• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: TINJAUAN PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III: TINJAUAN PROYEK"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III: TINJAUAN PROYEK

3.1. Tinjauan Perusahaan

Pada dasarnya manajemen proyek adalah proses pemberian perintah, pengarahan dan pengendalian berbagai pihak yang terlibat dalam suatu proyek secara teritegritas.

Dalam merealisasi suatu proyek bangunan sipil baik skala besar maupun skala kecil, selalu ingin dicapai hasil dengan kualitas yang semaksimal mungkin, yaitu :

 Memenuhi spesifikasi yang diinginkan  Selesai tepat waktu

 Biaya bersifat fluktuasi

Oleh karenanya, asas efisiensi dan efektifitas harus merupakan dasar dalam pelaksanaan proyek tersebut. Pelaksanaan manajemen proyek yang baik harus dapat mengintegrasikan aspek mutu, biaya dan waktu secara optimal, sehingga keinginan pemilik proyek dapat terpenuhi. Pemilihan sistem dan pelaksanaan perlu adanya organisasi yang baik dimana aturan-aturan dan birokrasi yang harus dipatuhi serta dilaksanakan oleh pihak-pihak yang terkait didalamnya. Saling kerja sama dan mempunyai pembagian kerja, tanggung jawab serta wewenang yang jelas, akan sangat mendukung efisiensi kerja.

Pihak-pihak yang terkait dalam proyek ini secara garis besar meliputi :

PT. Jakarta Intiland (Pemilik)

 PT. PT Kurniadi Rekajasa (Konsultan MK)

PT. Project Development PT.Total Bangun Persada Tbk. (Konsultan Arsitektur)

PT. PT Kurniadi Rekajasa (Konsultan Struktur)  PT. Primadian Mitra Sejati (Konsultan ME)

(2)

3.1.1. Profil PT Total Bangun Persada Tbk

Berdiri dengan nama PT Tjahja Rimba Kentjana pada tanggal 4 September 1970, total yang bergerak di bidang bangunan dan konstruksi melakukan restrukturisasi dan mengubah namanya menjadi PT Total Bangun Persada pada awal tahun 1981. Melalui proses pematangan profesional, Perusahaan berjuang keras untuk memposisikan diri dalam kompetisi jasa konstruksi dengan merintis kiprahnya sebagai pelaksana konstruksi bangunan gedung

.

Gambar 2. Logo Perusahaan Sumber: Data Perusahaan

Tahun 2006, PT Total Bangun Persada menjadi perusahaan publik dengan nama PT Total Bangun Persada Tbk dan mencatat 2.750 juta lembar saham di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dengan kode TOTL. Saat ini, TOTAL beroperasi didukung dengan modal yang kuat dan tim manajemen yang handal. Perusahaan memiliki visi baru untuk ‘menjadi kontraktor bangunan terkemuka’ yang didukung oleh kebanggaan dan keunggulan di bidang konstruksi; dan visi tersebut sekarang menjadi kenyataan. Perusahaan juga berkomitmen untuk menerapkan standar internasional di bidang konstruksi bangunan dan manajemen proyek di industri konstruksi Indonesia, seiring dengan keahlian di bidang konstruksi gedung-gedung tinggi yang selalu dibutuhkan.

Visi Total adalah memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Salah satu kunci utama yang mendukung visi perusahaan adalah penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) secara konsisten dan konsekuen serta menjadikannya sebagai budaya kerja yang berlaku di dalam Perusahaan. Pemahaman ini mendasari komitmen Perusahaan untuk melaksanakan tata kelola yang baik dalam setiap kegiatan bisnisnya untuk mencapai tujuan bisnis jangka panjang yang berkesinambungan.

(3)

Pengelolaan Perusahaan berdasarkan prinsip GCG pada dasarnya merupakan upaya untuk menjadikan GCG sebagai kaidah dan pedoman bagi pengelola Perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Penerapan prinsip-prinsip GCG sangat diperlukan agar Perusahaan dapat bertahan dan tangguh dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. GCG diharapkan dapat menjadi sarana untuk mencapai visi, misi dan tujuan Perusahaan secara lebih baik.

Perusahaan menyadari bahwa Penerapan GCG secara sistematis dan konsisten merupakan kebutuhan yang harus dilaksanakan. Penerapan GCG pada Perusahaan diharapkan akan dapat memacu perkembangan bisnis, akuntabilitas serta mewujudkan nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang tanpa mengabaikan kepentingan Stakeholders lainnya.

3.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan Pusat

PT Total Bangun Persada Tbk. yang beralamat pusat di daerah Jakarta Barat, tepatnya di Jl. Letjen. S. Parman Kav. 106 Jakarta Barat 11440. Berdasarkan data perusahaan, struktur organisasi pada perusahaan tersebut yang terlihat pada bagan berikut:

Gambar 3. Struktur Organisasi PT. Total Bangun Persada Tbk, Sumber: Data Perusahaan

(4)

Pada bagan di atas terdapat bagian-bagian jabatan serta divisi. Terdapat President Director, Corporate Secretary, Management Representative, Internal Auditor, Director, Associate Director, General Manager, Marketing and Estimation, Project Development, Const. Eng & RD, Equipment, Genaral Affair dll. Dimana setiap divisi memegang tanggung jawab dan tugasnya masing-masing.

1. President Director

Berdasarkan data dari perusahaan, President Director bertugas sebagai:

Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perusahaan

.

 Memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan.

 Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran, dan perhatian dan pengabdianya secara penuh pada tugas, kewajiban, dan pencapaian tujuan Perusahaan.

 Dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab melaksanakan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perusahaan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan.

 Menyimpan di tempat kedudukan Perusahaan, risalah rapat Dewan Direksi, Laporan Tahunan, dokumen keuangan, dan dokumen lain.

 Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, dan atau Anggaran Dasar.

 Menyiapkan susunan organisasi Perusahaan lengkap dengan perincian tugasnya.  Menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten.

 Menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi tata kelola teknologi informasi di Perusahaan.

2. Corporate Secretary

(5)

Sebagai Liason Officer (Corporate Communication). Sekretaris Perusahaan bertugas untuk memfasilitasi dan membina komunikasi baik eksternal dan internal, menjalin hubungan dengan otoritas pasar modal, lembaga penunjang pasar modal, media, organisasi, maupun instansi pemerintah yang berkaitan dengan lingkungan bisnis Perusahaan.

Sebagai Compliance Officer. Sekretaris Perusahaan bertugas untuk memastikan telah dilaksanakannya Anggaran Dasar Perusahaan, membuat interpretasi yang jelas tentang aplikasi dan peraturan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan, mengamati dan memahami peraturan pasar modal dan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan aktivitas Perusahaan di pasar modal, serta memperhatikan, mengikuti, dan memastikan bahwa Perusahaan telah mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sebagai Investor Relation. Sekretaris Perusahaan memiliki tugas untuk memberikan informasi terkini tentang Perusahaan secara rutin kepada investor atas kinerja dan prospek Perusahaan termasuk aspek finansial. Investor Relation juga membina hubungan yang harmonis dengan kalangan pengamat keuangan/pasar modal serta lembaga-lembaga keuangan lainnya, termasuk mengelola, menganalisis, dan membuat laporan mengenai segenap informasi strategis Perusahaan terutama dalam bidang perekonomian dan keuangan yang berkaitan dengan lingkungan bisnis Perusahaan.

3. Internal Auditor

Berdasarkan data dari perusahaan, Internal Auditor bertugas sebagai:

 Melakukan audit dan penilaian atas kecukupan dan efektifitas pengendalian internal untuk lebih menjamin terselenggaranya sistem pengendalian intern secara terkoordinasi dalam setiap tingkatan manajemen.

 Melakukan analisa dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya.

 Melakukan penilaian terhadap pengelolaan resiko dan pelaksanaan GCG.

 Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana serta kegiatan Perusahaan.

(6)

 Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yg direview kepada pihak yang terkait.

 Menyiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit serta melaporkan setiap temuan audit dan rekomendasinya kepada Presiden Direktur dan Komite Audit.

 Memelihara komunikasi yang terbuka dan efektif dengan Komite Audit.  Bekerja dengan menerapkan kemahiran profesionalnya secara optimal.

4. Management Representative

Berdasarkan data dari perusahaan, Management Representative bertugas sebagai:

 Berkoordinasi dengan Badan Sertifikasi

Mewakili manajemen selama sertifikasi dan audit surveillance  Mempromosikan kesadaran tentang persyaratan pelanggan

 Menyiapkan dan merevisi dokumen SMM (Manual yaitu Kualitas, Prosedur sistem mutu dan dokumentasi lainnya).

 Memastikan kepatuhan semua fungsi sesuai standar ISO 9001:2000.

 Mempersiapkan Tinjauan Manajemen Jadwal Pertemuan dan melakukan Rapat Management Review

 Mempersiapkan jadwal Audit, Melakukan Audit Internal menyiapkan laporan audit, Menulis laporan Ketidaksesuaian ..

 Berkomunikasi dengan Top Management pada isu-isu Kualitas / Ketidaksesuaian & laporan Audit

 Mengukur & Mengawasi kinerja proses.

 Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan yang diperlukan.

 Membuat ISO / kesadaran Kualitas untuk rekan dengan pelatihan internal.  Review Kebijakan mutu secara berkala.

 Waktu ke waktu meninjau semua fungsi, untuk memeriksa pelaksanaan yang efektif dari sistem Manajemen Mutu.

(7)

5. Director

Berdasarkan data dari perusahaan, Director bertugas sebagai:

 Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.  Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian atau

manajer.

 Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

 Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.

6. Associate Director

Berdasarkan data dari perusahaan, Associate Director bertugas sebagai:

Mengawasi kinerja para Associate dalam pelaksanaan suatu proyek.

Bertanggung jawab terhadap project management, hardscape, softscape, dan design implementation.

7. General Manager

Berdasarkan data dari perusahaan, General Manager bertugas sebagai:

 Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan

 Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di perusahaan  Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan degan

maksimal

 Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan efektif dan optimal

 Mengelola anggaran keuangan perusahaan

 Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan  Membuat prosedur dan standar perusahaan

8. Marketing and Estimation

Berdasarkan data dari perusahaan, Marketing and Estimation bertugas sebagai:

(8)

 Menentukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien dengan memperhatikan sumber daya perusahaan.

 Menjalin hubungan dengan pelanggan khususnya dalam hal penanganan komplain, pengukuran kepuasan pelanggan.

 Menciptakan kenyamanan kerja karyawan perusahaan dengan mengoptimalkan fungsi kerja di Bagian Marketing.

 Menjalin hubungan, koordinasi dan kerja sama yang baik di dalam intern bagian Marketing maupun dengan Bagian lain terkait dengan kelancaran proses kerja di Bagian Marketing.

 Bertanggung jawab terhadap ketertiban, kelancaran, dan keakuratan data administrasi pemasaran.

9. Project Development

Berdasarkan data dari perusahaan, Project Development bertugas sebagai:

 Koordinasi dengan arsitek tentang peraturan spesifik pemerintah, area tanggung jawab desain, memperbaharui informasi desain rencana arsitektur dan elevasi. Hubungan yang tepat pada karakter dan image dari fitur arsitektural lanskap

Bertanggung jawab dalam perencanaan konsep desain, design development, dokumentasi konstruksi, implementasi proyek dan manajemen proyek terutama dalam desain konseptual, presentasi grafis, serta construction detailing.

 Koordinasi dengan Structural Engineer, Civil Engineer, Mechanial and Electrical Engineer, Interior Designer, Lighting Designer

10. Construction Engineering & Research Development

Berdasarkan data dari perusahaan, Construction Engineering & Research Development bertugas sebagai:

Bertanggung jawab pada peningkatan standar atap beton berdasarkan database yang dimiliki serta melakukan peningkatan standar pekerjaan basement. Peningkatan ini dilakukan bersama-sama dengan Departemen Product Quality dan Departemen Customer Care.

(9)

Pengembangan knowledge sebagai kelanjutan dari program yang telah dilakukan sebelumnya terus dilakukan dengan mengumpulkan lessons learnt sebagai corporate knowledge. Pembahasan topik-topik terkini terkait engineering dan lessons learnt dilakukan dalam acara Engineering Sharing Session yang diadakan secara berkala oleh CERD dengan mengundang seluruh Site Engineer proyek.

 Mengimplementasi teknologi yang terus dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk tetap menjadi kontraktor yang terdepan dan terbaik. Pembelajaran dan uji coba terhadap software-software engineering terus dilakukan untuk meningkatkan value yang dimiliki. Implementasi teknologi baik material, alat dan metode konstruksi juga terus dikembangkan sebagai antisipasi terhadap tantangan perkembangan desain bangunan di masa mendatang.

11. Director’s Assistant

Berdasarkan data dari perusahaan, Direrctor’s Assistant bertugas sebagai:

 Mengkoordinasi Manajer-manajer bidang dalam menjalankan fungsinya.

 Mengkoordinasi Manajer pengkaderan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas anggota.

 Membantu Direktur dalam menjalankan tugas-tugasnya.

12. Project Control

Berdasarkan data dari perusahaan, Project Control bertugas sebagai:

 Melaksanakan seluruh perencanaan manajemen keselamatan proyek dan manual K3LH.

 Menunjukan Kepemimpinan dalam melaksanakan seluruh aktivitas keselamatan.  Menentukan Senior Tim Leader, Manajer lini, dan personil HSE personal penting untuk mencapai aktivitas khusus, dan tugas-tugas yang merupakan bagian dari proyek.

 Memastikan setiap pekerja /sub kontraktor mengembangkan dan melaksanakan program perencanaan manajemen keselamatan proyek

(10)

 Bertanggung Jawab untuk melaksanakan dan mengembangkan teknis, pembelian material dan aktivitas-aktivitas keselamatan.

13. Customer Care

Berdasarkan data dari perusahaan, Customer Care bertugas sebagai:

 Memberikan informasi mengenai suatu produk-produk perusahaan, menjelaskan manfaat dan ciri-ciri produk, menjawab pertanyaan pelanggan mengenai produk serta membantu pelanggan.

 Membina hubungan baik dengan seluruh pelanggan, sehingga pelanggan merasa senang, puas, dan semakin percaya kepada perusahaan.

 Mengadakan pendekatan dan mencari pelanggan baru; berusaha membujuk pelanggan yang baru dan berusaha dalam mempertahankan pelanggan yang lama; serta berusaha mengatasi setiap suatu permasalahan yang dihadapi pelanggan, termasuk keberatan dan keluhan pelanggan.

14. Quality, Health, Safety, Environmental

Berdasarkan data dari perusahaan, Quality, Health, Safety, Environmental bertugas sebagai:

 Menyiapkan rencana mutu, RK3K dan Lingkungan.

 Melaksanakan pengukuran kinerja mutu, K3 dan lingkungan  Mengendalikan dokumen dan rekaman QHSE.

 Menerima/menolak mutu material dan pekerjaan.

 Menghentikan kegiatan jika dalam kondisi yang berbahaya.  Mengusulkan perbaikan berkelanjutan.

 Terukurnya kinerja mutu, K3 dan lingkungan.

 Terkendalinya risiko K3, dokumen dan rekaman QHSE.

15. Equipment

(11)

 Menerapkan program maintenance yang dianjurkan agar dapat mengidentifikasikan secara cepat masalah kecil sebelum menjadi kerusakan yang besar, mengurangi waktu luang dan gangguan pada produksi yang tidak terduga.

 Mengelola dengan baik dan lebih sedikit menyebabkan kecelakaan, dan penggunaan peralatan yang dilacak dengan baik menjamin tidak dicuri atau digunakan tanpa izin.

 Pelacakan biaya secara akurat juga mendukung untuk menganalisis reparasi dan maintenance.

 Menentukan waktu yang paling cocok untuk pemeriksaan yang rinci atau penggantian

16. General Affair

Berdasarkan data dari perusahaan, General Affair bertugas sebagai:

 Melakukan pengelolaan dan perawatan kendaraan dinas, gedung dan perawatan lingkungan kantor (lahan parkir, halaman kantor, gudang, dsb).

 Perawatan instalasi listrik (Mechanical dan electrical).  Semua bentuk perizinan perusahaan.

 Berhubungan dengan pihak eksternal (Pemda, Kepolisian, pemkab, muspida, ormas, wartawan, kelurahan, kecamatan dll).

 Mengurusi semua kebutuhan operasional perusahaan.  Mengurusi dan berhubungan dengan outsourcing company.

17. Legal

Berdasarkan data dari perusahaan, Legal bertugas sebagai:

 Sebagai konsultan hukum perusahaan, yaitu memberikan nasihat atau opini hukum kepada pemimpin perusahaan.

 Sebagai advokat perusahaan, yaitu mewakili perusahaan jika terjadi masalah di pengadilan.

(12)

 Melakukan pemeriksaan dan penelitian dari segi hukum dan memberikan Laporan pemeriksaan segi hukum.

 memberikan pendapat segi hukum atas aspek-aspek hukum yang menyangkut perusahaan dan penawaran umum ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.

18. Logistic

Berdasarkan data dari perusahaan, Logistic bertugas sebagai:

 Pengelolaan stock dan distribusi peralatan atau perlengkapan kepada unit kerja untuk rnenunjang pelaksanaan tugas perusahaan.

 Pernbinaan hubungan kerja yang baik dengan pihak ekstemal (konsultan dan vendor) untuk rnendukung kelancaran inventarisasi dan ketersediaan fasilitasl jasa yang diperlukan untuk rnenunjang kegiatan operasional perusahaan.

 Melakukan pengadaan barang dan/atau jasa yang diperlukan para unit kerja lain guna mendukung pelayanan dan operasional perusahaan.

 Melakukan analisa kebutuhan pengadaan barang dan/atau jasa yang diminta para unit kerja lain guna memenuhi pengadaan barang dan/atau jasa.

19. Accounting

Berdasarkan data dari perusahaan, Accounting bertugas sebagai:

 Menetapkan metode-metode yang digunakan dalam pencatatan akuntansi.  Memeriksa nomor seri faktur penjualan.

 Mengarsipkan faktur penjualan urut tanggal.

 Mencatat berkurangnya piutang di transaksi pelunasan piutang oleh debitur.  Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara periodik

(bulanan atau tahunan).

 Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan).

 Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan.

(13)

20. Human Resources Departement

Berdasarkan data dari perusahaan, Human Resources Departement bertugas sebagai:

 Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia. Dalam hal ini termasuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sumber daya manusia dan pengembangan kualitas sumber daya manusia.

Membuat sistem human resource yang efektif dan efisien, misalnya dengan membuat SOP, job description, training and development system dll.

 Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan, mulai dari mencari calon karyawan, wawancara hingga seleksi.

 Melakukan seleksi, promosi, transfering dan demosi pada karyawan yang dianggap perlu.

 Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kemampuan, potensi, mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan yang sesuai dengan standar perusahaan.

 Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan.

 Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya kontrak kerja.

 Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar peraturan atau kebijakan perusahaan.

21. Personnel Administrasi

Berdasarkan data dari perusahaan, Personnel Administrasi bertugas sebagai:

 Melaksanakan aktifitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan dan jabatan.

 Melaksanakan aktifitas renovasi gedung kantor/kerja, untuk memastikan semua gedung kantor selalu siap operasional.

 Melaksanakan kegiatan surat-menyurat, dokumentasi dan pengarsipan, untuk memastikan dukungan administrasi bagi kelancaran kegiatan seluruh karyawan.

(14)

 Membuat rencana dan mengevaluasi kerja harian dan bulanan untuk memastikan tercapainya kualitas target kerja yang dipersyaratkan dan sebagai bahan informasi kepada atasan.

Membuat perkiraan biaya tahunan yang berkaitan dengan kegiatan office administration, sebagai rekomendasi pembuatan anggaran departemen General Affair.

 Melaksanankan akan adanya kebutuhan dan pengadaan alat tulis kantor, peralatan kantor, peralatan kebersihan dan keamanan kantor serta layanan photocopy dan penjilidan.

 Mengawasi pelaksanaan kebersihan dan kenyamanan ruang kantor dan keamanan kantor.

22. Training Centre

Berdasarkan data dari perusahaan, Training Centre bertugas sebagai:

Mengembangkan Total Construction Institute (TCI) yang merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan dengan materi teknis yang disesuaikan dengan tuntutan kerja di lapangan.

 Mengembangkan SDM sekaligus mempertahankan SDM berkualitas yang dimiliki merupakan hal yang tidak mudah. TOTAL senantiasa mencari formulasi kompensasi dan benefit yang tepat sesuai kebutuhan karyawan.

 Mengembangkan program pelatihan yang dapat memenuhi kompetensi SDM di seluruh level organisasi, mulai dari kompetensi teknis (hardskill), kompetensi manajerial (Great Management), kompetensi kepemimpinan (Great Leadership), serta berbagai materi lainnya yang bersifat soft skill seperti Entrepreneurship, Business English Communication, dan Presentation Skills. Semua program pelatihan ini secara terus menerus diberikan ke masing-masing level jabatan yang sudah disesuaikan.

Membekali secara intensif para sarjana lulusan baru (fresh graduate engineer), supaya lebih siap dan mampu cepat beradaptasi di dunia kerja konstruksi gedung.

(15)

Berdasarkan data dari perusahaan, Property & Building Management bertugas sebagai:

 Memberikan masukkan positif pada gedung yang akan dikelola, khususnya yang berhubungan dengan kemudahan operasional pengelolaan nantinya.

 Merencanakan, mengkordinasi dan mengontrol pelaksanaan action plan/rencana kerja, kegiatan operasional dan perbaikan untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, serta kepuasaan penghuni/tenant.

 Mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan rekomendasi penyelesaian atas permasalahan yang timbul baik dalam hal operasional maupun yang berkaitan dengan tenant/penghuni ataupun pihak luar /ketiga (outsourcing, kontraktor, supplier).

Memastikan kegiatan perawatan dan perbaikan (maintenance&repair) atas seluruh aset dan fasilitas gedung terselenggara sesuai jadwal yang sudah ditetapkan dengan metode perawatan/kerja yang benar dan tepat guna.

 Mempersiapkan peraturan-peraturan, tata tertib, prosedur kerja yang berkaitan dengan kegiatan mengelola gedung, baik untuk bidang umum dan administrasi, bidang teknik, security, housekeeping, dan lain sebagainya untuk menjamin tercapainya rencana mutu pengelolaan dan pelayanan terhadap gedung yang akan dikelola.

24. Cash Operation

Berdasarkan data dari perusahaan, Cash Operation bertugas sebagai:

 Melakukan pengaturan keuangan perusahaan.

 Melakukan penginputan semua transaksi keuangan ke dalam program.  Melakukan transaksi keuangan perusahaan.

 Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait dengan aktivitas keuangan perusahaan.

 Melakukan penagihan kepada customer.

 Mengontrol aktivitas keuangan / transaksi keuangan perusahaan.  Membuat laporan mengenai aktivitas keuangan perusahaan.

 Menerima dokumen dari vendor internal maupun external lalu melakukan verifikasi terhadap keabsahan dokumen.

(16)

25. Information Technology

Berdasarkan data dari perusahaan, Information Technology bertugas sebagai:

 Merencanakan manajemen sistem informasi dengan membuat strategi, metodologi sistem informasi agar dapat diaplikasikan.

 Menyelenggarakan layanan kerja kolaboratif berupa forum diskusi bermoderator sebagai sarana knowledge sharing secara virtual dengan bantuan TI.

 Mengelola penerapan teknologi baru menggunakan prinsip-prinsip manajemen perubahan dengan cara sosialisasi yang terencana untuk meminimalkan resistensi pengguna.

 Membeli hardware IT, software dan hal-hal lain yang berhubungan dengan hal tersebut. Instalasi, perawatan dan penyediaan dukungan harian baik untuk hardware & software Windows & Macintosh, peralatan termasuk printer, scanner, hard-drives external, dll.

 Korespondensi dengan penyedia jasa eksternal termasuk Internet Service Provider, penyedia jasa Email, hardware, dan software supplier, dll.

 Mengatur penawaran harga barang dan tanda terima dengan supplier untuk kebutuhan yang berhubungan dengan IT.

 Penerapan manajemen teknologi ini terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen perusahaan guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.

3.1.3. Visi dan Misi Perusahaan

PT Total Bangun Persada–perusahaan konstruksi bangunan gedung terbesar, terdepan dan kekuatan utama dalam industri konstruksi Indonesia. Perusahaan konstruksi bangunan gedung utama dan terpandang di Asia Tenggara. PT Total Bangun Persada ingin dikenal sebagai organisasi konstruksi yang berintegritas, terpandang, adil dalam berbisnis (fair dealing), berkualitas, keselamatan, bangga dan prima. Perusahaan yang berkomitmen untuk kepuasan pelanggan dengan

(17)

menghasilkan kualitas kerja dalam lingkungan yang risikonya terkendali, serta memberikan pelayanan prima. Perusahaan yang segenap karyawannya bangga bekerja di dalam industri konstruksi, dimana mereka dapat tumbuh dan berkinerja yang terbaik, dan secara terus-menerus berupaya untuk mencapai keprimaan. Dengan motto perusahaan “Pride and Excellence In Construction”.

3.1.4. Budaya Total

Kinerja (Performance):

Komitmen terhadap mutu & excellence. Komitmen terhadap customer.

Mengerjakan hal-hal biasa secara luar biasa.  Mengadakan perbaikan terus menerus.

Karakter (Character):

 Memiliki integritas yang tinggi.

 Dapat dipercaya dan dapat diandalkan.  Bersikap fair dan adil terhadap siapapun.  Selalu menepati janji.

Semangat (Spirit):

 Bekerja erat dan menghargai setiap karya dan upaya rekan kerja & mitra usaha.

 Mampu menyesuaikan dengan keadaan yang berubah.  Berorientasi ke depan.

 Bangga terhadap profesi dan hasil karya

3.1.5. Struktur Group Perusahaan

Berikut adalah struktur group perusahaan yang berada di PT. Total bangun Persada.

(18)

Gambar 4. Struktur Group Perusahaan. Sumber: data Perusahaan

TOTAL telah mendirikan empat anak perusahaan, yakni PT Total Persada Development (TPD) yang fokus pada bidang properti, PT Total Persada Indonesia yang bergerak dalam bidang konstruksi untuk pembangkit listrik dan bangunan industrial sebagai bisnis utamanya, PT Total Pola Persada (TPP) yang fokus bergerak dalam penyedia peralatan perancah, serta PT Total Pola Formwork (TPF) yang fokus pada jasa pemasangan perancah (formwork). Berikut penjelasan singkat anak perusahaan PT. Total Bangun Persada Tbk,

 PT Total Persada Development (TPD). PT Total Persada Development (TPD) merupakan anak perusahaan TOTAL yang berfokus pada pembangunan properti. Komposisi kepemilikan saham TPD adalah 99% PT Total Bangun Persada Tbk dan 1% PT Total Inti Persada. Secara resmi, TPD dibentuk sejak tanggal 1 April 2010. TPD memberikan kontribusi pendapatan dan laba bersih dari sektor properti.

 PT Total Persada Indonesia (TPI). PT Total Persada Indonesia, didirikan pada tahun 2012, merupakan perusahaan anak PT Total Bangun Persada Tbk.

(19)

Perusahaan yang akan bergerak dan difokuskan pada pelaksanaan proyek dibidang industri dan prasarana, kemampuan yang akan disediakan adalah manajemen proyek multi disiplin, mulai beroperasi pada tahun 2013, kedepannya diharapkan dapat memperluas bidang pekerjaannya. Kepemilikan saham TPI sebesar 99% dipegang oleh TOTAL dan sisanya merupakan milik PT Total Inti Persada. TPI memiliki modal dasar Rp100 miliar dan modal disetor Rp25 miliar. Proyek yang telah dikerjakan adalah PROYEK PLTP Kamojang 5, 1x35 MW dan Proyek yang sedang dikerjakan antara lain Proyek Sumpal Compression, Proyek Banggai Ammonia Plant, dan Proyek Mdp Warehouse.  PT Total Pola Persada. PT Total Pola Persada (TPP) merupakan perusahaan

patungan (joint venture) Perseroan dengan PT Pola Intiperkasa, dengan modal dasar mencapai Rp100 miliar. Kepemilikan saham TOTAL di TPP mencapai 60% dan sisanya 40% dimiliki oleh PT Pola Intiperkasa. TPP didirikan dan mulai beroperasi pada 9 Maret 2015. TPP memiliki bidang usaha pada penyedia peralatan perancah dan bergerak dalam bidang usaha perindustrian, perdagangan dan jasa, serta penyedia peralatan bekisting (Formwork). Beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh TPP meliputi Proyek Pondok Indah Residence, Sequis dan Pakubuwono Springs.

 PT Total Pola Formwork (TPF). PT Total Pola Formwork (TPF) merupakan perusahaan patungan (joint venture) Perseroan dengan PT Pola Intiperkasa. TPF didirikan pada 9 Maret 2015 dan bergerak di bidang instalasi peralatan bekisting/pencetak beton (formwork). Modal dasar usaha patungan ini sebesar Rp10 miliar dan modal disetor serta ditempatkan Rp5 miliar. Komposisi kepemilikan terdiri dari Total Bangun Persada sebesar 60% dan Pola Inti Perkasa menggenggam 40% saham. Beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh TPF meliputi Proyek Pondok Indah Residence, Sequis dan Pakubuwono Springs.

31.6. Proyek- Proyek Yang Pernah Dikerjakan Perusahaan

Berikut adalah data paparan publik dalam acara Institutional Investor Day 2016 mengenai proyek-proyek yang sudah dikerjakan oleh PT. Total Bangun Persada Tbk,

(20)

Gambar 5. Proyek-Proyek Yang Sudah Dibangun. Sumber: Data Perusahaan

Gambar 6. Proyek-Proyek Yang Sudah Dibangun. Sumber: Data Perusahaan

(21)

Gambar 7. Proyek-Proyek Yang Sudah Dibangun. Sumber: Data Perusahaan

Gambar 8. Proyek-Proyek Yang Sudah Dibangun. Sumber: Data Perusahaan

(22)

Gambar 9. Proyek-Proyek Yang Sudah Dibangun. Sumber: Data Perusahaan

Gambar 10. Proyek-Proyek Yang Sudah Dibangun. Sumber: Data Perusahaan

(23)

3.1.6. Kegiatan Usaha Konstruksi

Operasi kegiatan konstruksi PT. Total Bangun Persada Tbk, terbagi atas tahap-tahap sebagai berikut:

 Seleksi proyek baru  Memperoleh kontrak  Seleksi tim proyek  Pelaksanaan  Penyelesaian

Gambar 11. Flow Chart Kegiatan Kontruksi. Sumber: Data Perusahaan

Dalam prosedur pelaksanaan proyek, PT. Total Bangun Persada memiliki TOTAL Project Process, yaitu sebuah alur/urutan sejumlah proses utama dalam pelaksanaan proyek, yang dibagi dalam 5 proses – yang dimulai setelah proyek diperoleh dari Pelanggan, sampai dengan serah-terima bangunan kepada Pelanggan. Penjelasan umumnya sebagai berikut:

• Prosedur TPP: 2011 terdiri dari beberapa proses, proses, kegiatan dan sub-kegiatan.

• Hubungan antar proses dan prosedur untuk beberapa sub-proses dijelaskan dengan menggunakan diagram alir.

3.1.7. Pengadaan Proyek Baru

PT. Total Bangun Persada Tbk, memperoleh proyek baru baik dari pelanggan berulang, pelanggan baru, maupun pelanggan utama, dan berikut penjelasannya:

(24)

 Pelanggan berulang.

Berdasarkan analisa internal dari Direksi pada tahun 2005, 2004 dan 2003 masing-masing sekitar 74,9%, 76,9% dan 71,8% dari pendapatan berasal dari pelanggan berulang, yang sudah menunjuk perusahaan untuk

membangun lebih dari satu proyek bersama perusahan dalam tahun 2003 ke 2005. Berkat kiprahnya yang cukup lama, perusahaan memiliki daftar

pelanggan berulang yang cukup banyak. Pelanggan-pelanggan tersebut mempercayai kinerja Perseroan yang konsisten melaksanakan pekerjaan dengan standar yang tinggi dan memberikan pelayanan yang prima dan penyerahan proyek tepat waktu.

 Pelanggan baru.

Bagian Pemasaran memiliki tanggung jawab utama untuk mengumpulkan informasi mengenai proyek-proyek baru yang potensial dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan-pelanggan baru. Berkat pengalaman dan sukses perseroan dalam industri konstruksi di Indonesia, bagian pemasaran seringkali mampu meyakinkan pelanggan baru dengan memperlihatkan contoh proyek-proyek konstruksi yang prestisius yang pernah dikerjakan oleh perusahaan.

 Pelanggan utama

Pelanggan utama perusahaan adalah pelanggan berulang yang telah menunjuk perusahaan untuk melaksanakan proyek mereka beberapa kali. Namun demikian, pelanggan-pelanggan utama dari tahun ke tahun berbeda-beda dari segi pendapatan perusahaan, berdasarkan nilai proyek yang diselesaikan pada tahun yang bersangkutan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2005, 2004 dan 2003 lima pelanggan utama perusahaa memberikan kontribusi masing-masing sebesar 49,4%, 64,7% dan 57,3% kepada jumlah pendapatan kontruksi perusahaan.

(25)

3.1.8. Perolehan Kontrak

Untuk proyek konstruksi sektor swasta, pemilik bangunan melalui konsultan survei kuantitas (quantity survey consultants) umumnya meminta PT. Total Bangun Persada Tbk, untuk mengikuti tender proyek konstruksi. Untuk proyek sektor publik, PT. Total Bangun Persada Tbk, umumnya melakukan pendekatan untuk mengetahui rencana tahunan pembangunan. PT. Total Bangun Persada Tbk, sangat berpengalaman dalam menanggapi permintaan tender dan dapat dengan segera mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan baik oleh sektor swasta maupun publik

Pada tahap tender, PT. Total Bangun Persada Tbk, mengumpulkan informasi mengenai proyek yang ditenderkan dan informasi tambahan lainnya dari pihak yang mengadakan tender. Hal tersebut merupakan tanggung jawab Bagian Estimasi, bekerja sama dengan salah satu Direktur yang ditunjuk dalam mengevaluasi proyek tersebut. Dalam tender proyek tersebut, Bagian Estimasi bekerja sama dengan Bagian Pengadaan dan pihak ketiga lainnya, termasuk konsultan dan sub-kontraktor untuk menghitung perkiraan biaya untuk proyek tersebut.

Bagian Estimasi mempersiapkan dokumen tender formal dan Sub-Bagian Administrasi Kontrak mempelajari persyaratan dalam draft kontrak tersebut. Bagian Estimasi membuat presentasi kepada Direksi mengenai proyek yang ditenderkan, antara lain, metode konstruksi, persyaratan kontrak, biaya yang dibutuhkan, bahan baku yang digunakan dan jadwal penyelesaiannya. Apabila Direksi menyetujui proyek tersebut, seorang anggota Direksi akan menandatangani formulir tender. Apabila pelanggan tertarik untuk menunjuk PT. Total Bangun Persada Tbk, melaksanakan proyek tersebut, rapat-rapat lanjutan antara pelanggan dan PT. Total Bangun Persada Tbk, akan dilakukan untuk melakukan finalisasi persyaratan kontrak.

Dalam hal Perseroan dan pelanggan telah mencapai kesepakatan maka kontrak akan ditandatangani, dan suatu pembayaran uang muka sebesar 10% - 30% dari nilai proyek akan terhutang kepada PT. Total Bangun Persada Tbk, dimana untuk itu PT. Total Bangun Persada Tbk, harus menerbitkan garansi uang muka yang senilai dengan besarnya uang muka (advance payment bond). PT. Total Bangun Persada Tbk, juga harus memberikan jaminan pelaksanaan (performance bond) sebesar 5% dari nilai kontrak, sebagai jaminan atas pelaksanaan pekerjaan.

(26)

3.1.9. Struktur Organisasi Proyek

Dalam sebuah proyek terdapat bagian-bagian dalam pengerjaannya. Berikut adalah Struktur Organisasi proyek Ramayana Cikupa.

Gambar 12. Struktur Organisasi Proyek Ramayana Cikupa. Sumber: data Perusahaaan.

Guna menunjang kelancaran dan mendukung pengendalian-pengendalian yang mantap dalam pelaksanaan pekerjaan proyek, maka PT. Total Bangun Persada Tbk telah membentuk organisasi pelaksanaan proyek. Organisasi ini pada hakekatnya merupakan satu tim kerja yang diharapkan akan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Organisasi kontraktor dimpimpin oleh seorang Proyek Manager yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan, serta mengkoordinasikan semua kegiatan proyek.

(27)

Adapun komponen organisasi pelaksanaan proyek Ramayana Cikupa, meliputi:

1. Project Manager (Kepala Proyek).

Manajer proyek pada proyek Ramayana Cikupa ini dijabat oleh Bapak Darmono Eko. Manajer proyek adalah posisi yang tertinggi di dalam struktur organisasi proyek. Manajer proyek ditetapkan oleh pemimpin perusahaan untuk memimpin dalam melaksanakan proyek yang sedang dikerjakan. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dilapangan, antara lain:

 Bertanggung jawab penuh dilapangan terhadap keputusan dalam pembangunan proyek yang ditanganinya.

 Berperan aktif dalam memonitor seluruh pekerjaan yang ada di proyek.

 Memberi keputusan mutlak terhadap semua permasalahan yang ada di proyek.  Berwenang dalam pemberian tugas kepada seluruh bawahannya.

 Memastikan proyek telah berjalan sesuai dengan project planning.

 Melaksanakan dan memimpin rapat secara internal maupun eksternal dengan owner.

 Membuat laporan lengkap selama kegiatan proyek hingga selesai dan masa pemeliharaannya dalam buku.

 Membuat schedule pelaksanaan proyek.

 Mangatur manajemen dan mengawasi pelaksanaan proyek.

 Bertanggung jawab atas kemajuan dan kesuksesan selama pembangunan proyek.

2. Site Manager.

Site manager pada proyek Ramayana Cikupa ini dijabat oleh Bapak Listiyo Priyastono. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dilapangan, antara lain:

 Aktif dalam rapatyang diadakan oleh konsultan, pemberi tugas dan mengusulkan hal-hal yang menguntungkan perusahaan.

(28)

 Mempersiapkan dan memproses berita acara tepat pada waktunya sesuai dengan kemajuan proyek guna terlaksananya penagihan.

 Membuat jadwal bahan, alat dan sumber daya manusia dan lain-lain.

 Mengkoordinasikan dan memonitor persediaan bahan, alat dan tenaga sesuai rencana.

 Memimpin dan mengarahkan kegiatan-kegiatan pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian bahan dan alat.

 Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian bahan, alat dan tenaga.

 Melakukan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi penyimpangan.

 Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna mendapatkan hasil yang telah ditetapkan.

3. Site Engineer.

Site engineer pada proyek Ramayana Cikupa ini dijabat oleh Bapak Heri Purnomo. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dilapangan, antara lain:

 Mengkoordinir pembuatan master schedule dan breakdown aktivitas bulanan dan mingguan. Mengkoordinir penentuan schedule material dan persetujuan material dari owner.

 Mengkoordinir pembuatan shop drawing.

 Memaksimalkan kemungkinan pemanfaatan value engineering (VE).

 Mengkoordinir pembuatan laporan progres pelaksanaan proyek secara periodik.

4. Commercial Manager.

Commercial manager pada proyek Ramayana Cikupa ini dijabat oleh Bapak Eko Darmono. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dalam proyek, antara lain:

(29)

Bertanggung jawab untuk membuat daftar sub-kontraktor.

 Bertanggung jawab untuk memonitor realisasi pengadaan sub-kontraktor untuk kemudian penyimpangannya dimasukkan dalam rekapitulasi Produktifitas Mingguan dan dibahas dalam rapat koordinasi.

 Bertanggung jawab untuk memonitor realisasi pengadaan supplier untuk kemudian penyimpangannya dimasukkan dalam rekapitulasi produktifitas Mingguan dan dibahas dalam rapat koordinasi.

 Memonitoring pengadaan material.

5. General Affair.

General affair pada proyek Ramayana Cikupa ini dijabat oleh Bapak Sagino. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dalam proyek, antara lain:

Mengurus permintaan karyawan kepada Dept. HRD.

 Mengurus pengembalian karyawan yang telah selesai tugasnya di proyek disertai Performance Planning, Review dan Appraisal kepada Dept. Personalia.

 Mengurus dan membuat evaluasi karyawan kontrak jika mendapat informasi dari Dept. Personalia bahwa karyawan tersebut sudah habis masa kontraknya dan mengirimkannya kepada Dept. personalia.

 Memberikan materi dari pelatihan spesifik disesuaikan dengan kondisi/ kebutuhan proyek dan harus merupakan pengetahuan tentang metoda, bahan dan alat yang dapat diterapkan untuk mengendalikan suatu proses pekerjaan dan guna mencapai / memperoleh produk yang bermutu.

 Mengadakan pelatihan spesifik dilakukan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan (termasuk pelatihan pembuatan mock up), dan dilakukan berulang kepada setiap pekerja yang baru mulai bergabung melakukan pekerjaan tersebut.

(30)

6. HSE Supervisior.

HSE Supevisor pada proyek Ramayana Cikupa ini memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dalam proyek, antara lain:

 Bertanggung jawab atas kegiatan HSE Talks / Tool Box meeting agar bisa berjalan dengan baik dan konsisten dengan melibatkan Tim Proyek.

 Pengarahan ini bisa dilakukan dalam bentuk HSE Talks, yaitu pengarahan secara masal kepada semua pekerja ; atau dalam bentuk Tool Box meeting, yaitu pengarahan dalam kelompok-kelompok kecil sesuai lokasi atau jenis pekerjaan-nya atau bisa juga dilakukan kombinasi keduanya sesuai kondisi proyek.

 Bertanggung jawab agar kegiatan patrol ini bisa dilaksanakan pada semua area kerja, dengan cara yang efektif, dan dilakukan secara konsisten.

 Memberikan perintah lisan untuk memberhentikan pekerjaan bilamana ditemukan pekerjaan berbahaya yang dilakukan tanpa ijin dan menindak lanjuti dengan pembuatan Laporan Ketidaksesuaian dan Peringatan.

7. Mechanic & Assistant Mechanic

Mechanic & Assistant Mechanic pada proyek Ramayana Cikupa ini dijabat oleh Bapak Ristanto & Bapak Andika. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dalam proyek, antara lain:

 Bertanggung jawab untuk memonitor pengoperasian alat oleh operator termasuk kerusakan dan tidak beroperasinya alat setiap hari dan melaporkannya ke Dept. peralatan setiap bulan.

 Bertanggung jawab untuk membuat rekapitulasi tidak beroperasinya alat setiap minggu kepada SM (form PRY-AL.04) untuk selanjutnya data dimasukkan dalam Rekapitulasi Produktifitas Mingguan dan dibahas dalam Rapat Koordinasi.

 Bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan inspeksi / pemeriksaan dan perawatan peralatan.

Bertanggung jawab untuk membuat laporan ke Dept. peralatan atas alat proyek yang rusak.

(31)

8. Quality Supervisor.

Quality Supervisor pada proyek Ramayana Cikupa ini dijabat oleh Bapak Achmad Sukirmi. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dalam proyek, antara lain:

 Bertanggung jawab memeriksa mock-up mengenai mutu pekerjaan, mutu material, kesesuaian dengan shop-drawing, fungsi dan segi estetika.

 Bertanggung jawab untuk melakukan identifikasi produk agar prosesnya dapat ditelusuri. Identifikasi yang dimaksud antara lain terhadap hasil pekerjaan. misal: denah pengecoran, mock up, termasuk hasil pekerjaan / produk yang cacat (khusus produk cacat, bisa dilakukan dengan memberi tanda khusus pada produk tsb).

 Bertanggung jawab untuk melakukan inspeksi dan test menggunakan Instruksi Kerja (IK) dan untuk pekerjaan yang tidak ada dalam IK, gunakan RIT.

 Bertanggung jawab untuk membuat rencana pengecoran dan wajib diperiksa SM sebelum diberikan kepada Supplier sebagai es timasi kebutuhan beton mingguan.

 Bertanggung jawab untuk melakukan pengukuran aktual lapangan sebelum dan sesudah pengecoran bersama supplier dan disepakati pada Berita Acara Pengukuran Beton.

 Bertanggung jawab untuk membuat rencana dan memonitor realisasi pengecoran pada Evaluasi Beton Mingguan dan wajib diperiksa oleh SM untuk selanjutnya data dimasukkan dalam Rekapitulasi Produktifitas Mingguan) dan dibahas dalam Rapat Koordinasi.

9. Surveyor & Assistant Surveyor

Surveyor & Assistant Surveyor pada proyek Ramayana Cikupa ini dijabat oleh Bapak Kabul Kuatno & Bapak Okky Setiawan. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dalam proyek, antara lain:

 Menentukan titik2 batas area proyek, ini diperlukan guna pembuatan alur pagar proyek dan penentuan koordinat gedung.

 Membaca gambar dengan melihat bentuk dan ukuran bangunan agar dapat diaplikasikan dilapangan.

(32)

 Menentukan elevasi kedalaman galian pondasi serta lantai basement, kesalahan dalam penentuan elevasi ini bisa menyebabkan pemborosan pekerjaan urugan dan galian tanah.

 Menentukan as bangunan untuk mencari lokasi titik tiang pancang dan pile cap.  Memantau kedataran cor beton pada pekerjaan lantai basement atau plat lantai

di atasnya.

 Marking / menentukan as kolom gedung, pada pekerjaan ini mengunakan istilah pinjaman as 1m untuk mengecek apakah pembesian dan bekisting kolom sudah terletak pada posisi yang benar.

 Pengecekkan ketegakan kolom menggunakan waterpass atau benang ukur yang diberi bandul.

 Menghitung ketingian elevasi cor kolom beton agar tidak miring untuk menaruh balok dan plat lantai, kesalahan dalam pekerjaan ini dapat menyebabkan adanya bobok beton atau cor ulang untuk menambah ketinggian kolom.  Pengecekan kedataran elevasi balok lantai supaya sesuai dengan gambar

rencana.

 Marking peletakan stek besi tulangan struktur diatasnya.

 Marking peletakan void dan lubang lift gedung agar berada tepat pada posisi rencana.

 Membuat garis as elevasi bangunan tiap lantai, dibuat dengan cara membuat garis pinjaman dengan ketinggian 1m dari lantai gedung.

 Membuat serta mengukur penurunan gedung setiap hari atau seminggu sekali untuk mengetahui apakah posisi gedung yang sudah dibangun berada pada kondisi yang aman.

 Marking posisi pekerjaan arsitektur seprti pemasangan dinding batu bata, pemasagan kepala keramik, penentuan posisi titik lampu, penentuan posisi sanitair toilet, dll.

10. Drafter

Drafter pada proyek Ramayana Cikupa ini dijabat oleh Bapak Heri. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dalam proyek, antara lain:

(33)

Bertanggung jawab terjadinya pembuatan semua As Built Drawing oleh semua disiplin pekerjaan dengan menggunakan format standar TOTAL (sesuai IK Pembuatan Gambar) atau yang telah ditentukan oleh Pelanggan.

Bertanggung jawab membuat rencana dan realisasi pembuatan As Built Drawing (form PRY-SE.02) secara keseluruhan (termasuk yang harus dilakukan oleh subkontraktor/NSC/DC) untuk selanjutnya penyimpangannya dimasukkan dalam Rekapitulasi Produktifitas Mingguan (form PRY-PM.05) dan dibahas dalam Rapat Koordinasi.

Bertanggung jawab untuk meminta persetujuan As Built Drawing kepada Pelanggan.

Bertanggung jawab untuk mendistribusi gambar As Built Drawing yang telah disetujui oleh Pelanggan kepada pihak terkait.

11. Quantity Surveyor

Quantity Surveyor pada proyek Ramayana Cikupa ini dijabat oleh Bapak Agus Riyono. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dalam proyek, antara lain:

 Tersedianya back up data RAB dan RAP serta evaluasinya.  Mereview perhitungan dan analisa (RAP & RAB).

 Mengevaluasi analisa RAB dan RAP kontrak.

 Terlaksananya pengendalian claim dan tagihan pihak mandor/ sub kontraktor.  Terlaksananya tagihan atau claim ke owner tepat waktu.

 Membuat tagihan ke owner sesuai yang tercantum dalam kontrak.  Memonitor tagihan atau pembayaran termin.

 Terlaksananya kegiatan/proposal pekerjaan tambah kurang.

12. Buyer

Buyer pada proyek Ramayana Cikupa ini dijabat oleh Bapak Dedy. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dalam proyek, antara lain:

 Mencari dan mensurvey data jumlah material berseryt harga bahan dari beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan termurah dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

(34)

 Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau tokobahan bangunan dengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingg abisa mendapatkan harga material termurah pada supplier terpilih.

 Membuat dan menyusun laporan material sesuai dengan format yang sudah menjadi standar perusahaan.

 Membuat berita acara mengenai permintaan penerimaan dan penolakan material setelah melalui control kualitas bahan oleh quality control.

13. Stock Keeper

Stock Keeper pada proyek Ramayana Cikupa ini dijabat oleh Bapak Dedy. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dalam proyek, antara lain:

 Bertanggung jawab supaya barang / material yang baru datang dan belum diinspeksi diletakan pada area terpisah (area karantina) dengan batas yang jelas.

 Bertanggung jawab memilih lokasi dan mengatur penyimpanan barang/material, sehingga diyakini tidak terjadi penurunan mutu barang / material tersebut, termasuk penempatan sementara saat pemindahan/ pengangkatan ke lokasi kerja.

 Bertanggung jawab mengatur agar barang / material yang sejenis diletakan bersama dan diberi identifikasi (nama barang atau status barang).

 Wajib mendata semua barang /material yang disimpan (form PRYKG.01), dengan detail berdasar jenis, merk, type, model dan hal lain yang membedakannya.

 Harus membuat arsip atas serah-terima (pengeluaran) barang / material (form PRY-KG.02 dan untuk besi form PRY-KG.02B), dan laporan mingguan (form PRY-KG.03).

14. Cashier/Admin

Cashier/Admin pada proyek Ramayana Cikupa ini dijabat oleh Bapak Sagino. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dalam proyek, antara lain:

 Bertanggung jawab membuat laporan keuangan atau kas bank proyek, laporan pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang dll.

(35)

 Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan dibayar oleh owner sebagai pemilik proyek.

 Membuat laporan akutansi proyek dan meyelesaikan perpajakan serta retribusi.

 Menerima dan memproses tagihan dari sub kontraktor.

 Memelihara bukti-bukti kerja sub bagian administrasi proyek serta data-data proyek.

 Mengisi data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga kerja, menyimpan data-data kepegawaian karyawan, dan pembayaran gaji serta tunjangan karyawan.

15. Security.

Security pada proyek Ramayana Cikupa ini dijabat oleh Bapak Warno. Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dalam proyek, antara lain:

 Mengamankan suatu aset, instansi, proyek, bangunan, properti atau tempat dan melakukan pemantauan peralatan, pengawasan, pemeriksaaa dan jalur akses, untuk memastikan keamanan dan mnecegah kerugian atau kerusakan yang disengaja.

 Kontrol lalu lintas dengan mengarahkan driver.

 Melengkapi laporan dengan mencatat pengamatan, informasi, kejadian, dan kegiatan pengawasan.

 Mencegah dan deteksi dini penyusup, kegiatan atau orang yang masuk secara tak sah, vandalisme atau penerobos/peloncat pagar di wilayah kuasa tempat perusahaan (teritoir gebied/ruimte gebied)

 Mencegah dan deteksi dini pencurian, kehilangan, penyalahgunaan atau penggelapan perkakas, mesin, komputer, peralatan, sediaan barang, uang, obligasi, saham, catatan atau dokumen atau surat-surat berharga milik perusahaan.

 Melindungi (pengawalan) terhadap bahaya fisik (orang dan barang yang menjadi aset milik perusahaan atau perorangan).

 Melakukan kontrol/pengendalian, pengaturan lalu lintas (orang, kendaraan dan barang) untuk menjamin perlindungan aset perusahaan

(36)

3.1.10.

Pengendalian Proyek

Pengendalian proyek adalah suatu sistem yang mengatur agar semua yang terlibat dalam proyek berfungsi secara optimal, pelaksanaan dapat tepat waktu sesuai dengan apa yang direncanakan (time schedule). Adanya koordinasi dengan baik antara pihak-pihak yang terkait didalamnya, akan dicapai efektifitas dan edisiensi kerja yang tinggi.

Pengendalian proyek sangat penting terutama dalam mengantisipasi permasalah yang timbul di lapangan, sehingga pelaksanaan proyek tidak terganggu dan berjalan sesuai dengan rencana. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan pengawasan yang cermat. Hal ini ditempuh dengan membuat laporan kegiatan dan dengan mengadakan rapat koordinasi untuk membahas masalah yang ada, serta mencari pemecahannya.

Adanya pendekatan diantara semua pihak yang terlibat dalam proyek, akan sangat membantu lancarnya pemecahan setiap permasalahan yang timbul. Dalam menghadapi masalah yang akan menghambat jalannya proyek, maka diadakan “meeting”yang meliputi :

 Rapat koordinasi  Rapat Perencana

Site Meeting, merupakan penyelesaian suatu hal yang dilaksanakan dilapangan

Acidently meeting, dilaksanakan apabila terjadi masalah khusus yang mungkin terjadi dengan pihak luar proyek yang merasa dirugikan.

Didalam prakteknya, laporan-laporan pelaksanaan dibuat oleh Kontraktor, disampaikan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi/MK dan diteruskan ke Pemilik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian dan evaluasi kegiatan proyek, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Laporan Harian

Laporan harian dibuat setiap hari secara tertulis, dan ditandatangani oleh Kontraktor, disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi maupun Pemilik.

(37)

Laporan harian berisi tentang :

 Jumlah tenaga kerja dan staff

 Jumlah dan macam peralatan yang dioperasikan

 Pemasukan material dan bahan

 Pengujian yang dilaksanakan

 Kegiatan proyek yang dilaksanakan

 Keadaan cuaca

 Permasalahan yang timbul

Konsultan Manajemen Konstruksi memeriksa kebenaran dari laporan serta mengawasi kegiatan Kontaktor dan kesesuaiannya dengan:

Gambar dan spesifikasi Time schedule pekerjaan  Instruksi yang diberikan

 Syarat-syarat kerja

Kontraktor bertanggung jawab atas pembuatan dan penyampaian laporan. Konsultan Manajemen Konstruksi dapat memberikan komentar atau catatan pada laporan harian tersebut.

b. Laporan Mingguan

Laporan mingguan merupakan bagian dari laporan kegiatan yang dibuat secara teratur dalam satu minggu dan ditandatangani oleh Kontraktor, disetujui MK serta pemilik. Laporan ini diperhatikan mulai hari minggu sampai hari sabtu, yang berisi tentang :

 Jumlah tenaga kerja dan staff

 Jumlah dan peralatan yang dioperasikan  Pengadaan dan pemakaian material  Pengujian yang dilaksanakan

 Uraian kegiatan proyek  Keadaan cuaca

(38)

Dari kemajuan pekerjaan setiap minggu dapat dinilai kemajuan (progress) tiap kegiatan secara kumulatif, MK dapat memberi catatan/komentar. Contoh Laporan Mingguan pada Proyek Mixed Use Kebayoran Icon, akan dilampirkan pada data Lampiran.

c. Laporan Bulanan

Laporan ini dibuat setiap bulan oleh Kontraktor, meliputi seluruh kegiatan proyek, baik yang langsung menyangkut pelaksanaannya maupun kegiatan penunjang.

Laporan berikut ini berisi :

 Rencana dan realisasi kerja  Jumlah ternaga kerja dan staff

 Jumlah dan macam peralatan yang digunakan  Pengadaan dan pemakaian material

 Persetujuan gambar kerja/kurang  Data cuaca

 Dokumentasi kegiatan proyek

d. Laporan Kemajuan Pekerjaan

Laporan ini dibuat Kontraktor setiap minggu. Ini digunakan sebagai dasar di dalam rapat progress (rapat kemajuan pekerjaan yang dilakukan setiap minggu) untuk menentukan seberapa jauh kemajuan pekerjaan.

Laporan ini berisi tentang:

 Uraian pekerjaan

 Bobot pekerjaan (dalam %)  Rencana kerja minggu tersebut  Realisasi pekerjaan tersebut

 Kondisi melampaui target atau sebaliknya  Tahap penyelesaian (dalam %)

(39)

e. Rencana kerja

Time schedule merupakan jadwal untuk memulai suatu pekerjaan sampai dengan selesainya pekerjaan tersebut. Penyusunan time schedule ini berdasarkan urutan-urutan pelaksanaan pekerjaan.

Time schedule merupakan pedoman pelaksanaan dalam kegiatan sehari-hari, agar pekerjaan tersebut berjalan lancar, efisien dan selesai tepat pada waktunya. Dalam pelaksanaan dilapangan, kontraktor harus membuat time schedule tersebut guna mengetahui kemajuan yang akan dicapai dalam waktu tersebut, serta untuk mengejar keterlambatan pekerjaan.

Macam-macam schedule yang biasa terdapat di lapangan adalah :

Master Schedule adalah rencana waktu pelaksanaan pekerjaan keseluruhan dari dimulainya proyek sampai akhir.

Construction Schedule adalah rencana waktu pekerjaan struktur atas Weekly schedule adalah rencana pekerjaan yang akan dikerjakan dalam

waktu satu minggu

Manning Schedule adalah rencana jumlah pekerja yang akan melaksanakan suatu pekerjaan.

Equipment schedule adalah rencana pemakaian peralatan sesuai dengan kebutuhan, serta waktu pemakaiannya.

Schedule Pengiriman Barang adalah rencana jadwal pengiriman barang oleh suplier.

f. Rapat Koordinasi

Dalam pelaksanaan fisik proyek senantiasa timbul masalah-masalah yang tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja, karena hal ini berkaitan dengan tanggung jawab dan wewenang bersama beberapa pihak.

Untuk mengatasinya maka diadakan rapat kooordinasi seminggu sekali. Rapat ini dihadiri oleh semua pihak yang terlibata didalam pelaksanaan proyek. Hal-hal yang dibahas dalam rapat tersebut adalah:

(40)

Ketidak-jelasan atau tidak sinkronnya gambar-gambar pelaksanaannya  Pemakaian material, serta kesulitan pengadaannya

 Sasaran yang harus dicapai untuk waktu yang akan datang

g. Rapat Perencana

Sebagai tanggung jawab dari perencanaan terhadap pelaksanaan pembangunan dalam hal ini perencanaan, maka setiap satu atau dua minggu sekali diadakan rapat antara pemilik, Konsultan MK dan Konsultan Perencana. Setelah itu dilanjutkan dengan peninjauan ke lapangan.

Hal ini perlu dilakukan karena selama pelaksanaan fisik mungkin saja terdapat beberapa. Hal yang tidak mungkin dilaksanakan di lapangan atau peninjauan dari segi biaya tanpa mengabaikan segi yang lain.

3.1.11.

Sistem Perencanan Proyek

Perencanaan merupakan pekerjaan tahap lanjutan setelah diperoleh data-data yang dibutuhkan. Tugas konsultan perencana membantu pemilik untuk mewujudkan proyek sesuai dengan keinginannya. Perencanaan dilakukan oleh Konsultan Perencana, yang terdiri dari tenaga-tenaga teknik yang dipimpin oleh seorang Arsitek atau Insinyur.

Sebelum perencanaan dilaksanakan, dilakukan survey dan penyelidikan yang merupakan tahap awal dari suatu proyek. Setelah semua data yang diperlukan diperoleh, kemudian dilaksanakan perencanaan desain yang terdiri dari:

a. Biaya/dana

Suatu pekerjaan bangunan akan dapat diselesaikan sesuai rencana akan sangat ditentukan oleh dukungan dana/biaya yang memadai. Dalam merencanakan suatu bangunan, Konsultan Perencana harus mempertimbangkan factor dana yang disediakan oleh pemberi tugas (Bouwheer). Dengan demikian perencana dapat membuat beberapa alternatif/pilihan biaya yang relatif murah tanpa mengabaikan segi kekuatan, keamanan dan keindahan konstruksi.

(41)

b. Kekuatan Konstruksi

Merupakan hal sangat pokok yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu bangunan. Dapat diartikan: tidak membahayakan konstruksi itu sendiri, tidak membahayakan pemakai

c. Fungsi Konstruksi

Dalam merencanakan harus ditentukan bahwa tata ruang maupun fasilitas bangunan gedung harus sesuai dengan bangunan tersebut.

d. Estetika Bangunan/Keindahan

Sebuah konstruksi gedung selain harus kuat, juga harus membuat daya tarik bagi yang melihat ataupun menempatinya. Segi keindahan bangunan, baik eksterior maupun interior harus mendapatkan perhatian pula dari pihak perencana. Kenyamanan pemakai bangunan harus memberikan perasaan nyaman bagi pemakainya. Adanya sistem sirkulasi udara serta tersedianya ruang gerak yang cukup untuk memudahkan pemakai dalam melakukan kegiatannya dengan leluasa. Disamping itu harus diperhitakan juga sistem penyediaan air bersih maupun pembuangan air kotor dari bangunan tersebut.

e. Keamanan Bangunan

Keamanan bangunan meliputi perhitungan konstruksi yang aman dan kuat untuk menahan beban kerja pada konstruksi, baik beban sementara maupun beban tetap. Selain juga harus memberikan rasa aman bagi orang yang menempati dengan memperhatikan sistem keamanan terhadap bahaya kebakaran akibat konsleting, kerusakan lift dan sebagainya.

f. Perawatan bangunan

Perencanaan yang baik hanya memperhatikan sampai pada pelaksanaan proyek saja, akan tetapi juga harus diperhatikan sistem perawatan bangunan itu sendiri. Karena perawatan sangat penting dalam upaya memperpanjang umur bangunan. Dalam hal ini harus dipikirkan cara perawatan yang mudah dan murah pembiayaannya serta tidak mengabaikan segi keselamatan para pekerjanya.

(42)

3.2. Tinjauan Khusus

3.2.1. Penjelasan Proyek

Proyek Ramayana Cikupa dibangun di Jl. Raya Serang KM.19, Kabupaten Tangerang. Lokasi tersebut cukup strategis mengingat JL. Raya serang KM.19 merupakan salah satu jalan utama di Kabupaten Tangerang dan berdekatan dengan Perumahan Citra Raya Tangerang yang sekarang sudah menjadi kota tersendiri diwilayah kabupaten Tangerang.

Gambar 13. Peta Lokasi Ramayana Cikupa Sumber: google map

3.2.2. Penjabaran Proyek

Proyek Ramayana Cikupa terdiri dari 3 Lantai sebagai tempat perbelanjaan, lantai 4 yang satu level dengan atap sebagai kantor dan 1 Basement yang dijadikan sebagai tempat parkir. Dilantai dasar terdapat mushola dan parkir sepeda motor.

Berdasarkan perbatasan-perbatasan fisik Mixed Use Kebayoran Icon adalah:

Sebelah Utara : Jalan Raya serang  Sebelah Timur : Rumah Penduduk  Sebelah Selatan : Lahan kosong

(43)

Gambar 14. Lokasi Proyek Ramayana Cikupa Sumber: google map

3.2.3. PT. Primadian Mitra Sejati Data Umum

- Nama Proyek : Ramayana Cikupa

- Alamat : Jl. Raya Serang KM 19 Cikupa, Kabupaten Tangerang

- Pemilik : PT. Jakarta Intiland

- Konsultan Arsitektur : Project Development PT. Total Bangun Persada - Konsultan Striktur : PT. PT Kurniadi Rekajasa

- Konsultan ME : PT. Primadian Mitra Sejati - Lingkup Pekerjaan : Struktur, Arsitektur, Lansekap - Sifat Kontrak : Lumpsum

- Nilai Kontrak : Rp. 38.000.000.000,00 - Masa Pelaksanaan : Mei 2017 s/d Juni 2017

(44)

3.2.4. Data Teknis

- Tinggi Elevasi : 15 meter - Basement : 1 Basement

- Jumlah Lantai : 3 Lantai + 1 lantai dan atap - Fasade : ACP dan Metal sheet (Clading) - Floor to floor : 5 meter

3.2.5. Fasilitas Dan Perlengkapan

- Area parkir mobil dan motor

- Musholla

- Keamanan dengan fasilitas CCTV - Ground Water Tank

- Lift barang - Tangga darurat - Area bermain - Escalator - Toliet

Gambar

Gambar 3. Struktur Organisasi PT. Total Bangun Persada Tbk,  Sumber: Data Perusahaan
Gambar 4. Struktur Group Perusahaan.
Gambar 5. Proyek-Proyek Yang Sudah Dibangun.
Gambar 7. Proyek-Proyek Yang Sudah Dibangun.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi penagihan ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan setelah memperoleh informasi lengkap berkenaan pengiriman

Pada proyek ini praktekan berperan dalam membuat built in show unit dan gambar kerja wardrobe pada master bedroom dengan mengikuti desain yang sudah ada.. Gambar 2.3 Built

Irving menyatakan bahwa selain sutradara harus bertanggung jawab akan budget yang akan dipakai untuk pembuatan film, sutradara juga bertanggung jawab atas lokasi apa yang

Spesifikasi jobdesk yang menjadi acuan penulis saat bekerja magang di Beyond Films adalah bertanggung jawab untuk memeriksa persiapan tahap pra produksi seperti membuat breakdown

Lingkup kerja penulis yaitu bertanggung jawab untuk membuat konten berupa foto maupun video yang akan diunggah ke laman media sosial influencers naungan KYNY

Direktur Teknik dan Pemasaran memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang, sebagai berikut:.. Bertanggung jawab kepada Direktur Utama/ Chief Executive Officer 2. Mengawasi

Dalam proyek yang sedang berjalan selalu ada pemimpin proyek yang mengkoordinir para teamnya untuk dapat bekerja sama dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Manajer proyek

8) Precautions Tindakan pencegahan yang dilakukan oleh issuer permit dan orang yang bertanggung jawab dalam menjalankan permit untuk menjamin semua pekerjaan aman dari bahaya.