• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI POWER LENGAN, FLEKSIBILITAS SENDI BAHU DAN KOORDINASI GERAK TERHADAP KETEPATAN LEMPARAN ATAS DALAM SOFTBALL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONTRIBUSI POWER LENGAN, FLEKSIBILITAS SENDI BAHU DAN KOORDINASI GERAK TERHADAP KETEPATAN LEMPARAN ATAS DALAM SOFTBALL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Kependidikan Jasmani dan Olahraga

KONTRIBUSI POWER LENGAN, FLEKSIBILITAS SENDI BAHU DAN KOORDINASI GERAK TERHADAP KETEPATAN

LEMPARAN ATAS DALAM SOFTBALL Leli Rahman

SMAN 1 Cisarua Bogor

email: lelirahman@sman1cisaruakabbogor.sch.id Abstrak

Untuk dapat melempar bola tepat kearah sasaran diperlukan pengamatan yang cukup baik terhadap target dengan mengamati jarak lemparan, kekuatan lemparan, kecepatan lemparan, dan hal tersebut memerlukan beberapa komponen kondisi fisik seperti power lengan, fleksibilitas sendi bahu dan koordinasi gerak yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi power lengan, fleksibilitas sendi bahu, dan koordinasi gerak terhadap ketepatan lemparan atas dalam olahraga softball. Partispan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang Mahasiswa FPOK UPI anggota UKM softball putra. Instrumen yang digunakan softball throw untuk mengukur power lengan, shoulder elevation untuk mengukur fleksibilitas sendi bahu, repeated throw untuk mengukur koordinasi mata dengan tangan, dan overhand accuracy throw untuk mengukur ketepatan hasil lemparan bola softball. Teknik analisis data dengan menggunakan uji regresi. Hasil penelitian menyatakan power lengan, fleksibilitas sendi bahu, dan koordinasi gerak memberikan kontribusi terhadap ketepatan lemparan atas dalam olahraga softball dengan kontribusi yang didapat sebanyak 40%. Sehingga, diperlukan penelitian lebih lanjut dari hasil penelitian yang didapat.

Kata kunci: power lengan, fleksibilitas sendi bahu, koordinasi gerak, softball

CONTRIBUTION OF POWER ARM, SHOULDER JOINT FLEXIBILITY, AND MOVEMENT COORDINATION AGAINST OVERHAND THROW

ACCURACY IN SOFTBALL Leli Rahman

SMAN 1 Cisarua Bogor

email: lelirahman@sman1cisaruakabbogor.sch.id Abstract

To be able to throw the ball right towards the target requires a fairly good observation of the target by observing the throw distance, throw strength, throw speed, and this requires several physical condition components such as arm power, shoulder joint flexibility and good motion coordination. The purpose of this study was to determine the contribution of arm power, shoulder joint flexibility, and motion coordination to the accuracy of the upper throw in softball. Participants in this study were 30 FPI UPI students who were male softball at UKM members. The instrument used the softball throw to measure arm power, shoulder elevation to measure shoulder joint flexibility, repeated throw to measure eye coordination with hands, and overhand accuracy throw to measure the accuracy of the results of softball balls. Data analysis using regression tests. The results of the study stated that arm power, shoulder joint flexibility and motion coordination contribute to the accuracy of the upper throw in softball, within 40% contribution. Thus, further research is needed from the research results obtained.

(2)

Pendahuluan

Softball merupakan cabang olahraga yang mulai berkembang di Indonesia, hal ini terbukti dengan banyaknya perkum-pulan olahraga softball baik di kota-kota besar maupun di daerah. Selain itu juga minat masyarakat menunjukan adanya perhatian yang tinggi terhadap cabang olahraga softball mulai dari anak usia dini sampai dewasa. Dengan kondisi seperti ini, maka sangat mendukung dalam proses pembinaan dan pengembangan olahraga softball di Indonesia khususnya di Jawa Barat, serta untuk lebih mempopulerkan olahraga softball dikalangan masyarakat khususnya di sekolah-sekolah. Dengan populernya olahraga softball maka diper-lukan sebuah pembinaan yang baik demi tercapainya prestasi yang diharapkan.

Permainan softball merupakan permainan beregu yang dimainkan oleh kedua regu yang berlawanan yang masing-masing terdiri dari 9 orang dan dibatasi oleh babak yang disebut inning dan biasanya dalam satu pertandingan terdapat 5 atau 7 inning.

Dalam upaya memenangkan pertan-dingan diperlukan penguasaan teknik-teknik dasar, teknik-teknik bertahan (deffence), dan teknik menyerang (offence). Oleh karena itu, gerak dasar setiap bentuk teknik yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga harus dilatih dan dikuasai secara sempurna. Dilihat dari ciri dan karakteristik olahraga permainan softball memiliki unsur-unsur teknik melempar, memukul, lari antar base, dan meluncur. Dalam permainan softball terdapat beberapa teknik dasar seperti yang dijelaskan oleh Parno (1992, hlm. 16-73) yaitu: 1) Pitching; 2) Throwing (melem-par); 3) Catching (menangkap); 4) Batting (memukul); 5) Sliding (meluncur); dan 6) Base running (lari antar base).

Seorang pemain softball harus menguasai keterampilan dasar menangkap bola, memukul bola, lari antar base, meluncur, dan melempar bola. Apabila suatu regu yang sedang bertahan memiliki

teknik yang baik dan benar maka akan menyulitkan regu yang sedang menyerang untuk mendapatkan point. Salah satu teknik yang mempunyai peranan penting ketika bertahan adalah teknik melempar. Bethel (1987, hlm. 16) menyatakan teknik melempar juga perlu dipelajari dengan seksama, hal ini karena pelari base dan bola juga harus menempuh jarak yang lebih pendek.

Dari pernyataan di atas sangat jelas bahwa teknik melempar adalah salah satu teknik yang merupakan salah satu kunci keberhasilan ketika bertahan dalam permainan softball, dan apabila regu yang bertahan melakukan kesalahan dalam melakukan lemparan maka akibatnya bisa mempengaruhi permainan, salah satu contohnya adalah mempermudah lawan untuk mendapatkan point. Itu artinya bahwa teknik melempar harus dipelajari dengan benar agar dapat mematikan pelari dengan cepat dan tepat.

Ada beberapa hal yang mempe-ngaruhi keberhasilan dalam melakukan lemparan agar lemparan bola tepat mengenai sasaran. Bethel (1987, hlm. 87) menyatakan 1) memegang bola tidak terlalu kuat; 2) badan mengarah sasaran; dan 3) kontrol yang baik. Terdapat beberapa jenis teknik lemparan dalam permainan softball menurut Garman & Gromacki (2011, hlm. 95-99) seperti: 1) Overhand Throw; 2) Sidearm Throws; dan 3) Quick Throws.

Dari ketiga jenis lemparan di atas yang sering dilakukan dalam permainan softball adalah lemparan atas (Overhand Throw). Parno (1992, hlm. 18) menyata-kan lemparan ini disebut lemparan atas karena sesuai dengan gerak ayunan lengan dilakukan ke atas melewati garis horizontal pada persendian bahu, Teknik ini merupakan teknik yang banyak dilakukan oleh pemain dalam permainan daripada dua jenis teknik lempar yang lain.

Lemparan atas merupakan lemparan yang penting dalam permainan softball,

(3)

Hal ini dikemukakan oleh Potter & Johnson (2007, hlm. 1) bahwa the overhand throw is the one most often used. Kemudian, because of the major role the overhand throw plays in softball (Potter & Johnson, 2007, hlm. 1). Lebih lanjut lagi, the overhand throw is your ticket to being a successful defensive player and therefore receives the most attention (Potter & Johnson, 2007, hlm. 1).

Dapat disimpulkan bahwa lemparan atas lebih kuat dan lebih akurat dan dapat digunakan oleh semua penjaga dan lemparan atas juga merupakan teknik yang sering dilakukan oleh pemain, namun masih banyak para pemain melakukan kesalahan dalam hal melem-par, terutama dalam melakukan lemparan atas, apakah yang menjadi faktor pendukung supaya lemparan yang dilakukan tepat kearah sasaran.

Selain aspek teknik yang dapat mendukung terhadap ketepatan lemparan, terdapat pula aspek fisik yang dapat menunjang terhadap ketepatan lemparan. Adapun komponen kondisi fisik yang diperlukan pada lemparan atas dalam olahraga softball meliputi unsur kekuatan, kecepatan, kelentukan, keseimbangan dan koordinasi gerak. Apabila gerakan lem-paran atas di amati secara seksama, maka didalamnya terdapat unsur-unsur kondisi fisik yang terlibat yang diantaranya adalah fleksibilitas sendi bahu, fleksibilitas sendi panggul, fleksibilitas pergelangan tangan, power otot lengan, keseimbangan, dan koordinasi gerak. Dalam penelitian ini, penulis mengangkat permasalahan yang berkaitan dengan sebagian unsur-unsur kondisi fisik yang telah diungkapkan diatas, adapun unsur-unsur kondisi fisik dalam penelitian ini adalah fleksibilitas sendi bahu, power lengan dan koordinasi gerak. Pemilihan unsur-unsur tersebut dikarenakan penulis menganggap unsur-unsur tersebut mempunyai peran yang dominan dalam lemparan atas.

Fleksibilitas sendi bahu bermanfaat untuk menambah awalan yang lebih luas. Semakin luas fleksibilitas sendi bahu maka semakin menambah awalan yang dapat berpengaruh terhadap hasil lemparan. Pada saat melempar bola dalam permainan softball seorang pelempar tidak hanya dengan lengan saja tetapi dibantu dengan kelentukan pada sendi bahu. Mengenai flexibilitas, Harsono (1988, hlm. 163) menyatakan bahwa flexibilitas penting sekali dalam hampir semua cabang olahraga, terutama cabang-cabang olahraga yang banyak menuntut gerak sendi.

Jadi fleksibilitas sangat berpengaruh terhadap olahraga yang banyak menuntut gerak sendi seperti hal nya gerakan melempar dalam permainan softball. Namun, seberapa besar kah dukungan yang diberikan, dan apakah fleksibilitas mempunyai kontribusi yang signifikan dari pada faktor-faktor pendukung lainnya.

Selain fleksibilitas terdapat aspek lainnya yang juga dapat menunjang dalam gerakan melempar yaitu power lengan yang bermanfaat untuk menambah kekuatan dalam melempar. Semakin tinggi power lengan maka akan semakin menambah kekuatan otot lengan, sehingga bola hasil lemparan menjadi lebih kuat dan cepat. Akan tetapi, lemparan yang kuat dan cepat belum tentu mengenai sasaran secara tepat.

Mengenai pentingnya power dalam olahraga, Harsono (1988, hlm. 200) menjelaskan bahwa power terutama penting untuk cabang olahraga dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosif. Itu artinya untuk mengerahkan tenaga yang ekplosif dalam cabang olahraga diperlukan unsur power, begitu juga ketika melakukan lemparan dalam permainan softball, akan tetapi seberapa besarkah pengaruh power ketika melakukan lemparan, dan apakah power mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap ketepatan lemparan.

(4)

Namun semuanya itu belum lengkap apabila tidak menyertakan salah satu faktor yang juga tidak kalah penting dengan faktor yang lainnya dalam melakukan lemparan yaitu koordinasi gerak. Hal itu dikarenakan dalam melakukan lemparan memerlukan koor-dinasi indera penglihatan dengan lengan dan tangan untuk dapat mengamati dan melakukan lemparan secara tepat menuju sasaran, dan hal tersebut merupakan gerakan yang terkoordinasi. Mahendra & Ma’mun (1998, hlm. 159) menyatakan yang termasuk ke dalam gerak terkoordi-nasi adalah koorditerkoordi-nasi mata dan tangan yang berhubungan dengan kemampuan memilih suatu obyek dan mengkoordinasi-kannya (obyek yang dilihat dengan gerakan-gerakan yang diatur).

Koordinasi juga merupakan rang-kaian unsur-unsur gerak menjadi satu gerakan yang selaras, Parno (1992, hlm. 120) menyatakan bahwa koordinasi adalah kemampuan seseorang untuk merang-kaikan beberapa unsur gerak menjadi satu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuannya. Koordinasi pada prinsipnya pengaturan saraf pusat dan tepi secara harmonis dalam menggabungkan gerak-gerak otot synergis dan antagonis harus selaras.

Banyak upaya yang dilakukan agar lemparan tepat kearah sasaran salah satunya dengan memperbaiki teknik lemparan dan memperhatikan faktor-faktor pendukung lainnya seperti komponen fisik dan koordinasi gerak lemparan. Ini juga berhubungan dengan pendapat Soegiyanto KS (2010) bahwa ketepatan setiap gerakan tubuh dapat diamati. Namun penulis ingin mengetahui apakah terdapat dukungan yang signifikan dari setiap aspek yang telah dijelaskan di atas terhadap ketepatan lemparan atas, baik secara masing-masing maupun secara bersamaan, dan manakah yang paling dominan dalam mendukung ketepatan lemparan atas dalam olahraga softball. Sehingga tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui kontribusi power lengan, fleksibilitas sendi bahu, dan koordinasi terhadap ketepatan lemparan atas dalam olahraga softball.

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode korelasional. Menurut Darmadi (2011, hlm. 165) menyatakan bahwa penelitian korelasi berkaitan dengan pengumpulan data untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih dan seberapakah tingkat hubungannya atau disebut dengan koefisien korelasi. Dari pernyataan tersebut maka varibel bebas terdiri dari: 1) power lengan; 2) fleksibilitas sendi bahu; dan 3) koordinasi gerak. Sedangkan varibel terikatnya ketepatan lemparan atas. Teknik sampel menggunakan sampel jenuh sebanyak 30 orang yang merupakan anggota UKM softball putra. Instrumen yang digunakan softball throw untuk mengukur power lengan, softball throw merupakan salah satu item tes dari Barrow Motor Ability Test (Nurhasan & Cholil, 2014, hlm. 131). Shoulder elevation menurut Curaton (Nurhasan & Cholil, 2014, hlm. 178) untuk mengukur kemampuan ruang gerak bahu dengan reliabilitas tes 0,85 dan validitas tes adalah face validity. Repeated throw untuk mengukur koordinasi mata dengan tangan, repeated throw merupakan salah satu item tes dari O’donnel softball test (Nurhasan & Cholil, 2014, hlm. 245). Overhand accuracy throw untuk mengukur ketepatan hasil lemparan, overhand accuracy throw merupakan salah satu item tes dari O’donnel softball test (Nurhasan & Cholil, 2014, hlm. 246). Untuk teknik analisis data dengan menggunakan uji regresi linier berganda dengan bantuan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) menurut Sarwono (2006, hlm. 128), yang mana aplikasi SPSS menggunakan IBM SPSS Statistics 22.

(5)

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan uji regresi berganda yang bertujuan untuk menguji derajat hubungan antara variabel bebas (power lengan, fleksibilitas sendi bahu, dan koordinasi gerak) terhadap variabel terikat (ketepatan lemparan atas). Hasil yang didapat nilai R square sebesar 0,4 yang berarti 40%. Artinya power lengan, fleksibilitas sendi bahu, dan koordinasi gerak berpengaruh terhadap ketepatan lemparan atas sebesar 40%, sedangkan sisanya (100%-40%=60%) dipengaruhi oleh varibel lain yang tidak diteliti. Untuk hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 1. Kemudian untuk melihat signifikansi didapat nilai Fhitung

sebesar 5,77 dengan taraf signifikasi 0,00 < 0,05 yang berarti power lengan, fleksibilitas sendi bahu, dan koordinasi gerak berpengaruh terhadap ketepatan lemparan atas dalam olahraga softball. Untuk perhitungan dapat di lihat pada Tabel 2.

Ketepatan lemparan pada teknik lemparan atas merupakan salah satu faktor penting dalam olahraga softball, karena jika sebuah tim tidak mempunyai tingkat ketepatan yang baik maka akan memudahkan lawan untuk mendapatkan poin. Apabila dilihat dari gerakan lemparan atas terdapat banyak faktor yang mendukung terhadap hasil suatu lemparan baik ketepatan maupun kecepatan, salah satunya adalah faktor kondisi fisik.

Faktor yang berpengaruh terhadap hasil suatu lemparan salah satunya adalah

ketinggian pada saat lepas. Maksudnya adalah tingkat ketinggian posisi lengan pada saat melepaskan bola berpengaruh terhadap jatuhnya bola pada sasaran target, karena apabila lepasnya bola berada pada ketinggian yang rendah atau terlalu dekat dengan permukaaan tanah maka bola yang dilemparkan akan jatuh dengan cepat, artinya bola tersebut tidak akan bergulir lama di udara dan akan menghambat terhadap ketepatan lem-paran.

Apabila di amati dari gerakan lemparan dan lajunya bola yang dilepaskan terhadap lemparan, koordinasi gerak mempunyai peranan yang sangat dominan karena untuk dapat melempar tepat kearah sasaran diperlukan penga-matan yang cukup baik terhadap target dengan mengamati jarak lemparan, kekuatan lemparan serta kecepatan lemparan, dan hal tersebut menunjukkan bahwa dibutuhkan kerjasama dari semua unsur dan semua itu terkandung dalam koordinasi gerak karena koordinasi gerak merupakan kombinasi dari unsur-unsur kondisi fisik. Bompa (dalam Harsono, 1988:219) menyatakan bahwa koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks. Koordinasi erat hu-bungannya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas.

Selain itu power lengan juga memberikan kontribusi terhadap ketepatan lemparan, akan tetapi kontribusinya menunjukkan angka yang relatif kecil, begitu juga dengan fleksibilitas yang Tabel 1. Hasil Perhitungan Nilai R Square

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 0,632a 0,400 0,330 8,16646

Tabel 2. Hasil Perhitungan Model Regresi

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1154,031 3 384,677 5,768 0,004

Residual 1733,969 26 66,691

(6)

menunjukan nilai kontribusi yang relatif kecil. Oleh karena itu apablia ketepatan lebih penting maka seorang atlet softball harus memiliki koodinasi gerak yang baik. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa komponen fisik seperti power lengan, fleksibilitas sendi bahu dan koordinasi gerak berperan penting dalam melakukan gerakan melempar, khususnya pada lemparan atas dalam olahraga softball. Hal ini dikarenakan gerakan melempar merupakan gerakan yang kompleks yang membutuhkan dukungan dari beberapa komponen yang terlibat.

Hasil pengamatan selama penelitian berlangsung, sampel kurang menunjukan keseriusan ketika melakukan tes dan pengukuran, hal itu tercermin dari hasil yang didapat, yaitu hampir semua sampel mendapatkan hasil yang kurang maksimal, hal itu terbukti dari hasil lemparan yang tingkat ketepatannya kurang begitu baik, begitu juga ketika melakukan item tes yang lainnya. Dan hal tersebut mem-berikan hambatan karena dengan kurang nya keseriusan dari sampel maka hasil nya pun kurang begitu memuaskan. Ini dapat terlihat dari hasil kontribusi yang didapat hanya sebanyak 40%, walaupun power lengan, fleksibilitas sendi bahu, dan koordinasi gerak berpengaruh terhadap ketepatan lemparan atas dalam olahraga softball.

Hasil-hasil yang didapat menun-jukan tingkat kontribusi yang relatif kecil, hal tersebut diperoleh karena terdapat hambatan yang ditemukan ketika di lapangan dan hal tersebut dapat mem-pengaruhi terhadap hasil yang didapatkan, adapun hambatan yang penulis temukan adalah kurangnya keseriusan sampel dalam melakukan tes dan pengukuran dan terbatasnya alat-alat yang digunakan.

Selain itu hasil penelitian ini memberikan referensi baru pada hasil penelitian yang sudah ada yang berkaitan dengan lemparan atas pada olahraga softball. Hadi, Soegiyanto, & Sugiarto (2013) menyatakan secara bersama-sama

daya ledak otot lengan, kekuatan otot tangan, dan kekuatan otot perut memberikan sumbangan sebesar 79,6% terhadap akurasi lemparan overhand. Sridadi (2006) menyatakan bahwa otot lengan dan bahu memiliki sumbangan yang lebih besar daripada otot perut dan otot jari-jari tangan terhadap lemparan atas bola softball. Kemudian hasil penelitian ini menambah referensi baru untuk hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan cabang olahraga softball. Ahwadi, Yudiana, & Kusmaedi (2016) tidak terdapat pengaruh hubungan antara Koordinasi mata dan tangan dengan hasil tangkapan bola lambung infield outfield pada cabang olahraga softball. Pradnyaswari & Budisetyani (2018) terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kecemasan bertanding pada atlet softball putri. Kurniasari (2015) kondisi fisik atlet Pelatda Softbal Putri Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar masuk dalam kategori sedang.

Kesimpulan

Setelah mengamati data yang diperoleh dari hasil penelitian dan hasil pengolahan data, maka penulis menyim-pulkan bahwa power lengan, fleksibilitas sendi bahu, dan koordinasi gerak memberikan kontribusi terhadap ketepatan lemparan atas dalam olahraga softball. Dalam upaya meningkatkan ketepatan lemparan yang menggunakan teknik lemparan atas harus mempunyai kondisi fisik yang baik, khususnya power lengan, fleksibilitas sendi bahu dan koordinasi gerak, karena ketiga komponen fisik tersebut terbukti memberikan dukungan atau kontribusi terhadap ketepatan lemparan atas.

Oleh karena kepada segenap pelatih dan pembina olahraga softball disarankan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan unsur-unsur kondisi fisik yang dapat menunjang unsur-unsur latihan yang lainnya. Para pelatih memiliki

(7)

pengetahuan yang cukup tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengan olahraga softball khususnya dalam hal pembinaan kondisi fisik, dan memiliki banyak variasi latihan supaya proses latihan menjadi lebih disenangi dan efektif guna mencapai prestasi dalam olahraga softball. Agar melakukan penelitian yang lebih teliti dan jeli ketika melakukan penelitian dan harus bisa memberikan motivasi yang tinggi kepada sampel penelitian, karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap keseriusan para sampel untuk melakukan tes dengan baik dan lebih siap dalam mempersiapkan penelitian dari mulai memilih instrumen yang tepat hingga menyediakan ala-alat yang akan digu-nakan.

Daftar Pustaka

Ahwadi, L. T., Yudiana, Y., & Kusmaedi, N. (2016). Hubungan Koordinasi Mata Dan Tangan Dengan Hasil Tangkapan Bola Lambung Infield,Outfield Pada Cabang Olahraga Softball. Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan, 1(2), 37–43. https://doi.org/10.17509/jtikor.v1i 2.2675

Bethel, D. (1987). Petunjuk Lengkap Softball dan Baseball. Semarang: Dahara Prize.

Darmadi, H. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Garman, J., & Gromacki, M. (2011).

Softball skills & drills. Champaign: Human Kinetics. Hadi, S., Soegiyanto, & Sugiarto. (2013).

Sumbangan Power Otot Lengan, Kekuatan Otot Tangan, Otot Perut Terhadap Akurasi Lemparan. Journal of Sport Sciences and Fitness, 2(1), 56–61.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: C.V. Tambak Kusuma. Kurniasari, D. P. (2015). Profil Kondisi

Fisik Atlet Pelatda Softball Putri

Daerah Istimewa Yogyakarta. (Skripsi). Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

Mahendra, A., & Ma’mun, A. (1998). Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. Bandung: C.V. Andira. Nurhasan, & Cholil, D. H. (2014). Tes dan

Pengukuran Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan FPOK UPI Bandung.

Parno. (1992). Olahraga Pilihan Softball. https://doi.org/10.20595/jjbf.19.0_ 3

Potter, D., & Johnson, L. V. (2007). Softball Steps To Success. In Human Kinetics. Champaign: Human Kinetics.

Pradnyaswari, A. A. A., & Budisetyani, I. G. P. W. (2018). Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kecemasan Bertanding Pada Atlet Softball Remaja Putri Di Bali. Jurnal Psikologi Udayana, 5(1), 218–225. https://doi.org/10.24843/ jpu.2018.v05.i01.p20

Sarwono, J. (2006). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. In Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: C.V. Andi Offset.

Soegiyanto KS. (2010). Pengembangan Alat Ukur Keterampilan Dasar Bermain Softball. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 3(3), 280– 293. https://doi.org/10.21831/cp. v3i3.358

Sridadi. (2006). Sumbangan Kekuatan Otot Perut, Otot Lengan Dan Bahu, dan Otot Jari-Jari Tangan Terhadap Lemparan Atas Bola Softball Putra. Majalah Olahraga, 12(1), 74–84.

Referensi

Dokumen terkait

d) Pelatihan (X4) memiliki pengaruh dan signifikan terhadap pendapatan Petani Pepaya California di Desa Ciwaringin pada taraf kepercayaan sebesar 95%. e) Bahwa dalam

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor internal dan eksternal berpengaruh terhadap kinerja petugas pengelola obat di Puskesmas Kota Subulussalam (p&lt;0,05),

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Restoran Aneka Rasa Jambi ( Survey Pada Konsumen Restoran Aneka Rasa Jambi ) Universitas

[r]

Dalam hal ini penulis meneliti Perusahaan Aneka Kue dengan tujuan mengetahui keuntungan optimal yang dapat diperoleh perusahaan dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan

Penerapan Metode Debat Inisiasi Berorientasi Karakter Terhadap Keterampilan Berbicara Dan Berpikir Kreatif Siswa.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

meningkatkan keterampilan berbicara siswa berpikir kreatif yaitu metode

Adapun studi kelayakan pengembangan usaha ini dikaji dengan menggunakan aspek-aspek studi kelayakan seperti, Aspek Pasar dan Pemasaraan, Aspek Teknis dan Operasi, Aspek Hukum,