• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Men

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Men"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Lomba Karya Tulis Ilmiah PPIPM FAIR 2013

PENGGUNAAN STRATEGI KOOPERATIF DALAM

MENGEMBANGKAN NILAI KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI APLIKASI MACROMEDIA FLASH

Diusulkan oleh :

TIA AYU NINGRUM 17919/2010 (Ketua Kelompok) RAHMI PRATIWI 17231/2010 (Anggota Kelompok)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG PADANG

(2)

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-NYalah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Kemudian Salawat beriringan salam untuk nabi besar Muhammad SAW.

Penulisan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dan bantuan dan saran yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Dosen pembimbing yakninya Bapak Nofri Hendri, S.Pd

2. Orang tua yang memberikan bantuan moril dan materil serta iringan do’a kepada penulis

3. Sahabat dan rekan-rekan yang memberikan inspirasi dan kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan karya tulis ilmiah ini.

Penulis mengharapkan saran dan kritikan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk masa yang akan datang. Harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kepada Allah SWT Penulis berdo’a dan memohon semoga segala bantuan yang diberikan mendapat balasan dan menjadi amal saleh hendaknya di sisi Allah SWT, amin.

Padang, Agustus 2013

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR GAMBAR... iv

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR LAMPIRAN... vi

RINGKASAN... vii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG... 1

B. RUMUSAN MASALAH... 2

C. TUJUAN PENULISAN... 3

D. MANFAAT TULISAN... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP PEMBELAJARAN... 4

1. Pengertian Pembelajaran... 4

2. Ciri-Ciri Pembelajaran... 4

B. NILAI KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN... 6

C. STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN... 8

D. MEDIA PEMBELAJARAN... 9

1. Pengertian Media Pembelajaran... 9

2. Fungsi Media Pembelajaran... 9

3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran... 11

4. Aplikasi Macromedia Flash... 12

BAB III METODE PENULISAN... 13

BAB IV PEMBAHASAN A. Penggunaan Strategi Kooperatif Dalam Pembelajaran... 14

B. Macromedia Flash Dalam Pembelajaran ... 15

(4)

3

D. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Kreatifitas Peserta Didik pada Proses Pembelajaran Melalui Aplikasi

Macromedia Flash ...18 E. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Komunikatif

Pese...rta Didik pada Proses Pembelalajaran Melalui Aplikasi Macromedia Flash... 18 F. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Demokratif

Peserta Didik pada Proses Pembelalajaran Melalui Aplikasi

Macromedia Flash... 19 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 20 B. Saran... 20 DAFTAR PUSTAKA

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Contoh Media Dari Aplikasi Macromedia Flash

Gambar 2. Contoh materi dan latihan dari apikasi Macromedia Flash

(6)

3

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Fase-Fase Dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Scan bukti pembayaran

Lampiran 2. Scan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa)

Lampiran 3. Lembar Pengesahan LKTI PPIPM FAIR 2013 Lampiran 4. Lembar Orisinalitas Karya Tulis

(8)

3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menjadikan generasi yang cerdas merupkan cita-cita bangsa. Seperti yang tertuang dalam UUD 1945 sebagai dasar negara yakninya “mencerdaskan kehidupan bangsa.” Upaya negara dalam mewujudkan cita-cita bangsa tersebut adalah melalui proses pendidikan. Berbagai usaha dilakukan agar pendidikan dapat berjalan sehingga dapat mewujudkan cita-cita bangsa tersebut, seperti menciptakan berbagai kebijakan mengenai pendidikan, menciptakan UU sistem pendidikan nasional dan berbagai UU yang berkaitan dengan pendidikan lainnya.

Wujud dari cita-cita bangsa tersebut lebih jelasnya tertuang dalam UU SISDIKNAS yang berbunyi ”pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadiann, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa.” Tujuan pendidikam ini sangat mengedepankan hasil yang berakarakter seperti yang dewasa ini hangat diperbincangkan dalam dunia pendidikan yakninya tentang pendidikan berkarakter.

Pendidikan berkarakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Menurut Diknas, nilai-nilai dalam pendidikan berkarakter tersebut adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Dalam proses penanaman nilai-nilai karakter tersebutlah maka diperlukan strategi dan media dalam pencapaiannya. Karena menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik tentunya sangat mengedepankan proses untuk dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan.

(9)

Sebagaimana dalam defenisi pendidikan merupakan sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang sling terkait. Salah satu komponen tersebut adalah strategi dan media. Untuk menghasilkan output (peserta didik) yang baik media dan strategi dalam pembelajaran ini sangat berperan. Begitu juga tentunya dalam pendidikan yang berakter. Karena tujuan dari pendidikan berkarakter itu sama dengan tujuan pendidikan pada umumnya.

Melihat berperannya media dan strategi pembelajaran dalam menanamkan nilai-nilai karakter maka penulis mengambil tema dalam penulisan ini adalah tentang Penggunaan Strategi Kooperatif Dalam Mengembangkan Nilai Karakter Peserta Didik Melalui Aplikasi Macromedia Flash. Karena kreatifitas dan komunikatif merupakan nilai-nilai dalam pendikan karakter yang ingin diwujudkan bagi peserta didik.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah dalam penulian karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan strategi koooperatif dalam pembelajaran? 2. Bagimana penggunaan media dari aplikasi macromedia flash dalam

pembelajaran?

3. Bagaimana penggunaan strategi kooperatif dalam proses pembelalajaran melalui aplikasi macromedia flash?

4. Bagaimana penggunaan strategi kooperatif dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran melalui aplikasi macromedia flash?

5. Bagaimana penggunaan strategi kooperatif dalam mengembangkan komunikatif peserta didik dalam proses pembelajaran melalui aplikasi macromedia flash?

(10)

3

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan dalam karya tulis lmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan tentang penggunaan strategi koooperatif dalam pembelajaran.

2. Untuk menjelaskan tentang media dari aplikasi macromedia flash dalam pembelajaran.

3. Untuk menjelaskan tentang penggunaan strategi kooperatif dalam proses pembelajaran melalui aplikasi macromedia flash.

4. Untuk menjelaskan tentang penggunaan strategi kooperatif dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran melalui aplikasi macromedia flash.

5. Untuk menjelaskan tentang penggunaan strategi kooperatif dalam mengembangkan komunikatif peserta didik dalam proses pembelajaran melalui aplikasi macromedia flash.

6. Untuk menjelaskan tentang penggunaan strategi kooperatif dalam mengembangkan demokarif peserta didik dalam proses pembelalajaran melalui aplikasi macromedia flash.

D. Manfaat

Manfaat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah 1. Untuk menambah pengetahuan penulis.

2. Untuk memberikan informasi kepada para pembaca tentang Penggunaan strategi kooperatif dalam mengembangkan nilai karakter peserta didik melalui aplikasi macromedia flash.

3. Memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan.

(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pembelajaran 1. Pengertian Pembelajaran

Defenisi pembelajaran menurut Syaiful Sagala (2006:61) adalah membelajarkan peserta didik menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunkasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Menurut Corey dalam Syaiful Sagala (2006: 61) konsep pembelajaran adalah:

Suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelolah untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.

Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Syaiful Sagala (2006:2) kegitan guru secara terpogram dalam desain intruksional, untuk membuat peserta didik belajar secara aktif, yang menekankan pada penyedian sumber belajar. Menurut UU Sidiknas No 20 tahun 2003 pembelajaran merupakan proses interakksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses atau kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru.

2. Ciri-Ciri Pembelajaran

Menurut Darsono dalam buku Hamdani (2011:47) berpendapat bahwa ciri-ciri pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.

(12)

3

c. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menari perhatian dan menantang peserta didik.

d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.

e. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi peserta didik.

f. Pembelajaran dapat memuat peserta didik siap menerima pelajaran, baik yang fisik maupun psikologi.

g. Pembelajaran menekankan keaktifan peserta didik. h. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan sengaja.

Menurut Sugandi dalam Hamdani (2011:48), komponen-komponen pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Tujuan, biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran.

b. Subjek belajar, dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan ubaga subjek sekaligus objek.

c. Materi pelajaran, merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk kegiatan pembelajaran.

d. Strategi pembelajaran, merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

e. Media pembelajaran, adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan strategi pembelajaran.

f. Penunjang, dalam sistem pemebalajaran adalah fasilitas belajar, sumber belajar, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya. Penunjang berfungsi memperlancar dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran.

(13)

B. Nilai Karakter Dalam Pembelajaran

Delapan nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Diknas adalah: 1. Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa ingin tahu

(14)

3

10. Semangat kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta tanah air

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

12. Menghargai prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komunikatif

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

14. Cinta damai

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,

(15)

masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

C. Strategi Dalam Pembelajaran

Strategi pembelajaran ada beberapa macam, yakninya strategi pembelajaran kooperatifm kontekstual, kontruktivisme, learning Community, refleksi, ingkuiri, pemodelan, penilaian otentik, dan lain-lain. Namun yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah ini hanya mengenai strategi pembelajaran kooperatif.

Menurut Wina Sanjaya dalam buku Hamdani (2011:30) model pembelajaran koopertif adalah rangkaian kegiatan belajar peserta didik dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang durumuskan. Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan sejumlah peserta didik sebagai anggota kelompok kecil yang itngkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran ini, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

1. Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut. 2. Para peserta didik harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam

atau berenang bersama.”

3. Para peserta didik harus memiliki tanggung jawab terhadap peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam materi yang dihadapi.

4. Para peserta didik harus berpandangan bahwa mereka memiliki tujuan yang sama.

5. Para peserta didik berbagi tugas dan tanggung jawab di antara anggota kelompok.

6. Para peserta didik diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.

(16)

3

8. Setiap peserta didik akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yangditangani dalam kemlompok kooperatif.

D. Media Pembelajaran

1. Pengertian media pembelajaran

Menurut Hamalik dalam Hamdani (2011:24) :

Media pembelajaran dalam proses belajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap peserta didik.

Media pembelajaran sangat beragam macam dan bentuknya, Gagne dan Briggs (dalam Arsyad 2009) mengemukakan bahwa media pembelajaran, meliputi alat yag digunakan secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, perangkat lunak dan perangkat keras seperti: komputer, TV, OHP,video, tape, slide, buku film, model transparasi dan lain-lainnya.

2. Fungsi media pembelajaran

Secara umum, media mimiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantara gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, peserta didik dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang benda atau peristiwa sejarah.

b. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jarajknya jauh, berbahaya dan terlarang. Misalnya video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.

(17)

pembangkit listrik, dengan slide dan film, peserta didik memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba dan sebagainya.

d. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan teling secara langsung. Misalnya rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.

e. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film, atau video, peserta didik dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelalawar dan sebagainya.

f. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati. Dengan slide, film, atau video, peserta didik dapat mengamati pelangi, gunung meletus, pertempuran dan sebagainya. g. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau sukar

diawetkan. Dengan menggunakan model atau benda tiruan, peserta didik dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang organ-organ tubuh manusia, seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan dan sebagainya.

h. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model, atau foto, peserta didik dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda, seperti sifat, ukuranm warna, dan sebagainya. i. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan video, proses perkembanngan katak dari telur sampai menjadi katak, dapat diamati hanya dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang berlangsung beberapa hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam beberapa detik.

j. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan bantuan film atau video, peserta didik dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.

(18)

3

l. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suara alat. Dengan diagram, bagan, model, peserta didik dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.

m. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang atau lama. Setelah peserta didik melihar proses penggilingan tebu di pabrik gula, mereka dapat mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan).

n. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu objek secara serempak. Dengan siaran radio atau televisi, ratusan, bahkan ribuan peserta didik dapat mengikuti kuliah yang disajikan, seorang narasumber dalam waktu yang lama.

o. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan modul atau pengajaran berprograma, peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan digunakann oleh para guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksi (non prjected visuals) dan media yang dapat diproyeksikan (project visual). Media yang dapat diproyeksikan bisa berupa gambar diam (still pictures) atau bergerak (motion pictures).

b. Media audio

(19)

pembelajaran pada umumnya untuk menyampaikan materi pelajaran tentang mendengarkan.

c. Media audio visual

Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media pandang-dengar. Audio visual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada peserta didik semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Sebab, penyajian materi bisa diganti oleh media, dan guru bisa beralih menjadi fasilitator dalam belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi para peserta didik untuk belajar. Contoh dari media audio visual adalah aplikasi macromedia flash , program video atau televisi, video atau televisi instruksional, dan program slide suara (soundslide).

4. Aplikasi Macromedia Flash

(20)

3

BAB III

METODE PENULISAN

Meode penulisan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan metode wawancara dan angket. Menurut Lufri (2007:110) metode wawancara merupakan suatu bentuk komunikasi verbal semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi tertentu. Kemudian angket menurut Lufri (2007:104) , biasanya disusun dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan. Dan juga sugiono (2009:142) angket merupkan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataa tertulis kepada respoden tertulis untuk dijawabnya. Menurutnya, angket merupkan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Metode wawancara dilakukan penulis dengan mewawancarai dosen yang menguasai bidang macromedia flash dan strategi Pembelajaran Kooperatif. Untuk bidang macromedia flash penulis mewawancarai Nofri Hendri, S.Pd yang merupakan dosen dijurusan Kurikulum dan Teknologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Dan untuk bidang strategi Pembelajaran Kooperatif penulis mewawanvarai Dr. Jasrial, M.Pd yang juga merupakan dosen dijurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Proses wawancara juga dilakukan penulis kebeberapa mahasiswa Universitas Negeri Padang untuk mendapatkan pandangan atau pendapat mengenai penggunaan strategi pembelajaran kooperatif dan media Macromediaflash.

Metode pengumpulan data menggunakan angket dilakukan dengan menyebar 50 angket pada perwakilan dari masing-masing Fakultas di Universitas Negeri Padang. Metode ini hanya bertujuan untuk bersuvei mahasiswa mengenai strategi Kooperatif dan Macromedia Flash. Skala yang digunakan dalam angket tersebut adalah skala Guttman dengan pilihan ganda “Ya” dan “Tidak”. Hal ini agar jawaban yang diperoleh lebih tegas dari hasil angket tersebut. Angket yang disebar berisi pernyataan yang berkaitan dengan judul karya ilmiah ini (angket terlampir).

(21)

BAB IV PEMBAHASAN

A. Penggunaan Strategi Koooperatif Dalam Pembelajaran

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan srategi pembelajaran koopertif adalah rangkaian kegiatan belajar peserta didik dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Pada strategi kooperatif peserta didik dituntut untuk bekerja sama dalam kelompok.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam strategi koopertif. Menurut Hamdani (2011:31), beberapa ciri pembelajaran kooperatif adalah:

1. Setiap anggota memiliki peran.

2. Terjadi hubungan interaksi langsuang di antara peserta didik.

3. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas cara belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya.

4. Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok.

5. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

Tabel 1 Fase-Fase Dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif

Fase-fase Perilaku Guru

Fase 1:

Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik

Menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai selama pembelajaran dan memotivasi peserta didik untuk belajar. Fase 2:

Menyajikan informasi

Menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan

Menjelaskan kepada peserta didik cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara

(22)

3

efesien. Fase 4:

Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Fase 5: Evaluasi

Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari/meminta presentasi hasil kerja kepada kelompok. Fase 6:

Memberikan penghargaan Menghargai upaya dan hasil belajar individu dan kelompok.

B. Macromedia Flash Dalam Pembelajaran.

Penggunaan aplikasi macromedia flash dalam pembelajaran di kelas dilakukan dengan cara menampilkan materi pelajaran yang ditampilkan dalam bentuk media audio visual, baik berupa gambar, animasi, video simulasi dan musik. Dengan media tersebut, peserta didik akan tertarik dan mudah menangkap pelajaran. Karena media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan mudah dipahami. Materi yang disampaikan akan lebih bagus, jika dijalankan dengan strategi yang tepat pula. Salah satunya adalah dengan strategi kooperatif.

Berikut contoh penggunaan media dengan aplikasi macromedia flash dengan materi bangun ruang pada pelajaran Teknologi Informasi dan

(23)

Menampilkan aplikasi macromedia flash di depan kelas salam

absensi

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Menyampaikan pokok-pokok pembelajaran

Mengorganisir siswa kedalam kelompok belajar

Peserta didik diskusi dalam kelompok

Meminta kelompok menampilkan hasil diskusi

Meminta kelompok lain menanggapi

Meminta menyimpulkan dan mengevaluasi

Memberikan pengahargaan kepada kelompok Memotivasi peserta didik

Gambar 1 Contoh Media Dari Aplikasi Macromedia Flash

Gambar 2. Contoh materi dan latihan dari apikasi Macromedia Flash

C. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Proses Pembelajaran Melalui Aplikasi Macromedia Flash

Strategi kooperatif dilakukan setelah guru melakukan pembukaan dengan menjelaskan tujuan pembelajaran terlebih dahulu. Setelah itu, peserta didik dibagi beberapa kelompok kecil untuk membahas dan mendiskusikan tentang materi pelajarannya.

(24)

3

diskusi kelompok dimulai. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada skema gambar di bawah ini.

Gambar 3. Skema penggunaan strategi kooperatif menggunakan aplikasi macromedia flash dalam proses pembelajaran

D. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Kreatifitas Peserta Didik pada Proses Pembelajaran Melalui Aplikasi Macromedia Flash

(25)

terbaik. Setiap individu dalam kelompok akan mempunyai pendapat yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan mereka, setelah berdiskusi dan menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok. Apabila keseluruhan pendalapat telah dikemukakan, setiap anggota kelompok nantinya akan meninjau kembali pendapat-pendapat tersebut, dan nantinya kelompok akan mendiskusikan kembali mana pendapat mana yang akan digunakan dalam pemecahan masalah tersbut.

Dengan penggunaan aplikasi macromedia flash yang berupa media audio visual dapat membantu siswa memahami materi dengan cepat dan kreatifitas mereka pun akan cepat terpancing, dibandingkan dengan hanya mendengarkan materi dari guru saja.

Penggunaan aplikasi macromedia flash mampu menyajikan materi secara audio visual dengan jelas kepada peserta didik dan materi yang bersifat abstrak dapat diilustrasikan secara lebih menarik kepada siswa dengan berbagai gambar animasi, sehingga mampu memancing rasa ingin tahu peserta didik dalam pembelajaran.

E. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Komunikatif Peserta Didik pada Proses Pembelalajaran Melalui Aplikasi Macromedia Flash

Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran. Karena dengan komunikasilah pesan/inforamsi tersebut dapat tersampaiakan oleh pendidik dan diterima oleh peserta didik. Namun yang dimaksud penulis disinilah bukannlah komunkasi antara pendidik dan peserta didik melainkan kemampuan berkomunikasi pada peserta didik.

Peserta didik akan lebih berkomunikasi antara sesama dengan strategi berkelompok. Untuk menjaga agar kelompok tidak menjadi ajang ngerumpi atau membicarakan hal-hal selain materi pembelajaran maka guru sangat perlu mengawasi proses diskusi dalam kelompok. Seperti yang tertera pada tahap strategi kooperatif dimana guru mengorganisir peserta didik dalam diskusi. Dalam kelompok, peserta didik dituntut untuk bertanggung jawab dengan kelompoknya, peserta didik dituntut untuk menganalisa materi dengan

(26)

3

mendiskusikan dari proses melihat aplikasi macromedia flash yang diatayngkan.

F. Penggunaan Strategi Kooperatif dalam Mengembangkan Demokratif Peserta Didik pada Proses Pembelalajaran Melalui Aplikasi Macromedia Flash

Peserta didik merupakan objek pembelajaran. Berbagai Metode, strategi dan media digunakan untuk menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Sesuai dengan harapan dan tujuan yang diinginnkan

Dalam Proses pembelajaran tentunya terdapat interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan antara sesama peserta didik. Dalam interaksi tersebut akan timbul berbagai macam pendapat, asumsi mengenai apa yang dibahas dalam proses pembelejaran tersebut. Hal tersebut, dapat menimbulkan perbedaan pendapat, spekulasi, aumsi atau semacamnya.

Strategi pembelajaran yang digunakan dapat mempengaruhi hal tersebut. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada Dr. Jasrial M.Pd, bahwa dengan sistem student center learning akan meningkatkan sikap demokratif seperti srtategi kooperatif ini. Hal itu dikarenakan peserta didik yang duduk secara berkelompok dalam penggunaan strategi kooperatif, akan membuat peserta didik lebih mau mendengarkan berdiskusi, membagi tanggung jawab, dan memutuskan sesuatu dengan cara musyarawah atau yang sering disebut demokrasi.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpilan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut;

1. Tujuan dari pembelajaran adalah untuk menghasilkan manusia yang berkarakter sesuai dengan cita-cita bangsa dan tujuan pendidikan itu sendiri

(27)

2. Strategi pembelajaran kooperatif lebih efektif digunakan untuk mengembangkan nilai karakter peserta didik yakni nilai karakter demokratif dan komunikatif

3. Penggunaan aplikasi Macromedia Flash dalam pembelajaran dapat membantu dalam mengembangkan nilai karakter peserta didik yakninya dapat membantu memacu kreatifitas dan semangat.

4. Penggunaan strategi kooperatif dan aplikasi Macromedia flash akan lebih mengefektifitaskan proses pembelajaran.

B. Saran

(28)

3

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono. 1995. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Gragindo Persada

Arief S. Sadiman. 2009. Media Pendidikan. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

Lutfri. 2007. Kiat memahami metodelogi dan melakukan penelitian. Padang:UNP Press

Sisdiknas. 2011. Undang-Undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Th. 2003). Jakarta:Sinar Grafika

Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bangung: Alfabeta Bandung

Syaiful Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alfabeta

Tabrani Rusyan. 1990. Penuntun Belajar yang Sukses. Jakarta: Nine Karya Jaya

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran dan Inovatif-Progresif.Jakarta: Kencana

Gambar

Tabel 1 Fase-Fase Dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif
Gambar 2. Contoh materi dan latihan dari apikasi Menyampaikan pokok-pokok pembelajaranMacromedia Flash

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga), dan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga untuk penawaran paket pekerjaan

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Penambahan Back School Setelah Pemberian Short Wave Dyathermy dan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Terhadap Penurunan Nyeri

Lebih dari 39 orang responden (48,1%) yang salah dalam menjawab (pernyataan nomor 3), yaitu peryataaan Zat pewarna buatan baik untuk kesehatan dalam pernyataan ini 63%

[r]

“Ayo tetapkan langkah kaki, jejak napak dengan berani, jadilah apa yang terjadi Kehendak yang digariskan, pada janji terpateri, langit yang menyimpan rahasia Hingga dicari

Dalam percakapan sehari-hari sering luas Subjek tidak dinyatakan dengan jelas, maka disebut putusan umum (putusan yang “pada umumnya” benar dan termasuk

Menurut Nana Jumhana (2014: 110) proses pemerolehan bahasa memberikan gambaran tentang perkembangan salah satu fungsi terpenting pada manusia dan kajian terhadapnya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi siswa regular dan siswa berkebutuhan khusus, bagaimana materi pembelajaran