NO Kegiatan Minggu
5 Pemeliharaan
Tanaman
- Penyiraman Disesuaikan dengan kondisi lapangan
-
-Penyiangan Disesuaikan dengan kondisi gulma di lapangan
6 Panen X
Disesuaikan dengan kondisi di lapangan
Lampiran 3. Deskripsi Jagung Varietas SHS-4
Asal : F1 dari silang antara galur murni 207 dengan galur murni 114.
Golongan : Hibrida silang tunggal Umur tanaman : Berumur sedang
Umur 50% keluar rambut : ± 55 hari setelah tanam (HST)
Umur panen : ± 97 HST
Tinggi tanaman : ± 207 cm
Batang : Tinggi sedang, tegap
Daun : Panjang, lebar
Warna batang : Hijau
Warna Daun : Hijau tua
Warna biji : Kuning kemerahan (orange)
Kelobot : Menutup tongkol dengan cukup baik
Baris biji : Lurus dan rapat
Kedudukan tongkol : Di tengah-tengah batang
Perakaran : Baik
Kerebahan : Tahan rebah
Jumlah baris/tongkol : 14-16 baris Bobot 1000 biji : ± 325 g
Golongan : Bersari bebas
Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST)
Umur panen : ± 96 HST
Batang : Tinggi sedang, tegap dengan tinggi ± 190 cm
Daun : Panjang dan lebar
Tongkol : Besar dan silindris
Biji : Flint (setengah mutiara)
Warna batang : Hijau
Warna Daun : Hijau tua
Warna biji : Kuning
Kelobot : Menutup tongkol dengan cukup baik
Baris biji : Lurus dan rapat
Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang
Perakaran : Baik
Kerebahan : Tahan rebah
Jumlah baris/tongkol : 12-18 baris Bobot 1000 biji : ± 307 g
Lampiran 5. Tabel penyajian data
Kelompok Perlakuan Total Rata-rata
1 2 ... i ... t
Desain ini dapat dipisahkan menjadi tiga bagian yaitu :
1. Empat titik (-1,-1), (1,-1), (-1,1) dan (1,1) berdasarkan 22 faktorial 2. Empat titik (-√2,0), (√2,0), (0,- √2), (0, √2) adalah point ekstra yang
dimasukkan dari desain komposit pusat dengan a = √2. Gambar yang
dibentuk titik-titik ini disebut star (bintang)
3. Lima point ditambahkan pada pusat untuk memperoleh perhitungan yang ideal untuk Ŷ dengan jari-jari lingkarannya 1, dimana :
b0 = 0,2(0y) – 0,1 Ʃ (iiy); dimana Ʃ (iiy) = (11y) + (22y)
b1 = 0,125 (iy)
bii = 0,125 (iiy) + 0,01875 Ʃ (iiy) – 0,1 (0y)
bij = 0,25 (ijy)
Sumber : Cochran and Cox (1957)
Lampiran 8. Perhitungan Pupuk
Dengan X adalah sandi, mempunyai nilai : √2, 1, 0,-1,-√2 Pupuk yang digunakan :
1. SP-36 dengan dosis anjuran 200 kg/ha : P 2. KCl dengan dosis anjuran 150 kg/ha : K
Perhitungan SP-36
Nilai tertinggi sandi X yaitu = 200 sekarang dialihkan menjadi nilai sandi 0 sehingga rumus menjadi
X =
X = -1
X =
-Perhitungan pupuk K
X =
X = 1
X = 0
X = -1
-Untuk kebutuhan per tanaman, dosis hasil perhitungan dibagi dengan populasi per hektar yaitu 53334 dengan asumsi jarak tanam 75 x 25 cm.
Lampiran 9. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 2 MST
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 10. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST
KK = 11.66%
FK = 53603.79
Lampiran 11. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 4 MST
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 12. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 4 MST
Total 51 10528.60
KK = 14.36%
FK = 228145.1
Lampiran 13. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 6 MST
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 14. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 6 MST
SK DB JK KT F.hit. F.05
Blok 1 6359.28 6359.28 37.83* 4.24
Perlakuan 25 13644.72
Varietas(V) 1 2139.53 2139.53 12.73* 4.24
Pupuk(P) 12 5076.00 423.00 2.52* 2.16
V x P 12 6429.19 535.77 3.19* 2.16
KK = 11.14%
FK = 704511
Lampiran 15. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 8 MST
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 16. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 8 MST
SK DB JK KT F.hit. F.05
Blok 1 5434.59 5434.59 14.84* 4.24
Perlakuan 25 17649.84
Varietas(V) 1 19.69 19.69 0.05 tn 4.24
Pupuk(P) 12 10994.18 916.18 2.50* 2.16
V x P 12 6635.97 553.00 1.51 tn 2.16
Total 51 32242.73
KK = 11.71%
FK = 1388639
Lampiran 17. Data Pengamatan Jumlah Daun 2 MST
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 18. Sidik Ragam Jumlah Daun 2 MST
KK = 4.73%
FK = 982.2308
Lampiran 19. Data Pengamatan Jumlah Daun 4 MST
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 20. Sidik Ragam Jumlah Daun 4 MST
Total 51 38.76923
KK = 8.48%
FK = 4069.231
Lampiran 21. Data Pengamatan Jumlah Daun 6 MST
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 22. Sidik Ragam Jumlah Daun 6 MST
KK = 13.03%
FK = 7913.88
Lampiran 23. Data Pengamatan Jumlah Daun 8 MST
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 24. Sidik Ragam Jumlah Daun 8 MST
Total 51 113.6298
KK = 7.99%
FK = 10860.62
Lampiran 25. Data Pengamatan Umur Berbunga (HST)
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 26. Sidik Ragam Umur Berbunga
KK = 1.55%
FK = 165545.3
Lampiran 27. Data Pengamatan Umur Panen (HST)
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 28. Sidik Ragam Umur Panen
Total 51 110.3077
KK = 1.23%
FK = 463239.7
Lampiran 29. Data Pengamatan Panjang Tongkol (cm)
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 30. Sidik Ragam Panjang Tongkol
KK = 15.03%
FK = 11018.72
Lampiran 31. Data Pengamatan Jumlah Daun Diatas Tongkol (helai)
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 32. Sidik Ragam Jumlah Daun Diatas Tongkol
Total 51 21.20673
KK = 11.70%
FK = 1556.543
Lampiran 33. Data Pengamatan Diameter Tongkol (helai)
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 34. Sidik Ragam Diameter Tongkol
KK = 7.66%
FK = 1166.515
Lampiran 35. Data Pengamatan Bobot 100 Biji (g)
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 36. Sidik Ragam Bobot 100 Biji (g)
Total 51 2338.97 45.86218
KK = 24.29%
FK = 37894.5
Lampiran 37. Data Pengamatan Laju Pengisian Biji (g/hst)
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 38. Sidik Ragam Laju Pengisian Biji (g/hst)
KK = 32.52%
FK = 418.9932
Lampiran 39. Data Pengamatan Berat Pipilan Kering (g)
Perlakuan BLOK Total Rataan
I II
Lampiran 40. Sidik Ragam Berat Pipilan Kering (g)
SK db JK KT F.hit. F.05
Blok 1 14276.05 14276.05 30.60* 4.24
Perlakuan 25 48138.16
Varietas(V) 1 10650.65 10650.65 22.83* 4.24
Pupuk(P) 12 19073.67 1589.47 3.41* 2.16
V x P 12 18413.84 1534.49 3.29* 2.16
Total 51 74079.14
KK = 21.68%
FK = 516167.1
Lampiran 41. Pendugaan Permukaan Respon
Pendugaan permukaan respons varietas jagung terhadap pupuk dilakukan dengan menggunakan persamaan : Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2 + b11X12 + b22X22 +
Untuk V1(Bisma) diperoleh koefisien persamaan regresi sebagai berikut :
b0 = 0.2(1109.18) – 0.1(730.74) – 0.1(627.3) = 86.032 Matriks X’Xb = X’Y untuk varietas Bisma
1
Untuk V2(SHS-4) diperoleh koefisien persamaan regresi sebagai berikut :
b0 = 0.2(1481.28) – 0.1(886.19) – 0.1(942.59) = 113.37 [(161.68+89.63+113.5+66.4+135.68)2/5]
= 5601.38
s2 = 1/(5-1) (5601.38) = 1400.344
Produksi maksimum Dari persamaan :
Varietas Bisma
Persamaan Regresinya :
YBisma = 86.03 + 4.50X1 + 4.36X2 + 5.88X12 – 7.04X22 – 13.55X1X2
Produksi akan mencapai maksimum saat ∂y/∂x = 0 maka saat ∂y/∂x1 = 0
menyebabkan nilai X2 konstan dan sebaliknya, sehingga:
∂y/∂x1 = b1 + 2b11X1 + b12X2 = 0
b1 + 2b11X1 + b12X2 = 0
4.50 + 2(5.88)X1 – 13.55X2 = 0
11.76X1 – 13,55X2 = -4.50...(1) Saat ∂y/∂x2 = 0, nilai X1 konstan, sehingga:
∂y/∂x2 = b2 + 2b22X2 + b12X1 = 0
b2 + 2b22X2 + b12X1 = 0
Sehingga diperoleh persamaan :
YBisma = 86.03 + 4.50X1 + 4.36X2 + 5.88X12 – 7.04X22 – 13.55X1X2
YSHS-4 = 113.37 + 2.47X1 + 9.61X2 – 3.06X12 + 3.98X22 – 22.51X1X2
YBisma = 86.03 + 4.50X1 + 4.36X2 + 5.88X12 – 7.04X22 – 13.55X1X2
YSHS-4 = 113.37 + 2.47X1 + 9.61X2 – 3.06X12 + 3.98X22 – 22.51X1X2
2 1
-13.55X1 – 14.08X2 = -4.36...(2) Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh :
11.76X1 – 13,55X2 = -4.50
-13.55X1 – 14.08X2 = -4.36
Untuk mencari nilai X1 dan X2 hanya dapat dilakukan dengan menggunakan
matriks sebagai berikut :
= =
4(5.88)(-7.04) – (-13.55)2 X1 =
(-4.50 x -14.08) – (-13.55 x -4.36) (-165.581) – 183.6025
2b11 -b1 4(5.88)(-7.04) – (-13.55)2 X2 =
X2 = -112.249/-349.184
X2 = 0.32
X1 = (P-200)√2/200 dan X2 = (K-150)√2/150
-0.012 = (P-200)√2/200 0.32 = (K-150)√2/150
P = 200 + (-0.012 x 200)/√2 K = 150 + (0.32 x 150)/√2
Pmax = 200 – 1.70 Kmax = 150 + 34.04
Pmax = 198.30 kg/ha Kmax = 184.04 kg/ha
Dari hasil perhitungan prosedur analisis CCRD dalam penelitian ini diperoleh dosis Pupuk maksimum untuk varietas Bisma yaitu 198.30 kg SP-36/ha dan 184.04 kg KCl/ha.
Varietas SHS-4
Persamaan Regresinya :
YSHS-4 = 113.37 + 2.47X1 + 9.61X2 – 3.06X12 + 3.98X22 – 22.51X1X2
Produksi akan mencapai maksimum saat ∂y/∂x = 0 maka saat ∂y/∂x1 = 0
menyebabkan nilai X2 konstan, sehingga:
∂y/∂x1 = b1 + 2b11X1 + b12X2 = 0
b1 + 2b11X1 + b12X2 = 0
2.47 + 2(-3.06X1 + (-22.51)X2 = 0
-6.12X1 – 22.51X2 = -2.47...(1) Saat ∂y/∂x2 = 0, nilai X1 konstan, sehingga:
∂y/∂x2 = b2 + 2b22X2 + b12X1 = 0
b2 + 2b22X2 + b12X1 = 0
2 1
-22.51X1 + 7.96X2 = -9.61...(2) Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh :
-6.12X1 – 22.51X2 = -2.47
-22.51X1 + 7.96X2 = -9.61
Untuk mencari nilai X1 dan X2 hanya dapat dilakukan dengan menggunakan
matriks sebagai berikut :
= = 4(-3.06)(3.98) – (-22.51)2 X1 =
X1 =
X1 =
(-2.47 x 7.96) – (-22.51 x -9.61) (-48.7152) – 506.7001
2b11 -b1 4(-3.06)(3.98) – (-22.51)2 X2 =
X2 =
X2 = 58.81 – 55.59/-555.415
X2 = - 0.0057
X1 = (P-200)√2/200 dan X2 = (K-150)√2/150
0.35 = (P-200)√2/200 -0.0057 = (K-150)√2/150
P = 200 + (0.35 x 200)/√2 K = 150 + (-0.0057 x 150)/√2
Pmax = 200 + 49.64 Kmax = 150 – 0.60
Pmax = 249.64 kg/ha Kmax = 149.4 kg/ha
Dari hasil perhitungan prosedur analisis CCRD dalam penelitian ini diperoleh dosis Pupuk maksimum untuk varietas SHS-4 yaitu 249.64 kg SP-36/ha dan 149.4 kg KCl/ha.
Uji-t Tabel Koefisien Regresi
Varietas Koefisien Regresi Nilai Uji-t t.tabel
V1 (Bisma) b1 0.62 2,132
b2 0.60
b11 0.68
b22 -0.81
b12 -1.18
V2 (SHS-4) b1 0.21
b2 0.81
b11 -0.22
b22 0.28
Lampiran 42. Gambar Tanaman Jagung