• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Alat Pengupas Kulit Nanas Sistem Press Manual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Rancang Bangun Alat Pengupas Kulit Nanas Sistem Press Manual"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. flowchart penelitian

Tidak

Ya Mulai

Merancang bentuk Alat

Menggambar dan menentukan dimensi alat

Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan

dimensi pada gambar

Merangkai ALat Mengukur bahan yang

akan digunakan Persiapan bahan dan alat

Pengujian Alat

Layak

Pengukuran parameter

(2)

Data: 1. Kapasitas

alat 2. Analisis

ekonomi

Analisis Data/Perhitungan a

(3)

Lampiran 2. Spesifikasi alat 1. Dimensi

Panjang = 30 cm

Lebar = 30 cm

Tinggi = 107 cm

2. Bahan

Mata pisau = Stainless steel

Batang penopang = besi

Rangka = Besi siku

Alas = politetrafluoroetilen (PTFE) 3. Diameter mata pisau

Mata pisau 1 = 7,5 cm Mata pisau 2 = 10 cm Mata pisau 3 = 11 cm

(4)

Lampiran 3. Analisis ekonomi 2. Perhitungan biaya produksi

a. Biaya tetap (BT)

1. Biaya penyusutan (D) Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1)

Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund

(5)

2. Bunga modal dan asuransi (I)

Bunga modal pada bulan Januari 6% dan Asuransi 2% I = i(P)(n+1)

2n

= (8%)Rp .2.000.000 (5+1)

2(5)

= Rp. 96.000/tahun

Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun

Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/tahun 1 1.800.000,00 96.000 1.896.000,00

2 926.143,20 96.000 1.022.143,20

3 635.261,00 96.000 731.261,00

4 490.072,70 96.000 586.072,70

5 403.141,50 96.000 499.141,50

b. Biaya tidak tetap (BTT)

1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = 1,2%(P−S)

Diperkirakan upah operator untuk mengupas nanas per 50 buah adalah sebesar Rp. 4.000. Sehingga diperoleh biaya operator:

Jumlah produksi per hari = 722,85 buah Biaya operator per hari = 722,85 buah

50 buah x Rp. 4.000

(6)

c. Biaya pengupasan nanas Biaya pokok = [BT

x + BTT]C

Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun Tahun BT

(Rp/tahun)

x

(jam/tahun)

BTT (Rp/jam)

C

(jam/buah) BP

(Rp/buah) 1 1.896.000,00 1.500 11.565,6 0,00692 88,78083 2 1.022.143,20 1.500 11.565,6 0,00692 84,74944

3 731.261,00 1.500 11.565,6 0,00692 83,4075

4 586.072,70 1.500 11.565,6 0,00692 82,7377

(7)

Lampiran 4. Break even point

Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.

N = F

(R−V)

Biaya tetap (F) tahun ke- 5 = Rp. 499.141,50/tahun

= Rp. 332,794/jam (1 tahun = 1.500 jam)

= Rp.2,302 /buah (1 jam = 144,57 buah)

Biaya tidak tetap (V) = Rp. 11.781,5 (1 jam = 144,57 buah)

= Rp. 81,493/buah

Penerimaan setiap produksi (R) = Rp. 150/buah (harga ini diperoleh dari perkiraan di lapangan)

Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengupas nanas sebanyak : N = F

(R−V)

= Rp .499.141,50/tahun

(Rp .150/buah−Rp .81,493/ buah )

(8)

Lampiran 5. Net present value

Berdasarkan persamaan (9), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF ≥ 0

Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp. 32.528.250/tahun

Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun

Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan

1 85,965 144,57 1500 18.641.940

(9)

Cash out Flow 6%

1. Investasi = Rp. 2.000.000

2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 6%,n) Tabel perhitungan pembiayaan

Tahun (n) Biaya (P/F, 6%, n) Pembiayaan (Rp)

1 18.641.940 0,9434 17586806,2

2 18.017.398 0,89 16035484,22

3 17.809.651 0,8396 14952982,98

4 17.705.994 0,7921 14024917,85

5 17.643.757 0,7473 13185179,61

Total 75.785.370,85

Jumlah COF = Rp. 2.000.000 + Rp. 75.785.370,85 = Rp. 77.785.370,85

NPV 6% = CIF – COF

= Rp. 137.171.460,30 – Rp. 77.785.370,85 = Rp. 59.386.089,45

(10)

Lampiran 6. Internal rate of return

Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :

IRR = p% + 𝑋𝑋

𝑋𝑋+𝑌𝑌 x (q% - p%) (positif dan negatif)

dan

IRR = q% + 𝑋𝑋

𝑋𝑋−𝑌𝑌 x (q% - p%) (positif dan positif) Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif

q = suku bunga coba-coba ( > dari p)

(11)

Cash out Flow 8%

1. Investasi = Rp. 2.000.000

2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/A, 8%,5) Tabel perhitungan pembiayaan

Tahun (n) Biaya (P/F, 8%, n) Pembiayaan (Rp)

1 18.641.940 0,9259 17.260.572,25

2 18.017.398 0,8573 15.446.315,31

3 17.809.651 0,7938 14.137.300,96

4 17.705.994 0,7350 13.013.905,59

5 17.643.757 0,6806 12.008.341,01

Total 71.866.435,12

Jumlah COF = Rp. 2.000.000 + Rp. 71.866.435,12 = Rp. 73.866.435,12

NPV 8% = CIF – COF

= Rp. 130.011.663,8 – Rp. 73.866.435,12 = Rp. 56.145.228,68

Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:

IRR = q% + 𝑋𝑋

𝑋𝑋−𝑌𝑌 x (q% - p%) = 8% + 59.386.089,45

59.386.089,45 −56.145.228,68 x (8% - 6%)

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

Lampiran 8. Uji keseragaman diameter nanas

diameter Mean 12,5593 0,05024

(19)

Lampiran 9. Gambar buah nanas

Buah nanas sebelum dikupas

Buah nanas setelah kedua ujung dipotong sebelum dikupas

(20)

Buah nanas setelah dikupas

Kulit nanas hasil pengupasan

(21)

Lampiran 10. Gambar alat pengupas kulit nanas sistem press manual

Tampak depan

Tampak samping kanan

(22)

Tampak belakang

Tampak atas

(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)

Gambar

Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tabel perhitungan pembiayaan
Tabel perhitungan pembiayaan

Referensi

Dokumen terkait

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir. RKA SKPD 2.2 PEMERINTAH

The partial least squares (PLS) and multiple linear (MLR) regression techniques were used to identify suitable bands and develop spectral models for assessing severity of yellow

(2) Dana penanggulangan bencana digunakan sesuai dengan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang meliputi tahap prabencana, saat tanggap darurat, dan/atau

[r]

Atas Peraturan Desa Jatilor Nomor 6 Tahun 2013. tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menetapkan : PERATURAN DESA JATILOR TENTANG RENCANA KERJA. PEMERINTAH DESA (RKP DESA) DESA JATILOR

[r]

Peraturan Bupati Grobogan Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pedoman Pedoman Penyusunan Peraturan Di Desa dan Keputusan Kepala Desa (Berita Daerah Kabupaten Grobogan Tahun