pendatang baru yaitu Royal Residence :

Gambar 3.5 Perbandingan Harga Perumahan Sumber : www.kontan.com

Untuk gambar perbandingan harga perumahan di atas dapat dilihat bahwa harga antara Grand Prima Bintara terhadap Royal Residence sangat kompetitif. Walaupun harga yang ditawarkan oleh Grand Prima Bintara lebih mahal dibandingkan Royal Resindece karena Grand Prima Bintara menawarkan unit rumah dengan ukuran tanah dan bangunan yang lebih luas dibandingkan Royal Residence.

(18)

3.3.3 Daya Tawar Pembeli

Untuk daya tawar pembeli dalam hal ini adalah konsumen yang berminat untuk membeli rumah di Grand Prima Bintara termasuk lemah. Hal ini disebabkan karena kuantitas rumah yang dibeli konsumen rata–rata per unit. Sedikit sekali bahkan tidak ada untuk satu konsumen yang sama membeli lebih dari satu rumah dalam satu perumahan yang sama. Selain itu juga fasilitas yang terbaik, pelayanan yang lebih dan kemudahan– kemudahan bagi konsumen yang diberikan oleh pihak perusahaan dibandingkan pesaing lainnya. Dalam hal ini semua kelebihan ataupun kualitas rumah yang ditawarkan oleh Grand Prima Bintara menjadi sebanding dengan jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk memiliki sebuah rumah di perumahan Grand Prima Bintara.

3.3.4 Ancaman Produk Subtitusi (Produk Pengganti)

Untuk ancaman produk subtitusi atau produk pengganti dapat dikatakan lemah. Untuk produk pengganti dari rumah atau tempat tinggal itu sendiri adalah seperti hotel dan apartemen. Sangat sedikitnya atau bahkan tidak adanya sarana-sarana tempat tinggal seperti itu menjadikan rumah–rumah baik yang terdapat di dalam sebuah perumahan maupun tidak menjadi pilihan tempat tinggal yang tepat bagi masyarakat sekitar. Selain itu dapat kita lihat, bahwa masyarakat Indonesia yang lebih cenderung memilih bertetangga secara rumah yang bersebelahan dan bertempat tinggal di rumah.

3.3.5 Daya Tawar Pemasok (Supplier)

Banyaknya pilihan supplier atau pemasok bahan baku bagi pembangunan perumahan Grand Prima Bintara menjadikan daya tawar pemasok itu sendiri lemah. PT. Mitra Bintara Perkasa memiliki hubungan dengan beberapa pemasok untuk bahan baku yang sama. Perusahaan dapat melihat kualitas, harga, pemenuhan kuantitas pemesanan bahan baku yang sesuai dan ketepatan waktu pengantaran dari masing–masing pemasok. Tentunya PT. Mitra Bintara Perkasa memiliki inisiatif untuk menentukan

(19)

pemasok mana yang akan dipilihnya dengan membandingkan satu pemasok dengan pemasok yang lainnya. Karena Pemilihan supplier atau pemasok yang tepat dan benar oleh perusahaan tentunya akan menentukan proses pembangunan selanjutnya, dalam hal ini pembangunan perumahan Grand Prima Bintara.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Mitra Bintara Perkasa  Sumber : PT. Mitra Bintara Perkasa
Gambar 3.2 Model Pemasaran Berjalan PT. Mitra Bintara Perkasa  Sumber : Hasil Penelitian, 2007
Gambar 3.3 Proses Bisnis PT. Mitra Bintara Perkasa  Sumber : Hasil Penelitian, 2007
Gambar 3.4 Lima Kekuatan Persaingan PT. MITRA BINTARA PERKASA  Sumber :  Hasil Penelitian, 2007
+2

Referensi

Dokumen terkait

ada.Ibu Sianin, Suami Ibu Sianin, karyawan dan konsumen merasa bahwa Ibu Sianin juga selalu menjual produk furniture sesuai dengan permintaan konsumen dan selalu

BMT Mitra Hasanah sebagai lembaga dengan jaringan nasabah yang ada di Kecamatan Genuk dan sekitarnya perlu untuk menunjukkan eksistensinya dalam menggerakkan

Dhomanah yang dapat disetor dan diambil kapan saja dengan mendapatkan hasil yang menguntungkan dari bagi hasil usaha BPRS Gala Mitra Abadi. Dengan setoran

Belanja online (online Shopping) adalah kegiatan jual beli atau perdagangan yang memungkinkan konsumen untuk dapat langsung membeli barang atau jasa dari penjual

Dalam hal ini PT Lahanwicaksana Prima juga telah cukup melakukan berbagai hal untuk melindungi kekayaan perusahaan, seperti penyimpanan kas perusahaan di dalam tempat yang tidak

Satpamobvit bertugas melaksanakan kegiatan pengamanan objek vital (Pamobvit) yang meliputi proyek/instalasi vital, objek wisata, kawasan tertentu, dan VIP yang

Sumber data primer pada penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli rumah di perumahan Grand Emerald Jombang.. 3.3.2

b) Memberikan jalan keluar dan langkah- langkah penyelesaian bagi mitra usaha yang bermasalah serta melakukan tindakan penarikan, penyitaan, penjualan jaminan dan