1.
1. Jelaskan tantangan dan kompleksitas perlakuan akuntansi untuk kewajiban entitas terkait
Jelaskan tantangan dan kompleksitas perlakuan akuntansi untuk kewajiban entitas terkait
program-program kesetiaan pelanggan (
program-program kesetiaan pelanggan (customer loyalty program).
customer loyalty program).Bagaimana perlakuan
Bagaimana perlakuan
akuntansinya?
akuntansinya?
2.
2. Menurut Saudara/I, isu liabilitas lain apakah yang menantang pada saat
Menurut Saudara/I, isu liabilitas lain apakah yang menantang pada saat ini?
ini?
Overview Customer Loyalty Program
Overview Customer Loyalty Program
Semakin tingginya persaingan bisnis di berbagai sektor
Semakin tingginya persaingan bisnis di berbagai sektor industri, baik sektor barang maupun
industri, baik sektor barang maupun jasa,
jasa,
hal ini semakin memaksa perusahaan untuk mengerahkan berbagai upaya guna mempertahankan dan
hal ini semakin memaksa perusahaan untuk mengerahkan berbagai upaya guna mempertahankan dan
meningkatkan daya tarik perusahaan di mata pelanggan. Loyalitas pelanggan menjadi suatu obsesi bagi
meningkatkan daya tarik perusahaan di mata pelanggan. Loyalitas pelanggan menjadi suatu obsesi bagi
para pemasar agar produknya dapat terus diminati. Menurut Frederick Reichheld dan Earl Sasser, 70%
para pemasar agar produknya dapat terus diminati. Menurut Frederick Reichheld dan Earl Sasser, 70%
penjualan berasal dari pelanggan yang loyal dan kenaikan 5% dari loyalitas pelanggan dapat
penjualan berasal dari pelanggan yang loyal dan kenaikan 5% dari loyalitas pelanggan dapat
melipatgandakan keuntungan sebuah perusahaan.
melipatgandakan keuntungan sebuah perusahaan. (2010:1
(2010:19).
9).
Berbagai cara dilakukan perusahaan untuk
Berbagai cara dilakukan perusahaan untuk mempert
mempertahankan konsumennya. Cara ini
ahankan konsumennya. Cara ini disebut juga
disebut juga
dengan
dengan
Customer loyalty programCustomer loyalty program. Program ini dibangun dengan tujuan untuk. Program ini dibangun dengan tujuan untuk menjaga keberlangsungan
menjaga keberlangsungan
pertumbuhan perusahaan di hadapan konsumen.
pertumbuhan perusahaan di hadapan konsumen.
Loyalty programLoyalty program dapat memberikan konsumen aksesdapat memberikan konsumen akses
untuk mendapatkan potongan harga (
untuk mendapatkan potongan harga (discount),
discount),produk baru, hadiah,
produk baru, hadiah,
voucher voucherkhusus atau
khusus atau produk gratis.
produk gratis.
Program yang bertujuan untuk memberi
Program yang bertujuan untuk memberi
reward rewardkepada pelanggan setia ini biasanya diawali dengan
kepada pelanggan setia ini biasanya diawali dengan
mengidentifi
mengidentifikasi kegiatan pembelian pengguna. Pengguna
kasi kegiatan pembelian pengguna. Pengguna dapat mendaftarkan informasi pribadi mereka
dapat mendaftarkan informasi pribadi mereka
kepada perusahaan dan diberi pengenal unik, misalnya
kepada perusahaan dan diberi pengenal unik, misalnya user ID dan menggunakan pengenal tersebut saat
user ID dan menggunakan pengenal tersebut saat
melakukan
melakukan pembelian.
pembelian.
Perusahaan yang saat ini menerapkan
Perusahaan yang saat ini menerapkan
loyalty programloyalty program:: 1.1. Garuda IndonesiaGaruda Indonesia
Dikenal program
Dikenal program
Garuda Frequent FlyerGaruda Frequent Flyeratau GarudaMiles yang memberikan konsumen banyak
atau GarudaMiles yang memberikan konsumen banyak
keuntungan dan keistimewaan eksklusif, seperti:
keuntungan dan keistimewaan eksklusif, seperti:
counter countercheck-in khusus di airport, kuota bagasi
check-in khusus di airport, kuota bagasi
tambahan, prioritas
tambahan, prioritas
baggage handlingbaggage handling, prioritas, prioritas
waiting-list waiting-listuntuk reservasi tiket, akses untuk
untuk reservasi tiket, akses untuk
airport loungeairport lounge Garuda Indonesia dan penawaran menarik dari partner Garuda Indonesia di
Garuda Indonesia dan penawaran menarik dari partner Garuda Indonesia di
seluruh dunia. Selain itu, akumulasi miles pelanggan dapat ditukarkan dengan
seluruh dunia. Selain itu, akumulasi miles pelanggan dapat ditukarkan dengan
Award Award Ticket Ticketke
ke
destinasi favorit pelanggan atau
destinasi favorit pelanggan atau
Upgrade AwardsUpgrade Awards dari kelasdari kelas ekonomi ke bisnis pada
ekonomi ke bisnis pada penerbangan
penerbangan
pilihan pelanggan.
pilihan pelanggan.
2.2. GoJekGoJek
GO-JEK merancang program
GO-JEK merancang program
loyalty programloyalty program dengan satu fitur baru yang berkaitan dengan Go-dengan satu fitur baru yang berkaitan dengan
Go-Pay, yakni Go-Points. Program ini
Pay, yakni Go-Points. Program ini menggunakan
menggunakan
loyalty point loyalty pointuntuk setiap transaksi layanan GO-
untuk setiap transaksi layanan
GO-JEK yang menggunakan Go-Pay. Semakin banyak transaksi, semakin banyak poin yang bisa
JEK yang menggunakan Go-Pay. Semakin banyak transaksi, semakin banyak poin yang bisa
didapatkan
didapatkan
user userdan poin tersebut kemudian bisa ditukarkan dengan berbagai
dan
poin tersebut kemudian bisa ditukarkan dengan berbagai
reward reward, dari mulai
, dari mulai
vouchervoucher
belanja sampai dengan MacBook.
belanja sampai dengan MacBook.
3.3. ZaloraZalora
Di sektor
Di sektor
e-commercee-commerce, perusahaan, perusahaan fashion marketpla
fashion marketplacece Zalora memiliki program bernamaZalora memiliki program bernama Zalora
Zalora RewardsRewards, sebuah program loyalitas di mana pelanggan diizinkan untuk menukarkan poin yang
, sebuah program loyalitas di mana pelanggan diizinkan untuk menukarkan poin yang
telah mereka kumpulkan dari belanja
telah mereka kumpulkan dari belanja
onlineonline dengan penawaran khusus, kupon belanja gratis,dengan penawaran khusus, kupon belanja gratis,
pembungkus kado gratis, layanan prioritas dan dua fitur segera: akses ke
pembungkus kado gratis, layanan prioritas dan dua fitur segera: akses ke
Zalora Shopping Zalora Shopping ClubClubdan
dan
Personal Shopper Personal Shopper. Seperti program loyalitas lainnya, poin dapat
. Seperti program loyalitas lainnya, poin dapat ditukarkan saat ini mencapai
ditukarkan saat ini mencapai
ambang batas tertentu, dan akan berlaku dalam 12
ambang batas tertentu, dan akan berlaku dalam 12 bulan.
bulan.
4.4. TravelokaTraveloka
Loyalty program
Loyalty program
dari Traveloka ialah Traveloka Poin yang bisa dikumpulkan bisa ditukarkan
dari Traveloka ialah Traveloka Poin yang bisa dikumpulkan bisa ditukarkan
dengan diskon tiket pesawat atau hotel untuk perjalanan selanjutnya. Untuk bisa mendapatkan
dengan diskon tiket pesawat atau hotel untuk perjalanan selanjutnya. Untuk bisa mendapatkan
Traveloka Poin, pengguna harus memiliki akun di Traveloka dan menggunakannya saat
bertransaksi. Traveloka Poin hanya tersedia jika pengguna memesan tiket pesawat juga hotel
melalui situs resmi atau Traveloka App (minimum versi 2.12 untuk Android dan iOS). Poin yang
terkumpul berlaku sampai dengan 1 tahun setelah tanggal aktivasi pertama kali.
5. The Bodyshop
Produk kecantikan yang dikenal oleh para wanita ini dikenal banyak memberikan diskon,
terutama bagi pelanggan yang menjadi membernya. Diskon ini diantaranya adalah diskon saat
pelanggan berulang tahun, diskon khusus atas produk tertentu termasuk perolehan poin yang
dapat ditukarkan dengan produk gratis.
Liabilitas (Kewajiban)
Pengertian Liabilitas/Kewajiban
PSAK 57
Provisi
Transaksi pendapatan dapat menimbulkan kewajiban selain penyerahan barang atau jasa yang dijual oleh
entitas. Biasanya kewajiban tersebut berkaitan dengan peristiwa kemudian yang mungkin akan terjadi
yang merupakan layanan purnal jual kepada pelanggan. Hal ini seperti pemberian program hadiah atau
potongan harga bagi pelanggan. Kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti ini disebut dengan
provisi.
Provisi dapat timbul akibat kewajiban hukum dan kewajiban konstruktif. Dalam hal ini, pemberian layanan
purna jual dapat masuk dalam kategori kewajiban konstruktif, yakni kewajiban yang timbul dari tindakan
entitas yang dalam hal ini berdasarkan
praktik baku masa lalu,
kebijakan yang telah dipublikasi, atau
pernyataan baru yang cukup spesifik, entitas telah
memberikan indikasi kepada pihak lain bahwa entitas akan menerima tanggung jawab tertentu; dan akibatnya, entitas telah
menciptakan ekspektasi valid kepada pihak lain bahwa entitas akan melaksanakan tanggung jawab tersebut. (PSAK 57, par 10)
Pengakuan provisi:
Didalam PSAK 57, Provisi diakui jika:
a. Entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat
peristiwa masa lalu;
b. Kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi; dan
c. Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jika kondisi di atas tidak
terpenuhi, maka provisi tidak diakui. (2009:57.7)
Pengukuran Provisi
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah
hasil estimasi terbaik pengeluaranyang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. Estimasi terbaik pengeluaran merupakan
jumlah yang secara rasional yang akan dibayar oleh entitas untuk menyelesaikan kewajibannya pada akhir
periode pelaporan.
a. Jika nilai waktu dari uang berdampak material, maka provisi diukur berdasarkan nilai kini
(dilakukan diskonto untuk provisi).
b. Mempertimbangkan peristiwa masa depan yang akan terjadi.
c. Mempertimbangkan dampak peraturan perundang undangan yang kemungkinan akan
diberlakukan.
Customer Loyalty Program
Setelah mempelajari perihal PSAK 57 yang menjadi dasar dalam penentuan kewajiban. Kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa
customer loyalty programmerupakan bagian dari kewajiban provisi dan
dengan demikian perlu diperlakukan sebagai bagian dari kewajiban entitas. Mengapa demikian? Berikut
ini alasannya:
1. Adanya peristiwa mengikat, yakni peristiwa penjualan produk atau penyediaan jasa yang
menimbulkan kewajiban konstruktif karena adanya kebijakan/tindakan entitas yang telah
menciptakan ekspektasi yang valid bagi pembeli bahwa entitas akan memberikan hadiah/diskon
atas produk/jasa tertentu jika kriteria terpenuhi.
2. Terdapat kemungkinan besar terjadinya pengeluaran sumber daya, baik berkurangnya
pendapatan yang diperoleh perusahaan akibat pemberlakuan diskon maupun pengeluaran
sumber daya perusahaan untuk menyediakan produk-produk atau jasa tertentu kepada
pelanggan secara cuma-cuma.
3. Perusahaan dapat mengestimasi jumlah tersebut secara andal sesuai dengan estimasi terbaik.
Berbagai cara dapat dilakukan, baik dengan mempelajari tren yang berlangsung selama ini
maupun melalui profiling pelanggan.
Lalu tantangannya bagaimana?
Customer loyalty program saat ini telah banyak variasi dan ragamnya. Hampir setiap perusahaan pasti
memiliki program ini, tak terkecuali pedagang kaki lima atau warung di pinggir jalan. Semakin banyaknya
ragam
customer loyalty program,semakin tinggi juga tantangan bagi akuntan dalam menerapkan
accounting treatmentatas program tersebut.
Berikut ini beberapa diantaranya:
1. Model
loyalty program bervariasi. Sebagai contoh, program loyalty yang memberikan potonganharga atau diskon (non-barang) dapat memiliki
accounting treatmentyang berbeda dengan
program yang diterapkan GarudaMiles atau
Bodyshop yang memberikanrewardberupa produk
tertentu secara cuma-cuma (barang).
2. Perusahaan tidak mengenakan batas waktu (expired date) atas
loyalty program, namunpelanggan tidak kunjung meng-exercise
poin
loyalty-nya. Hal ini dapat menyebabkan
penumpukan kewajiban bagi perusahaan yang pada akhirnya dapat membebani laporan
keuangan.
3. Kesulitan dalam menemukan cara yang efektif dalam menemukan estimasi terbaik atas
pengeluaran sumber daya yang dapat membebani perusahaan di kemudian hari.
4. Sulitnya menentukan sifat dan waktu pengakuan pendapatan bagi perusahaan akibat
ketidakpastian kewajiban yang dapat timbul di masa mendatang.
Akuntansi
Customer Loyalty Program
Sebelum adanya IFRIC 13 yang mengatur tentang perlakuan akuntansi atas
Customer Loyalty Programs,secara umum entitas yang mengadakan program tersebut membebankan
redeem atas program tersebutpada beban pemasaran (marketing expense) dengan asumsi bahwa program loyalti merupakan salah satu
cara yang dilakukan penyedia barang dan jasa untuk melakukan promosi kepada pihak konsumen. Namun
demikian, hal tersebut tidaklah tepat apabila dilihat dari sisi akuntansi karena proses transaksi atas
program loyalti
tidak dilihat dari “maksud perusahaan bertransaksi—mengundang konsumen” melainkan “ Apa yang konsumen beli dan apa insentif atas pembelian barang tersebut ”.(PricewaterhouseCoopers, 2007)
IFRIC 13 yang masih berupa interpretasi kemudian digantikan keberadaannya dengan IFRS 15
Revenue from Contracts with Customers pada bulan Mei 2014 dan mulai efektif sejak Januari 2018. Lahirnya IFRS15 ini juga kemudian menggantikan IAS 11
Construction Contracts, IAS 18 Revenue, IFRIC 18 Transfer of Assets from Customers dan SIC-13 Revenue-Barter Transactions Involving Advertising Services. IFRS 15
menetapkan bagaimana dan kapan entitas dapat mengakui pendapatan serta mewajibkan entitas untuk
memberikan pengguna laporan keuangan dengan pengungkapan yang lebih informatif dan relevan.
Standar ini menyediakan model tunggal, berdasarkan prinsip lima langkah (the five-step model
framework) untuk diterapkan pada semua kontrak dengan pelanggan.
Di bawah
guidancedari standar pendapatan yang baru, harga transaksi dialokasikan ke setiap
performance obligationyang terpisah berdasarkan
relative standalone selling pricesdari barang atau jasa
yang diberikan kepada pelanggan. Alokasi tersebut perlu disesuaikan jika pertimbangan variabel atau
diskon tertentu diterapkan pada performance obligation tertentu. Dalam hal ini perusahaan atau entitas
yang memiliki
loyalty program harus mampu mempertimbangkan pengalokasian harga transaksi, sebab award credits atau poin yang diterima pelanggan merupakan bagian dari performance obligations yangharus menjadi pertimbangan pengalokasian
transaction price.Untuk melihat perbedaan yang jelas dari penerapan akuntansi
customer loyalty program,silakan simak
tabel berikut ini:
IFRS 15 (New Guidance) Current IFRS
Sebuah opsi untuk memperoleh barang atau jasa
tambahan bagi pelanggan dapat menimbulkan
kewajiban kinerja terpisah bagi perusahaan jika
opsi tersebut dilaksanakan oleh pelanggan melalui
kontrak yang telah disepakati, misal berupa
pemberian diskon atau penukaran poin dengan
produk tertentu.
Dalam hal ini, standar pendapatan mengharuskan
manajemen untuk memperkirakan harga transaksi
yang akan dialokasikan untuk kewajiban kinerja
Customer loyalty program dicatat sebagai multiple-element arrangement
.
Consideration
(hadiah) dialokasikan ke
award creditberdasarkan nilai wajarnya (biasanya
menggunakan
residual method,
meskipun
panduannya juga memungkinkan penggunaan
relative fair values).Jumlah ini ditangguhkan dan diakui sebagai
pendapatan saat kredit penghargaan ditukarkan
atau kadaluwarsa. Nilai wajar dari kredit
yang terpisah dan untuk mengakui adanya
kewajiban kontrak (contract liability)
atas
kewajiban kinerja yang akan timbul atau diberikan
kepada pelanggan di masa depan.
Pedoman ini mengasumsikan bahwa pelanggan
saat ini membayar barang atau jasa masa depan
yang akan diterima melalui
award creditsyang
diakui bersamaan dengan penjualan saat ini.
Perusahaan mengakui pendapatan untuk opsi
ketika barang atau layanan di masa mendatang
ditransfer ke pelanggan atau ketika opsi berakhir.
penghargaan disesuaikan untuk diskon yang
tersedia untuk pembeli lain yang tidak masuk ke
dalam transaksi pembelian awal dan untuk
perkiraan penghilangan (kerusakan).
Dari pedoman ini, perusahaan diharapkan mampu memperhitungkan poin yang diterbitkan dan hak yang
diperoleh pelanggan dalam program ini sebagai kewajiban kinerja terpisah, yang dapat melibatkan
pengembangan model penilaian yang lebih kuat untuk memungkinkan manajemen mematuhi standar
pendapatan yang baru. Secara khusus, perusahaan perlu mempertimbangkan konsep-konsep seperti
redemption curves, breakage estimates,dan the value of the loyalty award
.
Berikut ini contohnya:
Pengecer memiliki program loyalitas yang mempunyai kebijakan untuk memberi imbalan kepada
pelanggan sebesar 1 poin per $1 yang dibelanjakan. Poin dapat ditukarkan dengan $0,10 untuk pembelian
di masa mendatang (tetapi tidak dapat ditukarkan dengan uang tunai). Pelanggan membeli $ 1.000 produk
dengan harga jual normal dan menghasilkan 1.000 poin yang dapat ditukar dengan $ 100 dari pembelian
barang atau layanan di masa mendatang. Pengecer mengharapkan penebusan pelanggan hanya sebesar
950 poin (yaitu, 5% poin tidak akan ditebus hingga kadaluwarsa).
Oleh karena itu, pengecer memperkirakan harga jual yang berdiri sendiri untuk insentif adalah sebesar
$ 0,095 per poin berdasarkan kemungkinan penebusan ($ 0,10 kurang 5%). Bagaimana pertimbangan yang
dialokasikan antara poin dan produk?
Analisis:
Pengecer akan mengalokasikan harga transaksi sebesar $ 1.000 antara produk dan poin berdasarkan
harga jual mandiri relatif sebesar $ 1.000 untuk produk dan $ 95 untuk
loyalty rewardsebagai berikut:
Produk $ 913
(1000 ×
$+,95
)
Poin
$ 87
(1000 ×
$95+,95
)
Pendapatan yang dialokasikan untuk produk diakui pada saat kontrol atas produk beralih dan pendapatan
yang dialokasikan ke poin diakui pada saat awal penebusan atau kadaluarsa poin. Perkiraan jumlah
unredeemed loyalty award