• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buletin Meteorologi JUL cuacakalsel V O L U M E V I I I - N O. 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buletin Meteorologi JUL cuacakalsel V O L U M E V I I I - N O. 7"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II

Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarbaru - Kalimantan Selatan 70724 telp (0511) 4705198, Fa ks (0511) 4705098 email : met_bjm@yahoo.com

Buletin

Meteorologi

JUL

20

@ cuacakalsel

(2)
(3)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

PENGANTAR

I. PENGERTIAN ... 2

II. RINGKASAN ... 3

III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN JULI 2020 ... 4

A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL ... 4

1. Southern Oscillation Index (SOI) dan Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4 .... 4

2. Dipole Mode Index (DMI) ... 5

3. Madden Jullian Oscillation (MJO) ... 5

4. Suhu Muka Laut ... 7

5. Monsun ... 9

6. Gradien Angin Lapisan Atas ... 11

B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL ... 14

1. Angin ... 14

2. Kelembaban Udara ... 14

3. Suhu Udara ... 15

4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility) ... 17

5. Curah Hujan ... 18

6. Keadaan Cuaca ... 19

7. Kalender Cuaca ... 20

IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM... 21

V. PRAKIRAAN ... 23

A. PRAKIRAAN HUJAN ... 23

1. Prakiraan Curah Hujan Agustus 2020 ... 23

2. Prakiraan Sifat Hujan Agustus 2020 ... 24

B. INFORMASI KELAUTAN ... 26

1. Tinggi Gelombang Signifikan ... 26

2. Pasang Surut ... 27

TIM REDAKSI ... 28

(4)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

I.

PENGERTIAN

A. SIFAT HUJAN

Sifat Hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.

B. NORMAL CURAH HUJAN

Normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun berturut-turut yang periodenya dapat ditentukan secara berkala.

C. STANDAR NORMAL CURAH HUJAN BULANAN

Standar normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari 1 Januari 1920 s.d 31 Desember 1950, 1 Januari 1951 s.d 31 Desember 1980, 1 Januari 1981 s.d 31 Desember, dst.

D. INTENSITAS CURAH HUJAN

KRITERIA CH CH/hari CH/Jam

Sangat Lebat > 100 mm > 20 mm

Lebat 50 - 100 mm 10 - 20 mm

Sedang 20 - 50 mm 5 - 10 mm

Ringan 5 - 20 mm 1 - 5 mm

E. CUACA EKSTRIM

Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Dalam peraturan KBMKG tentang Prosedur Standar Operasional Peringatan Dini, Pelaporan dan Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim yang termasuk kategori ekstrim antara lain adalah:

a. Angin kencang diatas 25 knots

b. Angin puting beliung yang keluar dari awan Cumulunimbus dengan kecepatan lebih dari 34,8 knots

c. Hujan lebat dengan intensitas paling rendah 50 mm/ hari atau 20 mm/jam

d. Hujan es yang mempunyai garis tengah minimum 5 mm dan berasal dari awan Cumulunimbus

e. Jarak Pandang Mendatar Ekstrim yang kurang dari 1000 meter

(5)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

II.

RINGKASAN

Secara umum, kondisi fenomena cuaca secara global pada Juli 2020 menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah Indonesia nilainya ≥ 28 0C. Suhu muka laut di Samudera Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino 3.4) berkisar 0.07 0C s.d -0.30 0C yang menunjukkan anomali suhu normal hingga lebih rendah dibanding normalnya. Indeks SOI selama 3 bulan terakhir menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern Oscillation) pada bulan Juli berada pada kondisi netral. Nilai OLR rata-rata bulan Juli 2020 di wilayah Indonesia berkisar antara 180–280 W/m2.Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 240–260 W/m2

.Hal ini menunjukkan bahwa selama bulan Juli 2020 tutupan awan di Kalimantan Selatan cukup banyak. Posisi gerak semu matahari pada bulan Juli berada di belahan bumi utara. Pusat tekanan tinggi terdapat di belahan bumi selatan, sementara pusat tekanan rendah berada di wilayah belahan bumi utara. Kondisi ini mengakibatkan massa udara terpusat ke wilayah belahan bumi utara, yang menandakan berlangsungnya monsun Australia. Kondisi ini mengakibatkan berlangsungnya musim kemarau di beberapa wilayah Indonesia khususnya Kalimantan Selatan.

Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Juli 2020 arah angin dominan bertiup dari arah Timur (112,5° – 157,5°) dengan kecepatan angin maksimum mencapai 14 knot. Kelembaban maksimum harian berkisar antara 94 – 95%, dan kelembaban udara minimum harian berkisar antara 67 – 69%. Suhu udara maksimum harian berkisar antara 30.3 – 30.6 0C, dan suhu udara minimum harian berkisar antara 225.3 – 28.5 0C. Jarak pandang mendatar rata-rata perjam pada umumnya < 9.0 km.Hasil pengukuran curah hujan kumulatif bulan Juli 2020 adalah sebesar 183.7 mm bersifat Atas Normal dengan hari hujan sebanyak 10 hari. Kondisi cuaca signifikan kejadian jarak pandang mendatar kurang dari 1000 m ada 6 kali kejadian, 1 kali kejadian kabut, untuk suhu udara ekstrem, asap, suhu udara, dan angin, tidak ada kejadian yang signifikan .

(6)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

III.

ANALISIS KONDISI CUACA BULAN JULI 2020

A.GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL

1. Southern Oscillation Index (SOI) dan Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino

3.4

Berdasarkan perkembangan dinamika atmosfer pada bulan Juli 2020 secara umum anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara 0.07 0C s.d -0.30 0C yang menunjukkan anomali suhu dinominasi kondisi netral hingga dingin. Indeks SOI pada bulan Mei (-2.8), Juni (-9.6) serta kondisi terakhir bulan Juli (4.2) mengindikasikan bahwa osilasi selatan sekarang berada pada kondisi netral, sehingga tidak berkontribusi terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia.

Gambar 1. Grafik Indeks NINO 3.4

(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml)

Gambar 2. Grafik Indeks SOI (South Oscillation Index)

(7)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

2. Dipole Mode Index (DMI)

Nilai DMI bulan Juli 2020 yang ditunjukkan oleh rincian tabel 1 di bawah. Pada dasarian I (0.14 s.d 0.19), dasarian II (0.14 s.d 0.17), dan dasarian III (-0.09 s.d 0.19). Secara umum pada bulan Juli indeks Dipole Mode menunjukkan kondisi yang normal (-0.5 s.d +0.5), sehingga tidak mempengaruhi pasokan uap air di wilayah Indonesia bagian Barat maupun mempengaruhi jumlah curah hujan di wilayah Kalimantan Selatan.

Tabel 1. Nilai DMI Bulan Juli 2020

No. Tanggal DMI

1 29 Juni – 5 Juli 0.19

2 6-12 Juli 0.14

3 13-19 Juli 0.17

4 20-26 Juli -0.09

5 27 Juli – 2 Agustus 0.19

Gambar 3. Grafik Nilai Dipole Mode Indeks

(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml)

3. Madden Jullian Oscillation (MJO)

a. Outgoing Longwave Radiation (OLR)

Bumi memancarkan radiasi gelombang panjang ke luar angkasa yang disebut

Outgoing Longwave Radiation (OLR). Tidak semua radiasi gelombang panjang yang terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Adanya awan-awan konvektif merupakan salah satu faktor yang menghalangi radiasi gelombang panjang dari bumi sehingga nilai OLR yang cenderung rendah menunjukkan banyaknya tutupan awan pada daerah tersebut, sebaliknya nilai OLR yang tinggi menunjukkan kurangnya tutupan awan.

(8)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

Gambar 4. Rata-rata nilai OLR Juli 2020

(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Cloudiness)

Nilai OLR rata-rata bulan Juli 2020 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 – 280 W/m2. Nilai rata-rata OLR terendah 180 – 200 W/m2 terdapat di wilayah Selat Malaka, Jambi, Sumsel, Kalteng, Kalsel. Nilai rata-rata OLR tertinggi 260 – 280 W/m2 terdapat di wilayah Aceh, Kalbar, Kaltim, Jawa, Bali, Laut Flores dan Nusa Tenggara. Dapat dikatakan bahwa secara umum tutupan awan di wilayah Indonesia relatif banyak berada di sebagian besar wilayah Utara maupun Selatan ekuator. Di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 240 – 260 W/m2

.Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tutupan awan yang masih cukup banyak selama bulan Juli 2020.

b. Fase Madden Jullian Oscillation (MJO)

Pada bulan Juli 2020 MJO bergerak dari fase 1 (West. Hem. and Africa) hingga ke fase 3 (India Ocean). Pada dasarian I, MJO tetap di fase 1 (West. Hem. and Africa). Pada dasarian II, MJO bergerak dari fase 1 (West. Hem. and Africa) hingga fase 2 (India Ocean)

(9)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

2 (India Ocean) hingga ke fase 3 (India Ocean). Sehingga pada dasarian I hingga III yang berada pada fase tersebut menunjukkan bahwa MJO tidak mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia.

Gambar 5.Fase MJO Juli 2020

(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/graphics/rmm.phase.Last40days.gif)

4. Suhu Muka Laut

Secara umum rata-rata suhu muka laut pada bulan Juli 2020 di perairan Indonesia

dengan nilai ≥ 28 0C dengan suhu muka laut tertinggi di wilayah Indonesia berada di

wilayah Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Malaka, Selat Karimata, Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Arafuru, Samudera Pasifik Utara Papua. Suhu muka laut yang hangat menunjukkan banya nya kandungan uap air atau berpotensi menghasilkan penguapan yang tinggi. Uap air yang dihasilkan dari penguapan tersebut merupakan sumber utama bagi pembentukan awan-awan hujan, khususnya di sekitar wilayah dengan suhu muka laut yang sangat tinggi.

(10)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

Gambar 6. Rata-rata Suhu Muka Laut Juli 2020

(Sumber: https://psl.noaa.gov/map/images/sst/sst.month.gif)

Gambar 7. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut Juli 2020

(Sumber: https://psl.noaa.gov/map/images/sst/sst.anom.month.gif)

Anomali suhu muka laut bulan Juli 2020 di sebagian besar wilayah perairan Indonesia berkisar antara 0.5 s.d 1.0 0C. Secara umum anomali suhu muka laut di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan normalnya. Anomali suhu muka laut di Laut Jawa, Selat Karimata, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Arafuru, Pesisir Barat Sumatera, Selat Malaka, Laut Natuna Utara, Laut Flores, Laut Banda, dan Laut

(11)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

Seram bernilai positif. Anomali suhu muka laut bernilai positif atau di atas normal memberikan dampak terhadap bertambahnya uap air di wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah tersebut. Sementara wilayah dengan anomali negatif memberikan dampak terhadap berkurangnya uap air di wilayah tersebut.

5. Monsun

Posisi gerak semu matahari pada bulan Juli berada di belahan bumi utara. Pusat tekanan tinggi terdapat di belahan bumi selatan, sementara pusat tekanan rendah berada di wilayah belahan bumi utara. Kondisi ini mengakibatkan massa udara terpusat ke wilayah belahan bumi utara, yang menandakan berlangsungnya monsun Australia. Kondisi ini mengakibatkan berlangsungnya musim kemarau di bebearapa wilayah Indonesia khususnya Kalimantan Selatan. Nilai rata-rata tekanan permukaan laut bulan Juli 2020 dapat dilihat pada Gambar 8. Daerah tekanan tinggi berada di Benua Australia (1026.1 hPa). Daerah tekanan rendah berada di Benua Asia (1000.0 hPa). Di wilayah Indonesia rata-rata tekanan permukaan laut berkisar antara 1010.0 – 1012.5 hPa.

Gambar 8. Rata-rata Tekanan Permukaan Laut Juli 2020

(Sumber: ftp://ftp.bom.gov.au/anon/home/ncc/www/cmb/mslp/mean/month/colour/latest.rsmc.gif)

Berdasarkan Gambar 9 rata-rata angin lapisan 3000ft pada bulan Juli di wilayah Indonesia bagian selatan angin bertiup dari arah Tenggara hingga Selatan. Sedangkan di Indonesia bagian utara angin dominan bertiup dari arah Selatan hingga Barat Daya. Terdapat wilayah pertemuan angin atau konvergensi di Sumatera Utara. Belokan angin

(12)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

atau shearline terjadi di Bagian Barat Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua Barat. Tidak terdapat daerah netral di wilayah Indonesia. Berdasarkan kondisi normal angin bulan Juli, daerah pertemuan angin (konvergensi) umumnya berada di wilayah Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat. Pola angin berupa pertemuan angin atau konvergensi serta belokan angin atau shearline dapat memicu pengangkatan masa udara yang berpotensi membentuk awan hujan di wilayah tersebut.

Gambar 9. Normal Angin Lapisan 3000 ft bulan Juli dan Rata-rata Juli 2020

(13)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

6. Gradien Angin Lapisan Atas

a. Dasarian Pertama

Pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan Juli 2020, dari peta gradien terlihat wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 1 s.d 3 sel tekanan rendah yaitu di India, Laut Filiphina, Samudera Hindia, Barat Daya dan Selatan Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy).

Gambar 10. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian I Juli 2020

Pola angin di wilayah Indonesia sebelah Utara ekuator pada umumnya bertiup dari arah Timur Laut – Barat Daya dengan kecepatan berkisar antara 0 – 45 knot, sedangkan di sebelah Selatan ekuator dari arah Timur – Selatan dengan kecepatan berkisar antara 0 – 45 knots. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Laut China Selatan, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Laut Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Utara Papua. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline

(belokan angin tajam) terdapat di wilayah Laut China Selatan, Selat Malaka, Natuna, Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Barat, Kalimatan Barat, Kalimatan Selatan, Laut Sulawesi, Sulawesi Tengah, Halmahera, Maluku Utara, Maluku, dan Utara Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 6 hari hujan dengan 5 hari hujan dengan intensitas ringan dan 1 hari hujan dengan intensitas sedang.

(14)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020 b. Dasarian Kedua

Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan Juli 2020, dari peta gradien terlihat wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 1 s.d 6 sel tekanan rendah yaitu di Daratan Asia, Laut China Selatan, Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy). Tidak terdapat sistem tekanan rendah yang aktif di dasarian II Juli 2020.

Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II Juli 2020

Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah Timur Laut – Barat Daya dengan kecepatan angin 0 – 30 knots, sedangkan di bagian Selatan angin bertiup dari arah Timur – Tenggara dengan kecepatan 0 – 45 knots. Daerah pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Perairan Utara Natuna, Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 6 hari hujan dengan 5 hari hujan dengan intensitas ringan, dan 1 hari hujan dengan intensitas Lebat.

(15)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020 c. Dasarian Ketiga

Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan Juli 2020, dari peta gradien terlihat di sekitar equator wilayah Indonesia didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 1 s.d 5 sel tekanan rendah yaitu di Daratan Asia, Samudera Hindia, Laut China Selatan, Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah equator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy). Tidak terdapat sistem tekanan rendah yang aktif di dasarian III Juli 2020.

Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III Juli 2020

Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah Timur – Barat Daya dengan kecepatan angin 0 – 30 knots, sedangkan di bagian Selatan angin bertiup dari arah Timur – Tenggara dengan kecepatan 0 – 30 knots. Daerah pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Perairan Utara Natuna, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Laut China Selatan, Perairan Natuna Utara, Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua Barat. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 5 hari hujan dengan intensitas ringan.

(16)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

B.GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL 1. Angin

Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Juli 2020 arah angin dominan bertiup dari arah Timur (112,5° – 157,5°) dengan persentase sebesar 18,8%. Kecepatan angin terbanyak adalah 1-4 knot dengan persentase 38,4% sedangkan kecepatan angin maksimum mencapai 14 knot. Distribusi angin pada bulan Juli 2020 berdasarkan arah dan kecepatannya (Windrose) dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Grafik Arah dan Kecepatan angin dominan Juli 2020

2. Kelembaban Udara

Profil kelembaban udara rata-rata harian bulan Juli 2020 berkisar antara 75 – 93%,

kelembaban maksimum harian berkisar antara 93 – 99%, dan kelembaban udara minimum

harian berkisar antara 50 – 85%. Kelembaban minimum terjadi pada tanggal 20 Juli 2020 sebesar 50% dan kelembaban maksimum terjadi pada tanggal 10 dan 15 Juli 2020 sebesar 99%. Profil kelembaban harian bulan Juli 2020 dapat dilihat pada Gambar 14.

(17)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

Gambar 14.Grafik Profil Kelembaban Udara Harian Juli 2020

Profil kelembaban udara rata-rata per-jam mencapai nilai maksimum terjadi antara jam 05.00 – 07.00 WITA dengan nilai berkisar antara 94 – 95%, sedangkan kelembaban udara minimum terjadi antara jam 12.00 – 15.00 WITA dengan nilai berkisar antara 67 – 69%. Detail profil kelembaban rata-rata per jam bulan Juli 2020 dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15.Grafik Profil Kelembaban Udara Rata-rata Perjam Juli 2020

3. Suhu Udara

Profil suhu udara rata-rata harian bulan Juli 2020 berkisar antara 25.3 – 28.5 0C, suhu udara maksimum harian berkisar antara 27.6 – 33.8 0C, dan suhu udara minimum harian berkisar antara 22.0 – 25.1 0C. Suhu udara maksimum tertinggi adalah sebesar 33.8

(18)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

0C terjadi pada tanggal 1 Juli 2020. Sedangkan suhu minimum terendah 22.0 0C terjadi pada tanggal 24 Juli 2020. Profil suhu udara harian bulan Juli 2020 dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Grafik Profil Suhu Udara Harian Juli 2020

Gambar 17. Grafik Profil Suhu Udara Rata-rata Perjam Bulan Juli 2020

Profil suhu udara rata - rata perjam bulan Juli 2020 dapat dilihat pada Gambar 18. Dari grafik dapat terlihat kecenderungan suhu udara meningkat mulai pukul 08.00 WITA. Nilai maksimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara 30.3 – 30.6 0C terjadi antara pukul 12.00 – 15.00 WITA. Nilai minimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara

(19)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

jam 04.00 – 07.00 WITA dengan suhu berkisar 24.2 – 24.6 0C. Profil suhu udara rata-rata perjam bulan Juli 2020 dapat dilihat pada Gambar 17.

4. Jarak Pandang Mendatar(Visibility)

Hasil pengamatan jarak pandang mendatar rata-rata perjam di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin bulan Juli 2020 umumnya < 10.0 km. Jarak pandang maksimum (> 8 km) terjadi pada siang hingga malam hari antara pukul 09.00 – 24.00 WITA. Jarak pandang mendatar mulai menurun (< 8 km) antara pukul 01.00 – 08.00 WITA. Kondisi ini dikarenakan kabut pada malam hingga pagi hari. Profil Jarak Pandang Mendatar (visibility)

rata-rata harian bulan Juli 2020 dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Juli 2020

(20)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

Selama bulan Juli 2020, jarak pandang mendatar (visibility) yang tergolong ekstrim (< 1000 m) terjadi sebanyak 6 kali dimana jarak pandang mendatar terendah mencapai 200 meter pada tanggal 19. Kondisi ini terjadi umumnya akibat hujan dan kabut di wilayah Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem bulan Juli 2020 dapat dilihat pada Gambar 19.

5. Curah Hujan

Berdasarkan hasil pengukuran, curah hujan kumulatif bulan Juli 2020 adalah sebesar 183.7 mm dengan hari hujan sebanyak 15 hari. Pada dasarian I terukur hujan sebesar 39.9 mm. Pada dasarian II terukur hujan sebesar 132.4 mm dan pada dasarian III terukur hujan sebesar 10.6 mm. Dengan curah hujan tertinggi yaitu sebesar 88.6 mm pada tanggal 15 Juli 2020. Curah hujan normal (rata-rata 30 tahun) bulan Juli sebesar 121 mm. Dibandingkan dengan normalnya, curah hujan bulan Juli 2020 bersifat Atas Normal. Grafik curah hujan harian bulan Juli 2020 dapat dilihat pada Gambar 20.

Gambar 20. Grafik Curah Hujan Harian Juli 2020

Berdasarkan hasil pantauan penakar hujan otomatis tipe Hellman di Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor selama bulan Juli 2020 menyatakan bahwa total curah hujan

maksimum perjam sebesar 48.1 mm terjadi pukul 14.00 – 15.00 WITA dan jumlah curah

hujan maksimum mutlak yakni sebesar 41.4 mm yang terjadi pada tanggal 15 Juli 2020. Grafik kejadian hujan harian bulan Juli 2020 dapat dilihat pada Gambar 21.

(21)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

Gambar 21. Grafik Profil Curah Hujan Setiap Jam Bulan Juli 2020

6. Keadaan Cuaca

Berdasarkan hasil pantauan cuaca yang terjadi bulan Juli 2020 di Stasiun Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca signifikan kejadian hujan sebanyak 15 kali, petir sebanyak 5 kali, jarak pandang mendatar kurang dari 1000 m ada 6 kali kejadian dan 1 kali kejadian ekstrem untuk kabut.

(22)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

7. Kalender Cuaca

(23)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

IV.

KEJADIAN CUACA EKSTREM

DASARIAN I

a. Hujan Lebat – Sangat Lebat NIHIL

b. Angin Kencang

NIHIL

c. Suhu Ekstrim

NIHIL

d. Jarak Pandang Mendatar

Pada tanggal 5 dan 6 Juli 2020 tercatat jarak pandang mendatar minimum mencapai 500 hingga 1000 m yang dikarenakan hujan dengan intensitas sedang dan kabut pada pagi hari.

DASARIAN II

a. Hujan Lebat – Sangat Lebat

Pada tanggal 15 Juli 2020 terjadi hujan dengan intensitas lebat sebesar 88.6 mm/hari. Kondisi ini terjadi akibat adanya pola angin konvergensi di wilayah Kalimantan Selatan sehingga diindikasikan adanya potensi pertumbuan awan-awan konvektif di wilayah Kalimantan Selatan.

b. Angin Kencang

NIHIL

c. Suhu Ekstrim

NIHIL

d. Jarak Pandang Mendatar

Pada tanggal 11, 15 dan 17 Juli 2020 tercatat jarak pandang mendatar minimum mencapai 500 m hingga 1000 m yang dikarenakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

DASARIAN III

a. Hujan Lebat – Sangat Lebat NIHIL

b. Angin Kencang NIHIL

(24)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020 c. Suhu Ekstrim

NIHIL

d. Jarak Pandang Mendatar NIHIL

(25)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

V.

PRAKIRAAN

A.PRAKIRAAN HUJAN

1. Prakiraan Curah Hujan Agustus 2020

Prakiraan akumulasi curah hujan Agustus 2020 di wilayah Kalimantan Selatan secara umum dalam kategori Rendah antara 50–100 mm. Untuk curah hujan kategori

menengah antara 100-150 mm diprakirakan terjadi di wilayah Kab. Tanah Laut (Jorong, Batu Ampar), Kab. Kotabaru (Kelumpang Selatan/ Sangking Baru, Pamukan Selatan/ Sekandis, Pl Tengah/ Tanjung Serdang, Stamet Gusti Syamsir Alam, Kelumpang Selatan/ Bumi Asih, Kelumpang Hilir/ Serongga, Pl Barat/ Lontar, Kelumpang Utara/ Pudi Seberang, Pl Timur/ Langkang Lama, Kelumpang Tengah/ Senakin, Pl Selatan/ Tanjung Seloka, Hampang, Pl Utara/ Gunung Ulin), Kab. Banjar (Astambul/ Kelampaian Tengah), Kab. Barito Kuala (Mandastana/Karang Indah), Kab. Hulu Sungai Selatan (Telaga Langsat/ Mandala, Loksado/ Lumpangi), Kab. Hulu Sungai Tengah (Limpasu/ Pauh, Hantakan, Batang Alai Selatan/ Kapar, Batu Benawa/ Pagat, SMPK Batang Alai Utara),

Kab. Tabalong (Tanta/ Murung Baru, Murung Pudak/ Tanjung Selatan, Murung Pudak/

Maburai, Jaro, Pugaan/ Halangan, Muara Uya, Tanjung/ Hikun), Kab. Tanah Bumbu (Kr.

Bintang/ Manunggal, Angsana/ Kr. Indah, Kuranji/ Giri Mulya, Batu Licin/ Segumbang),

Kab. Balangan (Awayan/ Putat Basiun, Halong/ Binjai Punggal, Lampihong/ Batu Merah). Untuk curah hujan kategori menengah antara 201–300 mm diprakirakan terjadi

di wilayah Kab. Tanah Laut (Kintap/ Kebun Raya), Kab. Kotabaru (Kelumpang Hulu/

Karang Payau). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Landasan Ulin curah hujan diprakirakan antara 100–150 mm. Prakiraan curah hujan bulan Agustus 2020 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 24.

(26)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

Gambar 24. Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Selatan BulanAgustus 2020

(Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)

2. Prakiraan Sifat Hujan Agustus 2020

Prakiraan sifat hujan Agustus 2020 di wilayah Kalimantan Selatan berdasarkan data Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada kondisi Normal. Sifat hujan Atas Normal diperkirakan terjadi di wilayah Kab. Tanah Laut (Batu Ampar), Kab. Kotabaru

(Kelumpang Utara/ Pudi Seberang, Kelumpang Hulu/ Karang Payau), Kab. Banjar

(Danau Salak/ Umbul, SMPK Sei Tabuk/ Gd. Hirang, Astambul/ Kelampaian Tengah, Danau Salak/ Lawa, Beruntung Baru/ Kmpg Baru, Gambut/ Kayu Bawang, Kertak

Hanyar/ Manarap Baru), Kab. Barito Kuala (Mandastana/Karang Indah, Tabunganen/ Sei

Jingah Besar, Anjir Pasar/ Anjir Pasar Kota), Kab. Tapin (Bakarangan/ Masta, Bungur/ Banua Padang, Lok Paikat/ Binderang, Candi Laras Selatan/ Baringin), Kab. Hulu Sungai Selatan (Simpur/ Wasah Hulu, Angkinang/ Bamban Selatan, Padang Batung/ Durian Rabung, Kalumpang/ Tambingkar, Kandangan/ Sungai Kupang, Telaga Langsat/ Mandala), Kab. Hulu Sungai Tengah (Hantakan, Batu Benawa/ Pagat, SMPK Pantai Hambawang, Barabai/ Mandingin, Pandawan, Batang Alai Utara/ Ilung, Batang Alai Selatan/ Kapar), Kab. Hulu Sungai Utara (Amuntai Utara/ T. Daun, Banjang, Amuntai Tengah/ Pasar Senin), Kab. Tabalong (Upau/ Masingai I, Banua Lawas/ Banua Rantau,

(27)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

Murung Pudak/ Maburai, Muara Uya, Tanta/ Murung Baru), Kab. Balangan (Awayan/ Putat Basiun), Kota Banjarbaru (Staklim Banjarbaru). Sifat hujan Bawah Normal

diperkirakan terjadi di wilayah Kab. Tanah Laut (Panyipatan/ Batu Mulia, Tambang Ulang/ Pulau Sari, Kurau/ Maluka Baulin, SMPK Pelaihari, Takisung/ Gn. Makmur), Kab. Kotabaru (Pamukan Barat/ Sengayam, Pl Utara/ Gunung Ulin, Kelumpang Tengah/

Senakin, Pamukan Utara/ Bakau), Kab. Banjar (Mataraman, Danau Salak/ Atayo, Danau

Salak/ Atanik, Sambung Makmur/ Madurejo), Kab. Barito Kuala (Mekarsari/ Tamban Raya Baru, Tabukan/ Karya Makmur), Kab. Tapin (Crf Tambarangan), Kab. Hulu Sungai Selatan (Daha Utara/ Taluk Labak), Kab. Hulu Sungai Tengah (Labuan Amas

Utara/ Samhurang), Kab. Hulu Sungai Utara (Sungai Tabukan/ Banua Hanyar, Amuntai

Selatan/ Kotaraja), Kab. Tabalong (Muara Harus/ Tantaringin), Kab. Tanah Bumbu (Kr. Bintang/ Manunggal, Kusan Hulu/ Sungai Rukam, Angsana/ Kr. Indah, Sei Loban/ Marga Mulya), Kota Banjarbaru (Landasan Ulin/ Meka Tani). Untuk wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin sifat hujan diprakirakan dalam kondisi Atas Normal. Prakiraan sifat curah hujan bulan Agustus 2020 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 25.

Gambar 25. Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Selatan Bulan Agustus 2020 (Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)

(28)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

B.INFORMASI KELAUTAN 1. Tinggi Gelombang Signifikan

Gambar 27. Rata-rata Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Agustus

Rata-rata tinggi gelombang signifikan pada bulan Agustus di wilayah perairan Kalimantan Selatan berkisar antara 0.2 hingga 1.2 meter. Rata-rata gelombang signifikan tertinggi berada di wilayah Laut Jawa dan dominan dari arah Tenggara. Sedangkan untuk rata- rata maksimum tinggi gelombang signifikan pada bulan Agustus antara 0.4 hingga 2.0 meter dari arah Tenggara dengan gelombang tertinggi di wilayah perairan Laut Jawa.

(29)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

2. Pasang Surut

Informasi prakiraan pasang surut bulan Agustus 2020 dibagi menjadi beberapa wilayah yaitu di wilayah perairan Kota Banjarmasin meliputi Banjarmasin, Sungai Barito, Sungai Tabanio dan wilayah perairan Kabupaten Kotabaru meliputi Teluk Kelumpang, Kampung Baru, Tanjung Pamukan yang dapat dilihat pada lampiran.

(30)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

TIM REDAKSI

Pelindung : Karmana, S.Si, M.M.

Kepala Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin

Penanggung jawab : Asyrofi

Kepala Seksi Observasi Dan Informasi

Anggota Tim : 1. Rianita Sekar Utami 2. Uli Mahanani 3. Rizqi Nur Fitriani

4. Utari Randiana 5. Bayu Kencana Putra 6. Rimelda Yuni Hasteti

7. Muhammad Shaa Imul Qadri 8. Ruth Mandasari S.

(31)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020

LAMPIRAN

Lampiran 1

(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

Buletin Meteorologi Edisi Juli 2020 Lampiran 2

Alamat Website Informasi Meteorologi

- BMKG

www.bmkg.go.id

- BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor

http://stamet.syamsudinnoor.bmkg.go.id

- Prakiraan Cuaca Harian Provinsi Kalimantan Selatan http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/cuaca-prakiraan

- Informasi Meteorologi Penerbangan

http://aviation.bmkg.go.id - Informasi Meteorologi Kelautan

http://maritim.bmkg.go.id - Informasi Titik Panas (hotspot)

http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/index.php?pilih=31

- Informasi Potensi Kebakaran Lahan

Gambar

Gambar 1. Grafik Indeks NINO 3. 4
Tabel 1. Nilai DMI Bulan Juli 2020
Gambar 4. Rata-rata nilai OLR Juli 2020
Gambar 5.Fase MJO Juli 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) DC Speed Regulator / PWM Control, digunakan untuk mengatur kecepatan motor power window. 2) Motor Power Window, digunakan untuk membuat gelombang buatan. Poros

Masalah selanjutnya adalah mengenai pengukuran tingkat kinerja dalam sistem politik otonomi daerah, khususnya analisis dan penilaian kinerja APBD dari nilai input,

Selanjutnya dalam pembahsan adab pada proses pengajaran sains, makna adab sangat penting dan menjadi pijakan utama untuk para pegiat sains Islam maupun umum, dengan tujuan

Pada menu ini, pengujian dilakukan pada proses penambahan data contact. Berikut ini adalah tampilan pesan kesalahan apabila admin belum mengisi alamat, seperti yang terlihat pada

Disebabkan dapatan kajian menunjukkan elemen dalam model McKinsey masih relevan dengan pentadbiran di era abad ini, maka pengunaan instrumen 7s-McKinsey bagi mengukur

Rakyat tidak lagi memiliki kedaulatannya, sebagai pemegang kedaulatan atas Negara, Rakyat hanya dijadikan sebagai obyek politik untuk kepentingan elit, sehingga

Menimbang, bahwa dalam gugatannya Penggugat mohon kepada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun untuk menyatakan menurut hukum bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat

Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2016 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang disusun