• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENGATURAN DAN KEDUDUKAN INTERNET PROTOKOL SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM TINDAK PIDANA KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENGATURAN DAN KEDUDUKAN INTERNET PROTOKOL SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM TINDAK PIDANA KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENGATURAN DAN KEDUDUKAN INTERNET PROTOKOL SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM TINDAK

PIDANA KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh :

IVAN GIOVANI SEMBIRING 070200161

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENGATURAN DAN KEDUDUKAN INTERNET PROTOKOL SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM TINDAK

PIDANA KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh :

070200161

IVAN GIOVANI SEMBIRING

Ketua Departemen Hukum Pidana

NIP. 195703261986011001 DR. M. HAMDAN, SH, MH

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

(3)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur, hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi kekuatan, hikmat, kebijaksanaan, pengetahuan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini disusun berdasarkan pengalaman dan kegiatan yang penulis lakukan selama masa perkuliahan.

Skripsi ini berjudul: “Tinjauan Yuridis Tentang Pengaturan Dan Kedudukan Internet Protokol Sebagai Alat Bukti Dalam Tindak Pidana Kejahatan Mayantara (Cyber Crime).”

Pelaksanaan pendidikan guna memperoleh gelar sarjana ini diakui banyak mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, arahan, serta petunjuk dari dosen pembimbing, maka tulisan ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini masih banyak kelemahan serta kekurangan-kekurangan, oleh karena itu diharapkan adanya suatu masukan serta saran yang bersifat membangun di masa yang akan datang.

Dalam penulisan skripsi ini, banyak bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, untuk itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.

(4)

ii

3. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH, MH, DFM, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Muhammad Husni, SH. MHum, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Dr. Hamdan, SH, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Liza Erwina, SH, M.Hum, selaku Sekretaris Departemen hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Abul Khair, SH, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibu Dr. Marlina, SH, M.Hum, selaku Dosen Wali penulis selama mengikuti perkuliahan.

10.Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan yang turut mendukung segala urusan perkuliahan dan administrasi selama mengikuti perkuliahan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

(5)

iii

2. Adik saya Ivo Randy Sembiring Colia dan Indriani Maya Sari Br. Sembiring Colia yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan moril kepada penulis.

3. Mia Pratiwi Tarigan, SS yang selama ini memberi motivasi, dukungan, serta pembelajaran yang sangat berarti buat penulis.

4. Teman-teman penulis: Adi Suranta Sembiring, Pelix Adrian Sembiring, Prananta Garcia Tarigan, Albert Valentino Sembiring, Ian tArigan, Riyadhi Kila Ginting, Ian Barus, Anta Mahong.

5. Kepada teman-teman organisasi IMKA (Ikatan Mahasiswa Karo) “ERKALIAGA” Fakultas Hukum USU: Rezky Diapani Bangun, Edy Milala, Egi Tarigan, Henni Tarigan, SH, Alva Monica Tarigan, SH, Christy Ginting, SH, Emi Milala, SH, Juna Kaban, SH, Meilani Sabrina Sitepu, Febrina Sari Kacaribu, Enos, SH, David Adrian Sembiring, Mario Borneo Tarigan, Amin Manalu, Elly Carolina Barus, Dilakukan Christy Sitepu, Mandala Elio Ginting, dan teman-teman IMKA lainnya yang telah banyak membantu menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada saudara-saudaraku terima kasih atas dukungan, doa, dan perhatian yang sangat besar dan selalu mendukungku, terima kasih kepada seluruh keluarga besarku yang memberikan dorongan semangat kepada penulis selama mengikuti perkuliahan hingga selesai skripsi ini.

(6)

iv

8. Kepada Nila Octavia Sidabutar, AMKeb, yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

9. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi atas penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, atas segala kesalahan dan kekurangan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Oktober 2012 Penulis,

(7)

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

ABSTRAK ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan masalah... 9

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Metode Penelitian... 12

F. Sistematika ... 16

BAB II PENGATURAN PENGGUNAAN ALAT BUKTI BERUPA INFORMASI ELEKTRONIK SEBAGAI BUKTI DALAM TINDAK PIDANA KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME) DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Tinjauan Umum Tentang Penggunaan Alat Bukti Berupa Informasi Elektronik ... 18

B. Tindak Pidana Kejahatan Mayantara (Cyber crime) ... 35

(8)

vi

BAB III KEDUDUKAN INTERNET PROTOKOL SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM TINDAK PIDANA KEJAHATAN MAYANTARA (cyber crime)

A. Sejarah Internet Protokol dan Perkembangannya ... 63 B. Internet Protokol Sebagai Alat Bukti ... 69 C. Internet Protokol Sebagai Alat Bukti pada Tindak Pidana

Kejahatan Mayantara (Cybercrime) ... 86 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 98 B. Saran ... 100 DAFTAR PUSTAKA

(9)

vii

ABSTRAKSI

Salah satu masalah yang muncul akibat perkembangan teknologi informasi internet adalah lahirnya suatu bentuk kejahatan baru yang sering disebut dengan cyber crime (kejahatan mayantara). Penggunaan internet untuk tujuan yang baik atau tujuan yang jahat dijadikan sebagai media, alat atau sasaran kejahatan, tercatat atau meninggalkan jejak elektronis seperti Internet Protocol (IP). Jejak-jejak elektronis itu dapat dijadikan sebagai bukti untuk membuat terang sebuah tindak pidana. Oleh karena itu, skripsi ini penulis susun dengan judul “Tinjauan Yuridis Tentang Pengaturan Dan Kedudukan Internet Protokol Sebagai Alat Bukti Dalam Tindak Pidana Kejahatan Mayantara (Cyber Crime).” Permasalahan yang diangkat dan dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan mengenai penggunaan alat bukti berupa informasi elektronik sebagai bukti dalam tindak pidana kejahatan mayantara (cyber crime) dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; dan bagaimana kedudukan Internet Protocol sebagai alat bukti dalam tindak pidana kejahatan mayantara (cyber crime). Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaturan alat bukti informasi elektronik berupa internet protocol dalam tindak pidana kejahatan mayantara berdasarkan UU No. 11 tahun 2008.

Metode dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif-normatif yang bersifat kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah konseptual. Materi penelitian diambil dari data primer data primer dan data sekunder, kemudian dianalisis secara kualitatif untuk menjawab permasalahan penelitian.

Kedudukan Internet Protokol sebagai alat bukti dalam kejahatan mayantara (cyber crime) adalah sebagai petunjuk dalam mencari kebenaran materiil dalam kasus kejahatan mayantara (cyber crime). Petunjuk diperoleh berdasarkan keterangan saksi, surat, dan keterangan terdakwa. Implikasi yuridisnya adalah dengan digunakannya Internet Protokol sebagai alat bukti dalam tindak pidana kejahatan mayantara atau cyber crime, maka setiap orang yang melakukan tindak pidana tersebut dapat dikenakan pemidanaan.

Melihat perkembangan zaman yang diikuti dengan berkembangnya modus operandi oleh pelaku kejahatan mayantara (cyber crime), namun belum ada regulasi (kebijakan) yang secara jelas dan tegas mengatur mengenai bukti-bukti elektronik dalam hukum pembukti-buktian di persidangan, maka seyogyanya hakim harus mencari dan menemukan hukumnya, yaitu melakukan penemuan hukum (rechts-vinding).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan simpulan, pertama pengaturan alat bukti cyber crime dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi

Tinjauan Terhadap Hambatan dan Cara Hakim Memperoleh Keyakinan Berdasarkan Alat Bukti Yang Cukup Dalam Menjatuhkan Sanksi Pidana Bagi Tindak Pidana KDRT...45. Cara Hakim

Dalam rangka mengungkap tindak pidana dunia maya, penyidik POLRI dapat berkerja sama dengan penyidik negara lain untuk berbagi informasi dan alat bukti, dimana

Kecukupan bukti permulaan (minimal dua alat bukti terpenuhi), cukup bagi penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dimaksud. Berdasarkan uraian tesebut

Pembuktian adalah merupakan sebagian dari hukum acara pidana yang mengatur macam-macam alat bukti yang sah menurut hukum, sistem yang dianut dalam pembuktian,