TUGAS MANDIRI
PENGANTAR MANAJEMEN
DASAR – DASAR PENGORGANISASIAN
NAMA : CELINA
NPM : 170910262
DOSEN : DR. REALIZE, S.KOM., M.SI.
PROGRAM STUDI : PENGANTAR MANAJEMEN
KODE KELAS : 171-MN048-N10
NO. TOPIK : 15
EKONOMI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, kasih karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah mengenai Dasar – Dasar Pengorganisasian ini dengan baik dan tepat waktu meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penulis banyak berterimakasih kepada Ibu Dr. Realize, S.Kom., M.SI. selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen UPB yang telah memberikan tugas ini kepada penulis, Orang tua penulis yang selalu membantu dan memberikan dukungan kepada penulis, serta sahabat – sahabat penulis yang selalu memberikan saran dan kritik dalam pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Dasar – Dasar Pengorganisasian. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang. Terima kasih
Batam , 06 Januari 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I...1
PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah dan Tujuan...2
BAB II...3
PEMBAHASAN...3
1. Definisi Organisasi dan Pengorganisasian...3
2. Unsur – Unsur Pengorganisasian...4
3. Teori – Teori Organisasi...5
4. Struktur Organisasi...7
5. Langkah – Langkah Pengorganisasian...10
6. Fungsi – Fungsi Pengorganisasian...12
7. Tujuan Pengorganisasian...13
8. Manfaat Pengorganisasian...13
BAB III...15
PENUTUP...15
A. KESIMPULAN...15
B. SARAN...15
DAFTAR PUSTAKA...16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang terbatas mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Hal ini sejalan dengan tingkat kematangan (keinginan dan kemampuannya), hubungan tersebut terus bergerak dinamis dimulai dari tingkat yang sederhana, hingga tingkat hubungan yang modern. Sehingga terciptalah sebuah organisasi dengan tujuan tertentu. Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu lembaga dan fungsional, yang memiliki arti yaitu perkumpulan dua orang atau lebih yang berkumpul untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh organisasi dalam lembaga adalah, perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah raga, dan lain sebagainya. Saat ini terdapat banyak sekali bentuk organisasi yang berada dalam kalangan masyarakat kecil maupun besar, misalnya pada kalangan sekolah memiliki organisasi OSIS, pada kalangan lingkungan masyarakat memiliki organisasi pekumpulan masyarakat, pada kalangan pejabat negara memiliki Partai Politik, bahkan bentuk organisasi paling kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya.
Adanya koordinasi yang kuat dan komunikasi yang lancar antar anggota dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan demi kemajuan bersama. Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan suatu pengorganisasian yang sangat teratur. Kemajuan suatu organisasi dapat tercapai jika terbentuk pengorganisasian yang teratur mengingat dengan pengorganisasian semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat pada waktunya. Artinya dengan pengorganisasian dapat menghemat waktu dan tenaga kita untuk bekerja sehingga kita daoat mengerjakan pekerjaan yang lebih penting karena pekerjaan yang lainnya dapat dilakukan oleh orang lain Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang juga mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumberdaya yang dimiliki oleh organisasi (manusia dan bukan manusia) akan diatur penggunaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Pengorganisasian mengkehendaki dengan adanya pembagian kerja atau spesialisasi. Dalam bab ini akan dibahas mengenai dasar – dasar pengorganisasian yang terdapat dalam ilmu Management.
B. Rumusan Masalah dan Tujuan
Rumusan masalah dan tujuan yang diambil dalam latar belakang diatas adalah sebagai berikut:
1. Definisi dari organisasi dan pengorganisasian
2. Unsur – unsur pengorganisasian
3. Teori – teori organisasi
4. Struktur organsisasi
5. Langkah – langkah pengorganisasian
6. Fungsi – fungsi pengorganisasian
7. Tujuan pengorganisasian
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Organisasi dan Pengorganisasian A. Definisi Organisasi
Menurut Mathis dan Jackson organisasi merupakan suatu kesatuan sosial dari
sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing – masing, sebagai suatu kesatuan yang memiliki tujuan tertentu dan mempunyai batas – batas yang jelas,
sehingga bisa dipisahkan
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama mengacu pada suatu lembaga atau institusi atau kelompok fungsional, misalnya pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olah raga. Arti kedua mengacu pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu fungsi manajemen
Dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan sekumpulan atau sekelompok orang ( dua atau lebih ) yang secara formal dipersatukan untuk bekerja sama dengan pembagian atau alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi, koorperatif, dorongan – dorongan dan pengaturan guna mempermudah pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan.
B. Definisi Pengorganisasian
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian pengorganisasian sebagai berikut:
1. Menurut G. R Terry pengorganisasian berasal dari kata organism yang
merupakan sebuah enititas dengan bagian – bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan
2. T. Hani Handoko (1999): suatu yang digambarkan sebagai sesuatu yang
tersentralisasi dan berisi tugas – tugas yang sangat terspesialisasikan
3. Kamus lengkap bahasa Indonesia: pengorganisasian adalah merupakan
kegiatan merancang dan merumuskan struktur
Dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas – tugas pokok, wewenang dan pendelegasian oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan efisien.
2. Unsur – Unsur Pengorganisasian
Umumnya organisasi memiliki 3 unsur penting yaitu : ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur ini saling berkaitan satu sama lain. Adapun unsur – unsur organisasi yang lebih terperinci sebagai berikut:
a. Man (orang – orang), dalam kehidupan manajemen perusahaan sering
manajer yang memiliki tingkatan tertinggi. Semua itu secara bersama – sama merupakan kekuatan manusiawi organisasi.
b. Kerjasama, merupakan unsur penting dalam suatu organisasi dengan
adanya saling bahu membahu antara tingkatan paling atas hingga bawah, maka akan tercapailah suatu tujuan dalam organisasi tersebut
c. Tujuan, unsur ini menggambarkan tentang apa yang harus dicapai oleh
sebuah organisasi, tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui sebuah prosedur dan program yang telah ditetapkan
d. Peralatan, yang terdiri dari sarana dan prasarana untuk mendukung
kerjasama suatu organisasi
e. Lingkungan, suatu keadaan sosial, ekonomi, dan teknologi yang secara
langsung memperngaruhi system kerja para anggota, oleh sebab itu pimpinan organisasi harus bisa mempengaruhi anggota untuk selalu nyaman dengan keadaan lingkungan yang tidak nyaman maupun nyaman
3. Teori – Teori Organisasi
Teori organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi sehingga dapat lebih berhasil bahkan pada gilirannya organisasi dapat mencapai sasaran yang ditetapkan, adapun yang dimaksud masalah itu sendiri adalah segala sesuatu yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan. Masalah yang dihadapi oleh organisasi sangat kompleks dari setiap masalah organisasi yang sangat kompleks itu memunculkan berbagai kajian untuk lebih memahami efektifitas organisasi. Dari usaha intelektual itu kemudian
berkembanglah berbagai teori organisasi dengan berbagai kaidah dan rumusnya. Ada 9 macam teori organisasi yaitu :
1. Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik disebut juga teori organisasi tradisional, teori organisasi spesialisasi, atau teori struktural.
2. Teori Birokrasi
Pada dasarnya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan, organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut:
a. Pembagian dan penugasan pekerjaan secara khusus
b. Prinsip bawahan hanya bertanggung jawab kepada atasan langsung
c. Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi
dari pemberhentian sewenang-wenang disebut prinsip loyalitas.
d. Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak memandang bulu, tidak
membeda-bedakkan status sosial, tidak pilih kasih.Strategi ini dinamakan prinsip impersonal
e. Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurut
suatu sistem tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan prinsip uniformitas
3. Teori Human Relations
Teori ini disebut juga teori hubungan kemanusiaan, teori hubungan antara manusia, teori hubungan kerja kemanusiaaan atau the human relations theory. Dalam arti luas
yang terjadi dalam suatu situasi dan dalam semua bidang kegiatan atau kehidupan untuk mendapatkan suatu kepuasan hati.
4. Teori Organisasi perilaku
Teori ini disebut merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari segi perilaku anggota organisasi. Teori ini berpendapat bahwa baik atau tidaknya, berhasil tidaknya organisasi mencapai sasaran yang telah ditetapkan berasal dari para anggotanya.
5. Teori Organisasi Proses
Suatu teori yang memandang organisasi sebagai proses kerjasama antara kelompok orang yang tergabung dalam suatu kelompok formal. Teori ini memandang organisasi dalam arti dinamis, selalu bergerak dan didalamnya terdapat pembagian tugas dan prinsip-prinsip yang bersifat umum (Universal).
6. Teori Organisasi Kepemimpinan
Teori ini beranggapan bahwa berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuan tergantung sampai seberapa jauh seorang pemimpin mampu mempengaruhi para bawahan sehingga mereka mampu bekerja dengan semangat yang tinggi dan tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif.
7. Teori Organisasi Fungsi
Organisasi Fungsi adalah sekelompok tugas atau kegiatan yang harus dijalankan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin atau manager guna mencapai tujuan organisasi.
8. Teori Pengambilan Keputusan
Teori ini berlandaskan pada adanya berbagai keputusan yang dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan, baik keputusan di tingkat puncak yang memuat ketentuan pokok atau kebijaksanaan umum, keputusan di tingkat menengah yang memuat program-progam untuk melaksanakan keputusan adminitratif, maupun keputusan di tingkat bawah.
9. Teori Kontingensi (Teori Kepentingan)
Teori ini berlandaskan pada pemikiran bahwa pengelolaan organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap situasi harus dianalisis sendiri.
4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
Terdapar empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :
1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2. Adanya standardisasi kegiatan kerja
3. Adanya koordinasi kegiatan kerja
4. Besaran seluruh organisasi
A. Proses Pengorganisasian
Seperti yang kita ketahui bahwa organisasi itu penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun tidak banyak orang yang mengetahui dengan pasti proses pengorganisasian itu seperti apa. Dengan kata lain, proses organisasi itu kurang
dibangun karena ada orangnya. Padahal banyak hal yang perlu dan wajib diketahui dalam berorganisasi, termasuk pentingnya mengetahui proses pengorganisasian.
Berikut paparan proses pengorganisasian menurut Ernest Dale dalam Buku Manajemen dari James A.F. Stoner sebagai berikut:
a. Memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi. Karena organisasi itu dibentuk berdasarkan suatu tujuan, maka kita harus merinci seluruh pekerjaan yang akan dilakukan agar dalam proses pencapaian tujuan bisa sesuai dengan apa yang dikerjakan dalam organisasi.
b. Membagi pekerjaan ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan
menyenangkan dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang. Biasanya dalam organisasi yang telah merinci pekerjaan apa yang akan dilakukan, organisasi tersebut akan membagi pekerjaan tersebut ke dalam bidang-bidang tertentu, dengan kata lain yaitu pekerjaan dikelompokan sesuai kualifikasinya lalu di bagi ke dalam bidang-bidang dalam organisasi. Bidang-bidang-bidang itu yang akan mengerjakan tugas tersebut.
c. Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam cara yang logis dan
efisien. Setelah dibagi pekerjaan, maka perlu dibagi bagian-bagian atau divisi-divisi organisasi untuk melaksakan pembagian pekerjaan tersebut.
d. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi
dalam satu kesatuan yang harmonis. Setelah berhasil membagi pekerjaan sesuai bidang organisasi, maka perlu dilakukan koordinasi antar bidang dan pengurus organisasi agar mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Terkadang ada suatu bidang dalam organisasi yang akan membutuhkan sumber daya yang sama atau data yang sama, itulah perlunya koordinasi.
e. Memonitor efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian
untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
B. Bentuk – Bentuk Organisasi
Berdasarkan strukturnya, bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi garis
Organisasi garis diciptakan oleh Henry Fayol . Ciri-ciri organisasi garis, sebagai berikut: a. Jumlah karyawan sedikit
b. Pimpinan dengan karyawan saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja c. Masing-masing kepala unit mempunyai wewenag dan tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaannya
d. Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan
e. Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal f. Tingkat spesialisasi belum terlalu tinggi
g. Organisasinya kecil.
2. Organisasi garis dan staf
Organisasi garis dan staf diciptakan oleh Harrington Emerson. Organisasi ini mencakup kelompok - kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi, yaitu :
a. Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka
b. Orang yang mengerjakan tugas berdasarkan keahlian. Ciri-cirinya :
a. Organisasinya besar dan bersifat kompleks b. Jumlah karyawan banyak
c. Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung d. Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya saling mengenal
e. Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan dipergunakan secara maksimal. f. Kesatuan perintah tetap diperintahkan
g. Terdapat dua kelompok wewenang yakni wewenang lini dan wewenang staf ;
- Wewenang lini adalah yang dapat / harus merealisasi tujuan organisasi
secara langsung.
- Wewenang staf adalah karyawan yang tidak dapat merealisasitujuan
perusahaan secara langsung tetapi hanya memberikan bantuan pelayanan
3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah organisasi yang mendasarkan pembagian tugasnya serta kegiatannya pada spesialisasi yang dimiliki oleh pejabat - pejabatnya
Ciri-ciri organisasi fungsional :
a. Setiap pimpinan dapat memberikan perintah kepada setiap bawahan sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut.
b. Tanggung jawab pelaksanaan kepada lebih dari satu pimpinan c. Pembagian tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
d. Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakan secara optimal e. Bawahan akan menerima perintah dari berapa orang atasan
f. Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama mudah, karena masing-masing sudah mempunyai pengertian yang dalam mengenai bidangnya.
4. Organiasi komite/panitia
Organisasi komite adalah bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa
komite/dewan/board dengan pluralistic manajemen.
5. Langkah – Langkah Pengorganisasian
Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengorganisasian yang biasa diikuti oleh semua tingkat menejemen adalah sebagai berikut:
1. Penetapan dan Pengimbangan Aktivitas
Yang dimaksud dengan langkah ini pada hakikatnya adalah merupakan pembagian, penggolongan,dan penyusunan aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan, sehingga menjadi kelompok-kelompok yang teratur berdasarkan kesamaan sifat dalam
2. Penyusunan Organ atau Wadah
Dengan berpedoman pada langkah yang petama, langkah ini dimaksudkan untuk membuat organ atau wadah yang diperlukan untuk mewadahi segenap kegiatan yang telah tersusun. Pembentukan wadah ini hendaknya berpangkal juga pada ideal tipe suatu bentuk struktur organisasi.
3. Mengisi Organ dengan Tugas, Kekuasaan, Wewenang dan Tanggung Jawab
Yang dimaksud dengan langkah ini adalah memasukkan kegiatan yang telah tersusun, ke dalam organ yang telah dibentuk. Dalam pengisian tugas, harus juga dilengkapi dengan wewenang dan tanggung jawab yang sepadan. Dalam arti pejabat yang diserahi tugas harus diberi wewenang pula untuk mengambil tindakan-tingakan yang diperlukan, agar tugasnya dapat dilaksanakan dengan baik.
4. Menghubung-hubungkan Organ Satu dengan yang Lain dengan Garis Wewenang
dan Tanggung Jawab
Dari hasil langkah pertama, kedua, dan ketiga dapat terlihat gambaran visual kotak-kotak organ yang telah berisi tugas, wewenang, dan tanggung jawab, maka selanjutnya kotak-kotak organ itu perlu dihubung-hubungkan. Jadi langkah ini adalah suatu aktivitas untuk menentukan hubungan kekuasaan dan tanggung jawab berdasarkan atas
wewenang formal. Manifestasi dari hasil langkah ini adalah garis-garis hubungan kekuasaaan yang bersifat formal.
5. Melengkapi Organ dengan Alat Perlengkapan yang Diperlukan
Alat dan atau perlengkapan yang diperlukan adalah alat yang tepat dipakai, karena sesuai dengan corak pekerjaan.
6. Penempatan Orang yang Tepat Pada Masing-masing Organ
Dengan berakhirnya kelima langkah tersebut di atas, berbagai aktivitas organisasi telah tersusun. Berbagai pekerjaan yang harus dilaksanakan antar individu, antar unit sudah dialokasikan, lengkap beserta alat perlengkapan yang dibutuhkan. Dengan langkah di atas pula otoritas dan tanggung jawab untuk masing-masing individu dan komponen - komponen kerja telah disiapkan untuk didelegasikan. Maka untuk dapat digerakkan, masih diperlukan satu langkah lagi, yaitu penempatan orang atau tenaga kerja yang diperlukan pada masing-masing organ. Orang-orang ini nanti yang akan menerima pendelegasian atau pelimpahan wewenang. Untuk aktivitas penempatan orang ini biasanya menganut asas "The right man in the right place"
7. Membuat Bagan Organisasi
6. Fungsi – Fungsi Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dansumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan bersama.
Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas penataan sumber daya manusia yang tepat dan bermanfaat bagi manajemen, dan menghasilkan penataan dari karyawan.
Tujuan pengorganisasian dalam manajemen adalah:
1. Dengan adanya pengorganisasian maka tugas akan semakin mudah untuk
dilaksanakan.
2. Dengan adanya pengorganisasian maka semakin mudah dilakukannya
pengawasan oleh pimpinan.
3, Dengan adanya pengorganisasian maka akan semakin mudah menentukan
orang-orang yang tepercaya dan handal untuk melakukan tugas tertentu Hal pokok yang perlu diperhatikan dari pengorganisasian :
1. Menentukan arah dan sasaran satuan organisasi
2. Menganalisa beban kerja masing – masing satuan organisasi
3. Membuat job description (uraian pekerjaan)
4. Menentukan seseorang atau karyawan yang berdasarkan atas
pertimbangan arah dan sasaran, beban kerja, dan urian kerja dari masing – masing satuan organisasi.
Prinsip dasar koordinasi / organizing :
1. Seseorang yang duduk di satuan organisasi harus memiliki kompentensi ,
yaitu kemampuandan kemauan.
2. Memiliki karakter, yaitu sikap dan kepribadian yang sesuai dengan hal –
hal pokok da lam berorganisasi.
3. memiliki talenta, yaitu bakat dan potensi yang sesuai dengan hal – hal
pokok dalam berorganisasi.
4. Memiliki komitmen, yaitu keikatan dan loyalitas dalam berorganisasi.
7. Tujuan Pengorganisasian
Tujuan pengorganisasian adalah agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Dengan pembagian tugas diharapkan setiap anggota organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan. Apabila pengorganisasian itu dilakukan secara serampangan, tidak sesuai dengan bidang keahlian seseorang, maka tidak mustahil dapat menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan itu.
Ada beberapa tujuan pengorganisasian, yaitu:
1. Membantu koordinasi, yaitu memberi tugas pekerjaan kepada unit
kerja secara koordinatif agar tujuan organisasi dapat melaksanakan dengan mudah dan efektif.
2. Memperlancar pengawasan, yaitu dapat membantu pengawasan
3. Maksimalisasi manfaat spesialisasi, yaitu dengan konsentrasi kegiatan, maka dapat membantu seorang menjadi lebih ahli dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu
4. Penghematan biaya, artinya dengan pengorganisasian, maka akan
tumbuh pertimbangan yang berkaitan dengan efisiensi.
5. Meningkatkan kerukunan hubungan antar manusia, dengan
pengorganisasian, maka masing-masing pekerja antar unit kerja dapat bekerjasaling melengkapi, mengurangi kejenuhan, menumbuhkan rasa saling membutuhkan, mengurangi pendekatan materialistis.
8. Manfaat Pengorganisasian
Berikut beberapa manfaat organisasi yaitu:
a. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan
lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.
b. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat
ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat.
c. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan
dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.
d. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu
berkembang seiring dengan munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu.
Pengorganisasian bermanfaat untuk hal-hal berikut :
a. Memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan perusahaan.
b. Mengakibatkan adanya spesialisasi dalam melaksanakan tugas.
c. Anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jika dihubungkan dalam kehidupan sehari – hari, organisasi merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk meringankan suatu kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan secara bersamaan, berhubungan dengan teori manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat melakukan semua pekerjaan dengan sendiri, maka organisasi adalah solusi yang paling efisien dalam ilmu manajemen.
Terdapat 3 hal penting dalam membentuk suatu organisasi yaitu, ada orang – orang, ada kerjasama dan ada tujuan bersama, jika tiga elemen ini bersatu maka organisasi akan terbentuk dengan sendirinya.
Cara membentuk organisasi yang terpenting adalah tentukan terlebih dahulu struktur dan unit dalam organisasi, kemudian tentukan pemimpin organisasi, sehingga terbentuk suatu pengorganisasian.
Manfaat organisasi memungkinkan mencapai suatu tujuan dengan waktu yang singkat dan meringankan pekerjaan masing – masing unit dengan prinsip gotong royong. Maka dari itu, organisasi sangat penting terhadap lingkungan masyarakat, karena dapat menciptakan hubungan erat antar unit atau anggota yang berada dalam organisasi tersebut.
B. SARAN
Saat ini organisasi sudah menjadi suatu adat istiadat dalam masyarakat
Indonesia, dengan mengumpulkan orang – orang, bekerja sama dengan tujuan bersama maka akan mempermudah pekerjaan untuk mencapai tujuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Kusdi. 2011. Budaya Organisasi: Teori, Penelitian dan Praktik. Jakarta: Salemba Empat
Prof. Dr. Khomsahrial. 2014. Komunikasi Organisasi Lengkap (Edisi Revisi). Jakarta: Grasindo
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : Celina
Tempat dan Tanggal Lahir : Pekanbaru, 26 Juni
1997
NIM : 170910262
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen Bisnis
Semester : 1 (Ganjil)
Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Budha
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat Lengkap : Komp Windsor Phase II Blok 2 Lt. 3 No. 19
E-mail : Celinatan26@yahoo.com
Riwayat Pendidikan : SMA Thn 2013 - 2016
SMP Thn 2010 - 2013 SD Thn 2004 - 2010
Riwayat Pekerjaan : Customer Relation Officer Nissan Indomobil 2017
- sekarang
Riwayat Organisasi : OSIS, PRAMUKA, Timetation, OWL Event