PANEN DAN
PASCA PANEN
By: Arief Faturrohman Tadris IPA Biologi B/7 2017
START
EXIT
PANEN
1. Indikator Panen
2. Cara Memanen Tanaman Hortikultura
3. Bagian Tanaman Yang Dipanen
Beberapa bagian yang dipanen menurut Dhalimi (1990) antara lain sebagai berikut.
1. Biji
Panen tidak bisa dilakukan secara serentak karena perbedaan waktu pematangan dari buah atau polong yang berbeda.
Pemanenan biji dilakukan pada saat biji telah masak fisiologis
Pemanenan biji pada tanaman semusim yang sifatnya determinate dilakukan secara serentak pada suatu luasan tertentu.
Pemanenan dilakukan setelah 60% kulit polong atau kulit biji sudah mulai mengering.
2. Buah
Buah harus dipanen setelah masak fisiologis dengan cara memetik.
Pemanenan sebelum masak fisiologis akan menghasilkan buah dengan kualitas yang rendah.
Begitu pula halnya dengan pemanenan yang terlambat akan menyebabkan penurunan kualitas karena akan terjadi perombakan bahan aktif yang terdapat di dalamnya menjadi zat lain
3. Daun
Pemanenan daun dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh maksimal dan sudah memasuki periode matang fisiologis dan dilakukan dengan memangkas tanaman.
Pemangkasan dilakukan dengan menggunakan pisau yang bersih atau gunting stek.
Pemanenan yang terlalu cepat menyebabkan hasil produksi yang diperoleh
Demikian juga dengan pemanenan yang terlambat menyebabkan daun mengalami penuaan (senescence) sehingga mutunya rendah karena bahan aktifnya sudah terdegradasi. Pada beberapa tanaman pemanenan yang terlambat akan mempersulit proses panen
4. Rimpang
Pada umumnya pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 8-10 bulan. Seperti rimpang jahe, untuk kebutuhan ekspor dalam bentuk segar jahe dipanen pada umur 8-9 bulan setelah tanam, sedangkan untuk bibit 10-12 bulan. Selanjutnya untuk keperluan pembuatan jahe asinan, jahe awetan dan permen dipanen pada umur 4-6 bulan karena pada umur tersebut serat dan pati belum terlalu tinggi.
5. Bunga
Bunga digunakan dalam industri farmasi dan kosmetik dalam bentuk
segar maupun kering. Bunga yang digunakan dalam bentuk segar, pemanenan dilakukan pada saat bunga kuncup atau setelah pertumbuhannya maksimal. Berbeda dengan bunga yang digunakan dalam bentuk kering, pemanenan dilakukan pada saat bunga sedang mekar. Seperti bunga piretrum, bunga yang dipanen dalam keadaan masih kuncup menghasilkan kadar piretrin yang lebih tinggi dibandingkan dengan bunga yang sudah mekar.
6. Kayu
Pemanenan kayu dilakukan setelah pada kayu terbentuk senyawa
metabolit sekunder secara maksimal. Umur panen tanaman berbeda-beda tergantung jenis tanaman dan kecepatan pembentukan metabolit sekundernya. Tanaman secang baru dapat dipanen setelah berumur 4-5 tahun, karena apabila dipanen terlalu muda kandungan zat aktifnya seperti tanin dan sappan masih relatif sedikit.
MENU
PASCA PANEN
Istilah pascapanen diartikan sebagai berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen. Istilah tersebut secara keilmuan lebih tepat disebut Pasca produksi (Postproduction) yang dapat dibagi dalam dua bagian atau tahapan, yaitu pascapanen (postharvest) dan pengolahan (processing).
Penanganan pascapanen (postharvest) sering disebut juga sebagai pengolahan primer (primary processing) merupakan istilah yang digunakan untuk semua perlakuan dari mulai panen sampai komoditas dapat dikonsumsi “segar” atau untuk persiapan pengolahan berikutnya
MENU
Karakteristik Sistem Distribusi Dan Rantai
Pendinginan Pascapanen
Sistem distribusi fisik produk hortikultura secara umum yaitu mulai dari tahapan produksi, selanjutnya pengemasan, transportasi, penyimpanan, pedagang besar, retail dan terakhir adalah konsumen. Laju metabolisme produk selama distribusi sangat dipengaruhi oleh suhu. Jika pengelolaan suhu produk adalah baik, mulai dari panen sampai produk tersebut diterima oleh konsumen, maka masa simpan dan masa pasar akan dicapai secara maksimum.
Rantai pendinginan atau cold chain selama pendistribusian suatu produk mulai dari sesaat setelah panen sampai produk diterima konsumen menentukan sejauhmana mutu dapat dipertahankan dan sejauhmana masa simpan dan masa pasar bisa diperpanjang
MENU
Pada umumnya Sistem Distribusi Dan Rantai Pendinginan Pascapanen mencakup beberapa komponen penting yaitu : 1. Kemasan
2. Transportasi. 3. Penyimpanan.
MENU
Kemasan
• =>
Kemasan adalah sangat penting
dalam memberikan fasilitas pendinginan
terhadap produk. Bahan kemasan seperti
karton box haruslah cukup kuat dan
dilapisi oleh bahan anti air seperti lapisan
lilin dengan ukuran box dan lobang
ventilasi yang sama bila digunakan untuk
precooling
dan penyimpanan.
MENU
Transportasi
• => Transportasi produk selama
distribusinya adalah merupakan mata
rantai pendinginan yang sangat penting.
Sesederhana apapun alat transportasi,
pendingin akan sangat membantu
mempertahankan kesegaran produk.
MENU
Penyimpanan
• =>
Merupakan satu bagian dari rantai
distribusi produk hortikultura. Untuk
mendapatkan masa simpan optimal maka
rantai pendinginan tidaklah boleh terputus
MENU
Pengemasan Produk
Hortikultura
Pengemasan adalah aspek yang sangat penting untuk keberhasilan pemasaran. Sebaik apapun mutu produk saat ditempatkan dalam kemasan namun jika kemasan tidak berfungsi dengan baik maka produk tetap akan mengalami kerusakan dengan cepat. Dua fungsi utama kemasan adalah sebagai berikut.
Pengemasan Tradisional
Karakteristik Kemasan
• Mempunyai kekuatan mekanis yang memadai untuk melindungi produk selama handling, trasnsportasi dan saat ditumpuk.
• Tidak dipengaruhi.
• Menstabilisasi dan mengamankan produk terhadap pergerakan di dalam kemasan selama penanganan.
• Tidak mengandung bahan kimia • Sesuai dengan kebutuhan pasar
• Sebagai barier gas (seperti film plastik) dengan permeabilitas memadai terhadap gas respirasi untuk mencegah risiko karena kondisi anaerobik. • Mudah dibuka atau ditutup dalam situasi pemasaran tertentu.
• Memberikan identitas dari produk, instruksi penanganan dan membantu presentasi retail melalui labeling yang baik.
• Melindungi dari sinar (seperti untuk kentang) atau harus transparan (seperti untuk anggrek).
• Memberikan kemudahan untuk membuangnya, penggunaan kembali atau daur ulang.
MENU
Penyimpanan
Untuk memaksimumkan potensi penyimpanan, tempatkan produk
hortikultura pada kondisi penyimpanan optimum sesegera mungkin setelah
panen. Semakin panjang periode penyimpanan, maka kompatibilitas produk
menjadi semakin kritis. Untuk penyimpanan atau transportasi selama tiga
hari atau lebih adalah penting memperhatikan kompatibilitas, namun kalau lebih dari 10 hari, maka kompatibilitas produk menjadi faktor kritis. Dalam
mengevaluasi kompatibilitas produk, maka beberapa faktor di bawah ini
harus menjadi bahan pertimbangan (Babola, 2010) sebagai berikut.
MENU
Transportasi
Transport harus cepat dan reliabel atau konsisten bila menangani produk ringkih seperti produk hortikultura. Susut secara langsung maupun tidak langsung adalah sangat nyata dalam transportasi produk hortikultura segar. Susut akan meningkat bila terjadi transit cukup lama, penanganan kasar, dan manajemen suhu kurang baik.
Modus transportasi, ada empat modus transportasi yang digunakan yaitu darat, kereta api, udara dan laut
MENU BACK